modul jadi
TRANSCRIPT
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDAHULUAN
Basis data terdiri atas dua kata yatu Basis daN Data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah
representasi fakta dunia nyata konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis
data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. (Jogiyanto, 1999). Basis data
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan sumber dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan
basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database
sistem). Sistem basis data adalah suatu sistem inormasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnu dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu
organisasi. Pendekatan basis data berbeda dengan pendekatan tradisional.
Pendekatan Basis Data (database)
Pendekatan basis data mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada pendekatan tradisional, yaitu:
1. Duplikasi data (data redundancy) dapat dikurangi
Karena database merupakan kumpulan dari semua data secara umum,
maka dapat digunakan bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga
duplikasi dapat dikurangi
2. Hubungan data (data relatability) dapat digunakan
Karena data dikumpulkan bersama-sama, maka hubungan dari data dapat
digunakan, yang berarti data di file tertentu dapat dihubungkan dengan
data di file - file lainnya.
Jenjang Data
1/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Database dapat terbentuk dari berbagai jenjang data, dimulai dari karakter-
karakter, item data atau field, record, file hingga database. Jenjang ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 Jenjang Data
Keterangan :
1. Karakter-karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang
membentuk item data atau field.
2. Item data atau field menggambarkan suatu atribut dari record yang
menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dan lain
sebagainnya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada tiga hal
yang penting dalam suatu field, yaitu :
i. Nama dari field, berguna untuk membedakan satu field dengan
field lainnya.
ii. Representasi dari field, menunjukkan tipe dari field (field type)
serta lebar dari field (field width). Field dapat bertipe numerik
ataupun huruf, date hingga memo. Lebar dari field menunjukkan
ruang maksimum dari field yang dapat diisi dengan karakter-
karakter data
iii. Nilai dari field (field value) yaitu nilai dari field menunjukkan isi
dari field untuk masing-masing record.
2/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Record merupakan kumpulan dari field membentuk record. Record
menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan record
membentuk suatu file, misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan
4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan suatu kesatuan data
yan sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua matakuliah
yang ada.
5. Database adalah kumpulan dari file.
Gambar 2 Elemen Database
Komponen Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan sistem penyusunan berkas data yang saling terpadu.
Mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
a. Database (Basis Data)
3/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Adalah kumpulan files yang saling berhubungan atau berelasi sehingga
membentuk suatu basis data
b. Software (Perangkat Lunak)
Adalah perangkat lunak yang digunakan dalam suatu sistem basis data.
Pengolahan basis data secara fisik tidak dapat dilakukan pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus yang
disebut DBMS (database management sistem) yang akan menentukan
bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali.
Perangkat lunak yang termasuk dalam DBMS seperti Dbase IV, Foxbase,
Ms. Acess, Oracle dll.
c. Hardware (Perangkat Keras)
Adalah perangkat keras dalam sistem basis data. Dimana mempunyai
komponen-komponen utama berupa : Processor, memory dan hard disk.
Komponen ini melakukan pemprosesan dan juga untuk menyimpan basis
data.
d. Brainware
Manusia merupakan elemen penting pada sistem basis data, pemakai ini
terbagi atas empat kategori yaitu sistem, engineer, administrator dan
database.
Prinsip Pengembangan Siste Informasi
1. Libatkan Pemilik dan Pengguna
2. Gunakan Pendekatan Problem-Solving
3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan (SDLC (sistem development
life cycle)).
4. Tetapkan Standar
i. Dokumentasi
ii. Kualitas
iii. Tools
iv. Teknologi
5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar
4/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
i. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
ii. Investasi yang terbaik harus bernilai
6. Jangan takut membatalkan proyek atau mengubah scope
7. Divide and Conquer
8. Rancang sistem untuk berkembang dan berubah
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Gambar 3 Metodologi FAST
5/37
MODUL I
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENDEFINISIAN LINGKUP DAN ANALISA MASALAH
I. Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa memahami apa yang menjadi dasar dalam
pengembangan sistem informasi.
b. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan pendefinisian
lingkup dan analisis masalah dalam pengembangan sistem
informasi.
II. Tujuan instruksional khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang menjadi dasar
dalam pengembangan sistem informasi yang dilakukan.
b. Mahasiswa mampu melakukan pendefinisian lingkup.
c. Mahasiswa mampu melakukan analisis masalah dalam
pengembangan sistem informasi.
III. Teori
Perlunya pengembangan sistem dalam suatu organisasi adalah karena didorong
oleh tiga hal yaitu:
1) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem tua
(problems)
a. Ketidakberesan, dapat berupa:
i. Kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta
kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi tidak terjamin.
ii. Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin
iii. Tidak efisiennya operasi
iv. Tidak ditaatinya kebijakan menajemen.
b. Pertumbuhan organisasi
6/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Pertumbuhan organisasi menyebabkan sistem yang lama tidak efektif
lagi, sehingga harus disusun sistem yang baru.
2) Meraih kesempatan-kesempatan (oportunities)
Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu
sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang
telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Maka
kesempatan-kesempatan akan jatuh ketangan pesaing, kesempatan-
kesempatan dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat
kepada pelanggan
3) Adanya instruksi-instruksi (directives)
Intruksi-instruksi yang diberikan kadang membutuhkan pengembangan
sistem yang lama atau pembuatan sistem yang baru, instruksi dapat berasal
dari pimpinan organisai atau peraturan pemerintah.
Dalam tahap analisis ini, aktivitas yang dilakukan adalah:
1. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem.
2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditangani.
3. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini.
4. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
Tahapan scope definition bertujuan: mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini
semakin berkurang manfaatnya (memburuk) disamping itu perlu melakukan
evalusi kelayakan dari suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan. Output atau
deliverable dari tahap ini adalah laporan pendahuluan tentang masalah yang
terjadi dalam sistem serta apakah sistem informasi layak untuk dikembangkan
atau tidak.
7/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tahapan problem analysis bertujuan menganalisis penyebab dan akibat dari
permasalah yang diidentifikasi pada tahapan scope definition. Hasil yang
diharapkan dari tahap ini adalah penjelasan sistem saat ini. Semua sistem
informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi
mempunyai masalah, antara lain karena:
a. Waktu (overtime)
b. Lingkungan sistem yang berubah
c. Perubahan prosedural operasional
Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yaitu:
a. Relevansi (relevancy)
b. Keakuratan (accurancy), yang memiliki faktor: kelengkapan
(completeness), kebenaran (correcteness), dan keamanan (security).
c. Ketepatan waktu (timeliness)
d. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor: sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
e. Efisiensi (eficiency)
f. Dapat dipercaya (reliability)
g. Kegunaan (usability)
Salah satu tools yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah apa yang dikenal
dengan sebutan kerangka PIECES (PIECES framework).(Whitten, 2004).
P (Performance) = kinerja sistem
I (Information) = informasi yg disajikan
E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih
C (Control) = keamanan sistem
E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses
S (Service) = layanan yang diberikan
8/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
I. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem
menjadi lebih efektif, dapat dilihat melaui troughput dan response
time. Throughput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan
dalam waktu tertentu. Response time adalah rata-rata waktu
diantara dua buah transaksi dan waktu respon sistem dalam
menanggapi permasalahan.
II. Economy (Ekonomi), untuk mengetahui apakah sistem
menawarkan tingkat dan kapasitas pelayanan yang memadai untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
III. Control (Pengendalian), untuk mengetahui apakah sistem
menawarkan kontrol (pengendalian) untuk mengatasi kecurangan-
kecurangan dan untuk menjamin keakuratan dan keamanan data.
IV. Efficiency (efisiensi), untuk mengetahui apakah sistem
menggunakan secara maksimum sumber yang tersedia termasuk
orang, waktu aliran form, meminimalkan penundaan proses.
V. Services (pelayanan), untuk mengetahui apakah sistem
menyediakan layanan yang diinginkan dan handal pada siapa saja
yang menginginkannya, dan apakah sistem fleksibel dan dapat
dikembangkan.
Tools lainnya yang dapat digunakan adalah analisis sebab-dan-akibat (cause-
and effect analysis) yaitu suatu teknik dimana permasalahan dipelajari untuk
menentukan penyebab-penyebabnya serta akaibat-akibat yang timbul. Pada
kenyataannya, akibat merupakan gejala yang muncul dari akar atau dasar
permasalahan yang pada gilirannya harus dianalisa untuk mengetahui apa yang
menjadi penyebabnya dan akibat-akibat apa saja yang ditimbulkan. Analisis
sebab-akibat dapat digambarkan dalam diagram ishikawa atau lebih dikenal
dengan sebutan diagram tulang ikan (fishbone).
Pada tahap ini harus dapat ditentukan apa yang menjadi sasaran (objective)
yaitu ukuran kesuksesan yang ingin dicapai. Sasaran adalah sesuatu yang
diharapkan dapat dicapai jika tersedia cukup sumberdaya.
9/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Beberapa contoh sasaran antara lain:
a. Waktu pelayanan customer/pelanggan dikurangi sekitar 10%.
b. Sistem mampu memberikan data customer statistic/pelanggan yang
menyewa dan menggunakan fasilitas pinjaman.
IV. TUGAS
1. Tentukan sistem informasi yang akan anda kembangkan yang didasarkan
problem, kesempatan, maupun directive.
2. Lakukan analisis masalah terhadap sistem informasi tersebut dengan dengan
menggunakan kerangka PIECES dan analisis sebab akibat (lihat form pada
lampiran), atau dapat juga menggunakan diagram fishbone, kemudian
tentukan sasaran sistem yang ingin dicapai oleh sistem yang akan
dikembangkan.
10/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Lampiran 1. Form analisis masalah
Proyek: Manager Proyek:
Dibuat oleh: Diupdate oleh:
Tanggal: Tanggal:
ANALISA SEBAB-AKIBAT
Masalah/kesempatan Sebab/akibat
1. 1.
11/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
SASARAN PENINGKATAN SISTEM
Sasaran sistem Kendala sistem
1. 1.
12/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ANALISIS KEBUTUHAN
I. Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa memahami pentingnya tahapan analisis
kebutuhan dalam pengembangan sistem informasi.
b. Mahasiswa mampu membedakan kebutuhan fungsional
dan kebutuhan non fungsional dalam pengembangan
sistem informasi.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan tools
yang ada untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan
non fungsional.
b. Mahasiswa dapat memilih metode yang tepat untuk
melakukan analisis kebutuhan baik yang fungsional
maupun non fungsional, mampu melakukan
pendefinisian lingkup.
III. Tinjauan Pustaka
Analisis Kebutuhan merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem
informasi setelah tahapan scope definition dan analisis masalah. Kebutuhan dapat
menjawab apa yang dijabarkan dalam kerangka PIECES. Analisis keutuhan
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
a. Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi
untuk meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima
pengguna.
b. Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan
informasi identifikasi pemegang kartu, dsb.
13/37
Modul 2
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Kebutuhan Non Fungsional (Non-functional Requirement)
a. Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam
batasan yang dapat membatasi solusi yang ditawarkan.
b. Waktu, biaya dsb.
Beberapa contoh requirement :
a. Sistem harus menyediakan keamanan log-on pada OS level dan
level aplikasi
b. Record karyawan hanya dapat ditambah, diubah dan dihapus oleh
bagian HRD
c. Sistem harus dapat mendukung dua puluh lima users yang online
secara simultan
d. Waktu respon tidak lebih dari empat detik
e. Sistem harus user-friendly terhadap semua jenis user
f. Laporan transaksi harus selesai dibuat setiap hari pada pukul 22.00.
Untuk dapat melakukan analisis kebutuhan dengan benar perlu memilih
metode pengumpulan data yang tepat. Metode tersebut adalah
1. Interview
2. Questionnaires
3. Observation
4. Sampling document
1. Interview
a. Bagaimana metode ini digunakan
i. Lakukan pemilihan interviewees
ii. Membuat perjanjian terhadap potential interviewee
iii. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
iv. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan
merekamnya
14/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
b. Keuntungan metode
i. Pewawancara dapat mengukur respon melalui
pertanyaan dan menyesuaikannnya secara situasi yang
terjadi
ii. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti
“mengapa anda berpikir hal ini bisa terjadi ?”
iii. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi
iv. Memunculkan respon yang tinggi sejak penyusunan
pertemuan.
c. Kerugian metode
i. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
ii. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari
pewawancara
iii. Sulit membandingkan laporan wawancara karena
subyektifitas alamiah
d. Kapan metode tersebut baik digunakan
i. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel
kunci
ii. Tes kredibilitas dari interviewees
iii. Mencari interviewee yang unsureness atau
contradictions
iv. Memantapkan kredibilitas team
2. Questionnaires
a. Bagaimana metode itu digunakan
i. Mendesain dengan menggunakan standar kuesioner
ii. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end users
iii. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
b. Keuntungan metode
i. Murah dan cepat daripada interview
15/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ii. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya
satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner
untuk end user yang terpilih
iii. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan
kuesioner
iv. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua
end user
c. Kerugian metode
i. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi
end user
ii. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat
menampakkan pribadi end user.
iii. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan
yang kuat untuk mengembalikan kuesioner
iv. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end user
secara spesifik
d. Kapan metode tersebut dapat digunakan
i. Pertanyaannya sederahana, dan tidak memiliki arti
mendua
ii. Membutuhkan wawasan yang luas dari end user
iii. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya
3. Observation
a. Bagaimana metode itu digunakan
i. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi
pengamatan
ii. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan ,
termasuk volume dan pengolahan lembar kerja
b. Keuntungan metode
i. Mendapatkan fakta records daripada pendapat
(opinion)
ii. Tidak membutuhkan kontruksi pertanyaan
16/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
iii. Tidak menggangu atau menyembunyikan sesuatu (end
users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati)
iv. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end
users
c. Kerugian metode
i. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-
user merasa diamati)
ii. Dalam jangka panjang, fakta yang diiperoleh dalam satu
observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam
kondisi harian atau mingguan
iii. Membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus dari
analis
d. Kapan metode tersebut baik digunakan
i. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu,
volume dan sebagainya
ii. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian
yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat).
4. Document Analysis
a. Arahan (conduct) analisis
i. Hubungan dengan pemakai akhir (end-user)
ii. Menganalisa record, forms dan laporan
iii. Pengamatan proses
iv. Menganalisa metode yang digunakan
v. Permasalahan dalam pengumpulan data
b. Kebutuhan pemakai
i. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya
ii. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)
iii. Kebutuhan pelatihan
c. Pengaruh Sistem Baru
i. Kendala sistem
17/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ii. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi
dan faktor eksternal
iii. Realistik sistem
d. Dokumentasi
i. Functional & Non-functional Requirement
ii. Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner,
interview)
IV. Tugas
Lakukan analisis kebutuhan baik fungsional maupun non-fungsional untuk
sistem informasi yang akan anda kembangkan. Anda dapat menggunakan
analisis PIECES yang telah anda lakukan pada taha sebelumnya. Dan pilihlah
metode pengumpulan data yang paling tepat untuk persoalan yang anda
hadapi.
18/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PEMODELAN DATA
I. Tujuan Instruksional Umum
a) Mahasiswa memahami pentingnya melakukan pemodelan
data dalam pengembangan sistem informasi.
b) Mahasiswa mampu merancang model data yang benar dan
normal.
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang entitas, atribut dan
relationship.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kendala
kardinalitas.
c. Mahasiswa memahami jenis-jenis relationship.
d. Mahasiswa memahami tentang normalisasi.
e. Mahasiswa mampu dan dapat melakukan pemodelan data
dengan menyertakan kendala kardinalitas dan dapat
menjelaskan hubungan antara entitas.
f. Mahasiswa mampu melakukan normalisasi data.
III. Teori
Pemodelan data adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan serta
mendokumentasikan data sistem. Alat yang paling umum dipakai dalam
pemodelan data adalah Diagram E-R (Entitas Relationship Diagram).
Diagram Entitas-Relationship memiliki beberapa komponen E-R diagram
adalah :
- Persegi panjang (rectangles) : merepresentasikan entitas sets
- Elip (ellipses) : merepresentasikan atribut entitas
- Wajik(diamonds) : merepresentasikan relationship sets
19/37
MODUL 3
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Lines (garis) : merepresentasikan hubungan atribut ke entitas sets & entitas
sets ke relationship sets.
Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu : entitas sets,
relationship sets, & attributes.
a. Entitas Sets
Sebuah entitas adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) di dunia
nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entitas sets adalah
sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama. Kesamaan tipe ini dapat
dilihat dari atribut/property yang dimiliki oleh setiap entitas. Misal kumpulan
orang yang menyimpan uang pada suatu bank dapat didefinisikan sebagai entitas
set nasabah. Adapun beberapa tipe entitas :
a. Entitas Kuat yaitu entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung
pada keberadaan entitas lain
b. Entitas Lemah/Weak Entitas yaitu entitas yang keberadaannya bergantung
pada keberadaan entitas lain.
c. Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi,bisa
terjadi jika :
i. Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke banyak
ii. Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki makna
mandiri bagi pengguna.
b. Relationship Sets
Relationship adalah hubungan diantara beberapa entitas. Misal relasi yang
menghubungkan antar Toni dengan rek. 142-099999. Relasi ini menunjukkan
bahwa Toni adalah nasabah yang mempunyai nomor rekening 142-099999.
Relationship set adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama.
c. Atribut
Atribut adalah property deskriptif yang dimiliki oleh setiap himpunan entitas.
Jenis-jenis atribut :
i. Atribut key : digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas secara unik.
ii. Atribut tunggal : memiliki nilai tunggal.
20/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
iii. Atribut multivalue : memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant
entitas.
iv. Atribut composite : dapat didekomposisi menjadi beberapa atribut lain.
v. Atribut derivative : dihasilkan dari atribut yang lain.
d. Kunci Relasi (Relation Keys)
Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik
didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri dari satu atau lebih atribut-atribut relasi.
Atribut-atribut dalam kunci relasi harus memiliki sifat sebagai berikut :
a. untuk satu nilai hanya mengindentifikasikan satu baris dalam satu relasi
b. tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi
c. tidak dapat bernilai null
e. Foreign Key(FK)
Term Foreign Key juga banyak digunakan dalam perancangan. Sebuah FK
adalah sekumpulan atribut dalam suatu relasi (misal A) sedemikian sehingga
kumpulan atribut ini bukan kunci relasi A tetapi merupakan kunci dari relasi lain.
f. Kardinalitas Pemetaan
Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukkan jumlah entitas
yang dapat dihubungkan ke satu entitas lain dengan suatu relationship sets.
Kardinalitas pemetaan meliputi :
1. Hubungan satu ke satu (one to one).
Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entitas
dalam.
Contoh :
Gambar 4. One to One
2. Hubungan satu ke banyak (one to many)
Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam B.
Satu
entitas dalam B dihubungkan dengan maksimum satu entitas dalam A.
Contoh:
21/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 5. One to many
3. Hubungan banyak ke satu (many to one)
Yaitu satu entitas dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entitas dalam
B. Satu entitas dalam B dapat dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam A.
4. Hubungan banyak k banyak (many to many).
Satu entitas dalam A dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam B, & satu
entitas dalam B dihubungkan dengan sejumlah entitas dalam A.
contoh:
Gambar 6. Many to many
Langkah-langkah membuat ER Diagram
1) Tentukan entitas-entitas yang diperlukan
2) Tentukan relationship antar entitas-entitas
3) Tentukan cardinality ratio dan participation constraint
4) Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entitas
5) Tentukan key di antara atribut-atribut
6) Hindari penamaan entitas, relationship dan atribut yang sama
22/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 7. Contoh penerapan kendala kardinalitas pada ERD
g. Normalisasi
Adalah proses yang berkaitan dengan model data hubungan untuk
mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang
tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data
dalam bentuk normal (normal form).
Ada beberapa bentuk normal,yaitu:
Bentuk Normal 1 (First Normal Form / 1NF).
Bentuk Normal 2 (Second Normal Form / 2NF).
Bentuk Normal 3 (Third Normal Form / 3NF).
Bentuk Normal 4 (Fourth Normal Form / 4NF).
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF).
Kegunaan Normalisasi
Meminimasi pengulangan informasi.
Memudahkan identifikasi entitas / objek.
Bentuk Normal ke-1 (1NF)
Syarat:
1. Tidak ada set atribut berulang atau bernilai ganda.
2. Telah ditentukan primary key untuk tabel atau relasi.
3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
4. Tiap atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenaarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
Bentuk Normal ke-2 (2NF)
Syarat :
1. Bentuk telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
2. Atribut bukan kunci (non key attribute) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya pada primary key.
Bentuk Normal ke-3 (3NF)
Syarat:
23/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1. Bentuk data telah memenuhi bentuk normal kedua.
2. Atribut bukan kunci (non key attribute) tidak boleh memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh
atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan
fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Contoh Normalisasi :
Tabel 1. Data belum memenuhi Normal ke-satu (1NF).
nama_mahasis
wa NIM
tgl_lah
ir
kd_mak
ul Kuliah sks Nilai Bobot
wahyu 72654 170685 tek-556 statistik 2 A 4
danang 72655 20589 tin-694 fisika 2 A 3
surti 72655 210390 tin-658
matemati
ka 3 B 4
jani 72575 210390 sae-100 Stokastik 3 C 4
agus 72564 130788 tek-201 biologi 3 C 3
Tabel 2. Data yang sudah memenuhi 1NF.
nama_mahasis
wa NIM
tgl_lah
ir
kd_mak
ul Kuliah sks Nilai Bobot
wahyu 72654 170685 tek-556 statistik 2 A 4
danang 72655 20589 tin-694 fisika 2 A 3
surti 72655 210390 tin-658
matemati
ka 3 B 4
jani 72575 210390 sae-100 Stokastik 3 C 4
agus 72564 130788 tek-201 biologi 3 C 3
24/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tabel diatas sudah memenuhi bentuk 1NF akan tetapi belum memenuhi 2NF,
sehingga perlu dilakukan proses 2NF yaitu dengan memecah tabel tersebut
menjadi tiga tabel yaitu:
Tabel 3. Tabel memenuhi 2NF (1)
nama_mahasis
wa NIM
tgl_lahi
r
wahyu 72654 170685
danang 72655 20589
surti 72655 210390
jani 72575 210390
agus 72564 130788
Tabel 3 diatas adalah hasil pemecahan dari tabel 2. tabel ini memenuhi kondisi
2NF dmana atribut non-key sudah bergantung pada atribut key. Kondisi sama juga
pada tabel 4 dan tabel 5.
Tabel 4. Tabel data yang memenuhi 2NF (2)
kd_mak
ul Kuliah sks
tek-556 statistik 2
tin-694 fisika 2
tin-658
matemati
ka 3
sae-100 Stokastik 3
tek-201 biologi 3
Tabel 5. Table data yang memenuhi 2NF (3)
NIM kd_maku Nilai Bobot
25/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
l
72654 tek-556 A 4
72655 tin-694 A 3
72655 tin-658 B 4
72575 sae-100 C 4
72564 tek-201 C 3
Tabel 5 telah memenuhi kondisi 2NF namun belum memenuh criteria 3NF,
karena atribut non-key Nilai dan Bobot masih memilki ketergantungan fungsional,
sehingga perlu dilakukan normalisasi lebih lanjut. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 6 dan tabel 7.
Tabel 6. Tabel data belum memenuhi Normal ke-tiga (3NF)
NIM
kd_maku
l Nilai Bobot
72654 tek-556 A 4
72655 tin-694 A 3
72655 tin-658 B 4
72575 sae-100 C 4
72564 tek-201 C 3
Tabel 7. Tabel data memenuhi 3NF (1)
Nilai Bobot
A 4
A 3
B 4
C 4
C 3
Tabel 8. Tabel data memenuhi 3NF (2)
NIM kd_mak Nilai
26/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ul
72654 tek-556 A
72655 tin-694 A
72655 tin-658 B
72575 sae-100 C
72564 tek-201 C
IV. Tugas!!
Rancanglah pemodelan data untuk sistem informasi yang anda sedang
kembangkan. Lalu lakukan normalisasi pada tabel yang anda hasilkan.
27/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
MODEL PROSES
I. Tujuan Instruksional Umum
a. Mahasiswa memahami pentingnya melakukan
pemodelan proses pengembangan sistem informasi
b. Mahasiswa mampu merancang model proses dengan
benar
II. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa memahami konsep DFD dan dapat
menjelaskan tentang komponen-komponennya
b. Mahasiswa mampu membedakan dan menotasikan
komponen DFD dengan benar
c. Mahasiswa mampu melakukan pemodelan proses
dengan konsisten
III. Teori
Salah satu aktifitas yang dilakukan dalam tahapan logical design adalah
melakukan pemodelan proses. Alat yang paling umum dipakai dalam
memodelkan proses adalah data flow diagram (DFD) yaitu diagram yang
digunakan untuk menganalisa sistem yang menggunakan notasi / symbol untuk
membantu komunikasi antara analis sistem dengan user, dengan tujuan untuk
28/37
Modul 4
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
membantu mempermudah pemahaman suatu sistem pada semua tingkat
komplekitasnya. (Whitten, 2004)
Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang berjalan atau sistem baru yang digambarkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik. Dimana data tersebut mengalir atau data
tersebut disimpan. DFD merupakan alat analisis terstruktur yang baik secara
popular, karena dapat menggambarkan arus data pada suatu sistem secara
terstruktur dan jelas.
Penggambaran data flow diagram terdiri dari beberapa level yang sangat
tergantung pada proses yang sedang dianalisis. Semakin rinci proses dari sistem
informasi yang akan dibuat akan panjang level yang perlu digambarkan. DFD
yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem disebut DFD level 0, atau
lebih dikenal dengan istilah Context diagram. Ciri utamanya adalah hanya
terdapat satu proses. Context diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting
sistem, yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator)
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem
dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh
sistem. Hal ini berarti pembuatan symbol data storage dalam CD
dibenarkan, dengan syarat symbol tersebut merupakan bagian dari dunia
diluar sistem.
5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
29/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bagian Penjualan
Manajer Keuangan Bank
Pengarang
Sistem Pembayaran
Royalti
Daftar Rencana Pembayaran
Persetujuan
Laporan Penjualan
Transfer
Bukti Transfer
Surat Pemberitahuan
Gambar 8. Contoh Diagram Konteks atau DFD level 0
Gambar 9 Contoh DFD level 1
30/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Gambar 10. Contoh DFD level 2
Simbol Yang Digunakan Pada DFD
Simbol-simbol yang digunakan pada Data Flow Diagram
1. External entity/Terminator (kesatuan luar)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang bisa
berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang dapat memberi input
atau menerima output dari luar sistem. Contoh dari kesatuan luar
tersebut antara lain seperti departemen atau divisi pada sebuah
perusahaan tetapi diluar dari sistem yang dikembangkan, dapat berupa
orang atau sekelompok orang diluar sistem, pelanggan, pemasok,
sistem informasi lain, sumber asli suatu transaksi, serta penerima akhir
laporan dari sistem.
Gambar 11. External entity
31/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2. Proses
Proses adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau
computer. Proses berfungsi untuk mengolah arus data yang masuk ke
dalam / input, kemudian dari prose situ juga menghasilkan data /
output. Suatu proses digambarkan dengan symbol lingkaran atau
empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya yang tumpul.
Gambar 12. Simbol proses dan transformasi data
Untuk proses, sebaliknya menggunakan nama yang mengacu pada
fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan objeknya.
Misalnya, proses laporan, validasi nomor telepon dan lain-lain.
Pemberian nomor proses adalah untuk memperjelas sistematika,
sehingga tidak menjadi masalah urutan nomor prosesnya. Penomoran
ini dimaksud untuk identifikasi dan memudahkan penurunnya kepada
level yang lebih rendah. Untuk penggambaran proses sebaiknya
ukuran dan bentuk lingkarannya tetap sama, karena jika tidak sama
dapat menimbulkan kesan lingkaran yang lebih besar memproses
sesuatu yang lebih besar pula.
3. Data Store (Simpanan Data)
Simpanan data dapat berupa suatu file atau database pada sistem
computer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data, table acuan
manual atau suatu agenda/buku.
Gambar 13 Simbol simpanan
32/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
4. Data Flow (Arus Data)
Arus data pada DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini
menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses suatu sistem. Bentuk fisik arus data bias berupa
formulir atau dokumen yang ada di perusahaan, laporan dari sistem,
masukan untuk computer, komunikasi ucapan, surat-surat/memo.
Sedangkan bentuk logika arus data dari dokumen tersebut misalnya
data pesanan, data pembelian, data yang dibaca dan direkam pada
suatu file dan lain-lain. Arus data harus diberi nama yang jelas dan
mempunyai arti, dimana nama dari arus data ditulis disamping garis
panahnya.
Gambar 14 Simbol Arus Sebagai Input atau Output
Data terdiri atas dua macam, data masukan / input dan data keluaran /
output. Data masukan adalah data yang diterima sistem dari
lingkungan luar dan harus diproses dengan cara tertentu. Data keluaran
adalah data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
Penggambaran arus data dengan panah lurus atau melengkung tidak
menjadi masalah, sebaiknya jangan menggunakan kedua-keduanya
dalam satu gambar yang sama.
Aturan Membuat DFD
Beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam membuat DFD, yaitu :
1. Tidak boleh menghubungkan external entity / kesatuan luar / terminator
lainnya secara langsung.
2. Tidak boleh menghubungkan data store / simpanan dengan data store
lainnya secara langsung.
33/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
3. Tidak boleh menghubungkan data store / simpanan data dengan eksternal
entity / kesatuan secara langsung.
4. Pada setiap proses harus ada flow / arus data yang masuk dan data flow /
arus data yang keluar, demikian pula sebaliknya.
5. Tidak boleh ada proses dan arus data yang tidak memiliki nama, karena
dapat mengakibatkan arus data yang tidak berhubungan bercampur.
6. Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode Pembuatan DFD
Metode dalam pembuatan Data flow diagram
1. Mulai dari yang umum sampai yang detail (top-down analisys)
2. Jabarkan dan paparkan setiap proses sedetail mungkin.
3. Pelihara kosistensi antar proses (perhatikan jumlah masukan ke proses dan
keluar dari proses).
4. Berikan label atau nama yang bermakna
5. Menjaga konsistensi dengan model lain seperti state of purpose, entity
relationship diagram, data dictionory dan process pecification
Konsep Arus Data
a. Packet of data (paket data)
Bila dua data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama,
maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal
b. Diverging Arus Data (Arus data menyebar)
Arus data yang menyebar menunjukan tembusan dari arus data yang sama
dari sumber sama ke tujuan berbeda.
34/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
c. Convergen Data Flow (Arus data Mengumpul)
Arus data yang mengumpul, yaitu arus data yang berbeda dan sumber
yang berbeda mengumpul ke tujuan yang sama
IV. TUGAS
Rancanglah pemodelan proses untuk sistem informasi yang sedang anda
kembangkan dengan menggunakan DFD.
35/37
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PERANCANGAN
I. Tujuan Instruksional Umum
c. Mahasiswa mampu merancang input
d. Mahasiswa mampu merancang output
e. Mahasiswa mampu merancang user interface
f. Mahasiswa mampu merancang basis data
II. Tujuan Instruksional Khusus
d. Mahasiswa merancang form – form input
e. Mahasiswa merancang form – form output
f. Mahasiswa merancang tabel – tabel data
g. Mahasiswa merancang tampilan user interface
III. Teori
Tujuan tahap desain ini adalah pertama mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kedua, untuk memenuhi kebutuhan
pemakai sistem mengenai gambaran yang jelas dari rancangan sistem yang akan
dibuat serta diimplementasikan.
Tahapan perancangan dapat dibagi menjadi dua, yaitu perancangan secara
umum dan perancangan secara detail. Hal – hal penting yang perlu diperhatikan
pada tahap perancangan adalah :
Integrasi
Sistem interface
Tantangan – tantangan persaingan
Kualitas dan kegunaan informasi
Kebutuhan sistem
Kebutuhan pengolahan data
Faktor – faktor organisasi
Faktor – faktor manusia
36/37
Modul 5
Modul Basis Data dan Analisa Perancangan Sistem Informasi2010
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kebutuhan biaya efektifitas
Kebutuhan – kebutuhan kelayakan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan antara lain :
Merancang input design
Input design adalah rancangan bentuk – bentuk masukan didokumen
dan dilayar ke sistem informasi. Input design pada umumnya
berbentuk formulir atau dokumentasi input.
Merancang desain output
Output design adalah rancangan bentuk – bentuk masukan laporan
sistem dan dokumennya. Output design pada umumnya berbentuk
form output.
Merancang user interface
Rancangan interface atau tampilan sistem dilakukan dengan
menggunakan prinsip – prinsip user interface. Hasil rancangan user
interface adalah yang terlihat pada layar monitor.
Merancang basis data
Rancangan basis data berupa tabel – tabel yang dibutuhkan sesuai
dengan data modeling (ER – Diagram)
IV. TUGAS
Lakukanlah perancangan input, output, database dan user interface untuk
sistem informasi yang sedang anda kembangkan.
37/37