modul dasar kesehatan masyarakat

30
MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT OLEH LIA ROSA VERONIKA, M.K.M.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT OLEH LIA ROSA VERONIKA, M.K.M.

Page 2: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa atas segala rahmatNYA

sehingga karya tulis ini dapat tersususn sehingga selesai. Tidak lupa saya

juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah

berkonribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun

pikiranya. Modul ini saya buat dalam rangka memenugi salah satu rangka

tugas sya sebagai dosen di Universitas Sari Mutiara Indonesia pada mata

kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Modul mata kuliah ini berisi uraian singkat tentang konsep dasar dan

ruang lingkup kesehatan masyarakatserta penjelasanya.Dan harapan saya

semoga buku ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca.Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah

isi karya tulis agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya

yakin masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini.Oleh karena itusaya

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kessempurnaan buku ini.

Page 3: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I SEJARAH ILMU KESEAHATAN MASYARAKAT .................. 1

BAB 1I PRINSIP DAN TEORI KESEHATAN MASYARAKAT .......... 4

2.1. Defenisi Kesehatan Masyarakat .......................................................... 4

2.2. Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat ...................................... 5

2.3. Prinsip Kesehatan Masyarakat ............................................................ 5

BAB III INSTRUMEN KESEHATAN MASYARAKAT ....................... 7

BAB IVPENCEGAHAN PENYAKIT, KECACATAN DAN

KEMATIAN ................................................................................................. 8

4.1. Tingkat-Tingkat Uasaha Pencegahan .................................................. 8

BAB V PROMOSI KESEHATAN, INTSTITUSI PELANYANAN

KESEHATAN DAN SISTEM PELANYANAN KESEHATAN ........... 10

5.1. Profesi Kesehatan .............................................................................. 10

5.2. Institusi Pelayanan Kesehatan ........................................................... 10

5.3. Sistem pelayanan kesehatan .............................................................. 16

BAB VI INSTITUSI DAN SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT

...................................................................................................................... 19

BAB VII FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

MASYARAKAT ........................................................................................ 20

Page 4: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

iii

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 25

Page 5: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

iv

VISI DAN MISI PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

VISI

Menjadi program studi kesehatan masyarakat yang unggul,

berkarakter, dan berdaya saing global khususnya di bidang kesehatan

lingkungan tahun 2038

MISI

1. Melaksanakan pendidikan yang efektif, efisien, dalam kesehatan

masyarakat khususnya kesehatan lingkungan sesuai dengan SN

Dikti dan KKNI level 6 (enam)

2. Melaksanakan kegiatan penilitian dalam rangka memberikan

solusi dalam berbagai persoalan kesehatan masyarakat khususnya

kesehatan lingkungan

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara

provisional untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat

yang mendukung pencapaian program pemerintah dalam bidang

kesehatan khususnya kesehatan lingkungan.

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah

maupun swasta institusi, asosiasi profesi dalam dan luar negeri

dalam rangka pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Page 6: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

1

BAB I

SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh

metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos

Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang

tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa

yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati

penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur

tertentu (surgical procedure) dengan baik.

Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai

isterinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan.Beda antara

Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah

kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit),

setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia

mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan

melalui “hidup seimbang”, menghindari makanan / minuman beracun,

makan makanan yang bergizi (baik), cukup istirahat dan melakukan

olahraga.

Apabila orang yang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan

melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya

tersebut, antara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan

makanan yang baik daripada dengan pengobatan / pembedahan.

Dari cerita mitos Yunani, Asclepius dan Higeia tersebut, akhirnya

muncul 2 aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah

kesehatan.Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu terjadinya

penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya disebut pendekatan kuratif

(pengobatan).Kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi,

psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit

baik fisik, psikis, mental maupun sosial.

Page 7: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

2

Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia,

cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan

kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit.Kedalam kelompok ini

termasuk para petugas kesehatan masyarakat lulusan-lulusan sekolah atau

institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.Dalam perkembangan

selanjutnya maka seolah-olah timbul garis pemisah antara kedua kelompok

profesi, yakni pelayanan kesehatan kuratif (curative health care) dan

pelayanan pencegahan atau preventif (preventive health care). Kedua

kelompok ini dapat dilihat perbedaan pendekatan yang dilakukan antara lain

sebagai berikut :

Pertama, pendekatan kuratif pada umumnya dilakukan terhadap

sasaran secara individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya

hanya sekali saja.Jarak antara petugas kesehatan (dokter, drg, dan

sebagainya) dengan pasien atau sasaran cenderung jauh.Sedangkan

pendekatan preventif, sasaran atau pasien adalah masyarakat (bukan

perorangan) masalah-masalah yang ditangani pada umumnya juga masalah-

masalah yang menjadi masalah masyarakat, bukan masalah

individu.Hubungan antara petugas kesehatan dengan masyarakat (sasaran)

lebih bersifat kemitraan tidak seperti antara dokter-pasien.

Kedua, pendekatan kuratif cenderung bersifat reaktif, artinya

kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah datang.Seperti

misalnya dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas atau tempat

praktek.Kalau tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah, maka

selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya

penyakit.Sedangkan kelompok preventif lebih mengutamakan pendekatan

proaktif, artinya tidak menunggu adanya masalah tetapi mencari masalah.

Petugas kesehatan masyarakat tidak hanya menunggu pasien datang di

kantor atau di tempat praktek mereka, tetapi harus turun ke masyarakat

mencari dan mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, dan

melakukan tindakan.

Ketiga, pendekatan kuratif cenderung melihat dan menangani klien

atau pasien lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat

Page 8: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

3

secara parsial, padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan

sosial, yang terlihat antara aspek satu dengan yang lainnya.

Sedangkan pendekatan preventif melihat klien sebagai makhluk

yang utuh, dengan pendekatan yang holistik.Terjadinya penyakit tidak

semata-mata karena terganggunya sistem biologi individual tetapi dalam

konteks yang luas, aspek biologis, psikologis dan sosial.Dengan demikian

pendekatannya pun tidak individual dan parsial tetapi harus secara

menyeluruh atau holistik.

Page 9: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

4

BAB 1I

PRINSIP DAN TEORI KESEHATAN MASYRAKAT

2.1. Defenisi Kesehatan Masyarakat

Menurut CEA WINSLOW kesehatan masyarakat adalah ilmu dan

seni untuk mencegah penyakit,memperpanjang masa hidup dan

meningkatkan masa hidup dengan meningkatkan derajat kesehatan melalui

usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk: perbaikan sanitasi

lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan

perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan

untuk diagnosis dini dan pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk

menjamin setiap orang terpenuhi kehidupan yang layak dalam memelihara

kesehatannya (Umar, 2013)

Tujuan kesehatan masyarakat menurut WHO adalah melindungi dan

meningkatkan kesehatan penduduk dengan menggunakan tiga cara utama

yakni:

a. Melindungi pendududuk dari ancaman kesehatan (helath protection)

b. Pencegahan kejadian penyakit (disease prevention)

c. Peningkatan derajat kesehatan penduduk (helath promotion

Ketiga hal tersebut dalam pelaksanaanya menjadi beragam fungsi:

a. Survailance dan penilaian status kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat

b. Identifikasi (penilaian investigasi dan prediksi) masalah

kesehatan anacaman pada masyarakat.

c. Proteksi kesehatan termasuk didalamnya keselamatan dan

penerapan peraturan perundangan.

d. Kesiapsiagaan dan manajemen bencana serta kedaruratan.

e. Pencegahan penyakit dengan penerapan pencegahan primer dan

pencegahan sekunder

f. Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan

g. Inisiasi dan dukungan serta penyelenggaraan penelitian

kesehatan.

h. Evaluasi kualitas dan efektivitas pelayanan kesehatan

Page 10: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

5

i. Kapasitas staf kesehatan masyarakat

j. Inisiasi pengembangan dan perencanaan kebijakan kesehatan

(Umar, 2013).

2.2. Ruang Lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau pilar

utama ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut

a. Epidemiologi

b. Biostatistik/ statistic kesehatan

c. Kesehatan lingkungan

d. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku

e. Gizi masyarakat

f. Kesehatan kerja(Alamsyah Dedi, 2013).

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai

penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut

a. Pemberantasan penyakit , baik menular maupun tidak menular

b. Perbaikan sanitasi lingkungan

c. Perbaikan lingkungan pemukiman

d. Pemberantasan vector

e. Pendidikan( penyuluhan) kesehatan masyarakat

f. Pelayanan kesehatan ibu dan anak

g. Pembimbingan gizi masyarakat

h. Pengawasan sanitasi tempat- tempat umum

i. Pengawasan obat dan minuman

j. Pembinaan peran serta masyarakat (Alamsyah Dedi, 2013).

2.3. Prinsip Kesehatan Masyarakat

Prinsip- prinsip IKM secara garis besarnya ada enam yang perlu

diketahui yaitu

1. IKM lebih menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat

promotif dan preventive daripada kuratif. Hal ini dapat dipahami

karena pendekatan kuratif lebih ditekankan untuk tenaga medis dan

paramadis (dokter/drg dan perawat/bidan)

Page 11: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

6

2. IKM menekankan pada masyarakat atau kumpulan orang, baik yang

sehat maupun sakit atau yang bermasalah daripada kumpulan

individu (perorangan) yang sakit aja

3. Dalam IKM faktor lingkungan di anggap memegang peran yang

sangat penting. Hal ini mengingatkan bahwa adanya suatu masalah

kesehatan atau penyakit yang ada di masyarakat tidak hanya di lihat

dari faktor dari dalam saja akan tetapi faktor dari luar

4. IKM melihant uapaya- upaya masyarakat yang terorganisasikan .

pada prinsip nya, pengorganisasian masyarakat itu mempunyai

orientasi kepada sesuatu kegiatan-kegiatan tertentu untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

5. IKM menganggap masyarakat baik sebagai objek dan sekaligus

subjek upaya kesehatan. Hal ini diartikan bahwa walaupun

masyarakat sebagai objek dalam melaksanakan program kesehatan

masyarakat, akan tetapi masyarakat juga harus sebagai subjek yang

berpartisipasi aktif dalam mendukung segala upaya yang bertujuan

menciptakan kesehatan masyarakat tanpa adanya dukungan dari

masyarakat, maka program kesehatan masyarakat tidak akan

terlaksana dengan baik

6. IKM melihat masalah kesehatan sebagi masalah yang multi sektoral

yang kait mengait dengan permasalahan lainya (non kesehatan). Hal

ini dimungkinkan karena segala hal yang berhubungan dengan

masalah kesehatan selalu bersinggungan dengan sector lainya.

Mislanya masalah balita gizi buruk, tidak hanya sebagai masalah di

sector kesehatan saja akan tetapi menjadi masalah din sector

pertanian sebagai penyedia pangan dan sector ekonomi sebagai

pengambil kebijakan dalam masalah penanggulangan masalah

ekonomi masyarakat ( kemiskinan)(Adnani Hariza, 2017).

Page 12: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

7

BAB III

INTRUMEN KESEHATAN MASYARAKAT

Peran kebijakan kesehatan masyarakat amat penting, karena terdapat

beberapa aspek yang diperhitungkan. Aspek tersebut terdiri atas:

1. Sektor kesehatan merupakan bagian penting di dalam perekonomian

di berbagai belahan negara di dunia.

2. Kesehatan bisa dipengaruhi oleh beberapa keputusan yang tidak ada

kaitannya dengan pelayanan kesehatan, seperti kemiskinan, polusi

udara, dan lain sebagainya.

3. Memberikan arahan dalam pemilihan teknologi kesehatan.

Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan masyarakat terdiri atas

program kesehatan, visi, misi, dan strategi kesehatan.

Masing-masing program memiliki peran untuk mewujudkan

masyarakat yang sehat. Kebijakan pemerintah tentang kesehatan, antara

lain:

1. Pemantapan kerja sama lintas sektor,

2. Peningkatan perilaku

3. Kemandirian masyarakat

4. Kemitraan swasta

5. Peningkatan kesehatan lingkungan,

6. Peningkatan sumber daya kesehatan

7. Peningkatan upaya kesehatan,

8. Peningkatan kebijakan dan manajemen masyarakat terhadap

penggunaan obat, makanan, dan alat kesehatan yang ilegal.

