mekanisme operasional mp

22
MEKANISME OPERASIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN Visi Visi Mensejahterahkan Bangsa Indonesia sesuai amanat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Misi 1. Membantu Pemerintah Pusat/propinsi/ kabupaten/kota merealisasikan Pembangunan Infrastruktur dengan kajian yang mendalam dengan memanfaatkan semua data potensi dengan memanfaatkan semua data potensi ekonomi.

Upload: arfandirahman

Post on 14-Jul-2015

1.507 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mekanisme operasional mp

MEKANISME OPERASIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCINGINFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING

COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN

VisiVisi Mensejahterahkan Bangsa Indonesia sesuai

amanat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

Misi1. Membantu Pemerintah Pusat/propinsi/ p p

kabupaten/kota merealisasikan Pembangunan Infrastruktur dengan kajian yang mendalam dengan memanfaatkan semua data potensidengan memanfaatkan semua data potensi ekonomi.

Page 2: Mekanisme operasional mp

MEKANISME OPERASIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCINGINFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING

COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN

2. Membantu Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota meningkatkan Pendapatan Asli DaerahKota meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus bidang Infrastruktur ditiap Propinsi sebagai rekan kerjasama pemerintah daerah dalam hal kajian, konsultasi pembiayaan pembangunan dankonsultasi, pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur Komersial dan Non komersial sesuai potensi dan kebutuhan daerah

Page 3: Mekanisme operasional mp

PERSYARATAN UMUM :PERUSAHAAN PEMBIAYAANPERUSAHAAN PEMBIAYAAN

1. Perusahaan Pembiayaan berbadan h k N R blik I d ihukum Negara Republik Indonesia

2. Perusahaan mengelolah investasi yang dimiliki pemegang saham dalam bentukdimiliki pemegang saham dalam bentuk mata uang RUPIAH.

3. Perusahaan melaksanakan pembiayaan d i i di d l R blikdan investasi di dalam negara Republik Indonesia.

4 Pembiayaan dan Investasi4. Pembiayaan dan Investasi INFRASTRUKTUR DASAR DAN INFRASTRUKTUR KOMERSIAL.

Page 4: Mekanisme operasional mp

PERSYARATAN UMUM :

5. Dana Arisan (IDFC) didapat dari Pemerintah Pusat, Propinsi /Kabupaten /Kota sebagai penyertaan modal dan pinjaman dari masyarakat .

6. Perusahaan Pembiayaan dan Investasi ini selanjutnya disebut Badan Pengelolah

7. Badan Pengelolah mempunyai PERWAKILAN di tiap PROPINSI yang berfungsi sebagai KORDINATOR DAERAH dan bersifat Ad-Hoc.dan bersifat Ad Hoc.

8. Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota selanjutnya disebut PemdaPemda

Page 5: Mekanisme operasional mp

PEMEGANG SAHAM

• Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat / Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda/ MasyarakatMasyarakat

PESERTA ARISAN

• Peserta Arisan adalah Pemda Pemegang Saham di Badan usaha Pembiayaan

PROYEK YANG DIBIAYAI

• Diutamakan Proyek infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban• Diutamakan Proyek infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban pemerintah daerah (UU 32/2004 dan PP 38/2007)

• Proyek infrastruktur komersial berdasarkan potensi daerahy p

Page 6: Mekanisme operasional mp

MODAL BADAN

• Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat /Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda, wajib menyertakan modalnya dalam Badan dalam jumlah yangwajib menyertakan modalnya dalam Badan dalam jumlah yang disepakati berdasarkan pertimbangan :

– Besarnya jumlah kebutuhan minimal pembiayaan infrastruktur anggota peserta arisan/pemda untuk memperbaiki/membangun infrastruktur yang perlu segeraarisan/pemda untuk memperbaiki/membangun infrastruktur yang perlu segera diperbaiki ( pemda dapat memiliki lebih dari “ saham arisan” bila mampu dan disepakati)

– Kemampuan Pemda untuk mengembalikan pinjaman per-tahun selama kurun p g p j pwaktu 10 – 20 tahun.

– Besarnya modal badan disepakati bersama ( minimal Rp.100 miliar, sesuai Perpres 9 /2009) dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan jumlah kesanggupan pengembalian per tahuninfrastruktur dan jumlah kesanggupan pengembalian per-tahun.

Page 7: Mekanisme operasional mp

PERSYARATAN MEMINJAM

1. Pemda yang meminjam adalah Pemda Pemegang Saham Badan

2 Pi j h d t MEYELESAIKAN / t k2. Pinjaman harus dapat MEYELESAIKAN / menuntaskan perbaikan/ pembangunan yang menjadi prioritas pemda.

3 Pemda menyatakan kesediaannya mengikuti dan3. Pemda menyatakan kesediaannya mengikuti dan mematuhi semua ketentuan dalam AD/RT

4 Pemda harus telah menadatangani kesepakatan kerjasama4. Pemda harus telah menadatangani kesepakatan kerjasama pembiayaan dan investasi dengan Badan, 90 hari sebelum Proyek diajukan ke DPRD

5. Proyek yang diusulkan harus tercantum dalam RPJM dan APBD

6. Pemda harus membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang PINJAMAN sebelum memberi dan menerima pinjaman.

Page 8: Mekanisme operasional mp

PERSYARATAN MEMINJAM

7. Jumlah anggaran untuk biaya proyek yang didapat dari pinjam harus tercantum dalam APBD yang di hk DPRDdisahkan DPRD

8. Jumlah pinjaman maksimal 20 kali besarnya dana d i t h tpendamping atau saham atau angsuran yang

sanggup dibayar kabupaten/kota pertahun

9 Pemda mempunyai kemampuan untuk membayar9. Pemda mempunyai kemampuan untuk membayar hutang.

10 Pemda yang ikut dalam program pembiayaan IDFC10. Pemda yang ikut dalam program pembiayaan IDFC, setelah Pengesahan APBD segera menyetorkan dana pendamping dan iuran atau angsuran.

Page 9: Mekanisme operasional mp

PERATURAN DAERAH MENGENAI PINJAMANPERATURAN DAERAH MENGENAI PINJAMAN

Perda harus memuat ketentuan sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah (Perda/APBD), harus mencantumkan nama proyek dan besaran anggaran yang dijadikan dasar klausul dalam

j ji k jperjanjian kerjasama.

2. Dalam perjanjian kerjasama harus memuat klausul tenor pinjaman tata cara pembayaranklausul tenor pinjaman, tata cara pembayaran pinjaman, waktu pembayaran, jumlah pembayaran pertahun, suku bunga dan selisih inflasi yang berpengaruh terhadap jumlah angsuran hutang yang harus dibayar pemda keangsuran hutang yang harus dibayar pemda ke Badan setiap tahunnya.

Page 10: Mekanisme operasional mp

TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK

1. Pemda harus mengajukan rencana proyek ke Badan untuk dievaluasi selambat-lambatnya 90 hari sebelumuntuk dievaluasi selambat lambatnya 90 hari sebelum diajukan dalam R-APBD.

2. Untuk menghindari terjadinya kelebihan jumlah hutang yang disyaratkan dalam UU 33/2004, pemda wajib membuat pernyataan TIDAK MEMINJAM atau danmembuat pernyataan TIDAK MEMINJAM atau dan TIDAK MENDAPATKAN pembiayaan lain.

3 M l k k B d bil k t t l h3. Melaporkan ke Badan apabila akan atau telah membuat perjanjian pinjaman dan jumlah pinjaman yang akan dan telah didapat dari selain Badan dengan menyerahkan potokopi perjanjian kerjasamanya.y p p p j j j y

Page 11: Mekanisme operasional mp

TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK

4. TIM TEKNIS akan mengevaluasi permohonan pembiayaan proyek yang diusulkan pemda paling lama 30 hari setelah mendapat rekomendasi TIM KHUSUS30 hari setelah mendapat rekomendasi TIM KHUSUS.

5. TIM KHUSUS akan menetapkan pemda yang d tk bi 20 h i t l hmendapatkan pembiayaan, 20 hari setelah

mendapatkan laporan evaluasi dari TIM TEKNIS.

6. Pemda wajib membuat laporan rencana Pembiayaan Infrastruktur ke Mendagri dan Menkeu

7. Penandatangan Perjanjian Pembiayaan akan dilaksanakan 7 hari setelah ada Persetujuan dari Mendagri dan Menkeu.

Page 12: Mekanisme operasional mp

TATACARA PEMBAYARAN PEKERJAAN DANPENGELUARAN DANA PINJAMAN

1 D Pi j P k/ T l d t dik l k

PENGELUARAN DANA PINJAMAN

1. Dana Pinjaman Proyek/ Talangan dapat dikeluarkanDirektur Keuangan dan Investasi setelah mendapatpersetujuan Direktur Utama berdasarkan hasilkeputusan Tim Khusus atas permohonan Tim Teknis.p p

2. Dana Pinjaman untuk Pembayaran Pekerjaandilaksanakan setiap 3 bulan berdasarkan ProgresPekerjaaan setelah dievaluasi oleh Tim TeknisPekerjaaan setelah dievaluasi oleh Tim Teknis.

3. Dana Pinjaman Proyek dibayarkan ke RekeningKontraktor/konsultan 7 hari setelah verifikasi bersama

4. Dalam hal Pinjaman Dana Talangan Bencana atau pinjaman murni akan disetorkan ke Rekening Pemda setelah dilaksanakan verifikasi oleh Tim Teknisatas persetujuan Tim Khusus

Page 13: Mekanisme operasional mp

KOMISARIS BADAN (Nasional berdomisili Jakarta (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)( g p )

Komisaris Badan terdiri dari :

1. Perwakilan Gubernur yang disepakati (Ad-hoc)

2 Perwakilan Bupati yang disepakati (Ad hoc)2. Perwakilan Bupati yang disepakati (Ad-hoc)

3. Pemegang Royalty

Page 14: Mekanisme operasional mp

TIM KHUSUS(Nasional berdomisili Jakarta (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)( g p )

Tim Khusus anggotanya terdiri dari:

1. Wakil Jajaran Komisaris Badan

2 Wakil Jajaran Direktur Badan2. Wakil Jajaran Direktur Badan

3. Ketua Tim Teknis

Page 15: Mekanisme operasional mp

TIM TEKNIS(Nasional berdomisili Jakarta (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)( g p )

Tim Khusus anggotanya terdiri dari:

1. Wakil Jajaran Direktur Badan

2 Wakil Pemda I / II / Bappeda/SKPD (perprovinsi)2. Wakil Pemda I / II / Bappeda/SKPD (perprovinsi)

3. Wakil masyarakat/asosiasi profesi (sesuai kebutuhan)ebutu a )

Page 16: Mekanisme operasional mp

TUGAS TIM KHUSUS

Tim Khusus bertugas dan bertanggung jawab untuk :

1. Memutuskan dan Menetapkan Pemda yangmendapatkan Program Arisan (IDFC) setelahmendapat masukan dari Tim Teknis

2. Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang dapat2. Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang dapat mempergunakan Dana Komersial.

2. Memutuskan dan Menetapkan besarnya jumlah pinjaman / pembiayaanpinjaman / pembiayaan

3. Pinjaman Pemda yang dapat dipergunakan sebagai DANA TALANGAN apabila terjadi BENCANA ALAM

6. Menentukan Kontraktor Utama/ Konsultan Utama yangmenjadi Pelaksana proyek atas usulan dari TimTeknis. j p y(sesuai peraturan yang berlaku)

Page 17: Mekanisme operasional mp

TUGAS TIM TEKNIS

Tim teknis bertugas dan bertanggung jawab kepada TimKhusus untuk:

1. Mengevaluasi Dokumen Administrasi Pemda yang menjadi Nominasi untuk mendapatkan pinjaman.

2. Mengevaluasi Dokumen Teknis proyek PRIORITAS yang diusulkan Pemda dengan mempertimbangkan kelayakan EKONOMIS danPemda dengan mempertimbangkan kelayakan EKONOMIS dan TEKNIS

3. Mengevaluasi dan membuat nominasi Kontraktor/Konsultan yang memenuhi persyaratan sesuai kepres 80p y p

4. Mengawasi dan mengevaluasi kerja Kontraktor Utama/ Konsultan Utama

5. Mengawasi, mengevaluasi dan menetapkan besarnya progres proyek setiap 3 bulan.

6. Mengevaluasi dan menetapkan besarnya jumlah tagihan

7. pembayaran kontraktor/konsultan setiap 3 bulan.

Page 18: Mekanisme operasional mp

TATACARA MENENTUKAN KABUPATEN/KOTA YANG DIBIAYAI IDFC

1 Tim Khusus menyusun urutan Nominasi Pemda yang1. Tim Khusus menyusun urutan Nominasi Pemda yangberhak mendapatkan prioritas pinjaman terlebih dahulu berdasarkan besaran APBD

2 U t P d d l N i i di l i d i d2. Urutan Pemda dalam Nominasi dimulai dari pemda yang mempunyai APBD terkecil.

3. Pembiayaan ini diutamakan untuk Pemda yang melaksanakan b ik t d b I f t kt D tperbaikan atau dan pembangunan Infrastruktur Dasar atau

komersial berdasarkan kajian potensi yang direkomendasikan Tim Teknis dan diputuskan dalam Rapat Tim Khusus.

4 P d d tk ili bi dit t k l h4. Pemda yang mendapatkan giliran pembiayaan ditetapkan oleh Tim Khusus berdasarkan pertimbangan Politik, Ekonomi dan Teknik.

Page 19: Mekanisme operasional mp

TAHAPAN PRAKONSTRUKSI

1. Pemda wajib menyerahkan semua Dokumen Proyekselengkap-lengkapnya

1. Badan dan Pemda menetapkan wakilnya yang duduk di Tim Teknis

2. Tim Teknis bertugas mengevaluasi semua dokumen dalam Proses dan Pelaksanaan Tender untuk kontraktor/konsultan pelaksana proyekp p y

3. Nominasi Pemenang tender disusun dan ditetapkan oleh Tim Teknis

4. Pemenang Tender ditentukan oleh Tim Khusus berdasarkan 3 nama yang diusulkan oleh Tim Teknis.

Page 20: Mekanisme operasional mp

PERSYARATAN PESERTA TENDER

1. Kontraktor / konsultan berbadan hukum Negara RepublikIndonesia

2. Kontraktor/ konsultan berkedudukan di wilayah Indonesia

2. Kontraktor/konsultan Utama wajib mengikut sertakankontraktor/konsultan daerah setempat sebagai subkontraktor apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Teknis dan disetujui Tim Khusus.

4. Kontraktor/ konsultan Utama dan sub dibawahnya wajibb t t i d l k j i i l 30membuat pernyataan mempunyai modal kerja minimal 30

persen dari nilai proyek yang dibuktikan dengan SuratKeterangan dan Dukungan Bank, lengkap dengan rekening giro 3 bulan terakhirgiro 3 bulan terakhir.

5. Tahapan Proses tender dan ketentuan lainya dilaksanakanb d k t i t hberdasarkan peraturan pemerintah.

Page 21: Mekanisme operasional mp

TAHAPAN KONTRUKSI

1. Kontraktor / konsultan Utama pelaksana proyek adalah Pemenang Lelang dalam Tender Nasional.

2. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek ditentukan oleh Tim Teknis atas persetujuan Tim Khusus.

3. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek bertangung jawab kepada Kontraktor / konsultan Utama

4 S b K t kt / k lt l k jib t hi4. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana wajib mematuhi semua ketentuan yang dibuat Kontarktor / konsultan utama.

5 Pengawasan pelaksanaan dan pengendalian proyek dilakukan5. Pengawasan, pelaksanaan dan pengendalian proyek dilakukan oleh Tim Teknis.

6. Kontraktor / konsultan wajib melaporkan progres proyek setiapbulan kepada Tim Teknis.

Page 22: Mekanisme operasional mp

MEKANISME OPERASIONAL

TINGKAT II TINGKAT I PRAKONTRUKSI PELAKSANAANSKPD/ BAPPEDA/ TIM KOMISARIS BADANSKPD/ BAPPEDA/ TIM

TEHNIS

1. Pengajuan Rencana2. Ke Badan3. Dinas /SKPD terkait

KOMISARIS BADAN TIM KHUSUSTK II dibawah KordinasiGubernur MOU antara Pemda dan Badan

1. Tahap Perencanaan Teknis2 M t k k lt

KONTRAKTOR NASIONAL K t kt L k l

3 as /S te a t4. Bersama TIM TEKNIS 5. Tentukan infarstruktur 6. yg mau dibangun7. Menentukan spesifikasi8. Menetapkan Volume

1. Menentukan Kabupaten / 2. kota yang mendapat3. giliran pinjaman4. Pembiayaan Menentukan

2. Menentukan konsultan3. Menentukan Kontraktor

Kontraktor LokalSUPERVISI BERSAMA

MELAPORKAN KE:9. Menetapkan harga /OE 5. proyek akan dibiayai MELAPORKAN KE:1. DEPDAGRI2. BAPPENAS3. DEPKEU

MASUKAN KE APBD II 1. KABUPATEN/KOTA TERPILIH MASUKKAN ANGGARAN KE APBD2. MEMBUAT KESEPAKATAN BESAR ANGSURAN PERTAHUN3. LAMA PINJAMAN / BERAPA TAHUN ANGGARAN