mpa desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 mpa 351 / desember 2015 didampingi kakanwil kemenag...

68
1 MPA 351 / Desember 2015 ISSN : 0215-3289 NO. 350 / MUHARRAM-Shafar / 1436 H / NOVEMBER 2015 / TH. XXXXI

Upload: others

Post on 01-Sep-2019

70 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

1MPA 351 / Desember 2015

ISS

N :

0215

-328

9N

O. 3

50 /

MU

HA

RR

AM

-Sha

far /

143

6 H

/ N

OV

EM

BE

R 2

015

/ TH

. XX

XX

I

Page 2: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

2 MPA 351 / Desember 2015

Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Ragadan Seni Antar Santri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) I tingkat Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya (11 November 2015).

Kakanwil Kemnag Prov Jatim bersenda gurau di selah-selah Pembukaan PORSADIN I Jatim 2015

Para peraih Juara I di masing-masing cabang PORSADIN berpose bersama seusai gelaran PORSADIN I Jatim 2015

Kontigen Kabupaten Tuban berhasil menyabet gelar Juara Umum pada PORSADI I tingkat Jatim (11-12 November 2015)

Pertunjukan tari remo turut memriahkan Pembukaan PORSADIN I tingkat Jatim 2015

Page 3: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

3MPA 351 / Desember 2015

Kontak dan Pendapat ----------------- 4Teropong ------------------------------- 5Lensa Utama --------------------------- 6Lensa Khusus -------------------------- 13Liputan Khusus ------------------------ 18Cahaya Hati ---------------------------- 19Agama ---------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ------------------------- 23Figur ------------------------------------ 26Bilik Santri -----------------------------27

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 351 /DESEMBER 2015

PEMIMPIN UMUM:H. Mahfudh Shodar

WAKIL PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI:

H. Musta’in

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid

STAF AHLI:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

DEWAN REDAKSI:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR

SEKRETARIS REDAKSI:Machsun Zain, Syaikhul Hadi

BENDAHARA:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

DISTRIBUSI/TATA USAHA:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

LITBANG:Hj. Hikmah Rahman

STAF REDAKSIEditor:

Choirul Mustofa Reporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout: Muhammad Munib

Ilustrator:M. Tajudin Nurcholis

Korektor: Rasmanna Rahiem

Khoththot: M. Midzhar

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

DICETAK OLEH:PT. Antar Surya Jaya,

Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,Telp. (031) 8475000 (2200-2203)

Fax. : 031-8470600Isi di luar tanggung jawab percetakan

Perempuan – terutama kaum ibu – hingga hari ini masih didera problema. Baik persoalan-persoalan mengenai hak yang seharusnya didapat, tentang kenakalan anak-anak dalam rumah tangga, mengenai posisi ideal di

lingkungan masyarakatnya, tentang kerapkali dipinggirkannya mereka di sudut kehidupan, atau keberadaan mereka di tengah problem kebangsaan yang ada.

Hingga saat ini masih sering kita dengar berita pelecehan terhadap kaum perempuan. Padahal Rasulullah SAW sangat menghargai perempuan – terkhusus para ibu. Bahkan tak tanggung-tanggung; posisi kemuliaan ibu, sebagaimana dijelaskan pada sebuah Hadits, tiga kali lipat dibandingkan kemuliaan ayah. Dalam Hadits lain juga disebutkan, bahwa surga itu berada di telapak kaki ibu.

Para pembaca setia, Lensa Utama kali ini sengaja kami mengambil tema tentang perempuan – khususnya kaum ibu. Tema ini sangatlah penting karena mengingat masih banyak masyarakat yang kurang menghormati kaum wanita. Padahal banyak sekali perempuan-perempuan mulia yang diabadikan dalam al-Qur’an baik secara tersirat maupun tersurat.

Sebut saja misalnya istri Nabi Adam, istri-istri Nabi Ibrahim, ibunda Nabi Musa, saudara perempuan Musa, istri Fir’aun (Asiyah), dua wanita yang bertemu Musa yang rela bekerja membantu ayahnya yang renta, Ratu Bilqis, istri Imron, istri Zakaria, Maryam, istri-istri Rasulullah SAW, dan juga yang lainnya.

Dengan tema ini kami ingin menggali berbagai persoalan yang menimpa kaum perempuan beserta solusinya. Seperti ajakan Prof. Dr Yusti Probowati, Psi agar kita melakukan ‘Gerakan Kembali ke Keluarga’. Di sisi lain, kini banyak kegiatan-kegiatan menarik yang diperuntukkan bagi kaum perempuan terkhusus para ibu. Semisal ‘Gerakan Infak Sedekah Sayang Ibu’, ‘Wakaf untuk Ibunda’, ‘Sayang Bunda Dompet Dhuafa’, ‘Gerakan Mukenah Bersih’ dan lain sebagainya.

Harapan kami, dari hasil liputan tersebut dapat menjadi inspirasi kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang meski sederhana tetapi memiliki manfaat yang besar bagi kaum perempuan – khususnya para ibu tercinta. Semoga liputan ini lebih bernilaiguna buat kita semua.

Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca dan moga segera mendulang manfaatnya.

Risalah ---------------------------------- 31Ta’aruf ---------------------------------- 34Edukasi --------------------------------- 38Serambi Madrasah --------------------- 42Khotbah -------------------------------- 44Lintas Peristiwa ------------------------ 51Pesona ---------------------------------- 58LAA Remaja ---------------------------- 59Sari Hikmah ---------------------------- 62Dunia Islam ---------------------------- 66

Page 4: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

4 MPA 351 / Desember 2015

Telah meninggal dunia :

Dra. Hj. Anis Khairun NisakKasi Penyelenggara Haji dan Umroh

Kantor Kementerian Agama Kota Batu

Pada Hari Ahad, 8 November 2015 pukul 06.00 WIBDi Rumah Sakit Paru Kota Batu

Atas nama Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kota Batu, mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga segala amal kebaikan Almarhumah mendapatkan tempat yang terbaik disisi ALLAH SWT dan diampuni dosa-dosa

dan kesalahan selama hidupnya. Bagi suami dan keempat putra-putrinya serta keluarga lainnya yang ditinggalkan kami do'akan semoga kuat dan tabah atas cobaan ini. AMIEN. Selamat jalan teman dan sahabatku.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un

Seringkali sebagai pemirsa kita terganggu dengan hiburan dalam tayangan televisi saat ini. Dilihat kurang manfaat, tidak dilihat kurang hiburan dan informasi.

Jangan khawatir, dengan parabola Anda dapat menikmati tayangan Islami, sekaligus tayangan Televisi Nasional dengan kualitas gambar yang lebih baik. Parabola ini menampilkan lebih dari 120 channel, Mulai dari tayangan langsung Masjidil Haram, Masjid Nabawi hingga berbagai macam Pengajian dari TV.9, TV-MU, TV-MUI, TV-MTA, dan yang lainnya. \

Hanya dengan 1,5 juta rupiah tanpa iuran bulanan.

PARABOLA, Solusi Mendapatkan Hiburan yang Islami

HUBUNGI SEKARANG JUGA BP. SATURI di nomor : 085607385702, 087852661070, 085101570551.

Iklan layanan masyarakat d isampaikan untuk pembaca Majalah MPA

Page 5: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

5MPA 351 / Desember 2015

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Hatim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,

“Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim, isteri Fir’aun”.

Khadijaah RA berasal dari keturunan orang yang mulia. Nasabnya dari pihak ayah –Khuwailid- bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakeknya keempat yaitu Qushai bin Kilab. Sedang dari pihak ibu nasabnya bertemu dengan nasab Nabi pda kakek ketiga, Abdul Manaf. Ayahnya, Khuwailid terkenal sebagai orang yang sukses dan kaya raya. Tetapi ia tetap rendah hati dan menghormati orang lain.

Pada zamannya orang-orang Arab dikenal sebagai pengikut paganisme, penyembah berhala. Tetapi Khuwailid dan keluarganya tetap berpegang pada agama nabi Ibrahim AS Khadijah hidup di lingkungan keluarga terhormat.dan memiliki relijiusitas yang tinggi. Keluarga Khadijah ini terkenal karena memiliki akhlak yang mulia. Berbeda dengan pada umumnya orang-orang Quraisy lainnya yang menyembah berhala, suka bertengkar, fanatik terhadap kabilahnya masing-masing dan kerusakan moral lainnya.

Nabi Muhammad SAW sangat meng-hormati Khadijah, karena jasanya yang sangat besar bagi perjuangan Islam. Dihadapan para sahabatnta Rasulullah sering menyebut sebagai wanita yang paling utama. Rasulullah tidak pernah menikah lagi semasa Khadijah masih hidup. Begitu mulianya akhlak Khadijah sehingga Allahpun memujinya. Suatu

hari Malaikat Jibril mendatangi Nabi dan berkata kepadanya, “Wahai Muhammad sebentar lagi Khadijah datang dan membawakan makanan untukmu. Jika ia datang sampaikan salam dari Allah dan juga dari aku” kata Jibril.

Sebagai isteri yang setia, Khadijah senantiasa mendampingi nabi dan menenteramkan hatinya. Ketika suaminya baru saja menerima wahyu yng pertama kali, beliau ketakutan. Khadijahlah yang menenangkan hatinya. Isterinya itu meyakinkan bahwa bahwa yang datang menemuinya di Gua Hira adalah malaikat utusan Allah untuk menyampaikan wahyu dan memilihnya sebagai Rasul Allah.

Khadijah mengajak suaminya menemui saudara sepupunya Waraqah bin Naufal yang beragama Nasrani dan menguasai Al-Kitab. Dari penegasan sepupunya bahwa yang menjumpai di Gua Hira adalah malaikat Jibril sebagaimana ia datang kepada para nabi sebelumnya. Keterangan sepupunya ini makin memperkuat keyakinan beliau akan tugasnya sebagai utusan Allah. Kemantaban hati Nabi ini adalah berkat uasaha isterinya Khadijah binti khuwailid.

Khadijah RA adalah seorang ummul mu’minin yang mendapatkan pujian dari Allah SWT. Bahwa Allah mengucapkan salam kepadanya dan menyediakan rumah dari permata di surga. Keistimewaan lain dari Khadijah dibandingkan isteri-isteri nabi lainnya, bahwa nabi dkaruniai anak adalah bersama dengan isterinya Khadijah RA. Putra putri Nabi bersama Khadijah itu adalah Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqoiyah, Ummi Kultsum dan Fatimah. Dari putri

bungsunya, Fatimah Az-Zahrah lahir dua cucunya Hasan dan Husein. Kedua cucunya inilah yang kemudiaan melahirkan keturunan nabi dari generasi ke generasi.

Khadijah adalah isteri nabi yang selalu mendampingi beliau setiap saat dalam kondissi suka dan duka. Ketika orang-orang ka�r Quraisy mengintimidasi, menghina dan menyakiti Rasulullah, Khadijah sebagai isteti yang mendampinginya yang membela dan menghibur hati Nabi SAW. Hal ini deiakui oleh Rasulullah dan mengatakan, “Setiap kali aku menerima pengingkaran dan pendustaan dari kaumku yang menyakitkan hati, Allah senantiasa meringankan bebanku melalui istetiku Khadijah”.

Rasulullah merasakan betapa besar jasa isterinya Khadijah dalam perjuangan menjalankan tugas-tugas kenabian. Nabi merasa berbahagia bersamanya. Sehingga ketika Khadijah wafat dipanggil oleh Allah SWT Nabi Muhammad SAW sangat sedih. Apalagi pamannya Abu �alib tidak lama sebelumnya juga wafat memenuhi panggilan Allah. Ahli tarih –sejarah- menyebut tahun itu sebagai amul huzzni –tahun kesedihan.

Walaupun isterinya yang pertama itu sudah tiada, Nabi Muhammad SAW masih sering memujinya dihadapan isterinya yang lain. Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, “Jika Rasulullah teringat Khadijah, beliau selalu memujinya dengan pujian yng sangat baik”. Maka patutlah jika Khadijah binti Khuwailid, isteri nabi yang pertama itu mendapatkan julukan ummul mu’minin, ibu para orang beriman, ibu idaman dan ibu teladan bagi semua insan •RAW

Khadijah RA, isteri Nabi yang setia merupakan wanita terbaik yang dipuji oleh Rasulullah. Beliau bersabda,“Wanita terbaik yang pernah ada ialah Maryam puteri Imran dan Khadijah binti Khuwailid”.

(HR Bukhari dan Muslim)

TEROPONG

Mengenang Ibu IdamanKhadijah Binti Khuwailid

Page 6: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

6 MPA 351 / Desember 2015

Ada sejumlah wanita mulia yang disebut oleh Al-Qur’an; istri Nabi Adam, istri-istri Nabi Ibrahim,

ibunda Nabi Musa, saudara perempuan Musa yang mendapat amanah untuk menjaga perahu Nabi Musa, istri Fir’aun (Asiyah) yang meyakinkan Fir’aun untuk membesarkan Nabi Musa.

Juga dua wanita yang bertemu Musa yang rela bekerja membantu ayahnya yang sudah tua dan sangat menjaga kehormatan dirinya dalam mengemban tugasnya, pe-mimpin negeri Saba’ (Ratu Bilqis) yang meninggalkan kesombongan dan mudah menerima kebenaran, istri Imron yang menazarkan anaknya untuk menjadi hamba pengabdi pada Allah di masjid.

Termasuk istri Zakaria yang meskipun mandul namun diberiNya keajaiban untuk mengandung, serta Maryam binti Imron yang mengabdikan hidupnya untuk Allah. Bahkan namanya diabadikan menjadi salah satu nama surah al-Qur’an. Wanita dengan perangai mulia lainnya, adalah istri-istri Rasulullah SAW.

Al-Qur’an membagi peranan wanita ke dalam tiga peran. Yang pertama adalah peranan secara pribadi. Hal itu diwakili oleh Maryam, Ratu Bilqis dan dua wanita yang bertemu Musa, serta saudara perempuan Nabi Musa. Peranan yang kedua, adalah sebagai istri. Hawa, Sarah dan Hajar, Asiyah, istri Imron, istri Zakaria dan istri-istri Rasulullah SAW masuk dalam kategori tersebut. Sedangkan yang masuk dalam kategori ketiga yakni peranan sebagai ibu adalah Hawa, Sarah dan Hajar, ibunda Musa, istri Imron, istri Zakaria dan Maryam.

Setiap wanita haruslah memperhatikan ketiga peranan tersebut. Sebab ketiga peranan itu sangatlah berkaitan erat. Untuk menjadi seorang ibu yang baik, maka dia harus terlebih dahulu bisa menjadi seorang istri yang baik. Sedangkan untuk menjadi seorang istri yang baik, maka dia hendaknya memiliki peranan secara pribadi yang baik pula.

Alhasil, ketika seorang wanita belia memiliki kepribadian yang baik, maka kelak dia akan menjadi seorang istri yang baik. Dan kalau seorang wanita sudah menjadi seorang

istri yang baik, tentu itu manjadi jaminan bahwa kelak dia juga akan menjadi seorang ibu yang baik. Wanita-wanita semacam inilah, yang menyadari bahwa peranan ibu rumah tangga itu sangatlah strategis. Peranannya memiliki dampak yang sangat besar bagi masa kekinian dan masa depan umat.

Sungguh teramat keliru orang-orang Barat yang menggambarkan peranan ibu rumah tangga sebagai wanita yang berada dalam “sel penjara” kaum pria. Mereka berlebihan menuduh Islam sebagai agama yang merendahkan kaum wanita. Bukankah Rasulullah SAW telah memuliakan seorang ibu itu tiga kali lipat dari seorang ayah?

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata,  “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya: ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali: ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali: ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam Hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan. Dan sebaik-baik per-

hiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad). Di dalam surah am-Nisa’ ayat 34 digambarkan: “…wanita shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…”.

Ketika Rasulullah SAW ditanya tentang siapakah wanita yang paling baik, beliau menjawab: ”Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan tatkala suaminya meman-dang, mentaati ketika suami memerintahnya dan bisa menjaga (harta dan kehormatan) ketika suaminya pergi.” (HR. an-Nasa’i dan Imam Ahmad).

Di dalam Hadits lain Rasulullah SAW bah kan menjelaskan: “Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa Ramadhan, men jaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad)

Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang me-nemui Nabi SAW lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu.” Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Dia menjawab: “Ya, masih.” Beliau bersabda: “Hen daklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.” (HR. Nasa’i).

Wanita MuliaDalam Al-Qur’an

Ada sejumlah wanita mulia yang disebut oleh Al-Qur’an; istri Nabi Adam, istri-istri Nabi Ibrahim, ibunda Nabi Musa,saudara perempuan Musa yang mendapat amanah untuk menjaga perahu Nabi Musa, istri Fir’aun (Asiyah)

yang meyakinkan Fir’aun untuk membesarkan Nabi Musa.

Page 7: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

7MPA 351 / Desember 2015

Memartabatkan Kaum IbuMomentum ‘Gerakan Kembali ke Keluarga’

Bertemunya peringatan Maulid dan Hari Ibu pada bulan Desember kali ini, setidaknya mengingatkan kita tentang keberadaan kaum perempuan di zaman jahiliyah. Masyarakat saat itu benar-benar sangat diskriminatif terhadap

kaum perempuan. Harkat dan martabat mereka diinjak-injak dengan kesewenangan yang tiadatara.

Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si

Ketua Pengurus Wilayah MuslimatNahdlatul Ulama’ Jawa Timur

Setelah kehadiran Rasulullah SAW, barulah keberadaan perempuan beru-bah sangat drastis. Kaum perempuan

yang semula dianggap sebagai manusia pelengkap, telah berubah menjadi manusia yang berharkat dan bermartabat. Sebab dari rahim perempuanlah manusia dilahirkan. Ibulah yang menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. “Rasulullah telah mengubah perempuan yang dulunya dianggap tak punya fungsi menjadi penentu kehidupan,” tegas Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si.

Masyarakat jahiliyah, sambungnya, mengukur kehebatan manusia dari sisi �siknya semata. Karena perempuan tak mampu berperang dan mengangkat senjata, sehingga mereka dianggap sebagai kaum yang tak bisa membantu sukunya. Dari sinilah lantas kaum perem-puan dianggap tak bernilaiguna.

Nabi Muhammad SAW lantas mene-tapkan indikator yang revolusioner: “Bagi siapa yang memuliakan perempuan maka dia berakhlaq, dan bagi mereka yang menghina perempuan maka dia telah hina.” Ajaran Rasulullah tersebut, lanjut Ketua Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama’ Jawa Timur ini, sungguh sangat luar biasa. “Jadi, indikator akhlaq itu diukur dari bagaimana

mereka memperlakukan perempuan,” ulasnya menyimpulkan. “Sabda beliau lainnya lebih jelas lagi, bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu,” tukasnya.

Namun sayangnya, tutur alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini, kondisi sekarang justru mengarah kembali pada zaman jahiliyah model baru. Hal itu terpengaruh oleh negara-negara maju yang

standar akhlaknya sangat absurd, aneh dan tidak jelas. Sebab segalanya hanya diukur dari sisi hak asasi dan kebebasan manusia semata. “Masyarakat jahiliyah dulu bodoh karena nggak adanya aturan. Tapi masyarakat sekarang justru ingin lepas dari segala aturan yang dianggap membelenggu kebebasan,” paparnya.

Lantas dia menyontohkan, bahwa di masa jahiliyah dulu orang membunuh anaknya setelah lahir. Tapi pada saat ini orang justru membunuh anaknya sebelum dia lahir. Karena canggihnya pengetahuan di bidang kedokteran, bayi yang belum lahir sudah diaborsi. “Ini kan sama saja mengulang kejahiliyahan dengan motif dan model yang berbeda,” tegasnya.

Pengaruh global memang sangat luar biasa. Semua orang tidak bisa membatasi orang lain berekspresi ataupun mengunduh dan memperoleh informasi apa saja. “Oleh karenanya, harus ada kehati-hatian yang sangat,” katanya mengingatkan. “Salah satu langkah penting adalah bagaimana menerapkan pendidikan dan pemahaman agama, serta budi pekerti Islami di rumah tangga masing-masing,” tambahnya.

Menurut alumnus Pascasarjana UNAIR Surabaya ini, syariat Islam jelas bahwa antara perempuan dan pria itu

Page 8: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

UtamaLensa

8 MPA 351 / Desember 2015

tidak sama peranannya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Sehingga perlakuan terhadap keduanya tidak boleh dibeda-bedakan. Baik mengenai kewaji-bannya, kasih sayang, pendidikan, maupun perlakuan-perlakuan yang lain. “Sesuai dengan garis al-Qur’an walaysadz dzakaru kal untsa; memang tidak sama antara laki-laki dan perempuan,” tukasnya menegaskan.

Yang paling penting adalah bagaimana menanamkan aqidah yang benar. Lalu mengenalkan syari’ah lebih dini kepada anak-anak. Kemudian penanaman akhla-qul karimah. Sebab akhlaq sekarang ini sepertinya terdegradasi oleh kemajuan. “Namun akhlaq itu tidak bisa instan. Artinya butuh pembiasaan-pembiasaan. Dididik, dibiasakan, kemudian menjadi budaya,” ulasnya.

Menurut Prof. Dr Yusti Probowati, Psi, selain �gur ayah, ibu merupakan sosok yang paling berpengaruh terhadap pembentukan anak dan keluarga. Apalagi dalam konsep Islam, ibu merupakan tempat anak menim-ba benih pengetahun pertama kali. Seorang anak tak mungkin terlahir menjadi baik atau buruk perangainya begitu saja. “Butuh proses. Dalam proses inilah, anak banyak berinteraksi serta belajar dari ibu,” tuturnya.

Merosotnya moral dan tingginya angka kriminalitas, disinyalir karena

tidak berfugsinya institusi keluarga. Prof. Yusti banyak melakukan pendampingan di lapas mulai dari Blitar, Tangerang, Kutoharjo, hingga Karangasem. “Saya temukan rata-rata penghuninya berasal dari keluarga yang tidak melakukan pendidikan dengan benar,” ujarnya.

Dalam konsep parenting, fungsi ayah dan ibu itu sama. Makanya sangat tidak elok jika ada kenakalan remaja, hanya sosok ibu yang dipersalahkan. Meskipun ibu merupakan tempat pertama dan utama anak memperoleh pendidikan. Tapi dalam keberlangsungan pendidikan anak, ini menjadi tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu agar anak-anak tersebut tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Memang ada sinyalemen bahwa tingginya angka kriminalitas disebabkan oleh kemiskinan. Namun De kan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya ini menampiknya. Sebab itu bukan merupakan efek langsung. Baginya, justru ketika seorang ibu meninggalkan anak-ananya untuk bekerjalah yang menyebabkan peme-nuhan kebutuhan psikologi anak tidak terpenuhi. “Dalam kondisi seperti ini anak cenderung di luar rumah,” ulasnya.

Menurut Guru Besar Bidang Psikologi Forensik ini, sebenarnya tidak terpenuhinya kebutunan psikologis anak yang ditinggal orangtua bekerja, itu bisa diperankan oleh �gur pengganti di rumah seperti kakek-nenek, paman-bibi atau pengasuh rumah. “Nah, kasus kenakalan anak ini bisa jadi dipicu oleh tiadanya �gur pengganti tersebut. Atau jangan-jangan justru �gur ayah-ibu tidak berfungsi di dalam keluarga,” tukas

Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) dan Himpunan Psikologi (Himpsi) Jatim ini bernada gusar.

Melihat kenyataan tersebut, wanita kelahiran Probolinggo 22 September 1964 ini di berbagai forum senantiasa menyeruhkan bahwa sudah saatnya di Indonesia ada gerakan ‘Kembali ke Keluarga’. Sebab keluargalah tempat awal pembentukan kepribadian anak. Jika gerakan ini tidak dilakukan, prediksinya dalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang laju kriminalitas pasti tak bisa dibendung lagi. “Anehnya lagi, hingga saat ini tidak ada intervensi yang diberikan pemerintah untuk mencegahnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, saat ini ketidakadilan masih menghantui kaum ibu dan umumnya kaum perempuan. Sebab menurut pengamatan pegiat LSM Rumah Hati Jombang ini, tingkat pendidikan perempuan masih rendah. Jumlah kematian ibu melahirkan dan pernikahan dini juga masih tinggi. Dan dengan adanya Kementerian Pemberdayaan Perempuan saat ini menunjukkan bahwa posisi perempuan masih belum setara dengan laki-laki. “Artinya perempuan belum mendapatkan ha-haknya. Namun jika dibandingkan dengan dulu, tentu masih lebih baik sekarang,” ucap suami Ir. M. Pujiono Santoso MM ini membandingkan.

Islam sangat menghormati dan memu-liakan kaum perempuan. Sebab Islam telah mengajarkan bagaimana seorang anak agar senantiasa mengangkat harkat dan martabat, serta menghormati ibunya melebihi bapaknya. Hal itu disampaikan oleh dr. Esty Martiana Rachmie.

Prof. Dr Yusti Probowati, Psi

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Page 9: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

9MPA 351 / Desember 2015

Namun sayangnya, budaya kerapkali memojokkan wanita pada posisi inferior. Di sebagian masyarakat kita, memang masih ada yang memandang rendah kaum perempuan. Masyarakat, khususnya laki-laki, cenderung menilai sosok perempuan dari tampilan �siknya, bukan dari kecerdasannya maupun kemampuan skilnya. Tapi menurut Ketua PW Aisyiah Jatim ini, hal itu juga tak sepenuhnya bisa disalahkan. Sebab adanya anggapan yang kurang pas dan perlakuan yang berbeda dari masyarakat itu malah seringkali lahir dari sikap perempuan itu sendiri.

Dari segi aktualisasi diri, perempuan memang sudah mendapatkan tempat yang setara. Namun dari sisi kehormatan, masih perlu mendapat perhatian. Menu-rutnya, peran itu harus dilakukan oleh perem puan sendiri. Bagaiamana kita meraih kehormatan selayaknya posisi yang diberikan Nabi Muhammad SAW. “Inilah yang masih perlu diperjuangkan oleh masyarakat secara umum maupun oleh kaum perempuan sendiri,” tukas wanita kelahiran Lamongan 28 Maret 1957 ini. “Karena untuk mendapatkan posisi kehormatan sebagai seorang perempuan, juga tergantung peran perempuan itu sendiri. Apakah dirinya layak untuk dihor mati atau tidak,” tambahnya.

Sebab menurut ibu tiga anak ini, kaum perempuan sendiri nyatanya lebih sibuk bersolek mempercantik diri daripada meningkatkan kualitas pemikiran dan skilnya. “Jadi.. kalau ingin imej masyarakat

terhadap perempuan berubah, ya harus dimulai dari kaum perempuan itu sendiri,” tukasnya. “Ia harus mengubah cara berpikir dan pola sikapnya sesuai dengan nilai Islam yang dituntunkan al-Qur’an,” tandas mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini.

Karena itu momen Maulid seyogyanya tidak hanya sekedar untuk memperingati hari kelahirannya, tapi bagaimana kita bisa meneladani ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah. “Bagaimana Rasul bersikap pada istri dan anak-anaknya. Juga bagaimana

dr. Esty Martiana Rachmie

Ketua PW Aisyiah Jawa Timur.

istri dan anak-anaknya bersikap pada Rasulullah,” tuturnya.

Perlu perjuangan keras untuk mewu-judkan nilai-nilai keteladanan Rasulullah dalam keluarga. Menurutnya, ujian ling-kungan sosial ekonomi terlalu berat. Oleh karena itu, semua harus berpegang pada tali agama. Selama nilai-nilai keteladanan Rasul itu ada pada keluarga, niscaya akan terbangun keluarga yang sakinah dan melahirkan generasi yang sholeh dan tawadlu’. “Semua sudah ada tuntunan dan pedoman, bagaimana menjadi seorang ayah, ibu maupun anak. Kadangkala dalam keseharian hal itu kerapkali terlupakan,” tandas alumnus Fakultas Kedokteran UGM di tahun 1985 ini.

Untuk melahirkan generasi yang shaleh dan tawadlu’, katanya, orangtua harus mampu memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya. Sebab anak itu bukanlah miniatur orang dewasa. Ia harus dibentuk dengan proses-proses yang cukup panjang. “Jika sekarang banyak anak yang tidak menghormati orangtua, maka itu adalah akibat yang disebabkan oleh perlakuan orangtua terhadap pasangan maupun anaknya,” tukasnya.

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan �trah. Jika ia kemudian tumbuh menjadi anak yang baik maupun durhaka, lanjut mantan Kepala Seksi P2M (Pencegahan Pemberantasan Penyakit) Kota Surabaya ini, maka itu tergantung bagaimana orangtua mendidiknya.

Karena itu sejak berdirinya PW Aisyiah Jatim sangat konsen untuk mewujudkan keluarga sakinah. Ada empat sendi yang senantiasa diperjuangkan oleh PW Aisyiah. Sebagai seorang ibu – tempat madrasatul ula – dirinya haruslah memiliki tauhid yang kokoh. “Aqidah akhlak dan ajaran agama harus bisa terinternalisasi dalam keluarga,” ujar mantan Kepala BKKB (Badan Koordinasi Keluarga Berencana) Kota Surabaya ini.

Seorang ibu, katanya, harusnya me-miliki jiwa pembelajar dan mendidik. “Pe-rem puan menempuh pendidikan tinggi itu jangan hanya berpikiran untuk men-cari na�ah. Tapi lebih dari itu, adalah untuk bekal mendidik anak-anaknya,” ujarnya. “Selain itu, PW Aisyiah juga turut membantu memberdayakan perempuan dalam hal kesejahteraan ekonomi dan kesehatan,” tambahnya.

Yang penting, sambung Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com, setiap Hari Ibu harus dijadikan momentum memartabatkan kaum ibu. Sebab selama

Page 10: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

10 MPA 351 / Desember 2015

Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com

Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur.

ini sosok ibu terlanjur diidentikkan dengan tugas membesarkan, merawat dan memberikan asupan makan anak-anaknya saja. “Fungsi ibu tak sebatas itu. Peran utamanya adalah mereproduksi generasi emas peradaban,” tegasnya.

Oleh karena itu, kaum ibu harus dijaga kodrat, harkat dan martabatnya sebagai Ibu Bangsa. Menurut Kepala BKKBN Provinsi Jatim ini, yang harus dilakukan saat ini adalah membuka akses bagi kaum ibu agar bisa berpartisipasi dan melakukan kontrol dalam segenap aspek pembangunan nasional.

Apalagi selama ini kaum perempuan – khususnya ibu – tidak hanya sebagai pengguna hasil pembangunan. Tapi mereka juga turut berperan dan berpartisipasi dalam segenap aspek pembangunan. Sayangnya, peran itu tak dibalas dengan pemenuhan hak-haknya seperti cuti selama melahirkan dan menyusui selama dua tahun bagi ibu yang bekerja. “Padahal ini adalah fase 1000 hari pertama kehidupan, yang merupakan masa emas atau golden age bagi calon generasi penerus bangsa,” tukasnya menyayangkan.

Sementara itu, keluarga merupakan institusi pendidikan sekaligus juga peme rin tahan terkecil dalam mem-bangun dan menen tukan arah bangsa. Pendidikan keluarga merupakan ujung

gencar menyeruhkan pendewasan usia perkawinan (PUP) melalui program Gene-rasi Berencana (GenRe). Sasarannya adalah para remaja agar terhindar dari seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS. Tak hanya itu, di jalur pendidkan formal rencananya materi Kesehatan reproduksi dimasukkan ke dalam muatan lokal kurikulum sekolah. “Kami berharap, dengan program ini kita bisa benar-benar menikmati dengan senyum saat menghadapi bonus demogra� 2015-2035,” katanya penuh harap.

Selain itu, dengan momentum Hari Ibu tahun ini, BKKBN Prov. Jatim juga berharap bisa menghadirkan manfaat bagi kemajuan kaum perempuan dan khususnya kaum ibu. Jangan lagi perem-puan dikesankan sebagai kaum lemah, tak berpendidikan, dan posisinya selalu di bawah laki-laki. “Ingat, banyak juga tokoh pejuang wanita di masa lalu yang turun mendharmabaktikan diri pada negeri ini,” tukas mantan Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat ini.

Laporan: Muhammad Hisyam,Dedy Kurniawan, Suprianto,

M. Tajuddin Nurcholis (Surabaya).

tombak dari pewa ri san nilai-nilai budaya suatu bangsa. Jika pendidikan di institusi keluarga berhasil, maka tentu akan terlahir generasi emas penyam bung estafet pemimpinan masa depan.

Namun ada data yang mengkhawa-tirkan terkait keberlang sungan regenerasi dengan maraknya usia dini. Berdasarkan data Susenas 2013, rata-rata Usia Perkawinan Pertama (UKP) di Jawa Timur adalah 20 tahun. Rerata ini sama dengan UKP nasinal. Tapi bila ditelisik dari masing-msig kab/ko di Jatim ada ditemukan ada 12 daerah – khususnya daerah Tapal Kuda –yang rata-rata UKPnya di bawah usia 20 tahun.

Menurut wanita yang lebih karib disapa Dina ini, pernikahan dini tersebut memiliki dampak yang tidak bisa disepelehkan. Baik dari aspek kesehatan reproduksi, aspek kematangan psikologis, aspek pendidikan dan aspek kesiapan ekonomi. “Jika pernikahan dini ini tidak terkendali, maka yang paling nyata adalah berakibat pada tingkat kelahiran (TFR) dan laju pertumbuhan penduduk (LPP),” ujarnya mewanti-wanti.

Tak heran jika saat ini BKKBN

Page 11: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

11MPA 351 / Desember 2015

Kasih ibu memang sepanjang masa. Dari setiap aktivitas yang kita lakukan, di sana mengalir cinta

dan jasa ibu. Lantas, bagaimana kita membalas itu semua? Salah satunya bisa melalui gerakan ‘Wakaf untuk Ibunda’. Kita sedekahkan sebagian harta kita untuk kepentingan umat atas nama Ibu. Dengan begitu, maka manfaat wakaf tersebut insyaAllah akan terus mengalir kepada sang ibunda. Inilah sebuah upaya cinta sang anak untuk membalas jasa ibunya.

Aisiyah memberikan alternatif lain. Organisasi wanita Muhammadiyah ini meluncurkan program ‘Gerakan Infak Sedekah Sayang Ibu’. Dari dana tersebut akan dipergunakan untuk membantu ibu-ibu yang punya problem kesehatan. Ini mengingat tingginya angka kematian para ibudan kaum perempuan.

‘Gerakan Infak Sedekah Sayang Ibu’ kini tengah difokuskan bagi pembiayaan deteksi dini kanker ataupun yang lainnya. Ini adalah merupakan infaq berjamaah,

yakni dengan mengumpulkan sebagian harta umat untuk disedekahkan buat para penderita kanker payudara, kanker srviks, ataupun yang lain.

Dengan kegiatan semacam ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk peduli melakukan kebaikan nyata melalui layanan kesehatan bagi kaum ibu. Ini sekaligus merupakan kegiatan nahi munkar untuk membebaskan kaum ibu dari penyakit kanker. Dengan kata lain, gerakan ini juga berarti memberikan sedekah bagi mereka yang miskin kesehatan. Inilah wujud dakwah pencerahan guna menjawab problem kemanusiaan berupa problem kesehatan perempuan.

Disamping gerakan infaq-sedekah di atas, Dompet Dhuafa juga menggulirkan program ‘Sayang Bunda Dompet Dhuafa’. Program ini dimaksudkan untuk melakukan pendampingan kesehatan ibu selama proses kehamilan. Secara rutin Dompet Dhuafa menyelenggarakan program tersebut setiap bulan.

Kegiatannya meliputi pemeriksaan kesehatan kehamilan, senam ibu hamil, penyuluhan tanda bahaya pada kehamilan dan diskusi seputar kehamilan. Intinya, tujuan program tersebut adalah untuk mengkampanyekan kesehatan ibu hamil, kepedulian keluarga dan masyarakat pada Ibu Hamil. Ini sekaligus sebagai salah satu upaya mengurangi resiko kematian pada ibu yang sedang melahirkan.

Sedangkan yang menjadi sasaran program tersebut, adalah ibu hamil dari keluarga pra sejahtera. Program ini juga bekerjasama dengan bidan dan kader kesehatan setempat. Dengan begitu diharapkan dapat memotivasi para bidan untuk melakukan program-program promotif dan preventif bagi ibu hamil secara rutin. Ini demi meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil dan janin, serta meminilmalisir resiko bagi para ibu hamil ketika melahirkan.

Ingat slogan program Sayang Bunda Dompet Dhuafa: “Generasi hebat lahir dari ibu yang sehat!”. •Il/berbagai sumber

Sayang IbuGerakan Infak Sedekah

Menjawab Problem Kesehatan Kaum PerempuanSiapakah sosok paling berjasa bagi manusia sedunia? Jawabnya, ibu. Sebab dari darahnya mengalir awal sumber kehidupan

manusia. Dengan air susu cintanya anak-anak tumbuh menjadi bocah-bocah yang riang menawan. Lalu ibupun rela menemani anak-anaknya bermain bersama, serta menghantarkannya hingga remaja dan dewasa.

Page 12: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

12 MPA 351 / Desember 2015

Komunitas GMB yang didirikan delapam tahun silam tersebut, kini telah memiliki 900 relawan

pemelihara yang tersebar di 73 kota dalam 20 provinsi. Setiap relawan bertanggung jawab merawat empat potong mukena di satu tempat ibadah umum. Mereka diberikan mukena secara gratis, dengan catatan asal sanggup mencucinya sepekan sekali. Setelah berselang setahun mukenah tersebut dapat diperbarui.

Mukena-mukena yang dibagikan secara gratis melalui para relawan pemelihara selalu terdapat tulisan GMB. Warna yang dipilih adalah warna pastel. Ini sengaja agar orang dengan mudah mengenalinya sebagai mukena GMB. Apalagi mukena tersebut juga selalu tampak bersih dan harum. Ini sekaligus sebagai promosi untuk menarik lebih banyak para relawan.

Ada dua program utama yang dilakukan komunitas Gerakan Mukenah Bersih. Yang pertama, adalah berupaya melalui berbagai kegiatan penggalangan dana guna pengadaan mukenah. Yang kedua, adalah pemeliharaan mukena oleh para relawan pemelihara. GMB juga didukung oleh support system yang terdiri dari data base, data tracking, pendampingan bagi relawan, evaluasi program maupun berbagai kegiatan komunitas GMB lainnya.

Komunitas GMB kini mengalami per-kem bangan yang cukup pesat. Para relawan terus bertambah untuk menda�arkan dirinya. Merekapun berlatarbelakang dari beragam profesi. Program yang bersifat nirlaba dan berbasis relawan ini, memang dirancang sesederhana mungkin sehingga dapat menyentuh berbagai unsur dan kalangan masyarakat.

Targetnyapun sederhana, yakni bagai-

mana umat Islam bisa merawat mukena yang ada di tempat-tempat ibadah umum. Disamping menjadi sarana meningkatkan persahabatan antarumat Islam, dengan Gerakan Mukenah Bersih sekaligus menjadi bagian dari program pembiasaan

nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bagi masyarakat yang ingin melakukan tukar cuci mukenah secara berkala, mereka dapat langsung menghubungi komuitas GMB. Baik mukenah yang ada di masjid dan mushalla maupun yang ada di tempat kerja, kampus, sekolah, pusat perbelanjaan, ataupun yang ada di rumah.

Utuk menjadi relawan GMB tidaklah susah. Kita cukup menda�ar dan memberi tahu masjid atau mushalla mana yang akan dipelihara mukenanya. Untuk mengetahui secara detil, bisa dilihat di http://www.gerakanmukenabersih.or.id atau silakan hubungi Sekretariat GMB (Yayasan Amanah Hati) Graha Haery 1 Jl. Kemang Timur Raya No. 38, Bangka – Jakarta 12730 Tel. (021) 913 56 919 Fax. (021) 7180985 Email: [email protected]

Gerakan Mukenah Bersih semula digagas oleh seorang Hijaber Gita

Saraswati. Kisahnya sederhana. Dia kaget bukan kepalang saat mendapati kotoran menempel di mukena yang dipinjamnya ketika dirinya menumpang shalat di sebuah mushalla. Lantas timbullah pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Rasa prihatin itulah yang akhirnya menggerakkan hati Gita untuk menyediakan mukena bersih di sejumlah mushalla.

Tentu saja ide tersebut tak mungkin dijalaninya seorang diri. Maka dibutuh-kanlah dukungan pihak lain, baik sebagai donator maupun relawan pemelihara. Nyatanya tak sulit mencari rekan-rekan yang sehati dengannya. Maka pada Desember 2007 dibentuklah Gerakan Mukena Bersih (GMB) – yang digagas Gita bersama enam rekannya. “Ke mall saja bisa rapi. Masak beribadah dengan mukena kotor?!” ucap ibu dua anak kelahiran 26 Oktober 1969 ini menandaskan. Il/berbagai sumber

Gerakan Mukenah Bersih"Ke mall saja bisa rapi. Masak beribadah dengan mukena kotor?!"

Di berbagai daerah – baik yang ada di Jawa maupun luar Jawa – kini telah merebak kegiatan yang bertajuk ‘Gerakan Mukenah Bersih’ (GMB). Aktivitas komunitas GMB adalah untuk mencari

mukena kotor yang ada di masjid-masjid dan mushalla untuk disucikan.

Page 13: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

13MPA 351 / Desember 2015

Jatim Tuan RumahPORSADINAS 2017

LENSA KHUSUS

Prestasi di even nsional kali ini tentu makin mengukuhkan Jawa Timur sebagai lumbung jawara. Sebab

sebelumnya, dalam even Kompetsi Sain Madrasah (KSM), Ajang Kreasi Seni dan Olah Raga Madrsah (Aksioma) serta Musabaqah Qira’atil Kutub, Jawa Timur merajai sebagai Juara Umum. “Yaya yakin pada tahun-tahun mendatang generasi emas yang utuh lahir batin itu dari anak-anak Jawa Timur,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Rona bahagia begitu terpancar di wajah mantan Kabid Mapenda ini saat menyambut kedatangan para kontingen dan o�cial di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada tanggal 22 Nopember lalu. Dengan bangga dirinya mengalungkan sorban kepada ketua kontingen sekaligus wakil dari Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Timur Maimon, SAg, MPd selaku Kasi PDT pada Bidang PD Pontren.

Sebelum diterima H. Mahfudz Shodar, piala bergilir Porsadin Nasional diserahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamarudin Amin kepada Kontingen Jawa Timur pada 21 Nopember lalu. Dalam malam puncak penutupan even Porsadin – yang diikuti oleh 960 orang peserta dan 370 o�cial dari 32 provinsi se-Indonesia itu – Jawa Timur ditunjuk sebagai tuan rumah Porsadinas pada 2017 mendatang.

Sementara itu, dalam even Porsadinas II yang dihelat di PP. As-Shidiqiyah 2 Banten, kontingen Jatim berhasil mengoleksi 3 medali juara pertama, 4 medali juara kedua, dan 2 medali juara ketiga. Selain medali, Jawa Timur juga memperoleh piala sebagai penampil terbaik kedua de�le kontingen saat pembukaan Porsadinas tersebut. Prestasi ini diikuti kontingen dari Kontingen Provinsi Aceh yang menempati posisi kedua dalam raihan medali.

Rasa bangga dan puas juga dirasakan Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Drs. H. Husnul

Jawa Timur untuk kedua kalinya menjadi Juara Umum Pekan Olahraga dan Seni Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Nasional (PORSADINAS) II tahun 2015. Keseksesan ini mendapatkan apreasiai dari Drs. H. Mahfudz Shodar, MAg. “Inilah bukti bahwa

kebersamaan, bersatu dan saling membahu pasti memetik hasil yang terbaik,” ucap Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini. “Semoga ini makin memotivasi kita untuk terus berprestasi,” tambahnya bangga.

Maram, MHI. Baginya keberhasilan kontingen Jawa Timur merupakan berkat kerjasama dan dukungan dari semua pihak mulai dari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim dan seluruh jajarannaya, serta Kepala Kankemenag se-Jatim.

Tak hanya itu, mantan Kakankemenag Lamongan ini mengucapkan rasa peng-hargaan setinggi-tingginya kepada DPW FKDT Jatim, santri dan para asatidz Madrasah Diniyah Takmiliyah se-Jatim. “Semoga pada Porsadinas 2017, prestasi ini bisa kita pertahankan kembali,” ucapnya penuh harap. •pri

Page 14: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

14 MPA 351 / Desember 2015

LIPUTAN KHUSUS

Perlu StandarisasiPelaporan Zakat

ORIENTASI PENINGKATAN SISTEMPELAPORAN PEMBERDAYAAN ZAKAT 2015

Sudah saatnya amil zakat menerapkan Kebijakan mutu. Hal ini disampaikan Dra. Hj. Ummu Choiriyah Hanum kepada peserta Orientasi Peningkatan Sistem Pelaporan Pemberdayaan Zakat di Yello Hotel Surabaya pada 4

Nopember lalu. “Penerapan Sistem Kebijakan Mutu tidak hanya sekedar untuk kepentingan mendapatkan serti�kat mutu semata. Tetapi lebih jauh

untuk menjaga agar pengelolaan zakat berjalan secara profesional, amanah dan trasparan melalui proses dan hasil yang terukur,” ujarnya.

Di hadapan perwakilan Baznas Kab/ko se-Jatim itu, Kasi Pem-berdayaan Zakat Bidang Penais,

Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini menyebutkan ada banyak manfaat yang didapat jika baznas di daerah menerapkan manajemen mutu (ISO). “Paling tidak dengan manajemen mutu organisasi penge-lola zakat memilik guiden atau pan duan standar kerja dalam melayani muzaki dan mustahik ,” ungkapnya.

Selain itu, ada manfaat lain dengan penerapan manajemen mutu ini; yaitu adanya konsistensi terhadap proses dan produk pekerjaan amil. Dan juga men-ciptakan jaminan kepastian mutu, sehingga dapat meningkatkan keunggulan organisasi pengelola zakat. “Yang terpenting, adanya perubahan paradigma dan budaya kerja para pengelola zakat,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Timur, H. Nur Hidayat, S.Pd. MM yang juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengingatkan, bahwa pengelolan zakat yang salah bisa masuk ranah pidana. Dalam pasal 39 UU 23 tahun 2011 tentang zakat disebutkan, bahwa setiap orang

yang dengan sengaja melawan hukum tidak melakukan pendistribusian zakat sesuai dengan syariat Islam dipidana penjara paling lama 5 (lima ) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Salah satu fungsi Amil Zakat sesuai undang-undang adalah berkewajiban untuk mencatat setiap setoran zakat dari muzakki baik kuantitas maupun jenis zakat, lalu melaporkannya kepada masyarakat dalam bentuk laporan keuangan. Hal ini untuk memenuhi tuntutan dan ketentuan good governance yang meliputi transparancy, responsibility, accountability, fairness dan independency.

Menurut Drs. H. Fahrur Rozi, MHI, untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan akuntansi. Secara sederhana, akuntansi zakat berfungsi untuk melakukan pencatatan dan pelaporan atas penerimaan dan pengalokasian zakat. Mengingat pentingnya akunta-bilitas dan transparansi sebagai lem baga publik, amil zakat memerlukan stan da-risasi pelaporan. “Ini agar publik dan pemangku kepentingan lainnya dapat memantau dan menilai kinerja me reka, serta memberikan umpan balik atas pertanggungjawaban pelaporan ter-sebut,” tandas Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini. pri

Page 15: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

15MPA 351 / Desember 2015

Rencana pemberatan hukum bagi pelaku pedo�lia dengan kebiri, tentu saja menuai pro dan kontra. Ada yang

setuju ada yang tidak. Apalagi selama ini, hukuman pidana yang diatur dalam KUHP hanya mengenal hukuman kurungan, hukuman seumur hidup dan atau hukuman mati. Sementara dalam hukum Islam hukuman bagi pelaku perzinahan adalah cambuk atau rajam.

Menurut K.H. Abdurrahman Navis, Lc. M.HI, hukuman kebiri bagi pelaku pedo�lia ini memang perlu dilakukan kajian. Sebab menurut pengamatannya, secara teks hukuman kebiri tidak dijumpai dalam khazanah kitab klasik. Memang dalam ilmu �kih, setiap pelanggaran hukum ada yang disebutkan secara khusus perihal hukumannya. Namun ada pula yang tidak sebutkan secara khusus. “Nah.. jika jenis hukuman tidak disebutkan dalam nash, maka hukumannya diserahkan kepada seorang Imam untuk memberikan ta’zir,” ujar suami Hj. Maidah Mukarromah ini menjelaskan.

Penetapan ta’zir tersebut biasanya didasarkan pada hukuman yang memiliki efek jerah kepada pelaku demi meminimalisir pelanggaran yang sama berulang. Terkait hukuman kebiri, tutur Ketua Bidang Fatwa MUI Prov. Jatim

LIPUTAN KHUSUS

ini, harus dilihat sisi efektivitas dalam menciptakan efek jeranya. “Sebenarnya tidak pernah ada satu kasus atau satu penjelasan hukum, bahwa dengan kebiri itu membuat pelaku kejahatan jera,” ujarnya.

Hukumam ta’zir sendiri bersifat ijtihadi.

Hukuman MatiLebih Kuat dari Kebiri

Jadi bisa disesuaikan dengan kondisi yang bisa mencapai tujuan untuk menghindari perbuatan yang melanggar. Apalagi sistem hukum yang dipakai di Indonesia bukan sistem hukum Islam. “Namun jika dicari landasan hukumnya antara hukuman kebiri dengan hukuman mati, lebih kuat hukuman mati,” tandas Kiai Navis.

Terlepas dari itu, dia menghimbau agar semua pihak menunggu hasil kajian yang dilakukan MUI. Lantaran kasus pedo�lia jangkauannya adalah nasional, tentu menjadi domain MUI Pusat. Namun dia sendiri tidak bisa memastikan kapan putusan fatwa itu keluar. “Kalaulah fatwa tersebut turun, maka itu otomatis menjadi hukum positif. Sebab fatwa itu bukan qadha dan tidak mengikat,” tukasnya.

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak, lanjut pria kelahiran Sampang 10 Mei 1963 ini, hal itu mengingatkan agar para orangtua lebih mengawasi putra-putrinya. Terutama pengawasan sang ayah haruslah lebih berperan lagi. Sedangkan ibu lebih berorientasi mengurusi rumah tangganya. “Ini bukan berarti membatasi peran ibu lho.. Namun seorang ibu memang sebaiknya lebih erfokus dalam hal pendidikan dan perawatan anak-anaknya,” pungkasnya. •Fery Ari Santi

Wacana hukum kebiri bagi pelaku pedo�lia menyeruak. Bahkan ada rencana presiden segera mengeluarkan PP terkait hukaman tersebut. Hal itu dimaksudkan agar memberikan efek jerah bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak.

Sebab dari tahun 2010 hingga 2014 lalu, jumlah kasus kekerasan terhadap anak mencapai 22 juta kasus.Dan 42 persenya adalah kasus kekerasan seksual.

K.H. Abdurrahman Navis, Lc. M.HI

Ketua Bidang Fatwa MUI Prov. Jatim.

Page 16: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

16 MPA 351 / Desember 2015

LIPUTAN KHUSUS

Hal itu diungkapkan oleh Benny Siswanto saat memberikan sam-butan dalam seminar “Pember-

dayaan Ekonomi Pesantren”. Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur ini, pesantren memiliki pengaruh yang cukup besar kepada masya-rakat. “Tentu ini dapat menjadi agen berharga bagi pengembangan inklusi keuangan syariah,” ujarnya.

Seminar yang merupakan bagian dari rangkaian acara ISEF 2015 yang bertajuk “Emprowering Islamic Economic and Finance for the Prosperity of the Nations”. Bagi Benny Siswanto, beragam unit usaha yang dimiliki pesantren teramat ideal untuk ditingkatkan dengan skema pembiayaan syariah. “Hal itu sejalan dengan upaya meningkatkan kemandirian pondok pe-santren melalui pengembangan bisnis ber-basis syariah,” paparnya.

Apalagi pada ISEF 2014 lalu para pimpinan pesantren di Jawa Timur telah mengadakan diskusi yang ditindaklanjuti dengan dikembangkannya inkubator bis-nis, pelatihan pengolahan keuangan, imple mentasi pemberdayaan ekonomi dan layanan keuangan digital di pesantren.

Berdasarkan data Kementerian Agama, hingga tahun 2015 ini setidaknya terdapat 27.290 pondok pesantren

yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan 21,1 persennya ada di Jawa Timur atau setara dengan 5.761 pesantren. Jumlah pesantren yang tidak sedikit ini tentu merupakan modal besar untuk menggerakkan perekonomian umat.

Drs. H. Husnul Maram, M.HI rupanya mengamini hal tersebut. Menurut Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur ini, pondok pesantren memang dapat dijadikan basis perekenomian. Itu artinya, bahwa pondok pesantren bukanlah sekedar tempat untuk tafaqquh �ddin saja. “Para santri, ustadz dan Kiai nyatanya terampil dalam hal ekonomi,” katanya memaparkan. “Hanya saja, masih perlu adanya pembinaan dan kerja bareng agar bisa terarah dan manajerialnya bagus,” ujarnya.

Salah satu contoh pemberdayaan eko-nomi umat di kalangan pondok pesantren, adalah yang telah dibuktikan oleh PP. Sidogiri Pasuruan melalui BMT (Baitul Maal wat Tamwil). Meski tetap mem-pertahankan budaya khas santri dengan sarungan dan kitab kuningnya, namun mereka sanggup menggerakkan pere ko-nomian di lingkungan sekitarnya.

Melalui jaringan para alumninya yang telah tersebar di berbagai tempat, perkembangan ekonomi di bawah naungan

PP. Sidogiri telah menjangkau kawasan secara meluas. “Pondok Pesantren Sidogiri mampu menggaji satu bulan seorang Direktur BMT hingga 45 juta rupiah,” tutur mantan Kakankemenag Lamongan ini mengungkapkan.

Contoh lain adalah pondok pesantren Al-Ibrahimy Manyar Gresik, yang mem-berdayakan santrinya dengan produksi krupuk dan minuman Silahain-nya. Tatkala para santri pulang kampung mereka tak lagi meminta uang dari orangtuanya, melainkan justru menitipkan uangnya. Begitu juga dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan yang diasuh oleh Prof. DR. (HC) KH. Abdul Ghofur. Dengan berbagai usahanya yang dilakoninya, kini telah menjadi salah satu pusat perekonomian di daerah Lamongan. “Itu semua merupakan bukti, bahwa pesantren bisa menggerakkan perekonomian melalui produk-produknya,” tegas alumnus PP Al-Ishlah Sampurnan Bungah Gresik ini meyakinkan.

Demi memperkuat lembaga pondok pesantren, kini sudah ada Surat Edaran tentang pemutakhiran data. Ini untuk memetakan pondok pesantren mana yang unggul di bidang perikanan, pengolahan hasil laut, perkebunan ataupun lainnya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur. •Syam

Indonesia Shari’a Economic Festival 2015

Peran Strategis PesantrenBagi Pengembangan Ekonomi Umat

Pada gelaran ISEF (Indonesia Shari’a Economic Festival) 2015 yang diadakan di Surabayapada tanggal 27 Oktober hingga 1 Nopember 2015, terungkap bahwa pondok pesantren memiliki

peran yang strategis dalam pengembangan ekonomi umat- utamanya ekonomi syari’ah.

Page 17: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

17MPA 351 / Desember 2015

Adalah Mas Irzam, salah seorang warga Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa

Tengah, yang melihat bahwa beternak domba bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Bahkan, Mas Irzam sekarang ini dapat dipandang sebagai salah seorang yang telah berhasil dalam beternak atau berbisnis domba di Jawa Tengah.

“(dalam) Pemeliharaan domba yang masih diusahakan secara tradisional, seorang peternak memelihara 15 ekor saja sudah susah dan kuwalahan dalam mencari pakannya. Apalagi pada musim kemarau yang tidak ada rumput, malah tambah susah lagi”, kata Mas Irzam pada media Prakarsa dirumahnya. Pemeliharaan domba yang dilakoninya sudah ditanganinya secara intensif dengan sistem penggemukan. Saat ini, domba yang ada di kandang miliknya ada 60 ekor, termasuk ada domba jenis Merino, Su�ol, dan jenis domba Garut yang baru saja dikembangkannya. “Domba yang di kandang tinggal 60 ekor, karena pada bulan haji yang lalu telah dijual sebanyak 3 truk dikirim ke Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Banjarnegara”, ujarnya. “Kemarin juga masih ada pesanan lagi sebanyak 50 ekor, tapi saya tidak bisa mencukupi karena stok tinggal sedikit”, lanjutnya.

Domba yang dipelihara, menjadi gemuk atau tidak, tergantung asupan gizi dan makanan yang diberikan. Jenis makanan yang diberikan, menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan sekali. “Ada pola pemeliharaan (yang) hanya 3 bulan jual, dan

ada juga yang hanya pemeliharaan 2 bulan jual. Kalau masa pemeliharaan 3 bulan jual, komposisi pakannya 50% protein, 50% serat kasar. Kalau pemeliharaannya hanya 2 bulan jual, komposisi pakannya 70% protein dan 30% serat kasar”, jelasnya.

Bisnis penggemukan domba yang diusahakan Mas Irzam sampai sekarang sudah berjalan 4 tahun. Pakan yang diberikan pada domba pemeliharaannya berupa cacahan batang pisang yang diolah dengan bahan-bahan lain termasuk vitamin. ”Batang pisang setelah dicacah, lalu dicampur dengan ampas dari limbah pembuatan jenis minuman, ada juga tetes (dari limbah tebu) atau limbah pertanian atau limbah industri (seperti bakatul atau ampas tahu) yang ditambah probiotik sebagai campuran untuk fermentasinya. Probiotik sebagai bahan untuk fermentasi di pasaran sudah banyak beredar dan banyak pula varian dan jenisnya, tergantung pilihan peternak”, kata Mas Irzam.

”Jadi kalau usaha pemeliharaan domba sudah intensif, sistem penggemukannya (harus) dengan pakan hasil fermentasi. Dengan pola ini, 1 orang peternak bisa menangani 40 – 60 ekor domba (dengan sistem tradisionil biasanya hanya sekitar 15 ekor saja,/pen.). Dengan demikian, keluhan tentang kesulitan pakan ternak oleh para peternak sudah tidak menjadi masalah lagi”, jelasnya. Kini, dengan keberhasilan Mas Irzam beternak domba melalui penggunakan sistem penggemukan itu, maka tempat tinggal usahanya banyak dikunjungi orang,

tentu untuk studi banding, baik perorangan atau kelompok tani, termasuk dari kalangan mahasiswa dan instansi terkait. Bahkan Gubenur Jawa Tengah saat dijabat Pak Bibit Waluyo pernah juga berkunjung kesini, untuk mengetahui potensi daerah yang dapat dikembangkannya.

Di wilayah Jawa timur sendiri, peternak sekaligus pebisnis domba dan atau kambing juga sudah cukup banyak, termasuk yang sudah berhasil seperti Mas Irzam atau bahkan lebih dari itu. Lebih-lebih saat menjelang Idul Adha, guna memenuhi kebutuhan hewan kurban. Walaupun sebetulnya, kebutuhan terhadap daging kambing dan atau domba bukan hanya disaat itu saja, tetapi juga untuk kebutuhan even lain semacam hajatan walimah pernikahan, khitanan, syukuran, aqiqohan, dst, yang hampir setiap saat diperlukan. Tambahan lagi untuk layanan kuliner harian di warung-warung, depot, rumah makan.

Apalagi di Jawa timur konsumsi daging dan masakan daging kambing/domba cukup tinggi. Belum lagi perahan air susunya. Setidaknya ada tiga mata rantai yang berkaitan erat dalam bisnis/perda-gangan domba dan kambing yaitu peternak, pembeli/pedagang, dan pengguna. Artinya, memang peluang usaha di bidang ini masih amat sangat terbuka di wilayah kita ini. Bila Anda tertarik bisa mencoba, mulai dari sekarang juga!.

•diolah dari rubrik ekonomiskdm prakarsa no.2 /

tahun pertama / 2015) ; AHAR

Bisnis DombaUsaha Yang Berpeluang dan Menjanjikan

Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang cukup populer. Sebagai penghasil daging, kulit dan pupuk, ternak ini mudah dipelihara. Modal untuk usaha itupun tidak harus besar. Peluang pasarnyapun masih cukup menjanjikan.

Pakannyapun juga cukup mudah, dapat memanfaatkan dari limbah pertanian. Produktivitasnya bagus, dengan jumlah anak ditiap kelahiran antara 2-3 ekor. Usaha ternak domba ini dikalangan masyarakat pada umumnya masih

dipandang sebagai usaha sampingan dan belum menjadi sebuah usaha intensif dan produktif.

ENTREPRENEURSHIP

Page 18: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

UM memang bukanlah pergu-ruan tinggi agama Islam dengan background

kea ga maan yang kental. Tapi semenjak terbentuk UKM Al-Qur’an Study Club (ASC), kampus UM telah menjelma bak pesantren mahasiswa. Masjid Al-Hikmah UMpun laiknya Islamic Center dengan semarak ragam kegiatan keagamaan yang tak pernah surut pada saban harinya.

Tiap ba’da Dhuhur, tampak ratusan mahasiswa menyetorkan hafalan al-Qur’an. Mereka terbagi dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan klasi�kasi hafalannya. “Alhamdulillah, saat ini ada sekitar seratusan mahasiswa yang telah tergabung dalam kelas tah�dz,” tutur Ustadz Dr. Yusuf Hana�, S.Ag., M.Fil.I sembari mengulum senyum.

Gelombang aktivitas keagamaan di Masjid UMpun mencapai puncaknya pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu. Setiap Jum’at sore, di tiap sudut dan serambi masjid penuh mahasiswa mempelajari al-Qur’an. Baik dari sisi bacaan, isi maupun seni al-Qur’an. “Selain tartil al-Qur’an, mahasiswa belajar pula tentang tahsinul qira’ah, fahmul Qur’an, tilawah dan juga karya tulis ilmiah al-Qur’an,” papar pembina ASC ini.

Di sepanjang Jum’at sore itu, juga tampak para asatidz tengah mengikuti Training Of Pengajar (TOP). “Setiap Jum’at sore, pengajar BBQ wajib mengikuti TOP ini sebagai bekal agar mereka siap dari segi materi, maupun mental saat mengajar di kelas BBQ keesokan harinya,” terang koordinator dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UM ini.

Pada Sabtu pagi, ASC membingkai kajiannya dalam bentuk Tafaqquh Fiddini al-Islam. Kegiatan itu dipusatkan di masjid dan diikuti ribuan mahasiswa. “Pada se-mester ini, ada sekitar 3.500 mahasiswa yang turut dalam kegiatan tersebut,” jelas lelaki kelahiran Mojokerto 28 Juni 1978 ini.

Acara di pagi itu dibagi menjadi dua macam. Pukul 06.30-08.00, diisi kuliah umum berikut sesi tanya jawab. Pemateri utamanya dari dosen pendidikan agama Islam. Tak jarang juga mengundang nara-sumber dari luar. Pada pukul 08.00-09.00 dilanjutkan Bimbingan Baca al-Qur’an (BBQ) yang dibagi dalam kelas-kelas kecil

berdasarkan klasi�kasi kemampuan.Bagi mahasiswa yang memiliki jiwa

seni dan berminat dengan seni lukis islami, mengikuti pembinaan rutin membuat kaligra�. Saban Minggu, mereka berkumpul untuk belajar dan menghasilkan karya seni kaligra� yang indah. “Di kantor UKM saat ini penuh karya mahasiswa. Karena itu, kami telah meminta gudang untuk menyimpan karya mahasiswa dan pada even tertentu karya itu akan dipamerkan,” kata alumni S1 Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang ini.

Selain pembinaan, menurut Ustadz Hana�, kegiatan di ASC juga mengarah pada prestasi. Karena itu, kajian al-Qur’an di ASC ini sengaja mengikuti cabang materi di MTQ. Secara periodik, Kampus UM turut menyelenggarakan MTQ, juga Musabaqah Madzmun al-Qur’an tingkat sekolah menengah maupun mahasiswa di kampus UM. ASC juga kerap menggelar seminar dan workshop Kaligra� dengan mengundang juri kaligra� tingkat internaional.

Yang membanggakan, ASC telah melahirkan karya buku hasil kumpulan karya mahasiswa cabang M2IQ dengan judul “Devine Solutions from the Qur’an, Dialektika Langit dan Bumi”. “Saat ini kami juga sedang �nishing buku Modul Belajar Praktis Al-Qur’an untuk kegiatan BBQ,” tandas dosen Arabic Grammar (Nahwu) ini bangga.

Semenjak berdiri dua tahun lalu, ASC terbukti mampu mewarnai sisi religiusitas kampus UM. Anggota aktif ASC kini mencapai 750 mahasiswa. Sementara

mahasiswa yang turut menjadi simpatisan dan hanya mengikuti even kegiatan ASC yang bersifat temporer berjumlah ribuan. “Jadi esensi sebenarnya, kami mencoba membumikan al-Qur’an di kampus UM,” tukas alumni S2 Program Studi Filsafat Islam UIN Sunan Ampel ini. “Jadi tidak sekedar untuk mendapatkan piala dan penghargaan, tapi kita ingin anak-anak dekat dengan al-Qur’an,” tambahnya.

Kini, ASC mampu melahirkan banyak tutor sebaya bagi mahasiswa yang ingin belajar al-Qur’an. Mahasiswa UM kini banyak yang menjadi tulang punggung Kab./Kota di Jatim dalam pentas MTQ regional maupun nasional. Untuk menjaring input berkualitas, UM menerima jalur prestasi tanpa tes. Mereka cukup melampirkan serti�kat. “Minimal Juara 1 tingkat Kab/Kota. Kalau prov. Jatim dan nasional, juara 1, 2 dan 3,” terangnya.

Bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu, kita akan alokasikan beasiswa bidik misi. “Itu mulai awal sampai akhir perkuliahan tanpa bayar dan tiap bulan mendapat living cost 600 ribu,” tutur alumni S3 Program Studi Tafsir Hadis UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

UMpun kerap mengadakan MTQ di tingkat SMK, SMA, Aliyah dan pesantren se-Jawa Timur. Pesertanya hampir 600 orang. Tak kurang dari 84 sekolah se-Jatim yang terlibat. “Bagi mereka yang meraih Juara 1 dan ingin kuliah di UM dinyatkan lulus tanpa tes,” ujarnya.

•Dedy Kurniawan, Syaifuddin Ma’arif

18 MPA 351 / Desember 2015

Membumikan Al-Qur’andi Kampus UM

INSPIRASI

Tak ada yang menyangka jika Universitas Negeri Malang (UM) mampu menyabet gelar Juara Umum pada MTQ Mahasiswa tingkat nasional. Bahkan dalam dua edisi terakhir; MTQ tingkat nasional ke-13 tahun 2013 yang diselenggarakan di Universitas Andalas

dan Universitas Negeri Padang serta MTQ ke-14 tahun 2014 di UI, UM selalu meraih Juara Umum.

Page 19: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

19MPA 351 / Desember 2015

Mari Memburu Rahmat AllahDalam sebuah kisah su�, dinyatakan bahwa suatu hari Baginda Rasulullah Saw didatangi Malaikat Jibril.

Kemudian Jibril mengatakan, ”Wahai Muhammad, ada seorang hamba Allahyang beribadah selama 500 tahun diatas sebuah bukit yang berada ditengah-tengah lautan.

Di situ Allah Swt mengeluarkan sumber air tawar yang sangat segar sebesar satu jari. Di situ

pula Allah Swt menumbuhkan sebuah pohon delima yang setiap malam pohon delima itu berbuah satu buah delima. Setiap harinya, hamba Allah itu mandi dan berwudhu pada mata air tersebut. Lalu dia memetik buah delima untuk dimakannya, kemudian berdiri untuk mengerjakan shalat dan dalam shalatnya itu dia berdoa, ’Yaa Allah, matikanlah aku dalam keadaan bersujud dan supaya badanku tidak tersentuh oleh bumi dan lainnya, sampai aku dibangkitkan pada hari qiyamat dalam keadaan bersujud”.

Maka, Allah Swt menerima doa hambanya itu. Aku (Jibril) mendapatkan petunjuk dari Allah Swt bahwa hamba Allah itu akan dibangkitkan oleh Allah Swt dalam keadaan bersujud. Maka, Allah Swt memerintahkan, ” Masukanlah hamba-Ku ini kedalam surga kerena rahmat-Ku”. Akan tetapi, hamba tersebut malah berkata, ”Yaa Allah, masukanlah aku kedalam surga karena amal ibadahku”.

Maka kemudian, Allah Swt meme-rintahkan lagi, ”Masukkalah hamba-Ku ini, kedalam surga karena rahmat-Ku”. Akan tetapi hamba tersebut berkata lagi, ”Yaa Allah, masukkanlah aku kedalam surga karena amal ibadahku”. Maka kemudian, untuk ketiga kalinya, Allah Swt memerintahkan lagi, ”Masukkanlah hamba-Ku ini kedalam surga karena rahmat-Ku”. Akan tetapi, hamba itupun (untuk ketiga kalinya) berkata lagi,”Yaa Allah, masukkanlah aku kedalam surga karena amal ibadah-Ku”.

Maka selanjutnya, Allah Swt meme-rintahkan malaikat, agar menghitung selu ruh amal ibadahnya selama 500 tahun, dan juga

menghitung seluruh nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya selama itu pula. Setelah dihitung-hitung ternyata nikmat Allah Swt yang telah diberikan kepada hamba itu tidak sebanding (jauh lebih besar) daripada amal ibadah yang dilakukan hamba tersebut selama 500 tahun. Maka, Allah Swt ber�rman, ”Masukkanlah dia kedalam neraka”. Maka ketika malaikat akan menariknya untuk dijebloskan keda lam neraka, hamba tersebut berkata lagi, ”Yaa Allah, masukkanlah aku kedalam surga karena rahmat-Mu”. (HR.Sulaiman bin Harom, dari Muhammad bin Al-Mankadir, dari Jabir RA).

Kisah diatas, mengisyaratkan bahwa hal yang bisa mengantarkan seseorang masuk sorga bukan semata-mata lantaran karena banyaknya amalan ibadahnya, apalagi bila menurut hitung-hitungannya sendiri bukan hisabnya Allah Swt; tetapi kunci terakhir adalah hanya rahmat Allah-lah yang dapat menjamin seseorang dapat masuk sorga.

Sebagaimana yang telah dijelaskan Nabi sendiri dalam sebuah riwayat yang lain, yang menyatakan bahwa dihadapan sejumlah shahabat Rasulullah Saw menyampaikan, ”Tidak akan masuk sorga seseorang lantaran hanya karena mengan-dalkan amalnya. Para shahabat tercengang (lha kalau amal ibadah saja tidak dapat mengantar seseorang masuk sorga lantas hal apa yang dapat mengan tarkannya?), lalu mereka bertanya? ’Tidak juga Baginda yaa Rasulallah?. Kemudian Rasul menjawab, yaa tidak juga saya, melainkan semoga Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya kepada-ku” (Muttafaqun ’alaih).

Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada umatnya beberapa cara yang bisa ditempuh untuk memburu dan meraih rahmat Allah Swt itu, antara lain :

Pertama, berbuat ihsan dalam beribadah kepada Allah Swt dengan menyempurnakan ibadah kepada-Nya dan merasa diperhatikan (diawasi) oleh Allah Swt (QS.al-A’raf [7]:56). Kedua, bertaqwa kepada-Nya dan mentaatinya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya (QS.al-A’raf [7]:156-157). Ketiga, kasih sayang kepada makhluq-Nya, baik manusia, binatang, maupun tumbuhan. Keempat, beriman, berhijrah, dan berjihad dijalan Allah Swt (QS.al-Baqarah [2]:218). Kelima, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mentaati Rasulullah Saw (QS.an-Nur [24]:56). Keenam, berdoa kepada Allah Swt dengan bertawasul dengan nama-nama-Nya (antara lain seperti ar-Rahman, ar-Rahim). Firman Allah Swt, ”Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.(QS.al-Kah� [18]:10). Ketujuh, membaca, menghafal, dan mengamalkan Alquran (QS.al-An’am [6]:155). Kedelapan, mentaati Allah Swt dan Rasul-Nya agar memperoleh rahmat-Nya (QS.Ali Imran [3]:132). Kesembilan, mendengar dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan Alquran (QS.al-A’raf [7]:204). Kesepuluh, mem perbanyak istighfar, me-mo hon ampunan kepada Allah Swt sebagai-mana Firman-Nya, ”Hendak lah kamu meminta ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat” (QS. an-Naml [27]:46).

Maka marilah kita biasakan dalam setiap beramal dan berdoa kita akhiri dengan kali mat”bi rahmatika yaa arhamar raahimiin, Allaahumma amiin”.

•diolah dari khazanah hikmah rep. feb.2015 dan sumber-sumber lain) ; AHAR .-

CAHAYA HATI

Page 20: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

20 MPA 351 / Desember 2015

Menurut Ibnu katsir, ayat ini merupakan penegas bagi orang yang mengaku cinta kepada

Allah, tapi tidak mengikuti jalan yang diajarkan Rasulullah. Tanda cinta kepada Allah adalah dengan mengikuti jalan Rasul-Nya. Mengikuti jalan Rasulullah akan terwujud bila perhatian yang sangat kepada beliau, dan tidak akan ada perhatian kepada beliau kecuali setelah tertanam cinta kepada beliau. Maka, cinta Allah akan didapat.

Lantas bagaimana kita bisa mencintai Rasulullah dengan cinta sesungguhnya? Jawabannya adalah dengan selalu mengingat dan menyebut nama utusan Allah itu. Dan menghaturkan shalawat kepada Rasulullah merupakan sarana yang sangat tepat. Seseorang yang cinta kepada seseorang, dia akan selalu mengingat dan menyebutnya -kapan dan dimanapun.

Di samping sebagai sarana meraih cinta Allah dan Rasulullah, shalawat juga memiliki pengaruh kuat dalam membersihkan hati dan menyinarinya dengan nuurullah. Shalawat juga menampakkan rahasia-rahasia hakikat tauhid bagi orang yang mendawamkannya.

Karakteristik CintaKepada Rasulullah

Oleh : H. Maijoso, S.Ag. M.Pd.I*)

Artinya : Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Ali Imran: 31).

Diantara berbagai kemuliaan yang dikaruniakan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad Saw ialah bahwa Allah memberi pahala yang amat besar kepada orang yang mengucapkan shalawat dan salam kepada manusia termulia, Nabi Muhammad Saw.

Shalawat adalah amalan yang mudah dengan segudang keutamaan. Ungkapan

ini pas sekali untuk menggambarkan keisti mewaan shalawat. Shalawat, menurut Sayyid Muhammad al-Maliki, adalah dzikr ta’abbudiy (zikir yang bernilai ibadah) dengan lafal dan maknanya. Maksudnya,dengan sekedar melafalkan shalawat.Tanpa mengetahui maknanya, sudah dapat pahala. Jadi lafal shalawat bernilai pahala, sedang maknanya adalah nilai pahala yang lain.

Jumhur Ulama telah sepakat bahwa membaca shalawat merupakan

Page 21: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

21MPA 351 / Desember 2015

kewajiban bagi setiap muslim, sebagaimana disampai kan Ibnu Abdil Bar. Kewajiban membaca shalawat bagi setiap muslim ini diterangkan dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 56:

”Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dalam ajaran tasawwuf, shalawat merupakan sesuatu yang sangat urgen. Ia merupakan sarana taqarrub kepada Allah. Menurut Asy-Sya’rani, seseorang yang yang mengharapkan sampai ke Hadirat Allah, namun tidak memberikan ‘pelayanan khusus’ (dengan memperbanyak menghaturkan shalawat) maka wushulnya sangat kecil. Demikian karena ia tidak memperhatikan adab-adab bersama Allah.

Ia mencontohkan seorang petani yang nota bene sebagai rakyat jelata yang ingin menghadap raja. Dia nyelonong begitu saja, tanpa melalui aturan protokoler kerajaan, tentu dia tidak akan diizinkan untuk masuk. Proses mencapai ma’rifatullah memang sangat membutuhkan perantara. Ibarat memasuki rumah, tentu ada pintunya, dan masuk harus izin dulu. Sudah tidak diragukan lagi, bahwa Rasullullah adalah perantara antara makhluk dan Tuhannya. Beliaulah yang menunjukkan pada jalan kebe naran. Sebelum kita mendekat kepada Allah, kita harus mendekat kepada Rasullullah sebagai wasilah antara kita dengan-Nya.

