modul perencanaan pembelajaranrepository.undwi.ac.id/public//files/penelitian/...modul perencanaan...

64
MODUL PERENCANAAN PEMBELAJARAN OLEH : NI LUH GEDE KARANG WIDIASTUTI, S.Pd.,M.Pd NIDN. 08-1809-8602 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR 2019

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    MODUL

    PERENCANAAN PEMBELAJARAN

    OLEH :

    NI LUH GEDE KARANG WIDIASTUTI, S.Pd.,M.Pd NIDN. 08-1809-8602

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS DWIJENDRA

    DENPASAR

    2019

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

    karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul mata

    kuliah Perencanaan Pembelajaran. Undang-Undang menyatakan bahwa pendidik adalah

    tenaga professional yang mampu membangun pembelajaran yang menyenakngkan dan

    sesuai dengan karaketer peserta didik, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta

    melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, salah satu

    kompetensi yang mesti dimiliki seorang pendidik adalah mampu merancang dan

    melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif.

    Modul Perencanaan Pembelajaran ini disusun sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di

    lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Penguasaan terhadap materi modul ini

    diharapkan memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang ideal.

    Penulis menyadari bahwa di dalam modul ini mungkin saja masih terdapat kekurangan dan

    ketidaksempurnaan. Untuk itu masukan dari pembaca demi perbaikan modul ini di masa

    yang akan datang sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyusunan modul ini penulis ucapkan terima kasih. Kiranya karya ini dapat memberi

    manfaat kepada pembaca, dan menorehkan secercah manfaat bagi peningkatan kualitas

    mahasiswa sebagai calon pendidik yang profesional.

    Denpasar, 24 Januari 2019

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

    BAB I. ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

    DAN STRUKTUR KURIKULUM ............................................................. 1

    1. Organisasi Kompetensi .................................................................................. 1 2. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................................. 2 3. Struktur Kurikulum ........................................................................................ 2

    BAB II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN .......... 6

    1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan ....................................................... 6 2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan ............................................................. 6 3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan .......................................... 6

    BAB III. STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN................................................. 12

    1. Pengertian Standar Isi .................................................................................... 12 2. Tingkat Kompetensi ....................................................................................... 12 3. Ruang Lingkup Materi ................................................................................... 16

    BAB IV. KOMPETENSI INI DAN KOMPETENSI DASAR .................................. 24

    1. Kompetensi Inti .............................................................................................. 24 2. Kompetensi Dasar .......................................................................................... 26

    BAB V. PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER .............................................. 31

    1. Program Tahunan ........................................................................................... 31 2. Program Semester .......................................................................................... 33

    BAB VI. STANDAR PROSES PENDIDIKAN ........................................................ 41

    1. Pengertian Standar Proses .............................................................................. 41 2. Perencanaan Proses Pembelajaran ................................................................. 42 3. Pelaksanaan Pros Pembelajara ....................................................................... 45 4. Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran ........................................... 48

    BAB VII. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR ................................. 51

    1. Pengertian Standar Penilaian ......................................................................... 51 2. Prinsip Pendekatan Penilaian ......................................................................... 52 3. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian ........................................ 53

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 61

  • 1

    BAB I

    ORGANISASI KOMPETEN SI, TUJUAN SATUAN

    PENDIDIKAN DAN STRUKTUR KURIKULUM

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami dan rasional

    kurikulum SD.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Organisasi Kompetensi

    2. Tujuan Satuan Pendidikan

    3. Struktur Kurikulum

    C. URAIAN MATERI

    C.1 Organisasi Kompetensi

    Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk

    kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan

    terintegrasi. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar

    mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan

    Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan

    Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum

    SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

    Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

    Pengetahuan Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi

    Dasar masing-masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

    Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,

    diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua

    Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

    Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata

    pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan substansi muatan lokal yang berkenaan

    dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran

    Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

    C.2 Tujuan Satuan Pendidikan

    Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan

    dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

  • 2

    Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi

    berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

    a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan

    berkepribadian luhur;

    b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;

    c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan

    d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

    C.3 Struktur Kurikulum dan Beban Belajar 1.

    Struktur Kurikulum

    Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam

    bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi

    konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan

    beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga

    merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan

    pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten

    dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem

    semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran

    berdasarkan jam pelajaran per semester.

    Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum

    mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan

    atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum

    mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan

    seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi

    kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum

    terdiri atas sejumlah mata pelaj aran, dan beban belaj ar.

    Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain

    kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat

    pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan

    Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata

    pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang

    terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga,

    dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat

    dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan

    pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta

    didik pada satuan pendidikan tersebut.

  • 3

    2. Beban Belajar

    Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar

    selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing- masing 30, 32, 34

    sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar

    SD/MI adalah 35 menit.

    Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi

    Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang

    berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih

    panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan

    untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang

    dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga

    mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka

    pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam

    belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

    D. Ringkasan Materi

    Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk

    kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi.

    Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran

    yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

    Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

    Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

    Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur

    Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR

    PER MINGGU

    I II III IV V VI

    Kelompok A

    1 Pendidikan A^ama dati Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

    2.

    Pendidikan Pancasila dan Kewarsanesaraan 5 5 6 4 4 4

    3. Bahasa Indonesia S 9 10 7 7 7

    4. Matematika 5 6 6 6 6

  • 4

    Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Di

    kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

    Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi Dasar masing-

    masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

    Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke

    dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari

    semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

    Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan

    dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

    Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi

    peserta didik agar menjadi manusia yang:a.) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

    Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b). berilmu, cakap, kritis, kreatif,

    dan inovatif; c). sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d). toleran, peka sosial, demokratis,

    dan bertanggung jawab.Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten

    kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,

    distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata

    pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.

    Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian

    konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem

    pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk

    kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban

    belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Beban belajar

    dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.

    Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk

    kelas IV, V, dan VI masing- masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35

    menit.

    E. Tugas dan Latihan

    1. Apakah yang mendasari terjadinya perubahan Kurikulum menjadi Kuriklum

    2013?

    2. Apakah perubahan yang men-dasar pada kurikulum 2013?

    F. Rambu-rambu Jawaban

    1. Pertama, tuntutan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk

    teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, tuntutan terhadap kompetensi yang

    harus dimiliki oleh lulusan satuan pendidikan berkaitan dengan pengetahuan,

    keterampilan dan sikap untuk mereka dapat perform dan eksis di dunia kerja

    maupun di masyarakat.

  • 5

    2. Pertama, berbicara kurikulum berarti terkait 4 hal dari 8 standar nasional pendidikan,

    yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian.

    Kedua, dari sisi standar kompetensi, pada kurikulum sebelumnya kompetensi

    dirumuskan berdasarkan masing-masing pelajaran, sehingga kom-petensi yang ingin

    dicapai cenderung ada pemisahan antara pelajaran satu dengan lainnya. Pada kurikulum

    2013, dengan filosofi bahwa kompetensi yang harus dimiliki seseorang adalah

    merupakan kompetensi utuh, maka kompetensi utuh yang harus dimiliki siswa

    dirumuskan terlebih dahulu yang selanjutnya menjadi payung bagi pengembangan

    kompetensi yang lebih spesifik dari masing-masing pelajaran. Kompetensi ini yg

    disebut kompetensi inti. Ketiga, standar isi berkaitan dengan struktur kuri-kulum dan

    muatan materi. Dari sisi struktur kurikulum antara lain terjadi perubahan dimana di SD

    kelas I-III pelajaran IPA dan IPS tidak dimunculkan seba-gai pelajaran, pada jenjang

    SMP dan SMA pelajaran TIK ditiadakan, dan pada jenjang SMA/SMK siswa diarahkan

    melalui program peminatan. Dari sisi muatan materi terdapat beberapa penye-suaian

    disesuaikan dengan kebutuhan kekinian.

  • 6

    BAB II

    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar

    Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan

    2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan

    3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

    C. URAIAN MATERI

    C.1 Pengertian Standar Kompetensi Lulusan

    Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten

    sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta

    didik. Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta

    didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.

    Sehingga Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi

    kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki

    peserta didik sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang

    ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006. Standar

    kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

    peserta didik dari satuan pendidikan.

    C.2 Fungsi Standar Kompentensi Lulusan

    Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut:

    1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

    menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan

    2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk

    meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

    3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan

    untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

    4. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk

    meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

    C.3 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

    Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada

  • 7

    tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan

    SMA/MA/SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.

    DIMENSI SIKAP SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/

    SD/MI/SDLB/ Paket B Paket C

    Paket A

    RUMUSAN

    Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang

    mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:

    1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa

    kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME,

    2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan

    peduli, peduli, peduli,

    3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,

    4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati

    sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan

    5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani

    sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan

    perkembangan anak di perkembangan anak di perkembangan anak di

    lingkungan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga,

    sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan

    lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,

    bangsa, dan negara. bangsa, negara, dan bangsa, negara, kawasan kawasan regional. regional, dan internasional.

  • 8

    Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/

    SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut.

    Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada

    masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.

    DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/

    PENGETAHUAN Paket B Paket C

    SD/MI/SDLB/

    Paket A

    RUMUSAN

    Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan

    faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual,

    prosedural, dan prosedural, dan prosedural, dan

    metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat

    dasar berkenaan dengan: teknis dan spesifik teknis, spesifik, detil, dan

    1. ilmu pengetahuan, sederhana berkenaan kompleks berkenaan

    2. teknologi, dengan: dengan:

    3. seni, dan 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,

    4. budaya. 2. teknologi, 2. teknologi, 3. seni, dan 3. seni,

    Mampu mengaitkan 4. budaya. 4. budaya, dan

    pengetahuan di atas dalam 5. humaniora.

    konteks diri sendiri, Mampu mengaitkan

    keluarga, sekolah, pengetahuan di atas dalam Mampu mengaitkan

    masyarakat dan lingkungan konteks diri sendiri, pengetahuan di atas dalam

    alam sekitar, bangsa, dan keluarga, sekolah, konteks diri sendiri,

    negara. masyarakat dan lingkungan keluarga, sekolah, alam sekitar, bangsa, masyarakat dan lingkungan negara, dan kawasan alam sekitar, bangsa, regional. negara, serta kawasan regional dan internasional.

  • 9

    PENJELASAN SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/ SMPL SMA/MA/SMALB/ Paket A B/ Paket C Paket B

    alam sekitar, masyarakat dan masyarakat dan bangsa, dan lingkungan alam lingkungan alam negara. sekitar, bangsa, sekitar, bangsa, negara, dan negara, kawasan kawasan regional. regional, dan internasional.

    Prosedural Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang tentang cara tentang cara cara melakukan melakukan sesuatu melakukan sesuatu sesuatu atau kegiatan atau kegiatan yang atau kegiatan yang yang terkait dengan berkenaan dengan terkait dengan pengetahuan teknis, ilmu pengetahuan, pengetahuan spesifik, algoritma, teknologi, seni, teknis, spesifik, metode, dan kriteria dan budaya terkait algoritma, metode untuk menentukan dengan diri tingkat sederhana prosedur yang sesuai sendiri, keluarga, berkenaan dengan berkenaan dengan sekolah, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, masyarakat dan teknologi, seni, teknologi, seni, dan lingkungan alam dan budaya terkait budaya, terkait sekitar, bangsa dan dengan masyarakat dengan masyarakat negara. dan lingkungan dan lingkungan alam alam sekitar, sekitar, bangsa, bangsa, negara, negara, kawasan dan kawasan regional, dan regional. internasional.

    Metakognitif Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang tentang kekuatan tentang kekuatan kekuatan dan dan kelemahan diri dan kelemahan diri kelemahan diri sendiri dan sendiri dan sendiri dan menggunakannya menggunakannya menggunakannya dalam mempelajari dalam mempelajari dalam mempelajari ilmu pengetahuan, pengetahuan teknis pengetahuan teknis, teknologi, seni dan dan spesifik detail, spesifik, budaya terkait tingkat sederhana kompleks,

  • 10

    Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang

    pendidikan memperhatikan:

    a. perkembangan psikologis anak;

    b. lingkup dan kedalaman;

    c. kesinambungan;

    dengan diri berkenaan dengan kontekstual dan sendiri, keluarga, ilmu pengetahuan, kondisional sekolah, teknologi, seni, berkenaan dengan masyarakat dan dan budaya terkait ilmu pengetahuan, lingkungan alam dengan masyarakat teknologi, seni, dan sekitar, bangsa dan dan lingkungan budaya terkait dengan negara. alam sekitar, masyarakat dan bangsa, negara, lingkungan alam dan kawasan sekitar, bangsa, regional negara, kawasan regional, dan internasional.

    Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C

    memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut. DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/

    KETERAMPILAN Paket B Paket C

    SD/MI/SDLB/

    Paket A

    RUMUSAN

    Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan

    berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak:

    1. kreatif, 1. kreatif, 1. kreatif,

    2. produktif, 2. produktif, 2. produktif,

    3. kritis, 3. kritis, 3. kritis,

    4. mandiri, 4. mandiri, 4. mandiri,

    5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan

    6. komunikatif 6. komunikatif 6. komunikatif

    melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah

    sesuai dengan tahap sesuai dengan yang sebagai pengembangan dari

    perkembangan anak yang dipelajari di satuan yang dipelajari di satuan

    relevan dengan tugas yang pendidikan dan sumber lain pendidikan dan sumber lain

    diberikan secara mandiri secara mandiri

  • 11

    d. fungsi satuan pendidikan; dan

    e. lingkungan.

    D. Ringkasan Materi

    Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi kemampuan

    lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki peserta didik sesuai

    dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan

    menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.

    Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut: 1). Standar

    kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta

    didik,dari satuan pendidikan, 2). Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar

    bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

    ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, dan 3). Standar

    kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan

    kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan

    mengikuti pendidikan lebih lanjut.

    Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk

    meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup

    mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan

    menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    E. Tugas dan Latihan

    Sebelum kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak, pada dasarnya masih banyak

    sekolah yang masih meberlakukan kurikulum 2006. Menurut pendapat anda bagaimana

    keadaan Standar kompetensi Lulusan pada kurikulum 2013? Apakah sama atau tidak

    dengan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006?

    F. Rambu-rambu Jawaban

    Jawaban anda benar apabila anda mampu mebedakan kompetensi lulusan pada kurikulum

    2006 dengan kurikulum 2013.

  • 12

    BAB III

    STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar Isi Pendidikan

    Dasar.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Pengertian Standar Isi

    2. Tingkat Kompetensi

    3. Ruang Lingkup Materi

    C. URAIAN MATERI C.1 Pengertian

    Standar Isi

    Standar dapat diartikan sebagai patokan atau bisa juga dikatakan sebagai kriteria minimal.

    Sebuah standar seringkali mengacu pada pencapaian minimal.begitu juga dengan standar isi,

    standar isi menurut UUSP no.20 tahun 2003 merupakan criteria minimal, batas, patokan, syarat

    yang harus dicapai dalam peningkatan mutu. Standar isi harus ditetapkan sebagai kriteria minimal

    saat menyusun perencanaan.

    Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat

    kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar

    isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat

    satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

    C.2 Tingkat Kompetensi

    Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk

    setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi

    Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat

    Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang

    telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria

    capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap

    jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

    Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan

    peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang.

    Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,

    fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin

    keberlanjutan antar jenjang,

  • 13

    Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan

    pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:

    Keterangan:

    SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi tuna netra, tuna

    rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Bloom Taxonomy yang pertama

    kali dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956

    dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and Krathwol pada tahun 2001 digunakan sebagai

    rujukan pada Standar Kompetensi Lulusan. Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian

    pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan

    pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi

    ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan

    menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya dimulai sejak

    Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan Menengah.

    Structure of Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy yang pertama kali

    dikembangkan oleh Biggs dan Collin (1982) dan telah diperbarui tahun 2003 digunakan sebagai

    dasar untuk mengelompokkan Tingkat Kompetensi untuk aspek pengetahuan. Menurut SOLO

    Taxonomy ada lima tahap yang dilalui oleh peserta didik untuk menguasai suatu pengetahuan,

    yaitu tahah pre-struktural, uni-struktural, multi-struktural, relasional dan abstrak yang diperluas.

    Kelima tahap ini dapat

    Tabel 1. Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan No Tingkat Kompetensi Jenjang Pendidikan

    1. Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini TK/RA

    (Catatan: Standar Isi TK/RA

    diatur secara terpisah)

    2. Tingkat Pendidikan Dasar SD/MI/SDLB/Paket A

    3. Tingkat Pendidikan Dasar SMP/MTS/SMPLB/Pake t B

    4. Tingkat Pendidikan Menengah SMA/MA/SMALB/Paket C

  • 14

    disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu surface knowledge, deep knowledge dan conceptual atau

    constructed knowledge.

    Tahap surface knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Dasar,

    tahap deep knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama

    dan tahap conceptual/constructed knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Menengah yaitu

    ada Sekolah Menengah Atas. Walaupun demikian, untuk jenis pengetahuan tertentu, ketiga tahap

    ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam satu tingkat kelas.

    Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik

    yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi dan ruang lingkup

    materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran. Secara hirarkis, Standar Kompetensi

    Lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap

    Tingkat Kompetensi. Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian digunakan untuk

    menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Selanjutnya, Kompetensi

    dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan

    kurikulum tingkat satuan dan jenjang pendidikan.

    Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan

    keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini

    diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang

    mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan

    nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang

    merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya

    disebut Kompetensi Inti (KI).

    Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan

    penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai

    pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat

    Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang

    berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman

    belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

    Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel

    berikut.

  • 15

    Tingkat Pendidikan Dasar

    (Tingkat Kelas I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A) KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

    Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai

    ajaran agama yang dianutnya.

    Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku:

    a. jujur,

    b. disiplin,

    c. santun,

    d. percaya diri,

    e. peduli, dan

    f. bertanggung jawab

    dalam berinteraksi dengan keluarga,

    teman, guru, dan tetangga, dan negara.

    Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural, dan metakognitif

    pada tingkat dasar dengan cara :

    a. mengamati,

    b. menanya, dan

    c. mencoba

    Berdasarkan rasa ingin tahu tentang

    dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-benda yang

    dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

    tempat bermain.

    Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan

    bertindak:

    a. kreatif

    b. produktif,

    c. kritis,

  • 16

    Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada SD/MI/SDLB/ PAKET A,

    SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.

    Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan sebagaimana

    diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5)

    Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

    Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.

    Contoh Muatan Pendidikan Agama

    Muatan Pendidikan Agama Islam pada SD/MI/SDLB/PAKET A,

    SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.

    d. mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif

    Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

    logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

    C.3 Ruang Lingkup Materi

    Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

    Tingkat Pendidikan Dasar

    (Kelas I-VI)

    - Meyakini adanya Allah

    SWT dan mensyukuri

    karunia dan pemberian

    Allah SWT.

    - Memiliki sikap sesuai

    dengan akhlakul karimah

    (akhlak mulia) dan budi

    pekerti serta perilaku hidup

    sehat.

    - Mengetahui keesaan

    Alquran

    - Huruf-huruf hijaiyyah

    bersambung ataupun tidak,

    dengan harakatnya secara

    lengkap sesuai dengan

    makharijul huruf.

    - Surah-surah pendek

    pilihan di dalam Alquran

    Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.

    Al-Ikhlas.

    - Pesan dan makna yang

  • 17

    Allah SWT berdasarkan terkandung di pengamatan terhadap

    dirinya dan dalam Alquran surat-surat pendek Q.S. Al- Fatihah makhluk ciptaan-Nya dan Q.S. Al-Ikhlas. yang dijumpai di sekitar

    rumah dan sekolah. Aqidah - Mengenal pesan-pesan - Asmaul Husna. yang terkandung dalam - Kalimat syahadat. surah pendek Alquran, - Keesaan Allah SWT rukun Islam yang pertama Akhlak dan Budi Pekerti. dan doa sehari-hari. - Doa belajar dan - Mengenal dan makan. mempraktikkan tata cara - Perilaku hormat dan bersuci, shalat dan patuh kepada orangtua dan kegiatan agama yang guru. dianutnya di sekitar - Perilaku saling rumahnya melalui menghormati antar sesama pengamatan sesuai dengan anggota keluarga. ketentuan agama Islam. - Perilaku jujur. - Mengenal dan - Perilaku disiplin. menceritakan kisah - Perilaku bertanggung keteladanan nabi. jawab. - Mengenal hadis yang - Perilaku percaya diri terkait dengan anjuran - Perilaku kasih sayang menuntut ilmu serta kepada sesame. perilaku hidup bersih dan - Sikap kerja sama dan sehat. saling tolong menolong. - Memahami dan - Perilaku menuntut ilmu. mencontoh perilaku yang - Perilaku hidup sesuai dengan akhlakul

    karimah bersih dan sehat.

    (akhlak mulia) dan budi Fiqih

    pekerti. - Tata cara bersuci. - Mengetahui dan - Tata cara shalat dan melafalkan huruf-huruf bacaannya. hijaiyyah dan hafalan - Tata cara Wudhu dan surah dan ayat pilihan doanya. dalam Alquran, dan - Kegiatan agama yang

  • 18

    Asmaul Husna. dianutnya. - Melafalkan dan - Sejarah Peradaban Islam. mempraktikkan dua - Kisah keteladanan para kalimat syahadat serta doa nabi dan rasul. sehari-hari dengan benar - Kisah keteladanan dan jelas. Nabi Muhammad saw. - Meyakini dan

    mengetahui adanya Allah Alquran SWT, malaikat-malaikat, - Bacaan Alquran surat dan Rasul-Rasul Allah dan ayat pilihan (Q.S. An- SWT. Nashr, Al- Kautsar, Q.S. - Menunaikan ibadah Al Falaq, Al-Ma'un dan shalat secara tertib serta Al-Fil). zikir dan doa setelah - Kalimat dalam Alquran selesai shalat. surah pendek pilihan. - Menerapkan ketentuan - Alquran surah pendek syariat Islam dalam pilihan. bersuci dan berperilaku. - Kandungan dan makna - Memiliki dan memahami Alquran surah pendek sikap sesuai dengan pilihan. akhlakul karimah yang Aqidah tercermin dari perilaku - Keesaan dan Keberadaan kehidupan Allah SWT. - Asmaul Husna (Al- sehari-hari. Wahhab, Al-'Alim, As- - Mengerti makna iman Sami',Al-Bashir, Al- kepada malaikat-malaikat 'Adil, Al-'Azhim) dan Allah berdasarkan maknanya. pengamatan terhadap - Keimanan kepada dirinya dan alam sekitar. Malaikat Allah SWT. - Mengetahui hadis yang

    terkait dengan perilaku Akhlak dan Budi Pekerti mandiri, percaya diri, dan - Sikap disiplin dan tertib. tanggung jawab. - Sikap rasa ingin tahu, - Mengetahui hikmah sabar, dan rela berkorban. ibadah shalat, zikir dan - Sikap kerja keras, doa setelah shalat melalui menghindari perilaku pengamatan dan tercela, sikap gemar pengalaman di rumah dan membaca. sekolah. - Sikap pantang menyerah.

  • 19

    - Mengetahui dan - Sikap amanah. menceritakan kisah - Perilaku jujur. keteladanan nabi dan wali - Perilaku mandiri, songo. percaya diri,dan tanggung - Membaca dan jawab. mengetahui makna - Perilaku tawaduk, ikhlas, Asmaul Husna dan dan mohon pertolongan. hafalan surat dan ayat

    pilihan dengan benar. - Peduli terhadap sesama. - Mencontohkan perilaku - Sikap bersyukur. sesuai dengan akhlakul - Sikap santun dan karimah. menghargai teman. - Sikap

    rendah hati. Mempraktikkan tata cara - Perilaku hemat. shalat, zikir dan doa

    setelah shalat secara benar Fiqih dan tata cara bersuci - Bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syariat dan hadas besar. Islam dan menceritakan - Ibadah shalat, makna, pengalaman pelaksanaan tata cara, pelaksanaan, dan ibadah shalat di rumah, hikmahnya. masjid dan sekolah. - Zikir dan doa setelah - Meyakini Alquran shalat, makna dan tata sebagai kitab suci terakhir caranya. dan menjadikannya

    sebagai pedoman hidup. Sejarah Peradaban Islam - Memahami dan - Kisah keteladanan para mengetahui makna Rukun nabi dan rasul. Iman. - Kisah Keteladanan - Menunaikan ibadah Nabi Muhammad saw. wajib dan sunnah di bulan - Kisah keteladanan Wali Ramadhan, dan berzakat, Songo. infak, dan sedekah.

    - Memiliki dan Alquran mencontohkan sikap - Bacaan Alquran Q.S. Al- sesuai dengan akhlakul Ma'un dan Q.S. At-Tin, karimah yang Q.S. Al-Kafirun dan Al- mencerminkan rukun Maidah (5): 2. iman. - Kalimat-kalimat dalam - Mengenal nama-nama Alquran surah pendek

  • 20

    Rasul Allah pilihan. - Arti dan makna Alquran dan Rasul Ulul Azmi. surah pendek pilihan. - Mengetahui makna - Perilaku yang Asmaul Husna, surat, dan mencerminkan ayat pilihan dengan benar pemahaman terhadap serta menuliskannya kandungan ayat Alquran dengan baik dan benar. atau surah pilihan. - Memahami hikmah

    ibadah wajib dan sunnah Aqidah di bulan Ramadhan, - Kitab-kitab Suci dan beriman kepada Hari rasul yang menerimanya. Akhir, zakat, infak, dan - Alquran sebagai kitab sedekah, beriman kepada suci terakhir dan pedoman Qadha dan Qadar yang hidup. dapat membentukperilaku - Asmaul Husna: Al- akhlak mulia. Mumit, Al- Hayy, Al- - Mengetahui dan Qayum, Al-Ahad, Ash- menceritakan kisah Shamad, Al- keteladanan nabi,

    Keluarga Luqman, Muqtadir, Al- Muqadim, sahabat-sahabat Nabi al-Baq. Muhammad SAW, - Hari Akhir, hikmah dan Ashabul Kahfi perilaku yang sebagaimana terdapat mencerminkan iman dalam Alquran. kepadanya. - Menunjukkan contoh - Qadha dan Qadar, Qadha dan Qadar dalam hikmah dan Perilaku yang kehidupan sehari- hari mencerminkan iman sebagai implementasi dari kepada Qadha dan Qadar. pemahaman rukun Iman.

    Akhlak dan Budi Pekerti - Sikap jujur. - Perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru, dan sesama anggota keluarga. - Sikap saling mengingatkan dalam kebajikan

  • 21

    - Sikap menghargai pendapat. - Sikap sederhana. - Sikap ikhlas. - Sikap berbaik sangka kepada sesama. - Perilaku hidup rukun - Sikap tabligh. - Sikap sabar dan

    pengendalian diri.

    - Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama. - Sikap fathanah. - Sikap suka menolong. - Sikap berserah diri kepada Allah SWT.

    Fiqih

    - Puasa Ramadhan, makna dan hikmahnya. - Shalat tarawih dan tadarus. - Zakat, infak, sedekah, makna dan hikmahnya.

    Sejarah peradaban Islam

    - Kisah Keteladanan para nabi dan rasul. - Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. - Kisah keteladanan sahabat- sahabat Nabi Muhammad saw.

    - Kisah keteladanan

    Luqman. - Kisah keteladanan Ashabul Kahfi.

  • 22

    D. Ringkasan Materi

    Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat

    kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar

    isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat

    satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Tingkat Kompetensi dikembangkan

    berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi

    Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga

    memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan

    keterpaduan antar jenjang yang relevan.

    Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan

    keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini

    diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang

    mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan

    nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang

    merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya

    disebut Kompetensi Inti (KI).

    Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan

    penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai

    pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat

    Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang

    berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman

    belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

    E. Tugas dan Latihan Jelaskan pentingnya Standar isi dan Standar Kelulusan pada kurikulum 2013!

    F. Rambu-rambu Jawaban

    Menurut Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Kompetensi Inti (KI)

    adalah Kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam

    mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan

    kurikulum. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan

    dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini

    diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang

    mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan

    nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang

    merepresentasikan: (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) keterampilan, dan (4) pengetahuan.

    Kompetensi pada tingkat SD, yaitu: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

    dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

    dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Memahami

    pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di

  • 23

    rumah, di sekolah dan tempat bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

    sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

    sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

  • 24

    BAB IV

    KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menganalisis kompetensi inti

    dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tingkat pendidikan dasar.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Kompetensi inti

    2. Kompetensi dasar

    C. URAIAN MATERI

    C.1 Kompetensi Inti

    Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi

    Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah

    menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,

    gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,

    kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang

    antara pencapaian hard skills dan soft skills.

    Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)

    kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk

    organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal

    Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang

    pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu

    akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi

    horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan

    konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan

    dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.

    Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan

    dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan

    (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu

    menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa

    pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan

    sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik

    belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan

  • 25

    (Kompetensi Inti 4).

    KOMPETENSI INTI

    KELASI

    KOMPETENSI INTI

    KELAS II

    KOMPETENSI INTI KELAS

    III 1. Menerima dan menjalankan

    ajaran agama yang

    dianutnya

    1. Menerima dan menjalankan

    ajaran agama yang

    dianutnya

    1. Menerima dan menjalankan

    ajaran agama yang

    dianutnya

    2. Memiliki perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab,

    santun, peduli, dan percaya

    diri dalam berinteraksi

    dengan keluarga, teman,

    dan

    2. Menunjukkan perilaku

    jujur, disiplin, tanggung

    jawab, santun, peduli, dan

    percaya diri dalam

    berinteraksi dengan

    keluarga, teman, dan

    2. Menunjukkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab,

    santun, peduli, dan percaya diri

    dalam berinteraksi dengan

    keluarga, teman, guru

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati [mendengar,

    melihat, membaca] dan

    menanya berdasarkan rasa

    ingin tahu tentang dirinya,

    makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati [mendengar,

    melihat, membaca] dan

    menanya berdasarkan rasa

    ingin tahu tentang dirinya,

    makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati [mendengar,

    melihat, membaca] dan

    menanya berdasarkan rasa

    ingin tahu tentang dirinya,

    makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah

    4. Menyajikan pengetahuan

    faktual dalam bahasa yang

    jelas dan logis, dalam karya

    yang estetis, dalam gerakan

    yang mencerminkan anak

    sehat, dan dalam tindakan

    yang mencerminkan

    perilaku anak beriman dan

    4. Menyajikan pengetahuan

    faktual dalam bahasa yang

    jelas dan logis, dalam karya

    yang estetis, dalam gerakan

    yang mencerminkan anak

    sehat, dan dalam tindakan

    yang mencerminkan

    perilaku anak beriman dan

    4. Menyajikan pengetahuan

    faktual dalam bahasa yang

    jelas, sistematis dan logis,

    dalam karya yang estetis,

    dalam gerakan yang

    mencerminkan anak sehat,

    dan dalam tindakan yang

    mencerminkan perilaku

    anak beriman dan

    KOMPETENSI INTI KELAS

    IV

    KOMPETENSI INTI KELAS

    V

    KOMPETENSI INTI KELAS

    VI

    1. Menerima, menjalankan,

    dan menghargai ajaran

    agama yang dianutnya

    1. Menerima, menjalankan,

    dan menghargai ajaran

    agama yang dianutnya

    1. Menerima, menjalankan,

    dan menghargai ajaran

    agama yang dianutnya

  • 26

    C.2 Kompetensi Dasar

    Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap

    kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau

    kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada

    kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan

    dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu

    mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi

    bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat

    berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat

    dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non

    disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau

    pun

    2. Menunjukkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab,

    santun, peduli, dan percaya diri

    dalam berinteraksi dengan

    keluarga, teman, guru, dan

    tetangganya

    2. Menunjukkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab,

    santun, peduli, dan percaya diri

    dalam berinteraksi dengan

    keluarga, teman, guru, dan

    tetangganya serta cinta tflnflh air

    2. Menunjukkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab,

    santun, peduli, dan percaya diri

    dalam berinteraksi dengan

    keluarga, teman, guru, dan

    tetangganya serta cinta tflnflh air

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

    3. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

    4. Mbeermahinami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

    4. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

    4. Memahami pengetahuan

    faktual dengan cara

    mengamati dan menanya

    berdasarkan rasa ingin tahu

    tentang dirinya, makhluk

    ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-

    benda yang dijumpainya di

    rumah, di sekolah dan

    tempat

  • 27

    humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti

    dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata

    pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah

    filosofi esensialisme dan perenialisme.

    Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap

    kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata

    pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan

    Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan

    Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,

    Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah

    Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu kesatuan ide masing-masing mata

    pelajaran dimuat dalam tabel-tabel berikut ini:

    Contoh: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan

    Budi Pekerti

    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    KELAS: I

    KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

    1. Menerima dan menjalankan

    ajaran agama yang dianutnya

    1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai

    bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al- Fatihah

    1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih

    dan Maha Penyayang.

    1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai

    implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan

    Q.S. Al-Ikhlas

    1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah

    1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas

  • 28

    2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,

    tanggung jawab, santun, peduli,

    dan percaya diri dalam

    berinteraksi dengan keluarga,

    teman, dan guru

    2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari

    pemahaman sifat "shiddiq" Rasulullah SAW

    2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan

    guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman

    (31): 14

    2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota

    keluarga sebagai implementasi dari pemahaman

    Q.S. An-Nisa (4): 36

    2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari

    pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad

    SAW 3. Memahami pengetahuan faktual

    dengan cara mengamati

    [mendengar, melihat, membaca]

    dan menanya berdasarkan rasa

    ingin tahu tentang dirinya,

    makhluk ciptaan Tuhan dan

    kegiatannya, dan benda-benda

    yang dijumpainya di rumah dan di

    sekolah

    3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam

    Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al "Alaq (9)6): 15

    3.2 Mengenal keesaan Allah SWT bemdasarkan

    pengamqtan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan- Nya

    yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah

    3.3 Mengenal m akna Annaul Husna: Ar-Rahman,

    Ar-Rahim, Al-Malik

    2.4 Mengenal makna dua kalimat s yahadat sebagai

    bagian dari rukun Isl am yang pertama

    3.5 Meesee6.l makna do"a. sebelum dan sesudah

  • 29

    4. Menyajikan pengetahuan

    faktual dalam bahasa yang jelas

    dan logis, dalam karya yang

    estetis, dalam gerakan yang

    mencerminkan anak sehat, dan

    dalam tindakan yang

    mencerminkan perilaku anak

    beriman dan berakhlak mulia

    4.1 Melafalkan huruf-huruf

    hij aiyyah dan harakatnya secara

    lengkap

    4.2 Melafalkan Asmaul

    Husna: Ar-Rahman, Ar- Rahim,

    Al-Malik

    4.3 Melafalkan dua kalimat

    syahadat dengan benar dan jelas

    4.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

    dengan benar dan jelas

    4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar

    dengan benar dan jelas.

    4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.

    Al-Ikhlas dengan benar dan jelas

    4.7 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh

    kepada orangtua dan guru

    4.8 Mencontohkan perilaku saling menghormati

    antar sesama anggota keluarga

    4.9 Mempraktikkan tata cara b ersuci

    4.10 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya

    di sekitar rumahnya

    4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

    4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.

    D. Ringkasan Materi

    Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionaliaasi Saandar Kompetensi

    Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah

    menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,

    gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

    sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang

    seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam

    empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi

    Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan

    pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

    Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas

    yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang

    terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang

    harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan

    karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata

    pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak

    selalu

  • 30

    diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi

    esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang

    dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut

    filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut

    dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama

    mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu

    terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan

    kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.

    E. Tugas dan Latihan

    1. Apa fungsi Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013?

    2. Apa perbedaan antara Kompetensi Inti dengan Kompetensi Dasar?

    F. Rambu-rambu Jawaban 1. Fungsi kompetensi Inti adalah sebagai unsur pengorganisasi (organizing element)

    Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan

    pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.

    Organisasi vertical Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi

    Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga

    memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara

    konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara

    konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari

    mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama

    sehingga terjadi proses saling memperkuat.

    2. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi

    Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program.

    Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus

    diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah konten

    atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber

    pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut

    dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,

    serta ciri dari suatu mata pelajaran

  • 31

    BAB V

    PROGRAM SEMESTER DAN TAHUNAN

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menyusun program semester

    dan program tahunan.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Program Tahunan

    2. Program Semester

    C. URAIAN MATERI

    C.1 Program Tahunan (Prota)

    Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran tematik

    terpadu yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program

    tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena

    merupakan pedoman bagi pengembangan program- program berikutnya, yakni Program

    Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

    Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:

    1. Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas.

    2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.

    3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam

    subtema.

    Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.

    • Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)

    • Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu).

    Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan. Berikuti ini adalah contoh

    Format Program Tahunan untuk Kelas 5

  • 32

    PROGRAM TAHUNAN

    Satuan Pendidikan

    Kelas / Semester

    Tahun Ajaran

    Sekolah Dasar V

    (Lima) / 1 & 2

    2017/2018

    Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu

    I 1. Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan

    1.1 Organ Gerak Hewan 1 minggu 1.2 Manusia dan Lingkungan 1 minggu 1.3 Lingkungan dan Manfaatnya 1 minggu

    1.4 Kegiatan Berbasis Proyek

    2. Udara Bersih Bagi Kesehatan

    2.1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih 1 minggu 2.2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan 1 minggu

    2.3 Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan

    Manusia

    1 minggu

    2.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi

    3. Makanan Sehat

    3.1 Bagaimana tubuh mengolah makanan? 1 minggu 3.2 Pentingnya makanan sehat bagi tubuh 1 minggu 3.3 Pentingnya menjaga asupan makanan sehat. 1 minggu 3.4 Karyaku prestasiku 1 minggu 4. Sehat itu Penting

    4.1 Peredaran darah itu sehat 1 minggu

    4.2 Gangguan Kesehatan pada organ peredaran

    darah.

    1 minggu

    4.3 Cara Memelihara Kesehatan Organ

    Peredaran Darah Manusia 1 minggu 4.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi

    5. Ekosistem

    5.1 Komponen Ekosistem 1 minggu

    5.2 Hubungan antar makhluk hidup dalam

    ekosistem

    1 minggu

  • 33

    C.2 Program Semester (Prosem)

    Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga

    program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-

    langkah perancangan program semester:

    1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan

    kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

    5.3 Keseimbangan ekosistem

    5.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi

    1 minggu

    UTS 1 minggu UAS 1 minggu JUMLAH 18 minggu

    Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu

    II 6. Panas dan Perpindahannya

    6.1 Suhu dan Kalor 1 minggu 6.2 Perpindahan Kalor di Sekitar Kita 1 minggu 6.3 Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan 1 minggu 6.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 7. Peristiwa dalam Kehidupan

    7.1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan 1 minggu

    7.2 Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi

    Kemerdekaan

    1 minggu

    7.3 Peristiwa Mengisi Kemerdekaan 1 minggu 7.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 8. Lingkungan Sahabat Kita

    8.1 Manusia dan Lingkungan 1 minggu 8.2 Perubahan Lingkungan 1 minggu 8.3 Usaha Pelestarian Lingkungan 1 minggu 8.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 9. Peristiwa Alam

    9.1 Benda Tunggal dan Campuran 1 minggu 9.2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi 1 minggu 9.3 Manusia dan Benda di Lingkungannya 1 minggu 9.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu UTS 1 minggu UAS 1 minggu JUMLAH 18 inggu

  • 34

    2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran

    efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:

    • Jeda tengah semester

    • Jeda antar semester

    • Libur akhir tahun pelaj aran

    • Hari libur keagamaan

    • Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

    • Hari libur khusus

    3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)

    setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

    4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta

    mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.

    Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak

    dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini

    berisikan: • Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran,

    kelas/semester, tahun pelajaran)

    • Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan

    yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan

    pembelajaran berlangsung.

    Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program tahunan.

    Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (tema

    dan subtema). Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut

    disajikan format program semester pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut.

  • 35

    PROGRAM SEMESTER

    Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : V (Lima) / 1

    TEMA SUB TEMA Pembe-

    lajaran

    Ke-

    AW Juli Agustus September Oktober November Desember

    1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

    1. Organ Gerak Hewan

    dan Tumbuhan

    1. Organ Gerak Hewan 1 26 JP V .... .... .....

    2 V

    3 V

    4 V

    5 V

    6 + UH V

    2. Manusia dan Lingkungan 1 26 JP V

    2 V

    3 V

    4 V

    5 V

    6 + UH V

    3. Lingkungan dan

    Manfaatnya

    Kegiatan Berbasis Proyek

    1 26 JP V

    2 V

    3 V

    4 V

  • 36

    5 V 6 + UH V

    2. Udara Bersih Bagi

    Kesehatan

    1. Cara Tubuh Mengolah

    Udara Bersih

    1 26 JP

    2

    3

    4

    5

    6 + UH

    2. Pentingnya Udara Bersih

    bagi Pernapasan

    1 26 JP

    2

    3

    4

    5

    6 + UH

    3. Memelihara Kesehatan

    Organ Pernapasan Manusia

    Kegiatan Berbasis Proyek dan

    Literasi

    1 26 JP

    2

    3

    4

    5

    6 + UH

    3. Makanan Sehat 1. Bagaimana tubuh

    mengolah makanan?

    1 26 JP

    2

    3

    V

    V

    V

    V

    V

  • 37

    6 + UH

    7

    6 + UH

    1

    6 + UH

    1

    6 + UH

    1. Peredaran darah itu sehat 4. Sehat itu

    Penting

    1

    3. Pentingnya menjaga

    asupan makanan sehat

    2. Pentingnya makanan

    sehat bagi tubuh

    4. Karyaku prestasiku

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

  • 38

    6 + UH

    7

    6 + UH

    1

    6 + UH

    5. Ekosistem 1

    6 + UH

    2. Hubungan antar makhluk 1

    2. Gangguan Kesehatan

    pada organ peredaran

    darah.

    3. Cara Memelihara

    Kesehatan Organ

    Peredaran Darah

    Manusia Kegiatan

    Berbasis Proyek dan

    Literasi

    1. Komponen Ekosistem

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

  • 39

    V

    V

    V

    hidup dalam ekosistem 2

    3

    4

    5

    6 + UH

    3. Keseimbangan 1

    ekosistem

    Kegiatan Berbasis Proyek

    dan literasi

    2

    3

    4

    5

    6 + UH

    Uji Kompetensi 1 MG

    Remedial 1 MG

    Pengayaan 1 MG

    V

    V

    V

  • 40

    D. Ringkasan Materi

    Prota atau program tahunan adalaha rencana penetapan alokasi waktu satu

    tahun ajaran untuk mencapai tujua (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah

    ditetapkan. Program tahunan juga nantinya merupakan pedoman bagi pengembangan

    program-program berikutnya, seperti program semester, mingguan dan harian serta

    pembuatan silabus dan sistem penilaian.

    Program semester atau promes merupakan langkah dalam menyampaikan materi

    kepada peserta didik, dengan program semester ini akan rinci yang akan dilakukan guru

    daam kelangsungan belajar mengajar. Program semester juga dikatakan sebagai penjabaran

    dari program tahunan. Sedangkan kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

    kegiatan pembelajaran peserta didik selama atu tahun yang mencakup permulaan tahun

    pelajaran, minggu efeketif belajar, waktu pembelajaran yang efektif dan hari libur.

    E. Tugas dan Latihan

    Susunlah sebuah program tahunan dan program semester berdasarkan kalender

    akademik yang terbaru!

    F. Rambu-rambu Jawaban

    Program tahunan dan program semester yang anda buat akan benar jika

    komponen-komponen utama prota dan promes tercantum dengan tepat.

  • 41

    BAB VI

    STANDAR PROSES PENDIDIKAN

    A. TUJUAN

    Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami standar proses

    pendidikan dasar.

    B. POKOK-POKOK MATERI

    1. Komponen Silabus kurikulum 2013

    2. Komponen RPP kurikulum 2013

    C. URAIAN MATERI

    C.1 Pengertian Standar Proses

    Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi

    dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah

    terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

    memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

    berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

    Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan

    pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu

    prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan

    pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut

    diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan

    mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah

    pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma

    pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber

    belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,

    dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

    Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta

    didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk

    setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses

    pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,

    menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif, serta

    memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

    bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

    Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

    Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah

  • 42

    standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.

    Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar

    dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar

    proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk

    pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.

    Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

    pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

    terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

    C. 2 Perencanaan Proses Pembelajaran

    Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),

    kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi

    ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,

    dan sumber belajar.

    1. Silabus

    Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau

    tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

    kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh

    satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

    serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam

    pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau

    berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok

    Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas

    Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang

    bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang

    bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang

    menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

    dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun

    RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

    inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif,

    serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

    dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

  • 43

    RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan

    atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan

    dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

    Komponen RPP adalah

    1. Identitas mata pelajaran

    Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program

    keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

    2. Standar kompetensi

    Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

    menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan

    dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

    3. Kompetensi dasar

    Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik*dalam

    mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu

    pelajaran.

    4. Indikator pencapaian kompetensi

    Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi

    untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian

    mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata

    kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

    keterampilan.

    5. Tujuan pembelajaran

    Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai

    oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

    6. Materi ajar

    Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam

    bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

    7. Alokasi waktu

    Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

    belajar.

    8. Metode pembelajaran

    Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

    pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator

    yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan

    kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang

    hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan

    untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.

  • 44

    9. Kegiatan pembelajaran

    a. Pendahuluan

    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang

    ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta

    didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

    b. Inti

    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan

    pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

    memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

    cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

    perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara

    sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

    c. Penutup

    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas

    pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

    penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

    10. Penilaian hasil belajar

    Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator

    pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

    11. Sumber belajar

    Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,

    serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

    3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

    1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

    RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,

    tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,

    emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

    norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

    2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

    Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

    mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan

    semangat belajar.

    3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang

    untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

    berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

    4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

  • 45

    RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

    pengayaan, dan remedi.

    5. Keterkaitan dan keterpaduan

    RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,

    materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi,

    penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP

    disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata

    pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

    6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

    RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

    komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

    kondisi.

    C.3 Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Persyaratan

    Pelaksanaan Proses Pembelajaran

    1. Rombongan belajar

    Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:

    a. SD/MI : 28 peserta didik

    b. SMP/MT : 32 peserta didik

    c. SMA/MA : 32 peserta didik

    d. SMK/MAK : 32 peserta didik

    2. Beban kerja minimal guru

    a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

    melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih

    peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;

    b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-

    kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.

    3. Buku teks pelajaran

    a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih

    melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku- buku

    teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;

    b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

    c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku

    pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;

    d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar

    lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.

    4. Pengelolaan kelas

    a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik

  • 46

    dan mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;

    b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar

    dengan baik oleh peserta didik;

    c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;

    d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar

    peserta didik;

    e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,

    dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;

    f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil

    belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;

    h. guru menghargai pendapat peserta didik;

    i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;

    j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang

    diampunya; dan

    k . guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu

    yang dijadwalkan.

    2. Pelaksanaan Pembelajaran

    Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan

    pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, ::ayiatan inti dan kegiatan penutup. 1.

    Kegiatan Pendahuluan

    Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

    pembelajaran;

    b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

    dengan materi yang akan dipelajari;

    c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicap