modul keselamatan dan kesehatan kerja 131028030350 phpapp01

Upload: saiful-rizal

Post on 16-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    MODULKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,

    baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya

    tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada

    khususnya

    2013

    PROGRAM PENDIDIKAN CALON PENDIDIK AKADEMI KOMUNITAS

    DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

    Syaifi Abdurrahman, S.Pd.

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    1 | P a g e

    PROSEDUR KESELAMATAN DI

    TEMPAT KERJA

    Untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar aman adalah hal

    yang sulit. Namun untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dalam bekerja

    adalah hal yang mungkin dilakukan. Prosedur keselamatan di tempat kerja akan

    benar-benar dilaksanakan dengan baik apabila sudah mengetahui dengan jelas

    keselamatan kerja itu. Untuk itulah perlu dijelaskan terlebih dahulu panduan

    mengenai keselamatan kerja. Penerapanpanduan keselamatan kerja disuatu

    lingkungan pekerjaan merupakan cara yang paling baik untuk menciptakanlingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif. Untuk itulah diperlukan

    kesadaran dari seluruh karyawan dalam menerapkan panduan tersebut.

    Isi panduan keselamatan kerja setiap perusahaan tentu berbeda satu sama lain.

    Namun pada dasarnya, ada beberapapoinpenting yang tercakup dalam berbagai

    panduan tersebut. Secara umum, dalam panduan keselamatan kerja akan memuat

    beberapa hal sebagai berikut:

    A. Pencegahan Terjadinya Kecelakaan KerjaDalam setiap panduan keselamatan kerja, harus memuat informasi

    tentang detail pekerjaan yang akan dilakukan dan resiko kecelakaan yang

    mungkin terjadi. Dijelaskan apa saja hal yang harus dilakukan untuk

    mencegah terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan baru yang akan bekerja di

    suatu perusahaan harus dijelaskan tentang hal ini sejelas-jelasnya. Karyawan

    harus dijelaskan tentang bahaya yang dapat terjadi di tempatnya bekerja,

    berbagaialat pengamanan yang harus digunakan dan cara melaksanakan

    pekerjaan yang aman.

    B. Panduan Saat Terjadi KebakaranDalam panduan keselamatan kerja, harus memuat pula informasi

    tentang kebakaran ini. Harus dijelaskan secara detail apa saja yang harus

    dilakukan saat terjadinyakebakaran. Dengan membaca panduan ini, setiap

    karyawan tahu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran, cara memadamkan

    api dan cara untuk menyelamatkan diri saat terjadinya kebakaran.

    C. Pengamanan Bagi PekerjaSetiap pekerjaan yang mengandung resiko cukup besar, wajib

    menggunakan berbagai alat pengaman. Pada panduan keselamatan kerja, hal

    ini dijelaskan pula secara lengkap.Karyawan wajib menerapkan aturan-aturan

    ini secara disiplin untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja saat

    bertugas.

    http://www.anneahira.com/panduan-buat-blog.htmhttp://www.anneahira.com/point-blank.htmhttp://www.anneahira.com/alat-dan-mesin-pertanian.htmhttp://www.anneahira.com/kebakaran-hutan.htmhttp://www.anneahira.com/contoh-surat-keterangan-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/contoh-surat-keterangan-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/kebakaran-hutan.htmhttp://www.anneahira.com/alat-dan-mesin-pertanian.htmhttp://www.anneahira.com/point-blank.htmhttp://www.anneahira.com/panduan-buat-blog.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    2 | P a g e

    D. Pencegahan Penyakit Akibat KerjaAda pula pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan berbagai

    zat-zat berbahaya. Dalam panduan keselamatan kerja, penyebaran zat-zat

    berbahaya ini juga diatur secara jelas. Panduan ini akan menghindari

    timbulnya penyakit yang diakibatkanzat-zat ini dan juga mencegah

    penyebarluasan zat-zat ini.

    Panduan keselamatan kerja tentu dibuat dengan maksud yang baik yaitu

    melindungi para pekerja. Ada aturan pemerintah yang terkait dengan keselamatan

    kerja. Setiap perusahaan wajib melaksanakanaturan ini dengan sebaik-baiknya

    demi menjamin keselamatan pegawainya.

    A. Pengertian Keselamatan KerjaKeselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakankeadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.

    Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau

    tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun

    jiwa manusia.

    Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau

    sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.

    Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan,

    baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya

    tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia padakhususnya.

    B. Tujuan Keselamatan KerjaDari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:

    1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.3. Mencegah/ mengurangi kematian.4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan,

    alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.

    6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja danmenjamin kehidupan produktifnya.

    7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumberproduksi lainnya.

    8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehinggadapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.

    9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri sertapembangunan

    http://www.anneahira.com/zat-aditif-pada-makanan.htmhttp://www.anneahira.com/peraturan-keselamatan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/peraturan-keselamatan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/zat-aditif-pada-makanan.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    3 | P a g e

    Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:

    1. Manusia (pekerja dan masyarakat)2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).

    C. Syarat-Syarat Keselamatan KerjaMenurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-syarat

    keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan perundang-undangan

    ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk:

    1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran3. Mencegah dan mengurang bahaya peledakan4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

    kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya

    5. Memberi pertolongan pada kecelakaan6. Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu,

    kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar

    atau radiasi, suara dan gelora.

    8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisikmaupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

    9.

    Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.10.Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.11.Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.12.Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang,

    tanaman atau barang.

    13.Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.14.Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan

    penyimpanan barang.

    15.Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.16.Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang

    bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

    D. Pengenalan Bahaya Pada Area KerjaBila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja di

    perusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena

    musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu

    faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, yaitu:

    1. Tindakan Tidak Aman Dari Operator Kerja (Unsafe Act)a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.

    b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    4 | P a g e

    d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.2. Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja (Unsafe Conditi on)

    a. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurangaman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.

    b. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu

    tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).

    3. Apakah kecelakaan dapat dicegah?Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:

    a. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.b. Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka

    kecelakaan dapat dicegah.

    4. Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan

    tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan

    lingkungan kerja yang tidak mengandung faktor-faktor yang

    membahayakan (unsafe condition).

    5. Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak amana. Karena tidak serius/disiplin.

    b.

    Karena tidak mampu/tidak bisa.c. Karena tidak mau.6. Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?

    a. Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak amantersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang

    rusak diganti atau diperbaiki.

    b. Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasiagar tidak lagi menimbulkan bahaya, bagian-bagian yang berputar

    pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat

    keselamatan kerja.

    c. Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikanm secarateknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan

    tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.

    Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan pengawasan

    yang seksama terhadap lingkungan kerja.

    7. Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.a. Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong

    celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau zat-zat yang

    merugikan.

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    5 | P a g e

    b. Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik).Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di tengahnya dapat

    melindungi dari luka akibat benda tajam dan paku yang menonjol.

    Perlindungan utama terhadap benda, bersol baja di tengahnya

    melindungi dari kejatuhan benda-benda berat.

    c. Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapatseperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang

    dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin bor, beberapa

    orang terluka karena itu.

    d. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga andadapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut

    mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehinggamenyebabkan kebakaran.

    e. Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai denganpekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang tersedia harus

    dikenakan secara benar pada semua situasi kerja. Sehingga dapat

    menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-

    masing nomor item atau barang pada tempat latihan yang tersedia,

    yang terdiri atas helm pengaman, penutup muka, pelindung telinga,

    respirator, sarung tangan dan apron.

    f.

    Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda ataumesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau material tidak

    dapat masuk ke mata.

    g. Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja dibawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk

    berbaring karena berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak

    kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.

    8. Penggunaan Pakaian PengamanSyarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan:

    a. Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap bahaya yangmungkin ada.

    b. Pakaian kerja harus dibuat senyaman mungkin. Supaya pada saatbergerak dapat bergerak leluasa.

    c. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lenganyang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin

    termakan mesin.

    d. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukupuntuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh

    suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    6 | P a g e

    e. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikelpanas terkait di celana, masuk di kantong atau terselip di lipatan-

    lipatan pakaian.

    f. Overall cottonmemenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atasdan karenanya overall catton adalah yang paling banyak digunakan

    sebagai pakaian kerja.

    g. Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yangmempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka

    itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para

    pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah

    pada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.

    9. Beberapa APDa. Sarung Tangan Lateks.

    Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat

    merembes. Bila kan melakukan tindakan lainnya yang memerlukan

    sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan lateks dipakai

    terlebih dahulu.

    b. Kecamata pelindungBerguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun

    mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan pada mata saat

    melakukan pertolonganc. Baju pelindung

    Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah untuk

    mencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui baju penolong.

    d. Masker penolongSangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.

    e. Masker ResusitasiDiperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru.

    f. HelmDipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda

    dari atas. Misalnya dalam bangunan runtuh dan sebagainya.

    10.Peraturan Mengenai Keselamatan Kerjaa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentang

    jaminan Sosial Tenaga Kerja.

    b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 TentangKeselamatan Kerja.

    c. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 tahun 2008Tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Beracun danBerbahaya.

    d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1990Tentang Pemberian Tambahan Santunan Bagi Tenaga Kerja Yang

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    7 | P a g e

    Meninggal Dunia Dan Mengalami Cacat Total Tetap Karena

    Kecelakaan Kerja

    e. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan KerjaPada Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi.

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    8 | P a g e

    SIMBOL-SIMBOL K3 DAN

    TANDA-TANDA BAHAYARambu rambu / Simbol simbol K3 adalah peralatan yang bermanfaat

    untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan dan

    pengunjung yang sedang berada di tempat kerja. Rambu-rambu keselamatan

    berguna untuk:

    A. Menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.B.

    Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.

    C. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.D. Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan

    perlindungan diri.

    E. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada.F. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau

    perilaku yang tidak diperbolehkan.

    Berikut macam-macam rambu-rambu/simbol-simbol yang sering dipakai di

    industri:

    A. Caution sign

    Caution Sign adalah salah satu simbol keselamatan kerja tentang

    bahaya yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional,

    terutama yang berasal dari amerika serikat berdasar ANSI Standard Z535.

    Tanda waspada (Caution Sign) ini sangat populer, pasti pada setiap

    perusahaan yang punya taraf manajemen keselamatan kerja yang baik ada

    rambu-rambu jenis ini. Caution Sign dalam bahasa Indonesia dapat

    diterjemahkan sebagai Rambu Waspada, yang mengindikasikan situasi yang

    berpontensi menimbulkan bahaya, yang jika tidak dihindari, akan

    menyebabkan cedera yang ringan atau berat.

    http://lorco.co.cc/caution-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/caution-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    9 | P a g e

    Gambar 1. Caution Sign

    Caution Sign ditandai dengan bagian header berwarna kuning,

    ditambah geometri segitiga dengan tanda seru dan tulisan Caution atau

    waspadaberwarna hitam. Caution Signharus digunakan tanpa symbol tanda

    seru untuk bahaya yang hanya menyebabkan kerusakan properti.

    Caution Sign yang sering digunakan antara lain : Waspada celah

    jepitan, Waspada benda berat, Waspada lintasan forklift, dan lain-lain. Berikut

    contohnya:

    Gambar 2. Caution Sign(Waspada

    Bahaya Bising)

    Gambar 3. Caution Sign(Waspada

    Bahaya Radiasi)

    Gambar 4. Caution Sign(Waspada

    LintasanForklift)

    Gambar 6. Caution Sign(Waspada

    Listrik Bertegangan)

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    10 | P a g e

    Gambar 5. Caution Sign(Waspada

    Permukaan Panas)

    Gambar 7. Caution Sign(Waspada

    Pastikan Tabung Terikat)

    B. Danger SignDanger Sign adalah salah satu Simbol keselamatan kerja tentang

    bahaya yang juga sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional

    juga yang berdasar ANSI Standard Z535. Danger Sign dalam bahasa

    Indonesia dapat diterjemahkan sebagai Rambu Bahaya, yang mengindikasikan

    kondisi yang sangat dekat dengan bahaya, yang jika tidak dihindari, akan

    menyebabkan kematian atau cedera serius. Rambu ini dibatasi penggunaannya

    hanya untuk kondisi yang sangat ekstrim saja.

    Gambar 8.Danger Sign

    Danger Sign ditandai dengan bagian header berwarna merah

    ditambah geometri segitiga dengan tanda seru dan tulisanDangeratau Bahaya

    berwarna putih. Danger Sign yang sering digunakan antara lain : Bahaya

    listrik tegangan tinggi, Bahaya radiasi, Bahaya bahan beracun, dan lain-lain.

    Berikut contohnya:

    http://lorco.co.cc/danger-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/danger-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    11 | P a g e

    Gambar 9.Danger Sign (Bahaya Gas

    Mudah Meledak)

    Gambar 11.Danger Sign (Bahaya

    bagian Bergerak)

    Gambar 13.Danger Sign (Bahaya:

    Dilarang Merokok)

    Gambar 10.Danger Sign (Bahaya

    Tegangan Tinggi)

    Gambar 12.Danger Sign (Bahaya

    Mudah Terbakar)

    Gambar 14.Danger Sign (Bahaya

    bagian Bergerak)

    C. Safety F ir st/EmergencySignSafety First / Emergency Signadalah salah satu simbol/rambu pada

    keselamatan kerja di tempat kerja yang sama berdasar ANSI Standard Z535

    yang juga sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan Multinasional,

    terutama yang berasal dari amerika serikat.

