motivasi pondok pesantren dalam menjaga kesehatan...

26
MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto Banyumas) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ROHIDIN NIM.1223101015 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2017

Upload: ngokhanh

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA

KESEHATAN LINGKUNGAN

(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto Banyumas)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi

Salah Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ROHIDIN

NIM.1223101015

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PURWOKERTO

2017

Page 2: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

vi

MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA

KESEHATAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto

Banyumas)

Rohidin

NIM. 1223101015

Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh timbulnya permasalahan di antaranya

adalah masalah kesehatan yang ada di sebagian pondok pesantrren yang ada di

Indonesia. Hampir sebagian besar dari kalangan santri yang tinggal di pondok

pesantren mengalami berbagai penyakit seperti halnya penyakit scabies (penyakit

gatal pada kulit), penyakit typhus, penyakit magh, penyakit paru-paru basah,

penyakit alergi dan penyakit mata. Ternyata permasalahan tersebut dialami pula

oleh para santri pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Fokus persoalan yang akan digali dalam penelitian ini adalah mengungkap

bagaimana motivasi pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto Banyumas

dalam menjaga kesehatan lingkungan dan mengungkap bagaimana perilaku santri

putra terhadap kesehatan lingkungan ?

Subjek penelitian ini adalah pengurus pondok pesantren Al-Hidayah

Karangsuci Purwokerto. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi pondok

pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto dalam menjaga kesehatan

lingkungan. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data yang

diperoleh, penulis melakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data,

mereduksi data, menyajikan data, dan verifikasi data. Jenis penelitian yang penulis

gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan

kualitatif yang bersifat dekriptif.

Hasil penelitian ini adalah mayoritas masih minimnya pemahaman warga

pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto terhadap ilmu kesehatan

lingkungan, khususnya dikalangan santri putra. Meskipun ada, namun jumlahnya

masih sedikit, karena mereka sebagian besar bukan dari kalangan yang fokus

mempelajari ilmu kesehatan. Pemahaman tentang ilmu kesehatan lingkungan

hanya mereka dapatkan dari kajian keislaman sebagaimana yang mereka pelajari

dari kitab-kitab salaf namun masih bersifat umum. Dengan adanya motivasi

pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto untuk meningkatkan

pemahaman terhadap ilmu kesehatan lingkungan dan meningkatkan derajat

kesehatan di lingkungan pondok pesantren Al-hidayah Karangsuci Purwokerto

pada akhirnya keinginan tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

Kata kunci: Motivasi, pondok pesantren, dan kesehatan lingkungan

Page 3: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................ iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR BAGAN...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8

C. Definisi Operasional........................................................................ 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 11

E. Kajian Pustaka ................................................................................ 11

F. Sistematika Pembahasan ................................................................. 13

Page 4: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

xv

BAB II MOTIVASI, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN PONDOK

PESANTREN

A. Motivasi ......................................................................................... 16

1. Pengertian Motivasi ................................................................. 16

2. Fungsi Motivasi........................................................................ 19

3. Tujuan Motivasi ....................................................................... 19

4. Teori Motivasi .......................................................................... 20

5. Macam-macam Motivasi .......................................................... 25

6. Motivasi Menurut Islam ........................................................... 27

B. Kesehatan Lingkungan .................................................................... 31

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan ............................................ 31

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ................. 32

3. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kesehatan ..... 33

4. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia ............ 35

5. Kesehatan Lingkungan Menurut Islam ..................................... 40

C. Pondok Pesantren ............................................................................ 44

1. Pengertian Pondok Pesantren ................................................... 44

2. Pengasuh Pondok Pesantren ..................................................... 45

3. Pengurus Pondok Pesantren ..................................................... 46

4. Santri dan Klasifikasinya ......................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 54

B. Tempat Penelitian............................................................................ 54

Page 5: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

xvi

C. Obyek dan Subjek Penelitian .......................................................... 56

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 56

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 58

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data ................................................................................ 62

1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Hidayah .................... 62

2. Pengolahan Data........................................................................ 84

B. Analisis Data ................................................................................... 114

1. Upaya-upaya Pengurus.............................................................. 115

2. Penerapan Sistem Kompensasi ................................................. 117

3. Hambatan-hambatan ................................................................. 118

4. Faktor-faktor Pendukung .......................................................... 118

5. Kekurangan dan Kelebihan Pengurus dalam Menangani

Permasalahan Kesehatan Lingkungan....................................... 119

6. Pembagian Klasifikasi Santri Berdasarkan Teori X dan Y ....... 120

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... 123

B. Saran-saran ...................................................................................... 124

C. Penutup ............................................................................................ 125

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 6: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks dan

saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.

