morfologi desain

108

Upload: tranthuy

Post on 04-Jan-2017

250 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MORFOLOGI DESAIN
Page 2: MORFOLOGI DESAIN

Suatu cabang ilmu lingustik yang merujuk kepada kajian tata kata yakni bagaimana kata dibentuk

Page 3: MORFOLOGI DESAIN

Langkah-langkah sebelum melakukan pembuatan mesin, terlebih dahulu dilakukan pengambilan keputusan. Ide yang telah diinventarisasi menjadi suatu konsep mesin yang sesuai dengan tujuan dari pembuatan mesin tersebut.

Page 4: MORFOLOGI DESAIN
Page 5: MORFOLOGI DESAIN

Mengetahui konsep dasar perencanaan dalam manajemen organisasi.

Mengetahui jenis-jenis perencanaan dan bagaimana perencanaan dilakasanakan.

Mengetahui alat-alat bantu manajemen dalam kegiatan perencanaan.

Page 6: MORFOLOGI DESAIN

Pengarah organisasi Meminimalisasi ketidak pastian Meminimalisasi inefisiensi sumber daya Penetapan standar dalam pengawasan kualitas.

Page 7: MORFOLOGI DESAIN

SURVEY/EXPLORASI

KECENDERUNGAN HASIL RISET PERMASALAHAN

LINGKUNGAN PESAN ANALISIS PASAR DLL

ANALISIS KEBUTUHAN

SPESIFIKASI STANDAR PENAMPILAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK SDM KETERBATASAN

A

ANALISIS MORFOLOGI DESAIN

Page 8: MORFOLOGI DESAIN

KONSEP ALTERNATIF PILIHAN

A

PERBANDINGAN YANG TELAH ADA

MENCARI INFORMASI MORFOLOGI ANALISIS DAN

ULTILITY

PENGEMBANGAN DESAIN

FUNGSI PROSES KEAMANAN EFISIENSI PEMELIHARAAN

B

Page 9: MORFOLOGI DESAIN

GAMBAR KERJA

B

BENTUK UKURAN TOLERANSI TANDA PENGERJAAN BAHAN, JUMLAH DAN

SPEFIKASI LAIN-LAIN

PROSES PRODUKSI

PEMILIHAN PROSES BUAT BELI PESAN URUTAN PROSES PENJADWALAN PEMOGRAMAN KONTROL DIAGNOSA

C

Page 10: MORFOLOGI DESAIN

PENGUJIAN

B

FUNGSIONAL PELAYANAN KESINAMBUNGAN KINERJA VERIFIKASI KARAKTERISTIK PASAR

Page 11: MORFOLOGI DESAIN

Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan untuk mentransformasikan hasil analisis ke dalam bentuk yang memudahkan pengimplementasian.

Page 12: MORFOLOGI DESAIN

1. Preliminary need statement2. Analysis of need

Specification Standard of performance Environmental factors

3. Designing for production4. Designing for use5. Designing for maintenance

Page 13: MORFOLOGI DESAIN
Page 14: MORFOLOGI DESAIN
Page 15: MORFOLOGI DESAIN
Page 16: MORFOLOGI DESAIN
Page 17: MORFOLOGI DESAIN
Page 18: MORFOLOGI DESAIN

AF

AF n

t F

A

F

Page 19: MORFOLOGI DESAIN

Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya, misalnya terjadi pada porok sepeda, batang torak, dan tiang bangunan yang belum mengalami tekukan.

RUMUS :

AF

AFn

D

Page 20: MORFOLOGI DESAIN

RUMUS :

AF

AFq

S

Page 21: MORFOLOGI DESAIN

Tegangan lengkung, misalnya pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi merupakan tegangan tangensial.

RUMUS :F = RA+ RB

Mb = momen lengkungWb = momen tahanan lengkung

b

bb W

M

Page 22: MORFOLOGI DESAIN

Tegangan puntir, misalnya pada poros roda gigi dan batang-batang torsi pada mobil. Jadi merupakan tegangan tangensial.

RUMUS :

Mt = momen puntir (torsi)Wp = momen tahanan polar (padan puntir)

p

tt W

M

Page 23: MORFOLOGI DESAIN

Tegangan patah adalah beban maksimum yang menyebabkan patah dibagi dengan luas penampang batang. Tegangan yang terjadi pada beban maksimum merupakan batas tegangan patah.

RUMUS :

Tegangan patah = Beban maksimum penyebab patah

Luas penampang batang

Page 24: MORFOLOGI DESAIN

Tegangan patah kemungkinan dapat terjadi berada di bawah harga tegangan pada beban maksimum. Untuk menjelaskan tegangan patah ini dapat dimisalkan pada diagram tarik berikut ini.

Page 25: MORFOLOGI DESAIN

• Tegangan maksimum yang terjadi pada momen maksimum adalah

(Mitchell, 1994)

keterangan :b = Tegangan maksimum bahan (kg/mm2)Mb = momen bengkok (kgmm)y = jarak titik berat terhadap garis gaya (mm)I = momen inersia (mm4) 

IyM .max

max

Page 26: MORFOLOGI DESAIN

Melengkungnya sebuah batang yang diakibatkan oleh beban tekan disebut tekukan. Apabila pada pembebanan ada kemungkinan terjadi tekukan maka batang itu harus dihitung pada tekukan. Gaya tekuk adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya tekukan (Fk) maka tegangan tekuk ( ) adalah gaya tekuk setiap satuan luas penampang.

)/,/,/( 222 cmgmNmkgAFk

k

Page 27: MORFOLOGI DESAIN

FFk

kd

Page 28: MORFOLOGI DESAIN
Page 29: MORFOLOGI DESAIN

dan karena faktor tumpuan tadi mempengaruhi panjangnya tekukan maka dirumuskan :

2min..

LIEFk

2min..

kk L

IEF

102

2

untuk jepit –sendi

E = modulus elastisitas bahan (kg/m2, N/m2, atau g/cm2)Imin= momen inersia penampang minimum (m4 atau cm4)Lk= panjang tekukan (m atau cm)L = panjang batang (m atau cm)Lk = L. c.c = faktor pemasangan tumpuanc = 1 untuk sendi-sendic = 2 untuk jepit bebasc = ½ untuk jepit-jepit

Page 30: MORFOLOGI DESAIN

2min

2 ...kLIEfFk

ELF

I k

...

2

2

min

2min

2

...

kLIEF

F = gaya tekan (kg,N,atau g)Fk = gaya yang mengakibatkan terjadinya tekukan (kg, N, atau g)

= faktor keamanan tekuk (tanpa satuan)

Page 31: MORFOLOGI DESAIN

Jepit-bebas

2min

2 ..L

IEF

c = 2Lk = L . c = 2 L

2min

2

4..

LIEFk

Page 32: MORFOLOGI DESAIN

2min

2 ..L

IEF

c = 1Lk = L

2min

2 ..L

IEFk

Page 33: MORFOLOGI DESAIN

2min

2 ..L

IEF

707,0221

c

LLk 221

2min

2 ..L

IEFk

Page 34: MORFOLOGI DESAIN

Jepit-jepit

2min

2 ..L

IEF

c = ½

LLk 21

2min

2 ..4L

IEFk

Page 35: MORFOLOGI DESAIN

2

2 ..L

IEF

(Mitchell, 1994)

keterangan : F = beban kritis (kg)

E = modulus elastisitas bahan (kg/mm2)I = momen inersia bahan (mm4)L = panjang kolom diantara kedua ujung sendi

(mm) = konstanta phi = 3,1416

Page 36: MORFOLOGI DESAIN

LAy sin

keterangan : y = defleksi batang (mm)

A = luas penampang (mm2)L = panjang kolom diantara

kedua ujung sendi sendi (mm)

kedua ujung sendi (mm)

Page 37: MORFOLOGI DESAIN

adalah

iL

keterangan : = angka kelangsingan L = panjang kolom diantara kedua ujung sendi

(mm)i = jari-jari inersia dari penampang A (mm)

AIi

Page 38: MORFOLOGI DESAIN

2

2.

Ecr

keterangan : = angka kelangsingan E = modulus elastisitas bahan

(kg/mm2) = konstanta phi = 3,1416

Page 39: MORFOLOGI DESAIN

AV

max

keterangan : = tegangan geser maksimum (kg/mm2)V = beban tumpuan yang diberikan pada batang

(kg)A = Luas penampang (mm2)

Page 40: MORFOLOGI DESAIN

Cukup SekianTerima Kasih

Page 41: MORFOLOGI DESAIN
Page 42: MORFOLOGI DESAIN

Pengertian Jig & Fixture Untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri, maka hal utama yang harus diperhatikan adalah aspek-aspek ekonomi dan produksi yang rasional.Sejalan dengan tuntutan kepresisian dan kemudahan penggantian benda kerja serta persaingan yang semakin ketat, ketelitian perhitungan, meningkatnya harga dan biaya tidak langsung mengakibatkan jig &fixture berikut pemakaiannya dalam proses produksi memiliki arti yang sangat penting.

Page 43: MORFOLOGI DESAIN

Selain itu peralatan jig & fixture yang digunakan pada proses produksi benda-benda tunggal, jumlah kecil, bahkan benda –benda banyak dan masal akan sangat berperan karena selalu saja ada benda kerja yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi apabila dikerjakan tanpa peralatan Bantu tersebut. Kurang telitinya produk akan menambah tingkat kegagalan benda kerja, sehingga secara langsung meningkatkan biaya.

Perencanaan proses produksi akan sangat menentukan jumlah dan jenis peralatan jig & fixture yang digunakan. Seorang perencana harus mengetahui jenis dan fungsi peralatan jig & fixture, bahkan melaksanakan perhitungan biaya maksimal yang diakibatkan oleh penggunaan peralatan tersebut. Selanjutnya dimulailah proses perencanaan yang berawal dari pemesanan, perencanaan kontruksi, manufaktur hingga pengiriman.

Page 44: MORFOLOGI DESAIN

Perencanaan peralatan jig & fixture merupakan proses produksi yang secara teknis memiliki kebebasan tak terbatas dan sekaligus sangat tidak tergantung oleh proses yang lain. Sebagai gambaran, apabila seorang konstruktor mesion bekerja dengan ketergantungan yang tinggi terhadap tuntutan-tuntutan manufaktur secara keseluruhan, maka seorang konstruktor peralatan jig & fixture hanya tergantung kepada tuntutan-tuntutan proses produksi mesin-mesin yang dipakai, tidak kepada proses pengerjaan benda kerja sebelum dan setelah menggunkan peralatan jig & fixture.

Page 45: MORFOLOGI DESAIN

Konstruktor peralatan jig & fixture berada diantara perancang produk dan pelaksana produksi dimana peralatan tersebut digunakan. Artinya di satu sisi dia harus memiliki pengalaman yang sangat baik dalam hal konstruksi dan di sisi lain dia juga harus mengenal dengan baik proses dan manajemen produksi. Dia harus mampu menggabungkan, mempertinbangkan dan bekerja sama dengan disiplin kerja yang lain seperti desain produk, perencanaan dan persiapan produksi serta proses produksi keseluruhan secara teknis dan ekonomis menghasilkan pemecahan konstuksi yang optimal.

Page 46: MORFOLOGI DESAIN

Tuntutan dan keinginan pada peralatan jig & fixture tidak saja dititikberatkan pada masalah pencapaian fungsi dan kualitas produk yang prima, tetapi juga biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi, termasuk biaya tambahan yang selalu muncul pada proses revisi harus dihindari atau dipertahankan sekecil mungkin. Hasil yang dicapai oleh konstruktor akan sangat bergantung pada pengetahuan dan persiapannya. Demikian pula tuntutan yang sama akan ditujukan kepada perencana produksi dan pelaksana produksi karena mereka secara langsung berhubungan dengan alat dan pengalaman mereka sangat menentukan konstruksi yan optimal.

Arti ekonomis peralatan jig & fixture akan lebih jelas terlihat pada proses produksi apabila kita mengkaitkan biaya total dengan proses-proses pembuatan konstruksi, produksi dan pemakaian alat tersebut. Umumnya harga alat mencapai 75 % dari biaya total produksi.

. Penelitian di beberapa industri di Negara maju memperlihatkan bahwa elemen-elemen jig & fixture yang digunakan hingga 24.000 buah dan konstruksi yang dibutuhkan hingga 28.000 buah gambar merupakan keadaan yang normal. Selanjutnya juga dinyatakan dari hasil penelitian yang lain bahwa penggunaan sebuah jig & fixture ( sebuah tenpat kerja baru yang mampu mengantikan beberapa tempat kerja lama) dapat mengurang biaya total produksi sebanyak 50.000.000,-. Angka ini menunjukan bahwa jig & fixture memiliki arti ekonomis yang penting bagi suatu proses produksi.

Page 47: MORFOLOGI DESAIN

Istilah jig & fixture kadang-kadang mempunyai arti dan penggunaan yang berbeda. Di dalam industri pengolahan pelat dan logam, peralatan seperti ini sering dikelompokan debagai salah satu alat bantu produksi, sejajar dengan mesin-mesin perkakas, peralatan potong, dsb.

Kata jig (pengarah) diartikan sebagai suatu alat untuk mengontrol dan mengarahkan alat potong dalam sebuah proses pembentukan benda kerja. Sedangkan fixture (penepat) adalah alat lainnya yang berfungsi untuk memegang, melokasikan dan menjamin benda kerja agar tetap berada pada posisinya. Dalam proses kerjanya, kebanyakan jig dipasang bersatu dengan fixture.

Istilah lain yang relative baru di industri otomotif dan merupakan bagian dari jig & fixture adalah checking fixture, dimana fungsi alat ini sedikit berbeda dengan fixture sebagai alat Bantu pengukuran yaitu menempatkan banda kerja pada bidang-bidang datum yang telah ditentukan dengan tingkat kepresisian tinggi, tetapi tidak mutlak seluruh permukaan benda harus bersentuhan dengan fixture. Bahkan kelonggaran yang terjadi dimanfaatkan sebagai suatu dimensi yang harus diukur dan memiliki toleransi sangat kecil.

Page 48: MORFOLOGI DESAIN

Memungkinkan pelaksanaan penyerdehanaan tahapan pengerjaan dan pemanfaatan tenaga tidak terampil.

Meningkatkan efisiensi penggunaan mesin perkakas sehingga berakibat menurunkan biaya produksi.

Kadang-kadang mesin perkakas sederhana dan mesin-mesin lama masih dapat dimanfaatkan karena ketelitian hasil benda kerja telah dijamin jig & fixture. Pada beberapa kasus penggunaan mesin-mesin khusus masih diperlukan, tetapi dengan pemanfaatkan jig & fixture secara ekonomis akan mengoptimalkan penggunaan mesin-mesin yang mahal tersebut.

Pekerjaan tambahan seperti boring, drilling, trimming, piercing. dll bisa dikerjakan sekaligus.

Kebutuhan akan peralatan pengukur semakin sedikit.

Pertimbangan biaya untuk kegagalan benda produk semakin kecil.

Kemudahan dan kesederhanaan konstruksi menurunkan biaya perakitan.

Suku cadang dapat disediakan setiap saat sesuai kualitas yang sama dengan aslinya sehingga kemampuan penukaran elemen terjamin.

Perbaikan kualitas produk akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing pasar.

Waktu penyetelan alat di luar mesin jauh lebih sedikit dibandingkan waktu penyetelan alat di mesin.

Page 49: MORFOLOGI DESAIN
Page 50: MORFOLOGI DESAIN

Sifat-sifat utama jig & fixture yang bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan tuntutan fungsi, cara mengoperasikan dan konstruksi yang layak bagi proses manufakturnya.

Kualitas produk yang dihasilkan tidak hanya tergantung oleh factor alat potong, mesin dan juga periferi mesin serta cara mengoperasikan mesin tersebut, tetapi dalam kondisi tertentu penggunaan peralatan jig & fixture bahkan sangat berperan banyak. Selain itu jig & fixture juga sangat mempengaruhi aspek ekonomi proses produksi secara keseluruhan. Agar keuntungan-keuntungan penggunaan peralatan ini dalam meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, maka perlu diperhatikan persyaratan- persyaratan bagi peralatan baik secara fungsi

Page 51: MORFOLOGI DESAIN

1.Tuntutan Keamanan, meliputi

a.Tuntutan Pengoperasian

b.Tuntutan Penanganan Jig dan Fixture

c.Tuntutan Konstruksi

Page 52: MORFOLOGI DESAIN

Biaya maksimal yang direncanakan sebelumnya untuk pembuatan jig & fixture tidak boleh dilampaui. Apabila terjadi kelebihan penggunaan biaya harus ada dasarnya dan disetujui oleh pihak yang bertanggung jawab.

Page 53: MORFOLOGI DESAIN

Fungsi dan pemenuhan tuntutan jig & fixture serta ketelitian hasil benda kerja yang diinginkan harus terpenuhi.

Page 54: MORFOLOGI DESAIN

a.Jig & fixture harus dapat dioperasikan dengan mudah, cepat dan aman oleh operator awan sekalipun.

b.Data-data dan pengetahuan ergonomic harus diperhatiakan.

Page 55: MORFOLOGI DESAIN

Konstruksi harus ringan sekaligus kokoh (rigid)

Kwalifikasi operator dimana jig & fixture digunakan dan variasi pekerjaan yang dilakukannya harus diperhatikan.

Jig & fixture harus dengan mudah, cepat dan tepat diposisikan diatas meja mesin.

Page 56: MORFOLOGI DESAIN

a.Penggantian benda kerja diikuti dengan penggantian alat yang harus dapat dilakukan dengan cepat.

b.Elemen-elemen yang akan diganti harus ditandai dan jelas terlihat untuk menghindari kesalahan penggantian

c.Dimensi dan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lain harus jelas tertulis dan terdata dengan baik agar mempermudah proses pemeriksaan.

Page 57: MORFOLOGI DESAIN

a.Hubungan fungsi antara jig & fixture dengan alat Bantu otomatis harus dapat dengan mudah digabungkan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah :

membuka jig & fixturemengeluarkan benda kerja yang telah selesai diprosespenyerahan benda kerja ke dalam jig & Fixturemenempatkan benda kerja pada posisi yang benarpencekaman benda kerja menutup jig & fixtureproses gerakan mesin, dan seterusnya

Page 58: MORFOLOGI DESAIN
Page 59: MORFOLOGI DESAIN

Digunakan untuk bermacam benda kerja yang umumnya memeliki bentuk geometri sejenis. Benda kerja plat berbentuk gelombang atau sejenis flens serta pekerjaan yang terbatas hanya untuk satu proses pemesinan (misalnya pengeboran) merupakan produk-produk yang dapat dihasilkan oleh jig & fixture standar.

Page 60: MORFOLOGI DESAIN

Merupakan penggabungan beberapa komponen standar yang tidak banyak memerlukan proses pengerjaan lanjut guna menyesuaikan bentuk geometri benda kerja dan jenis pekerjaan yang diinginkan, sehingga alternative ini lebih banyak mengurangi biaya produksi apabila memungkinkan untuk digunakan.

Page 61: MORFOLOGI DESAIN

a. Pembagian jig & fixture jenis ini sebagai berikut : Jig & Fixture Untuk Proses Pemakanan Jig & Fixture untuk benda kerja panjang Jig & Fixture untuk benda kerja bulat Jig & Fixture khusus yang lain Jig & Fixture Untuk Proses Penggabungan Jig & Fixture Untuk Proses Khusus

Page 62: MORFOLOGI DESAIN
Page 63: MORFOLOGI DESAIN
Page 64: MORFOLOGI DESAIN

jig (pengarah) diartikan sebagai suatu alat untuk mengontrol dan mengarahkan alat potong dalam sebuah proses pembentukan benda kerja.

fixture (penepat) adalah alat lainnya yang berfungsi untuk memegang, melokasikan dan menjamin benda kerja agar tetap berada pada posisinya.

Dalam proses kerjanya, kebanyakan jig dipasang bersatu dengan fixture

Page 65: MORFOLOGI DESAIN

Memungkinkan pelaksanaan penyerdehanaan tahapan pengerjaan dan pemanfaatan tenaga tidak terampil.

Meningkatkan efisiensi penggunaan mesin perkakas sehingga berakibat menurunkan biaya produksi.

Pekerjaan tambahan seperti boring, drilling, trimming, piercing. dll bisa dikerjakan sekaligus.

Mempersingkat atau meniadakan waktu untuk pencekaman, penyetingan dan pengukuran benda kerja yang biasanya dilakukan di atas meja mesin, kesulitan pemeriksaan dibatasi sekecil mungkin karena dengan cara pengujian acak telah memenuhi syarat atau dengan kata lain tahapan pemeriksaan telah digantikan oleh elemen tertentu dari peralatan jig & fixture.

Kebutuhan akan peralatan pengukur semakin sedikit.

Page 66: MORFOLOGI DESAIN

Pertimbangan biaya untuk kegagalan benda produk semakin kecil. Kemudahan dan kesederhanaan konstruksi menurunkan biaya

perakitan. Suku cadang dapat disediakan setiap saat sesuai kualitas yang

sama dengan aslinya sehingga kemampuan penukaran elemen terjamin.

Perbaikan kualitas produk akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing pasar.

Waktu penyetelan alat di luar mesin jauh lebih sedikit dibandingkan waktu penyetelan alat di mesin.

Melalui system pencekaman benda kerja yang aman akan menghindari keausan alat cekam sehingga secara langsung akan menurunkan biaya alat.

Melalui penggunaan system pencekaman untuk banyak benda kerja memungkinkan dalam waktu bersamaan beberapa benda kerja dicekam dan dikerjakan secara bersama sama.

Page 67: MORFOLOGI DESAIN

Bersamaan dengan pengerjaan benda kerja, operator dapat mempersiapkan pencekaman benda kerja dan melepas benda kerja yang telah selesai dikerjakan.

Penurunan waktu produksi setiap benda kerja akan mengurangi biaya produksi, sehingga akan memiliki daya saing karena harga jualnya dapat diturunkan.

Penurunan waktu produksi total akan mengurangi biaya total produksi.

Modal yang diperlukan akan semakin kecil. Penurunan kegiatan fisik operator akan meningkatkan efisiensi

kerja. Banyak benda kerja yang sama sekali tidak dapat dikerjakan

tanpa peralatan jig & fixture karena hasil yang tidak teliti, tidak seragam dan tidak ekonomis

Page 68: MORFOLOGI DESAIN
Page 69: MORFOLOGI DESAIN

1. Tuntutan Keamanan Tuntutan Pengoperasian Tuntutan Penanganan Jig & Fixture Tuntutan Konstruksi

2. Tuntutan Ekonomi3. Tuntutan Fungsi4. Tuntutan Pengoperasian dan Penanganan Alat

Page 70: MORFOLOGI DESAIN

5. Tuntutan konstruksi6. Tuntutan Penggunaan Sebuah Alat Untuk

Berbagai Bentuk Benda Kerja7. Tuntutan Penggunaan Alat Bantu Otomatis

Untuk Memasukan Benda Ker

Page 71: MORFOLOGI DESAIN
Page 72: MORFOLOGI DESAIN

1. Jig & Fixture Standar2. Jig & Fixture Sistem Modular3. Jig & Fixture Khusus

a. Jig & Fixture Untuk Proses Pemakanan• Jig & Fixture untuk benda kerja panjang• Jig & Fixture untuk benda kerja bulat• Jig & Fixture khusus yang lain

b. Jig & Fixture Untuk Proses Penggabunganc. Jig & Fixture Untuk Proses Khusus

Page 73: MORFOLOGI DESAIN
Page 74: MORFOLOGI DESAIN
Page 75: MORFOLOGI DESAIN
Page 76: MORFOLOGI DESAIN
Page 77: MORFOLOGI DESAIN
Page 78: MORFOLOGI DESAIN
Page 79: MORFOLOGI DESAIN
Page 80: MORFOLOGI DESAIN

1. Rangka Konstruksi Benda Utuh2. Rangka Konstruksi Ikatan Baut 3. Rangka Konstruksi Pengelasan4. Rangka Konstruksi Tuangan

Page 81: MORFOLOGI DESAIN

Diperlukan landasan yang aman/pasti pada jig & fixture bergerak, misalnya jig & fixture pengeboran yang memiliki beberapa posisi pengeboran dengan cara membalik, menggeser atau menjungkirkan

Ada bagian-bagian yang mutlak harus ditempatkan dibawah pelat landasan (misalnya elemen pengencang dan pencekam).

Di perlukan landasan tahan aus (kaki yang dikeraskan), yang harus dapat diganti dengan cepat jika diperlukan.

Diperlukan kebebasan gerak dari alat (misalnya pada proses pengeboran, pengetapan) yang bergerak menembus landasan jig & fixture.

Beram dengan mudah dibersihkan/dihilangkan. Tidak diinginkan terdapat resiko ketidak presisian akibat beram.

Dengan adanya kaki, maka beram tidak terjepit di antara landasan jig & fixture dengan meja mesin.

Page 82: MORFOLOGI DESAIN

Snap lock

Page 83: MORFOLOGI DESAIN

Eye-screw lock

Page 84: MORFOLOGI DESAIN

Excenter lock

Page 85: MORFOLOGI DESAIN

Swivel lock Rotating wedge lock Latch Socket pin lock

Page 86: MORFOLOGI DESAIN

Pada beberapa konstruksi penyentak dipergunakan untuk membantu dalam mengeluarkan benda kerja dari dalam rangka. Penyentak juga diharapkan dapat menghilangkan sisi tajam (burr) yang terjadi akibat proses permesinan. Sisi tajam ini dapat menghalangi pelepasan benda kerja, sehingga diperlukan gaya untuk melepasnya

Page 87: MORFOLOGI DESAIN

Ditempatkan diantara benda kerja dengan fixture. Penumpu ini menjadi sangat penting apabila kerataan bentuk benda kerja menjadi tuntutan utama.

Kerataan penumpu dapat lebih terjamin dengan bidang kontak yang kecil, sehingga secara langsung akan menjamin kerataan benda kerja.

Page 88: MORFOLOGI DESAIN

Alat Pembagi

Page 89: MORFOLOGI DESAIN

Baut Pengikat

Page 90: MORFOLOGI DESAIN
Page 91: MORFOLOGI DESAIN

Ergonomi

Ergonomi sebagai pengetahuan tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya sangat penting untuk diterapkan ke dalam proses perancangan, sehingga dapat menghasilkan rancangan yang penggunaannya bisa mengoptimalkan kemampuan manusia pada suatu sistem kerja.

Pekerjaan yang membutuhkan alat Jig & Fixture merupakan jenis pekerjaan yang sifatnya pengulangan, sehingga alat ini secara ergonomis telah memperhatikan tuntutan-tuntutan dasar psikologi kerja manusia dan menjadi alasan utama penggunaannya

Page 92: MORFOLOGI DESAIN

Elemen Penepat, berfungsi secara ruang menempatkan dan menepatkan posisi benda kerja relatif terhadap alat potong, mesin atau datum lainya.

Elemen penumpu, disatu sisi fungsinya adalah melindungi benda kerja dari deformasi bentuk akibat gaya cekam atau gaya potong atau berat benda sendiri, di sisi lain elemen ini juga menghindari kekeliruan benda kerja.

Elemen pencekam, mengamankan posisi ruang benda kerja terhadap pergeseran ataupun perputaran serta menjamin benda kerja selalu pada posisi yang diharapkan.

Elemen Pengarah Alat Potong, memiliki tugas mengarahkan pergerakkan alat potong dan menjamin letak (relatif terhadap benda kerja) alat potong selalu pada posisi yang sama.

Page 93: MORFOLOGI DESAIN

Elemen Penyetel Alat Potong, memungkinkan penyetelan posisi relatif Jig & Fixture terhadap alat potong.

Elemen Operasi Pencekaman, memungkinkan operator untuk mengoperasikan Jig & Fixture secara manual.

Elemen Penghasil Gaya, seperti : Kompresor udara, pompa oli, motor listrik, magnet, pompa vakum, dsb.

Elemen Pemindah Gaya, mentrasmisikan gaya (diperbesar, diperkecil atau dibagi) baik langsung maupun tidak langsung ke elemen pencekam, misalnya : tuas, pasak, baut, eksenter, pemindah tekanan, dsb.

Rangka Jig & Fixture, merupakan pemersatu keseluruhan komponen pada Jig & Fixture serta memungkinkan penepatan posisi dan pencekaman benda kerja ke meja mesin.

Elemen Pengikat, menghubungkan dan mengikat Jig & Fixture berikut komponen-komponennya ke posisi yang diharapkan (contoh : Baut, pena, dsb.).

Page 94: MORFOLOGI DESAIN

Bahan

Tuntutan kekerasan dan ketahanan bahan terhadap keausan. Bahan benda kerja Jumlah benda kerja yang akan diselesaikan Dimensi Jig & Fixture Perkiraan berat maksimum Jig & Fixture Harga bahan Biaya penyimpanan dan waktu pengiriman ba Gaya-gaya dan tekanan permukaan yang membebaninya Mesin dan proses permesinan yang tersedia Batas waktu pengiriman Jig & Fixture

Page 95: MORFOLOGI DESAIN

alat pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat.

Jig dan fixture

Page 96: MORFOLOGI DESAIN

FIXTURE PENGELASAN

Page 97: MORFOLOGI DESAIN

Fungsi utama dari fixture las adalah memegang benda yang akan dilas pada saatnya atau pun sebelumnya.

Seperti pada gambar dibawah

Page 98: MORFOLOGI DESAIN

Jig dan fixture pengelasan diklasifikasikan dalam 3 jenis:

Jig pelekat. Fixture las Fixture pemegang.

Page 99: MORFOLOGI DESAIN

1. Jig pelekat.untuk menempatkan benda kerja yang

akan dilas pada posisi yang baik.2. Fixture las

untuk memegang benda kerja yang akan dilas secara menyeluruh.3. Fixture pemegang

untuk memegang benda hasil proses cantum sebelumnya untuk dirakit dan lalu dilas.

Page 100: MORFOLOGI DESAIN

PERTIMBANGAN YANG UMUM DILAKUKAN

1. Pertimbangan gangguan2. Pemasangan benda kerja3. Pemasangan benda kerja4. Benda kerja silinder5. Pertimbangan pencekaman6. Penyimpanan bersifat magnet7. Fixture dari plastik

Page 101: MORFOLOGI DESAIN

1. Pertimbangan gangguanPencekam dan penepat yang dibutuhkan untuk

menempatkan benda kerja juga harus tidak terganggu oleh peralatan las saat dioperasikan.2. Pemasangan benda kerja

Tidak seperti pada fixture untuk pemersinan lainnya, dimana ukurannya dibuat sesuai dengan benda kerja yang dikerjakan. Sedangkan benda kerja pada proses las terdiri dari beberapa bagian yang dijadikan satu. 3. Pemasangan benda kerja

Pemuaian, penyusustan dan distorsi dari hasil pengelasan lebih jauh akan menyulitkan pelepasan dangan pengencangan karena penjepitan terhadap dudukan dan penahan oleh penepat

Page 102: MORFOLOGI DESAIN

4. Benda kerja silinderMandrel yang dapat diatur mungkin akan

cocok untuk proses pengelasan pada bentuk silindris atau tabung yang berdiameter relatif kecil5. Pertimbangan pencekaman

Banyak jenis – jenis pencekam yang dapat digunakan pada fixture las misalkan and screw, cam, toogle, pneumatik dan hdrolik yang mana pilihan tergantung dari penggunaan.

Page 103: MORFOLOGI DESAIN
Page 104: MORFOLOGI DESAIN

ADA BEBERAPA MACAM PRINSIP DASAR PERENCANAAN

2. Fixture harus mudah dan cepat dalam penggunaannya (jika mungkin dengan tangan).

3. Disain harus mudah dan murah. Toleransi harus memenuhi persyaratan yang berlaku.

Page 105: MORFOLOGI DESAIN

Untuk perencanaan umum harus dimasukkan permasalahan akibat proses pemanasan dan pendinginan. Yang diharapkan adalah kehilangan panas yang minimum. Karena apabila terlalu cepat akan mengakibatkan keretakan. Kehilangan panas karena material khususnya tembaga dan alumunium harus benar – benar diperhatikan.

Page 106: MORFOLOGI DESAIN

Panas yang terjadi pada pengelasan listrik akan lebih besar dibandingkan dengan pengelasan gas. Oleh karenanya fixture harus dilengkapi dengan dudukan, penyebaris (alignment) dan penahan juga harus disispkan pula dapat menghilangkan panas.

Fixture untuk las listrik

Page 107: MORFOLOGI DESAIN

1. fixture harus dapat menahan gerakan akibat tekanan dan tegangan yang terjadi akibat pengelasan

2. Pendukung ini terletak paralel dengan garis pengelasan.3. Pendukung harus dapat meningkatkan penurunan panas4. Pendukung harus dapat mendukung / menahan pencairan

akibat pengelasan, menentukan jenis permukaan dan melindungi bagian pengelasan dari atmosfir

Page 108: MORFOLOGI DESAIN

CUKUPSEKIAN DAN TERIMA KASIH