Hujjatul Islam Imam A-Ghazali, dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin, menerangkan bahwa kualitas cinta seseorang terbagi menjadi empat tingkatan. Pertama, cinta diri sendiri (al muhib linafsih), yaitu orang yang hanya mencintai dirinya saja. Segala macam kebaikan orang lain diukur dengan apakah berhubungan dengan kesenangan dirinya atau tidak. Inilah model cinta yang paling rendah kualitasnya. Kedua, cinta kepada orang baik-baik, sepanjang kebaikan orang itu membawa kebaikan bagi dirinya (al muhsin alladzi ahsana ilaihi). Ia siap membalas cinta dengan cinta, pemberian dengan pemberian. Tetapi juga akan sebaliknya, bila cinta itu berubah jadi benci. Kualitas cinta seperti ini tak ubahnya seperti cinta pedagang. Artinya ia siap memberi setara dengan apa yanh diterima, yang sifatnya untuk mencari keuntungan. Ia mau bersusah payah lantaran ia mengharap untungnya. Cinta jenis pedagang ini kuncinya terletak pada kepuasan mene-rima, bukan memberi. Ketiga, Cinta kepada

orang shaleh tanpa mengharap apa pun dari orang itu. Seperti cinta atau mahabbah kepada Nabi Muhammad Saw, atau kepada ulama sebagai warasatul anbiya’ (pewaris para Nabi). Kualitas cinta ini terletak pada kepuasan memberi, bukan untuk menerima. Dan Keempat, cinta kepada kebaikan secara murni (al ihsan mahdah). Cinta dalam kualitas terakhir inilah yang akan mengantarkan seseorang pada Hubbullah (mencintai Allah) secara tulus dan total.

Dalam hadits telah dijelaskan bahwa Hubbullah (mencintai Allah) adalah jalan untuk merasakan kenikmatan iman. Islam adalah agama cinta, dan seorang mukmin tidak akan merasakan manisnya iman sehingga ia merasakan hangatnya cinta. Sedangkan mengenai hakekat cinta yang Islami termaktub dalam sabda Rasulullah SAW yang artinya : “Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka dia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada keka�ran sebagimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam api neraka”.

Jadi termasuk cinta kepada Allah ialah mencintai Rasul-Nya. Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Tidak beriman seseorang di antara kamu, sebelum dia mencintai aku lebih dari ia mencintai anak-anaknya dan semua manusia” (Muttafaqun alaihi).

Mencintai Nabi Muhammad Saw. merupakan kewajiban, sebab melalui

beliaulah Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Pengertian cinta kepada Nabi ialah mengikuti sunnah-sunnahnya, mengikuti perintah dan men-jauhi larangan-larangannya. Sampai-sampai diriwayatkan: “Dari Anas bin Malik ra, dia berkata: “Pernah seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad Saw. lalu berkata: wahai Rasulullah kapan hari kiamat itu tiba? Beliau bersabda: apa persiapan untuk menghidupinya? orang itu berkata: Aku memang tidak mempersiapkan dengan banyak puasa ataupun sedekah, tapi hanya berbekal aku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau bersabda: Kamu akan bersama orang-orang yang kamu cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Cinta kepada Nabi harus ditandai dengan perhatian yang aktif pada orang yang kita cintai, keinginan untuk diterima di sisinya, kedambaan untuk memberikan segalanya tanpa syarat pada sang kekasih.

Sedangkan wujud nyata cinta kepada Rasulullah Saw dapat diwujudkan melalui tiga akti�tas. Pertama, memperbanyak membaca shalawat dan salam ke haribaan baginda agung Nabi Muhammad Saw. Kedua, Komitmen menjaga, memelihara dan melestarikan tiga warisan utama beliau, yaitu Al-Qur’anul Karim, As-sunnah atau al-hadits dan ulama sebagai warasatul anbiya’. Ketiga, Senantiasa menauladani ibadah dan akhlaqul karimah baginda Rasul dalam kehidupan sehari-hari. Cinta Rasulullah pada kita seperti matahari yang setia menabur cahaya. Kehadirannya menyiratkan asa. Sinarnya menerakan pesona. Bumi pun penuh warna. Hingga pelita-pelita iman berkilau dalam sukma…

Sejarah membuktikan bahwa beliau Rasul Muhammad Ibnu Abdillah mampu memimpin umat dan memberikan ketela-danan dalam kehidupan sehari-hari sebagai uswah paripurna. Dalam memecahkan setiap masalah keutusannya arif, adil dan bijaksana. Hingga kini tidak ada pe-mimpin manapun yang sesempurna beliau. Sebagai indikator bahwa Nabi Muhammad benar-benar utusan Allah. Dan yang terpenting bahwa beliau sebagai Nabi dan Rasul Allah sangat mencintai umatnya melebihi cintanya kepada diri sendiri dan keluarganya. Maka pantaslah kita selaku umatnya juga harus mencintai dan merindukan Nabi Muhammad dengan sebenarnya cinta dan rindu.

Semoga dengan cinta yang bersemi dan tulus kepada Allah dan Rasul-Nya, mampu mengantarkan kita kepada pintu gerbang rahmat dan ridha-Nya serta memperoleh syafa’atul uzhma (Pertolongan yang besar) dari Baginda Agung Muhammad Saw. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

*) Penulis adalah Kepala MTs Negeri Sukowono, Jember.

Sedangkan wujud nyata cinta kepada Rasulullah Saw dapat diwujudkan melalui

tiga aktifitas. Pertama, memperbanyak membaca

shalawat dan salam ke haribaan baginda agung Nabi Muhammad Saw.

Kedua, Komitmen menjaga, memelihara dan melestarikan

tiga warisan utama beliau, yaitu Al-Qur’anul Karim, As-sunnah atau al-hadits dan ulama sebagai warasatul

anbiya’. Ketiga, Senantiasa menauladani ibadah dan akhlaqul karimah baginda Rasul dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 22: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

22 MPA 351 / Desember 2015

Di surau, mushalla, masjid, madrasah, sekolah di kampung maupun kota bahkan di istana negara digelar peringatan maulud. Pada Rabu (23/12/2015 atau 12 Rabiul Awal 1437 H), umat Islam berduyung-duyun ke mushala atau masjid. Membawa bancak’an

(tumpeng, buah-buahan), Shalat berjamaah. Mengumandangkan shalawat. Mendengarkan nasihat-nasihat agama terutama seputar sejarah hidup dan teladan (uswatun hasanah) dari Rasulullah. Kemudian beramah-tamah. Kalimat-kalimat shalawat yang dikumadangkan, biasanya, adalah kalimat shalawat yang tertulis dalam kitab Maulud al-Diba’i (populer disebut Kitab Diba’), karangan Syeikh Abdurrahman al-Diba’i (w. 944 H).

Hari Maulud Nabi merupakan hari penting; hari besar Islam dan hari libur nasional. Tentu, ada tujuan besar di balik itu. Pada hari itu, diharapkan umat Islam dapat mengoptimalkannya sebagai hari ibadah dan amal shaleh. Meningkatkan gelora cinta kepada Rasul. Menanamkan tekad untuk meneladani uswatun hasanahnya. Belajar meniru semangat perjuangannya dalam segala aspek kehidupan.

Kaum wanita (termasuk yang sudah memasuki fase ibu) merupakan bagian yang tak terpisahkan pelaku syariat Islam. Dalam rumah tangga, ibu adalah guru bagi anak-anak. Di samping sebagai ibu dalam rumah tangga (peran domestik), banyak dari ibu ternyata aktif menjalankan peran publik dalam berbagai bidang profesi maupuan pejabat publik. Oleh karena itu, penulis menganggap perlu mengupas tentang Maulud Nabi, Kitab Diba’ dan Pointernya, dan bagaimana mengkontekstualkan pointer-pointer tersebut untuk kaum Ibu?

Maulud Nabi, Kitab Diba' dan Pointernya Bagi Ibu

(Upaya Memutus Mata Raintai Anarkisme pada Perempuan)

Umat Islam akan memperingati Maulud Nabi Muhammad pada 24 Desember 2015.Perayaan peringatan maulud sudah menjadi fakta kehidupan beragama Islam di nusantara.

Oleh : Moh. Sholehuddin, M.Ag

Page 23: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

23MPA 351 / Desember 2015

Tujuan Memperingati Maulud Nabi Penulis belum menemukan teks

Al-Qur’an dan hadits yang secara letterlux (eksplisit), menginstruksikan kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Yang penulis dapatkan ada perintah kita beriman bahwa Muhammad adalah Rasulullah, memuliakan pribadi Rasul, menolong (menghidupkan) ajaran-ajarannya, mengikuti petunjuk Al-Qur’an yang telah ia diajarkan, serta menjadikan sabda dan perbuatan Nabi sebagai uswatun hasanah. Pembaca dapat menemukan hal-hal tersebut ketika merenungkan isi dari bagian akhir ayat 157 Surat al-A’raf (7), Al-Ahzab (33): 21, Al-Taubah: 128 dan al-Ahzab: 56. Memperingati Maulud Nabi pada tiap tanggal 12 Rabiul Awal tiap tahun merupakan upaya ‘kreatif ’ untuk mengingatkan umat Islam agar mereka mau melaksanakan makna substantif yang ada dalam ayat-ayat di atas.

Tidak bijaksana kalau sibuk memper-ma sa lahkan keabsahan peringatan Maulud Nabi dari sisi akidah atau �kih sebab membuat peringatan ‘maulud’ itu sudah menjadi tradisi siapa saja. Banyak orang tua merayakan hari ulang tahun anaknya. Suami merayakan hari ulang tahun isterinya. Istri merayakan hari ulang tahun suaminya. Suami-Istri merayakan hari pernikahan mereka. Menteri dan PNS di kementeriannya merayakan hari ulang tahun kementeriannya (seperti peringatan HAB oleh Kementerian Agama). Kita pun tidak memprotesnya.

Sekilas Tentang Kitab Diba’Secara sosiologis, kitab Diba’ meru-

pakan kitab populis karena sering dibaca oleh umat Islam Nusantara. Kitab ini mengungkapkan keterpesonaan dan gelo-ra cinta pengarangnya terhadap sosok manu sia termulia dan sempurna yaitu Nabi Muhammad SAW. Keterpesonaan dan gelora cinta tersebut diungkapkan melalui untaian kalimat-kalimat indah berbahasa Arab dalam bentuk prosa (dalam sastra Arab disebut al-natsr) dan puisi/ syair (dalam bahasa Arab disebut nadham/syi’r)

Pengungkapan dalam bentuk prosa dapat pembaca temukan dalam maqro’ (item bacaan) diantaranya adalah 1) alhamdulillahi al waliyyi al-thalib, 2) qila huwa Adam, 3) yub’atsu min Tihamah, 4) tsumma arudduhu ila al-‘arsy, 5) fa subhana man khosshohu, 6) awwaluma nastansikhu, 7) al-hadits al-awwal, 8) al-hadits al-tsani, 9) fa yawulul Haqqu, 10) Ahdhiru qulubakaum, 11) Fahtazzal ‘Arsyu dan seterusnya. Sedangkan dalam bentuk puisi (syair) adalah 1) Ya Rabbi Shalli ala Muhammad # Ya Rabbi shalli alahi wa sallim, 2) Ya Rasullah Salamun Alaik # Ya Ra�’asy Sya’ni wad Daraji, 3) Shalatullahi Malahat Kawakib # ‘ala Madhi man Rakiban

Najaib, 4) Ya Nabi Salam Alaika # Ya Rasul Salam Alaika, 5) Ya Badrotimmin Haza kulla kamali # Madza Yu’abbiru an ‘ulaka maqali.

Jika kita membaca kitab Diba’ hingga tamat, lalu mencermati diksi (pilihan kata) yang digunakan, kemudian jeli menangkap majaz, kiasan, perumpamaan (yang dalam ilmu Balaghoh disebut dengan majaz, isti’arah dan tasybih) yang ada dalam prosa dan puisi di atas, maka kita temukan bahwa nilai sastra dalam Diba’ sangat mengagumkan. Diksi-diksinya elok. Isti’arah dan tasybihnya indah. Majaznya kuat. Makna yang tersembunyi dalam kalimat-kalimat indah ini tidak boleh dipahami secara letterlux (tekstual). Harus dipahami secara konteks dan syiyaqul kalam.

Lantas kita akan menyimpulkan bahwa al-Diba’i adalah ulama-seniman bahasa. Seniman bahasa selalu ‘berbicara’ dengan perasaan (dzauq), estetika dan keindahan. Tidak dengan kalimat-kalimat yang biasa dan yang pokoknya bisa dipahami oleh orang lain. Remaja biasa bila jatuh cinta akan berkata kepada pujaan hatinya; “Kau adalah orang yang sangat kucintai”. Namun, remaja seniman bahasa akan berkata; “ Dikau, Hidupku. Dikau, Nyawaku.” Atau “Cintamu, Nafasku”.

Pointer-Pointer Kitab Diba’Maqro’ berbentuk prosa dan syair

dalam kitab Diba’ menjelaskan tentang banyak tema terkait dengan keagungan dan kemulian Nabi Muhammad. Poin-poinnya dapat diringkas sebagai berikut. 1). Doa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhamamd, isteri, ahli bait, guru kita, orang tua kita, setiap muslim-muslimat, dan orang yang menerjang dosa. Semuanya agar dikasihi, dirahmati, dan

dicintai Allah. 2) ekspresi rindu kepada rasul dan ahli bait terutama Imam Zaynul Abidin, Al-Baqir dan Ja’far Al-Shadiq. Ahli Bait adalah bintang gemintang terang di kelam malam. Juga ibarat prahu besar dan kokoh penyelamat manusia di hempasan gelombang topan di samudra luas.

Al-Dibai berharap agar kita semua bisa meniru sepak terjang mereka, dan semoga ilmu serta uswah mereka bermanfaat bagi kita. 3) medeskripsikan kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad baik pada saat sebelum dilahirkan, saat dilahirkan, masa kecil hingga beliau berdakwah membawa risalah Islam. Kegaduhan alam malakut saat Rasul lahir. Keajaiban alam dunia, yakni padamnya api (tuhan agama Zoroaster di Persia). Juga diuraikan tentang informasi Injil asli akan lahirnya nabi terakhir setelah Isa al-Masih.

Ke-4), teori Nur Muhammad bahwa sebelum menciptakan alam semesta, Allah terlebih dahulu menciptakan Nur Muhammad yang darinya Allah menciptakan bahan baku alam semesta seperti air, api, udara dan tanah. Berkat adanya Nur Muhammad itulah para nabi seperti Adam, Ibrahim, Musa, Nuh dan Isa selamat dari bencana dan bahkan memperoleh kemulian dari Allah SWT. 5) pengakuan al-Diba’ bahwa kata dan kalimat-kalimat telah habis dirangkainya untuk menyanjung Nabi. Namun pesona kemulian pribadi Rasul masih tidak ada habisnya.

Kontekstualisasi bagi Kaum IbuKaum ibu terkait langsung dalam isi

kitab Diba’. Juga dapat memperoleh manfaat dalam konteks ini. Pertama, wanita, termasuk ibu, merupakan pihak mendapat berkah doa. Ahli bait ada yang laki-laki dan perempuan. Ibu adalah orang tua dan ada yang menjadi guru. Bermaulud dan menbaca Diba’ berarti mendoakan untuk wanita-wanita hebat tersebut. Kedua, Diba’ menyebut tokoh-tokoh wanita yang berjasa dalam hidup Nabi Muhamamd seperti Ibunda Aminah, Halimah, dan Fatimah (puteri Rasul).

Ketiga, Bershalawat adalah perintah untuk laki-laki dan wanita. Sering bershalawat dan menghayati nilai �loso�snya akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan dicintai Rasul (kekasih Allah). Tidak ada kesulitan hidup bagi siapa saja yang dekat dengan Tuhan yang Maha Pemberi Hidup dan Kekasih-Nya. Keempat, wanita yang menjadi pemimpin publik, dengan sering membaca Diba’ dan menyelami isinya, akan termotivasi kepada kepribadian Rasul dalam membimbing dan melayani umat.

*) Penyuluh Agama Islam KUAKec. Candi, Sidoarjo.

Bershalawat adalah

perintah untuk laki-

laki dan wanita.

Sering bershalawat

dan menghayati nilai

filosofisnya akan

menjadi sarana untuk

mendekatkan diri kepada

Allah dan dicintai Rasul

(kekasih Allah).

Page 24: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

24 MPA 351 / Desember 2015

Latihan Shalat Khusyu’

04

Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

(11) Rahmat dan barokah Shalat TasbihBarang siapa melakukan amalan Shalat

Tasbih, maka dia akan mendapat ampunan Allah atas dosa-dosanya:

“Sekiranya dosa-dosamu seperti pasir yang menggunung, Allah akan mengam-puninya” (HR Ibnu Majah no. 1377).

“Jika kamu melakukannya, Allah akan mengampuni dosa-dosamu baik yang pertama atau yang terakhir, yang telah lalu atau yang baru, yang salah atau yang sengaja, yang kecil atau yang besar, yang tersembunyi atau yang Nampak”

(HR Ibnu Majah no.1377).

(12) Merenungkan makna lafal yang dibaca

Pokoknya semua yang kita baca di dalam shalat itu secara global isi kandungan lafal, ayat dan surat itu tersimpan di dalam surat Al-Fatihah, yaitu:

(1) Kita menyembah Allah.(2) Kita memohon jalan lurus yang penuh

nikmat (jalan ke surga).(3) Jalannya para nabi, orang sidik, syhada`

dan para alim soleh,(4) Bukan jalannya orang yang jahat, sesat

dan mendapat murka Allah yaitu jalan ke neraka.,

Rasulullah Saw setiap membaca ayat atau surat jika sampai pada lafal-tertentu beliau berdo’a senada dengan makna kalimat yang dbaca itu”(HR An-Nasa`i no.1120 dan Abu Dawud no.739).

Setiap Nabi Saw membaca surat atau ayat yang sangat penting seringkali beliau berhenti untuk menghayati makna isi yang dibaca itu lalu berdo’a sangat serius:

“Bahwa ‘Ashim bin Humaid berkata; aku mendengar ‘Auf bin Malik berkata; “Aku pernah bangun bersama Nabi Saw, lalu beliau mulai bersiwak dan berwudhu. Kemudian beliau berdiri dan shalat. Beliau mengawali shalatnya dengan membaca surat Al Baqarah. Beliau tidak melewati ayat tentang rahmat kecuali beliau berhenti dan memohon (rahmat). Beliau juga tidak melewati ayat tentang adzab kecuali beliau berhenti dan berlindung darinya. Kemudian beliau ruku’ hingga ia tenang dalam keadaan ruku’ seukuran berdirinya, sambil membaca: ‘Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal ‘adzamati (Maha Suci Dzat yang mempunyai hak memaksa dan kekuasaan, serta yang memiliki kesombongan dan keagungan) ‘ saat ruku’. Lantas Nabi Saw sujud seimbang dengan ruku’nya tadi dengan membaca: ‘Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal ‘adzamati’. Kemudian beliau membaca surat Ali ‘Imran, kemudian surat lainnya, dan beliau juga melakukan hal yang sama - di rakaat berikutnya”(HR An-Nasa`i no.1120 dan Abu Dawud no.739).

Maka dari itu dalam shalat Tasbih ini di dalam masing-masing rakaat kita berdo’a dalam hati atau merenungkan apa yang sedang kita ucapkan khususnya lafal-lafal berikut:

# Pada rakaat ke-I dalam membaca Tasbih kita camkan lafal”

artinya Allah Maha Suci, sebaliknya kita manusia mempunyai sifat banyak salah dan dosa, maka kita ingat-ingat semua kesalahan dan dosa yang pernah kita perbuat, lalu memohon ampun-magh�rah dari Allah.

# Pada rakaat ke-II dalam membaca lafal artinya segala puji itu milik Allah atau syukur kita kepada Allah; Maka kita ingat-ingat dalam hati amal soleh yang sudah berhasil kita perbuat lalu kita jadikan “Tawassul” perantara mohon dikabulkannya do’a kita.

# Pada rakaat kle-III saat membaca lafal artinya tidak ada Tuhan kecuali Allah, kita ingat-ingat keberhasilan kita ketika mengerjakan sesuatu yang di luar kemampuan kita berhasil dengan mulus, maka kita yakin bahwa semua ini pasti karena qudrat-iradat Allah, tidak mungkin kita berhasil kecuali karena rahmat Allah.

# Pada rakaat ke-IV ketika kita membaca lafal artinya Allah Maha Besar, maka kita ingat-ingat apa yang kita inginkan menjadi gagal karena dikalahkan oleh proyek yang lebih besar, proyek yang lebih inipun sering dikalahkan oleh proyek yang jauh lebih besar lagi, demikian berturut-turut, yang lebih besar tersebut dikalahkan oleh program yang terlalu besar bertingkat-tingkat terus lebih besar maka puncak program yang mutlak tidak dapat dikalahkan ialah proyek yang Maha Besar ialah perencanaan qudrat-iradat Allah Allah. Oleh karena itulah kita mengucapkan Allahu Akbar=Allah Maha Besar, semua ini dalah rencana Qudrat-Iradat Allah..

Selanjutnya dalam memilih surat sesudah Al-Fatihah sebaiknya memilih surat yang kita mengerti makna kandungannya jika perlu kita pilih surat atau ayat-ayat do’a yang berisi permohonan para nabi misalnya:

(1) Do’aN.Adam atau Do;a sapu jagad (s7a23).

(2) Do’a N. Ibrahim mohon aman damai sejahtera bahagia negeri dan sekitarnya (Qs14a35).

Page 25: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

25MPA 351 / Desember 2015

(3) Do’a N.Musa mohon dapat mengalahkan Raja Fir’aun(s20a25) untuk kita mohon dapat berahsil menyelesaikan tugas yang sangat berat.

(4) Do’a N.Zakariya mohon anak cucu yang alim soleh (s19a5-6)

(5) Do’a N. Yunus mohon ampun atas segala kekeliruan(s21a87).

Untuk mereka yang mempunyai kelongga ran maka pada hari Kamis malem Jumat dalam Shalat Tasbih membaca surat-surat Al-Fatihah memilih surat-surat Yasin, Ad-Dukhan. As-Sjdah, Al-Mulku yaitu:i. Pada raa’at pertama surat Al Fatihah

dan Surat Yaasiin;

ii. Pada raka’at kedua sesudah membaca Surat Al Fatihah lalu Surat Ad Dukhan,

iii. Pda rakaat ke-tiga setelah bacaan Surat Al Fatihah kemudian membaca surat As Sajdah,

iv. Pada raka’at keempat setelah memaca Surat Al Fatihah kemudian Surat Tabarak (Surat Al Mulku).(Demikian Hadis Riwayat Tirmidzi

no.3493)..

(13) Mi’rajul Mu`min Jika seandainya kita dapat mengamalkan

Latihan Shalat Khusyu’ ini dalam kondisi yang benar-benar sangat gelap sekali, tidak dapat melihat apa-apa, tidak dapat melihat jam, pukul berapa, tidak mendengar suara apapun, tidak ada siapapun orang yang melihat kita, maka Insya Allah kita dapat melihat Allah dengan mata hati, kita dapat mencurahkan isi hati (curhat), berbisik-bisik kepada Allah, mengadukan masalah dalam pikiran kita, kita dapat memohon kepada Allah hal yang paling sederhana sampai yang paling sulit sekali, kita dapat pasrah-bongkokan kita menyerah dan menyerahkan kemusykilan apa-saja sepenuhnya kepada Allah; Sebaliknya Allah itu mutlak Maha dalam 20 sifat wajib dan 99 nama (Asmaul Husna).

@Tafsir Ar-Razi (1h161) dalam menga-nalisa Al-Quran s2a286 mencatat bahwa ayat ini menandakan sempurnanya rahmat Allah dikaitkan dengan surat Al-Fatihah maka Nabi Saw menyebut pengalaman rohani saat menjalani Isra` Mi’raj, sehingga siapa yang shalat dengan membaca surat Alfatihah dia dapat naik ke alam cahaya sehingga shalat itu merupakan MI’RAJ-nya orang yang beriman.

@Ar-Razi mengaitkannya dengan srt. Al-Fatihah ayat 5 yaitu:

disambung dengan

lalu memohon pertolongan yang terlalu penting, yaitu:

dalam keadaan tunduk-taat sampailah ke tingkat nikmat dari Allah yang sangat besar diteruskan dengan bacaan Tahiyat

pada saat Tahiyat maka orang yang shalat akan tiba di-tingkat Mi’raj SERASA DENGAN MI’RAJ NABI SAW senada ayat:

Artinya: “Maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para Shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (S 4 An-Nisa 69).

@An-Naisaburi (3h384):Do’a I�itah, jiwa mi’raj, naik ke-alam Lahut, sehingga Allah mengabulkan do’a kita, Allah gampang saja mewujudkan apa yang terlalu sulit bagi manusia untuk melakukannya (Lih.Qs19a9-21).

Disamping itu rasa-rasanya ketika itu kita seolah-olah naik ke-alam Alam Lahut alam ketuhanan walaupun hanya di muka pintu Sidratil Muntaha, persis seperti yang dibayangkan para ulama di antaranya ialah sebagai berikut:

@An-Naisaburi (4h472) menyatakan bahwa jiwa yang dapat naik ke alam Lahut suatu rahasia kegaiban Tuhan itu hanya malaikat.

@An-Naisaburi (6h259) mengatakan bahwa mi’raj-nya orang shalat itu karena menjauhi selera keduniaan tidak lain kenginannya itu kecuali menghadap taqarrub kepada Allah.

@Tafsir Ruhul Ma’ani (2h169) menyatakan bahwa shalat itu mi’raj-nya orang beriman, dia munajat kepada Allah, meninggalkan dunia kemudian naik ke Sidratil muntaha.

@Tafsir Ruhul Bayan (4h285) terkait dengan Al-Quran s14a40 mencatat bahwa orang shalat itu naiknya jiwa

dalam istiqamah di jalan Tuhan dan bersama Tuhan.

@Ruhul Bayan (7h133) mengaitkannya dengan Al-Quran s33a33-40 mencatat bahwa jiwa orang shalat itu mi’raj keluar dari alam nafsu keduniaan naik ke alam lahut alam ketuhanman.

@Ruhul Bayan (8h73) mencatat bahwa Nabi Saw bersabda: “Shalat itu mi’raj-nya orang beriman.

@An-Naisaburi (3h384) mengatakan bahwa dengan Do’a I�itah, shalatku, ibadahku, hidup-matiku milik Allah, jiwa terasa mi’rahj, naik ke-alam Lahut.

(14) Curhat kepada Allah*Senada dengan Sabab Nuzul–Latar

Belakang Turunnya Al-Quran S.2 Al-Baqarah 186 bahwa seorang sahabat dari dusun bertanya kepada Nabi Saw soal apakah Tuhan itu dekat ataukah jauh; jika Tuhan itu dekat maka dia akan berbisik-bisik dengan Tuhan, jika Tuhan itu jauh dia akan berteriak. Dan dijawab oleh Allah dengan turunnya Al-Quran S2a168, bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan hamba-Nya. Maka Rasulullah Saw juga memperjelas lagi beliau bersabda bahwa Allah itu tidak tuli, maka lemahkan suara do’a itu:

“Dari Abu Musa Al Asy’ari r’a ia berkata; “Ketika Rasulullah Saw melihat orang-orang menuruni lembah sambil mengeraskan suara bertakbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa ilaaha illallah (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah), maka Rasulullah Saw bersabda: “Rendahkanlah suara kalian, karena kalian tidak berkata kepada Dzat yang tuli dan Dzat yang ghaib. Sesungguhnya kalian berdo’a kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu bersama kalian” (HR Bukhari no.3883 dan Muslim no.4873).

Oleh karena itu sesudah salam Shalat Tasbih atau 4 rakaat pertama dalam Shalat Tahajjuj di atas, kemudian sujud lagi dan di dalam sujud ini kita mengucapkan do’a-permohonan kepada Allah dengan suara lirih berbisik-bisik kepada Allah didahului dengan shalawat dan hamdalah, istighfar memohon magh�rah dan berdo’a dengan do’a Ma’tsurat.

bersambung...

Page 26: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

26 MPA 351 / Desember 2015

Roda takdir memang selalu berputar. Inilah yang dialami DR. H. Abd. Muhith, S.Ag. M.Pd.I. Meniti karir dari seorang pesuruh

di sebuah madrasah negeri. Di tempat ini pula dirinya didaulat sebagai top manajernya. “Pertama kali saya menjadi PNS sebagai penjaga sekolah di MIN Kerang Bondowoso,” ujarnya sembari mengulum senyum.

Dengan penuh tanggung jawab pekerjaan tersebut dilakoni pria kelahiran 16 Oktober 1972 ini - sejak tahun 1998 silam. Layaknya seorang pesuruh, dirinya senantiasa menjaga kebersihan seluruh areal madrasah. Selain itu, juga harus membuatkan minum bagi semua staf dan guru madrasah yang berada di kawasan kering tersebut. Bahkan saat itu, daerah Kerang masuk zona tertutup karena dinyatakan sebagai epidemi hepatitis B.

Lantaran susah air bersih, saban hari mengharuskannya membawa sekitar 20 liter air dari rumah sambil mengayuh sepeda ontel. Air tersebut dimasukkan dalam tas rangsel yang didalamnya sudah disiapkan jerigen. “Mungkin orang mengira tas saya berisi buku. Padahal yang saya bawa adalah air,” ucapnya dengan tertawa lepas.

Rutinitas ini dilakoninya selama tiga tahun saja. Sebab seiring studi S1nya mampu

Menjadi penyuluh itu ibarat memulai dari titik nol. Sebab medan dakwah seorang penyuluh tak seragam. Apalagi di tengah

kebutuhan masyarakat sasaran dakwah saat ini begitu beragam seiring perkembangan zaman. “Jadi seorang penyuluh harus cakap dalam menentukan strategi dakwah yang pas,” ujar Rahmad Salahuddin Tri Putra, S.Ag, M.PdI.

Lantaran itulah, menurut Penyuluh Teladan Jatim 2015 ini, seorang penyuluh harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang rangkap. Jadi disamping menguasai ilmu agama, juga harus menguasai cabang ilmu lain. “Tugas utama seorang penyuluh adalah pemberdayaan masyarakat dalam segala bidang semisal pemberdayaan ekonomi,” tandas lelaki kelahiran Pasuruan 18 Nopember 1977 ini.

Tak heran jika sejak 2011 silam, Reviewer MDP (Madrasah Development Plan) Ditjen Pendis Kemenag RI untuk Madrasah Education Development Project ini menawarkan program pemberdayaan ekonomi bagi kelompok majlis taklim. Dengan program tersebut, selain jamaah mendapatkan bimbingan agama juga bisa meningkatkan perekonomian mereka.

Menentukan Strategi Dakwah dari Titik Nol

Prestasi Itu Bak Dua Sisi Mata Uang

Lantaran itulah perlu segera dipetakan potensi ekonomi lokal apa yang bisa dikembangkan. “Setelah itu baru kita buat semacam pilot project,” ucapnya optmistis.

Dalam konsep pembedayaan ini, selain membantu mengakses modal juga dibina dari sisi perbaikan produk. Jika berkaitan dengan produk makanan, maka mereka diarahkan untuk meningkatkan dan menjaga mutu dan

kualitasnya. Termasuk juga pendampingan untuk pengurusan label POM dan label halal BPOM MUI. “Sisi kemasan produk juga harus dibenahi selain pemberian wawasan strategi pemasaran,” ungkap Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Pasuruan ini bersemangat.

Namun masalah mendasarnya, adalah minimnya data jumlah kelompok majlis taklim. Sebab kelompok ini hampir kerap kali tak tersentuh pendataan. Padahal menurut penulis buku ‘Politik Pendidikan Al-Qur’an: Identitas, Penguatan dan Harmonisasi’ ini, peran kelompok tersebut memliki andil besar dalam pembinaan agama di masyarakat.

Minimnya data majlis taklim, tuturnya, bisa jadi karena tidak tersentuh para penyuluh. Apalagi jamak diketahui tentang minimnya jumlah penyuluh di masing-masing daerah. Wilayah luas seperti Kabupaten Pasuruan dengan 24 kecamatan, hanya memiliki 8 penyuluh. Praktis masing-masing penyuluh membawahi 3 kecamatan. “Semoga saja ke depan ada penambahan penyuluh sehingga penyuluhan bisa lebih efektif,” tandas dosen Universitas Muhamamdiyah Siodarjo ini penuh harap. •pri

sebagai kepalanya. Dua tahun berselang, dirinya didaulat sebagai Kepala MTs yang baru didirikannya. Seiring keberhasilanya menyandang gelar Magister Pendidikan Islam dari Universitas Darul Ulum Jombang, Mantan Kepala MANU Lombok Kulon ini didapuk sebagai staf seksi Mapenda – kini seksi Pendma – Kankemenag Bondowoso.

Setelah hampir 5 tahun meninggalkan MIN Kerang, pada 2006 dirinya didapuk sebagai nahkoda baru madrasah tersebut. Berbagai pembenahan besar-besaran segera dilakukannya. Mulai dari sisi manajemen, SDM, prestasi hingga fisik madrasah. Dan empat tahun kemudian dia dipercaya sebagai Kepala MIN Lombok Kulon Wonosari Bondowoso.

Berbagai inovasipun dilakukannya hingga mengantarkan ‘dosen luar biasa’ STIT At-Taqwa Bondowoso ini menjadi Kepala MI Berprestasi I tingkat Jatim. Tak berselang lama, Juara II Kepala MI Berprestasi tingkat Nasionalpun digenggamnya. “Prestasi itu bak dua sisi mata uang. Satu sisi adalah anugerah dan di sisi lain merupakan amanah. Semoga ini mampu memberikan dampak positif terhadap madrasah,” ucap doktor bidang Manajemen Pendidikan Islam UIN Malik Ibrahim Malang ini penuh harap. •Pri, Ded, Hij

Rahmad Salahuddin Tri Putra, S.Ag, M.Pd.I

DR. H. Abd. Muhith, S.Ag. M.Pd.I

diselesaikannaya di Universitas Islam Jember, tahun 2001 dia mendapatkan SK baru sebagai pengajar Bahasa Arab di MIN Kerang. “Selama enam bulan saya lokoni tugas sebagai pengajar itu. Selebihnya, saya fokus pada pengembangangan madrasah yang saya rintis,” tutur penulis empat judul buku ini.

Waktu itu dirinya memang tengah merintis beberapa sekolahan. Salah satunya adalah RA Mambaul Ulum Kerang dan sekaligus menjabat

FIGUR

Page 27: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

27MPA 351 / Desember 2015

Pemrosesan dilakukan di bengkel pro-duksi yang terletak tepat di belakang areal pesantren. Bengkel tersebut

berupa bangunan yang terbuat dari rangka bambu tanpa penyekat di sekelilingnya. Ada dua bangunan unik berukuran 10x7 meter – yang terpisah oleh jalan desa, atapnya sengaja dibuat dari plastik bening. Ini dimaksudkan agar sinar matahari bisa langsung masuk sekaligus bebas dari guyuran hujan jika sewaktu-waktu datang.

Bengkel produksi milik pondok modern ini sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Satu bagian dikhususkan sebagai tempat produksi dan dua lainnya sebagai tempat penjemuran produk setengah jadi. Kesan modern tergambar jelas dengan aneka mesin di ruang produksi. Di bagian ini ada tiga alat utama seperti mesin penyaring, mesin penggiling dan tungku pembakaran. “Di tempat inilah kami menyulap bukit tadi menjadi produk batu bata,” ungkap H. Syarif Husain, S.PdI bangga.

Sebelum menjadi produk bata bernilai ekonomis, pada tahap awal tanah bukit yang berjarak 5 km itu harus diangkut dari Desa Sumberharjo menuju bengkel

produksi milik pesantren. Kemudian oleh para pekerja, tanah tersebut lalu dipisahkan dari kandungan batu. “Pemisahan ini sangat penting. Sebab jika batu terlanjur tercampur niscaya produk yang dihasilkan nantinya bermutu rendah dan mudah pecah,” ujarnya membeberkan alasan.

Dalam pemisahan in tidak dilakukan secara manual, namun menggunakan sebuah mesin penyaring hasil kreasi salah seo rang ustadz pesantren. “Alhamdulillah, kami memiliki tenaga pengajar yang memi-liki skill khusus bidang mekanik,” ujar Direk-tur Kulliyatul Mu’allimin Islamiyah (KMI) Ponpes Modern Al-Anwar ini bangga.

Tanah yang berhasil dipisahkan dari batu itu, selanjutnya digemburkan dengan cara disirami air lantas didiamkan semalam. Baru keesokan harinya tanah tersebut dimasukkan ke alat penggiling tanpa campuran bahan lain. Produk ini tak seperti batu bata pada umumnya yang dicampur dengan pasir. “Meski demikian, tak mengurangi dari sisi kualitas. Sebab bata yang dihasilkan pondok ini jauh lebih padat dan kuat,” tegasnya.

Dengan menggunakan alat yang ditengarai bekas mesin truk 120 PK yang telah dimodi�kasi, hasil gilingan sudah berupa cetakan bata pres berukuran 12x6x3 cm. Tak mengherankan bengkel ini mampu memproduksi 2 ribu bata dalam sehari – meski dengan hanya tiga orang pekerja.

Setelah bata pres jadi, tak serta merta

Ponpes Modern Al-Anwar Pacitan

Menyulap Bukit Menjadi Batangan BataSedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah ini kiranya bertolak belakang dengan apa yang

dilakukan pondok pesantren modern Al-Anwar Ploso Pacitan. Pesantren ini justru menyulap sebuah bukit seluas 2 hektar menjadi partikel kecil untuk dibisniskan. Tanah dataran tinggi tersebut oleh pihak pesantren

diproses sedemikian rupa hingga menjadi produk yang siap jual.

H Syarif Husain SPdI.

Page 28: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

28 MPA 351 / Desember 2015

dilakukan pembakaran. Terlebih dahuhlu harus dikeringkan selama tiga hari. Setelah itu baru dilakukan proses pembakaran selama 24 jam di tungku berdiameter sekitar 2 meter. Tungku itu sendiri berkapasitas 15 ribu batu bata sekali pembakaran.

