monografi monografi monografi

5
Monografi Bahan 1. Kanji Amilosa Amilopektin Amilum atau kanji merupakan kombinasi amilosa yang memberikan warna biru jika bereaksi dengan yodium dan amilopektin yang memberikan merah violet jika bereaksi dengan yodium. Titrasi yodimetri, amilum sebaiknya ditambahkan saat mendekati titik ekivalen untuk mencegah kompleks berwarna biru antara amilum dengan yodium yang sukar larut dalam air dingin. Iodida pada konsentrasi < 10 -5 M dapat dengan mudah ditekan oleh amilum. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodium-amilum mempunyai kelarutan kecil dalam air sehingga biasanya ditambahkan pada titik akhir reaksi ( Khopkar, 1990 ).

Upload: ayu-wikha

Post on 03-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

monografi monografi

TRANSCRIPT

Page 1: Monografi monografi monografi

Monografi Bahan

1. Kanji

Amilosa

Amilopektin

Amilum atau kanji merupakan kombinasi amilosa yang memberikan warna biru jika

bereaksi dengan yodium dan amilopektin yang memberikan merah violet jika bereaksi

dengan yodium. Titrasi yodimetri, amilum sebaiknya ditambahkan saat mendekati titik

ekivalen untuk mencegah kompleks berwarna biru antara amilum dengan yodium yang sukar

larut dalam air dingin. Iodida pada konsentrasi < 10-5 M dapat dengan mudah ditekan oleh

amilum. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iodium-

amilum mempunyai kelarutan kecil dalam air sehingga biasanya ditambahkan pada titik akhir

reaksi ( Khopkar, 1990 ).

Kanji atau amilum lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks

yodium – kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitif untuk yodium. Mekanisme

pembentukan kompleks yang berwarna ini tidak diketahui, namun ada pemikiran bahwa

molekul – molekul yodium tertahan di permukaan ß – amylose, suatu konstituen dari

amilum. Larutan – larutan amilum dengan mudah didekomposisi oleh bakteri, dan biasanya

Page 2: Monografi monografi monografi

sebuah substansi, seperti asam borat ditambahkan sebagai bahan pengawet (Day &

Underwood, 1981).

2. Asam Sulfat

Asam sulfat (H2SO4) memiliki bobot molekul 98,07 gram/mol. Asam sulfat mengandung

tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0% b/b H2SO4. Perhatian bila asam sulfat

akan dicampur dengan cairan lain, selalu tambahkan asam ke dalam cairan pengencer dan

lakukan dengan sangat hati-hati. Pemerian asam sulfat yaitu cairan jernih, seperti minyak,

tidak berwarna, bau sangat tajam dan koresif. Bobot jenis lebih kurang 1,84. Kelarutan

bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas (Anonim, 1995).

3. Metampiron

N

N

R CH3

OCH3

Tablet antalgin mengandung metampiron, C13H16N3NaO4S.H2O, tidak kurang dari 95,0%

dan tidak lebih dari 105,0% dalam jumlah yang tidak tertera pada etiket. Metampiron

mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C13H16N3NaO4S,

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian metampiron yaitu serbuk hablur,

putih atau putih kekuningan. Susut pengeringan tidak lebih dari 5,5% (Anonim, 1995).

4. Iodium

Iodum (I) mempunyai bobot molekul 126,90 gram/mol. Iodum mengandung tidak kurang

dari 99,8% dan tidak lebih dari 100,5% I. Pemerian iodum yaitu keping atau granul,

Page 3: Monografi monografi monografi

berat, hitam keabuabuan; bau khas; berkilau seperti metal. Kelarutannya sukar larut

dalam air; mudah larut dalam karbon disulfide, dalam kloroform, dalam tetraklorida dan

dalam eter; larut dalam etanol dan dalam larutan iodide; agak sukar larut dalam gliserin

(Anonim, 1995).

Iodium merupakan oksidator yang relatof lemah. Oksidasi potensial dari sistem iodium.

Iodida ini jauh lebih rendah daripada oksidasi potensial sistem oksidasi reduksi yang lain.

Walaupun demikian, iodium masih mampu mengoksidasi reduktor-reduktor kuat yaitu

oksidasi potensialnya lebih rendah. Dengan demikian, iodium beraksi sempurna dengan

reduktor kuat seperti H2SO4 (Vogel,1994)

5. Kalium Iodida

Nama resmi : KALII IODIDUM

Nama lain : Kalium iodide

RM : KI

BM : 166,00

Pemerian : Hablur heksahedral, transparan /tidak berwarna, opak dan putih /serbuk

butiran putih, higroskopik.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih, larut dalm

etanol p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sampel

(Anonim, 1995).

6. Natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan hablur besar, tidak berwarna, atau serbuk hablur

kasar lebih biasa disebut sebagai pentahidrat, Na2S2O3•5H2O, merupakan satu bahan

berhablur monoklinik, efloresen yang juga disebut sebagai natrium hiposulfit atau "hipo".

Natrium Tiosulfat. Mengkilap dalam udara lembab dan mekar dalam udara kering pada

suhu lebih dari 33°C. Larutannya netral atau basa lemah terhadap lakmus. Sangat mudah

larut dalam air dan tidak larut dalam etanol (Anonim, 1995).

7. Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan

penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia

dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin

antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa

Page 4: Monografi monografi monografi

karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.

Vitamin C berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan memiliki

sifat-sifat antioksidan (Anonim, 1995).

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan : Jakarta.

Day RA. Jr dan Al Underwood.1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta :

Erlangga

Khopkhar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press