Ada empat faktor yang berpengaruh langsung kepada kesehatan dan juga

saling berpengaruh satu sama lainnya. Ke empat faktor tersebut adalah

lingkungan, perilaku, pelayanan, dan heriditas (keturunan) atau riwayat

keturunan.1 Pada faktor lingkungan masalah kesehatan yang paling dominan

salah satu contohnya adalah masalah pengelolaan sampah. Sampah merupakan

masalah yang nyata dan tampak jelas dampak buruknya terhadap kesehatan

jika tidak dikelola dengan baik. Maka dibutuhkan penanganan yang serius

serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah yang tidak

dikelola dengan baik dan dibiarkan begitu saja akan menyebabkan

pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air sehingga dapat

menimbulkan berbagai macam bibit penyakit. Oleh sebab itu, lingkungan

yang sehat salah satu indikasinya adalah lingkungan bersih yang jauh dari

sampah.

Bagaimanapun juga kesehatan lingkungan merupakan faktor mutlak

dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur

penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan

1 Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2007), hlm. 168-169.

Page 7: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

2

yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan

efisiensi kerja dan belajar.2

Menjaga kesehatan lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap

individu, selain merupakan anugerah yang diberikan Sang Pencipta kepada

hamba-Nya. Kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar kita terhindar dari

penyakit, karena kesehatan tidak ternilai harganya.3 Banyak orang yang

terpaksa menjual seluruh harta miliknya demi menyembuhkan penyakit. Hal

ini menunjukan pentingnya kesehatan dan harus dijaga sebisa mungkin jangan

sampai kesehatan kita memburuk sehingga terjangkiti penyakit dan

penyesalan mendera, setiap saat kita harus memiliki pola hidup yang sehat.4

Pernyataan fakta di atas bertentangan dengan pernyataan atau

ungkapan klasik yang ada di dunia pesantren yang berbunyi bahwa “belum

afdhol bagi seseorang yang menyantri di pondok pesantren bila belum terkena

gudik”. Dari ungkapan tersebut menyimpan arti bahwa jika ingin menjadi

santri yang ingin mendapatkan keutamaan sebagai seorang santri maka harus

terkena penyakit gudik/ penyakit gatal pada kulit terlebih dahulu. Jadi bagi

santri yang mempercayai ungkapan tersebut yang mana ungkapan itu sudah

turun temurun sejak lama ia akan beranggapan bahwa jika lingkungan

pesantren terkesan kotor atau kumuh itu sudah merupakan hal yang wajar dan

2 Cecep Triwibowo dan Mitha Erlisya Pusphandani, Kesehatan Lingkungan dan K3,

(Yogyakarta : Nuha Medika, 2013), hlm. 61.

3blog.unnes.ac.id/asmeliaaddawiyah/2015/11/25/pentingnya-menjaga-kesehatan-

lingkungan-di-sekitar-kita/, diakses 29 Agustus 2016, pukul 09.00.

4Artikelduniawanita.com/pentingnya-kesehatan-bagi-tubuh.html, diakses 29 Agustus

2016, pukul 09.00.

Page 8: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

3

biasa saja sehingga mereka membiarkan kondisi lingkungan yang kurang sehat

tersebut karena memang mereka mengharapkan keutamaan menjadi seorang

santri yaitu terkena penyakit gatal pada kulit.

penyakit gudik sendiri disebabkan oleh tungau (kutu/ mite) sarcoptes

scabei. Hewan ini ukurannya sangat kecil dan hanya bisa dilihat di bawah

lensa mikroskop, hidup di dalam jaringan kulit penderita, hidup membuat

terowongan yang bentuknya memanjang dimalam hari. Sedangkan

penularannya melalui hewan ke manusia atau manusia ke hewan bahkan dari

manusia ke manusia dan penularannya melalui kontak langsung maupun tidak

langsung antara penderita dengan orang lain, melalui kontak kulit, baju,

handuk, dan bahan-bahan lain yang berhubungan langsung dengan si

penderita.5 Hal itu sebagaimana kebiasaan santri suka tukar-bertukar sesuatu

seperti halnya pinjam-meminjam pakaian, handuk, dan sarung, ditambah

dengan adanya kepercayaan mereka terhadap mitos tentang penyakit gudik

sehingga timbul kurangnya rasa kepedulian dalam menjaga kesehatan

lingkungan seperti menjaga kebersihan kamar tidur, bantal, dan kasur sebagai

alas tidurnya. Mereka tidurnya berhimpitan dalam ruangan yang sempit

menyebabkan proses penularan penyakit kulit terjadi secara cepat. Fenomena

ini hanya satu contoh dari sekian banyak mitos di dalam pesantren yang

bertolak belakang dengan penerapan hidup sehat dan bersih. Masih banyak

lagi mitos-mitos yang berkembang di dunia pesantren yang berkaitan dengan

5 http://muslimafiyah.com/beberapa-masalah-kesehatan-yang-sering-muncul-di-pondok-

pesantren.html, di akses 15 Januari 2017, pukul 06.00.

Page 9: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

4

masalah kesehatan lingkungan yang mana jika ditinjau dari segi kajian islami

dan ilmu kesehatan mitos tersebut sangat bertentangan.

Berdasarkan fenomena di atas sungguh miris rasanya jika lingkungan

pendidikan non-formal yang di dalamnya dihuni oleh pemuda pemudi generasi

penerus bangsa namun menyimpan kondisi yang kurang sehat. Padahal

diharapkan sekali bagi mereka yang sedang menuntut ilmu khususnya di

pondok pesantren memiliki kondisi yang aman dan nyaman jauh dari wabah

penyakit agar aktivitas belajar mengajarnya berjalan lancar sesuai dengan

yang diinginkan. Karena sesungguhnya sebagian besar ilmu pengetahuan dan

teknologi yang disusun dan dibangun oleh manusia adalah untuk kepentingan

manusia itu sendiri, menyangkut kesehatannya, kenyamanannya,

kesejahteraannya dan semua hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas

hidupnya. Meski demikian, banyak hal yang dilakukan oleh manusia tak

jarang justru membuat manusia menjadi semakin tidak sehat dan tidak nyaman

dalam hidupnya.6

Apabila seseorang semakin tidak sehat karena mengalami gangguan

kesehatan maka sudah bisa dipastikan dia akan mengalami berbagai hambatan

dalam hidupnya untuk menjalani aktivitas kesehariannya. Dengan begitu

sangatlah penting bagi seseorang atau masyarakat pada umumnya untuk

menjaga kesehatanya. Bukan hanya itu saja bahkan dalam undang-undang

tentang kesehatan di Indonesia disebutkan bahwa bilamana ada warga negara

Indonesia yang mengalami gangguan kondisi kesehatannya hal tersebut dapat

6 Kholil Lur Rohman, Kesehatan Mental, (Yogyakarta: STAIN Press, 2013), hlm. 1.

Page 10: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

5

berdampak negatif pada perekonomian negara yaitu mengakibatkan kerugian

yang besar bagi negara, Undang-Undang tersebut adalah Undang-Undang

Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yang berbunyi, “setiap hal yang menyebabkan

terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan

kerugian yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara. Oleh

sebab itu, setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan

kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan

masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah

maupun masyarakat.7

Isi kandungan Undang-Undang Kesehatan di atas telah diamalkan oleh

pengasuh pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto yang secara

langsung menginstruksikan kepada pengurus pondok pesantren Al-Hidayah

Karangsuci Purwokerto untuk melakukan motivasi terhadap para santri putra

kaitannya dalam menjaga kesehatan lingkungan. Para pengurus saling bahu

membahu bekerja sama dalam melakukan upaya memotivasi santri agar para

santri tergerak hatinya untuk menjaga kesehatan lingkungan dan tidak

mempercayai mitos-mitos yang berkembang. Sebagaimana berdasarkan hasil

wawancara penulis dengan lurah pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto yang bernama Nur Imam Saefulloh bahwa “kami para pengurus

pondok pesantren Al-Hidayah semuanya terlibat dan aktif dalam menangani

masalah kesehatan lingkungan. kami bahu-membahu menangani masalah ini

7 Soekidjo Notoatmodjo, Etika dan Hukum Kesehatan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),

hlm. 49.

Page 11: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

6

serta bekerja sama antara pengurus departemen yang satu dengan pengurus

departemen yang lainnya berdasarkan tugas departemennya masing-masing.

Dalam hal ini kami semua terlibat dalam menangani masalah kesehatan

meskipun di pondok pesantren Al-Hidayah sudah ada pengurus departemen

yang khusus menangani masalah kesehatan, namun untuk mencapai hasil

yang maksimal harus adanya kekompakan dan saling bekerja sama antar

pengurus departemen karena kami menganggap masalah kesehatan adalah

masalah yang sangat penting untuk diperhatikan dan sifatnya krusial dalam

menentukan keberlangsungan dan kelancaran kami dalam melakukan aktivitas

di pondok pesantren”.8

Adanya upaya motivasi dari pihak pengurus pondok pesantren Al-

Hidayah Karangsuci Purwokerto dalam menjaga kesehatan lingkungan

dikarenakan pengurus tidak mempercayai mitos yang berkembang yaitu jika

ingin menjadi santri yang mendapat keutamaan harus terkena penyakit kulit

dulu serta didorong dengan timbulnya rasa kekhawatiran pengurus akan

bahaya yang ditimbulkan jika lingkungan pondok tidak sehat. Mereka sadar

bahwa penurunan tingkat kebersihan, keindahan, dan kesehatan yang ada di

lingkungan pondok pesantren bisa menghambat pada kelancaran kegiatan

yang ada di pondok pesantren tersebut. Sesungguhnya Keinginan pengurus

adalah membuat kondisi lingkungan yang kondusif dan sehat.

Penurunan tingkat kesehatan di lingkungan pondok pesantren Al-

Hidayah Karangsuci Purwokerto itu berdasarkan hasil dari pengamatan

8 Sumber: Wawancara dengan Nur Imam Saefulloh pada Minggu, 10 Januari 2016.

Page 12: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

7

penulis ketika melakukan observasi awal ke lokasi bahwa “banyaknya pakaian

santri yang dijemur di belakang kamar dan di dalam kamar, tidak

terlaksananya piket harian sehingga menyebabkan banyaknya sampah yang

menumpuk ditempat sampah asrama, kondisi kamar mandi yang selalu kotor

jika tidak adanya intruksi dari pengurus untuk membersihkannya, adanya alas

tidur yang jarang dijemur, banyaknya barang-barang bekas seperti buku-buku,

kitab-kitab, pakaian bekas yang tidak terpakai, dan perlengkapan lainnya yang

menumpuk di belakang kamar santri, menumpuknya barang-barang bekas itu

menjadi sarang nyamuk, sarang kecoa, sarang tikus, dan hewan lainnya yang

menyukai tempat yang teduh terlindung dari paparan sinar matahari, kemudian

ada sebagian kamar yang jarang dijaga kebersihannya sehingga menyebabkan

kamar tersebut menjadi tempat sarang serangga dalam bahasa jawa disebut

“ketinggi”, hewan ini menghisap darah dan cepat dalam berkembang biak

dalam jumlah yang besar.

Penulis juga mendapati beberapa santri yang mengeluh terkena

penyakit kulit. kebanyakan santri menggantungkan pakaian yang sudah

dipakai di dalam asrama dan yang lebih miris adalah pakaian yang basah

dijemur di dalam asrama, bantal sering dipakai bersama-sama, bila tidur para

santri bersama-sama dalam satu ruangan ukuran empat kali lima meter untuk

lima belas sampai dua puluh lima orang, ada sebaian santri yang memakai

handuk, pakaian bahkan sabun mandi secara bersamaan/ bergantian, dan

sepatu atau sandal diletakkan sembarangan di dalam asrama. Sekali lagi

bahwa kondisi itu disebabkan oleh faktor mitologi, perilaku, dan psikologi.

Page 13: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

8

Menurut informasi yang penulis dapatkan dari pengurus dan salah satu

ustadz, para santri sudah berulangkali diingatkan oleh pengurus, ustadz,

bahkan pengasuh sekalipun agar jangan mempercayai mitos tentang penyakit

gudik yang menjangkiti. Mereka juga sebagian besar adalah kalangan

mahasiswa dan mereka sudah memahami bahwa Islam mengajarkan untuk

menjaga kesucian dan kebersihan yang termaktub dalam Al Qur’an dan

Hadits, namun dalam praktiknya sebagian besar dari mereka masih ada yang

mempercayai mitos tersebut atau kurangnya pengetahuan tentang kesehatan,

khususnya ilmu tentang kesehatan lingkungan. Oleh sebab itu, dari kenyataan

inilah yang mendorong penulis tertarik untuk melakukan penulisan skripsi ini

dengan judul Motivasi Pondok Pesantren dalam Menjaga Kesehatan

Lingkungan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto Banyumas).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana motivasi Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto dalam menjaga kesehatan lingkungn?

2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung pengurus dalam memotivasi

santri untuk menjaga kesehatan lingkungan di Pondok Pesantren Al-

Hidayah Karangsuci Purwokerto?

Page 14: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

9

C. Definisi Operasional

Untuk memahami kesalahpahaman judul diatas, maka penulis akan

tegaskan pengertian-pengertian yang terdapat dalam judul, yakni sebagai

berikut:

1. Motivasi

Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya.9 Jadi motivasi adalah suatu tindakan untuk

mendorong seseorang untuk mencapai sesuatu.

Dengan demikian yang dimaksud motivasi dalam penulisan ini

adalah suatu dorongan dari pengurus yang ditujukan kepada santri untuk

mencapai sesuatu tujuan yaitu tercapainya suatu kondisi lingkungan yang

bersih dan sehat dengan menjaga kesehatan lingkungan di Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

2. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah Madrasah dan asrama (tempat mengaji,

belajar agama Islam).10

Pondok Pesantren yang dimaksud adalah Pondok

Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto yaitu suatu lembaga

pendidikan non formal yang sudah diakui oleh DEPAG di bawah

pengawasan pondok pesantren. Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto berada di Jl. Letjend. Pol. Soemarto, Gg. Gunung Dieng, RT

01/IV, Karangsuci Purwokerto 53126.

9 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),

hlm. 1. 10

Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, hlm. 888.

Page 15: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

10

Adapun Pengurus adalah sekelompok orang yang mengurus dan

memimpin perkumpulan. Jadi pengurus itu merupakan sekelompok orang

bukan perorangan yang terlibat dalam mengurus dan memimpin suatu

keadaan atau kegiatan, yaitu dalam memotivasi santri untuk menjaga

kesehatan lingkungan. Santri dalam penulisan ini adalah terfokus kepada

para santri putra yang bertempat tinggal atau menetap di pondok pesantren

yang memang sudah tercatat statusnya secara resmi sebagai warga santri di

pondok pesantren tersebut yaitu Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto dan bukan para santri putri, santri “kalong” atau para siswa

anak-anak yang belajar Al-Qur’an di TPQ, Masjid , dan Mushala.

3. Kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi/ keadaan lingkungan

yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status

kesehatan yang optimal pula.11

Dalam hal ini yang dimaksud kesehatan lingkungan adalah suatu

kondisi lingkungan yang steril, bersih, dan layak untuk dihuni oleh

manusia sehingga mencegah dari terjangkitnya suatu penyakit yang bisa

mengancam kesehatan fisik dan mental.

Berdasarkan pada definisi operasional di atas maka judul skripsi

yang diangkat penulis yaitu Motivasi Pondok Pesantren dalam Menjaga

Kesehatan Lingkungan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hidayah

Karangsuci Purwokerto Banyumas).

11

Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, hlm. 166.

Page 16: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

11

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengungkap motivasi Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto dalam menjaga kesehatan lingkungan.

b. Mengungkap faktor-faktor yang menghambat dan mendukung

pengurus dalam memotivasi santri untuk menjaga kesehatan

lingkungan di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, penulisan ini berusaha memaparkan konsep motivasi

Pondok Pesantren dalam menjaga kesehatan lingkungan.

b. Secara praktis, penulisan ini berguna menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan dapat membantu pengurus Pondok Pesantren dalam

memotivasi santri untuk menjaga kesehatan lingkungan.

E. Kajian Pustaka

Telaah pustaka sering disebut kerangka teoritik yang menerangkan

teori-teori yang relevan dengan masalah penulisan.

Sebelum penulis melakukan penulisan, terlebih dahulu penulis

menelaah buku dan hasil-hasil skripsi yang telah dilakukan penulisan oleh

penulis sebelumnya untuk menggali beberapa teori atau pernyataan dari para

ahli yang berhubungan dengan proposal skripsi ini.

Adapun jurnal kesehatan karya saudara Moh. Badri yang berjudul

“Hygiene Perseorangan Santri Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar

Page 17: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

12

Ponorogo”. Jurnal tersebut menjelaskan tentang faktor-faktor yang

menyebabkan timbulnya penyakit di pondok pesantren khususnya penyakit

scabies (gatal) permasalahan hal tersebut timbul karena minimnya perhatian

santri dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama Hygiene

perseorangan pondok pesantren. Penulisan saudara Moh. Badri terfokuskan

pada faktor-faktor penyebab dan sumber dari timbulnya penyakit di pondok

pesantren dan tidak menyinggung tentang bagaimana upaya dari para

pengurus di pondok pesantren tersebut dalam memotivasi para santri untuk

menjaga kesehatan lingkungannya, hal ini berbeda dengan fokus penulisan

yang akan diteliti oleh penulis.12

Selanjutnya skripsi saudari Sri Pitria Ningsih yang berjudul “Budaya

Hidup Sehat di Pondok Pesantren (Kasus di Pondok Pesantren Assalafiyah

Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes)”. Skripsi

tersebut menggambarkan tentang kebiasaan santri dalam menjaga kebersihan

dan kesehatan lingkungan, namun tidak menjelaskan tentang bagaimana upaya

para pengurus memotivasi santri untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Tentunya fokus penenlitian saudari Sri Pitria Ningsih berbeda dengan

penulisan yang akan penulis teliti.13

Jadi Penulisan yang akan penulis lakukan berbeda dengan penulisan

yang tersebut di atas. Perbedannya terdapat pada fokus pembahasanya baik

objek maupun subjeknya. Sedangkan yang akan penulis lakukan adalah upaya

12

Moh. Badri, “Hygiene Perseorangan Santri Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar

Ponorogo” , Jurnal, Vol. 17, No. 2, Juni 2007. 13

Sri Pitria Ningsih ,“Budaya Hidup Sehat di Pondok Pesantren (Kasus di Pondok

Pesantren Assalafiyah Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes)”, Skripsi,

Sosiologi Antropologi, Ilmu Sosial, Semarang, 2009.

Page 18: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

13

pengurus dalam memotivasi santri untuk menjaga kesehatan lingkungan di

Pondok Pesantren Al Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Kemudian skripsi saudara Ryiza Fanani yang berjudul “Studi Tentang

Kesehatan Lingkungan Fisik di Pondok Pesantren AL-GHOZALIE Pungging

Mojokerto”. Skripsi tersebut menggambarkan tentang bagaimana tingkat

kesadaran santri dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

dipondok pesantren tersebut dan penulisan yang dilakukan Oleh saudara

Ryiza Fanani itu hanya fokus pada tingkat kesadaran santri karena adanya

kegiatan perenovasian bangunan pondok pesantren tersebut.14

Sehingga hal

ini berbeda dengan penulisan yang penulis fokuskan, yang mana penulisan

yang penulis fokuskan adalah upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh

pengurus pondok pesantren Al-Hidayah Purwokerto dalam memotivasi santri

untuk menjaga kesehatan lingkungan di pondok pesantren karena adanya

penurunan tingkat kesadaran para santri disana dalam hal menjaga kesehatan

lingkungan dan pondok pesantren yang penulis jadikan lokasi penulisan tidak

dalam kegiatan perenovasian dan lokasi penulisan penulis memang berbeda

dengan lokasi penulisan yang ada dalam skripsi saudara Ryiza Fanani.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam bagian ini penulis memberikan gambaran yang menyeluruh

terhadap skripsi ini dalam bentuk sistematika pembahasan yang terdiri dari

tiga bagian yaitu:

14

Ryiza Fanani, “Studi Tentang Kesehatan Lingkungan Fisik di Pondok Pesantren AL-

GHOZALIE Pungging Mojokerto”, Skripsi, Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Malang, 2008.

Page 19: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

14

Pada bagian awal terdiri dari halaman judul, pernyatan keaslian, nota

dinas pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar table, daftar grafik, daftar bagan dan daftar lampiran.

Bagian kedua memuat pokok-pokok permasalahan yang termuat dalam

bab I sampai bab V.

BAB I berisi pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah,

definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, kajian

pustaka, dan sistematika pembahasan skripsi.

BAB II berisi tentang landasan teori yang membahas tiga sub yang

masing-masing sub memiliki pembahasan tersendiri, sub pertama membahas

tentang motivasi yang meliputi pengertian motivasi, fungsi motivasi, tujuan

motivasi, teori motivasi, macam-macam motivasi, dan motivasi menurut

Islam, sub yang kedua membahas tentang kesehatan lingkungan meliputi

pengertian kesehatan lingkungan, tujuan dan ruang lingkup kesehatan

lingkungan, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan,

masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia, dan kesehatan

lingkungan menurut Islam, dan sub yang ketiga yaitu tentang pondok

pesantren yang meliputi pengertian pondok pesantren, pengasuh pondok

pesantren, pengurus pondok pesantren, dan santri serta klasifikasinya.

BAB III berkaitan tentang metode penelitian yang meliputi jenis

penelitian, tempat penelitian, objek dan subjek penelitian, metode

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Page 20: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

15

BAB IV Menguraikan tentang pembahasan hasil penelitian yang

meliputi dua sub bab, sub bab pertama membahas penyajian data yang

meliputi gambaran umum Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Purwokerto dan Penyajian data, dan sub ke dua membahas analisis data.

BAB V adalah penutup, dalam bab ini akan disajikan simpulan, saran-

saran yang merupakan rangkaian dari keseluruhan hasil penulisan secara

singkat dan penutup.

Bagian ketiga skripsi ini merupakan bagian akhir, yang didalamnya

akan disertakan pula daftar pustaka, lampiran-lampiran yang mendukung, dan

daftar riwayat hidup.

Page 21: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

123

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian baik

melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sebagian besar santri putra pondok pesantren Al-Hidayah kurang

memahami tentang ilmu kesehatan lingkungan dan masih ada sebagian

santri putra yang mempercayai tentang mitos penyakit scabies/gudik.

Adapun santri yang memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan

hanya sebagian kecil dan memang belum adanya sistem kompensasi pada

kegiatan ro’an harian dan mingguan yang diterapkan oleh pihak pengurus

pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto untuk memotivasi

para santri agar terpacu untuk meningkatkan kinerjanya dalam menjaga

kesehatan lingkungan.

2. Motivasi pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto dalam

menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan upaya-upayanya

ternyata mampu meningkatkan derajat kesehatan lingkungan di pondok

pesantren Al-Hidayah karangsuci Purwokerto dan memberikan

pemahaman kepada santri putra tentang ilmu kesehatan lingkungan. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan lingkungan pondok yang mulai bersih,

rapi, dan nyaman.

Page 22: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

124

B. Saran-Saran

1. Pengurus Pondok Pesantren

Hendaknya pengurus untuk mempertahankan dan meningkatkan

dalam malakukan pemotivasian kepada para santri putra untuk menjaga

kesehatan lingkungan sehingga harapan kedepannya terbentuk suatu

tradisi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang baik di

pondok pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto. Harapan

selanjutnya semoga dapat mencetak watak dan karakter para santri serta

alumninya supaya memiliki kepedulian terhadap kesehatan yaitu menjaga

kesehatan lingkungan yang kemudian hari dapat mereka tularkan terhadap

masyarakat disekitarnya masing-masing.

2. Santri

a. Hendaknya para santri meningkatkan semangatnya serta bersungguh-

sungguh dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dipelopori oleh

pengurus dalam kegiatan perihal kesehatan maupun kegiatan positif

lainnya.

b. Hendaknya para santri mengamalkan ilmu tentang kesehatan yang

didapatkan dari pondok pesantren malalui bimbingan pengasuh,

bimbingan dewan asatidz, bimbingan pengurus dan pihak

PUSKESMAS serta mengajarkan kepada orang-orang yang ada

disekitarnya.

Page 23: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

125

C. Penutup

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

memiliki banyak kekurangan serta keterbatasan pengetahuan dan kurangnya

literatur yang penulis peroleh. Oleh karena itu, bimbingan, saran, dan kritik

yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-

banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini baik tenaga, waktu maupun pikirannya. Terutama

kepada dosen pembimbing skripsi ini yang telah membimbing dan

meluangkan waktunya kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

Semoga segala tulisan di dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta bagi keluarga besar

Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Purwokerto, 20 Februari 2017

Rohidin

NIM. 1223101015

Page 24: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

DAFTAR PUSTAKA

Al Asqalani, Ibnu Hajar. 2009. Fathul Baari: penjelasan Kitab Shahih Al Bukhari

juz 31. (Jakarta: Pustakaazzam.

Al-Bikhal, Abu Ali. 2014. Ayat-Ayat Motivasi. Depok : Mutiara Allamah Utama.

An-nawawi, Imam. 2010. Syarah Shahih Muslim Juz 3. Jakarta Selatan:

Pustakaazzam.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rimeka Cipta.

Cecep Triwibowo dan Mitha Erlisya Pusphandani,. 2013. Kesehatan Lingkungan

dan K3. Yogyakarta: Nuha Medika.

Departemen Agama RI. 1996. Al-quran Al karim dan terjemahannya. Semarang:

CV. Toha Putra Semarang.

El Rais, Heppy. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, Amirul. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Jahja, Yudrik. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Group.

Kementrian Agama RI. 2010. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah. Bandung : PT

Sygma Examedia Arkanleema.

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Moh. Zuhri Dipli, TAFL dkk. 1992. Tarjamah sunan At-Tirmidzi juz IV.

Semarang : CV. Asyifa’ Semarang.

Mughits, Abdul. 2008. Kritik Nalar Fiqh Pesantren. Jakarta: Kencana.

Nasir, Ridlwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal (Pondok

Pesantren di Tengah Arus Perubahan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta :

PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 25: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

Notoatmodjo, Soekidjo. Etika dan Hukum Kesehatan. 2010. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rohman, Kholil Lur. 2013. Kesehatan Mental. Yogyakarta: STAIN Press.

Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta:

Rineka Cipta.

Siagian, Sondang P. 2012. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Siradj, Sa’id Aqiel. 1999. Pesantren Modern (Wacana Budaya dan Transformasi

Pesantren). Bandung : Pustaka Hidayah.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Suparmin. 2003. Motivasi dan Etos Kerja. Jakarta: Biro Kepegawaian Sekjen

Departemen Agama RI.

Tim Penyusun KBBI. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Artikelduniawanita.com/pentingnya-kesehatan-bagi-tubuh.html.

blog.unnes.ac.id/asmeliaaddawiyah/2015/11/25/pentingnya-menjaga-kesehatan-

lingkungan-di-sekitar-kita/

http://kakakpintar.com/pengertian-dan-contoh-kata-imbuhan-dalam-bahasa-

indonesia/

http://kbbi.web.id/dwitunggal

http://kbbi.web.id/paripurna

Page 26: MOTIVASI PONDOK PESANTREN DALAM MENJAGA KESEHATAN ...repository.iainpurwokerto.ac.id/2341/2/COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR... · serta dibarengi dengan pengelolaan yang tepat guna. Sampah

http://muslimafiyah.com/beberapa-masalah-kesehatan-yang-sering-muncul-di-

pondok-pesantren.html

http://renunganislami.net/inilah-motivasi-islami-bagi-anda-yang-ingin-meraih-

kesuksesan-hidup/

http://sejarahsejarah.wordpress.com/2012/04/13/dwi-tunggal/

http://www.mirajnews.com/id/kebersihan-dan-kesehatan-lingkungan-dalam-

islam/15154

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-santri-menurut-para-ahli/

http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-kompensasi-financial-

tujuan.html?m=1

http://www.taufiqarhasy.com/2016/06/al-qur-sumber-dari-segala-

sumber.html?m=1

http:/www.perkuliahan.com/pengertian-pondok-pesantren/

https://core.ac.uk/display/35341044

https://hasanrizal.wordpress.com/2010/08/30/tiga-klasifikasi-santri/

www.alkhoirot.com/profil/