Dalam pembakaran tersebut tidak menggunakan dedak, tapi kayu yang dibeli seharga 350 ribu rupiah per pickupnya. Dengan kayu bakar, waktu pembakaran jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan dedak atau kulit padi. Ini tentu makin dapat meningkatkan kapasitas produksi.

Adapun harga jual bata setelah proses pembakaran, dihargai 600 ribu rupia tiap seribu bata Dari harga tersebut, pesantren mengantongi laba bersih sebesar 200 ribu rupiah. Tak heran jika dalam sebulan total omzet yang didapatkan pesantren yang didirikan oleh Alm. KH. Khariri Anwar ini mencapai 10 juta rupiah. “Ini sudah dipotong ongkos pekerja dan biaya operasional lainnya,” tukas ustad Syarif dengan wajah sumringah.

Batu bata Al-Anwar hanyalah salah satu unit usaha yang dikembangkan pesantren yang beralamat di Jl. KH. Hasyim Asy’ari No. 41 Ploso ini. Ada bebera unit usaha lain yang sedari awal digeluti; seperti Penggilingan padi “Konco Tani” – berdiri tahun 2000an, Koperasi Siswa “An-Nur”, Persewaan Sound System Al-Anwar dan Al-Anwar Water.

Beragamnya jenis usaha tersebut, bermula dari bantuan yang dikucurkan Dinas Koperasi setempat pada 2007 silam.

Saat itu pihak pesantren mendapatkan dana hibah sebesar 125 juta. Dana tersebut lantas dibuat modal untuk mendirikan usaha persewaan sound system sebesar 60 juta. Demi menunjang usaha tersebut lalu didirikan Tempat Pelatihan Keterampilan Usaha (TPKU) khusus pelatihan elektro dengan biaya 40 juta. Sedangkan sisanya sebagai support modal pendirian koperasi Al-Anwar. Koperasi ini omzetnya sudah mencapai 100 juta lebih.

Dengan bertambahnya bidang usaha yang digeluti, sesungguhnya tak semata untuk sekedar mencari untung. Sebab seluruh keuntungan tersebut diperuntukkan bagi operasional pesantren. “Dari total kebutuhan pesantren, 50 persennya terkaver dari laba unit usaha,” ulas suami Diana Sholihah ini menjelaskan.

Yang terpenting lagi, dengan adanya beragam bidang usaha tersebut para santri bisa belajar secara langsung skill entre preneur. Sebab jiwa kemandirianlah yang menjadi tujuan utamanya, Memang tak se mua santri bisa terlibat secara langsung. Hanya santri yang sudah menjadi pengurus OPPM (Organisasi Pondok Pesantren Modern) yang memiliki kesempatan emas itu.

Sedangkan untuk pekerjaan berat seperti produksi batu bata dan penggilingan padi, dipercayakan kepada para alumni dan warga sekitar. Selain untuk menjaga jalinan silaturahim, juga memberikan nilai tambah secara ekonomis pada mereka. Jadi praktis para santri hanya dilibatkan pada pekerjaan

ringan yang tidak terlalu menguras waktu dan tenaga. “Untuk jenis pekerjaan berat, para santri cukup dikenalkan bagaimana proses produksi dan cara pemasarannya saja,” tutur ustad Abdul Mannan Anwar, BA.

Adapun pemilihan santri yang menempati pos-pos usaha juga tidak asal tunjuk. Semua didasarkan pada minat dan kecenderungan santri sendiri. Tak hanya itu, ketika ada salah satu santri ataupun ustadz yang memiliki keahlian tertentu – seperti membuat sale pisang, pesantren memfasilitasinya untuk dikembangkan dan ditularkan kepada yang lain. “Alhasil, tak ada potensi yang terbuang di sini,” tandasnya.

Jiwa kewirausahaan sejatinya sudah ditekankan oleh Alm. KH. Khariri Anwar sejak awal pesantren berdiri. Hal itu tampak pada beragam usaha yang dirintis meski masih dalam skala kecil. Sebab pendiri ponpes ini ingin agar pesantren mandiri secara ekonomi. “Jadi ide beliaulah yang kita kembangkan hingga saat ini,” tukas Pimpnan PPM Al-Anwar ini menegaskan.

Agar jiwa kemandirian terpatri kuat dalam diri santri, pria yang akrab dipanggil Mbah Manan ini selalu memberikan wejangan dan motivasi kepada santrinya. Ada penggalan pepatah Arab yang sealu diulang-ulangnya: Khudz walau qith’atan min qarathish – pungutlah (pelajaran) meskipun itu dari potongan kertas (bekas). “Jadi, meski hanya menyetel sound system ternyata ada ilmu atau inspirasi di sana,” pungkas adik bungsu (alm.) KH. Khariri Anwar ini dengan senyum dikulum. •Pri, Croz

Kakankemenag Pacitan H AHMAD ZUHRI, M.Sisaat menghadiri peringatan maulid nabi

di Ponpes Modern Al-Anwar.

Ustad Abdul Mannan Anwar BA. Salah satu sudut koperasi Ponpes Modern Al-Anwar. Seorang santri memotong batu bata basahyang baru keluar dari mesing pencetak.

Page 29: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

29MPA 351 / Desember 2015

Seperti diakui Mohammad As’ad, MA, aplikasi ‘Masjidku’ merupakan aplikasi yang cukup menarik. Aplikasi

tersebut bisa dijadikan sebagai wadah untuk mempublikasikan kegiatan masjid, sekaligus menjadikan masjid-masjid yang ada makin bagus komunikasinya. “Namun sayang, kami belum sempat memanfaatkan menu-menu itu sepenuhny,” akunya berterus terang. “Kami juga belum mendelegasikan kepada tim untuk konsen ke urusan publikasi ini,” tutur admin masjid PP Tebuireng di aplikasi Masjidku ini menambahkan.

Dosen UNHASY Tebuireng ini menga-kui, beristiqamah menangani publi kasi memang bukan pekerjaan yang gam pang. Sebab setiap saat harus selalu mengupdate data-data informasi yang aktual. Apalagi di kalangan pesantren masih belum merasa butuh benar terhadap penggu naan media online. “Apalagi posisi masjid bukan jadi sentral kegiatan. Hanya menjadi bagian dari peantren semata,” kilahnya.

Menurut pria asal Sidoarjo yang menyelesaikan S2nya di Leiden Belanda ini, urusan publikasi seharusnya ditangani sebuah tim khusus. Tak mungkin diberikan kepada santri lantaran mereka sudah sibuk dengan kegiatan pondok. “Nantinya aplikasi ‘Masjidku’ akan kami serahkan pada rekan-rekan yang aktif di Tebuireng online. Sebab aplikasi masjid sangat dibu-tuhkan masyarakat,” ujarnya. “Kami tinggal mendelegasikan saja,” tukasnya.

Apalagi cara bergabungnya sangat mudah dan sama sekali tak dikenai biaya. Pengurus masjid bisa menda�ar langsung dengan mengirim email ke [email protected]. Fitur-

�turnya antara lain berupa jadwal kegiatan, artikel kajian, galeri untuk dokumentasi foto dan video, serta donasi infak dan shadaqah. Selain itu, situs secara otomatis terintegrasi dengan aplikasi mobileMasjidku untuk memudahkan administrator masjid mengelola penyampaian informasi.

Dilengkapi pula dengan �tur-�tur menarik lainnya; seperti �tur pencarian masjid terdekat, penda�aran kajian Islami, informasi seputar dakwah dan kegiatan di masjid, serta laporan kebutuhan dan penggunaan infaq shodaqoh. Selain itu juga ada �tur-�tur lain untuk menunjang pelaksanaan ibadah seperti jadwal shalat, pengingat shalat dan penunjuk arah kiblat.

Ribuan orang pengguna juga telah merasakan manfaatnya. Sebab ‘Masjidku’ menyediakan berbagai layanan komunikasi untuk menjembatani antara pengurus masjid dan para jamaah serta umat secara luas. Baik bagi mereka yang ingin memperoleh siraman dakwah, ingin mengetahui beragam kegiatan keagamaan, maupun bagi mereka yang sekedar ingin mengetahui laporan infaq dan shadaqah secara real-time dan akurat melalui �tur infaq online.

Yang pasti, ‘Masjidku’ memudahkan jamaah dan umat untuk memperoleh akses informasi kajian keislaman dan kegiatan terkini secara gampang. Ini akan memudahkan jamaah yang ingin menda�ar secara langsung untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang dipilihnya. Dengan begitu pihak pengurus masjid dapat mem per-siapkan logistik yang dibutuhkan.

Aplikasi ‘Masjidku’ memang sengaja didisain khusus untuk masjid. Pemanfaatan

teknologi komunikasi ini dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan komunikasi antara masjid, para jamaah dan masyarakat umumnya. Di sisi lain, hal itu akan sangat meringankan biaya operasional yang dikeluarkan oleh masjid untuk komunikasi dan penyiaran informasi. Hal ini penting mengingat masih tingginya biaya yang dibutuhkan untuk penyiaran informasi rutin tersebut melalui media-media konvensional.

Bagi para jamaah dan masyarakat secara umum yang ingin mengulurkan infaq atau sedekahnya, bisa dilakukan secara online. Sebab pihak ‘Masjidku’ telah melakukan kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa). Dengan begitu bagi yang hendak menyalurkan infaqnya bisa langsung menyalurkannya melalui ATM BERSAMA milik Artajasa. Dengan mekanisme tersebut, seluruh hasil infaq yang ditransfer akan secara langsung masuk ke rekening masjid yang dituju.

Dengan aplikasi ‘Masjidku’ tersebut, para pengurus masjid juga dapat menjangkau umat secara luas. Dan sebaliknya, masyarakat juga dengan mudah memperoleh informasi terkini dan akurat mengenai berbagai kegiatan yang diselenggarakan pengurus masjid.  Dengan adanya aplikasi ‘Masjidku’ ini pihak pengurus dapat mengelola berbagai kegiatan secara efesien, efektif, sistematis dan transparan.

Dengan adanya aplikasi ‘Masjidku’ diharapkan akan dapat meningkatkan partisipasi dan rasa kepemilikan umat Islam terhadap masjid. Dengan demikian umat akan kembali bergerak hatinya untuk memakmurkan masjid.

•Syam, Il/berbagai sumber

Menjembatani Umat dan MasjidVia Jejaring Sosial

Aplikasi ‘Masjidku’ kian memperoleh tempat di hati umat. Meski aplikasi jejaring sosial untuk masjid ini baru diluncurkan pada Juni lalu, kini sudah lebih dari 50 masjid yang turut bergabung. Dari jawa Timur

ada tiga masjid di Malang dan dua di Jombang. Salah satunya, adalah masjid PP Tebuireng.

Aplikasi ‘Masjidku’

KRONIKA

Page 30: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

30 MPA 351 / Desember 2015

Banyak hal yang menarik untuk diper hatikan dalam muhibah ini diantaranya masalah pembangunan infrastruktur,sesuai dengan geliat eko nomi di Negara RRC (Republik Rakyat China) ini. Sebagaimana kita ketahui sejak dilaksanakannya refor masi ekono-

mi tahun 1978 menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.Sejak tahun 2013 negara ini mempunyai tingkat perekonomian terbesar ke dua di dunia

serta menjadi eksportir dan importir terbesar di dunia. Kemajuan ekonomi di negara ini secara kasat mata dapat disaksikan dari pembangunan infrastruktur yang sangat pesat. Jalan-jalan di kota-kota terlihat mulus, rapi, lebar dan bersih. Tidak dijumpai jalan-jalan yang bergelombang dan berlubang-lubang. Di kanan-kiri jalan dapat kita lihat gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi yang biasa juga disebut gedung-gedung pencakar langit.

Di kota Xiamen terdapat gedung kembar setinggi 300 (tiga ratus) meter. Di Shenzaen yang merupakan kota perdagangan terdapat gedung Ping An Finance Center sebuah gedung perkantoran yang tingginya mencapai 660 m. Jalan-jalan tidak hanya berada di daratan dan berupa jalan-jalan Tol yang panjang-panjang saja namun banyak juga jalan-lalan bawah tanah yang berbentuk terowongan menembus gunung dan juga terowongan bawah laut.

RIHLAH

Alhamdulillah saya termasuk salah seorang anggota Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI)Jawa Timur yang ikut serta muhibah ke negara Republik Rakyat China (RRC) selama delapan hari.

Yakni pada tanggal 28 Oktober sampai tanggal 4 Nofember 2015 dengan Biro Perjalanan Wisata PT ANGKASARIA MASNURDJAYA.

Muhibah Ke China

Oleh : H. A. Rachman Aziz*)

Page 31: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

31MPA 351 / Desember 2015

Dalam perjalanan di kota Xiamen rombongan diajak singgah di toko khusus batu giok yang kita kenal dengan akik giok. Berbagai macam batu giok dalam bentuk cincin, gelang, kalung, dan perhiasan-perhiasan lain dapat kita saksikan di toko tersebut. Harganya lumayan tinggi mulai dari ratusan hingga ribuan yuan. Satu yuan China sama dengan Rp.2.200,- .

Semangat dan etos kerja masyarakat China sangat tinggi. Para penduduk rata-rata berangkat kerja pagi hari dan pulang sore atau malam hari. Sebagian lagi yang bekerja di sektor informal seperti para pedagang di pasar atau buka toko dirumah rata-rata mulai jam 09.00 dan baru tutup jam 21.00 malam hari

Geliat ekonomi UKM juga menarik, karena mereka menjajakan hasil produk mereka yang berupa makanan ringan, berbagai macam teh, mainan dan kerajinan. Produk-produk ini umumnya sangat diminati oleh para wisatawan sebagai bahan oleh-oleh atau sovenir.

Kami diajak mengunjungi kota Zi’an ibu kota Provinsi Shaanxi yang pendu-duknya 90% suku Han. Penduduk di provinsi ini sebagian besar tidak beragama, Adapun yang 10% adalah suku Hui yang mereka memeluk agama Islam. Kota Zi’an merupakan kota tua yang memiliki banyak situs-situs sejarah didaerahnya.

Meski di kota Zi’an terkenal dengan perkampungan muslim tetapi masya-rakatnya banyak yang kurang faham akan agama Islam. Namun mereka tetap bangga disebut sebagai muslim walau merka tidak mengetahui tentang Rukun Islam maupun Rukun Iman. Oleh karena itu mereka banyak yang belum mengenal ibadah solat dan puasa. Mereka bangga sebagai muslim karena merasa keturunan dari nenek mo yang nya yang beragama Islam dan berasal dari Arab atau negara Timur Tengah yang lain.

Di China termasuk di Zi’an ini memang tidak ada sekolah agama/Islam secara formal bahkan dilarang untuk menyebarkan/ mengajarkan agama baik melalui sekolah formal atau melalui segala macam media. Mengajarkan agama dibolehkan hanya di Masjid atau di rumah-rumah sendiri. Tapi itupun sangat sedikit.

Di kota Zi’an terdapat masjid tertua yang dibangun sekitar tahun 705 M yaitu masjid Da Zue Xi memiliki seorang Imam bernama Syeh Muhammad Sholeh yang mahir berbahasa Arab. Beliau merupakan seorang laki-laki sederhana yang tinggal di sebuah kamar petak dalam lingkungan masjid tersebut.

Di Zi’an ini juga terdapat masjid terbesar yang letaknya di komplek pasar. Masjid ini disebut Zian Great Mosque China yang dalam bahasa Chinanya adalah Hua Yue Lane Mosque. Masjid ini merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.

Di masjid ini orang non muslim boleh berkunjung tapi harus membayar. Sebagai cagar budaya masjid-masjid tua direnovasi, diperluas dan diperindah. Renovasi dan pembangunan ini orientasinya bukanlah untuk ibadah umat Islam ataupun sebagai tempat da’wah dan pendidikan agama tapi untuk kepentingan pariwisata.

Animo wisatawan asing untuk datang ke masjid tua dan masjid agung di kota Zi’an cukup tinggi. Hal ini memberi keuntungan tersendiri bagi industri pariwisata dan memacu geliat ekonomi daerah sekitarnya.

Dari kenyataan tersebut maka jelaslah bagi kita bahwa sesungguhnya agama di negeri China tidak mendapat perhatian karena dianggap tidak perlu dan tidak penting. Mereka lebih mengutamakan kemajuan yang berkaitan dengan pening-katan ekonomi dan keuangan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh salah seorang guide kami seorang perempuan bernama Mrs Sang Ya Li, yang mahir berbahasa Indonesia karena pernah mengi-kuti kursus bahasa Indonesia di China selama satu tahun, dia mengaku tidak bera-gama. Ayah dan kakeknya pun juga tidak

beragama. Lebih lanjut dia memberi penje-lasan bahwa agama di China tidak penting. Dalam KTP tidak ada kolom agama. Yang ada adalah kolom suku. Di China ada sekitar 46 suku. Suku Hui adalah salah satu suku yang sebagian besar warganya beragama Islam. Tapi suku Hui ini sedikit sekali.

Itulah beberapa hal penting yang sempat saya catat dalam muhibah ke China. Sampai ditanah air saya baca di beberapa media bahwa Direktur Eksekutif Megawati Institute, Siti Musdah Mulia menge mukakan agar sekolah-sekolah Islam seperti Muhammadiyah atau sekolah pesan tren untuk dikurangi karena dianggap menye babkan munculnya terorisme di Indo nesia. Tidak hanya itu saja Musdah Mulia juga pernah menyatakan bahwa pembe lajaran agama Islam sebaiknya ditiadakan saja. Beberapa bulan yang lalu ada pula wacana akan meniadakan kolom agama di KTP. Maaf, apakah kira-kira hal tersebut memperoleh inspirasi atau ilham dari Negara China yang atheis itu ya?

*) Ketua MUI Jawa TimurBidang Informasi dan Komunikasi.

Page 32: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

32 MPA 351 / Desember 201532 MPA 351 / Agustus 2015

RISALAH

PESANTRENSebagai Lembaga Pelestarian Bahasa Jawa

E. Penggunaan Bahasa Jawa Di Pesantren

Dengan dimasukkannya sistem madra-sah (sekolah) dan pendidikan umum dalam sistem pesantren, kegiatan pendidikan di pesantren menjadi makin beragam. Diambah lagi dengan faktor asal usul santri yang tidak hanya berasal dari Jawa atau Madura, maka dari tahun ke tahun heteroginitas pesantren semakin komples. Akan tetapi dalam situasi demikian sampai saat ini pesantren masih mampu mempertahankan ciri khasnya sebagai lembaga Islam tradisional, meskipun telah ada pesantren yang memilih corak dan sistem atau metode modern. Ciri khas tradisionalitas pesantren tersebut salah satu diantaranya ialah masih tetap dipertahankannya bahasa Jawa “spesi�k pesantren” sebagai bahasa pengantar.1. Pengajaran dengan metode sorogan,

bandongan, dan musyawarah atau semi-nar tetap memakai bahasa pengantar ba-hasa Jawa, sebagai bahasa utama. Untuk metoe musyawarah digunakan bahsa campuran : Jawa, Indonesia, an Arab.

2. Untuk pengajaran bersifat klasikal dari madrasah bersifat diniyah (khusus keagamaan) menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa, dengan selingan bahasa Indonesia.

3. Untuk pengajaran klasikal campuran (kom posisi pelajaran agama 30% dan umum 70%) menggunakan bahasa Indonesia.

4. Bahasa Jawa yang digunakan di pesan-tren dapat dikatakan “spesi�k pesan-tren”, karena tidak mengikuti kaidah tata bahasa, melainkan merupakan /

Oleh : Prof. Dr. H. Aminuddin Kasdi, MSGuru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya.

sebagai terjemahan kata- perkata dari teks berbahasa Arab.

Misalnya : Alhamdu (utawi iku sekabehe puji), lillahi

(iku keduwe Allah), rabbi (sapa pengeran) al’alamin (kang ngrajani alam donya).

5. Karena pengajaran kitab-kitab klasik (kuno) merupakan ciri khas yang diwa-jibkan oleh pesantren, sudah barang tentu penggunaan bahasa Jawa akan tetap bertahan dan tetap berlangsung sesuai dengan perkem bangan masyarakat dan bahasa Jawa itu sendiri.

6. Penggunaan bahasa Jawa di lingkungan lembaga pesantren antara lain meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

A. Dalam kegiatan belajar mengajar atau dalam hubungan antara kyai dan santri. Penggunaan bahasa Jawa dengan berbagai

strata dan unggah- ungguh (etika) sangat tepat sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar di pesantren. Hal itu dikarenakan inetraksi dalam lembaga pesantren bersendikan hubungan patron- client seperti dikehendaki oleh kitab Ta’lim al- Muta’alim. Tidak jarang bahasa Jawa halus (krama). Penggunaan bahasa Jawa oleh kyai atau guru biasanya pada waktu menterjemahkan teks-teks, keterangan, ilustrasi, komentar, maupun ringkasan.

Misalnya untuk pelajaran Fiqih Sa�na-tunnajah, yang diterjemakhan dengan makna gandul, karangan : Syekh Salim bin Samir al- Khudri. ;

“fashal, arkanul Islami khomaatun, syahandal anlaailaha ilallohu, wana muhammadan,,,”

“Utawi ikilah fasal, pira- pira rukune Islam iku lima, suwiji yaiku nyekseni setuhune kelauwan ora ana pangeran anging gusti allah, lan setuhune kanjeng nabi Muhammad ….”.

Teks yang sama yang diterjemahkan dalam bahasa Madura.

ABSTRAK Pesantren merupakan metamorfosa dari sistem pendidikan pada masa Hindu-Budha, yakni mandala.

Sebagai perkembangan pendidikan dari masa Hindu-Budha pesantren mengajarkan nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa dan khususnya Indonesia. Dalam pembelajaran di pesantren banyak menggunakan kitab-kitab klasik yang berbahasa Jawa. Hal ini sebagai suatu yang baik, karena hal itu sebagai upaya dalam pelestarian Bahasa Jawa. Di sisi lain pesantren juga tidak melupakan ajaran-ajaran agama yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga nantinya siswa atau santri akan mendapat pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama namun dapat melestarikan budaya dan tradisi asli Jawa dan Indonesia, yaitu Bahasa Jawa.

03

PESANTRENSebagai Lembaga Pelestarian Bahasa Jawa

Oleh : Prof. Dr. H. Aminuddin Kasdi, MSGuru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya.

ABSTRAK Pesantren merupakan metamorfosa dari sistem pendidikan pada masa Hindu-Budha, yakni mandala.

Sebagai perkembangan pendidikan dari masa Hindu-Budha pesantren mengajarkan nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa dan khususnya Indonesia. Dalam pembelajaran di pesantren banyak menggunakan kitab-kitab klasik yang berbahasa Jawa. Hal ini sebagai suatu yang baik, karena hal itu sebagai upaya dalam pelestarian Bahasa Jawa. Di sisi lain pesantren juga tidak melupakan ajaran-ajaran agama yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga nantinya siswa atau santri akan mendapat pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama namun dapat melestarikan budaya dan tradisi asli Jawa dan Indonesia, yaitu Bahasa Jawa.

03

RISALAH

Page 33: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

33MPA 351 / Desember 201532 MPA 351 / Agustus 2015

RISALAH

PESANTRENSebagai Lembaga Pelestarian Bahasa Jawa

E. Penggunaan Bahasa Jawa Di Pesantren

Dengan dimasukkannya sistem madra-sah (sekolah) dan pendidikan umum dalam sistem pesantren, kegiatan pendidikan di pesantren menjadi makin beragam. Diambah lagi dengan faktor asal usul santri yang tidak hanya berasal dari Jawa atau Madura, maka dari tahun ke tahun heteroginitas pesantren semakin komples. Akan tetapi dalam situasi demikian sampai saat ini pesantren masih mampu mempertahankan ciri khasnya sebagai lembaga Islam tradisional, meskipun telah ada pesantren yang memilih corak dan sistem atau metode modern. Ciri khas tradisionalitas pesantren tersebut salah satu diantaranya ialah masih tetap dipertahankannya bahasa Jawa “spesi�k pesantren” sebagai bahasa pengantar.1. Pengajaran dengan metode sorogan,

bandongan, dan musyawarah atau semi-nar tetap memakai bahasa pengantar ba-hasa Jawa, sebagai bahasa utama. Untuk metoe musyawarah digunakan bahsa campuran : Jawa, Indonesia, an Arab.

2. Untuk pengajaran bersifat klasikal dari madrasah bersifat diniyah (khusus keagamaan) menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa, dengan selingan bahasa Indonesia.

3. Untuk pengajaran klasikal campuran (kom posisi pelajaran agama 30% dan umum 70%) menggunakan bahasa Indonesia.

4. Bahasa Jawa yang digunakan di pesan-tren dapat dikatakan “spesi�k pesan-tren”, karena tidak mengikuti kaidah tata bahasa, melainkan merupakan /

Oleh : Prof. Dr. H. Aminuddin Kasdi, MSGuru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya.

sebagai terjemahan kata- perkata dari teks berbahasa Arab.

Misalnya : Alhamdu (utawi iku sekabehe puji), lillahi

(iku keduwe Allah), rabbi (sapa pengeran) al’alamin (kang ngrajani alam donya).

5. Karena pengajaran kitab-kitab klasik (kuno) merupakan ciri khas yang diwa-jibkan oleh pesantren, sudah barang tentu penggunaan bahasa Jawa akan tetap bertahan dan tetap berlangsung sesuai dengan perkem bangan masyarakat dan bahasa Jawa itu sendiri.

6. Penggunaan bahasa Jawa di lingkungan lembaga pesantren antara lain meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

A. Dalam kegiatan belajar mengajar atau dalam hubungan antara kyai dan santri. Penggunaan bahasa Jawa dengan berbagai

strata dan unggah- ungguh (etika) sangat tepat sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar di pesantren. Hal itu dikarenakan inetraksi dalam lembaga pesantren bersendikan hubungan patron- client seperti dikehendaki oleh kitab Ta’lim al- Muta’alim. Tidak jarang bahasa Jawa halus (krama). Penggunaan bahasa Jawa oleh kyai atau guru biasanya pada waktu menterjemahkan teks-teks, keterangan, ilustrasi, komentar, maupun ringkasan.

Misalnya untuk pelajaran Fiqih Sa�na-tunnajah, yang diterjemakhan dengan makna gandul, karangan : Syekh Salim bin Samir al- Khudri. ;

“fashal, arkanul Islami khomaatun, syahandal anlaailaha ilallohu, wana muhammadan,,,”

“Utawi ikilah fasal, pira- pira rukune Islam iku lima, suwiji yaiku nyekseni setuhune kelauwan ora ana pangeran anging gusti allah, lan setuhune kanjeng nabi Muhammad ….”.

Teks yang sama yang diterjemahkan dalam bahasa Madura.

ABSTRAK Pesantren merupakan metamorfosa dari sistem pendidikan pada masa Hindu-Budha, yakni mandala.

Sebagai perkembangan pendidikan dari masa Hindu-Budha pesantren mengajarkan nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa dan khususnya Indonesia. Dalam pembelajaran di pesantren banyak menggunakan kitab-kitab klasik yang berbahasa Jawa. Hal ini sebagai suatu yang baik, karena hal itu sebagai upaya dalam pelestarian Bahasa Jawa. Di sisi lain pesantren juga tidak melupakan ajaran-ajaran agama yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga nantinya siswa atau santri akan mendapat pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama namun dapat melestarikan budaya dan tradisi asli Jawa dan Indonesia, yaitu Bahasa Jawa.

03

33MPA 351 / Agustus 2015

Artinya:“Panika setung fasal, dening banyakipun

rukunah Islam panika lima, inggi panika anyeks saunggunah nyubung pangeran, anging gusti allahban sanggunah kanjeng nabi Muhammad ….”.

Untuk pelajaran Tafsir Ibriz terjemahan Kyai Basri Mustahafa Rembang : Surat Al- Baqarah ayat 260 : (Terjemahan tekstual pada makna gandul ; terjemahan bebas pada bagian kiri dan bawah.

Transkrip Surat Al- Baqarah Ayat 264 :“Yaa ayyuhalladzina aamanuu laatub-

thilu suhadaqaatikum bilmanna wal adzaa kaladzii yun�qu maalahuu riaa annasi walaa yu’minu bilaahi wal yaumil aakhir, famatsaluhuu kamatsali shafwaamin…….”.

Terjemahannya :“Hai orang-orang yang beriman, jangan -

lah kamu sekalian shadaqah kalian dengan mengungkit-ungkitnya dan menya kiti hati-nya seperti perilaku orang yang membe-lanjakan (menginfakan) har tanya karena dia dihadapkan manusia, dan tidaklah beriman kepada Allah dan hari akhir, perumpamaan orang yang demikian seperti batu licin…..“

Kitab tafsir yang juga menjadi kitab baku diberbagai pesantren ialah Kitab Tafsir Jalalain yang disusun oleh Syekh Jalaluddin Muhammad Ahmad Makhalli dan Syeh Jalaluddin Abdul Rahman bin Abu Bakar Al- Suyuthi, yang diterjemahkan oleh Kyai H. Mishbah bin Zainal Mustafa, pada halaman 2281 sebagai berikut :

Transkipnya sebagai berikut :“�l ardhi (ing dalem bumi), bighairil-

khaqqi (kelawan tanpa ana khaq), wabima kuntum (lan barang- barang kang ana sira kabeh), tafsuquun (iku pada fasiq), bihi (kelawan apama- barang- barang), watu’adzdzibuuna biha ( lan den siksa sira kabeh kelawan nar- geni- neraka), wadzkur akhoo’adin (lan nutura sira ing dulure kaum ‘Ad), huwa huudun ‘alaihis salaam (iku nabi hud alaihissalam …..”.

Dalam pengajarannya pesantren

bahasa Arab, khususnya Ilmu Nawu, menjadi mata pelajaran utama, karena ilmu ini sangat penting untuk dapat memahami Kitab Suci Al- Qur’an. Dalam hal ini Kitab Nahwu karangan Ibnu Malik yang terkenal dengan nama “Al �yah” atau “Ausathul masalik li al�yatin ‘ibni malik” juga diajarkan dengan perantaraan baha-sa Jawa krama, sebagai berikut :

“kalamunaa lafdzun kaastaqim, wasmun wa�’lun tsumma kharfunil kalim”.

Artinya: “Utawi kalam istilah kita iku lafad kang

maidahi iku kaya lalafadz, lan isim, lan �’il, banjur khuruf utawi lafadz”. (1) Ingkang kawastana kalam mangga

istilahi pun ahli- ahli nahwu inggih punika lafadz ingkang sampun mu�dah kados mu�dahipun dhawauh. Istqim, misalipun kados :zidun qo’imun- qaama zaidun- in qaama zaidun.

(2) Lafadz, dstnya. Kitab Sithin yang dianggap sebagai karya

Sunan Giri I (Raden Paku ; Prabu Set Mata : Sykh Aiunulyakin yang hidup pada akhir abad XV juga merupakan teks berbahasa Arab yang diartikan dengan makna gandul, cuplikannya sebagi berikut.

Transkipnya:“(Qaala) ibnu ‘Abaasin radhiyalla-

hu’anhuma kannaka (wusa ngandikan anak abas kang kinaridhan dening Alah wus ayekti ing sira), min ilmiddiin anya’rifa maa aa yas ‘uka (saking ilmu agama pan ora angaweruhi apa barang kang anjemberake), jahluhu waqaalal’ulamaau rakhimahulahu man (pan bondhone, lan ngandika sakabehe para pendhita kang sinung rakhmat dening Allah, sapa….”.

Karya tulis typis pesantren yang juga di tulis pada abad XVI awal, dan diduga sebagai sebuah pikiran Sunan Bonang, yang berisi ajaran tassawuf selain memakai bahasa Jawa Madya juga menggunakan aksara Jawa Madya. Buku ini menjadi bahan disertasi B.JO Schrieke dengan judul “Het Boek van Bonang” dan diterbitkan oleh G.W.J Drewes dengan judul “�e Admonition of Barri”. Bagian dari teks tersebut sebagai berikut.

Transkipsinya: 1. ñapañale mudhat, añiñ dat kewala

kaññana dhewek, tanpa2. rowe, makana malih kahanane jagat iki

kabeh, rahsyaniñ3. datullah, mapan pujiniñ kabeh hiki, hiya

hamuji hiñ dewe4. kira hiku, tgesikaññamuji biñ date, kañ

pinuji date, kañ ha5. niñali Allah, tgese jagat kabeh, gelariñ

wiji sawiji

F. PenutupSebagai penutup jelaslah bahwa lembaga

pesantren semenjak kehadirannya dalam masyarakat Indonesia pada awal abad XVI, telah menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran kitab- kitab klasik, dan ternyata masih terus bertahan meskipun barbagai unsur- unsur pendidikan modern juga telah merusak ke dalam dunia pesantren. Termasuk dianaranya ialah tradisi penggunaan bahasa Jawa.

RISALAH

DAFTAR PUSTAKAAmunuddin Kasdi, Babad Gresik: Tinjauan Historiogra�s Dalam Studi Sejarah, (Surabaya: University Press IKIP Surabaya, 1985).

Data dari Ditjen Bimbingan Islam Departemen Agama RI tahun 1988/1989.

Djumhur-Danasaputra, Sedjarah Pendidikan, (Bandung: CV Ilmu, 1976).

Ensiklopedia Islam, Jilid 3, (Jakarta: PT Ictiar Baru van Hoeve, 1994).

G.W.J Drewes. �e Admonition of She Barri, (�e Hague Martinus Nijhof, 1969), halaman 146-147. Lihat juga B.J.O Schrieke, Het Boek van Bonang, (Leiden: Diss, 1916), Leiden University Liberary, cod. Lor. 1928.

K. Bisri Mustafa, A-Ibriz (Juz 3) Lima’rifat-Qur’anil’ Azizi Billughatil Jawiyah, (Kudus: Menera Kudus).

F. Fokkens, De Priesterschool te Tegalsari, T.B.G. no. 24 tahun 1877.

P.J. Zoetmoeloer, Old Javanese English Dictionary, (s’Gravenhare: Martinus Nijho�, 1982).

Serat Babad Ngampel Denta, koleksi Perpustakaan Nasional Jakarta, No. B. 162.

Syekh Salim Samir Al-Khudriji, Matan Sa�natun-Najah wa Matan Sulam at-Tau�qi, (Surabaya: Al-Hidayah).

Syekh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al Makhalli dan Syekh Jalaluddin Abdul Rakhman bin Abu Bakar Al-Suyuthi, Tafsir al jalalin, dening K.H. Mishbah bin Zainul Mustafa, (Surabaya: Al-Hidaya).

Syekh Salim Samir Al-Khudriji, Matan Sa�natun-Najah wa Matan Sulam at-Tau�q, Terjemahan Abdul Khalim Farkhan Bangkalan, (Surabaya: Al-Hidayah).

Zamarkhasari Dho�er, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1984).

RISALAH

Page 34: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

34 MPA 351 / Desember 2015

Kesuksesan seorang suami, kerapkali berkait-erat dengan peran sang istri. Semangat dan kekuatan,serta ketenangan seorang suami bisa dirunut dari siapakah wanita pendamping setianya.

Begitupun sebaliknya, sumber ketenangan dan kekuatan seorang istri dapat dirujuk pula pada �gur suaminya.

Ungkapan yang teruntai indah itu, adalah buah renungan Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf. Sebab

baginya, sebuah kesuksesan akan datang menjelang tatkala suami-istri mau memahami fungsi dan peran masing-masing. “Saya senantiasa menjalankan fungsi dan peranan sebagai istri seoptimal mungkin,” tukasnya.

Disamping bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak, saban hari selalu menyiapkan logistik dan merawat setiap anggota keluarga agar segar bugar. Padahal di sisi lain, dirinya juga dituntut untuk menjalankan fungsi kepemimpinan publik yang berdampingan dengan sang suami. ”Sebagai istri pejabat, tentu harus siap segala konsekuensinya. Kesenangan pribadi sebisa mungkin saya batasi. Sebab itu bukan menjadi hal utama lagi,” akunya berterus terang.

Istri Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) ini justru merasa termotivasi dengan itu semua. Dia menyadari benar bahwa sang suami merupakan sosok publik �gur. Dia ingin senantiasa menjadi sumber semangat, kekuatan dan ketenangan bagi pria yang meminangnya pada 1996 silam. “Saya ingin menjadi sebuah kekuatan yang mampu menciptakan mimpi baginya demi meraih hal-hal baik untuk masyarakat,” ujarnya �loso�s.

Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Timur ini merasa bersyukur, karena seluruh tugas dan tanggung jawab dapat dijalaninya tanpa mengalami hambatan berarti. Semua bisa dilakoni dan dikembangkan sesuai dengan kemampuannya. Mengenai kebutuhan sosial lainnya – termasuk pertemanan dan persahabatan, juga masih dilakukannya di sela-sela kesibukan. “Ini penting sekali buat

Merangkum Hidupuntuk Saling Berbagi

saya sebagai refresh dari berbagai rutinitas kegiatan publik dan domestik. Kuncinya kan terletak pada pembagian waktu dan pengaturan schedule secara tepat,” kilahnya.

Hj. Fatma, sebenarnya terlahir dengan nama Ummu Fatma. Namun para kole-ganya lebih karib menyapanya Fatma Saifullah Yusuf. “Alasannya, Ummu Fatma dan Saifullah Yusuf telah menyatu bagai padunya rembulan dan matahari,” ucapnya puitis menirukan argumentasi koleganya.

Perempuan yang lahir dan besar di Jombang ini mengaku banyak memungut inspirasi dari sosok Sayyidah Khadijah. Istri Rasulullah SAW tersebut tak saja sukses di dunia publik. Lebih dari itu, berhasil pula sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya. Dalam diri Ummul mukminin terangkum jelas antara seorang pebisnis, pendamping setia suami, dan perawat sekaligus pendidik anak-anaknya. “Saya

TA’ARUF

Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf

Page 35: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

35MPA 351 / Desember 2015

sangat mengidolakannya. Dialah �gur panutan Muslimah agar senantiasa berada dalam koridor syar’i dalam membangun biduk rumah tangga,” simpulnya.

Itulah yang membuat Fatma Saifullah penuh perhatian terhadap pendidikan keempat anaknya; Selma Halida, Moh. Falihuddin Da�a, Moh. Rayhan Hibatullah dan Moh. Farrelino Ramadhan. Ketua

Pengprov Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Jatim ini, senantiasa mengeterapkan metode kasih sayang buat mereka. Diulurkannya kerudung cinta bagi semua anaknya, agar mereka merasa mempunyai ruang yang begitu longgar. “Biarkanlah sang buah hati bergerak sesuai imajinasinya masing-masing,” selanya memberikan tips.

Ketika putri sulungnya lebih memilih tinggal di Jakarta seorang diri demi pilihan studi jenjang SMP, dirinyapun tak menampik. Dihantarkanlah putri tersebut dengan kerelaan yang penuh ketulusan. “Tugas kami selaku orangtua turut mengisi imajinasi anak-anak dengan hal-hal yang baik. Seperti kedisiplinan, tanggungjawab dan menanamkan nilai-nilai agama,” ulasnya.

Terpenting lagi, adalah menjaga pola komunikasi. Dalam rumah tangganya senantiasa diterapkan pola komunikasi yang memegang teguh adab kesantunan. Orangtua harus sanggup menjadi pendengar setia anak-anaknya mengenai beragam hal. Pola komuniasi timbal balik juga diperlukan guna memberikan alternatif solusi bagi permasalahan yang ada. “Yang paling utama, komunikasi itu harus memberikan perlindungan dan ketenangan bagi seluruh anggota keluarga,” tandasnya mantap.

Sejak semula Hj. Fatma selalu memberikan support buat suami tercinta. Itu tak saja ketika sang suami menduduki jenjang strategis di ruang publik – baik sebagai Wakil Gubernur maupun Menteri di era Presiden SBY, melainkan jauh sebelum itu telah dilakukan secara penuh. Bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H. Mohammad Syifa dan Hj. Novi Ciptiani Syifa ini bahkan berniat mewaka�an baktinya pada suami belahan jiwanya.

Itulah yang membuat dirinya tulus ikhlas mendampingi Saifullah Yusuf saat menjadi wartawan Tabloid ‘Detik’ di rumah kontrakan dengan penghasilan pas-pasan. Padahal sejatinya, Hj. Fatma terlahir dan dibesarkan dari keluarga berada. “Kebahagian itu tak selalu diukur dari materi, tapi juga rezeki yang barokah dan keluarga sakinah,” tegas putri pemilik Hotel Fatma Jombang ini serius.

Menariknya lagi, dalam kesederhanaan hidup seperti itu pasangan Fatma-Ipul justru merelakan ruang tamu kontrakan sebagai tempat mangkal bagi para pemuda yang tengah mengadu nasib di ibu kota. “Tak sekedar menampung, kami juga harus memenuhi kebutuhan hidup mereka. Jadi.. berbagai cara terpaksa kami ambil demi memenuhi itu semua. Perhiasan hadiah pernikahan dari Ibu juga kerap kami ‘sekolahkan’ di UNP alias Universitas Negeri Pegadaian,” katanya melepas tawa renyah. “Kisah masa silam inilah yang mematri hidup kami terbiasa hidup untuk

saling berbagi secara tulus,” tambahnya.Ada sebuah momen penting dalam

hidup Hj. Fatma yang tak mungkin terlupakan sepanjang hayat. Pada kuntum pagi saat sinar mentari masih sedepa, sang Ibunda terkasih melontarkan pertanyaan yang menggugah kesadarannya: “Mimpimu apa Nduk? Apakah hanya baik untuk diri atau juga mampu menciptakan kebaikan bagi sesama manusia?”.

Bagai suara petir pagi hari pertanyaan itu benar-benar menggetarkan jiwa. Sesungguhnya, ingin benar dia menjawab pertanyaan tersebut. Tapi sang Ibunda keburu menukas: “Tak perlu kau jawab. Sebab jawabannya akan berlangsung seumur hidupmu.” Fatmapun hanya bisa tercenung waktu itu. “Hingga kini per-tanyaan itu tetap menjadi suluh pene rang hidup saya. Dalam mengarungi aliran kehidupan, kebaikan bukanlah hanya semata buat diri sendiri tapi juga bagi orang lain,” ungkapnya takzim.

Wejangan singkat itu pula yang senantiasa mendorongnya untuk belajar dan belajar, serta terus berkiprah penuh motivasi. Disamping belajar dari ruang sekolah dan buku-buku, juga belajar dari ruang kehidupan yang tak berbatas. Lantas dia mulai berjibaku ke dunia organisasi. Ketika kuliah dirinya aktif di senat mahasiswa. Berbagai pengalamanpun direguknya; tentang kerjasama, sikap saling menjaga, serta komitmen demi mencapai tujuan bersama. Termasuk diskusi sosial, ekonomi dan kemanusiaan, maupun aksi kemasyarakatan secara langsung.

Ketika sang suami masuk pada jajaran Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, dirinya juga terlibat aktif dalam organisasi SIKIB (Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Ber-satu). “Ketika mendapat mandat sebagai pengurus Fatayat NU, saya makin menya-dari apa yang disampaikan ibu waktu itu,” ucap mantan Wakil Bendahara PP Fatayat NU ini lirih.

Selain aktif berbagi manfaat dengan berorganisasi, dirinya juga getol mem-berikan motivasi melalui tulisan. Lewat portal fatmasaifullah.com banyak sekali ditulisnya kisah-kisah inspiratif. “Tulisan-tuli san itu merupakan sapa pertemuan diri saya dengan masyarakat luas,” tuturnya singkat. “Yang paling melegakan, ketika tuli san tersebut mampu mengispirasi kaum mu da yang sedang belajar membangun ma-sa depan,” tambahnya dengan wajah ceria.

Untuk menghasilkan tulisan-tulisan inspiratif, katanya, harus senantiasa menjaga mood. Dengan begitu kita bisa mengambil inspirasi kapan saja dan dari mana saja. “Tatkala gairah menulis menghampiri, saya langsung menguntai kata dan menuangkannya dalam ponsel,” pungkas sarjana psikologi ini merampungkan kisahnya. •pri

Page 36: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

EDUKASI

36 MPA 351 / Desember 2015

Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem) merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa

(student centre), yang dirancang agar dapat semaksimal mungkin melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pendekatan ini, pembelajaran juga diharapkan dapat mendorong munculnya kreativitas siswa, efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran, serta berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.

Kegelisahan guru untuk menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan tidak perlu terjadi jika guru bisa memanfaatkan potensi lingkungan. Sebenarnya, dari lingkungan kita, banyak sekali potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Bagi sebagian guru, mungkin botol bekas air kemasan tidak berarti apa-apa. Bahkan bagi mereka mungkin botol kemasan air minuman itu dipandang hanya sebagai sampah yang harus dibuang atau dibakar. Namun, bagi guru yang terlatih berinovasi, botol bekas air minum kemasan bisa menjadi sebuah media pembelajaran sederhana yang ber-makna dan bermanfaat.

Adalah merupakan harapan bagi semua pihak (terutama guru dan siswa) manakala sekolah memiliki anggaran cukup untuk dapat melengkapi semua sarana pembela-jaran. Namun bagi sekolah yang karena keter ba tasan anggaran, masih belum mam pu memenuhi sarana pembelajaran, tidak harus menjadi kendala untuk dapat mewu jud kan sebuah proses pembelajaran yang baik.

Pemerintah dan sekolah perlu terus-menerus mendorong tumbuhnya inovasi guru dalam memanfaatkan potensi lingkungan sebagai media dalam pem-belajaran. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indo nesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, yaitu program pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan melalui pendidikan formal dan merupakan program bersama Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian dalam negeri. Melalui program ini dilakukan integrasi pendidikan lingkungan hidup (PLH) pada mata pelajaran.

Oleh :Moh. Syamsul hadi, S.Pd *)

Pembelajaran Berbasis Lingkungan Disamping menjadi solusi terhadap

pembelajaran yang berlangsung monoton, sebenarnya pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran juga sangat relevan dalam konteks membangun keaktifan, kreati�tas dan kepedulian siswa terhadap lingkungan. Pem belajaran dengan memanfaatkan ling kungan, yang dalam pendekatan pembe lajaran dikenal sebagai konsep environmental learning atau environmental base learning dikembangkan dengan tujuan siswa memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan. Ali (2010:26) menyatakan bahwa, “Model environmental learning  adalah model pembelajaran yang mengedepankan pengalaman siswa dalam hubungannya dengan alam sekitar, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan”.

Dalam konteks pembelajaran �sika, pembelajaran berbasis lingkungan sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Hal ini dimungkinkan karena konsep-konsep �sika sebenarnya merupakan konsep yang mengkaji peristiwa yang terjadi di lingkungan kita.

Mengembangkan Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan

Ketika dituntut untuk melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem), ternyata sebagian guru masih ada yang merasa gundah dan mengalami kesulitan. Bayangan mengenai

banyaknya kendala untuk menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem) segera memenuhi benak mereka. Dari terbatasnya sarana pembelajaran, banyaknya waktu yang tersita, sudah

terlanjur nyaman dengan metode ceramah, dan berbagai alasan lain.

Page 37: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

37MPA 351 / Desember 2015

Jika dikaji, sebenarnya ada manfaat multidi mensial ketika pembelajaran �sika berbasis lingkungan ini dilakukan. Pertama, guru lebih mudah merancang agar siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Sebagai contoh, saat seorang guru �sika yang sedang membelajarkan materi �uida statis tentang tekanan hidristatis. Guru �sika bisa melibatkan siswa untuk terlibat secara aktif dengan berbagai kegiatan, misalnya memberikan tugas secara individu atau kelompok untuk mencari botol kemasan air minum yang sudah tidak terpakai. Selan-jutnya guru dapat mendampingi mereka untuk berdiskusi membahas bagai mana botol itu bisa dimanfaatkan sebagai peraga yang dapat menunjukkan perbedaan teka nan hidrostatis pada zat cair dengan keda la man yang berbeda. Melalui kegiatan merancang dan membuat peraga sederhana dari botol bekas, yang dapat mereka lakukan di dalam atau di luar kelas, mereka sudah terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Kedua, membangun sikap peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan dapat ditanamkan melalui pembelajaran �sika berbasis lingkungan. Pembelajaran gerak parabola yang ketika pembelajarannya dilakukan dengan metode ceramah di dalam kelas berjalan sangat membosankan, akan menjadi menarik dan bermakna dengan memanfaatkan lingkungan. Misal-nya dengan membawa siswa ke kebun madrasah/sekolah untuk menyiram tana-man menggunakan air tandon yang dialir-kan melalui selang.

Konsep gerak parabola dapat dikaji bersama dengan mengukur tinggi maksi-mum aliran air yang disemprotkan, sudut yang dibentuk oleh keluarnya air dengan bidang datar, jarak terjauh tempat jatuhnya air. Pada kegiatan tersebut akan diperlukan kerjasama antar siswa, melibatkan banyak siswa secara aktif, dan yang lebih penting adalah guru dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian terha dap lingkungan kepada siswa.

Melalui pembelajaran �sika ters-ebut setidaknya terdapat beberapa nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada siswa, yaitu kepedulian terhadap keles-tarian lingkungan melalui kegiatan menyi ram tanaman, hemat air karena air tidak hanya sekedar dimanfaatkan untuk menanamkan konsep �sika namun juga sekaligus bermanfaat menyiram tanaman, dan sikap kerjasama karena kegiatannya harus dilakukan oleh kelompok.

Ketiga, mendorong tumbuhnya krea-ti�tas siswa. Melalui pembelajaran berbasis lingkungan, guru dapat menggiring siswa untuk mengimplementasikan konsep yang dikaji dalam pemecahan masalah lingkungan. Adalah menjadi masalah ketika sisa air wudlu atau sisa air yang digunakan untuk cuci tangan, yang dialirkan melalui

pipa di depan kelas hanya dibiarkan mengalir bebas tanpa dikelola secara baik. Air hanya akan terbuang sia-sia dan bahkan mungkin bisa menjadi genangan air yang mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan.

Guru �sika melalui konsep �uida dapat mendorong siswa untuk berinovasi agar air siswa cuci tangan atau air sisa berwudlu bisa dialirkan sehingga dapat mengairi tanaman di taman sekolah. Jika ini bisa direncanakan oleh guru sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, tentu akan sangat mendorong kreativitas siswa.

Keempat, Pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Pembelajaran �sika dengan memanfaatkan lingkungan sebagaimana diuraikan pada beberapa contoh didepan tentu akan terasa dinamis dan menyenangkan bagi siswa. Se hingga memungkinkan tumbuhnya semangat untuk terus belajar secara mandiri. Karena mereka tidak hanya dihadapkan pada rumus dan angka-angka semata, tapi juga dilibatkan secara aktif belajar dari apa yang ada di lingkungan.

Memulai pembelajaran fisikaberbasis lingkungan

Memang diperlukan kemauan kuat untuk berubah dan memulai berinvovasi dalam pembelajaran. Termasuk untuk memulai berinovasi dengan pembelajaran berbasis lingkungan. Dan perlu dipahami, bahwa pembelajaran yang baik tidak selalu ditandai dengan kondisi kelas yang tenang, dengan siswa yang duduk anteng dengan bangku dan kelas yang tertata rapi. Namun pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berlangsung secara dinamis dengan melibatkan siswa secara aktif. Bukan permasalahan jika kelas harus

menjadi berserakan karena pembelajaran harus dilakukan dengan melibatkan kegiatan kelompok yang harus merubah posisi bangku. Juga bukan merupakan masalah jika kelas harus kosong karena siswa sedang belajar di luar kelas. Yang terpenting adalah kegiatan pembelajaran berlangsung melalui sebuah perencanaan pembelajaran yang baik.

Agar Rencana Pelaksanaan Pembela-jaran �sika berbasis lingkungan dapat dibuat sebaik-baiknya dan memungkinkan untuk dilaksanakan, maka diperlukan beberapa langkah yaitu menganalisis dan peme taan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, serta melakukan identi�kasi potensi lingkungan.

Mungkin tidak semua materi �sika harus dipaksakan pembelajarannya dengan pembelajaran �sika berbasis lingkungan. Namun konsep pengukuran dapat dila-kukan dengan menggunakan obyek ukur benda-benda di lingkungan sekolah. Konsep angka penting tidak harus selalu menggunakan data hasil pengukuran dengan jangka sorong, tapi bisa digunakan data pengukuran berat sampah sehari-hari yang dihasilkan di lingkungan sekolah atau data pertumbuhan tanaman yang ada di lingkungan sekolah.

Demikian juga konsep �uida sangat relevan jika dikaitkan dengan instalasi pengelolaan air di sekolah, dan berbagai konsep �sika lain. Karena itu diperlukan melakukan analisis dan pemetaan Kom-petensi Inti dan Kompetensi Dasarmateri �sika yang memungkinkan dirancang pem-be lajarannya dengan berbasis lingkungan.

Untuk memastikan bahwa potensi ling-kungan yang ada sesuai dengan konsep �sika yang akan dibelajarkan, maka sebelum guru menyusun rencana pelak-sanaan pembelajaran (RPP), perlu dila-kukan terlebih dahulu identi�kasi potensi lingkungan.

Melalui pembelajaran �sika berbasis lingkungan, setidaknya ada dua manfaat yang dicapai sekaligus, yakni konsep �sika dapat dikuasai oleh siswa, kepedulian dan budaya lingkungan dapat tumbuh pada diri siswa. Karena itu guru-guru �sika harus terus didorong untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran ini. Dengan harapan kesan monoton dan membosankan pada pembelajaran �sika akan bergeser menjadi kesan menyenangkan.

MGMP �sika diharapkan bisa mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan ini untuk diterapkan oleh guru di masing-masing sekolah/madrasah. Sehingga belajar �sika menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi pakem.

*) Penulis adalah Guru Fisika danWakil Kepala Bidang AkademikPada MAN Nglawak Kertosono.

Kegelisahan guru untuk

menerapkan pembelajaran

aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan tidak

perlu terjadi jika guru bisa

memanfaatkan potensi

lingkungan.

Page 38: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

38 MPA 351 / Desember 2015

Konsep penyetaraan tersebut, juga telah terjadi pada MA dan SMU (sekarang SMA). Menurut

SK Mendikbud No. 0489/U/1992, MA adalah SMU berciri khas Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama (sekarang Kementerian Agama). Oleh karena, sesuai dengan tujuan pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 serta Keputusan Mendikbud No, 1489/U/1992, maka penyelenggaraan pendidikan di MA lebih mengutamakan penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Menyadari kenyataan tersebut, Ke-men terian Agama telah menyusun pe-ran gkat regulasi dalam rangka mengim-plementasikan keberadaan MAK, dian taranya: Pertama, Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan pendidikan Madrasah, Pasal 7 menyatakan Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK) adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau

setara SMP/MTs. Kedua, Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah yang mengakomodasi keberadaan Kurikulum MAK. Ketiga, Kepu-tusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah yang pada diktumnya juga mengakomodasi kebe radaan Kurikulum MAK. Keempat, Kepu tusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2013 tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab, yang pada diktumnya menyatakan bahwa Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab berlaku secara Nasional pada MI, MTs, dan MA/MAK.

Sayangnya, dalam realitas yang ada, keberadaan MAK ini belum sepenuhnya me mperoleh perhatian secara serius se-hingga perlu kembali memperoleh legiti-masi dan justi�kasi dalam implementasinya dalam bentuk good will dan action will.

Oleh :Trianto *)

Keberadaan MAK, Kilas BalikKeberadaan MAK bukanlah sesuatu

yang baru dalam sistem pendidikan nasional kita. Tercatat pada masa berla-kunya KBK tahun 2004 dan KTSP tahun 2006 keberadaan MAK ini sudah dirintis, meskipun belum maksimal.

Sebelum keberadaan MAK ini, di dunia madrasah pernah dirintis 82 MA Keterampilan di 26 propinsi se-Indonesia yang didukung oleh Islamic Development Bank (IDB) serta 8 MA Negeri Program Keterampilan bantuan UNDP/UNESCO INS/85/036. Tetapi keberadaan Madrasah Aliyah ini belum optimal. Kementerian Agama (yang saat itu masih bernama Departemen Agama) dalam Buku berjudul Madrasah Aliyah Kejuruan, Arah dan Prospek Pengembangan terbitan Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam Departemen Agama RI Tahun 2004, menyatakan, bahwa Departemen Agama sebagai pemegang

Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)Memantapkan Madrasah Sebagai Kiblat Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 mengaskan, bahwa salah satu jenjang pendidikan menengah di Indonesia ialah Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), di samping Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Madrasah Aliyah (MA). Penyebutkan MAK dalam undang-undang ini merupakan bentuk pengakuan penyetaraannya secara

konstitusional dengan SMK yang telah lebih dahulu eksis.

EDUKASI

Page 39: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

39MPA 351 / Desember 2015

otoritas pada madrasah, melihat pentingnya pendidikan kejuruan yang terprogram. Pendidikan kejuruan ini (MAK) bukan dalam arti sama dengan penyelenggaraan Madrasah Aliyah Program Keterampilan di 8 (delapan) Madrasah Aliyah Negeri bantuan UNDP/UNESCO INS/85/036 ataupun di 82 Madrasah Aliyah pada 26 propinsi yang didukung oleh Islamic Development Bank (IDB).

Peryataan tersebut bukannya tanpa alasan. Kementerian Agama menganggap bahwa Program MA Keterampilan ter-masuk SMK, saat ini, dianggap kurang efektif. Alasannya, program-program ber-basis keterampilan ini kurang mendapat

muatan keilmuannya. Muatan-matan pen-di dikan kurang fokus, alias masih banyak muatan-muatan pendidikan yang sifatnya umum (Departemen Agama RI, 2004: 20).

Kesimpulannya, dibutuhkannya MAK karena lemahnya sistem pendidikan keju-ruan di Indonesia, khusunya MA Kete-rampilan dan tantangan SDM lulusan Madrasah. Oleh karena itu, out put dari MAK diarahkan untuk mampu memasuki lapangan kerja dengan keahlian yang dipelajari di Madrasah Aliyah Kejuruan.

Berikut adalah data MA Keterampilan di Jawa Timur yang didukung oleh Islamic Development Bank (IDB) dan bantuan dari UNDP/UNESCO INS/85/036.

Prospek MAK di Jawa TimurTak ada satupun yang menyangkal

bahwa Jawa Timur adalah barometer pendidikan, di Indonesia, khususnya pendidikan Islam yang meliputi madrasah, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Kenyataan ini tidak diragukan lagi karena berbagai prestasi nasional selalu mengantarkan Jawa Timur untuk menjadi terbaik dari yang terbaik.

Bekaitan dengan hal tersebut maka keberadaan MAK di Jawa Timur adalah keniscayaan yang tidak bisa dibendung lagi. Bahkan dalam batas-batas tertentu dapat menjadi jargon dan/atau icon baru yang harus diusungkan Jawa Timur, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama melalui Bidang Pendidikan Madrasah memiliki tanggungjawab moral dalam hal ini. Artinya, bahwa tumbuh suburnya MAK di Jawa Timur adalah tuntutan yang harus segera direalisaisikan.

Melakukan koordinasi dengan peme -rintah c.g Kementerian Agama RI khu-susnya masalah regulasi, kebijakan, renstra dan program pembangunan MAK;

Mengambil langkah proaktif, termasuk pemetaan wilayah yang akan menjadi pilot project pembangunan MAK dan tidak hanya menunggu waktu (wait and see);

Menjajagi kemungkinan ada kelompok masayarakat yang siap dalam membangun MAK secara mendiri melalui pendidikan berbasis masyarakat;

Berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait dalam turut serta mendukung kebradaan dan/atau tumbuh kembangnya MAK;

Melakukan MoU dengan lembaga swasta, dunia industri dan dunia usaha sebagai user dan project desainer (tempat magang);

Hal ini bukanlah sekedar teori dan retorika. Jawa Timur memiliki cikal-bakal dan cukup pengalaman dalam menumbuh kem bangkan madrasah-madrasah ino-vasi. Tercatat Jawa Timur pernah menjadi pioneer lahirnya MA Model, MA Kete-rampilan, dan MA Keagamaan serta MA Unggulan. Semua tipologi madrasah ter-sebut tumbuhsubur dan berkembang pesat, serta dari sisi kualitas tidaklah kalah dengan sekolah umum, semisal SMA. Ini merupakan modal dasar Jawa Timur untuk bermanuver dalam membangun MAK ke depan. In sya Allah.

*) Kasi PAI SMA/SMALB & SMKKanwil Kemenag Prov. Jawa Timur

NO NAMA & ALAMAT MA

1. MAN 1 Jember Jl. Imam Bonjol 54 PO. Box 168 Kec. Kaliwates, Jember, Telp. 0331-851092. MAN 2 Kediri Jl. Supersemar 92 Nonggro Doho, Kota Kediri, Telp. 0354-6853223 MAN 2 Madiun Jl. Sumber Karya 5 Kota Madiun Telp. 0351-628694 MAN 2 Bojonegoro Jl. Monginsidi 158 Bojonegoro Telp. 0353-8815115 MAN Blitar Jl. Jati Gang 78 Kota Blitar Telp. 0342-8010416 MAN Tuban Jl. HOS Cokroaminoto 4 Tuban Telp. 0356-217017 MAN Gresik Jl. Raya Bungah Gresik Telp. 031-3949544

8 MAN Lamongan Jl. Veteran 29 Jetis Lamongan Telp. 0322-321649

9 MAN Tambak Beras Jl. KH. Abdul Wahab Hasbullah Jombang Telp. 0321-82352

10 MAN Bangkalan Jl. Sukarno Hatta 5 Mlajah Bangkalan Telp. 031-309559611 MAS Al-Amin Jl. Raya Pamekasan, Pragan-Sumenep Telp. 0328-821948, 8210005 12 MA Mambaul Hikmah Jl. Raya Ketengan 62 Bruneh-Bangkalan Telp. 031-309594713 MAS Al-Falah Jl. Gedung Brantan Tinggi, Tlanakan-Pamekasan, Telp. 0324-24066

JURUSAN KETERAMPILAN

lTata BusanalReparasi Radio & TVlOtomotiflTata BusanalReparasi Radio & TVlLemari Es/AClTata BusanalReparasi Radio & TVlOtomotiflTata BusanalReparasi Sepeda MotorlReparasi Peralatan ListriklTata BusanalReparasi KomputerlTata BogalTata BusanalReparasi Motor TempellLaslTata BusanalReparasi KomputerlProduksi Perabot Rumah Tangga &

Pertukangan KayulTata BusanalReparasi Radio & TVlProduksi Perabotan Rumah Tangga &

Pertukangan KayulTata BusanalProduksi Perabot Rumah Tangga &

Pertukangan KayulOtomotiflTata BusanalReparasi Radio & TVlOtomotiflTata BusanalReparasi Peralatan ListriklPertanian Budidaya Ternak UnggaslTata Busana

lTata Busana

TABEL 1. DATA MA KETERAMPILAN DI JAWA TIMUR

Page 40: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

40 MPA 351 / Desember 2015

Diskoperindag Kab. Bondowoso mencatat ada 852 koperasi dengan beragam jenisnya, 72 diantaranya

adalah kopontren. Sayangnya, eksistensi kopontren masih dibilang kecil jumlahnya. Data resmi Kemenag Kab. Bondowoso, sebagaimana disampaikan Kasi PD Pontren, Astono, (12/3/2015), mencatat ada 177 ponpes di Bondowoso. Estimasi ini belum ditambah ponpes yang dengan alasan tertentu belum masuk data base. Berarti ada 177 ponpes yang 72 dianta-ranya adalah ponpes yang ber-kopontren (hanya sekitar 40 persen dari jumlah ponpes se-Bondowoso).

Jika disadari, sebenarnya banyak peluang yang bisa diraih melalui kopontren, antara lain yaitu dapat diterapkannya cara-cara yang dikembangkan oleh ulama yang direstui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi: Murobahah, mudhorobah, musyarokah. Murobahah adalah pembelian barang menurut rincian yang ditetapkan oleh pengutang, dengan keuntungan dan waktu pembayaran yang disepakati. Sedangkan Mudhorobah adalah bergabungnya tenaga kerja dengan pemilik modal, sebagai mitra usaha dan keuntungan yang dibagi sesuai

rasio yang disepakati. Adapun musyarokah adalah memadukan modal untuk bersama-sama memutarnya, dengan kesepakan tentang rasio laba yang akan diterima. (M. Quraish Shihab: 2007: 407,411). Ketiga cara tersebut tidak bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia, seba-gaimana diatur dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Melalui kopontren, santri (baca juga: siswa) tidak hanya menggeluti ilmu agama (tafaqquh � al-din), melainkan juga bisa mempelajari dunia wirausaha (entrepreneurship), sehingga ketika pulang ke masyarakat tidak bingung untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Sebab kera puhan ekonomi bisa menimbulkan beragam problem diri dan keluarga, bahkan cenderung kuat merobohkan keimanan seseorang. Pahamilah bahwa “Kefakiran bisa mengakibatkan kekufuran”.

Pembekalan ilmu vakasional dan entrepreneur skills bagi siswa-santri menjadi grand strategy sebagai nilai tambah terhadap dunia pendidikan kita. Namun, pendidikan kecapakan hidup (life skills) harus disesuaikan dengan kondisi santri dan lingkungannya serta memenuhi prinsip-

Oleh :Moh. Mahrus Hasan*)

prinsip pendidikan kecakapan hidup, yang antara lain mewajibkan: 1. Tidak merubah sistem pendidikan yang telah berlaku. 2. Tidak mengubah kurikulum, tetapi penyiasatan kurikulum yang berorientasi pada kecakapan hidup. 3. Pengintegrasian pendidikan kecakapan hidup dengan etika sosio-religius bangsa. 4. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup di pesantren hendaknya menerapkan manajemen ber-basis pesantren. 5. Penyelenggaraan pen-didikan kecakapan hidup diarahkan agar peserta didik atau santri: (a) menuju hidup yang sehat dan berkualitas, (b) mendapatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan yang luas, serta (c) memiliki akses untuk memenuhi standar hidup secara layak. (M. Sulthon Masyhud dkk.: 2003: 163-164).

Syukurlah, sudah ada program pendi-dikan kecakapan hidup yang dikhu-suskan bagi siswa (baca juga:santri) di sekolah/madrasah tingkat atas untuk praktek berwirausaha di Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU). Berdasar keterangan Sunargi, Kepala Bidang Koperasi Diskoperindag Kab. Bondowoso, (16/3/2015)-- sudah beroperasi 8 TPKU di Bondowoso yang didominasi ponpes:

Melalu KopontrenPendidikan Entrepreneurship

(Telaah Sudut Pandang Lokal di Bondowoso)Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM mencanangkan akta gratis untuk pendirian sebuah koperasi

mulai tahun 2015 ini. Tentu Pondok Pesantren (ponpes) menyambut gembira pencanangan program tersebut, mengingat di ponpes ada Koperasi Pondok Pesantren (kopontren) yang mungkin saja belum berbadan hukum.

EDUKASI

Page 41: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

41MPA 351 / Desember 2015

Melalui kopontren, santri (baca juga: siswa) tidak hanya menggeluti ilmu agama (tafaqquh fi al-din), melainkan

juga bisa mempelajari dunia wirausaha

(entrepreneurship), sehingga ketika pulang

ke masyarakat tidak bingung untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Sebab kera puhan ekonomi bisa menimbulkan beragam

problem diri dan keluarga, bahkan cenderung kuat merobohkan keimanan seseorang. Pahamilah bahwa “Kefakiran bisa

mengakibatkan kekufuran”.

Al-Ishlah Bondowoso, Mi�ahul Ulum Wonosari, Sabilil Muttaqin Maesan, Nurut Taqwa Cermee, Darul Falah Cermee, Nurus Syams Wringin, Raudhatul Falah Cermee, dan SMKNU Tenggarang. Ekspektasinya, ke depan akan bermunculan TPKU-TPKU berikutnya di ponpes yang lain.

Peluang berikutnya adalah pengurusan akta (legalisasi) pendirian koperasi secara gratis. Kemudahan pengurusan akta koperasi ini merupakan salah bentuk per-ha tian pemerintah yang fundamental selain bantuan �nansial. UU. No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 9 dan 10 menga-manatkan koperasi harus berbadan hukum.

Pemkab Bondowoso rupanya sangat tanggap mengantisipasi situasi dan kondisi yang tidak berpihak pada koperasi dan UMKM lainnya, dengan diterbitkannya Perda no. 3 th. 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Tujuan perda tersebut antara lain: 1. Memberikan perlindungan kepada UMKM, koperasi dan pasar tradisional. 2. Memberdayakan UMKM, koperasi dan pasar tradisional agar mampu berkembang, bersaing, tangguh, maju, mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraannya. 3. Mengatur dan menata keberadaan dan pendirian pasar tradisonal, pusat perbelanjaan dan toko modern di suatu wilayah tertentu agar tidak merugikan dan mematikan UMKM, koperasi dan pasar tradisional yang telah ada.

Ketiga poin pada perda tersebut pada hakikatnya sangat melindungi kebera-daan koperasi. Terlebih dalam bab IV pasal 5, terbaca jelas ada aturan untuk penataan wilayah agar tidak merugikan dan mematikan UKM, koperasi dan pasar tradisonal yang ada. Sebab,-- tanpa tendensi menyudutkan-- saat ini terdapat beberapa mini market berjaringan yang tidak hanya beroperasi di daerah perkotaan, tetapi sampai merambah ke pelosok desa, yang notabene merupakan daerah potensial untuk kopontren. Menjamurnya mini market berjaringan itu pasti mempersempit “daerah operasi” kopontren. Bisa diprediksi bahwa gerak ekonomi kopontren -- dan UKM lainnya-- akan kalah, bahkan bisa “gulung tikar” disebabkan oleh ekspansi mini marker berjaringan yang masif tersebut.

Selanjutnya, sebuah kopontren perlu belajar pada kopontren lain yang lebih dulu eksis dan terus mengembangkan sayapnya. Ambillah contoh BMT dan Koperasi Sidogiri. Setidaknya, sampai saat ini ada 9 BMT dan 3 Koperasi Sidogiri – yang sejak tahun 2013 memperkenalkan brand toko “BASMALAH” -- yang beroperasi di Bondowoso. Perjalanan sejarah BMT dan Koperasi Sidogiri yang digadang menjadi model dunia untuk Islamic Micro Finance bagi negara-negara ASEAN perlu ditelaah untuk kemudian diterapkan di sebuah kopontren.

Faktor-faktor kesuksesan Koperasi Sidogiri itu: Pertama, keberkahan Ponpes Sidogiri dan kepercayaan masyarakat kepada Ponpes yang berusia 268 tahun itu. Kedua, faktor kepemimpinan (leadership). Para pengurus Kopontren Sidogiri merupakan tokoh yang disegani dan memiliki kharisma. Bahkan, beberapa pengu rus masih mempunyai hubungan keke rabatan dengan Ponpes Sidogiri. Mereka itu sangat dihormati dan ditaati oleh para santri, wali santri dan alumni

Ponpes Sidogiri. Ketiga, faktor jaringan (networking). Ponpes Sidogiri mempunyai organisasi Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) sangat menunjang kesuksesan Kopontren tersebut. Jumlah alumni yang mencapai ribuan – diantaranya banyak yang menjadi tokoh masyarakat di suatu daerah – sangat efektif dalam koordinasi dan mobilisasi saat pendirian cabang baru.

Keempat, SDM yang memiliki karakter STAF (Shiddiq/jujur, Tabligh/komunikatif, Amanah/terpercaya, Fathonah/cerdas-profe sional). Maka, tidak mengherankan jika Kopontren Sidogiri menunjukkan gra�k pertumbuhan yang cepat dan konsisten baik dari jumlah anggota, aset dan omzetnya.(Mokh. Saiful Bakhri: 2015, 52,53). Pada umumnya semua ponpes diyakini memiliki keempat kunci sukses itu. Yang diperlukan hanyalah konsistensi (istiqomah) mempertahankan keempat kunci sukses itu; pembenahan kelemahan pada keempatnya; dan follow up (tindak lanjut) keempat kunci sukses itu dengan cara yang lebih inovatif.

Harapan kepada pemerintah – Disko-pe rindag, Dispendik, dan Kemenag – agar secara koordinatif terus mendesain program pendidikan yang lebih apli-katif, “ready for use” dan bernuansa kewi-rausahaan bagi generasi bangsa. Kepada para pengelola ponpes –khususnya di Bondowoso-- giatkanlah pembelajaran yang edukatif-entreprenuership, yang bisa diimplementasikan dengan kopontren plus TPKU-nya. Semoga.

*) Guru MTsN Bondowoso II,Pengelola Kopontren NURMA

BAROKAH Poncogati, Curahdami

Page 42: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

42 MPA 351 / Desember 2015

MAN TULUNGAGUNG 1

MADRASAH

Maka lahirlah karya-karya indah seni budaya. Tak tanggung-tanggung. Setiap semester, ratu-

san karya siswa berupa disain batik, kaligra�, hingga wayang memenuhi ruang galeri madrasah.

Nama Tulungagung juga luput menjadi inpirasi bagi madrasah ini. Daerah tersebut dikenal dengan sekar jagadnya. Sekar adalah bunga yang tumbuh di rawa-rawa. Lantaran jenisnya begitu beragam dan jumlahnya banyak sekali, maka digambarkan sepenuh jagad. Beragam bunga itupun lantas dibuat sebagai dasar pola batik. “Anak-anak saya suruh membuat disain batik dengan melihat bunga yang ada di sekitarnya atau mencari di internet sebagai referensi,” ujar Sugiyo, S.Sn.

Bagi guru seni budaya MANTASA – julukan MAN 1 Tulungagung – ini, jenis bunga yang dipilih tidak harus yang indah-indah atau yang mahal harganya. Namun apapun jenis bunga yang ada di sekitar, jika diperhatikan dengan seksama mempunyai keunikan tersendiri. Seperti enceng gondok, kangkung, ganggeng, atau mata lele. “Bunga-bunga jenis ini biasanya dianggap sebelah mata karena berada di rawa dan tak indah jika dipandang sekilas,” ulasnya

Namun di tangan siswa madrasah kebanggan kota Tulungagung ini, bunga-bunga tersebut mampu disulap menjadi luar biasa. Hal itu tak lepas dari paduan dan disain baru, serta komposisi warna yang disesuaikan dengan zaman kekinian. Apalagi jika dipadukan dengan budaya khas Tulungagung – semisal budaya reog Kendang.

Budaya tersebut berupa tarian tradi-sional yang menggambarkan arakan-arakan prajurit mengiringi rombongan raja pada zaman dahulu. Prajurit menari sambil memainkan kendang sebagai atribut menarinya, sehingga tercipta sebuah disain batik gabungan antara bunga dan kesenian khas Tulungagung.

Menurut penjelasan alumnus Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini, di Pekan Seni Jawa Timur tahun 2015 di Banyuwangi hasil karya disain batik siswa MAN Tulungagung 1 yang berjudul ‘Sekar Kendang Rowo’ mendapatkan juara II. “Yang membanggakan, disain kain itu sudah dicetak di kain,” ungkap bapak dua anak ini bangga.

Hal itu makin meneguhkan, bahwa potensi siswa madrasah tidak kalah dengan

yang dimiliki sekolah-sekolah lain. Namun demikian, masih dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran untuk mendorong siswa MAN agar mencintai seni dan budaya.

Pak Giok – sapaan akrab Sugiyo, S.Sn. – merasakan betapa pada masa awal masuk mengajar masih kesulitan mencari dan memupuk potensi yang ada. Apalagi waktu itu madrasah masih menjadi pilihan kesekian para siswa. Dan seni budaya sangat kurang diminati siswa.

Namun dengan keinginan kuat dan percaya akan potensi yang ada, lantas dilakukanlah berbagai pelatihan dan pen-dam pingan secara intensif. Maka lambat laun kreativitas para siswapun mulai berkembang, bahkan cenderung melebihi apa yang diharapkan. “Tak hanya disain batik, namun juga sudah menjalar ke seni yang lain,” paprnya.

Sejak itulah, MANTASA mulai mampu membuktikan dengan berbicara di berbagai ajang. Dari ajang lomba hias sepeda, poster, lukis, fashion hingga disain tekstil. Lambat-laun pandangan masyarakat juga mulai berubah. Sebab mereka mulai mengetahui, bahwa madrasah ini juga memiliki potensi selain agama.

Memungut Inspirasidari Bunga-Bunga

Budaya suatu daerah, bisa menjadi inspirasi menawan bagi madrasah. Seperti yang dilakukan MAN Tulungagung I. Dengan menggali porensi daerah setempat, pihaknya menemukan beragam kebudayaan beserta kekayaan alamnya.

Dari sanalah inspirasi itu terus bergerak mengaliri ruang-ruang madrasah.

Page 43: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

43MPA 351 / Desember 2015

Pada setiap even gelaran miladiyah MANTASA, ratusan karya siswa yang berupa sketsa, disain batik, karya 3D, kaligra�, wayang, serta disain arsitektur dipamerkan kepada masyarakat. Tak sedikit perupa atau seniman yang datang dan sharing tentang karya-karya madrasah. Di ajang pameran yang diadakan Pemkab Tulungagung, MANTASA juga tak pernah absen untuk berpartisipasi. “Bupati mengira bahwa salah satu karya-karya siswa berupa baju untuk fashion show adalah karya anak SMK,” ujar guru yang seniman ini tersenyum.

Siswa-siswi MAN Tulungagung 1 memang diwajibkan seluruhnya untuk membuat karya. Siswa kelas X diberi tugas membuat sketsa dan disain batik. Kelas XI bertugas membuat goresan nirmana, handycra� dan kaligra�. Sementara kelas XII karya disain ruangan dan wayang dengan berbagai karakternya. “Ada pula yang berminat untuk menjadikan cover sebuah buku,” tukasnya.

Selain karya seni, madrasah yang berada di sebelah selatan pusat Pemkab Tulungagung ini juga menghadirkan budaya daerah ke dalam bentuk karya tulis ilmiah. Di antaranya adalah kajian tentang bendungan Ni Yama. Juga bangu-nan-bangunan kuno di Pabrik Gula Mojopanggung.

Dari hasil penelitian tersebut, para siswa memunculkan konsep dan gagasan untuk lebih mengenalkan tempat kajiannya. Salah satunya, siswa mengusulkan agar ada semacam jalan sehat mengitari rumah-rumah kuno tersebut. “Dengan begitu masyarakat lebih mengenalnya,” ujar Sri Utami, S.Pd – guru pembimbing KIR IPS.

Inspirasi dari daerah ini, juga dituang-kan para siswa MAN Tulungagung I ke dalam karya ilmiah. Tiga tahun terakhir, tercatat puluhan karya tulis ilmiah para siswa dihasilkan. Mereka bahkan mampu berbicara di tingkat kabupaten maupun nasional. Baik itu di bidang IPA, IPS maupun Agama.

Karya tulis ilmiah siswa madrasah ini dikenal selalu menjuarai dalam berbagai ajang. Diantara puluhan karya tulis ilmiah tersebut, salah satunya menjuarai LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) tingkat nasional yang diadakan Kementerian Agama. Pada ajang yang diselenggarakan di Palembang ini, dua siswanya – M. Nabila dan Zahrotus S – ditetapkan sebagai juara I. Keduanya mengetengahkan judul penelitian ‘Revitalisasi Peran Kholifatullah � Al-Ardh dalam Konservasi Lingkungan Melalui Program E-Icon Kajian al-Qur’an surat Al A’raf ayat 56’.

Menurut guru Bahasa Indonesia ini, hasil dari penelitian selain untuk membu-dayakan gemar membaca di perpustakaan, juga menggiatkan konservasi lingkungan. Dalam prakteknya, anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku, akan diberi sanksi dengan diharuskan mengum pulkan barang-barang bekas. Barang-barang bekas tersebut akan diolah dan dijadikan barang siap pakai. “Kita juga bekerjasama dengan guru seni budaya yang handal dalam mengolah barang bekas,” ungkapnya.

Apiknya karya-karya ilmiah tersebut, tentunya tak lepas dari dukungan lingkungan madrasah. Di madrasah yang dikomandani Drs. H. Slamet Riyadi, M.Pd ini, tersedia belasan kegiatan ekstra. Para

siswa tinggal memilih kegiatan apa yang mereka inginkan buat mengembangkan dirinya. “Kami juga mengembangkan teknologi tepat guna dan berencana untuk membuat galeri khusus batik,” ujar Kepala MAN Tulungagung 1 ini.

Sebagai salah seorang Tim Penyusun Petunjuk Teknis Madrasah Riset, Pak Slamet – begitu Kamad MANTASA ini dipanggil – kini juga sedang mengembangkan juknis madrasah riset. Juknis ini nantinya akan menjadi pedoman bagi pengembangan madrasah, sehingga visi generasi Islam yang cerdas dan unggul dalam riset, berakhlak dan berbudaya lingkungan akan mampu terealisasikan. •Syam

Page 44: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

44 MPA 351 / Desember 2015

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita.Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan. Melaksanakan perintah-perintah Allah SWT, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, �d diini wad dunya wal akhirah.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“.

Ma’asyiral Muslimin calon-calon penghuni sorga Allah yang berbahagia,Setiap memasuki bulan Rabiul awal, di seluruh penjuru dunia kaum Muslimin menyambut

dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun diperingati, setiap tahun diambil hikmah sebagai pelajaran, tetap saja banyak hal yang dapat diambil sebagai i’tibar dan hikmah dari peristiwa maulid itu.

Nabi Muhammad SAW DiutusSebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam

Page 45: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

45MPA 351 / Desember 2015

Di antaranya adalah, menyadarkan kembali bahwa Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT menyebarkan agama Islam dengan tujuan utama menjadi rahmat bagi seluruh alam. Dalam surat al-Anbiya: 107, Allah SWT ber�rman :

Artinya : “dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”

Di dalam al-Qur’an masih banyak lagi ayat-ayat menunjukkan bahwa tugas Nabi Muhammad SAW adalah bersifat universal untuk semua umat manusia. Di antaranya Firman Allah dalam surat Saba: 28 :

Artinya : “ dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui “.

Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia,Menurut pengertian bahasa, kata rahmat yang diambil

dari bahasa Arab itu artinya kasih sayang. Adapun menurut istilah syar’iyah adalah kasih sayang (karunia) Allah SWT yang dilimpahkan kepada semua makhluk-Nya.

Almarhum Prof. Mahmud Syaltut, mantan rektor universitas al-Azhar Mesir, menjelaskan pengertian rahmat sebagai berikut : “ Setiap nikmat yang dikaruniakan Allah SWT kepada para hamba-Nya, adalah buah dari rahmat Allah. Kesehatan, harta berlimpah, ilmu yang tinggi, kedudukan tinggi dan terhormat, pasangan yang baik, anak-anak yang shalih/shalihat, hal-hal yang mendatangkan manfaat, kedermawanan dan murah hati, dan lain-lain, kesemuanya adalah rahmat dan kemurahan Allah SWT “

Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia,Diutusnya Nabi Muhammad SAW bukanlah untuk bangsa Arab

saja, bahkan bukan hanya untuk kaum Muslimin saja, akan tetapi beliau diutus untuk seluruh makhluk Allah di permukaan bumi ini. Dalam kehidupan Rasulullah, baik sebagai manusia pada umumnya atau sebagai pemimpin umat, beliau selalu menunjukkan sifat kasih sayang, dan itulah wujud dari rahmat.

Beliau selalu menunjukkan sifat kasih sayangnya kepada setiap orang. Kepada anak-anak, kepada orang tua, kepada kaum wanita dan lain-lain, dengan menyintai dan menyantuni mereka. Terhadap kaum miskin papa, beliau menunjukkan kasih sayangnya dengan

membela nasib mereka dari tindakan sewenang-wenang, dengan memberikan hak-hak mereka. Beliau juga menegakkan dasar-dasar keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “ Bukan termasuk golongan kami, orang-orang yang tidak menghormati para orang tua, dan tidak mengasihi kepada yang lebih muda “ (HR Abu Dawud dan Bukhari)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW melukiskan bahwa orang-orang senantiasa menunjukkan sifat kasih sayangnya kepada sesama, akan memperoleh rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Beliau bersabda:

Artinya : “ Orang-orang yang mempunyai sifat pengasih, akan dikasihi oleh Yang Maha Pengasih (Allah SWT). Kasihilah orang-orang yang ada di muka bumi, niscaya kalian akan dikasihi mereka yang ada di langit “ (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim)

Bahkan kepada orang yang selalu memusuhi baginda Nabi bersama para sahabat, dalam batas-batas tertentu, beliau tetap menunjukkan sifat kasih sayangnya. Hal tersebut kita ketahui dalam tarikh bahwa begitu besar gangguan dan aniaya kaum ka�r Quraisy, sehingga para sahabat minta agar Rasulullah berdoa kepada Allah, agar mereka dihancurkan oleh-Nya.

Bagaimana jawaban Nabi SAW ?, beliau menjawab :

Artinya : “ Sesungguhnya aku diutus bukan untuk mengutuk, dan sesungguhnya aku diutus untuk menjadi rahmat “ (HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia,Sesungguhnya sifat rahmat atau kasih sayang, akan mampu

merekatkan individu-individu dalam masyarakat. Dengan kasih sayang itu pula, dapat dibangun sebuah masyarakat yang disebutkan dalam al-Qur’an sebagai masyarakat marhamah. Sebuah masyarakat harmonis yang diliputi semangat saling mengasihi di antara sesama, saling tolong menolong, dan berbagai sifat terpuji lainnya.

Page 46: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

46 MPA 351 / Desember 2015

Upaya pengobatan.Mungkin di awal-awal dulu orang

yang sakit demikian pasrahnya atau tidak tahu harus berbuat apa, lalu diam saja menunggu nasib. Kemudian orang berusaha “berobat” dengan minta tolong kepada orang yang dianggapnya lebih tahu, lebih berpengalaman, misalnya ke dukun. Sesuai dengan pengalamannya “penolong” ini ada yang memijit-mijit, memberikan minuman disertai mantra atau doa, dengan ataupun tanpa memberikan ramu-ramuan untuk diminum, dioleskan, diasapkan, ataupun lainnya lagi. Setelah orang lebih tahu tentang penyakit dan penyebabnya, maka berkembanglah upaya mencari

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

tubuh penderita, bagaimana prosesnya sampai terjadinya sakit itu. Ahli kesehatan masyarakat mempelajari sejauh mana penyebarannya dan seberapa cepatnya, untuk memberi pertimbangan perlu atau tidaknya dicarikan obatnya. Ahli mikrobiologi menelusuri apa macam penyebab penyakit, kuman ataukah bukan; kalau kuman, yang macam apa (virus, bakteri, parasit, dan sebagainya). Jika kuman sebagai penyebabnya, apakah sudah ada obat yang dapat mengatasi kuman itu ataukah harus dicarikan obat baru. Ini semua memerlukan banyak kajian dan pemikiran oleh lebih banyak ahli lagi, termasuk ahli kimia, ahli statistik. Ahli

kesembuhan itu dengan jamu, obat, alat, ataupun tindakan. Semua itu bukan tanpa masalah karena nyatanya si “penolong” itu ada yang berilmu, tetapi ada pula yang hanya pandai berpura-pura lalu memberikan pertolongan yang salah ataupun bahkan mungkin mematikan.

Tahap pencarian obat.

Ketika orang tertarik atau terdorong mencari obat untuk suatu penyakit, awal-awal perlu diketahui dulu perihal penyakit ini. Banyak ahli yang terkait yang harus dilibatkan. Dokter mencari apanya yang sakit, apa mula penyebabnya, apa pokok penyebabnya, apa yang terjadi pada

Ada sejumlah obat yang dibilang mahal, sementara yang lain dijual “murah”.Kok bisa demikian? Untuk “adil” kita perlu tahu mengapa menjadi demikian.

Untuk sementara kita perlu tahu bahwa membuat obat tidaklah murah.

OBAT

Page 47: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

47MPA 351 / Desember 2015

kimia mempelajari struktur kimia obat-obat yang ada dan khasiatnya. Ahli statistik ini juga ikut menentukan apakah layak meloloskan obat yang “menyembuhkan” 100 (seratus) orang penggunanya tetapi gagal menolong 1000 (seribu) penderita lain yang sama-sama menggunakannya.

Setelah disimpulkan perlunya obat baru, maka dicarilah obat “baru” itu dari menelusuri catatan sifat-sifat obat yang ada, kalau-kalau ada yang kerjanya mirip dengan kerja obat yang diharapkan. Misalnya obat kangker dicari dari obat-obat yang dikenal mengganggu, menghambat pertumbuhan, ataupun mematikan sel muda lalu mengubah takaran obatnya, mengubah “sedikit” struktur kimianya sehingga sifat atau cara kerjanya berubah. Catatan pengobatan tradisional (“kuno”, jamu) dapat juga ditelusuri untuk mencari bahan-bahan yang mungkin berkhasiat. Curare (obat untuk pereda kejang otot penderita tetanus ataupun pada operasi; melumpuhkan) diperoleh dari kajian atas ramuan “racun” yang dioleskan pada ujung panah untuk berburu binatang buas, untuk melumpuhkannya. Pil kina ditelusuri dari kesembuhan banyak penderita demam jika diberi minum air dari suatu kolam, yang ternyata banyak merendam pohon kina yang tumbang ke dalamnya. Setelah dikaji diketahuilah bahan aktifnya, kemudian kina dibuat secara sintetis di pabrik kimia.

“Obat baru” tidak boleh langsung digunakan pada orang yang sakit; harus dicobakan dulu pada hewan coba dan dievaluasi dengan benar secara paripurna. Ini dilakukan misalnya untuk mengetahui apakah obat itu memang berkhasiat ataukah tidak, adakah efek sampingnya, sejauh mana kemungkinan beracun, termasuk pada takaran berapa obat ini “dapat” mematikan (Lethal Dose). Pada dasarnya obat adalah “racun” yang jika diberikan berlebih dapat mematikan, jika diberikan kurang akan menjadi tidak ada khasiatnya.

Jika suatu “obat” sudah diyakini ada khasiatnya dan dianggap cukup aman, maka barulah “dicobakan” pada manusia. Untuk ini ada tahap-tahap pengujian yang harus dilalui.

Tahap pertama adalah mencobakan pada 20-80 orang sukarelawan yang sehat untuk melihat apakah obat itu me-munculkan gejala keracunan, ringan atau-pun berat, meskipun pada hewan dianggap aman. Pengujian ini perlu penga matan yang dilakukan selama satu tahunan. Jika disimpulkan bahwa obat aman, maka obat diterapkan pada relawan yang memang menderita penyakit yang obatnya dicarikan itu; untuk ini diambil 100-300 orang penderita dan diamati selama dua tahun, dengan memberi takaran (dosis) yang bervarisi dengan harapan dapat diketahui dosis mana yang paling tepat (baca:

perlu waktu pendek ada pula yang perlu waktu jauh lebih panjang (baca: gagal, tak berhasil). Kegagalan itu dapat karena proses kajian sudah harus dihentikan di awal-awal oleh sudah tampaknya tanda-tanda “membahayakan” (clinical hold), semisal jika manfaatnya sangat diragukan, ada efek samping yang sangat membahayakan, keamanan yang diragukan. Kadang-kadang pencarian obat harus berhenti karena kehabisan beaya, terputusnya pembeyaan karena sponsor tak ada lagi.

Seperti yang dapat dibayangkan bahwa sudah banyaknya penelitian sejak awal, dan banyaknya �hak yang harus dilibatkan ketika obat dicobakan pada manusia; cukup jelas bahwa itu semua memerlukan banyak beaya. Di Amerika Serikat untuk dihasilkannya satu obat dapat menghabiskan dana modal sekitar US$ 359 juta (sekitar 4,5 millyard rupiah); modal itu harus dapat “ditarik kembali” (ditambah keuntungannya!) dari hasil penjualan obat nantinya. Padahal dari 5000 usulan kajian obat yang “disiapkan” itu mungkin hanya 5 saja yang berhasil tuntas, yang akhirnya boleh diproduksi untuk digunakan umum. Oleh karena itu saja dapat kita fahami bahwa kemudian obat ada yang terpaksa dijual dengan harga yang “sangat” mahal, yang tak tertebus lagi jika tidak dibayari oleh asuransi.

Tantangan beaya yang besar itu (baca juga: keuntungan yang dapat ditarik) maka pada setiap tahap keberhasilan selalu dimintakan hak patent (HKI). Adapun obat-obat yang murah adalah obat yang dapat “bebas” diproduksi oleh siapa saja karena obat itu telah habis masa hak patentnya, ataupun yang oleh penemunya dilepaskan hak patentnya dengan berbagai macam alasannya; obat inilah yang menjadi murah harganya.

Penutup.Tahap-tahap “pengujian” untuk obat

itu juga berlaku untuk alat, sarana, dan cara yang digunakan untuk pengobatan. Semua tahapan itu pada dasarnya adalah untuk melindungi penderita; menjaga agar obat, alat, maupun cara pengo batan yang digunakan penderita benar-benar bermanfaat. Walaupun pada dasarnya tahap-tahapnya sama, tata cara memun-culkan obat baru di berbagai negara dapat saja berbeda. Di negara maju institusi yang menangani hal ini (misalnya FDA di Amerika Serikat) cukup kuat, bekerja sama dengan sejumlah laboratorium besar. Perannya sangat menentukan karena terkait dengan pengobatan ini hukum ditegakkan dengan ketat. Di Indonesia pengawasan atas obat, cara, dan alat kesehatan masih jauh dari melindungi masyarakat pemakai.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

menyembuhkan) untuk pengobatan. Untuk lebih teliti lagi dalam mengamati

kalau-kalau ada efek sampingnya, tahap berikutnya obat diterapkan pada 1000-3000 relawan yang memang menderita sakit yang dimaksud; mereka ini harus yang dapat dipantau oleh rumah sakit ataupun klinik yang diamanahi; pengamatan dilakukan selama sekitar tiga tahun.

Semua pengamatan dan hasilnya didokumentasikan secara sempurna untuk digunakan sebagai dasar untuk nantinya menyatakan bahwa obat itu boleh ataukah tidak digunakan untuk umum. Untuk memperoleh izin ini pejabat pemerintah ang bersangkutan perlu waktu sekitar enam bulan karena harus “membaca” sekitar 100.000 halaman laporannya. Kadang-kadang untuk ini perlu waktu sampai 30 bulan, misalnya karena ada fase yang harus dicermati lagi dengan dengan keharusan pendataan ulang.

Jika sudah lolos dari tahap ini maka obat dapat dipasarkan dengan kelengkapannya, yaitu pedoman atau petunjuk untuk para dokter (meliputi misalnya susunan kimianya, cara kerja, cara pakai, kewaspa-daan efek samping, kewaspadaan jika menggu nakannya bersama dengan obat lain) maupun petunjuk untuk pasen (meliputi misalnya kegunaan obat, aturan pakai, efek samping). Petunjuk ini yang paling sederhana berupa keterangan pada bungkus obat, atau lembar sisipan yang ada dalam kotak obat; yang lebih lengkap lagi berupa buku tentang obat itu. Tahap ini dimaksudkan untuk memantau apakah ada efek samping yang muncul karena pema-kaian jangka panjang, ataupun efek samping yang baru muncul jauh di kemudian hari, di samping jaminan kesembuhannya.

Sampai di sini bukan berarti urusan sudah selesai; obat harus dipantau berke-panjangan dengan kewajiban perusa haan produsen obat untuk menyampaikan laporannya secara berkala terkait dengan proses kendali mutu baku produksi obat yang baik, kalau-kalau muncul efek samping ataupun efek lanjut jauh setelah orang memakaiannya. Dalam kaitan dengan ini “korban” dapat saja menuntut ganti rugi kepada produsen jika diyakini bahwa yang dideritanya adalah akibat kesalahan produsen, misalnya yang kurang memberi informasi tentang obat yang dijualnya; tuntutan serupa dapat juga dilakukan ke dokter ataupun rumah sakit yaitu jika ada dugaan malpraktek.

Beaya menemukan obat baru.Dari uraian di atas dapat diperkirakan

bahwa untuk munculnya obat baru diperlukan waktu lama; rata-rata perlu waktu sekitar 12 tahun. Lamanya ini tergantung pada permasalahan yang terkait dan “nasib”; ada yang untuk menghasilkan suatu obat

Page 48: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

48 MPA 351 / Desember 2015

What is the role of the mosque in Islam? “Masjid” or mosque, literally means a place for self-prostration, that is, a place formally designated for the saying of prayers. According to a hadits, the Prophet of Islam observed:” �e masjid is a house of God-learning people. “�is means, in e�ect, that it is a center for the inculcation of reverence, where individuals learn what is meant by piety and are thus prepared for a life of devotion to the Almighty.

�e Masjid is built so that people may visit it to read the Book of God to remember their Creator silently and in prayer, and to hear His commandments on how they should lead their lives, that is, how to conduct themselves according to this will.

�e most important of all these activities is the saying of prayers, a ritual to be carried out �ve times a day as prescribed by Islam. �is act of worship, the greatest means of instilling a sense of awe in the devotee, may be carried out at any place, but ideally, is performed in an organized manner, in congregation, within the mosque. �ere the worshippers range themselves in orderly rows behind a single prayer leader, the Imam (�e acceptance by the group of just one individual to lead the congregation avoids any dissension which might arise from there being more than one). �e number of the worshippers maybe ten or ten thousand all have to stand in rows behind the Imam. �is teach the lesson of unity. Nevertheless, namaz, in essence, is an individual action. Everyone recites his own prayer and is rewarded on account of its innate rectitude and sincerity.

�e prayer begins with ablution, that is, with of the face, hands and feet. �is bodily cleansing is a symbolic reminder that the Muslim should lead his life in this world in a state of puri�cation of the feelings and the soul.

THE MOSQUE IN ISLAM

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Ablution = berwudhuFace = wajahHands = tanganFeet = kakiCreator = pencipta

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

C. DialogueJOB INTERVIEW

�is is a conversation that usually happens when you come to the job interview. Maybe when you come to job interview, you’ll need it. Ayya is a job applicant and Sakti is the interviewer. So check it out.Ayya : hi, I am Ayya. I come for a job interview. I was called

two days ago.Sakti : hi, Ayya. I am Sakti. I am the head of the human resource

department of this company. How are you today?Ayya : �ne. How about you?Sakti : I am �ne too. Was it di�cult to �nd our o�ce?Ayya : no. before I came here, I asked some of my friends

about the exact location of this o�ceSakti : can I get you anything?Ayya : thank you. A cup of tea, please A�er breaking the ice dialogue, the interviewer will

begin asking questions related to the work experience and position which the applicant has applied.

Sakti : Ayya, in your resume you said that you used to work in Surabaya. Could you tell me a little bit of your work there?

Ayya : yes, a�er getting a diploma on Tourism from Surabaya. Premier College, I worked in Metropolitan Hoten in Surabaya City for two years

Sakti : what was your position at that time?Ayya : for the �rst six months, I was a marketing sta�. �en I

was tasked to develop eco-tour program for guestsSakti : so, you travelled around Surabaya a lotAyya : yes, but only around Surabaya city, and to beaches

and sea as well as to some marine parks and forests in West Java

Sakti : did you enjoy your job?Ayya : yes, I liked it. Unfortunately, I had to leave the country

because my husband work hereSakti : that’s why you apply for position of tour leader in this

company. Can you swim or dive?Ayya : I am PADI certi�ed dive master. I believe that my

unique skill in scuba diving can bring signi�cant contribution to the company’s plan on developing its business in marine ecotourism sector

Sakti : it’s nice to hear that you are a dive master. We will open a diving center soon. We hope that you can be part of this new business. Can you speak any other languages?

Ayya : I speak English and FrenchSakti : could you tell me your current salary?Ayya : I don’t have a job right now. But when I was working in

Surabaya, I got 4.000.000 rupiah per monthSakti : when can you start?Ayya : tomorrow?Sakti : OK. Ayya. I will let you know this a�ernoon Ayya : thank you, sir. I will be waiting for your noti�cation

this a�ernoon.

BAHASA INGGRIS

Silently = secara diamCongregation = perkumpulan keagamaanAvoid = menghindari

Dissension = pertikaianReminder = surat peringatanA state = sebuah NegaraPuri�cation = penyucian

Page 49: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

49MPA 351 / Desember 2015

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

BAHASA ARAB

Page 50: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

50 MPA 351 / Desember 2015

KOTA BLITAR – Seluruh guru, karyawan/ti, murid kelas X, XI, dan XII yang kesemuanya tanpa kecuali, bahkan yang sedang datang

Para siswa-siswi MAN Kota Blitar dengan sabar dan khidmatmengikuti sholat istitsqo’ di halaman madrasah.

Di Tengah Terik Matahari MAN Kota Blitar Melaksanakan Sholat Istitsqo’bulan untuk ikut ke halaman sama-sama merasakan panasnya terik matahari, melaksanakan sholat istisqo, (3/11).

Sholat istisqo’ ini bertempat di halaman MAN Kota Blitar dilaksanakan pukul 09.30 WIB dengan jumlah jama’ah 1.315 orang. Sholat minta hujan ini diimami oleh Drs. Ali Achmad dan selaku khotib adalah Drs. H. Khusnul Khuluk, M.Pd.

Sholat istisqo’ dengan tujuan berdoa dan memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan ketika musim kemarau. Permintaan tersebut hukumnya sunnah muahad dan telah disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam.

Sholat ini dilaksanakan karena sudah lama terjadi bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan yang semakin meluas di seluruh Indonesia. Menurut data dari pemerintah, di setiap daerah sudah banyak kekeringan, yang terparah mengalami kekeringan adalah pulau Sumatra dan Kalimantan yang sudah berada pada taraf mengkhawatirkan. Sejumlah daerah sangat kekurangan pasokan air akibat musim kemarau yang berkepanjangan. •Aswaja

Diklat Jurnalistik, Bekali Siswa MAN 2 Gresik Tuangkan Ide Dalam Tulisan

LINTAS PERISTIWA

MOJOKERTO – Sebanyak 48 siswa-siswi MAN 2 Gresik mengikuti acara Diklat Jurnalistik. Acara yang digelar di Hotel Puri Gendis Trawas Mojokerto ini berlangsung selama tiga hari, (19/11). Para siswa yang tergabung dalam ekstra KIR ini dibekali dengan ilmu kejurnalistikan oleh pemateri dari tim majalah Mimbar Pembangunan Agama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan juga dari Radar Gresik. Mulai dari tips-tips menggali data, penulisan berita model straight news, feature, juga desain, hingga pengelolaan majalah dan fotografi.

Pada kesempatan membuka acara, Kepala MAN 2 Gresik, Drs. Moh. Nasim M.Pd. yang didampingi Waka Kesiswaan mengemukakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk membekali siswa dalam hal tulis menulis. Sehingga mereka dapat menuangkan ide, baik dalam bentuk berita maupun karya tulis ilmiah. Dengan begitu, mereka akan dapat mengisi ruang yang telah disediakan oleh media, khususnya yang ada di MAN 2 Gresik sendiri. Apalagi madrasah Aliyah di daerah Gresik selatan ini bertekad menuju madrasah adiwiyata tingkat provinsi dan nasional. “Melalui jurnalistik ini, para siswa dapat menyuarakan kaitannya dengan sekolah adiwiyata dan sekolah sehat (healthy living),” tandasnya.

Selain itu – lanjut alumnus magister UIN Maulana Malik Ibrahim ini – kegiatan ini merupakan bekal jika nantinya ke perguruan tinggi. Mereka akan terbiasa untuk menggali data dan menuangkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah. Selanjutnya dapat dikonsumsi oleh publik melalui media. “Oleh karenanya, kegiatan semacam ini saya dorong terus,” ungkapnya.

Di hari pertama, diisi dengan materi cara penggalian data melalui

wawancara, penulisan berita model straight news dan feature. Dedik Kurniawan dari Majalah Mimbar Pembangunan Agama Dedik Kurniawan mementori sesi kali ini. Para peserta begitu antusias. Ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Mulai dari cara penulisan hingga melebar ke etika jurnalistik.

Salah satu hal yang menjadi keresahan peserta adalah berita-berita sekarang ini cenderung berbau gossip dan tidak mendidik. Seperti berita tentang kesadisan dan pencabulan yang malah memberikan panduan untuk melakukan hal tersebut. Oleh karenanya, Dedik Kurniawan mengingatkan bahwa jurnalisme yang seharusnya dianut adalah jurnalisme yang sehat. “Jurnalistik yang kita ikuti adalah jurnalistik yang tidak bebas nilai”, ujar alumnus UNDAR Jombang ini menekankan.

Seusai mendapatkan materi, pagi keesokan harinya para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompk pertama mengikuti sesi pengenalan desain yang dipandu oleh Nur Kholis Tajudddin. Sedangkan yang lainnya langsung turun ke lapangan dan diberi tugas untuk hunting dan menuliskannya dalam bentuk berita feature. Bermacam nara sumber mereka temui. Mulai dari pejuang kemerdekaan yang harus memperjuangkan hidupnya dengan berjualan nasi jagung, perawat bunga yang ikhlas melaksanakan pekerjannya, hingga penjual di ada sekitaran hotel. “Dari hasil penggalian dan penulisan, mereka sangat berpotensi untuk menjadi jurnalis,” tukas bapak tiga anak ini.

Dan setelah sholat Jum’at diteruskan oleh pemateri dari Radar Gresik yang memberikan pengetahuan tentang pengelolaan majalah dan fotografi hingga keesokan harinya. •Syam, Ded

Page 51: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

51MPA 351 / Desember 2015

MALANG – Menjadi pejabat harus bisa menjalankan amanah sebaik-baiknya karena ada tanggung jawab besar yang diemban.

KOTA PASURUAN – Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Pasuruan, mengadakan pembinaan produk halal. Kegiatan ini yang betempat di

Kakankemenag Kab. Malang, Drs. Mohammad As’adul Anam melantik15 Pejabat Struktural dan Fungsional di aula setempat.

Salah satu anggota pramuka membacakan naskah Pancasila saat pembukaan Jambore Pramuka ke-2 yang diikuti 2000 anggota.

Kakankemenag Kota Pasuruan, Drs. H. Makmur Salim, memberikan arahan kepada para peserta Pembinaan Produk Halal di aula setempat.

Sebanyak 15 Pejabat Struktural dan Fungsional Mengikuti Promosi dan Mutasi

Pembinaan Produk Halal Demi Menghilangkan Keragu-raguan pada Makanan dan Minuman

Pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi harus menjadi landasan dalam implementasinya. Oleh karena itu, proses mutasi dan promosi yang diberikan kepada setiap pegawai itu merupakan sebuah keputusan yang didasarkan berbagai pertimbangan untuk kepentingan institusi. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag pada acara Pelantikan 15 Pejabat Struktural dan Fungsional di aula setempat, (2/11).

Di antara pejabat yang dimutasi sebagai Kepala KUA dan PPAIW adalah Drs. Mohammad Thosim (Tumpang), M. Afifi, S.Sos. (Pujon), Eko Wahyudi, S.Ag. (Kasembon), Muhammad Mursyid, S.Ag. (Donomulyo), Anas Fauzie, S.Ag, M.Pd. (Poncokusumo), Abdul Awal, S.Ag. M.HI. (Kalipare), Drs. Nurkholis (Pagelaran), Fathur Rozi, S.PdI (Ampelgading), Jamhuri, S.PdI (Gedangan), Nur Akhmad Agus Salim, S.PdI (Ngantang), dan Drs. Zubaidi (Bululawang).

Sedangkan pejabat yang mendapatkan promosi yaitu Dra. Tri Hidayati Rohmah sebagai Pengawas Sekolah Madya Tingkat Dasar pada MI pada Kankemenag Kabupaten Malang. •Arif

aula Kemenag setempat dihadiri Kakankemenag, Kasi Bimas Islam, Ketua NU, MUI, dan Badan Usaha Menengah se-Kota Pasuruan, (28/10).

Dalam arahannya, Kakankemenag Kota Pasuruan Drs. H. Makmur Salim M.Si mengatakan bahwa berdasarkan PP No. 68 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan dan UU No.7 tahun 1996 tentang pangan, penyampaian tulisan label halal merupakan keharusan bagi makanan yang beredar di masyarakat. Baik di toko, supermarket, warung dan atau tempat jualan yang lain. “Karena kalau ada dalam bungkus label halal, saya yakin makanan itu sudah dijamin kehalalannya,” ungkapnya.

Pabrik maupun home industri – sambung Kakankemenag – mengetahui bagaimana mengurus label halal ini. Tentunya nanti akan bekerjasama dengan MUI lewat BPPOM-nya untuk menentukan layak diberi label halal atau tidak. Karena penentuan kehalalan, perlu ada beberapa tahap, dari produksi hingga ke tangan konsumen. “Saya yakin yang dibeli masyarakat Pasuruan, sudah barang tentu yang tidak diragukan kehalalannya,” ujarnya menambahkan. •Mdk

BANYUWANGI – Menyongsong Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-70 tahun 2016, Kankemenag Kab. Banyuwangi menggelar Jambore Pramuka ke-2, (26/10). Kegiatan yang dilaksanakan di bumi perkemahan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore itu dilaksanakan selama 3 hari

Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Santoso, saat membuka acara mengatakan bahwa perkemahan ini diselenggarakan dalam rangka HAB Kemenag RI ke-70 tahun 2016. “HAB Kemenag dengan Jambore Madrasah, hanya kita yang mengadakan,” terangnya. Dirinya berharap dengan jambore ini, anggota pramuka dapat mengasah kemampuan dan mandiriannya.

Sementara itu Ketua Pelaksana, Fathurrahman, mengatakan, sedikitnya 2.000 anggota pramuka terdiri dari 39 regu Penggalang di gugus depan MI, 56 regu Penggalang Gudep MTsn/Swasta, dan 14 Sangga Penegak dari Gudep MAN/Swasta, ikut ambil bagian. Selain itu, juga ada 20 Kelompok Kerja MI, empat KKMTs, dan lima KKMA.

Dengan mengusung tema kita kokohkan Pramuka sebagai garda terdepan pelaku perubahan pembentukan karakter kaum

muda, diharapkan kegiatan ini akan berdampak langsung terhadap perubahan jiwa dan sikap seluruh peserta. •Yasin

Jambore Pramuka II Dalam Rangka Menyongsong Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag Ke-70

LINTAS PERISTIWA

Page 52: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

52 MPA 351 / Desember 2015

PELANTIKAN PEJABAT STUKTURALSUMENEP – Amanah adalah tanggung

jawab bagi manusia dalam menjalankan tugas sebagai khalifah di atas bumi. Dan bertempat di aula atas al-Ikhlas Kankemenag Kab. Sumenep berlangsung pelantikan 3 pejabat struktural, (6/11). Ketiga pejabat tersebut adalah Hasan Basri,S.Ag (Kepala KUA Dungkek), Haza S.Ag, MM (Kepala KUA Raas), dan Syahirul Alim KF, S.HI (Kepala KUA Kangayan). Acara dihadiri seluruh Kasi, Pengawas, Kepala KUA para Satker dan DWP Kankemenag Kab. Sumenep

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Sumenep Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI, berharap agar para pejabat yang telah dilantik segera action dan bekerja dengan baik sesuai aturan. Peraturan saat ini menghendaki agar karyawan/karyawati, dan pejabat yang sudah memenuhi kriteria untuk mengikuti assessment kompetensi yang ditujukan untuk menduduki jabatan profesional dan proporsional. “Dan seo-rang istri yang mencintai suami, selalu memberikan semangat dan motivasi bekerja,” ungkapnya.

Dan diingatkan pula oleh Kakankemenag Kab. Sumenep, pentingnya memberikanan pelayanan masyarakat. Karena pelayanan ini adalah salah satu indikator sukses tidaknya seorang pejabat. •Zarkasyi

IMPLEMENTASI K13 BAGIGURU RA-MADRASAH

LAMONGAN – Kurikulum tahun 2013 atau K13 yang akan diberlakukan seluruh lembaga pendidikan RA hingga madrasah (MI/MTs/MA) perlu terus dimantapkan. Untuk itu, Yayasan Pendidikan Islam Sejahtera (YPIS) selaku pembina RA Perwanida di Kab. Lamongan menyelenggarakan pembinaan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru RA Perwanida se-Kab. Lamongan di aula Kemenag setempat, (12/11).

Saat membuka acara tersebut, Ka kan -kemenag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I mengatakan bahwa peran guru-guru RA sangat besar dalam menghantar siswanya hingga sukses dalam bidang akademis. Pihaknya tak bisa membayangkan kesabaran dan ketelatenan seorang guru RA dalam kegiatan proses pembelajaran. “Dengan suasana yang seperti itu, inti kurikulum 2013 harap tetap dikedepankan,” tekannya.

Sementara Hj. Latif Arifah Leksono, Ketua DWP Kemenag selaku Ketua Pem-bina YPIS yang sekaligus ketua panitia mengatakan, pembinaan yang diikuti 40 guru RA Perwanida se-Kab. Lamongan merupakan bagian dari rangkaian HAB Kemenag ke-70.

Sebelumnya, Seksi Pendma Kemenag juga telah melaksanakan kegiatan serupa bagi 1.300 guru dilaksanakan hingga 13 angkatan. •Nsr

PEMBINAAN FKUB TINGAKAT PELAJARMA/SMA/SMK KAB. JOMBANG

JOMBANG – Di akhir bulan Oktober kemarin, (31/10), Kankemenag Kab. Jombang menyelenggarakan kegiatan Pembinaan FKUB bagi pelajar MA/SMA/SMK se-Kab. Jombang. yang dilaksanakan di Wana Wisata Air Panas Pacet Kab. Mojokerto. Acara yang berlangsung guyub dan akrab ini diikuti oleh 60 siswa SMA/MA/SMK.

H. Taufiqurrahman, M.Ag selaku ketua Panitia Forum Kerukunan Umat Bera-gama (FKUB) Tingkat Pelajar MA/SMA/SMK Kabupaten Jombang, dalam sambu-tannya beliau menyampaikan bahwa pembi-naan kerukunan umat beragama yang dise lenggarakan ini merupakan komitmen ber sama dalam memelihara dan menjaga kehar monisan kehidupan antar umat bera-gama terutama antar pelajar yang ada di Kabupaten Jombang.

Pada kegiatan pembinaan FKUB antar pelajar ini dilaksanakan dengan pemberian materi dan kegiatan outbound. Berbagai kegiatan yang berbau permainan juga dibuat oleh beberapa instruktur, salah satunya sebagai cara untuk menentukan anggota yang masuk dalam kelompok yang ada. Outbond ini selain menyenangkan, dapat juga untuk menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat beragama terutama di kalangan para pelajar yang mengikuti kegiatan ini. •Tts

PENGEMBANGAN WAWASANMULTIKULTURAL BAGI TOKOH AGAMAKAB. MALANG – Negara memiliki peran

yang strategis dan vital dalam mewujudkan kerukunan hidup umat beragama dan tidak bisa berjalan sendiri tanpa peran tokoh agama. Melalui Kemenag dengan pelayanan untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kehidupan beragama maka diperoleh jami-nan beragama yang lebih baik. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, Drs. H. Mohammad As’adul Anam, M.Ag saat membuka acara Pengembangan Wawasan Multikultural bagi Tokoh Agama di aula setempat, (29/10).

Sementara itu, Prof. Dr. Imam Suprayogo (Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) sebagai narasumber dalam papa-rannya menyampaikan bahwa nilai keju-juran adalah utama. Oleh karenanya, jangan langsung menghakimi seseorang apabila mengaku bersalah, tetapi tunjukkan kekurangannya. Sebab itu, penting bisik-bisik untuk menjaga hati nurani seseorang agar tidak merasa tersinggung.

Menurutnya, hidup beragama layaknya hubungan suami istri yang tidak mudah untuk bertengkar, sebab tujuan orang menikah adalah untuk rukun. Dan untuk mewujudkan kerukunan umat beragama, penting bagi pemuka agama bertemu agar terjalin harmonisasi. •Arif

RAKOR ANTAR INSTANSI PEMERINTAH/LSM/ORGANISASI KEAGAMAAN

SURABAYA – Penyatuan visi dan persepsi setiap organisasi sangat dibutuhkan untuk menjalin kebersamaan setiap langkah dan gerak mencapai suatu tujuan yang sama. Untuk itu, bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya, diselenggarakan acara Rapat Koordinasi antar Instansi Pemerintah/LSM/ Organisasi Keagamaan yang diikuti 40 peserta dari berbagai unsur, (24/10). Di antaranya KUA, Muspika, NU, Muhammadiyah, MUI, dan DMI Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Surabaya yang diwakili Kasubbag TU Kankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Nurhasan, M.HI menuturkan bahwa rakor antar instansi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan peserta tentang manajemen dan administrasi organisasi keagamaan. Di samping untuk memecahkan permasalahan bersama, serta meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait dalam masalah keaga maan. Dengan target memaksimalkan peran dan fungsi instansi/lembaga terkait serta terselesaikannya permasalahan keagamaan.

Sebagai pengarah adalah Drs. H. Moh. Ersyad, M.HI, Kasi Produk Halal, Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Prov. Jatim. •Dori

KAKANKEMENAG KAB. MAGETAN MEMBUKAPEKAN MADARIS TINGKAT MI

MAGETAN – Dalam rangka hari Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia yang ke-70, sekaligus hari jadi Kabupaten Magetan ke-339 dan mempe-ringati hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, KA MABIGUS MI se-Kab. Magetan menyelenggarakan kegiatan “Pekan Madaris Scout Chelllenge. (9/11). Tema yang diusung kali ini adalah “Scout Today, Leader Tomorrow” (Pramuka Sekarang, Pemimpin Masa Depan)

Pekan Madaris yang diselenggarakan di lapangan Gandon Balegondo Magetan ini dibuka langsung oleh Kakankemenag Kab. Magetan Drs. H. Moch Amin Mahfud, MPd.I. Dalam pesannya, Amin Mahfud sangat mengapresiasi kegiatan Pekan madararis yang berlangsung selama 3 hari ini, disertai harapan agar dengan kegiatan ini anak-anak bisa mandiri, kreatif dan siap menjadi pemimpin masa depan bangsa Indonesia.

Kegiatan ini ditutup dengan acara baksos (bakti sosial) yang langsung diserahkan kepada lingkungan sekitar berupa 5 Kg beras dan mie instan sejumlah 186 bungkus. Sedang untuk memantau kondisi fisik para peserta, panitia menunjuk MTsN Goranggareng yang tergabung dalam ekstra kurikuler PMR sebagai tim kesehatan. •Mkd

LINTAS PERISTIWA

Page 53: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

53MPA 351 / Desember 2015

KAB. PASURUAN – Bertempat di aula Kankemenag Kab. Pasuruan Kankemenag dilaksanakan Pengambilan Sumpah dan Pelantikan 3

TULUNGAGUNG – Pagi itu, wajah sumringah tergambar pada raut wajah jamaah haji yang bertasyakuran haji di Pendopo Kongas

Tiga Kepala KUA melafalkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Kakankemenag Kab. Pasuruan disaksikan para hadirin.

Kakankemenag Kab. Nganjuk, Drs. Barozi, M.Pd.I. memberikan pembinaan dan pengarahan di hadapan para peserta diklat.

Arak-arakan kelompok terbang al-banjari ikut meramaikan gelaran tasyakuran jama’ah hajii Kab. Tulungagung.

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan 3 Kepala KUA di Kankemenag Kab. Pasuruan

Jamaah Haji Kabupaten Tulungagung Gelar Tasyakuran Ungkap Rasa Syukur

Kepala KUA, (3/11). Mereka yang terlantik adalah Sutari, SH (Ka. KUA Purwosari), Abdul Basit, MA (Ka. KUA Pasrepandan), dan Muhammad Irjik, SH.I (Ka. KUA Puspo).

Kakankemenag Drs. H. Barnoto, M.Pd.I menyampaikan bahwa mutasi kerja bagi PNS/ASN merupakan hal yang biasa untuk menciptakan perubahan sistem kerja yang lebih maju, sehingga dalam menjalankan tugas harus ada respons yang tinggi. Pejabat yang baru dilantik harus bergerak dengan cepat di manapun dia ditugaskan. Di pegunungan ataupun di dataran yang lebih rendah. “Sehingga secara prinsip di manapun seorang PNS harus mengerjakannya secara tuntas,” ungkapnya.

Berdasarkan PMA Nomor 39 tahun 2012 tentang tugas KUA pasal 2 menyatakan bahwa tugas KUA ada 7 tugas. Di antaranya adalah melaksanakan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk. Disamping melaksanakan pelayanan bimbingan keluarga sakinah dan kemasjidan serta menyelenggarakan fungsi lain di bidang agama Islam yang ditugaskan oleh Kakankemenag Kabupaten/Kota. •Fin

Arum Kusumaning Bongso, (3/11). Mereka merasa syukur atas karunia dan nikmat Allah SWT sekembalinya mereka di tanah air usai beribadah haji.

Bupati Tulungagung Sahri Mulyo menyambut hangat kedatangan mereka dan berpesan agar mereka menjaga kemabruran haji. Bupati juga menyampaikan penghargaan atas suksesnya penyelenggaraan haji tahun ini. “Apresiasi saya sampaikan kepada Kankemenag Kab. Tulungagung beserta seluruh jajaran panitia haji atas sumbangsih yang diberikan, khususnya Kab. Tulungagung, sehingga proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji berjalan lancar,” tuturnya.

Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Damanhuri melaporkan, jamaah haji Kab. Tulungagung yang terbagi dalam 3 kloter telah kembali ke tanah air dalam dua gelombang yaitu pada tanggal 22 Oktober dan 24 Oktober. Dari 898 orang yang berangkat, 5 orang meninggal dunia di Saudi Arabia dan 1 orang meninggal di Indonesia. Karena alasan sakit, 5 orang pindah kloter dan 1 orang diterbangkan dengan penerbangan extra flight. •Fat

NGANJUK –Pendidikan adalah mata rantai yang strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidik guna investasi bagi kemajuan bangsa. Salah satu bentuknya adalah dengan diadakannya Diklat dan Workshop Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 yang bertempat di MAN Prambon selama 4 hari, (13/11). Kegiatan ini diikuti 40 guru se-KKM MAN Prambon, dan dihadiri nara sumber dari Balai Diklat Surabaya, Drs. Darmani, M.A.

Kakankemenag, Drs Barozi M.Pd.I, dalam pidato sambutannya dan sekaligus membuka acara menegaskan bahwa workshop ini adalah ilmu yang sangat berharga bagi para guru sehingga nantinya pendidikan di madrasah akan menjadi bermutu dan berkualitas. “MAN Prambon juga harus membudayakan 5 budaya kerja Kemenag, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan,” paparnya.

Abd. Rohman selaku ketua panitia penyelenggara menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah upaya untuk menjamin terlaksananya implementasi Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien.

Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, akan ada pendampingan selama 7 hari bagi guru di kelas. •Nard

MAN Prambon Adakan Diklat dan Workshop Pendampingan Implementasi K-13

LINTAS PERISTIWA

Page 54: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

54 MPA 351 / Desember 2015

BIMTEK KURIKULUM 2013 PAIKAB. MADIUN – Kurikulum 2013 PAI

merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam yang didukung oleh perubahan paradigma dari sentralisasi menjadi desentralisasi pendidikan. Untuk mensukseskannya, Seksi PAIS Kankemenag Kab. Madiun menyelenggarakan Bimtek Kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan di aula SMK PGRI 1 Mejayan selama 4 hari diikuti 135 guru PAI tingkat SD, SMP, SMA/SMK se-Kab. Madiun, (9/11).

Pembinaan yang mendatangkan pemateri dari BDK Surabaya dan Instruktur Nasional PAI ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar dan pengembangan Kurikulum 2013. Peserta diharapkan lebih memahami dan terampil tentang implementasi pendidikan karakter dalam pengembangan budaya sekolah dan dalam pembelajaran.

Senada dengan hal tersebut, Kabid PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jatim Mas’ud, S.Ag., M.Pd.I dalam pengarahannya menyampaikan bahwa GPAI harus merubah mindset untuk memaksimalkan pendidikan di tanah air. “Salah satunya dengan jalan memberikan pelajaran tambahan seperti membaca Al Qur’an melalui kerjasama dengan lembaga seperti TPA, MADIN maupun ponpes,” tukasnya. •Arf

MA-NU KRAKSAAN RAIH JUARA ILOMBA MADING PROBOLINGGO

PROBOLINGGO – Puluhan pelajar SLTA mengikuti lomba Kreasi Majalah Dinding (Mading) di Gedung Sasana Krida Kota Kraksaan, (9/11). Lomba yang diadakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Pro bolinggo ini diikuti siswa MA dan SMA se-Kabupaten Probolinggo dalam rangka menumbuhkan kreasi pelajar. Acara ini dihadiri oleh jajaran Kepala Dinas Pendi-dikan dan Kebudayaan, Kepala Cabang Dinas, Pengawas dan para kepala sekolah/madrasah serta para peserta.

Dengan adanya acara ini diharapkan para pelajar tingkat MA/SMA dapat menya-lurkan aspirasinya dalam gerakan tangan-tangan kreatifnya melalui pena dalam bentuk tulisan-tulisan sastra yang indah sesuai dengan aturan penulisan. Dan yang membanggakan perlombaan ini telah berhasil menorehkan karya-karya pelajar yang membangkitkan semangat untuk menulis sebagai upaya menggugah mereka membiasakan diri menorehkan imajinasinya dalam bentuk tulisan.

Juara dalam lomba ini adalah MA-NU Kraksaan meraih juara 1, MAN Pajarakan Juara 2 dan SMAN Gading meraih juara 3. Sedangkan juara harapan 1 adala SMA Syaikh Abdul Qodir Jailani Rangkang, harapan 2 diraih SMAN 1 Kraksaan. •Ansori

DWP KEMENAG PROBOLINGGOGELAR PENGAJIAN UMUM DAN SANTUNI

ANAK YATIMKAB. PROBOLINGGO – Bertempat di aula

Al-Ikhlas Kankemenag Kab. Probolinggo, digelar kegiatan rapat rutin dengan melaksanakan pengajian dan penyantunan anak yatim, (10/11). Acara ini dihadiri Ketua DWP Kankemenag Kab. Probolinggo Ibu Didin Busthami dan juga seluruh pengurus dan anggota DWP.

Dalam sambutannya, Ibu Busthami berharap agar kegiatan ini bisa berjalan dengan khidmah dan memberikan manfaat bagi kehidupan karena baru saja juga diisi dengan istighotsah sebagai upaya bersama mendekatkan mental kita kepada Allah SWT.

Sementara itu dalam ceramahnya, Suhadak, M.Pd Kepala KUA Maron menyam-paikan bahwa tiap tahun terdapat bulan-bulan yang mulia. Di antaranya Ramadhan dan Muharram. Dan di bulan inilah ada beberapa hal yang disunnahkan, termasuk menyantuni anak yatim sebagaimana yang dilakukan oleh DWP Kankemenag Kab. Probolinggo. “Dan amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya diban-dingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain,” ujarnya menyitir ucapan seorang ahli tafsir. •Ansori

WORKSHOP PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN & REGULASI RA

LUMAJANG – Seksi Pendma Kemenag Kab. Lumajang menyelenggarakan Workshop Peningkatan Mutu Kelembagaan dan Regulasi RA di aula Kemenag Kab. Lumajang, (4/11). Acara ini dilaksanakan 2 hari, mulai tanggal 4 hingga 5 November 2015 dengan peserta berjumlah 40 Kepala RA.

Selaku Ketua Panitia, Musyarofah, S.Pd.I melaporkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang peningkatan mutu kelembagaan dan regulasi RA pada Kantor Kementerian Agama Kab. Lumajang

Sementara itu Kakankemenag Luma-jang Nuril Huda, SH.S.Pd.I.MH saat membuka acara menyampaikan bahwa Keme nag berupaya agar mutu RA tidak kalah dengan yang lain. Oleh karenanya, kegiatan ini sangat penting untuk mening-katkan wawasan Kepala RA dalam meningkatkan mutu lembaga dan regulasi RA. Kepala RA juga harus profesional yang mengetahui kebutuhan dunia pendidikan. “Kepala RA harus mampu menggerakkan para guru untuk melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik,” tegasnya.

Nara sumber kegiatan ini adalah Kakankemenag Kab. Lumajang, Kasi Pendma dan Widyaiswara BDK Surabaya. •Ziza

PEMBINAAN PEMBANTU PEGAWAIPENCATAT NIKAH (P3N)

LUMAJANG – Seksi Bimas Islam Keme-nag Kab. Lumajang menyelenggarakan kegiatan Pembinaan P3N bertempat di aula kantor setempat, (30/10). Kegiatan ini dihadiri 80 peserta P3N dan dilaksanakan dua kali secara bergantian. Kegiatan pertama dimulai pada jam 0800 hingga 12.00 dengan jumlah peserta 40 orang, dan kegiatan kedua dimulai pada jam 13.00 hingga 17.00 wib dengan jumlah peserta yang sama.

Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Lumajang Drs. Moh. Junaidi, MA menegaskan bahwa Pembantu Pegawai Pencatat Nikah berperan penting dalam pelayanan nikah dan rujuk. P3N juga punya tugas yang kaitannya dengan pembinaan ibadah dan kehidupan beragama di kalangan masyarakat desa. Maka keberadaan P3N sangat dibutuhkan,

Walaupun dalam perkembangannya, terkena peraturan Dirjen Bimas No DJ.II/II3/003 yang berdampak pada penghentian pengangkatan P3N yang berakibat tidak muncunya honorarium P3N tahun 2010 hingga sekarang. “Meski demikian, dalam melaksanakan tugas harus senantiasa didasari dengan ikhlas dan mensyukuri rezeki yang ada supaya menjadi barokah. Dan mudah-mudah ada regulasi yang bisa mengangkat kembali,” harapnya. •Ziza

WORKSHOP PENYUSUNAN SOP HAJIGRESIK – Kepala Bidang Haji Kanwil

Kemenag Jatim Drs. H. M. Sakur, M.Si menghadiri Workshop Penyusunan SOP Perjalanan Ibadah Haji di Kemenag Gresik, (10/11). Workshop diikuti 40 peserta terdiri dari Kepala KUA, KBIH dan Penyuluh Agama.

Dalam sambutannya Kabid Haji Kanwil Kemenag Jatim menyampaikan bahwa penyelenggaraan haji memiliki spektrum yang luas karena harus memberangkatkan orang dari satu negara ke negara lain kemudian memulangkannya. Sehingga ada mobilisasi orang dengan jumlah yang tidak sedikit dengan latar belakang yang heterogen. Apalagi penyelenggaraan haji ini berkaitan setidaknya dengan 9 Kemen terian terkait. “Ada tiga kunci yang digariskan undang-undang dalam penye-lenggaraan haji ini yaitu pelayanan, perlin-dungan dan pembinaan,” ujarnya.

Lebih lanjut Kabid Haji menjelaskan sejumlah kebijakan bagi peningkatan kualitas layanan terus ditingkatkan. Di antara terobosan penting tahun ini adalah kebi jakan penerbangan bagi jamaah gelom -bang awal langsung ke Madinah, makan siang 15 kali selama di Mekkah, peram-pingan wilayah pemondokan, dan bis sha-lawat yang akan mengantar jamaah ke dan dari Masjidil Haram. •Fudlla

LINTAS PERISTIWA

Page 55: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

55MPA 351 / Desember 2015

TUBAN JUARA UMUM PORSADIN IJAWA TIMUR

TUBAN – Keluarga besar Madin Kab. Tuban mendapatkan kebahagiaan yang besar. Sebabnya adalah kontingen Madin-nya menjadi Juara Umum PORSADIN (Pekan Olah raga Santri Madrasah Diniyah) Tingkat Jatim yang digelar di Asrama Haji Surabaya, (11/11). Dalam ajang ini Kab. Tuban mendapatkan raihan 2 emas dan 2 perak dan berhak mewakili Kanwil Kemenag Jawa Timur di tingkat nasional.

Dalam hal ini, Kasi PD. Pontren Hj. Siti Maulidiyah menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pengurus FKDT Kabupaten Tuban dan officialnya yang telah mengantar anak-anak didik Madin menyabet gelar juara umum ini. Sekaligus mengingatkan bahwa dengan juara umum ini, sangat berat untuk mempertahankan ke depannya. “Untuk itu beliau berharap untuk bersama-sama FKDT Kabupten membina dan mendidik anak-anak Madin baik di bidang seni maupun olahraganya,” harapnya.

Kesuksesan ini tidak lepas dari dipilihnya peserta dari Kabupaten Tuban yang telah diadakan seleksi sebelumnya di tingkat kecamatan. Sehingga siap berlaga di PORSADIN yang diadakan untuk pertama kalinya ini. Dan semoga raihan yang sama juga dihasilkan di tingkat nasional. •Taar

RAKOR FAHAM KEAGAMAANKEMENAG TUBAN

TUBAN – Untuk memperkuat peranan kelembagaan serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam rangka pembinaan kemasyarakatan khususnya bidang keaga-maan, Kankemenag Kab. Tuban mengadakan Rapat Koordinasi, (10/11). Kegiatan ini dilak-sanakan di aula setempat dan diikuti oleh tokoh masyarakat, ketua MUI Kecamatan se-Kab. Tuban, ormas keagamaan serta tokoh agama. Acara dibuka Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I.

Dalam sambutannya Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I mengajak peserta untuk memperkuat usaha pembinaan masyarakat. Mengingat, sekarang ini marak paham radikalis di Indonesia, dan ini perlu diwaspadai. Fana-tisme terhadap agama yang dibarengi dengan tindak kekerasan, sungguh merupakan hal yang tidak bisa dimaafkan. “Apalagi kekerasan yang dilakukan menggunakan simbol dan dalil agama,” ujarnya.

Oleh karena itu, beliau mengajak semua pihak untuk mencegah dan memberikan pencerahan kepada masyarakat, agar tidak terjebak dalam pemahaman yang salah. Dan tidak mengikuti paham radikal yang berpotensi merusak persatuan bangsa dan negara.

Rakor kali ini mendatangkan nara sumber dari unsur Polres Tuban dan MUI Tuban. •Taar

BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM 13PAI DAN BUDI PEKERTI

NGAWI - Bertempat di RM. Noto Suman Kabupaten Ngawi, telah berlangsung Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti bagi Guru PAI tingkat SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK se-Kab. Ngawi Angkatan 1, 2, dan 3. Acara ini diselenggarakan oleh Seksi PAIS Kankemenag Kab. Ngawi, (17/11)

Panitia Penyelenggara, Suwarno, MA, Kasi PAIS Kankemenag Kab. Ngawi mela-porkan bahwa kegiatan ini bertujuan mem-berikan pemahaman konsep kompetensi pedagogik, karakteristik peserta didik, teori dan model PAI, pengembangan, penilaian, RPP, serta wawasan dan praktek melalui simulasi yang mengacu pada kurikulum 2013.

Kakankemenag Kabupaten Ngawi, Drs. Syahidan, MH mengilustrasikan bahwa di zaman modern ini pendidikan menjadi modal pembangunan terdepan Indonesia. Pendidikan adalah panglima pembangunan sehingga hasil pembangunan tergantung bagaimana guru mendidik generasi penerus bangsa.

Bertindak sebagai nara sumber adalah Mas’ud. S,Ag , M.PdI, (Kabid PAIS Kanwil Kemenag Jatim), dan nara sumber K13 Nasional: Nur Huda Kurniawan, S.Ag, MSI, Nanik Nuik Nurhayati, S.Ag, M.Pd. Bagus Mustaqim, MSI, dan Sumiran, S.Ag. •Guh

DIKLAT KEPALA PERPUSTAKAANKERJA BARENG DENGAN UT

PAMEKASAN – Untuk pertama kalinya Kelompok Kerja Madrasah Kabupaten Pamekasan menyelenggarakan diklat perpustakaan, kerja bareng dengan Universitas Terbuka (UT) selama 3 hari, (10-12/11). Dari tingkat MI, MTs hingga MA. Diklat yang sudah lama ditunggu-tunggu ini melibatkan instruktur sebanyak 7 orang dan berlokasi di empat tempat yang berbeda.

Untuk jenjang MI diletakkan di Kankemenag Kab. Pamekasan, tingkat MTs di aula MTsN Sumber Bungur Kecamatan Pakong dan aula Perwanida Brawijaya, sedangkan tingkat MA di Kampus STAIN Pamekasan.

Pembukaan dibuka di aula Perwanida oleh Kakankemenag Kab. Pamekasan, Drs. H. Juhedi, M.M.Pd yang berpesan agar para peserta betul-betul serius mengikuti diklat. Sehingga akan menjadi oleh-oleh yang positif bagi madrasah. “Diklat ini diharapkan akan menumbuhkan tenaga kepala perpustakaan yang profesional dan tahu betul bagaimana mengelola perpustakaan yang sesuai dengan standart nasional yang ditentukan,” imbuhnya.

Acara ditutup oleh Direktur UT Surabaya yang dihadiri oleh Kasi Pendma, Drs. H. Nawawi, M.Fil.I. sekaligus mewakili Kemenag dalam acara penutupan tersebut. •Sri Mukti

KEPALA KEMENAG BINA KORPRISE-KABUPATEN BANGKALAN

BANGKALAN – Aula KPRI Kab. Bang-kalan, penuh sesak, (12/11). Sebanyak 300 orang anggota KORPRI dari berbagai instansi tumplek blek di tempat tersebut untuk mengikuti pembinaan KORPRI se-Kab. Bangkalan. Masing-masing instansi mengi-rimkan peserta masing-masing 3 orang. Pengurus KORPRI Kabupaten Bangkalan juga hadir dan sebagai pembina mental anggota KORPRI kali ini adalah Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Mu’arif, M. Si.

Dalam pembinaannya, Pak Mu’arif – demikian beliau biasa dipanggil – menya-takan bahwa pembinaan mental sangat penting bagi anggota KORPRI. “Apalah artinya penampilan rapi dan per lente kalau mental tidak diperbaiki,” demi kian tukas beliau. Syukur dan disiplin juga termasuk hal yang ditekankan dalam pembinaan di siang hari tersebut.

Pada kesempatan tersebut, hadir juga Asisten Pemerintahan Bupati Bangkalan, DR. H. Hasanuddin Bukhari yang dalam paparannya menyampaikan tentang kemung-kinan pergantian nama KORPRI untuk menye-suaikan UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN.

Dalam kesempatan tersebut juga di-sam paikan tentang jaminan hukum bagi anggota KORPRI dalam menjalankan tugas-tugasnya. •Sulaiman

SOSIALISASI POSKESTRENPADA PENGELOLA PONDOK PESANTREN KOTA PASURUAN – Kasi PD Pontern

Keme nag Kota Pasuruan mengadakan Sosia lisasi Poskestren se-Kota Pasuruan be kerjasama dengan Dinas Kesehatan, (11/11). Acara ini bertempat di hotel BJ. Perdana Kota pasuruan dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kabid Kesehatan, Kasubbag TU.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kese-hatan mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini untuk mewujudkan para santri yang hidup dan berperilaku sehat di masyarakat atau di ponpes. Juga untuk memberikan bekal para santri agar mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar pontren. Karena jika sudah terbentuk santri yang sehat, maka akan memberikan kemajuan kesehatan yang diinginkan.

Sementara itu, Kasubbag TU Kankemenag Kota Pasuruan memaparkan bahwa pos-kestren secara teknis mempunyai peran penting terutama kesehatan pada santri di pondok pesantren tersebut. Karena para santri perlu dijaga kesehatannya. Pondok pesantren juga harus menjaga kesehatan ini dengan memenuhi standar kesehatan yang telah ditentukan. “Alhamdulillah, di tujuh Ponpes Kota Pasuruan akan ditambah poskestrennya oleh Dinas Kesehatan,” ungkapnya. •Mdk

LINTAS PERISTIWA

Page 56: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

56 MPA 351 / Desember 2015

KOTA MADIUN – Seksi PAIS pada Kankemenag Kota Madiun menyelenggarakan kegiatan untuk peningkatan kemampuan dalam

SIDOARJO – Pimpinan Daerah MUI Kabupaten Sidoarjo memiliki ‘nahkoda’ baru. KH. A. Hambali Zuhdi, yang pernah

Siswa-siswi SD peserta Pembinaan dan Pelatihan Seni Kaligrafi sedang asyik menorehkan pena mereka ke kertas.

Pengurus DWP Kankemenag Kota Probolinggo berfoto bersama anak-anak yatimseusai acara santunan di RA Azidan Kademangan.

Bupati Sidoarjo, Saiful Illah saat membuka acara Musyawarah Daerah (Musda)MUI Sidoarjo di aula Kankemenag Kab. Sidoarjo.

Pembinaan dan Pelatihan Seni Kaligrafi untuk Siswa dan Siswi SD, SMP, SMA dan SMK

KH. A. Hambali Zuhdi Menahkodai MUI Kabupaten Sidoarjo Periode 2015 - 2020

baca tulis Arab untuk siswa/siswi SD, SMP, SMA/SMK selama 2 hari di gedung LKP Kota Madiun (11/11).

Dalam sambutanya Plt. Kasi PAIS Kankemenag Kota Madiun, Arif Fauzi, MHI menyampaikan harapannya agar dengan kegiatan ini anak-anak memiliki kompetensi bagaimana menulis Arab dengan benar, bagus, indah dan rapi. Kegiatan ini juga sekaligus mampu menumbuhkan rasa cinta huruf Arab, karena kitab suci seorang muslim (Al-Quran) adalah berbahasa Arab. Lebih lanjut beliau mengajak kepada yang hadir untuk memupuk dan mengembangkan apa yang diperoleh dalam pembinaan dan pelatihan kali ini.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Madiun Drs. Amir Sholehuddin, M. PdI sangat mengapresiasi kegiatan ini sekaligus berharap setelah kegiatan ini anak-anak memiliki sikap mencintai Al-Quran dan tumbuh rasa ingin tahu. Sehingga terus mau belajar dan menggali Al-Quran. “Karena di masyarakat masih banyak orang tua yang tidak menganggap penting anaknya belajar Al-Quran,” ungkapnya khawatir. •Agung

menjadi Kakankemenag Kab Sidoarjo, dipilih oleh tim formatur Musda MUI sebagai Ketua MUI Kabupaten Sidoarjo periode 2015-2020. Acara ini berlangsung di aula Kankemenag Kab. Sidoarjo akhir Oktober 2015.

Musda MUI dibuka oleh Bupati Sidoarjo (H. Saiful Ilah, SH., M.Hum) didampingi Wabup (MG. Hadi Sucipto, MM), dan Ketua DPRD (H. Sullamul Hadi Nurmawan, S.Th.I), Kakankemenag (H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I), Ketum MUI Provinsi (KH. Abdushomad Bukhori) dan Kabag Kesra (Drs. H. Ilhamuddin). Hadir juga Kepala KUA se-Kab. dan camat, dan 100 peserta dari pengurus MUI Kabupaten dan Kecamatan serta perwakilan ponpes.

Bupati Sidoarjo menyambut baik acara ini dan berterima kasih atas peran MUI dalam berpartisipasi membangun masyarakat Sidoarjo. Forum ini diharapkan bermanfaat juga bagi majunya peran MUI ke depan.

Musda ini juga menggodok program organisasi dan rekomendasi. Diantaranya, menyerukan Pemkab Sidoarjo memberantas kemaksiatan dan tempat-tempat yang diduga sebagai ajang asusila. •MS

KOTA PROBOLINGGO – Tanggal 10 Murarram, merupakan hari yang berpihak bagi anak yatim piatu. Pasalnya, memuliakan anak yatim dan yatim piatu merupkan sebuah kewajiban bagi kaum muslimin. “Memang ada syariatnya, kita diperintahkan memberikan kasih sayang terhadap anak yatim dan yatim piatu,” ujar Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I saat memberikan sambutan Santunan Yatim Piatu di RA Azidan Kademangan, (23/10).

Dengan menyitir hadits, Kakankemenag menambahkan bahwa: “Sebaik-baik rumah orang muslim adalah rumah yang di huni oleh anak yatim dan diperlakukan dengan baik, dan seburuk–buruk rumah orang muslim adalah rumah yang ada anak yatimnya tetapi diperlakukan tidak baik”.

Dan pada 10 Muharram ini, Pengurus DWP Kankemenag Kota Probolinggo yang dikomandani oleh Hj. Siti Munawwaroh dan Nur Imamah menyantuni 60 anak yatim dan yatim piatu dengan santunan @ Rp. 100.000,- “Alhamdulillah, Dharma Wanita Persatuan dan karyawan serta karyawati Kankemenag Kota Probolinggo dapat mewujudkan perintah Allah SWT yaitu berbagi

kasih dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim”, ujar Munawwaroh. •Arb

Memeriahkan Tahun Baru Hijriah, DWP Kankemenag Kota Probolinggo Santuni Anak Yatim

LINTAS PERISTIWA

Page 57: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

57MPA 351 / Desember 2015

TIM SENAM RAIH JUARA IIPORSENI NASIONAL,

IGRA KAB. TULUNGAGUNGGELAR TASYAKURAN

TULUNGAGUNG – Meluapkan rasa syu-kurnya atas torehan tim senamnya yang meraih juara II dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nasional III Tahun 2015, Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kab. Tulungagung menggelar tasyakuran di Aula Kankemenag pada Selasa (10/11).

Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M.Ag. mengatakan, capaian di tingkat nasional ini luar biasa. IGRA mampu meraih gelar juara yang mampu mengha-rumkan nama IGRA Kab. Tulungagung. “Terima kasih atas persembahan terbaiknya,” ujarnya disambut tepuk tangan para guru RA, kepala madrasah dan karyawan Kankemenag yang memenuhi aula siang itu.

Ketua IGRA Kab. Tulungagung, Umi Saroh, S.Pd.I dalam sambutannya mengatakan, pres tasi tim senam yang merebut juara II pada Porseni III ini merupakan prestasi membanggakan. Dalam catatan sebelumnya, pada Porseni tingkat Nasional II tahun 2010, IGRA Kab. Tulungagung juga menyabet juara III kategori tari kreasi.

Tak kalah membanggakan, Kepala RA Al-Falah Ngebong Pakel, Siti Cholidah, S.Pd.I menyabet juara I sebagai Kepala RA Teladan pada Oktober 2015 lalu di Surabaya. •Fat

KASUBAG TU MERIAHKAN BULAN MUHARAM DI PENDOPO KAB. NGANJUK

KAB. NGANJUK – Bertempat di Pendopo Kabupaten Nganjuk, digelar peringatan bulan Muharam 1437 H sekaligus pemberian san-tunan kepada 153 anak yatim yang dihadiri oleh ibu-ibu jama’ah pengajian Kelompok PKK dan Dharma Wanita Persatuan se-Kabupaten Nganjuk, (29/10).

Kasubag Tata Usaha Kankemenag Kab. Nganjuk yang kebetulan baru saja melaksanakan ibadah haji sebagai petugas Kab. Nganjuk memberikan tausiahnya. Beliau berpesan kepada seluruh jama’ah yang hadir agar ada kemauan untuk berhijrah memperbaiki diri dalam segala hal termasuk sholat, puasa, shodaqoh, bermasyarakat dengan lingkungan. Sedangkan yang sudah mampu sebagai umat muslim diwajibkan untuk menjalankan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji dan semuanya hanya niat karna Allah SWT. “Semoga kita semua kedepan bisa lebih baik juga tergolong orang-orang yang ahli syurga,” harapnya.

Santunan kepada 153 anak yatim disampaikan oleh Dra. Hj.Ita Taufiqurrahman, AK.M.Si didampingi seluruh pengurus Tim Penggerak PKK dan DWP Kabupaten dilan-jutkan dengan ramah tamah dengan hidangan bakso dan mie ayam yang sudah disiapkan di halaman pendopo. •Nur

SOSIALISASI PEMAHAMANDAN DETEKSI DINI ALIRAN SESAT

SITUBONDO – Dalam rangka meningkat-kan kompetensi Penyuluh Non PNS dalam menjalankan perannya di masyarakat dipan dang perlu untuk memberikan bekal ilmu tentang pemahaman dan deteksi dini aliran sesat yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, telah diadakan acara Sosialisasi Pemahaman dan Deteksi Dini Aliran Sesat dalam Pembinaan Kerukunan Umat Beragama bertempat di aula Kankemenag Kab. Situbondo, (3/11)

Acara dibuka secara resmi oleh Kakankemenag Kab. Situbondo Drs. M. Nur Sjamsudin, AM. Msi. Di dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Situbondo mengatakan bahwa penyuluh adalah mitra dari Kemeterian Agama di dalam membina umat beragama. Sehingga di dalam kehidupan beragama selalu berlangsung kehidupan yang damai dan harmonis. Dan apabila timbul masalah dapat diselesaikan dengan cara-cara yang bijaksana dan santun. Yang pada akhirnya kedamaian dalam kehidupan masyarakat selalu tercipta.

Acara sosialisasi tersebut diikuti oleh 178 orang penyuluh Non PNS dari wilayah Kecamatan se-Kabupaten Situbondo. Sedang-kan dua orang nara sumber yang diundang adalah dari Polres Situbondo dan Pengurus FKUB Kab. Situbondo. •Aiz.

SOSIALISASI SISTEMATIKAPENYUSUNAN LAKIP

KOTA PROBOLINGGO – Kankemenag Kota Probolinggo melalui Urusan Kepega-waian melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) kepada seluruh Satker dan pegawai Kankemenag Kota Probolinggo, (16/11). Ini dilakukan menyusul diterbitkannya Peraturan Menpan RB No. 20/2013, tentang Perubahan Lampiran Permen PANRB No. 25/2012 tentang Juknis Pelaksanaan Evaluasi AKIP. Sebanyak 60 orang yang berasal dari KUA, MAN dan MTsN dan seluruh pegawai Kankemenag Kota Probolinggo menghadiri kegiatan ini.

Saat membuka kegiatan, Kakankemenag Kota Probolinggo H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I berharap, melalui sosialisasi ini aparat di Kankemenag Kota Probolinggo kerjanya lebih mengetahui tata cara penyusunan Lakip. Ini penting sebagai komitmen untuk melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kekeliruan yang bisa berakibat pada tindakan hukum. “Kita sering menyepelekan laporan, padahal ini sangat penting,” ucapnya.

Karena itu, ia berharap kepada seluruh pegawai sesuai bidangnya agar melakukan pelaporan setiap saat agar pada saat pelaporan tidak kesulitan karena terdesak waktu. •Arb

RAKOR ANTAR INSTANSI PEMERINTAH/LEMBAGA KEAGAMAAN

PENCATATAN PERNIKAHANKAB. PASURUAN – Bertempat di aula

Kankemenag Kab. Pasuruan, Seksi Bimas Islam melaksanakan Rakor Antar Instansi Pemerintah/Lembaga Keagamaan bertajuk Pencatatan Pernikahan, (6/11).

Kakankemenag Drs. H. Barnoto, M.Pd.I menyampaikan bahwa pencacatan perka-winan pada prinsipnya merupakan hak dasar dalam keluarga. Selain juga merupakan upaya perlindungan terhadap isteri maupun anak dalam memperoleh hak-hak keluarga seperti hak waris dan lain-lain.

Sementara itu Kepala Pengadilan Agama Bangil Hardi menyampaikan Undang-Undang No I tahun 1974 Tentang Perkawinan pada Pasal 2 Ayat 2 dan PP Nomor 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan UU Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan pada Bab II Pasal 2 ayat 1 dan 2 tentang adanya perbedaan pencatatan perkawinan antara yang muslim dan non muslim.

Sedangkan Kepala Pengadilan Agama Pasuruan DR. Nanang menyampaikan materi tentang itsbath nikah masih tetap di Pengadilan Agama, pembatalan perkawinan, dan kekeliruan penulisan. Dalam hal kekeliruan penulisan ini, untuk merubah biodata yang telah diterbitkan, tolok ukurnya adalah Akta Kelahiran dan Ijazah. •Fin

PARADE MUHAROM DAN HARI SANTRIKOTA MALANG – Halaman depan Balai

Kota Malang menjadi lautan putih dipenuhi 40 ribu orang secara kompak merayakan Tahun Baru Islam dan Hari Santri Nasional, (14/11). Kegiatan ini merupakan kerjasama Kemenag dan Pemkot Malang serta MUI. Seluruh siswa/siswi dan guru/karyawan madrasah di bawah naungan Kemenag Kota Malang ambil bagian. Juga dari kalangan santri ponpes dan madrasah diniyah serta dari unsur NU, Muhammadiyah dan Aisyiah dan beberapa siswa SMAN sekitar Balaikota Malang.

Beragam kreasi ditampilkan mulai dari penampilan Marching band serta 150 becak yang dikendarai oleh siswa/siswi RABATA, juga kreasi lain yang mengusung tema Umat Islam Bersatu, Tegakkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar di Bawah Naungan Pancasila dan NKRI.

Parade dilepas Walikota Malang H. Moh. Anton dengan jarak tempuh 5 km dan berakhir di Masjid Jami’ Malang. Panitia menyediakan 2 piala bergilir (Walikota Malang dan Kakankemenag Kota Malang) juga bermacam hadiah, seperti umroh dan sepeda motor.

Setelah tiba di tempat finish, pe-serta disiram orasi dari KH. Marzuki Mus tamar, KH. Mas’udi dan KH. Taufik Kusuma. Masing-masing mewakili NU dan Muhamadiyah. •BHN

LINTAS PERISTIWA

Page 58: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

58 MPA 351 / Desember 2015

Bagaimanapun juga Allah menciptakan kekurangan dan kelebihan �isk seorang annisa pastilah ada hikmah/maksud tertentu. Jadi sangatlah aneh bila kaum kita merubah takdir

yang sudah diberikan Allah pada kita. Beberapa orang dari kita rela merogoh kocek hingga berjuta-

juta hanya untuk merubah �sik mejadi yang diinginkan. Mulai dari merubah warna kulit, warna rambut, merubah bentuk hidung, bibir, mata, rahang dan sebagainya. Padahal kalau jujur kita menilai bagaimanapun juga cipataan Allah lebih alami dan lebih indah.

Sobat annisa, kita sebagai orang yang berkulit sawo matang, kadang diirikan dengan orang yang berkulit putih. Mereka menganggap kulit kita lebih eksotik, sehingga sampai rela berjemur matahari. sebaliknya kadang orang kita merubah penampilan dengan whitening karena ingin terlihat bling dan cerah.

Itulah manusia, selalu merasa kurang puas (kurang bersyukur) pada apa yang kita punyai. Bagaimana agar masing-masing annisa yang mempunyai macam kulit yang berbeda bisa lebih memancar kesempurnaan warna kulitnya dalam berbusana.

Berikut ada tip untukmemilih busana sesuai dengan warna/ macam kulit, agar busana yang kita kenakan meski tidak mahal tapi bisa memacarkan aura kita.

1. Warna Kulit Putih.Annisa akan terlihat lebih menawan jika memakai baju yang

berwarna lembut, seperti warna merah muda atau pastel. Warna tersebut memberi kamu rasa santai, releks dan menarik. Hal yang harus annisa hindari adalah warna-warna yang memudar, karena akan memberi rasa kusut

2. Warna Kulit Kuning LangsatWarna yang akan membuat annisa lebih pede adalah warna

untuk suasana tropis, seperti; Biru awan, kuning, jingga atau tropis lain. Memakai warna busana gelap sebaiknya dikurangi karena tidak menimbulkan kesan apa-apa.

3. Warna Kulit Coklat/Sawo MatangBusana yang tepat adalah yang berwarna campur, artinya

tidak mutlak harus satu warna. Tetapi harus diperhatikan juga pasangan warnaya. Seperti pasangan antara merah dengan putih, atau putih dengan hitam, abu-abu dengan putih, kuning dengan hijau atau kuning dengan coklat.

Nah sobat annisa, demikian tip yang dapat diberikan semoga Allah selalu melindungi kita dari kekufuran nikmat dan menjadikan kita seorang muslimah yang indah dilihat.

Tips Memilih BusanaSesuai Warna Kulit

Sobat Annisa, Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Pula seorang Annisa juga diciptakansebagai sosok yang indah. Rasanya memungkiri nikmat Allah apabila kita merasa kurang ini dan itu pada �sik kita.

Oleh : Dwi Sasanti

ANNISA

Page 59: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

59MPA 351 / Desember 2015

Namun, rasa kecewa itu tak berlangsung lama. Sebab setahun berikutnya, siswi Kelas III IPA-2 MAN 2 Probolinggo ini meraih Juara 1 Lomba Ghina Arabiy

tingkat Nasional di UIN Malik Ibrahim Malang. Pada ajang ini dia membakana lagu inta ih milik penyanyi Lebanon, Nancy Ajram. “Ternyata kegagalan tahun lalu turun memberikan bekal saya untuk meraih juara tahun ini,” ucapnya mengambil hikmah.

Namun, apa yang diraihnya itu bukan hasil sulap yang ujug-ujug datang. Sebab, setiap prestasi tentu menuntut usaha maksimal. Untuk itu, anak ketiga dari enam bersudara ini pun rela harus latihan 3 kali seminggu selepas pembelajaran. Bahkan, ketika mendekati waktu lomba, latihan itu berdurasi 2-3 jam. Tak ayal, dia pun harus merelakan waktu istirahatnya untuk olah vocal bersama sang pelatih.

Meski demikian, hal ini tak menjadikannya dihinggapi rasa bosan dan stress. Sebab bagi peraih Juara 1 MTQ se-Kota Probolinggo 2013 ini, justru dengan latihan ini dia merasa enjoy. “Malah stress saya hilang dengan latihan ini,” kilah penyuka mata pelajaran Matematika ini sembari melepas senyum.

Apalagi, dunia seni seakan tak terpisahkan dari kehidupannya. Sedari belia, vokalis Grup Samroh MAN 2 Probolinggo ‘Nurul Huda’ ini sudah akrab dengan seni. Selain saban sore digembleng langsung oleh sang ayah dengan seni tilawatil qur’an, alunan musik padang pasir pun sudah karib di telinganya.

Rupanya, pengalaman masa kecil inilah yang menuntunnya gandrung dengan seni tarik suara saat ini. bahkan tak hanya seni vocal, dia juga menekuni seni qira’ah. Dan setelah mengukir prestasi tingkat nasional dalam seni Ghina Araby, pengagum penyanyi Nancy Ajram ini kini ingin mengukir prestasi internasional. Adalah sang ayah – peraih juara MTQ tingkat nasional – yang menjadi salah satu yang mengispirasinya. “Sebagai seorang anak, tentu saya ingin memberikan prestasi yang terbaik. Tak hanya bagi orang tua tapi juga madrasah tempat saya menimbah ilmu,” ucapnya memendam cita-cita. •pri

Ning Majidatul Wahidah

Memahat Mimpi Juara InternasionalPermulaan terkadang memang tidak sempurna. Itulah yang dirasakan Ning Majidatul Wahidah saat

berpartisipasi dalam Gebyar Apresiasi Khazanah Arobiy (GAZA) II di UIN Malik Ibrahim 2014 silam. “Saat itu saya gagal tidak dapat juara,” ujarnya memendam sedikit rasa kecewa.

COVER LAA

Page 60: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

60 MPA 351 / Desember 2015

Dalam Al-Quran telah tertulis kisah Luqman al Hakim, sosok seorang ayah yang selalu memberikan

nasihat keagamaan kepada anaknya. Nasihat-nasihat tersebut menjadikan anak-anak Luqman bertaqwa kepada Allah Swt. dan berperilaku baik. Di antara nasihat Luqman pada anaknya yaitu agar ia tidak menyekutukan Allah, “..... Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah! Sesungguhnya menyekutukan Allah adalah kedzaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu....” (QS. Luqman: 17).

Luqman melarang anaknya untuk bersikap sombong. Ia mengajarkan untuk sederhana dalam berjalan, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, “Dan, sederhanalah kamu dalam berjalan...” (QS. Luqman: 19). Luqman juga menyuruh anaknya untuk berbicara dengan lembut, “Dan lunakkanlah suaramu...” (QS. Luqman: 19). Maka dengan nasihat-nasihat tersebut, anak-anak Luqman menjadi anak yang saleh dan berperilaku baik.

Satu masa dengan Luqman al Hakim, ada seorang ayah yang selalu sibuk mencari harta sehingga lupa untuk mendidik

anaknya ilmu keagamaan. Sejak kecil, ia dididik untuk menggembalakan sapi di ladang rumput. Setiap hari ia pergi ke ladang rumput bersama sapi-sapinya dengan berbekal sebuah cambuk. Ketika sapi itu tidak menurut, maka cambuk itu akan dipukulkan pada kulit si sapi.

Pada suatu hari, sang anak melakukan

hal yang tidak disukai ayahnya. Maka sang ayah menasehatinya agar ia meniru perilaku anak Luqman yang sangat santun dan saleh itu. Namun tanpa diduga anak itu memukul kepala ayahnya dengan gagang cambuk. Rupanya ia tersinggung dengan nasihat ayahnya. Ia tidak suka didrinya dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Maka dengan perasaan hancur, sang ayah pergi menemui Luqman untuk menga-dukan kejadian yang baru menim panya dan meminta saran. Luqman bertanya, “Sejak kecil, kamu apakan anakmu itu?”

Sang ayah menjawab dengan bangga, “Anakku aku didik untuk mandiri sejak kecil. Dia kubelikan beberapa ekor sapi untuk digembalakan setiap hari. Kuberi dia cambuk agar dia bisa mengendalikan sapi-sapinya.”

Jawaban tersebut menunjukkan bahwa sang ayah hanya menanamkan kepada anaknya pikiran untuk terus bekerja dan bekerja. Ia lupa bahwa ada hal yang lebih penting, yaitu pendidikan agama.

Mendengar jawaban tersebut, Luqman tersenyum sambil berkata, “Mungkin kepalamu dilihatnya sebagai kepala sapi, hingga dipukul dengan gagang cambuk.”

*) Mahasiswa Prodi PGMIInstitut Agama ISlam Negeri (IAIN) Jember.

Kisah Luqman dan Si Kepala SapiMendidik anak merupakan kewajiban bagi setiap orangtua. Tidak hanya pendidikan yang bersifat duniawi,

namun juga pendidikan yang bersifat ukhrawi. Keduanya pun harus ditanamkan sejak dini. Sebab akan sangat berbeda hasil yang didapat ketika kedua pendidikan tersebut tidak dijalankan secara seimbang sejak dini.

Oleh : M Rizal B Firmansyah*)

SARI HIKMAH

Page 61: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

61MPA 351 / Desember 2015

Wanita yang lebih dikenal dengan nama Ummu Imarah ini merupakan adalah salah satu

dari 2 perempuan yang bergabung dengan 70 laki-laki Anshar yang berbai’at kepada Rasulullah di Aqabah. Ia adalah seorang sahabat perempuan yang mulia dan pemberani. Ummu Imarah hampir selalu ikut dalam setiap peperangan bersama suami – Zaid bin Ahsim – dan kedua anaknya – Hubaib dan Abdullah.

Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa dalam tiap pertempuarn Nusaibah berperang penuh keberanian dan tidak menghiraukan diri sendiri ketika mem-bela Rasulullah. Bahkan ketika dirinya menderita luka-luka di sekujur tubuh sekalipun. Saat melindungai Nabi Mu-hammad pada perang Uhud, sedikitnya

ada sekitar 12 luka di tubuhnya. Ketika itu datanglah Ibnu Qomi’ah

yang hendak membunuh Rasulullah. Maka berdirilah Ummu Imarah di antara keduanya. Sontak saja Ibnu Qomi’ah memukul bagian belakang leher Ummu Imarah dengan keras hingga luka parah. Namun dengan gagah berani layaknya seorang lelaki pemberani, dia membalas dengan beberapa pukulan. Meskipun seorang perempuan, Ummu Imarah tidak gentar dan lemah. Dirianya tetap berada di medan perang melindungi utusan Allah yang sangat dicintainya.

Sepeninggal Rasulullah – pada masa Khaliafah Abu Bakar, jejak kepahlawanan Nusaibah juga terlacak di perang Yamamah. Saat itu dia pergi berperang melawan Musailamah al-Kaszab bersama

putranya Abdullah. Ketika Abdullah putranya memegang tangan Nusaibah dan memapahnya menuju jenazah Al Kadzab, dia pun berkata, “Tidak ada satupun yang dapat menghalangiku hingga aku melihat manusia kotor ini telah dibunuh.”

Beberapa saat setelah Perang Yamamah, Nusaibah akhirnya wafat menghadap Sang Pencipta, pada tahun ke-13 Hijriyah. Sungguh luar biasa kesetiaan yang diberikan oleh Nusaibah binti Ka’ab dalam jihad di jalan Allah. Pantaslah jika dia dijuluki Ummu Imarah (ibunya para pemimpin) dan Difaun Nabi (Perisai Nabi). Bahkan para ahli sejarah menyebut baha semangat dan keberanian Nusaibah setara dengan seribu laki-laki biasa.

•Nurul Falak/dari berbagai sumber.

Wanita Yang Setaradengan Seribu laki-laki

Nusaibah binti Ka’ab Al-Anshariyah

Ada seorang wanita yang begitu dikagumi Rasullah SAW atas keberaniannya. Dialah Nusaibah binti Ka’ab Al-Anshariyah.Sosok wanita sholeh yang turut melindungi Nabi Muhamad saat meletusnya perang Uhud. “Tidaklah aku melihat ke kanan dan

ke kiri pada pertempuran Uhud kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka’ab berperang membelaku,” puji Rasulullah.

CUPLIKAN TARIKH

Page 62: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

62 MPA 351 / Desember 2015

DENGARKAN AKU DALAM DOAMUIbu, perjalanan ini belum kelarKrikil-krikil kehidupan semakin meruncingAnginpun juga ikut kencang...Perjalanan ini tersandung-sandungLiuk pemandangan indah memikatAku takut terjatuh, ibu.

Muhammad Ibnu Salam;Guru tugas di Madrasah Al-Ittihadiyah, Duko Benangkah Burneh Bangkalan

FATWAKU UNTUK IBUSaat terbesit dahaga diantar gersangIbu bawa seteguk slaksa gembiraIbu… tentu engkaulah ituPembawa semangkuk kerinduanPenawar gundah dan gelisahTentu masih engkau…IbuYang setiap malam Rona bibirmu menjamu sebelum tidurPenutur sebelum makanMemarah saat anakmu nakalIbu…Kuantar fatwakuFatwa rindu yang telah menghitamKetika mata terbelalakTak ada kecupan merah di pipiku, bekas lipstikmuRindu yang diantar cintaSatu-satunya jalanku, memandang bayanganmuJauh darimuTentunya bukan pilihankuNamun, jalankuHanya untuk mewujudkan mimpimuMasih engkau…Yang kurindu bersama malamyang kudamba, saat jadwal uangkumemanggilmu…

Lusi Indriani W.Kelas VIII-O MTsN Tambakberas Jombang

PENCARIAN JALANNYABukan kita tak tahu bacaTapi kita malas menyimak ayat-ayatBagaimana kita mau rajin bacaJikalau niat hati belum tertataWajah kita umpama cerminmuram durjanya wajah kitasebab belum terbiasa dengan basuhan air wudhuTak tahu malu diri kitaLantas masih berbanggakah diri kita Jika kita masih membuat Tuhan merasa cemburuDengan pikiran duniawi kita

Manusia, oh... manusiaItulah kamiPenciptaan paling sempurna diantara lainnya:perasaan, akal, jiwa, serta rupaPengemban kewajiban dengan negosiasi sepihakLalai...Ayat-ayat tuhan hanya hiasanPadahal darinya kita menjadi bagian surgaNyaLantas bagaimana kita mengendalikan jiwa menujuNya...

Nanik SSkelas XII bahasa sekolah Manela.Jln Veteran 43 Lamongan.

2X1 METER Kedap-kedip lilin meremangGonjang-ganjing tubuh rentakuTangis dan luka mengundang riuhTerisak kadang teriakUntuk siapakah airmata itu?Untukku yang pucat muram?

Inilah namanya pulangSerupa hidup, namun matiAku tak pergi, tapi pulangAku hidup dalam kematian

Jarum jam seakan tak peduliJutaan tetes airmata mengenang masa lalunyaSaat itu…Sebelum sang ajal datang menyapaMelesatkan waktu ke ujung goresan takdirku

Muhammad Fadli Al Fauzi Siswa kelas IX-A,Madrasah Tsanawiyah Negeri Jember 1

NYANYIAN SUMBANG DI KURSI GOYANGKami . . .Tiada mampu mengasini tetes tebu asli maupun madu murniAntara galau dan geleng tak mengertiMenafsiri tingkah aneh nyeleneh yang kadang membuat geliRasa dan pandangan hamba, umat-Mu ini

Untuk para pemimpin berinisial kiai,,,kami bukan sayyidina AliYang memiliki paham diberbagai ahliHingga gelagat sidi Jenar pun di definisi

Sungguh, kami tak punya nyaliMenyambangi mereka tidaklah berani

Ooh,,...Bukankah Muhammad itu luar biasaMengawal umat dengan sederhanaAjarkan tata krama bersahajaberkelakuan Indah dan berwibawa

Sementara kalian terlalu jauh melompatHingga syari’at kalian sulap menjadi adatkusipat kusimat Sesuai selera kalian nekatDemi jabatan kalian sikat

Ahmad SayutiMTs. Darul Ulum Dusun Pondok LaokDesa Batuputih Kenek (Mandala Tengedan) Kec. BatuputihKab. Sumenep Madura 69453

ILUSI SEMATABulan bersinar di malam yang gelapBintang gemerlap di langit yang kelamJalan terasa kosong dan hampaHanyalah kegelapan yang adaKukitari tempat ini hingga menemukan cahayaCahaya putih, indah nan berkilauKu berjalan menuju cahaya ituLangkah demi langkah namun pastiCahaya indah itu memiliki rahasiaDi tempat itu tersimpan keindahanKeindahan yang tak pernah ada sebelumnyaRumah-rumah terbuat dari berlianPohon-pohon terbuat dari emasBunga-bunga terbuat dari perakMungkin keindahan itu hanya sekejapNamun akankah menjadi kenangan?Kenangan yang indahTetapi seperti sebuah ilusi semata

Nadya Devitasari Kelas X BMA Raden Paku Wringinanom Gresik

Page 63: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

BUlAN DESEMBER 2015

63MPA 351 / Desember 2015

1. ROQIB KANTOR KEMENAG KAB. GRESIK JL. JAKSA AGUNG SUPRAPTO NO.39, GRESIK (61111)2. RAHMA ALIEF ASH SHIDDIEQY MTSN TANJUNGANOM KELAS VII-1 NGANJUK (644783)3. RIRIN KHUNAINAN MI DARUL ULUM JL. DARUL ULUM NO.108 NGABAR JETIS-MOJOKERTO (61352)4. IBNU SOLIKHIN MTSN PARON JL. RAYA NO.01 PARON NGAWI (63253)5. RINI SUPARTI RT 01 RW 04 DSN MANDIRO DS MOJOPURNO KEC. NGARIBOYO MAGETAN (63351)

KeTeNTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Desember 2015 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 352.

PERAIH HADIAH TTM NO. 350

DAFTAR PERTANYAANMENDATAR :1. Penutup aurat wanita4. Terlanggar pada dasar laut/sungai7. Udang kecil yang dikeringkan8. Pergi menjauhkan diri, mengelak9. Pertolongan Allah11. Lawan bawah12. Abag-None, Cak-Ning, Raka-……14. Seni menyusun nada atau suara15. Rumah, kediaman17. Orang yang menciptakan, mengubah (missal gerak)18. Jenis unggas20. Nama benda.orang (bhs Arab)22. Berimbang, sama berat, tidak berat sebelah23. Kejahatan, criminal24. Jabatan Fungsional Umum25. Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia26. Letak, tempat

MENURUN :1. Negara bagian Malaysia2. Angin kencang yang menyertai cuaca buruk3. Kata Tanya jumlah4. Aku dan Kamu5. Kekurangan dalam anggaran6. Surat berharga semacam obligasi dalam ekonomi syariat Islam10. Akademi Seni Musik Indonesia13. Tempat memelihara ikan biasa di sungai15. Titik16. Tidak tajam17. Pembengkakan pada jaringan tubuh yang tumbuh tidak normal18. Ibu binatang19. Belanga tempat memasak21. Hidangan yang sudah disediakan pada wadah tertentu

JAWABAN TTM NO. 350MENDATAR :1.REBAB 4.KALAM 7.IDE 8.KETAN 10.MIL 11.ASA 12.SERAGAM 15.USA 17.BAR 19.REKLAME 22.EGG 23.RPS 24.DAMAI 26.JAM 27.TAPAI 28.IRAMA

MENURUN : 1.RAKUS 2.BOT 3.BIN 4.KERAMIK 5.LIMAU 6.MULIA 9.ANA 13.ERA 14.GERGAJI 16.SIM 17.BARAT 18.RESAP 20.LAA 21.ETIKA24.DMI 25.MTA

TTMEDISI 351

MPA

TTM EDISI 351

KUPONNO : 351

Page 64: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

64 MPA 351 / Desember 2015

Pamggilan : DilaTTL : Sidoarjo, 3 Juli 2011Alamat : Ngelom Gang 2 RT 2 RW 2No. 430 Taman Sepanjang SidoarjoSekolah : TK Salafiyah Bahauddin,Ngelom Taman SidoarjoHobi : MenyanyiCita-cita : dokterOrangtua : Elfash Muzakky dan Ratna Fitriyah

Panggilan : Habri

TTL : Pacitan, 22 April 2014

Alamat : Desa Kembang Kec. Pacitan Kab. Pacitan

Cita-cita : Ingin menjadi manusia

yang Shalih, berguna bagi bangsa,

negara dan agama dan

melanjutkan perjuangan Orang tua

Orangtua : H. Moh. Nurul Huda dan Hj. Kun Hani'ah Masruroh

Panggilan : Zidan

Alamat : Komplek PP. Sunan Drajat,

Banjar Anyar, Paciran, Lamongan

TTL : Lamongan, 3 Juli 2013

Hobi : menggambar

Cita-cita : Menjadi Ustadz

Orangtua : Hadi Ismanto dan Mukhoyaroh

Panggilan : Dambu

TTL : Gresik, 5 Agustus 2010

Alamat : Cagakagung Cerme Gresik

Hobi : Menggambar

Cita-cita : Dokter

Orangtua : Mas’udin Afnan dan Nur Kholilah

SAHABAT

Adilla Nisrina Azkiya

Mohammad Nabil Habri Nuha

MuhammadDambu Sakhadila

Zidan Aulia Wahid

Panggilan : Zano

Alamat : Jl Hasyim Asy'ari Ploso Pacitan

Sekolah : SD Nuril Islam (NURIS) Pacitan

Cita-cita : Jadi Pengusaha Muslim yang Sukses

Orangtua : Muhammad Abdul Aziz dan Erna Susanti

Panggilan : Alya

Alamat : Jl. Wahid Hasyim 60 Ploso Pacitan

Sekolah : SD Nuril Islam (NURIS) Pacitan

Cita-cita : Jadi Dokter yang sholihah

dan ingin membantu kaum yang lemah

Orangtua : Muhammad Rofiqin dan Sri Wahyuni

MuhammadFerzano Pasha Aqiila Alya Tuqaa

Page 65: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

65MPA 351 / Desember 2015

“Ibu, tadi pagi di tengah-tengah pela-jaran berlangsung ada sebuah kata-kata yang sangat menarik dari guruku. Tapi aku belum begitu paham dengan maksudnya. Apakah ibu bisa menjelaskannya padaku?”

“Hmm, memangya apa yang telah dikatakan gurumu sayang?”

“Apapun profesi seseorang, setinggi apapun kedudukan yang dimilikinya, pasti guru yang mengajarinya.”

“Oh.. begitu. Itu perkataan yang sangat menarik sekali. Maksudnya adalah apapun profesi seseorang, entah dia seorang sopir, pedagang, polisi, pengusaha atau bahkan presiden semuanya tidak akan pernah pintar dengan sendirinya. Dia pasti pernah belajar pada orang lain. Dan orang lain yang telah memberinya pengetahuan itulah yang disebut guru.”

Lalu ibu tersenyum dan membelai rambutku.

“Sekarang apakah kamu sudah paham?”“Iya Bu. Abel sudah paham. Kalau

begitu Abel juga ingin jadi guru, seperti ibu, ayah dan seperti guru-guru Abel di sekolah”

“Oh ya, Abel yakin?” tanya ibu meragukanku.

“Tentu saja Bu. Abel mau jadi guru yang hebat, yang bisa melahirkan murid-murid hebat sepert polisi, pengusaha, profesor bahkan presiden.”

Oh ya, sekarang aku baru kelas lima di madra-sah ibtidaiyah. Ibu dan

ayahku seorang guru. Aku pun bercita-cita menjadi seperti mereka, menjadi seorang guru yang sangat hebat. Bagiku menjadi guru itu adalah profesi yang sangat baik dan mulia. Tak tertandingi dengan apapun seperti guru-guruku. Mere-ka datang pagi-pagi ke sekolah mengajari, membimbing dan mengarahkanku agar menjadi anak yang baik.

Mereka adalah orang-orang yang sungguh penyabar. Mere-ka mau meninggalkan seabrek pekerjaannya di rumah demi kami. Kami yang tidak bisa memberikannya apa-apa. Padahal, seandainya waktu yang mereka berikan untuk kami digunakan untuk bekerja mencari uang, mungkin itu akan membuat hidup mereka dan keluarganya menjadi lebih sejahtera. Tapi itulah guru, mereka lebih memilih bersama kami, menyayangi kami yang sangat bandel, mendidik kami dengan sangat ikhlas. Sungguh, itu semua benar-benar mulia bukan?

Awalnya aku tidak tahu apa cita-citaku. dulu waktu aku baru masuk sekolah, ibu guru bertanya, ”Mau jadi apa aku ketika besar nanti?”. Tentu saja aku hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala. Se-lanjutnya akupun tersenyum. Aku masih belum paham dengan apa yang dimaksud keinginan atau cita-cita. Namun, beberapa tahun kemudian seiring usiaku yang semakin bertambah aku sering sekali mendengar kata cita-cita dan aku mulai memahaminya.

Hingga suatu hari aku mendengar guruku berkata, “Apapun profesi seseorang, setinggi apapun kedudukan yang dimilikinya, pasti guru yang mengajarinya”. Aku memang belum begitu paham dengan maksudnya. Tapi aku cukup tertarik dengan kata-kata tersebut.

Malamnya, ketika kami sedang santai aku bertanya pada ibu tentang perkataan guruku itu.

Ibu tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya untukku.

“Anak yang pintar...,” kata ibu lalu mencubit pipiku gemas. Aku tersenyum senang mendapat pujian dari ibu.

“Kalau begitu, dari sekarang Abel harus rajin belajar, banyak berdo’a dan berbuat baik pada setiap orang!”

“Kenapa harus begitu Bu?”“Ya… memang harus begitu,”

kata ayah tiba-tiba dari balik pintu. Sepertinya sejak tadi ayah memang sudah menguping pembicaraan aku dan ibu.

“Yah, kenapa?” tanyaku penasaran.

“Karena sejatinya menjadi seorang guru yang benar-benar guru itu tidak mudah anakku. Pertama, kita harus mempunyai ilmu yang tinggi. Itu sebagai bekal kita untuk dibagikan kepada murid-murid nanti. Kedua, kita harus memiliki akhlak yang baik. Karena kita adalah teladan bagi yang lain. Ketiga, perlu menanamkan sifat sabar dan ikhlas dalam diri kita sedalam-dalamnya. Sebab menghadapi anak didik dengan beragam karakter itu adalah sesuatu yang rumit dan memancing emosi. Tanpa sabar dan ikhlas, keberhasilan itu sangat sulit untuk diraih,” jelas ayah panjang lebar.

“Oh… begitu ya ayah?” aku mengangguk paham.

“Baiklah, aku akan mempelajari semuanya dari sekarang. Aku akan banyak belajar untuk menjadi pintar. Aku akan berbuat baik pada siapapun seperti yang ibu katakan padaku .Dan aku juga akan selalu mencoba untuk bersabar dan ikhlas. Termakasih, Ayah. Terimakasih Ibu. Ini sungguh pelajaran berharga untukku. Sekarang aku benar-benar ingin menjadi guru, guru yang hebat, yang bisa melahirkan murid-murid yang hebat. Sehingga kelak bisa membawa negara ini menjadi negara yang hebat. Ini adalah cita-citaku.”

*) guru di madrasah Ta’limus ShibyanKolpo Batang-Batang Sumenep.

Aku Ingin Jadi GuruOleh : Siti Aminah*)

Namaku Nabila. Orang-orang biasa memanggilku abel. Aku anak pertama dari pasangan suami istri yang sangat bahagia. Kukatakan bahagia, karena seingatku belum pernah mendapatkan ayah dan ibuku

bertengkar ataupun berselisih pendapat – entah di belakangku. Tapi yang aku tahu memang begitu.Aku sangat bahagia lahir di keluarga ini. Ayah, ibu, kakek dan nenekku, semua menyayangiku.

Page 66: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

66 MPA 351 / Desember 2015

Dilansir dari Anadolu Agency, ribuan pengungsi yang mayoritas Muslim, mulai tiba di Slovania,

setelah Pemerintah Hungaria menutup rapat pintu-pintu perbatasan negaranya. Pertengahan Oktober 2015 lalu, Hungaria menutup pintu selatan yang berbatasan dengan Kroasia. Tindakan itu menyusul penutupan pintu perbatasan dengan Serbia pada bulan sebelumnya. Para pencari suaka, yang ingin mencapai Austria dan Jerman pun terpaksa mengambil rute baru melewati Slovenia. Ratusan polisi dikerahkan untuk meningkatkan kontrol perba tasan. Pada awal gelombang pengungsi mulai tiba, sekitar pertengahan Oktober 2015 lalu, negara ini (Slovenia) menyatakan kesanggupannya untuk menerima maksimal 2.500 jiwa pengungsi perhari. Namun pada tulisan ini, kami tidak akan berbicara tentang migran,karena sudah dilaporan dalam rubrik dunia Islam mpa bulan lalu. Dalam nomor ini, kita akan mendengarkan tuturan merdu nan senyap mengenai sebuah komunitas Muslim di Eropa Selatan.

Posisi warga Muslim, adalah sebuah kelompok minoritas di negeri Slovenia. Negara yang berbatasan dengan Italia disebelah barat, laut Adriatik di barat daya, Kroasia di selatan dan timur, Hungaria di timur laut, dan Austria di utara. Mayoritas penduduk Slovania menganut Katolik, Ortodoks, atau Kristen. Sekitar abad ke-7 M, agama Katolik sudah masuk ke negara yang beribu kota di Ljubljana ini. Gerakan Protestan menyebar pada abad ke-16, tetapi tidak mendapat banyak pengikut di bawah penguasa Hapsburgh yang sangat pro Katolik. Itu alasan mengapa hingga kini mayoritas penduduknya tetap kuat menganut Katolik dengan proporsi sekurangnya 58 persen dari total warganya.

Sedangkan Slovenia, pertama kali berjumpa dengan Muslim pada abad ke-16, ketika Ottoman (Turki) menyerang wilayah itu. Serangan berlangsung lebih dari 200 tahun. Bosnia dan Kroasia telah ditaklukkan, tetapi Ottoman tak pernah berhasil menaklukkan Slovenia. Perjumpaan ini telah meninggalkan kenangan buruk yang terus diwariskan setidaknya dalam bentuk sastra dan seni. Seiring waktu, Muslim kembali masuk ke Slovenia. Veronica Bajt dalam “Muslims in Slovenia : Between Tolerance and Discrimination” menulis, Muslim mulai menetap di Slovenia pada tahun 1970-an sebagai imigran ekonomi dari Yugoslavia. Jumlah mereka kini berkisar antara 2,4 % atau 50.000 jiwa dari total populasi. Mayoritas mereka berasal dari Bosnia, tetapi ada pula yang berasal dari Albania, Roma, Montenegro, Makedonia, dan dari Slovenia sendiri. Pada masa

MINORITAS MUSLIM DI SLOVENIA, BUTUH WAKTU 44 TAHUN UNTUK MEMILIKI SEBUAH MASJID SAJA

Slovenia, adalah sebuah negara kecil disisi Pegunungan Alpen di Kontinen Eropa. Jangankan di kalangan masyarakat internasional, di internal dunia Islam saja mungkin masih banyak yang belum tahu dan mengenalnya. Teriakan Slovenia,

baru membuka mata dunia bersamaan dengan dahsyatnya gelombang migran dari Timur Tengah.

berikutnya, Muslim juga berdatangan dari Afrika dan Timur Tengah. Mereka datang untuk belajar, sengaja menetap, atau sebagai pencari suaka yang dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya kian bertambah. Sayangnya belum ada analisis lebih jauh mengenai pengaruh migran Timur Tengah yang baru saja tiba di negara seluas 20.000 kilometer ini.

Veronica Bajt dalam tulisannya yang lain, ”The Muslim Other in Slovenia : Intersections of a Religious and Ethnic Minority”, menambahkan bahwa statistik resmi memperlihatkan adanya kenaikan signifikan jumlah Muslim di Slovenia selama dua dekade terakhir. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh 2 faktor : Pertama, Perang Yugoslavia pada sekitar 1990-an, telah mengakibatkan jumlah pengungsi tetap di Slovenia bertambah. Sebagian besar berasal dari Bosnia-Herzegovina dan Kosovo. Kedua, jatuhnya sosialisme serta perubahan hubungan antara agama dan negara memberikan ekspressi keagamaan menjadi lebih terbuka. Konversi dari non-Muslim juga ada, tetapi cukup jarang. Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat dalam ”Slovenia 2012 International Religious Freedom Report”, melaporkan bahwa pemerintah dan konstitusi Slovenia melindungi kebebasan beragama. Konstitusi melarang diskrimnasi atas nama agama, tindakan menghasut, mengobarkan kebencian, serta intoleransi. Pemerintah tidak membatasi kegiatan kelompok agama manapun. Toleransi dan antibias edukasi dipromosikan melalui program sekolah dasar dan sekolah menengah.

”Muslim Slovenia, memiliki keinginan kuat untuk menjadi bagian aktif dari masyarakat, tetapi kami masih sering dianggap orang asing”, tutur Faila Pasic Bisic, seorang Muslim Slovenia. Stereotipe klasik yang berkembang menganggap ’Islam sebagai agama yang lain dan berbahaya’. Tambahan lagi, pembersihan etnis Muslim Bosnia pada awal dekade 1990-an melekat kuat di benak rakyat Slovenia. Hantu sejarah ini turut membentuk

cara pandang mereka. ”Intoleransi muncul lantaran memori kolektif rakyat Slovenia atas serangan Turki pada abad ke-15 dan 16. Banyak puisi dan novel yang diajarkan di sekolah dasar mengingat kenangan itu. Ini bukan berarti kurikulum Slovenia melakukan dengan sengaja, tetapi itu bagian dari sejarah kami”, kata Dr. Anja Zalta seorang profesor sosiologi dan agama di Universitas Ljubljana.

Dengan adanya stereotipe itu, perjuangan komunitas Muslim menjadi tidak mudah. Kaum Muslimin bebas melakukan ritual keagamaan di ruang-ruang doa, tetapi mereka belum/tidak memiliki sebuah mesjid-

pun di negara itu. Permintaan untuk keberadaan sebuah masjid pertama kali datang pada tahun 1969-an. Namun, hal itu justru telah mendorong munculnya debat publik dalam skala luas. Komunitas Muslim di negara yang memproklamirkan kemerdekaannya pada 1991 ini, butuh tempo sekitar 44 tahun untuk meyakinkan pemerintah akan pentingnya sebuah masjid. Padahal, Sreco Dragos lewat artikel ”Kamvodi zakon o verskisvobodi”, dalam ”Porocilo skupine za spremljanje nestrpnosti st (2006), menghitung paling tidak harus ada sekitar 125 masjid di Slovenia untuk memberikan ratio sebanding, setelah mebandingkan dengan jumlah gereja Katolik.

Awal 2000-an, masyarakat Slovenia masih menaruh perlawanan terhadap proses penyebaran Islam. Oposisi pembangunan masjid pertama di negara itu meluas. Tahun 2004, anggota Dewan Kota Michael Jorc mengumpulkan lebih dari 11.000 tanda tangan untuk menentang pembangunan masjid. Ia berargumen, bahwa ”Pada abad pertengahan nenek moyang kami diserang oleh tentara Muslim. Mereka melakukan hal-hal buruk disini”.

Seiring perkembangan suasana politik, pasca pemilu 2011. Mantan pengusaha Zoran Jankovic, seorang atheis yang naik menjadi Walikota, untuk kali pertama memastikan bahwa Muslim Slovenia akan memiliki masjid. Pada bulan September 2013, Perdana Menteri Slovenia Alenka Bratusek, meletakkan batu pertama pembangunan masjid. Meskipun umat Islam disana masih harus bersabar untuk bisa melakukan shalat hari raya dan pemakaian hijab. Rupanya tak salah survei yang mengatakan bahwa, dimana umat Islam minoritas maka disana akan semakin panjang daftar kesulitan yang harus dihadapi. Sebaliknya, di wilayah dimana komunitas Muslim manjadi mayoritas, maka pihak minoritas pasti terlindungi.

•diolah dari islam digest rep.nop. 2015) ; AHAR

DUNIA ISLAM

Page 67: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

67MPA 351 / Desember 2015

Kabid Penais Zawa kanwil Kemenag Prov. Jatim bersama para pemenang pemilihan Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) teladan tingkat Jawa Timur 2015

Salah seorang Juri PAIF teladan 2015 (kanan) tengah serius memeriksa dokumen portofolio salah seorag peserta,

Suasana pembukaan Pemiihan PAIF teladan tingkat Jatim 2015 yang berlangsung pada 4-6 November di Surabaya

Salah seorang peserta yang lolos tahap seleksi pertama mempresentasikan karya ilmiah di harapan Dewan Juri

Para peserta Pemilhan PAIF Teladan se-Jatim( 2015

Page 68: MPA Desember 2015 - jatim.kemenag.go.id · 2 MPA 351 / Desember 2015 Didampingi Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Wagub Jatim Menpora Imam Nahrawi (tengah) membuka Pekan Olah Raga dan

68 MPA 351 / Desember 2015

pAD

A M

AJA

lAH

INI T

ER

DA

pAT

KU

TIpA

N A

YAT-

AYAT

Al

QU

R’A

N. U

NTU

K IT

U J

AG

A D

AN

SIM

pAN

SE

BA

GA

IMA

NA

ME

STI

NYA

.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

(QS. Al-Baqarah: 21)

Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan