modul ppgd masyarakat

22
Modul PPGD masyarakat Materi : Pengenalan PPGD Waktu : 30 menit Tujuan : 1. Peserta mengenal arti gawat darurat, gawat tak darurat, tidak gawat tapi darurat, serta tidak gawat dan tidak darurat disertai contoh. 2. Memahami belajar PPGD 3. Mengetahui prinsip dan tujuan pertolongan pertama Alat bantu : Spidol, kertas plano/manila, poster /gambar , solasi kertas Metode : Ceramah, diskusi Langkah-langkah : 1. Kegiatan Awal. - Menyampaikan gambaran, cerita tentang kejadian gawat darurat bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan menimpa siapa saja - Menyampaikan tujuan pengenalan PPGD 2. Kegiatan inti : - Diskusi tentang arti gawat , darurat,gawat darurat. Gawat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera mendapat pertolongan Darurat : Kondisi seadanya , tak ada persiapn sebelumnya. Gawat darurat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera di tangani dengan kondisi seadanya (baik tempat maupun alat ). Misal : Tersedak makanan, tenggelam di sungai, tertabrak motor, tersengat listrik, Kebakaran, jatuh dari pohon dll. PPGD perlu di pelajari, karena menjadi kebutuhan bagi siapa saja dan juga naluri untuk menolong harus di sertai dengan kemampuan.

Upload: masbuluk

Post on 26-Oct-2015

267 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Modul PPGD masyarakat

Materi : Pengenalan PPGDWaktu : 30 menitTujuan :

1. Peserta mengenal arti gawat darurat, gawat tak darurat, tidak gawat tapi darurat, serta tidak gawat dan tidak darurat disertai contoh.

2. Memahami belajar PPGD3. Mengetahui prinsip dan tujuan pertolongan pertama

Alat bantu : Spidol, kertas plano/manila, poster /gambar , solasi kertasMetode : Ceramah, diskusiLangkah-langkah:

1. Kegiatan Awal.- Menyampaikan gambaran, cerita tentang kejadian gawat darurat bisa

terjadi kapan saja, dimana saja, dan menimpa siapa saja- Menyampaikan tujuan pengenalan PPGD

2. Kegiatan inti : - Diskusi tentang arti gawat , darurat,gawat darurat.

Gawat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera mendapat pertolonganDarurat : Kondisi seadanya , tak ada persiapn sebelumnya.Gawat darurat : Kondisi yang mengacam jiwa dan harus segera di tangani dengan kondisi

seadanya (baik tempat maupun alat ).Misal : Tersedak makanan, tenggelam di sungai, tertabrak motor, tersengat listrik,

Kebakaran, jatuh dari pohon dll.

PPGD perlu di pelajari, karena menjadi kebutuhan bagi siapa saja dan juga naluri untuk menolong harus di sertai dengan kemampuan.

A. Tujuan pertolongan pertama : Mempertahankan hidup-mencegah kematian. Mengurangi rasa sakit yang diderita korban Mencegah komplikasi / kemungkinan yang lebih fatal. Memudahkan pertolongan selanjutnya.

B. Prinsip pertolongan : Tidak menambah jumlah korban dan keparahan korban Hanya bersifat sementara sebelum mendapatkan pertolongan medis Tidak hanya berdasar kemauan tetapi disertai pengetahuan dan kemampuan.

Penutup : Evaluasi dengan tanya jawab dan membuat rangkuman tentang arti, tujuan dan prinsip

PPGD

Kata kunci : PPGD : terjadi di mana saja,kapan saja,dan menimpa siapa saja. Arti : gawat, darurat, gawat darurat beserta contohnya Tujuan dan prinsip PPGD.

MATERI : DR.ABCWaktu : 60 menitALAT : Kertas Plano/Manila, spidol , solasi, boneka bila ada.Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, peragaan

A. Kegiatan awal Mengenalkan diri Memberikan pertanyaan, mana yang perlu di tolong lebih dahulu antara korban kanker

ganas dan mutaber Memberikan pertanyaan apa yang dilakukan bila ada korban kecelakaan dijalan raya

B. Kegiatan inti : Menjelaskan DR. ABC

a. D. Danger ( Bahaya )Jangan menolong kalau membahayakan diri sendiri atau pastikan kondisi sekitar

sudah aman.

b. R. Response ( Kesadaran )Melakukan panggilan atau tepukan untuk melihat reaksi korban, bila tidak terdapat

respon berarti korban tidak sadar.

c. A. Air way ( Jalan nafas )Pastikan bahwa tidak terdapat gangguan atau sumbatan di jalan nafas korban, kalau

ada sumbatan bebaskan terlebih dahulu.

d. B. Breathing ( Pernafasan )Pastikan korban masih bernafas dengan cara mendekatkan pipi penolong ke hidung

korban, dengar dan rasakan hembusan nafasnya, lihat gerakan dadanya, bila tidak

ada hembusan nafas segera beri nafas buatan.

Adapun cara memberikan nafas buatan yaitu dengan cara :

- Angkat dagu korban ( head till chin lift )

- Buka mulut korban dan tempelkan mulut penolong ke mulut korban dengan

rapat lalu tiupkan nafas 1 kali jeda 5 detik tiup lagi 1 kali, dipastikan sampai dada korban mengembang ketika ditiup.

e. C. Circulation ( Peredaran darah )Pastikan darah korban mengalir, dengan memeriksa nadi korban, dengan cara

menempelkan dua jari ( jari telunjuk dan tengah ) pada bagian tubuh yang

memiliki denyut nadi besar, yang terletak di beberapa tempat antara lain di leher

samping, pergelangan tangan, pangkal paha, punggung telapak kaki. hindari

menggunakan ibu jari karena denyut nadi pada ibu jari juga besar sehingga sulit

membedakan denyut nadi korban dengan penolong.

bila tidak ada denyut nadi, berikan pertolongan dengan teknik Resusitasi Jantung

Paru ( RJP )

Teknik memberikan kompresi dada :

Tentukan letak kompresi dada yaitu pada pertengahan tulang dada (sternum)

Letakkan telapak tangan pada titik kompresi lalu tindihkan telapak tangan yang lain

diatasnya, dengan posisi saling mengunci

Dengan posisi lengan lurus, berikan tekanan kurang lebih 4 – 5 cm

Lepaskan tekanan untuk memberikan kesempatan dada mengembang

Lakukan penekanan dada dan bantuan pernapasan bergantian dengan siklus : 30 kali

tekan dada dan 2 kali napas buatan ( 1 siklus)

Pengecekan ulang dilakukan tiap 5 siklus.

(Kompresi dada pada bayi) (Kompresi dada pada anak)

- Konsep DR.ABC serta pemahamanya.memberi contoh cara penanganan resusitasi

jantung paru

- Memberi penegasan yang intinya bahwa kondisi yang mengacam jiwa itu bisa

terjadi secara tiba-tiba.

C. Penutup : - Evaluasi , memberi pertanyaan ulang.

D. Kata Kunci : - Memperkenalkan DR. ABC beserta contoh riilnya

- Bila mungkin memodelkan Penanganan RJP

- Penanganan gangguan pernafasan

Sub Materi : Mengenal luka perdarahanWaktu : 30 menitTujuan : Peserta bisa memahami macam-macam luka perdarahan

A. Kegiatan awal :

- Menggali dari peserta tentang pengertian luka melalui tanya jawab

- Ada berapa macam luka.

B. Kegiatan Inti :

a. Luka Perdarahan:

Ciri-ciri :Ada darah yang keluar dari kulit atau organ tubuh yang terluka akibat

goresan, irisan, tusukan, benturan atau sebab yang lain

Jenisnya :Ada perdarahan di dalam/darah tidak keluar dari dalam tubuh yang

mengalami perdarahan organ tubuh di bagian dalam.

Perdarahan luar darah keluar dari organ tubuh.

Perdarahan luar ada 3 macam :

1. Di pembuluh nadi (darah muncrat berwarna merah segar)

2. Di pembuluh balik (darah mengalir berwarna merah tua)

3. Di pembuluh kapiler (darah menetes,merembes berwarna merah gelap)

Cara penangananya :

a. Penanganan Perdarahan Dalam

- Tindakan DR. ABC, beri Oksigen bila ada

- Kontrol perdarahan luar

- Selimuti korban agar tetap hangat

- Lakukan penangan shock

- Bila korban sadar, baringkan dan tekuk kedua lutut

b. Penanganan Pendaharaan Luar

- Tekan beberapa titik nadi tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran darah

(misalnya: luka di kepala ditekan dibawah telinga, luka di tangan ditekan di

pangkal lengan), atau dengan menekan langsung pada luka, baik dengan atau

tanpa pembalut

- Naikkan kaki/tangan yang berdarah lebih tinggi (elevation), kecuali diduga

ada patah tulang

- Lakukan pembalutan atau balut tekan pada luka dengan menyesuaikan

anatomi tubuh, yakni bentuk bulat(kepala), bentuk silindris, atau bentuk

persendian

- Jika perdarahan sudah menembus pembalut pertama, tempelkan lagi di

atasnya pembalut berikutnya

Prinsip pertolongan :

Bersihkan luka (setidaknya dengan air bersih), stop/hentikan perdarahan, serta tutup

lukanya.

C. Penutup :

- Di tanyakan kembali kepada peserta pengertian luka.

- Ada berapa macam

- Bagaimana cara penangananya.

D. Kata kunci :

- Bersihkan luka

- Stop / tutup perdarahan

- Tutup luka dengan membalut

Sub Materi : Luka bakar Waktu : 30 menit Tujuan : Peserta bisa tahu dan mengerti dan bahayanya juga cara menanganinya.Alat bantu : Plano, mitela, spidol, isolasi

1. Kegiatan awal :

- Menggali pengetahuan peserta tentang luka bakar

- Apa bahaya luka bakar

- Bagaimana cara penangananya .

2. Kegiatan Inti :

Ciri luka bakar :

Kulit terluka atau terbuka akibat terkena nyala api, bahan kimia, aliran listrik atau sebab

lainnya

Penyebab :

- Panas berlebihan (api, air, minyak, aspal, dan benda panas)

- Gesekan (tali)

- Kimia (larutan asam/basa kuat)

- Listrik (tegangan tinggi, perumahan)

- Radiasi (sinar matahari, panas lampu, nuklir)

Jenisnya :

Luka bakar bisa dilihat dari luasnya bagian tubuh yang terbakar (dalam hitungan persen)

atau dilihat dari kedalaman bagian tubuh yang terbakar (dalam hitungan derajat).

Cara Penanganannya :

1. Cara Penanganan Umum

- Setelah dilakukan penghentian penyebaran panas,

- Segera tutup luka dengan lapisan terlebih dahulu,

- Lalu tutup luka dengan kain bersih dengan memperhatikan besar kecilnya luka,

posisi dan menyesuaikan bentuk anatomi tubuh.

2. Cara Penanganan Luka Bakar Kimia, Aspal panas

- DR.ABC

- Lepaskan baju yang terkena, jangan berusaha melepaskan zat yang menempel

pada kulit.

- Siram dengan air mengalir selama 10-20 menit.

- Tutup luka dengan kasa steril (darurat pakai potongan kain yang bersih,

sebelumnya dilapisi daun pisang muda).

- Cari pertolongan medis

Prinsip pertolongannya :

- Hentikan proses pendalaman/penyebaran panas dengan mengaliri air dingin yang

bersih pada luka.

- Lalu tutup luka untuk menghindari masuknya kuman, namun lebih baik sebelum

ditutup dengan kain bersih, lebih dahulu dilapisi dengan lapisan yang dingin, steril

dan tidak lengket ( misalnya daun pisang yang masih menggulung ) agar tidak

lengket.

.

3. Penutup :

Evaluasi pengertian luka bakar dan cara menanganinya, kesulitan yang di jumpai dan

pemecahan masalahnya.

4. Kata Kunci :

- Jangan memberi apa-apa, mengoleskan, meneburkan pada luka bakar.

- Fungsi pembalutan pada luka bakar sebagai penutup luka

Materi : Mengenal LukaWaktu : 90 menitTujuan : Peserta bisa memahami macam-macam luka dan tahu cara penangannya.Alat bantu : Kertas Plano/Manila, Spidol, Isolasi, Mitela, Flatenga, funda, Spalk, papan

(drackbarr/tandu), pelapis steril (daun pisang muda)

Sub Materi : Luka patah tulangWaktu : 30 MenitTujuan : Peserta tahu dan mengerti akibat yangdisebabkan dari patah tulang dan cara

penangannya.Alat bantu : kertas Plano/manila, spidol, isolasi, spalk, mitela.Metode : Tanya jawab , demonstrasi, slide/poster

A. Kegiatan awal Tanyakan :

1. Apa itu patah tulang2. Penyebab patah tulang3. Ciri – ciri patah tulang

B. Kegiatan inti : Pengetian patah tulang

Terpisahnya tulang menjadi dua atau beberapa bagian komplit atau partial ( retak )

Ciri-ciri patah tulang :

- Terdapat luka setidaknya lebam,

- Sakit bila dipegang,

- Dislokasi (terlepasnya tulang sendi dari tempat kedudukannya),

- Sulit digerakkan

- Terjadi perubahan / kelainan bentuk

Jenisnya :

- Patah tulang terbuka, contoh : patahan tulang hingga menembus kulit luar, dan mengakibatkan perdarahan,

- Patah tulang tertutup, contoh : tulang retak, kesleo hingga mengalami pembengkakan.

Cara Penanganan :

- Lakukan pembidaian, pastikan dan stabilkan posisi yang patah,

- Ekspos daerah cedera, tangani perdarahan pada patah tulang terbuka

- Cek nadi di ujung bawah, cari papan penahan untuk menopang sendi di atas dan bawah daerah cedera.

- Apit bagian tubuh yang patah dengan kedua papan, lalu ikat

- Pastikan ikatan erat namun tidak menghentikan denyut nadi

- Stiap 15 menit cek pembalut agar tidak terlalu kuar atau terlalu longgar

- kalau diperlukan bisa diberi penyangga atau digendong

C. Penutup :Tanyakan kembali apa patah tulang dan macamnya serta bagaimana cara penangannya, sehingga kita bisa tahu sampai sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan.

D. Kata Kunci :- Mengenal penyebab dan tanda-tanda patah tulang

- Prinsip cara penanganan (Istirahatkan antara dua sendi)

- Cara penanganan patah tulang khusus (patah tulang belakang, patah tulang leher).

Materi : PembalutanWaktu : 90 menit Tujuan :

- Untuk pengenalan dan kegunaan Mitela ,Spalk , Tandu dll.

Alat : - Mileta,tandu ,spalk ,sandal jepit,papan,dll.

Metode : Penjelasan dan praktek.

A. Kegiatan awal :

Berlatih melipat mitela

B. Kegiatan Inti :

Mengenalkan mitela bahwa mitela itu ada 3 macam.

- Mitela denga bentuk segi tiga

- Funda dengan bentuk segitiga yang di potong sampingnya

- Flatenga denga bentuk segitiga yang potong ujung segi tiganya.

Menyampaikan fungsi mitela,funda dan flatenga

a. Pengikat : pada umumnya untuk luka perdarahan

b. Penutup : lebih sering pada pada luka bakar

c. Penarik : untuk penanganan luka patah tulang selangka

d. Penahan : untuk penanganan patah tulang pada lengan setelah dilakukan

pembidaian

Kegunaan spalk dan sandal jepit daun pisang muda/plastik yang steril

Menyampaikan bagaimana cara melipat mitela dan kegunaanya .

Memberi contoh cara membalut yang baik, baik untuk luka bakar, luka perdarahan

maupun luka patah tulang

Di sampaikan pula cara penanganan luka patah tulang selangka

Demontrasi

Membuat kelompok.

Proses pembalutan

C. Penutup :

- Lomba

- Evaluasi

D. Kata Kunci :

- Memahamkan fungsi dan kegunaanya mitela serta spalk

- Memahami cara memberikan pertolongan

Materi : Teknik Evakuasi dan Transportasi Waktu : 45 menit Tujuan :

- Mengenal transportasi , beserta syaratnya.

- Mengetahui bagaimana caranya memindahkan korban serta menggunakan alat apa

- Mengetahui dan memperhatikan cara memindahkan korban khusus.

Alat bantu : Spidol, kertas Plano, solasi, Mitela, Tandu, Kain (sarung, jarik ) dll.Metode :

- Ceramah

- Demontrasi

A. Kegiatan Awal :

- Menyampaikan tujuan materi transportasi

- Melanjutkan pertanyaan sesi sebelumnya, serta memberi pertanyaan setelah di tolong sang korban ini mau diapakan dan di bawa ke mana, dengan alat apa dan berapa orang untuk cara memindahkan korban baik khusus maupun tidak.

B. Kegiatan Inti :

1. EVAKUASI

Evakuasi adalah proses mengangkat dan memindahkan penderita ke tempat yang

lebih aman, dengan tujuan untuk mendapatkan pertolongan lanjutan atau untuk

menghindarkan korban dari bahaya yang mengancam. Evakuasi bisa dilakukan sendirian

atau berkelompok, dengan atau tanpa alat bantu.

Memindahkan penderita hendaknya dilakukan ketika kondisi penderita telah stabil

(ingat selalu DR.ABC), namun disituasi tertentu, memindah terlebih dahulu baru

melakukan penanganan justru disarankan apabila membahayakan penolong maupun

korban, misalnya saat terjadi kebakaran, banjir, konflik, sengatan listrik dll.

Prinsip mengangkat yang benar :

Rencanakan : pahami benar apa yang akan dilakukan, serta kesulitan yang mungkin

terjadi saat pemindahan dan pengangkatan berlangsung.

Bila tak yakin, jangan coba-coba untuk mengangkat/memindahkan korban

Jangan membuat cedera lebih lanjut pada penderita, hindari cedera pada penolong

Gunakan otot besar (otot tungkai, paha dan panggul) bukan dengan punggung atau

pinggang

Pertahankan posisi badan dan kedudukan kaki agar stabil, punggung tetap lurus saat

mengangkat

Dekatkan korban sedekat mungkin dengan tubuh penolong untuk keseimbangan

2. TRANSPORTASI

Transportasi adalah pemindahan korban/penderita dari tempat kejadian ke tempat

yang lebih aman atau langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

Peralatan transportasi : ambulan, speedboat, perahu, helicopter, mobil, sepeda

motor, gerobak, tandu, usungan seadanya (karung dan tongkat, pelepah daun kelapa,

kursi panjang, dsb)

Proses Transportasi

C. Penutup

Melakukan praktek evakuasi dan transportasi

D. Kata kunci

Penegasan tujuan transportasi yang harus dipahami dengan benar.