morfin
DESCRIPTION
morfinTRANSCRIPT
MORFIN
Disusun Oleh:
Shofiatul Lai Lia
09700296
PENGERTIAN MORFIN
Morfin dalam bahasa asing dikenal sebagai morphine atau morphium. Candu yang baik mengandung 9-14% morfin. Morfin diperoleh dari candu dengan cara ektrasi. Morfin adalah suatu amina tersier, yang struktur kimianya mengandung sebuah radikal hidroksi alkoholik dan sebuah radikal hidroksi fenolik. Radikal fenolik inilah yang menyebabkan morfin dapat larut dalam alkali dan dengan larutan ferri klorida membentuk senyawa yang berwarna (Damin Sumardjo 2006 ).
FARMAKOKINETIK
1. Absorbsi
Morfin diarbsobsi dengan baik setelah pemberian IM, dengan onset antara 15 – 30 menit dan efek tertinggi antara 45 -90 menit serta durasinya sekitar 4 jam.
2. Metabolisme
Morfin dimetabolisme melalui dua jalur, yaitu hepatik dan ekstra hepatik. Morfin dikonjugasikan dengan asam glukoronat dihepatik sedangkan jalur ekstra hepatik lebih banyak terjadi di ginjal.
3. Waktu paruh
pada pemberian intervena, morfin glukoronat akan lebih lambat dieliminasi. Sedangkan penurunan konsentrasi plasma morfin lebih disebabkan oleh metabolisme. Hanya sebagai kecil morfin yang akan dieksresikan melalui urin tanpa dimetabolisme.
FARMAKODINAMIK
SSP
Efek morfin pada SSP berupa analgesia dan narkosis. Morfin dosisi kecil (5-10mg) menimbulkan euforia pada pasien yang menderita nyeri, sedih dan gelisah.
Morfin dosisi kecil (5-10mg) menimbulkan euforia pada pasien yang menderita nyeri, sedih dan gelisah. Sebaliknya pada orang normal pada dosis yang sama menimbulkan disforia berupa perasaaan kuatir, atau takut disertai mual dan muntah. Morfin juga menimbulkan rasa kantuk, tidak dapat berkonsentrasi, sukar berfikir, apatis, aktivitas morik berkurang, ketajaman penglihatan berkurang, badan terasa panas, muka gatal, mulut terasa kering
EFEK – EFEK DARI MORFIN:
Analgesiaefek analgesia yang ditimbulkan dari opioid
akibat kerja opioid pada reseptor . Eksitasi
Morfin dan opioid sering menimbulkan mual dan muntah, sedangkan delirium dn konculsi lebih jarang timbul.
MiosisMiosis disebabkan oleh perangsangan pada
serangan otonom inti saraf okulomotor. Miosis dapat dilawan oleh atropin dan skolopamin
Depresi napas Morfin menimbulkan depresi napas secara
primer dan efek langsung terhadap pusat napas dibatang otak
Mual dan muntah
efek emetik morfin terjadi berdasarkan stimulasi langsung pada emetic chemoreceptor trigger zone (CTZ) diarea postrema medulla obloganata, bukan di stimulasi pusat emetic sendiri
Saluran Pencernaan Lambung
Morfin menghabat sekresi HCL.
Usus Halus Morfin mengurangi sekresi empedu dan pankreas, dan memperlambat pencernaan makanan diusus halus.
Usus besar
Morfin mengurangi atau menghilangkan gerakan propulsi usus besar, meninggikan tonus jan menyebabkan spasme usus besar, akibatnya peneusan isi kolon diperlambat dan tinja menjadi lebih keras.
Duktus Koledokus
Dosis terapi morfin, kodein: nidromorfinon dan metilhidromorfinon menimbulkan peninggian tekanan dalam duktus koledokus : zan efek ini dapat menetap selama 2 jam atau lebih.
c. Sistem KardiovaskularPemberian morfin dosis terapi tidakn
mempengaruhi tekanan darah, frekuensi maupun iramaa denyut jantung
d. Otot polosMorfin menimbulkan peninggian tonus, amplitudo
serta kontraksi ureter dan kandung kemih. Efek ini dapat dihilangkan dengan pemberian 0,6 mg atropin subkutan.
e. Kulit Dalam dosis terapi, morfin menyebabkan
pelebaran pembuluh darah kulit, sehingga kulit tampak merah dan terasa panas terutama di flush area (muka,leher, dan dada bagian atas).
f. Metabolisme
Morfin menyebabkan suhu badan turun akibat aktivitas otot yang menurun, vasodilatasi perifer dan penghabatan mekanisme neural di SSP.
Kecepatan metabolisme dikurangi oleh morfin. Hiperglikemia timbul tidak tetap akibat pengelepasan adrenalin yang menyebabkan glikogenolisis. Setelah pemberian morfin volume urin berkurang, disebabkan merendahnya laju filtrasiglomerulus, alir darah ginjal, dan pengelepasan.
TERIMAKASIH