    Safety First / Emergency Sign dalam bahasa Indonesia dapat

    diterjemahkan sebagai Rambu Utamakan Keselamatan / Darurat. Walaupun

    pada beberapa industri di Indonesia ada yang menggunakan header Safety

    First (Utamakan Keselamatan) dan ada pula yang menggunakan header

    Emergency (Darurat), namun pada prinsipnya Safety First / Emergency Sign

    digunakan untuk menyampaikan instruksi umum yang berhubungan dengan

    http://lorco.co.cc/emergency-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/emergency-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/emergency-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/emergency-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/emergency-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    12 | P a g e

    praktik kerja aman, mengingatkan prosedur keselamatan yang sesuai dan

    menunjukkan lokasi peralatan keselamatan.

    Safety First / Emergency Sign ditandai dengan bagian header

    berwarna hijau dan tulisan Utamakan Keselamatan / Darurat berwarna putih.

    Safety First / Emergency Sign yang sering digunakan antara lain : Tempat

    berkumpul darurat, Emergency eyewash, Safety shower, Alat penanganan

    tumpahan, dan lain-lain. Berikut contohnya:

    Gambar 15. Safety First / Emergency

    Sign (Penyelamatan ke pintu keluar)

    Gambar 16. Safety First / EmergencySign (Penyelamatan ke pintu darurat)

    Gambar 16. Safety First / Emergency

    Sign (Penyelamatan arah keluar)

    Gambar 17. Safety First / Emergency

    Sign (Penyelamatan ke pintu darurat

    kebakaran 1)

    Gambar 17. Safety First / Emergency Sign (Penyelamatan ke pintu darurat

    kebakaran 2)

    D. Fir e SignFire Sign adalah salah satu rambu pemadaman api yang cukup

    populer dalamBritish Standard(BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-

    perusahaan Multinasional yang berpusat di Inggris atau negara-negara

    http://lorco.co.cc/fire-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/fire-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    13 | P a g e

    persemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering

    pula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.

    Fire Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Pemadaman Api,

    bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang melihatnya agar

    mengetahui dimana letak peralatan pemadaman api seperti fire extinguisher,

    fire hydrant, fire alarm, dan lain-lain ketika terjadi kebakaran.

    Fire Signditandai dengan pictogram berwarna putih yang dikelilingi

    bentuk geometri segi empat berwarna merah.Fire Signyang sering digunakan

    antara lain : APAR, Fire hydrant, Fire alarm, Fire blanket, dan lain-lain.

    Berikut contohnya:

    Gambar 18.Fire Sign (Rambu

    kebakaran menunjuk pada alarm)

    Gambar 20.Fire Sign (Rambu

    kebakaran menunjuk pada pemadam

    api 2)

    Gambar 19.Fire Sign (Rambu

    kebakaran menunjuk pada pemadam

    api 1)

    Gambar 21.Fire Sign (Rambu

    kebakaran menunjuk pada telepon

    darurat)

    E. Safe Condition SignSafe Condition Sign adalah salah satu rambu penyelamatan dalam

    British Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan

    Multinasional yang berpusat di Inggris juga atau negara-negara

    persemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering

    pula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.

    http://lorco.co.cc/safe-condition-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/safe-condition-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    14 | P a g e

    Safe Condition Signdalam bahasa indonesia disebut Rambu darurat,

    bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang melihatnya untuk

    mengetahui dimana letak peralatan untuk menangani keadaan darurat. Safe

    Condition Sign ditandai dengan pictogram berwarna putih yang dikelilingi

    bentuk geometri segi empat berwarna hijau.

    Safe Condition Signyang sering digunakan antara lain : Emergency

    eyewash, Safety shower, Emergency exit, dal lain-lain. Berikut contohnya:

    Gambar 22. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan pada P3K 1)

    Gambar 23. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan pada P3K 2)

    Gambar 24. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan tombol

    darurat)

    Gambar 25. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan pada tempat

    pembersihan 1)

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    15 | P a g e

    Gambar 26. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan pada tempat

    pembersihan 2)

    Gambar 27. Safe Condition Sign

    (Rambu penyelamatan untuk

    instruksi evakuasi)

    F. Prohi bited SignProhibited Sign adalah salah satu rambu larangan dalam British

    Standard (BS) yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan

    Multinasional yang berpusat di Inggris juga atau negara-negara

    persemakmuran, seperti Australia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Sering

    pula digunakan perusahaan multinasional yang berasal dari Eropa.

    Prohibited Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Larangan,

    bertujuan untuk memberitahukan kepada orang yang melihat untuk tidak

    melakukan hal-hal yang dilarang tersebut karena dapat mengakibatkan

    kecelakaan fatal. Prohibited Signditandai dengan pictogram berwarna hitam

    yang dikelilingi geometri outline lingkaran dan tanda silang tunggal berwarna

    merah.

    Prohibited Sign yang sering digunakan antara lain : Dilarang

    merokok, Dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan, Dilarang

    menyalakan api, dan Dilarang mengaktifkan hp, dan lain-lain. Berikut

    contohnya:

    http://lorco.co.cc/prohibited-sign.htmlhttp://lorco.co.cc/prohibited-sign.html
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    16 | P a g e

    Gambar 28.Prohibited Sign(Rambu

    larangan untuk tidak mengaktifkan

    kamera hp)

    Gambar 30.Prohibited Sign(Rambu

    larangan untuk tidak menyalakan

    api)

    Gambar 32.Prohibited Sign(Rambularangan untuk tidak mengendarai

    forklift)

    Gambar 29.Prohibited Sign(Rambu

    larangan untuk tidak menyentuh)

    Gambar 31.Prohibited Sign(Rambu

    larangan orang selain pekerja

    masuk/melintas)

    Gambar 33.Prohibited Sign(Rambularangan keras orang

    masuk/melintas)

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    16 | P a g e

    PENGENDALIAN

    KECELAKAAN KERJAA. Hirarki Pengendalian Kecelakaan Kerja

    Keselamatan dan kesehatan kerja atau disingkat K3 merupakan hal

    yang tidak dapat ditawar lagi untuk diterapkan di tempat kerja. K3 bertujuan

    untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja atau quality of worklifedengan

    terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya insidenkecelakaan kerja.

    Pengendalian kecelakaan kerja merupakan faktor kunci untuk menekantingginya angka kecelakaan kerja.

    Filosofi untuk mengatasi K3 sebenarnya tidak terlalu berbeda

    dengan konsep manajemen untuk perbaikan terus menerus atau continuous

    improvement. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi

    permasalahan, mengumpulkan data dan fakta, melakukan analisis

    permasalahan, merancang upaya perbaikan, mengimplementasikan dan

    mengevaluasi. Keseluruhan rangkaian proses ini adalah sebuah siklus

    perbaikan.

    Terdapat hirarki pengendalian kecelakaan kerja menurut Roger L

    Braurer dalam bukunya Safety and Health forEngineer.Hirarki pengendalian

    ini terdiri dari lima tingkatan. Tingkatan pertama menjadi prioritas utama, jika

    tidak memungkinkan baru kemudian dipilih tingkatan di bawahnya. Tingkatan

    tersebut adalah :

    1. Tingkat Pertama: MenghilangkanPengendalian diutamakan dengan cara menghilangkan sumber

    bahaya atau aktivitas yang berbahaya. Misalnya terdapat aktivitas manual

    memotong yang dapat mengakibatkan risiko cacatfisik tubuh, maka

    aktivitas tersebut bisa digantikan dengan alat terotomasi yang

    menggantikan pekerjaan manusia.

    2. Tingkat Kedua : MengurangiJika tingkatan pertama tidak dapat dilakukan, maka pilihan

    pengendalian kecelakaan kerja berikutnya adalah mengurangi risiko dari

    http://www.anneahira.com/kecelakaan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/filsafat-bahasa.htmhttp://www.anneahira.com/informatika-itb.htmhttp://www.anneahira.com/informatika-itb.htmhttp://www.anneahira.com/kamus-fisika.htmhttp://www.anneahira.com/kamus-fisika.htmhttp://www.anneahira.com/informatika-itb.htmhttp://www.anneahira.com/filsafat-bahasa.htmhttp://www.anneahira.com/kecelakaan-kerja.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    17 | P a g e

    sumber bahaya. Misalnya, di suatu tempat kerja, tidak bisa dihindari untuk

    bekerja dengan api yang mungkin dapat menyebabkan risiko kebakaran,

    makapotensi kebakaran diperkecil dengan menjaga ketat adanya bahan

    atau zat yang mudah terbakar. Bahan kimia yang mudah terbakar tidak

    boleh berada satu ruangan dengan tempat kerja tersebut.

    3. Tingkat Ketiga : Menyediakan PengamanKetika tingkatan pertama dan kedua tidak dapat dilaksanakan, maka

    pilihan yang ketiga adalah menyediakan pengaman pada mesin atau

    peralatan kerja yang digunakan. Sebagai contoh aktivitas manual

    memotong dengan mesin yang dapat menyebabkan jari terpotong, bila

    tidak dapat diganti dengan aktivitas terotomasi maka untuk meminimalkan

    risiko pekerja harus dilengkapi dengan alatpengaman berupa sarung

    tangan.

    4. Tingkatan Keempat : Menyediakan Tanda PeringatanTingkatan yang keempat ini merupakan langkah pengendalian yang

    dapat melengkapi tingkat pengendalian kedua dan ketiga. Pada dasarnya

    manusia harus selalu senantiasa diingatkan untuk waspada

    terhadapbahaya. Dengan memasang tanda peringatan bahaya maka

    diharapkan sikap kehatian-hatian dari pekerja akan meningkat.

    5. Tingkatan Kelima : Menyediakan Prosedur K3Tingkatan kelima merupakan langkah pengendalian yang

    melengkapi tingkatan pengendalian kedua, ketiga dan keempat. Pekerja

    harus diberikan informasi dan pemahaman yang jelas terhadap potensi

    bahaya. Pekerja juga harus mendapatkan sosialisasi prosedur K3 agar

    mencegah terjadinya tingkatankecelakaan kerja yang lebih parah jika

    tidak cepat untuk ditangani.

    Meski sudah sangat jamak terdengar, tetapi pepatah lebih baik

    mencegah daripada memperbaiki sangat tepat diterapkan dalam K3.

    Kerugian yang ditimbulkan dari memperbaiki jauh berlipat-lipat dari

    biaya yang dikeluarkan untuk mencegah.

    http://www.anneahira.com/potensi-daerah.htmhttp://www.anneahira.com/celana-sepeda.htmhttp://www.anneahira.com/bahaya-lidah.htmhttp://www.anneahira.com/keselamatan-kerja-adalah.htmhttp://www.anneahira.com/biaya-bangun-rumah.htmhttp://www.anneahira.com/biaya-bangun-rumah.htmhttp://www.anneahira.com/keselamatan-kerja-adalah.htmhttp://www.anneahira.com/bahaya-lidah.htmhttp://www.anneahira.com/celana-sepeda.htmhttp://www.anneahira.com/potensi-daerah.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    18 | P a g e

    B. Menelisik Penyebab dan Penanggungjawab Kasus Kecelakaan KerjaTidak ada seorang-pun yang berkeinginan untuk celaka pada saat

    bekerja. Oleh karena itu, berbagai cara Anda lakukan agar selamat saat

    bekerja. Berbagai upaya dilakukan agar setiappekerjaan yang dilakukan tidak

    mungkin mencelakai Anda. Tetapi pada kenyataanya, kasus-kasus

    keselamatan kerja tetap saja bisa dialami. Masih saja, ada orang-orang yang

    mengalami kecelakaan pada saat bekerja.

    Dengan memperhatikan setiap kejadian yang ada di perusahaan,

    setidaknya kasus-kasus keselamatan kerja masih perlu mendapatkan perhatian

    ekstra dari semua orang. Kasus keselamatan kerja dinegeri ini memang masih

    sangat tinggi sehingga perlu kesadaran semua pihak agar tidak semakin

    bertambah. Hal ini karena sebenarnya, kasus kecelakaan kerja rata-rata terjadi

    karena faktor kelalaian pekerja.

    Anda memang telah berusaha sekuat tenaga agar kecelakaan kerja

    tidak terjadi d lingkungan kerja. Hal ini merupakan bagian integral dari gaya

    hidup sehat yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kondisi

    ini, maka sebenarnya setiapelemen masyarakat bertanggungjawab atas

    pengkondisian keselamatan kerja ini.

    Tetapi, Anda memang tidak dapat menghilangkan secara

    keseluruhan kemungkinan terjadinyakecelakaan kerja. Namun, dalam hal ini

    setidaknya Anda telah melakukan langkah antisipasi atas kondisi negatif

    dilingkungan kerja.

    1. Faktor Penyebab Kasus Kecelakaan KerjaJika ditelisik aspek-aspek yang menjadikan terjadinya kasus

    kecelakaan kerja maka setidaknya dapat menyebutkan penyebab utama

    diantaranya adalah:

    a. Kelalaian PekerjaIni merupakan aspek humanis. Biasanya aspek ini seringkali

    dijadikan patokan dasar, human error. Setiap kejadian dianggap selalu

    terjadi karena kelalaian pekerja, atau orang-orang yang terlibat dalam

    pekerjaan.

    http://www.anneahira.com/menulis-surat-bahasa-inggris.htmhttp://www.anneahira.com/gosip-artis-luar-negeri.htmhttp://www.anneahira.com/sembilan-elemen-jurnalisme.htmhttp://www.anneahira.com/kecelakaan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/aspek-hukum.htmhttp://www.anneahira.com/aspek-hukum.htmhttp://www.anneahira.com/kecelakaan-kerja.htmhttp://www.anneahira.com/sembilan-elemen-jurnalisme.htmhttp://www.anneahira.com/gosip-artis-luar-negeri.htmhttp://www.anneahira.com/menulis-surat-bahasa-inggris.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    19 | P a g e

    b. Tingkah Laku Pekerja Tidak AmanAspek ini juga sangat sering Anda jumpai pada setiap kasus

    keselamatan kerja. Kondisi ini biasanya terjadi karena sifat pongah

    dalam diri seseorang. Seseorang yang merasa mempunyai kelebihan,

    mereka sombong dan berlaku sembrono pada saat bekerja. Inilah awal

    terjadinyakasus keselamatan kerja.

    c. Kondisi Lingkungan yang Tidak AmanLingkungan yang tidak aman juga dapat memicu terjadinya

    kecelakaan kerja. Tempat kerja atau lingkungan kerja harus aman dari

    segala kemungkinan penyebab kecelakaan kerja. Ada banyak kasus

    keselamatan kerja yang terjadi karena lingkungan yang kurang aman

    bagi pekerja.

    d. Kondisi Peralatan yang Tidak StandarPeralatan adalah segala alat yang Anda gunakan untuk

    memperingan pekerjaan kita. Dengan alat-alat ini, Anda berharap

    dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya dan memberikan hasil

    maksimal. Tetapi, jika kondisi alat tidak standar, minimal layak untuk

    digunakan bekerja, maka hal tersebut merupakan

    penyebabkasus keselamatan kerja juga. Oleh karena itu, maka alat

    kerja harus baik.

    2. Pihak-Pihak yang Bertanggungjawab Pada Kasus Kecelakaan KerjaJika ternyata setelah semua kondisi telah Anda posisikan

    sedemikian rupa namun, tetap saja terjadi kecelakaan kerja, maka dalam

    hal ini tetap saja harus ada pihak-pihak yang bertanggungjawab. Anda

    tidak dapat menyalahkan pekerja sebab mereka melakukan pekerjaan

    dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, maka pihak-pihak tertentu harus

    mengambil dan menerima tanggungjawab serta kewajiban terkait kasus

    keselamatan kerja ini, diantaranya adalah:

    a. PerusahaanPerusahaan adalah penyelenggara kegiatan kerja, dalam hal

    ini dewan komisaris atau pemilik perusahaan mempunyai kewajiban

    http://www.anneahira.com/kasus-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/kasus-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/kasus-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/kasus-komunikasi.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    20 | P a g e

    dan tanggungjawab atas kasus keselamatan kerja ini. Tentunya dalam

    hal ini terkait dengan pembiayaanpengobatan atau yang lainnya.

    b. Pihak Asuransi Tenaga KerjaJamsostek merupakan salah satu jenis asuransi yang banyak

    dijadikan rekanan oleh perusahaan terkait dengan keselamatan kerja

    para pekerjanya. Mereka setiap bulan menerimapembayaranpremi

    dari para pekerja, yang dibayarkan oleh perusahaan. Umumnya

    dipotong dari gaji pekerja, walau ada juga perusahaan yang membayar

    dari dana perusahaan. Pihak ini mempunyai tanggungjawab dan

    kewajiban moral kepada korban kasus keselamatan kerja.

    c. Dinas Tenaga KerjaAdalah dinas pemerintah yang menangani secara intensif

    segala hal terkait dengan ketenagakerjaan dan pekerjaan. Aspek yang

    ditangani dinas ini tidak hanya terbatas pada aspekhubungan kerja,

    melainkan segala hal terkait dengan kondisi pekerjaan dan pekerja.

    Dinas inilah yang selalu berkoordinasi dengan semua pihak

    dilingkungan kerja dan selalu memberikan pembekalan mengenai

    keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua pihak terkait dengan

    pekerjaan.

    Selanjutnya yang perlu Anda perhatikan dan selalu usahakan

    untuk peningkatannya adalah kepedulian Anda terhadap segala hal

    yang terjadi pada saat proses kerja dilakukan. Jika semua pihak terkait

    mempunyai kepedulian tinggi, maka sebenarnya tidak perlu terjadi

    kasus-kasus keselamatan kerja sebagaimana selama ini terjadi.

    http://www.anneahira.com/pengobatan-alternatif-stroke.htmhttp://www.anneahira.com/paypal.htmhttp://www.anneahira.com/hubungan-olahraga-dengan-kesehatan.htmhttp://www.anneahira.com/akhlak-terhadap-lingkungan.htmhttp://www.anneahira.com/akhlak-terhadap-lingkungan.htmhttp://www.anneahira.com/hubungan-olahraga-dengan-kesehatan.htmhttp://www.anneahira.com/paypal.htmhttp://www.anneahira.com/pengobatan-alternatif-stroke.htm
  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    21 | P a g e

    PENGANGKATAN DAN

    PEMINDAHAN MATERIAL SECARA

    MANUALPengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual

    akan selalu melibatkan tenaga manusia. Dalam material dari tempat yang satu ke

    tempat lain, seseorang akan mengeluarkan tenaga untuk mengangkat, membawa,

    menurunkan, mendorong, menarik, menahan dan sebagainya. Untuk dapat

    melakukan pekerjaan tersebut secara, seseorang harus memahami kekuatan

    tangan, kaki,badan serta bagaimana cara mengambil posisi. Selain itu seseorang

    juga harus memahami pengetahuan tentang grafitasi bumi.

    A. Kekuatan Badan/Punggung Saat Mengangkat.Gaya tarik bumi yang sering disebut dengan grafitasi, akan cenderung

    menarik semua benda ke bawah. Apabila seseorang akan mengangkat material

    yang berupa komponen, part atau benda yang lain, posisi badan harus pada

    kekuatan maksimal untuk mengatasi gaya grafitasi. Hal tersebut dilakukan

    melalui tangan ,punggung serta posisi kaki sebagai tumpuhan. Tangan sebagai

    tuas pemegang beban, punggung sebagai pusat tenaga penahan beban dan kaki

    sebagai tumpuhan.

    Gaya Otot

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    22 | P a g e

    Gambar 1. Kekuatan badan/punggung saat mengangkat.

    B. Kekuatan Pada Tangan Pada Saat MengangkatSewaktu mengangkat beban, lengan tangan sebagai tuas mengandalkan

    kekuatan pada otot Bisep yang berkaitan dengan tulang hasta oleh ujung otot

    bisep yang disebut Tendon. Tenaga atau berat beban yang disangga akan

    disalurkan ke Tendon otot Bisep atas ke tulang belikat.

    C. Kekuatan Otot Punggung Saat Tangan MengangkatPada saat tangan mengangkat beban, tenaga yang disangga oleh otot

    Bisep tangan akan disalurkan melalui tulang belikat ke otot punggung. Karena

    beban tersebut bekerja pada lengan yan cukup pendek, maka beban justru akan

    banyak disangga oleh otot punggung. Apabila beban terlalu berat, otot

    punggung dapat terkilir atau bahkan dapat merusakkan tulang belakang.

    Gambar 2. Pusat Kekuatan Tangan Saat Mengangkat

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    23 | P a g e

    Gambar 3. Tulang Belakang Sebagai Penyangga Beban Badan.

    D. Prinsip-Prinsip Pengangkatan Secara ManualDalam melakukan pengangkatan suatu benda kerja harus mengetahui secara

    jelas tentang prinsip-prinsip pengangkatan, diantaranya:

    1. Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan2. Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akan

    diangkat

    3. Hindarkan gerakan putar yang mendadak4. Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki5. Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat6. Upayakan beban disekitar titik tengah badan7. Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.

    Gambar 4. Pengangkatan Secara Manual

  • 5/26/2018 Modul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131028030350 Phpapp01

    24 | P a g e

    Beberapa cara secara teknis untuk pemindahan material secara manual adalah

    sebagai berikut :

    1. Pindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancangdengan menggunakan roller (ban berjalan)

    2. Gunakan meja yang dapat digerakkan naik turun untukmenjaga agarbagian permukaan dari meja kerja dapat langsung dipakai untuk

    memasukkan lembaran logam ataupun benda kerja lainnya kedalam mesin.

    3. Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi danturunkan dengan bantuan gaya gravitasi

    4. Berikan peralatan yang dapat mengangkat, misalnya; pada ujung belakangtruk untuk memudahkan pengangkatan material, dengan demikian tidak

    diperlukan lagi alat angkat (crane).

    5. Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yangergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat.

    6. Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologiangkat benda pada ketinggian permukaan pinggang.

    7. Berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya.