modul pkn

Download MODUL PKN

If you can't read please download the document

Upload: sidik-galford-kenedy

Post on 19-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ringkasan pkmn

TRANSCRIPT

MODULPKNLOGO SMA N 4 PGA.jpg

NAMA:RATU SALDYAKELAS:XI IPS4

SMA NEGERI 4 PAGARALAMTAHUN AJARAN 2015/2016BAB 1BUDAYA POLITIK DIINDONESIAMenurut Gabriel A. almond dan Sidney verba budaya politik adalah sikap orientasi warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam bagiannya,serta sikap terhadap peranan warga Negara didalam system itu

Terkait dengan pengertian budaya politik,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Konsep budaya politik tidak mengedepankan aspek-aspek perilaku actual (tindakan),melalui lebih menekankan pada berbagai perilaku non actual sepertiorientasi,niali-nilai,kepercayaan-kepercayaan,dan sikap

Hal-hal yang diorientasi dalam budaya politik adalah system politik,artinya pembicaraan tentang budaya politik selalu terkait dengan system politik

Budaya politik mengambarkan komponen-komponen budayamasyarakat disuatu Negara atau wilayah.jadi,bukan budaya masing-masing individu

Ada yang berpendapat bahwa budaya politik mempunyai dua komponen utama, yaitu:orientasi kognitif dan orientasi afektif(Austin ranney).ada pula yang berpendapat bahwa budayapolitik mempunyai tiga komponen utama (Gabriel A. almond dan Sidney verba),yaitu:

Orientasi kognitif:berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik,peranan dan segala kewajibannya,serta input dan outputnya.

Orientasi afektif:berupa perasaan terhadap system politik,peranannya,para actor,dan penampilannya

Orientasi evaluatif:berupa pendapat dan keputusan mengenai objek-objek politik,serta tipikal melibatkan standar nilai serta criteria yang didasarkan pada informasi dan perasaan.

Tipe budaya politikberdasarkan sikap terhadap pihak lain,meliputi:

Budaya politik militer.budaya politik ini melihat perbedaan buan sebagai usaha mencari alternatif yang lebih baik,melainkan dianggap sebagai upaya jahat dan menantang.

Budaya politik toleran.budaya politikini cenderung berfokus pada penilaian secara rasional terhadap masalah maupun ide,berusaha mencari consensus yang wajar dan selalu membuka diri terhadap kerja sama.

Tipe budaya politik berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan,meliputi:

Budaya politik absolut.budaya politik ini mempunyai sikap mental yang menganggap bahwa nilai-nilai dan kepercayaan selalu sempurna,oleh karenanya tak dapat diubah.

Budaya politik akomodatif.budaya politik ini mempunyai sikap mental yang terbuka dan bersedia menerimaberbagai hal yang dianggap berharga.

Tipe budaya politik berdasarkan orientasi politik masyarakat,meliputi:

Budaya politik parokial.budaya politik ini umumnya terdapat dalam masyarakat tradisional dan sederhana.

Budaya politik subjek.budaya politik ini dicirikan oleh adanya kepatuhan pasif masyarakat kepada pejabat-pejabat pemerintah pasif masyarakat kepada pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-undang.

Budaya politik partisipan.budaya politik ini ditandai oleh adanya orientasi eksplisit warga masyarakat terhadap system politik secara keseluruhan.

Ciri-ciri umum budaya politik parokial,meliputi antara lain:

Berlangsung dlm system tradisional yang sederhana dimana diferensiasi politik sangat minim

Tidak ada peran-peran politik yang terspesialisasi dalam masyarakat .

Frekuensi orientasi terhadap system politik secara umum,objek-objek input,objek-objek output,dan kesadaran pribadi sebagai partisipasi aktif sangat rendah bahkan nyaris tidak ada

Para subjek tidak mengharapkan apa pun dari system politik.

Tidak ada harapan-harapan perubahan substantif yang bakal dilahirkan oleh system politik.

Ciri-ciri budaya politik subjek,meliputi antara lain:

Umumnya berlangsung dalam masyarakat yang tidak memiliki struktur input yang terdiferensiasikan.

Orientasi subjek lebihbersifat afektif dan normatif daripada kognitif

Frekuensi orientasi politik terhadap system politik dan aspek output dari system itu cukup tinggi,namun frekuensi orientasi terhadap aspek input dan terhadap pribadi sebagai partisipan aktif cenderung rendah

Hubungan dengan system politik secara keseluruhan dan dengan output administratif pada dasarnya lebih merupakan hubungan pasif

Para subjek menyadari dan menerima secara pasif otoritas pemerintah.

Ciri-ciri budaya politik partisipan,meliputi antara lain:

Berlangsung dalam system modern yang kompleks dimana ada diferensiasi politik

Frekuensi orientasi politik terhadap system politik secara keseluruhan(aspek input maupun output) maupun kesadaran pribadi sebagai partisipan aktif sangat tinggi

Hubungan dengansystem politik secara keseluruhan dan dengan output administratif merupakan hubungan aktif

Para partisipan menyadari dan menyikapi otoritas pemerintah secara aktif dan krisis

Budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik yang paling rendah.budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik yang paling tinggi.hal ini dikarenakan adanya kompetensi politik masyarakat

Dalam kenyataan tidak ada satu pun Negara yang memiliki tipe budaya politik murni parokial,murni subjek,ataupun murni partisipan.adacampuran diantara ketiga tipe tersebut.kombinasi ketiga tipe budaya politik tersebut,menurut almond dan verba,tampil dalam tiga bentuk budaya politik,yaitu:

Budaya politik subjek-parokial (the parochial-subject culture)

Budaya politik subjek-partisipan (the subject-participant culture)

Budaya politik parokial-partisiapn (the parochial-participant culture)

Ada banyak pendapat mengenai budaya politik indonesia.menurut affan gafar, secara umum budaya politik Indonesia diwarnai oleh tiga ciri dominan,yaitu:

Adanya hirarki yang ketat,yaitu pemilahan tegas antara penguasa (orang besar) dan rakyat biasa (orang kecil).

Kecenderungan patronase,yaitu relasi-relasi politik yang bersifat individual antara patron (patron) dan klien (client).

Patron memiliki sumber dayaberupa kekuasaan,kedudukan/jabatan,perlindungan dan materi,sedangkan klien memiliki sumber daya berupa tenaga ,dukungan,dan kesetiaanKecenderungan neopatrimonialistik,yaitu kecenderungan untuk menyelenggarakan pemerintahan dalam kontrol langsung pimpinan negara meskipun negara merupakan lembaga politik modern yang dilengkapi dengan birokrasi modern.

Sosialisasi politik adalah proses dimana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.proses tersebut hakikatnya merupakan upayamembelajari nilai-nilai atau budaya politik masyarakat.beberapa segi penting dalam sosialisasi politik adalah:

Sosialisasi politik pada dasarnya adalah proses belajar,baik dari pengalaman maupun pola-pola tindakan

Sosialisasi politik memberikan indikasi umum hasil belajar tingkahlaku politik individu dan kelompok berkenaan dengan pengetahuan,nilai-nilai,dan sikap-sikap politik tertentu.

Sosialisasi politik tidak hanya berlangsung pada fase anak-anak dan remaja,melainkan berlangsung sepanjang hayat

Sosialisasi politik memberikan penjelasan mengenai tingkah laku politik masyarakat,karenanya merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas politik

Fungsi sosialisasi politik adalah:

Membentuk dan mentrasmisikan kebudayaan politik suatu bangsa

Memelihara kebudayaan politik suatu bangsa

Mengubah kebudayaan politik suatu bangsa

Dari segi metode penyampaian pesan ,ada dua macam sosialisasi politik,yaitu:

Pendidikan politik:yaitu, proses dialogis yang bertujuan agar anggota masyarakat mengenal dan mempelajarinilai-nilai,norma-norma,dan simbol-simbol politik negaranya.

Indoktrinasi politik:yaitu,proses sosialisasi yang dilakukan untuk memobilitasasi dan memanipulasi warga masyarakat agar menerima nilai,norma,dan simbol politik

Ada enam agen sosialisasi politikyaitu:

Keluarga.keluarga merupakan agen pertama dalam pembentukan nilai-nilai politik bagi seorang individu.

Sekolah.sekolah memberi pengetahuan kepada kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka didalamnya.

Kelompok pergaulan.kelompok pergaulandapat berupa kelompok bermain,kelompok persahabatan,dan kelompok kerja.

Tempat kerja.dalam hal ini,terutama adalah organisasi-organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan,seperti serikat-serikat kerja,serikat buruh,dan sejenisnya

Media massa.melalui media massa masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi politik.

Kontak-kontak politik langsung.yaitu,pengalaman nyata seseorang dalam kehidupan politik.

Ada dua sifat sosialisasi politik,yaitu:

Sosialisasi politik laten:berlangsung dalam bentuk transmisi informasi,niali-nilai atau perasaan terhadap peran,input dan output system sosial(misalnya keluarga) yang mempengaruhi sikap terhadap peran,input,dan output system politik

Sosialisasi politik manifest:berlangsung dalam bentuk transmisi informasi,nilai-nilai atau perasaan terhadap peran,input, dan output system politik

Partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan dalam pemerintahan) berdasarkan kesadaran sendiri guna mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

Partisipasi politik bisa dilakukan dengan cara-cara konvensional seperti:

Memberikan suara dalam pemilu

Terlibat dalam kampanye

Membentuk dan bergantung dalam organisasi kemasyarakatan

Melakukan diskusi politik,dan

Melakukan komunikasi pribadi dengan aktifis politik atau pejabat pemerintahan.

BAB 2BUDAYA DEMOKRASI MENURUTCIVIL SOCIETYSetiap warga Negara dalam sistem politik demokrasisemestinya meghidupi budaya demokrasi.budaya demokrasi adalah pola-pola sikap dan orientasi politik yang bersumber pada nilai-nilai dasar demokrasi

Nilai-nilai dasar budaya demokrasi meliputi: kebebasan,persamaan,solidaritas,kerja sama,keberagaman,toleransi,kejujuran,penalaran,keberadaban,kemanfaatan,dan consensus

Kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan atas berbagai alternatif yang tersedia

Persamaan adalah pandangan bahwa manusia itu sesungguhnya sama derajat (dignity of man as human being),karena itu manusia memiliki persamaan hak dan kewajiban dalam Negara

Solidaritas adalah kesediaan atas dasar kesukarelaan untuk memperhatikan kepentingan pihak lain dan bekerja sama dengan pihak lain.

Kerja sama adalah kesediaan untuk menyumbangkan kemampuanterbaik yang dimiliki serta saling membantu dalam mengatasi berbagai masalah bersama demi terwujudnya kebaikan bersama.

Keberagaman adalah kesediaan untuk menghargai keberbedaan atau kebhinekaan yang ada dalam kehidupan bersama (kebhinekaan suku,ras,agama,budaya,keyakinan politik,ataupun golongan).

Toleransi adalah kesediaan untuk menenggang (menahan diri,berssikap sadar,memberikan dan berhati lapang) terhadap pihak lain yang memiliki sikap hidup (pendapat,pandangan,keyakinan,perilaku,kebiasaan) berbeda atau bahkan bertentangan dengan sikap hidup yang dianut diri sendiri

Kejujuran adalah kesediaan untuk menyatakan kebenaran.

Penalaran adalah kesediaan untuk mengedepankan perlunya penjelasan rasional terhadap berbagai hal yang terkait dengan kehidupanbersama.

Keberadaban adalah kesediaan untuk mengutamakan kesantunan

Kemanfaatan adalah kesediaan untuk senantiasa mempertimbangkan manfaat konkret bagi kehidupan bersama.

konsensus adalah kesediaan untuk selalu berusaha mencari titik temu diantara pandangan yang berbeda/bertentangan

civil society adalah jaringan kerja yang kompleks dari organisasi-organisasi yang dibentuk secara sukarela,yang berbeda dari lembaga-lembaga Negara yang resmi,dan yang bertindak secara mandiri atau dalam kerja sama dengan lembaga-lembaga Negara,serta menghormati aturan hukum yang berlaku dan nilai-nilai bersama.

Civil society mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

Lahir atau prakarsa warga masyarakat sendiri,bukan penguasa Negara

Keanggotaannya bersifat sukarela,atau atas kesadaran masing-masing anggota

Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya).

Mandiri terhadap kekuasaan Negara

Tunduk pada aturan hukum yang berlaku dan nilai-nilai bersama.

Ada dua fungsi utama civil society,yaitu: memberdayakan masyarakat dan menimbangi/mengontrolpenggunaan kekuasaan Negara.demokrasi akan bertahan dan berfungsi dengan baik manakala ada civil society yang kuat,yang mampu melaksanakan kedua fungsinya secara seimbang.

Pasang surut demokrasi diindonesia setidaknya bisa dipilah menjadi empat masa,sebagai berikut:

Demokrasi liberal/parlementer(17 agustus 1950-5 juli 1959)

Demokrasi terpimpin (5 juli 1959-1965)

Demokrasi ala orde baru (1966-1998)

Demokrasi pasca orde baru (1998-sekarang)

Hal-hal positif selama berlakunya system demokrasi liberal,antaralain adalah:

Badan-badan pengadilan dalam menjalankan fungsinya

DPR berfungsi dengan baik.

Pers bebas sehingga banyak variasi isi media sosial

Pemerintah berhasil melaksanakan program-program

Jumlah sekolah berthambah dengan pesat

Pemerintah berhasil mengatasi pemberontakan-pemberontakan seperti gerakan merapi-merbabu complex (MMC),republic Maluku selatan(RMS),dan DI/TII jawa barat

Sedikit sekali terjadi ketegangan antarumat beragama.

Minoritas tionghoa mendapat perlindungan efektif dari pemerintah

Indonesia mendapat nama baik didunia internasional sebagai pemimpin gerakan non-blok,karena berhasil menyelenggarakan konferensi asia-afrika (KAA) dibandung pada bulan april 1957.

Hal-hal negative yang terjadi selama berlakunya demokrasi parlementer/liberal,antara lain:

Pendeknya usia (masa kerja) kabinet menyebabkan banyak kebijakan jangka panjang pemerintah tidak dapat terlaksana.

Ada ketidakserasian hubungan dalam tubuh angkatan bersenjata sesudah terjadinya peristiwa 17 oktober 1952.

Masa kegiatan kampanye pemilu yang berkepanjangan (1953-1955) mengakibatkan meningkatnya ketegangan dimasyarakat.

Kebijakan beberapa perdana menteri cenderung bersifat menguntungkan partainya sendiri

Sering terjadi pengantian pejabat pemerintahan atas dasar pertimbangan kepentingan partai politik yang sedang berkuasa

Pemerintah pusat mendapat tantangan dari daerah-daerah ,misalnya tampak dalam pemberontakan PRRI (disumatera) dan permesta (disulawesi)

Kabinet pada masa demokrasi liberal,yaitu:kabinet natsir(6 september 1950-27 april 1951).merupakan kabinet pertama yang memerintah pada masa demokrasi liberal

kabinet soekiman-soewiryo (27 april 1951-3 april 1952).Kabinet ini merupakan Kabinet koalisi masyumi-PNI

Kabinet wilopo (3 april 1952-3 juni 1953).Kabinet ini merintis system zaken Kabinet(terdiri dari para ahli dibidangnya)

Kabinet ali sastroamijoyo I (31 juli 1953-12 agustus 1955).merupakan kabinet terakhir sebelum pemilihan umum.

Kabinet burhanudin harahap dari masyumi (12 agustus 1955-3 maret 1959)

Kabinet ali sastroamijoyo II (20 maret 1955-14 maret 1957),merupakan Kabinet koalisi antara PNI,Masyumi,dan NU

Kabinet juanda(9 april 1957),merupakan zaken Kabinet.

Hal-hal positif pada masa orde baru,antara lain:

Adanya stabilitas politik dan keamanan

Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.

Hal-hal negatif dalam masa demokrasi orde baru,antara lain adalah:

Pembatasan hak-hak politik rakyat.

Pemusatan kekuasaan ditangan presiden.

Pemilu yang tidak demokratis.

Pembentukan lembaga ekstrakonstitusional.

Pengekangan kehidupanpers.

Korupsi,kolusi,dan nepotisme (KKN)

Pelanggaran HAM

Pemilihan umum dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu:Cara langsung,dimana rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk dibadan-badan perwakilan rakyat.

Cara bertingkat,dimana rakyatterlebih dulu memilih wakilnya(senat),lantas wakil rakyat itulah yang memilih wakil rakyat yang akan duduk dibadan-badan perwakilan rakyat.

Pemilu 1955 merupakan pemilu demokratis pertama yang dilaksanakan diindonesi.pada masa itu,puluhan partai dan calonperseorangan menjadi kontestan pemilu.rakyat bisa memilih sesuai aspirasi politik mereka.

Budaya demokrasi semestinya menjadi cara hidup setiap warga Negara,diberbagai lingkungan kehidupan.

Budaya demokratis dapat dipelajari dan dibiasaka.hal itu bisa dimulai dari lingkungan yang paling kecil,yaitu keluarga,selanjutnya,perlu ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.

BAB 3Keterbukaan dankeadilan dalamBerbangsa dan bernegaraIstilah transparan (keterbukaan) berasal dari kata bahasa inggris transparent yang secara harfiah berarti:jernih,tembus cahaya,nyata,jelas,mudah dipahami,tidak ada kekeliruan,tidak ada kesangsian atau keragu-raguan.

Istilah keterbukaan menunjuk pada tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas,mudah dipahami,dan tidak disangsikan lagi kebenarannya.

Dalam arti luas,governance atau kepemerintahan adalah kegiatan kepengurusan,pengelolaan,pengarahan,pembinaan,penyelengaraan berbagai bidang kehidupan masyarakat termasuk pemerintahan.oleh sebab itu,muncul istilah seperti public governance,private governance,dan corporate governance.

Kelembagaan governance meliputi tiga ranah,yaitu Negara (state),sector swasta (private sector),dan masyarakat (society) yang saling berinteraksi dalam menjalankan fungsinya masing-masing.

Menurut masyarakat transparansi Indonesia (MTI),prinsip-prinsip good governance meliputi Sembilan hal,yaitu:

Partisipasi masyarakat :semua warga masyarakat mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan,baik secara langsung maupun tak langsung (melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka).

Tegaknya supremasi hokum :hukum termasuk didalamnya hukum-hukumyang menyangkut hak asasi manusia bersifat adil dan diberlakukan kepada setiap orang tanpa pandang bulu.

Keterbukaan :seluruh informasi mengenai proses pemerintahan,lembaga-lembaga,dan berbagai informasi lain dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan,dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

Peduli pada stakeholder :lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan tanpa diskriminasi.

Berorientasi pada konsenstus :berusaha seoptimal mungkin menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh mengenai apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat ,bila kemungkinan,termasuk konsensus mengenai kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

Kesetaraan :semua wargamasyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.

Efektivitas dan efisiense :proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga mampu menggunakan sumber-sember daya yang ada seoptimal mungkin untuk membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat.

Akuntabilitas :para pengambil keputusan (dipemerintah,sector swasta,dan organisasi-organisasi masyarakat) bertanggung jawab kepada masyarakat maupun lembaga-lembaga yangberkepentingan.

Visi strategis :para pemimpin dan masyarakat memiliki:(a) perspektif yang luas dan jauh kedepan mengenai tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia,(b) kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut,(c) pemahaman atas kompleksitas kesejarahan,budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.

Empat unsur utama pemerintahan demokrasi itu adalah:

Pemilihan umum yang bebas dan adil

Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab

Jaminan hak-hak politik dan sipil

Adanya suatu masyarakat demokratis atau berkeadaban.

Ada empat hal penting terkait dengan kebebasan informasi,yaitu:

Tidak semua informasi merupakan bahan yang bebas dipublikasikan.

Penjabaran mengenai informasi yang bebas harusdirumuskan dengan jelas.

Pembatasan atas kebebasan informasi menyangkut: (a) kepentingan nasional/keamanan Negara (militer,ekonomi,keuangan),(b) kerahasiaan pribadi warga masyarakat.

Pelanggaran atas pengecualian atas hak atas kebebasan informasi yang diberi sanksi pidana harus dirumuskan dengan teliti dan tegas.

Istilah keadilan berasal dari kata adil yang berarti:tidak berat sebelah,tidak memihak,berpihak kepada yang benar,sapatutnya,tidak sewenang-wenang.dari beberapa definisi dapat disimpulkan:

Keadilan adalah hal yang berkenaan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia.

Keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Perlakuan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih,melainkan,semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Ada beberapa macam keadilan,yaitu:

Keadilan komutatif (iustitia commutativa)

Keadilan distributif (iustatia distributiva)

Keadilan vindikatif (iustatia vindicativa)

Keadilan kreatif (iustatia creativa)

Keadilan protektif (iustatia protectiva)

Keadilan legal (iustatia legalis).

Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya,dimana yang diutamakan adlah objek tertentu yang merupakan hak dari seseorang.keadlian komutatif berkenaan dengan hubungan antarorang/antarindividu.disini ditekankan agar prestasi sama nilainya dengan kontra prestasi.

Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya,dimana yang menjadi subjek hak adalah individu,sedangkan subjek kewajiban adalah masyarakat.

Keadilan legal adalah keadilan berdasarkan undang-undang.

Keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau dendasebanding dengan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan.

Keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya.

Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan proteksi atau perlindunagn kepada pribadi-pribadi.

Keadilan sosial adalh keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur proses-proses ekonomis,politis,sosial,budaya,dan ideologis dalam masyarakat.

Menurut Miriam budiardjo,ada lima lembaga yang diperlukan untuk mengupayakan adanya jaminan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara,yaitu:

Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab

Dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan kepentingan-kepentingan dalam masyarakat.

Organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik.

Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.

System peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan keadlian.

Menurut undang-undang nomor 28 tahun 1999 (tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas darikorupsi,kolusi,dan nepotisme) penyelenggaraan Negara dilaksanakan berdasarkan asas keterbukaan,yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,jujur,dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,golongan,dan rahasia negara.

Keterbukaan dalam penyelenggaraan Negara tidak bisa terwujud dengan sendirinya,dengan menyandarkan pada niat baik pemerintahan.niat baik pemerintah bisa hilang bersama dengan berlalunya waktu.perilaku birokrasi pemerintah dinegara mana pun cenderung menutup-nutupi kegiatan-kegiatan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam selubung kerahasiaan dan prosedur-prosedur yang buram.

mewujudkan penyelenggaraan pemeritahan yang terbuka juga tak bisa disandarkan pada kebebasan pers.sebab,pers yang bebas pun belum tentu mampu menyajikan informasi secara memadai,informasi yang diperolehnya seringkali tidak akurat.

Guna mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka,diperlukan perundang-undangan mengenai kebebasan informasi.perundang-undangan ini setidaknya berisi ketentuan hukum yang:

Mewajibkan pemerintah untuk bersikap terbuka.

Menjamin hak publik untuk memiliki akses terhadap berbagai dokumen pemerintah.

Mewajibkan agar rapat-rapat lembaga-lembaga publik dilakukan secara terbuka,

Memberi jaminan kepada mereka yang mengungkapkan adanya ketidakberesan dalam tubuh pemerintah.

Memungkinkan adanya sumber informasi alternatif,yang bisa dimanfaatkan oleh parlemen,pemerintah ataupun publik.

Memberikan rincian yang sangat jelas mengenai pengecualian terhadap kebebasan informasi.

Mengingat pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,sudah semestinya masyarakat memiliki daya apresiasi yang tinggi terhadap soal keterbukaan itu.

Peningkatan jumlah keadilan tidak cukup bila hanya dipercayakan pada lembaga-lembaga yang bertugas menjamin terselenggaranya keadilan.selain keberadaan lembaga-lembaga tersebut,diperlukan pula adanya perilaku positif dan partisipasi masyarakatdalam upaya peningkatan jaminan keadilan.