mp kuantitatif

11
A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan dua permasalahan pokok yaitu : 1. Bagaimana intensitas mahasiswa jurusan TH kelas E angkatan 2011 dalam mengikuti perkuliahan tafsir ayat aqidah? 2. Bagaimana peningkatan mahasiswa jurusan tafsir hadits ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji kebenaran teori yang menyatakan bahwa keimanan yang menjadi anutan seseorang jika diyakini dan dihayati secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan moral yang dijadikan sebagai pedoman tingkahlaku seseorang dalam bertindak sesuai ajaran agamanya. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari Penelitian ini dapat ditinjau secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan tentang mengikuti pembelajaran mata kuliah tafsir ayat aqidah dalam pengaruhnya terhadap keimanan mahasiswa. Sedangkan Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan bisa menjadikan tambahan

Upload: zaim

Post on 21-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

umum

TRANSCRIPT

A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan dua permasalahan pokok yaitu :1. Bagaimana intensitas mahasiswa jurusan TH kelas E angkatan 2011 dalam mengikuti perkuliahan tafsir ayat aqidah? 2. Bagaimana peningkatan mahasiswa jurusan tafsir hadits ?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji kebenaran teori yang menyatakan bahwa keimanan yang menjadi anutan seseorang jika diyakini dan dihayati secara mendalam mampu memberikan suatu tatanan moral yang dijadikan sebagai pedoman tingkahlaku seseorang dalam bertindak sesuai ajaran agamanya.2. Manfaat PenelitianManfaat dari Penelitian ini dapat ditinjau secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan tentang mengikuti pembelajaran mata kuliah tafsir ayat aqidah dalam pengaruhnya terhadap keimanan mahasiswa.Sedangkan Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan bisa menjadikan tambahan wawasan baru dan sumbangan pikiran bagi para dosen untuk bisa mengutamakan pengajaran tafsir ayat aqidah. D. Tinjauan PustakaE. Landasan TeoriF. HipotesisAdapun Hipotetsis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara intensitas mengikuti perkuliahan tafsir ayat aqidah terhadap keimanan mahasiswa jurusan tafsir hadits kelas E angkatan 2011.G. Metodologi Penelitian1. Jenis PenelitianPenelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini sudah jelas dan peneliti ingin mendapatkan informasi yang lebih luas dan nyata. Penelitian ini tentang intensitas mengikuti pembelajaran tafsir ayat aqidah terhadap keimanan mahasiswa. Menurut Sugiyono (2008:7) disebut penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan data statistik.2. Sumber Dataa. Data PrimerData primer adalah data yang didapatkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang peneliti maksud dengan data penelitian adalah berupa data statistik intensitas mengikuti kegiatan pembelajaran tafsir ayat aqidah terhadap keimanan mahasiswa jurusan tafsir hadits kelas E angkatan 2011.b. Data SekunderData sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder dari penelitian ini berasal dari studi literatur berupa tulisan laporan, pedoman, pengelola kegiatan mahasiswa, jadwal kegiatan rutinitas, peraturan dan sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian.3. Definisi Konseptual dan Operasional a) Definisi Konseptual1. Intensitas Mengikuti Kegiatan Perkuliahan Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326). Sedangkan menurut Nurkholif Hazim (2005: 191), bahwa: Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan.Kegiatan adalah aktivitas, usaha, pekerjaan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:317). Sedangkan perkuliahan adalah pelajaran yang diberikan atau proses belajar.Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas mengikuti kegiatan perkuliahan adalah semangat seseorang untuk memperoleh suatu tujuan dari semua aktivitas yang berkaitan pembelajaran.2. Keimanan Iman menurut bahasa adalah membenarkan disertai percaya dan amanah (Shalih bin fauzan bin abdullah al fauzan, 2000 :88). b) Definisi Operasional1. Intensitas Mengikuti Perkuliahan Tafsir Ayat Aqidah Definisi operasional dari intensitas mengikuti perkuliahan ini adalah ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai berikut :a. Keaktifan dalam mengikuti perkuliahan tafsir ayat aqidahb. Perhatian atau konsentrasi dalam mengikuti kegiatan perkuliahanc. Motif untuk mengikuti perkuliahan 2. Peningkatan Keimanan Mahasiswa Definisi operasional dari Peningkatan Keimanan Mahasiswa ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai berikut :a.b.4. Populasi dan SampelPopulasi adalah keseluruhan obyek wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Objek dari penelitian ini adalah mahasiswa kelas E jurusan tafsir hadits angkatan 2011.Sampel adalah sebagian atau wakil dari yang diteliti (Ulber Silalahi, 2009 : 254). Dalam menentukan populasi dan sampel, peneliti menggunakan metode pengambilan secara acak (Propability Sampling) dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2008 : 82). Apabila sudah diketahui populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random. Adanya strata tidak boleh diabaikan, dan setiap strata harus diwakili sebagai sampel (Suharsini Arikunto, 2006 : 138).Pegawai di Dinperindag Provinsi Jawa Tengah berjumlah sekitar 249 pegawai negeri sipil yang beragama Islam. Jadi yang peneliti jadikan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai di Dinperindag. Sebagaimana telah dipahami bahwa setiap pegawai negeri sipil mempunyai tingkatan golongan tertentu dalam kedudukannya. Seperti halnya di Dinperindag ini, pegawai-pegawai itu terbagi ke dalam beberapa golongan, diantaranya 7 pegawai golongan I, 38 pegawai golongan II, 175 pegawai golongan III dan 29 pegawai golongan IV. Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan dengan rumus : x jumlah sampel yang ditentukanDimana : n = sampelBerdasarkan tabel Krejcie dan Morgan, populasi sebesar 249 pegawai dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh sampel sebesar 152 (lihat tabel Krejcie dan Morgan pada lampiran). Jadi besarnya sampel jika dihitung dengan rumus diatas adalah :Golongan I = 7 pegawai diambil semua karena jumlahnya terlalu kecilGolongan II = x 152 = 23,19 dibulatkan 23Golongan III = x 152 = 106,82 dibulatkan 107Golongan IV = x 152 = 17,70 dibulatkan 18Sehingga dari keseluruhan sampel kelas tersebut adalah 7 + 23+107+18 = 155 sampel. Jadi yang peneliti ambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 155 pegawai yang terdiri dari 7 pegawai golongan I, 23 pegawai golongan II, 107 pegawai golongan III dan 18 pegawai golongan IV.b. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data adalah cara bagaimana dapat diperoleh data mengenai variabel tersebut. Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya adalah dengan mengguakan metode Angket atau Kuesioner. Metode angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini, peneliti menyebar angket berisi pernyataan seputar pelaksanaan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Dinperindag provinsi jawa tengah dan etos kerja pegawai. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2008:142). Pertanyaan dalam angket berpedoman pada indikator-indikator variabel. Pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Setiap pertanyaan disertai dengan empat jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut: 1. Responden yang memberikan jawaban Sangat Setuju diberi skor 42. Responden yaang memberikan jawaban Setuju diberi skor 33. Responden yaang memberikan jawaban Tidak Setuju diberi skor 24. Responden yaang memberikan jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1c. Teknik Analisis Dataa. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum data intensitas mengikuti kegiatan keagamaan dan variabel peningkatan etos kerja pegawai yang diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap angket yang diberikan. Langkah awal yang diambil yaitu dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, yaitu dengan memberi penilaian terhadap item jawaban pertanyaan dari responden. Adapun penilaian tersebut dengan memberi kode pada setiap item-item pertanyaan yang kemudian akan dikelompokkan dalam sebuah prosentase angka.b. Analisis Uji HipotesisData pada analisis ini adalah data kuantitatif untuk menguji hipotesis kebenarannya. Setelah dilakukan analisis pendahuluan seperti yang di atas, maka selanjutnya perlu adanya uji hipotesa untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Analisis ini dilakukan dengan mencari koifisien antar variabel dari intensitas mengikuti kegiatan keagamaan terhadap peningkatan etos kerja pegawai negeri sipil di Dinperindag provinsi jawa tengah. Untuk uji hipotesa ini, peneliti menggunakan rumus analisis regresi sebagai berikut :

H. Sistematika Penulisan