modul jadi

52
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi 2010 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa PENDAHULUAN Basis data terdiri atas dua kata yatu Basis daN Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. (Jogiyanto, 1999). Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan sumber dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database sistem). Sistem basis data adalah suatu sistem inormasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnu dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu organisasi. Pendekatan basis data berbeda dengan pendekatan tradisional. Pendekatan Basis Data (database) Pendekatan basis data mencoba memperbaiki kelemahan- kelemahan yang terdapat pada pendekatan tradisional, yaitu: 1/37

Upload: pradipta-dimas-surya

Post on 24-Jun-2015

266 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENDAHULUAN

Basis data terdiri atas dua kata yatu Basis daN Data. Basis dapat diartikan sebagai

markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah

representasi fakta dunia nyata konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam

dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis

data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. (Jogiyanto, 1999). Basis data

merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena

merupakan sumber dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan

basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database

sistem). Sistem basis data adalah suatu sistem inormasi yang mengintegrasikan

kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnu dan

membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu

organisasi. Pendekatan basis data berbeda dengan pendekatan tradisional.

Pendekatan Basis Data (database)

Pendekatan basis data mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang

terdapat pada pendekatan tradisional, yaitu:

1. Duplikasi data (data redundancy) dapat dikurangi

Karena database merupakan kumpulan dari semua data secara umum,

maka dapat digunakan bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga

duplikasi dapat dikurangi

2. Hubungan data (data relatability) dapat digunakan

Karena data dikumpulkan bersama-sama, maka hubungan dari data dapat

digunakan, yang berarti data di file tertentu dapat dihubungkan dengan

data di file - file lainnya.

Jenjang Data

1/37

Page 2: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Database dapat terbentuk dari berbagai jenjang data, dimulai dari karakter-

karakter, item data atau field, record, file hingga database. Jenjang ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Jenjang Data

Keterangan :

1. Karakter-karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa

karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang

membentuk item data atau field.

2. Item data atau field menggambarkan suatu atribut dari record yang

menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dan lain

sebagainnya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada tiga hal

yang penting dalam suatu field, yaitu :

i. Nama dari field, berguna untuk membedakan satu field dengan

field lainnya.

ii. Representasi dari field, menunjukkan tipe dari field (field type)

serta lebar dari field (field width). Field dapat bertipe numerik

ataupun huruf, date hingga memo. Lebar dari field menunjukkan

ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-

karakter data

iii. Nilai dari field (field value) yaitu nilai dari field menunjukkan isi

dari field untuk masing-masing record.

2/37

Page 3: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Record merupakan kumpulan dari field membentuk record. Record

menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan record

membentuk suatu file, misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat

mewakili data tiap-tiap karyawan

4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan suatu kesatuan data

yan sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua matakuliah

yang ada.

5. Database adalah kumpulan dari file.

Gambar 2 Elemen Database

Komponen Sistem Basis Data

Sistem basis data merupakan sistem penyusunan berkas data yang saling terpadu.

Mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :

a. Database (Basis Data)

3/37

Page 4: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Adalah kumpulan files yang saling berhubungan atau berelasi sehingga

membentuk suatu basis data

b. Software (Perangkat Lunak)

Adalah perangkat lunak yang digunakan dalam suatu sistem basis data.

Pengolahan basis data secara fisik tidak dapat dilakukan pemakai secara

langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus yang

disebut DBMS (database management sistem) yang akan menentukan

bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali.

Perangkat lunak yang termasuk dalam DBMS seperti Dbase IV, Foxbase,

Ms. Acess, Oracle dll.

c. Hardware (Perangkat Keras)

Adalah perangkat keras dalam sistem basis data. Dimana mempunyai

komponen-komponen utama berupa : Processor, memory dan hard disk.

Komponen ini melakukan pemprosesan dan juga untuk menyimpan basis

data.

d. Brainware

Manusia merupakan elemen penting pada sistem basis data, pemakai ini

terbagi atas empat kategori yaitu sistem, engineer, administrator dan

database.

Prinsip Pengembangan Siste Informasi

1. Libatkan Pemilik dan Pengguna

2. Gunakan Pendekatan Problem-Solving

3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan (SDLC (sistem development

life cycle)).

4. Tetapkan Standar

i. Dokumentasi

ii. Kualitas

iii. Tools

iv. Teknologi

5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar

4/37

Page 5: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

i. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi

ii. Investasi yang terbaik harus bernilai

6. Jangan takut membatalkan proyek atau mengubah scope

7. Divide and Conquer

8. Rancang sistem untuk berkembang dan berubah

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Gambar 3 Metodologi FAST

5/37

MODUL I

Page 6: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PENDEFINISIAN LINGKUP DAN ANALISA MASALAH

I. Tujuan Instruksional Umum

a. Mahasiswa memahami apa yang menjadi dasar dalam

pengembangan sistem informasi.

b. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan pendefinisian

lingkup dan analisis masalah dalam pengembangan sistem

informasi.

II. Tujuan instruksional khusus

a. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang menjadi dasar

dalam pengembangan sistem informasi yang dilakukan.

b. Mahasiswa mampu melakukan pendefinisian lingkup.

c. Mahasiswa mampu melakukan analisis masalah dalam

pengembangan sistem informasi.

III. Teori

Perlunya pengembangan sistem dalam suatu organisasi adalah karena didorong

oleh tiga hal yaitu:

1) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem tua

(problems)

a. Ketidakberesan, dapat berupa:

i. Kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta

kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi tidak terjamin.

ii. Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran data kurang

terjamin

iii. Tidak efisiennya operasi

iv. Tidak ditaatinya kebijakan menajemen.

b. Pertumbuhan organisasi

6/37

Page 7: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pertumbuhan organisasi menyebabkan sistem yang lama tidak efektif

lagi, sehingga harus disusun sistem yang baru.

2) Meraih kesempatan-kesempatan (oportunities)

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu

sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang

telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Maka

kesempatan-kesempatan akan jatuh ketangan pesaing, kesempatan-

kesempatan dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat

kepada pelanggan

3) Adanya instruksi-instruksi (directives)

Intruksi-instruksi yang diberikan kadang membutuhkan pengembangan

sistem yang lama atau pembuatan sistem yang baru, instruksi dapat berasal

dari pimpinan organisai atau peraturan pemerintah.

Dalam tahap analisis ini, aktivitas yang dilakukan adalah:

1. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah

tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar

untuk memperbaiki sistem.

2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditangani.

3. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.

4. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.

Tahapan scope definition bertujuan: mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini

semakin berkurang manfaatnya (memburuk) disamping itu perlu melakukan

evalusi kelayakan dari suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan. Output atau

deliverable dari tahap ini adalah laporan pendahuluan tentang masalah yang

terjadi dalam sistem serta apakah sistem informasi layak untuk dikembangkan

atau tidak.

7/37

Page 8: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tahapan problem analysis bertujuan menganalisis penyebab dan akibat dari

permasalah yang diidentifikasi pada tahapan scope definition. Hasil yang

diharapkan dari tahap ini adalah penjelasan sistem saat ini. Semua sistem

informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya

sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi

mempunyai masalah, antara lain karena:

a. Waktu (overtime)

b. Lingkungan sistem yang berubah

c. Perubahan prosedural operasional

Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yaitu:

a. Relevansi (relevancy)

b. Keakuratan (accurancy), yang memiliki faktor: kelengkapan

(completeness), kebenaran (correcteness), dan keamanan (security).

c. Ketepatan waktu (timeliness)

d. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor: sumber daya (resources) dan

biaya (cost).

e. Efisiensi (eficiency)

f. Dapat dipercaya (reliability)

g. Kegunaan (usability)

Salah satu tools yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah apa yang dikenal

dengan sebutan kerangka PIECES (PIECES framework).(Whitten, 2004).

 P (Performance) = kinerja sistem

 I (Information) = informasi yg disajikan

E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih

C (Control) = keamanan sistem

E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses

S (Service) = layanan yang diberikan

8/37

Page 9: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

I. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem

menjadi lebih efektif, dapat dilihat melaui troughput dan response

time. Throughput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan

dalam waktu tertentu. Response time adalah rata-rata waktu

diantara dua buah transaksi dan waktu respon sistem dalam

menanggapi permasalahan.

II. Economy (Ekonomi), untuk mengetahui apakah sistem

menawarkan tingkat dan kapasitas pelayanan yang memadai untuk

mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.

III. Control (Pengendalian), untuk mengetahui apakah sistem

menawarkan kontrol (pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-

kecurangan dan untuk menjamin keakuratan dan keamanan data.

IV. Efficiency (efisiensi), untuk mengetahui apakah sistem

menggunakan secara maksimum sumber yang tersedia termasuk

orang, waktu aliran form, meminimalkan penundaan proses.

V. Services (pelayanan), untuk mengetahui apakah sistem

menyediakan layanan yang diinginkan dan handal pada siapa saja

yang menginginkannya, dan apakah sistem fleksibel dan dapat

dikembangkan.

Tools lainnya yang dapat digunakan adalah analisis sebab-dan-akibat (cause-

and effect analysis) yaitu suatu teknik dimana permasalahan dipelajari untuk

menentukan penyebab-penyebabnya serta akaibat-akibat yang timbul. Pada

kenyataannya, akibat merupakan gejala yang muncul dari akar atau dasar

permasalahan yang pada gilirannya harus dianalisa untuk mengetahui apa yang

menjadi penyebabnya dan akibat-akibat apa saja yang ditimbulkan. Analisis

sebab-akibat dapat digambarkan dalam diagram ishikawa atau lebih dikenal

dengan sebutan diagram tulang ikan (fishbone).

Pada tahap ini harus dapat ditentukan apa yang menjadi sasaran (objective)

yaitu ukuran kesuksesan yang ingin dicapai. Sasaran adalah sesuatu yang

diharapkan dapat dicapai jika tersedia cukup sumberdaya.

9/37

Page 10: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Beberapa contoh sasaran antara lain:

a. Waktu pelayanan customer/pelanggan dikurangi sekitar 10%.

b. Sistem mampu memberikan data customer statistic/pelanggan yang

menyewa dan menggunakan fasilitas pinjaman.

IV. TUGAS

1. Tentukan sistem informasi yang akan anda kembangkan yang didasarkan

problem, kesempatan, maupun directive.

2. Lakukan analisis masalah terhadap sistem informasi tersebut dengan dengan

menggunakan kerangka PIECES dan analisis sebab akibat (lihat form pada

lampiran), atau dapat juga menggunakan diagram fishbone, kemudian

tentukan sasaran sistem yang ingin dicapai oleh sistem yang akan

dikembangkan.

10/37

Page 11: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Lampiran 1. Form analisis masalah

Proyek: Manager Proyek:

Dibuat oleh: Diupdate oleh:

Tanggal: Tanggal:

ANALISA SEBAB-AKIBAT

Masalah/kesempatan Sebab/akibat

1. 1.

11/37

Page 12: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

SASARAN PENINGKATAN SISTEM

Sasaran sistem Kendala sistem

1. 1.

12/37

Page 13: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ANALISIS KEBUTUHAN

I. Tujuan Instruksional Umum

a. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan analisis

kebutuhan dalam pengembangan sistem informasi.

b. Mahasiswa mampu membedakan kebutuhan fungsional

dan kebutuhan non fungsional dalam pengembangan

sistem informasi.

II. Tujuan Instruksional Khusus

a. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan tools

yang ada untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan

non fungsional.

b. Mahasiswa dapat memilih metode yang tepat untuk

melakukan analisis kebutuhan baik yang fungsional

maupun non fungsional, mampu melakukan

pendefinisian lingkup.

III. Tinjauan Pustaka

Analisis Kebutuhan merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem

informasi setelah tahapan scope definition dan analisis masalah. Kebutuhan dapat

menjawab apa yang dijabarkan dalam kerangka PIECES. Analisis keutuhan

dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

a. Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi

untuk meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima

pengguna.

b. Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan

informasi identifikasi pemegang kartu, dsb.

13/37

Modul 2

Page 14: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. Kebutuhan Non Fungsional (Non-functional Requirement)

a. Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam

batasan yang dapat membatasi solusi yang ditawarkan.

b. Waktu, biaya dsb.

Beberapa contoh requirement :

a. Sistem harus menyediakan keamanan log-on pada OS level dan

level aplikasi

b. Record karyawan hanya dapat ditambah, diubah dan dihapus oleh

bagian HRD

c. Sistem harus dapat mendukung dua puluh lima users yang online

secara simultan

d. Waktu respon tidak lebih dari empat detik

e. Sistem harus user-friendly terhadap semua jenis user

f. Laporan transaksi harus selesai dibuat setiap hari pada pukul 22.00.

Untuk dapat melakukan analisis kebutuhan dengan benar perlu memilih

metode pengumpulan data yang tepat. Metode tersebut adalah

1. Interview

2. Questionnaires

3. Observation

4. Sampling document

1. Interview

a. Bagaimana metode ini digunakan

i. Lakukan pemilihan interviewees

ii. Membuat perjanjian terhadap potential interviewee

iii. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas

iv. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan

merekamnya

14/37

Page 15: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

b. Keuntungan metode

i. Pewawancara dapat mengukur respon melalui

pertanyaan dan menyesuaikannnya secara situasi yang

terjadi

ii. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti

“mengapa anda berpikir hal ini bisa terjadi ?”

iii. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi

iv. Memunculkan respon yang tinggi sejak penyusunan

pertemuan.

c. Kerugian metode

i. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit

ii. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari

pewawancara

iii. Sulit membandingkan laporan wawancara karena

subyektifitas alamiah

d. Kapan metode tersebut baik digunakan

i. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel

kunci

ii. Tes kredibilitas dari interviewees

iii. Mencari interviewee yang unsureness atau

contradictions

iv. Memantapkan kredibilitas team

2. Questionnaires

a. Bagaimana metode itu digunakan

i. Mendesain dengan menggunakan standar kuesioner

ii. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end users

iii. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.

b. Keuntungan metode

i. Murah dan cepat daripada interview

15/37

Page 16: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ii. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya

satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner

untuk end user yang terpilih

iii. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan

kuesioner

iv. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua

end user

c. Kerugian metode

i. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi

end user

ii. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat

menampakkan pribadi end user.

iii. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan

yang kuat untuk mengembalikan kuesioner

iv. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end user

secara spesifik

d. Kapan metode tersebut dapat digunakan

i. Pertanyaannya sederahana, dan tidak memiliki arti

mendua

ii. Membutuhkan wawasan yang luas dari end user

iii. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya

3. Observation

a. Bagaimana metode itu digunakan

i. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi

pengamatan

ii. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan ,

termasuk volume dan pengolahan lembar kerja

b. Keuntungan metode

i. Mendapatkan fakta records daripada pendapat

(opinion)

ii. Tidak membutuhkan kontruksi pertanyaan

16/37

Page 17: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

iii. Tidak menggangu atau menyembunyikan sesuatu (end

users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati)

iv. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end

users

c. Kerugian metode

i. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-

user merasa diamati)

ii. Dalam jangka panjang, fakta yang diiperoleh dalam satu

observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam

kondisi harian atau mingguan

iii. Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari

analis

d. Kapan metode tersebut baik digunakan

i. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu,

volume dan sebagainya

ii. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian

yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat).

4. Document Analysis

a. Arahan (conduct) analisis

i. Hubungan dengan pemakai akhir (end-user)

ii. Menganalisa record, forms dan laporan

iii. Pengamatan proses

iv. Menganalisa metode yang digunakan

v. Permasalahan dalam pengumpulan data

b. Kebutuhan pemakai

i. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya

ii. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)

iii. Kebutuhan pelatihan

c. Pengaruh Sistem Baru

i. Kendala sistem

17/37

Page 18: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ii. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi

dan faktor eksternal

iii. Realistik sistem

d. Dokumentasi

i. Functional & Non-functional Requirement

ii. Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner,

interview)

IV. Tugas

Lakukan analisis kebutuhan baik fungsional maupun non-fungsional untuk

sistem informasi yang akan anda kembangkan. Anda dapat menggunakan

analisis PIECES yang telah anda lakukan pada taha sebelumnya. Dan pilihlah

metode pengumpulan data yang paling tepat untuk persoalan yang anda

hadapi.

18/37

Page 19: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PEMODELAN DATA

I. Tujuan Instruksional Umum

a) Mahasiswa memahami pentingnya melakukan pemodelan

data dalam pengembangan sistem informasi.

b) Mahasiswa mampu merancang model data yang benar dan

normal.

II. Tujuan Instruksional Khusus

a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang entitas, atribut dan

relationship.

b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kendala

kardinalitas.

c. Mahasiswa memahami jenis-jenis relationship.

d. Mahasiswa memahami tentang normalisasi.

e. Mahasiswa mampu dan dapat melakukan pemodelan data

dengan menyertakan kendala kardinalitas dan dapat

menjelaskan hubungan antara entitas.

f. Mahasiswa mampu melakukan normalisasi data.

III. Teori

Pemodelan data adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan serta

mendokumentasikan data sistem. Alat yang paling umum dipakai dalam

pemodelan data adalah Diagram E-R (Entitas Relationship Diagram).

Diagram Entitas-Relationship memiliki beberapa komponen E-R diagram

adalah :

- Persegi panjang (rectangles) : merepresentasikan entitas sets

- Elip (ellipses) : merepresentasikan atribut entitas

- Wajik(diamonds) : merepresentasikan relationship sets

19/37

MODUL 3

Page 20: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

- Lines (garis) : merepresentasikan hubungan atribut ke entitas sets & entitas

sets ke relationship sets.

Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu : entitas sets,

relationship sets, & attributes.

a. Entitas Sets

Sebuah entitas adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) di dunia

nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entitas sets adalah

sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama. Kesamaan tipe ini dapat

dilihat dari atribut/property yang dimiliki oleh setiap entitas. Misal kumpulan

orang yang menyimpan uang pada suatu bank dapat didefinisikan sebagai entitas

set nasabah. Adapun beberapa tipe entitas :

a. Entitas Kuat yaitu entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung

pada keberadaan entitas lain

b. Entitas Lemah/Weak Entitas yaitu entitas yang keberadaannya bergantung

pada keberadaan entitas lain.

c. Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi,bisa

terjadi jika :

i. Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke banyak

ii. Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki makna

mandiri bagi pengguna.

b. Relationship Sets

Relationship adalah hubungan diantara beberapa entitas. Misal relasi yang

menghubungkan antar Toni dengan rek. 142-099999. Relasi ini menunjukkan

bahwa Toni adalah nasabah yang mempunyai nomor rekening 142-099999.

Relationship set adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama.

c. Atribut

Atribut adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap himpunan entitas.

Jenis-jenis atribut :

i. Atribut key : digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas secara unik.

ii. Atribut tunggal : memiliki nilai tunggal.

20/37

Page 21: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

iii. Atribut multivalue : memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant

entitas.

iv. Atribut composite : dapat didekomposisi menjadi beberapa atribut lain.

v. Atribut derivative : dihasilkan dari atribut yang lain.

d. Kunci Relasi (Relation Keys)

Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik

didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri dari satu atau lebih atribut-atribut relasi.

Atribut-atribut dalam kunci relasi harus memiliki sifat sebagai berikut :

a. untuk satu nilai hanya mengindentifikasikan satu baris dalam satu relasi

b. tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi

c. tidak dapat bernilai null

e. Foreign Key(FK)

Term Foreign Key juga banyak digunakan dalam perancangan. Sebuah FK

adalah sekumpulan atribut dalam suatu relasi (misal A) sedemikian sehingga

kumpulan atribut ini bukan kunci relasi A tetapi merupakan kunci dari relasi lain.

f. Kardinalitas Pemetaan

Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entitas

yang dapat dihubungkan ke satu entitas lain dengan suatu relationship sets.

Kardinalitas pemetaan meliputi :

1. Hubungan satu ke satu (one to one).

Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entitas

dalam.

Contoh :

Gambar 4. One to One

2. Hubungan satu ke banyak (one to many)

Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam B.

Satu

entitas dalam B dihubungkan dengan maksimum satu entitas dalam A.

Contoh:

21/37

Page 22: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Gambar 5. One to many

3. Hubungan banyak ke satu (many to one)

Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entitas dalam

B. Satu entitas dalam B dapat dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam A.

4. Hubungan banyak k banyak (many to many).

Satu entitas dalam A dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam B, & satu

entitas dalam B dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam A.

contoh:

Gambar 6. Many to many

Langkah-langkah membuat ER Diagram

1) Tentukan entitas-entitas yang diperlukan

2) Tentukan relationship antar entitas-entitas

3) Tentukan cardinality ratio dan participation constraint

4) Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entitas

5) Tentukan key di antara atribut-atribut

6) Hindari penamaan entitas, relationship dan atribut yang sama

22/37

Page 23: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Gambar 7. Contoh penerapan kendala kardinalitas pada ERD

g. Normalisasi

Adalah proses yang berkaitan dengan model data hubungan untuk

mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang

tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data

dalam bentuk normal (normal form).

Ada beberapa bentuk normal,yaitu:

Bentuk Normal 1 (First Normal Form / 1NF).

Bentuk Normal 2 (Second Normal Form / 2NF).

Bentuk Normal 3 (Third Normal Form / 3NF).

Bentuk Normal 4 (Fourth Normal Form / 4NF).

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF).

Kegunaan Normalisasi

Meminimasi pengulangan informasi.

Memudahkan identifikasi entitas / objek.

Bentuk Normal ke-1 (1NF)

Syarat:

1. Tidak ada set atribut berulang atau bernilai ganda.

2. Telah ditentukan primary key untuk tabel atau relasi.

3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

4. Tiap atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenaarnya

menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

Bentuk Normal ke-2 (2NF)

Syarat :

1. Bentuk telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.

2. Atribut bukan kunci (non key attribute) haruslah memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya pada primary key.

Bentuk Normal ke-3 (3NF)

Syarat:

23/37

Page 24: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

1. Bentuk data telah memenuhi bentuk normal kedua.

2. Atribut bukan kunci (non key attribute) tidak boleh memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh

atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan

fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

Contoh Normalisasi :

Tabel 1. Data belum memenuhi Normal ke-satu (1NF).

nama_mahasis

wa NIM

tgl_lah

ir

kd_mak

ul Kuliah sks Nilai Bobot

wahyu 72654 170685 tek-556 statistik 2 A 4

danang 72655 20589 tin-694 fisika 2 A 3

surti 72655 210390 tin-658

matemati

ka 3 B 4

jani 72575 210390 sae-100 Stokastik 3 C 4

agus 72564 130788 tek-201 biologi 3 C 3

Tabel 2. Data yang sudah memenuhi 1NF.

nama_mahasis

wa NIM

tgl_lah

ir

kd_mak

ul Kuliah sks Nilai Bobot

wahyu 72654 170685 tek-556 statistik 2 A 4

danang 72655 20589 tin-694 fisika 2 A 3

surti 72655 210390 tin-658

matemati

ka 3 B 4

jani 72575 210390 sae-100 Stokastik 3 C 4

agus 72564 130788 tek-201 biologi 3 C 3

24/37

Page 25: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tabel diatas sudah memenuhi bentuk 1NF akan tetapi belum memenuhi 2NF,

sehingga perlu dilakukan proses 2NF yaitu dengan memecah tabel tersebut

menjadi tiga tabel yaitu:

Tabel 3. Tabel memenuhi 2NF (1)

nama_mahasis

wa NIM

tgl_lahi

r

wahyu 72654 170685

danang 72655 20589

surti 72655 210390

jani 72575 210390

agus 72564 130788

Tabel 3 diatas adalah hasil pemecahan dari tabel 2. tabel ini memenuhi kondisi

2NF dmana atribut non-key sudah bergantung pada atribut key. Kondisi sama juga

pada tabel 4 dan tabel 5.

Tabel 4. Tabel data yang memenuhi 2NF (2)

kd_mak

ul Kuliah sks

tek-556 statistik 2

tin-694 fisika 2

tin-658

matemati

ka 3

sae-100 Stokastik 3

tek-201 biologi 3

Tabel 5. Table data yang memenuhi 2NF (3)

NIM kd_maku Nilai Bobot

25/37

Page 26: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

l

72654 tek-556 A 4

72655 tin-694 A 3

72655 tin-658 B 4

72575 sae-100 C 4

72564 tek-201 C 3

Tabel 5 telah memenuhi kondisi 2NF namun belum memenuh criteria 3NF,

karena atribut non-key Nilai dan Bobot masih memilki ketergantungan fungsional,

sehingga perlu dilakukan normalisasi lebih lanjut. Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 6 dan tabel 7.

Tabel 6. Tabel data belum memenuhi Normal ke-tiga (3NF)

NIM

kd_maku

l Nilai Bobot

72654 tek-556 A 4

72655 tin-694 A 3

72655 tin-658 B 4

72575 sae-100 C 4

72564 tek-201 C 3

Tabel 7. Tabel data memenuhi 3NF (1)

Nilai Bobot

A 4

A 3

B 4

C 4

C 3

Tabel 8. Tabel data memenuhi 3NF (2)

NIM kd_mak Nilai

26/37

Page 27: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ul

72654 tek-556 A

72655 tin-694 A

72655 tin-658 B

72575 sae-100 C

72564 tek-201 C

IV. Tugas!!

Rancanglah pemodelan data untuk sistem informasi yang anda sedang

kembangkan. Lalu lakukan normalisasi pada tabel yang anda hasilkan.

27/37

Page 28: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

MODEL PROSES

I. Tujuan Instruksional Umum

a. Mahasiswa memahami pentingnya melakukan

pemodelan proses pengembangan sistem informasi

b. Mahasiswa mampu merancang model proses dengan

benar

II. Tujuan Instruksional Khusus

a. Mahasiswa memahami konsep DFD dan dapat

menjelaskan tentang komponen-komponennya

b. Mahasiswa mampu membedakan dan menotasikan

komponen DFD dengan benar

c. Mahasiswa mampu melakukan pemodelan proses

dengan konsisten

III. Teori

Salah satu aktifitas yang dilakukan dalam tahapan logical design adalah

melakukan pemodelan proses. Alat yang paling umum dipakai dalam

memodelkan proses adalah data flow diagram (DFD) yaitu diagram yang

digunakan untuk menganalisa sistem yang menggunakan notasi / symbol untuk

membantu komunikasi antara analis sistem dengan user, dengan tujuan untuk

28/37

Modul 4

Page 29: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

membantu mempermudah pemahaman suatu sistem pada semua tingkat

komplekitasnya. (Whitten, 2004)

Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang berjalan atau sistem baru yang digambarkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik. Dimana data tersebut mengalir atau data

tersebut disimpan. DFD merupakan alat analisis terstruktur yang baik secara

popular, karena dapat menggambarkan arus data pada suatu sistem secara

terstruktur dan jelas.

Penggambaran data flow diagram terdiri dari beberapa level yang sangat

tergantung pada proses yang sedang dianalisis. Semakin rinci proses dari sistem

informasi yang akan dibuat akan panjang level yang perlu digambarkan. DFD

yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan

lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem disebut DFD level 0, atau

lebih dikenal dengan istilah Context diagram. Ciri utamanya adalah hanya

terdapat satu proses. Context diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting

sistem, yaitu :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan

komunikasi (sebagai terminator)

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem

dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh

lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh

sistem. Hal ini berarti pembuatan symbol data storage dalam CD

dibenarkan, dengan syarat symbol tersebut merupakan bagian dari dunia

diluar sistem.

5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.

29/37

Page 30: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Bagian Penjualan

Manajer Keuangan Bank

Pengarang

Sistem Pembayaran

Royalti

Daftar Rencana Pembayaran

Persetujuan

Laporan Penjualan

Transfer

Bukti Transfer

Surat Pemberitahuan

Gambar 8. Contoh Diagram Konteks atau DFD level 0

Gambar 9 Contoh DFD level 1

30/37

Page 31: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Gambar 10. Contoh DFD level 2

Simbol Yang Digunakan Pada DFD

Simbol-simbol yang digunakan pada Data Flow Diagram

1. External entity/Terminator (kesatuan luar)

Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang bisa

berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang dapat memberi input

atau menerima output dari luar sistem. Contoh dari kesatuan luar

tersebut antara lain seperti departemen atau divisi pada sebuah

perusahaan tetapi diluar dari sistem yang dikembangkan, dapat berupa

orang atau sekelompok orang diluar sistem, pelanggan, pemasok,

sistem informasi lain, sumber asli suatu transaksi, serta penerima akhir

laporan dari sistem.

Gambar 11. External entity

31/37

Page 32: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. Proses

Proses adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau

computer. Proses berfungsi untuk mengolah arus data yang masuk ke

dalam / input, kemudian dari prose situ juga menghasilkan data /

output. Suatu proses digambarkan dengan symbol lingkaran atau

empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya yang tumpul.

Gambar 12. Simbol proses dan transformasi data

Untuk proses, sebaliknya menggunakan nama yang mengacu pada

fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan objeknya.

Misalnya, proses laporan, validasi nomor telepon dan lain-lain.

Pemberian nomor proses adalah untuk memperjelas sistematika,

sehingga tidak menjadi masalah urutan nomor prosesnya. Penomoran

ini dimaksud untuk identifikasi dan memudahkan penurunnya kepada

level yang lebih rendah. Untuk penggambaran proses sebaiknya

ukuran dan bentuk lingkarannya tetap sama, karena jika tidak sama

dapat menimbulkan kesan lingkaran yang lebih besar memproses

sesuatu yang lebih besar pula.

3. Data Store (Simpanan Data)

Simpanan data dapat berupa suatu file atau database pada sistem

computer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data, table acuan

manual atau suatu agenda/buku.

Gambar 13 Simbol simpanan

32/37

Page 33: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

4. Data Flow (Arus Data)

Arus data pada DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini

menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses suatu sistem. Bentuk fisik arus data bias berupa

formulir atau dokumen yang ada di perusahaan, laporan dari sistem,

masukan untuk computer, komunikasi ucapan, surat-surat/memo.

Sedangkan bentuk logika arus data dari dokumen tersebut misalnya

data pesanan, data pembelian, data yang dibaca dan direkam pada

suatu file dan lain-lain. Arus data harus diberi nama yang jelas dan

mempunyai arti, dimana nama dari arus data ditulis disamping garis

panahnya.

Gambar 14 Simbol Arus Sebagai Input atau Output

Data terdiri atas dua macam, data masukan / input dan data keluaran /

output. Data masukan adalah data yang diterima sistem dari

lingkungan luar dan harus diproses dengan cara tertentu. Data keluaran

adalah data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

Penggambaran arus data dengan panah lurus atau melengkung tidak

menjadi masalah, sebaiknya jangan menggunakan kedua-keduanya

dalam satu gambar yang sama.

Aturan Membuat DFD

Beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam membuat DFD, yaitu :

1. Tidak boleh menghubungkan external entity / kesatuan luar / terminator

lainnya secara langsung.

2. Tidak boleh menghubungkan data store / simpanan dengan data store

lainnya secara langsung.

33/37

Page 34: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Tidak boleh menghubungkan data store / simpanan data dengan eksternal

entity / kesatuan secara langsung.

4. Pada setiap proses harus ada flow / arus data yang masuk dan data flow /

arus data yang keluar, demikian pula sebaliknya.

5. Tidak boleh ada proses dan arus data yang tidak memiliki nama, karena

dapat mengakibatkan arus data yang tidak berhubungan bercampur.

6. Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.

Metode Pembuatan DFD

Metode dalam pembuatan Data flow diagram

1. Mulai dari yang umum sampai yang detail (top-down analisys)

2. Jabarkan dan paparkan setiap proses sedetail mungkin.

3. Pelihara kosistensi antar proses (perhatikan jumlah masukan ke proses dan

keluar dari proses).

4. Berikan label atau nama yang bermakna

5. Menjaga konsistensi dengan model lain seperti state of purpose, entity

relationship diagram, data dictionory dan process pecification

Konsep Arus Data

a. Packet of data (paket data)

Bila dua data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama,

maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal

b. Diverging Arus Data (Arus data menyebar)

Arus data yang menyebar menunjukan tembusan dari arus data yang sama

dari sumber sama ke tujuan berbeda.

34/37

Page 35: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

c. Convergen Data Flow (Arus data Mengumpul)

Arus data yang mengumpul, yaitu arus data yang berbeda dan sumber

yang berbeda mengumpul ke tujuan yang sama

IV. TUGAS

Rancanglah pemodelan proses untuk sistem informasi yang sedang anda

kembangkan dengan menggunakan DFD.

35/37

Page 36: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

PERANCANGAN

I. Tujuan Instruksional Umum

c. Mahasiswa mampu merancang input

d. Mahasiswa mampu merancang output

e. Mahasiswa mampu merancang user interface

f. Mahasiswa mampu merancang basis data

II. Tujuan Instruksional Khusus

d. Mahasiswa merancang form – form input

e. Mahasiswa merancang form – form output

f. Mahasiswa merancang tabel – tabel data

g. Mahasiswa merancang tampilan user interface

III. Teori

Tujuan tahap desain ini adalah pertama mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari

pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kedua, untuk memenuhi kebutuhan

pemakai sistem mengenai gambaran yang jelas dari rancangan sistem yang akan

dibuat serta diimplementasikan.

Tahapan perancangan dapat dibagi menjadi dua, yaitu perancangan secara

umum dan perancangan secara detail. Hal – hal penting yang perlu diperhatikan

pada tahap perancangan adalah :

Integrasi

Sistem interface

Tantangan – tantangan persaingan

Kualitas dan kegunaan informasi

Kebutuhan sistem

Kebutuhan pengolahan data

Faktor – faktor organisasi

Faktor – faktor manusia

36/37

Modul 5

Page 37: Modul jadi

Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kebutuhan biaya efektifitas

Kebutuhan – kebutuhan kelayakan

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan antara lain :

Merancang input design

Input design adalah rancangan bentuk – bentuk masukan didokumen

dan dilayar ke sistem informasi. Input design pada umumnya

berbentuk formulir atau dokumentasi input.

Merancang desain output

Output design adalah rancangan bentuk – bentuk masukan laporan

sistem dan dokumennya. Output design pada umumnya berbentuk

form output.

Merancang user interface

Rancangan interface atau tampilan sistem dilakukan dengan

menggunakan prinsip – prinsip user interface. Hasil rancangan user

interface adalah yang terlihat pada layar monitor.

Merancang basis data

Rancangan basis data berupa tabel – tabel yang dibutuhkan sesuai

dengan data modeling (ER – Diagram)

IV. TUGAS

Lakukanlah perancangan input, output, database dan user interface untuk

sistem informasi yang sedang anda kembangkan.

37/37