modul perpajakan 1 prodi akuntansi upjocw.upj.ac.id/files/handout-acc106-modul-perpajakan-1.pdf ·...

54
MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan YME karena atas rahmatNya penyusun dapat menyelesaikan Modul Perpajakan 1. Modul ini berisikan kumpulan soal terpilih untuk mata kuliah Perpajakan 1. Penyusun berharap modul ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat membantu untuk lebih memahami materi Perpajakan 1 serta dapat menambah kemahiran dan keahlian dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan selamat mempelajari Modul Laboratorium Perpajakan 1. Selamat Mencoba, Penyusun

Upload: phamdan

Post on 04-Feb-2018

455 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan YME karena atas rahmatNya penyusun dapat

menyelesaikan Modul Perpajakan 1. Modul ini berisikan kumpulan soal terpilih untuk mata

kuliah Perpajakan 1.

Penyusun berharap modul ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat membantu

untuk lebih memahami materi Perpajakan 1 serta dapat menambah kemahiran dan keahlian

dalam menyelesaikan beberapa variasi soal.

Penyusun mengucapkan terima kasih dan selamat mempelajari Modul Laboratorium

Perpajakan 1.

Selamat Mencoba,

Penyusun

Page 2: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… 2 Pengantar Perpajakan ………………………………………………………………………………………… 3 NPWP dan NPPKP ………………………………………………………………………………………… 6 Surat Pemberitahuan (SPT) ………………………………………………………………………………………… 8 Pembukuan dan Pencatatan ………………………………………………………………………………………… 15 PPh 21 ………………………………………………………………………………………… 22 PPh 22 ………………………………………………………………………………………… 32 PPh 23 ………………………………………………………………………………………… 38 PPh 24 ………………………………………………………………………………………… 44 PPh 15 ………………………………………………………………………………………… 45 PPh 25 ………………………………………………………………………………………… 52

Page 3: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

3

Pengantar Perpajakan

Conceptual Framework for Financial Reporting

Definisi pajak menurut UU No.28 tahun 2007 : Pajak adalah kontribusi wajib kepada

negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yg bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Fungsi pajak :

o Fungsi Penerimaan (Budgetair) : berfungsi sebagai sumber dana yang

diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah

o Fungsi Mengatur (Reguler) : berfungsi sebagai alat untuk mengatur/melaksanakan

kebijakan di bidang sosial ekonomi

Pengelompokkan pajak :

o Menurut golongan :

Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh

wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau

pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: Pajak Pertambahan

Nilai (PPN)

o Menurut sifat :

Pajak subyektif, yaitu pajak yang yang pengenaannya memerhatikan keadaan

diri Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaaan

subyeknya. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

Pajak obyektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan obyeknya baik

berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan

timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi

subyek pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB)

o Menurut lembaga pemungut :

Pajak Pusat, yaitu pajak yg dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN, PPnBM,

BPHTB serta Bea Materai.

Pajak Daerah, yaitu pajak yg dipungut oleh pemerintah daerah (propinsi,

kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak

daerah dibedakan menjadi pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota.

Page 4: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

4

Sistem pemungutan pajak

o Official Assessment System : sistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang.

o Self Assessment System : sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

o Withholding System : sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk

menentukan besarnya pajak terutang.

Cara pemungutan pajak

o Stelsel nyata (riil stelsel) : pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan)

yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun

pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.

o Stelsel anggapan (fictive stelsel) : pengenaan pajak didasarkan pada suatu

anggapan yang diatur oleh undang-undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun

dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah

dapat ditetapkan besarnya pajak terutang untuk tahun pajak berjalan.

o Stelsel campuran : merupakan perpaduan antara Fictive Stelsel dengan Riil Stelsel.

Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung dengan anggapan penghasilan sama

dengan tahun sebelumnya, kemudian diakhir tahun pajak akan dikoreksi

berdasarkan objek yang sesungguhnya.

Asas pemungutan pajak.

o Asas menurut falsafah hukum, hukum pajak harus berdasarkan pada keadilan.

o Asas yuridis. Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang.

o Asas Ekonomi. Pemungutan pajak tidak menggangu kehidupan ekonomi

masayarakat.

o Asas untuk memungut Pajak Penghasilan :

Asas sumber : negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang

bersumber atau berasal dari wilayahnya tanpa memperhatikan di mana tempat

tinggal Wajib Pajak apakah di wilayahnya atau di luar wilayahnya.

Asas domisili : Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak

atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang berdomisili atau bertempat tinggal di

wilayahnya baik atas penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun dari

luar negeri.

Asas kebangsaan : Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan

dengan status kewarganegaraan atau kebangsaan seorang Wajib Pajak.

Page 5: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

5

Tarif Pajak

o Tarif pajak sebanding/proporsional

Tarif berupa prosentase tetap, terhadap berapapun jumlahnya yang dikenai

pajaksehingga besarnya pajak terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang

dikenai pajak.

o Tarif pajak tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap terhadap berapapun jumlnya yang dikenai pajak

sehingga besarnya pajak yang terutang.

o Tarif pajak progresif

Tarif pajak yang prosentasenya semakin besar apabila jumlah yang menjadi dasar

pengenaan pajak semakin besar.

o Tarif pajak degresif

Tarif pajak yang prosentasenya semakin kecil apabila jumlah yang menjadi dasar

pengenaan pajak semakin besar.

Page 6: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

6

NPWP dan NPPKP

Conceptual Framework for Financial Reporting

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Surat Keterangan Terdaftar Surat Pengukuhan Pengusaha Kena

Pajak (SPPKP)

Page 7: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

7

Latihan :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Subyek Pajak Dalam Negeri Orang Pribadi dan

Subyek Pajak Dalam Negeri Badan!

2. Sebutkan siapa saja yang bukan merupakan subyek pajak!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)!

4. Sebutkan fungi NPWP!

5. NPWP dapat dihapus oleh Dirjen Pajak jika memenuhi 2 kriteria. Sebutkan kedua

kriteria tersebut!

6. Sebutkan ancaman hukuman yang akan diberikan jika terbukti menyalahgunakan

NPWP dan NPPKP yang merugikan negara!

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

(NPPKP)!

Page 8: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

8

Surat Pemberitahuan (SPT)

1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21 termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

200 Tahunan PPh Pasal 21 untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21.

401 PPh Final Pasal 21 Pembayaran Sekaligus Atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pesangon

untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 pembayaran sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pesangon.

402 PPh Final Pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para pensiunnya

untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para pensiunnya.

2. Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 22 untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

900 Pemungut PPh Pasal 22 untuk pembayaran PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Pemungut.

3. Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 Impor

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 22 Impor

untuk pembayaran pajak yang harus disetor yang tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 22 atas transaksi impor termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

199 Pembayaran Pendahuluan skp PPh Pasal 22 Impor

untuk pembayaran pajak sebelum diterbitkan surat ketetapan pajak PPh Pasal 22 Impor.

300 STP PPh Pasal 22 Impor untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang tercantum dalam STP PPh Pasal 22 atas transaksi impor.

Page 9: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

9

4. Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 23 untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor (selain PPh Pasal 23 atas dividen, bunga, royalti, dan jasa).

101 PPh Pasal 23 atas Dividen untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas dividen.

102 PPh Pasal 23 atas Bunga untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas bunga.

103 PPh Pasal 23 atas Royalti untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas royalti.

104 PPh Pasal 23 atas Jasa untuk pembayaran PPh Pasal 23 yang harus disetor atas jasa.

5. Kode Akun Pajak 411125 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi

6. Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 25/29 Badan

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Orang Pribadi yang terutang.

200 Tahunan PPh Orang Pribadi

untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

Kode Jenis Setoran

Jenis Setoran Keterangan

100 Masa PPh Pasal 25 Badan untuk pembayaran Masa PPh Pasal 25 Badan yang terutang.

200 Tahunan PPh Badan

untuk pembayaran pajak yang masih harus dibayar yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan.

Page 10: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

10

Surat Setoran Pajak (SSP)

Page 11: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

11

Surat Pemberitahuan (SPT)

SPT PPh 21 Orang Pribadi (1770SS)

PERHATIAN :

▪ SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN

▪ - ….

NPWP I.01 : - -

NAMA WAJIB PAJAK I.02 :

TK/ K/ K/I/

(Diisi jumlah PTKP dari Formulir 1721-A1 angka 17 atau 1721-A2 angka 16)

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN YANG DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK

Saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas adalah benar, lengkap, jelas.

P.01 - -

TANDA TANGAN

2 Pengurangan

2 0

1 A.01

DIREKTORAT JENDERAL PAJAKH.03

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

SPT TAHUNANPAJAK PENGHASILAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

TAHUN PAJAK

1770 SSISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

* Apabila terdapat Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri, Waj ib Pajak harus melampirkan asli SSP lembar ke-3

H.02

PERNYATAAN

dd mm yyyy

12

4

5 Pajak Penghasilan Terutang

6 Pajak Penghasilan yang telah Dipotong oleh Pihak Lain

10

Penghasilan Kena Pajak ( 1 - 2 - 3 )

Jumlah Keseluruhan Harta yang Dimiliki pada Akhir Tahun Pajak

Jumlah Keseluruhan Kewajiban/Utang pada Akhir Tahun Pajak

7

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

▪BERI TANDA 'X' PADA

Pajak Penghasilan yang harus Dibayar Sendiri *

4 A.07

C.02

11 C.0111

12

C

DIISI OLEH PETUGAS KPP

BARCODE DITEMPEL DISINI

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

DAFTAR HARTA DAN KEWAJIBAN

Penghasilan Tidak Kena Pajak 3 A.06

Dasar Pengenaan Pajak/Penghasilan Bruto Pajak Penghasilan Final

Pajak Penghasilan Final Terutang

Penghasilan yang Dikecualikan dari Objek Pajak

( 5 - 6 )

Pajak Penghasilan yang Lebih Dipotong

B.03

a.

A.03

8

9 B.029

8 B.01

B

A.12

2 A.02

5 A.08

b.

A.10

A.11

10

7

3

IDE

NT

ITA

S

WA

JIB

PA

JA

K

H.01 SPT PEMBETULAN KE

PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan dan Penghasilan Netto dalam Negeri Lainnya

(Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 angka 13 atau 1721-A2 angka 13)

Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal

A.

1

6 A.09

A.04 A.05

Page 12: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

12

SPT PPh 22

SPT Normal

SPT Pembetulan Ke-

/

1. NPWP : -

2. Nama :

3. Alamat :

1. Badan Usaha Industri/Eksportir

2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah

3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan

Tertentu Yang Ditunjuk

4. Nilai Impor Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai*)

a. API

b. Non API

5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai)

6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha

Selain Pertamina

a. SPBU/Agen/Penyalur (Final)

b. Pihak lain (Tidak Final)

7. ………………………………………………………………………………

*) Coret yang tidak perlu

1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan

Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).

2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar

(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).

3. SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar

(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).

4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).

7. Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).

8. Surat Kuasa Khusus.

SPT Masa Diterima:

Langsung dari WP

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama 2 0

NPWP -

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.02

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya

beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

tanggal tahunbulan

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Tang

gal

tanggal bulan tahun

Diisi Oleh Petugas

Terbilang …………………………….…………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..………………

BAGIAN C. LAMPIRAN

411122/100

411122/100

411122/100

(1)

411122/100

411122/100

Uraian

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

Masa Pajak

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 22

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

JUMLAH

411122/401

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

(2) (3)

411122/403

(4)

PPh yang Dipungut

(Rp)KAP/KJS

Nilai Objek Pajak

(Rp)

411122/100

Page 13: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

13

SPT PPh 23

SPT Normal

SPT Pembetulan Ke-

/

1. NPWP : -

2. Nama :

3. Alamat :

1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong

1.

2.

3.

4.

5.

6.

a. Jasa Teknik

b. Jasa Manajemen

c. Jasa Konsultan

d. Jasa lain :****)

1) …………………………...………………………………………………………………………

2) …………………………...………………………………………………………………………

3) …………………………...………………………………………………………………………

7.

2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

1. Surat Setoran Pajak : lembar. 4. Surat Kuasa Khusus.

2. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. 5. Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih

3. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

dan/atau Pasal 26 : lembar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta SPT Masa Diterima:

lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas. Langsung dari WP

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama 2 0

NPWP -

Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.03 Lampiran IV.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 53/PJ/2009

411127/100

411127/100

411127/104

411127/100

Premi asuransi/reasuransi

Penghasilan dari pengalihan saham

Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak 411127/105

411127/100

Keuntungan karena pembebasan utang

Penjualan harta di Indonesia

Dividen

Bunga

Royalti

Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan harta

Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan

Hadiah dan penghargaan

Pensiun dan pembayaran berkala

Premi swap dan transaksi lindung nilai

411124/104

dengan PMK-244/PMK.03/2008 :

Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai

Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***) 411124/100

411127/100

411127/102

411127/103

411124/100

411124/102

(2)

Bunga **)

KAP/KJSUraian

….…………………………….……………….……….….………….………….……

Hadiah dan penghargaan

Royalti

JUMLAH

Terbilang …………………………………………………………….…………………………………………….………………………..…………………………

411124/101

411124/103

411127/101

(4)

Tanda Tangan & Cap

**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP. ****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.

411127/102

Terbilang ……………..…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………

411124/104

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri. ***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

JUMLAH

(3)

411127/100

411127/100

(1)

411124/104

Jumlah Penghasilan

Bruto

(Rp)

Perkiraan

Penghasilan

Neto (%)

PPh yang Dipotong (Rp)

(1)

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

(3) (4)(2)

KAP/KJS

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

Uraian

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26

Masa Pajak

Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)

Dividen *)

(5)

tanggal

BAGIAN C. LAMPIRAN

bulan tahun

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

tanggal bulan tahun

Diisi Oleh Petugas

Tan

ggal

Page 14: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

14

Latihan :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan (SPT)!

2. Kapan batas waktu penyampaian SPT?

3. Kriteria apa saja yang menyebabkan SPT dianggap tidak disampaikan?

4. Sebutkan denda (sesuai SPT masing-masing) apabila menyampaikan SPT lewat dari

waktu yang telah ditentukan!

5. Apabila WP membayar pajak melewati batas waktu yang telah ditentukan, sanksi

administrasi apa yang akan dikenakan dan berapa besarannya?

6. Sebelum menyampaikan SPT, WP harus membayar pajak terlebih dahulu. Surat apa

yang digunakan untuk membayar pajak, berapa rangkap harus disiapkan dan untuk

siapa saja masing-masing rangkap tersebut?

7. Andi melaporkan SPT PPh Orang Pribadi tahun 2014 pada tanggal 5 April 2015. Sanksi

administrasi apa yang akan dikenakan terhadap Andi dan berapa besarannya?

8. PPh pasal 23 masa Januari 2016 baru dibayarkan PT.A pada tanggal 30 Mei 2016.

Hitunglah bunga pajak yang harus dibayar PT.A atas keterlambatan pembayaran pajak

tersebut!

9. PT. ABC akan membayar PPh Pasal 23 atas jasa sebesar Rp 3.540.000 untuk bulan

Maret 2016. Buatlah SSP nya!

10. PT. ABC akan membayar pajak tersebut di atas (no.9) pada tanggal 10 April 2016,

tetapi tanggal 10 April 2016 adalah hari Sabtu. Hari dan tanggal berapa PT. ABC bisa

membayar pajak?

Page 15: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

15

PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk

mengumpulkan data dan informasi keuangan yg meliputi harta, kewajiban, modal,

penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa,

yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi

untuk periode Tahun Pajak tersebut.

Wajib melakukan pembukuan :

WP Badan

WP OP yang peredaran bruto per tahun ≥ Rp 4.800.000.000

Pencatatan harus dapat menggambarkan antara lain:

Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yg diterima

dan/atau diperoleh;

Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang

pengenaan pajaknya bersifat final.

Wajib melakukan pencatatan :

WP OP yang peredaran bruto per tahun < Rp 4.800.000.000

10 Ibukota propinsi : Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,

Denpasar, Manado, Makassar, Pontianak.

Lampiran I

Keputusan Dirjen Pajak

Nomor : KEP-536/PJ./2000

Tanggal : 29 Desember 2000

DAFTAR PERSENTASE NORMA PENGHITUNGAN

UNTUK PEREDARAN USAHA, PENERIMAAN BRUTO

PEKERJAAN BEBAS KURANG DARI Rp. 600.000.000,00

N

NO.

URUT

KODE JENIS USAHA

WAJIB PAJAK

PERSEORANGAN

10

IBU

KOTA

PROP

KOTA

PROP

LAINNYA

DAERAH

LAINNYA

10000 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN,

PERBURUAN DAN PERIKANAN

1. 11000 Pertanian tanaman pangan 15 15 15

2. 12111 Kelapa dan kelapa sawit 11.5 11 10

3. 12113 Kopi 11.5 11 10

4. 12131 Tembakau 11.5 11 10

5. 12132 Teh 11.5 11 10

6. 12141 Pertanian tanaman karet 11.5 11 10

7. 12161 Tebu 11.5 11 10

Page 16: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

16

13. 17000 Perikan laut.

- Meliputi usaha penangkapan, pengambilan

hasil laut. Pemeliharaan dan pelayanan

perikanan laut yang dilakukan atas dasar balas

jasa atau kontrak, seperti sortasi, gradasi,

persiapan lelang ikan dan lain-lain.

25 23 22

14. 18300 Perikanan darat

- Meliputi usaha budidaya ikan, pemeliharaan,

pembibitan, penangkapan dan pengambilan

hasil serta pelayanan perikanan darat yang

dilakukan atas dasar balas jasa/kontrak.

25 23 22

20000 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

22. 25000 Penambangan dan penggalian garam

- Meliputi usaha penggalian, penguapan garam

di tambak/ empang termasuk usaha

pengumpulan, pembersihan, penggilingan dan

pengolahan dengan cara lain terhadap mineral

tersebut.

11 11 11

30000 INDUSTRI PENGOLAHAN

25. 31110 Pemotongan hewan dan pengawetan daging

- Seperti pemotongan hewan, pemotongan kulit,

penjemuran tulang,pensortiran bulu,

pembuatan sosis, kaldu dan pasta daging.

15 14.5 14

26. 31120 Industri Susu dan Makanan dari Susu.

- Seperti pembuatan susu kental/bubuk/asam,

pembuatan , mentega, keju dan es krim dari

susu

12.5 10 8.5

27. 31130 Industri pengolahan, pengawetan buah-buahan

dan sayur-sayuran.

- Seperti pengalengan, pengasinan, pemanisan,

pelumatan, pengeringan buah-buahan dan

sayur-sayuran.

15 14.5 14

28. 31140 Industri Pengolahan dan Pengawetan ikan dan

sejenisnya.

- Seperti pengalengan, penggaraman,

pengasaman, pembekuan ikan dan sejenisnya.

15 14.5 14

44. 31340 Industri minuman ringan. 15 14.5 14

32000 INDUSTRI TEKSTIL, PAKAIAN JADI DAN KULIT

50. 32100 Industri tekstil 13.5 13 12.5

51. 32200 Industri pakaian jadi, kecuali untuk keperluan

kaki. 13.5 13 12.5

52. 32300 Industri kulit dan barang dari kulit, kecuali untuk

keperluan kaki. 17.5 16.5 16

53. 32400 Industri barang keperluan kaki. 17 16 15

33000 INDUSTRI KAYU DAN BARANG DARI KAYU,

TERMASUK PERABOT RUMAH TANGGA.

54. 33100 Indusri kayu dan barang dari kayu, bambu, rotan

dan kayu. 15 13.5 12.5

55. 33200 Industri perabot serta kelengkapan rumah tangga

dan alat dapur dari kayu, bumbu dan rotan. 15 13.5 12.5

34000 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS,

Page 17: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

17

PERCETAKAN DAN PENERBITAN.

56. 34100 Industri kertas, barang dari kertas dan sejenisnya 14.5 13 12

57. 34200 Industri percetakan dan penerbitan

- Seperti uaha percetakan secara stensil, offset

lithografi untuk segala jenis cetakan termasuk

penjilidan buku dan penerbitan hasil/ barang

cetakan.

14.5 13 12

35000 INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI

BAHAN KIMIA, MINYAK BUMI, BATUBARA, KARET,

DAN PLASTIK.

58. 35100 Industri bahan kimia. 13 12.5 11

59. 35200 Industri kimia lain. 13 12.5 11

60. 35220 Industri Farmasi dan Jamu.

- Seperti pembuatan/fabrikasi dan pengolahan

bahan obat, bahan pembantu dan bahan

pengemas obat, pembuatan dan pengolahan

obat-obatan yang berbentuk jadi, pengolahan

bahan jamu (simplisia) dan macam-macam

jamu (misalnya berbentuk pil, kapsul, bubuk

dan bentuk cairan).

20 19 18

61. 35230 Industri sabun, bahan pembersih keperluan

rumah tangga, kosmetika dan sejenisnya.

- Yaitu pembuatan sabun dalam berbagai bentuk

termasuk industri detergent, bahan pembersih

rumah tangga lainnya dan tapal gigi dan

pembuatan berbagai macam kosmetika kecuali

minyak wangi sintetis dan minyak atsiri.

17 16 15

64. 35500 Industri karet dan barang dari karet. 17.5 16.5 16

65. 35600 Industri barang dari plastik.

- Seperti industri pipa dan slang dari plastik,

industri barang plastik untuk keperluan kaki,

industri barang plastik lembaran, industri

media rekam dari plastik dan indutri barang-

barang plastik lainnya.

17.5 16.5 16

62000 PERDAGANGAN ECERAN

106. 62200 Perdagangan eceran barang-barang kelontong,

supermarket dan warung langsam.

- Yaitu perdagangan eceran macam-macam

hasil industri untuk keperluan rumah tangga,

kantor, sekolah, maupun keperluan

perorangan seperti toko kelontong, toko serba

ada, supermarket dan warung langsam

30 25 20

107. 62310 Perdagangan eceran hasil-hasil pertanian,

peternakan, perikanan, kehutanan dan perburuan.

- Meliputi usaha perdagangan, eceran hasil

pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan

dan perburuan.

20 15 15

108. 62320 Perdagangan eceran hasil industri (bahan)

makanan, minuman dan hasil pengolahan

tembakau.

- Seperti daging segar ataupun yang diawetkan,

susu, buah-buahan, sayur-sayuran dan hasil

perikanan yang diawetkan, macam-macam 25 20 20

Page 18: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

18

minyak makan hasil penggilingan biji-bjian

keras (beras, kopi, jagung dan sejenisnya),

macam-macam tepung gula, dan hasil

pengolahan gula, teh, es batu, makanan dari

kedelai, kerupuk, bumbu masak, macam-

macam minuman (keras dan ringan) dan hasil

pengolahan tembakau (rokok, tembakau shag

dan bumbu rokok).

109. 62410 Perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi hasil

pemintalan , pertenunan, perajutan, hasil

pengolahan kulit, termasuk barang keperluan

kaki.

- Seperti tekstil, pakain jadi, kain batik, macam-

macam benang, tali-temali, karpet/ permadani

dari bahan tekstil macam-macam hasil

perajutan, kulit/ kulit imitasi, barang-barang

dari kulit dan barang-barang keperluan kaki.

30 25 20

110. 62420 Perdagangan eceran perabotan rumah tangga dan

dapur.

- Seperti furniture (baik dari kayu, rotan, plastik

dan logam), alat-alat perlengkapan dapur,

barang-barang pecah belah dan lain

sejenisnya.

30 25 20

111. 62422 Perdagangan eceran barang-barang elektronik,

perlengkapan listrik, alat komunikasi, fotografi

dan optik.

- Yaitu barang-barang elektronik seperti radio,

kaset/tape recorder, televisi, video, amplifier

dan perlengkapan sound sytem, alat-alat

perlengkapan listrik seperti dinamo,

transformer, macam-macam kabel listrik,

lampu pijar TL, sekring, alat-alat rumah

tangga seperti setrika listrik, alat pengaduk,

kipas angin, alat komunikasi dan optik seperti

fotografi, optik pesawat telepon, telegraf/telex.

Pemancar radio, telecall, intercome dan

sejenisnya. Macam-macam lensa dan kamera,

mikroskop, proyektor dan sejenisnya.

30 25 20

63000 RUMAH MAKAN DAN MINUM

118. 63100 Rumah makan dan minum

- Seperti restoran/rumah makan, night club,

catering, restorasi kereta api, cafetaria, kantin,

warung nasi/kopi dan sejenisnya, tidak

termasuk night club, restoran dan bar yang

merupakan salah satu fasilitas hotel dan

penginapan.

25 20 20

64000 HOTEL DAN PENGINAPAN

119. 64100 Hotel dan penginapan

- Seperti hotel, hostel, motel, losmen, dan

sejenisnya termasuk fasilitas restoran, bar dan

night clubnya.

25 20 20

70000 ANGKUTAN PENGGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

Page 19: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

19

121. 71200 Angkutan jalan raya 20 15 15

123. 71400 Jasa angkutan darat

- Seperti jalan tol, parkir kendaraan, terminal,

penyewaan mobil/truk tanpa pengemudi.

25 20 20

124. 72100 Angkutan samudera dan perairan pantai

- Seperti pelayaran samudera, pelayaran antar

pulau dan peleyanan pantai.

13.5 13 12.5

80000 KEUANGAN ASURANSI, USAHA PERSEWAAB

BANGUNAN, TANAH DAN JASA PERUSAHAAN.

- Meliputi usaha persewaan/jual-beli barang-

barang tidak bergerak (bangunan dan tanah

yang disiapkan untuk bangunan), real estate

(yang tidak melakukan konstruksi)

yangmenjual tanah, broker dan manager yang

mengurus persewaan pembelian, penjualan

dan penaksiran nilai tanah/bangunan atas

balas jasa/kontrak.

20 17.5 17

140. 82910 Jasa hukum

- Meliputi usaha jasa pengacara/ advoka seperti

lembaga bantuan hukum Peradin, Pusbadhi

dan lain sejenisnya.

51 48.5 48.5

141. 82910 Notaris 55 50 50

142. 82910 Pembuatan akte tanah 55 50 50

143. 82910 Penasehat hukum (advokat) 51 48.5 48.5

144. 82920 Jasa akuntansi dan pembukuan.

- Meliputi usaha jasa pengurusan Tata Buku dan

pemeriksaan, pembukuan seperti kantor-

kantor akuntan dan lembaga konsultan audit

lainnya.

36 35 35

90000 JASA KEMASYARAKATAN DAN SOSIAL

151. 92000 Jasa pendidikan

- Yaitu pendidikan formal mulai dari pra sekolah

(TK), SD, SLTP, SLTA dan Akademi/Perguruan

Tinggi .

30 27.5 25

152. 93210 Jasa Kesehatan 30 27.5 25

153. 93213 Dokter 45 42.5 40

00000 KEGIATAN YANG TIDAK JELAS BATASANNYA DAN

KEGIATAN LAIN YANG BELUM TERLIPUT.

182. 00000 Pedagangan perantara/ komisioner. 40 35 35

183. 00000 Kegiatan lain yang tidak jelal batasannya dan

kegiatan yang belum terliput dalam salah satu

golongan tersebut diatas. 40 35 35

Page 20: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

20

Latihan :

1. Hadi tinggal di Jakarta membuka toko kelontong di depan rumahnya yang menyediakan

kebutuhan sehari-hari. Penghasilan bruto / tahun sebesar Rp 30.000.000, berapakah

penghasilan neto Pak Hadi?

2. Wayan tinggal di Denpasar, beliau mempunyai kantor jasa hukum. Penghasilan bruto /

tahun sebesar Rp 50.000.000, berapakah penghasilan neto Pak Wayan?

3. Edi tinggal di Tangerang Selatan, membuka usaha warung nasi. Penghasilan bruto per

bulan adalah sebagai berikut :

Bulan Penghasilan Bruto

Januari Rp 2.000.000

Februari Rp 2.300.000

Maret Rp 2.100.000

April Rp 1.900.000

Mei Rp 2.200.000

Juni Rp 2.300.000

Juli Rp 2.500.000

Agustus Rp 2.400.000

September Rp 2.200.000

Oktober Rp 2.100.000

November Rp 2.300.000

Desember Rp 2.000.000

Berapakah penghasilan neto Edi per tahun?

4. Surya tinggal di Tangerang Selatan, membuka toko handphone di ITC BSD.

Penghasilan bruto per bulan adalah sebagai berikut :

Bulan Penghasilan Bruto

Januari Rp 10.000.000

Februari Rp 12.300.000

Maret Rp 12.100.000

April Rp 11.900.000

Mei Rp 12.200.000

Juni Rp 12.300.000

Juli Rp 12.500.000

Agustus Rp 12.400.000

Page 21: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

21

September Rp 12.200.000

Oktober Rp 12.100.000

November Rp 12.300.000

Desember Rp 12.000.000

Berapakah penghasilan neto Surya per tahun?

Page 22: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

22

PPh 21

Tarif Pajak Pasal 17 UU PPh Tahun 2000 Wajib Pajak Pribadi

No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

(NPWP)

Tarif Pajak

(Non NPWP)

1 Sampai dengan Rp 50.000.000 5 % 6%

2 Diatas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15% 18%

3 Diatas Rp 250.000.00 s/d Rp 500.000.000 25% 30%

5 Diatas Rp 500.000.000 30% 36%

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

a) Rp 36.000.000 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;

b) Rp 3.000.000 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;

c) Rp 3.000.000 tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan

penghasilan suami

d) Rp 3.000.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda

dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya,

paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Skema penghitungan PPh pasal 21 untuk Karyawan/pegawai tetap :

Gaji pokok per bulan Rp xxx

Ditambah :

- Premi asuransi, kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja Rp xxx

- Tunjangan-tunjangan lainnya/perbulan Rp xxx (+)

Penghasilan bruto perbulan Rp xxx

Dikurangi:

- B. jabatan/bulan Rp xxxx (maksimal 500.000/bulan atau 6.000.000/tahun)

- Iuran dana pensiun/bln Rp xxxx hanya yang dibayar

- THT atau JHT/bulan Rp xxxx (+) oleh karyawan Rp xxx (-)

Penghasilan netto perbulan Rp xxx

Penghasilan netto pertahun

=Penghasilan netto perbulan x 12 bulan ..................... Rp xxx

Dikurangi:

- PTKP per tahun Rp xxx (-)

Penghasilan Kena Pajak (PKP) per tahun Rp xxx

PPh 21 per tahun = Tarif pajak x PKP per tahun

PPh 21 per bulan = PPh 21 per tahun

12 bulan

Page 23: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

23

SPT PPh 21 untuk pemberi kerja (Form 1721)

Page 24: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

24

Page 25: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

25

Page 26: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

26

PERHATIAN :

▪ SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN

▪ - ….

NPWP I.01 : - -

NAMA WAJIB PAJAK I.02 :

TK/ K/ K/I/

(Diisi jumlah PTKP dari Formulir 1721-A1 angka 17 atau 1721-A2 angka 16)

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN YANG DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK

Saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas adalah benar, lengkap, jelas.

P.01 - -

TANDA TANGAN

2 Pengurangan

2 0

1 A.01

DIREKTORAT JENDERAL PAJAKH.03

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

SPT TAHUNANPAJAK PENGHASILAN

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

TAHUN PAJAK

1770 SSISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

* Apabila terdapat Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri, Waj ib Pajak harus melampirkan asli SSP lembar ke-3

H.02

PERNYATAAN

dd mm yyyy

12

4

5 Pajak Penghasilan Terutang

6 Pajak Penghasilan yang telah Dipotong oleh Pihak Lain

10

Penghasilan Kena Pajak ( 1 - 2 - 3 )

Jumlah Keseluruhan Harta yang Dimiliki pada Akhir Tahun Pajak

Jumlah Keseluruhan Kewajiban/Utang pada Akhir Tahun Pajak

7

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

▪BERI TANDA 'X' PADA

Pajak Penghasilan yang harus Dibayar Sendiri *

4 A.07

C.02

11 C.0111

12

C

DIISI OLEH PETUGAS KPP

BARCODE DITEMPEL DISINI

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

DAFTAR HARTA DAN KEWAJIBAN

Penghasilan Tidak Kena Pajak 3 A.06

Dasar Pengenaan Pajak/Penghasilan Bruto Pajak Penghasilan Final

Pajak Penghasilan Final Terutang

Penghasilan yang Dikecualikan dari Objek Pajak

( 5 - 6 )

Pajak Penghasilan yang Lebih Dipotong

B.03

a.

A.03

8

9 B.029

8 B.01

B

A.12

2 A.02

5 A.08

b.

A.10

A.11

10

7

3

IDE

NT

ITA

S

WA

JIB

PA

JA

K

H.01 SPT PEMBETULAN KE

PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan Bruto dalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan dan Penghasilan Netto dalam Negeri Lainnya

(Diisi jumlah pengurangan dari Formulir 1721-A1 angka 13 atau 1721-A2 angka 13)

Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal

A.

1

6 A.09

A.04 A.05

SPT PPh 21 untuk karyawan (Form 1770)

Page 27: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

27

BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN :

• DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; SPT PEMBETULAN KE - …

• DALAM NEGERI LAINNYA; DAN/ATAU

• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL.

• SEBELUM MENGISI BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN • • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

NPWP :

NAMA WAJIB PAJAK :

PEKERJAAN : KLU :

NO. TELEPON : - NO. FAKS : -

: KK HB PH MT

NPWP ISTERI / SUAMI :

*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat petunjuk pengisian halaman 3)

1 …….……………………………………………..[Diisi akumulasi jumlah penghasilan neto pada setiap Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2 angka 14 yang dilampirkan atau Bukti Potong Lain]

2 PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA ………………………………………………………………………………………………………………………….

[Diisi sesuai dengan Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian A ]

3 PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI ………………………………………………………………………………………………………………………….

[Apabila memiliki penghasilan dari luar negeri agar diisi dari Lampiran Tersendiri, lihat petunjuk pengisian]

4 JUMLAH PENGHASILAN NETO (1+2+3) ………………………………………………………………………………………

5 ZAKAT/SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG SIFATNYA WAJIB ……………………………………………………………………………

6 ………………………………………………………………………………………

7 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TK / K / K / I /

8 PENGHASILAN KENA PAJAK (6-7) …………………………………………………………………………………………….8

9 PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh x ANGKA 8) ……………………………………………………………………

10 PENGEMBALIAN / PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN ………………………………………

11 JUMLAH PPh TERUTANG (9+10) ……………………………………………………………………………………………

12

NEGERI DAN/ATAU TERUTANG DI LUAR NEGERI [Diisi dari Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian C Kolom (7)]

13 a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI ……………………………………………………..

b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT

14 a. PPh PASAL 25 ……………………………………………………………………………………………………………………………………………

b. STP PPh Pasal 25 (Hanya Pokok Pajak) ………………………………………………………

15 JUMLAH KREDIT PAJAK (14a + 14b)

16 a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29)

b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A)

17 PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 16b mohon :

a. DIRESTITUSIKAN c. DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17C (WP dengan Kriteria Tertentu)

b. d. DIKEMBALIKAN DENGAN SKKPP PASAL 17D (WP y ang Memenuhi Persy aratan Tertentu)

18 ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA SEBESAR 18

DIHITUNG BERDASARKAN :

a. 1/12 x JUMLAH PADA ANGKA 13

b. PENGHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI

a. Fotokopi Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 atau Bukti Potong PPh Pasal 21 d.

b. Surat Setoran Pajak Lembar Ke-3 PPh Pasal 29 e. …………………………………………………………..

c. Surat Kuasa Khusus (Bila dikuasakan)

WAJIB PAJAK KUASA TANGGAL

NAMA LENGKAP :

N P W P :

F.1.1.32.18

TGL BLN

THNBLNTGL

THN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah beritahukan diatas beserta lampiran-

lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

F. A

NG

SU

RA

N P

Ph

PA

SA

L 2

5 T

AH

UN

PA

JAK

BE

RIK

UT

NY

A

G.

LA

MP

IRA

N

PERNYATAAN

E.

PP

h K

UR

AN

G/L

EB

IH B

AY

AR

Perhitungan PPh Terutang bagi Wajib Pajak dengan status perpajakan PH

atau MT

16

RUPIAH *)

9

7

10

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Permohonan perubahan data disampaikan terpisah dari pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi ini, dengan menggunakan

Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan dilengkapi dokumen yang disyaratkan.

11

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

(11-12)

PPh YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN/ATAU KREDIT PAJAK LUART

AH

UN

PA

JA

K

TANDA TANGAN

A. P

EN

GH

AS

ILA

N N

ET

OID

EN

TIT

AS

15

12

DIPERHITUNGKAN DENGAN

UTANG PAJAK

STATUS KEWAJIBAN

PERPAJAKAN SUAMI-ISTERI

(13-15)

……………………………………………………………………………………………………………………..

TGL LUNAS

PPh YANG DIBAYAR SENDIRI

2 0SPT TAHUNAN

C. P

Ph

TE

RU

TA

NG

FO

RM

UL

IR

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

ISI DENGAN HURUF CETAK /DIKETIK DENGAN TINTA HITAMPERHATIAN

1770 SD

. KR

ED

IT P

AJA

K

1

3

4

JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN

YANG SIFATNYA WAJIB (4-5)

2

5

6

B.P

EN

GH

AS

ILA

N

KE

NA

PA

JAK

…………………………………………………………………………………………

13

[Bagi Wajib Pajak dengan status PH atau MT diisi dari Lampiran Perhitungan PPh Terutang sebagaimana dimaksud dalam bagian

G: Lampiran huruf d]

14a

14b

Page 28: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

28

•••

N P W P :

NAMA WAJIB PAJAK :

BAGIAN A : PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA

(TIDAK TERMASUK PENGHASILAN DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL)

(1)

angka (2)

BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

(1)

BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM,

PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI

BAGIAN C : DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG DITANGGUNG PEMERINTAH

(1)

5.

dst

Pindahkan Jumlah Bagian C ke Formulir

Catatan : Induk 1770 S Bagian D angka 12

*) - DTP : Ditanggung Pemerintah

- Kolom (6) diisi dengan pilihan PPh Pasal 21/22/23/24/26/DTP (Contoh : ditulis 21, 22, 23, 24, 26, DTP)

- Jika terdapat kredit pajak PPh Pasal 24, maka jumlah yang diisi adalah maksimum yang dapat dikreditkan sesuai lampiran tersendiri

(lihat petunjuk pengisian tentang Lampiran I Bagian C dan Induk SPT angka 3)

Halaman ke- dari halaman Lampiran-I

(2)

WARISAN

(Rupiah)

JUMLAH PENGHASILAN

Pindahkan Jumlah Bagian A ke Formulir Induk 1770 S Bagian A

JUMLAH BAGIAN A

BUNGA

FO

RM

UL

IR

(3)

JUMLAH PENGHASILAN

(Rupiah)

TA

HU

N P

AJA

K

1770 S - IKEMENTERIAN KEUANGAN RI

2 0

NO. JENIS PENGHASILAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN - I

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA

PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG DITANGGUNG

PEMERINTAH

(2)

(7)(6)

DIPOTONG / DIPUNGUTPPh PASAL 21/

(2) (5)(3) (4)

22/23/24/26/DTP*

JENIS PAJAK : JUMLAH PPh YANG

JUMLAH BAGIAN B

NPWP PEMOTONG/NAMA PEMOTONG/

TANGGAL

PEMUNGUTAN

JBB

BEASISWA

NOMOR

PENGHASILAN LAINNYA YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

BUKTI PEMOTONGAN/

PEMUNGUT PAJAK

1.

SEWA

ROYALTI

PENGHARGAAN DAN HADIAH

5.

6.

JENIS PENGHASILAN

KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN/PENGALIHAN HARTA

PENGHASILAN LAINNYA

2.

3.

4.

NO.

2.

3.

4.

(3)

BANTUAN/SUMBANGAN/HIBAH

JBA

6.

3.

4.

1.

5.

2.

NO

KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA

PEMUNGUT PAJAK

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI

JBCJUMLAH BAGIAN C

1.

Page 29: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

29

• PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

• HARTA PADA AKHIR TAHUN

• KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN

• DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

N P W P :

NAMA WAJIB PAJAK :

BAGIAN A : PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

(1)

BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN, DISKONTO SBI, SURAT

BERHARGA NEGARA

PESANGON, TUNJANGAN HARI TUA DAN TEBUSAN PENSIUN

YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS

BANGUNAN YANG DITERIMA DALAM RANGKA BANGUN GUNA

SERAH

BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI

KEPADA ANGGOTA KOPERASI

PENGHASILAN LAIN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL

DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

: HARTA PADA AKHIR TAHUN

NO.

(1)

5.

dst

BAGIAN C : KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN

(1)

5

dst

BAGIAN D : DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

NO.

(1)

1

2

3

4

5

Halaman ke- dari halaman Lampiran-II

JUMLAH BAGIAN C

(4) (5) (6)

JBC

2

1

SEWA ATAS TANAH DAN/ATAU BANGGUNAN

JBB

PEMINJAMAN

TAHUN ALAMATNO.

KODE

UTANG

(3)(2)

14.

BAGIAN B

10.

DIVIDEN

HARGA PEROLEHAN (Rupiah)

3.

4.

FO

RM

UL

IR

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

SUMBER/JENIS PENGHASILAN

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

1770 S - IILAMPIRAN - II

PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK

(2) (3)

DASAR PENGENAAN PAJAK/

PENGHASILAN BRUTO

1.

(Rupiah)

BUNGA/DISKONTO OBLIGASI

2 0

JUMLAH BAGIAN A JBA

(4)

(Rupiah)

KODE

HARTANAMA HARTA

(2) (3)

HADIAH UNDIAN

TA

HU

N P

AJA

K

(4)

PPh TERUTANG

HONORARIUM ATAS BEBAN APBN/APBD

13. PENGHASILAN ISTERI DARI SATU PEMBERI KERJA

PENGHASILAN DARI TRANSAKSI DERIVATIF

NO.

2.

5.

3.

4.

11.

PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

6.

7.

9.

8.

12.

JUMLAH BAGIAN B

NAMA PEMBERI PINJAMAN

2.

TAHUN

PEROLEHANKETERANGAN

(6)(5)

1.

JUMLAHPEMBERI PINJAMAN

4

3

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI

PEKERJAAN

(5)

NAMA

(2)

NIK

(3)

HUBUNGAN KELUARGA

(4)

Page 30: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

30

Latihan :

1. Bambang pegawai pada perusahaan PT Buana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji

sebulan Rp 4.000.000. PT Buana mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan

jumlah masing-masing 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Buana menanggung iuran Jaminan

Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji sedangkan Bambang membayar iuran

Jaminan Hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Buana juga

mengikuti program pensiun untuk pegawainya.

PT Buana membayar iuran pensiun untuk Bambang ke dana pensiun, yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp 100.000,

sedangkan Bambang membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000. Berapakah PPh 21

per bulan?

2. Hari, berstatus kawin dengan 2 (dua) orang anak yang masih menjadi tanggungan,

bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Nusa lndah Gemilang dengan gaji sebulan

sebesar Rp 8.000.000. Hari setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp 250.000

ke Dana Pensiun Artha Mandiri yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri

Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Nusa Indah Gemilang terhitung

mulai 1 Agustus 2016, Hari akan memasuki masa pensiun dan akan memperoleh uang

pensiun sebesar Rp 4.000.000 per bulan. Berapakah PPh 21 per bulan sebelum dan

sesudah pensiun?

3. Eka (punya NPWP) adalah karyawati pada perusahaan PT. Unggul Makmur dengan

status menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Eka merupakan PNS di Kabupaten

Tangerang. Eka menerima gaji Rp 5.000.000 per bulan dan mendapatkan tunjangan

kehadiran sebesar Rp 500.000. PT. Unggul Makmur mengikuti program pensiun dan

BPJS Kesehatan. Perusahaan membayar premi JKK untuk Eka sebesar 0,5% dari gaji.

Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 40.000 per bulan. Eka juga membayar

iuran pensiun sebesar Rp 30.000 per bulan.

Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap

bulan sebesar 3,7% dari gaji, sedangkan Eka membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap

bulan sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1% dan 0,3% dari

gaji. Berapakah PPh 21 per bulan?

Page 31: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

31

4. Indri seorang karyawati (belum mempunyai NPWP) dengan status menikah tanpa anak,

bekerja di PT. Tentrem dengan gaji sebulan Rp 3.500.000. Indri membayar iuran

pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan

sebesar Rp 50.000 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat domisili

yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai

penghasilan apa pun. Pada bulan Juni 2016, Indri mendapatkan THR sebesar Rp

3.500.000. Berapakah PPh 21 atas THR?

5. Hermawan (belum menikah dan mempunyai NPWP), bekerja di PT. Jaya dengan

mendapat upah harian sebesar Rp 250.000. Hermawan bekerja selama 15 hari.

Berapakah PPh 21?

6. Anita adalah seorang notaris (punya NPWP), bekerja di PT. Sumber Dana sebagai

tenaga ahli. Pendapatan Anita adalah sebagai berikut :

a. Pada Januari 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 25.000.000

b. Pada Maret 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 35.000.000

c. Pada Juni 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 37.000.000

d. Pada Oktober 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 43.000.000

Berapakah PPh 21 dari setiap penghasilan yang diperoleh Anita tersebut?

7. Darwis, seorang manager di PT. Elang berstatus menikah dan mempunyai 3 orang

anak. Menerima gaji sebesar Rp 25.000.000 per bulan. PT. Elang mengikuti program

pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana

pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 250.000

per bulan. Eka juga membayar iuran pensiun sebesar Rp 150.000 per bulan.

Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap

bulan sebesar 3,7% dari gaji, sedangkan Darwis membayar iuran Jaminan Hari Tua

setiap bulan sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1% dan

0,3% dari gaji. Berapakah PPh 21 per bulan?

Page 32: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

32

PPh 22

Ringkasan Tarif PPh 22

Obyek Pajak Pemungut Pajak Tarif Pajak

Impor Bank devisa

Bea Cukai

Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor

Non API = 2,5% x nilai impor

Tidak dikuasai : 7,5% x harga jual lelang

Kedelai, gandum, dan tepung terigu (API) : 0,5% x nilai impor

Pembelian barang oleh Bendahara pemerintah, BUMN/BUMD

Bendahara pemerintah

BUMN

BUMD

1,5% x harga pembelian

Penjualan BBM, BBG, dan pelumas

Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas

BBM :

0,25% x harga jual untuk penjualan ke SPBU Pertamina

0,3% x harga jual untuk penjualan ke SPBU Non Pertamina

0,3% x harga jual untuk penjualan ke pihak lain

BBG : 0,3% x harga jual

Pelumas : 0,3 x harga jual

Penjualan hasil produksi

Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri kertas, industri baja, industri otomotif, dan industri farmasi, atas penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam negeri

Kertas = 0,1% x harga jual

Semen = 0,25% x harga jual

Baja = 0,3% x harga jual

Otomotif = 0,45% x harga jual

Pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri

Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan

0,25 % x harga pembelian

Untuk yang tidak memiliki NPWP, dipotong 100% lebih tinggi dari tarif yang seharusnya

Page 33: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

33

Page 34: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

34

SPT Normal

SPT Pembetulan Ke-

/

1. NPWP : -

2. Nama :

3. Alamat :

1. Badan Usaha Industri/Eksportir

2. Penjualan Barang yang tergolong Sangat Mewah

3. Pembelian Barang Oleh Bendaharawan/Badan

Tertentu Yang Ditunjuk

4. Nilai Impor Bank Devisa/Ditjen Bea dan Cukai*)

a. API

b. Non API

5. Hasil Lelang (Ditjen Bea dan Cukai)

6. Penjualan Migas Oleh Pertamina / Badan Usaha

Selain Pertamina

a. SPBU/Agen/Penyalur (Final)

b. Pihak lain (Tidak Final)

7. ………………………………………………………………………………

*) Coret yang tidak perlu

1. Daftar Surat Setoran Pajak PPh Pasal 22 (Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan

Pertamina/Badan Usaha selain Pertamina).

2. Surat Setoran Pajak (SSP) yang disetor oleh importir atau Pembeli Barang sebanyak: lembar

(Khusus untuk Bank Devisa, Bendaharawan/Badan Tertentu Yang Ditunjuk dan Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina).

3. SSP yang disetor oleh Pemungut Pajak sebanyak: lembar

(Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu, Ditjen Bea dan Cukai).

4. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Importir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

5. Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Khusus untuk Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu dan Ditjen Bea dan Cukai).

6. Daftar rincian penjualan dan retur penjualan (dalam hal ada penjualan retur).

7. Risalah lelang (dalam hal pelaksanaan lelang).

8. Surat Kuasa Khusus.

SPT Masa Diterima:

Langsung dari WP

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama 2 0

NPWP -

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.02

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya

beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

tanggal tahunbulan

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Tang

gal

tanggal bulan tahun

Diisi Oleh Petugas

Terbilang …………………………….…………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..………………

BAGIAN C. LAMPIRAN

411122/100

411122/100

411122/100

(1)

411122/100

411122/100

Uraian

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

Masa Pajak

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 22

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

JUMLAH

411122/401

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

(2) (3)

411122/403

(4)

PPh yang Dipungut

(Rp)KAP/KJS

Nilai Objek Pajak

(Rp)

411122/100

Page 35: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

35

/

PEMUNGUT PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK 2 0

Nama

NPWP - Tanda Tangan & Cap

D.1.1.32.04

dst.

36

JUMLAH

tanggalTang

gal

35

bulan tahun

34

33

32

30

31

29

28

26

27

25

24

22

23

21

20

18

19

17

16

14

15

13

12

10

11

9

8

6

7

5

(1) (2)

1

4

2

3

No. NPWP NamaBukti Pemungutan

Masa Pajak

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

DAFTAR BUKTI PEMUNGUTAN

PPh PASAL 22

(3) (4) (5) (6)

Nilai Obyek Pajak

(Rp)

(7)

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

PPh yang

Dipungut (Rp)Nomor Tanggal

37

40

38

39

Page 36: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

36

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak

Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak

Lembar ke-3 untuk : Pemungut Pajak

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

Penjualan Bruto :

Sektor ……………………….

Sektor ……………………….

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemungut Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Perhatian

1. Jumlah PPh Pasal 22 yang dipungut di atas Tanda Tangan, Nama dan Cap

bersangkutan. Simpanlah Bukti Pemungutan

kredit pajak dalam Surat Pemberitahuan

(SPT) Tahunan PPh.

2. Bukti Pemungutan ini dianggap sah apabila

diisi dengan lengkap dan benar

F.1.1.33.04

......................................................... (6)

Terbilang : …………………………………………………………………………………………….……………………

ini baik-baik untuk diperhitungkan

yang terutang untuk tahun pajak yang

merupakan pembayaran di muka atas PPh

JUMLAH

Penjualan Barang yang

Tergolong

Sangat Mewah : Harga Jual :

5.

PPh yang Dipotong

(Rp)

(1) (5) (6)

No.

Semen

……………………………..

(4)

Jenis Industri :

3. Baja

BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22

(OLEH BADAN USAHA INDUSTRI/EKSPORTIR TERTENTU)

Tarif

(%)

Tarif

Lebih

Tinggi

100% (Tdk

ber-

NPWP)

Harga (Rp)Uraian

(3)(2)

Pembelian Bruto :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

……………...……………………………………………….. (1)

4. Otomotif

……………………………..

11.

8.

Nomor : ……………………………………… (2)

2. Kertas

1.

Badan Tertentu Lainnya :

……………………………..

Industri/Eksportir :

7.

……………………………..

6. ……………………………..

10.

9.

Page 37: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

37

Latihan :

1. PT Geng Motors adalah importir mobil belum memiliki Angka Pengenal Importir (API),

mengimpor 50 unit mobil dari Korea, dengan harga faktur US$ 10.000 per unit. Biaya

asuransi dan biaya angkut yang berkaitan dengan impor mobil tersebut masing-masing

adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar oleh PT Geng Motors sebesar 5% dari

CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan oleh

Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 13.000. Berapa PPh pasal 22 yang harus dibayar

oleh PT Geng Motors dan siapa yang memungut?

2. PT ABC, perusahaan yang memiliki API, mengimpor gandum dari Amerika dengan

harga US$100.000. Biaya asuransi sebesar US$5.000 dan ongkos angkut sebesar

US$25.000. Kurs Tengah BI (BI rate) waktu itu sebesar Rp 13.500 dan kurs pajak

ditetapkan sebesar Rp 13.000 per US$1. Bea masuk dibayar oleh PT ABC sebesar

30% dari CIF. Berapa PPh 22 yang harus dibayar dan siapa yang memungut?

3. PT. Langgeng merupakan perusahaan yang bergerak di industri mebel. Berikut

transaksi yang dilakukan oleh PT. Langgeng selama bulan Februari 2016 :

a. Menjual meja kursi ke Pemprov DKI sebesar Rp 143.000.000 (termasuk PPN)

b. Melakukan pembelian benda-benda pos seperti perangko dan materai langsung

ke PT (persero) Pos Indonesia. Jumlah keseluruhan nilai pembelian benda-benda

pos tersebut adalah Rp 9.800.000.

c. Membayar tagihan atas pembelian semen kepada PT Indo Semen untuk

pembangunan kantor cabang sebesar Rp 65.000.000 (tidak termasuk PPN).

d. Membayar tagihan listrik kepada PT PLN (persero) cabang Jakarta Selatan

sebesar Rp 25.000.000

e. Membeli bahan baku kayu dari pengepul (tidak memiliki NPWP) sebesar Rp

500.000.000 (tidak termasuk PPN)

f. Membeli mobil operasional kantor sebesar Rp 200.000.000.

Diminta :

i. Hitunglah PPh 22 dari masing-masing transaksi dan siapa pemungutnya!

ii. Buatlah SPP untuk membayar PPh 22 oleh PT. Langgeng dan kapan paling lambat

pembayaran tersebut dilakukan?

iii. Buatlah SPT untuk PPh 22 tersebut dan kapan paling lambat SPT tersebut

dilaporkan?

4. Pertamina melakukan transaksi sebagai berikut :

a. Menjual BBM ke SPBU Swasta dengan harga Rp 50.000.000

b. Menjual BBG ke PT. Keling dengan harga Rp 30.000.000

c. Menjual pelumas ke PT. XYZ dengan harga Rp 10.000.000

Hitunglah PPh 22 atas transaksi tersebut dan siapa yang memungut PPh 22 tersebut?

Page 38: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

38

PPh 23

Obyek Tarif

Bunga, Deviden, Royalti, Hadiah 15%

Sewa sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali tanah dan atau bangunan

2% Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain

Untuk yang tidak memiliki NPWP, dipotong 100% lebih tinggi dari tarif yang seharusnya

Yang termasuk jasa lain :

No Jenis Jasa No Jenis Jasa

1 Jasa aktuaris; 31 Jasa pembasmian hama;

2 Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan; 32 Jasa kebersihan atau cleaning service ;

3 Jasa hukum; 33 Jasa sedot septic tank ;

4 Jasa arsitektur; 34 Jasa pemeliharaan kolam;

5 Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape ; 35 Jasa katering atau tata boga;

6 Jasa perancang (design ); 36 Jasa freight forwarding ;

7Jasa pengeboran (drilling ) di bidang penambangan minyak dan gas

bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap;37 Jasa logistik;

8Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan

minyak dan gas bumi (migas);38 Jasa pengurusan dokumen;

9Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas

bumi dan penambangan minyak dan gas bumi (migas);39 Jasa pengepakan;

10 Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara; 40 Jasa loading  dan unloading ;

11 Jasa penebangan hutan; 41

Jasa laboratorium dan/ atau pengujian kecuali

yang dilakukan oleh lembaga atau insitusi

pendidikan dalam rangka perielitian akademis;

12 Jasa pengolahan limbah; 42 Jasa pengelolaan parkir;

13Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing

services );43 Jasa penyondiran tanah;

14 Jasa perantara dan/atau keagenan; 44 Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan;

15

Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang

dilakukan oleh Bursa Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan

Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI);

45 Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit;

16Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI);46 Jasa pemeliharaan tanaman;

17 Jasa pengisian suara (dubbing ) dan/atau sulih suara; 47 Jasa pemanenan;

18 Jasa mixing  film; 48Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan,

perikanan, peternakan, dan/atau perhutanan

19Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo , slide ,

klise, banner , pamphlet , baliho dan folder;49 Jasa dekorasi;

20Jasa sehubungan dengan software  atau hardware  atau sistem

komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;50 Jasa pencetakan/penerbitan;

21 Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website ; 51 Jasa penerjemahan;

22 Jasa internet termasuk sambungannya; 52

Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah

diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Pajak

Penghasilan;

23Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, informasi,

dan/ a tau program;53 Jasa pelayanan kepelabuhanan;

24

Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,

AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang

ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau

sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

54 Jasa pengangkutan melalui jalur pipa;

25

Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,

telepon, air, gas, AC, TV kabel, dan/atau bangunan, selain yang

dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang

konstruksi dan inempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai

pengusaha konstruksi;

55 Jasa pengelolaan penitipan anak;

26Jasa perawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut dan

udara;56 Jasa pelatihan dan/atau kursus;

27 Jasa maklon; 57 Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM;

28 Jasa penyelidikan dan keamanan; 58 Jasa sertifikasi;

29 Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer ; 59 Jasa survey ;

30

Jasa penyediaan tempat. dan/atau waktu dalam media masa, media

luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau

jasa periklanan;

60 Jasa tester ,

Page 39: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

39

Page 40: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

40

SPT Normal

SPT Pembetulan Ke-

/

1. NPWP :

2. Nama :

3. Alamat :

1. PPh Pasal 23 yang telah Dipotong

1.

2.

3.

4.

5.

6.

a. Jasa Teknik

b. Jasa Manajemen

c. Jasa Konsultan

d. Jasa lain :****)

1) …………………………...………………………………………………………………………

2) …………………………...………………………………………………………………………

3) …………………………...………………………………………………………………………

7.

2. PPh Pasal 26 yang telah Dipotong

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

1. Surat Setoran Pajak : lembar. 4. Surat Kuasa Khusus.5.

2. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. 5. Legalisasi fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih

3. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 berlaku, dalam hal PPh Pasal 26 dihitung berdasarkan tarif

dan/atau Pasal 26 : lembar. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

SPT Masa Diterima:

Langsung dari WP

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama : 2 0

NPWP : -

Tanda Tangan & Cap Tanda Tangan

F.1.1.32.03

Sewa dan Penghasilan lain sehubungan penggunaan harta

Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan

411127/100

411127/104

411127/100

411127/102

Premi asuransi/reasuransi

Penghasilan dari pengalihan saham

Penghasilan Kena Pajak BUT setelah pajak 411127/105

Premi swap dan transaksi lindung nilai

Keuntungan karena pembebasan utang

Penjualan harta di Indonesia

Hadiah dan penghargaan

411127/100

411127/100

Dividen *)

Bunga **)

Royalti

Hadiah dan penghargaan

Royalti

Bunga **)

Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konsultansi dan jasa lain sesuai

Sewa dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta ***)

Dividen *)

dengan PMK-244/PMK.03/2008 :

411127/103

411124/104

411127/100

(5)

PPh yang Dipotong (Rp)

411124/101

411127/100

(3)

Jumlah Penghasilan

Bruto

(4)

411124/102

Tang

gal

(1)

JUMLAH

KAP/KJSUraianPerkiraan

Penghasilan

Neto (%)

411127/100

BAGIAN C. LAMPIRAN

Pensiun dan pembayaran berkala

Tanggal

tanggal bulan tahun

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta

lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

(2)

411127/101

411127/102

Terbilang ………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi Dalam Negeri.

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada WP OP. ****) Apabila kurang harap dibuat lampiran tersendiri.

JUMLAH

411124/104

411124/104

tahun

Diisi Oleh Petugas

tanggal bulan

411124/100

411124/103

411124/100

Masa Pajak

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

Uraian

(1)

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

(4)(3)(2)

KAP/KJS Jumlah Penghasilan Bruto (Rp) PPh yang Dipotong (Rp)

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26

Page 41: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

41

/

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK 2 0

Nama

NPWP - Tanda Tangan & Cap

D.1.1.32.05

tanggal bulan tahun

dst.

B. PPH PASAL 26

dst.

14

JUMLAH

Tang

gal

15

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

JUMLAH

20

1

19

18

17

16

15

14

13

10

12

11

9

7

8

4

6

2

5

3

(1) (2) (3) (4) (5)

Bukti Pemotongan

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN

PPh PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

A. PPH PASAL 23

1

No. NPWP Nama

(7)(6)

Nilai Obyek Pajak

(Rp)

Masa Pajak

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

Nomor Tanggal

PPh yang

Dipotong (Rp)

Page 42: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

42

Lembar ke-1 untuk : Wajib Pajak

Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak

Lembar ke-3 untuk : Pemotong Pajak

NPWP : (3)

Nama :

Alamat :

a. Jasa Teknik

b. Jasa Manajemen

c. Jasa Konsultan

d. Jasa lain :

1) …………………………

2) …………………………

3) …………………………

4) …………………………

5) …………………………

6) …………………………

Perhatian :

1. Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 ,

yang dipotong di atas merupakan

angsuran atas Pajak Penghasilan yang Pemotong Pajak (5)

terutang untuk tahun pajak yang

bersangkutan. Simpanlah bukti NPWP :

pemotongan ini baik-baik untuk

diperhitungkan sebagai kredit pajak Nama :

2. Bukti Pemotongan ini dianggap sah

apabila diisi dengan lengkap dan

benar. Tanda Tangan, Nama dan Cap

*) Tidak termasuk dividen kepada WP Orang Pribadi dalam negeri.

**) Tidak termasuk bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi

kepada anggota WP Orang Pribadi.

***) Kecuali sewa tanah dan bangunan.

****) Apabila kurang harap diisi sendiri.

F.1.1.33.06

Terbilang : ……………………………………………………………...……………

2%

2%

JUMLAH

****)

2%

........................................................ (6)

2%

2%

2%

2%

2%

2%

sesuai PMK-244/PMK.03/2008:

Jasa Konsultansi dan Jasa Lain

penggunaan harta ***) 2%

6. Jasa Teknik, Jasa Manajemen,

sehubungan dengan

5. Sewa dan Penghasilan lain

3. Royalti 15%

4. Hadiah dan penghargaan 15%

1. Dividen *) 15%

2. Bunga **) 15%

Tarif Lebih

Tinggi 100%

(Tdk ber-

NPWP)

Tarif

(%)

BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23

PPh yang Dipotong

(Rp)

Nomor : …………………………...…… (2)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

No.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

……………………….………………….. (1)

Jenis PenghasilanJumlah Penghasilan

Bruto (Rp)

Page 43: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

43

Latihan :

1. PT. Lima Sekawan merupakan perusahaan yang bergerak di industri perdagangan

eceran. Berikut pembayaran transaksi selama bulan Juni 2016.

a. PT. Lima Sekawan menggunakan jasa CV. ACAC (tidak punya NPWP) untuk

perawatan AC sebanyak 5 unit. Harga perawatan per unit adalah Rp 40.000.

b. Membayar ke CV. Media untuk mengelola website PT. Lima Sekawan sebesar Rp

600.000

c. Membayar bunga atas pinjaman dari Bank Umum sebesar Rp 2.000.000

d. Membayar bunga atas pinjaman dari PT. Selaras sebesar Rp 5.000.000

e. Membayar deviden sebesar Rp 10.000.000 ke PT. Empat Saudara

f. Menggunakan jasa CV.Harmoni (tidak punya NPWP) untuk membuat neon box senilai

Rp 5.000.000.

g. Melakukan perawatan berkala untuk mobil operasional kantor di CV. Service (punya

NPWP) dengan biaya perbaikan sebesar Rp 4.000.000 (terdiri dari Rp 3.200.000 suku

cadang, Rp 800.000 jasa)

h. Karena mobil operasional sedang di servis, maka perusahaan menyewa mobil dari

PT.Rental senilai Rp 1.000.000.

i. Menggunakan biro jasa Tn. Kurdi (punya NPWP) untuk memperpanjang STNK motor

kantor senilai Rp 300.000.

j. Untuk meningkatkan kemampuan softskill karyawannya, PT. Lima Sekawan

mengadakan training dengan trainer dari PT. Latihan (punya NPWP) senilai Rp

20.000.000

Diminta :

i. Hitunglah PPh 23 untuk masing-masing transaksi!

ii. Buatlah SSP untuk PPh 23 yang harus dibayar dan kapan paling lambat harus

dilakukan pembayaran?

iii. Buatlah SPT dan bukti potong atas PPh 23 serta kapan paling lambat harus

melaporkan SPT tersebut?

2. PT. Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang

modalnya terdiri dari 100 lembar saham. Saham tersebut dimiliki oleh PT. Serasi

sebanyak 20 lembar dan PT. Serupa sebanyak 35 lembar. Pada bulan Juni 2016, PT.

Selaras membagikan deviden kepada PT. Serasi dan PT. Serupa dengan masing-masing

sebesar Rp 20.000.000 dan Rp 35.000.000.

Diminta :

a. Berapakah PPh 23 yang dipotong oleh PT. Selaras untuk transaksi di atas?

b. Buatlah bukti potong PPh 23!

Page 44: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

44

PPh 24

PPh 24 merupakan pajak yang dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yang

diterima di luar negeri yang boleh dikreditkan terhadal PPh yang terutang atas

seluruh penghasilan Wajib Pajak (WP) Dalam Negeri.

Tahapan dalam menghitung PPh 24 adalah sebagai berikut :

1. Jumlahkan seluruh penghasilan dalam dan luar negeri (kecuali rugi luar

negeri)

2. Hitung PPh dalam negeri

3. Hitung batas maksimum PPh 24 yang boleh dikreditkan di dalam negeri

4. Hitung pajak yang dibayar di luar negeri

5. Tentukan PPh 24 dengan membandingkan hasil perhitungan no.3 dan 4,

pilihlah yang jumlahnya lebih kecil.

Soal :

1. PT Perdana di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2015 sebagai

berikut:

Penghasilan Dalam Negeri Rp 400.000.000

Penghasilan dari LN (tarif pajak 20%) Rp 200.000.000

Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus dibayar

oleh PT. Perdana di Indonesia?

2. PT Kirana pada tahun 2015 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:

Di negara X memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp

300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 40%)

Di negara Y menderita kerugian sebesar Rp 500.000.000.

Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar Rp 500.000.000

Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus dibayar

oleh PT. Kirana di Indonesia?

3. PT Kartika berkedudukan di Jakarta pada tahun pajak 2015 memperoleh

penghasilan bersih sebagai berikut:

di negara Singapura memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar

Rp200.000.000 (tarif pajak yang berlaku 25%)

di negara Malaysia memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar

Rp300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 30%)

Page 45: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

45

di negara Filipina memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar

Rp400.000.000 (tarif pajak yang berlaku 40%)

di dalam negeri rugi sebesar Rp100.000.000

Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus dibayar

oleh PT. Kartika di Indonesia?

Page 46: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

46

PPh 15

Tabel Tarif PPh Pasal 15

No Uraian Tarif x DPP Penyetoran & Pelaporan

1,8%x Peredaran

Bruto

Disetor oleh pemotong paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya.

Setor dengan menggunakan SSP, dengan: KAP:

411129, KJS: 101

TIDAK FINALDilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan

berikutnya.

1,2% x Peredaran

bruto

Disetor oleh pemotong paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya.

FINALDisetor sendiri paling lambat tanggal 15 bulan

berikutnya

Setor dengan menggunakan SSP, dengan: KAP:

411128, KJS: 410

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan

berikutnya.

2,64% x Peredaran

Bruto

Disetor oleh pemotong paling lambat tanggal

10 bulan berikutnya.

FINALDisetor sendiri paling lambat tanggal 15 bulan

berikutnya

Setor dengan menggunakan SSP, dengan: KAP:

411128, KJS: 411

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan

berikutnya.

1 Charter

Penerbangan

Dalam Negeri

2 Perusahaan

Pelayaran Dalam

Negeri

3 Perusahaan

pelayaran dan

penerbangan

Luar Negeri

Page 47: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

47

Page 48: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

48

SPT Normal

SPT Pembetulan Ke-

/

1. NPWP : .

2. NAMA :

3. ALAMAT :

1.

2.

a. Penghasilan dari Indonesia

b. Penghasilan dari luar Indonesia

c. PPh Pasal 24 yang dapat diperhitungkan

d. PPh yang dipotong pihak lain

3.

4.

a. PPh yang disetor sendiri

b. PPh yang dipotong pihak lain

5.

1. Surat Setoran Pajak : lembar.

2. Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 15.

3. Bukti Pemotongan PPh Pasal 15 : lembar.

4. Surat Kuasa Khusus.

5. Fotokopi Surat Keterangan Domisili / Certificate Of Residence (COR) yang berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun dari tanggal

pemotongan apabila pemotongan pajak dihitung dengan mempertimbangkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

SPT Masa Diterima:

Langsung dari WP

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK Melalui Pos

Nama 2 0

NPWP

Tanda Tangan & Cap Tanggal 2 0 Tanda Tangan

F.1.1.32.05 Lampiran II.1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009

JUMLAH

411128/411

Imbalan Charter Pesawat Udara Yang

Dibayarkan/Terutang Kepada Perusahaan

tanggal bulan tahun

411128/412

Imbalan Charter Kapal Laut dan/atau Pesawat

411128/411

Imbalan yang Dibayarkan/Terutang kepada

Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri

Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungan

dengan Pengangkutan Orang dan/atau Barang

Termasuk Penyewaan Kapal Laut oleh

Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri

Penerbangan Dalam Negeri

411128/410

Imbalan yang Diterima/Diperoleh Sehubungan

Luar Negeri

dengan Pengangkutan Orang dan/atau Barang

Udara yang Dibayarkan/Terutang Kepada

Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan

PPh yang harus dibayar sendiri (a+b) - (c+d)

Termasuk Charter Kapal Laut dan/atauPesawat

Udara Oleh Perusahaan Pelayaran dan/atau

Penerbangan Luar Negeri

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I.

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA

PAJAK PENGHASILAN PASAL 15

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

Masa Pajak

Uraian KAP/KJS

Formulir ini digunakan untuk melaporkan Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 15

BAGIAN A. IDENTITAS PEMOTONG PAJAK/WAJIB PAJAK

BAGIAN B. OBJEK PAJAK

PPh yang Dipotong/

Terutang (Rp)

(1) (2)

Jumlah Bruto Imbalan

(Rp)

Tarif

(%)

(3) (4) (5)

411128/410

Tang

gal

tanggal bulan tahun

Diisi Oleh Petugas

BAGIAN C. LAMPIRAN

BAGIAN D. PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya

beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

Terbilang …………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………………………….………………………..…………………………

Page 49: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

49

/

PEMOTONG PAJAK/PIMPINAN KUASA WAJIB PAJAK 2 0

Nama tanggal bulan tahun

NPWP - Tanda Tangan & Cap

D.1.1.32.09 Lampiran II.2 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009

DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN

PPh PASAL 15

DEPARTEMEN

KEUANGAN R.I. Masa Pajak

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

I. PEMOTONG PPH PASAL 15/PENERIMA ATAU YANG MEMPEROLEH IMBALAN

NPWPPPh yang Dipotong/

Dipungut (Rp)

Jumlah Bruto Imbalan

(Rp)NamaNo.

5

4

3

2

9

8

7

6

B. PPH PIHAK LAIN YANG DIPOTONG

10

dst.

JUMLAH

1

5

4

3

2

8

9

7

6

10

5

4

II. PERHITUNGAN PPH PASAL 24

dst.

JUMLAH

JUMLAH

Jumlah Pajak Terutang/

Dibayar di Luar Negeri (Rp)Jumlah Bruto Penghasilan (Rp)

3

2

A. PPH YANG DIPOTONG PIHAK LAIN

1

(1) (2) (5)

1

(1) (2) (5)(3) (4)

Tanggal

(3) (4)

dst.

No. Negara Sumber PenghasilanPPh Pasal 24 yang dapat

Diperhitungkan (Rp)

Page 50: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

50

Lembar ke-1 untuk : yang menyewakan

Lembar ke-2 untuk : Kantor Pelayanan Pajak

Lembar ke-3 untuk : penyewa

NPWP : - - - - - (3)

Nama :

Alamat :

…………………., ……………………. 20 ……. (4)

Pemotong Pajak (5)

NPWP : - - - - -

Nama :

Tanda Tangan, Nama dan Cap

Perhatian :

1. Jumlah Pajak Penghasilan atas imbalan yang

dibayarkan/terutang kepada Perusahaan

Pelayaran dan/ atau Penerbangan Luar Negeri

yang dipotong di atas bukan merupakan kredit

pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT)

Tahunan PPh.

2. Dalam hal terdapat Persetujuan Penghindaran

Pajak Berganda, tarifnya disesuaikan.

3. Bukti Pemotongan ini dianggap sah apabila

diisi dengan lengkap dan benar.

F.1.1.33.14 Lampiran II.4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 43/PJ/2009

Terbilang : ………………………………………………………………………………………………….……………………

......................................................... (6)

(1) (2) (3)

ATAS IMBALAN YANG DIBAYARKAN/TERUTANG KEPADA

NOMOR : ……………………………………… (2)

Jumlah Bruto Imbalan

(Rp)

Tarif

(%)

PPh yang Dipotong

(Rp)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK

……………...……………………………………………….. (1)

BUKTI PEMOTONGAN PPh

Page 51: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

51

Latihan :

1. PT. Angin Ribut memiliki transaksi bulan Mei 2016 sebagai berikut :

a. PT. Angin Ribut membayar kepada PT. A (perusahaan pelayaran Indonesia)

sebesar Rp 60.000.000 atas sewa kapal untuk mengekspor barang.

b. PT. Angin Ribut membayar kepada Sing Ltd (perusahaan penerbangan Singapura)

sebesar Rp 100.000.000 untuk mengekspor barang.

Diminta :

i. Hitunglah PPh pasal 15 dari masing-masing transaksi tersebut di atas!

ii. Buatlah SSP untuk membayar PPh Pasal 15

iii. Buatlah SPT untuk melaporkan PPh Pasal 15 tersebut

2. PT. Kerang menggunakan kapal laut PT. Mutiara untuk mengantarkan barang pesanan

dari Jakarta ke Surabaya senilai Rp 800.000.000. PT. Mutiara mendapat imbalan sebesar

Rp 25.000.000. Hitunglah PPh Pasal 15!

3. PT. Laut Luas merupakan perusahaan pelayaran dalam negeri. Pada bulan Februari

2016 mengangkut barang dari Malaysia ke Surabaya dengan imbalan Rp 32.000.000.

Pada bulan Maret 2016 mengangkut barang dari Surabaya ke Singapura dengan

imbalan 27.500.000 (termasuk PPN). Hitunglah besarnya penghasilan yang diterima oleh

PT. Laut Luas.

4. PT.Apel Co (perusahaan luar negeri) mengangkut produk elektronik milik PT.Micro senilai

Rp 1.000.000.000 dengan kapal dari Gresik ke Surabaya dengan imbalan Rp

40.000.000. Karena kondisi barang tidak ada yang rusak, maka mendapat tambahan

imbalan sebesar Rp 10.000.000.

5. PT. Pelangi menyewa kapal PT. Suka Berlayar untuk mengadakan pesta farewell direktur

mereka. Harga sewa sebesar Rp 50.000.000 dan kapal hanya bersandar di pelabuhan.

Berapa imbalan yang diterima oleh PT. Suka Berlayar?

6. PT. Samudera mengangkut barang milik Tn. Andi dari Jakarta ke Denpasar dengan

imbalan Rp 10.000.000. Berapakah imbalan yang diperoleh PT. Samudera?

Page 52: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

52

Skema pengitungan PPh 25

Mengingat PPh 25 dihitung bersamaan dengan perhitungan PPh Badan. Mengingat

penyampaian SPT Tahunan Badan adalah akhir bulan ke-4 tahun berikutnya, maka

besarnya angsuran PPh 25 untuk bulan-bulan sebelum SPT Tahunan Badan

disampaikan adalah sama dengan angsuran pajak bulan terakhir tahun lalu.

Pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

Pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Pelaporan dilakukan

jika PPh 25 adalah nihil dan hanya menyerahkan SSP lembar ke-3.

Penghitungan PPh 25 dalam hal-hal tertentu :

1. Wajib Pajk berhak atas kompensasi kerugian

2. Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur

3. SPT Tahunan disampaikan lewat batas waktu

4. WP diberikan perpanjangan waktu penyampaian SPT Tahunan

5. WP membetulkan sendiri SPT

6. Terjadi perubahan keadaan usaha WP

PPh 25

PPh tahun lalu = Rp XXX

Dikurangi kredit pajak tahun lalu :

– PPh 22 = Rp XXX

– PPh 23 = Rp XXX

– PPh 24 = Rp XXX

PPh 25 per tahun = Rp XXX

PPh 25 per bulan = PPh 25 per tahun/12

Page 53: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

53

Page 54: MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJocw.upj.ac.id/files/Handout-ACC106-Modul-Perpajakan-1.pdf · dalam menyelesaikan beberapa variasi soal. Penyusun mengucapkan terima kasih dan

MODUL PERPAJAKAN 1 PRODI AKUNTANSI UPJ

54

Latihan :

1. Penghasilan neto PT. A tahun 2015 sebesar Rp 80.000.000. Sisa kompensasi kerugian

tahun 2014 adalah 100.000.000. Kredit pajak tahun 2014 adalah : PPh 22 sebesar Rp

5.000.000, PPh 23 sebesar Rp 7.000.000, PPh 24 sebesar Rp 3.000.000.

Diminta :

i. Hitunglah PPh 25 per bulan untuk tahun 2015!

ii. Buatlah SSP nya dan kapan paling lambat dibayarkan?

iii. Kapan paling lambat dilaporkan ke KPP?

2. Penghasilan PT. B tahun 2015 sebesar Rp 75.000.000, termasuk di dalamnya

penghasilan tidak teratur sebesar Rp Rp 25.000.000. Kredit pajak tahun 2015 sebesar

Rp 10.000.000. Hitunglah PPh 25 per bulan tahun 2016.

3. SPT Tahunan Badan PT.COD tahun 2015 dibayar dan dilaporkan tanggal 25 Mei 2016

dengan data sebagai berikut :

a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak Rp 400.000.000

b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000

c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000

Hitunglah PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!

4. SPT Tahunan Badan PT. TAU tahun 2015 dibayar dan dilaporkan tanggal 25 April 2016

dengan data sebagai berikut :

a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak 2015 Rp 400.000.000

b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000

c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000

WP melakukan pembetulan SPT Tahunan, dibayar dan dilaporkan pada tanggal 16

Agustus 2016 dengan data baru berupa penghasilan neto 2015 Rp 500.000.000.

Hitunglah PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!

5. Dari SPT Tahunan tahun 2015 diperoleh data sebagai berikut :

a. Penghasilan neto sebesar Rp 100.000.000

b. Kredit pajak :

– PPh 23 sebesar Rp 14.000.000

– PPh 24 sebesar Rp 12.000.000

– PPh 25 /bulan tahun 2014 sebesar Rp 5.000.000

Hitunglah PPh 25 tahun 2016!