9. Peningkatan IPTEK kesehatan.

Page 13: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

8

BAB IV

PENCEGAHAN PENYAKIT, KECACATAN DAN KEMATIAN

4.1. Tingkat-Tingkat Uasaha Pencegahan

Leavell dan clark dalam bukunya ‘preventive medicine for the

doctor in his community’ membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5

tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa

sakit.

Usaha pencegahan itu adalah:

a. Mempertinggi nilai kesehatan

b. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit

(specific protection).

c. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta

mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (early diagnosis and

prompt treatment)

d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan

kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (disability

limitation)

e. Rehabilitasi ( rehabilitation)(Entjang Idan, 1974).

Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah

kesehatan termasuk penyakit dikenal tiga tahap pencegahan yaitu:

1. pencegahan primer , dilakukan pada masa individu belum menderita

sakit, upaya yang dilakukan ialah:

a) Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.

b) Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk

mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya

melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk

mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk

menanggulangi stress dan lain-lain (Rivai, 2005).

2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit

Page 14: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

9

a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt

treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah:

1. mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan

penyakit menular, dan

2. untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit,

menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya

komplikasi dan cacat

b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang

terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi

berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih

buruk lagi (Rivai, 2005).

3. Pencegahan tersiere.

a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita

tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat

berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial (Rivai, 2005).

Page 15: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

10

BAB V

PROFESI KESEHATAN, INSTITUSI PELAYANAN

KESEHATAN, DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

5.1. Profesi Kesehatan

Profesi Kesehatan masyarakat secara pemahaman dapat diartikan

sebagai "kemampuan" yang diberikan kepada seseorang yang telah

menempuh pendidikan akademik formal di Institusi pendidikan kesehatan

masyarakat (agent of truth), kemudian menempuh pendidikan keprofesian

(agent of change) sebagai tambahan keahlian sesuai dengan kompetensi dan

minat nya berkarier di masyarakat dan teregistrasi sebagai tenaga

keprofesian kesehatan masyarakat di Indonesia oleh lembaga otoritas

keprofesian (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI) serta institusi resmi

pemerintah lintas kementrian/departemen dan hukum, Secara terapan.

profesi kesehatan masyarakat merupakan salah satu penyedia jasa

pelayanan publik dibidang kesehatan masyarakat (preventif, promotif,

capacity and caracter building dan pengembangan usaha jasa pelayanan

public dibidang health care dan konsultan kesehatan masyarakat), yang erat

kaitannya memenuhi kebutuhan sektor eksekutif, legislatif dan yudikatif

(pemerintah), swasta, dan pendidikan. secara nilai, sangat erat kaitannya

dengan upaya penciptaan kondisi kesejahteraan masyarakat, dan

kemanusiaan yang universal.

5.2. Institusi Pelayanan Kesehatan

1) Rumah Sakit

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang

rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit merupakan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang melayani masyarakat

dengan sebaik-baiknya.Pemahaman mendalam mengenai Rumah

Sakit diperlukan untuk mengenal jenis- jenisnya. Rumah sakit

Page 16: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

11

dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya

memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh

kepada pasien. Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan

tipe rumah sakit yang di Indonesia terdiri dari rumah sakit umum

dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d dan e. berbentuk badan dan

sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah sakit

dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit

yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui keputusan

dirjen medik. Adapun jenis-jenis rumah sakit di Indonesia dibagi-

bagi menurut kategori,diantaranya sebagai berikut :

a) Berdasarkan kepemilikan Berdasarkan kepemilikannya Rumah

Sakit terdiri atas dua yaitu:

1. Rumah Sakit Pemerintah sifatnya tidak mencari keuntungan,

yang dikelola oleh Departemen Kesehatan, Departemen Dalam

Negeri, TNI dan BUMN

2. Rumah Sakit Swasta, yang dimiliki dan dikelola oleh sebuah

yayasan, baik yang sifatnya tidak mencari keuntungan (non

profit) maupun yang memang mencari keuntungan (profit).

b) Berdasarkan Layanannya

Berdasarkan sifat layanannya rumah sakit dibagi dua yaitu

sebagai berikut:

Rumah Sakit Umum Untuk Rumah Sakit Pemerintah,

digolongkan menjadi 5 tingkatan, sebagai berikut:

1. Rumah Sakit Umum tipe A, rumah sakit umum yang

memberikan layanan medis spesialistik dan subspesialistik

yang luas.

2. Rumah Sakit Umum tipe B, rumah sakit umum yang

memberikan layanan medis spesialistik dan subspesialistik

yang terbatas.

3. Rumah Sakit Umum tipe C : Mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayan medik spesialistik sekurang-kurangnya

spesialistik 4 dasar kelengkapan

Page 17: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

12

4. Rumah Sakit Umum tipe D : Memepunyai fasilitas dan

kemempuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar

5. Rumah Sakit Umum tipe E : Rumah sakit khusus yang

menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran

saja.

2) Puskesmas

Berikut ini beberapa pengertian Puskesmas:

a. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen

Kesehatan RI, 2004).

b. Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang

juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Dengan perkataan lain puskesmas mempunyai wewenang dan

tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam

wilayah kerjanya (Departemen Kesehatan RI, 1991)

c. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertangungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu

(Departemen Kesehatan RI, 2006).

d. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.

Puskesmas berfungsi sebagai : Pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, Pusat pemberdayaan keluarga dan

masyarakat, Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

3) Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan

yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu

Page 18: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

13

memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah

yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang

disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.

Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) Menurut Kondisi adalah

informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) yang

dimiliki oleh Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut

kondisi fisik bangunannya.

Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan

masyarakat, puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam

jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan Puskesmas

di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakanbagian

integral dari puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih

kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di Kabupaten

masalah keterbatasan penduduk miskin untuk menjangkau

pelayanan kesehataan juga sangat terasa.Dengan berbagai

hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu

menjadi pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena merupakan

satu-satunya pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau oleh

masyarakat. Namun kenyataannya pemanfaatan pustu masih sangat

rendah. Fungsi puskesmas dan Pustu Apabila dilihat dari fungsinya

Puskesmas dan Pustu memiliki tiga fungsi yaitu :

a. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh

masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga

berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak

kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di

wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya

yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan

Page 19: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

14

kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan

b. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat Puskesmas selalu

berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga

dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,

kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masrakat

untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan

kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta

ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan

program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan

masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi

dan situasi, khusunya social budaya masyarakat setempat.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas

bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

1. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan

perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private

goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan

pemulihan kesehtan perorangan, tanpa mengabaikan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas

tertentu ditambah dengan rawat inap.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan

masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public

goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan

kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi

kesehatan, pemberatasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga

Page 20: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

15

berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program

kesehatan masyarakat lainnya.

4) Posyandu

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang di manfaatkan

untuk memperoleh pelayanan dan sebagai sumber informai untuk

meningkatkan pengetahuanmasyarakat. Melalui posyandu

masyarakat dapat melakukan pemantauan pertumbuhan balita

dengan menggunakan KMS serta dapat memperoleh informasi

tentang berbagai prilaku hidup bersih dan sehat, ( Journal pangan

dan Gizi, 2007). Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat

terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan

keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut asyarakat

dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang

sama (Depkes RI, 1990). Posyandu adalah suatu wadah komunikasi

alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari keluarga

berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat

dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas

kesehatan dan keluarga berencana. Tujuan penyelenggara posyandu

:

a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (

ibu hamil, melahirkan dan nifas) Membudayakan NKKBS.

b. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB berta kegiatan

lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat

sejahtera.

c. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,

gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga

sejahtera

5) Poskesdes

Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau

menyediakan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa.Poskesdes

Page 21: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

16

dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar

bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan

pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan

pemerintah.Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif

dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan

dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela. Tujuan poskesdes

antara lain:

a. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan

kesehatan di wilayah desanya

b. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan

c. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam

rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat

terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang

berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta

factor- factor resikonya

d. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di

bidang kesehatan

e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan

oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan

5.3. Sistem pelayanan kesehatan

Pelayanan Kesehatan Yang di maksud dengan pelayanan kesehatan

adalah sebuah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-

sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun

masyarakat.Demikian pengertian pelayanan kesehatanmenurut Lovey dan

Loomba.

Page 22: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

17

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan

dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna

mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu

tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu

dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi-

tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam

UUD 45. Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan

yang ada dalam negara kita ini.

Dalam pelayanan kesehatan kita juga mengenal akan tempat

pelayanan kesehatan seperti halnya Rumah Sakit dan juga Puskesmas. Yang

dimaksud dengan rumah sakit adalah sebagai suatu organisasi yang melalui

tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang

permanen menyelenggarakan pelayan kedokteran, asuhan keperawatan yg

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

pasien.Demikian pengertian rumah sakit menurut American Hospital

association.

Sedangkan Fungsi Rumah Sakit adalah menyediakan dan

menyelenggarakan :

1. Pelayanan medik.

2. Pelayanan penunjang medik.

3. Pelayanan rehabilitatif.

4. Pencegahan dan peningkatan kesehatan.

5. Sebagau tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medik.

Pelayanan kesehatan lainnya adalah apa yang disebut dengan

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat. Puskesmas adalah unit

pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab

menyelengarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.

Demikian pengertian puskesmas.Tujuan puskesmas adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yg

bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat

kesehatan yg setinggi-tingginya.Demikian tadi sahabat sedikit mengenai

Page 23: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

18

sistem pelayanan kesehatan dan semoga bisa berguna serta dapat

memberikan manfaat.

Page 24: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

19

BAB VI

INSTITUSI DAN SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT

Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang

mengatur, membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk

kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan

kesehatan, terutama sumber daya manusia, sumber daya fisik, serta

pengetahuan /teknologi. Organisasi ini termasuk universitas dan lembaga

pendidikan lain, pusat penelitian, perusahaan kontruksi, serta serangkaian

organisasi yang memproduksi teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat

dan suku cadang.

WHO mendefenisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan

yang mana mempunyai maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara

kesehatan mengingat maksud tersebut di atas, maka termasuk dalam hal ini

tidak saja pelayan kesehatan formal, tapi juga tidak formal.

Sistem kesehatan mempunyai 4 fungsi pokok yaitu: pelayanan

kesehatan, pembiayaan kesehatan, penyediaan sumber daya dan

stewardship/regulator. Fungsi- fungsi tersebut akan direpresentasikan dalam

bentuk sub sistem dalam sistem kesehatan. Di kembangkan sesuai

kebutuhan.

Page 25: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

20

BAB VII

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

MASYARAKAT

“Health is not everything but without health everything is nothing”

Slogan di atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita sehari-

hari, karena betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu

produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin

mahal menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita. Menurut

Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan

kesehatan.

1. Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan

perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang

lain.Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadisecara

evolutif dan paling sukar di deteksi .Untuk itu ,perlu dilakukan

konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau

keluarga ,faktor genetikperlu mendapat perhatian dibidang

pencegahan penyakit. Misalnya :seorang anakyang lahir dari

orangtua penderita diabetas melitus akan mempunyai resiko lebih

tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan penderita

DM.Untuk upaya pencegahan ,anak yang lahir dari penderita DM

harus diberi tahu dan selalu mewaspadaif aktor genetik yang

diwariskan orangtuanya .Olehkarenanya ,ia harus mengatur dietnya

,teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak

ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko

terjadinya DM pada dirinya.

Jadi dapat di umpamakan ,genetik adalah peluru (bullet ) tubuh

manusia adalah pistol (senjata),dan lingkungan /prilaku manusia

adalah pelatuknya (trigger). Semakin besar penduduk yang memiliki

resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan

Page 26: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

21

derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling

perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang

sebenarnya dapat dicegah munculnya.Akhir-akhir ini teknologi

kesehatan dan kedokteran semakin maju.Teknologi dan kemampuan

tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan ,dan pelayanan kesehatan

yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan

masyarakat .Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang

diimbangi dengan kelengkapan sarana /prasarana ,dan dana akan

menjamin kualitas pelayanan kesehatan .Pelayanan seperti ini akan

mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang

berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat.Misalnya

,jadwal imunisasi yang teratur da penyediaan vaksin yang cukup

sesuai dengan kebutuhan ,serta informasitentang pelayanan

imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan

cakupan imunisasi.Cakupan imunisasiyang tinggi akan menekan

angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat

terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi

ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun

Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya.

Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah

sakit-rumah sakit baru di setiap kab/kota.

3. Faktor Prilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar

pengaruhnya terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah

kesehatan i masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan

(health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta)

masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial

berkembang di masyarakat.Misalnya: Penyediaan fasilitas dan

Page 27: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

22

imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu ibu tidak datang

ke pos-pos imunisasi.Perilaku ibu ibu yang tidak memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya

pengetahuan ibu ibu tentang manfaat imunisasi dan

efeksampingnya.Pengetahuan ibu ibu akan meningkat karena adanya

penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang di berikan oleh

petugas kesehatan.

Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat

juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan

timbulnya suatu penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang

meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya

penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan

yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit,

diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan,

diabetes mellitus dan lain-lain.Perilaku/kebiasaan memcuci tangan

sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran

cerna seperti mencret-mencret lainnya.

4. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan

dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar

kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat

biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti:

gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran

pencernaan. Penyakit demam berdarah juga dipengaruhi oleh factor

lingkungan.Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat

penampungan air yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan

perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah

meningkat.

Hal ini menyebabkan penduduk si sekitar memiliki resiko

tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.Untuk menganalisis

program kesehatan dilapangan ,paradigma H.L.Blum dapat

dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah

Page 28: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

23

sesuai dengan faktor faktor yang berpengaruh pada status kesehatan

masyarakat .Analisis ke – 4 fator tersebut perlu dilakukan secara

cermat sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di

rumuskan dengan jelas .Analisis ke -4 faktor ini adalah bagian dari

analisis situasi (bagian dari fungsi perencnaan)untuk pengembangan

program kesehatan di suatu wilayah tertentu.

Sasaran Kesehatan Masyarakat

Individu-Individu yang mempunyai masalah keperawatan dan

kesehatan ,yang dapat dilakukan di Rumah Sakit ,klinik ,puskesmas,rumah

bersalin,posyandu,kelurga binaan dan masyarakat binaan.

1. Keluarga

Keluarga binaan yang mempunyai masalah keperawatan dan

kesehatan yang tergolong dalam keluarga resiko resiko tinggi

,diantaranya adalah:

a) Anggota keluarga yang menderita penyakit menular

b) Keluarga keluarga denga kondisi sosial ekonomi dan pendidikan

yang rendah

c) Keluarga keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang

buruk

d) Keluarga keluarga dengan keadaan gizi buruk

e) Keluarga keluarga dengan jumlah keluarga yang banyak di luar

kemampuan kapasitas keluarga

f) Dan sebagainya.

2. Kelompok

Kelompok kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam

penyuluhan kesehatan masyarakat adalah:

a) Kelompok ibu hamil

b) kelompok ibu ibu yang memiliki anak balita

c) kelompok PUS dengan resiko tinggi kebidanan.

d) kelompok kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah

kesehatan diantaranya adalah :

1. Kelompok usia lanjut

Page 29: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

24

2. Kelompokwanita tuna susila

3. Kelompok anak remaja yang terlibat dalam penyalahgunan

narkotika

4. Kelompok kelompok masyarakat yang ada diberbagai institusi

pelayanan kesehatan seperti:

a. Masyarakat sekolah

b. Pekerja pekerja dalam perusahaan.

3. Masyarakat

Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan

adalah:

a) Masyarakat binaan Puskesmas

b) Masyarakat Nelayan

c) Masyarakat Pedesaaan

d) Masyarakat yang datang ke institusi pelayanan kesehatan seperti

Puskesmas , posyandu yang diberikan penyuluhan kesehatan

secara massal.

e) Masyarakat yang luas yang terkena masalah kesehatan seperti

wabah DHF, muntah berak, dsb.

Page 30: MODUL DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

25

DAFTAR PUSTAKA

Adnani Hariza. (2017). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Alamsyah Dedi, M. R. (2013). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Yogyakarta.

Entjang Idan. (1974). Ilmu Kesehatan Masyarakat. jakarta.

Rivai. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan, 1.

Umar, A. F. (2013). Teori dan Aplikasi Kesehatan Masyarakat. Jakarta.