modul studi islam

Upload: mailan-bastarispd

Post on 10-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Modul Studi Islam

TRANSCRIPT

MODUL MATA KULIAH

STUDI ISLAMPRODI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA (PPS-UIA) JAKARTA

Oleh

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH JAKARTA TAHUN

2

2010/2011

3

URGENSI KAJIAN ISLAM (1)(Fungsi Ibadah, Fungsi Majelis Talim, Fungsi Santapan Ruhani, Fungsi Sosial)

A. FUNGSI IBADAH1. PERINTAH PERTAMA MEMBACA (96:1)

a. b. c. d. e.

Membaca dalam arti luas_____IQRA Dengan metodologi_____DENGAN NAMA ALLAH SWT Metodologi tergantung dari sumber bacaan (2:147) Menentukan cara pandang seseorang (45:20) Dari sekian banyak metodologi & cara pandang (5:100)

2. MENTAATI PERINTAH BERARTI IBADAH (2:21,2:208)

a. Ibadah dalam arti luas - Secara Aqidah berarti mentauhidkan Allah SWT - Secara Fiqh berarti menegakkan hukum Allah SWT - Secara Akhlaq berarti berperilaku sesuai dengan tuntutan Allah SWT - Secara Tasawwuf melebur jiwa kepada kehendak Allah SWT - Secara Substansi adalah seluruh aktivitas yang diniatkan karena Allah SWT (98:5) dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah SWT (6:153) b. Kesempurnaan Ibadah jika kita mengetahui : - Urgensi dan filosofi - Kaidah-kaidah - Syarat dan rukun - Skala prioritas dan asas ganjaran c. Maka kajian Islam merupakan bagian integral dari ibadah3. IBADAH MERUPAKAN SATU-SATUNYA CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN STATUS MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH (VERTIKAL) DAN KHALIFAH ALLAH (HORIZONTAL) (51:56)

a. Manusia diciptakan menjadi makhluk yang paling mulia (17:70, 95:4) b. Tidak ada derajat di atas manusia yang lebih tinggi kecuali Al Khaliq (lihat kasus Isra Miraj) c. Jika tidak mengabdi kepada Allah SWT maka manusia akan jatuh (95:5) d. Tidak ada kepentingan Allah SWT, untung rugi kembali kepada manusia (10:98-99)4. UPAYA MENINGKATKAN DERAJAT DAN KEDUDUKAN

a. b. c. d.5.

Iman dan ilmu pengetahuan merupakan sarana utama (58:11) Allah SWT mencela orang-orang yang tidak berwawasan (39:9) Kewajiban seumur hidup dan penghargaan yang luar biasa (hadits) Upaya mempermudah jalan ke surga (hadits)MENJAGA STATUS, PERAN, DAN KEDUDUKAN MANUSIA

a. Perbedaan esensi manusia dengan binatang (47:12) b. Ketika manusia tidak menghargai dirinya (7:176) c. Manusia jatuh kedudukannya, karena tidak memfungsikan indera (7:179, 8:22&55, 2:74) B. FUNGSI MAJELIS TALIM1. 2. 3. SETIAP MUSLIM DITUNTUT MEMILIKI KONSEPSI ISLAM DENGAN BAIK DAN BENAR (5:3) AGAR BISA MENJAWAB SEMUA PROBLEMATIKA UMMAT MANUSIA (16:89) DIBUTUHKAN BEKAL DASAR-DASAR KEISLAMAN

a. Pokok-pokok ajaran Islam b. Sejarah kejayaan ummat Islam (minimal sampai Khulafaur Rasyidin) c. Warisan sejarah kejayaan ummat Islam

44. 5. 6. 7. 8. PUNYA KEMANDIRIAN DAN HARGA DIRI (3:139, 3:64) SIKAP TAQLID (MENGEKOR) SANGAT TERCELA (17:36) PERINTAH UNTUK MENGHINDARI KEBODOHAN (7:199) PERINTAH UNTUK MENGHINDARI KEBODOHAN (7:199) PERINTAH UNTUK MENDIRIKAN KELOMPOK PAKAR (9:122)

C. FUNGSI SANTAPAN RUHANI1. MANUSIA TERDIRI DARI : - JASAD - AKAL - RUHANI PERINTAH UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN (55:7-9) TIDAK CUKUP JASAD DAN AKAL SAJA PELANGGARAN TERHADAP NILAI-NILAI UNIVERSAL BUKAN KARENA TIDAK ADA PENGETAHUAN TETAPI SOAL RUHANI YANG KERING (2:44, 61:2-3) SERING DIABAIKAN KESEIMBANGAN MENU (7:176) BEBERAPA FAKTOR PENTING DALAM MAJELIS

2. 3. 4. 5. 6.

a. Nilai kedatangan (98:5) b. Berjabat tangan dan tatapan wajah c. Duduk berdekatan d. Kesiapan hati e. Banyak dibacakan ayat f. Saling memberi keteladanan g. Saling memberi nasihat7. 8. 9. ZIKIR MERUPAKAN JALAN MENCARI KETENANGAN (13:28) ZIKIR TERBAIK ADALAH BELAJAR & MENGAJARKAN AL-QURAN (3:164, 62:2, 2:129, 4:49) AL-QURAN MERUPAKAN OBAT DI SEGALA PENYAKIT KEJIWAAN (10:57)

D. FUNGSI SOSIAL1. 2. 3. 4. 5. 6. FITRAH MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL (4:1) BUTUH TEMAN YANG BAIK (9:119) SALING BERKENALAN & SILATURAHIM (49:13) BERCINTA DAN BERSAUDARA BUTUH LINGKUNGAN YANG KONDUSIF (17:80) BUTUH FORUM KAJIAN ISLAM YANG LEBIH SERIUS (12:108)

a. Tujuan yang jelas b. Program yang baik c. Metode yang benar d. Strategi yang tepat e. Sarana yang memadai f. Pembina yang dapat diteladani g. Anggota yang komitmen7. 8. 9. HINGGA TERBENTUK SOLIDARITAS KELOMPOK (49:6, 24:11-19) IMUNITAS ANGGOTA (31:6) MENUJU ARAH TERBENTUKNYA PRIBADI MUSLIM (2:208)

a. Bersih aqidahnya b. Benar ibadahnya c. Baik akhlaknya d. Luas wawasannya e. Kuat fisiknya f. Ketat menjaga waktunya g. Disiplin dalam pekerjaannya h. Profesional dalam bidangnya i. Berdiri sendiri j. Bermanfaat bagi orang lain

5

DIIN AL ISLAM (2)(Pengertian Diin, Pengertian Islam, Ciri Khas Diinul Islam, Isi Kandungan Diinul Islam, Beberapa Aspek Keyakinan Seseorang Muslim terhadap Islam, Yang Membatalkan Keislaman Seseorang, Perbandingan Diinul Islam dengan Jahiliyyah)

A. PENGERTIAN DIIN Kalimat diin dalam bahasa Arab memiliki beberapa pengertian, diantaranya : 1. Kekuasaan. Sabda Rasulullah SAW Orang yang pintar adalah orang yang menguasai hawa nafsunya dan bekerja untuk hari setelah mati 2. Tunduk (9:29) 3. Balasan (1:4) 4. Undang-Undang/Peraturan (12:76) Ustadz Sayyid Quthub berkata ketika beliau menafsirkan ayat 76 surat Yusuf, Sesungguhnya nash ayat ini memberi batasan yang sangat menditell tentang makna diin, bahwa makna kalimat diinul malik dalam ayat ini berarti peraturan dan syariat malik (raja). Lalu lanjutnya, Al Quran mengungkapkan bahwa peraturan dan syariat adalah diin, maka barangsiapa yang berada pada peraturan dan syariat Allah berarti ia berada dalam diin Allah. Sebaliknya, barangsiapa yang berada pada peraturan seseorang dan undang-undang seorang raja berati ia berada dalam diin raja tersebut (Tafsir Fi Dzilalil Quran, juz 4, hal2021) B. PENGERTIAN ISLAM Makna Islam menurut bahasa adalah : 1. Tunduk dan menyerah (4:65) 2. Keselamatan (5:16) 3. Damai (2:208) Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karena setiap Muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah SWT (4:65) dan berarti keselamatan dan damai. Sebab, orang yang telah memeluk diin Islam dan mengerjakan tuntunanya akan selamat didunia dan akhirat dan akan mendapatkan keselamatan/kedamaian sejati. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah : tunduk dan meyerah kepada Allah baik lahir maupun batin dengan melaksanakan perintah Nya. Kemudian lafadz Islam digunakan sebagai nama dari diin dan peraturan yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan Allah menerangkan bahwa siapa yang mencari diin selain Islam tidak akan diterima amal perbuatannya dan di akhirat termasuk orang yang merugi (3:85/13:10) C. CIRI KHAS DIINUL ISLAM Ada beberapa ciri khas diinul Islam. Ciri khas tersebut adalah: 1. Robbaniyyah Robbaniyyah sumbernya, maksudnya adalah bahwa Islam bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia (42:13) Robaniyyah tujuannya, maksudnya adalah tujuan pertama dan terakhir diin Islam adalah agar manusia menyembah Allah (51:56) 2. Insaniyyah alamiyyah (Kemanusiaan & Universal) Yang dimaksud dengan kemanusiaan yang universal adalah bahwa diin Islam diturunkan sebagai petunjuk untuk seluruh manusia bukan khusus suatu kaum atau golongan (21:107/34:28/7:158)

6 3. Syamil (Lengkap dan mencakup) Yang dimaksud syamil adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik yang kecil maupun yang besar sekalipun, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya (6:38/16:89) 4. Al Basathoh (Mudah) Yang dimaksud mudah adalah bahwa ajaran Islam mudah untuk dikerjakan, tak ada kesulitan sedikitpun, sebab Islam tidak membebankan manusia suatu kewajiban kecuali sebatas kemampuannya (22:78/5:6/2:286) 5. AlAdalah (Keadilan yang mutlak) Maksudnya, tujuan diin Islam adalah menegakkan keadilan mutlak dan mewujudkan persaudaraan dan persamaan ditengah kehidupan manusia serta memelihara darah, kehormatan, harta, akal dan diin mereka (5:8/6:152/4:135) 6. Rawazun (Keseimbangan) Yaitu Diin Islam dan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara kepentingan umum, antara jasad dan ruh, antara dunia dan akhirat (28:77). Maka kita lihat diantara ajaran Islam adalah Apabila maslahat pribadi berbenturan dengan kepentingan umum maka yang didahulukan adalah kepentingan umum. Oleh sebab itu, Islam mengharamkan riba dan membolehkan jual beli (2:275) 7. Perpaduan antara Tsabat (tidak berubah) dan Murunah (menerima Perubahan) Diantara ciri khas diin Islam adalah perpaduan antara tsabat dan marunah. Tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya, murunah pada cabang, sarana dan cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya diin Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala keadaan yang baru timbul. Dan dengan sifat tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya Islam tidak dapat larut dan tunduk terhadap persoalan zaman dan perputaran waktu. Ini beberapa ciri khas diin Islam yang membedakannya dari diin lain, dari peraturanperaturan dan undang-undang buatan manusia. D. ISI KANDUNGAN DIINUL ISLAM Secara global kandungan Islam dapat kita bagi kepada tiga bahan: 1. Pokok dan Fondasi (asas) terdiri atas: - Aqidah, ini mencakup : Dua kalimat Syahadat dan Rukun Iman yang enam (2:177) - Ibadah, yaitu: sholat, zakat, puasa, haji dan lain-lain. Sabda Rasulullah SAW. Islam didirikan atas 5 asas pokok : Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad hamba dan utusan Nya, Mendirikan sholat, membayar zakat, shoum di bulan Ramadhan dan menunaikan haji bagi yang mampu. 2. Bangunan (bina) Hal ini terlihat pada sistem hidup, seperti pada: - Sistem politik, seperti: Musyawarah (3:159/42:38); Perdamaian (2:208/8:61); Hukum (6:57/12:40); Jinayat. - Sistem Perekonomian, seperti: Utang piutang (2:282); penggadaian (2:283); Pengharaman riba penghalalan jual beli (2:275). - Sistem Keprajuritan, seperti: Mempersiapkan tentara (8:60) - Sistem Akhlak, seperti: Berbuat kebaikan (2:43); berkata benar (2:177); memaafkan (2:237) dsb.

7 - Sistem sosial kemasyarakatan seperti: Zakat (2:43); Adil dalam menegakkan hukum (4:58); persaudaraan (49:10,13). - Sistem Pengajaran, seperti: Mengajar harus dengan lemah lembut (3:159); memberi nasihat (31:12- 19) dsb. 3. Pendukung dan penopang (muayyidat) - Jihad (22:39,40) - Amar maruf dan nahi munkar (3:104) Islam tidak bisa berdiri kecuali bila terdapat fondasi. Dan Islam belum berdiri sempurna bila bangunannya belum berdiri. Dan bangunan tidak akan berdiri tegak bila tidak ada penopangnya. E. BEBERAPA ASPEK KEYAKINAN SESEORANG MUSLIM TERHADAP ISLAM 1. Islam adalah wahyu Allah (42:13) 2. Islam adalah diinul haq (61:9/9:33) 3. Islam adalah diin yang lurus (12:40/30:30) 4. Islam adalah diin yang bersih (39:3) - Bersih dari syirik (13:36) - Bersih dari kesalahan dan kekurangan (4:82) - Bersih dari campur tangan manusia dan hawa nafsu (38:26) 5. Islam adalah satu-satunya diin Allah (3:19) dan Allah tidak akan menerima diin selain Islam (3:85)

Bacanya baru sampai disiniF. YANG MEMBATALKAN KEISLAMAN SESEORANG Faktor-faktor yang membatalkan Islam diantaranya: 1. Seluruh bentuk syirik (4:116) 2. Barang siapa yang mengambil perantara antara dia dengan Allah kemudian menyerunya dan meminta kepadanya syarat maka ia kafir menurut ijma ulama/fuqoha (10:18) 3. Siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu dengan kekafirannya atau membenarkan mazhabnya maka ia kafir menurut ijma. 4. Barangsiapa berkeyakinan bahwa petunjuk selain Nabi SAW lebih sempurna dari petunjuknya (Nabi) atau hukum selain Nabi lebih baik hukumnya sebagaimana mereka yang mengutamakan hukum-hukum thoghut atas hukum Allah maka ia kafir menurut Al Quran (5:44, 45, 47, 50) 5. Siapa membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa Nabi SAW walaupun ia mengerjakannya ia kafir menurut ijma (47:9) 6. Siapa yang mencemoohkan ajaran Diinullah atau mengejek pahala dan siksa maka ia kafir menurut ijma (9:65) 7. Sihir (2:102) 8. Memberi pertolongan kepada kaum musyrik untuk memerangi orang Islam (5:51) 9. Berkeyakinan bahwa ada sebagian manusia yang tidak diwajibkan mengikuti Nabi SAW maka ia kafir menurut ijma. 10. Berpaling dari diinullah (Islam), tidak mau belajar dan tidak mau mengamalkannya (32:22)

8 G. PERBANDINGAN DIINUL ISLAM DENGAN JAHILIYYAH Dinul Islam : 1. Dari Allah SWT (42:13) 2. Allah adalah Pencipta (40:62) 3. Yang maha mengetahui kebutuhan dan kemaslahatan hamba Nya (67:14/2:32/2:140) 4. Yang Maha Bijaksana (2:32) 5. Setiap yang datang dari Nya adalah kebenaran yang mutlak yang tidak boleh diragukan (3:60/2:147/10:94/13:1) 6. Bila setiap orang datang dari Allah adalah benar (haq) maka diin yang datang dari Nya adalah diin yang haq, yang tidak boleh diragukan lagi (61:9/9:33) 7. Dinul haq inilah yang mengantarkan manusia kepada hidayahnya (10:35) Diin Jahiliyyah : 1. Produk selain Allah (buatan Manusia) 2. Selain Allah adalah makhluk (termasuk manusia) 3. Manusia itu bodoh/tidak mengetahui (33:72) 4. Untuk menentukan sesuatu selalu berdasarkan sangkaan dan rekaan belaka (6:148, 116/10:66/43:20) 5. Maka kebanyakan yang datang dari manusia adalah kebatilan (53:28/10:36) 6. Otomatis undang-undang/peraturan yang dibuat manusia yang bodoh yang bersandar kepada sangkaan dan rekaan adalah undang/peraturan batil (22:62/31:30) 7. Undang-undang/peraturan yang batil akan mengantarkan manusia kepada kesesatan (10:32, 35)

9

AQIDAH ISLAMIYYAH (3)(Pengertian Aqidah, Sumber-sumber Aqidah Islamiah, Dasar-dasar Aqidah Islamiyyah, Pengaruh Aqidah Islamiyyah dalam Pembinaan Ummat)

Oleh

A. PENGERTIAN AQIDAH Aqidah menurut bahasa berasal dari aqoda-yaqidu-uqdatan yang berarti: 1. Ikatan (al-rabthu) 2. Janji (al-ahdu) 3. Keyakinan yang mantap (al-jazmu) Menurut istilah: perkara-perkara yang dibenarkan oleh jiwa dan hati merasa tenang karenanya serta menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya yang tidak dicampuri keraguan sedikitpun. B. SUMBER-SUMBER AQIDAH ISLAMIYYAH 1. Al Quran 2. As Sunnah 3. Al Ijma C. DASAR-DASAR AQIDAH ISLAMIYYAH 1. Iman kepada Allah SWT (2:177/4:136) 2. Iman kepada para Malaikat (2:97,98,177,285/4:136) 3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT (2:177/4:136) 4. Iman kepada para Rasul (2:98/4:136) 5. Iman kepada hari Akhir (2:177/4:136) 6. Iman kepada Qodho dan Qadar (25:2), hadits Jibril D. PENGARUH AQIDAH ISLAMIYYAH DALAM PEMBINAAN UMMAT Aqidah yang shahih dalam pribadi seorang Muslim mampu mempengaruhi sikap dan pandangan hidupnya sehari-hari. Ada hal-hal yang menonjol dari beberapa pengaruh aqidah yang shahih terhadap diri seseorang (muslim): 1. Merdeka, artinya : lepas dari penghambaan diri kepada segala thaghut (Tuhan selain Allah), (60:4/109:1-5) 2. Kemuliaan / harga diri (Izzah), (63:8) 3. Ketenangan (ath-thumaninah), (13:28) 4. Rasa amanah (al-amnu), (6:82) 5. Optimis (at-tafaul), (12:87) 6. Barakah (al-barakah), (7:96) 7. Berani (asy-syajaah), (9:40/41:30) 8. Mendapatkan kepemimpinan (all-istikhlaaf), (24:55) 9. Tawakal (3:173)

10

MENGENAL ALLAH (4)(Pentingnya Mengenal Allah SWT, Jalan untuk Mengenal Allah SWT, Dalil-dalil yang Menunjukkan adanya Allah SWT, Hal-hal yang Menghalangi Marifatullah, Kewajiban seorang Muslim Terhadap Allah, Maiyatullah, Pengaruh Maiyatullah bagi seorang Muslim)

Oleh

Sesungguhnya mengenal Allah (Marifatullah) adalah sesuatu asas yang berdiri diatasnya seluruh kehidupan ruhiyyah. Dari sinilah kita mengenal para nabi dan rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta hajat manusia kepada risalahnya, mengenal mujizat, akromah dan kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh dan hari akhir. A. PENTINGNYA MENGENAL ALLAH Seseorang yang mengenal Allah SWT pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada diatas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terperdaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terperdaya dan terpukau oleh indahnya dunia (6:130) yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya layaknya seperti binatang saja (47:12) Seorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan. Seandainya ia seorang kaya ia bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah yang di amanatkan padanya. Sabda Rasulullah, Amat mengherankan terhadap urusan mukmin, seandainya baik hal itu tidak terdapat kecuali pada orang mukmin, bila ditimpa musibah ia sabar dan bila diberi nikmat ia bersyukur. (HR. Muslim) Lain halnya seorang yang tidak mengenal Allah. Ia akan merasakan kehidupan dunia ini sempit begaimanapun keadaannya (20:124) Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridho Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat sesuatu kecuali bila hal itu diridhoi Allah SWT. Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya (25:43) B. JALAN UNTUK MENGENAL ALLAH Ada dua jalan untuk mengenal Allah SWT: PERTAMA : Mengenal Allah lewat akal Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. Fungsi akal adalah untuk berfikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Quran yang menggugah akal untuk berfikir dan merenung, sehingga sampai pada hakekat kebenaran yang tidak diragukan lagi (13:3/16:11/27:52) Allah sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya dan akan memasukan mereka kedalam neraka jahannam kelak (7:179)

11 Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam yaitu : ayat Allah yang ada di alam ini (ayat kauniyah) dan ayat Allah yang ada di dalam Al Quran (ayat Quraniyyah) I. Ayat Kauniyyah Sesungguhnya banyak sekali fenomena-fenomena yang terdapat di mayapada ini yang menunjukan kebesaran Allah (2:164/51:20,21/3:190,191) 1. Fenomena Terjadinya Alam (39:5) Diantara sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakan. Begitu juga alam semesta ini, tentu ada yang menjadikannya (52:35) 2. Fenomena Kehendak yang Tinggi Kalau anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini sangat tersusun rapi. Hal ini menunjukan bahwa di sana pasti ada kehendak agung yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana (67:3). Kita ambil beberapa contoh : seandainya matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi sebanyak setengah dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan dan sendainya panasnya bertambah setengah pastilah kita telah menjadi abu. Seandainya malam lebih panjang sepuluh kali dari malam sekarang ini, tentulah matahari pada musim panas akan membakar seluruh tanaman disiang hari dan di malam hari seluruh tumbuhan membeku. 3. Fenomena Kehidupan Bila anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan berbagai jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan berkembang biak (24:25/6:38) Semua itu menunjukan bahwa di sana ada zat yang menciptakan membentuk, menentukan rizkinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya (29:20/21:30) Bagaimana pintarnya manusia tentu ia tidak akan dapat membuat makhluk yang hidup dari sesuatu yang belum ada. Allah SWT menantang manusia untuk membuat seekor lalat, jika mereka mampu (22:73, 74/46:4) 4. Fenomena Petunjuk dan Ilham Ketika kita mempelajari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang sempurna dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya. Bagaimana kita dapat memberikan argumentasi petunjuk ini? Bagaimana ia dapat terwujud? Bagaimana ia dapat langgeng? Sungguh disitu terdapat jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya zat yang memberi hidayah (petunjuk) (20:50) Seorang bayi ketika dilahirkan ia menangis dan mencari putting susu ibunya. Siapa yang mengajari bayi tersebut? Seekor ayam betina mengerami telurnya ia membolak-balikan telurnya, agar zat makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan demikian telur tersebut dapat menetas. Secara ilmiah akhirnya diketahui bahwa anak-anak ayam yang sedang diproses dalam telur itu mengalami pengendapan bahan makanan pada tubuhnya dibagian bawah. Jika telur tersebut tidak digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang ada dalam tersebut tidak merata, dengan demikian ia tidak bisa menetas. Siapa yang mengajarkan ayam berbuat demikin? Akal yang sehat akan berpendapat bahwa di sana pasti ada yang memberi hidayah (petunjuk) dan Al Quran menerangkan bahwa zat yang meberi hidayah itu adalah Allah yang menciptakan lalu memberi hidayah 5. Fenomena Pengabulan Doa Kita sering mendengar seseorang yang ditimpa suatu musibah yang membuat hatinya hancur luluh, putus harapan, lalu ia berdoa menghadap Allah SWT, tiba-tiba musibah itu hilang, kebahagiaanpun kembali dan datanglah kemudahan setelah kesusahaan. Siapa yang mengabulkan doa?

12 Sudah menjadi suatu yang logis bila seorang menghadapi bahaya pasti menghadap Allah SWT dan berdoa. Firman Allah (17:67/10:22,23/6:63, 64). Siapa yang mengabulkan doa itu? Fenomena-fenomena yang menunjukan adanya Allah sangat banyak sekali. Barang siapa yang menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini, dan memperhatikan penciptaan langit dan bumi serta manusia, pasti akan menemukan dalil-dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah (41:53) II. Ayat Quraniyyah Ayat-ayat Allah yang terdapat dalam Al Quran berupa ajaran-ajaran konsep hidup, peraturan yang lengkap adalah merupakan mujizat yang riil yang menunjukan akan adanya Allah Mujizat itu terdapat pada : 1. Keindahan penyampiannya, ketinggian bahasanya dan kerapian susunan ayat-ayatnya, yang sampai kini tak seorang manusiapun yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat, Al Quran menantang siapa yang sanggup mendatangkan satu surat ataupun satu ayat yang semisal (2:23/10:38/11:13/17:88) 2. Pemberitahuan Al Quran tentang hal ihwal kaum Aad, Tsamud, Kaum Nabi Luth, Tentang Maryam, Nabi Isa dll. (9:70/14:9/50:12, 13, 14) Semua itu datang lewat lisan seorang yang ummi tidak bisa membaca tidak bisa menulis tidak pernah belajar kepada seorang guru serta tidak pernah hidup ditengah masyarakat berilmu atau dilingkungan Ahli Kitab (29:48). Semua itu menunjukkan bahwa Al Quran datang dari Allah SWT. 3. Pemberitahuan Al Quran tentang kejadian-kejadian yang akan datang, persis seperti dikatakan Al Quran : Pemberitahuan Al Quran tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi (30:1,2,3) Janji Allah kepada kaum Muslimin untuk menjadikan mereka pemimpin (khalifah) di muka bumi sebagaimana ummat sebelum mereka (24:55). Dan janji Allah itu betul-betul terjadi. Pada masa Nabi SAW kaum muslimin telah menguasai jazirah Arab. Pada masa sahabat mereka telah menguasai dan sampai ke Persia. Kemudian menguasai Romawi di Syam, Mesir dan sekitarnya. Janji Allah kepada kaum muslimin dengan kemenangan pada perang Badar (8:7) Janji Allah kepada Rasul-Nya bahwa ia akan memasuki Masjid Haram (48:27) Pemberitahuan Al Quran bahwa Abu Lahab akan mati dalam keadaan musyrik. Semua hal tersebut diatas terjadi sebagaimana dikatakan dalam Al Quran Al Karim. 4. Penemuan ilmiah yang tidak mungkin akan ditemukan oleh seseorang yang ummi, yang tak pernah belajar, tidak bisa membaca dan menulis. Pemberitahuan Al Quran bahwa mulanya bumi dan langit satu, kemudian terpisah dari langit (21:30) Tentang asal kejadian manusia (22:5) Pemberitahuan Al Quran bahwa sumber rasa adalah urat syaraf yang terletak dibawah kulit (4:56) Pemberitahuan Al Quran tentang hampa udara bila manusia semakin tinggi naik ke langit (6:125) Pemberitahuan Al Quran bahwa bumi ini bundar (39:5) Ini sebagian penemu-penemu ilmiah yang tertera dalam Al-Quran yang dibuktikan kebenarannya oleh sains dan teknologi modern. Dan ini sebagai bukti kebenaran Al Quran dari Allah semata.

13 5. Syariat dan peraturan yang terkandung dalam Al Quran dapat kita lihat dari beberapa segi: Kelengkapan peraturan tersebut (syumul). Tidak ada satu amal perbuatanpun dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya kecuali Islam telah menerangkan hukum dan caranya (6:38/16:89) Kesesuaian di segala zaman dan tempat. Sebab Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh manusia sampai hari kiamat (21:107/34:28/7:158) Kekal sampai hari kiamat. Syariat Islam adalah syariat yang kekal sampai hari kiamat (15:9) Semua yang tersebut diatas berupa ayat-ayat Allah, baik yang terdapat dalam Al Quran (4:82) atau yang terdapat dalam alam semesta (41:53) ini menunjukan keberadaan Allah SWT Yang Maha Mencipta, Maha Mengetahui dan menunjukan kebenaran Islam. KEDUA : Mengenal Allah lewat memahami Asmaul Husna Cara kedua untuk mengenal Allah adalah dengan memahami Asma Allah yang baik (Asmaaul Husna) 1. Allah sebagai Rabb Diantara ciri-ciri khusus dari kerubiyahan Nya adalah: Dia sebagai pencipta segala sesuatu (40:62/6:102) Yang memberi rizqy (35:3/11:6) Yang memberi manfaat dan bahaya (6:17/35:55) Yang menghidupkan dan mematikan (30:40) Yang mengtur alam semesta ini 2. Allah sebagai Penguasa raya (114:2) Diantara ciri-ciri khas yang dimiliki oleh penguasa adalah: Dia sebagai pelindung (5:55/2:257) Dia sebagai penentu hukum (6:57/12:40/6:114) Yang hendak memerintah dan melarang (7:54) Yang menentukan undang-undang/peraturan (42:21) Yang ditaati (3:132/3:32) 3. Allah sebagai Illah (114:3) Diantara sifat khusus bagi Illah adalah: Dia sebagai zat yang wajib disembah (20:14) Dengan mengenal sifat-sifat Allah SWT dan nama-nama Nya yang mulia (Asmasul Husna) kita akan tahu dan mengenal Allah SWT. C. DALIL-DALIL YANG MENUNJUKKAN ADANYA ALLAH Ada empat dalil/bukti yang menunjukkan adanya Allah : 1. Dalil Fitrah Sesungguhnya telah diciptakan dalam keadaan beriman kepada Allah SWT dan fitrah, tidak akan menyimpang dari fitrahnya kecuali ada pengaruh dari luar yang mempengaruhinya. Sabda Rasulullah SAW :Tidak lahir seorang anak kecuali atas fitrah, maka bapak ibunya yang membuat ia menjadi Nasrani atau Majusi atau Yahudi (Al Hadits) 2. Dalil Akal Sesungguhnya akal yang sehat akan mengatakan bahwa seluruh makhluk yang ada di alam ini pasti ada yang menciptakannya, sebab mustahil terjadi dengan sendirinya atau terjadi secara kebetulan (52:35) 3. Dalil Syari Seluruh kitab-kitab suci samawi yang diturunkan Allah mengajarkan adanya pencipta yang wajib di sembah 4. Panca Indra

14 Diantara dalil yang menunjukan adanya Allah adalah panca indra. Ini bisa kita lihat pada dua segi : Pengabulan doa (6:63,64/17:67/10:22,23) Mujizat Mujizat Nabi Musa (2:60) Mujizat Nabi Isa (5:110) Mujizat Nabi Muhammad (54:123) Dsb. D. HAL-HAL YANG MENGHALANGI MARIFATULLAH Ada beberapa hal yang menghalangi seseorang mengenal Allah, diantaranya : 1. Bersandar kepada panca indra (2:55/4:153) Mereka tidak beriman kepada Allah dengan dalil tidak bisa melihat Allah, pada hal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat tapi mereka meyakini akan keberadaannya, seperti: Gaya gravitasi bumi, arus listrik, akal pikiran dsb. 2. Kesombongan (7:146) 3. Lengah (21:1,2,3) 4. Bodoh (2:188) 5. Ragu-ragu (6:109,110) 6. Taqlid (5:104/43:23) E. KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM TERHADAP ALLAH 1. Mengerjakan rukun Islam yang lima 2. Menerima ketentuan Allah dengan Ridho, baik ketentuan yang bersifat kauni (Qodho & Qodhar) (2:156) atau ketentuan hukum-hukum/undang-undang (4:65) 3. Ikhlas (98:5/39:2,3) 4. Sabar (3:200) 5. Selalu merasakan bahwa Allah mengawasinya (Muroqobatullah) (2:235/33:52/50:18) 6. Mencintai Allah dan Rasulnya (9:24) 7. Waro 8. Mengharapkan rahmat Nya (Roja) (2:218) 9. Tawakal (14:12) 10. Percaya (yakin) akan pertolongan Allah (26:62) 11. Selalu menyertakan niat jihad dalam segala aktivitas perbuatan, Sabda Rasulullah SAW : Tidak ada hijrah setelah pembebasan Mekah tetapi niat dan jihad 12. Selalu memperbaharui taubat dan istighfar (3:185) 13. Mempersiapkan diri untuk hari akhirat dan selalu mengingat mati (3:185) 14. Selalu menginstropeksi diri, Umar RA berkata : Hisablah diri mu sebelum engkau di hisab F. MAIYATULLAH Arti Maiyatullah adalah Allah selalu bersama makhluk Nya. Maiyatullah terbagi dua bagian: 1. Maiyah Umum Maiyah umum berarti pengetahuan Allah yang meliputi seluruh makhluk Nya (6:59/58:7/6:3/57:4) 2. Maiyah Khusus Maiyah khusus artinya dukungan dan pertolongan Allah. Dan ini khusus untuk orangorang beriman (2:153/2:194/9:40/47:35) G. PENGARUH MAIYATULLAH BAGI SEORANG MUSLIM 1. Akan menimbulkan perasaan selalu diawasi Allah (Muroqobatullah, 50:18) 2. Membangkitkan sifat lisan yaitu beribadah dan taat kepada Allah disetiap saat seakan akan melihat Nya dan jika tidak mampu melihat Nya maka Allah pasti melihatnya.

15 3. Membangkitkan perasaan tabah dan sabar dalam berdawah kepada diin Allah serta keyakinan penuh bahwa Allah selalu bersamanya (2:153/47:35) 4. Teguh memegang kebenaran sebab ia yakin Allah akan menolongnya (40:51)

16

LAA ILAAHA ILLALLAH (5)(Makna Laa Ilaaha Illallah, Rukun Laa Ilaaha Illallah, Syarat-syarat Laa Ilaaha Illallah, Keutamaan Laa Ilaha Illallah, Tuntutan Laa Ilaaha Illallah, Sikap orang-orang Kafir terhadap Laa Ilaaha Illallah)

Oleh

A. MAKNA LAA ILAAHA ILLALLAH Jika seseorang telah bersyahadat bahwa tidak ada ilah yang patut disembah melainkan Allah, berarti ia telah berikrar dan meyakini hal-hal dibawah ini : 1. Tidak ada pencipta selain Allah (6:102/40:62) 2. Tidak ada yang memberi rezeki selain Allah (11:6/35:3) 3. Tidak ada yang memiliki selain Allah (2:284) 4. Tidak ada yang memberi manfaat dan mudharat selain Allah (6:17/5:76/10:107) 5. Tidak ada yang mengatur alam semesta ini selain Allah (6:57/6:114/12:40) 6. Tidak ada yang menjadi pelindung selain Allah (5:55/2:257) 7. Tidak ada yang berhak menentukan hukum selain Allah (6:57/6:114/12:40) 8. Tidak ada yang berhak memerintah dan melarang selain Allah (7:54) 9. Tidak ada yang berhak menentukan undang-undang selain Allah (42:21) 10. Tidak ada yang ditaati selain Allah (3;132/3:32) 11. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah (20:14) B. RUKUN LAA ILAAHA ILLALLAH Rukun Laa Ilaaha Illallah ada dua : 1. Meniadakan (Nafyu) seluruh bentuk tuhan (menafikan tuhan selain Allah SWT) : Tuhan hawa nafsu (25:43) Patung-patung dan berhala (26:69-76) Jin dan Malaikat (34:40,41/72:6) Nabi-nabi (3:79-80) Thogut. Ibnu Qoyyim berkata, Thogut adalah orang yang mengambil hukum selain hukum Allah dan Rasul Nya atau menyembahnya dan mengikutinya tanpa pengetahuan dan izin dari Allah. Allah melarang dan hal ini syirik besar (2:256/16:36/79:15-18/89:10-12) Orang-orang Alim (9:31) 2. Menetapkan (itsbat) bahwa tuhan yang berhak di sembah hanya Allah semata (21:25) C. SYARAT-SYARAT LAA ILAAHA ILLALLAH Syarat Laa Ilaaha Illallah ada tujuh : 1. Mengetahui (47:19). Mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT 2. Yakin (49:14-15). Yakin akan kebenaran Laa Ilaaha Illallah tanpa diselubungi keraguan 3. Ikhlas (18:110). Ikhlas dalam menjalankan tuntutan Laa Ilaaha Illallah tanpa dicampuri oleh syirik 4. Benar (2:8,9). Benar dalam pengakuan bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah 5. Cinta/Mahabbah (2:165/9:23-24). Cinta terhadap Laa Ilaaha Illallah tanpa membenci sedikitpun apa yang dituntutnya 6. Menerima (37:33-36). Menerima setiap ketentuan yang ditetapkan Laa Ilaaha Illallah tanpa menolak sedikitpun

17 7. Melaksanakan (24:51,52/31:22). Melaksanakan tuntutan Laa Ilaaha Illallah tanpa sedikitpun meninggalkannya D. KEUTAMAAN LAA ILAAHA ILLALLAH 1. Aman dari azab Allah di dunia dan akhirat (6:82) 2. Sebaik-baik iman, Sabda Rasulullah SAW : Iman itu ada 70 cabang, yang penting dan utama adalah Laa Ilaaha Illallah dan yang terendah adalah menyingkirkan duri (sesuatu yang menyakitkan) dari jalan. (HR Muslim) 3. Sebab terhapusnya dosa dan masiat. Sabda Rasulullah SAW, :Allah SWT berfirman : Wahai anak Adam, sesungguhnya bila engkau datang kepada Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau bertemu dengan Ku (pada hari Kiamat) dengan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, niscaya akan Aku berikan samudra ampunan untuk mu. (HR Tirmizi) 4. Sebab masuk kesurga dan tidak kekal dineraka. Rasulullah SAW Allah SWT berfirman, Barang siapa menemui Ku tidak menyekutukan Ku dengan sesuatu apapun maka ia masuk surga. Barang siapa menemui Ku dan menyekutukan Ku dengan sesuatu pasti ia masuk neraka (HR Muslim) E. TUNTUTAN LAA ILAAHA ILLALLAH Seorang yang telah berikrar Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dituntut padanya beberapa tuntutan sebagai amal nyata dari pengakuannya itu. Ada beberapa tuntutan yang harus dipenuhinya. 1. TAUHID ITIQODY, terbagi kepada tiga bagian : Tauhid Rububiyyah Mengetahui bahwa Allah adalah yang menciptakan, memberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan. Kaum musyrikin dulu mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberi rezeki, menghidupkan dan yang mematikan adalah Allah SWT (10:31:32). Namun, Al Quran tidak memasukan mereka kepada golongan mumin sebab mereka tak merealisir keyakinan itu dalam bentuk amal. Tauhid Uluhiyyah Mengakui bahwa hanya Allah lah yang berhak ditujukan kepada Nya seluruh macam ibadah, sebab Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Nya (51:56). Diantara macam ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah adalah: Cinta. Cinta yang mengakibatkan penghambaan (2:165) Tawakal (5:23) Takut (5:44) Pengharapan (2:218) Sholat, Ruku & Sujud (22:77/102:2) Menyembelih binatang (6:162,163) Nadzar (22:29) Thawaf (22:29) Taubat (5:74) Memohon perlindungan (114:3) Memohon pertolongan (8:9) Barang siapa yang menyimpang ibadah-ibadah tersebut kepada selain Allah berarti ia telah menyekutukan Allah SWT (18:110) Tauhid Asmawa Sifat Mengakui nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT yang sesuai dengan keagungan Nya, yang telah ditetapkan didalam Al Quran ataupun Hadits Rasulullah SAW tanpa mengubah (tahrif), menafikan mana-mana (tathil), menanyakan bagaimana (Takyif) dan merupakan (Tasybih) dengan salah satu sifat makhluk Nya (7:180)

18 Allah menetapkan bahwa ia memiliki Tangan (48:10). Kata tangan tersebut tidak boleh diubah artinya (tahrif) menjadi kekuasaan atau disamakan (Tasybih) dengan tangan salah satu makhluk Nya, atau menanyakan bagaimana bentuk (Takyief) tangan Allah tersebut Diantara Nama-nama Allah yang baik (Al Asmaul Husna) adalah Ar Rahman yang berarti pengasih (1:1). Seseorang tidak boleh berpendapat bahwa Allah bernama Ar Rahman tapi tidak menunjukan bahwa Allah bersifat Ar Rahman, sebab hal itu menafikan (Tathil) makna yang dikandung oleh nama Allah tersebut. Tetapi Allah bernama Ar Rahman juga bersifat Rahim (pengasih). 2. TAUHID HAKIMIYYAH Tauhid Al Hakimiyyah artinya mengakui bahwa Allah saja yang berhak menentukan peraturan dan undang-undang hidup dan kehidupan (12:40/6:57) Seseorang tidak boleh membuat sendiri undang-undang atau peraturan untuk mengatur hidup dan kehidupan sebab Allah dan Rasul Nya telah membuat dan menentukan bagi mereka (42:21) Barang siapa yang mengambil undang-undang selain undang-undang Allah berarti ia telah menjadikan sipembuat undang-undang itu selain Allah (9:31) Dan seluruh undang-undang yang bukan dari Allah adalah undang-undang jahiliyah (5:50). Dan berhukum dengan Undang-undang tersebut adalah kufur, fasik, dzolim (5:44,45,47) 3. AL WALA WAL BARO Mana Al Wala Wal Baro Al wala artinya loyalitas, cinta, setia, hormat, menolong dan selalu bersama yang dicintai baik lahir maupun batin. Al Baro artinya terlepas dari segala bentuk tuhan selain Allah dan mengumumkan permusuhan terhadap tuhan-tuhan selain Allah. Hakekat Al Wala Wal Baro Al Wala Wal Baro adalah ukuran iman seseorang hamba (58:22/5:51/3:28) Al Wala Wal Baro adalah ciri hizbullah (5:56/58:22) Al Wala Wal Baro adalah ikatan iman yang paling kuat dan erat (2:257) Kepada siapa seorang muslim harus berwala ? Wala seorang mumin harus ditujukan hanya kepada Allah, Rasul Nya dan orangorang beriman yang memiliki kriteria berikut: Menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran (amar maruf nahyi munkar) Mendirikan sholat Mengeluarkan zakat Taat dan tunduk kepada Allah dan Rasul Nya (9:71/5:55/2:257) Orang-orang yang tidak boleh ditunjukan kepada Al Wala Allah melarang orang-orang Mumin menempatkan wala mereka kepada golongan dibawah ini : Orang-orang kafir (5:57,58/3:28/4:139), sebab mengeluarkan dari cahaya kepada kegelapan (2:257), ingkar kepada kebenaran, mengusir Rasul dan orangorang beriman (ajarannya) (60:1) Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani (5:51), sebab mereka menyimpan sifat hasad dan dengki terhadap orang beriman (2:109,120) Orang munafik, sebab mereka menyuruh kepada kemungkaran dan melarang kebenaran (96)

19 Seorang Muslim/Mumin harus berlepas diri dan memutuskan hubungan (baro) dengan golongan dibawah ini (60:4) : Orang kafir (3:28) Yahudi dan Nasrani (5:51) Munafik (9:67) Thoghut (2:257) Ideologi Jahiliyah (60:4) dan hawa nafsu (25:43) Berhala (26:69-76) Bentuk Wala yang diharamkan : Memberi bantuan/pertolongan dan ketaatan kepada selain Allah, Rasul Nya dan orang mumin (59:11) Menyampaikan rahasia-rahasia orang mumin kepada musuh Allah (60:1) Cinta dan kasih sayang serta menyerupai (tasyabuh) dengan orang kafir (58:22) Duduk semajelis dengan orang kafir dengan kerelaan dan mendengarkan percakapan buruk mereka (4:140) Menyerupai (tasyabuh) orang-orang kafir. Dan orang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan kaum tersebut. (Al Hadits) Taat kepada mereka, yaitu : Orang-orang munafik dan kafir (3:149) Ahlul Kitab (3:100) Orang-orang yang lengah (18:28) Orang-orang yang melampaui batas dan merusak (26:151,152) F. SIKAP ORANG-ORANG KAFIR TERHADAP LAA ILAAHA ILLALLAH Ada beberapa sikap dan reaksi yang timbul dari orang-orang kafir setiap kali diajak untuk mengimani Laa Ilaaha Illallah. Sikap dan reaksi yang tidak akan berubah sepanjang masa. Sikap tersebut adalah : 1. Menolak dan Berpaling (6:4) 2. Mendustakan firman/ayat Allah (3:184/22:42) 3. Mengejek dan mencemoohkan (36:30/15:11) 4. Mengancam (36:18/7:124) 5. Taqlid buta (5:104/43:23) 6. Penyiksaan (6:34/85:8/22:40) Inilah sikap mereka. Mengapa mereka bersikap demikian? Mereka berbuat demikian karena mereka tahu bahwa Laa Ilaaha Illallah adalah proklamasi pemberontakan terhadap penguasa bumi thoghut-thoghut jahiliyah (dulu dan modern) yang berbuat sewenang-wenang. Pemberontakan terhadap setiap berhala dan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah SWT, baik dalam bentuk batu, kayu, manusia atau ideologi. Mereka tahu bahwa Laa Ilaaha Illallah adalah panggilan universal untuk membebaskan manusia dari perbudakan manusia kepada perbudakan Tuhan manusia dari kezholiman agama-agama batil kepada keadilan Islam, dari sempitnya dunia kepada luasnya dunia dan akhirat. Mereka tahu bahwa laa ilaaha illallah adalah ciri dari suatu sistem (falsafah) hidup dan kehidupan yang bukan produk ahli hukum dan filosof. Ia adalah suatu sistem dan metode Allah yang tidak boleh tunduk setiap wajah kecuali kepada Nya, tidak patuh setiap hati kecuali pada peraturan Nya dan kekuasaan Nya. Mereka tahu bahwa laa ilaaha illallah adalah perubahan masyarakat jahiliyyah yang sesat dan menyesatkan kepada masyarakat baru, masyarakat yang berbeda dari yang lainnya, berbeda

20 dalam aqidah, peraturan dan manhaj, tidak bersifat lokal, persial, sektoral dan diskriminasi, tetapi universal tanpa membedakan jenis warna, bentuk, corak dan bahasa. Mereka tahu bahwa laa ilaaha illallah bermana pelucutan kekuasaan bumi dan dikembalikan kepada kekuasaan langit, yaitu Allah. Dan memberantas kesewenang-wenangan para thoghut, serta menolong orang-orang yang tertindas dan kaum duafa. Oleh karena itulah mereka kaum kuffar berusaha sekuat tenaga dengan berbagai sarana dan prasarana untuk memerangi setiap orang yang mengajak dan menyeru kepada laa ilaaha illallah agar tujuan diatas tak terlealisir dan sekaligus menguntungkan mereka. Hakekat inilah yang harus diketahui setiap dai yang terjun di medan dawah untuk selalu waspada sebab hal itu tidak mustahil menimpanya.

21

I M A N (6)(Makna Iman, Tuntutan Iman, Sifat-sifat orang Beriman, Buah Iman)

Oleh

A. MAKNA IMAN Iman menurut bahasa artinya membenarkan dan dalam istilah adalah pembenaran dengan hati, diucapkan dengan lidah (lisan) dan dikerjakan dengan anggota tubuh dalam amalan nyata (konkrit) sehari-hari. B. TUNTUTAN IMAN Mencintai Allah dan Rasul Nya lebih dari mencintai segala sesuatu (9:24/2:165) Mendengar dan mentaati (24:51,52) Tanpa memilah-milah apa yang Allah perintahkan (33:36) Ridho terhadap ketentuan Allah dan Rasul Nya (4:65) Loyalitas hanya kepada Allah, Rasul Nya dan Mukmin (2:257) Takut kepada Allah SWT (33:39/35:28) Berhukum dengan syariat Allah SWT (4:60/6:114) Amal sholeh (103:2,3) Jihad (33:23/49:15) C. SIFAT-SIFAT ORANG BERIMAN Apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya Apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya Kepada Allah mereka bertawakal Menafkahkan sebagian rezeki yang dianugerahkan Allah kepadanya (8:2,3,4) Beriman kepada Allah dan Rasul Nya dengan sempurna Beriman kepada rukun iman yang enam tanpa ragu-ragu sedikitpun Berjihad dengan harta benda dan jiwa raga mereka di jalan Allah (49:15) D. SEBAB-SEBAB IMAN BERTAMBAH Ilmu, yaitu mengetahui dan menganal Allah, nama, sifat dan perbuatan Nya. Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan Nya maka semakin tinggi bertambah iman dan pengagungannya serta takutnya kepada Allah SWT (35:28) Merenungkan ciptaan Allah (3:190,191) Mengerjakan kebaikan dan menjauhi larangan Allah dan Rasul Nya. Dekat dengan orang sholeh E. BUAH IMAN Membebaskan jiwa dari penghambaan selain Allah, sebab iman menuntut seorang untuk mengakui bahwa Allah yang menciptakan (40:62) yang memberi rezeki (35:3) yang mengangkat dan merendahkan (3:26) Membangkitkan ruh keberanian tak takut mati, serta cinta mati syahid, sebab ia meyakini bahwa yang memberikan jatah umur, manfaat & bahaya serta menghidupkan dan mematikan adalah Allah (3:145/4:78) Kehidupan yang baik di dunia yang dianugerahkan Allah sebelum kebaikan di akhirat, berupa : Perlindungan Allah (2:257) Petunjuk Nya (22:54/64:11)

22 Pertolongan Nya (40:51) Penjagaan Nya (10:98) Janji Allah akan menjadikan pemimpin dimuka bumi dan mengokohkan dien baginya (24:55) Datangnya barokah dari langit dan bumi (7:96) 4. Ketenangan batin (13:28/48:4)

23

MALAIKAT (7)(Pengertian Malaikat, Tabiat Malaikat, Hal-hal yang Wajib Diimani dari Malaikat, Dalil-dalil yang Mewajibkan Iman Kepada Malaikat, Tugas-tugas Malaikat, Pengaruh Iman kepada Malaikat, Urgensi Iman kepada Malaikat)

Oleh

A. PENGERTIAN MALAIKAT Malaikat adalah makhluk ghaib, makhluk dan hamba Allah yang diciptakan dari cahaya dan diberi kekuatan untuk melaksanakan ketaatan pada Nya (21:19-20) B. TABIAT MALAIKAT Pembawaan atau tabiat malaikat adalah tunduk dan patuh pada kekuasaan dan keagungan Allah SWT serta berbakti secara sempurna kepada Nya (16:50/21:26,27,28/66:6) Imam Bukhori meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Apabila Allah menentukan suatu keputusan di langit maka semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk pada firman Allah yang seolah-olah sebagai suatu bunyi-bunyian yang nyaring di atas sebuah batu yang licin. Selanjutnya apabila telah lenyap ketakutan itu dari hati mereka, mereka berkata Apakah yang diucapkan oleh Tuhan? Jawabannya, Kebenaran dan Dia adalah Maha Luhur dan Maha Besar C. HAL-HAL YANG WAJIB DIIMANI DARI MALAIKAT Mengimani wujud mereka Mengimani mereka yang kita kenal namanya maupun yang tidak kita kenal Mengimani sifat-sifat mereka Mengimani tugas-tugas mereka D. DALIL-DALIL YANG MEWAJIBKAN IMAN KEPADA MALAIKAT Iman kepada malaikat adalah suatu bagian dari rukun iman. Tidak sempurna iman seseorang Muslim kecuali jika ia beriman dengan wujud, sifat dan tugas-tugas malaikat. Ayatayat tentang iman kepada malaikat diantaranya : 2:97,98,177,285/4:136) E. TUGAS-TUGAS MALAIKAT 1. Beribadah kepada Allah dengan bertasbih kepada Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa (7:206/21:19,20/39:75/66:6) 2. Membawa wahyu kepada Anbiya dan para Rasul (2:97/16:102/26:192-195/53:310/78:19-21) 3. Memohon ampunan bagi kaum mukmin (40:7-9) 4. Meniup sangkakala (39:68-70,75) 5. Mencatat amal perbuatan (43:70-80/50:16-18/82:10-12) 6. Mencabut nyawa (6:61/16:32/32:11) 7. Memberi salam kepada ahli surga (13:23,24/39:73) 8. Menyiksa ahli neraka (40:49,50/43:74,78/66:6/73:30,31) 9. Memikul arsy (40:7/69:17) 10. Memberi kabar gembira dan memperkokoh kedudukan kaum mukminin (8:12/41:3032) 11. Mengerjakan pekerjaan selain yang telah disebutkan diatas (37:1-3/51:1-4/77:1-6)

24 F. PENGARUH IMAN KEPADA MALAIKAT 1. Mengetahui keagungan Allah, kekuatan dan kekuasaan Nya 2. Syukur kepada Allah atas perhatian Nya kepada manusia sehingga menugaskan malaikat untuk mencatat amal dan untuk kemaslahatan lainnya 3. Cinta kepada malaikat karena ibadah yang mereka lakukan kepada Allah 4. Menumbuhkan cinta kepada amal sholeh karena malaikat selalu siap mencatat amal manusia 5. Menghindarkan manusia dari azab Allah yang telah disiapkan Nya G. URGENSI IMAN KEPADA MALAIKAT 1. Iman kepada malaikat adalah satu rukun dari rukun-rukun iman. Tidak sempurna iman seseorang kecuali dengan beriman kepada mereka 2. Iman kepada malaikat memperluas pandangan kita terhadap peraturan yang telah ditetapkan Allah di alam ini 3. Dengan beriman kepada malaikat yang selalu menyertai dan mencatat amal kita dapat menjadikan kita selalu waspada, sehingga tidak terperosok kedalam maksiat

25

KITAB-KITAB ALLAH (8)(Pengertian Kitab-kitab Allah, Hal-hal yang Wajib Diimani Berhubungan dengan Kitab-kitab Allah SWT, Dalil-dalil yang Mewajibkan Iman Kepada Kitab Allah SWT, Kitab-kitab Samawi, Penyimpanganpenyimpangan yang Terjadi dalam Kitab Terdahulu, Nama dan Sifat Al-Quran, Penjagaan Allah terhadap Al-Quran dan Sarana Penunjangnya, Kedudukan al-Quran dihati Kaum Muslimin, Hikmah beriman Kepada Kitab-kitab Allah)

Oleh

A. PENGERTIAN KITAB-KITAB ALLAH Al Kutub secara bahasa berarti kitab-kitab. Secara istilah berarti kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada rasul-rasul Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh umat manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. B. HAL-HAL YANG WAJIB DIIMANI BERHUBUNGAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH SWT 1. Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Allah SWT 2. Beriman kepada kitab-kitab yang sudah kita kenal namanya seperti shuhuf Ibrahim dan Musa, Zabur, Taurat, Injil dan Al Quran 3. Membenarkan seluruh berita-berita yang tedapat dalam Al Quran, juga berita-berita dalam kitab terdahulu belum diganti atau diselewengkan 4. Mengerjakan seluruh hukum dalam kitab-kitab tersebut yang belum dinasakh oleh Al Quran serta rela dan tunduk pada hukum tersebut baik memahami hikmahnya maupun tidak (2:97/5:48) C. DALIL-DALIL YANG MEWAJIBKAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Firman Allah SWT dalam Al Quran, Hai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah, rasul-rasul Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, Kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya dan hari akhir maka sesungguhnya orang tersebut telah sesat sejauh-jauhnya. (4:134). Begitu juga dengan ayat-ayat yang lain seperti (2:1-4,90,91,136,285 dll) D. KITAB-KITAB SAMAWI YANG DISEBUTKAN DALAM AL QURAN 1. Shuhuf Ibrahim (87:14-19/53:36-42) 2. Shuhuf Musa (87:14-19/53:36-42) 3. Taurat (2:53/3:3/5:44/6:91) 4. Zabur (4:164/18:55/21:105) 5. Injil (3:3/5:46) 6. Al Quran (2:2/12,2/18:1/25:1/68:51,52) E. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN YANG TERJADI DALAM KITAB-KITAB TERDAHULU Penyimpangan (tahrif) dalam kitab-kitab terdahulu dapat kita ketahui dari ungkapan Al Quran serta kenyataan sekarang ini. Bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi: 1. Mengubah arti dari lafaz (3:75,181,182/4:160,161/5:64) 2. Mengubah dan menambah (2:79/3:79,80/5:116-117) 3. Menyembunyikan kebenaran (2:89,90,109,146/3:71,72/61:6)

26 4. Contoh seperti yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Nasrani terhadap kitab mereka (2:75/3:78/4:46/5:14,15,41) F. AL QURAN MENASAKH KITAB-KITAB SEBELUMNYA Seluruh kitab terdahulu telah dinasakh oleh Al Quran (5:48,49,50,68/3:19,85) G. NAMA-NAMA LAIN AL QURAN Al Furqon (25:1) At Tanzi (26:192,193) Az Zikru (15:9) Al Kitab (44:1-3) Al Quran (17:9)

H. SIFAT-SIFAT AL QURAN Nur (4:173) Mubin (4:173) Huda (10:57) Sifa (10:57) Rahmah (10:57) Mauidzoh (10:57) Basyir (2:119) Nazir (2:119) Mubarok (38:29)

I. PENJAGAAN ALLAH TERHADAP AL QURAN DAN SARANA PENUNJANGNYA 1. Firman Allah dalam Al Quran (15:9) 2. Allah menciptakan bagi Al Quran umat yang kuat hafalannya 3. Adanya kemudahan dalam menghafal Al Quran (54:17,22,32,40) 4. Para sahabat belajar (talaqqi) dari Nabi SAW 5. Rasulullah selalu mengulangi dan mengecek hafalannya kebada Jibril setiap tahun sekali dan pada tahun terakhir dua kali 6. Para sahabat yang belajar langsung pada Rasulullah SAW selalu mengecek hafalan mereka kepada Rasulullah SAW atau kepada sesama mereka 7. Pembukuan Al Quran pertama kali dipimpin oleh para sahabat yang betul-betul talaqqi dan hafalan 8. Setiap ada usaha pencetakan atau penerbitan Al Quran pasti ada lajnah pentashhihnya 9. Adanya ketenangan hati sewaktu membaca Al Quran 10. Al Quran selalu cocok dengan setiap disiplin ilmu J. KEDUDUKAN AL QURAN DIHATI KAUM MUSLIMIN Al Quran adalah manhaj tarbiyah Islamiyyah Al Quran adalah kitab syariah Al Quran adalah petunjuk jalan dalam menjalani hidup ini Al Quran adalah penyeru kepada penghayatan (tadabbur) ayat-ayat Allah dalam Al Quran atau alam ini Al Quran adalah masdar marifah (referensi) sejarah yang mulia K. KONSEKWENSI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

27 Seorang muslim dituntut untuk: Hidup bersama Al Quran, dengan tilawah, tahfidz dan tadabbur Mentarbiyah diri dan keluarga berdasarkan Al Quran Merealisasikan kehendak Al Quran dalam kehidupannya sehari-hari L. HIKMAH BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Mengetahui perhatian Allah terhadap hamba-hamba Nya sehingga menurunkan kitab yang menjadi hidayah bagi setiap ummat Mengetahui hikmah Allah dalam syara atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap ummat (5:48) Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh nabi dan rasul Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah SWT sehingga kita harus mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan Nya kepada kita

28

RASUL DAN RISALAH (9)(Makna Risalah dan Hakekat Risalah, Hajat Manusia kepada Risalah, Pengertian Rasul, Wajib Beriman kepada Para Rasul, Tugas Para Rasul, Sifat-sifat Rasul, Pengaruh Rasul dalam Kehidupan Manusia, Rasul-rasul Ulul Azmi)

Oleh

A. MAKNA RISALAH Risalah : Sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan di akhirat B. HAKEKAT RISALAH DAN KENABIAN 1. Risalah dan kenabian adalah nikmat Allah (3:164/19:58) 2. Risalah dan kenabian adalah pilihan mutlak dari Allah (22:75/6:124/12:6/6:144) 3. Risalah dan kenabian bukan sesuatu yang bisa didapat dan dicapai dengan usaha dan ikhtiar (38:47) 4. Risalah dan kenabian diberikan kepada manusia yang terbaik (38:48) 5. Risalah dan kenabian adalah suatu martabat (tingkatan) diatas martabat manusia biasa (2:253) C. HAJAT MANUSIA KEPADA ALLAH Manusia menghajatkan risalah karena beberapa sebab, antara lain: Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah (16:43/21:7/23:23), sifat-sifat Nya serta cara-cara beribadah kepada Nya Tanpa risalah manusia tidak akan mengetahui alam ghaib seperti alam barzah, alam mahsyar, surga dan neraka dan lain sebagainya Tanpa risalah manusia tidak mengetahui tujuan hidupnya Tanpa risalah manusia tidak bisa menentukan undang-undang, sistem hidup yang menjamin terealisasinya keadilan dan persamaan hak. Sebab untuk membuat undangundang/sistem hidup yang relevan dengan kehidupan manusia membutuhkan beberapa faktor yang tidak dimiliki manusia, antara lain: Membutuhkan pengetahuan yang sempurna akan tabiat manusia. Manusia, bagaimanapun tinggi ilmunya, terhadap dirinya sendiri ia tidak mengetahuinya (2:216,232) Membutuhkan ilmu pengetahuan yang sempurna dan liputan yang lengkap akan keadaan masa lalu, sekarang dan akan datang dari jenis manusia. Hal ini mustahil bagi manusia. Sebab banyak kejadian masa lampau yang tidak diketahui oleh manusia. Bahkan manusia tidak akan mampu merekam seluruh kejadian yang terjadi sekarang. Adapun masa yang akan datang, jelas ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi (31:43) Seseorang yang membuat sesuatu undang-undang, sistem hidup tidak boleh dipengaruhi oleh pangaruh-pengaruh luar (eksternal), tidak boleh dipengaruhi oleh maslahat pribadi (internal). Ini jelas tidak terdapat pada manusia, sebab manusia selalu dipengaruhi oleh hawa nafsu, selama tidak konsisten dan konsekwen dengan ajaran Allah SWT (3:14,19-59)

29 Oleh sebab itu undang-undang, sistem dan falsafah hidup harus bersumber dari satu sumber yaitu Allah SWT dan Rasul Nya, sebab: Allahlah yang mengetahui hakekat manusia, sebab Dia lah yang menciptakannya (67:14) Allahlah yang mengetahui segala sesuatu dalam kehidupan manusia dan alam ini (2:230/6:59) Allahlah yang berhak menemukan undang-undang/sistem hidup dan falsafah hidup makhluk Nya (manusia), sebab Dia Maha Kaya, tidak membutuhkan sesuatupun dari alam ini (47:38/3:97) Dan jalan satu-satunya untuk mengetahui petunjuk Allah Yang mengatur undangundang/sistem hidup yang sesuai dan relevan dengan kehidupan manusia adalah lewat risalah Nya yang diinterprestasikan oleh Rasul-Nya. Oleh sebab itu, risalah Ilahi menjadikan kebutuhan manusia yang esensi, tidak boleh, sebab tidak akan lurus dan sukses kehidupan manusia tanpa risalah dari Penciptanya. D. PENGERTIAN RASUL Rasul adalah seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT dengan kewajiban untuk mengamalkan dan diperintahkan untuk menyampaikan (kepada ummat manusia) E. WAJIB BERIMAN KEPADA PARA RASUL 1. Iman kepada para Rasul adalah salah satu rukun iman (2:177/3:84/4:136). Tidak dianggap seseorang itu muslim dan mumin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang sebenarnya dari Diin Islam. 2. Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh Rasul, yang tidak membedakan antara satu dengan lainnya (94:150-151) F. TUGAS PARA RASUL Tugas para rasul adalah: 1. Menyampaikan (Tabligh) (5:67/33:39) Menuntun manusia kepada mengetahui pencipta alam semesta ini (6:102/13:16 dan sifat-sifat Nya (59:24) Mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah (21:25/16:35) Memberi kabar gembira dan ancaman (6:48/2:213/18:56) Sebagai hujjah atas manusia (4:165,41,42,16,89/20:34/26:108,136) Menunjukkan manusia jalan yang lurus (40:38/19:43) 2. Mendidik dan membimbing Memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskannya dari hawa nafsu dan sifatsifat tercela (62:2) Meluruskan aqidah/ideologi serta fikroh yang menyimpang dari Islam (2:213) Memimpin ummat dengan menjalankan metode ilahi dan sistem Rabbani (38:26) Inilah tugas Rasul yang sangat berat, sebab jiwa tidak akan lurus berjalan diatas manhaj yang benar hanya dengan mengajaknya ke manhaj tersebut (semata) Maka setiap Rasul dari manusia yang terpilih (22:75/6:124) dan memiliki sifat-sifat yang tinggi (68:4) sebab ia harus : Pertama : Menjadi tauladan (qudwah) dalam setiap yang diserukannya

30 Kedua : Memiliki sifat-sifat terpuji, seperti : sabar, pemaaf dan lapang dada (18:108) Ketiga : Selalu mengadakan hubungan vertikal dengan Allah Keempat : Bercampur dan bergaul dengan manusia, bukan mengasingkan diri, agar bisa memberikan tuntutan (25:20) Kelima : Mengetahui tabiat jiwa untuk memberikan tuntutan dengan metode dan cara yang relevan dengan tabiat jiwa G. SIFAT-SIFAT RASUL 1. Mereka adalah manusia Setiap Rasul yang diutus Allah adalah manusia biasa (17:93,94/18:10) Mereka memerlukan makan, minum (25:20), beristri (13:38) ditimpa sehat dan sakit (21:83,84), sebagaimana manusia lainnya. Mengapa para Rasul dan golongan manusia bukan dari malaikat? sebab : Malaikat tidak berjalan dimuka bumi dengan tenang seprti manusia, sebab mereka diciptakan bukan untuk menghuni bumi (17:94,95) Malaikat apabila turun ke bumi harus berbentuk manusia, setelah itu manusia tidak bisa membedakan antara malaikat dan manusia biasa (6:9) Seandainya Rasul itu malaikat dan bukan manusia, hal itu tidak ada hikmahnya, sebab Rasul tidak dapat diutus hanya untuk menyampaikan, tetapi ia tinggal bersama manusia untuk mendidik dan menuntun mereka (62:2/19:41-43) menjadi suri tauladan manusia (33:21/6:89-90/60:4)

2. Mashum (terjaga dari kesalahan) Semua Rasul adalah mashum, tidak pernah bersalah dalam menyampaikan risalah dari Allah. Yang dimaksud dengan mashum disini adalah bahwa mereka tidak meninggalkan kewajiban, tidak mengerjakan hal-hal yang haram dan tidak berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam (3:161/53:1-4) Namun tidak menutup kemungkinan bahwa para Rasul tersebut melakukan kesalahan yang berhubungan dengan ijtihad (pendapat) pribadinya yang tidak ada sangkut pautnya dengan wahyu seperti cemberutnya Rasulullah SAW ketika datang Ummi Maktum yang menanyakan Islam kepadanya (80:1-7), atau jihad Rasulullah dalam tawanan perang Badar (8:67-69) 3. Sebagai Suri Tauladan Allah mengutus para Rasul Nya dari manusia pilihan yang memiliki sifat-sifat yang mulia bisa dijadikan suri tauladan dalam kehidupan manusia (33:21/6:89-90/60:4). Tauladan dalam setiap langkah, tingkah laku, dalam perkataan dan perbuatan Tauladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan diin Allah (6:34) Tauladan dalam ketabahan dan dalam ketegangan memegang prinsip (haq).. Ketika Nabi Muhammad ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau SAW meninggalkan tugas Ilahinya, beliau menjawab : Demi Allah.. Wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas suciku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena Nya.

31 Tauladan dalam saling mencintai dan persaudaraan muslim (ukhuwwah Islamiyah) (59:9) Tauladan dalam setiap akhlaq/moral yang mulia (33:21/68:4)

H. PENGARUH RASUL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Para Rasul adalah manusia yang paling berpengaruh secara historis dalam sejarah kemanusiaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Mereka tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, akan tetapi berdasarkan wahyu Allah (53:1-4). Oleh karena itu apa yang mereka serukan berupa prinsip, falsafah hidup dan moral tidak terpengaruh oleh pendapat dan maslahat pribadi serta kelemahan manusia 2. Mereka memecahkan problem dengan metode yang syamil (menyeluruh) bukan secara parsial (Juzi) 3. Pemecahan problem yang dikemukakan para Rasul adalah sistem, metode amaliyah (realitas) yang ditunjukan oleh Zat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu tentang jiwa dan masyarakat manusia dan mengetahui jalan yang benar untuk kehidupan manusia (2:140,216) 4. Mereka adalah tauladan yang hidup, yang tercermin padanya ajaran-ajaran moral dan keyakinan yang mereka serukan (61:2-3/6:89-90) 5. Mereka langsung terjun bercampur baur dengan mengajak, menyeru dan mendidik pengikutnya (12:108/62:2) 6. Dalam memperbaiki kehidupan manusia dan meluruskan jiwanya, para Rasul menggunakan metode yang Agung yaitu: Mengikat hati manusia kepada Allah SWT, sehingga timbul perasaan takut dan tunduk kepada Allah SWT (2:231,233,282) Menghubungkan kehidupan di dunia dengan kehidupan akhirat (28:77) I. RASUL-RASUL ULUL AZMI Ulul azmi menurut bahasa artinya yang memiliki kemauan keras. Yang dimaksud dengan ulul azmi adalah para Rasul yang memiliki kesabaran yang sangat tinggi. 1. Nuh AS (33:7) 2. Ibrahim AS 3. Musa AS (42:13) 4. Isa AS 5. Muhammad SAW

32

MUHAMMAD RASULULULLAH SAW (10)(Makna Syahadat Muhammad Rasulullah, Kewajiban Seorang Muslim terhadap Rasulullah SAW, Bukti Kebenaran dan Risalah Kenabian, Ciri Khas Risalah Nabi Muhammad SAW, Pekerjaan Besar yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW)

Oleh

A. DOA NABI IBRAHIM DAN KHABAR NABI ISA AS. Al Quran telah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pengabulan doa Nabi Ibrahim AS (2:129) dan khabar Nabi Isa AS (61:6) B. MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH Syahadat Muhammad Rasulullah berarti : Membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan (53:3-4) Mentaati apa yang diperintahkan (4:59) Menjauhkan apa yang beliau larang (59:7) Sabda Beliau SAW : Apa yang aku larang jauhilah, apa yang aku perintahkan kerjakanlah (Al Hadits) Beribadah menurut syariaatnya C. KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM TERHADAP RASULULLAH SAW 1. Beriman kepadanya (4:136/7:158) Sabda baliau SAW : Demi Dzat Yang Jiwa Muhammad SAW di tangan Nya, Tidaklah mendengar seorang dari suatu ummat tentang (ajaran) ku, baik itu Yahudi atau Nasrani kemudian meninggal dan tidak beriman dengan apa yang saya bawa, kecuali ia adalah didalam neraka (Al Hadits) 2. Taat dan mengikutinya (4:80/3:31,32) Allah telah memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang mendalam bagi seseorang yang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian tidak taat dan tidak mengikutinya (25:27,29) Barangsiapa yang mentaati Allah & Rasul Nya Allah akan menyediakan baginya surga (4:13) 3. Mencintainya Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada segala sesuatu (9:23-24). Sabda beliau SAW : Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) di antara kalian kecuali saya lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia. (Al Hadits) D. BUKTI KEBENARAN DAN RISALAH KENABIAN Ada dua faedah yang bisa dipetik bila seorang mengetahui bukti benarnya kenabian Nabi Muhammad SAW 1. Memberikan keyakinan dan kepuasan akan benarnya kenabian Muhammad SAW, dengan demikian iman, cinta, taat kepadanyapun bertambah 2. Sebagai senjata yang kuat untuk menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam, berupaya syuhbat dan kebatilan terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW

33 Ada beberapa bukti yang otentik akan benarnya kenabian Nabi Muhammad SAW : Pertama : Dalil (bukti) aqliyah (rasional) 1. Al Quran Al Karim, ini tercermin pada kemukjizatan Al Quran itu sendiri 2. Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari kabilah yang bukan ahli ilmu pengetahuan dan beliau sendiri ummi (tidak bisa membaca dan menulis) (7:157-158). Apabila beliau tumbuh dan besar dari lingkungan seperti ini kemudian pengetahuannya tentang Allah dan Sifat Nya serta hukum-hukum Nya sampai mencapai tingkat tinggi, maka setiap orang yang berakal sehat akan mengakui bahwa ilmu pengetahuan tersebut diterimanya dari Zat Yang Maha Mengetahui, yaitu Allah SWT 3. Pemberitahuan beliau tentang hal-hal yang ghaib, baik pada masa yang lampau atau masa akan datang, sedangkan beliau ummi tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah belajar pada seseorang (16:103/29:48) Seperti sabdanya :Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepadaku bumi, lalu aku melihat timur dan baratnya, sesungguhnya (kekuasaan) ummatku akan sampai kepada apa yang diperlihatkan Allah kepadaku. Hal ini relevan dengan realita dan fakta yang ada, bahwa penaklukan Islam telah sampai ketimur dan barat. Pemberitahuan beliau bahwa akan jatuhnya kerajan Kisra dan Kaisar, serta pemberitahuan beliau bahwa perbendaharaan keduanya akan digunakan dijalan Allah. Sabda beliau SAW: Bila Kisra telah jatuh, tidak ada Kisra setelah itu, bila Kaisar telah jatuh, tidak ada Kaisar setelah itu, demi Zat yang ditangan Nya, harta kekayaan keduanya pasti digunakan dijalan Allah SWT. 4. Pertolongan Allah SWT dalam setiap perjalanan dawahnya seperti : Pertama : Ketika Hijrah Selamatnya Nabi Muhammad SAW dari pengepungan kaum Quraisy pada malam hijrah (36:9) Kaum Musyrik Quraisy tidak melihat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ketika berada di Gua Tsur (9:40) Selamatnya Nabi Muhammad SAW dari kerajaan Suroqoh ketika beliau SAW dan Abu Bakar menuju Madinah (HR. Muslim) Kedua : Ketika terjadi Perang Badar Ngantuknya kaum Muslimin dan ketakutannya berubah menjadi keamanan (tidak takut setelah takut) (8:11) Sedikitnya kaum kafir dalam pandangan kaum muslimin, dan banyaknya kaum muslimin dalam pandangan kaum kafir (8:44) Turunnya hujan untuk memantapkan kaki-kaki mereka dan mensucikan tubuh mereka dari hadats (8:11) Turunnya Malaikat (8:12) 5. Penjagaan Allah dari setiap usaha pembunuhan terhadap beliau : Pertama : Ketika Hijrah Selamatnya beliau SAW dari daging kambing yang beracun yang diberikan oleh Zainab binti Al Harits (HR. Bukhari) Selamatnya beliau SAW dari pembunuhan yang dilakukan oleh Yahudi. Kedua : Dalil (bukti-bukti) al Hissiriyah (yang bisa diinderai) 1. Muzijat Terbelahnya bulan (HR. Bukhari Muslim) Isra Miraj (17:1/53:9) Kayu dan batu mengucapkan salam kepadanya (HR. Tirmidzi)

34 Keluarnya air dari sela-sela tangan beliau dan bertasbihnya makanan ketika sedang dimakan (HR. Bukhari) 2. Kesaksian Kitab-kitab terdahulu seperti Taurat dan Injil (7:157/48:29) Didalam injil Yohanes di jelaskan Jika kamu mencintaiku, maka kamu akan menuruti segala peintahku/aku akan meminta kepadamu Bapak dan dia akan memberikan seorang penolong yang lain supaya ia menyertaimu selama-lamanya, yaitu ruh kenabian. Yang dimaksud penolong yang lain disini adalah Muhammad SAW, sedangkan kata-kata Supaya ia menyertaimu selama-lamanya adalah diin Islam, Al Quran dan Al Hadits. Didalam kitab Perjanjian Lama (Ulangan 33:2) Berkatalah ia Tuhan datang dari Sinar dan tertib kepada mereka dari Seir, Ia nampak bersinar dari pegunungan Paran, terus maju kemuka beserta puluhan ribu orang yang berbakti. Ini adalah kesaksian yang jelas dari kitab Taurat (Perjanjian Lama), yang artinya bahwa Allah memanggil Musa AS dan memberinya wahyu dibukit Sinai dan mengutus Isa AS dan memberinya wahyu di Sair suatu pegunungan di Quds, serta mengutus Muhammad SAW sebagai Rasul, mengumumkan kalimat Laa Ilaha Illallah, yang muncul di Makkah yang terletak diantara pegunungan Paran (seperti pegunungan Abi Qubais, Harran dsb) Makna beserta puluhan ribu orang yang suci adalah isyarat kepada Nabi Muhammad SAW ketika memasuki kota Makkah, bersama 10 ribu orang tentara 3. Kesaksian Ulama Ahli Kitab

Sebelum dutusnya Nabi Muhammad SAW, orang-orang Yahudi telah berbicara tentang kedatangan seorang Rasul. Akan tetapi setelah Rasul tersebut datang dari selain mereka, merekapun mengingkarinya (2:89), bahkan mereka mengetahui sifat-sifat Nabi terakhir sebagaimana mereka mengetahui anak mereka sendiri (2:146) Semua yang tersebut diatas merupakan bukti yang nyata/riil akan kebenaran risalah dan kenabian Muhammad SAW E. CIRI KHAS RISALAH NABI MUHAMMAD SAW Ada beberapa kriteria dan ciri khas dari risalah Muhammad SAW, yang membedakannya dari risalah sebelumnya antara lain: 1. 2. 3. 4. Penutup seluruh Risalah sebelumnya (33:40) Mengajak untuk beriman kepada risalah yang dibawa nabi-nabi sebelumnya (2:136) Universal yaitu untuk seluruh manusia (21:107/34:28/7:158) Syamil (lengkap), mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak ada suatu segi dan aspek kehidupan manusia kecuali Islam telah mengatur dan menentukan hukumnya (6:38/16:89) 5. Memiliki Metode berfikir yang obyektif. Diantara ciri khas diin Islam, bahwa Islam memiliki metode berfikir yang obyektif dan mengajak serta menganjurkan pemeluknya untuk berfikir (menggunakan otaknya) (27:59-66/16:312/21:22/4:82/52:35/67:3-4/2:170/34:46/17:36/40:81-83) Ayat Al Quran yang tertera diatas, membentuk metode berfikir yang obyektif untuk mencapai kebenaran (haq), metode tersebut adalah:

35 1. Meninggalkan taqlid buta dan warisan yang menyimpang, yang tidak ada dasarnya (2:170) 2. Tidak mengikuti suatu pemikiran sebelum diteliti kebenarannya dan relevan dengan akal sehat dan lurus, sebab penglihatan, pendengaran dan akal pikiran akan diminta pertanggungjawabannya (17:36) 3. Memperhatikan setiap urusan dengan penalaran akal sehat serta tidak mengambil suatu sikap yang terdorong oleh hawa nafsu (34:46) Oleh karena akal manusia itu terbatas, maka Islam membatasi lapangan berfikir manusia pada: 1. Berfikir dan memperhatikan ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta ini, agar ia mengetahui pencipta dan meyerahkan secara total segala urusan kepada Nya (3:190, 191/27:59-64) 2. Berfikir dan memperhatikan ayat-ayat Allah yang ada di alam ini, untuk mengetahui sunnatullah (peraturan Allah) agar bisa dimanfaatkan untuk memakmurkan bumi 3. Berfikir dan memperhatikan hikmah dari pembentukan hukum syarI (24:61) 4. Mempertahankan sunnatullah yang berlaku dalam kehidupan manusia untuk meluruskan kehidupan masyarakat manusia (48:23/13:11/30:41/17:16/7:96/6:44/8:25) 5. Memperhatikan perjalanan sejarah dan mengambil pelajaran darinya, agar terhindar dari kesalahan-kesalahan (3:137/22:46/40:21/6:11) 6. Kaya akan sumber undang-undang Ada 4 undang-undang utama Islam: Al Quran Al Karim Al Hadits Asy Syarif Ijma Qiyas 7. Sesuai dengan fitrah manusia (30:30) 8. Mudah, Islam tidak membebani manusia sesuatu diluar batas kemampuannya (22:78/2:185/4:28) 9. Contoh tauladan terhadap ajaran yang dibawanya: Menghidupkan Aqidah Tauhid (16:36/21:25) Mengakui kemuliaan manusia (17:70) Mengakui masyarakat dan keadilan (42:38/4:58) F. PEKERJAAN BESAR YANG DILAKUKAN NABI MUHAMMAD SAW Ada beberapa pekerjaan besar yang direalisir Nabi Muhammad SAW, yang tak mungkin dilakukan kecuali oleh seorang Nabi diantaranya : 1. Memusnahkan seluruh bentuk penyembahan berhala dan menggantinya dengan iman kepada Allah SWT 2. Memusnahkan kebiasaan (adat) buruk jahiliyah, dan menggantinya dengan akhlaq yang mulia dan budi pekerti yang luhur 3. Menegakkan diinul Haq dan menyempurnakannya (61:9/9:33) 4. Revolusi total terhadap terhadap hati sanubari, pemikiran dan peraturan hidup 5. Mepersatukan bangsa Arab dan mendirikan negara Islam di bawah naungan bendera Al Quran dan Hadits

36

HARI AKHIR (11)(Pengertian Hari Akhir, Urgensi Iman Kepada Hari Akhir, Bukti-bukti Hari Akhir, Dalil-dalil yang Mewajibkan Iman Kepada Hari Akhir, Pengertian Al-Quran Terhadap Hari Akhir, Nama-nama Hari Akhir, Hikmah Iman Pada Hari Akhir, Pengaruh Iman Kepada Hari Akhir, Hal-hal yang Wajib Diimani Sehubungan dengan Hari Akhir)

Oleh

A. PENGERTIAN HARI AKHIR Hari Akhir adalah hari kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta ini dimana semua manusia semenjak dari nabiyullah Adam AS sampai terjadinya hari akhir akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan semua aktifitasnya. B. URGENSI IMAN KEPADA HARI AKHIR Iman kepada hari akhir adalah masalah yang esensial dalam kehidupan ini untuk menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sempurna. Dengan iman kepada hari akhir secara benar kita terhindar dari tiga hal di bawah ini : 1. Hidup di dunia seperti hewan yang tidak mengerti hikmah kejadiannya 2. Tiadanya perhatian dan kepedulian kecuali hanya keduniaan semata-mata, berusaha dengan segala kemampuan untuk meraih kedudukan di sisi manusia dan melupakan akan pedihnya azab Allah SWT 3. Tidak sempurna Islam dan Iman seseorang tanpa meyakini kebenaran hari akhir C. BUKTI-BUKTI HARI AKHIR Sekalipun peristiwa ini sangat mengherankan orang-orang kafir bahkan mereka mengingkari adanya kebangkitan dan segala peristiwa-peristiwa yang harus dijalani manusia. Asumsi mereka sangat keliru karena bukti-bukti hari akhir dapat dibuktikan secara syariyyah, aqliyyah dan indrawi. 1. Bukti syara (67:7) 2. Bukti Indrawi. Telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan didunia ini : Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, dihidupkan kembali oleh Allah SWT hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh (2:72,73) Peristiwa nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan ditiap-tiap bagian diatas bukit lalu Allah berfirman : Panggilah! Niscaya mereka datang kepadamu dengan segera (2:260) 3. Bukti logika (aqliyah). Perhatikanlah lingkungan yang ada disekitar anda yang ada kalanya tanaman-tanaman disekitar Anda menguning, kering lalu mati. Setelah beberapa hari hujan turun kembali tumbuh dan menghijau seperti semula. D. DALIL-DALIL YANG MEWAJIBKAN IMAN KEPADA HARI AKHIR Al Quran Kalamullah memberikan banyak dalil tentang adanya dan kebenaran hari akhir. Melalui sifat-sifat Nya yang Maha Kuasa (Qudrat) sangatlah mudah mematikan, menghidupkan dan mengembalikan tubuh-tubuh yang berserakan, tulang-tulang yang remuk hancur untuk dikembalikan seperti semula (36:78,79/25:5-7/50:15/21:105/23:16)

E. PERHATIAN AL QURAN TERHADAP HARI AKHIR

37 Kalau kita memperhatikan Al Quran dengan seksama maka kita menemukan beberapa ayat yang mengandung persoalan hari akhir baik yang berhubungan langsung dengan keimanan kepada Allah maupun oleh sebab-sebab lainnya. Pertama, yang berhubungan dengan keimanan kepada Allah (2:62, 177) Kedua, oleh sebab-sebab lain (45:24) F. NAMA-NAMA HARI AKHIR Dalam Al Quran terdapat beberapa nama hari akhir : 1. Hari Akhir (2:4) 2. Hari Pembalasan (1:4) 3. Hari Baats (30:56) 4. Hari Kiamat (39:60) 5. Hari Perhitungan (14:41) G. HIKMAH IMAN PADA HARI AKHIR Semua ciptaan Allah mempunyai hikmah karena Allah tidak menjadikan sesuatu siasia belaka tanpa guna dan hikmah. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir: 1. Adanya rasa kebencian yang dalam kepada kemasiatan dan kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah di dunia dan di akhirat 2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini 3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah dengan mengharapkan maunah Nya pada hari itu. H. PENGARUH IMAN KEPADA HARI AKHIR Iman kepada hari akhir adalah masalah yang paling berat dari segala macam aqidah dan kepercayaan manusia, dari zaman purbakala sampai zaman moderen dikalangan pemikir dan filosof, karena eksistensi iman kepada hari akhir belum terlintas dipelupuk mata manusia, maka adakalanya diremehkan oleh sebagian manusia terutama mereka yang materialistis dan sekuleris. Maka dengan demikian iman kepada hari akhir mempengaruhi jiwa kepribadian manusia, seperti di bawah ini : 1. Dengan iman kepada hari akhir senantiasa memotivasi untuk beramal kebajikan dengan ikhlas mengharap ridho Allah semata 2. Senantiasa pula membendung niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya 3. Mejauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat I. HAL-HAL YANG WAJIB DIIMANI SEHUBUNGAN DENGAN HARI AKHIR Sehubungan terjadinya hari akhir, terdapat beberapa hal yang wajib pula diimani dan diyakini kebenarannya : 1. Fitnah kubur, setelah manusia mengakhiri kehidupannya di alam dunia ini, selanjutnya ia akan menuju alam kubur, menanti sampai tibanya hari kebangkitan. Dan sebagai gambaran alam ini Rasulullah SAW bersabda : Alam kubur itu adalah taman dari sebagian taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka. (HR. Turmuzi dari Abu Said Al Khudri) 2. Kiamat dan tanda tandanya. Peristiwa hari kiamat diawali dengan beberapa tanda yang dilukiskan Al Quran pada banyak ayat (22:1,2/81:1-14/54:1/39:68/82:1-5/89:2125/79:6-10) 3. Kebangkitan. Setelah kiamat tiba saatnya manusia dibangkitkan dan peristiwa ini sangat mengherankan dikalangan orang-orang musyrik (37:7,8/17:49/56:47,48/22:57/46:33/36:77-83/50:1-15)

38 4. Berkumpul. Setelah manusia dibangkitkan lalu dihimpun di padang mahsyar guna mempertanggungjawabkan perbuatannya (80:34-37/54:7,8/70:43/75:2225/39:60/10:26-27/19:85,86/20:102-104/17:97) 5. Perhitungan. Pada masa ini semua manusia menantikan keputusan hakim semesta alam, Hakim yang Maha Adil, mengadili dan memutuskan segala aktivitas manusia yang telah diperbuatnya di dalam dunia ini. Dan bagaimana pula keadaan manusia di hadapan Allah yang masa satu hari di akhirat sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia (18:49/70:4-10/20:108-111/15 92-93/41:19-24/6:130/69:19-37/17:13, 14/3:30/23:62/84:7-12/36:35) 6. Shirath (Jembatan). Dan setelah selesai hari perhitungan tibalah saatnya manusia diberikan balasan aktivitasnya kemudian ditentukan jalan yang harus dilalui oleh setiap manusia sesuai dengan perbuatannya. Diantara mereka ada yang jatuh dari shirat menuju neraka Jahanam dan ada yang selamat sampai surga bersama dengan malaikat-malaikat abror (19:71, 72). Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Lalu jembatan itu dibentangkan di atas jahanam maka aku dan umatkulah yang mula-mula melaluinya (HR Buchari dan Muslim) 7. Surga dan Neraka. Inilah yang terakhir yang wajib diimani sehubungan dengan hari akhir yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan panjang semenjak kehidupan di dunia. Dan bagi mereka yang menyerahkan diri, perbuatan, hidup dan matinya bagi Allah maka surgalah yang pantas baginya. Akan tetapi yang mengingkari semua ini dan menghambakan dirinya kepada selain Allah nerakalah tempat kembali yang pantas baginya. Naudzu billahi min zalik Sifat dan keadaan Surga : (55:46-60/52:17,28/76:12-22/15:47,48) Sifat dan keadaan Neraka : (4:56/26:91-102/38:55-64/18:29/56:51-56/40:50)

39

QODHO DAN QADAR (12)(Pengertian Hari Akhir, Dalil-dalil yang Mewajibkan Iman Kepada Qadar, Hal-hal yang Wajib Diimani Sehubungan dengan Iman, Iman kepada Qadar tidak Berarti Bahwa Seseorang tidak Memiliki Kehendak (Masyiah) terhadap Perbuatan Ikhtiyariyah, Iman Kepada Qadar tidak Berarti Bahwa Seseorang Boleh Berdalih dalam Meninggalkan Kewajiban dan Mengerjakan Kemaksiatan, Hikmah Beriman Kepada Qadar)

Oleh

A. PENGERTIAN HARI AKHIR Qadar menurut bahasa artinya ketentuan. Sedangkan menurut istilah syara artinya mengimani segala ketentuan yang berlaku di alam semesta ini, adalah ketentuan Allah SWT yang sesuai dengan ilmu dan hikmah Nya B. DALIL-DALIL YANG MEWAJIBKAN IMAN KEPADA QADAR Sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi diseluruh alam ini sudah ditentukan Allah SWT. Maka siapa saja yang tidak yakin akan semua ini berarti ia telah ingkar akan janjinya ketika ia masih di dalam rahim atau di saat ia mengucapkan kalimat syahadat. 1. Firman Allah SWT. (64:11/9:51/3:145/54:49/57:22) 2. Hadits Rasulullah SAW : .Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW, Terangkan kepadaku apakah iman itu! Rasul menjawab, Hendaklah beriman kepada Allah, Malaikat Nya, Kitab Nya, Rasul Nya, Hari Akhir dan ketentuan yang baik dan yang buruk (Qodho dan Qodar) (HR Bukhari Muslim),,,,,, C. HAL-HAL YANG WAJIB DIIMANI SEHUBUNGAN DENGAN IMAN KEPADA QADAR 1. Mengimani bahwa pengetahuan Allah SWT mencakup segala-galanya, baik yang tampak atau tersembunyi, baik yang jelas atau yang tidak jelas, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. 2. Mengimani bahwa semua yang terjadi di alam ini sudah dicatat di lauh mahfudz (22:70) 3. Mengimani bahwa semua yang ada ini akan musnah, kecuali sesuatu yang dikehendaki Allah SWT. Baik yang berkaitan dengan perbuatan Nya (28:68/3:6) atau yang berhubungan dengan perbuatan makhluk Nya (4:90/6:137) 4. Mengimani bahwa seluruh benda yang telah ada baik berupa zat, sifat, gerak dan diamnya adalah ciptaan Allah (39:62/26:2/37:96) D. IMAN KEPADA QADAR TIDAK BERARTI BAHWA SESEORANG TIDAK MEMILIKI KEHENDAK (MASYIAH) TERHADAP PERBUATAN IKHTIYARIYAH Masalah ini telah dijelaskan oleh Allah baik dalam Al Quran atau dalam kenyataan seharihari Kejelasan tentang kehendak dan kemauan manusia di dalam Al Quran (78:39/2:23) Kejelasan tentang kemampuan manusia (64:16/2:286) Menurut kenyataan, manusia mengetahui bahwa dalam dirinya mempunyai kehendak dan kemampuan yang menyebabkan ia mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Kemampuan dan kemauan akan terlaksana dengan adanya kehendak (masyiah) dan qudrah (kemampuan) dari Allah (81:28,29) Adanya alam semesta ini telah diketahui dan dikehendakinya

40 E. IMAN KEPADA QADAR TIDAK BERARTI BAHWA SESEORANG BOLEH BERDALIH DALAM MENINGGALKAN KEWAJIBAN DAN MENGERJAKAN KEMAKSIATAN Kalau masalah taqdir itu dijadikan alasan bagi seseorang yang mengerjakan kesalahan maka alasan itu adalah salah. Dengan alasan : 1. Kalau alasan karena taqdir dibenarkan maka Allah tak akan membuat siksaan bagi pelaku masiat (6:148) 2. Kalau alasan taqdir dibenarkan bagi orang yang melakukan kemaksiatan maka Allah tak akan mengutus para Rasul Nya sebagai pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira (4:165) 3. Dari hadits Rasulullah SAW yang artinya Setiap diri kalian ditulis (ditetapkan) tempatnya disurga atau di neraka. Ada seorang sahabat bertanya, Mengapa kita tidak pasrah saja, wahai Rasul? beliau menjawab, Tidak. Berbuatlah karena masingmasing akan dimudahkan pada apa yang dijadikan baginya, lalu Beliau membaca surat 92:4-7 :Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya dijalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkannya adanya pahala yang terbaik (surga) maka kami akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (HR Bukhari dan Muslim dari Ali Bin Abi Tholib) 4. Nabi sangat melarang untuk menyerahkan kepada taqdir tanpa disertai dengan usaha 5. Allah memang menyuruh dan melarang namun yang patut dituntut hanyalah batas kemampuan manusia (64:16/2:286) F. HIKMAH BERIMAN KEPADA QADAR 1. Menjadi pendorong bagi seseorang untuk melaksakan amal sholeh serta enimbulkan keberanian dalam menghadapi masalah-masalah yang besar dengan keteguhan, percaya diri dan keyakinan 2. Menimbulkan kepuasan serta ketenangan jiwa terhadap taqdir yang berlaku, tidak gelisah karena hilangnya sesuatu yang disenangi dan datang sesuatu yang tidak disukai, karena yakin seluruhnya adalah ketentuan Allah (57:22,23) 3. Sabda Nabi SAW : Sungguh menakjubkan perkara yang mukmin itu. Perkaranya semuanya baik dan tak ada pada seorang pun selain orang mukmin. Jika mendapat kegembiraan ia bersyukur itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan ia bersabar itupun baik baginya. (HR Muslim) 4. Dapat menghilangkan rasa kagum kepada dirinya di kala berhasil apa yang ia citacitakan karena yakin apa yang ia dapatkan semata-mata nilmat Allah 5. Menyandarkan kepada Allah terhadap semua hasil yang ia kerjakan karena segala sesuatu ditentukan oleh taqdir Allah 6. Tabah dalam menghadapi ujian yang datang dari Allah

41

MENGENAL MANUSIA (13)(Pengertian, Hakekat dan Asal-usul Manusia, Kedudukan Manusia, Sifat-sifat Manusia, Pedoman Hidup Manusia, Bekal Hidup Manusia, Pembagian Manusia)

Oleh

A. HAKEKAT MANUSIA DAN ASAL KEJADIANNYA 1. Dari tanah, kemudian Allah SWT maniupkan ruhnya (Qs. 32:7-8;15:28) 2. Setetes Nuthfah (32:7-9/89:6-7) Al Quran mengingatkan manusia terhadap kejadiannya yaitu setetes air hina (nuthfah) agar manusia menyembah Allah, twadlu, bersyukur dan tidak sombong (39:6) B. KEDUDUKAN MANUSIA Manusia adalah : Makhluk yang termulia (17:70) Makhluk yang paling indah bentuk dan kejadiannya (95:4) Makhluk yang diberikan kebebasan memilih dan bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk (91:7-10) Makhluk yang diberikan kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan dibekali dengan alat-alat yang mendukungnya dalam meraih iptek itu (96:1-5). Alatalat tersebut adalah : Pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati (16:78) Lisan (90:8-9/55:1-3) Pena (68:1-2/96:4) 3. Khalifah Allah SWT di bumi yang bertugas : Sebagai pemimpin yang mengatur bumi berdasarkan petunjuk dan undangundang Allah (6:65/2:30/33:72) Memakmurkan bumi dan mengeluarkan potensi yang terkandung didalamnya untuk kesejahteraan umat manusia berdasarkan petunjuk dan pertaturan Allah (11:61) Menyebarkan keadilan dan kemaslahatan (57:25/38:26) 4. Makhluk yang diberikan beban untuk beribadah kepada Allah SWT semata, ibadah yang mencakup ibadah ritual dan seluruh aspek kehidupan manusia (51:56) C. SIFAT-SIFAT MANUSIA 1. Bodoh, tidak mengetahui, aniaya (14:34/33:72) 2. Lemah (4:28) 3. Keluh kesah (70:19) 4. Kikir (70:19/17:100) 5. Melampaui batas (96:6) 6. Tergesa-gesa (17:11/21:37) 7. Putus asa (17:83/41:39) 8. Banyak menentang (18:54) 9. Enggan bersyukur (41:51/42:48/100:6-7) 10. Merasa cukup (96:6-7) 11. Sombong (17:83) 12. Hanif (30:30) 13. Memilih (2:256/10:99)

42 14. Mengabdi (2:165/51:56) 15. Cinta (2:165/3:14) 16. Berjamaah (49:13) D. PEDOMAN HIDUP MANUSIA 1. Al Quran Al Karim 2. Al Hadits Asy Syarif Aku tinggalkan dua perkara, yang apabila kamu berpegang teguh kepadanya, niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah RasulNya (Al Hadits) E. MUSUH MANUSIA 1. Syetan / Iblis (35:6/2:168-169/36:60-62) 2. Hawa nafsu (12:53/19:59) 3. Orang-orang kafir (4:101) 4. Orang yang menghalangi diinullah (7:45,11:19;4:61) 5. Thaghut (28:8/2:257) 6. Orang Munafiq (63:4) 7. Ahlul Kitab (5:82/2:120) F. BEKAL HIDUP MANUSIA Allah menciptakan manusia dan Dia mengetahui maslahat dan kebutuhannya (67:14) Allah menciptakan jasad yang membutuhkan makan dan minum, agar jasad tersebut tumbuh dan berkembang sebagaimana ia juga membutuhkan pakaian dan tempat tinggal. Dia menciptakan untuknya akal yang membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi, supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan melaksakan tugas dan menjadi kewajibannya berupa memakmurkan bumi (sebagai Khalifah-Nya) (7:74) Dia juga menciptakan untuknya ruh yang membutuhkan petunjuk dan hidayah, agar kehidupan manusia menjadi lurus di dunia dan akhirat Kemudian Allah SWT menanggung dan memenuhi seluruh kebutuhan manusia (41:10) sebab manusia tidak memiliki sesuatupun (35:13) Allah menjamin ilmu pengetahuan yang dibutuhkan akal serta membekali manusia alat dan sarana untuk mendapatkannya (2:31/16:78/96:1-5/17:12) Allah juga menjamin hidayah yang dibutuhkan oleh ruh. Maka diutuslah para Rasul dan Nabi untuk menunjuki jalan yang lurus (16:36) Semua nimat yang telah diberikan Allah diatas adalah bekal hidup manusia, agar selalu berjalan diatas rel kebenaran, agar manusia memanfaatkannya dalam rangka beribadah kepada Allah SWT (2:22) G. PEMBAGIAN MANUSIA Manusia secara umum terbagi menjadi dua golongan besar : Pertama : Manusia yang dicintai Allah SWT 1. 2. 3. 4. Al Muhsinin (Orang-orang yang berbuat ihsan) (2:195/3:134?5:13) Al Muttaqin (Orang-orang yang bertaqwa) (9:7/3:76) Ash Shobirin (Orang-orang yang sabar) (3:146) Al Mutawakkilin (Orang-orang yang bertawakal kepada Allah semata) (3:159)

43 5. At Tawwabin Wal Mutathohirin (Orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri) (9:108/2:222) 6. Al Muqsithin (Orang-orang yang adil) (5:42/49:9) 7. Al Mujahidin (orang-orang yang berperang dijalan Allah) (61:4/5:54) 8. Yang mencintai Allah SWT (3:31/5:54) 9. Yang bersikap lemah lembut terhadap orang mumin (5:54) 10. Keras (tegas) terhadap orang kafir (5:54) 11. Yang tidak takut celaan dalam menegakkan dinullah (5:54) 12. Al Muminin (Orang-orang beriman) (48:18) 13. Orang-orang yang takut kepada Allah SWT (98:8) Kedua : Manusia di benci Allah SWT 1. Al Kafirin (orang kafir) (3:32) 2. Al Munafiqin (orang-orang munafiq) (9:68/33:73) 3. Adz Dzalimin (orang-orang dzalim) (3:57,140) 4. Orang-orang yang melampaui batas (2:190/5:87) 5. Al Mufsidin (Orang-orang yang merusak) (5:64/28:77) 6. Mukhtal Fakhtur (Orang-orang yang angkuh/sombong) (28:76) 7. Al Mustaqbirin (orang-orang yang sombong) (16:23) 8. Al Faihin (Orang-orang yang membanggakan dirinya) (28:76) 9. Al Musrifin (Orang-orang yang boros, berlebihan) (6:141/7:31) 10. Orang yang berkhianat dan bergelimang dosa) (4:107/22:38) 11. Al Musyrin (Orang-orang yang musyrik) (33:73) 12. Al Fasiqin (orang-orang yang fasik) (9:96) 13. Orang-orang yang menghalangi jalan Allah (7:45)

44

SYIRIK (14)(Makna Syirik, Penyebab Syirik, Beberapa Bentuk Syirik, Pengaruh Syirik)

Oleh

A. MAKNA SYIRIK Syirik artinya menyekutukan Allah SWT dalam peribadatan dengan salah satu makhluk Nya (dengan selain Allah) B. PENYEBAB SYIRIK Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia terjerumus kepada syirik, antara lain: 1. Pengagungan yang berlebihan pengagungan terbagi menjadi dua bagian Pengagungan biasa (thobii) seperti : Pengagungan seorang anak terhadap Bapaknya (17:23-24) Pengagungan terhadap Nabi dan Rasul (4:64/24:63/49:2-3) Pengagungan seperti ini dianjurkan, bahkan diwajibkan Pengagungan yang berlebihan sehingga sampai kepada pengkultusan (taqdis) Pengagungan seperti ini yang menyebabkan timbulnya syirik seperti pengagungan terhadap : Ulama (71:21-23); Para Nabi (9:30); para Pendeta (9:31); Malaikat (6:100); Jin (37:158-159); benda-benda yang ada dilangit (41:37) 2. Bersandar kepada sesuatu yang bisa diketahui oleh panca indra (2:55/7, 138/20:87-88) 3. Mengikuti hawa nafsu (31:21/19:59/28:50/25:43/3:14) 4. Sombong (43:51/40:56/79:17-20/2:258) 5. Adanya para Thaghut yang menindas manusia dan tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah (7:59-60/7:65-66/7:73-76/14:28-30/34:31-33) C. BEBERAPA BENTUK SYIRIK Sujud kepada berhala bukanlah satu-satunya bentuk syirik. Apabila kita kembali kepada Al Quran kita akan tahu bahwa sujud kepada berhala adalah satu dari sekian banyak bentuk syirik. Diantara bentuk-bentuk syirik tersebut adalah : 1. Mendekatkan diri kepada selain Allah SWT, yaitu mendekatkan diri kepada sesuatu benda dengan berkeyakinan bahwa benda tersebut dapat mendekatkan diri sipelakunya kepada Allah SWT (39:3) 2. Memohon pertolongan (Syafaat) (10:18/39:43-44) 3. Cinta (mahabbah) dan wala (loyalitas) Wala seorang mumin wajib ditujukan hanya kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman (muminun) (5:55-57) dan tidak boleh (haram) ditujukan kepada : Yahudi dan Nasrani (5:51) Orang-orang kafir lainnya (9:23) Orang yang menentang diinullah (58:22) Orang-orang yang mengejek diinullah (5:57) Seorang mumin tidak boleh (haram) mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah (2:165/9:24). Siapa yang memberikan Walanya kepada selain Allah, Rasul dan orang-orang mumin atau mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah, berarti ia telah melakukan syirik.

45 4. Syirik dalam ketaatan dan ikutan Mengikuti selain apa yang diturunkan Allah (7:3) Mengikuti hukum yang diharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram (9:31/16:35/42:21/4:65) 5. Syirik riya (18:110) D. PENGARUH SYIRIK Ada beberapa pengaruh negatif yang disebabkan oleh syirik antara lain: 1. M