modul pelatihan sistem info pertanian
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
1/236
PENGMAS UI 2011
PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW)
Peningkatan Kualitas Data PertanianDalam Mendukung PembangunanPertanian Perkotaan di Kota Depok
MODUL
PEL TIH N PEMB NGUN N
SISTEM INFORM SI PERT NI N
Penyusun:
Dr. Rokhmatuloh, M. Eng
Andry Rustanto, S.Si, M.Sc
Ardiansyah, S.Si
Rendy Pratama, S.Si
Drs. Tjiong Giok Pin, M.Si
Tito Latief Indra, S.Si, M.Si
November 2011
JUDUL KEGIATAN
DEPARTEMEN GEOGRAFI
UNIVERSITAS INDONESIADINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
BAPPEDA KOTA DEPOK
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
2/236
i
KATA PENGANTAR
Ketersediaan data merupakan kunci dalam merumuskan kebijakan pertanian
yang tepat sasaran. Basis data pertanian yang telah terbangun digunakan untuk proses
analisa untuk kemudian dimanfaatkan oleh para pengambil kebijakan dalam tugas
mereka sehari-hari. Sistem informasi pertanian dan perikanan dibangun untuk
meningkatkan nilai data (kualitas data) dari sebuah kumpulan angka, huruf dan gambar
menjadi sebuah informasi yang bernilai tinggi. Kemampuan sistem yang dibangun
mencakup penyediaan dan up-dating data, perangkat keras dan lunak, sistem
pemrosesan serta sumber daya manusia.
Untuk meningkatkan pemahaman staf yang ada di Dinas Pertanian dan
Perikanan serta staf yang ada di Bappeda, telah dilaksanakan pelatihan pembangunan
sistem dimaksud. Modul pelatihan ini berisi materi-materi yang terkait dengan
pembangunan sistem itu mulai dari pengenalan GPS sampai pada proses up-dating data
manakala dijumpai data-data baru. Modul ini dibuat sesederhana mungkin disertai
dengan gambar-gambar yang interaktif agar mudah dipahami dan diikuti oleh peserta
pelatihan yang akan menjadi tulang punggung dalam pengelolaan sistem ini di
kemudian hari.
Semoga modul ini memberikan manfaat bagi pembacanya dan menjadi
penyemangat bagi staf di dinas yang terkait untuk mempelajari dan mengelola sistem
informasi yang sangat bermanfaat ini.
Depok, November 2009
Tim Pengabdi
Ketua
Dr. Rokhmatuloh, M.Eng
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
3/236
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1. Sistem Informasi Geografis (SIG)
1.1.Pengertian SIG……………………………………………………….. 1
1.2.Data Spasial………………………………………………………….. 2
1.3.Sumber Data Spasial………………………………………………… 5
BAB 2. Global Positioning System (GPS)
2.1.Pendahuluan…………………………………………………………. 62.2.Pengertian GPS……………………………………………………… 10
2.3.Kemampuan GPS…………………………………………………… 10
2.4.Sinyal GPS………………………………………………………….. 11
2.5.Penentuan Posisi Dengan GPS……………………………………… 12
2.6.Aplikasi GPS Dalam Pemetaan Darat……………………………..... 12
2.7.Peranan GPS Dalam SIG……………………………………………. 13
2.8.GPS Dengan SIG…………………………………………………… 14
BAB 3. DOWNLOAD DATA GPS GARMIN KE KOMPUTER
3.1.Membuka Program…………………………………………………... 15
3.2.Penyesuaian Satuan dan Ukuran…………………………………….. 16
3.3.Men-download Data GPS…………………………………………… 20
3.4.Mengkonversi Data GPS ke Software Pemetaan…………………… 22
3.5.Membuka Hasil Download ke Arcview 3.X……………………………. 24
BAB 4. PENGENALAN ARCVIEW 3.X
4.1.Pendahuluan………………………………………………………… 28
4.2.Struktur Arcview dan istilah dalam Arcview………………………. 30
4.3.Arcview User Interface…………………………………………….. 36
BAB 5. PROJECT, VIEWM DAN THEME DALAM ARCVIEW 3.X
5.1.Project……………………………………………………………… 38
5.2.Bekerja Dengan View dan Theme………………………………… 40
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
4/236
iii
BAB 6. MENAMPILKAN INFORMASI DATA SPASIAL
6.1.Membuka Arcview………………………………………………… 46
6.2.Mencari dan Membuka Data Shapefile……………………………. 49
6.3.Setting View Pada Peta……………………………………………. 57
6.4.Save Project……………………………………………………….. 60
BAB 7. KOREKSI GEOMETRIK IMAGE
7.1.Image…………………………………………………………….. 61
7.2.Extention Image Analyst………………………………………… 63
7.3.Koreksi Geometrik Dengan Image Analyst……………………… 64
BAB 8. DIGITASI DI DALAM GOOGLE EARTH
8.1.Membuka Google Earth………………………………………….. 73
8.2.Digitasi…………………………………………………………… 75
8.3.Konversi Hasil Digitasi Google Earth Menjadi Shapefile……….. 89
BAB 9. PENGOLAHAN TABEL
9.1.Bekerja Dengan Tabel……………………………………………. 93
9.2.Joint Tabel………………………………………………………... 94
BAB 10. QUERY DATABASE
10.1.
Start Arcview dan Buka Peta Existing…………………………. 99
10.2. Mencari Objek…………………………………………………. 101
10.3. Membuat Query Spasial……………………………………….. 103
10.4. Menyimpan Layer Data……………………………………….. 106
BAB 11. MELAYOUT PETA
11.1. Membuka Project Yang Telah Siap Untuk Di-Layout………… 109
11.2.
Setting Layout Peta…………………………………………….. 111
11.3.
Ekspor Peta…………………………………………………….. 137BAB 12. WEBGIS…………………………………………………………… 140
BAB 13. KONSEP WEBGIS
13.1. Update Sistem Informasi Pertanian Kota
Depok Berbasis WebGIS………………………………………. 142
13.2. Teknis Peng-updatet-an Sistem Informasi Pertanian
Kota Depok Berbasis WebGIS……………………………….. 142
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
5/236
iv
13.3. Instalasi Paket MS4W 3.0.3…………………………………... 143
BAB 14. SISTEM INFORMASI PERTANIAN KOTA DEPOK
14.1. Konsep Dasar………………………………………………….. 155
14.2. Menjalankan Sistem Informasi Pertanian Kota Depok………. 159
14.3. Updating Data Baru ke Dalam Sistem Informasi Pertanian….. 162
DAFTAR PUSTAKA
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
6/236
1
BAB 1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
1.1. PENGERTIAN SIG
Pengetahuan spatial/keruangan adalah pengetahuan yang selalu berhubungan
dengan ruang muka bumi. Karena itu, kata tanya yang selalu memulai masalah dalam
keruangan adalah di mana (where), apa (what ), kapan (when), bagaimana (how) dan
mengapa (why). Dalam satu kalimat, pertanyaan permasalahan dalam geografi adalah
mengapa persebaran keruangan berbentuk seperti itu?. Semua kata tanya atau
pertanyaan itu dijawab dan dijelaskan dalam bentuk peta.
Kemajuan teknologi telah sangat membantu para ilmuan (geograf, geodet,
geolog, ahli komputer, dsb) dalam memenuhi keingintahuannya akan sesuatu.
Penyajian dan pengolahan data yang dilakukan secara manual, kini dapat dilakukan
dengan teknologi komputer. Hasil yang didapat lebih tepat dan cepat. Teknologi
komputer yang makin maju juga memberikan warna baru dalam sajian informasi
keruangan. Peta yang biasanya disajikan dalam dua dimensi, kini dapat disajikan dalam
tiga dimensi atau lebih.
Sajian informasi yang dihasilkan oleh teknologi komputer berupa sajian data
keruangan secara dijital. Tujuan penyajian data seperti itu adalah untuk membantu pengguna jasa melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat guna. Karena
itu ketepatan hasil merupakan tujuan utamanya. Tetapi gejala yang terjadi di atas ruang
muka bumi amatlah rumit sehingga perlu disederhanakan. Proses penyederhanaan ini
dilakukan dengan melihat beberapa hal, antara lain kemampuan perangkat dan
kesederhanaan penggunaan perangkat komputer, serta dapat memenuhi tujuan
penggunaannya.
Aplikasi SIG
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
7/236
2
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang
selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang
digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff,
1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras , perangkat lunak ,
data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara
efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.
Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem
yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual,
SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan
data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling
berkaitan.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu
titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa
pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri
dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan
perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan
sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan
menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.
1.2. DATA SPASIAL
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu
sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
8/236
3
dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari
data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang
dijelaskan berikut ini :
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi
datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis
vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode
penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data
spasial dapat direpresentasikan dalam dua format , yaitu:
1.2.1. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan
garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang
sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Data Vektor
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk
analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial
dari beberapa fitur . Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan gradual.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
9/236
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
10/236
5
1.3. SUMBER DATA SPASIAL
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa
sumber antara lain :
1.3.1. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta
dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin
dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi
menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui
proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
1.3.2. Data Sistem Penginderaan Jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala
dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa
dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit
untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format
raster.
1.3.3. Data Hasil Pengukuran Lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan
tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas
administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan
lain-lain.
1.3.4. Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi
SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi.
Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan mengenai GPS
akan diterangkan selanjutnya.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
11/236
6
BAB 2. GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
2.1. PENDAHULUAN
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit
yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan
posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara
kontinyu di seluruh dunia. GPS pada saat ini dapat digunakan oleh semua orang pada
segala cuaca.
2.1.1. Keunggulan GPS
GPS dapat digunakan untuk menentukan posisi dari titik-titik dalam sebuah
survei dan pemetaan. Faktor-faktor yang disebutkan berikut juga akan berlaku untuk
aplikasi-aplikasi GPS yang berkaitan dengan penentuan parameter selain posisi seperti
kecepatan, percepatan, maupun waktu yang pada dasarnya juga dapat diberikan oleh
GPS.
1. GPS dapat digunakan setiap hari tanpa terpengaruh waktu dan cuaca. Dapat
digunakan bak siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan
ataupun kabut. Karena karakteristik ini maka penggunaan GPS dapat meningkatkan
efisiensi dan fleksibilitas pelaksanaan survei dan pemetaan, sehingga dapat
memperpendek waktu pelaksanaan survei dan menekan biaya operasional.
2. GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi (20.000km di atas permukaan
bumi) dan jumlahnya relatif banyak (24 satelit). Kelebihan ini menyebabkan
Cakupan wilayah GPS sangat luas, dapat digunakan oleh banyak orang pada saat
yang sama, dan pemakaiannya tidak bergantung pada batas politik dan batas alam.
3. Penentuan posisi relatif tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi topografi daerah
survei, jika dibandingkan dengan metode konvensional seperti pengukuran poligon.
Penentuan posisi dengan GPS tidak memerlukan keterlihatan antara satu titik
dengan titik lainnya seperti yang dituntut pada metode pengukuran terestrial. Yang
diperlukan dalam pengukuran dengan GPS adalah keterlihatan antara titik-titik
survei dengan satelit. Oleh karena itu topografi antar titik survei sama sekali tidak
akan berpengaruh kecuali untuk hal-hal yang sifatnya non-teknis seperti pergerakan
personil dan distribusi logistik. Karena karakteristiknya, penggunaan GPS akan
sangat efisien dan efektif untuk diaplikasikan pada survei dan pemetaan yangkondisi topografinya relatif sulit seperti pegunungan dan rawa-rawa. Penentuan
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
12/236
7
posisi dengan GPS akan mengacu pada suatu datum global yang dinamakan WGS
84. atau dengan kata lain posisi yang diberikan oleh GPS akan mengacu pada
datum yang sama. Adanya karakteristik ini sangat menguntungkan untuk kondisi
Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan terdiri atas kepulauan, dimana proses
penghubungan kerangka-kerangka titik di satu pulau dengan pulau lainnya akan
sangat sangat sulit bahkan tidak mungkin jika akan menggunakan metode terestrial,
misalnya pengukuran di Pulau Jawa, akan memberikan posisi titik-titik yang
datumnya sama dengan titik-titik yang diperoleh pada pengukuran di pulau
Kalimantan.
4. Dengan GPS kita mendapatkan ketelitian posisi yang spektrumnya memiliki
cakupan luas, dari orde milimeter (sangat teliti) sampai orde puluhan meter (kurang
teliti). Karakteristik inilah yang memberikan keuntungan efektifitas dan efisiensi
sesuai dengan katelitian yang dibutuhkan dan dana yang tersedia.
5. Pemakaian GPS tidak dikenakan biaya. Selama penggunan memiliki alat penerima
(receiver ) sinyal GPS, maka yang bersangkutan dapat menggunakan GPS untuk
berbagai aplikasi tanpa dikenakan biaya oleh pemilik satelit (Departemen
Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat). Jadi, investasi yang perlu dilakukan
oleh penggunan hanyalah alat penerima sinyal GPS beserta perangkat keras dan
lunak untuk pemrosesan datanya.
6. Alat penerima sinyal GPS cenderung lebih kecil ukurannya, lebih murah harganya,
lebih baik kualitas data yang dihasilkan, dan lebih tinggi keandalanya. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan dibidang elektronika dan komputer. Perangkat lunak
komersial untuk pengolahan data GPS semakin banyak tersedia dengan harga yang
relatif murah dibandingkan dibandingkan dengan alat penerima sinyal. Semakin
beragamnya produk dan jenis penerima sinyal menyebabkan tersedianya penerima
sinyal GPS yang lebih user oriented .
7. Pengoperasian alat penerima sinyal GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif
mudah dan tidak menggunakan banyak tenaga jika dibandingkan dengan
pengukuran poligon, apalagi jika perbandingannya dilakukan pada daerah survei
yang luas dengan kondisi medan yang berat.
8. Pengumpul data (surveyor) GPs tidak dapat memanipulasi data pengamatan GPS,
berbeda denga metode pengukuran terestrial. Hal ini akan meningkatkat tingkat
keandalan hasil survei dan pemetaan yang diperoleh.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
13/236
8
9. Semakin banyak instansi di Indonesia yang menggunakan GPSdan juga semakin
luas aplikasi yang potensial di Indonesia yang dapat ditangani dengan
menggunakan GPS.
2.1.2. Keterbatasan GPS
Meskipun keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan GPS jauh lebih
banyak, ada beberapa hal dan keterbatasan yang harus diperhatikan dalam pemakain
GPS, agar pemakaiannya dapat optimal dan tepat sasaran. Beberapa hal dan
keterbatasan tersebut antara lain:
1. Agar alat penerima sinyal GPS dapat menerima sinyal GPS, maka tidak boleh ada
penghalang antara alat penerima tersbut dengan satelit yang bersangkutan. Ini harus
secara serius diperhitungkan, terutama dalam pelaksanaan survei dan pemetaan
didaerah pedesaan yang banyak ditumbuhi pepohonan, ataupun didaerah perkotaan
yang dipenuhi gedung-gedung tinggi. Seandainya peneriamaan sinyal terganggu
oleh rimbunnya pohon, maka untuk dapat menerima sinyal ada dua pendekatan
yang dapat dilakukan. Cara pertama yaitu dengan memotong atau membersihkan
pohon-pohon yang mengganggu penerimaan sinyal. Seandainya ini tidak
memungkinkan maka antena penerima sinyal dinaikan secara vertikal dengan
menggunakan tongkat khusus sehingga melewati ketinggian dari pohon-pohon
yang mengganggu. Untuk daerah perkotaan hanya cara terakhir yang mungkin
diterapkan untuk menanggulangi problema penampakan sinyal akibat adanya
rumah maupun gedung-gedung.
2. Datum penentuan posisi yang digunakan oleh GPS, yaitu WGS 1984, bukanlah
datum yang digunakan untuk keperluan survei dan pemetaan di Indonesia.
Indonesia secara resmi sampai saat ini masih menggunakan datum ID 1974
( Indonesian Datum) 1974 yang tidak sama dengan datum WGS 1984. Untuk itu
koordinat titik-titik yang diperoleh dengan GPS tidak dapat langsung digunakan
dan terlebih dahulu harus ditransformasikan ke sistem ID 1974. Perlu ditekankan di
sini bahwa problem transformasi datum ini akan lebih besar seandainya hasil survei
dan pemetaan dengan GPS akan direpresentasikan dalam suatu datum lokal yang
hubungan geometrisnya dengan datum WGS 1984 tidak diketahui ataupun tidak
jelas.
3. Komponen tinggi dari koordinat tiga dimensi yang diberikan oleh GPS adalah
tinggi yang mengacu kepermukaan elipsoid, yaitu elipsoid GRS (Geodetic
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
14/236
9
Referenci System) 1980. Jadi tinggi titik yang didapatkan dengan GPS bukanlah
tinggi orthometris yaitu tinggi yang mengacu ke permukaan geoid (umum didekati
dengan muka laut rata-rata, MSL), yang umum digunakan sehari-hari untuk
keperluan praktris. Jadi perlu diingat di sini bahwa tinggi GPS tidak boleh
diintegrasikan dengan tinggi yang diperoleh dari pengukuran teristris dengan
metode sifat datar (levelling ) yang umum digunakan orang. Perlu ditekankan di sini
bahwa untuk mentranformasi tinggi elipsoid yang diperoleh dari GPS ke tinggi
orthometris diperlukan informasi tentang undulasi geoid yang dapat ditentukan
dengan menggunakan data gaya berat. Dalam hal ini ketelitian tinggi orthometris
yang diperoleh akan sangat bergantung pada ketelitian undulasi geoid yang
tersedia, dan untuk menentukan undulasi geoid yang teliti (orde ketelitian
centimeter) bukanlah suatu hal yang mudah bahkan tergolong cukup sulit.
4. Pemrosesan data GPS dan penganalisisan hasilnya bukanlah suatu hal yang udah.
Meskipun proses pengumpulan data dengan GPS relatif mudah, pemrosesan data
yang diperoleh serta penganalisisan parrameter-parameter yang didapatkan
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, terutama kalau kita menginginkan ketelitian
posisi yang tinggi. Disamping harus memahami dasar-dasar hitung perataan kuadrat
terkecil statistika serta perhitungan geodetik, kita juga harus memahami efek dari
geometri satelit serta kesalahan dan bias yang mempengaruhi data pengamatan,
seperti kesalahan orbit, bias ionosfer dan trophosfer multipath, cycle slip dan lain-
lainya. Oleh sebab itu dalam survei dan pemetaan dengan GPS pengolahan data dan
penganalisisan hasil sebaiknya dilakukan oleh surveyor sarjana, sedangkan
pengumpulan data bisa dilakukan oleh surveyor teknisi.
5. Karena GPS merupakan tekologi yang relatif baru maka sumber daya manusia yang
menguasai masalah teknologi ini relatif masih belum terlalu banyak. Oleh sebab itu
seandainya suatu instansi pemerintah ingin menggunakan teknologi GPS ini untuk
mendukung pekerjaan-pekerjaan dilingkungan mereka, maka disamping pengadaan
perangkat keras dan perangkat lunak GPS, penyiapan sumber daya manusia
(surveryor GPS) juga tidak boleh dilupakan. Tanpa didukung dengan sumber daya
manusianya GPS dengan kualitas dan kuantitas yang memadai, maka peralatan-
peralatan canggih sekalipun akan menjadi kurang berarti.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
15/236
10
2.2. PENGERTIAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM )
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit.
Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari Navigation Satellite Timing
and Ranging Global Positioning System. Sistem akan dapat digunakan oleh banyakorang sekaligus dalam segala cuaca ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan
tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu secara kontinue diseluruh
dunia. Sistem ini mulai direncanakan sejak tahun 1973 oleh US Air Force (Easton,
1980) dan pengembangannya sampai sekarang ini ditangani oleh deperteman
pertahanan US. GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (Space
Segment ) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem kontrol (Control System
Segment ) yang terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen
pemakai (User Segment ) yang terdiri atas pemakai GPS termaksud alat-alat penerima
dan pengolah sinyal dan data GPS.
2.3. KEMAMPUAN GPS
GPS dapat memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan dan waktu secara
cepat, teliti dan murah dimana saja di bumi ini pada setiap waktu, siang maupun malam
tanpa bergantung pada kondisi cuaca. Sampai saat ini GPS adalah satu-satunya sistem
navigasi atau sistem penentuan posisi yang mempunyai karakteristik prima yang seperti
itu.
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang
spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde milimeter, relatif) sampai yang
biasa-biasa saja (orde puluhan meter, absolut). Ketelitian posisi yang diperoleh secara
umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu : metode penentuan posisi yang
digunakan, geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang
digunakan, dan strategi/metode pengolahan data yang diterapkan.
Kecepatan wahana yang bergerak juga dapat ditentukan oleh GPS seandainya
wahana tersebut dilengkapi dengan alat penerima sinyal GPS. Ketelitian berorde
mm/detik sampai cm/detik dapat diperoleh dalam hal ini. Selain memberikan informasi
tentang waktu, GPS juga dapat digunakan dalam mentransfer waktu dari suatu tempat
ke tempat yang lain. Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS
untuk transfer waktu antar benua.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
16/236
11
2.4. SINYAL GPS
Sinyal GPS memancarkan sinyal-sinyal, pada prinsipnya untuk “memberi tahu”
si pengamat sinyal tersebut tentang posisi yang bersangkutan serta jaraknya dari si
pengamat beserta informasi waktunyaSinyal GPS juga dapat digunakan untuk menginformasikan kelaikgunaan
(kesehatan) satelit pada si pengamat, serta informasi-informasi pendukung lainnya
seperti parameter untuk perhitungan koreksi jam satelit,paramter model ionosfer satu
frekuensi (model Klobuchar), transformasi waktu GPS ke UTC (Universal Time
Coordinated), dan status konselasi satelit. Dalam mengamati satelit dalam hal jumlah
yang cukup si pengamat dapat menentukan posisi dan kecepatannya.
Pada dasarnya sinyal GPS cukup kompleks. Ini disebabkan sinyal GPS didisain
untuk memenuhi beberapa objektif, baik untuk keperluan sipil maupun militer seperti
dijabarkan seperti di bawah ini :
- GPS didisain sebagai Sistem Multi Pemakai, pada saat yang sama sinyal
harus dapat diamati oleh banyak orang (sistem pasif).
- GPS didisain untuk melayani posisi secara instan ( real time posistioning),
Pada suatu epok pengamat harus dapat mengamati sinyal dari beberapa satelit
sekaligus (bagaimana cara membedakan suatu sinyal terhadap sinyal lainnya ?).
Jarak ke satelit-satelit tersebut harus dapat diukur oleh pengamat (bagaimana
sinyal GPS dapat memberikan informasi tersebut). Pengamat perlu mengetahui
koordinat dari satelit (bagaimana sinyal satelit mengakomodasikannya).
- GPS didisain untuk keperluan sipil maupun militer, sehingga memerlukan
dua jenis kode untuk penentuan jarak (yang lebih teliti untuk militer) dan
mekanisme perestriksian pemakaian kode-P untuk pihak sipil (anti-spooling )
- Sinyal GPS harus aman dari gangguan ( jamming), karena sinyal GPS
memiliki struktur kode yang unik dan teknik pengiriman sinyal yang andal
( spread spektrum technique).
- GPS juga didisain untuk penentuan posisi secara teliti, sehinga perlu adanya
kode dengan frekuensi tinggi (kode-P), perlu adanya gelombang pembawa pada
2 frekuensi (untuk mengeliminasi bias ionosfer), pemilihan frekuensi pada
gelombang pembawa yang optimal.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
17/236
12
2.5. PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi
(pengikatan ke belakang) dengan jarak yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan
ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.Pada pengamatan dengan GPS, yang bias diukur hanyalah jarak antara pengamat
dengan satelit dan bukan vektornya. Untuk mengatasi masalah hal ini, penentuan posisi
pengamat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap beberapa satelit sekaligus
secara simultan, dan tidak hanya terhadap satu satelit. Pada operasionalnya, prinsip
penentuan posisi dasar dengan GPS, bergantung pada mekanisme pengakplikasiannya
dapat diklasifikasikan atas beberapa metode penentuan posisi.
2.6. APLIKASI GPS DALAM PEMETAAAN DARAT
Dalam survei dan pemetaan darat, GPS telah banyak diaplikasikan untuk
pengadaan titik-titik kontrol (orde dua atau lebih rendah) untuk keperluan pemetaan,
survei rekayasa, ataupun survei pertambangan [Wells et al ., 1986]. Dalam pengadaan
titik-titik kontrol untuk keperluan pemetaan dan survei rekayasa (seperti survei jalan
raya dan survei konstruksi), GPS dapat dan telah digunakan untuk menggantikan
metode konvensional poligon yang umum digunakan selama ini. Dalam hal ini metode
penentuan posisi dengan GPS yang dapat digunakan secara optimal dan efisien adalah
metode-metode survei GPS statis, statis singkat, stop-and-go, ataupun pseudokinematik.
Dalam proses eksplorasi mineral dan energi, contohnya GPS juga akan sangat
membantu dalam penentuan posisi dan staking out daerah deposit mineral ataupun batas
daerah konsesi pertambangan, serta penentuan posisi titik-titik bor dan seismic
[Featherstone and Dentith, 1994]. Dalam proses eksploitasi, GPS juga dapat berguna,
contohnya dalam penentuan lokasi kandungan deposit (seperti batubara) dari waktu ke
waktu, serta untuk pemantauan posisi relaif (vertikal) anjungan pengeboran minyak
lepas pantai terhadap kemungkinan penurunan (sinking) yang diakibatkan oleh
penyedotan minyak yang terlalu ekstensif dari lapisan bawah dasar laut. GPS bekerja
sama dengan GIS juga akan sangat efektif dan efisien dalam pemantauan dan
pengontrolan dampak lingkungan yang terjadi akibat eksplorasi dan eksploitasi sumber
daya alam.
Dalam kaitannya dengan aktivitas survei pertambangan di atas, metode yang
digunakan umumnya adalah metode penentuan posisi secara absolut (statis atau
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
18/236
13
kinematik) dengan pseudorange untuk aplikasi-aplikasi yang tidak menuntut ketelitian
tinggi (level puluhan ataupun ratusan meter) serta penentuan posisi secara diferensial
(statis atau kinematik) dengan pseudorange untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut
ketelitian menengah (level meter). Untuk ketelitian yang lebih tinggi (level cm),
penentuan posisi secara diferensial (statis atau kinematik) dengan data fase harus
digunakan.
2.7. PERANAN GPS DALAM SIG
GPS memiliki peranan penting dalam bidang SIG. hingga saaat ini SIG sudah
berkembang dan banyak dipakai dalam berbagai bidang ilmu maupun bidang aplikasi,
seperti survei dan pemetaan, geografi, geologi, kehutanan, navigasi, bahkan
transportasi. Secara umum, aplikasi GPS dalam SIG dibedakan menjadi lima bagian,
yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian berikut ini.
2.7.1. GPS Membawa SIG ke Lapangan
Dengan menggunakan GPS, SIG dapat menjadi banda yang bergerak di
lapangan. misalnya adalah sistem peta elektronik (elektronic chart ) yang sekarang
sudah banyak digunakan untuk sistem navigasi laut, pasawat terbang, maupun mobil.
Dalam hal ini, SIG bergerak dengan kendaraan yang bersangkutan dan GPS
memberikan posisinya dari waktu kewaktu. Kemudian, pada sistem pengelolaan
kendaraan, dimana SIG-nya diam, GPS penerima yang ditempatkan pada setiap
kendaraanlah yang bergerak serta melaporkan posisi dan pergerakan ke SIG.
2.7.2. GPS sebagai Pendigitasi Bumi
Dalam hal ini, GPS reciver bertindak sebagai crusor dari digitizer tiga dimensi,
sedangkan bumi sebagai maja digitasinya. sehingga penggunaan GPS dapat mepercepat
pembangunan basis data spatial maupun dalam pembuatan peta digital.
Dibandingkan dengan pendijitan secara konvensional, pendijitan cara ini
memiliki beberapa keungggulan, diantaranya adalah ketidaktergantungan pada
ketersediaan peta, ketelitiannya tidak bergantung pada skala, serta kemampuannya
untuk mendijitasi objek-objek yang kecil dilapangan yang tidak tergambar pada peta.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
19/236
14
2.7.3. GPS Sebagai Pengkorelasi Data
Dalam pembangunan suatu basis data, GPS dapat berperan sebagai pengkorelasi
data, baik di dalam suatu basis data, maupun antar beberapa basis data. Dalam hal ini,
GPS dapat memberikan suatu datum (sistem reverensi) penentuan posisi yang unik dan
konsisten serta ketelitian posisi yang homogen pada seliruh data. Karena GPS dapat
melakukan hal yang sama pada seluruh basis data, hal ini dapat digunakan sebagai
pengkorelasi basis data yang berbeda dalam hal datum dan ketelitian pada data, SIG
yang stu dapat memberikan informasi pada SIG lainnya.
2.7.4. GPS Sebagai Perangkat Pembantu Analisa
GPS dapat digunakan dengan cepet sebagai alat pembantu analisa, untuk
mempercepat dan memepermudah analisa dan pemanggilan data dari basis data dalm
suatu proses pengambilan dan pencarian informasi dengan SIG, berdasarkan informasi
posisi maupun waktu yang diberikan. misalkan, seseorang dapat langsung mengetahui
siapa pemilik tanah tempat seseorang dengan GPS itu berdiri.
2.7.5. GPS Sebagai Perangkat Ground Truthing
GPS dapat digunakan untuk menyelesaikan inkonsistensi antara inaformasi di
pata dengan lapangan, dan juga untuk meperbaiki kesalahankesalahan informasi posisi
objek-objek tertentu yang terdapat dalam peta. Karna GPS dapat membrikan posisi yang
teliti pada segala kondisi cuaca dan waktu, maka proses ground truthing akan sangat
efisien dan efektif.
2.8. GPS DENGAN SIG
Secara prinsip, ada dua cara untuk mengubungkan GPS dengan SIG, yaitu cara
langsung dan cara tidak langsung. Pada cara langsung, GPS langsung dapat digunakan
sebagai digitizer , dimana GPS dihubungkan dengan SIG melalui suatu modul perangkat
lunak, seperti pengontrol digitizer. Dalam hal ini, data GPS langsung masuk ke dalam
sistem data file SIG yang bersangkutan. sedangkan pada cara tidak langsung, reciver
GPS merekam data dalam memori dan dengan format sendiri, data ini kemudian
ditranslasikan ke dalam format data SIG yang diinginkan, dimana data yang telah
ditranslasikan tersebut kemudian disimpan dalam sistem data dalam file SIG.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
20/236
15
BAB 3. DOWNLOAD DATA GPS GARMIN KE
KOMPUTER
Dalam sub-bab ini, akan dijabarkan bagaimana cara mendownload data GPS ke
dalam komputer atau PC sehingga data-data yang telah kita rekam dapat ditampilkan di
komputer.
3.1. MEMBUKA PROGRAM
Buka program Mapsource dari Start – All Program/Program - MapSource.
Akan muncul tampilan program MapSource
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
21/236
16
3.2. PENYESUAIAN SATUAN DAN UKURAN
Lakukan penyesuaian (customize) pada tampilan informasi program MapSource sesuai
dengan kebutuhan. Klik Edit – Preferences.
Akan tampil menu Preferences. Pada bagian atas menu terdapat beberapa pilihan sub
menu yang isinya dapat disesuikan sesuai dengan kebutuhan. Sub menu yang muncul
pertama kali adalah Map Datum.
Sub Menu ini digunakan untuk menyesuaikan datum yang digunakan pada saat pengambilan data menggunakan GPS. Pilihlah datum yang sesuai.
Sub Menu
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
22/236
17
Sub menu berikutnya pilihlah Unit. Lakukan perubahan pada satuan jarak, arah utara
kompas dan satuan ketinggian serta kedalaman sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan.
Pilihan Datum
Sub MenuMa Datum
Atur Satuan Jarak dan Kecepatan,
Arah Utara Kompas, Satuan
Ketinggian dan Kedalaman.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
23/236
18
Sub menu berikutnya pilihlah Position. Lakukan perubahan pada satuan koordinat
sesuai dengan kebutuhan, misalnya koordinat geografis yang terdiri dari derajat, menit
dan detik atau koordinat UTM.
Sub menu berikutnya pilihlah Transfer. Pilihlah port yang akan digunakan untuk
menghubungkan GPS dengan komputer melalui kabel interface. Lakukan Auto Detect
agar komputer dapat mencari secara otomatis.
Pilihlah salah satu sistem
koordinat yang ingin ditampilkan
Pilihlah salah satu port
Pencarian Port
secara otomatis
Pilih
Position
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
24/236
19
Sub menu berikutnya pilihlah Waypoint. Lakukan perubahan yang dirasakan perlu, jika
tidak biarkan tampilan standarnya.
Sub menu berikutnya pilihlah Time. Lakukan perubahan untuk menyesuaikan waktu
dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) yaitu UTC + 7
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
25/236
20
3.3. MEN- DOWNLOAD DATA GPS
Untuk men-download data pilihlah File – Open From Device
Akan tampil menu Open From Device.
Pilihlah data yang akan di-download , yaitu: Maps, Waypoint, Routes dan Tracks. Untuk
beberapa jenis GPS garmin seperti tipe e-Trex dan 12XL, tidak memiliki data Maps,
sehingga tidak perlu dipilih.
Setelah selesai memilih maka klik Open.
Data yang dapat di-download
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
26/236
21
Maka akan tampil seperti di bawah ini.
Waypoint
dan Tracks
hasil
pengukuran
di la an an
Data titik – titik
Waypoint
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
27/236
22
3.4. MENGKONVERSI DATA GPS KE SOFTWARE PEMETAAN
Setelah dapat di-download , maka data tersebut dapat diedit dan ditampilkan dengan
informasi geografis lainnya dalam sebuah software pemetaan. Dalam hal ini software
pemetaan yang digunakan adalah ArcView ver 3.x.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkonversi data dari MapSource ke format
*.DXF agar dapat dibaca oleh software ArcView. Klik File - Export
Keluar menu save as. Pilihlah direktori yang akan dituju, beri nama file dan pilh tipe
file *.dxf .
Konversi data
Direktori
Nama file baru dan
Jenis Data *.dxf
Pilih Save
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
28/236
23
Akan tampil menu DXF Export Customization. Pilih sistem koordinat yang diinginkan
untuk Output-nya.
Kemudian pilih OK
Sistem Kordinat
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
29/236
24
3.5. MEMBUKA HASIL DOWNLOAD KE ARCVIEW 3.X
Bukalah program ArcView 3.2 dengan cara Pilih Start, program, ESRI, kemudian
pilih ArcView 3.3 atau double klik pada ikon ArcView pada Desktop.
Tampilan pertama pada saat program ArcView dijalankan.
Klik Ikon ArcView
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
30/236
25
Kemudian akan muncul kotak dialog Welcome to ArcView Gis, kemudian ceklis untuk
pilihan with a new View, kemudian pilih OK.
Gambar di bawah ini adalah tampilan View pada ArcView 3.X
Aktifkan extension CarReader untuk dapat membaca file hasil konversi yang berformat
dxf dengan cara, pilih menu File kemudian pilih Extensions.
Pilih
Kemudian, Klik OK
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
31/236
26
Maka akan muncul jendela Extensions.
Kemudian ceklis untuk Ekstensi CadReader, lalu pilih OK
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
32/236
27
Klik Add theme, Pilihlah file dxf hasil konversi, dan keluarkan data line, point dan
annotation seperti gambar di bawah ini.
Maka akan tampil seperti di bawah ini.
Pilih Add Theme
Klik pada foldernya
Tekam Shift +
Klik Ketigafile tersebut
Pilih OK
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
33/236
28
BAB 4. PENGENALAN ARCVIEW 3.X
4.1. PENDAHULUAN
Arc View adalah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Software SIG
mempunyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG.
Saat kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang
software-nya tetapi juga datanya.
Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis dan
komponen atribut atau table. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari suatu
features. Pada umumnya feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik ( point ), garis
(line), polygon (polygone). Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi
kantor pemerintahan dan sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan
arc/segmen mewakili fitur seperti lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur
area seperti persil tanah, danau, atau penggunaan tanah. Seperti gambar dibawah,
ArcView menggunakan tipe symbol yang berbeda-beda untuk mewakili bentuk feature
yang berbeda.
Tampilan fitur titik, garis, dan poligon pada ArcView
Feature titik
Feature poligon
Feature garis
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
34/236
29
Data atribut memberikan keterangan terhadap feature yang digambarkan dalam
bentuk titik, garis, dan poligon. Sebagai contoh, gambar di atas menunjukkan layer
wilayah permukiman (poligon) dan wilayah permukiman tersebut ditampilkan dengan
satu simbol warna. Data poligon tersebut memiliki informasi atribut yang berasosiasi
dengan poligon-poligon tersebut seperti nama lokasi dan informasi mengenai pola
permukiman (teratur dan tidak teratur) di dalamnya, dan lain-lain. SIG memberikan
fasilitas bagi kita untuk memberikan simbol-simbol sesuai dengan informasi atributnya.
Gambar berikut menampilkan data yang sama dengan gambar di atas, akan tetapi
simbol-simbolnya dibedakan berdasarkan informasi atribut yang dimiliki data tersebut.
Simbolisasi berdasarkan informasi atribut pada ArcView
Dapat terlihat pada layer/theme “Landuse_depok_dd”, terdiri dari beberapa data
atribut yang dapat mengklasifikasi poligon landuse menjadi air / perairan, bangunan,
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
35/236
30
empang, kebun/perkebunan, pemukiman, rawa, sawah irigasi, sawah tadah hujan,
semak/belukar, tanah kosong, dan tegalan/ladang. Begitu juga dengan layer
“Jalan_depok_dd” yang terdiri dari jalan arteri, jalan kereta api, jalan kolektor, jalan
lain, jalan lokal, jalan setapak, dan jalan tol nasional.
4.2. STRUKTUR ARCVIEW DAN ISTILAH DALAM ARCVIEW
ArcView memiliki beberapa istilah sendiri yang harus dipelajari dan dipahami
agar dapat mempermudah pekerjaan kita dalam mengolah data SIG dengan
menggunakan ArcView.
4.2.1. ArcView Project
File ArcView Project (*.apr) mengandung sebuah set perintah yang menjelaskan
bagaimana tampilan data ArcView dan bagaimana data tersebut harus ditampilkan.
File project tidak mengandung data-data, file project hanya menyimpan instruksi
yang menunjukkan dimana data tersebut berada. Sebuah ArcView Project terdiri dari
beberapa komponen yang membangunnya, antara lain Views, Tables, Charts,
Layouts, dan Scripts.
Tampilan dari sebuah ArcView project
4.2.2. Views
View adalah komponen ArcView tempat kita menampilkan peta (data SIG).
View adalah sebuah workspace dimana kita dapat melakukan analisis data,
memanipulasi data dan menampilkan data. Layer-layer yang terdapat pada peta kita
Nama Project
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
36/236
31
disebut dengan istilah Themes. Dalam View, Themes ditampilkan di sisi kiri
workspace, list tersebut disebut dengan Table Of Content (TOC).
Tampilan Komponen View pada ArcView
4.2.3. Tables
Table merupakan representasi data ArcView yang menampilkan data tabular.
Table menyajikan informasi deskriptif yang menjelaskan feature-feature tentang
layer tertentu pada suatu View . Misalnya pada gambar di bawah ini, ditampilkan
tabel atribut dari layer/shapefile “kambing_depok”, dimana terdapat informasi
kolom X (koordinat bujur), tanggal (waktu perekaman data), Y (koordinat lintang),
kambing_p (jumlah kambing), lurahan (lokasi berdasarkan administrasi kelurahan),
ID, dam pemilik.
Tabel Of Content
Themes
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
37/236
32
Tampilan Komponen Tables pada ArcView
Setiap baris atau record dari suatu Table didefinisikan sebagai satu anggota dari
kelompok besar. Sedangkan setiap kolom atau field mendefinisikan atribut atau
karakteristik tunggal dari kelompok itu.
4.2.4. Charts
Chart menampilkan data tabulaer secara visual dalam bentuk grafik. Chart juga
bisa merupakan hasil suatu querry terhadap tabel data. ArcView menyediakan enam
jenis grafik, yaitu : area, bar, column, line, pie dan x y scatter .
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
38/236
33
Tampilan grafik batang di dalam peta pada ArcView
4.2.5. Layout
Menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen-
dokumen dalam Project (View,Table,Chart) dan komponen-komponen peta lainnya
seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot.
Tampilan layout pada ArcView
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
39/236
34
4.2.6. Scripts
Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang
digunakan untuk otomatisasi kerja ArcView. ArcView menyediaakn fasilitas ini
dengan sebutan Avenue sehingga pengguna dapat memodifikasi tampilan ArcView,
membuat program, menyederhanakan tugas-tugas kompleks, dan berkomunikasi
dengan software lainnya seperti ArcInfo dan lainnya
Tampilan Script pada ArcView
4.2.7. Active, Visible, dan Selected
Istilah Active, Visible, dan Selected adalah tiga istilah pada ArcView yang
terkadang dapat membingungkan bagi penggunanya. Berikut adalah perbedaan dari
ketingganya :
Theme yang active diperlihatkan lebih menonjol pada Tabel Of Content . Theme
yang active adalah theme yang akan diedit atau dianalisa oleh ArcView. Untuk
membuat sebuah theme menjasi active, cukup pilih (klik) pada nama theme yang
terdapat di Table Of Content.
Sebuah Theme dapat menjadi visible (terlihat) dan invisible (tidak terlihat),
untuk membuat sebuah theme menjadi visible, cukup beri tanda cheklist pada kotak
kecil disebelah nama theme yang akan diperlihatkan.
Feature dalam sebuah theme dapat dipilih (selected). Feature yang terpilih akan
berwarna kuning. Jika ada feature yang terpilih, maka ArcView akan melakukan
pengeditan atau analisa hanya pada features yang terpilih.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
40/236
35
Active theme dan visible
4.2.8. Shapefile
ArcView memiliki format data tersendiri yang disebut dengan shapefiles.
Shapefiles adalah format data yang menyimpan lokasi geometrik dan informasi
atribut dari suatu feature geografis. Pada umumnya kita hanya butuh satu file kerja
seperti file Microsoft Worl dengan extension file *.doc, akan tetapi shapefile
memiliki perbedaan, yaitu bahwa satu shapefile memiliki beberapa file yang saling
berkaitan satu sama lainnya. Beberapa file ini memiliki extension yang berbeda-
beda yang disimpan dalam workspace yang sama. Berikut adalah daftar beberapa
file extension yang merupakan bagian dari ArcView shapefile :
(Catatan : tiga file extension pertama adalah bagian file extension yang harus ada
dalam sebuah shapefile, file extension berikutnya sifatnya optional).
*.shp - File yang menyimpan feature geometri (diperlukan dalam sebuah
shapefile)
*.shx - File yang menyimpan index dari feature geometri (diperlukan dalam
sebuah shapefile)
*.dbf - File dBASE yang menyimpan informasi atribut dari suatu feature
(diperlukan dalam sebuah shapefile)
*.sbn dan *.sbx – File yang menyimpan spatial index dari feature (optional)
*.fbn dan *.fbx – File yang menyimpan spatial index dari feature shapefile yang
read-only (optional)
Visible
checked
Not visible
(notchecked)
active
Not active
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
41/236
36
*.ain dan *.aih – File yang menyimpan index atribut dari field yang aktif dalam
sebuah tabel (optional)
*.prj - File yang menyimpan informasi koordinat dari sebuah shapefile, file ini
dapat muncul jika kita menggunakan ArcView Projection Utility
(optional)
4.2.9. Menu, Buttons, dan Tools
ArcView menyediakan tiga cara untuk berinteraksi terhadap programnya, yaitu
melalui menus, buttons, dan tools. Jika kita memilih salah satu menu atau button,
maka ArcView akan secara langsung merespon perintah kita, akan tetapi berbeda
jika kita memilih salah satu tool, maka cursor kita akan berubah fungsinya dan
ArcView akan merespons perintah kita secara interaktif.
4.3. ARCVIEW USER INTERFACE
Button dan tool pada ArcView berbeda-beda untuk tiap komponen ArcView Project
(View, Table, Chart, Layout, dan Script). Berikut adalah gambaran button dan toolbar
yang terdapat pada masing-masing komponen ArcView Project.
a. View
b. Tables
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
42/236
37
c. Chart
d. Layout
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
43/236
38
BAB 5. PROJECT, VIEW DAN THEME DALAM
ARCVIEW 3.X
5.1. PROJECT
File project di Arcview adalah .apr, tampilan view dan theme yang sudah
digunakan dapat disimpan dalam bentuk .apr , yang kemudian dapat ditampilan kembali
dengan mengambil file .apr yang sudah tersimpan tersebut.
Untuk membuka project, klik aplikasi ArcView 3.3, maka akan muncul gambar
seperti dibawah ini
Pilihan pada box Welcome to ArcView GIS antara lain :
1) Create New Project
• With a new view (dengan view baru), dipilih bila ingin memulai project
dengan view baru
• As a blank project, dipilih bila ingin memulai dengan project yang masih
kosong
Atau
2) Open an existing project, dipilih bila ingin memulai dari project yang telah
disimpan sebelumnya.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
44/236
39
5.2. BEKERJA DENGAN VIEW DAN THEME
Dalam operasi view, peta interaktif ditampilkan sekaligus penghitungan dan
analisis spasial dapat diperlihatkan. Layer data individual dari tipe yang berbeda (seperti
titik, garis, dan poligon) atau data yang berbeda direpresentasikan dan disimpan sebagailayer-layer peta terpisah yang dikenal sebagai themes. Untuk membuat View baru, tekan
tombol NEW seperti yang nampak pada layer View, seperti tampilan di bawah ini.
Berbagai tahapan dalam membuat view dan theme antara lain adalah sebagai berikut :
5.2.1.
Membuat theme baru pada View Display
Untuk membuat theme baru sesuai dengan informasi spasial yang didapat, maka
tahapan yang dilakukan adalah :
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
45/236
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
46/236
41
4) Setelah proses penyimpanan selesai maka theme yang kita buat tersebut sudah
langsung ada pada media gambar pada view display.
5). Maka anda siap untuk melakukan digitasi. Dalam hal ini, karena jenis feature
berupa point (titik), maka digitasi menggunakan draw point .
Klik kiri dan tahan
hingga muncul
beberapa menu
pilihan editing
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
47/236
42
5.2.2. Menampilkan theme pada View Display
Untuk menampilkan theme pada view display, pilih Add Theme dari menu
View, tekan tombol Add Theme , atau gunakan Ctrl+T untuk fungsi ini. Kotak
dialog yang akan muncul meminta pengguna untuk memilih theme yang akan
ditampilkan, pilihlah shapefile data yang ingin dibuka kedalam view, lalu pilih OK .
Lihat gambar dibawah ini :
Maka, data akan muncul di dalam table of content . Ceklis shapefile yang telah di
buka tersebut untuk menampilkannya dalam View.
Klik Add Theme
Bukalah file
admin_depok_area_dd.shp,
belimbing_depok.shp, dan
jalan_depok.shp dengan tekan shift,
lalu pilih ketiga file tersebut hinggater-blok semua.
Lalu pilih OK
Ceklis ketiga
layer/shapefile
tersebut
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
48/236
43
5.2.3. Mengubah Urutan Tampilan Theme
ArcView menampilkan theme secara berurutan dengan theme yang tampilannya
berada di atas theme yang lain. Untuk mengubah urutan, tekan tombol kiri mouse di
atas theme, dan pindahkan ke lokasi yang baru.
Cobalah untuk mem-praktekkannya, dalam hal ini kita akan memindahkan layer
admin_depok_area_dd.shp di bagian paling atas.
Pilih Pointer
Klik kiri pada layer
admin_depok_area _dd.shp, kemudian
tahan lalu geser
hingga berpindah
tempat ke atas, lalu
lepaskan
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
49/236
44
Setelah layer/theme admin_depok_area_dd.shp berada paling atas, maka
layer/theme belimbing_depok.shp, dan jalan_depok.shp hilang karena feature-nya
tertutup oleh feature poligon dari layer admin_depok_area_dd.shp.
5.2.4. Penggunaan Tombol Pan dan Zoom
Gunakan tombol Pan dan Zoom untuk mengubah ukuran dan posisi
tampilan peta. Tombol Pan mengubah posisi peta tanpa perubahan ukuran, sedangkan
Zoom in atau Zoom out akan memperbesar atau memperkecil ukuran peta.
5.2.5. Menampilkan Informasi
Tampilkan karakteristik atau informasi-informasi dari peta dengan menggunakan
Information tool , hasilnya adalah kotak dialog Identify Results seperti berikut.
Langkah untuk mengidentifikasi suatu feature adalah sebagai berikut :
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
50/236
45
- Klik Information tool . Dalam hal ini, kita akan mencoba mengidentifikasi
poligon dari layer/theme admin_depok_area_dd.shp. Maka, aktifkan layer/theme
admin_depok_area_dd.shp.
- Lokasikan kursor pada feature poligon yang ingin diidentifikasi, kemudian klik kiri pada poligon tersebut.
- Maka akan muncul informasi atribut dari poligon tersebut
Klik Information tool
Aktifkan serta ceklis untuk layer
admin_depok_area.shp
Klik salah satu poligon
untuk mengidentifikasi
atributnya.
Dapat dilihat pada tabel
tersebut, informasi area
tersebut adalah kelurahan
Abadijaya, berada di
kecamatan Sukmajaya
dengan luas area 269,989
Ha.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
51/236
46
BAB 6. MANAMPILKAN INFORMASI DATA SPASIAL
6.1. MEMBUKA ARCVIEW
Dalam ulasan ini, berikut akan dibahas mengenai cara membuka Arcview
hingga menampilkan data shapefile.
Berikut cara membuka program ArcView :
1. Pilih Start, program, ESRI, kemudian pilih ArcView 3.3 atau
double klik pada ikon ArcView pada Desktop.
2. Kemudian akan muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS yang
memberikan pilihan pada kita yakni membuat project baru (Create a new
project ) yang terdiri dari with a new project dan as a blank project atau
membuka project yang telah ada (Open an existing project ).
Kotak Welcome to ArcView GIS untuk membuat project baru atau membuka project yang telah ada
2.a. Create new Project sebagai view baru (with a new View)
Jika kita memilih Create new project sebagai with a new View kemudian pilih
OK pada kotak Welcome to ArcView GIS , maka selanjutnya view akan
meminta kita untuk menampilkan data/file (add data). Jika kita memilih Yes,
maka kita mencari (browse) data/file yang akan digunakan, sedangkan jika
memilih No, maka ArcView akan tampil sebagai kotak View1.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
52/236
47
Kotak Add data yang memberikan pilihan untuk menampilkan data/file.
2.b. Create new Project sebagai blank project
Jika kita memilih Create a new project sebagai blank project kemudian pilih
OK pada kotak Welcome to ArcView GIS, maka ArcView akan muncul
sebagai project yang kosong.
2.c. Namun jika tidak muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS atau langsung
muncul Project Window seperti gambar di bawah ini maka ArcView siap
digunakan sebagai new project.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
53/236
48
Kotak Project Window
3. Membuka project yang telah ada
Jika kita mempunyai suatu project yang telah ada kemudian ingin
membukanya, maka terdapat 2 cara untuk melakukannya, yakni :
3.a. Pada Kotak Welcome to ArcView GIS pilih Open an exsisting project.
Kemudian akan muncul kotak Open Project langkah berikutnya adalah
mencari project (*.apr) yang diinginkan.
3.b. Jika ArcView telah terbuka atau berjalan, pastikan kotak ArcView Project
Window yang terbuka, bukan kotak View sehingga menu yang akan muncul
hanya terdiri dari 4, yakni File, Project, Window, dan Help. Kemudian pilih
File setelah itu pilih open project. Maka akan muncul kotak Open Project ,
langkah berikutnya adalah mencari project (*.apr) yang diinginkan.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
54/236
49
Kotak Open Project untuk membuka file project (*.apr).
6.2. MENCARI DAN MEMBUKA DATA SHAPEFILE
1. Buka ArcView, kemudian pilih Create a new project sebagai as a blank
project. Kemudian double klik View pada tabel of content , maka akan muncul
jendela View1.
Kotak View Window
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
55/236
50
2. Mencari data shapefile dalam ArcView yakni dengan cara klik add theme ,
kemudian akan muncul jendela Add theme.
3. Browse data shapefile yang diinginkan. Pada Pilihan Data Source Types, pilih
Feature Data Source, hal ini dimaksudkan untuk mencari file/data yang
berformat shapefile saja. Dalam contoh di atas, data shapefile yang digunakan
yakni wilayah penggunaan lahan Kota Depok (landuse_depok_dd.shp), dimana
pada gambar di atas, lokasi file tersebut tertera pada kolom Directory, yakni
e:\pelatihan sig\shapefile depok . Kemudian pilih OK .
4. Setelah itu akan muncul data penggunaan lahan Kota Depok di dalam view.
2) Pilih Feature
Data Source
3) Cari file
1) Klik Add theme
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
56/236
51
5. Theme dari penggunaan lahan pada gambar di atas tampil dalam single simbol,
artinya belum terklasifikasi menjadi jenis-jenis penggunaan lahan yang spesifik.
Oleh karena itu, layer/theme penggunaan lahan tersebut harus diubah kedalam
unique value untuk memunculkan klasifikasi/jenis penggunaan lahannya.
6. Sebelum itu, perlu diingat bahwa layer/shapefile harus memiliki data atribut
terlebih dahulu agar bisa diklasifikasikan. Data theme penggunaan lahan Kota
Depok (landuse_depok_dd.shp) yang digunakan telah diolah sedemikian rupa
sehingga mempunyai informasi jenis klasifikasi penggunaan lahannya dalam
data atribut yang terdapat di dalam theme tersebut.
7. Data atribut tersebut dapat dilihat pada tabel di theme tersebut, caranya adalahaktifkan theme (landuse_depok_dd.shp) dengan cara meng-klik theme/layer
(landuse_depok_dd.shp) , Kemudian jika sudah diaktifkan, maka pilih menu
Theme, kemudian pilih Table.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
57/236
52
Tabel dari theme landuse_depok_dd.shp yang berisikan data atribut dari theme
tersebut.
8. Maka, akan muncul tabel dari theme (landuse_depok_dd.shp). Tabel tersebut
berisikan data atribut dari theme tersebut seperti nama kecamatan, penggunaan
tanah, jenis penggunaan tanah, luas area, dll.
1) Aktifkan
Theme
2) Pilih menu Theme
3) Pilih
Table
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
58/236
53
9. Cara untuk memunculkan klasifikasi jenis penggunaan lahan yakni aktifkan
theme (landuse_depok_dd.shp), kemudian pilih Theme pada menu, pilih Edit
Legend. Maka akan muncul kotak Legend Editor . Kemudian, pada Legend
Type, rubah single symbol menjadi unique value. Kemudian pada Values Field,
pilih jenis data atribut/field apa yang ingin dimunculkan. Values Field ini
berisikan field-field yang terdapat dalam tabel suatu theme/layer. Dalam hal ini,
karena ingin menampilkan penggunaan tanah, maka field yang dipilih adalah
landuse. Setelah itu, klik Apply.
11. Sesuaikan warna poligon pada masing-masing klasifikasi, misalnya pemukiman
berwarna merah, kebun berwarna coklat, dll.
1) Aktifkan
Theme
2) Pilih Menu
Theme
3) Pilih Edit
Legend
4) Ubah single symbol
menjadi unique value
5) Pilih field yang ingin diklasifikasikan
dan ditampilkan, misal Landuse
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
59/236
54
Cara untuk memberikan warna pada polgon yakni
doubl e klik kotak warna pada kolom symbol pada salah
satu jenis klas/klasifikasi di dalam kotak Legend Editor .
Kemudian akan muncul kotak Fill Palette. Fill Palette
ini berguna untuk merubah karakteristik tampilan dari
suatu theme, semisal warna, jenis simbol, ukuran, dll.Setelah itu, pilih paint brush di dalam menu Fill
Palette. Maka akan muncul kotak color palette dengan
beragam warna pilihan, kemudian sesuaikan warna
dengan poligon dengan klik pada kotak warna tersebut.
Lakukan untuk semua poligon. Setelah itu close kotak
Fill Palette.
Paint Brush
Kotak Color Palette
1) Double
klick 2). Pilih Paint
Brush
3) Pilih warna
yang sesuai
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
60/236
55
ArcView juga menyediakan fasilitas untuk memberikan jenis-jenis simbol baik
untuk jenis feature poligone, garis, maupun titik. Semua fasilitas tersebut terdapat
pada kotak fill Pallete tersebut.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta adalah tampilan dari feature
harus menarik dan informatif. Terkadang terdapat hal-hal seperti keruwetan
poligon sehingga tampilan menjadi tak semenarik atau sulit dipahami, misalkan
contoh kasus pada gambar di bawah ini. Bandingkan gambar feature di bawah ini.
Perbandingan tampilan feature poligon
Pada gambar landuse di sebelah kiri terlihat warna hitam membuat tampilan
menjadi kurang informatif. Warna hitam menghalangi setiap warna dari poligon
jenis penggunaan lahan. Warna hitam tersebut bukanlah warna dari suatu jenis
klasifikasi, melainkan bingkai/garis terluar dari suatu feature poligon. Bandingkan
dengan gambar feature di kanan yang bingkai/garis dari feature-nya telah
dihilangkan. Tampilan di kanan lebih informatif dan menarik dibandingkan
tampilan feature di sebelah kiri.
Terdapat bingkai/garis luar Bingkai/garis luar dihilangkan
Cara untuk menghilangkan bingkai/garis luar dari poligone yakni dalam kotak
Legend Editor , double klik simbol pada masing-masing klasifikasi. Kemudian
pada pilihan color , pilihlah Outline. Kemudian pilih no color/no line kemudian
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
61/236
56
poligon akan tampil tanpa garis luar/bingkai. Lakukan untuk semua jenis
klasifikasi poligon.
Langkah untuk menghilangkan garis luar/bingkai poligon.
Theme penggunaan lahan Kota Depok yang telah dihilangkan garis luar/bingkai
poligonnya.
1). Double Klik
2). Rubah Foreground
menjadi Outline
3). Pilih No Color/No
Line
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
62/236
57
6.3. SETTING VIEW PADA PETA
Setting ini perlu dilakukan terutama untuk memberikan skala pada peta. Peta yang
belum disetting, skala tidak akan muncul.
View yang belum disetting, sehingga skala tak muncul
Cara untuk menyetting view yakni :
1) Pilih menu View, kemudian pilih Properties, Maka akan muncul kotak View
Properties.
2) Kemudian berikan nama view pada kolom name. Berikan tanggal dan nama
pembuat jika diperlukan pada kolom Creation Date dan Creator .3) Pada Map Unit , pilih decimal degrees (karena berkoordinat decimal degrees)
dan pada kolom distance units pilih kilometers.
4) Kemudian pilih OK.
Catatan : Perlu diperhatikan, dalam pemilihan Map unit harus disesuaikan dengan jenis
koordinat data theme/layer. Koordinat dapat dilihat pada sisi sebelah kanan pada kotak
button and tools.
Skala tidak
muncul, karena
view belum
disetting
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
63/236
58
Letak informasi koordinat theme/layer pada ArcView.
Pada Kotak View Properties, jika koordinat peta decimal degrees, maka
pada Map unit pilihlah decimal degrees, namun jika koordinat merupakan
proyeksi UTM, maka pilihlah meters.
Secara sederhana untuk membedakan antara koordinat decimal degrees
dengan UTM terlihat pada banyaknya digit angka. Koordinat decimal degrees
memiliki rentan nilai antara -90° sampai 90° untuk garis lintang dan -180°
sampai 180° untuk garis bujur. Tanda min (-) dalam hal ini menunjukkan
lokasinya di belahan selatan untuk garis lintang dan belahan timur untuk garis bujur.
Sedangkan angka pada koordinat UTM memiliki banyak digit angka.
Dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Koordinat decimal degrees Koordinat UTM
Banyaknya digit angka yang berbeda antara angka pada koordinat decimal
degrees dan UTM.
Koordinat
Peta
bujur
lintang
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
64/236
59
Setelah disetting, view akan mempunyai nama, informasi tanggal pembuatan dan
nama pembuat serta mempunyai skala dan distance unit.
Setelah memilih Properties pada menu View, maka akan muncul kotak View
Properties.
Tabel View Properties untuk setting View.
View yang telah disetting
Pilih Menu View, kemudian
pilih Properties
Terdapat
skala
Terdapat
nama
view
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
65/236
60
6.4. SAVE PROJECT
Cara menyimpan project (*.apr), yakni
1 Klik file.
2 Pilih Save Project As,
3 Maka akan muncul kotak Save Project As.
4 Letakkan file pada folder yang diinginkan, kemudian beri nama file
tersebut, misalkan landuse_depok.
5 Kemudian pilih OK.
6 Maka, file apr (landuse_depok.apr) telah tersimpan, dan anda dapat
membukanya kembali jika diperlukan.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
66/236
61
BAB 7. KOREKSI GEOMETRIK IMAGE
7.1. IMAGE
Image atau gambar dikenal dalam SIG sebagai data raster yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam pengolahan data spasial maupun proses up-dating sesuai dengan
keadaan di lapangan. Image (data raster) yang dikenal antara lain jenis data dengan
filetype JPEG,BMP,TIFF dan lain sebagainya, seperti contoh dibawah ini :
Contoh peta digital yang berformat JPEG hasil scaning.
Selain itu pada saat ini image yang sering digunakan oleh masyarakat dan mudah
untuk didapatkan adalah image dari Google Earth. Google Earth merupakan sebuah
program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole,
Inc.http://www.skyscrapernews.com/googleearth.php).
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keyhole,_Inc.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globe_virtual&action=edit&redlink=1
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
67/236
62
Contoh tampilan dari Google Earth
Contoh image yang diambil dari Google Earth untuk lokasi Balai Kota Depok.
Diambil dari Citra Satelit Quickbird tanggal 4-11-2010.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
68/236
63
Google Earth tidak beroperasi pada konfigurasi peranti keras lama. Konfigurasinya
sebagai berikut:
• Pentium 3, 500 MHz
• 128 MB RAM
• ruang kosong 400 MB
• Kecepatan internet: 128 kb/detik
• Kartu grafis 3D 16MB
• Resolusi 1024x768, Warna 16-bit
• Windows XP atau Windows 2000 (bukan Windows Me), Linux, Mac OS X
Image dari Google Earth ketika diunduh maka akan didapatkan data imagedengan type JPEG. Image tersebut belum memiliki koordinat geografis (sesuai dengan
posisi sebenarnya di bumi), sehingga belum dapat di-overlay dengan data spasial yang
ada, hal ini berlaku juga untuk peta hasil scan.
Untuk itu diperlukan proses geo-reference (koreksi geometrik) pada image
tersebut agar dapat digunakan dengan data spasial lainnya. Salah satu cara untuk
melakukan proses geo-reference tersebut menggunakan ekstension arcview yakni Image
Analyst.
7.2 EXTENSION IMAGE ANALYST
Extension ’Image Analyst’ memberikan kemudahan dan fungsionalitas bagi para
pengguna ArcView untuk pengolahan data gambar yang dapat menggabungkan gambar
ke dalam sistem koordinat peta dengan melakukan georeferensi citra terhadap data
shapefile, data citra yang telah terkoreksi, dan data acuan yang diketahui sebelumnya.
’Image Analyst’ termasuk extension optional dan komersial yang berukuran
relatif besar dan proses instalasinya dilakukan dengan cara meng-eksekusi program
aplikasi ”SetUp.Exe” yang tersedia. Hasil instalasi ini berupa extension (yang
diimplementasikan dalam file-file *.DLL [disimpan di dalam sub direktori
”....\BIN32\”] dan *.AVX [disimpan di dalam sub direktori ”....\EXT32\”]).
Sementara itu, proses aktivasinya dilakukan dengan cara yang sama dengan
extension lainnya yakni menggunakan menu ”File Extensions”, kemudian aktifkan
check box ”Image Analysis”, dan tekan tombol ”OK”.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pentium_3&action=edit&redlink=1
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
69/236
64
7.3 KOREKSI GEOMETRIK DENGAN IMAGE ANALYST
Koreksi Geometrik image sangat penting untuk mendapatkan akurasi koordinat
geografi yang tinggi, sehingga memungkinkan overlay antara image dan peta vektor
untuk keperluan analisa. Hal ini juga disebut sebagai koreksi geometrik. Kita akan
mempelajari cara merektifikasi citra dengan menggunakan Align tool. Langkah yang
harus dilakukan adalah :
Pilih File
Kemudian Pilih
Extensions
Ceklis Untuk
Image Analysis
Pilih OK
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
70/236
65
1) Buka file image yang telah kita simpan dengan cara klik icon add theme .
Jangan lupa untuk mengubah pilihan Data Source Types menjadi Image Analyst
Data Source.
2) Bukalah data image “peta lahan pertanian depok.jpg”, kemudian OK .
3) Jika muncul perintah seperti di bawah ini, maka pilih saja NO.
Pilih Image
Analysis Data
Source
Klik Add Theme
Buka file “peta
lahan pertanian
depok.jpg”
Pilih OK
Pilih No
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
71/236
66
4) Klik tombol Zoom to Full Extent untuk menampilkan keseluruhan data.
Maka akan terlihat image yang akan dikoreksi geometrik.
5) Kemudian zoom dengan menggunakan zoom in untuk titik yang telah
diketahui koordinatnya.
Klik Zoom to Full
Extent
Ceklis untuk
menampilkan data
Zoom in
Koordinat
yang telah
diketahui
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
72/236
67
6) Klik Align tool . Kemudian lokasikan kursor di titik yang akan
dimasukkankoordinatnya
7) Kemudian klik kiri lalu tahan dilanjutkan klik kanan lalu tahan, hingga muncul
opsi pilihan, tahan lalu pilih Enter to coordinat, lalu lepaskan mouse.
Klik Align tool
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
73/236
68
8) Setelah itu muncul box To Point, masukkan koordinat yang telah diketahui
sebelumnya.
9) Penulisan koordinat harus dalam derajat-decimal. Artinya, jika koordinat
memiliki format derajat-menit-detik semisal 106°45’00” harus dirubah menjadi106,750000°.
10) Lakukan langkah tersebut diatas untuk titik kontrol lainnya.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
74/236
69
11) Setelah rektifikasi titik kontrol (minimal 4 titik kontrol) selesai, periksa kembali
secara visual pada skala penampilan yang besar apakah sudah tepat lokasi. Jika
belum, tambahkan titik kontrol kelima dan seterusnya.
12) Untuk menyimpan hasil rektifikasi sebagai file baru, klik menu utama Theme,
kemudian pilih Save Image As …. Akan muncul pertanyaan Do you wish to
save the control point links in a shape file? Klik Yes untuk menyimpan titik
kontrol ke dalam format shape file.
Simpan file titikcontrol ke dalam
folder yang
diinginkan
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
75/236
70
13) Lalu akan muncul pertanyaan.. Add shapefile as theme to the view? Maka pilih
Yes, untuk memunculkan titik control yang telah menjadi shapefile ke dalam
view.
14) Lalu selanjut akan muncul kotak Save Peta lahan pertanian depok.jpg As. Beri
nama lalu simpan pada folder yang diinginkan. Save image sebagai Tiff .
Kemudian pilih OK .
15) Lalu akan muncul pertanyaan... Add new_lahan_pertanian_depok.tiff as a theme
to the view?Pilih Yes untuk menampilkan image dalam view
Simpan file titik
control ke
dalam folder
yang diinginkan
Pilih Tiff
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
76/236
71
16) Image yang sudah disimpan tersebut telah selesai dikoreksi geometrik dan dapat
di-overlay dengan data spasial lainnya.
Tambahkan data
admin_depok_area_dd.shp
Untuk memastikan kebenaran
dari hasil koreksi geometrik
yang kita lakukan.
Jika antara layer shapefile
admin_depok_area_dd.ber
impitan dengan gambar area
administrasi depok, maka
hasil koreksi geometrik
adalah benar.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
77/236
72
BAB 8. DIGITASI DI DALAM GOOGLE EARTH
Bersyukurlah kita dengan kehadiran Google Earth. Google earth tak hanya
sekedar digunakan untuk mencari lokasi atau memperlihatkan kenampakan visual suatu
wilayah dari langit semata, namun fitur-fitur di dalamnya mempermudah kita dalam
melakukan mapping dengan baik karena beberapa citra beresolusi tinggi terdapat di
dalam Google Earth. Selain itu, Google Earth mempunyai akses kepada software-
software GIS lainnya. Beberapa ekstensi baru pun bermuncul untuk melakukan link dari
software GIS kepada Google earth sehingga mempermudah kita dalam melakukan
analisis spasial suatu wilayah dengan bantuan visualisasi gambar yang sangat detail dari
google earth.Kali ini, kita akan belajar bagaimana melakukan mapping atau digitasi dari
Google Earth yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam software GIS. Langkah awal
yakni digitasi di dalam Google Eearth, kemudian hasil digitasi disimpan dalam bentuk
kml data (*kml/kmz). Kemudian dengan bantuan Global Mapper, kita akan
mengkonversi/mengekspor dari kml/kmz menjadi data shapefile untuk bisa ditampilkan
dan diolah dalam software GIS.
Karena Google Earth membutuhkan konesi internet, baik saat melakukan
instalasi maupun saat menjalankan program tersebut, maka anda harus memastikan PC
atau notebook anda telah terkoneksi internet. Untuk mengetahui cara menginstal Google
Earth, anda dapat melihat pada lampiran dalam modul ini.
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
78/236
73
8.1. MEMBUKA GOOGLE EARTH
Buka Google Earth, dengan cara klik Start All Program Google Earth lalu
klik ikon Google Earth .
Tampilan pada saat
software Google earth mulai
dioperasikan
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
79/236
74
Berikut adalah pengenalan fungsi-fungsi dari feature yang terdapat dalam Dekstop
Software Google Earth
Penjelasan (sesuai nomor) antar muka Google Earth yang tampak seperti gambar
diatas bisa dilihat di bawah ini :
1. Panel Cari – Untuk mencari tempat dan arah serta mengelola hasil
pencarian.Google Earth EC dapat menampilkan tab tambahan di sini.
2. Ikhtisar peta – Untuk melihat perspektif tambahan di Earth.
3. Sembunyikan/Tampilkan sidebar – Untuk menyembunyikan atau
menampilkan sidebar (panel Cari, Tempat, dan Lapisan).
4. Penanda tempat – Untuk menambahkan penanda tempat lokasi.
5. Poligon – Untuk menambahkan poligon.
http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_findplaces.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/enterprise/earth_enterprise.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_3dviewer.html#overviewwindowhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_3dviewer.html#overviewwindowhttp://earth.google.com/enterprise/earth_enterprise.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_searchresults.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_findplaces.html
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
80/236
75
6. Jalur – Untuk menambahkan jalur (garis atau beberapa garis).
7. Hamparan Gambar – Untuk menambahkan hamparan gambar di Earth.
8. Pengukur – Untuk mengukur jarak atau luas area.
9. Matahari – Klik untuk menampilkan cahaya matahari di seluruh lanskap.
10. Langit – Untuk melihat bintang, konstelasi, galaksi, planet, dan bulan.
11. Email – Untuk mengirim tampilan atau gambar melalui email.
12. Cetak – Untuk mencetak tampilan Earth aktif.
13. Tampilkan di Google Maps – Untuk menayangkan tampilan aktif Google
Maps di peramban web.
14. Kontrol navigasi – Untuk memperbesar, melihat dan berkeliling (lihat di bawah
ini).
15. Panel Lapisan – Untuk menampilkan tempat menarik.
16. Panel Tempat – Untuk mencari, menyimpan, mengatur, dan mengunjungi ulang
penandaan tempat.
17. Tambahkan Konten – Klik untuk mengimpor konten yang menari dari Galeri
KML
18. Penampil 3D – Untuk melihat globe beserta datarannya di jendela ini.
19. Panel status – Untuk melihat koordinat, ketinggian, tanggal pencitraan dan
status streaming.
8.2. DIGITASI
Google earth sama seperti mesin pencari google, artinya kita bisa mencari lokasi
dengan mengetikan nama suatu daerah, tempat, negara, dll yang berhubungan dengan
lokasi. Caranya adalah ketikan nama suatu tempat pada kolom Terbang ke, lalu klik
icon bergambar kaca pembesar di sampingnya
.
Secara otomatis, Google Earth akan membawa kita pada lokasi yang dituju.
Ketikan kata kunci lokasi untuk
menemukan wilayah yang anda ingin
Klik
http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_imageoverlays.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_measuring.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#sunhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sky.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailplacehttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailviewhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_layers.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/gallery/http://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_placemarks.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_layers.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#navcontrolshttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailviewhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sharingplacedata.html#emailplacehttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_sky.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/#sunhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_measuring.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_imageoverlays.htmlhttp://earth.google.com/intl/id/userguide/v4/ug_drawing.html
-
8/17/2019 Modul Pelatihan Sistem Info Pertanian
81/236
76
Setelah menemukan wilayahnya, Klik kanan pada pilihan My Places dalam kotak
Places, pilih Add, kemudian Folder
(Catatan : pada contoh di atas, folder yang dibuat akan ditempatkan pada My
Places, anda bisa menempatkan folder tersebut di mana saja, semisal pada gambar di
atas terdapat Temporary Places , maka anda tinggal meng-klik kanan pada Temporary
Pl