mpa 341 / pebruari 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna...

68

Upload: dangnhu

Post on 19-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan
Page 2: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan
Page 3: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

Kontak dan Pendapat --------------- 4Teropong ------------------------------ 5Lensa Utama ------------------------- 6Lensa Khusus ------------------------ 16Inspirasi ------------------------------- 18Cahaya Hati -------------------------- 19Agama -------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ---------------------- 24Figur ----------------------------------- 26

Bilik Santri --------------------------- 27Uswah --------------------------------- 34Edukasi ------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------ 42Lintas Peristiwa --------------------- 51Pesona --------------------------------- 58LAA Remaja ------------------------- 59Cermat -------------------------------- 62Dunia Islam -------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 341 / PEBRUARI 2015

3MPA 341 / Pebruari 2015

Pembaca setia, banyak liputan menarik di edisi ini – utamanya bagiorang-orang madrasah. Dari pulau Madura, kabar menggembirakan itu datangdari MTsN Terate Pandian Sumenep. Sebab madrasah ini dinobatkan sebagaiSekolah Adiwiyata Nasional. Penghargaan tersebut diserahkan langsungoleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah AniesBaswedan, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.Kini MTsN Terate ingin mewujudkan dirinya sebagai Madrasah AdiwiyataMandiri. Liputannya bisa Anda simak di rubrik Inspirasi.

Sementara MIN Kerang Bondowoso berhasil menjadi nominator UKStingkat Jawa Timur. Padahal mulanya madrasah ini merupakan madrasah yangkerontang. Lingkungan sekitar bangunan madrasah sangat gersang.Bayangkan saja, di luas lahan 300 meter persegi hanya tumbuh empat pohonkelapa. Rumput-rumputpun tak tumbuh di sana. Tapi berkat kegigihannyamembuat sumur air, akhirnya sanggup mengubah diri menjadi madrasah yang

hijau, rindang, asri, ber-sih dan sehat. Baca be-ritanya di rubrik Seram-bi Madrasah.

Di rubrik Ta’aruf,sengaja kami tampilkansosok Prof. dr. Wahyu-di Siswanto, MPd.Meski Guru Besar Ba-hasa dan Sastra Univer-sitas Negeri Malang initak pernah belajar dimadrasah, tetapi begi-tu getol memperjuang-

kan madrasah. “Saya tak rela jika madrasah disepelekan. Hal itu menggugahkesadaran akademis saya. Saya tertantang untuk membenahinya. Sebabsaya tidak ingin institusi pendidikan agama ini dipandang sebelah mata,”tegasnya.

Sedangkan dari Ponorogo, ada pondok pesantren yang konsens padaseni kaligrafi. Pondok pesantren Darul Huda Mayak, kerap menjuarai senikaligrafi di ajang Pospenas. Santri-santrinya tak saja berhasil secara nasional,tapi juga sukses di lomba kaligrafi internasional. Seriusnya pesantren inimengasah keterampilan menulis kaligrafi, dikarenakan kaligrafi merupakankhazanah Islam yang terpendam. Hasil liputan selengkapnya baca di rubrikBilik Santri.

Di rubrik Liputan Khusus, Valentine’s Day sengaja kami kupas agakmendalam. Sebab selama ini tak banyak orang yang tahu kalau pihak Kristensendiri melarang ritual tahunan tersebut. Sebab pesta “kasih sayang” initerbukti telah merusak moral generasi muda. Apalagi V-Day mewarisi tradisiFestival Lupercalia, yang merupakan ritual para penyembah berhala (Pagan)Romawi kuno dengan cara mengumbar syahwat.

Rubrik-rubrik kesayangan Anda yang lain tampil sebagaimana biasanya.Semoga upaya optimal liputan kami ini berkenan bagi Anda sekeluarga.

Selamat membaca!

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:Machsun Zain

H. Samsul Anam

Bendahara:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy KurniawanAnni Athi'ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahiem

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 4: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

4 MPA 341 / Pebruari 2014

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUN

PIMPINAN DAN SEGENAP PEGAWAIKANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PACITAN

IKUT BERBELASUNGKAWA SE DALAM-DALAMNYA

ATAS WAFATNYA :

H. ZAHRIONO, M.Pd.KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TULAKAN KABUPATEN PACITAN

Pada Hari Jum’at, Tanggal 2 Januari 2015 Pukul 06.00 WIB.

Semoga husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan segala

kekhilafannya mendapat maghfirah-Nya, amiin.

Kepala Kankemenag Kab. Pacitan

H. AHMAD ZUHRI, M.Si.

Segenap Keluarga Besar Kantor Kementerian AgamaKabupaten Lamongan

Ikut belasungkawa yang dalam atas meninggalnya

Adi Achiyat, MAg(Pengawas Sekolah Pendis tingkat RA/TK/MI/SD/SDLB)

Wilayah Kecamatan Maduran

Pada senin 19 Januari 2015Di RSUD dr. Sugiri amongan

Kepala

Drs. H. Leksono, MPdI

Page 5: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

5MPA 341 / Pebruari 2015

WESTERNISASI & V-DAYPeradaban Barat Modern

telah menghasilkan sains yangbermanfaat. Namun di sisi lain,peradaban Barat tersebut jugadapat menimbulkan kerusakandalam kehidupan manusia. Di da-lam peradaban Barat yang dise-barluaskan melalui westernisasiitu mengandung virus-virus yangmerusak. Naquib Al-Attas menya-takan bahwa virus yang terkan-dung dalam peradaban Barat se-kular merupakan tantangan seriusbagi umat manusia saat ini.

Kaum orientalis menggam-barkan masyarakat Barat denganciri-ciri positif: rasional, maju danberkeadaban. Sementara masya-rakat Timur (Baca: Islam) tidakmemiliki unsur-unsur rasionalitasBarat tersebut. Dengan alasandiatas Barat melakukaan penye-baran kebudayaannya ke Timur,yang lazim disebut dengan west-ernisasi.

Peradaban Barat ini mem-bawa serta aliran-aliran: rasionalis-me, humanisme, relativisme, sekularisme, liberalisme danpluralisme. Aliran-aliran ini berimplikasi pada terputusnyarelasi manusia dengan Penciptanya dan merusak hubunganharmonis antara manusia dengan alam. Dualisme dan diko-tomi antara dunia dan akhirat, agama dan sains, rasio danwahyu pun terjadi, yang mengakibatkan -split personality-kepribadian ganda (Saifuddin, 2001).

Samuel Huntington dalam bukunya “The Clash of Civi-lization and the Remaking of World Order” menyatakanbahwa pasca runtuhnya komunisme, peradaban Timur (Baca:Islam) menjadi ancaman bagi Barat. Barat dengan Timuradalah dua wilayah yang saaling berbenturan. PandanganHuntington ini bertentangan dengan teks Al-Qur’an dalamsurat Al-Baqarah ayat 177 yang menyatakan bahwa yangdisebut kebajikan itu bukan kecenderungan ke Barat atau keTimur.

Westernisasi terus berlanjut. Targetnya lebih menukikdengan sasaran masyarakat muslim dan Islam itu sendiri.Aliran-aliran modern mengalir deras dan merusak langsungke jantung masyarakat Islam. Awal tahun tujuh puluhansekularisme dan desakralisasi agama diusung oleh parapenganut orientalisme diikuti kemudian oleh liberalisasidalam paham pluralisme agama. Menolak klaim kebenaran

atau kebenaran mutlak suatuagama ditanamkan relativismekebenaran dari paham skeptiv-isme. Humanisme yang hendakmembangun moralitas tanpa aga-ma, juga dikembangkan melaluiwesternisasi.

Gelombang westernisasi danglobalisasi makin membahana.Perikehidupan muslim-muslimat didunia Timur yang telah mengakardibongkar dan diganti serta di-bangun kembali gaya hidup Barat.Sifat latah dan suka meniru darimasyarakat Timur dimanfaatkanoleh pengusung westernisasi. Pa-ra pemuda di dunia Timur dige-rakkan agar ikut serta berhura-hu-ra merayakan hari-hari yang biasamereka rayakan. Malam tahunbaru awal Januari dan V-Day atauValentine Day pada pertengahanPebruari merupakan saat yang te-pat untuk menggerakkan paramuda-mudi yang bukan muhrim-nya di dunia Timur berpesta pora.

Para pemuda di Negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim di Timur itukurang memahami sejarah asal-usul hari yang biasa disebutdengan hari kasih sayang itu. Lebih tepat jika malam per-tengahan bulan Februari itu disebut dengan hari kemaksiatansebagai arti dari Love Day. Bermula dari upacara kaumPaganisme di zaman Romawi dan Yunani. Lupercian Vestivaladalah kegiatan orang-orang Romawi kuno sebagai upacarapersembahan untuk Dewa Kesuburan atau Lupercus. Pera-yaan yang sama juga dilakukan oleh orang-orang Yunaniyang meyakini bahwa bulan Februari adalah bulan Gamelion.Upacara yang mereka lakukan merupakan persembahan bagiperkawinan suci Dewa Zeus dan Hera. Tradisi pemujaan ter-hadap keperkasaan dan kecantikan ini dikemudian hari diadopsi dan dikemas dalam suatu mitos sang pendeta SantoValentino (Era Muslim Digest Vol. 5).

Tidak sedikit anak-anak muda di dunia Timur terjerem-bab dalam euphoria budaya Barat sekuler. Mereka kurangpercaya diri dan merasa peradaban Barat modern lebih ungguldari pada peradabannya sendiri. Mereka taajub dan terjeru-mus dalam kegemerlapan modernitas peradaban Barat. Me-reka – para pemuda di dunia Timur – ini harus segera disela-matkan. Perlu ditanamkan kepada mereka keyakinannya ter-hadap kebenaran ajaran agamanya. RAW

Page 6: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

6 MPA 341 / Pebruari 2015

Beberapa waktu lalu, Amnesty In-ternasional – sebuah LSM luar negeri –meminta pencabutan Undang-UndangNomor 1/PNPS/1965 tentang Penyalah-gunaan dan atau Penodaan Agama ke-pada Presiden Joko Widodo. Jauh sebe-lum itu, pada tahun 2010 silam, seba-nyak tujuh LSM mengajukan judicialreview ke Mahkamah Konstitusi – mes-kipun akhirnya gagal. Sebab MK tidakmenemukan pasal-pasal yang melang-gar konstitusi, mengancam kebebasanberagama dan bersifat diskriminatif,serta berpotensi melakukan kri-minalisasi terhadap penganutagama minoritas.

Penolakan terhadap un-dang-undang tentang penoda-an agama tersebut, disinyalirberbau westernisasi. Padahalsecara aspek sosiologis, tuturAkh. Muzakki, Grad.Dip.SEA,M.Ag,M.Phil, Ph.D, masyarakatIndonesia dan Barat itu sangat-lah berbeda. Lantaran itulah,dirinya sangat menyayangkanterhadap beberapa kalanganyang menolak keberadaan UUPenistaan Agama. Sebab sa-ngat tidak tepat jika membacaregulasi tentang penistaan aga-ma, penodaan agama dan per-lindungan umat beragama itudari perspektif konteks sosialyang berbeda.

Menurutnya, masyarakatBarat tak terlalu mementingkanidentitas personal yang berba-sis agama di ruang publik. Se-baliknya, bagi orang Timur,mengekspresikan identitas ter-sebut di ruang publik begitu penting.Itulah pasalnya, maka diperlukan keha-diran negara melalui perundang-un-dangan. Ini agar kebebasan mengeks-presikan agama di ruang publik tidakmenimbulkan potensi konflik. “Jadi,keberadaan UU Penistaan Agama mau-pun RUU Perlindungan Umat Beragamayang tengah digodok pemerintah saatini sangat urgen sekali. Ini demi mem-

UU Penodaan AgamaMengatur Ekspresi Keagamaan

di Ruang Publikberikan perlindungan bagi umat ber-agama di Indonesia,” tegasnya.

Meski demkian, lanjut SekretarisUmum PWNU Jawa Timur ini, dalamkonteks Jawa Timur konflik antar umatberagama masih relatif kecil. Oleh ka-renanya, yang harus diantisipasi adalahkonflik intern umat beragama. Sebabakhir-akhir ini justru skala pertikaianatas nama agama menunjukkan pening-katan. Kasus yang masih segar di ingat-an, adalah konflik Syiah di Sampang.Bahkan pada 2009 dan 2011 sempat pula

meletus di Ngawi dan Ponorogo yangdilatarbelakangi perbedaan ideologi.“Meskipun tak selalu konflik yang ter-jadi akibat keyakinan,” paparnya.

Menurut lelaki kelahiran Sidoarjo9 Pebruari 1974 ini, dalam teori sosiologiada dua faktor besar yang mempenga-ruhi terjadinya suatu konflik; kepenting-an basis material dan kepentingan ba-sis intelektual. Basis material adalah

sesuatu yang bersifat kongkrit sepertiekonomi, politik, kekuasaan – baik ke-kuasaan politik pemerintahan maupunkekuasaan sosial. Sedangkan basisintelektual merujuk pada kepentinganpenguatan ideologi – dan basis kulturaltermasuk di dalamnya.

Alhasil, simpul Dekan FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik UIN SunanAmpel Surabaya ini, harus ada paradig-ma ganda dalam mengurai tiap konflik.Sebab hal itu terjadi tidak karena ideo-logi, keyakinan dan aliran semata. Tapi

ada perbedaan material yangmuncul di sana, yakni perbeda-an ekonomi, kuasa politik, atau-pun kuasa sosial. “Bahasagampangngya, konflik itu tidaksemata-mata terjadi karenabeda pendapat tapi juga bedapendapatan,” imbuhnya berke-lakar.

Peraih dua gelar masterbidang Sosiologi dan Antro-pologi dari Australia NationalUniversity (ANU) ini meng-ingatkan, bahwa saat ini adapula ancaman konflik yang di-timbulkan oleh gerakan purifi-kasi baru – dengan mengusungisu lama tahun 1920an yaknitahayyul, bid’ah dan khurafat.Isu pemurnian ini akan terusmenjadi isu seksi, tak hanya dikalangan perkotaan (urbancommunity) tapi juga di masya-rakat pedesaan (rural commu-nity). Sebab di Indonesia an-tara Islam dan budaya lokal su-dah bercampur.

Dalam menghadapi sega-la ancaman dan peta konflik yang ada,tutur Muzakki, NU selalu mengedepan-kan kemaslahan umat. NU tak hanyamemperhatikan kepentingan Islam saja,tapi juga menjaga keutuhan masyara-kan, bangsa dan negara. “Selain itu, NUsenantiasa bersinergi dengan kekuatanIslam lain dan pemerintah untuk mencip-takan suasana umat yang kondusif,”paparnya.

Akh. Muzakki, Grad.Dip.SEA, M.Ag,M.Phil, Ph.D

Page 7: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

7MPA 341 / Pebruari 2015

Di sisi lain, di dunia Islam – terma-suk di Indonesia – masih terus terjadiperang wacana yang menghadapkanantara Barat dan Islam. Menurut Prof.Dr. H. Imam Muchlas, MA, perang waca-na tersebut merupakan bagian dari kon-frontasi kebudayaan. Awal mulanyaberasal dari terjadinya Perang Salib. Ke-mudian berkembang menjadi perang ke-budayaan yang mencakup banyak hal.Seperti pendidikan, ekonomi, keuangan,sosial, politik dan lain-lain yang menjadilahan konfrontasi.

Saat terjadi perang salib, orangKristen tercengang dengan kekuatanIslam. Ternyata Islam juga kuat danmaju. Dan pada Perang Salib tersebutorang Kristen kalah. Lantas merekamenyerang dengan cara yang lain, yaitumelalui perang kebudayaan – meskipunini masih terusan dari perang salib.Sehingga Presiden Amerika pada saatitu – George W. Bush – pernah terlontarucapan Perang Salib pada saat gedungWTC diserang oleh teroris.

Sebenarnya, lanjut Profesor bi-dang tafsir ini, dalang dari konfrontasibudaya tersebut adalah Zionis Yahudi.Hingga kini mereka sangat benci terha-dap Islam. Kebencian itu didasarkanatas keirihatian mereka. Dalam al-Qur’antelah dinyatakan, bahwa mereka itu iri.“Menurut Yahudi, semestinya wahyuitu diberikan kepada keluarga Dawud(Bani Israil). Namun nyatanya justru di-berikan kepada Nabi Muhammad se-hingga kebencian mereka bertambah,”urainya.

Atas dasar kebencian inilah, katapria kelahiran Ngawi 24 Agustus 1935ini, mereka berkeyakinan bahwa mem-

bunuh orang Arab atau merampok har-tanya adalah tidak dosa. Hal itu seba-gaimana yang mereka lakukan terhadapbangsa Palestina. Mereka juga berke-yakinan, bahwa di luar Ahli Kitab adalahorang bodoh. “Karena iri hati itulah lan-tas merambat ke masalah-masalah lain-nya, sehingga mereka semaunya sen-diri,” tukasnya.

Salah satu bentuk pertahanan da-lam konfrontasi budaya tersebut, tuturanggota Tim Ahli Majelis Tarjih PWMuhammadiyah Jatim ini, adalah dak-wah dan pendidikan. Hal itu bisa dilaku-kan melalui pengajian-pengajian yangada di televisi yang cukup kuat penga-ruhnya. Atau juga lewat media radio,majalah atau yang lainnya. Lebih pen-ting lagi melalui pondok pesantren dansekolah Islam yang kini mutunya sudahbaik. “Kita harus mewaspadai jangansampai anak-anak lebih memilih televisiketimbang mengaji. Ini target mereka.

Prof. Dr. H. Imam Muchlas, MA

Dalam menghancurkan Islam, salahsatunya adalah dengan memisahkan or-ang Islam dengan al-Qur’an,” tegas-nya.

Jika umat Islam ingin memenang-kan pertarungan budaya tersebut, sam-bung pengasuh rubrik ‘Tafsir Maudlui’di majalah MIMBAR ini, umat Islam ha-rus mengikuti hadits Nabi; jangan takutmati dan jangan cinta dunia. Sebab jikaumat Islam takut mati dan cinta dunia,maka akan seperti buih di lautan. “Jadi..jumlahnya banyak tetapi tidak mempu-nyai pendirian,” tandasnya.

Di sisi lain, orang Islam harus ber-satu. Sebab perang melawan Zionis itusangat berat. Apalagi kini mereka sudahmenguasai dunia. Menurut catatan Bai-quni, dari 1 juta orang Yahudi sebanyak6.500nya adalah profesor. Sementara In-donesia, dari 1 juta orang hanya 160orang yang profesor. “Jadi, keahlian me-reka itu berlipat-lipat dari kekuatan kita,”simpulnya.

Namun demikian, ujar lelaki yangmenyelesaikan S2 dan S3nya di IAINSyarif Hidayatulah Jakarta ini, umat Is-lam menang dalam tauhid. Seperti ca-

tatan Zuhaili, bahwa or-ang Islam banyak me-ngalami kemenanganjika perang saat bulanRamadhan. Begitupundengan perang yangterjadi di Spanyol, Pe-rang Badar dan perangHunain, semuanya di-menangkan orang Is-lam. “Ini menandakan,bahwa umat Islam tidaktakut mati dan tidak cin-ta uang. Jadi, meski jum-lahnya sedikit kalauimannya kuat bisa me-nang,” paparnya.

Alhasil, simpulProfesor Imam Muchlas, kita harus adasemangat untuk menang. Sebagaimanacontoh kemenangan Rasulullah ketikamengatakan “Allah” kepada Da’tsuryang langsung menjadikan tanganDa’tsur gemetaran dan jatuhlah pe-dangnya. Juga sebagaimana pejuangkita saat melawan Belanda dengan per-alatan apa adanya, sehingga saat itu Be-landa takut dan mereka kalah. “Ini taklepas dari kuatnya keimanan merekakepada Allah SWT,” tandasnya.

Laporan: Muhammad Hisyam,Suprianto (Surabaya).

Pembahasan topik “Kebebasan Beragama dan Penistaan Agama”di Universitas Islam Negeri Surabaya

Page 8: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

8 MPA 341 / Pebruari 2015

Pelecehan, hujatan dan seranganterhadap umat Islam, rupanya terusdihembuskan oleh pihak-pihak yangselalu memusuhi dan tak suka melihatumat Islam Indonesia menebar agamarahmatan lil ‘alamin. Sehingga tata atur-an dan perundangan tentang pernikah-an yang sudah sangat jelas misalnya,masih saja diutak-atiknya. Seperti isupernikahan beda agama yang pernahmencuat menjadi isu nasional.

Ajaran Islam sudah demikian gam-blang mengatur hal tersebut. Sebagai-mana yang dituturkan KH. Abdurrah-man Navis, Lc, M.HI, bahwa ni-kah beda agama dalam pengerti-an seorang wanita Muslimah de-ngan laki-laki non-Muslim – baikitu ahli kitab maupun bukan, paraulama’ sepakat bahwa hukumnyaharam dan tidak sah. Tetapi kalaulaki-laki Muslim nikah denganwanita ahlul kitab – dalam artiorang Yahudi atau orang Nasrani– para ulama’ masih berbeda pen-dapat. Ada yang tidak memperbo-lehkan dan ada pula yang mem-perbolehkan.

Ibnu Abbas tidak memper-bolehkan. Sebab mereka itu ter-masuk dalam kategori musyrikun.Tapi di sisi lain, Ibnu Umar mem-perbolehkan kalau memang ituahli kitab (Yahudi dan Nasrani).Sebab pada zaman Nabi ada bebe-rapa sahabat yang menikah de-ngan ahlul kitab. Padahal saat itukitab orang Yahudi dan Nasranisudah muharrof dan mereka su-dah mengakui trinitas.

Jika kita tarik ke dalam kon-teks Indonesia, lanjut Wakil Katib Syu-riah PWNU Jawa Timur ini, maka perni-kahan beda agama – yang perempuannon-Muslim – masuk dalam kaidahushul fiqh sadd adz-dzari’ah, mence-gah dampak negatif. Oleh karenanya,maka para ulama’ banyak yang mela-rangnya. “Intinya, terletak lebih padapencegahan sebelum terjadi hal-halyang jelek,” terangnya.

Jika sekarang ini terjadi judicial re-

view di Mahkamah Konstitusi terhadapUU No. 1 Tahun 1974 tentang Pernikah-an, kata Pengasuh pondok pesantrenNurul Huda Sencaki Surabaya ini, makakita harus mempertahankan UU terse-but. Jika para penggugat beralasan itumengurangi hak asasi mereka untukmenentukan pernikahan, kita harusmenjawabnya bahwa hak asasi itu di-batasi dengan kewajiban kepada agama.“Kebebasan seseorang itu dibatasi olehkebebasan orang lain. Dan kebebasanseseorang dibatasi pula dengan kewa-jiban kepada agama,” terangnya.

Dalam tuntunan agama, pernikah-an itu ada batasan-batasan tertentu. Ni-kah beda agama, nikah sejenis, atau ni-kah dengan mahrom, adalah batasan-batasan agama yang tak boleh dilang-gar. “Isu nikah beda agama itu sengajadihembuskan untuk mendangkalkankehidupan beragama,” tegasnya. “Pe-merintah, tokoh masyarakat dan tokohagama harus tetap mempertahankankaidah-kaidah agama, sesuai dengan

kesepakatan di Indonesia melalui UUPernikahan,” tukasnya menegaskan.

Hak Asasi Manusia, selama inimemang kerap dipahami secara salahkaprah. Hingga mengucapkan salamsesama siswa Muslim di sekolah, di-anggap tak toleran terhadap pemelukagama lain. Menurut alumnus FakultasDakwah di Jaami’atul Imam Ibnu Saudal-Islamiyah University ini, di dalamajaran Islam itu ada urusan ubudiyah(ritual) dan mu’amalah (sosial). “Kalaumasalah sosial, kita harus toleransi. Se-perti belajar atau bisnis bersama. Tapi

kalau sudah masalah ibadah, itusudah lakum diinukum wa liya-diin,” ujarnya menjelaskan.

Pengertian toleransi, lanjutpria kelahiran Sampang 10 Mei1963 ini, adalah bagaimana me-laksanakan agamanya denganbaik dan juga membiarkan oranglain melaksanakan agamanya.Sedangkan salam itu doa. “Jadi,mengamalkan agamanya sendiriitu bukan menyinggung agamalain,” ungkapnya. “Penggantiansalam dengan selamat pagi itubukan toleransi beragama, tapisudah merupakan pengkerdilanpengamalan agama,” tandasnyamenambahkan.

Alumnus pondok pesan-tren Sidogiri yang kini aktif me-ngisi acara di radio, televisi danmedia cetak ini terkadang merasagerah melihat upaya orang-orangyang tak menyukai Islam. Sebabada-ada saja yang dilakukan. Se-perti upaya pengosongan agamadi KTP. Padahal itu jelas-jelas

bertentangan dengan sila pertama Pan-casila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Dengan pengosongan di kolomagama, tutur suami Hj. Maidah Mukarr-omah ini, justru akan membingungkan.Jika ada seseorang yang kecelakaan danmeninggal, lantas di KTP kolom agama-nya kosong. Tentu akan kesulitan me-ngurus jenazahnya. “KTP itu identitasdiri. Dengan mencantumkan agamanyabukan berarti tidak toleran. Kolom

Tegas dan SantunSikap Islam Menghadapi Pelecehan

dan Hujatan

KH. Abdurrahman Navis, Lc, M.HI

Page 9: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

9MPA 341 / Pebruari 2015

agama di KTP itu bukan merupakan dis-kriminasi, tapi untuk menegaskan iden-titas seseorang,” paparnya. “Pengoso-ngan kolom agama akan berakibat padakian tidak percayanya seseorang terha-dap agama,” ucapnya bernada tinggi.

Anak sulung dari tiga bersaudaraini mengingatkan, agar umat Islam se-nantiasa waspada terhadap itu semua.Kita harus selalu beramar ma’ruf nahimungkar. “Amar ma’ruf nahi mungkaritu wajib. Sebab hancurnya umat-umatterdahulu disebabkan karena sudahtidak adanya amar ma’ruf nahi mun-kar,” katanya mantap. “Jadi, amar ma’rufnahi munkar itu harus ditegakkan. Ting-gal metodenya, tetap billati hiya ah-san,” tukasnya.

Kewaspadaan itu diperlukan, ka-rena umat Islam hingga kini masih terusmendapat hujatan dan serangan baik

dari dalam maupun dari luar. Sepertisikap majalah Perancis Charlie Hebdoyang ngotot membuat karikatur NabiMuhammad SAW dan menerbitkan de-ngan jumlah oplah mencapai 3 juta ek-semplar.

Hal itu sangat disesalkan oleh Drs.H. Endro Siswantoro, M.Si. MenurutKetua FKUB Prov. Jawa Timur ini,tindakan Charlie Hebdo merupakan tin-dakan yang provokatif terhadap umatIslam. “Karena itu, FKUB Jawa Timurtidak akan gegabah menanggapi ma-salah ini,” tukasnya.

Pria Kelahiran Lamongan 4 April

1947 ini juga mengajak umat Islam untuktidak emosional terhadap tindakan pro-vokatif tersebut. “Sebaiknya, umat Is-lam menunjukkan dan menjelaskan de-ngan tegas dan bijak, bahwa perbuatanmengkarikatur atau menggambar NabiMuhammad dilarang dalam agama Is-lam,” ujarnya. “Dan saya berharap umatberagama di seluruh dunia menghormatikeyakinan umat Islam,” pintanya.

Direktur Utama Masjid NasionalAl-Akbar Surabaya ini juga memintapemerintah Indonesia – sebagai peng-ayom umat beragama di Indonesia – me-lalui Kementerian Agama melakukansikap yang bijak dan tegas. “Tolongsampaikan kepada Pemerintah Perancisbahwa perbuatan Charlie Hebdo telahmelecehkan agama Islam. Karena itu,agar Pemerintah Perancis menindaktegas terhadap yang bersangkutan dan

meminta maaf kepada umat Islam diseluruh dunia,” tegasnya.

Mantan Asisten Sekdaprov JatimBidang Kesejahteraan Masyarakat inijuga berharap, Kemenag bisa memberi-kan ketenangan kepada umat Islam In-donesia dan mengajak masyarakat Is-lam Indonesia agar tidak emosional.Sebab menurutnya, hal itu malah akandapat merusak citra Islam itu sendiri.“Tunjukkan bahwa umat Islam itudewasa dan bijak,” tandasnya.

Sebab Islam, terang Suami Hj. Arti-ni ini, adalah agama rahmatan lil ‘alam-in yang telah mengajarkan kepada umat-

Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si

nya agar menjadi manusia yang pandai,berakhlak mulia dan terpuji. Islam jugatidak mengajarkan kepada umatnyamenjadi manusia yang berwatak kasarkepada orang lain. Bahkan kepada or-ang berbeda keyakinanpun harus san-tun dan hormat. “Dalam Surat al-Anbi-yaa’ ayat 107 dijelaskan, ‘Dan tiadalahKami mengutus kamu, melainkan untuk(menjadi) rahmat bagi semesta alam’,”paparnya merujuk ayat al-Qur’an.

Sebagai agama rahmatan lil‘alamin, ulas ayah lima anak ini, artinyaIslam merupakan agama yang membawarahmat dan kesejahteraan bagi seluruhalam semesta. Termasuk hewan, tum-buhan dan jin, apalagi sesama manusia.Islam melarang manusia berlaku se-mena-mena terhadap makhluk Allah.

Rasulullah SAW dalam sebuah Ha-dits yang diriwayatkan al-Imam al-Ha-kim: “Siapa yang dengan sewenang-we-nang membunuh burung, atau hewan lainyang lebih kecil darinya, maka Allah akanmeminta pertanggungjawaban kepada-nya.” Sebab burung mempunyai hakuntuk disembelih dan dimakan, tetapibukan untuk dibunuh dan dilemparkansemena-mena. “Kalau dengan hewansaja tidak boleh sewenang-wenang,apalagi sesame manusia,” tukasnya.

Oleh karena itulah, tegas WakilKetua Dewan Musytasar DMI Jatim ini,sikap mencaci dan melecehkan kepadaorang lain dan orang beragama lain,apalagi dengan sesama umat Islam,sungguh perbuatan tidak terpuji. Se-perti yang tertera dalam al-Qur’an suratal-Maidah ayat 8: “Hai orang-orangyang beriman, hendaklah kamu jadi or-ang-orang yang selalu menegakkan (ke-benaran) karena Allah, menjadi saksidengan adil. Dan janganlah sekali-kalikebencianmu terhadap suatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidakadil. Maka berlaku adillah, karena adilitu lebih dekat kepada takwa. Dan ber-takwalah kepada Allah, sesungguhnyaAllah Maha Mengetahui apa yang kamukerjakan.”

Jadi, kita diperintahkan untukmengajak dan menegakkan kebenarandi jalan Allah, tapi tidak dengan carakekerasan, pelecehan dan penghinaan.“Umat Islam diperintahkan untuk me-ngajak dan menegakkan kebenaran dankeadilan dengan bijaksana,” tambahnyamenandaskan.

Laporan: Muhammad Hisyam,Dedy Kurniawan (Surabaya).

Page 10: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

10 MPA 341 / Pebruari 2015

Maraknya akunpenistaan agama, sesung-guhnya berkaitan eratdengan fenomena Islamo-phobia yang terjadi didunia Barat. Merekakhawatir kalau Islammenjadi kekuatan blokbesar secara global yangdapat melemahkan mereka.“Isu terorisme yangdigaungkan di duniaIslam, di belakangnyaadalah agen-agen Baratdan Zionisme Internasio-nal,” tukas Prof. DR. Hb.Mohammad Baharun, SH, MA. Untukmendalami hal itu, reporter MPASyaifudin Ma’arif mewawancaraimantan Rektor Universitas NasionalBandung dan Ketua Komisi Hukumdan Perundang-undangan MUIPusat tersebut. Berikut hasilwawancaranya:

Akun penistaan agama terutamakepada agama Islam baik melaluimedia sosial maupun media massabegitu gencar beredar dan mudahditemui oleh masyarakat. Kalaudalam pandangan Anda, fenonema apayang sebenarnya terjadi?

Fenomena yang belakangan inimarak diperbincangkan, sebenarnyamerupakan fenomena yang lamaterjadi di belahan dunia Barat;fenomena munculnya Islamophobia diBarat. Ancaman kependudukan darikaum migran maupun penduduk aslidi Eropa dan Amerika, yang notabenemayoritas dari Asia ada yangmembawa ajaran Islam, yangkemudian dianut warga mereka. Halitulah yang membuat mereka cemas.Pandangan keagamaan dan gayahidup yang selama ini mereka anutseolah-olah tengah menghadapisebuah ancaman besar dan itu padaakhirnya melahirkan kecemasan dalamkehidupan mereka sehar-hari. Dankecemasan itu diwujudkan dalambentuk pelecehan terhadap agama. DiSpanyol beberapa waktu lalu ada

perayaan Kejatuhan PemerintahanIslam lebih 500 tahun yang lalu.Mereka membawa bendera “Laa IlahaIllallah Muhammad Rasulullah” yangdijungkirkan, denganmenggendongnya seakan membawajenazah yang mau dikuburkan.Ironisnya, itu terjadi di dunia Baratyang disebut sebagai “kampium”demokrasi dan hak-hak asasi ternyatajustru mereka tidak toleran terhadapperbedaan dan nilai-nilai hak asasi itusendiri.

Mengapa dalam pandanganDunia Barat, terutama pascaperistiwa 11 September, setiaptindakan terorisme selalu dikaitkandengan umat Beragama (Islam)?

Pandangan negatif dan pejoratif(melecehkan) ini karena politikhegemonik Barat masih memandangIslam dalam tindakan (orang perorang/kelompok kecil) secarasubjektif, dan tidak memandanghakikat secara objektif Islam dalamajaran. Bahwa Islam yang “RahmatanLil ‘Alamien” itu sesungguhnya antikekerasan dalam bentuk apapun.

Apa yang mendasari lahirnyasikap Islamophobia di dunia Barat?

Pertama, mungkin karena stigmaperang salib. Kedua, semangathegemoni dan merasa unggul,sehingga mengkhawatirkan Islamsebagai kekuatan politik dapat

menjadi blok besar secaraglobal yang dapatmelemahkan mereka.

Siapa sebenarnyaaktor intelektual yangmelahirkan sikapIslamophobia?

Saya kira masalahnyabukan siapa aktornya. Akantetapi demikianlah blueprint, yang mereka milikiuntuk memenangkanperang peradaban dalam erapost kolonialisme ini.Berdirinya NATO yang

mengecilkan peran Turki karenaMuslim, adalah salah satu bukti Islamdianggap ancaman laten mereka.Sehingga berbagai cara dan metodediterapkan untuk melemahkan kekuat-an Islam sebagai realitas sosial politikyang amat penting secara global.

Bagaimana peran Zionis Yahudidalam pencitraan atau tumbuhnyasikap anti Islam?

Karena sudah semenjak lamasudah ada komitmen kepentinganantara Kristiani-Yahudi, maka jelaskepentingan keduanya menjadi salahsatu pokok untuk menegakkanhegemoni di tengah peran Umat Islamsekarang ini.

Pasca runtuhnya komunisme diEropa Timur sebagai lawan politikdunia Barat, telah menumbuhkankekuatan politik baru di berbagaibelahan dunia. Dan ini dianggapsebagai ancaman bagi mereka,sehingga harus dihancurkan denganberbagai cara. Menurut Anda cara-cara apa saja yang dipakai duniaBarat (Zionis) untuk menjagadominasi mereka?

Cara yang paling efektif untukmenundukkan dunia Islam, adalahmenciptakan stigmatisasi di tengahUmat Islam dengan isu terorisme,yang sebenarnya itu di belakangnyaadalah agen-agen Barat dan ZionismeInternasional. Runyamnya sebagaian

Prof. DR. Hb. Mohammad Baharun, SH, MAGuru Besar Sosiologi Agama Universitas Nasional Bandung

Siasat Mengadu-domba Umat Islam

Page 11: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

11MPA 341 / Pebruari 2015

umat kita termakan denganagenda mereka.

Dalam catatan sejarahBani Israil atau Zionis Yahuditidak pernah bisa hidup akurdengan negara tetangga ataukelompok lainnya, contohPalestina. Mengapademikian?

Yahudi sebagai individu,mungkin ada yang baik. Bahkan adasejumlah mereka masuk Islam. NamunYahudi sebagai suatu kekuatan politiksangat berbahaya dan mengancamperdamaian. Kejahatan Yahudi politik(Zionisme) mendapat dukungan Baratdengan memainkan siasat “doublestandard”. Suatu bukti nyata bahwaBarat dan AS tidak toleran, tidak adildan ademokratis dalam konteksmemandang eksitensi pemerintahanPalestina.

Bagaimana pandangan Andadengan adanya tuntutan penghapusanundang-undang tentang laranganPenodaan Agama yang dilakukanoleh sekelompok masyarakat,dengan berdalih pemasungan

kebebasan beragama?Buktinya di Barat sendiri sampai

saat ini tidak menemukan cara untukmemberikan solusi hukum terhadapkejahatan penodaan/penistaan agama.Seperti yang baru terjadi di Paris bagipenerbitan Charlie Hebdo itu – peme-rintah terhalang kebebasan pers danmenyatakan pendapat. Seolah mem-berikan peluang orang untuk mela-kukan kejahatan penghinaan terhadapkebebasan agama orang lain. DiIndonesia kita bersyukur punya UUNo. 1/PNPS/1965 tentang penodaan/penistaan agama. Yurisprudensi kasusSampang yang enkrag (baik tingkatPN sampai MA) justru semakin me-neguhkan kepastian hukum terhadappara pelaku penodaan agama

tersebut.

Apakah gerakan Zionisyang secara masif ini jugaterjadi di berbagai negara ter-masuk Indonesia? Bagaimanabentuk-bentuk gerakan itu?

Gerakan Zionisme yangtampak, adalah adu dombaumat Islam. Misalnya di Indo-nessia, mayoritas umat

Ahlusssunnah wal Jama’ah sebagaikekuatan dile-mahkan dengan adudomba di antara mazhab danormasnya mengai hal-hal bersifat furu’yang sebenarnya sudah selesai.

Apa yang harus dilakukan olehumat Islam agar memiliki ketahanandalam menghadapi tekanan maupunskenario global yang ingin menghan-curkan Islam baik dari dalam mau-pun luar?

Bersatu dalam ukhuwwah yanghakiki. Islam sebagai kekuatan sosialpolitik harus ikut berperan dalam ne-gara. Untuk menjaga ketahanan nasio-nal dan NKRI, negara harus mengayo-mi benteng kekuatan umat Islam dariancaman luar.

Page 12: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

12 MPA 341 / Pebruari 2015

Upaya pencabutan UU tentangPenodaan Agama, judicial review ter-hadap UU Pernikahan dan sebagainya,akan terus ada hingga kapanpun. Sebabmenurut Drs. H. Imam Tabroni, MM, halsemacam itu sudah ada sejak dulu. “Pe-mikiran semacam itu sudah cukup lamasekali. Dan Alhamdulillah, hingga kiniupaya-upaya itu gagal,” ucapnya pe-nuh syukur. “Tapi kelompok-kelom-pok skularis tak pernah mau menye-rah. Mereka tidak akan berhenti untukterus berusaha melegalkan cita-cita-nya,” paparnya.

Kreator yang bersembunyi di-balik LSM-LSM tersebut, tutur Se-kretaris Umum MUI Jawa Timur ini,adalah kelompok anti agama. Sehing-ga kehadiran agama menjadi peng-halang ideologi mereka. Tentu de-ngan hilangnya kolom agama di KTPdan dihapuskanya UU tentang penis-taan agama, akan terjadi kesulitan da-lam pembinaan umat. “Ketika tak adaketentuan hukum yang mengikat, me-reka jelas akan berbuat seenaknyasendiri,” simpulnya.

Dari sinilah, sambung pria kela-hiran Blitar 7 Pebruari 1947 ini, se-hingga banyak muncul aliran-aliransesat. Targetnya jelas, mereka inginmengacau-balaukan sistem hukumyang berlaku di negara kita. “Kalauselama ini mereka seakan-akan men-junjung tinggi keadilan dan menegak-kan HAM, itu cuma setrategi untukmencari dukungan semata,” paparnya.

Setelah PKI dibubarkan, katadosen UNSURI Surabaya ini, mulailahwacana HAM mengemuka di negeri ini.Sebab mereka membutuhkan payunguntuk menggolkan cita-cita ideologimereka. “Pola pikir, cara, upaya dan ge-rakan mereka selalu mengerucut padaanti agama. Kenyataan ini tak bisa di-pungkari!” tandasnya. “Sayangnya, ke-banyakan umat Islam tak menyadari ka-lau mereka membawa misi yang sangatberbahaya sekali,” katanya menya-yangkan.

Upaya-upaya tersebur, menurutsuami (alm.) Nurkholifatun Ningsihyang dikaruniai tiga anak ini, adalahmerupakan kegigihan kelompok kiri.

Mereka akan terus berulang-ulang me-lakukan gerakan serupa hingga berhasiltujuannya.”Isu-isu wacana yang merekalontarkan seiring; nikah beda agama,pengosongan agama di KTP, pengha-pusan UU penistaan agama,” ungkap-nya serius.

Selama ini, MUI sudah berupayamembendung faham-faham menyimpang

yang bersemayam pada tubuh aliran-aliran sesat. Sebab semua itu tidak lepasdari sepak terjang kelompok-kelompokkiri. Oleh karenanya, pihak MUI selalumenghimbau dan menekankan padamasyarakat, bahwa rakyat Indonesiakhususnya umat Islam jangan asal men-dukung aliran yang tidak jelas. “Kita ha-rus sanggup berpikir jernih. Setiap kaliakan melakukan dukungan, hendaknyaterlebih dahulu berhitung manfaat-ma-dharatnya,” ujarnya menyarankan.

Yang sangat disesalkan kakek 5cucu ini, adalah adanya beberapa cen-dekiawan Muslim yang notabene putraKiai tapi pola pikirnya masih terjangkitidengan sekularisme dan liberalisme.Begitu bangganya mereka mendewa-dewakan kekuatan otak. Padahal otakmanusia itu jelas-jelas sangat terbatas.“Pegangan umat Islam itu adalah al-

Qur’an dan bukan otak. Sebab otak ma-nusia itu fungsinya untuk menganalisissaja,” jelasnya. “Inilah yang seringkalijustru terbalik,” sesalnya.

Sesungguhnya, ujar Tabroni, umatIslam saat ini menghadapi serangan daridua arah; dari luar dan dari dalam umatIslam sendiri. Seperti adanya kelompokyang mengatasnamakan Islam funda-

mental. Oleh karenanya, kini MUI me-lakukan kaderisasi ulama’ melalui wa-dah PKU (Pendidikan Kader Ulama’).“Sudah seharusnya kita membuatkonsep pemikiran yang sama untukmenghadapi tantangan yang bertubi-tubi ini,” pintanya berharap.

Bagi Prof. Dr. H. Thohir Luth,MA, jika ada orang Islam menghujatagama Islam, itu karena kebodohan-nya. Dia mengetahui Islam hanya me-nurut kata orang. Tidak mempelajariIslam secara mendalam. Atau bisa jadidia mendapat pengetahuan tentangIslam dari orang lain, yang notabenesumbernya tersebut juga tak pahambetul tentang Islam. “Nah, ini ko-nyol!,” tukasnya singkat.

Namun jika ada orang di luar Is-lam menghujat dan memusuhi Islam,tutur Ketua Pimpinan Wilayah Mu-hammadiyah Jawa Timur ini, tentu ituada muatan politisasi agama. “Seti-daknya, mereka berupaya membuat

opini bagi masyarakat bahwa: ini lhoagama yang kalian yakini, sebenarnyaseperti ini,” ulasnya.

Secara internal, kata pria yang lahirdi Flores 7 Agustus 1954 ini, rusak danruntuhnya Islam itu bisa jadi karena or-ang Islam sendiri. Sebab mereka menge-tahui Islam hanya secara sepotong-se-potong. Tidak mengetahui dan mengkajiIslam dari sumber-sumber yang asli, darial-Qur’an dan as-Sunnah. “Mereka ha-nya mendengar Islam dari apa kata o-rang,” ungkapnya berterus terang.

Menurut Guru besar Ilmu HukumIslam Universitas Brawijaya Malang ini,negara-negara Barat tidak rela melihatnegara-negara yang dulu didominasikomunis dan fasisme, sekarang justruhampir di semua negara sudah tumbuhIslam dengan berbagai karya inovasi dibidang ilmu pengetahuan dan tek-

Islam NusantaraMenjaga Toleransi Umat Beragama

Drs. H. Imam Tabroni, MM

Page 13: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

13MPA 341 / Pebruari 2015

nologi.Itulah pasalnya, simpul penulis

buku ‘Syari’at Islam, Mengapa Takut?’ini, mereka menganggap Islam sebagaiancaman. Kini mereka sedang mengge-lar sebuah kekuatan baru, yakni men-jadikan Islam sebagai Common Enemy(Islam sebagai musuh bersama). “Takheran jika Islam terus diserang dan ber-upaya dijatuhkan melalui berbagai caradan berbagai media baik film, gambar-gambar karikatur dan sebagainya,”urainya memaparkan fakta.

Untuk menghadapi cara-caraseperti itu, tutur Ketua Program

Pengembangan Agama (PPA) Univer-sitas Brawijaya Malang ini, kita tak bisamengandalkan organisasi dunia sepertiPBB. Sebab wajah PBB sendiri tidakjelas. Ia tak punya komitmen untukmembela agama. Bahkan mereka seringmenetapkan kebijakan-kebijakan secaramendua. “PBB tak cuma bermuka duatetapi bahkan dasamuka,” tukasnya ge-ram. “Jika PBB ada kepentingan, merekaakan bela habis-habisan. Tapi sebalik-nya, kalau tak ada kepentingan justruakan diinjak-injak,” kata lelaki yang jugamenulis buku ‘Masyarakat Madani,Solusi Damai Dalam Perbedaan’ inimenambahkan.

Untuk itulah, NKRI hendaknya kitakukuhkan bersama sebagai sesuatuyang final. Menurut Drs. Husnul Maram,MHI, selama pesantren ada niscaya Ne-gara Kesatuan Republik Indonesia tetapakan terjaga. Sebab pesantren terbuktimenjadi salah satu penyokong setiaNKRI. “Dengan pandangan inklusivi-tasnya, pesantren mampu hadir sebagai

pengayom bagi seluruh masyarakat,”ujarnya.

Menurut Kepala Bidang Pendidik-an Diniyah dan Pondok Pesantren Kan-wil Kemenag Prov. Jatim ini, ada tigaperan besar dalam kesejarahan yangtelah dimainkan secara cantik pesantrendi Nusantara. Selain sebagai intitusikeagamaan, dalam perjalannya ponpesjuga berperan aktif sebagai institusipendidikan. Tak hanya itu, pesantrensebagai intitusi pendidikan tertua dinegeri ini juga hadir sebaga lembagasosial yang aktif memberikan kritik so-sial. “Pondok pesantren juga kerapkali

hadir untuk menyelesiakan berbagaiproblem sosial kemasyarakatan,” tu-kasnya.

Sebagai institusi agama – sebagaiciri khasnya selama ini, pesantren meng-khususkan diri dalam pengkajian aga-ma. Dengan spesialisasi dalam tafaqq-uh fiddin, pesantren terbukti berhasilmembentuk para santrinya menjadimanusia yang taat beragama. Tak hanyaitu saja, dengan pemahaman yang di-kantongi tersebut, para santri mampumenjadi sosok warga yang tunduk ter-hadap tatanan negara serta menghargainorma-norma sosial.

Dengan peran inilah, lembaga pe-santren mampu menghalau faham teror-isme. Sebab faham tersebut merupakanbentuk penyimpangan terhadap ajaranagama. “Dengan pemahaman ajaranagama yang kuat, pondok pesantrenjuga sanggup menangkal segala bentukkonflik agama,” ujarnya meyakinkan.

Beberapa waktu lalu, memangsempat mencuat konflik aliran yang

Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA Drs. Husnul Maram, MHI

disinyalir disebabkan kelompok tertentuyang mengusung faham purifikasi baru.Tapi menurut mantan Kepala Kanke-menag Lamongan ini, hal itu masih ber-ada dalam batas normal. Artinya gerak-an itu belum terbukti menjadi api penyu-lut adanya konflik sosial. “Konflik yangmencuat itu lebih dominan dilatarbela-kangi oleh motif sosial,” tandasnya.

Sebagai langkah antisipatif, padatahun lalu Kementerin Agama RI ber-sama Mahkamah Konstitusi telah me-ngumpulkan seluruh pengasuh pesan-tren demi mewujudkan pendidikan Is-lam yang rahmatan lil ‘alamin. Selain

itu, Kemenag juga membuka programbeasiswa S2 kader ulama’ dengan Pro-gram Studi Manajemen Pendidikan Is-lam dan Program Studi Islam Nusantara.“Progam ini sangat penting demi mem-berikan pemahaman Islam Nusantaraatau Islam Indunisiyyin,” tukas mantanKasi Pekapontren Kankemenag Gresikini.

Pemahaman Islam Nusantara,menurutnya, harus dikembangkan danmenjadi konsen bersama. Dengan pe-mahaman Islam model ini, Islam hadirsebagai pegayom bagi semua golong-an. Jadi, umat minoritas nggak perlutakut kepada umat Islam khususnyapesantren. Ssebab secara historis pe-santren selama ini turut menjaga tole-ransi umat beragama. “Sejak kelahiran-nya, pesantren membawa misi IslamNusantara yang rahmatan lil a’alam-in,” pungkas mantan kasubbag TataUsaha Kankemenag Gresik.

Laporan: Mey.S, Suprianto, M.Tajuddin Nurcholis (Surabaya).

Page 14: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

14 MPA 341 / Pebruari 2015

Page 15: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

15MPA 341 / Pebruari 2015

Page 16: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

16 MPA 341 / Pebruari 2015

Ada pemandangan berbeda diKanwil Kemenag Prov. Jatim pada 7Januari kemarin. Sebab ada lawatanrombongan yang dipimpin langsungoleh Menteri Muda di Pejabat KetuaMenteri Hal Ehwal Islam dan MenteriMuda Pembangunan Infrastruktur Sa-rawak Malaysia. Lawatan ini merupakanrangkaian kunjungan selama lima haridi Makasar, Sulawesi dan Surabaya.

Dalam lawatan tersebut, PejabatMenteri Hal Ehwal membawa sekitar15orang; yang terdiri dari akil dari Kedu-bes Malaysia di Indonesia, pengurusHarokah al-Hikmah di Serawak, Per-wakilan Majelis Islam Serawak, dan Ahlilembaga Majelis Islam Serawak. Selainitu. ada pula perwakilan Chinese Mos-lem Serawak, Mantan Imam Besar Mas-jid Serawak yang juga sebagai Penasi-hat Lembaga Amanah Negeri Serawak,perwakilan Mualaf Serawak, pendakwahHarokah Islamiyah Serawak, dan pe-ngurus Baitul Mal Serawak.

Dalam kesempatan ini, perwakilandari Malaysia dibuat takjub denganpotensi yang dimiliki Jawa Timur dankeragaman yang ada di dalamnya.Dengan jumlah penduduk 37 juta lebihyang terdiri dari beberapa pemeluk aga-ma, ternyata tidak banyak konflik yangtimbul. Banyaknya ormas Islam yangada tidak menjadi sumbu pertikaian.

Sesuai data MUI Jatim, di Jawa Ti-mur dengan jumlah populasi penduduk37.879.713 mayoritas adalah Muslim de-ngan angka 95,47 persen. Sisanya dihuni

pemeluk Protestan, Katolik, Hidu, Budhadan Konghucu. Karena mayoritas Mus-lim tak heran jika di seluruh Jatim tersebar43 ribu masjid dan 165 Mushalla.

Sementara itu, menurut data Kan-wil Kemenag Prov. Jatim, Provinsi inimemiliki Madrasah Aliyah Negeri se-banyak 90 lembaga, 183 MTsN, dan 148MIN. Sementara itu, jumlah MadrasahAliyah swasta adalah 1.253 lembaga,2.923 MTs swasta, 6.361 MI swasta. In-stitusi pendidikan Islam ini masih di-lengkapi dengan 5.147 pondok pesan-tren yang tersebar di seluruh Jawa Ti-mur. “Ini adalah salah satu kekuatankami dalam mewujudkan masyarakat

Kanwil Kemenag Prov. JatimMendapat Lawatan dari Kementerian Malaysia

Jawa Timur yang taat beragama, rukun,cerdas, mandiri dan sejahtera lahirbatin,” tandas Drs. H. Supandi, MPdsaat mewakili Kepala Kanwil KemenagProv. Jatim.

Sementara itu, Tuan Datuk Ir. H.Daud bin Abdurrahman sangat terkesandengan sambutan dari Kanwil KemenagProv. Jatim dan MUI Jatim. “Saya sangatbergembira dengan sambutan dan pe-nerimaan Kemenag Jatim dan MUI. Se-moga ini akan menjadi wadah silatura-him yang baik ke depan,” ujar PejabatKetua Menteri Hal Ihwal Islam dan Men-teri Muda Pembangunan InfrastrukturSerawak Malaysia tersebut. Pri

ANTUSIAS. Para delegasi dari Malaysia salut dengan potensi yag dimiliki Kemenag Prov Jatim

Dari Kanan: KH Abdussomad Bukhori (MUI jatim) Drs H Supadi MPd (KabidPenma kanwil Kemenag Jatim) Ir H Daun bin Abdurrahman (Menteri Muda

Malaysia)

Page 17: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

17MPA 341 / Pebruari 2015

Di penghujung tahun2014 Bidang PendidikanAgama Islam Kantor WilayahKementerian Agama PropinsiJawa Timur memperoleh ‘KadoManis’ berupa prestasi-pres-tasi nasional. DiantaranyaLomba Apresiasi Guru PAI Ber-prestasi, Lomba Apresiasi Se-kolah Pengembangan PAI,Lomba Penulisan Cerita Islami[Ceris] dan Lomba Karya Il-miah Remaja [LKIR] PAI.

Pada Lomba ApresiasiGuru PAI Berprestasi BidangPendidikan Agama Islam Kan-tor Wilayah Kementerian Aga-ma Propinsi Jawa Timur me-nempatkan 2 orang sebagai Juara 1 padaperhelatan Apresiasi Pendidikan Islam(API) Lomba Guru PAI BerprestasiTingkat Nasional, yang penganugerah-annya dilaksanakan pada tanggal 16Desember 2014 malam di HotelBorobudur Jakarta.

Kedua wakil Jawa Timur yang me-nyabet Juara 1 tersebut adalah Nafidza-tul Ummah, S.Ag, M.Pd guru PAI SMKN1 Bojonegoro sebagai Juara 1 LombaGuru PAI Berprestasi Jenjang SMK danRiris Ratnasari, M.Pd.I guru PAI SMKN1 Magetan sebagai Juara 1 Lomba GuruPAI Berprestasi Jenjang SMA. Denganprestasi tersebut Jawa Timur menyabetjuara terbaik dan terbanyak.

Selain Juara 1, Jawa Timur juga me-

nempatkan 2 orang wakil sebagai Juara2 Nasional dan 2 [dua] wakil sebagaiJuara 3 Nasional. Drs. Abd. Wahid Imam,M.Pd.I dari SMAN Grujugan Bondo-woso sebagai Juara 2 Lomba Guru PAIBerprestasi Jenjang SMA dan IkhwanKurniawan, S.Pd, TK Negeri Pembina 1Kota Malang sebagai Juara 2 Lomba

Guru PAI Berprestasi Jenjang TK.Sedangkan Nur Anas, S.Ag, M.Pd danElok Riskia, M.Pd.I sebagai Juara 3Lomba Guru PAI Berprestasi JenjangSMK dan SMP.

Sementara Jawa Timur juga me-nempatkan para Juara Harapan masing-masing adalah Arip Setyoadi, M.Pd.Idan Tafsirul Anam, S.Ag pada jenjangGPAI SD, Agus Ainurraziqin, MA padajenjang SMP, Said Wahid, S.Ag, S.Pd,M.Pd.I pada jenjang SMA, Drs. Ya’kub,M.Pd.I dan Drs. Ahmad Rosidi, M.Pd.Ipada jenjang SMK.

Pada lomba yang lain, Bidang Pen-didikan Agama Islam Kantor WilayahProvinsi Jawa Timur juga menempatkan3 orang wakil pada Lomba Apresiasi Se-

kolah Pengembang PAI; masing-ma-sing SMAN 2 Jember sebagai Juara 2Sekolah Pengembang PAI jenjangSMA, SMPN 3 Tuban sebagai Juara 2Sekolah Pengembang PAI jenjang SMP,dan TK Islam Insan Kamil Tuban se-bagai Juara Harapan SekolahPengembang PAI jenjang TK.

Yang tidak kalah penting-nya, di penghujung tahun 2014ada 4 dari 7 Guru PAI pada seti-ap jenjang pendidikan lolosdalam Seleksi ke Oxford Uni-versity the United of Kingdom(Inggris). Keempat Guru PAItersebut masing-masing Mu-dzakkir, M.Ag, M.Pd.I dariSDN Menanggal Surabaya,Bagus Mustakim, M.Si dariSMPN 2 Karangjati Ngawi, NurHuda Kurniawan, M.Si dariSMPN 2 Ngawi, dan NanikNurhayati, S.Ag, M.Pd,I dariSMAN 5 Madiun.

Keberangkatan merekake Oxford University didam-

pingi Kepala Bidang Pendidikan AgamaIslam Kantor Wilayah KementerianJawa Timur H. Mas’ud, S.Ag, M.Pd.Ibeserta 30 Guru PAI dan 8 KepalaBidang PAIS/PAKIS se-Indonesia.

Sebelumnya pada bulan Nopember2014, ada 6 siswa SMA/SMK di AjangLomba Penulisan Cerita Islami [Ceris]dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja[LKIR] Pendidikan Agama Islam.Keenam siswa tersebut masing-masingHaryas Subyantara Wicaksana siswaSMAN 1 Pacitan sebagai Juara 2 LombaPenulisan Cerita Islami (Ceris) TingkatNasional, Juara Harapan ada NurlailaRheanita Putri siswa SMAN Jember(Ceris), Rodlatul, serta Juara berbakatada Nabila Qurrota A’yun SMKN 1

Ponorogo dan Norma Gupita AnjaniSMAN Ploso Jombang.

Nama-nama di atas adalah paraJuara yang Memberikan Jejak dalamMengukir Prestasi di Bidang PAISKantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Jawa Timur pada penghujungtahun 2014. Anto

Kado Manis Bidang PAIS di PenghujungAkhir Tahun 2014

Pemberian Penghargaan Juara IGuru PAI Berpretasi Jatim oleh Menteri Agama RI

Ucapan Selamat Direktur Pendidikan Agama Islamkepada para Pemenang Lomba

Foto Bersama Para Juara Wakil Jawa Timur

Page 18: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

18 MPA 341 / Pebruari 2015

MTsN Terate Pandian Sumenep dino-batkan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional.Penghargaan tersebut diserahkan langsungoleh Menteri Kebudayaan dan PendidikanDasar dan Menengah Anies Baswedan, sertaMenteri Lingkungan Hidup dan KehutananSiti Nurbaya, di Auditorium Manggala Wa-nabakti, Jakarta Pusat pada Senin 22 De-sember 2014 lalu.

MTsN Teratepun menjadi satu-satu-nya madrasah Adiwiyata Nasional pertamadi Madura, serta menjadi jujugan sekolahdan madrasah untuk studi komparatif. Peng-hargaan itupun kian memantapkan langkahMTsN Terate menuju Madarasah AdiwiyataMandiri.

Sejak tahun 2012, madrasah ini telahbertekad menjadi madrasah adiwiyata.Sebab menurut H. Hairuddin, S.Pd, M.Pd.I,anak yang terbiasa hidup bersih dan sehatakan terbiasa hidup tertib. “Proses belajarmengajarpun semakin kondusif,” tandasKepala MTsN Terate ini.

MTsN Terate telah mem-berikan kesadaran kepada siswatentang betapa pentingnya pedu-li dengan sampah. Di madrasahini, telah disediakan tempat sam-pah yang sudah dipilah untukmasing-masing kriteria sampah.Warna hijau untuk sampah basahberupa sisa makanan, daun danranting. Untuk bak sampah ber-warna kuning diperuntukkanmenampung sampah kering be-rupa kaca, kaleng maupun plas-tik. Sementara yang berwarna or-ange, khusus sampah baterai ke-ring, tinta printer dan lain-lain.

Bekerjasama dengan Ba-dan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Sume-nep, MTsN Terate telah memiliki gedungseluas 7x4 m untuk mengolah sampah or-ganik menjadi pupuk kompos yang diman-faatkan untuk membantu kesuburan ta-naman di sekolah. Sementara untuk sampahanorganik, papar suami Wiwin Suhaili Su-lastri ini, dimanfaatkan oleh para siswa

sebagai bahan untuk membuat ragam kete-rampilan produk kerajinan daur ulang, se-misal lukisan, pot bunga, tanaman kertas,dan lain sebagainya.

MTsN Terate juga berupaya mengura-ngi sampah plastik. Kantin sekolah telahmeminimalkan menjual jajanan yang dibung-kus plastic. Juga tidak lagi menjual minumanberwadah plastik. “Sebagai gantinya, di tiapkelas telah disediakan air galon,” terang ayahenam anak ini.

Di MTsN Terate ini, setiap kelas ber-kewajiban merawat dan mengelola taman danpohon asuh agar tetap hidup dan tumbuhsubur. “Kami juga menunjuk empat siswadi setiap kelas untuk menjadi Duta Adiwi-yata,” papar mantan Waka KurikulumMTsN Sumenep itu.

Di madrasah ini juga telah dibangunGreen House. Disamping untuk melakukanpembibitan, juga digunakan sebagailaboratorium tanaman. Selain beragam

tanaman hias, juga tanaman produktif yangjumlahnya tak kurang dari 24 jenis pohon –yang berumur mulai dari 1 bulan hingga 6bulan. Seperti pohon atau tanaman Andong,Krokot, Puring, Kaktus, Mawar jambe, Al-pukat, lidah buaya, beras tumpah, sri rejeki,keladi, kamboja, pohon zig zag, rambutan,kelengkeng maupun sawo. “Kami juga te-

ngah melakukan pembibitan tanaman khasSumenep seperti Pohon Cemara Udang yang

jumlahnya mencapai 50 po-hon,” papar pria yang jugamengampu mata pelajaranMatematika ini.

Selain itu, juga ada Ke-bun Toga untuk menanam be-ragam tanaman obat yang bisadigunakan untuk bahan pem-buatan jamu. Ruang selasarmadrasahpun dimanfaatkanuntuk tempat beragam tanam-an toga yang dipasang meng-gantung. MTsN Terate kini kiantampak lebih indah dan asridengan beragam tanaman yangberaneka macam warnanya.

Bunga Pucuk Merah dan Palem tam-pak menghias indahnya taman di halaman.Keindahan aneka ragam tanaman itupunserasa sempurna dengan adanya 500 pohonbunga anggrek yang tengah dibudidayakan.Madrasah itupun tampak lebih lapang dansejuk dengan tersedianya Ruang TerbukaHijau (RTH) sebagai paru-paru sekolah.

Madrasah ini juga mengajak siswa turutmembuat banyak sumur resapan Bioporisedalam setengah meter di lingkungan seko-lah dan membuat lima sumur resapan dengandiameter 2 m dan kedalaman 6 m. Empatsumur diletakkan di sekolah dan yang satudiletakkan di lingkungan pesantren sebelahsekolah. “Saat ini kami juga telah menam-pung sisa air wudlu dan memanfaatkannyauntuk menyirami tanaman,” ujar alumni Fak.MIPA Jurusan Matematika IKIP Malang ini.

Semua program di madrasah ini selaludiintegrasikan dengan lingkungan. Materipelajaran dan beragam kegiatan ekstra ku-

rikuler yang sesuai dengan upayaperlindungan dan pengelolaanlingkungan hidup telah dikem-bangkan di madrasah ini. SelainPramuka, juga ada Kader Kese-hatan Ramaja (KKR), KaderPecinta Lingkungan (KPL), Ma-ding bertema lingkungan, hinggaekstra keagamaan yang bertema-kan wawasan lingkungan. “Ka-mi menyebutnya dengan istilahpembinaan kader,” ujarnya.

Cita-cita MTsN Teratemenjadi Madrasah AdiwiyataMandiri disambut baik oleh Ke-menag Kab. Sumenep. “Kami su-dah memilih 10 madrasah sebagaisekolah binaan MTsN Terate.

Kami sudah buatkan SKnya dan kami inginmemulainya dari madrasah, karena kami yakinmadrasah bisa,” tutur Drs. Ec. H. Moch. Sho-diq, M.Pd.I. “Untuk mendukungnya, kamijuga sudah menyiapkan anggaran untukMTsN Terate yang sudah masuk dalam ang-garan tahun 2015,” tandas KaKemenag Kab.Sumenep ini. Dedy Kurniawan, Syaf Anton

Menuju Madrasah Adiwiyata Mandiri

H. Hairuddin, S.Pd, MM.Pd.I

H. Hairuddin, S.Pd, MM.Pd.Isaat menerima penghargaan dari Mendikbud

Penghargaan Adiwiyata Nasional

Page 19: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

19MPA 341 / Pebruari 2015

Kaum kafir Quraisy berputus asadan kehabisan cara untuk membujukMuhammad agar menghentikan dak-wahnya dan membiarkan masyarakatjahiliyah mengikuti agama leluhurnya.Para pemuka mereka kembali berkumpulmenyusun strategi dan langkah baruuntuk tetap dapat menghadang gerakanMuhammad (gerakan Islam).

Setelah missi Utbah bin Rabiah sa-lah seorang diplomat unggulan yangmenjadi utusan mereka dengan “strategi4 jika-nya”, (yaitu jika kau menghendakikekayaan, kemuliaan, kerajaan/kekua-saan, wanita, sembuh dari penyakit),yang ditawarkan kepada Nabi Saw se-muanya ditolak mentah-mentah sehing-ga gagal membujuk Nabi Saw. Bahkanketika Utbah mendengar Nabi Sawmelantunkan ayat 1-6 Surah al-Fushsh-ilat (sebagai jawabannya), Utbah merasatidak kuasa menghadapi ayat-ayat itudengan makna yang dikandungnya. Ha-tinya seperti diliputi kekuatan ghaib.Karena itu, ia segera pergi kembali mene-mui kaumnya, dan sejauh itu ayat-ayatitu masih terngiang di telinga dan fikir-annya seolah memberi peringatan keraskepadanya: “Jika mereka berpaling,katakanlah, “Aku telah memperingat-kanmu dengan petir, seperti petir yangmenimpa kaum “Ad dan Tsamud”,(QS.Al-Fushshilat : 13).

Maka dalam missi kedua ini, merekasepakat mengirim dua orang utusanyaitu Al-Nadhr bin Al- Harits dan Uq-bah bin Abi Mu’ith menemui rahib Ya-hudi di Yatsrib, untuk menanyaka hake-kat Muhammad dan kebenaran ajaranyang didakwakannya. Mereka berharapkaum Yahudi akan mendukung panda-ngan mereka bahwa Muhammad adalahpendusta yang mengaku sebagai Nabi.Ketika kedua utusan ini bertemu de-ngan rahib Yahudi, mereka menyampai-kan:”Salah seorang warga kami di Mek-kah mengaku sebagai nabi. Ia bernamaMuhammad putra Abdullah. Ia munculdi tengah masyarakat Mekkah dan men-dakwahkan agama baru, yang mengajakmanusia menyembah Tuhan Yang Esa,meninggalkan penyembahan berhala,tuhan-tuhan leluhur mereka”. Mende-ngar hal itu, rahib Yahudi merujuk ke-pada kitab suci mereka, terutama padaayat dan bagian yang berbicara tentangakan datangnya nabi baru. Yaitu pasalpertama Kitab Kejadian ayat 33, Perja-

lanan Kedua, halaman 334 dari KitabPerjanjian Lamam atau Taurat. Merekamendapatkan jawaban disana bahwa“Muhammad adalah nabi yang dinanti-kan manusia yang berasal dari Faran(Makkah)”. Tetapi jangan lupa kaum Ya-hudi dikenal sebagai kaum yang culas.Seperti biasanya, mereka tidak memberi-kan jawaban yang otentik dan tulus ke-pada utusan Kafir Quraisy sebagaimanatertera dalam kitab suci mereka, bahkanmereka mengingkarinya. Mereka me-ngatakan,”Tanyakanlah kepada Mu-hammad mengenai 3 hal. Jika dia dapatmenjawabnya maka kalian harus mem-benarkan dan mengikutinya. Berarti diaadalah Rasul yang diutus Tuhan. Jikatak dapat menjawabnya berarti dia ha-nya seorang pendusta. Kalian janganmengikutinya”. Dengan perasaan takjubdan penasaran,utusan Quraisy itu ber-tanya kepada rahib Yahudi, “Apa yangharus kami tanyakan kepadanya?”.”Tanyakanlah kepadanya tentang parapemuda dimasa lalu.Tanyakan kepadanya tentang laki-laki hebat yang me-ngitari bumi dari sisi barat hingga sisitimur. Dan yang terakhir, tanyakan kepa-danya tentang ruh”, Jawab rahib itu.

Begitu missinya berakhir, keduautusan itu segera kembali pulang keMakkah. Sesampainya di Makkah, mere-ka melaporkan hasil missinya kepadapara pemuka Qiuraisy. Kemudian me-reka, para pemuka, utusan, dan diikutioleh banyak penduduk Makkah pergimendatangi Muhammad untuk menyak-sikan apa yang akan dikatakan Muham-mad ketika mereka menyampaikan ketigapertanyaan itu. Dengan gaya bicarayang angkuh dan menantang, keduautusan berkata kepada Nabi Saw,“Wahai Muhammad, jika kau ingin kamimembenarkan dan mengikutimu, jawab-lah 3 pertanyaan yang akan kamu aju-kan kepadamu (sebagaimana 3 perta-nyaan yang diterima utusan dari rahibYahudi diatas)”. Saat itu Nabi Saw be-lum mengetahui jawaban atas 3 per-tanyaan itu, dan beliau tidak mauberbicara karena dorongan hawa nafsu.Semua yang beliau ucapkan adalahwayu yang diturunkan dari Allah Swt.Nabi Saw meminta waktu kepada me-reka untuk memberikan jawaban serayaberdoa kepada Allah Swt. Lima belashari sudah berlalu, namun wahyu yangdinantikan belum kunjung turun. Kaum

kafir terus menunggu jawabannya. Me-reka berharap Muhammad tidak akanbisa menjawab petrtanyaan itu. Dengandemikian, akan menjadi jelaslah bahwaMuhammad hanyalah seorang pendus-ta. Akhirnya,apa yang dinantikan NabiSaw pun tiba. Allah swt menurunkanwahyu-Nya, melalui surah Al-Kahfi danAl-Isra’. Sebagai jawaban pertanyaanpertama, Allah Swt menurunkan ayat9-26 QS. Al-Kahfi yang berbicara ten-tang Ashabul Kahfi, kisah para pemudayang mempertahankan keteguhan iman-nya sehingga perlu mengasingkan diridalam gua untuk menyelamatkan diridari kejaran dan tekanan rajanya yangdhalim. Menjawab pertanyaan kedua,Allah Swt menurunkan ayat 83-89 QS.Al-Kahfi yang bertutur tentang kisahDzul Qornain yang membangun ben-teng besar dan kokoh untuk menyela-matkan suatu kaum yang lemah dari te-kanan dan ancaman kaum Ya’juj-Ma’jujyang sangat bengis dan kejam. Sedang-kan pertanyaan ketiga, tentang “ruh”,Allah Swt menurunkan ayat ke-85 surahAl-Isra’: “Dan mereka bertanya kepa-damu tentang ruh. Katakanlah, ruh itutermasuk urusan Tuhan-ku, dan tidak-lah kamu diberi pengetahuan (menge-nainya) melainkan sedikit”.

Meskipun jawaban Rasulullah Saw,begitu jelas dan benar, tetapi kafirQuraisy tetap enggan mengakui danberiman kepada Nabi Muhammad Sawsebagaimana janji mereka. Sebaliknya,mereka tetap dalam keangkuhan, ke-dunguan, keingkaran, dan kekafirannya.Bahkan mereka berani menantang NabiSaw dan Allah Swt, sebagaimana tere-kam dalam QS.Al-Anfal : 32 :”Dan(ingatlah), ketika mereka (orang-or-ang musyrik) berkata, ‘Ya Allah jika be-tul (Al-Quran) ini, dialah yang benardari sisi Engkau, maka hujanilah kamidengan batu dari langit, atau datang-kanlah kepada kami adzab yang pe-dih”. Kendati demikian, peristiwa initelah disaksikan oleh banyak pendudukMakkah sehingga mereka mengetahuikebenaran Nabi Muhammad Saw danagama yang didakwahkannya. Peristiwaini telah mengilhami sebagian merekauntuk beriman dan menyatakan masukIslam. Telah datang kebenaran dantelah hancur kebathilan.(diolah darikitab asbabun nuzul f.f.a. al mu’thi2008 dan sumber lainnya) AHAR

INTIMIDASI QURAYS KANDAS, ISLAM SEMAKIN MERETAS

Page 20: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

20 MPA 341 / Februari 2015

dicalonkan menjadi Kapolri (pejabat penegak hukum). Rakyat Indonesia yang mendambakan bersih dari korupsi dan nepoteisme ini –menjadi geleng-geleng kepala. Penuh keheranan. Mana janji Pak Jokowi saat kampanye dulu? Mau dibawa kealam mana bangsa Indoensia ini? Apakah akan dibawa ke hutan yang menjadikan mata gelap. Suasana ketidak pastian tentang hukum. Siapa kuat, dia yang menang.

Penulis menjadi teringat tulisan di Mimbar Pembangunan Agama terbitan bulan Januari 2010. Dikatakan, musibah, bisa menimpa siapa saja. Bisa menimpa rakyat ataupun pejabat. Orang miskin ataupun kaya. Orang sakit maupun sehat. Orang salah maupun benar. Orang baik maupun jahat. Orang melanggar maupun konsis. Orang sedang diam maupun berusaha. Orang malas maupun giat. Bisa Lawan maupun kawan. Orang sedang terancam maupun sekarang aman –lalu berkata “aku ini lho yang tidak pernah kena musibah”. Bisa terjadi besuk dan bisa sekarang. Bisa terjadi di sana maupun di sini.

Musibah menurut Al Qur’an dan Al Hadits paling sedikit mempunyai 3 dimensi.

Pertama, sebagai peringatan dari Allah. Ini terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan umat manusia pada aturan Allah SWT. Fikiran dan tangannya jahil. Suka mengganggu dan

Akhir tahun 2014 dan awal 2015 ini -bangsa Indonesia dihebohkan dengan musibah Airaisa QZ8501.

Kerata besi yang terbang dari Bandara Internasional Juanda Sidoarjo menuju Singapur -jatuh di Selat Karimata Kalimantan Tegah 28 Desember lalu. Seluruh penumpangnya dan awak kapal yang berjumlah 162 orang –jadi korban.

Sangat tragis memang. Setelah ekor pesawat dan Kotak Hitam ditemukan oleh gabungan tim SAR, tidak lama kemudian ditemukan badan pesawat –jaraknya 500 meter dari tempat ekor ditemukan. Dua benda pesawat naas itu terpisah cukup jauh. Hampir dua puluh hari pencarian korban, baru 47 jenazah yang ditemukan.

Belum selesiai pencarian korban pesawat naas itu, pada tanggal 12 Januari 2015 –bangsa Indonesia di hebohkan lagi dengan khabar Kombes Pol BG -ditetap-kan sebagai tersangka oleh KPK. Padahal mantan ajudan Presiden Megawati itu dicalonkan oleh presiden Jokowi menjadi calon “tunggal” Kapolri –menggantikan Jenderal Sutarman (yang diberhentikan dengan hormat).

Berbagai komentar pro dan kontra tentang pencalonan “tunggal” itu. Mem-buat bangsa yang baru “terantanan” dalam berdemokrasi ini terheran-heran. Gregeten. Fasalnya, orang yang sudah jelas-jelas ditetapkan menjadi tersangka –kok tetap diajukan dan

merusak lingkungan hidup. Tidak adil dikala berkuasa. Tidak menaruh kasih kasih sayang diantara sesama, dan masih banyak lagi. Hal ini disebut sebagai hukum sebab akibat. Firman Allah Swt: “ …musibah apa saja yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri…” (QS. Assyuura [42]:30).

Kerusakan apa saja yang terjadi di muka bumi adalah akibat perbuatan manusia. Bisa karena tidak mau mengi kuti aturan yang ada. Baik itu aturan Allah Swt maupun aturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Padahal dua aturan itu dibuat -tidak lain kecuali untuk kemaslahatan umat, baik di dunia maupun di akhirat. Misalnya, terbang diluar jadwal. Tidak memiliki data-data meteorology sebelum terbang. Sehingga menjadi buta terhadap cuaca rute penerbanganya. Apalagi menga baikan pentingnya doa.

Datangnya musibah bisa tiba-tiba, tidak dapat diprediksi sebelumnya. Termasuk musibah Airasia. Allah Swt berfirman: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun mem bu kakan semua pintu-pintu kese nangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

(QS. Al-An’aam [6]: 44).

Musibah Bertubi-tubi

Page 21: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

21MPA 341 / Februari 2015

Di saat umat manusia sudah melupakan peringatan Allah Swt, saat itu justeru dibukakan berbagai pintu untuk mendapatkan kesenangan lahiriyah yang diinginkan. Mereka berfoya-foya –memuaskan hawa nafsunya. Ada yang pergi ke diskotik, tempat hiburan dan taman-taman wisata yang beraroma maksiat. Mereka menuruti dorongan hawa nafsu, dan lalu melupakan Tuhannya. Ada yang arogansi –karena golongannya besar atau banyak pendukungnya. Lalu, tak menghiraukan kepentingan golongan lain. Merasa dirinya paling kuat.

Di saat demikian itu –tiba-tiba diturunkan musibah melalui angin puting beliung, gunung-gunung meletus, hujan amat deras, banjir bandang, kebakaran hutan dan fasilitas lain, tsunami, gempa yang tak terkendalikan, pesawat terbang jatuh, ribut, ribut, dan ribut soal pencalonan pemimpin tersangka.

Kini Indonesia menangis. Sayup-sayup terdengar suara tangis di malam hari –membuat bulu kuduk merinding dan berdiri…”Kulihat Ibu Pertiwi, sedang menangis bersedih hati. Tua muda terbirit berlari-lari, takut dahsyatnya gunung Merapi dan Mentawai. Pesawat jatuh lagi. Musibah sering terjadi. Mendapatkan pemimpin yang diangkat -tidak dari hati, dan entah apalagi nanti”.

Kedua, sebagai penghapus dosa. Musibah yang berdimensi kedua ini, mendatangkan makna yang sungguh luar biasa. Ia dapat menghapus atau setidaknya mengurangi dosa-dosa yang pernah dilakukan selama ini. Tentu, harus dengan hati yang ikhlas menerima musibah yang menimpanya itu. Sehingga dengan demikian di akhirat nanti ada dosa yang tidak diperhitungkan lagi -karena hukumannya sudah ditunaikan Allah di dunia.

Sabda Rasulullah SAW: “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi ham-ba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musi bah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya) dan apabila Dia meng hen-daki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi).

Ketiga, sebagai ujian. Musibah dimensi ketiga ini bertujuan untuk kenaikan derajat di mata Allah SWT. Para nabi dan utusan Nya, semuanya mendapat musibah model ini. Nabi Ibrahim as dibakar oleh raja Namruj yang egois itu. Juga Nabi Ibrahim as diperintah menyembelih anak kesayangannya. Nabi Yusuf as, dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya sendiri.

Nabi Yusuf as juga dijebloskan dalam penjara oleh penguasa Mesir yang lalim itu. Nabi Musa as dikejar-kejar Fir’aun dan bala tentaranya untuk dibunuh. Nabi Isa as diburu kaumnya untuk disalib. Nabi Muhammad Saw diancam dan diperangi kaum kafir dan Jahiliyah untuk dihabisi. Begitu juga orang-orang shalih yang hidup di belakang para utusan Allah itu.

Musibah yang mereka terima –di samping penghapus dosa juga meningkatkan derajat mereka. Sehingga posisinya di hadapan Allah Swt dan di pandangan manusia lebih tinggi dibanding lainnya. Sabda Rasulullah Saw yang artinya kurang lebih: “Se-sungguhnya orang-orang shalih akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapuskan dosa-dosanya dan akan ditingkatkan derajatnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, al Hakim dan Baihaqi).

Pada hahikatnya, semua ketentuan yang ditetapkan Allah kepada kita, termasuk musibah, tidak ada yang buruk. Masalahnya adalah -mampu atau tidak kita menangkap hikmah di balik musibah itu. Orang yang mampu menangkap ketentuan yang ditetapkan Allah baginya, akan beruntung; sedang-kan sebaliknya, akan merugi.

Hal ini dapat diibaratkan dengan

permisalan berikut: ”Apalah artinya pena dari emas bagi orang yang tidak bisa menulis; atau apalah gunanya buku bermutu diberikan kepada orang yang tidak membaca. Pena dari emas dan buku bermutu itu, niscaya baginya hanyalah merupakan beban saja, karena ia harus menyimpan dan merawatnya.

Seorang ahli hikmah berkata, “Ketika Allah memberi nikmat, maka akan terasa olehmu kebaikan-kebaikan-Nya. Dan ketika Allah memberimu musibah, sebenarnya Ia ingin memberimu hik-mah.” Menurutnya, demikian cara Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia, yaitu makhluq yang dicipta-kan-Nya paling sempurna diban dingkan dengan makhluq-makhluq ciptaan-Nya yang lain.

Albert Einstein, seorang ilmuan jenius terkemuka, setelah bergelut dengan penelitian-penelitian ilmiah ten tang alam raya ini menyampaikan kesimpulannya,”…Tuhan menetapkan, tapi Dia tidak kejam!” Maksudnya, Tuhan bisa menurunkan musibah apa saja. Namun, tidak akan menghabisi. Kasih sayang-Nya masih lebih besar daripada murka-Nya.

Apabila musibah menimpa diri kita, seyogyanya kita ucapkan kata-kata yang baik dan memanjatkan doa keselamatan. Rasulullah Saw telah memberikan tuntunan kepada umatnya sebagai berikut: “Apabila musibah menimpa kepada salah seorang di antara kamu, maka katakan “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Allahumma ‘indaka ihtasabtu mushiibatii fa’jurnii fiihaa wa abdilnii minhaa khairan”. (Sesungguhnya kami ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, di tangan-Mu perhitungan musibah yang Engkau berikan kepadaku. Maka, selamatkanlah aku di dalamnya. Dan berilah ganti untuk-ku dari padanya sesuatu yang lebih baik). (HR. Tirmidzi)

Nabi Ya’qub as disaat tertimpa musibah, hilangnya Yusuf as –beliau menyatakan dengan kalimat yang indah. Menunjukkan kepasrahan kepada Allah Swt. Disebutkan di dalam Al-Qur’anul Karim: “(Ya’qub berkata): Se-sungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kese-dihanku…”(QS. Yusuf [12]:86).

Dari berbagai musibah yang ter-jadi bertubi-tibi di negeri ini, kita sikapi sebagai suatu peringatan keras dari Allah -untuk taubatan nasional. Segera kembali kepada petunjuk-Nya. Menanggalkan ego masing-masing. Saling menolong, saling mencintai. Mendengarkan suara kaum lemah. Jujur dan adil walau kepada kolega sendiri. Insya Allah adzab-pun berhenti. Semoga. •AS

Apabila Allah menghendaki

kebaikan bagi ham ba-Nya,

maka didahulukan baginya

hukuman di dunia (berupa

musi bah dan kesusahan agar

terhapus dosa-dosanya) dan

apabila Dia meng hen daki

keburukan pada hamba-Nya,

maka Dia akan menahan

darinya (membiarkannya)

dengan dosa-dosanya

sehingga (dosa-dosa tersebut)

dibalas pada hari kiamat.

Sabda Rasulullah SAW :

( HR. Tirmidzi )

Page 22: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

22 MPA 341 / Februari 2015

Dalam bukunya Dhurorudin Mashad menjelaskan, bahwa kojahan bin wejangan alias nasihat atau yang lebih ngetrend lagi sekarang ini dina-makan tausiyah. Tausiyyah yang para wali songo tampilkan ada beberapa cara yang cukup mensosialisasi di hati yang mnerupakan kesukaan masyarakat setempat. Adapun kojahan-kojahan yang dikedepankan para wali tadi apabila ditelisik, maka ada beberapa cara, diantaranya:

Pertama, dakwah melalui page-laran wayang. Wayang sebutan dalam bahasa Jawa. Kalau dimaknai artinya bayang-bayang. Yakni bayangan dari kehidupan umat manusia itu sendiri. Sangat tepat jika pengistilahan tersebut dikaitkan dengan alur cerita yang

dikedepankan hakekatnya tentang sikap dan perilaku kehidupan manusia. Bahwa manusia itu dalam ilustrasinya di demonstrasikan ada sosok yang melambangkan kebaikan dan ada pula sosok yang melambangkan kejahatan.

Kedua, Mocopatan (mulai dari Gambuh sampai Dandhang Gulo). Semua itu berupa berbagai tembang yang berujar berbagai kojahan dan tausiyyah yang bersifat menghibur dalam memberikan deskripsi tentang meniti bahtera kehidupannya masing-masing. Gaya yang ditampilkan ini sangat unik dan terkesan menarik perhatian. Sehingga lambat laun hati mereka banyak mengingat syair-syairnya yang berisi tentang nasehat beragama, berperilaku, beraktivitas dalam tolabul rizqi (mencari rizqi Allah SWT), dalam berprestrasi mengukir dan memajukan peradabannya, dan termasuk yang cukup essensial adalah untuk meraih prestasi bahagia dunia dan akherat.

Ketiga, Wejangan atau kojahan pase-monan (ledekan) dan sanepan (pengi-baratan). Sungguh indsah apa yang telah dicanangkan dan di tempuh oleh para wali songo. Semua tindakan dan perilaku para wali songo tersebut sangat logis dan mudah dicerna. Hebatnya lagi mereka, para wali songo tidak berperilaku adigang adigung adiguno, tetapi justru berperilaku santun dan lembut kepada siapapun yang ditemui. Mereka sangat luhur berkepribadian yang tinggi dan luhur pekertinya dan siapa saja yang bertemu dengan wali songo akan terkesima dibuatnya. Sungguh indah akhlaknya, terutama dalam mencontoh Rosulullah SAW.

Kojahan Wali SongoDalam Filosofi Jawa

Wali Songo merupakan kekasih Allah SWT yang selalu dekat dengan-Nya. Kita mafhum

bahwa wali songo merupakan tokoh yang mempunyai andil besar da-lam membabat tanah Jawa, dalam mem buka cakrawala pandang yang senantiasa ihdinashshirotolmustaqiim dalam mem berikan pencerahan keima-nan dan ketauhidan masyarakat Jawa dan sekitarnya.

Dalam memahami wejangan dan kojahan para waliyullah tersebut tentu dibutuhkan sikap rasionalitas yang kompleks, tidak sekedar nerocos dengan bualan dan pikiran yang dangkal. Apalagi kata-kata atau lafadz yang keluar dari mulut mulia makhluk Allah SWT yang sudah mencapai derajat Waliyullah. Dalam khazanah penyebaran Islam di Jawa beliau yakni waliyullah ini lebih dikenal dengan istilah wali songo sebagai sebuah institusi atau organisasi misi dakwah yang mereka emban. Wali songo ini berjumlah sembilan, ada yang mengatakan bahwa jumlah itu sebenarnya sebagai sebuah simbol, yang pada hakekatnya jumlahnya sangat banyak. Hanya saja pemimpinnya itu berbilang atau berjumlah sembilan, yang per individunya itu juga lebih dikenal dengan nama sunan, ada Sunan Drajat, Sunan Ampel dan sebagainya.

Media dakwah wali songo ini sungguh sangat unik dan syarat dengan makna sosial- religi yang efektif. Sehingga proses penyebaran Islam begitui cepat ditangkap dan dicerna masyarakat, baik yang awam (kaum proletar) maupun yang kalangan bang-sawan (kaum borju).

Oleh : Ali FauziGPAI Kemenag Kab. Lumajang

Di dalam membaca dan memahami kojahan atau wejangan atau dikenal puladengan sebutan nasehat dalam bahasa Indonesia, dari manusia linuwih

semacam wali songo, tentu memerlukan pemikiran yang mendalam.

Media dakwah wali songo

ini sungguh sangat unik dan

syarat dengan makna sosial-

religi yang efektif. Sehingga

proses penyebaran Islam

begitui cepat ditangkap dan

dicerna masyarakat, baik

yang awam (kaum proletar)

maupun yang kalangan

bangsawan (kaum borju)

(Upaya Memahami Sebagian Media Dakwah Kojahan Para Waliyullah)

I

Page 23: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

23MPA 341 / Februari 2015

Petuah adiluhung (luhur) dari para manusia mulia yang selalu dekat kepada Allah SWT. Pada umumnya dalam wujud pasemonan dan sanepan yang terjemahannya memerlukan rasio nalitas yang cukup. Sebab apabila dimaknai secara literal (apa adanya, serampangan, apa katanya), maka substansi yang ditangkap sering keliru dan ngawur yang justru sangat menyesatkan.

Kita ambil contoh ucapannya Syech Abdul Qodir Jaelani, yang menyatakan kurang lebih demikian: Barangsiapa yang masuk ke rumahku dan makan makananku, insya Allah di akan masuk surga Allah SWT. Wujud pasemon dan sanepan yang memerlukan daya rasio-nalitas, sebagaimana yang dilon tarkan oleh Syech Abdul Qodir Jaelani, tentu akan berbahaya jika dipahami secara literal.

Tentu mereka yang awam akan memahami secara sederhana. Pendek-nya, mereka orang awam akan segera dan secepatnya untuk segera berebut masuk ke rumah Syech Abdul Qodir Jaelani dan langsung mencari makanan yang ada di dalam rumahnya untuk mereka santap dengan harapan masuk surga. Padahal pemahamannya dan inter pretasinya tidak demikian.

Sungguh sangat berbahaya! Tetapi rumah yang dimaksud oleh Syech Abdul Qodir Jaelani adalah masjid sebagai baitullah, tempat ruku’ dan sujud, tempat I’tikaf tempat untuk melakukan ibadah ritual sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan diri

bahwa barangsiapa mampu dan dapat menikmati kesendiriannya, dia akan memperoleh keheningan. Siapa saja yang mampu menikmati keheningan, dia akan mendapatkan pencerahan jiwa dan pikir.

Hal ini sangat sesuai dengan seruan Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an diantaranya waminal laili fatahajjad bihi nafilatan laka’asaa anyab’asaka robbuka maqo mam mah­muda (Q. S. Al Isra: 79). Artinya kurang lebih begini: Dan pada sebagian malam hari, bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Dari seruan tersebut kita harus mampu dan berupaya penuh untuk mengheningkan diri , dalam kehe-ningan tersebut kita harus mampu meraih suatu ketenangan jiwa. Jiwa yang muthmainnah, jiwa yang betul-betul sakinah, dan bukan jiwa syaithiniyah atau amarah. Apabila kita ikhlas meraihnya, tentunya kita akan ditempatkan oleh Allah pada maqom mahmuda, tempat yang terpuji, tempat yang tinggi. Tempat terpuji tidak lain, derajat yang tinggi, dimana manusia akan memperoleh sebuah pencerahan jiwa dan pola pikirnya. Aura yang dikeluarkan dalam pencerahan ter sebut diharapkan mampu membias dalam segala perilaku pada hidup dan kehidu-pannya ini. Nah, bagaimana dengan kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW? Semoga sukses dibuatnya. Amin.

kepada Allah SWT. Sedangkan untuk makanan yang dimaksudkan di sini bukan sate, gule, nasi jagung dan sebangsanya, tetapi berupa bacaan kalimat-kalimat thoyyibah, membaca al Qur’an secara istiqomah, khusyu’ dan ikhlas. Dengan suatu harapan hanya cinta dan mengharap ridlo Allah azza wajala semata. Tentu, secara logis orang yang sudah mapan lahir dan bathinnya berkiblat kepada masjid sebagai tempat bermujahadah dan bermuhasabah, insyaallah surga tempatnya sebagai-mana telah dijanjikan Allah SWT.

Artinya jangan biarkan diri dan pikiran berjalan tanpa arah, berbuat dholim pada sesama manusia tanpa belas kasihan, seluruh panca indera melacurkan dirinya untuk memeluk tubuh molek kemaksiatan dan kedur-janaan tanpa mengendalikan syahwat kepuasan. Seharusnya malu kepada kedua orang tua yang selalu mengukir kita, dan lebih malu lagi, kepada kesucian Dzat Allah SWT yang Maha Suci yang telah menciptakan kita dengan segala konsekwensi logisnya, yaitu wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’buduni.

Tidak jauh berbeda dengan koja-hannya Sunan Drajad, tentang henang, hening dan henong. Ketiga kata mutiara yang sederhana sangat singkat dan padat, namun sarat akan makna. Apabila dikaji dan diinter pretasikan secara mendalam tentu sangat menarik untuk kita fikirkan. Penafasirannya insya Allah demikian,

Page 24: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

01

Tafsir Maudlu’i Kontemporer

24 MPA 341 / Februari 2015

(Al-Quran=>Hadis=>Ijtihad)ONTOLOGIS - MAHA

Artinya59:22. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak

disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

59:23. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.

59:24. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Menga-dakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”(S.59 Al-Hasyr 22-24).

Tema dan Sari Tilawah- Seluruh umat manusia sudah dibekali dengan instink

religios, yaitu naluri yang meyakini adanya suatu Dzat yang di atas semua makhluk.

- Sesuatu yang di atas seluruh makhluk itu ialah Allah Tuhan semesta alam.

- Allah itu mempunyai sifat yang Maha Sempurna, mem-punyai 20 sifat wajib dan 99 nama Al-Asmaul Husna.

- Seluruh isi alam tunduk taat bertasbih-me-Maha-Sucikan Allah.

Masalah dan Analisa Jawaban1. Apa sebab sebagian manusia menjadi kufur?Jawaban

hipotetis: Manusia itu makhluk yang dibekali Allah dengan 4 naluri atau instik yang secara sederhana diistilahkan dengan nafsu harta, tahta, wanita dan agama. Seharusnya manusia memanfaatkan ke-4 naluri ini dengan seimbang dan serasai, tetapi sebagian manusia lebih mengunggulkan nafsu harta, tahta dan wanita dan melalaikan nafsu agama, sehingga menjadi kafir.

2. Bagaimana membayangkan sifat Allah yang Ontologis-Maha, melihat kemampuan akal yang makin lama makin

cerdas dan cerdik itu? Jawaban hipotetis: Seluruh isi alam raya dapat dibagi kepada deretan peringkat dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dari yang terendah sampai yang paling tinggi; Maka Allah itu ialah yang Maha dalam segala deretan peringkat apapun juga.

3. Bagaimana seharusnya manusia melihat sifat Allah yang Ontologis-Maha itu?. Jawabana hipotetis: Manusia wajarnya suka mengabdi kepada Allah, menyembah, bertasbih mensucikan dan meng-Esa-kan Allah dengan Tauhid yang sesungguhnya.

Pendalaman dan Penelitian

BAB SATUInstink atau Nafsu-nafsu

Masalah ke-1: Apa sebab sebagian manusia menjadi kufur? Jawaban hipotetis: Manusia itu makhluk yang dibekali Allah dengan 4 naluri atau instik yang secara sederhana diistilahkan dengan nafsu-nafsu harta, tahta, wanita dan agama. Seharusnya manusia memanfaatkan ke-4 naluri ini dengan seimbang serasai, tetapi sebagian manusia lebih mengunggulkan nafsu harta, tahta dan wanita dan melalaikan nafsu agama, sehingga menjadi kafir.

Instink atau Nafsu-nafsuMohon maaf, berikut catatan yang sudah penulis sajikan

beberapa kali dalam beberapa kesempatan. Al-Quran menca-tat mengenai masalah nafsu-nafsu itu di beberapa ayat, yaitu:

1. Instink Egosentros Nafsu Egosentros tedrkenal dengan nama Nafsu Harta

yaitu nafsu yang mendesak manusia untuk mencari harta disebutkan dalam Al-Quran: S.104a 1-3,S.28a7, S.100a 8.

2. Instink Polemos Instink Polemos atau Nafsu Tahta-Kekuasaan ialah nafsu

yang mendesak manusia untuk mencari tahta kekuasaan, Tentang Fir’aun: S.79a 21-24; S,28a 38 , S.21 a 67-68.

3. Instink Eros atau Nafsu Birahi Instink Eros ialah nafsu yang mendorong manusia untuk

memenuhi Nafsu Birahi disebut dalam Q S.3 a14, S.30a21, S.7 a189, S.13a 8.

4. Instink Religios atau Nafsu Agama Semua manusia pasti mempunyai instink religios atau

nafsu untuk mencari dan menyembah kepada kekuatan gaib yang paling tinggi sebagai nafsu agama S.66 a 11,S.7a 172, S.51a56, S.91 a 7-10,S.35 a 15,S.31 a32, S.10 a32, S.7a189.

Semua nafsu harus dipenuhi secara seimbang dan serasi tidak boleh memanjakan salah satu nafsu mengabaikan

Al-Quran S 59 Al-Hasyr 22-24)

Page 25: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

25MPA 341 / Februari 2015

Instink - & Nafsu - Nafsu

nafsu yang lain, bahkan nafsu Muthmainnah atau instink Religios juga tidak boleh terlalu dilebihkan dengan meninggalkan instink-nafsu yang lainnya. Lihat hadis. Rasulullah Saw :HR Bukhari no.4675 dan Muslim no.248. Dan hadis Ibnu 'Umar tercatat dalam tafsir- Al-Qurthubi 13h314 dan Ibnul 'Arabi dalam tafsirnya:J.6 h.263terkait dengan Al-Quran s2a205, s28a77, s42a20 dan s43a32.

Para pakar Ilmu Jiwa dan pakar Ilmu Kedokteran menyatakan bahwa orang yang terlalu memanjakan salah satu dari nafsu-nafsu tersebut akan tertimpa dampak penyakit jasmani maupun rohani, bahkan dapat merayap dampak yang negatif sangat besar dan menyebarkan derita kesengsaraan orang banyak. Lihat rumusan berikut, kolom sebelah kanan:

Instink/nafsu

EgocentrosLawwamahSerba aku

Nafsu Harta

PolemosAmarah

NafsuTahta

ErosNafsu SupiyahNafsu Wanita

ReligiosNfsuMutmainah

NafsuAgama

Hobi/suka

Makan(apa-saja,

banyak enakNafsu-Harta(banyak2)

BerkelahiMelawanBrontak

MengecamNgolokolok

BergulatProtes

BerlombaBerhiasBersolek

PercabulanKmewahan

PameranAurat

Kawincerai

KesucianKedamaianKesusilaanAmal Soleh

TaqarrubZuhud

JihadfiSabililah

Kebudayaan

MaterialismeKomunismeKapitalismeImperialismeKolonisalisme

PositisimeMotoduwitenMiliterismeDiktatoris

AdukekuatanPerebutan

NgrebutKursiMainjudiBertaruh

PersainganKebebasanSeksologi

AgamisPersamaanKeadilanPersatuanKebenaranTasawufTarikat

Kesenian

RealismeCubisme

SurrealismIndividua-listis

IntlektualRock&RolSokkejamSerbasadisMmbunuhAlatprangBomAtomBomKimiaPornografiPornoaksiErotisme

Alat2PornoPerangsangSeksBirahi

PribadatanSarana-Ibadah

MetafisikaIlmu Gaib

Penyakit

SakitPerut/ LambungSerakahTamakKikir

MaksiatMunkarJantungKankerGula

DengkiKeras

DendamBenciBengalTBC

UratSyarafGila/StresGonorgu

Paru-paruPenjilat

MenhambaNolakAdabFakirHartaBersahaja

Umur

0-6 th

6-13 th

13-20 th

20 s/dTua

1

2

3

4

BAB DUAOntologis Maha

Masalah ke-2: Melihat kemampuan akal yang makin lama makin cerdas dan cerdik itu bagaimana membayangkan sifat Maha sempurna Allah itu(disini disebut:Ontologis-Maha)? Jawaban hipotetis: Seluruh isi alam raya ini dapat dibagi kepada deretan peringkat dari yang terkecil sampai yang paling besar, dari yang paling rendah sampai yang tertinggi; Maka Allah itu ialah yang Maha dalam segala deretan peringkat apapun juga.

Ontologi itu ialah ilmu tentang hakikat segala sesuatu secara universal, jalan mempelajarinya ialah dengan mencari jawaban dari 3 pertanyaan: (1) Apa (2) Bagaimana, (3) Untuk apa sesuatu yang ada di jagad raya ini. Maka dalam risalah ini difokuskan kepada masalah Ontologis-Maha secara sederhana.

Pertanyaan yang harus dijawab pada dimensi ontologi ini ialah apa sebenarnya hakikat realistis dari sesuatu yang ada di hadapan kita ini?

Allah berfirman dalam Al-Quran:” Dan tiadalah

kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (S 6 Al-An’am 32).

Penganut aliran idealisme : Plato dan Socrates Filosuf Yunani mengatakan bahwa data dan fakta yang diterima melalui panca indra manusia itu selalu berubah-ubah, tidak diam, tidak permanen, tidak abadi, tetapi berlangsung dalam gerak-perubahan terus-menerus. Sedangkan yang pasti ialah idea yang lengkap dalam akal pikiran.

Anslemn (1033-1109M) seorang teolog Katholik ahli filsafat Italia, menggunakan teori ontologi itu untuk membuktikan adanya Tuhan, yaitu sebagai berikut:

Bahwa setiap benda, keadaan, situasi, cuaca semua yang ada dihadapan manusia itu dapat dipikir melalui dua macam ukuran; Kuantitas-jumlah atau kualitas-nilai:

Bersambung...

Page 26: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

26 MPA 341 / Pebruari 2015

Pada puncak acara Hari Guru Nasionaldi penghujung Nopember 2014 lalu, Drs.H. Maskur, M.Pd memperoleh PenghargaanKarya Satya Lencana Pendidikan dari Pre-siden. Pengawas Kemenag Kab. Probolinggoini, adalah merupakan satu-satunya Penga-was Kementerian Agama se-Indonesia yangmenerima penghargaan tertinggi bidangpendidikan tersebut.

Untuk memperoleh penghargaan yangsatu ini, tahapan dan seleksinya cukup ketat.Setelah menyabet juara I Pengawas Madra-sah berprestasi tingkat nasional di tahun2013, dirinya dipanggil oleh Kepala BadanPengembangan SDM Pendidikan dan Ke-budayaan serta Penjaminan Mutu Pendidik-an Kementerian Pendidikan dan Kebudaya-an RI (PSDMP-PMP).

Seusai rampung mengumpulkan por-tofolio dengan Karya Tulis Ilmiah selamamenjadi PNS beserta data pendukung lain-nya, lalu dilanjutkan dengan tes wawancara.Setelah suami Widaningsih, SH ini dinya-takan lolos seleksi, baru diproses ke Sekre-tariat Negara untuk mendapatkan persetu-juan dari Presiden.

Meski demikian, hal itu tak mengubah

penampilannya yang low profil, sabar danhumoris. “Obsesi saya bagaimana mewu-judkan madrasah ke depan lebih baik. Danpengawas memiliki peranan sangat setrategisuntuk memajukan pendidikan,” katanyamantap. “Ini sesuai dengan tugasnya untukmensupervisi, menilai, melatih dan membim-

bing, serta memantau pelaksanaan 8 StandartNasional Pendidikan,” paparnya.

Sejak tahun 2010, H. Maskur sudahmenjadi Fasilitator peningkatan kompetensicalon Pengawas di Balai Diklat KeagamaanSurabaya. Pada tahun 2011 juga lulus sebagaiAsesor SMA/MA Badan Akreditasi Pro-pinsi (BAP) Jawa Timur. “Saya ingin mem-bangun citra positif sebagai pengawas satuanpendidikan,” tukasnya singkat. “Sebab sela-ma ini pengawas hanya dianggap untukmemperpanjang usia PNS saja. Pengawasbahkan dituduh sebagai wadah orang-orangyang kurang berdaya-guna,” keluhnya.

Untuk membuktikan bahwa fungsiPengawas benar-benar setrategis bagi pe-ngembangan madrasah, dirinya mengajak agarkita sanggup bekerja dengan baik. Sebabbekerja itu adalah merupakan rahmatNya.Maka bekerjalah dengan tulus dan ikhlas.Bekerja adalah amanah. Maka bertanggung-jawablah secara penuh.

Bekerja juga merupakan kehormatan.Oleh karenanya, bekerjalah serius agat jadiunggul dan berprestasi, serta sanggup jadiseorang pioner. “Yang terpenting lagi, bekerjaitu ibadah. Maka mengabdilah secara sung-guh-sungguh, agar memperoleh berkah. Baikberupa imbalan kerja maupun pahala kelakdi akhirat,” ungkapnya.

Ifrotul Hidayah

Drs. H. Maskur, M.PdBekerja itu Kehormatan dan Amanah

Ingin jadi guru yang unggul dan ber-prestasi? Tiru saja Emi Rosyidah, M.Pd.I.Wanita kelahiran Kediri 26 Pebruari 1970ini, dikenal sebagai guru yang pantang me-nyerah. Karirnya merangkak dari bawah.Setelah menjadi guru RA Perwanida PGANKediri, dirinya menjadi guru PendidikanLuar Sekolah (Kejar Paket A).

Bersyukur di tahun 1992 menjadiCPNS Kementerian Agama dan ditugaskandi RA Banjar Mlathi. Tiga tahun kemudiandipindahkan ke RA Al-Irsyad. Pada tahun1998 dipercaya sebagai Kepala RA Bandar-kidul. Dan pada tahun 2007 baru diangkatsebagai Kepala MIN Semampir.

Di madrasah ini, jalan perjuanganbenar-benar terasa panjang. Sebab kondisiMIN Semampir sangat memprihatinkan.Disamping lokasinya yang menjorok jauhdari jalan raya, juga bersebelahan denganbasecamp pengemis dan tak jauh darikompleks lokalisasi. “Saya merasa miris jugasih.. Apalagi kalau hujan turun banjirnya se-tinggi lutut,” tutur istri Haitami, SH – HakimPA Nganjuk – ini mengisahkan.

Menurut anak pasangan H. Ach. Hi-dajat dan Hj. Masti’ah ini, mereka terbiasahidup bebas. “Ketika anak-anak mbolossekolah, setelah dicari berada di basecamppengemis. Kebanyakan mereka memangmasih mengemis di jalan-jalan,” ungkapnyagetir.

Ibu tiga anak ini merasa malu melihatyang demikian. Tapi sangat sulit mengubah

mindset mereka. Karena terbiasa liar, se-hingga sulit taat aturan. “Apalagi orangtua-nya sengaja menjadikann mereka berprofesisebagai pengemis,” paparnya bernada pilu.

Namun keberadaan itulah yang justru

membuat dosen di STITM dan IAIT Kediriini getol berjuang. Hasilnya? “Setelah me-lalui proses panjang dan gedungnya jugasudah bagus, madrasah dan masyarakat disini sama-sama berubah menjadi lebih baik,”tutrnya lega.

Itulah yang mendorong alumnusSTITM Kediri ini akhirnya meraih berbagaiprestasi. Disamping pernah menyabet juaraIII Mendongeng dan Guru RA Teladan Prov.Jatim, juga menyabet juara yang sama padalomba Kepala SD/MI Berprestasi Prov. Jatim.Selain itu, dirinya juga pernah meraih Juara Ilomba Kepala MI Berprestasi Prov. Jatim.Dari sanalah lantas dinobatkan sebagai juarapertama Kepala MI Berprestasi Nasional.

Tak salah jika di penghujung tahun ke-marin, alumnus S2 UNMUH Surabaya inimendapatkan Penghargaan Karya SatyaLencana Pendidikan dari Presiden. EmiRosyidah juga pernah memperoleh penghar-gaan API (Apresiasi Pendidikan Islam) dariMenteri Agama.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah NegeriBandarkidul ini mendapatkan pula rewarddari Kabid Pendma untuk mengikuti Capa-sity Building di Australia. “Motto hidupsaya sederhana; apa yang saya lakukan harusbernilai ibadah,” pungkasnya.

Alfiatu Solikah

Emi Rosyidah, M.Pd.IPeraih Satya Lencana yang Pantang Menyerah

Page 27: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

27MPA 341 / Pebruari 2015

Tak banyak pondok pesantrenyang mendorong para santrinya untukmenulis kaligrafi. Tapi bagi PP. DarulHuda Mayak Ponorogo, karya kaligrafisangatlah penting. Sebab kaligrafi me-rupakan khazanah Islam yang terpen-dam. Itulah pasalnya, pondok yang di-dirikan KH. Hasyim Sholeh ini memberiporsi lebih untuk mengasah seni kali-grafi.

Untuk melatih kepiawaian santriputra dilakukan pada hari Selasa malam.Sedangkan bagi santri putri, dialokasi-

kan pada hari Jumat sore. Disampingitu, juga pada setiap waktu luang se-perti pada saat liburan ujian nasionaljuga dimanfaatkan untuk mengasahketerampilan menulis kaligrafi. Bah-kan pada pelajaran formal, mata pe-lajaran Seni Budaya dan Kesenian(SBK), seni kaligrafi menjadi fokusutama bagi pengembangan senisiswa-siswi madrasah di bawahnaungan Yayasan Ponpes asuhanKH. Abdus Sami’ ini. “Seni kaligrafimendukung juga pada pelajaranagama,” tukas KH. Abdul Wahid,S.Pd.I singkat.

Pada tahap permulaan, parasantri memperoleh bimbingan danarahan seputar penguatan kaidahhuruf di sebuah wadah yang diberinama Ibnu Muqlah. Setelah penge-tahuan kaidah huruf matang, lantasdilanjutkan ke karya untuk lomba.

Baik itu lomba tingkat madrasah,maupun MTQ tingkat nasional. Karyatersebut bisa berupa lukis, mushaf, ataudekorasi tiga dimensi. Dekorasi inilah,yang kerap menghiasi latar belakangbackground acara akhirussanah. De-korasi tersebut menyerupai bangunanmegah yang tentu saja berhias kaligrafi.

Untuk tahap awal, lomba diadakanpada level intern pesantren yang jumlahsantrinya mencapai 4.300 anak. Mulaidari lomba tingkat kamar, kelas, madra-sah, hingga tingkat yayasan. Pada ajang

tersebut, semua santri dan siswa-siswiyang berada di bawah naungan yayas-an pondok diharuskan mengikuti senikaligrafi. Minimal setiap kamar menye-torkan satu karya.

Guna menunjang kesuksesan per-lombaan, di tiap kamar dilakukan bim-bingan sehingga mampu menyetorkanhasil karyanya. Jika tidak menyetorkanhasil karya kaligrafinya, para santriharus membayar denda. Tak ayal jikaratusan karya bisa dihasilkan setiap ta-hunnya. “Kita sampai bingung menem-patkan hasil karya santri. Karena setiapsudut sudah penuh dengan karya-karyakaligrafi,” ungkap Kabag ponpes ini.

Oleh karenanya, di setiap momen-momen penting seperti akhirussanahpondok pesantren, ratusan pajangankaligrafi diberi tempat tersendiri laiknyagaleri pameran. Karya-karya kaligrafi itudijajar rapi dan dilabeli dengan hargatertentu. Jika ada wali murid yang ber-minat, bisa membelinya untuk dibawapulang sebagai buah tangan. Setiap ta-hunnya, wali murid yang datang dariseantero Nusantara dibuat takjub me-lihat karya-karya para santri tersebut.

Pameran adalah merupakan wadahapresiasi bagi hasil karya para santri se-hingga mereka menjadi semangat danbangga dengan hasil karyanya. Ketikapajangan kaligrafi tak ada di ajang pa-meran, banyak sekali wali murid yangmenanyakannya. Sebab kaligrafi sudah

PP. Darul Huda Mayak Ponorogo

Kaligrafi Santri yang Menginternasional

Salah satu sudut pondok pesantren saat santri putrimelakukan kegiatan olahraga

Ust. Masyhuri, S.Pd.I sedang memberikan pengarahankepada para santri teknik kaligrafi

KH. Abdul Wahid, S.Pd.I

Page 28: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

28 MPA 341 / Pebruari 2015

menjadi ciri khas pondok pensatren ini.Tanpa seni menulis indah ayat-ayat al-Qur’an, seakan-akan ada yang kurang.

Tentu saja karya-karya kaligrafi ter-sebut tak cuma sukses di ajang pameransemata. Piala-piala kesuksesan yangberjajar rapi di ruang sekretariat pon-dok, tampak lebih didominasi dari bi-dang seni kaligrafi. Pada ajang Pos-penas (Pekan Olahraga dan Seni PondokPesantren Nasional), ponpes yang se-cara resmi berdiri pada tahun 1984 initelah mengantarkan santrinya dua kalimeraih penghargaan.

Sementara di tingkat internasional,salah satu alumninya yang mengenyampendidikan di Mesir, pernah menyabetjuara I di kejuaraan kaligrafi tingkatinternasional pada tahun 2012 silam.“Namanya Nur Hamidiyah. Dia sangatberterima kasih kepada pondok DarulHuda Mayak. Dia bahkan mengirimkanbukti kumpulan karya pemenang padakejuaraan tersebut,” kata putra bungsuKH. Hasyim Sholeh ini semringah.

Kesuksesan tersebut, ten-tu saja tak bisa dilepaskan daripara pembimbingnya. Merekaadalah para ustadz yang telahmengenyam pendidikan di lem-baga pendidikan kaligrafi. Rata-rata adalah alumnus dari Lemka(Lembaga Kaligrafi al-Qur’an)Sukabumi Jawa Barat. Dengandemikian, hasil karya para santrisudah terstandar dengankaidah-kaidah kaligrafi. “Stokpengajar kaligrafi di ponpes inicukup banyak. Hal itu sangatmempengaruhi kesuksesanpada ajang-ajang perlombaanyang ada,” terangnya.

Hasil dari penggemblengan itukian terasa tatkala ada kegiatan-kegiat-an lomba kaligrafi. Tak jarang para alum-ni pondok yang bersebelahan denganKankemenag Kab. Ponorogo ini seakanbereuni kembali. Sebab mereka menjadiwakil dari masing-masing wilayahnya.Para alumni yang melanjutkan studi keuniversitas-universitas ternama, jugaturut mengembangkan seni kaligrafi dikampus-kampus tersebut. “Seperti diITS Surabaya. Ketika ada kegiatan, me-reka mengusulkan ada ajang kaligrafi.Ternyata direspon positif oleh kampus-nya,” tuturnya bangga.

Sebagai tempat para penggiat senikaligrafi, tak pelak jika KementerianAgama Kabupaten Ponorogo tak jarangpula mempercayakan penjurian senikaligrafinya kepada para ustadz ponpesDarul Huda Mayak. Pada momen-mo-men perlombaan kaligrafi, ponpesinipun kerap digunakan sebagai ajanglomba. Tak hanya itu, Pemerintah Kabu-paten Ponorogo mempercayakan pula

hiasan kaligrafi Masjid Agung Ponoro-go ke salah seorang ustadz ponpes ter-sebut.

Namun demikian, bergelut di duniakaligrafi tak lantas berjalan mulus. Adasaj kendala yang dihadapi. Salah satu-nya, adalah minimnya buku-buku di pa-saran yang mengulas tentang kaligrafi.Melihat keadaan seperti itu, tak lantasmembuat surut pengajaran kaligrafi dipesantren ini. Hal tersebut malah mem-berikan ide bagi ustadz Masyhuri,S.Pd.I salah seorang pembimbing ka-ligrafi. Ustadz asli Sumatera ini tergerakhatinya untuk membuat panduan yangkhas pesantren Darul Huda Mayak.

Maka dipadukanlah karya-karyayang ada dengan hasil karya para santriyang telah memenangkan perlombaan.Lantas diberi ulasan tentang model-mo-del kaligrafi serta bagaimana memprak-tekkannya menjadi sebuah karya. Bukuyang tercetak tahun 2009 itu, kini telahmenjalar ke seluruh nusantara. Setiap adaeven MTQ, buku tersebut selalu di-up

date sesuai model-model ka-ligrafi terkini. “Menurut saya,buku panduan ini lebih leng-kap daripada yang ada di pa-saran,” ungkap ustadz yangsudah mengabdi mengajar se-jak tahun 2003 ini.

Melihat itu semua, tentuada harapan besar bagi duniakaligrafi di era depan. Setidak-nya, karya kaligrafi hasil parasantri pesantren yang lebihdikenal dengan sebutan Pon-dok Mayak ini telah mencapaiperingkat naasional dan jen-jang internasional.

Hisyam, IfrohReporter MPA Ponorogo berada di depan karya santri

bersama Kabag Pondok dan pembimbing kaligrafi

Suasana dalam kelas juga tak luput dari sentuhan kaligrafipara santri

NGAJI KITAB. Para santri sedang muthola'ahkitab kuning

Page 29: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

29MPA 341 / Pebruari 2015

Moratorium Kurikulum 2013 olehMenteri Pendidikan Menengah danAtas Anis Baswedan direspon cepatKementerian Agama. Melalui KMA 207tahun 2014, Kementerian Agama mem-bagi pelaksanaan proses belajar meng-ajar berdasarkan perpaduan antara Ku-rikulum 2013 dan Kurikulum 2006(KTSP). Pada mata pelajaran Agama,semua madrasah memakai Kurikulum2013. Sedangkan padamata pelajaran umum,memakai kurikulum 2006.

Dalam hal penilaianpada raport, bagi yangmelaksanakan perpaduanantara kurikulum 2013 dankurikulum 2006, bentukpenilaiannya memakaistandar penilaian kuriku-lum 2006. “Namun bagimadrasah yang siap untukmelaksanakan Kurikulum2013 pada mata pelajaranumum maupun pelajaranagama, dipersilakan untukmenerapkannya,” ujar Drs.H. Supandi, S.Pd., M.Pd.

Menurut catatan Bi-dang Pendidikan Madra-sah Kantor Wilayah Ke-menterian Agama ProvinsiJawa Timur, di ProvinsiJawa Timur saat ini ada 12MIN, 18 MTsN dan 16MAN yang menyatakan siap melaksa-nakan kurikulum 2013 secara total padasemester 2 tahun ajaran 2014/2015 ini.Hal itu bisa dibenarkan karena memangdalam KMA 207 tahun 2014 tersebut,ada kewenangan bagi madrasah yangingin melaksanakan Kurikulum 2013secara total. “Bagi madrasah, yangwajib memakai kurikulum 2013 adalahpada pelajaran agama saja,” tegasKepala Bidang Pendidikan MadrasahKanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini.

Bagi Bidang Pendidikan MadrasahKanwil Kementerian Agam ProvinsiJawa Timur, ranah pengambilan kepu-tusan tersebut memang menjadi ranahKementerian Agama Pusat. KementerianAgama di tingkat provinsi hanyalah se-bagai pelaksana saja. Namun menurut-nya, kurikulum 2013 merupakan kuriku-

lum yang luar biasa. Sebab dalam pen-dekatan pembelajarannya sudah difor-mat secara scientifik dan sistematik.

Hal itu terlihat dari kegiatan meng-amati, menanya, mengeksplore, menco-ba, mengasosiasi dan mengkomuni-kasikan. “Jika dulu pendekatan belajar-nya adalah anak diberi tahu, tapi padakurikulum 2013 anak mencari tahu. Inimerupakan rangsangan yang luar biasa

terhadap anak untuk belajar,” ujar man-tan Kabid PAIS Kanwil KementerianAgama Provinsi Jawa Timur ini mema-parkan.

Menurut mantan Kepala MAN Ba-bat Lamongan ini, kini kebanyakan parasiswa jika di hadapan guru tidak banyakyang bertanya. Mereka patuh jika men-dengarkan. Tapi kalau disuruh bertanya,luar biasa sulitnya. Di dalam kurikulum2013, guru memfasilitasi dan memberikankesempatan yang luas kepada pesertadidik untuk bertanya mengenai apa sajayang sudah dilihat, didengar, dan diba-canya. “Pada awalnya pertanyaan siswamemang tidak menukik dan menggigit.Tapi jika keadaan tersebut dibangun se-cara terus menerus, maka akan menjadiluar biasa akifnya,” ungkap pria asal La-mongan ini menjelaskan.

Di sisi lain, ada kegiatan mengeks-plore, mengumpulkan informasi ataumencoba, dan membaca buku. Ini bisamengkondisikan, mengarahkan, mem-berikan rangsangan kepada anak untukmembaca buku lebih banyak. Ditunjangpula dengan kegiatan mengasosiasikan,sehingga anak mampu membuat rumus-an, menghubungkan materi yang satudengan materi yang lain, mengidentifi-

kasi, serta mengklasifikan-nya.

Yang tak kalah luar bia-sanya, anak disiapkan un-tuk mengkomunikasikandengan tujuan merekamampu menampilkan,memaparkan, mendialog-kan, mendisplay semua ma-teri yang telah diperoleh-nya. “Mungkin pertimbang-an dari Pak Direktur, karenaKurikulum 13 khususnyaMapel dan Bahasa Arab di-anggap sesuai dengan ke-butuhan anak dan tidakboleh ditunda-tunda dalamrangka untuk menyong-song generasi emas di ta-hun 2045,” terangnya.

Meskipun masihbanyak kekurangan – salahsatunya dari sisi pengada-an buku, namun pada matapelajaran agama sudah siap

meski tidak seratus persen. Sebab se-lama ini Kementerian Agama telahmenggunakan berbagai sarana dalamrangka mendesiminasi kurikulum 2013.Sekoci-sekoci Kementerian Agama se-misal Pokjawas, KKG, MGMP dan lainsebagainya, telah diajak bersama untukmensukseskan pelaksanaan Kurikulum2013 ini. “Insya Allah seratus persenkurang sedikit, telah mendapatkanBimtek,” katanya.

Terkait dengan pelaksanaan kuri-kulum 2013, Kementerian Agama Pro-vinsi Jawa Timur merasa optimis akanmampu melaksanakannya, “Tidak ha-nya yakin, tapi haqqul yaqin. K-13 khu-susnya mata pelajaran agama dan ba-hasa Arab, bisa berjalan dengan baik dimadrasah,” tegasnya meyakinkan.

Hisyam

Kemenag Padukan Kurikulum 2013dan Kurikulum 2006

Drs. H. Supandi, S.Pd., M.Pd

Page 30: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

30 MPA 341 / Pebruari 2015

Banyak yang tak tahu kalau pihakKristen melarang perayaan Valentine’sDay. Sebab V-Day mewarisi tradisi Fes-tival Lupercalia yang merupakan ritualpara penyembah berhala (Pagan) Rom-awi kuno dengan cara mengumbar syah-wat. Hal itu kemudian diubah oleh PausGelasius II menjadi Hari Valentin yangditetapkan pada tahun 496 M. sebagaihari yang penting untuk dirayakan olehKristen. Tetapi pada tahun 1969 pihakKristen sendiri melarang perayaan Va-lentine’s Day.

Menurut Masyhud, SM, bulan Pe-bruari selalu ditunggu-tunggu orangRomawi penyembah berhala untukmencari pasangan baru secara res-mi. Perayaan seks mencapai puncak-nya pada pertengahan bulan dalamsebuah pesta yang disebut FestivalLupercalia. Dalam festival inilah, paraperempuan muda memasrahkan tu-buhnya pada para pemuda yang me-milihnya dan harus melayani syah-wat mereka tanpa syarat selama se-tahun penuh sampai datangnya bu-lan Pebruari lagi.

Beberapa abad kemudian, Kris-ten yang ingin manancapkan penga-ruhnya di Istana kerajaan Romawi,banyak mengadopsi simbol dan ajar-an Paganisme (penyembah berhala)Romawi ke dalam ajaran gereja. Se-hingga Festival Lupercaliapun dima-sukkan sebagai salah satu hari pe-ringatan (memorial day) bagi gereja.Mitos Santo Valentinuspun dibuatuntuk meyakinkan semua kalangan.Gereja mengganti istilah LupercaliaFestival dengan The valentine’s Day.

Dengan penulisan sejarah yangcurang dan konspiratif oleh intelektualBarat, lanjut Penceramah kristologi diIndonesia, Eropa dan Malaysia ini, lan-tas disebarkan dengan kekuatan pe-dang dan uang agar masyarakat duniameyakini bahwa Valentine’s Day meru-pakan hari yang sungguh penting, ber-sejarah dan harus dirayakan.

Agar penetrasi budaya penyem-bah berhala tersebut bisa diterima olehbanyak kalangan di dunia – terutamapada dunia Islam, maka istilah love yangdi Barat sebenarnya bernuansa syah-wat dibelokkan pengertiannya menjadi‘kasih sayang’. Maka jadilah Valentine’sDay yang sebenarnya merupakan ‘HariPerayaan Hubungan Seks’ mengalami

pengaburan dan pembelokan maknamenjadi Hari Kasih Sayang. “Setiap or-ang dewasa pasti mengetahui esensiperayaan tersebut yang banyak diakhiridengan ritual making love dengan pa-sangan yang tidak sah (zinah),” tandas-nya.

Festival Lupercalia tersebut, katapria kelahiran Sidoarjo 5 Januari 1968ini, merupakan perayaan yang berlang-sung pada tanggal 13 hingga 18 Pebruaridimana pada tanggal 15 mencapai pun-caknya. Dua hari pertama (13-14) diper-sembahkan kepada Dewi Cinta (Queenof Feverish Love) bernama Juno Fe-

bruata.Pada tanggal 13 pagi hari, pendeta

tertinggi Pagan (penyembah berhala)Roma menghimpun para pemuda danpemudi untuk mendatangi kuil pemuja-an. Mereka dipisah dalam dua barisandan sama-sama menghadap altar uta-ma. Semua nama perempuan mudaditulis dalam lembaran-lembaran kecil.Dan setiap satu lembar tertulis satunama. Lembaran tersebut dimasukkanke kendi besar.

Setelah itu, pendeta mempersilah-kan para pemuda satu-persatu mengam-bil satu nama gadis yang berada padakendi tersebut secara acak hingga wa-dah itu kosong. Gadis pemilik namayang terambil, harus menjadi kekasih

pemuda yang mengambil namanya danberkewajiban melayani segala yang di-inginkan oleh pemuda tersebut selamasetahun hingga tiba Festival Lupercaliadi tahun depan.

Tanpa ikatan pernikahan, sambungayah tiga anak ini, mereka bebas berbuatapa saja. Dan malam pertama hari itu,malam menjelang 14 Pebruari hinggamalam menjelang tanggal 15, di seluruhkota para pasangan baru itu merayakanapa yang kini terlanjur disebut sebagaiHari Kasih Sayang. “Suatu istilah yangbenar-benar keliru dan lebih tepatdisebut dengan Making Love Day atau

Malam Kemaksiatan,” tandasnya.Pada tanggal 15 Pebruari, ung-

kap alumnus IAIN Jurusan AqidahFilsafat ini, setelah sehari penuh parapasangan baru itu mengumbar syah-watnya, mereka secara berpasangankembali mendatangi kuil pemujaanuntuk memanjatkan doa kepadaDewa Lupercalia agar dilindungi darigangguan serigala dan roh jahat.Dalam upacara tersebut, pendeta pa-gan Roma membawa dua ekor kam-bing dan seekor anjing yang disem-belih di atas altar sebagai persem-bahan kepada Dewa Lupercalia. Per-sembahan ini diikuti dengan ritualmeminum anggur.

Setelah itu para pemuda meng-ambil selembar kulit kambing per-sembahan dan berlari di jalan-jalankota diikuti oleh para gadis. Jalan-jalan kota Roma meriah oleh teriakandan tawa-canda para muda-mudi.Para perempuan berlomba-lombamendapatkan sentuhan kulit terba-

nyak dan yang pria berlomba-lomba me-nyentuh gadis sebanyak-banyaknya.

Menurut lelaki yang setiap bulanmengisi materi kristologi di UITM Se-langor Kualalumpur ini, perempuan Ro-mawi kuno di zaman itu sangat percayabahwa kulit kambing yang dipersembah-kan kepada Dewa Lupercalia atau Lu-percus memiliki daya magis yang luarbiasa; yang bisa membuat mereka ber-tambah subur, tambah muda dan cantik.Semakin banyak mereka menyentuhkulit kambing tersebut, mereka yakinakan bertambah cantik dan subur.

Valentine’s Day, tutur penulis buku‘Al-Qur’an Berbicara tentang Kristen’ini, berasal dari kisah dusta tentang se-orang Santo (orang suci dalam panda-

Valentine’s DayPesta “Kasih Sayang” yang Merusak Moral

Masyhud, SM

Page 31: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

31MPA 341 / Pebruari 2015

ngan Katolik) yang rela menyerahkannyawanya demi cinta pada orang lain –yaitu Santo Valentinus. Namun pihakgereja sendiri hingga kini tidak mene-mukan kata sepakat siapa sesungguh-nya Santo tersebut. “Oleh karena itu,Gereja sebenarnya telah mengeluarkansurat larangan bagi pengikutnya untukikut-ikutan merayakan ritual yang tidakberdasar ini,” tegasnya.

Menurut catatan Katolik, ada tigasanto (orang suci) yang bernama Valen-tinus dan semuanya martir pada abadketiga. Maka muncul tiga versi mitosValentinus. Salah satu mitos yang pal-ing dikenang hingga tanggal 14 Pebruari496 M, Paus Gelasius meresmikan hariitu sebagai hari untuk memperingatiSanto Valentinus. Meskipun begitu,Paus Gelasius sendiri mengakui bahwadirinya tidak mengetahui tentang santotersebut. “Ada yang mengatakan, Gela-sius sengaja menetapkan hal ini untukmenandingi perayaan Festival Luperca-lia,” paparnya.

Hari Valentine yang oleh Paus Ge-lasius II dimasukkan ke dalam kalenderperayaan gereja, pada tahun 1969 diha-pus dari kalender gereja karena tidakdiketahui asal-usulnya. Oleh karenaitu, pihak gereja kemudian melarangValentine’s Day dirayakan. “Walaupundemikian, larangan ini tidak ampuh danV-Day tetap saja dirayakan oleh banyakorang,” keluhnya.

Dunia bisnis turut andil memanfa-atkan moment Valentine’s Day untukmeraup keuntungan besar. Kristen jugamenjadikannya sebagai cara efektif un-tuk mengkristenkan generasi Islam me-lalui teori strategi marketing. Sebab pe-nampilan seorang public figur mudahmempengaruhi orang lain untuk barangyang dianjurkan olehnya. Dan Kristenmenjadikan St. Valentine sebagai idoladan public figur kasih sayang manusia.“Ternyata banyak umat Islam, terutamapara remajanya, dengan mudah mene-rima tokoh Kristen tersebut sebagai ido-lanya,” ungkapnya getir.

Jika perayaan Valentine’s Day su-dah menjadi kebiasaan umat Islam, lan-jut Masyhud, maka budaya Islam ter-cemari oleh budaya Kristiani yang jus-tru pihak Kristen sendiri melarang pera-yaan tersebut karena dianggap merusakmoral manusia. “Para orang tua layaktahu apa itu valentine’s day, agar putra-putrinya tak terjerembab dalam budayayang dilarang Islam,” pintanya menan-daskan.

Menurut Drs. Ezif Mohammad Fah-mi Wasi’an, Ak, MM, banyaknya gene-

rasi muda Muslim yang turut memperi-ngati Valentine’s Day, itu karena faktorsifat ‘latah’ dan mudah menerima apa sajayang lagi populer. Semua yang berasaldari Barat (Westernisasi) dianggap baik,tanpa ditimbang terlebih dahulu dan di-terima begitu saja tanpa dipikir baik bu-ruknya. Akibatnya mereka tanpa sadarmenjadi korban dampak yang ditimbul-kan oleh budaya yang salah kaprah.

Di sisi lain, sambung Direktur ‘KH.Abdullah Wasi’an Foundation’ ini, ke-beradaan Valentine’s Day adalah bersa-maan dengan era keterbukaan. Baik tek-nologi maupun arus budaya asing yangdengan sengaja maupun tersembunyimempengaruhi generasi muda kita – ter-masuk generasi muda Islam khususnya.

Maraknya budaya Valentine’s Day

di Indonesia, urainya, salah satunya di-sebabkan berkurangnya pemahamantentang Islam. Dengan begitu tak sedikitpara pemuda Islam yang ikut terlibat me-rayakannya dengan menjual bunga danlain sebagainya. “Mereka tidak merasa,bahwa ada upaya pihak-pihak non-Muslim untuk menjauhkan antara aga-ma dan budaya (Sekularisme),” papar-nya. “Lambat laun ruh Islam akan ter-cerabut dari akarnya,” tegasnya.

Pria kelahiran Surabaya 25 Pebruari1957 ini tak sepakat jika kesalahan ditu-dingkan pada para da’i dan penceramahagama. Sebab mereka sudah berusahamelakukan pembinaan terhadap gene-rasi muda Islam. Pembinaan mereka ha-ruslah dipadu dengan pengawasan pi-hak orangtua. “Keteladanan orang tuasangat diperlukan bagi putra-putrinya,”tegasnya. “Sebab siapa yang menaburangin akan menuai badai. Jadi, jangan

sampai orangtua mengizinkan anak-anaknya keluar rumah untuk berkasihsayang dengan pasangannya,” tam-bahnya mengingatkan.

Fenomena budaya Valentine’sDay, tutur dosen Universitas Muhamm-adiyah Surabaya ini, haruslah diwaspa-dai betul. Sebab ada skenario besaryang sudah disiapkan dari awal dengantujuan mengubah aqidah umat Islam.Sasarannya, adalah generasi muda Is-lam dengan kedok budaya, hiburan, caraberpakaian, kesopanan dan berbicara.

Contoh paling simple, pada acaraakad nikah ada acara sungkeman. Kare-na di Barat tidak ada, kultur tersebutdiubah oleh mereka. “Penghormatan pa-da orang tua itu sudah dianggap kuno.Sementara di V-Day justru diwujudkandalam bentuk kebebasan berciumanhingga melakukan hubungan badan diluar pernikahan,” ucapnya miris.

Kasih sayang dalam Islam, paparsuami Dra. Sujatini yang dikaruniai tigaanak ini, berasal dari Allah SWT de-ngan sifatnya ar-Rahman dan ar-Rahim.Dalam mewujudkan kasih sayangtersebut, Islam tak mengenal dimensiwaktu. Setiap saat dan kapan saja umatIslam hendaknya menabur dan mene-bar kasih sayang terhadap sesama ma-nusia. Artinya sesama manusia harusselalu rukun, damai dan harmonis didalam menata kehidupan demi tegak-nya kasih sayang sesama umat. “Ka-sih sayang tersebut bahkan harus di-perbuat sepanjang hayat,” tandasnya.

Sedangkan kasih sayang di dalamValentine’s Day, justru berasal dariproduk budaya dan konsep bikinanmanusia yang penuh maksiat dan jauh

dari syari’ah Islam. Bukankah AllahSWT telah mengingatkan kita, agar ti-dak terpesona dengan rayuan dan tipudaya iblis? Sebab iblis senantiasa me-nampakkan begitu indahnya perbuat-an-perbuatan nista manusia, padahalperbuatan itu sebenarnya amat menjijik-kan.

Abu Said r.a. menyampaikan bah-wa Nabi SAW bersabda: “Sungguh ka-mu akan mengikuti perilaku (budaya)orang-orang sebelum kamu sejengkaldemi sejengkal, selangkah demi selang-kah. Hingga meskipun mereka mendakimemasuki lubang biawak, kamupun ikutmendakinya.” Abu Said bertanya: “YaRasulullah, apakah kami akan mengikutiorang-orang Yahudi dan Nasrani?” Nabimenjawab: “(Mengikuti) Siapa lagi.”(HR. Bukhari no. 3197).

Laporan: Mey. S, RasmannaRahim (Surabaya).

Drs. Ezif Mohammad Fahmi Wasi’an, Ak, MM

Page 32: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

32 MPA 341 / Pebruari 2015

Akun penistaan agama kianmarak di media sosial. Rata-rata

akun itu bernada islamphobia yangdengan bebas bisa diakses publik.

Sebut saja misalnyaIndonesia.faithfreedom.org,

buktidansaksi.com, akun facebookKomunitas Anti Islam hingga akun

media sosial seperti kaskus. “Inisudah masuk dalam ranah cyber

crime atau kejahatan dunia maya,”ujar Dra.Suraya Khusnaniyati, M.HI.

Dalam kacamata anggota ForumKomunikasi Umat Beragama (FKUB)Kabupaten Nganjuk ini, cyber crimemerupakan suatu tindak kejahatanmelalui teknologi informatika danteknologi komputer yang didasarkanpada perkembangan serta kemajuan

pada bidang mikro elektronika, materialdan perangkat lunak.

Perkembangan teknologi dalambentuk jaringan komputer global melauiinternet inipun melahirkan dunia baruyang dinamakan realitas virtual. Dalamperkembangan selanjutnya, internetjustru menjadi pisau bermata dua. Selainmelahirkan dunia baru dengan kecang-gihan teknologi informasi, akan tetapidi sisi lain juga menyulut berbagai ben-tuk kejahatan mulai pembobolan data-base bank hingga kampanye negatifagama tertentu.

Menurut mantan ketua PC FatayatNU Nganjuk ini, dalam dunia maya, fe-

nomena perang cyber antara penganutagama tertentu sudah di luar batas etikapergaulan sosial. Hujatan, fitnah danolokan terhadap kelompok agama ter-tentu sudah mencapai titik nadir. Hal initentu saja bisa merongrong Negara Ke-satuan Republik Indonesia (NKRI).

Direktorat Jenderal Aplikasi danTelematika (AKTIKA) KementerianKomunikasi dan Informasi saat ini me-deteksi 20 ribu situs dengan konten ne-gatif yang bisa diakses bebas. Termasukdi dalamnya adalah situs berbau porno-grafi, perjudian hingga penistaan aga-ma. Namun sementara ini yang sudahdilist sekitar 14 ribuan alamat web. “Ka-lau diprint tebal sekali,” tutur Harjogi,SH, MSi sambil melepas senyum.

Dengan maraknya situs negatif,sebenarnya pemerintah sudah hadir

melalui regulasi dalam memeberantascyber crime. Mulai dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana, UU ITE, UUKIP, UU No. 19 tahun 2002 tentang HakCipta, UU No. 36 tahun 1999 tentangTelekomunikasi, UU No. 25 tahun 2003tentang perubahan atas UU No 15 tahun2002 tentang Tindak Pidana PencucianUang, UU No. 15 tahun 2003 tentangPemberantasan Pidana Terorisme, UUno. 44 tahun 2008 tentang pornografihingga UU Nomor 1/PNPS/1965 ten-tang Larangan Penodaan Agama.

Yang terbaru, ada pula payunghukum yang bisa menjerat para pembuatakun negatif yakni PP Nomor 82 Tahun

Cyber CrimeSudah Mencapai Titik Nadir

2012 tentang Penyelenggaraan Sistemdan Transaksi Elektronik. Bahkan Me-kominfo tertanggal 7 juli 2014 lalu, jugatelah mengeluarkan Peraturan Menkom-info No. 19 tahun 2014 tentang Pena-nganan Situs Internet yang BermuatanNegatif. “Dengan banyaknya regulasiini menunjukkan, bahwa pemerintah sa-ngat konsen dalam membentengi ma-syarakat dari situs negatif,” ujar KepalaDinas Komunikasi dan Informasi Pro-vinsi Jawa Timur itu. “Pemerintah saatini dihadapkan pada situasi berkejarandengan pembuat situs negatif,” tandas-anya.

Dengan adanya peraturan yangada saat ini, pembuat situs negatif se-akan tak mau kalah. Mereka selalu ber-usaha membuat modus baru dalam me-lancarkan aksi cyber crimenya. Apalagi

dalam penerapan hukum bagi pembuatakun negative, selama ini masih berda-sarkan delik aduan. Artinya ketika adalaporan dari masyarakat, pemerintahbaru bisa mengeksekusi.

Dengan banyaknya situs yangbertebaran di belantara dunia maya,tentu ada keterbatasan pemerintah da-lam mengotrolnya. “Karena itu, dibu-tuhkan peran aktif masyarakat agarberkenan melaporkan situs berkontennegatif agar pemerintah dalam hal iniKominfo bisa segera bertindak. Ini agartidak menimbulkan dampak yang lebihluas,” imbuhnya. Suprianto, SitiNurokhim

Dalam dunia maya,fenomena perang cyberantara penganut agamatertentu sudah di luarbatas etika pergaulansosial. Hujatan, fitnahdan olokan terhadap

kelompok agamatertentu sudah

mencapai titik nadir.Hal ini tentu saja bisamerongrong NegaraKesatuan RepublikIndonesia (NKRI)

Dra.Suraya Khusnaniyati, M.HI Harjogi, SH, MSi

Page 33: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

33MPA 341 / Pebruari 2015

Entrepreneurship

Beragam olahan buah durian se-macam, dodol durian, sus durian, serabidurian, hingga es-krim (Ice Cream) du-rian, menjadi santapan yang diminatianak-anak hingga orang tua. Alasan ini-lah antara lain yang telah mendorongPak Ahmad Pauzi ( dikenal dengan PakAweng) bersama kedua rekannya, So-lihin dan Novi Yenuar, lebih memilihberjualan es-krim durian (ketimbangusaha lain) yang mangkal di pinggir ja-lan kawasan perkantoran Gatot Subro-to, Jakarta Selatan sejak sekitar limatahun lalu.

Sekilas tak ada bedanya antara “es-krim durian keliling” dengan es-krim PakAweng yang di beri label “Ice CreamDurian Monthong 36” ini. Bahkan tekstures-krimnya masih agak kasar tak selembutes-krim yang dijual di mal-mal. Namun

yang membuat beda, es-krim durian yangdisajikan dalam cup plastic kecil milik PakAweng ini diberi topping (lapisan atas)lumatan durian monthong asli.“Kebanyakan orang jual es-krim duriandengan topping durian biasa, bukandurian monthong asli yang ukurannyalebih besar, dagingnya lebih tebal, bijinyakecil, dan harganya lebih mahal dari durianbiasa. Selain pakai durian monthong asli,juga tanpa tambahan santan, gula, danbahan lainnya. Hanya saja agar bisa lebihtahan lama, dikasih sedikit campuranserutan es”, jelas Pak Aweng. Lebih lanjut,Pak Aweng menambahkan bahwa es-krimbuatannya tidak menggunakan bahanpemanis ataupun pengawet sehinggahanya dapat bertahan satu minggu. Se-dangkan untuk topping monthongnya

hanya bisa tahan 2 hari, itupun harusdisimpan dalam lemari pendingin(freezer). Satu cup Ice Cream DurianMonthong 36, dijual dengan harga Rp.6.000. Setiap hari , khusus kawasan per-kantoran, Pak Aweng mampu menjualsekitar 50 – 100 cup es-krim.

Pada awalnya Pak Aweng (yangberalamat di Jl.Raya H. Baping Rt.01/07N0.97 Kel.Susukan Kec. Ciracas Jakarta)ini berjualan es-krim dengan gerobakkeliling. “Dulunya kami jualan di pinggirjalan kawasan perkantoran,keliling kom-pleks perumahan. Nah dari situ banyakyang suka hingga diminta mengisi kate-ring para menteri karena saya seringjualan di kompleks menteri dan seringikut pameran. Baru Maret 2011 lalu kitamitrakan”, jelas Pak Aweng. Menurut pe-nuturannya, keputusan membuka ker-

jasama kemitraan, terkait dengan keter-batasan permodalan yang dimilikinya.Bersama Solihin dan Novy, pria 37 tahunini membuat peraturan semacam stan-dard operating procedure (SOP) se-derhana dari pengalaman jualan selama5 tahun perjalanannya. Sedangkan untukperizinan usaha seperti Surat Izin UsahaPerdagangan (SIUP), hak paten merek,dan label halal masih dalam proses.

Saat ini jumlah gerai Ice CreamMonthong 36-nya telah berjumlah 28buah milik sendiri, dan 4 milik mitra yangsemuanya masih berada di Jakarta. Bagiyang tertarik untuk bermitra usaha de-ngan Pak Aweng, maka harus menyetormodal sekitar Rp.3,5 juta, yang akandikembalikan berupa: booth sepertiyang bisa ditemui di mal atau pusat per-

belanjaan yang terbuat dari kayu danmultipleks, satu sendok es stainless,gallon besar (termos es) untuk es krim,gallon kecil (termos kecil) untuk tempattopping monthong lengkap dengankursi tatakan termos es, satu seragam,satu banner dan stiker booth, bahanbaku sebanyak 10,5 liter ( 3 kantong),dan 35 cup plus sendoknya.

Agar modal bisa segera kembali,Aweng hanya menetapkan target pen-jualan mitra kerjanya sebanyak 40 cup/hari dengan harga jual terendah Rp.6.000. Dengan demikian dalam sebulanbisa mendapat omzet sekitar Rp. 7,2 jutadengan keuntungan bersih sekitar Rp.2,4 juta (33%) dari omzet). “Harga sihtergantung mitra, tentu disesuaikan de-ngan sewa tempat. Kalau bisa mencapaitarget, maka mitra bisa balik modal da-

lam tempo 3 bulan. Untuk itu lokasi geraiperlu dipilih di kawasan yang strategisdan ramai, a.l. seperti kantin perkantor-an, ITC, mal, dan swalayan, disampingrajin mengikuti ajang-ajang pameran”,jelas Pak Aweng. Namun demikian,bukan berarti tanpa hambatan. HarryPuspito pengamat kewirausahaan, se-pakat dengan Pak Aweng, bahwa ham-batan utamanya antara lain adalah ba-han bakunya yaitu durian monthong di-samping harganya yang relative cukupmahal, juga bersifat musiman (biasanyasekitar bulan Januari dan Februari kitakesulitan mendapat durian). Solusinyakita harus punya sejumlah supplier ba-han baku. Anda berminat silahkan men-coba!.(diangkat dari peluang fran-chise waralaba 2014) Ahar

PAK AWENGPenjual Es Krim Durian Monthong yang Lagi Laris Manis

Page 34: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

34 MPA 341 / Pebruari 2015

Tak banyak orang ketika di puncakkarir akademiknya justru turun gunung.Namun bagi Prof. dr. Wahyudi Siswan-to, MPd, dirinya dengan senang hati ter-libat secara langsung dalam penye-lenggaran pendidikan dasar – khusus-nya madrasah. Sebab lembaga pendi-dikan ini masih saja disepelekan. “Halini menggugah kesadaran akademissaya. Saya tertantang untuk membenahi-nya,” tuturnya serius. “Sebab saya tidakingin institusi pendidikan agama inidipandang sebelah mata,” tandasnya.

Sebagai pendidik, dirinya tak relajika madrasah yang terbukti mampumengharmonikan pendidikan umum danagama kian ditinggallkan. Yang membu-atnya miris, saat ada madrasah kesulitanmenjaring siswa tiap tahun ajaranbaru. Tak jarang pula ada yanggulung tikar lantaran tak mam-pu bersaing. “Memang adamadrasah yang mampumemenangkan persaing-an kualitas. Tapi tak ba-nyak jumlahnya,” papar-nya. “Karena keberadaan

madrasah belum menjadi kebanggaanbersama, tak heran jika selalu kalah,”keluh Guru Besar Bahasa dan SastraUniversitas Negeri Malang ini.

Untuk itulah, lelaki kelahiran Ma-lang 20 Februari 1965 ini mendirikan Se-kolah Alam MI Bilingual Al-Ikhlas diSengguruh Malang. Madrasah yangdidirikan sejak tahun 2008 silam ini,didesain berbeda dengan sekolah padaumumnya. “Saya ingin memberikanlayanan pendidikan yang ramah bagianak,” tegasnya.

Hal itu didasari keberadaan PAUDdan TK/RA yang seharusnya ramah ter-hadap anak, kini justru makin membikinsetress anak dengan aneka kewajiban lesprivat. “Tak heran jika selepas jenjang

pendidikan TK banyak siswa yangmenjadi pencemberut,” ucapnya

bernada kecewa.Kondisi tersebut kian

diperparah keber-adaan para guru ditingkat dasar,yang makin ja-

rang tersenyum kepada para siswanya.Entah lantaran beban kerja yang tinggiatau lainnya, mereka mengajar tidak lagidengan hati tapi sekedar bekerja. “De-ngan keberadaan MI Al-Ikhlas, sayamengimpikan lahirnya guru inspiratifyang mampu mengegrakkan siswa. Ya..seperti guru-guru kita dulu yang selalukita rindukan kehadirannya,” ucap pe-nulis 40 judul buku ini.

Tak hanya itu saja. Di madrasahdengan desain keseluruhan bangunankelas berupa gazebo ini, juga menawar-kan progam unggulan yakni Program‘Menyemai Kehidupan’. Di mana parasiswa diajak bersama-sama memakanbuah-buahan tertentu. Setelah makan bijidari buah-buahan, lantas ditanam ber-sama di lahan yang berada di antara ba-ngunan madrasah yang diapit areal per-sawahan dan lahan tebu. Dengan begitusiswa diajarkan, bahwa memakan buah-buahan itu jauh lebih mudah dari padamenanamnya. Sebab proses menanammemutuhkan waktu yang tak sedikit.

Dengan adanya sistem programmenyemai kehidupan tersebut, ayahtiga anak ini juga mengajarkan siswanyaagar terbiasa memberi dan bukan me-minta. Sebab kelak buah-buahan dansayuran yang ditanam, bakal diberikanke orang kampung. Karena itu, semuasiswanya wajib mengikuti programmenanam ini – selain juga pembiasaangemar menabung sejak dini.

Terbukti, konsep madrasah yangdidirikannya itu mendapatkan apresiasidari berbagai kalangan. Lembaga pen-didikan dari Bali, Sumbawa, Kalimantan,Sulawesi, dan berbagai daerah lainnyatelah melakukan studi banding kesana.Prof. Wahyudipun membeberkan pe-ngetahuannya tentang madrasah alam.Baginya, kian banyak madrasah alamakan semakin baik. “Kalau perlu, se-In-donesia ada madrasah seperti ini. Kitatidak ingin melihat siswa yang pintar-pintar tapi tidak peka terhadap alam danlingkungan sekitar,” ujarnya memberi-kan alasan.

Yang menawan, ternyata pria ber-kacamata minus ini tak pernah menge-nyam pendidikan madrasah. Latar pen-didikan putra pasangan Nasta’in dan

Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd

Layanan Madrasah yang Ramah Bagi Anak

Page 35: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

35MPA 341 / Pebruari 2015

(almh.) Imroni ini, hampir seluruhnyadiselesaikan di Malang sebagai kotakelahirannya. Setelah merampungkanpendidikan dasarnya di SD Muhamma-diyah Kepanjen pada tahun 1976, lang-sung meneruskan studinya di SMPN 4Malang. Kemudian menimbah ilmu diSPG Negeri Malang.

Setelah menamatkannya padatahun 1983, dia mengambil S1 JurusanPendidkan Bahasa dan Sastra Indone-sia IKIP Malang – kini UniversitasNegeri Malang – dan berhasil meraihgelar sarjana pada tahun 1987. Sementa-ra program masternya di Pasca SarjanaIKIP Malang dirampungkannya padatahun 1991, dengan tesis berjudul “No-vel Rafilus: Sebuah Tinjauan Sosio-psiko-struktural.”

Dua belas tahun kemudian, diamenuntaskan studi doktoralnya di kam-pus yang sama pada tahun 2003. Puncakkarir akademisnya kian paripurna saatdirinya dikukuhkan sebagai Guru Besardalam Bidang Pembelajaran Bahasa In-donesia pada Fakultas Sastra Universi-tas Negeri Malang pada 19 Oktober 2011silam. “Secara akdemis saya sudah me-rengkuh semuanya. Meski demikian,saya ingin tetap ingin berjihad menjadiorang yang lebih bermanfaat bagi or-ang lain,” tandas putra seorang mantanTenaga Kerja Wanita ini mantap.

Semangat memberikan manfaat itusudah tumbuh sejak remaja. Ketika me-lakoni studi strata satunya di UM Ma-lang, dia sudah menjadi jujugan belajarsiswa SD mulai dari kelas 1-6 di rumah-nya tiap minggu. Selain itu, pria yangpernah bekerja sebagai pemotong rum-put saat menjalani pendidikan di SPGNMalang inipun mengabdikan diri seba-

gai tenaga pengajar di SMP Muhamm-adiyah, MTs dan SMA Islam. Berkat ke-gigihannya semasa mengajar, dirinyadidaulat menjadi Kepala Sekolah SMAMuhammadiyah 02 Kepanjen padatahun 1996.

Selain menjadi dosen di almamater-

nya, dia juga pernah mengajar di bebe-rapa perguruan tinggi swasta. Dia jugamenjadi salah satu penguji disertasi diUniversitas Negeri Surabaya dan Uni-versitas Pendidikan Indonesia (UPI)Bandung. Tak hanya itu, suami WiwikIndiastuti Wulandari inipun aktif pulamemberikan penyuluhan bahasa Indo-nesia di berbagai kota di Jawa Timur.Termasuk menjadi instruktur dan

penulis materi TOT bahasa dan sastraIndonesia di Surabaya, Jakarta, Bogordan Yogyakarta.

Ayah dari Ode Ramadhani, AfraAfifah Daniswara dan Daffa AhmadDanurdara ini, juga aktif memberikanmateri Madrasah Berbasis Sekolah(MBS) di Sumbawa dan Bima bersamaPLAN Internasional. Selain itu, dia jugamengawal pelaksanaan Kurikulum 2004di Papua. Lantaran kepakarannya dalambidang Pendidikan Bahasa Indonesia,dirinya dipercaya sebagai penilai bukubahasa Indonesia tingkat SD, SMP danSMA di Pusat Perbukuan.

Sejak tahun 2006 silam, dia menjadireviewer penelitian dosen muda danwanita Dikti. Dia juga dipercaya sebagaikonsultan di IAPBE (Indonesia-Austra-lia Partnership in Basic Education)AusAID (2007). Sementara itu, didapukpula sebagai expert dalam TeachersQuality Improvement Program (TEQIP)di Jambi, Batu, Pasir, Bima, Pontianak,Talaut, Sangihe, Aceh, Sabang, Padang,

Padang Sidempuan, Mandailing Nataldan Sorong.

Meski pengabdiannya dalam du-nia pendidikan sudah tak terhitung lagi,tapi ada satu impian yang ingin diwujud-kannya dengan segera. “Saya ingin me-miliki rumah sakit yang murah, ramahdan bermutu,” pungkas pembina MIAlam Al Ikhlas ini optimis. Suprianto,M. Tajuddin Nurkholis

Prof. Wahyudi belajar bersama anak didiknya di kelas berbentuk gazebo

Prof. Wahyudi beserta keluarganya

Page 36: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

36 MPA 341 / Pebruari 2015

Guncangan hebat di dunia pendi-dikan Indonesia terjadi pada Jumat, 5Desember 2014, ketika Menteri Kebu-dayaan dan Pendidikan Dasar dan Me-nengah, Anies Baswedan, menghenti-kan pelaksanaan kurikulum 2013 dankembali ke kurikulum tingkat satuanpendidikan (KTSP) bagi sekolah yangbaru melaksanakan selama satu semes-ter. Adapun sekolah yang sudah me-laksanakan selama tiga semester di-perintahkan melanjutkan implementasikurikulum 2013 pada semester genap2014-2015. Hal ini dilakukan setelahmendapatkan laporan hasil kajianevaluasi terhadap pelaksanaan kuri-kulum 2013, sambil mempersiapkanpemenuhan buku dan pelatihan guru,yang memang belum semua guru men-dapatkan pelatihan kurikulum 2013 sertaperbaikan sistem penilaian yang saat inidipandang sangat memberatkan guru.

Penghentian kurikulum 2013 dankembali ke KTSP untuk sebagian besarsekolah di Indonesia adalah bagian dariimplementasi kebijakan, yang menurutGrindle (1980) implementasi kebijakandapat dimulai apabila tujuan rinci, sa-saran jelas, ada program aksi, anggarandana telah dialokasikan. Tanpa syarat-syarat diatas maka kebijakan menjaditidak bermakna dan hanya menjadi re-torika politik atau slogan politik. Kebi-jakan kurikulum oleh Menteri Kebuda-yaan dan Pendidikan Dasar dan Me-

nengah Anies Baswedan masih belumbisa dipahami sebagai kebijakan yangbenar, karena hanya memperhatikan ha-sil kerja tim evaluasi yang kerjanya sa-ngat terbatas (hanya beberapa hari),padahal persiapan implementasi kuri-kulum 2013 (menurut menteri terdahulu)memakan waktu yang panjang dan ka-jian-kajian yang mendalam, sehinggabeliau menilai penghentian implementa-si kurikulum 2013 adalah kebijakan yangsangat tergesa-gesa. Semoga ini bukanbagian pencitraan menteri pada peme-rintahan Jokowi-JK yang kebanyakanmenterinya mengumandangkan retorika“Moratorium”.

Kondisi ini memantik reaksi be-ragam dari kalangan dunia pendidikandan lembaga legislatif. Mantan MenteriPendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh(Jawa Pos, 8/12/2014) menganggapkebijakan ini adalah sebuah kemundur-an, karena ada banyak kekurangsem-purnaan dalam KTSP. Beliau jugamenyoroti kewajiban orang tua ketikaharus kembali ke KTSP. Maka orang tuaharus membeli buku KTSP yang mahal,padahal belum sebulan pemerintah barumemperberat beban hidup rakyat Indo-nesia dengan kenaikan BBM, walaupunakhir bulan ini BBM diturunkan lagi,apabila tetap melaksanakan K-13, makabuku disediakan secara gratis olehpemerintah. Sukemi di Jawa Pos (11/12/2014) artikel berjudul: Bertam-

bahnya beban orang tua murid layakdijadikan renungan, disinyalir ada“permainan” dalam kebijakan mengem-balikan KTSP pada sekolah, karena adabuku KTSP di gudang-gudang perce-takan yang bernilai ratusan miliar yangtidak bisa “diuangkan” ketika kurikulum2013 diberlakukan dengan tergesa-gesa.Dengan sebagian besar sekolah kembalike KTSP, ada harapan habisnya buku-buku KTSP di gudang-gudang perce-takan tersebut. Setelah buku KTSP ha-bis, baru semua sekolah boleh meng-implementasikan K-13. Logika ini bisaditerima karena didukung sebuah kebi-jakan lain yaitu sekolah atau pemerintahdaerah yang sudah memesan buku K-13 untuk semester genap, diperintahkanmenyimpan di perpustakaan, apabilasuatu waktu nanti K-13 kembali dilak-sanakan di seluruh sekolah di Indone-sia, buku-buku K-13 digunakan lagi.

Pendidikan yang menyangkuthidup orang banyak dan sarana untukmembangun sumber daya manusiayang bermutu, maka selayaknya pendi-dikan haruslah dikelola dengan baikdengan memperhitungan semua aspekkehidupan, aspek kepastian, aspek psi-kologi anak dan guru, aspek pedagogik,aspek kemampuan ekonomi masyarakat,aspek kontinyuitas dan lain-lain. Se-bagai akibat dihentikannya implemen-tasi kurikulum 2013 pada sekolah yangbaru melaksanakan selama 1 semester

ANTARA K-13 DAN KTSP(Refleksi Atas Penghentian K-13 di

Tengah Tahun Pelajaran)Oleh: Dahlan Efendi, S.Ag, M.Pd.I. *)

Page 37: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

37MPA 341 / Pebruari 2015

dan sekolah yang sudah melaksanakan3 semester dilanjutkan, akan timbulbanyak masalah, antara lain ; Standarevaluasi harus dibuat dua macam yaitukurikulum 2013 dan KTSP, masalahberikutnya adalah raport hasil belajarsiswa yang tidak sama sehingga berpo-tensi membingungkan orang tua danguru, akibat lanjutnya adalah saat ujianakhir atau ujian nasional, harus mem-buat dua alat ukur evaluasi, masalahberikutnya adalah ketika penerimaansiswa baru yang harus menyeleksi de-ngan dua macam seleksi, termasuk ke-timpangan muatan kurikulum yang ti-dak sama. Menurut hemat penulis, un-tuk keseragaman, kalau memang kuri-kulum 2013 diteruskan, mestinya semuasekolah meneruskan menggunakankurikulum 2013 untuk kelas 1 dan 2 SD/MI, adapun kelas 4 dan 5 kembali keKTSP dan biarkan lulus dengan kuri-kulum KTSP, dengan demikian semuasekolah fokus perbaikan pembelajarandengan kurikulum 2013 di kelas 1 dan 2.Kalau tetap seperti saat ini dengan duamacam kurikulum, maka kementerianpendidikan dasar dan menengah dankebudayaan harus membuat standarganda.

Agar kasus kebijakan kurikulumtidak diganti-ganti dengan “sangat ce-pat dan membingunkan” oleh MenteriKebudayaan dan Pendidikan Dasar danMenengah, maka perlu perbaikan sistemyang terkait dengan pendidikan di In-donesia; Pertama, penulis memandangperlu ada perbaikan Undang-UndangSistem Pendidikan Nasional nomor 20tahun 2003 Perlu pasal yang mengaturperubahan kurikulum, yang isinya an-tara lain memuat ; sebelum kurikulumdirubah, maka perlu dilakukan evaluasiterhadap kurikulum yang sedang digu-nakan, dengan melibatkan pakar pendi-dikan, guru dan organisasi profesi guruselama 1 tahun. Setelah dilakukanevaluasi, maka dilakukan kajian muatankurikulum yang perlu perbaikan, penam-bahan dll, dilakukan selama 1 tahun,tahap selanjutnya dilakukan uji publicdan sosialisasi di seluruh Indonesiaselama 6 bulan, pelatihan guru untukimplementasi kurikulum baru selama 1,5tahun. Selanjutnya implementasi secaraterbatas selama 1 tahun. Melihat gam-baran schedule diatas, minimal butuh 5tahun untuk bisa merubah kurikulum,dengan syarat disetujui oleh DPR danproses perubahan mulai tahap evaluasi

sampai implementasi harus dilakukandengan transparan dan akuntabel,sehingga masyarakat mengetahui akanada perbaikan atau pergantian kuriku-lum, tidak seperti selama ini, masyarakat“ujuk-ujuk” disuguhi kurikulum yangbaru bagi anak-anaknya. Hal ini sebagairambu-rambu bagi menteri agar tidakasal ganti kurikulum.

Kedua, Perlu dibentuk Komisi Ku-rikulum Pendidikan Indonesia (KKPI),komisi ini diisi oleh pakar-pakar pen-didikan, praktisi pendidikan dan wakilpemerintah. Tugas komisi ini adalah me-lakukan kajian, evaluasi, pendampingan,dan penyempurnaan kurikulum pen-didikan di Indonesia. Sedangkan pe-merintah bertugas untuk melaksanakankurikulum yang dihasilkan oleh komisikurikulum pendidikan Indonesia (KKPI).Pembentukan komisi ini selain untukmencegah menteri mengganti kurikulumseenaknya sendiri, juga sebagai bagianupaya untuk mengurai benang kusutmasalah pendidikan di Indonesia, salahsatunya masalah kurikulum.

Ketiga, Mindset pemimpin danrakyat Indonesia harus berubah, tidakasal ganti menteri ganti kebijakan, ke-bijakan yang menyangkut masalah pen-didikan, tentunya berkaitan denganhajat hidup seluruh bangsa Indonesiaharuslah dengan rambu-rambu yangjelas, terukur dan transparan serta akun-tabel. Begitu besarnya yang terlibatdalam pendidikan Indonesia diibaratkanoleh pak Nuh sebagai “Kapal Nabi Nuh”yang sangat besar dan berlayar diatasbanjir yang dahsyat dan oleh pak Aniesdiibaratkan sebagai “Kapal tanker 500meter”, maka mengerakkan dan membe-lokkannya harus dengan hati-hati de-ngan memperhatikan berbagai aspekdiatas, kalau tidak, yang terjadi adalahkegonjangan hebat dan kegalauan juta-an peserta didik, guru dan orang tuamurid. Seperti saat ini.

Keempat, Meningkatkan kapasitaskompetensi dan profesionalitas gurusecara “serius” dan terus menerus olehpemerintah, hal ini dilakukan sebagaijawaban bahwa dihentikanya kurikulum2013 salah satunya terkait belum siap-nya guru mengimplementasikan kuri-kulum 2013, baik dari segi proses pem-belajarannya yang menggunakan pen-dekatan scientific maupun penilaiannyayang menggunakan pendekatan auten-tik. Dengan guru yang kompeten danprofesional, kurikulum yang “bagai-

manapun beratnya” akan bisa dilaksa-nakan dengan baik dan benar, sebalik-nya guru yang tidak kompeten dan tidakprofesional akan menjadi beban dalamrangka meningkatkan mutu pendidikandi Indonesia. Guru yang kompeten danprofesional tidak akan terombang-ambing oleh perubahan yang terjadidalam dinamika pendidikan. Pemerintahmempunyai daya tekan yang besar ter-hadap guru dalam rangka peningkatankompetensi dan profesionalitas. Mi-salnya melalui pemberian tujangan pro-fesi pendidik (TPP), diberikan dengangrade tertentu yang didasarkan asasprofesionalitas guru. Dengan skemapeningkatan kopetensi dan profesional-itas guru berbasis tunjangan TPP, pe-ningkatan mutu guru Indonesia akancepat dicapai.

Perubahan kurikulum dalam rang-ka penyempurnaan pendidikan adalansebuah keniscayaan, namun haruslahmemperhatikan kesiapan-kesiapanpelaksana kurikulum dan stakeholderpendidikan. Tanpa kesiapan pelaksanakurikulum, perubahan kurikulum hanyaakan menjadi sebuah kebijakan yangterkesan “dipaksakan” dan akan banyakmembawa akibat-akibat negatif bagidunia pendidikan di Indonesia, misal-nya sikap apatis dan mengimplementa-sikan dengan setengah hati guru ter-hadap kurikulum tersebut.

Problem pendidikan di Indonesia,baik yang menyangkut kurikulum mau-pun guru dan lainnya, akan dengan mu-dah dapat diselesaikan apabila semuapembuat kebijakan mendasari kepu-tusan-keputusannya pada “yang di-untungkan” haruslah rakyat. Tidakmembuat keputusan atas dasar penci-traan dan slogan semata. Apalagi jikakeputusan yang didasarkan pada ke-pentingan ekonomi pemilik modal, kalauyang terakhir terjadi maka perbaikanpendidikan Indonesia masih jauh daricita-cita kemerdekaan Indonesia “Men-cerdaskan kehidupan Bangsa”. Semogapara pemimpin pendidikan Indonesiadijauhkan dari membuat kebijakanhanya berdasarkan kepentingan politiksesaat dan bersifat sporadis. Terlepasdari sisi positif dan negatifnya, kebi-jakan-kebijakan pendidikan telah me-ngisi ruang-ruang publik yang haruskita terima walaupun dengan “catatan-catatan”.

*) Guru PAI DPK di SDN Ledug 1Prigen Kab. Pasuruan

Page 38: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

38 MPA 341 / Pebruari 2015

Masalah pendidikan selalu aktualuntuk diangkat kepermukaan sebagaibahan pembicaraan di berbagai elemenmasyarakat sebagai stakeholder mau-pun non stakeholder pendidikan. Halini cukup beralasan sebagai akibat cu-kup urgennya kebutuhan pendidikandan kontribusi pendidikan bagi masya-rakat, terutama mengatisipasi “trend”perkembangan zaman.

Bahkan menurut Prof. Dr. MarsetioDonoseputro, guru besar patologi klinikFK Unair yang pernah menjabat dubesRI untuk Unesco, ”Pendidikan adalahsebuah investasi meraih sukses”. Se-lanjutnya, beliau menyatakan bahwahasil investasi tersebut nantinya tidaksaja dirasakan untuk investor sendiri,tetapi juga untuk keluarga, masyarakabahkan untuk nusa dan bangsa.

Perkembangan peradapan duniayang pesat ini, sedikit banyak perluadanya pembaharuan kurikulum, baikpembaharuan kurikulum secara seba-gian (metode mengajar, peningkatanjumlah serta mutu guru, perbaikan alat-alat pembelajaran) maupun pembaha-ruan secara keseluruhan ( perombakansistem pendidikan yang ada dan me-ngembangkan sistem yang baru). Dalamhal ini masih tertaman di pikiran kitapemberlakuan kurikulum KTSP (Kuri-lukum Tingkat Satuan Pendidikan) yangdilaunching tahun 2006 , dan sebagaigantinya pemberlakuan Kurikulum 2013sesuai dengan Permendikbud No 57 ta-hun 2014 dan Permendikbud No 61 ta-hun 2014 yang mencabut Permendik-bud N0 81 A tahun 2013 tentang Imple-mentasi Kurikulum yang mengatur me-ngenai KTSP.

Begitu juga, mendikbud Dr. AniesBaswedan, semenjak dilantik menjadi

MENGAPATERJADI PERUBAHAN KURIKULUM?Oleh: Drs. Mashudo, MM *)

Menteri Pendidikan Dasar dan Mene-ngah langsung tancap gas mengevalua-si implementasi kurikulum 2013 denganmembentuk tim evaluasi kurikulum yangdiketuai guru besar Universitas NegeriYogyakarta (UNY) Prof. Dr. Suyatnoyang hasilnya cukup mengejutkan de-ngan mengambil kebijakan dengan isti-lah Moratorium Kurikulum 2013 yangartinya implementasi K -13 yang sudahdilaksanakan oleh Mendikbud M Nuh,dihentikan pelaksanaan kurikulum 2013(K-13) yang diberlakukan secara na-sional itu dan mengembalikan K-13 ter-sebut hanya dilaksanakan terbatas padasekolah tertentu sebagai pilot projectyaitu hanya 6.325 unit sekolah yang se-tara dengan 5 % populasi sekolah diIndonesia yang mencapai 208 ribu unit.(Jawa Pos , 4 Desember 2014)

Pasal 1 Permendikbud Nomor 160Tahun 2014 Tentang PemberlakuanKurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum2013 yang telah ditandatangani dan di-undangkan dalam lembaran Negaradinyatakan bahwa Satuan pendidikandasar dan pendidikan menengah yangmelaksanakan Kurikulum 2013 sejaksemester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan KurikulumTahun 2006 mulai semester kedua tahunpelajaran 2014/2015 sampai ada ketetap-an dari Kementerian untuk melaksana-kan Kurikulum 2013.

Begitu pula pasal 2 ayat (1) menya-takan bahwa Satuan pendidikan dasardan pendidikan menengah yang telahmelaksanakan Kurikulum 2013 selama 3(tiga) semester tetap menggunakan Ku-rikulum 2013. Pasal 2 Ayat (2) menya-takan Satuan pendidikan dasar danpendidikan menengah yang melaksana-kan Kurikulum 2013 sebagaimana di-

maksud pada ayat (1) merupakan satuanpendidikan rintisan penerapan Kuriku-lum 2013. Sedangkan pada pasal 2 ayat(3) Permendikbud Nomor 160 Tahun2014 Tentang Pemberlakuan KurikulumTahun 2006 Dan Kurikulum 2013 di-nyatakan bahwa Satuan pendidikanrintisan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat berganti melaksanakanKurikulum Tahun 2006 dengan melaporkepada dinas pendidikan provinsi/ ka-bupaten/kota sesuai dengan kewe-nangannya.

Alasan utama yang mendasaripemberlakuan permendikbud ini adalahguru sebagai ujung tombak implemen-tasi K-13 dikatakan kurang siap disertaidistribusi buku ajar yang tidak meratakalau tidak boleh dikatakan sarat ma-salah.

Hal senada, juga diakui oleh KetuaUmum PGRI Sulistyo, beberapa daerahmenolak implementasi Kurikulum 2013karena belum terdistribusi buku- bukusebagai unsur penunjang utama kuri-kulum ini (Jawa Pos, Implementasi Ku-rikulum 2013, Sarat Masalah, 18 Juli2013).

Terus bagaimana masyarakatawam kita yang terkena dampak lang-sung pemberlakuan kurikulum 2006 ini?Tentunya akan sangat terbebani denganharus membeli buku ajar, bahkan bukukurikulum KTSP relatif lebih mahal, be-lum lagi dampak gonjang ganjing hargaBBM.

Kita sebagai keluar besar Kemente-rian Agama jangan sampai larut bahkanikut terbawa arus stigma negatif denganmainstream “ganti menteri, gantikurikulum”, dan sebagai contoh laindari kebijakan menteri baru seperti yangdiutarakan oleh anggota BSNP ( Badan

Page 39: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

39MPA 341 / Pebruari 2015

Standar Nasional Pendidikan) TeukuRamli Zakaria bahwa Ujian Nasional(UNAS) diganti Evaluasi Nasional(ENAS) dengan komposisi Nilai ke-lulusan 50% nilai Enas dan 50% nilaiakhir ujian sekolah (Jawa Pos, 29 De-sember 2014).

Sudah saatnya keluarga besar, ter-utama pemangku kebijakan pendidikandi madrasah kita menghembuskan anginsegar dengan kebijakan yang meringan-kan beban segenap orang tua pesertadidik di madrasah kita bersama sebagianbesar kalangan menengah kebawah de-ngan kebijakan memberikan alokasidana insentif pembelian buku pembe-lajaran baik melalui BOS, BSM, atausejenisnya. (Mari kita do’akan dan tung-gu bersama).

Di sisi lain pemangku amanat pen-didikan madrasah kita beserta stake-holder nya punya tanggung jawab mo-ral mensosialisasikan kebijakan nasio-nal pendidikan kita, diantaranya per-ubahan kurikulum dan sejenisnya se-hingga kita pada akhirnya masyarakatawam pada umumnya punya mindsetyang sama dan berpola pikir positif(positive thinking) tentang kemajuanpendidikan yang merupakan tanggungjawab bersama orang tua, masyarakatdan pemerintah.

Banyak faktor yang dipandangmendorong terjadinya kurikulum padaberbagai negara pada umumnya. Na-mun hanya tiga faktor yang cukup esen-sial yang dipandang mendorong terjadi-nya kurikulum di Indonesia pada khu-susnya dan berbagai negara yang se-dang berkembang lainnya, diantaranya:1) Bebasnya wilayah tertentu di duniaini dari kekuasaan kaum penjajah, 2)Perkembangan iptek yang pesat sekali,3) Pertumbuhan penduduk.

Dalam usaha kita mengembangkankurikulum, ada beberapa prinsip dasaryang harus kita perhatikan oleh semuapihak yaitu sekolah itu sendiri, pesertadidik, orang tua, masyarakat dan peme-rintah.

Prinsip relevansi. Relevansipendidikan secara umum dapat diartikansebagai kesesuaian atau keserasianpendidikan dengan tuntutan kehidupan.Dengan kata lain pendidikan dipandangrelevan bila hasil yang diperoleh daripendidikan tersebut berguna atau fung-sional dari kehidupan. Masalah relevasikehidupan dengan pendidikan dapatkita tinjau sekurang kurangnya dari tiga

segi: relevan pendidikan dengan ling-kungan hidup peserta didik, relevansidengan perkembangan kehidupan masasekarang dan masa yang akan datang,relevansi dengan tuntutan dalam duniapekerjaan.

Prinsip efektifitas. Efektifitas da-lam suatu kegiatan berkenaan dengansejauh mana apa-apa yang direncana-kan atau diinginkan dapat terlaksana.Didalam bidang pendidikan , efektifitasini dapat kita tinjau dari dua segi , yaituefektifitas mengajar guru dan efektifitasbelajar mengajar yang ditempuh.

Prinsip efisiensi. Efisiensi suatuusaha pada dasarnya merupakan per-bandingan antara hasil dengan usahayang telah dikeluarkan. Dalam duniapendidikan, tentu saja sukar bagi kitauntuk membandingkan nilai hasil de-ngan usaha dengan cara yang digambar-kan diatas. Sekalipun demikian dalammengembangkan kurikulum dan pendi-dikan pada umumnya , prinsip-prinsipefisiensi ini perlu sekali kita perhatikanbaik efisien dari segi waktu, tenaga, per-alatan yang tentunya akan menghasil-kan efisiensi dalam segi biaya.

Prinsip kesinambungan (konti-nuitas). Kontinuitas disini dimaksudkanadalah saling hubungan atau jalinan an-tara berbagai tingkat dan jenis programpendidikan. Masalah kontinuitas daripendidikan dapat ditinjau dari dua segi:kontinuitas antara berbagai tingkat se-kolah (vertikal), kontinuitas antara ber-bagi bidang studi ( horizontal).

Prinsip fleksibilitas. Fleksibilitasini dimaksudkan adalah tidak kaku arti-nya ada semacam ruang gerak yang

memberikan sedikit kebebasan dalambertindak. Di dalam kurikulum fleksibi-litas mencakup: fleksibilitas dalam me-milih program pendidikan (peserta di-dik), fleksibilitas dalam mengembang-kan program pengajaran (guru).

Menurut Prof. Dr. S. Nasution,M.A, ada azas-azas yang mendasari ku-rikulum, antara lain: 1) Asas fisiologis,yang berkenaan dengan tujuan pendi-dikan yang sesuai dengan filsafat nega-ra, 2) Asas psikologis, yang memperhi-tungkan faktor anak dalam kurikulum,3) Asas sosiologis, yaitu keadaan ma-syarakat, perkembangan dan perubah-annya, kebudayaan manusia, hasil kerjamanusia berupa pengetahuan, 4) Asasorganisatoris, yang mempertimbangkanbentuk dan organisasi bahan pelajaranyang disajikan.

Kurikulum senantiasa harus di-ubah karena perubahan masyarakatakibat kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi. Perubahan kurikulum berjalankontinyu kalau tidak mau ketinggalanzaman. Karena adanya macam-macamdefinisi, guru harus menentukan tafsir-annya sendiri. Pilihannya tersebut akanmempengaruhi konsepsinya tentangtugasnya sebagai pendidik. Guru dapatmenganut kurikulum tradisional danprogresif. Kurikulum tradisional meneri-ma kenyataan dalam masyarakat seba-gaimana adanya, sedangkan kurikulumprogresif berusaha untuk mengubahlingkungan untuk membentuk duniayang lebih baik. Terus kemana arah kuri-kulum kemenag kita?

*) Pengawas Madrasah KantorKemenag Kab Mojokerto

Page 40: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

40 MPA 341 / Pebruari 2015

GURU besar UIN Maliki Malang,Prof. DR. H. Imam Suprayogo meng-ungkapkan, kualitas pendidikan sangattergantung pada kehebatan guru. Mu-rid-murid di sekolah/madrasah bisamenjadi hebat kalau guru-guru yangmengajar juga hebat. Karena itu, jikasekolah/ madrasah ingin hebat dan ber-mutu, guru-gurunya harus "direkayasa"agar menjadi guru yang hebat (http://jatim.kemenag.go.id,2 Januari 2014).

Pernyataan mantan Rektor UINMaliki, Malang, ini tentu menarik dire-nungkan. Apalagi, saat ini upaya mema-cu kompetensi dan profesionalismemenuju profesi guru yang hebat, tengahgencar digulirkan. Targetnya jelas. Kedepan, para guru diharapkan semakinprofesional dan memiliki kompetensiyang hebat dalam mendidik dan men-cerdaskan anak bangsa.

Hal ini didasari asumsi bahwaanak-anak bangsa bisa menjadi hebatapabila proses pembelajaran yang di-jalani di sekolah/madrasah dikelolaguru-guru yang hebat pula. Pertanyaan-nya, apakah selama ini para guru yangberada di garda depan pendidikan be-lum memiliki profesionalisme yang he-bat sehingga masih perlu terus dipacukompetensinya?

Jika sepakat sertifikasi sebagai alatukur profesionalisme guru, seharusnyaihwal kompetensi guru tak perlu diper-tanyakan lagi. Sebab, saat ini sudah ba-nyak guru yang mengantongi sertifikatpendidik profesional dan berhak men-dapatkan pembayaran tunjangan pro-fesi pendidik (TPP).

Itu maknanya, guru-guru yang su-dah mengantongi sertifikat pendidik

sejatinya sudah terkualifikasi sebagaiguru profesional yang memiliki kompe-tensi pedagogik, kompetensi kepribadi-an, kompetensi sosial, dan kompetensiprofesional. Dalam pasal 1 ayat 12 UUNomer 14 Tahun 2005 tentang guru dandosen disebutkan, sertifikat pendidikadalah bukti formal sebagai pengakuanyang diberikan kepada guru sebagaitenaga profesional.

Dengan demikian, di atas kertas,tidak ada alasan untuk mengatakanbahwa guru-guru yang telah lulus serti-fikasi belum memiliki standar kelayakansebagai profesi pendidik. Namun, yangmencuat, karena proses sertifikasi gurumelalui portofolio maupun pendidikandan latihan profesi guru (PLPG) banyakyang meragukan pengaruhnya terhadappeningkatan kompetensi guru, akhirnyakeberadaan guru yang sudah bersertifi-kat pendidik pun dipertanyakan kembalikompetensi profesionalnya.

Nyatanya, guru-guru yang sudahlulus sertifikasi dan memiliki sertifikatpendidik, mereka diharuskan pula men-jalani uji kompetensi guru (UKG). Iro-nisnya, melalui UKG yang dilaksanakansecara online, ternyata hasilnya diketa-hui tingkat kompetensi guru masih je-blok. Dari sinilah kemudian muncul jus-tifikasi yang meragukan kompetensipara guru.

Karena standar profesinya yangmasih belum maksimal, wajar jika peme-rintah terus memberikan prioritas ekstrabagi peningkatan kompetensi tenagaguru. Berbagai langkah untuk men-dongkrak kompetensi guru terus digu-lirkan melalui berbagai program teacherupgrading maupun peningkatan kese-

jahteraan melalui pembayaran TPP. Tar-getnya jelas. Guru-guru yang menjadiujung tombak dalam memajukan pendi-dikan, semuanya harus memenuhi kuali-fikasi pendidik profesional.

Hanya saja, proses menuju kuali-fikasi standar kelayakan profesi yangdilaksanakan lewat jalur sertifikasi guru,praktiknya belum berjalan sesuai yangdiharapkan. Hasil penelitian yang di-lakukan Balitbang Kemendikbud me-nemukan indikasi adanya praktik ku-rang terpuji dalam mendapatkan doku-men yang digunakan untuk keperluanpenilaian sertifikasi guru (Malem Sen-dah Sembiring dalam Jurnal PenelitianKebijakan Pendidikan, LIPI, 2010).

Karena itulah, kini untuk menda-patkan sertifikat pendidik profesional,pemerintah menggulirkan program pen-didikan profesi guru (PPG) bagi gurudalam jabatan. Dengan begitu, untukmendapatkan sertifikat pendidik tidak-lah enteng. Sebab, guru-guru harus me-nempuh pendidikan dalam jangka waktutertentu di perguruan tinggi penyeleng-gara PPG. Targetnya, guru-guru peme-gang sertifikat pendidik, nantinya taklagi diragukan kompetensi profesional-ismenya.

Menuju guru profesional tentu takcukup hanya menggarap guru-guruyang kini menjalani profesinya di lem-baga-lembaga pendidikan. Sertifikasimaupun PPG bagi guru dalam jabatan,hanyalah sebagian dari upaya untukmemperbaiki kualitas guru. Lagi pula,ini hanyalah solusi sesaat yang sifatnyauntuk menutup kesenjangan kompeten-si guru yang dinilai masih lemah.

Di luar itu, ada banyak peluang

Saatnya Profesi GuruMembidik Putra TerbaikOleh : Muhibuddin *

Page 41: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

41MPA 341 / Pebruari 2015

untuk memoles kualitas guru. Salah sa-tunya, melalui perbaikan kualitas inputcalon guru. Ya, kualitas input calon gurutak bisa disepelekan. Sebab, dari sinilahsebenarnya hulu yang menjadi akar ren-dahnya kualitas guru.

Jujur harus diakui, selama ini putra-putra bangsa yang memiliki kualifikasiakademik bagus di sekolah, sebagiandi antara mereka tampaknya masih eng-gan memilih program studi yang mem-produk calon guru. Mereka lebih tegiurmengambil program studi di perguruantinggi non kependidikan, seperti fakul-tas kedokteran, teknik, ekonomi dan se-jenisnya karena dianggap lebih ber-gengsi dan menjanjikan masa depannya.

Yang terjadi kemudian, input calonguru di perguruan tinggi pencetak tena-ga guru banyak "kehilangan" putra-putra terbaik yang berkemampuan aka-demik bagus. Padahal, kalau saja merekatertarik menekuni profesi guru, sangatmungkin input calon guru akan jauhlebih bagus kualitasnya. Sebab, bibit-bibit calon guru yang memilih program

studi keguruan memang punya latar be-lakang kualitas akademis yang baguspula.

Kecenderungan semacam ini ber-beda dengan fenomena yang terjadi pa-da masa lalu. Pada era 1950-an, menurutMohamad Surya (2003 : 397), siswa-siswayang tergolong "the best" di sekolahjustru memilih lembaga pendidikan ke-guruan sebelum mereka memilih sekolah-sekolah lain non keguruan. Dengandemikian, sekolah-sekolah guru kala itubanyak dibanjiri anak-anak bangsa yangnota bene sebagai putra terbaik di jenjangpendidikan sebelumnya.

Akar persoalan tidak tertariknyapara "the best" di sekolah-sekolah un-tuk melanjutkan pendidikannya di lem-baga pendidikan pencetak guru, sangatterang benderang. Yakni, terkait denganrendahnya kesejahteraan guru. Nyata-nya, ketika kini digulirkan pembayaranTPP, minat untuk memilih kuliah di per-guruan tinggi penyelenggara pendidik-an guru semakin membludak. Pendekkata, program-program keguruan di

perguruan tinggi bergeser jadi pilihanyang banyak diserbu calon mahasiswa.

Momen ini mestinya ditangkap se-bagai sinyal untuk memperbaiki kualitasinput calon guru. Sebab, jika kesejahte-raan guru sudah tidak lagi minim, sangatmungkin putra-putra terbaik tidak akanberfikir seribu kali untuk memilih pendi-dikan keguruan. Karena itu, sudah saat-nya pemerintah bertindak agar para "thebest" di sekolah-sekolah tidak dibiarkanterus berpaling menjauhi profesi guru.

Bagaimanapun, profesi guru sa-ngat membutuhkan putra-putra terbaikuntuk mendongkrak kualitas pendidikannasional yang hingga kini dinilai masihrendah. Percayalah, hanya lewat guru-guru yang hebat, siswa-siswa hebatakan bermunculan dari sekolah-sekolah.Sungguh luar biasa kalau putra-putraterbaik berbondong-bondong memilihprofesi guru sebagai jalan hidupnya. Al-hasil, sudah saatnya profesi guru mem-bidik putra-putra terbaik di negeri iniuntuk mencerdaskan anak bangsa.

*) Pendidik MAN 2 Tulungagung

Page 42: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

42 MPA 341 / Pebruari 2015

dua orang siswi saat diinterview oleh tim penilai UKSGedung MIN Kerang yang tampak hijau

Samson Hidayat SAg MPdI

Tiga tahun silam, MIN Kerang Bon-dowoso adalah madrasah yang kerontang.Lingkungan sekitar bangunan madrasahsangat gersang. Bayangkan saja, di luas lahan300 meter persegi hanya tumbuh empatpohon kelapa. Sama sekali tak ada tanamanlain yang menjajarinya. Bahkan rumput-rumputpun tak dapat tumbuh di sana.

Maklum, madrasah ini berada di daerahyang “kurang menguntungkan”. Kondisigeografis Kecamatan Sukosari yang terletakdi daerah lereng pegunungan Ijen, memilikiketinggian 200-465 M dari permukaan laut.Tingkat rata-rata curah hujan di kawasan iniadalah 1.245 mm dengan suhu rata-rata 21ºC.Dapat dibayangkan betapa menyengatnyamatahari saat bersinar menerpa bumi Su-kosari. Apalagi lahan kosong milik madrasahyang beralamat di Jl. KH. Yahya Jazuli inihampir seluruhnya tertutup paving stone.

Itulah yang menyebabkan sumber airminim. Satu-satunya air yang bisa diandal-kan, adalah aliran irigasi sawah. Sebab sumur-sumur wargapun jarang ditemui. Lantaranlapisan tanah yang berupa padas dan be-batuan juga turut mempersulit keberadaansumur bor. “Kalaupun ada, itupun terletaksekitar tiga kilometer dari madrasah,” keluhSamson Hidayat, SAg, MPdI. “Sampai saatini belum ada satupun masyarakat yang ber-hasil membuat sumur bor untuk kebutuhansehari-hari,” ungkap Kepala MIN Kerangini menandaskan.

Lantaran sulitnya air, masyarakat sa-ngat berhemat dengan air agar bisa men-cukupi kebutuhan. Meski demikian, kebu-tuhan mandi bagi putra-putrinya sangatjarang terpenuhi. “Karena saking jauhnyaakses sumber air, banyak siswa-siswi di siniyang sudah biasa mandi seminggu sekali.

Bayangkan saja, bau menyengat ada dimana-mana” tukas mantan Kepala MTsNurus Salam Grujugan ini melepas tawa.

Selain mengeluarkan bau tak sedap,mereka juga masih dibelit berbagai penyakitkulit seperti kudis dan kurap. Tak hanyaitu, banyak juga dari para siswa yang ma-yoritas anak buruh pemetik kopi ini telinga-nya mengeluarkan nanah alias congekan.Inilah permasalahan yang sering dihadapipihak madrasah. Apalagi ketika itu madrasahini belum memiliki ruang UKS.

Inilah bukti kesadaran pola hidup sehatbelum menjadi bagian penting dalam kehi-dupan para siswa. Alih-alih sadar hidup ber-sih dan sehat, ketika melihat mobil ambulanyang masuk ke madrasah saja semua muridtunggang langgang lari pulang karena takut

disuntik petugas kesehatan. “Saya heransaat mendapati semua kelas tak berpenghuni.Padahal petugas yang datang hanya inginmemberikan penyuluhan,” tutur mantanWaka Kesiswaan MTsN 2 Bondowoso inimenahan senyum.

Melihat itu semua, Pak Samson – de-mikian dirinya kerap dipanggil – tak inginmendiamkan kondisi tersebut berlarut-larut.Dirinya bertekad untuk melakukan perubah-an baik fisik maupun perilaku manusia yangada di dalamnya. Dan kunci utamanya ter-nyata terletak di air. “Pikiran kami waktuitu hanya satu; bagaimana caranya bisa men-dapatkan air bersih sebanyak-banyaknya.Sebab ketersediaan air ini sangat vital sekali,”ucapnya mantap.

Langkah awal yang diambil adalah me-manfaatkan air selokan sawah yang mengitarimadrasah. Ini lantaran membuat sumur bortidak memungkinkan. Apalagi mengharap-kan pipanisasi air dari saluran terdekat. Bah-kan sebelumnya, madrasah ini harus meng-gunakan air di pesantren terdekat yang ber-warna hijau. Maka dibuatlah dua sumur re-sapan berdiameter sekitar satu meter dengankedalaman tiga meter.

Untuk menghasilkan air bersih, makasalah satu sumur resapan dimanfaatkan se-bagai penyaring. Caranya, dengan meletak-kan batu dan pasir di dalamnya sembari di-lubangi agar air bisa mengalir ke sumursatunya sebagai penampung air bersih. Darisumur kedua inilah, lalu dialirkan ke atastandon air dengan volume 600 liter.

Setelah air didapatkan, mulailah wa-wasan lingkungan dan pola hidup sehat danbersih disuntikkan kepada warga madrasah.Ruang UKS disediakan. Kader UKS jugadirekrut. Guru khusus bidang UKS juga dida-

MIN Kerang Bondowoso

Tetap Bersih dan Asri Meski Sulit Air

Page 43: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

43MPA 341 / Pebruari 2015

Siswa sedang mandapatkan bimbingan dari seorangguru di musholla sederhana MIN Kerang

Asyiknya senam UKS bersama siswa MIN Kerang Asrinya lingkungan madrasah berkat program penghijauan

tangkan. Tak hanya itu, dihadirkan pula timkesehatan dari puskesmas untuk melatihkader dan mengajarkan pola hidup sehat danwawasan lingkungan kepada para siswa.

Disamping itu, penghijauan kawasanmadrasahpun digalakkan. Beberapa pohonperdu seperti buah kerespun ditanam. Parasiswa juga turut membawa tanaman yangmudah didapatkan di pedesaan. Dan merekapula yang menjaganya agar tanaman itu tetaptumbuh. Program UKS untuk membebaskanmadrasah dari sampah juga mulai diaktifkan.Seminggu sekali siswa diajak memungut sam-pah sekecil apapun yang dilihatnya. Setelahberkali-kali dilakukan, kini tanpa komandosiswa sudah otomatis akan memungut sam-pah yang dijumpai dan memasukkannya kebak sampah.

Tak hanya itu saja. Segala aturan diber-lakukan agar kebersihan madrasah yang ber-jarak 20 Km dari kawasan wisata GunungIjen ini dengan membuat seperangkat aturan.Salah satunya, adalah pemberlakuan denda500 rupiah bagi siswa yang membuang sam-pah sembarangan. Dan bagi guru yang ter-tangkap basah merokok, diwajibkan memba-yar denda sebesar lima ribu rupiah. “Itu atur-an yang dibuat siswa sendiri tanpa interven-si dari guru lho..” tukas Samson bernada bang-ga. “Guru jadinya takut merokoksembarangan. Sebab kalau ketahuan,pasti ditangkap oleh siswa,” ungkapayah dua anak ini sambil melepastawa.

Semula beragam gerakan terse-but dikhawatirkan menggangu kon-sentrasi belajar siswa. Namun nya-tanya, justru memperoleh dukunganpenuh dari berbagai pihak. Ketikaorangtua siswa diberitahu bahwa ma-drasah akan mengikuti lomba UKStingkat kabupaten, secara spontanmereka berbondong-bondong turutmembersihkan lingkungan madrasah.Dari 153 wali murid, tak ada satupunyang absen. Seakan mereka sudahlama mengimpikan keberadaan

madrasah tempat anak mereka belajar men-jadi hijau dan bersih.

Hasilnya, pada tahun 2012 lalu, ma-drasah ini mendapatkan gelar jawara UKSdan PHBS tingkat SD/MI se-kabupatenBondowoso. MIN Kerang Bondowoso bah-kan menjadi nominator peraih juara UsahaKesehatan Sekolah (UKS) dan Perilaku Hi-dup Bersih dan Sehat (PHBS) SD/MI ting-kat Jawa Timur tahun 2014.

Pencapaian madrasah tersebut, tentumerupakan buah kerja keras seluruh pihak danbukan hasil dari sebuah rekayasa. Sebab timjuri penilaian datang secara tak terduga. Bebe-rapa siswa juga ditanya langsung mengenaimekanisme pembuangan sampah dan bagaima-na menjaga kebersihan madrasah. “Pertanyaan-pertanyaan semacam itu seakan mudah men-jawabnya. Tapi kalau siswa tidak melaku-kanya secara langsung, tentu akan susah men-jawab pertanyaan tersebut,” paparnya.

Maka tak heran jika pada akhirnyapihak juri yang melibatkan Dinas Pendidikandan Dinas Kesehatan Bondowoso menun-juk MIN Kerang maju dalam lomba UKSdan PHBS tingkat Jawa Timur tersebut.“Alhamdulillah.. kami masuk enam besar.Dan saat ini sedang menunggu pengumumanjuara dari provinsi. Mohon doanya,” tukas

pak Samson meminta support.Meski demikian, juara bukanlah segala-

galanya bagi madrasah yang berjarak 25 ki-lometer dari pusat pemerintahan KabupatenBondowoso ini. Sebab pembiasaan hidupbersih dan sehat serta penghijauanlah yangutama. Kini pihak madrasah bisa tersenyumbahagia. Sebab dengan keberadaan lombaUKS, semua stakeholder mulai terbiasadengan pola hidup bersih dan sehat terutamapara sisiwa.

Terbukti, sudah tidak banyak lagi sis-wa yang menderita korengan, kudisan ataucongekan. Siswapun sudah tidak lagi takutdengan ambulan. Bahkan ketika ada petugasyang datang mereka tampak antusias me-nyambutnya. Lingkungan madrasah kinijuga tampak rindang dan asri. Tanaman hijauada di mana-mana; seperti di halaman dan didepan masing-masing kelas.

Kini pihak madrasah berharap adanyainstalasi air dari pemerintah. Sebab keterse-diaan air dari proses penyulingan air selokansawah, hanya mampu mencukupi kebutuhansekitar 50 persen saja. Apalagi air selokan tidaktiap hari mengalir. Jika air mati maka otomatisproses pembelajaranpun terancam berhenti.Seperti kegiatan shalat jamaah Dhuhah danjamaah Dhuhur. Sebab air di tandon berukur-

an 600 liter hanya cukup untuk ke-butuhan buang air kecil saja. “Kalausudah demikian, tidak ada kegiaanshalat berjamaah,” ungkap PengurusLPTQ Bondowoso bidang Pembina-an Kaligrafi ini menyayangkan.

Lantaran itulah, tahun ini ma-drasah peraih juara tiga Dokter Cilikse-Bondowoso ini bertekad memba-ngun tandon air bawah tanah lebihbesar lagi. Selain agar ketersediaanair makin melimpah, proses pembe-lajaran tidak terganggu. Dan tentu sajajuga demi menjaga keasrian madrasah.Itulah bukti kegigihan jihad madrasahini dalam menghijaukan kawasanyang kering kerontang.

Suprianto, Hijrah Saputra

Page 44: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

44 MPA 341 / Februari 2015

Hadirin Sidang Jamaah Jum’ahYang Dimuliakan Allah

Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal ibadah kepada-Nya.

Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran [3] ayat 102:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.“

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Di tengah berbagai kesibukan kita menjalani hidup, marilah

sejenak kita merenungi diri, menanyakan kepada nurani terdalam kita, tentang seberapa berat timbangan amal kebajikan yang telah kita lakukan. Hal ini penting kita lakukan, sebab ukuran kualitas ketaqwaan kita akan ditentukan oleh seberapa tinggi kadar amal kebajikan kita, baik dalam hal hubungan kita kepada Allah maupun dalam hal hubungan kita dengan sesama manusia.

Kualitas ketaqwaan ini akan menentukan bagaimana sikap Tuhan terhadap kita, jika kualitas ketaqwaan kita tinggi maka akan semakin terbuka lebar pintu rahmat, nikmat, dan barakah-

Nya, tetapi sebaliknya jika kualitas ketaqwaan kita rendah, jadilah kita manusia ingkar yang setiap langkah perbuatannya hanya akan mendatangkan murka dan adzabNya.

Disinilah sebenarnya letak pentingnya kita selalu menjaga zaman, agar para penghuni di dalamnya senantiasa menjadi manusia taqwa, manusia pengabdi Tuhan sejati dan manusia yang senantiasa menjaga dirinya dari penghambaan kepada selain Allah, termasuk di dalamnya penghambaan terhadap nafsu duniawi.

Menjaga zaman agar tetap terhiasi oleh peringai terpuji para penghuninya tentu tidaklah mudah. Keberlangsungan sebuah peradaban yang baik sangat bergantung dari kemampuan zaman itu dalam melakukan proses alih generasi. Ada kata mutiara nan bijak menyebutkan :

Artinya : “Para pemuda hari ini adalah pemimpin-pemimpin esok (masa depan).”

Mungkin saja terjadi kegagalan dalam melakukan alih generasi, seperti peringatan Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al Quran Surat An Nisaa’ ayat 9 :

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Sejarah telah membuktikan, bahwa kegagalan sebuah bangsa dalam mempertahankan peradabannya banyak berawal dari ketidakberhasilan dalam melakukan kaderisasi terhadap para pemimpin penerusnya.

Kita tentu masih ingat kehancuran yang menimpa kerajaan-kerajaan besar Islam pada masanya, seperti dinasti Umayyah, Abbasiyah, Turki Usmani, dan lain sebagainya, atau dalam konteks sejarah nasional bangsa kita seperti kesultanan Mataram, Samudera Pasai, Ternate dan lain-lain, hampir seluruhnya karena kegagalan dalam regenerasi kepemimpinannya.

Hadirin Rahimakumullah!Salah satu cara menggapai keberhasilan dalam proses alih

generasi suatu bangsa dan sekaligus menjaga keberlangsungannya adalah dengan memaksimalkan peran keluarga. Kisah-kisah keluarga bahagia dalam Al Qur’an, seperti keluarga Ibrahim, Ali Imran, Luqman al Hakim dan kisah perjuangan para Nabiyullah

Menjaga Keluarga Menjaga ZamanOleh : Heri Siswanto, S.Ag.

KA KUA KEC. TULAKAN KAB. PACITAN

Page 45: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

45MPA 341 / Februari 2015

dalam menata keluarganya merupakan gambaran kongkrit tentang bagaimana kita seharusnya menyiapkan sebuah generasi.

Penanaman dasar-dasar tauhid pada anak-anak kita sejak usia dini merupakan kata kuncinya. Allah secara gamblang menjelaskan kiat ini melalui contoh profil keluarga Luqman, dalam firmanNya:

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman 13)

Diakui atau tidak, hal paling mendasar dalam mendidik kepribadian anak ini seringkali kita lupakan. Kita lebih suka membekali anak-anak kita dengan ilmu-ilmu tentang bagaimana meraih kesuksesan material, daripada memberi bekal mereka dengan ajaran tentang tauhid dan akhlak.

Akibatnya jelas, kelak anak-anak kita piawai mencari rejeki tapi jadi lupa untuk berbagi, anak kita pandai beranalogi tapi kadang terperosok lupa diri, anak kita pandai berargumentasi tapi pandai juga menipu diri, dan sangat suka materi hingga lupa pada hati nurani.

Gejala munculnya generasi ‘salah asuh’ semacam ini mulai terasa kian nyata. Anak-anak menjadi korban kesibukan orang tuanya mencari materi. Mereka dibiarkan terasuh oleh seperangkat alat berteknologi tinggi semacam internet, handphone, televisi, dan media-media elektronik lain.

Pergaulan mereka lebih banyak dilakukan melalui media sosial daripada saling berkunjung menjalin silaturahmi, bermain sendiri dengan game-game online lebih disukai dari bermain di lapangan untuk saling berinteraksi. Akibatnya mudah ditebak, anak kita berkembang dalam sikap dan budaya antipati serta tak peduli dengan sekitarnya.

Teknologi adalah serangkaian alat yang berjalan berdasarkan program-program. Teknoogi sebagai sebuah mesin tidak memiliki filter moral dan akhlak. Ia tidak peduli siapa yang menjalankan program dan memberikan perintah-perintah kepadanya. Anak kecilkah, remajakah, atau mungkin orang dewasa, atau bahkan orang tua sekalipun!. Selama benar cara memencet keypad atau keyboardnya maka informasi apapun akan ia munculkan. Padahal ahli teknologi informasi manapun sepakat bahwa setiap informasi pasti memiliki aturan main tentang siapa yang layak mengkonsumsinya.

Cost sosial yang harus kita tanggung atas kesalahan pemanfaatan teknologi tentu sangat mahal dan berat kita rasakan. Tentu sudah sangat sulit menghitung tentang berapa banyak korbannya, ada anak yang nekat mencuri untuk sekedar bisa sewa game onlie, ada anak yang mesti drop out dari sekolah lantaran MBA (married by accident) atau nikah karena hamil akibat banyak bergaul dengan pornografi, ada yang terpaksa ‘mreman’ untuk sekedar beli pulsa, dan lahirnya para pengangguran biaya tinggi yang semakin menambah berat beban negara, serta banyak lagi akibat-akibat sosial lainnya.

Hadirin Yang Dimuliakan AllahSetelah kita menanamkan nilai-nilai ketauhidan dalam diri

anak-anak kita, maka hal penting yang kemudian harus kita lakuan adalah mendekatkan anak-anak kita kepada kewajiban-kewajiban agama. Sejak dini seorang anak harus mulai dilatih untuk menjalankan perintah-perintah agama dan menjauhi larangan-larangannya. Rasulullah memerintahkan secara tegas agar sejak dini anak dilatih untuk melaksanakan shalat :

Artinya : “Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan shalat saat berumur tujuh tahun dan pukullah mereka (jika tak mau menjalankan shalat) jika sampai umur sepuluh tahun.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim, dan ia berkata hadits ini shahih menurut syarat-syarat yang ditentukan Muslim)

Di samping itu, anak-anak juga harus dilatih untuk jujur dalam perkataan-perkataan mereka. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa memberikan contoh tauladan dalam keseharian kita. Kiat semacam ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, apalagi dinamika zaman telah membawa anak-anak kita selalu berlaku kritis dalam menyikapi fenomena sekitarnya.

Seringkali ketidakjujuran dan ketidakmampuan memberi suri tauladan, terkadang justru menjadi momok penyebab ketidakpercayaan anak kepada orang tuanya. Setiap kita beri nasehat kepada mereka jawab mereka selalu sama, “Ah ayah, bisanya ngomong doang, gue juga bisa kalo cuman gitu!” Jika sudah demikian, maka mustahil jika kata-kata kita didengar oleh mereka.

Hadirin Rahimakumullah!Mengembalikan fungsi-fungsi keluarga menjadi sebuah

keniscayaan bila kita ingin tetap menjaga kelangsungan generasi zaman ini. Berbagai disfungsi keluarga yang menggejala dewasa ini telah jelas-jelas merugikan dinamika sosial masyarakat kita. Senantiasa mengejar kepentingan duniawi membuat kita lupa untuk memperhatikan perkembangan psikologis anak-anak kita.

Islam tentu saja tidak melarang kita untuk berlomba mencari setinggi mungkin kesejahteraan hidup, tetapi melupakan pendidikan agama yang akan menjadi pengawal langgengnya nilai-nilai budi pekerti anak-anak kita tentu bukanlah hal yang bijaksana.

Kita harus menyadari sepenuhnya, bahwa sejauh apapun kita mengejar dan setinggi apapun kita meraih kebutuhan duniawi kita, semuanya akan tiada artinya jika anak-anak kita tiba-tiba kehilangan tabiat kemanusiaannya karena kealpaan kita mendidiknya. Banyak contoh yang terjadi, betapa mengekspresikan kasih sayang kepada anak-anak kita dengan mencukupi apapun kebutuhan materi mereka bukan jalan terbaik, sebab mempercayakan segala sesuatu kepada mereka tanpa kontrol dan bimbingan seringkali justru menghancurkan masa depan mereka.

Kehadiran kita sebagai profil seorang ibu dan seorang ayah yang mampu menyisihkan waktu untuk keluarga adalah kebutuhan primer yang sangat mereka perlukan. Peluk cium penuh perhatian dan kasih sayang akan menyadarkan mereka tentang arti pentingya hidup, sehingga anak-anak kita akan terhindar dari sketsa terorganisir pihak-pihak yang menginginkan mereka terjerumus dalam lembah kesesatan.

Perseteruan antara haq dan batil terus akan ada selama bumi ini masih ada, dan para pembela kebatilan terus berusaha melahirkan generasi mereka. Sehingga jika generasi pembela kebenaran tidak kita munculkan, maka kehancuran peradaban tidak akan mampu kita hindari, padahal kepada anak-anak kita-lah kelangsungan zaman ini kita sandarkan.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan keberkahan-Nya dalam setiap langkah kita untuk menyiapkan generasi masa depan. Amin Ya Rabbal Alamin.

Page 46: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

46 MPA 341 / Februari 2015

KlinikKadang-kadang tengah malam pintu diketuk-ketuk

oleh beberapa orang dengan pasen perempuan muda yang digotong oleh teman kost-nya ke rumah. Yang mengantarkan mengatakan bahwa temannya itu pingsan, lumpuh. Dari apa yang saya dengar dari pengantarnya saya yakin bahwa pasien itu bukan mengalami sakit lumpuh yang sebenarnya, tetapi dia menjadikan dirinya “lumpuh” (reaksi konversi); terjadi salah sikap dan tindakan terhadap permasalahannya. Walaupun jika ditanya apapun dia tidak menjawab, itu bukan berarti dia tidak mendengar karena pingsannya itu. Pendengarannya malah dapat kian peka di saat seperti itu; penderita mendengar apa yang saya katakan. “Kelumpuhan” yang tampak itu merupakan upaya penderita untuk dikasihani, untuk diakui bahwa dia punya masalah. Oleh karena yang dilakukannya itu salah, dia harus diberi nasihat, diberitahu bagaimana yang seharusnya; dia harus diajak

bicara terus meskipun dia tidak menjawab. Teman ataupun keluarga dekatnya dapat ikut membantu; ini sangat penting agar keadaan seperti itu tidak berulang lagi. Tanpa diberi obat penderita akan “sembuh” juga.

Jika kita bicara tentang lumpuh yang sebenarnya, dapat kita sebutkan bahwa lumpuh adalah tidak berfungsinya otot dengan benar; otot tidak mengikuti “perintah” syaraf, otot tidak menuruti apa yang dikehendaki oleh otak. Secara wajar kaki yang melangkah itu merupakan jawaban otot kaki atas perintah otak; perintah ini dilewatkan sistem syaraf dari otak lewat “sumsum” tulang belakang (medulla spinalis) dan lewat celah antar ruas tulang belakang itu menuju otot. Perintah yang berupa impulse ini ketika sampai ke otot tidak seperti kabel yang menempel ke lampu, tetapi melalui bentukan khusus yang “memperkuat” ipuls untuk menimbulkan jawaban yang berupa kejutan kerutan (contraction) sehingga otot menghasilkan tarikan, memendek ataupun menghasilkan kenaikan tegangan. Struktur khusus ini disebut sambungan syaraf-otot (neuromuscular junction). Jadi kelumpuhan dapat terjadi karena gangguan ataupun kerusakan di otak, sumsum belakang, syaraf tepi, titik pertemuan syaraf-otot, ataupun ototnya sendiri.

Penderita “stroke” mengalami kelumpuhan dapat karena gangguan pada sel-sel otak yang seharusnya memerintah, ataupun pada jalur syaraf yang menjalarkan perintah itu; ini dapat terjadi akibat kerusakan karena adanya perdarahan otak di dekatnya, ataupun sekedar pembengkakan. Jika sekedar pembengkakan maka peluang untuk cepat sembuh ada; adapun jika akibat perdarahan, perkembangannya tergantung pada banyak sedikitnya perdarahan, cepat atau lambatnya penyerapan sisa perdarahan. Kadang-kadang perdarahan itu mengakibatkan aliran darah ke bagian otak yang terganggu itu terhenti sama sekali sehingga tidak akan terjadi kesembuhan. Penderita pra-stroke biasanya merasakan ada gangguan bicara (pelat) ataupun merasakan adanya kelemahan di tangan atau kakinya.

Penderita yang mengalami benturan ataupun tekanan pada pinggang ataupun bagian lain tulang belakang dapat menimbukan kelumpuhan jika gangguan itu mengakibatkan terjepitnya jalur syaraf yang lewat sebagai “sumsum” di dalam tulang belakang itu. Tergantung pada bagian mana ataupun seberapa parahnya, kelumpuhan itu “ringan” (berupa kelemahan) ataupun berat (tak dapat bergerak sama sekali). Pada penderita yang mengalami patah tulang, patahan tulang ini kadang-kadang sampai memutus atau sekedar menekan syaraf tepi sehingga kelumpuhan lokal dapat terjadi, misalnya jari tak dapat digerakkan.

Yang sangat jarang terjadi adalah kelumpuhan yang disebabkan oleh gangguan pada persambungan antara

LumpuhOtot yang Tak Mau Bekerja

Tak dapat berjalan sering dikatakan lumpuh. Lumpuh tidak selalu karenaotot yang lemah. Kadang-kadang berita yang dahsyat dapat juga

menimbulkan kelumpuhan, meskipun hanya sebentar.

Page 47: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

47MPA 341 / Februari 2015

syaraf dan otot; ini biasanya terjadi karena keracunan, misalnya oleh racun yang dihasilkan oleh jazad renik yang disebut Clostridium botulinum. Mikroorganisme ini sering dijumpai pada daging atau ikan yang membusuk; racun seperti ini dapat melumpuhkan hampir seluruh otot tubuh, sehingga penderitanya mengalami kelemahan secara umum.

Syaraf ada yang bersifat motoris (untuk perintah gerakan) dan sensoris (perasa); karena kedua macam syaraf itu sering berjalan berdampingan, maka gangguan syaraf motoris itu tidak jarang juga disertai oleh gangguan sensoris. Oleh karena itu tidak jarang kelumpuhan juga disertai dengan gangguan rasa semisal semutan (paraesthesia), rasa “tebal” (numbness), hilang rasa.

Penderita diabetes mellitus (kencing manis) ataupun yang kekurangan vita min neurotropik (misalnya B1, B5, B6, B12) juga dapat mengalami kelumpuhan ringan karena fungsi syaraf yang terganggu. Kelumpuhan yang parah juga dapat terjadi pada penyakit-penyakit tertentu yang kumannya memang menyerang syaraf, ataupun tumor yang tumbuh menekan.

Pada penderita susut otot (Muscular dystrophy) ototnya kian mengecil dan melemah karena kerusakan serat-seratnya (sel-sel ototnya); sel-sel yang rusak ini digantikan oleh jaringan lemak sehingga secara menyeluruh otot kian lemah. Akhirnya otot tidak dapat difungsikan; penyakit ini merupakan penyakit keturunan (genetics), yang terkait dengan kromosom X (lelaki).

Ada kelumpuhan yang terjadi hanya pada wajah, yang disebut Bell’s Palsy, terjadi karena adanya gangguan yang menjepit syaraf facialis, menyebabkan kelemahan otot wajah sehingga wajah tampil miring atau mencong. Keadaan ini juga dapat disertai bagian-bagian wajah yang tidak bisa digerakkan, misalnya saja mata tidak bisa berkedip.

Yang cukup terkenal adalah ke-lumpuhan pada penyakit polio, yang disebabkan oleh kuman yang berupa virus Polio myelitis. Nama kumannya sudah menunjukkan bahwa gangguan olehnya adalah pada syarafnya. Gejala awal penyakit ini adalah seperti penyakit oleh virus lainnya (seperti flu, termasuk tenggorokan sakit) yang kemudian tiba-tiba terasa ada ke-lumpuhan ataupun kelemahan yang kian parah.

Penyakit lumpuh layu (Acute Placid Paralysis) suatu penyakit yang menyerang anak usia di bawah 15 tahun, seperti polio. Penyakit ini dimulai dengan panas tinggi selama

penyakit-penyakit tertentu obatnya ternyata belum ditemukan. Itu berarti pengidapnya maupun keluarganya juga harus menjaga kesabaran, karena harus telaten dalam hal minum obat maupun perawatannya.

Jika jelas adanya gangguan syaraf karena tertekan oleh tumor, jangan ragu untuk menjalani tindakan operasi sebelum tumor sempat mrusak syaraf karena tekanannya.

PencegahanMelihat adanya kelumpuhan yang

terkait dengan keturunan maka sampai ada kejelasan, hindarkan pernikahan anta keluarga yang di dalamnya ada anggota keluarganya yang mengidap kelumpuhan.

Kelemahan syaraf dapat dicoba dihindari dengan makan buah-buahan ataupun sayuran segar (banyak mengan-dung vitamin). Kurangi mengkon sumsi beras selep putih karena vitamin B1 dan proteinnya banyak yang hilang.

Untuk menghindarkan adanya ke-lum puhan pada anak sebagai akibat lanjut dari kesulitan persalinan, maka ibu-ibu yang hamil (terutama kehamilan pertama) perlu memeriksakan diri ke bidan ataupun tenaga kesehatan yang sesuai agar persalinan yang berpeluang bermasalah segera terkenali sehingga persalinan dapat aman dengan persa-linan di rumah sakit.

Kelumpuhan akibat stroke dapat dicegah dengan menjaga diri untuk menjalani pengobatan dengan benar. Hal ini karena pada umumnya stroke yang disebabkan oleh arena tekanan darah tinggi itu karena mengabaikan keharusan untuk memantau dan mengendalikan tekanan darah dengan obat, ataupun lalai dalam menjaga diet nya ketika harus mengurangi makan makanan berlemak, ataupun untuk menjaga emosi.

Peluang keracunan botulinum dapat dikurangi dengan menghindari daging ataupun ikan yang basi; jika terpaksa, panasi dulu makanan itu (racun botulinum tidak tahan panas).

PenutupPemahaman tentang terjadinya ke-

lum puhan seharusnya dapat mengi-ngat kan masing-masing kita untuk menjaga diri, terutama jika di dalam keluarga kita ada yang diketahui mengidap kelumpuhan yang sudah diketahui penyebabnya ataupun be-lum. Sebagai upaya untuk berjaga-jaga adalah menjalani perilaku hidup yang sehat, dengan menjaga makanan, kebersihan, dan aktivitas atau olahraga. Segeralah berkonsultasi jika badan merasa ada yang kurang sehat.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

beberapa hari, tiba-tiba lumpuh, lemas (tidak kaku). Lumpuh layu juga penyakit yang disebabkan oleh virus. Lumpuh akut juga disebut GBS (Guillian Barre Syndrome). Penyakit ini menular seperti polio, lewat virus yang tersebar bersama tinja. Infeksi yang dapat menimbulkan gangguan ini antara lain oleh virus coxsakie A7, echovirus 3, dan enterovirus 71. Ketiga virus itu masih satu keluarga dengan virus polio, yakni kelompok virus enterovirus.

Kelumpuhan yang terjadi pada bayi ada yang “jelas” berpangkal pada gangguan di otak ini secara umum disebut kelumpuhan otak (cerebral palsy) namun penyebab pastinya belum terungkap. Bentuk kelumpuhan ini bermacam-macam tergantung pada seberapa parah ataupun apa saja yang ikut terganggu, misalnya spastic paralysis (kejang-kejang), spastic hemiplegia (kejang dengan “mati separo”), spastic diplegia (kejang dengan kelumpuhan kedua kaki), spastic quadriplegia (kejang dengan kelumpuhan tangan dan kaki). Gangguan ini juga dapat mempengaruhi gerakan anak secara umum maupun laju belajarnya, kemampuan berfikir, pendengaran, penglihatannya.

Pada bayi kadang-kadang juga dapat dikenali adanya kelumpuhan akibat dari proses kelahirannya, misanya akibat kelahiran yang sulit se hingga tindakan pertolongannya me-njadi dapat berakibat buruk, misalnya kesalahan ketika terlalu kuat menarik kepala, terlalu lamanya kepala bayi terjepit pada proses kelahiran yang berlangsung lamban, tarikan pada lengan yang keliru sehingga syaraf-syaraf di ketiak terganggu.

DiagnosaMelihat banyak macamnya keadaan

atau penyakit yang dapat menim-bulkan kelumpuhan, maka ketelitian melaporkan adanya gangguan sangat membantu untuk ketepatan diagnosa penyebabnya dengan segera. Yang tidak kalah pentingnya adalah kecepatan memeriksakan gangguan, sehingga tindakan yang tepat segera dapat dilakukan. Gejala stroke yang segera ditangani akan menghindarkan akibat stroke yang terkadang tak dapat terpulihkan meskipun dengan pengobatan yang lama dan dengan jangka panjang.

PengobatanPada dasarnya pengobatan sangat

tergantung pada penyakit pokok yang mendasarinya. Namun demikian harus difahami bahwa ternyata untuk

Page 48: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

48 MPA 341 / Februari 2015

Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

God is One, Eternal and Absolute. He is everything, everything is from Him. God, the creator of all things is the sustainer of the universe

Allah : there is no god but Him, the Living, the Eternal One. Neither slumber nor sleep overtakes Him. His is what the heavens and the earth

contain. Who can intercede with Him except by His permission? He knows all about the affairs of men at present and in the future. They can

grasp only that part of His knowledge which He wills. His throne is as vast as the heavens and the earth, and the preservation of both does

not weary Him. He is the Exalted, the Immense One. (2:255).

Say: “Allah is One, the Eternal God. He begot none, nor was He begotten. None is equal to Him.” (112:1-4).

Chapter 112 of the Qur’an, entitled Ikhlas, gives us the essence of monotheism. Not only does it tell us of the oneness of God, but it also

makes it clear what the oneness of God means. This chapter presents the concept of God, purified of all human interpolation, for, prior to the

advent of Islam, tampering with the sacred text had caused this concept of God to be distorted for all would-be believers.

God is not many. He is only one. All depend upon Him. He depends on none. He, in his own being, is all powerful. He is above to beget

or begotten. He is such a unique being who has no equal or composer. All kind of oneness belongs to this Almighty Being. The concept

of One God is the actual beginning point and also the only source of Islamic teachings. (Maulana Wahiduddin Khan with improvement).

G O DA. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Eternal = abadiCreator = penciptaSlumber = tidur nyenyakHeavens = surgePermission = ijinAffairs = urusanPresent = sekarangFuture = dimasa datangKnowledge = pengetahuanImmense = kekal

C. Dialogue At A BAtiK inDustry

Alula : Assalamualaikum. Good morning. How can I help you?Zahra : Waalaikumsalam. Good morning. I am looking for some new

stuff for my boutique. I am curious with your collection here.A : Welcome to Mita’s boutique. Please come in and have a look

at our latest collections.Z : Thank you.A : Our product is mainly batik from Java and other islands of

Indonesia. Here we have samples of our latest products. We have shirts for men and dresses for ladies.

Z : Wow, these dresses are really nice. Are they from Java or other islands? What’s the difference?

A : They are modern designs, while these are traditional designs. The ones from Yogya are mostly dark while from Pekalongan are colorful. These ones are from Madura and these ones are from Sumatra. Now we have developed new designs like these. The latest designs are in great demand today.

Z : Have you exported these designs?A : Yes, we have. Each month we ship our products to twenty

countries in Europe, America and Asia.Z : To Canada too?A : Not yet. We don’t have any business partner in Canada.

Z : I’ll be the do one.A : I hope so.Z : I see tremendous potential for your products in Canadian

market. They never see anything like these before, but it depends on you. We need best quality products, best designs, on time delivery, and competitive price.

A : Don’t worry, we have best quality products. Look at these samples. They are our best ones. About designs, we have a team of designers who develops latest designs. Each year, we release our latest designs exclusively for our best customers. They are not for retail.

Z : So you don’t sell the latest designs for local market.A : No, we don’t. We have retail stores in Indonesia, but they sell

traditional designs only.Z : That’s good. OK, I will take your words. I believe that you have

best quality products and that you can ship us on time. Now let’s talk about price.

A : Here is our price list. This is confidential. This is for our trusted potential business partners only, not for retail customers.

Z : Thank you. You have reasonable price. I am interested in making a deal with you.

A : In that case, I would like you to talk directly to the export manager. Would you please wait for a moment

while I call him?Z : OKA : Miss Zahra, I’d like you to meet Mr. Udoyono, the export

manager.

D. VocabularyCurious = ingin tahuIslands = pulau-pulauShip = mengirimkanTremendous = sangat besar

Page 49: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

49MPA 341 / Februari 2015

Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak

Page 50: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

50 MPA 341 / Februari 2015

MOJOKERTO – Cara unik dilakukan oleh MAN Mojosari Mojokerto. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad

Ratusan siswa-siswi beserta stake holder MAN Mojosari Mojokertosedang menyelesaikan penulisan mushaf al-Qur’an.

Peringati Maulid, Membuat Mushaf Dalam Waktu 20 MenitSAW, siswa-siswi bersama civitas akademika MAN kebanggan Kabupaten Mojokerto ini membuat satu mushaf al-Qur’an dalam waktu 20 menit. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman tengah yang baru saja diresmikan pemakaiannya sepekan sebelumnya, (15/1).

Seluruh peserta yang berjumlah 650 diberi satu lembar kertas yang sudah tertulis ayat al-Qur’an yang transparan. Tugas peserta adalah menebali tulisan yang sudah dipersiapkan khusus oleh panitia bekerjasama dengan penerbit Balebat yang telah malang melintang mengenalkan pembuatan mushaf dengan metode ittiba’ al-khot.

Menurut Kepala MAN Mojosari Mojokerto, Drs. Hj. Hanifah, M.Ag., kegiatan ini bertujuan agar seluruh civitas akademika MAN Mojosari Mojokerto bisa merasakan bagaimana penulisan mushaf al-Qur’an, yang biasanya hanya membacanya saja.

Di akhir acara, lembaran-lembaran yang telah diselesaikan dikumpulkan menjadi satu dan diserahkan oleh Kepala MAN Mojosari Mojokerto kepada panitia untuk selanjutnya dijilid dan dijadikan sebagai mushaf MAN Mojosari Mojokerto. •Mh

JEMBER – Dalam rangka memeriahkan HAB Kemenag RI ke-69, Kankemenag Kab. Jember dan IAIN Jember melaksanakan upacara

Wakil Gubernur bersama Kakankemenag Kab. Jember, siap-siap melepas burung dara.

Wakil Gubernur Jawa Timur Pimpin Upacara HAB Kemenag RI Ke-69bareng yang dilaksanakan di halaman IAIN Jember, (3/1). Upacara ini diikuti oleh seluruh PNS yang ada di lingkungan Kankemenag Kab. Jember, dan juga seluruh PNS yang berada dibawah jajaran IAIN Jember. Dan bertindak sebagai inspektur upacara adalah Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf.

Dalam pembacaan sambutan Menteri Agama RI, Wakil Gubernur Jawa Timur mengucapkan terima kasih atas peran serta Kementerian Agama dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama khususnya di Jawa Timur. Selain itu, mutu pelayanan publik yang sudah baik, diharpakan dapat diting-katkan lagi, utamanya dalam upaya menciptakan keru kunan dan menjaga keutuhan NKRI.

Di kesempatan ini, Wakil Gubernur Jatim berkenan memberikan tali asih kepada Kepala KUA Wuluhan (M. Miskun S.Ag, M.HI) yang telah berhasil memenangkan lomba KUA Tingkat Jawa Timur.

Di akhir upacara Wakil Gubernur, Rektor IAIN Kab. Jember, Kakankemenag Kab. Kabupaten Jember bersama-sama melepaskan balon dan burung dara. •Ratna

GRESIK – MTsN Gresik pagi itu berbinar penuh kekaguman menyaksikan display Paskibraka dari siswi MAN 2 Gresik yang pernah menjuarai lomba Paskibraka se-Jawa Bali. Display inipun memukau para peserta upacara Hari Amal Bhakti Kemenag RI ke-69 tahun 2015 di Kemenag Kab. Lamongan, (3/1). Upacara kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, dari pakaian yang dipakai hingga kemeriahan yang ditampilkan.

Pada HAB tahun ini, Kemenag Gresik memberikan bantuan beasiswa untuk siswa berprestasi dan bantuan sosial untuk dhuafa’. Selain itu juga ada kegiatan olah raga, donor darah, senam bersama dan jalan sehat, lomba tradisional, lomba kuliner, pemberian santunan serta fun bike.

Sepanjang tahun 2014 ini, Kemenag Gresik mencatat sejumlah prestasi. Di antaranya adalah juara Nasional MQK ke-5 di Jambi, masuk 5 besar lomba pengawas teladan tingkat Nasional, Juara 2 MTQ KORPRI tingkat Propinsi, Juara Nasional lomba Robotika, Juara 1 KSM tingkat Propinsi dan juara 2 tingkat

Penampilan Paskibra MAN 2 Gresik dalam HAB Kemenag RI ke-69.

Nasional Mapel Biologi, juara 1 tingkat provinsi lomba cerdas tangkas Paskibraka, juara 1 tingkat provinsi lomba pidato bahasa arab, dan lain-lainnya. •Fudlla

Peringati HAB Kemenag RI Ke-69, Berbinar Paskibraka

Dr. Hj. Hanifah, M.Ag.

Page 51: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

51MPA 341 / Februari 2015

BANYUWANGI – Rolling dan mutasi pejabat kembali bergulir, Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso, S. Ag, M.Pd melantik 7

NGANJUK – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-69 Tahun 2015, UPZ Kankemenag Kab. Nganjuk

Kakankemenag Kab. Banyuwangi melantik 7 pejabat struktural dan 3 fungsional.

Salah satu anak peserta khitanan massal sedang dalam proses pengkhitanan.

Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional Kankemenag Kab. Banyuwangi

Wabup Buka Khitanan Masal Dalam Rangka HAB KEMENAG Ke 69 Tahun 2015

pejabat struktural dan 3 fungsional, (8/1). Acara yang dilaksanakan di aula ini dihadiri oleh seluruh pejabat Kankemenag, Kepala Madrasah, Kepala KUA, dan Pengawas, serta pengurus DWP.

Mereka yang dirolling adalah Drs. Hadi Suwito dimutasi ke MTsN Cluring, Samsuddin, S.PdI dimutasi ke MTsN Glenmore, sedangkan Khudori, S.PdI menempati posisi barunya sebagai Kepala MTsN Pesanggaran.

Selain itu, M. Arif Rusdi, S.Pd KTU MTsN Wongsorejo dimutasi menjadi KTU MTsN Srono, menggantikan posisi H. Bambang Sumitro, S.Sos yang dilantik menjadi KTU MTsN Banyuwangi I. Sedangkan Abd. Rakhman dimutasi ke MTsN Wongsorejo.

Selanjutnya, Drs. Sayid, MHI mendapat tugas baru sebagai Kepala KUA Kec. Cluring mengganti posisi M. Rosyidin, S.Ag yang dimutasi ke KUA Kec. Songgon. Sedangkan H. Isnaini, SH dimutasi ke KUA Kec. Srono menggantikan Abd. Fatah, S.Ag yang dilantik menjadi Kepala KUA Kec. Kabat.

Usai melantik, Kakankemenag Santoso berpesan agar pejabat siap menjadi pelayan masyarakat. •Yas

bekerjasama dengan BAZ Kab. Nganjuk menggelar acara khitanan masal bertempat di aula Kankemenag Kab. Nganjuk, (17/12)

H. Farid Wajdi, S.Ag, Penyelenggara Syari’ah Kankemenag Kab. Nganjuk selaku Ketua panitia melaporkan bahwa peserta khitanan massal yang hadir berjumlah 114 anak. Masing-masing anak mendapatkan baju koko, sarung, kopiah dan uang saku seratus ribu rupiah, snack dan makan siang. Sebanyak 40 tenaga medis dari RSUD Kab. Nganjuk juga ikut menyukseskan acara ini.

Wabup Kab. Nganjuk Drs. KH. Abdul Wachid Badrus, M.Pd.I berkenan membuka acara khitanan masal sekaligus berterima kasih kepada tim medis dan ucapan selamat datang kepada peserta. Diharapkan dengan dilaksanakannya khitanan ini, para peserta menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua berguna bagi nusa bangsa dan agama.

Khitanan masal dimulai dengan bacaan ummul quran oleh Drs. H. Ngudiono, M.Pd.I, MM Kakankemenag Kab. Nganjuk sekaligus memimpin doa, dengan harapan acara dapat berjalan lancar. •Nur

LUMAJANG – Sebagai rasa syukur, Kemenag Kab. Lumajang menyelenggarakan syukuran dan sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, (7/1). Acara ini diawali dengan khotmil qur’an sejak dini hari.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Kakankemenag Kab. Luma-jang, DWP, PNS Kemenag Lumajang, Pengurus Persaudaraan Pen-siunan, KBIH, para pengasuh pondok pesantren dan tokoh agama.

Kakankemenag Kab. Lumajang Nuril Huda, SH,S.Pd.I, MH menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini telah men-capai usia 69 tahun. Dan sesuai dengan tema “Menegakkan nilai-nilai integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab dan keteladanan sebagai ruh budaya kerja Kementerian Agama”, jajaran Kementerian Agama Kab. Lumajang diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Wabup Kab. Lumajang, Drs. As’at Malik, M. Ag, Ke-menag dengan usia yang matang ini diharapkan ke depan dapat memotivasi semangat kerja dalam meningkatkan profesional se-

Usia Kemenag yang matang, diharap memotivasi memberipelayanan terbaik kepada masyarakat.

bagai aparatur negara dan pelayanan masyarakat. Karena tugas ini merupakan amanah dari Alloh. Dan amanah ini harus dilak-sanakan dengan sungguh-sungguh. •Ziza

Tasyakuran HAB Kemenag Sekaligus Memperingati Maulid Nabi

Page 52: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

52 MPA 341 / Februari 2015

KANKEMENAG KAB. TULUNGAGUNGGELAR PEMBINAAN PNS

TULUNGAGUNG - Mengutip pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kakanwil Kemenag Jatim, Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag mengatakan mimpi besar Indonesia adalah menjadi kiblat pendidikan Islam dunia. Pernyataan itu disampaikannya pada Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Tahun 2015 di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung di Ballroom Hotel Crown Victoria, (13/1)

Selain mimpi besar itu, Kemenag juga punya impian lain, yaitu menjadikan Indonesia sebagai teladan terbaik dalam pengelolaan haji, zakat dan wakaf dunia. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, menurut Mahfudh, pegawai Kemenag perlu melaksanakan tiga fungsi sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Tiga fungsi itu adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Sebagai pelaksana kebijakan publik, PNS bertugas menjalankan peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh DPR. Sebagai pelayan publik, maka PNS harus siap melayani publik. Sedangkan yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa, Mahfudh menghimbau agar PNS menjadi agen pemersatu, bukan sebagai pemecah belah dan pengadu domba bangsa. •Fat

UPACARA HAB KEMENAG RI KE 69 TAHUN 2015KAB. PASURUAN – Bertempat di

hala man Kantor Pemda Kab. Pasuruan, Kankemenag Kab. Pasuruan melaksanakan kegiatan Upacara Hari Amal Bhakti Kemenag RI ke-69 tahun 2015, (3/1).

Sebagai inspektur upacara adalah Bupati Pasuruan H. Irsyad Yusuf, SE, MMA yang menyampaikan sambutan Menag RI. Yang intinya bahwa Hari Amal Bhakti adalah momentum untuk melaksanakan evaluasi dan juga instropeksi (muhasabah) untuk mempertinggi kinerja selaku bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara sekaligus bagi masyarakat.

Sesuai denga temanya – lanjut Bupati – peringatan HAB Kemenag tahun 2015 diharapkan dapat menegakkan komitmen seluruh aparatur Kementerian Agama kepada integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan juga teladan dalam merea lisasikan visi dan mengemban misi Kementerian Agama.

Penyelenggaraan kegiatan dalam rang-ka HAB Kemenag ke 69 tahun 2015 di Kankemenag Kab. Pasuruan ini terlaksana dengan baik berkat seluruh pihak yang berperan aktif memberikan konstribusi dalam membuat sukses pelaksanaan kegia-tan HAB Kementerian Agama RI tahun 2015. Semoga, para karyawan tetap bekerja keras memajukan Kementerian Agama. •Fin

KANKEMENAG KAB. PACITAN RAIH ANUGERAH PENGELOLA ANGGARAN TERBAIK

PERINGKAT KEDUAPACITAN – Bertempat di Pendopo Kabu-

paten Pacitan, Bupati Pacitan memberikan penghargaan kepada para Pimpinan SKPD, Dinas, Lembaga dan Instansi Vertikal pengelola Anggaran terbaik se-Kab. Pacitan. Kankemenag Kab. Pacitan meraih penghar-gaan Peringkat Kedua kategori “Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Pengelola Angga ran Terbaik Wilayah Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2014”, (30/12)

Bupati Pacitan H. Indartato menyam paikan bahwa penghargaan yang baru pertama kali dilaksanakan ini dimaksudkan mengapresiasi pengelola keuangan negara terbaik sekaligus memberikan reward atas prestasi dan karya mereka. Diharapkan di waktu mendatang semua SKPD, lembaga dan instansi verti-kal berlomba-lomba meningkatkan kualitas pengelolaan anggarannya.

Tak bisa dipungkiri, Kakankemenag Kab. Pacitan bergembira menerima anugerah ini. Betapa tidak, mantan Kasubag TU Kankemenag Kota Kediri ini belum setahun memimpin Kankemenag Kab. Pacitan sudah mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan. Dia menuturkan bahwa penghargaan ini bukan untuk dirinya, tetapi untuk semua aparatur Kankemenag Kab. Pacitan. •Cros

KEGIATAN HAB KEMENAG RI KE-69DI KEMENAG KAB. TUBAN

TUBAN – Dalam ragka menyambut HAB Kemenag RI ke-69, telah dilaksanakan berbagai kegiatan. Di antaranya, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat MI, MTs dan MA. Ajang ini merupakan bentuk pembuktian kualitas lembaga pendidikan di madrasah yang dilaksanakan sejak tanggal 16 hingga 28 Desember 2014.

Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pembinaan anak didik yang berprestasi atau yang berbakat di bidang olah raga, seni dan sain mapel. Untuk itu, peserta diharapkan berjuang merebut juara satu, karena yang mempunyai kemampuan atau prestasi yang baik nanti akan maju mewakili Tuban dalam Aksioma dan KSM tingkat Jawa Timur.

Di tempat perpisah, M. Muhlisin Mufa, M.Pd.I selaku Kasi Pendma Kankemenag Tuban mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai motivasi bagi siswa untuk ber-prestasi dibidang olah raga.

Selain Aksioma, kegiatan lain mem pe -ringati HAB Kemenag adalah dise lengga-rakannya HUT Dharma Wanita Per satuan ke-15 dengan mengadakan pemo tongan tumpeng kemudian diteruskan lomba MC dan dirijen yang semua pesertanya dari DWP Kemenag Kab. Tuban. •Taaar

PELANTIKAN PEJABAT PLUS MAULIDANBANGKALAN – Bertempat di aula Kanke-

menag Kab. Bangkalan, telah dilak sanakan pelantikan pejabat struktural sekaligus pengambilan sumpah jabatan pejabat di lingkungan Kankemenag Kabu paten Bang-kalan, (13/1). Pelantikan ini dihadiri oleh Kepala Satker, pengawas, Penyuluh, dan kepala KUA se-Kabupaten Bangkalan.

Adapun pejabat yang dilantik sebagai Kepala KUA antara lain, Nasrul Hakim.SH sebagai (Kamal), Drs.Achmad Haki (Socah), Makhmud Yunus, SH (Tragah), Muhammad Sus, SH (Geger), Abdul Wachid, M.Ag (Kwanyar) dan Achmad Syakiri, S.Ag. M.Si (Konang)

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Mu’arif, M.Si. menyampaikan ucapan terima kasih kepada pejabat terlantik atas jasa yang telah dilaksanakan di tempat lama. Dan di tempat yang baru, pejabat terlantik diharapkan cepat menyesuaikan diri dan semakin bertanggung jawab dan amanah dalam melaksanakan tugas.

Setelah pelantikan selesai, digelar pula peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dengan pembicara KH. Imam Hasyim, SH., MH., dari Sumenep. Taushiah Maulid kali ini banyak menyoroti bagaimana kita sebagai ummatnya semakin pandai meneladani Rasulullah SAW. •Sulaiman

KEMENAG BANGKALAN GELAR UPACARADI MAN BANGKALAN

BANGKALAN – Pada moment HAB Kemenag ke-69 ini, Kankemenag Kab. Bangkalan menggelar upacara di halaman MAN Bangkalan, (3/1). Upacara ini dihadiri oleh seluruh PNS Kemenag Kab. Bangkalan yang meliputi Kakankemenag, para kasi, Penyelenggara Syariah, Kepala KUA, Pengawas Madrasah dan PAIS, Penyuluh, Karyawan-karyawati, Kepala Satker MAN, MTS, MIN disertai para guru serta Siswa MAN dan MTs beserta Anggota Korsek Drum Band MAN Bangkalan. Tak ketinggalan juga dari DWP Kankemenag Kab. Bangkalan. Dan sebagai pembina upacara, Wabup Bangkalan Ir. KH. Mondir A. Rofii

Membacakan sambutan Menteri Agama pada HAB ke 69, Wakil Bupati menyam-paikan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi seluruh insan Kemenag untuk meneguhkan kembali komitmen bekerja keras dan kerja cerdas meningkatkan kualitas dan integritas dengan tetap menjunjung tinggi sikap ikhlas dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Pada acara tersebut diberikan penghar gaan kepada 150 PNS secara simbolis diwakili Zakariya, S.Ag., Moh. Jufri Agus, M.Pd., H. Badri, S.Ag., Abd. Hamid, Moh. Abusiri, M.Pd. dan Arif Rochman, S.Ag. •Sulaiman

Page 53: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

53MPA 341 / Februari 2015

NGAWI – Bertempat di BP. Al-Falah Kankemenag Kab. Ngawi dilangsungkan pelantikan pejabat di lingkungan Kankemenag

JOMBANG – Dalam rangka memperingati HAB Kemenag RI ke-69 tahun 2015, Kankemenag Kab. Jombang menyelenggarakan

Sepuluh Kepala Madrasah dan seorang Kepala KUAdilantik oleh Kakankemenag Kab. Ngawi.

Karyawan Kankemenag Kab. Jombang berziarahke makam mantan Menag RI di kompleks makam PP Tebuireng.

Pelantikan Kepala KUA dan Kepala Madrasah

Haul Mantan Menteri Agama yang Berasal dari Jombang

Kab. Ngawi, (14/1). Pelantikan ini dihadiri Kasi, Kepala KUA dan Kepala Madrasah beserta istri.

Kakankemenag Kab. Ngawi Drs. Syahidan, MH melantik Drs. Dimyati sebagai Kepala KUA dan PPAW Kec Pitu. Sementara itu Kepala Satker yang dimutasi maupun dipromosikan adalah Tri Siswati, S.Pd (MIN Ketanggung Kec. Sine), Muh. Syaifudin, M.Ag, (MIN Pakah Mantingan), Amir, S.Ag, (MIN Sambirejo Ngrambe), Kayat, S.Ag. (MIN Ngronggi Ngawi), Drs. Nasrun (MIN Ngrayudan Jogorogo), Drs. Mustafid (MTsN 2 Paron), Drs. Ismadi (MTsN Jogorogo), Drs. Sunarto, M.Pd. (MTsN Mantingan), Solikin, S.Ag. (MTsN Ngrambe), dan Drs. Maryudianto (MTsN Babadan Pangkur).

Kakankemenag Kab. Ngawi menyampaikan bahwa masa tugas tambahan sebagai kepala madrasah diberikan untuk 1 (satu) masa tugas selama 4 (empat) tahun sejak pertama kali diangkat sebagai Kepala Madrasah dan dapat diperpanjang atau diangkat kembali untuk 1 (satu) masa tugas. Dan dalam hal masa tugas belum berakhir, untuk kepentingan dinas yang bersangkutan dapat dimutasi. •Guh

Haul Mantan Menteri Agama RI yaitu KH. A Wahid Hasyim dan KH. A. Wahib Wahab, (31/12). Haul ini diikuti 400 orang, terdiri dari pejabat dan pegawai Kankemenag Kab. Jombang yang diawali dengan pembacaan istigosah dan tahlil dipimpin KH. Masduki Abdurrahman.

Sebelum kegiatan inti, ada 2 rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu khotmil qur’an di masing-masing satker, KUA dan Kankemenag Kab. Jombang, serta ziarah ke para pendiri ponpes besar di Jombang.

Pada acara haul ini Kakankemenag Kab. Jombang Drs. Barozi, M.PdI berkesempatan menjelaskan tentang HAB Kemenag RI yang merupankan momentum evaluasi dan instrokpeksi untuk terus meningkatkan kinerja. Sementara itu, mantan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim KH. Imam Haromain, M.Si, memberikan motivasi agar pegawai Kankemenag Kab. Jombang bisa lebih baik dan menjadi contoh bagi Kementerian lain.

Sedangkan Dr. (HC) Ir. KH. Sholahuddin Wahid sebagai wakil dari keluarga mantan Menteri Agama menceritakan perjalanan panjang Kemenag sejak berdirinya tahun 1946 hingga sekarang. •Tts

PACITAN – Tak kurang 750 orang berbondong-bondong had-ir dari semua penjuru Kabupaten Pacitan terdiri dari Pegawai Kankemenag, Pegawai KUA Kecamatan, Guru Madrasah, Guru Pendidikan Agama di Sekolah, Pegawai dan Guru Satker, berpa-kaian hitam putih. Ditambah siswa siswi MAN Pacitan dengan berpakaian Pramuka dan siswa siswi MTsN Pacitan dengan ber-pakaian Abu-abu putih memenuhi halaman Pendopo Kabupaten Pacitan, (3/1)

Upacara ini dihadiri oleh Bupati Pacitan, Kakankemenag Kab. Pacitan H. Ahmad Zuhri beserta Ibu Siti Khoiriyah, para Pejabat Struktural dan Fungsional, Kepala Satker, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Dinas/Instansi terkait, Pimpinan Ormas Is-lam serta Pengurus DWP Kankemenag Kab. Pacitan.

Selaku inspektur upacara, Bupati Pacitan membacakan pida-to Menteri Agama RI yang mengusung tema “Menegakkan Nilai-Nilai Integritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab, dan Keteladanan Sebagai Ruh Budaya Kerja Kementerian Agama”.

Berpakaian hitam putih, para PNS khidmat mengikutiupacara HAB Kemenag RI ke-69.

Pada Upacara Hari Amal Bhakti ke 69 Kementerian Agama ini diakhiri dengan pemberian bingkisan kenang-kenangan kepa-da 4 orang pegawai yang purna tugas di tahun 2014. •Cros

Bupati Pacitan Pimpin Upacara HAB Kemenag RI Ke-69 di Pendopo Kabupaten

Page 54: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

54 MPA 341 / Februari 2015

KEPEDULIAN UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ)PADA KESEJAHTERAAN MUSTAHIQ

KAB. BLITAR – Semangat perubahan yang diusung pemerintah Kabinet Kerja, juga tertanam dalam tubuh UPZ. Ini terbukti dengan ditasyarufkannya sebagian dana zakat, bersamaan dengan acara Pembinaan Pegawai yang menjadi puncak peringatan HAB Kemenag ke-69 yang diselenggarakan di Gedung PGSD, (14/01).

Dengan semangat untuk melakukan perubahan terhadap nasib mustahiq dan ikut mensejahterakan ekonomi umat, dalam momen istimewa tersebut, UPZ kembali membagikan sejumlah paket sembako kepada 20 fakir miskin, dan mentasarufkan dana Zakat Produktif kepada dua orang mustahiq.

Bantuan kali ini diwujudkan dalam bentuk modal tunai dan sarana usaha, yang berupa 1 unit kompressor kepada seorang tukang tambal ban dan 1 unit etalase kepada seorang pedagang keliling yang menjadi penggiat kegiatan keagamaan di daerahnya.

Penyerahan zakat tersebut menjadi spesial, karena diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Blitar, Drs. H. Riyanto, dengan didampingi Kakanwil Kemenag. Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag dan Kakankemenag. Kab. Blitar, serta disaksikan oleh ribuan PNS di lingkup Kemenag. Kab. Blitar. •Aya

PUNCAK PERINGATAN HAB KE-69KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PASURUAN

KOTA PASURUAN – Puncak acara HAB Kemenag RI ke-69 di lingkungan Kemenag Kota Pasuruan dilaksanakan dengan menggelar upacara bendera di GOR Untung Suropati Kota Pasuruan dengan inspektur upacara Kakankemenag Drs. H. Makmur Salim, M.Si., (3/1).

Selain mengadakan upacara bendera, puncak acara HAB tahun 2015 ini juga diadakan pelaksanaan santunan kepada 69 anak yatim dan penghargaan untuk pensiunan pegawai Kemenag Kota Pasuruan.

Kankemenag Kota Pasuruan sebe-lumnya juga mengadakan serangkaian acara, yaitu Pekan Madaris dan Olimpiade Sains Tingkat MI dan MTs, AKSIORA (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga RA), lomba-lomba (volly bola plastik, memegang welut, futsal putri, badminton ganda), khitanan massal, jalan sehat, donor darah dan check up medis.

Ketua panitia peringatan HAB ke-69 Kemenag Kota Pasuruan, Hadi Ismanto berharap dengan kegiatan-kegiatan ter-sebut dapat menjadi media pemersatu antara Kankemenag dengan Satker-satker dan masyarakat. Selain itu, dengan HAB ini Kemenag Kota Pasuruan diharapkan mampu mengamalkan tema besar pe-ringa tan kali ini dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. •MhD

LIMA DASAR YANG HARUS DIBANGUN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER

MAGETAN – Bertempat di aula Secata Rindam V Brawijaya Magetan dipenuhi sekitar 900 guru negeri/swasta dari tingkat RA, MI dan MTs se-Kab. Magetan. Mereka berkumpul dalam rangka mengikuti Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pokjawas PAI Kankemenag Kab. Magetan bekerja sama dengan Center Learning Development Study (CLDS) Indonesia, Lekdis Nusantara dan Aflatoun, (7/1).

Acara ini dibuka oleh Drs. H. Moch. Amin Mahfud, M.Pd.I selaku Kakankemenag Kab. Magetan. Yang dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa tugas guru di lingkungan Kemenag semakin berat. Untuk itu, seminar ini merupakan salah satu wahana dalam rangka mengembangkan wawasan dan membuka cakrawala dunia pendidikan

Lebih lanjut dikatakan pula, bila kita ingin menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas ada lima dasar yang harus dibangun dalam rangka pembentukan character building yaitu kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, dan tanggung jawab. Jika lima karakter ini bisa dimasukkan dalam jiwa anak-anak didik, anak didik akan menjadi berkualitas. Baik dari lahiriyah maupun batiniyahnya. •Mkd

KEMENAG KAB. TUBAN ADAKAN BAKSOSDAN PENGOBATAN MASSAL

TUBAN – Dalam rangka HAB Kemenag ke-69, Kemenag Kab Tuban mengadakan Bakti Sosial pembagian sembako dan Pengobatan Masal, (24/12). Kankemenag Kab. Tuban menggandeng BAZNAS Jatim untuk mensukseskan jalannya acara yang digelar di KUA Kec. Parengan Kab. Tuban. Sebanyak 300 orang penerima sembako dan pasien pengobatan masal hadir, selain juga pejabat Muspika Kecamatan Parengan.

Hj. Umi Kulsum, M.Pd.I selaku koordi-nator kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini selain berkerjasama dengan BASNAZ Jatim juga hasil dari para pejabat dan pegawai Kemenag Kab. Tuban yang telah membantu program Kemnag Kab. Tuban, khususnya dalam penyuksesan program zakat. Beliau juga menjelaskan, bahwa Kemenag Kab. Tuban saat ini sedang merintis program zakat profesi untuk semua.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Tuban dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Ketua BAZNAS Jatim yang telah membantu kegiatan ini. Yang pada tahun 2014, juga telah memberikan bantuan bedah rumah sejumlah 5 rumah. Beliau juga menyampaikan bahwa UPZ Kemenag Kab. Tuban juga telah mem-berikan bantuan kepada anak didik yang kurang mampu. •Taar

PENGUKUHAN DPD PGMI DAN PEMBINAAN PNS KANKEMENAG KOTA KEDIRI

KEDIRI- Bertempat di aula Al-Ikhlas Kankemenag Kota Kediri, diadakan pelan-tikan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Guru Madrasah (DPD PGMI) Kota Kediri periode 2014-2019, (10/1).

Pelantikan dilaksanakan oleh PW PGMI Jawa Timur, yang diwakili oleh Drs. H. Imam Choiri (Sekretaris DPW PGMI Prov. Jawa Timur), juga dihadiri oleh Kakankemenag Kota Kediri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri dan seluruh pejabat Kankemenag Kota Kediri.

Pelantikan DPD PGMI Kota Kediri yang diketuai oleh Drs. Muh. Nizar, M.Pd (Kepa-la MTsN Kediri 1 Kota Kediri) dikemas da-lam Pembinaan Pegawai Kankemenag Kota Kediri yang dihadiri oleh Kasubbag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Musta’in, M.Ag.

Kasubbag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim di hadapan seluruh PNS Kankemenag Kota Kediri menyampaikan lima budaya kerja Kemenag RI, yaitu integritas, profe sional, tanggung jawab, inovasi, dan keteladanan.

Lebih lanjut Kasubag TU menganalogikan budaya kerja Kemenag saat ini masih seperti robot, dipencet baru bekerja. Oleh karenanya, kedepan kinerja PNS Kemenag diharapkan mengalami peningkatan. Apalagi sudah mendapat tunjangan kinerja. •Bas

PERESMIAN GEDUNG SEKRETARIATFKUB KAB BLITAR

BLITAR – Gedung Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Blitar resmi digunakan, (14/1). Gedung yang terletak di Jalan Raya Lodoyo Blitar ini mulai dibangun pada 27 Juni 2014 dan selesai pada 23 Oktober 2014 dengan luas bangunan 136 m2 terdiri dari gedung utama seluas 132 m2.

Acara peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Blitar H. Herry Noegroho, SE. MH dan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. yang disaksikan oleh Wabup Blitar H. Riyanto,MM, jajaran Forpimda Kab. Blitar, Ketua DPRD Kab. Blitar, Ketua MUI, Kakan-kemenag Kab. Blitar, Pengurus FKUB Kab. Blitar beserta Tim Pembina, Camat se-Kab. Blitar, Kepala KUA, tokoh agama dan undangan lainnya.

Kakankemenag Kab. Blitar menyampai-kan bahwa dana pembangunan gedung Sekretaria FKUB bersumber dari APBN yang melekat pada DIPA Kankemenag Kab. Blitar tahun 2014 sebesar Rp 400.000.000,-.

Sementara itu, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Blitar atas kerjasama selama ini. Dan berharap, dengan gedung sekretariat ini peran FKUB semakin optimal. •Han

Page 55: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

55MPA 341 / Februari 2015

PEMBINAAN PEGAWAI KANTORKEMENTERIAN AGAMA KOTA SURABAYASURABAYA – Bertempat di Hall

Mina Asrama Haji Sukolilo Surabaya, diselenggarakan pembinaan pegawai di lingkungan Kemenag Kota Surabaya, (6/1). Dalam pra acara kegiatan, ditampilkan qosidah rebana banjari anak-anak MTsN Rungkut, tari kreasi MTsN 3 Surabaya, qosidah Masyanda MTsN 2 Surabaya, tari remo MIN Medokan dan penampilan qosidah rebana DWP Kankemenag Kota Surabaya.

Dalam kata sambutannya, Kakanke-menag Kota Surabaya Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag menuturkan bahwa tahun 2015 adalah tahun yang penuh tantangan. Di antaranya adalah pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA). Dengan adanya hal tersebut, Kemenag dituntut kerja excellent.

Nara sumber tunggal dalam acara ini adalah Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Mahfudl Shodar, M.Ag. yang mengemukakan bahwa sebagai pegawai Kemenag, harus mereformasi mindset dan berbenah diri sesuai dengan peran, tugas dan fungsi ASN (Aparatur Sipil Negara). Yaitu melaksanakan kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat masyarakat. Di samping juga harus memiliki 5 budaya kerja yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung-jawab dan keteladanan. •Dori

RAPAT KOORDINASI PIMPINAN DAN PENANDATANGANAN PAKTA

INTEGRITAS PEJABAT KAB. KEDIRI – Bertempat di aula

Kemenag Kab. Kediri, dilaksanakan Rapat Kerja Pimpinan (RAKORPIM) triwulan I tahun 2015, dan penan-datanganan pakta integritas pejabat, (19/01). Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pengendalian gratifikasi, pene-rapan sistem pengawasan internal pemerintahan dan lain sebagainya

Acara ini diikuti Pejabat Eselon III dan IV, Kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri serta Pengawas Dasar dan Menengah di lingkungan Kankemenag Kab. Kediri. Dengan tuan rumah KUA wilayah barat dan tengah yakni: KUA Tarokan, Grogol, Banyakan, Semen, Mojo, Ngasem, Gampengrejo, Papar, Purwoasri, Plemahan, Kunjang, Pagu dan Kayenkidul.

Kakankemenag Kab. Kediri, H. Suryat, S.Ag., M.Pd.I, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilak-sanakan untuk mempertajam visi dan program kerja agar berhasil guna dan mem-berikan manfaat bagi masyarakat luas. Untuk itu, hal yang perlu ditekankan kembali di antaranya adalah transparansi tata kelola pemerintahan, peningkatan pelayanan masya rakat, menghindari ego sektoral, penguasaan teknologi dan informasi serta penghematan anggaran. •Alfy

TASYAKURAN DALAM RANGKAHAB KEMENAG KE-69 TAHUN 2015

NGANJUK – Bertempat di Aula Atas Kankemenag Kab Nganjuk, seluruh karya-wan di lingkungan Kankemenag Kab Nganjuk mengadakan tasyakuran dalam rangka HAB Kemenag ke-69 Tahun 2015, (2/1). Kegiatan yang diawali dengan sholat Isya’ dan sholat Hajat berjama’ah yang diimami oleh KH. Jalaludin Abror, SA ini diikuti 165 jama’ah terdiri dari kepala KUA, MIN/MIS, MTsN/S, MAN/S dan karyawan/karyawati Kankemenag Kab Nganjuk.

Drs. H. Ngudiono, M.Ag. MM selaku Kakankemenag Kab. Nganjuk dalam sambutanya mengucapkan selamat datang dan berterima kasih yang tak terhingga kepada seluruh peserta yang hadir. Keha-diran ini merupakan manifestasi dari loyalitas pegawai terhadap Kemenag.

Sementara Wabup Nganjuk, KH. A. Wakhid Badrus, M.Pd.I, pada kesempatan tersebut mengingatkan bahwa Kemenag mempunyai motto “Ikhlas Beramal”. Se-hingga pegawai Kemenag dalam melaksa-nakan tugasnya diharapkan didasari dengan rasa ikhlas, berbakti kepada Alloh, Rasulullah, juga kepada pemerintah.

Tasyakuran ditandai dengan pemo-tongan tumpeng oleh Wakil Bupati Nganjuk diserahkan kepada Kakankemenag Kab. Nganjuk. Acara berjalan khidmat dan lancar. •Nur

UPACARA DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PNS DAN SISWA BERPRESTASI SIDOARJO – Bertepatan dengan tanggal

dan bulan kelahiran Departemen Agama 69 tahun silam, seluruh PNS Kemenag Kab Sidoarjo dan DWP berkumpul di lapangan MAN Sidoarjo untuk melakukan upacara bendera, (3/1). Upacara bendera dipimpin oleh Kakankemenag Kab. Sidoarjo (Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.SI).

Pada upacara kali ini, Kakankemenag membacakan teks sambutan Menteri Agama RI yang memerintahkan PNS Kemenag untuk terus meningkatkan semangat kerja, hemat, hidup sederhana, mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Menjadikan integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan sebagai budaya dalam bekerja.

Pada kesempatan ini juga Kakan-kemenag menyerahkan penghargaan kepada PNS, siswa berprestasi pada tahun 2014 dan para juara lomba HAB. Di antara mereka adalah Drs. H. Kusnan (Kepala MAN Sidoarjo yang meraih the best penyelenggaraan pendidikan Islam terbaik nasional), Nishuriyah, S.Ag (Juara I lomba Penyuluh Teladan Nasional), Dyah Puteri Laraswati dan Ariyanti Fadilatul Ilmi (siswi MTsN Tlasih Tulangan, Juara I lomba KIR di Universitas Negeri Malang). •MS

LOMBA HIFDHIL QUR’AN MITINGKAT KABUPATEN NGAWI

NGAWI – Dalam rangka menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kemam-puan minat belajar sekaligus cinta Al Quran, para guru yang tergabung dalam KKM MI se-Kab. Ngawi menyelenggarakan lomba Hifdhil Qur’an siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah se-Kab. Ngawi, (13/1). Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Al Falah Kankemenag Kab. Ngawi dan dihadiri oleh para guru pembimbing, orang tua murid serta teman-teman peserta lomba sebagai penggembira. Anak-anak terlihat begitu ceria dan semangat melantunkan ayat-ayat Al Qur’an demi mengasah dan menunjukkan kemahirannya menghafal firman-firman Allah di depan para juri yang ahli dibidangnya.

Berdasarkan hasil penilaian para juri, peserta lomba Hifdhil Qur’an yang mendapatkan nilai tertinggi adalah Bilqis Saifi Tanjali, siswi MI PSM Sulursewu Kec. Paron. Disusul Dwi Agustina dari MIN Randusongo, kemudian Firdaus Kusuma Al Atsari dari MIN Mlarik Kec. Geneng. Selanjutnya Ahyani Mubarok dari MI Awaliyah Kedungharjo Kec. Mantingan kemu dian Kholidatun Nurul Masfufah dari MI Nurul Islam Katikan Kec. Kedunggalar, dan terakhir Hanifah Habibullah siswi MI Al Falah Beran Kec. Ngawi. •Guh

JALAN JANTUNG SEHAT HAB KEMENAG KE 69PAMEKASAN – Dalam rangka meme-

riahkan HAB Kemenag ke 69 tahun 2015, Kankemenag Kab Pamekasan mengadakan JJS (Jalan Jantung Sehat) yang diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan fungsional, pegawai, guru PNS, kepala RA, MI, MIS, MA Negeri dan Swasta, juga kepala Madin se- kab Pamekasan bersama keluarganya, (28/12). Mengambil start dan finish di jalan Swatantra.

Menurut Kakankemenag Kab. Pame-kasan, Drs. H. Juhedi, M.M.Pd, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengha-yatan terhadap aspek sejarah Kementerian Agama sebagai instansi pemerintah, juga menanamkan jiwa kompetensi yang jujur dan amanah kepada peserta, sekaligus untuk mengaktualisasikan dan merealisasikan nilai-nilai kesehatan jasmani dan rohani. Selain itu, juga untuk mempererat tali silaturrahim antar karyawan dan keluarga besar Kemenag.

Kegiatan yang berakhir pukul 10.00 WIB ini memperebutkan hadiah utama 1 unit lemari es, 2 unit TV, 5 buah kompor gas, 4 buah dispenser, 4 buah magic jar, 4 buah setrika listrik, 4 buah rice cooker dan puluhan hadiah hiburan lainnya. Dan disemarakkan pementasan dari berbagai madrasah yang juara pada lomba HAB Kemenag. •Sri Mukti

Page 56: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

56 MPA 341 / Februari 2015

TULUNGAGUNG - Sesuai Surat Edaran Direktur Pendidikan Islam Nomor 135 Tahun 2012, Kakankemenag Kab. Tulungagung

Lomba bola voli yang menjadi salah satu cabang olahragayang dipertandingkan di Aksioma.

Aksioma dan KSM, Wadah Pembinaan dan Unjuk PrestasiH. Damanhuri M.Ag. berharap madrasah memiliki lima prestasi. Hal itu disampaikannya saat membuka secara resmi Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) V dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di halaman Kankemenag, (6/1).

“Lima prestasi tersebut adalah akhlakul karimah, keagamaan, sains dan teknologi, bahasa dan budaya, serta olahraga dan seni,” jelasnya. Dia menuturkan, dengan seni dan olahraga kehidupan kita bermakna. Karenanya dia menghimbau agar berolahraga sehingga badan selalu sehat. “Dengan badan yang sehat semua bisa diraih,” tegasnya.

Sementara Ketua Panitia Aksioma V dan KSM Drs. H. Hardiyono, M.Ag dalam laporannya mengatakan, di antara tujuan pelaksanaan ajang ini adalah sebagai wadah pembinaan dan unjuk prestasi di bidang olahraga dan seni menuju insan yang sehat, berbudaya dan berakhlak mulia. “Aksioma V akan menggelar pertandingan 7 cabang olahraga dan 7 cabang seni ditambah 3 mata pelajaran dalam KSM,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua KKM Kab. Tulungagung. •Fat

PONOROGO – Sesuai dengan juklak dari Panitia Pusat Kementerian Agama tentang pelaksanaan peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag ke 69, Kemenag Kab. Ponorogo mengadakan berbagai kegiatan. Antara lain pengobatan massal dan baksos yang dipusatkan di Desa Dayakan Kecamatan Badegan, (23/12). Santunan berupa pemeriksaan dan pemberian obat gratis ini bekerja sama dengan RSI Aisyiah dan RSI Muslimat. Sedangkan bantuan sembako diberikan kepada 300 orang.

Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Ponorogo, Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I berharap bantuan ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat sehingga kesehatan masyarakat lebih baik. Beliau juga berterimakasih kepada RSI Muslimat dan RSI Aisyiyah yang turut peduli dan mendukung kegiatan ini.

Rangkaian kegiatan lainnya pada HAB Kementerian Agama tahun ini adalah kompetisi madrasah sehat, pemilihan guru prestasi/teladan, Porseni antar satker/unit kerja dan antar

Penyerahan bantuan secara simbolis kepadapenerima saat acara bakti sosial HAB Kemenag RI.

karyawan dan karyawati, pembinaan keagamaan pada muallaf, santunan GTT/PTT/Madin/TPQ/TPA, jalan sehat yang diikuti 8.000 peserta, lomba kreasi jilbab bagi DWP, sujud syukur, upacara dan resepsi. •Ifroh

Pengobatan Massal dan Bakti Sosial Dalam Rangka HAB Kemenag RI Ke-69

SUMENEP – Bertempat di aula atas Kemenag Kab. Sumenep berlangsung Resepsi dan Pembinaan sekaligus peresmian aula

Kakanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Timursedang menandatangani prasasti aula atas.

Al-Ikhlas Kemenag Kab. Sumenep, (7/1). Hadir pada acara tersebut adalah Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim beserta ibu, pihak perbankan, PPKA, Ormas dan seluruh karyawan karyawati di lingkungan Kemenag.

Dalam laporannya, Kakankemenag Kab. Sumenep Drs Ec. H. Moh. Shodiq M.PdI mengatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun prestasi bagi Kemenag Sumenep. Di antaranya penghargaan adiwiyata tingkat nasional, penghargaan kompetensi inovasi tingkat nasional bidang matematika, UN tertinggi setelah Yogja, juara I Tekhnologi Tepat Guna Pramuka Tingkat Jatim, dan sebanyak 15 karyawan menerima penghargaan Satya Lancana dari Presiden RI.

Sementara itu, dalam sambutan dan pembinaannya Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim, Drs. Mahfudh Sodar, M.Ag mengucapkan selamat dan sukses atas keberhasilannya dalam presrtasi yang banyak diraih ini. Semoga membawa dampak positif pada Kementerian Agama.

Usai sambutan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti penggunaan aula atas Kemenag Kab. Sumenep. •Zarkasyi

Resepsi dan Pembinaan Serta Peresmian Aula Al-Ikhlas

Page 57: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

57MPA 341 / Februari 2015

SPIRIT 5 (LIMA) BUDAYA KERJAKEMENTERIAN AGAMA

MALANG – Menjadi PNS di Kemenag sudah seharusnya memiliki ruhul jihad yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dalam melak sanakan tugas penuh dengan semangat dan keceriaan. Demikian ungkap Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag saat memberikan Pembinaan PNS Kankemenag Kab. Malang di aula Universitas Raden Rahmat Kepanjen, (10/1).

Lebih lanjut disampaikannya, sesuai UU Nomor 5 Tahun 2014 peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara adalah melaksanakan kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Saat ini di Kemenag tengah dikembangkan 5 budaya kerja yaitu pertama, integritas yakni sebuah sikap yang berpegang teguh pada kebenaran dan kejujuran. Kedua, profesional yakni bekerja tepat waktu, disiplin dan memiliki hasil excellent. Ketiga, inovatif dengan menyempurnakan program yang sudah ada dan berkreasi lebih baik. Keempat, memiliki sikap tanggung jawab dengan menunaikan tugas dan konsekuen. Kelima, keteladanan dengan menjadi contoh bagi orang lain. Sehingga, PNS diharapkan lebih meningkat kinerjanya dengan out put nyata dirasakan oleh publik. •Arif

LUMAJANG GAGAS PERDA WAJIBPENDIDIKAN DINIYAH

LUMAJANG – DPC Forum Komuni-kasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lumajang menggelar seminar “Relevansi Perda Wajib Pendidikan Diniyah di Kab. Lumajang” yang bertempat di aula Kankemenag Kab. Luma-jang, (14/12).

Hadir pada acara ini, Kabid Pontren Kanwil Kemenag Prop Jatim, Kasi PD Pon-tren Kemenag Lumajang, Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Wakil Komisi DPRD Lu-majang dan Ketua DPC FKDT Lumajang

Ketua FKDT Lumajang Nawawi, SPd.I menyampaikan bahwa Lumajang sudah tertinggal jauh dibanding daerah lain yang sudah punya Perda Wajib Pendidikan Dini-yah. Oleh karena itu, ketertinggalan ini jangan sampai berlarut-larut, karena dikha-watirkan kemerosotan moral generasi.

Sementara itu, Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jatim Husnul Mar-am, MHI, mengatakan bahwa Kanwil Ke-menag mendorong agar di semua daerah segera mempunyai regulasi tentang Perda Wajib diniyah, karena sudah ada PP No. 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama, bahkan tahun 2014 telah ada PMA tentang Madrasah Diniyah formal dan nonformal.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Luma-jang Nuril Huda, SH.S.Pd.I,MH berharap agar dengan adanya gagasan ini, Perda segera dirumuskan. •Ziza

MARCHING BAND SUARA EL FARABIMARAKKAN UPACARA HAB KEMENAG KE-69

LAMONGAN – Marching Band Suara El Farabi MAN Lamongan, senam 140 siswa RA, dan pembacaan shalawat nabi Muham-mad SAW oleh 8 siswa RA se- Kec. Tikung semarakkan upacara bendera peringatan HAB Kemenag RI ke-69 Kab. Lamongan di alun-alun Kota Lamongan, (3/1).

Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH, MM yang bertindak selaku pembina upacara membacakan amanat Menag RI dilanjutkan menyerahkan secara simbolis penghargaan siswa berprestasi nasional dan regional, komputer SIMKAH, juara Aksioma, juara masjid agung teladan, lencana pengabdian PNS, dan PNS Purnatugas/janda PNS.

Drs. H. M. Rusdi, M.Ag, ketua umum panitia HAB ke-69 Kemenag RI Kab. La-mongan melaporkan berbagai kegiatan pen-dukung yang dilaksanakan berupa lomba khusus pejabat, bola volly, Aksioma, baksos, jalan sehat keluarga sakinah, kajian kitab kuning, dan khotmil Qur’an bil ghoib.

Lomba khusus pejabat dipilih untuk pejabat struktural dan pejabat fungsional berupa masak nasi goreng dan penyajian-nya. Para bapak yang biasa menunggu hasil masakan istri, dituntut menyiapkan, memil-ih dan meracik bumbu, menggoreng nasi, sekaligus menyajikannya. •Nsr

WAKIL WALIKOTA MALANGMEMBUKA AKSIOMA

KOTA MALANG – Upacara pembukaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) MI, MTs & MA Tingkat Kota Malang digelar sangat meriah, (13/1). Upacara ini diikuti 5.000 siswa madrasah se-Kota Malang yang memadati GOR Ken Arok Kedungkandang. Acara ini diawali dengan masuknya kelompok drumband yang diikuti para kontingen.

Wakil Walikota Malang, Drs. H. Sutiadji dalam sambutannya menyampaikan sangat terkesan dengan kegiatan ini. Dan berharap agar apapun hasil dari kegiatan ini semoga memberikan dampak positif di dunia pendidikan, khususnya kemajuan bagi lembaga keagamaan di bawah naungan Kemenag Kota Malang.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Malang Drs. H. Imron, M.Ag. dalam sambutannya menegaskan bahwa ajang AKSIOMA ini merupakan kegiatan dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi ajang Aksioma Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, pada ajang Aksioma Nasional tahun lalu Kota Malang merupakan Juara Umum. Dan pada tahun ini, Kota Malang akan kembali berusaha mempertahankannya.

Di akhir acara para hadirin juga disuguhi berbagai atraksi serta hiburan dari siswa-siswi, baik dari MI, MTs maupun MA. •Bhn

UPACARA HAB KE-69 KEMENAGKAB. BANYUWANGI

BANYUWANGI – Puncak acara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama RI ke-69 tahun 2015 ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera, (3/1). Upacara yang dilaksanakan di di lapangan samping MTsN Rogojampi ini diikuti seluruh pejabat, pegawai, guru serta kepala madrasah swasta.

Bertindak selaku inspektur upacara adalah Kakankemenag Kab. Banyuwangi, H. Santoso, S.Ag., M.Pd. yang membacakan sambutan tertulis Kemenag RI yang mengajak seluruh jajaran Kemenag agar senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan nilai budaya kerja yang dimiliki Kemenag.

Menag juga mengajak segenap pimpinan dan aparatur Kementerian Agama agar sering turun ke masyarakat. Harus banyak mendengar dan memahami masalah dan isu keagamaan yang muncul sehingga dapat direspon dengan cepat. Sementara dalam kaitannya dengan pelaksanaan pro gram dan anggaran, diharapkan me-la kukan penghematan keuangan ne gara, meningkatkan transparansi dan akuntabi-litas, namun tetap memperhatikan efek-tivitas program. Seusai upacara, Kakan-ke menag Santoso bersama Pejabat, menye rahkan hadiah kepada seluruh pemenang lomba HAB ke-69. •Yas

PENYULUHAN MANASIK HAJI BAGI GURU AGAMA ISLAM PADA RA SE-KOTA PROBOLINGGO

KOTA PROBOLINGGO – Kakankemenag Kota Probolinggo H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo membuka secara resmi kegiatan penyuluhan manasik haji guru agama pada Raudhatul Athfal (RA) se-Kota Probolinggo, (14/1). Pembukaan acara yang dihadiri 40 orang ini juga dihadiri Kasubbag TU, Dr. H. Didik Heriadi sekaligus sebagai pemateri dan pengawas RA.

Dalam sambutannya H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I berterimakasih kepada Kasi PHU Drs. H. Taufieq, M.Pd.I yang telah mengadakan pelatihan manasik haji ini, dan menghimbau agar peserta mengikutinya dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya dapat diterapkan pada anak didik di RA masing-masing.

Pada kesempatan ini, Kasubbag TU menyampaikan materi tentang pentingnya menanamkan ahklaq dan budi pekerti sedini mungkin terhadap anak terutama dengan ajaran agama. Karena ajaran agama ini merupakan hal yang amat penting yang harus diberikan kepada anak sedini mungkin. Sementara, peran guru merupakan bagian yang amat penting dalam membentuk karekter anak peserta didik untuk menjadikan anak sholeh, cerdas beriman dan bertaqwa. •Arb

Page 58: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

58 MPA 341 / Februari 2015

Sejarah Secara history batik sudah ada sejak zaman nenek

moyang kita sekitar abad XVII yang ditulis atau dilukis pada daun lontar. Motif binatang dan tanaman kala itu yang mendominasi. Dalam perkembangannya motif makin beragam bahkan menjadi motif abstrak yang menyerupai awan, candi, wayang dan sebagainya.

Pada masa kerajaan Majapahit dan Mataram baik Solo maupun Yogyakarta merupakan masa perkembangan yang pesat. Pada waktu itu batik merupakan kesenian gambar di atas kain yang mempunyai nilai filosofi tinggi untuk dijadikan pakaian sebagai kebudayaan keluarga kerajaan.

Diperkirakan setelah perang Diponegoro banyak keluarga keraton dan pengikutnya meninggalkan kerajaan. Mereka menyebar ke timur dan barat pulau Jawa. Dari sanalah Dengan adanya migrasi tersebut mempertemukan keluarga kerajaan dengan masyarakat setempat dan . mengembangkan batik

Inilah yang kemudian menjadikan macam corak motif batik makin kaya. sehingga kita mengenal ada batik Mojokerto, batik Tulungagung, batik Gresik, batik Madura, batik Surabaya dan lainnya di bagian timur. Sementara di bagian barat ada batik Pekalonga, batik Cirebon, batik Kebumen, batik Tegal dan lainnya. Selain itu pengaruh unsur dari peranakan Cina, batik pagi sore oleh Belanda, dan batik Hokokai pada masa penjajahan Jepang. Selanjutnya dengan penggabungan motif dengan seni rancang busana, maka munculah batik tulis seperti yang kita kenal sekarang

Batik kini bukan hanya milik bangsawan, kegunaannya pun tidak hanya sebatas acara resmi. Pemakaian batik digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik pria maupun wanita segala usia. Mulai tradisi wanita hamil (tujuh bulanan), bayi lahir (bedong), pakain santai, resmi/ formal, bahkan saat meninggal pun mayat/jenazah ditutup dengan kain batik setelah kain kafan.

Sepatutnya kita berbangga atas peninggalan budaya nenek moyang kita dengan melestarikannya. Upaya pengakuan dari pemerintah Indonesia dilakukan yang pada akhirnya membuahkan hasil dengan pengakuan dari UNESCO yang memasukkan BATIK dalam daftar Representatif List of

the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober 2009 yang ditetapkan pula sebagai hari Batik Nasional melalui Kepres Nomor 33 Tahun 2009.

Macam BatikBerdasarkan cara pembuatannya batik ada tiga macam;Batik Tulis; Cara pembuatannya dengan menorehkan

perintang warnanya menggunakan alat yang berwarna canting, mempunyai cirri tidak ada yang kembar, motifnya tidak sempurna yang justru memberikan ruh tersendiri, bolak-balik motifnya sama karena kedua sisi kain sama-sama digambar dengan canting

Batik Cap; Berkembang karena permintaan yang tinggi terhadap kain batik di pertengahan abad XIX. Pembuatannya dengan menggunakan lempengan besi seperti stempel yang bermotif batik untuk membubuhkan malam pada permukaan kain mori. Ciri batik ini motifnya tidak detail dan berulang, kualitasnya tidak terlalu baik.

Batik Print; Biasa disebut juga batik kain tekstil. Muncul di Indonesia tahun 1970-an seiring sebagasi penetapan batik sebagai pakaian nasional. Motifnya sangat detil dan rapi, bagian belakang berwarna putih dan sedikit tembusan, warnanya cerah dan sangat menarik karena menggunakan warna kimia, dan hargnya sangat murah.

PerawatanAgar batik tetap terawatt khususnya batik tulis, ada

beberapa hal yang patut diperhatikan, dalam hal pencucian jangan menggunakan mesin cuci dan deterjen. Gunakan rendaman air lerak, shampoo, atau cairan khusus.

Pada waktu membilas jangan memeras batik karena akan menjadikan kusut. Penjemuran jangan terkena matahari langsung, cukup diangin-anginkan. Bila menyeterika suhu tinggi, bahkan untuk batik sutra sebaiknya setrika tidak langsung mengenai kain, harus dialasi dengan kertas.

Dan penyimpanan di lemari jangan menggunakan kapur barus/kamper, karena merupakan bahan kimia keras yang dapat merusak warna kain. Sebaiknya memakai pengawet alami seperti akar wangi atau merica. •Santi

Mengenal Batik Lebih Dekat

Page 59: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

59MPA 341 / Februari 2015

Titania Riska Ramadlani

Hobi ternyata mampu mewujudkan mimpi. Itulah yang saat ini dirasakan oleh Titania Riska Ramadlani. Sebab, kegemarannya membaca komik manga asal Jepang

lah membuatnya bisa merasakan belajar langsung di Negeri Sakura selama seminggu dalam program Jenesys 2.0 (Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youth. Ini merupakan program beasiswa prestasi yang diberikan oleh Pemerintah Jepang kepada pelajar di Asia “Banyak sekali yang bisa saya pelajar dari sana selama 15 sampai 23 Desember lalu,” tutur Titan – panggila karib Titania Riska Ramadlani, dengan wajah berbinar.

Ya, hampir selama seminggu di kiblat teknologi itu, sulung dari dua bersaudara ini banyak belajar tentang budaya dan bahasa Jepang secara langsung. Apalagi dia pun berkesempatan tinggal satu asrama dengan siswa Wakaba Soko High School. “Saya kagum dengan sekolah dan budaya belajar di sana. Dengan segala fasilitas yang ada, siswa begitu asyik berlama-lama di sekolah,” beber siswi kelas XI Bahasa MAN Mojokerto. “Selain itu budaya kompetisi antar siswa juga sangat ketat,” imbuhnya takjub.

Sementara itu, keberangkatan Titan bersama delegasai dari 19 sekolah di Jatim membawa kebanggaan tersendiri bagi MAN Mojokerto, tempatnya menimbah ilmu. Sebab keberhasilan putri pasangan Jujud Agus Suprapto dan Anik Nurhayati mendapatkan beasiswa prestasi ini menjadikan madrasah yang beralamat di Jl. Basuni No. 306 Sooko, Mojokerto menjadi satu-satunya madrasah dari Jawa Timur yang berhasil mengirimkan siswanya dalam program Jenesys 2.0 ini.

Keberhasilan MAN Mojokerto ini merupakan buah dari

Berkat Konsistensi Madrasahkonsistensinya dalam pembinaan bahasa Jepang. Sebab dalam proses seleksi yang dilakukan oleh Konsulat Jenderal Jepang Surabaya dan MGMP bahasa Jepang Jawa Timur ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Diantara prasayarat itu adalah sekolah mengadakan pembelajaran secara aktif bahasa Jepang, guru bahasa Jepang aktif dalam festival bahasa Jepang. “Suporting kepala sekolah dalam pembinaan bahasa Jepang juga turut menjadi persyaratan selain juga torehan prestasi sekolah dalam bahasa Jepang tentunya,” beber Drs. H. Bagus Setiaji, M.Pd menjelaskan.

Sementara itu, keberhasilan madrasah peraih Juara Pidato Bahasa Jepang se Jawa-bali ini memberangkatkan siswanya ke Jepang ini tentu saja semakin meningkatkan pembinaan bahasa Jepang. Sebab program ini turut menginpirasi siswa untuk berlomba-lomba dalam mengukir prestasi agar bisa mendapatkan kesempatan emas belajar budaya Jepang secara langsung. “Dengan pengalaman belajar langsung di luar negeri tentu akan memberikan dampak positif bagi siswa ke depan,” ucap kepala MAN Mojokerto ini bangga.

Dengan alasan itulah, tak heran jika madrasah ini juga getol menggandeng kerja sama dengan pihak luar negeri. Seperti yang dilakukannya pada awal tahun 2014 silam yang berhasil menandatangani nota kesepahaman dengan Science School Batu Pahat Johor dan Sekolah Menengah Sains Tengku Muhammad Faris Petra ,Kelantan, Malaysia bertajuk Overseas Partnership Program. Salah satu butir dalam MoU ini adalah pertukaran antarpelajar, pertukaran guru serta pameran antarbudaya. “kita ingin wujudkan misi pendidikan abad 21 Learning to be Together,” pungkasnya. •Pri

Titan bersama Drs. H. Bagus Setiaji, MP.d(Kepala MAN Mojokerto).

Page 60: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

60 MPA 341 / Februari 2015

Ada tiga orang gembong Quraisy begitu gigih menolak dakwah Rasulullah dan para sahabatnya. Dan ‘Amr bin ‘Ash adalah salah satunya. Namun, pintu hidayah

merubahnya menjadi seorang muslim pejuang, dan salah seorang panglima yang gagah berani memperjuangkan Islam.

Menurut satu riwayat, keislamannya itu diawali dengan bimbingan Negus seorang Raja Habsyi. muasalnya, saat kunjungannya ke negeri itu, tersebar berita munculnya seorang Rasul yang menyebarkan tauhid dan akhlaq mulia di tanah Arab. Sontak saja, sang raja menanyakannya kepada ‘Amr alasannya tidak memeluk Islam agama yang dibawah sang Rasul. “Usulku, berbaitlah kepadanya. Demi Tuhan, dia adalah di atas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya,” pesan Negus kepada ‘Amr bin ‘Ash ketika itu.

Sontak saja, ‘Amr kembali ke kampung halaman. Sebelum itu, dia berniat menuju Madinah untuk berbaiat kepada Rasulullah. Dalam perjalanan ke Madinah itu, dia tak sengaja bertemu dengan Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah,yang juga datang dari Mekah juga hendak menyatakan Islam di hadapan Rasulullah. Menyambut ketiga tamunya itu, Nabi Muhammad wajahnya berseri-seri. Kepada para sahabat, Rasulullah pun mengatakan bahwa Mekah telah melepas jantung-jantung hatinya.

Pasca keislaman 'Amr, diletakkan kecerdikan dan kebera-niannya dalam darmabaktinya kepada agamanya yang baru.

Dan di masa pemerintah Khalifah Umar bin Khattab, jejak jasa-jasanya dapat disaksikan dalam peperangan-peperangan di Syria dan Mesir.

Lantaran peranannya, para ahli sejarah biasa menggelari ‘Amr bin ‘Ash dengan “Penakluk Mesir”. Tetapi, mungkin gelar yang paling tepat untuknya adalah “Pembebas Mesir”. Sebab dia berhasil membebaskan negeri Firaun itu dari cengkraman dua kerajaan besar yang yaitu Imperium Persia dan Romawi. Mesir sendiri, ketika pasukan perintis tentara Islam memasuki wilayahnya, merupakan jajahan dari Romawi.

Ketika itu, ‘Amr bin ‘Ash amat berharap sekali akan dapat menghindarkan penduduk Mesir dan orang-orang Kopti dari peperangan agar pertempuran terbatas antara pasukan muslim dengan tentara Romawi saja. Atas keberhasilannya itu, penduduk Mesir pun berduyun-duyun memeluk Agama Islam. dengan sendirnya mereka menemukan kebebasan mereka dari kekuasaan kisra maupun kaisar.

Dan tepat pada tahun ke-43 Hijrah, ‘Amr bin ‘Ash pun menghembuskan nafas terakhirnya di negeri yang dibebas-kannya. Di pangkuan bumi Mesir, negeri yang diper-kenalkannya dengan ajaran Islam itu, bersemayamlah tubuh kekarnya. Dan di atas tanahnya yang keras, majlisnya yang selama ini digunakannya untuk mengajar, mengadili dan mengendalikan pemerintahan, masih tegak berdiri masjid Jami’ul ‘Amr. Masjid yang pertama didirikannya di Mesir. (Suprianto/diolah dari berbagai sumber)

Wafatnya Sang Pembebas Mesir

Page 61: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

Oleh: Mey. S

61MPA 340 / Januari 2015

Serius. Percakapan antara dua penarik becak di sudut warung nasi yang banyak dikunjungipelanggannya. Warung itu memang laris, tetapi dua penarik becak itu sedari tadi belum juga mendapatpenumpang. Itu sebabnya Ngatijo dan Jonganti habiskan waktu luangnya ngobrol persoalan apa sajaisu yang sering ia dengar dari para pengunjung warung.

Mereka menangkap isu hangat perihal rencana dihapusnya kolom agama di KTP oleh pemerintah.Isu tersebut membuatnya tak habis pikir. Betapa tidak, selama sekian puluh tahun identitas di KTPyang tak pernah menimbulkan masalah kok tiba-tiba diungkit-ungkit dan dimasalahkan. “Mau diapakanlagi?” gumam Ngatijo.

“Lagi mikir apa kamu, Ngat?” tanya Jonganti.“Ya... ini lho Jo, soal rencana pemerintah menghapus identitas agama di KTP kita.”Ketika dari dalam diri muncul kehendak “menghilangkan” sesuatu yang –mungkin- penting bagi

orang lain, maka ketika itu pula ‘peperangan’ telah tersulut. Setidaknya peperangan opini yang didalam-nya terdapat upaya untuk memenangkan dan atau mengalahkan. Bukan berarti itu semua tanpa alasan.

“Pencantuman identitas agama dalam Kartu Tanda Penduduk dipermasalahkan karena dianggapakan dapat memicu konflik bernuansa sara. Sebagian kelompok masyarakat mengusulkan agar identitasitu dihilangkan. Sebaliknya adanya identitas agama tersebut penting. Dengan alasan inilah MajelisUlama Indonesia dan Kementerian Agama menolak wacana penghapusan identitas agama tersebut,”lanjut Jonganti.

“Kontroversi ya Jo?”“Tak Cuma itu. Jika toh jadi dihapus apa akan menjamin tegaknya demokrasi di negeri ini? Akan

lebih baik mencoba berbicara dari hati ke hati daripada mengibarkan bendera perang untuk salingmenaklukkan dan mendapati bahwa kita menang dan lawan kita kalah. Perang dimana kita bisamenaklukan lawan dan mendapati kenyataan bahwa lawan kita kalah secara menyakitkan. Apakah ituadalah sebuah kemenangan yang manis? Perang dalam bentuk seperti itu hanya akan menghasilkansebuah dendam dan aku yakin jalan ke depan akan jauh lebih buruk lagi karena kemenangan yang adadi tangan hanya kemenangan semu bukan kemenangan yang sebenar-benarnya kemenangan.”

“Kok ngeri gitu, Jo.”“Perang itu hanya masalah bagaimana kita mengalahkan diri sendiri dan tetap tenang untuk

memunculkan sebuah ide brilian dalam rancangan strategi perang agar tak berkepanjangan. Tidakakan pernah ada kedamaian yang dihasilkan oleh perang yang berkelanjutan, maka seranglah lawanmu

dengan satu serangan. Meski begitu, perang yang benar itu untuk menuju perdamaian,” uraiJonganti serius.

“Banyak sekali perang ya. Kemarin, saya dengar dari pelanggan warung itu sibukngrasani perang antar mahasiswa, pelajar, bahkan para elit politik. Sebabnya apa to, Jo?”

“Adanya perbedaan. Persoalannya, mengapa yang perang masyarakat kita sendiri.Mulai dari tawuran pelajar, mahasiswa hingga ranah politik, aktornya juga rakyat kita sendiri,”keluh Jonganti.

“Bahkan harus mengorbankan harta benda, bertaruh nyawa serta mengganggu keter-tiban umum,” timpal Ngatijo tak mau kalah berkeluh kesah.

“Akibat dari masih banyaknya orang memainkan dan mementingkan ego terlalu tinggi.Takabur, sombong, merasa benar sendiri. Maunya mengurai masalah, tetapi sebaliknya malahmenimbulkan masalah. Mencari jalan keluar, namun justru menyumbatnya sendiri. Padahalkita mengaku punya panutan hidup yang bernama agama. Sayangya kita belum sepenuhnya

menjadi pribadi seperti yang diharapkan oleh apa yang kita yakini. Pada dasarnya, kita menjadi ma-nusia yang utuh adalah karena kita patuh pada aturan yang muncul dari perintah agama. Dan rasanyatidak ada agama dan kepercayaan di dunia ini yang mengajarkan perbedaan harus berakhir denganpeperangan.”

“Lhah, gimana nanti kalau identitas agama jadi dihapus dari KTP, Jo?” desak Ngatijo.“Suatu keyakinan bila dipatuhi ajarannya tidak akan membuat pribadi dan masyarakat rusak.

Orang Jawa mengenal pandangan agama ageming aji. Agama sama dengan busana, atau agemanyang berarti pakaian. Aji artinya raja atau mulia. Warga negara yang mulia tentu akan memerhatikanajaran agama, ajaran leluhur sebagai yang tertera dalam Kitab Suci. Kewibawaan seorang pemimpinyang dituntun oleh ajaran agama akan terbebas dari perbuatan aniaya, nista dan hina yang dapatmeruntuhkan derajat dan martabatnya. Selain memimpin secara formal juga pemimpin agama agarberkah dan adiluhung di depan pengikutnya. Kepemimpinan yang agamis selalu mementingkankepentingan orang banyak dan menyantuni orang lemah. Begitulah yang akan membuat pemimpinmenjadi aji, ‘berharga’,” papar Jonganti.

“Lho, kayak gitu indahnya kok malah akan dihapus?”“Yo... kuwi... yo kuwi, sing aku ora ngertiii......!!”

Yo Kuwi... Yo Kuwi...

Page 62: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

TakdirKu yakin akan semua takdirmuTergores dalam lauhul mahfudzPun aku tak tahu Dzat-MuTelah pilihkan jalan masa depanmuSemua ketentuanmu merupakan Pilihan yang terbaikDisaat warna-warni pilihan hiaskuSeolah pilihan itu berkata“ akulah Yang terbaik”Namun tak juaSetiap langkah keyakinan hatikuPenuh ketenangan ……Inginku rasa intipJendela takdir-Mu ya AllahSehingga ku dapat tahuAkan setiap tanda Tanya dalam benakkuDan ku yakin pula akan langkah pilihanku….Syukurku…..Begitu tertegunnya aku tatkala sebuah firman-MuSadarkanku….

Prisma Intania Umami Siswa Kelas VII U MTsN Gresik

Mahal dalaM kekosonganDunia dibuat sempitAkhirat dibuat absrtakLangit pun suramGara-gara merekaMereka tersadar, tapiItu tidak bermanfaat di akhiratMereka berbicara, tapiBicaranya penuh dengan kobaran hawa nafsu dan kebodohanMereka beriman, tapiImannya dengan berhala dan taghutMereka berdebat, tapiDebatnya dengan kebatilan dan menjerumuskan dari kebenaranMereka berdo’a, tapiMemohon do’a dengan menyekutukan-NyaMereka berdzikir, tapiTidak ada rasa selembar ikhlas sedikit punMereka melaksanakan shalat, tapiDengan shalat yang penuh kelalaianMereka menghakimi, tapiBertindak dengan hukum jahiliyahSiapakah mereka ?Merekalah orang yang buta dan keras hatinyaMereka berkeliaran di mana-manaAstaghfirullahal’adzim

Muhammad MaimunSiswa/Santri SMA Nurul Jadid, XII Bahasa 1Paiton Probolinggo

TerunTuk kakakMaaf aku tak bisa turut merayakan kemenangan yang sudah sering kita nantikan.Maaf disini aku hanya bisa menutupi kesedihan yang dibekukan keadaan.Mungkin hanya ucapan yang bisa mewakilkan segala perasaan.Bagimu; aku sebatas kesunyian yang terus meramaikan kesedihanmu.Ketahuilah, doaku takkan pernah lupa menyebutmu.Tentang masa depanmu; aku tak pernah lupa memikirkan di pra-tidurku.Selama ini; kesan persaudaraan yang menyambung sebatas kekerabatan yang diformalkan.Namun, saat ini tlah kutemukan kasih sayang yang sakral; yang menjadikan kau pemenang dari yang tersayang.Selama ini, kita hanya sebatas permasalahan yang tak terselesaikan.Kadang jarak memang bisa merubah keadaan; dari kehilangan menjadi saling menemukan tuk mengingatkan kebaikan.

Rizkiatul Mufarihah,Jalan Pucang Jajar Selatan No. 24 Surabaya

sepaTu BundaYang dibawah tak selalu kotorYang berkilau tak selalu berlianCukuplah Dia yang tahuBagaimana matanya melihatkuMenjaga cinta yang diselimuti kasih sayangSemoga langkahmu selalu nyamanWalau belum memberi alas surga untukmu

Meryta Fitri PamungkasJalan Kademangan 02 RT/RW 04/01Desa Talang, Kec. Rejoso, Kab.Nganjuk, Jatim 64453

TeTes air MaTa sang iBuPetir menyambar-nyambarLangit gelap gulitaTerdengar suara tangisanTangisan kekecewaan dan sakit hati

Wahai ibuUsaplah air matamuCeritakanlah padakuTentang apa yang sudah engkau alami

Wahai ibuIni aku anakmuAku akan menjadi anak yang baikJanganlah menangis ibu

Wahai ibuEngkau sangatlah berjasa dalam keluarga iniTanpa ibu hidupku kosongBersabarlah ibuku tercinta

Wahai ibuJauh di dalam hatimuKau telah tersakitiOleh sang suami yang telah mengkhianati

Wahai ibuHanya Tuhan-lah yang bisa menyelesaikan iniTuhan-lah yang dapat mengerti perasaan ibuMari berdo’a untuk kehidupan kitaAgar tetap tenteram dan sejahtera

Helfrida M. R. SogaraMTs Raden Paku Trenggalek

27 Jalan suciApakah telah nampak semburat mentari pagidi kelopak matamu?Apa telah hilang garis fajar yangkugambarkan kemarin sore untukmu?Hari ini bukan hari kemarin saat kututup wajah ini dengan lembaran kertasyang kubuang tepat diwajahmuKau pun bukan seseorang yang kemarinYang masih menatap dengansinar mata benci pada kelincahan jari iniIbu jari yang sempat ingin kau potong kini malah semakin kuat untuk terus menuliskankata kehancuran bagimuAndai kau tahu, itu hanya skenario awalTuhan untuk jari kitaJari yang kan membabat habis 27 semak belukaryang tumbuh subur didepan sanaMembentang 27 jalan dengan 19 petunjuk untuk menuntunmu membuat jari yang sepadan denganku Di 27 jalan suci itu,Desiran angin seakan membelai halushati yang kini semakin tua dan rapuhTidakkah kau lihat ke arah mana daun itu jatuh hari ini?dia jatuh diatas tumpukan kertas yang dulu sering kubuang pada wajahmu dan wajah NyaPeluh ini sedikit deras memandikan jiwa yang sebenarnya tak lagi ada didepanmuJauh, memang sangat jauhNamun Tuhanku tidakDia sediakan skenario baru untuk langkahkuHanya menunggumu memilihdi 27 jalan suci yang tersedia

Ainun RizqiJl. Batu Raden 1 No. 3 Jember Kodepos 68101

62 MPA 341 / Februari 2015

Page 63: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

1. SuSanah, S.Pd. Man MojoSari jl. haSanudin no.38 MojoSari Mojokerto (61382)2. Sunnaini, S.Pd.i. MtS darul uluM jl. toghhur Billah dS. BatuPutih kenek

kec. BatuPutih, kaB. SuMeneP (69453)3. Mi’rojul aSyarati Ma darul uluM jl. diPonegoro 108 dS. ngaBar kec. jetiS, Mojokerto (61352)4. Sigit PaMungkaS PeruM BuMi Mangli PerMai Blok id-9 jeMBer (68136)5. hilMa radhia MahMudah Mi tarBiyatuS ShiByan keMBiritan, genteng, Banyuwangi

jawaBan ttM no. 340Mendatar :1.ABADI 3.SOLID 5.AD 6.OPERASI 9.BANTAL 12.JAIS 13.IRAMA 16.SESAL 18.ARTI 21.PAGODA 23.PERDANA24.INANG 25.GUGUR

Menurun : 1.ANDA 2.ISOLASI 3.SLEDRI 4.DAI 5.ABSENSI 7.RS 8.SI 10.NAJIS 11.KARAPAN 14.ANIMO 15.TAMPANG 17.LADANG19.KE 20.SD 22.DAUR 23.PMI

Ketentuan :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPa paling lambat akhir Februari 2015 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPa edisi 342.

Peraih hadiah TTM No. 340

Bulan FEBRuaRI 2015

TTM

MPA

Edisi 341

KUPONNO : 341

daFtar PertanyaanMendatar :1. Penguasa tertinggi pada suatu kerajaan3. Mati (bhs Inggris)6. Kantor Urusan Agama7. Bagian rumah untuk menyimpan mobil8. Tanah yang diusahakan ditanami11. Waktu tertentu bertalian dengan iklim14. Minyak pelumas16. Panggilang kakak laki-laki19. Pemerintahan yang berdiri sendiri22. Senyawa kimia berbau menusuk, biasa dipakai pada

pupuk/obat-obatan23. Bangsa yang disebut sebagai nama surat dalam Al-Qur’an24. Keadaan yang tampak di luar25. Gelar bangsawan Bugis

Menurun :1. Warna, corak2. Bersifat dasar, pokok.3. Berakal, cerdik, pandai4. Salah satu Nabi kita5. Tidak cerdas, bodoh, bebal9. Nama benua10. Orang kedua12. Masakan berkuah, berbahan baku ayam/daging13. Kalimat, kata yang dipakai sebagai semboyan15. Bahan bakar minyak17. Alat musik gesek18. Pelatihan umum yang terakhir kali sebelum pelaksanaan20. Cairan dari hasil sadapan bunga kelapa21. Panggilan orangtua perempuan

TTM EDISI 341

63MPA 341 / Februari 2015

Page 64: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

Panggilan : Dhika

TTL : Sidoarjo, 27 Juli 2013

Alamat : Jl. Ahmad 18 RT 03 RW 10

Pepelegi, Waru, Sidoarjo

Alamat : Membaca dan Menulis

Cita-cita : Penulis

Orangtua : Slamet Hermansyah, SH

dan Dwi Ratnasari, Amd. PK

Panggilan : Zahra

TTL : Surabaya, 24 Juli 2013

Alamat : Jl. Jetis Kulon 1 No. 21

Wonokromo, Surabaya

Hobi : Berenang

Orangtua : J. Adi Wirasmono

dan Fikrotuz Zakiyah

Panggilan : Arin

TTL : Sumenep, 13 Januari 2012

Alamat : Jl. Masjid Karang Anyar

Ganding Sumenep

Hobi : Menyanyi

Cita-cita : Guru Ngaji Profesional

Orangtua : Ahmad, S.PdI.

dan Nuraini, S.Pd.I.

Panggilan : Asi

TTL : Sumenep, 11 Oktober 2006

Alamat : Jl. Sekar Wangi Lenteng

Timur, Lenteng, Sumenep

Hobi : Menggambar

Cita-cita : Seniman,

Orangtua : Masjudi, S.Pd.I.

dan Istianah, S.Pd

64 MPA 341 / Februari 2015

Panggilan : Iam

TTL : Ponorogo, 27 September 2005

Alamat : Dwija Regency

JL. Ir. H. Juanda Tonatan Ponorogo

Hobi : Membaca dan Pidato

Cita-cita : Menjadi anak sholih,

berguna bagi Agama Nusa dan Bangsa

Orangtua : M. Sudartono, S.Ag, MA

dan Ifrotul Hidayah, S.Ag, MA

Panggilan : Idah

TTL : Magetan, 28 Juli 2006

Alamat : Ds. Temboro RT.02 RW 02

Kec. Karas Kab. Magetan

Cita-cita : Guru

Hobi : Nonton TV

Orangtua : Saefuddin, S.PdI, M.MPd

dan Leyla Samratulangi

Page 65: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

65MPA 341 / Februari 2015

kebingungan harus mulai dari mana menertibkannya agar kemacetan bisa segera terurai. Pada saat-saat seperti itu, tiba-tiba aku teringat Kang Su –demikian orang-orang menyebutnya-. Nama lengkapnya tidak ada orang yang tahu. Riwayat keluarganya juga tidak banyak yang tahu. Yang pasti hampir semua orang tahu adalah kebiasaan Kang Su pada setiap hari pasaran.

Dengan berbaju coklat ala polisi yang sudah pasti kebesaran, bersepatu brok ala polisi juga, lengkap dengan peluit beserta tali slempangnya di pundak, Kang Su dengan penuh semangat mengatur lalu lintas di depan pasar kecamatan. Ketika itu tidak pernah sekalipun semacet seperti sekarang ini, paling-paling sedikit lambat karena para pedagang musiman suka menggelar dagangannya di pinggir-pinggir jalan yang tidak lebar itu. Atau karena bentor dan pick-up yang menurunkan barang semau-maunya. Jika sudah demikian, Kang Su dengan wajah dingin, dengan suara keras mengomeli mereka hingga mereka mau pergi ke tempat yang lebih lapang. Lalu kami anak-anak sekolah mendapat prioritas untuk jalan. Tidak ada seorangpun yang berani menentang perkataan Kang Su, paling hanya ngomel sambil berlalu. Kami anak-anak sekolah justru sangat terbantu dengan kehadiran Kang Su.

Makanya kami juga tidak perduli dengan perkataan orang, “Hati-hati lo jika bertemu Si Su, dia itu tidak waras!”

toch kami tidak pernah diganggu oleh Kang Su. Hingga kami dengar khabar bahwa Kang Su tertabrak angkudes ketika hendak menunaikan tugasnya mengatur lalu lintas di depan pasar kecamatan.

“Doonn!”Aku tersadar, ternyata kemacetan telah mulai bisa diurai.

Aku kayuh sepedaku pelan. Syukurlah aku tidak sendirian. Beberapa temanku dan dua orang guruku juga pasti terlambat.

*)Guru Mtsn Watulimo trenggalek.

Hari ini hari Senin. Saatnya upacara bendera. Waktu sudah menunjukkan jam enam lebih lima puluh menit. Berarti tersisa waktu sepuluh menit bagiku jika tidak

ingin terlambat. Kukayuh sepedaku lebih cepat.Sampai di jalan perempatan yang merupakan pusat

lalu lintas kecamatan, terlihat orang-orang berderet hampir sepanjang lima belas meter. Aku hentikan kayuhan sepedaku dan ikut berjejer mengantre untuk bisa lewat. Jalan ini memang merupakan jalan utama, tepat melintas di depan pasar kecamatan, dan hari ini adalah hari pasaran paling ditunggu masyarakat, yakni pasaran Pon. Tak heran jika hari ini penuh sesak. Jalan ini memang bukan jalan satu-satunya menuju sekolahku, namun jika ingin melewati jalan satunya lagi harus memutar hampir dua kilo meter di sisi Timur, sedangkan jika melewati jalan ini hanya tinggal setengah kilo meter sudah sampai. Jadi aku pikir sia-sia juga jika aku harus memutar arah. Lagian jalan alternatif ke sekolahku itu juga banyak yang becek ketika musim penghujan seperti bulan ini.

Antrean semakin panjang. Aku lirik jam tangan yang menempel di lengan kiriku, jam enam lebih lima puluh lima menit. Tinggal lima menit lagi pasti aku terlambat. Suara orang-orang mulai gaduh. Seorang bapak muda yang memboncengkan anaknya berseragam SD nyelonong masuk ke lajur kanan, disusul bentor dan beberapa pengendara sepeda motor para nelayan yang barusan pulang melaut. Tepat di sampingku sebuah sepeda motor dengan knalpot brong. Pengemudinya seorang remaja tanggung dengan rambut sedikit diwarna merah. Sisa pembakaran yang keluar dari knalpot motornya begitu mengganggu, belum lagi suaranya yang memekakkan telinga. Aku buru-buru menutup hidung dengan ujung jilbab yang aku kenakan. Suasannya benar-benar kacau.

Aku galau. Aku pasti terlambat sampai di sekolah, alamat kena sanksi.

Dua orang polisi yang ada di lokasi juga kelihatan

Oleh: Nanang M. Safa’*)

Page 66: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan

66 MPA 341 / Februari 2015

Umat Islam harus merasa mulia dengan agamanya karena ajaran Islam adalah ajaran yang agung, dibawa oleh seorang Nabi yang agung pula. Di tengah derasnya

intimidasi, kebencian, dan fitnahan dunia barat terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw, untuk melahirkan “Gerakan Islamophobia Global”, terakhir kemarin dengan peristiwa “Majalah Satire Charlie Hebdo di Perancis” yang gemar melecehkan Nabi kita Muhammad Saw; maka disisi lain perlu kita ketahui pandangan sejumlah tokoh barat yang cerdas dan ternama(non muslim) terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw, antara lain sebagaimana dituturkan berikut ini.

Gottfried Wilhelm Leibniz dalam buku Theodize (1710), “memuji Nabi Muhammad, karena menyebarkan agama fitrah untuk manusia di dunia”. Pada 1756, Voltaire menerbitkan Essai sur les Moeurs. Di dalamnya terdapat sebuah bab tentang Nabi Muhammad Saw yang berjudul de l’Arabie et le Mahomet, beliau berpendapat bahwa, “Nabi Muhammad adalah seorang yang bijaksana , memiliki visi jauh kedepan, serta seorang panglima perang yang agung”.

Phillip K. Hitti dalam The History of the Arabs, menyatakan, “Pada zaman Muhammad dan setelah beliau wafat, bumi Arab berubah secara magis menjadi tempat yang dipenuhi para pahlawan yang tidak mungkin dapat ditemui di tempat-tempat lain. Strategi perang yang digunakan oleh Khalid Al-Walid dan Amr bin Al-Ash di Irak, Suriah, dan Mesir begitu cemerlang dan hebat sampai mampu mengungguli kecermelangan dan kehebatan Napoleon, Hannibal, bahkan Alexander”. Montgomery Watt dalam Mohammad at Mecca mengatakan, “Menurut pendapat saya, budi pekerti Muhammad yang mulia dan kebenaran yang diajarkannya adalah sebab utama beliau mendapatkan dukungan dan kesetiaan dari Abu Bakar dan Umar, serta kekuatan dan keberanian Khalid bin Walid dan Amru bin Ash”. Stanley Lane Poole dalam The Speeches and Table Talk of Prophet Muhammad mengatakan, “Terhimpun pada diri (Muhammad) sifat lemah lembut dan gagah berani sehingga seseorang yang mencoba menilainya akhirnya akan mengagumi dan mengasihinya. Beliau adalah orang yang sanggup menghadapi kemarahan kaumnya. Beliau juga tidak mudah melepaskan tangannya ketika bersalaman. Beliau mengasihi anak-anak dan senantiasa melemparkan senyuman disamping menuturkan kata-kata indah yang mulia kepada mereka. Persahabatannya yang tulus, sikap pemurah, keberanian, dan ketabahan yang ada padanya, semua ini mencairkan kritikan dan sebaliknya melahirkan kekaguman”.

Islam adalah contoh yang baik untuk aspek kebebasan dan toleransi. Dr. Robert Briffault dalam bukunya The Making of Humanity dalam Bab “Dar Al-Hikmet”, mengatakan, “Golongan Kristen menikmati kebebasaan sepenuhnya pada masa pemerintahan Islam di Spanyol. Mereka mempunyai pendeta utama atau uskup dan beberapa

biara. Pendeta-pendeta Kristen terlihat berjalan di jalan-jalan di Cordova tanpa gangguan. Golongan Yahudi juga menikmati konsep toleransi beragama yang dilaksanakan di bawah pemerintahan Islam sebagai dampak dari evolusi budaya yang terjadi. Konsep dan budaya ini kemudian mereka sebarkan di kawasan-kawasan pelosok yang tidak mengenal arti peradaban”. Berkaitan dengan status perempuan, Karen Amstrong dalam MSNBC News (online) 29 Oktober 2001 mengatakan, “Tidak ada satupun agama utama di dunia yang benar-benar memuliakan wanita, termasuk agama Kristen (yang didominasi oleh kaum lelaki). Sebaliknya, Nabi Muhammad begitu serius memberikan kebebasan kepada wanita. Di dalam Quran, tidak ada petunjuk untuk mengesampingkan wanita. Bahkan, para wanita Islam pada tahap awal kebangkitan Islam berperang bersama-sama dengan kaum laki-laki. Para isteri Nabi-pun berperan dalam bidang politik dan memiliki kekuasaaan politik”.

“Islam sudah memimpin dunia dalam bidang ilmu dan peradabaan. Tanpa Islam, Barat tidak mengecap Era Kebangkitan atau Renaissance”. Hal ini dinyatakan dengan tegas oleh Carleton S. (Carly) Fiorina, mantan CEO Hewlett-Packard, sewaktu beliau menyampaikan pidatonya yang berjudul “Technology, Business, and Our Way of Life : What’s Next” pada 26 September 2001 di Menneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, selepas tragedy pengeboman 2 Gedung Menara Kembar di Amerika.

Pandangan dan penilaian jujur dan cerdas dari sebagian tokoh Barat yang terdiri dari filosof, cendekiawan,ilmuwan, peneliti, sejarawan, budayawan, politisi, ekonom dst, diatas tentang Islam sebagai agama (fitrah, yang mengajarkan kebenaran, kebebasan dan toleransi, keadilan, yang menghormati kedudukan perempuan, yang telah memimpin dunia dalam ilmu pengetahuan dan peradaban dst); Yang menghormati dan mendudukkan Nabi Muhammad Saw sebagai (orang yang bijaksana, berakhlaq mulia dan berbudi luhur, lemah lembut dan murah senyum, lisannya terjaga dengan kata-kata yang indah, senang silaturahim penuh keakraban, menyayangi anak-anak/generasi muda, membangun persahabatan yang tulus, pemurah, pelayan umat yang baik, mampu mengendalikan amarah, visioner, ahli strategi sekaligus panglima perang yang agung) ; Telah memberi dampak positif kepada para sahabat dan pengikutnya antara lain berupa (sikap yang menyayanginya, kesetiaan,kejujuran, keberanian, kepahlawanan); Dan bagi musuh dan lawan-lawannya, telah membuat dan membuatnya menjadi (kekaguman pada diri Rasulullah Saw). Sungguh amat sangat berbeda dengan pandangan sinis dan nista dari sebagian tokoh dan masyarakat barat yang lain termasuk Charlie Hebdo yang suka menebar fitnah bernada kebencian yang menyimpan agenda tersembunyi.

(diolah dari al-quran for life excellencedr.d.z.abidin 2008 dan sumber lain) •Ahar

“ISLAM & NABI MUHAMMAD SAW”Decak kagum sejumlah tokoh barat yang cerdas terhadap:

Page 67: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan
Page 68: MPA 341 / PEBRUARI 2015 - jatim.kemenag.go.id · 4 mpa 341 / pebruari 2014 inna lillahi wainna ilaihi rojiun pimpinan dan segenap pegawai kantor kementerian agama kabupaten pacitan