-
i
MODUL
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
OLEH :
NI LUH GEDE KARANG WIDIASTUTI, S.Pd.,M.Pd NIDN. 08-1809-8602
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DWIJENDRA
DENPASAR
2019
-
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran. Undang-Undang menyatakan bahwa pendidik adalah
tenaga professional yang mampu membangun pembelajaran yang menyenakngkan dan
sesuai dengan karaketer peserta didik, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, salah satu
kompetensi yang mesti dimiliki seorang pendidik adalah mampu merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif.
Modul Perencanaan Pembelajaran ini disusun sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di
lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Penguasaan terhadap materi modul ini
diharapkan memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang ideal.
Penulis menyadari bahwa di dalam modul ini mungkin saja masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Untuk itu masukan dari pembaca demi perbaikan modul ini di masa
yang akan datang sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini penulis ucapkan terima kasih. Kiranya karya ini dapat memberi
manfaat kepada pembaca, dan menorehkan secercah manfaat bagi peningkatan kualitas
mahasiswa sebagai calon pendidik yang profesional.
Denpasar, 24 Januari 2019
Penulis
-
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I. ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
DAN STRUKTUR KURIKULUM ............................................................. 1
1. Organisasi Kompetensi .................................................................................. 1 2. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................................. 2 3. Struktur Kurikulum ........................................................................................ 2
BAB II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN .......... 6
1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan ....................................................... 6 2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan ............................................................. 6 3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan .......................................... 6
BAB III. STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN................................................. 12
1. Pengertian Standar Isi .................................................................................... 12 2. Tingkat Kompetensi ....................................................................................... 12 3. Ruang Lingkup Materi ................................................................................... 16
BAB IV. KOMPETENSI INI DAN KOMPETENSI DASAR .................................. 24
1. Kompetensi Inti .............................................................................................. 24 2. Kompetensi Dasar .......................................................................................... 26
BAB V. PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER .............................................. 31
1. Program Tahunan ........................................................................................... 31 2. Program Semester .......................................................................................... 33
BAB VI. STANDAR PROSES PENDIDIKAN ........................................................ 41
1. Pengertian Standar Proses .............................................................................. 41 2. Perencanaan Proses Pembelajaran ................................................................. 42 3. Pelaksanaan Pros Pembelajara ....................................................................... 45 4. Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran ........................................... 48
BAB VII. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR ................................. 51
1. Pengertian Standar Penilaian ......................................................................... 51 2. Prinsip Pendekatan Penilaian ......................................................................... 52 3. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian ........................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 61
-
1
BAB I
ORGANISASI KOMPETEN SI, TUJUAN SATUAN
PENDIDIKAN DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami dan rasional
kurikulum SD.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Organisasi Kompetensi
2. Tujuan Satuan Pendidikan
3. Struktur Kurikulum
C. URAIAN MATERI
C.1 Organisasi Kompetensi
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan
terintegrasi. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar
mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum
SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing-masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,
diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan substansi muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
C.2 Tujuan Satuan Pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
-
2
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
C.3 Struktur Kurikulum dan Beban Belajar 1.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan
atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan
seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum
terdiri atas sejumlah mata pelaj aran, dan beban belaj ar.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat
pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat
dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta
didik pada satuan pendidikan tersebut.
-
3
2. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing- masing 30, 32, 34
sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD/MI adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan
untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka
pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
D. Ringkasan Materi
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi.
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran
yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan A^ama dati Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarsanesaraan 5 5 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia S 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6
-
4
Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Di
kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi Dasar masing-
masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke
dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang:a.) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b). berilmu, cakap, kritis, kreatif,
dan inovatif; c). sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d). toleran, peka sosial, demokratis,
dan bertanggung jawab.Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Beban belajar
dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk
kelas IV, V, dan VI masing- masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.
E. Tugas dan Latihan
1. Apakah yang mendasari terjadinya perubahan Kurikulum menjadi Kuriklum
2013?
2. Apakah perubahan yang men-dasar pada kurikulum 2013?
F. Rambu-rambu Jawaban
1. Pertama, tuntutan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, tuntutan terhadap kompetensi yang
harus dimiliki oleh lulusan satuan pendidikan berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk mereka dapat perform dan eksis di dunia kerja
maupun di masyarakat.
-
5
2. Pertama, berbicara kurikulum berarti terkait 4 hal dari 8 standar nasional pendidikan,
yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian.
Kedua, dari sisi standar kompetensi, pada kurikulum sebelumnya kompetensi
dirumuskan berdasarkan masing-masing pelajaran, sehingga kom-petensi yang ingin
dicapai cenderung ada pemisahan antara pelajaran satu dengan lainnya. Pada kurikulum
2013, dengan filosofi bahwa kompetensi yang harus dimiliki seseorang adalah
merupakan kompetensi utuh, maka kompetensi utuh yang harus dimiliki siswa
dirumuskan terlebih dahulu yang selanjutnya menjadi payung bagi pengembangan
kompetensi yang lebih spesifik dari masing-masing pelajaran. Kompetensi ini yg
disebut kompetensi inti. Ketiga, standar isi berkaitan dengan struktur kuri-kulum dan
muatan materi. Dari sisi struktur kurikulum antara lain terjadi perubahan dimana di SD
kelas I-III pelajaran IPA dan IPS tidak dimunculkan seba-gai pelajaran, pada jenjang
SMP dan SMA pelajaran TIK ditiadakan, dan pada jenjang SMA/SMK siswa diarahkan
melalui program peminatan. Dari sisi muatan materi terdapat beberapa penye-suaian
disesuaikan dengan kebutuhan kekinian.
-
6
BAB II
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan
2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan
3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta
didik. Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta
didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
Sehingga Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki
peserta didik sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang
ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan.
C.2 Fungsi Standar Kompentensi Lulusan
Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut:
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan
2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
4. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
C.3 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada
-
7
tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
SMA/MA/SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.
DIMENSI SIKAP SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
SD/MI/SDLB/ Paket B Paket C
Paket A
RUMUSAN
Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan
peduli, peduli, peduli,
3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
perkembangan anak di perkembangan anak di perkembangan anak di
lingkungan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
bangsa, dan negara. bangsa, negara, dan bangsa, negara, kawasan kawasan regional. regional, dan internasional.
-
8
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/
SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada
masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
PENGETAHUAN Paket B Paket C
SD/MI/SDLB/
Paket A
RUMUSAN
Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural, dan prosedural, dan prosedural, dan
metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat
dasar berkenaan dengan: teknis dan spesifik teknis, spesifik, detil, dan
1. ilmu pengetahuan, sederhana berkenaan kompleks berkenaan
2. teknologi, dengan: dengan:
3. seni, dan 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
4. budaya. 2. teknologi, 2. teknologi, 3. seni, dan 3. seni,
Mampu mengaitkan 4. budaya. 4. budaya, dan
pengetahuan di atas dalam 5. humaniora.
konteks diri sendiri, Mampu mengaitkan
keluarga, sekolah, pengetahuan di atas dalam Mampu mengaitkan
masyarakat dan lingkungan konteks diri sendiri, pengetahuan di atas dalam
alam sekitar, bangsa, dan keluarga, sekolah, konteks diri sendiri,
negara. masyarakat dan lingkungan keluarga, sekolah, alam sekitar, bangsa, masyarakat dan lingkungan negara, dan kawasan alam sekitar, bangsa, regional. negara, serta kawasan regional dan internasional.
-
9
PENJELASAN SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/ SMPL SMA/MA/SMALB/ Paket A B/ Paket C Paket B
alam sekitar, masyarakat dan masyarakat dan bangsa, dan lingkungan alam lingkungan alam negara. sekitar, bangsa, sekitar, bangsa, negara, dan negara, kawasan kawasan regional. regional, dan internasional.
Prosedural Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang tentang cara tentang cara cara melakukan melakukan sesuatu melakukan sesuatu sesuatu atau kegiatan atau kegiatan yang atau kegiatan yang yang terkait dengan berkenaan dengan terkait dengan pengetahuan teknis, ilmu pengetahuan, pengetahuan spesifik, algoritma, teknologi, seni, teknis, spesifik, metode, dan kriteria dan budaya terkait algoritma, metode untuk menentukan dengan diri tingkat sederhana prosedur yang sesuai sendiri, keluarga, berkenaan dengan berkenaan dengan sekolah, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, masyarakat dan teknologi, seni, teknologi, seni, dan lingkungan alam dan budaya terkait budaya, terkait sekitar, bangsa dan dengan masyarakat dengan masyarakat negara. dan lingkungan dan lingkungan alam alam sekitar, sekitar, bangsa, bangsa, negara, negara, kawasan dan kawasan regional, dan regional. internasional.
Metakognitif Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang tentang kekuatan tentang kekuatan kekuatan dan dan kelemahan diri dan kelemahan diri kelemahan diri sendiri dan sendiri dan sendiri dan menggunakannya menggunakannya menggunakannya dalam mempelajari dalam mempelajari dalam mempelajari ilmu pengetahuan, pengetahuan teknis pengetahuan teknis, teknologi, seni dan dan spesifik detail, spesifik, budaya terkait tingkat sederhana kompleks,
-
10
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
dengan diri berkenaan dengan kontekstual dan sendiri, keluarga, ilmu pengetahuan, kondisional sekolah, teknologi, seni, berkenaan dengan masyarakat dan dan budaya terkait ilmu pengetahuan, lingkungan alam dengan masyarakat teknologi, seni, dan sekitar, bangsa dan dan lingkungan budaya terkait dengan negara. alam sekitar, masyarakat dan bangsa, negara, lingkungan alam dan kawasan sekitar, bangsa, regional negara, kawasan regional, dan internasional.
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C
memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut. DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
KETERAMPILAN Paket B Paket C
SD/MI/SDLB/
Paket A
RUMUSAN
Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak:
1. kreatif, 1. kreatif, 1. kreatif,
2. produktif, 2. produktif, 2. produktif,
3. kritis, 3. kritis, 3. kritis,
4. mandiri, 4. mandiri, 4. mandiri,
5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan
6. komunikatif 6. komunikatif 6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah
sesuai dengan tahap sesuai dengan yang sebagai pengembangan dari
perkembangan anak yang dipelajari di satuan yang dipelajari di satuan
relevan dengan tugas yang pendidikan dan sumber lain pendidikan dan sumber lain
diberikan secara mandiri secara mandiri
-
11
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.
D. Ringkasan Materi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki peserta didik sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan
menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.
Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut: 1). Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik,dari satuan pendidikan, 2). Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar
bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, dan 3). Standar
kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
E. Tugas dan Latihan
Sebelum kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak, pada dasarnya masih banyak
sekolah yang masih meberlakukan kurikulum 2006. Menurut pendapat anda bagaimana
keadaan Standar kompetensi Lulusan pada kurikulum 2013? Apakah sama atau tidak
dengan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006?
F. Rambu-rambu Jawaban
Jawaban anda benar apabila anda mampu mebedakan kompetensi lulusan pada kurikulum
2006 dengan kurikulum 2013.
-
12
BAB III
STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar Isi Pendidikan
Dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Standar Isi
2. Tingkat Kompetensi
3. Ruang Lingkup Materi
C. URAIAN MATERI C.1 Pengertian
Standar Isi
Standar dapat diartikan sebagai patokan atau bisa juga dikatakan sebagai kriteria minimal.
Sebuah standar seringkali mengacu pada pencapaian minimal.begitu juga dengan standar isi,
standar isi menurut UUSP no.20 tahun 2003 merupakan criteria minimal, batas, patokan, syarat
yang harus dicapai dalam peningkatan mutu. Standar isi harus ditetapkan sebagai kriteria minimal
saat menyusun perencanaan.
Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.
C.2 Tingkat Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi
Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat
Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang
telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap
jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,
fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin
keberlanjutan antar jenjang,
-
13
Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan
pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi tuna netra, tuna
rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Bloom Taxonomy yang pertama
kali dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956
dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and Krathwol pada tahun 2001 digunakan sebagai
rujukan pada Standar Kompetensi Lulusan. Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian
pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan
pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi
ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan
menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya dimulai sejak
Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan Menengah.
Structure of Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy yang pertama kali
dikembangkan oleh Biggs dan Collin (1982) dan telah diperbarui tahun 2003 digunakan sebagai
dasar untuk mengelompokkan Tingkat Kompetensi untuk aspek pengetahuan. Menurut SOLO
Taxonomy ada lima tahap yang dilalui oleh peserta didik untuk menguasai suatu pengetahuan,
yaitu tahah pre-struktural, uni-struktural, multi-struktural, relasional dan abstrak yang diperluas.
Kelima tahap ini dapat
Tabel 1. Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan No Tingkat Kompetensi Jenjang Pendidikan
1. Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini TK/RA
(Catatan: Standar Isi TK/RA
diatur secara terpisah)
2. Tingkat Pendidikan Dasar SD/MI/SDLB/Paket A
3. Tingkat Pendidikan Dasar SMP/MTS/SMPLB/Pake t B
4. Tingkat Pendidikan Menengah SMA/MA/SMALB/Paket C
-
14
disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu surface knowledge, deep knowledge dan conceptual atau
constructed knowledge.
Tahap surface knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Dasar,
tahap deep knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama
dan tahap conceptual/constructed knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Menengah yaitu
ada Sekolah Menengah Atas. Walaupun demikian, untuk jenis pengetahuan tertentu, ketiga tahap
ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam satu tingkat kelas.
Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik
yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi dan ruang lingkup
materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran. Secara hirarkis, Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap
Tingkat Kompetensi. Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian digunakan untuk
menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Selanjutnya, Kompetensi
dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan
kurikulum tingkat satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya
disebut Kompetensi Inti (KI).
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat
Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang
berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel
berikut.
-
15
Tingkat Pendidikan Dasar
(Tingkat Kelas I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A) KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
-
16
Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada SD/MI/SDLB/ PAKET A,
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.
Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan sebagaimana
diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5)
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.
Contoh Muatan Pendidikan Agama
Muatan Pendidikan Agama Islam pada SD/MI/SDLB/PAKET A,
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.
d. mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
C.3 Ruang Lingkup Materi
Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Tingkat Pendidikan Dasar
(Kelas I-VI)
- Meyakini adanya Allah
SWT dan mensyukuri
karunia dan pemberian
Allah SWT.
- Memiliki sikap sesuai
dengan akhlakul karimah
(akhlak mulia) dan budi
pekerti serta perilaku hidup
sehat.
- Mengetahui keesaan
Alquran
- Huruf-huruf hijaiyyah
bersambung ataupun tidak,
dengan harakatnya secara
lengkap sesuai dengan
makharijul huruf.
- Surah-surah pendek
pilihan di dalam Alquran
Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.
Al-Ikhlas.
- Pesan dan makna yang
-
17
Allah SWT berdasarkan terkandung di pengamatan terhadap
dirinya dan dalam Alquran surat-surat pendek Q.S. Al- Fatihah makhluk ciptaan-Nya dan Q.S. Al-Ikhlas. yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah. Aqidah - Mengenal pesan-pesan - Asmaul Husna. yang terkandung dalam - Kalimat syahadat. surah pendek Alquran, - Keesaan Allah SWT rukun Islam yang pertama Akhlak dan Budi Pekerti. dan doa sehari-hari. - Doa belajar dan - Mengenal dan makan. mempraktikkan tata cara - Perilaku hormat dan bersuci, shalat dan patuh kepada orangtua dan kegiatan agama yang guru. dianutnya di sekitar - Perilaku saling rumahnya melalui menghormati antar sesama pengamatan sesuai dengan anggota keluarga. ketentuan agama Islam. - Perilaku jujur. - Mengenal dan - Perilaku disiplin. menceritakan kisah - Perilaku bertanggung keteladanan nabi. jawab. - Mengenal hadis yang - Perilaku percaya diri terkait dengan anjuran - Perilaku kasih sayang menuntut ilmu serta kepada sesame. perilaku hidup bersih dan - Sikap kerja sama dan sehat. saling tolong menolong. - Memahami dan - Perilaku menuntut ilmu. mencontoh perilaku yang - Perilaku hidup sesuai dengan akhlakul
karimah bersih dan sehat.
(akhlak mulia) dan budi Fiqih
pekerti. - Tata cara bersuci. - Mengetahui dan - Tata cara shalat dan melafalkan huruf-huruf bacaannya. hijaiyyah dan hafalan - Tata cara Wudhu dan surah dan ayat pilihan doanya. dalam Alquran, dan - Kegiatan agama yang
-
18
Asmaul Husna. dianutnya. - Melafalkan dan - Sejarah Peradaban Islam. mempraktikkan dua - Kisah keteladanan para kalimat syahadat serta doa nabi dan rasul. sehari-hari dengan benar - Kisah keteladanan dan jelas. Nabi Muhammad saw. - Meyakini dan
mengetahui adanya Allah Alquran SWT, malaikat-malaikat, - Bacaan Alquran surat dan Rasul-Rasul Allah dan ayat pilihan (Q.S. An- SWT. Nashr, Al- Kautsar, Q.S. - Menunaikan ibadah Al Falaq, Al-Ma'un dan shalat secara tertib serta Al-Fil). zikir dan doa setelah - Kalimat dalam Alquran selesai shalat. surah pendek pilihan. - Menerapkan ketentuan - Alquran surah pendek syariat Islam dalam pilihan. bersuci dan berperilaku. - Kandungan dan makna - Memiliki dan memahami Alquran surah pendek sikap sesuai dengan pilihan. akhlakul karimah yang Aqidah tercermin dari perilaku - Keesaan dan Keberadaan kehidupan Allah SWT. - Asmaul Husna (Al- sehari-hari. Wahhab, Al-'Alim, As- - Mengerti makna iman Sami',Al-Bashir, Al- kepada malaikat-malaikat 'Adil, Al-'Azhim) dan Allah berdasarkan maknanya. pengamatan terhadap - Keimanan kepada dirinya dan alam sekitar. Malaikat Allah SWT. - Mengetahui hadis yang
terkait dengan perilaku Akhlak dan Budi Pekerti mandiri, percaya diri, dan - Sikap disiplin dan tertib. tanggung jawab. - Sikap rasa ingin tahu, - Mengetahui hikmah sabar, dan rela berkorban. ibadah shalat, zikir dan - Sikap kerja keras, doa setelah shalat melalui menghindari perilaku pengamatan dan tercela, sikap gemar pengalaman di rumah dan membaca. sekolah. - Sikap pantang menyerah.
-
19
- Mengetahui dan - Sikap amanah. menceritakan kisah - Perilaku jujur. keteladanan nabi dan wali - Perilaku mandiri, songo. percaya diri,dan tanggung - Membaca dan jawab. mengetahui makna - Perilaku tawaduk, ikhlas, Asmaul Husna dan dan mohon pertolongan. hafalan surat dan ayat
pilihan dengan benar. - Peduli terhadap sesama. - Mencontohkan perilaku - Sikap bersyukur. sesuai dengan akhlakul - Sikap santun dan karimah. menghargai teman. - Sikap
rendah hati. Mempraktikkan tata cara - Perilaku hemat. shalat, zikir dan doa
setelah shalat secara benar Fiqih dan tata cara bersuci - Bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syariat dan hadas besar. Islam dan menceritakan - Ibadah shalat, makna, pengalaman pelaksanaan tata cara, pelaksanaan, dan ibadah shalat di rumah, hikmahnya. masjid dan sekolah. - Zikir dan doa setelah - Meyakini Alquran shalat, makna dan tata sebagai kitab suci terakhir caranya. dan menjadikannya
sebagai pedoman hidup. Sejarah Peradaban Islam - Memahami dan - Kisah keteladanan para mengetahui makna Rukun nabi dan rasul. Iman. - Kisah Keteladanan - Menunaikan ibadah Nabi Muhammad saw. wajib dan sunnah di bulan - Kisah keteladanan Wali Ramadhan, dan berzakat, Songo. infak, dan sedekah.
- Memiliki dan Alquran mencontohkan sikap - Bacaan Alquran Q.S. Al- sesuai dengan akhlakul Ma'un dan Q.S. At-Tin, karimah yang Q.S. Al-Kafirun dan Al- mencerminkan rukun Maidah (5): 2. iman. - Kalimat-kalimat dalam - Mengenal nama-nama Alquran surah pendek
-
20
Rasul Allah pilihan. - Arti dan makna Alquran dan Rasul Ulul Azmi. surah pendek pilihan. - Mengetahui makna - Perilaku yang Asmaul Husna, surat, dan mencerminkan ayat pilihan dengan benar pemahaman terhadap serta menuliskannya kandungan ayat Alquran dengan baik dan benar. atau surah pilihan. - Memahami hikmah
ibadah wajib dan sunnah Aqidah di bulan Ramadhan, - Kitab-kitab Suci dan beriman kepada Hari rasul yang menerimanya. Akhir, zakat, infak, dan - Alquran sebagai kitab sedekah, beriman kepada suci terakhir dan pedoman Qadha dan Qadar yang hidup. dapat membentukperilaku - Asmaul Husna: Al- akhlak mulia. Mumit, Al- Hayy, Al- - Mengetahui dan Qayum, Al-Ahad, Ash- menceritakan kisah Shamad, Al- keteladanan nabi,
Keluarga Luqman, Muqtadir, Al- Muqadim, sahabat-sahabat Nabi al-Baq. Muhammad SAW, - Hari Akhir, hikmah dan Ashabul Kahfi perilaku yang sebagaimana terdapat mencerminkan iman dalam Alquran. kepadanya. - Menunjukkan contoh - Qadha dan Qadar, Qadha dan Qadar dalam hikmah dan Perilaku yang kehidupan sehari- hari mencerminkan iman sebagai implementasi dari kepada Qadha dan Qadar. pemahaman rukun Iman.
Akhlak dan Budi Pekerti - Sikap jujur. - Perilaku hormat dan patuh kepada orangtua, guru, dan sesama anggota keluarga. - Sikap saling mengingatkan dalam kebajikan
-
21
- Sikap menghargai pendapat. - Sikap sederhana. - Sikap ikhlas. - Sikap berbaik sangka kepada sesama. - Perilaku hidup rukun - Sikap tabligh. - Sikap sabar dan
pengendalian diri.
- Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama. - Sikap fathanah. - Sikap suka menolong. - Sikap berserah diri kepada Allah SWT.
Fiqih
- Puasa Ramadhan, makna dan hikmahnya. - Shalat tarawih dan tadarus. - Zakat, infak, sedekah, makna dan hikmahnya.
Sejarah peradaban Islam
- Kisah Keteladanan para nabi dan rasul. - Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. - Kisah keteladanan sahabat- sahabat Nabi Muhammad saw.
- Kisah keteladanan
Luqman. - Kisah keteladanan Ashabul Kahfi.
-
22
D. Ringkasan Materi
Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Tingkat Kompetensi dikembangkan
berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi
Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga
memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan
keterpaduan antar jenjang yang relevan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya
disebut Kompetensi Inti (KI).
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat
Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang
berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.
E. Tugas dan Latihan Jelaskan pentingnya Standar isi dan Standar Kelulusan pada kurikulum 2013!
F. Rambu-rambu Jawaban
Menurut Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Kompetensi Inti (KI)
adalah Kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan
kurikulum. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan: (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) keterampilan, dan (4) pengetahuan.
Kompetensi pada tingkat SD, yaitu: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
-
23
rumah, di sekolah dan tempat bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
-
24
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tingkat pendidikan dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Kompetensi inti
2. Kompetensi dasar
C. URAIAN MATERI
C.1 Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan
konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan
dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan
-
25
(Kompetensi Inti 4).
KOMPETENSI INTI
KELASI
KOMPETENSI INTI
KELAS II
KOMPETENSI INTI KELAS
III 1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang
dianutnya
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang
dianutnya
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang
dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman,
dan
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
KOMPETENSI INTI KELAS
IV
KOMPETENSI INTI KELAS
V
KOMPETENSI INTI KELAS
VI
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya
-
26
C.2 Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat
berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat
dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non
disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau
pun
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tflnflh air
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tflnflh air
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
4. Mbeermahinami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan
tempat
-
27
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata
pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu kesatuan ide masing-masing mata
pelajaran dimuat dalam tabel-tabel berikut ini:
Contoh: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS: I
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai
bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al- Fatihah
1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang.
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan
Q.S. Al-Ikhlas
1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah
1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
-
28
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari
pemahaman sifat "shiddiq" Rasulullah SAW
2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan
guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman
(31): 14
2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota
keluarga sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. An-Nisa (4): 36
2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad
SAW 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam
Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al "Alaq (9)6): 15
3.2 Mengenal keesaan Allah SWT bemdasarkan
pengamqtan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan- Nya
yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
3.3 Mengenal m akna Annaul Husna: Ar-Rahman,
Ar-Rahim, Al-Malik
2.4 Mengenal makna dua kalimat s yahadat sebagai
bagian dari rukun Isl am yang pertama
3.5 Meesee6.l makna do"a. sebelum dan sesudah
-
29
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
4.1 Melafalkan huruf-huruf
hij aiyyah dan harakatnya secara
lengkap
4.2 Melafalkan Asmaul
Husna: Ar-Rahman, Ar- Rahim,
Al-Malik
4.3 Melafalkan dua kalimat
syahadat dengan benar dan jelas
4.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
dengan benar dan jelas
4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
dengan benar dan jelas.
4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.
Al-Ikhlas dengan benar dan jelas
4.7 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru
4.8 Mencontohkan perilaku saling menghormati
antar sesama anggota keluarga
4.9 Mempraktikkan tata cara b ersuci
4.10 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya
di sekitar rumahnya
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
D. Ringkasan Materi
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionaliaasi Saandar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam
empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi
Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu
-
30
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu
terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan
kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
E. Tugas dan Latihan
1. Apa fungsi Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013?
2. Apa perbedaan antara Kompetensi Inti dengan Kompetensi Dasar?
F. Rambu-rambu Jawaban 1. Fungsi kompetensi Inti adalah sebagai unsur pengorganisasi (organizing element)
Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.
Organisasi vertical Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara
konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
2. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program.
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah konten
atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran
-
31
BAB V
PROGRAM SEMESTER DAN TAHUNAN
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menyusun program semester
dan program tahunan.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Program Tahunan
2. Program Semester
C. URAIAN MATERI
C.1 Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran tematik
terpadu yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program
tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program- program berikutnya, yakni Program
Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:
1. Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam
subtema.
Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu).
Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan. Berikuti ini adalah contoh
Format Program Tahunan untuk Kelas 5
-
32
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan
Kelas / Semester
Tahun Ajaran
Sekolah Dasar V
(Lima) / 1 & 2
2017/2018
Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu
I 1. Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan
1.1 Organ Gerak Hewan 1 minggu 1.2 Manusia dan Lingkungan 1 minggu 1.3 Lingkungan dan Manfaatnya 1 minggu
1.4 Kegiatan Berbasis Proyek
2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
2.1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih 1 minggu 2.2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan 1 minggu
2.3 Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan
Manusia
1 minggu
2.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi
3. Makanan Sehat
3.1 Bagaimana tubuh mengolah makanan? 1 minggu 3.2 Pentingnya makanan sehat bagi tubuh 1 minggu 3.3 Pentingnya menjaga asupan makanan sehat. 1 minggu 3.4 Karyaku prestasiku 1 minggu 4. Sehat itu Penting
4.1 Peredaran darah itu sehat 1 minggu
4.2 Gangguan Kesehatan pada organ peredaran
darah.
1 minggu
4.3 Cara Memelihara Kesehatan Organ
Peredaran Darah Manusia 1 minggu 4.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi
5. Ekosistem
5.1 Komponen Ekosistem 1 minggu
5.2 Hubungan antar makhluk hidup dalam
ekosistem
1 minggu
-
33
C.2 Program Semester (Prosem)
Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga
program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-
langkah perancangan program semester:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
5.3 Keseimbangan ekosistem
5.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi
1 minggu
UTS 1 minggu UAS 1 minggu JUMLAH 18 minggu
Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu
II 6. Panas dan Perpindahannya
6.1 Suhu dan Kalor 1 minggu 6.2 Perpindahan Kalor di Sekitar Kita 1 minggu 6.3 Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan 1 minggu 6.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 7. Peristiwa dalam Kehidupan
7.1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan 1 minggu
7.2 Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi
Kemerdekaan
1 minggu
7.3 Peristiwa Mengisi Kemerdekaan 1 minggu 7.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 8. Lingkungan Sahabat Kita
8.1 Manusia dan Lingkungan 1 minggu 8.2 Perubahan Lingkungan 1 minggu 8.3 Usaha Pelestarian Lingkungan 1 minggu 8.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu 9. Peristiwa Alam
9.1 Benda Tunggal dan Campuran 1 minggu 9.2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi 1 minggu 9.3 Manusia dan Benda di Lingkungannya 1 minggu 9.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu UTS 1 minggu UAS 1 minggu JUMLAH 18 inggu
-
34
2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
• Jeda tengah semester
• Jeda antar semester
• Libur akhir tahun pelaj aran
• Hari libur keagamaan
• Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
• Hari libur khusus
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)
setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini
berisikan: • Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran,
kelas/semester, tahun pelajaran)
• Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan
yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.
Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program tahunan.
Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (tema
dan subtema). Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut
disajikan format program semester pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut.
-
35
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : V (Lima) / 1
TEMA SUB TEMA Pembe-
lajaran
Ke-
AW Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Organ Gerak Hewan
dan Tumbuhan
1. Organ Gerak Hewan 1 26 JP V .... .... .....
2 V
3 V
4 V
5 V
6 + UH V
2. Manusia dan Lingkungan 1 26 JP V
2 V
3 V
4 V
5 V
6 + UH V
3. Lingkungan dan
Manfaatnya
Kegiatan Berbasis Proyek
1 26 JP V
2 V
3 V
4 V
-
36
5 V 6 + UH V
2. Udara Bersih Bagi
Kesehatan
1. Cara Tubuh Mengolah
Udara Bersih
1 26 JP
2
3
4
5
6 + UH
2. Pentingnya Udara Bersih
bagi Pernapasan
1 26 JP
2
3
4
5
6 + UH
3. Memelihara Kesehatan
Organ Pernapasan Manusia
Kegiatan Berbasis Proyek dan
Literasi
1 26 JP
2
3
4
5
6 + UH
3. Makanan Sehat 1. Bagaimana tubuh
mengolah makanan?
1 26 JP
2
3
V
V
V
V
V
-
37
6 + UH
7
6 + UH
1
6 + UH
1
6 + UH
1. Peredaran darah itu sehat 4. Sehat itu
Penting
1
3. Pentingnya menjaga
asupan makanan sehat
2. Pentingnya makanan
sehat bagi tubuh
4. Karyaku prestasiku
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
38
6 + UH
7
6 + UH
1
6 + UH
5. Ekosistem 1
6 + UH
2. Hubungan antar makhluk 1
2. Gangguan Kesehatan
pada organ peredaran
darah.
3. Cara Memelihara
Kesehatan Organ
Peredaran Darah
Manusia Kegiatan
Berbasis Proyek dan
Literasi
1. Komponen Ekosistem
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
39
V
V
V
hidup dalam ekosistem 2
3
4
5
6 + UH
3. Keseimbangan 1
ekosistem
Kegiatan Berbasis Proyek
dan literasi
2
3
4
5
6 + UH
Uji Kompetensi 1 MG
Remedial 1 MG
Pengayaan 1 MG
V
V
V
-
40
D. Ringkasan Materi
Prota atau program tahunan adalaha rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran untuk mencapai tujua (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah
ditetapkan. Program tahunan juga nantinya merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, seperti program semester, mingguan dan harian serta
pembuatan silabus dan sistem penilaian.
Program semester atau promes merupakan langkah dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik, dengan program semester ini akan rinci yang akan dilakukan guru
daam kelangsungan belajar mengajar. Program semester juga dikatakan sebagai penjabaran
dari program tahunan. Sedangkan kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama atu tahun yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efeketif belajar, waktu pembelajaran yang efektif dan hari libur.
E. Tugas dan Latihan
Susunlah sebuah program tahunan dan program semester berdasarkan kalender
akademik yang terbaru!
F. Rambu-rambu Jawaban
Program tahunan dan program semester yang anda buat akan benar jika
komponen-komponen utama prota dan promes tercantum dengan tepat.
-
41
BAB VI
STANDAR PROSES PENDIDIKAN
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami standar proses
pendidikan dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Komponen Silabus kurikulum 2013
2. Komponen RPP kurikulum 2013
C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Standar Proses
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi
dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan
pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu
prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut
diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah
pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta
didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
-
42
standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.
Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar
proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk
pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
C. 2 Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
dan sumber belajar.
1. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
-
43
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program
keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik*dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
-
44
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
-
45
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
C.3 Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Persyaratan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a. SD/MI : 28 peserta didik
b. SMP/MT : 32 peserta didik
c. SMA/MA : 32 peserta didik
d. SMK/MAK : 32 peserta didik
2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-
kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih
melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku- buku
teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar
lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik
-
46
dan mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik;
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
h. guru menghargai pendapat peserta didik;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
k . guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, ::ayiatan inti dan kegiatan penutup. 1.
Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicap