modul 6 regresi linier sederhana

30
Laporan Praktikum Pengantar Metode Statistika M odul VI Analisis Regresi Linier Sederhana Oleh: Nur Cendana Sari 1313 030 026 Aisyatul Al Lailiyah 1313 030 066 Asisten Dosen: Javelline Putri Brilliantari Purba Program Studi Diploma III 1

Upload: nur-cendana-sari

Post on 25-Jan-2015

3.535 views

Category:

Education


10 download

DESCRIPTION

Metode regresi linier sederhana IPK dengan Lama Belajar

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Laporan Praktikum

Pengantar Metode Statistika

Modul VI

Analisis Regresi Linier Sederhana

Oleh:

Nur Cendana Sari 1313 030 026

Aisyatul Al Lailiyah 1313 030 066

Asisten Dosen:

Javelline Putri Brilliantari Purba

Program Studi Diploma III

Jurusan Statistika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2013

1

Page 2: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat

dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat

menggunakannya untuk keperluan peramalan. Masalah peramalan dapat

dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Sekarang ini, istilah regresi

ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi

mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan teknik korelasi merupakan teknik

analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan

kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel

memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam

variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika

kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam

variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan

atau korelasi (Yuswandy, 2009).

Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah

sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling

berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat

pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan

hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini

dikenal dengan analisis regresi.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam praktikum ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel

nilai IPK (y) ?

2

Page 3: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

2. Bagaimana nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel

nilai IPK (y) ?

3. Bagaimana model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel nilai IPK

(y) ?

4. Bagaimana menguji parameter model regresi secara serentak ?

5. Bagaimana menguji parameter model regresi secara parsial ?

6. Bagaimana uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal) ?

1.3 Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Mengetahui pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan variabel

nilai IPK (y).

2. Mengetahui nilai korelasi antara variabel lama belajar (x) dengan variabel

nilai IPK (y).

3. Mengetahui model regresi variabel lama belajar (x) dengan variabel IPK (y).

4. Mengetahui menguji parameter model regresi secara serentak.

5. Mengetahui menguji parameter model regresi secara parsial.

6. Mengetahui uji asumsi IIDN (Identik Independen Distribusi Normal).

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mampu mengestimasi

atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y =

f(x). Selain itu, mampu nmelakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat

(tidak bebas) atau variabel dependen berdasarkan nilai variabel terkait (variabel

independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait

dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang

seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang

dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel

tersebut (Tan, 2009). Selain itu, peneliti dapat menunjukkan aplikasi regresi linier

sederhana dengan percobaan sederhana.

3

Page 4: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

1.5 Batasan Masalah

Pada pengamatan kali ini survei yang dilakukan hanya sebatas mengetahui

Indeks Prestasi Kumulati (IPK) dan lama belajar mahasiswa Statistika Institut

Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010 dengan prodi S1 sebanyak 10

mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1

sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan 2012 dengan prodi D3 sebanyak 10

mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa.

4

Page 5: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Statistik

2.1.1 Regresi

Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah

sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling

berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang

didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang

menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang

menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi (Tan, 2009).

Dalam hal ini kita akan membicarakan masalah pendugaan atau

peramalan nilai peubah bebas Y berdasarkan peubah bebas X yang telah

diketahui nilainya. Misalnya kita ingin meramalkan nilai kimia mahasiswa

tingkat persiapan berdasarkan skor tes intelegensia yang diberikan sebelum

mulai kuliah. Dengan melambangkan nilai kimia seseorang dengan y dan skor

tes intelegasinya dengan x, maka data setiap anggota populasi dapat

dinyatakan dalam koordinat (x,y). Suatu contoh acak berukuran n dari

populasi tersebut dengan demikian dapat dilambangkan sebagai {(xi,yi)};

i=1,2,.......,n}.

Bila hubungan linear demikian ini ada, maka kita harus berusaha

menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis-lurus yang

disebut garis regresi linear. Dari aljabar atau ilmu ukur analitik disekolah

lanjutan, kita mengetahui bahwa sebuah garis lurus dapat dituliskan dalam

bentuk:

y = a+bx (2.1)

Dalam hal ini a menyatakan intersep atau perpotongan dengan sumbu

tegak, dan b adalah kemiringan atau gradien. Lambangan digunakan disini

untuk membedakan atara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dan nilai

pengamatan y yang sesungguhnya untuk nilai x tertentu (Walpole, 1995).

5

Page 6: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Sekali kita telah memutuskan akan menggunakan persamaan regresi

linear, maka kita menghadapi masalah bagaimana memperoleh rumus untuk

menentukan nilai dugaan titik bagi a dan b berdasarkan data contoh.untuk ini

akan digunakan prosedur yang disebut metode kuadrat kecil, maka metode

kuadrat terkecil menghasilkan rumus untuk menghitung a dan b sehingga

jumlah kuadrat semua simpangan itu minimum. Jumlah kuadrat semua

simpangan ini disebut jumlah kuadrat galat sekitar garis regresi dan

dilambangkan dengan JKG. Jadi, jika kita diberikan segugus data

berpasangan {(xi,yi); i=1,2,.....,n}, maka kita harus menentukan a dan b

sehingga meminimumkan jumlah kuadrat semua simpangan atau JKG

(Walpole, 1995).

Pendugaan parameter. Bila diberikan data contoh {(xi,yi); i=1,2,.....,n},

maka nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter dalam garis regresi y =

a+bx

Dapat diperoleh dari rumus

b=

n∑i=0

n

xi y i−(∑i=0

n

xi)(∑i=0

n

y i)n∑

i=0

n

x i2−(∑

i=0

n

x i)2

(2.2)

dan

a= y (2.3)

Keterangan:

b = nilai dugaan kuadrat terkecil bagi parameter

xi= nilai data x ke-i

yi = nilai data y ke-i

n= banyaknya data

Analisis regresi bertujuan untuk , pertama, mengestimasi atau menduga

suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x). 6

Page 7: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Kedua, melakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas)

atau dependent variable berdasarkan nilai variabel terkait (variabel

independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang

terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat,

diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran

masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan

penetuan kedua variabel tersebut.

Untuk menentukan persamaan hubungan antarvariabel, langkah-

langkahnya sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data dari variabel yang dibutuhkan misalnya X sebagai

variabel bebas dan Y sebagai variabel tidak bebas.

2. Menggambarkan titik-titik pasangan (x,y) dalam sebuah sistem koordinat

bidang. Hasil dari gambar itu disebut Scatter Diagram (Diagram

Pencar/Tebaran) dimana dapat dibayangkan bentuk kurva halus yang

sesuai dengan data. Kegunaan dari diagram pencar adalah membantu

menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua

variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan

hubungan antara kedua variabel tersebut.

3. Menentukan persamaan garis regresi dengan mencari nilai-nilai koefisien

regresi dan koefisien korelasi.

2.1.2 Jenis- Jenis Regresi

Terdapat empat jenis-jenis regresi dalam statiska, diantaranya:

1. Regresi Linier

Regresi linier dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan banyaknya

variabel bebas yang terlibat dalam persamaan yang ikut mempengaruhi nilai

variabel terikat.

2. Regresi Linier Sederhana

Apabila dalam diagram pencar terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti

suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling

berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita

berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus

7

Page 8: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

yang disebut garis regresi linier. Untuk regresi linier sederhana, perlu ditaksir

parameter . Jika ditaksir oleh a dan b, maka regresi linier berdasarkan sampel

dirumuskan sebagai berikut.

Y= a + bx (2.4)

Keterangan :

Y= nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas

x = nilai tertentu dari variabel bebas

a = intersep/ perpotongan garis regresi dengan sumbu y

b = koefisien regresi / kemiringan dari garis regresi / untuk mengukur

kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x / untuk

mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit.

3. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data

kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada

metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

4. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data

masa lalu tersedia.

2.1.3 Pengujian Parsial

Uji parsial digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi

mempunyai pengaruh yang signifikan.

Berikut rumus yang digunakan sebagai statistik uji dalam sebuah

pengujian parsial:

t=

bi

Sb i (2.5)

(2.6)

(2.7)

8

Sb=Sx , y

√∑ X2−(∑ X )2

n

S y , x=√ SSEn−1−k

=√ (Y−Y )2

n−1−k

Page 9: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Keterangan :

bi = nilai dugaan β1

2.1.4 Pengujian Serentak

Uji serentak (Uji F) adalah metode pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel

terikat (Ghozali, 2007). Langkah-langkah untuk melakukan uji serentak (uji

F) adalah sebagai berikut.

1. Menentukan hipotesis

H0 : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel terikat

H1 : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat. Dengan i = 1,2,…,n.

2. Menentukan wilayah kritis (level of significance)

3. Menentukan daerah keputusan

H0 gagal ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel (Pvalue>α ), artinya semua variabel

bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang

signifikan terhadap variabel terikat.

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel (Pvalue<α ), artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel terikat.

4. Menentukan statistik uji

Rumus untuk menghitung statistik uji adalah sebagai berikut.

F=U /v1

V / v2

U dan V menyatakan peubah acak bebas masing-masing berdistribusi khi-

kuadrat dengan derajat kebebasan v1 dan v2 .

5. Mengambil keputusan (Gudjarat, 1995)

Uji serentak (uji F) juga sering disebut uji ANOVA.

2.1.5 Korelasi

Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan

pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel

(2.8)

9

Page 10: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk

naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga

naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel

selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan

bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi. Jika data hasil

pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat hubungan

antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan

derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang

derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk

data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (Yuswandy,2009).

2.2 Landasan non Statistika

2.2.1 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

IPK adalah mekanisme penilaian keseluruhan prestasi terhadap

mahasiswa dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah. IPK singkatan dari

Indeks Prestasi Kumulatif. Merupakan nilai kumulatif dari IP (Indeks

Prestasi). IP nilai prestasi mahasiswa per semester, sedangkan IPK

merupakan nilai IP yang dikumulatifkan. Penilaian IPK memiliki skala dari 0

hingga 4. Dimana angka 0 merupakan penilaian terendah dan angka 4

merupakan penilaian prestasi tertinggi dengan mutu 0=E, 1=D, 2=C, 3=B,

4=A. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot mata kuliah

kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada periode

tersebut. Sedangkan untuk menghitung nilai IPK (Nilai prestasi dalam

keseluruhan semester) adalah dengan cara menjumlahkan semua nilai IP dari

semester satu hingga semester akhir. Kemudian, menjumlahkan nilai IP

tersebut dibagi dengan jumlah IP.

10

Page 11: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Percobaan dilakukan pada: Senin, 16 Desember 2013 pukul 13.15-14.55

WIB di Laboratorium T Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

3.2 Sumber Data

Data yang diperoleh berasal dari data sekunder, yaitu data mengenai

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang didapatkan melalui data metode survei yang

dilakukan pada tanggal 25 November 2013 hingga tanggal 29 November 2013

kepada mahasiswa Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2010

dengan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2011 dengan prodi D3

sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10 mahasiswa serta angkatan

2012 dengan prodi D3 sebanyak 10 mahasiswa dan prodi S1 sebanyak 10

mahasiswa. Data ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Statistika Institut Teknologi

Sepuluh Nopember.

3.3 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini diambil 50 mahasiswa jurusan Statistika Institut

Teknologi Sepuluh Nopember. Adapun rinciannya sebagai berikut.

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel

Populasi Sampel

Mahasiswa Statistika S1

angkatan 2012120 mahasiswa 10 mahasiswa

Mahasiswa Statistika D3

angkatan 201294 mahasiswa 10 mahasiswa

Mahasiswa Statistika S1

angkatan 2011104 mahasiswa 10 mahasiswa

Mahasiswa Statistika D3 101 mahasiswa 10 mahasiswa

11

Page 12: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

angkatan 2011

Mahasiswa Statistika S1

angkatan 2010102 mahasiswa 10 mahasiswa

3.4 Langkah Analisis Data

Langkah analisis data yang dilakukan dalam praktikum statistika adalah :

1. Identifikasi pola hubungan antara variabel lama belajar (x) dengan IPK

(y) melalui scatterplot dan korelasi.

2. Menduga bentuk model regresi.

3. Menduga parameter model regresi.

4. Menguji parameter model ( serentak atau parsial ).

5. Interpretasi model dan implementasi.

12

Page 13: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pola Hubungan antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai

IPK (Y)

Sebagai langkah awal untuk melihat pola hubungan antar masing-masing

variabel bebas dengan variabel terikat dibuat scatter plot untuk mengetahui

regresi ini linear atau tidak linear, sebagai berikut.

403020100

3.8

3.6

3.4

3.2

3.0

2.8

2.6

2.4

2.2

2.0

Lama Belajar (X)

IPK (

Y)

Scatterplot of IPK (Y) vs Lama Belajar (X)

Gambar 4.1 Scatterplot antara Lama Belajar dan Nilai IPK

Pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik tersebut membentuk pola,

sehingga model regresi dari grafik tersebut linier dan berdistribusi normal. Hal ini

dikarenakan plot-plot dari datanya yang menyebar dan mengikuti pola garis

distribusi normal.

4.2 Korelasi antara Variabel Lama Belajar (X) dengan Variabel Nilai IPK

(Y)

Analisis korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan

(hubungan linear) antara dua peubah. Secara pengujian nilai korelasi r=0.540

maka nilai korelasi antara X dan Y memiliki hubungan yang positif dan kuat

antara X dan Y. Berikut adalah uji hipotesisnya:

Uji hipotesis korelasi :

1. H0 : ρ = 0 (tidak ada korelasi antara X dan Y)13

Page 14: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

H1 : ρ ≠ 0 (ada korelasi antara X dan Y)

2. Taraf nyata α = 0.05

3. Daerah kritis :

4. Tolak H0 jika t < -tn-2, α/2 atau t > tn-2, α/2

dan dilihat dari nilai P-Value apabila P-Value ˂ α maka tolak H0

5. Uji statistik :

t hitung=r−ρ

√ 1+r2

n−2

= 0.540−0

√ 1+0.5402

50−2

=3.29

t tabel=1.96

6. Kesimpulan :

Berdasarkan uji statistik di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung> ttabel maka

tolak H0 dan apabila dianilis dari nilai P-Value maka nilai P-Value ˂ 0.05

maka tolak H0 kesimpulannya ada korelasi antara X dan Y.

4.3 Pemodelan Regresi

Tabel 4.1 Ouput Minitab Hasil Analisis RegresiPersamaan Regresi Kebaikan Model (R-Sq)

( y)= 2.685 + 0.02583 X 29.2 %

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui persamaan regresi dan kebaikan model

nya. Jika X (lama belajar) naik satu jam maka Y (nilai IPK) akan naik sebesar

0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK (Y) dapat dijelaskan oleh lama belajar (X)

sebesar 29.2 % sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.4 Uji Serentak

Uji serentak dengan menggunakan Analisis Of Varians ini digunakan untuk

mengetahui model ini signifikan atau tidak. Apabila nila pvalue-nya kurang dari α =

0,05, maka tolak H0 atau dapat dikatakan bahwa model ini signifikan.

14

Page 15: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.2 Output Minitab Uji serentakPerhitunga

n

Sumber

Variasi

D

FSS MS F P

Minitab

Regresi 1 1.5062 1.5062

19.84 0.000Galat 48 3.6444 0.0759

Total 49 5.1506

Uji serentak :

1. H0 : βo = 0 (Tidak ada pengaruh X dan Y)

H1 : β1 0 (Ada pengaruh X dan Y)

2. Taraf nyata = 0.05, v1 = 1, v2 = 48 F0.05(1;48) = ± 3.84

3. Daerah Kritis:

Daerah kritik penerimaan : -3.84 ≤F ≤3.84

Daerah kritik penolakan : F < -3.84 atau F > 3.84

4. Uji Statistik

F= MSRMSE

=1.50620.0759

=19.79

5. Kesipulan :

Berdasarkan uji statistik di atas dapat diketahui bahwa F ˃ Fα ; (v1,v2) maka tolak

H0 yang berarti bahwa ada pengaruh X terhadap Y.

Pada pengujian secara serentak ini dengan nilai α sebesar 0.05 didapatkan

nilai p-value sebesar 0.000. Karena p-value nilainya sebesar 0.000 dan nilai α

sebesar 0.05 sehingga p-value kurang dari α, maka tolak H0 atau model ini

signifikan, jadi dapat dikatakan bahwa koefisien regresi (β) bermakna dan regresi

ini valid.

4.5 Uji Parsial

Karena pada pengujian secara serentak hasilnya adalah tolak H0 dan koefisien

regresi (β) bermakna, maka dilakukan pengujian lagi secara parsial. Pengujian ini

dilakukan dengan nilai α sebesar 0.05, apabila nila pvalue-nya kurang dari α, maka

tolak H0 atau model ini signifikan, Uji parsialnya adalah sebagai berikut.

15

Page 16: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.3 Output Minitab Uji Parsial

Predictor Coef

SE

Coef T P S R-Sq

R-

Sq(adj)

Constant 2.86506 0.0622 46.06 0,000.28 29.28 27.8

Lama Belar (X) 0.02583 0.0058 4.45 0,00

Nilai P-Value pada variabel x sebesar 0.00, yang berarti nilai P-value kurang

dari taraf signifikan α = 0.05 maka dapat dikatakan bahwa β0=β1 ≠ 0 sehingga Ho

ditolak dan parameter X siginifikan, tapi perlu dilakukan perhitungan kembali

secara manual.

Uji hipotesis parameter β0

1. Ho: β0 = 0 (parameter tidak signifikan)

H1: β0 ≠ 0 (parameter signifikan)

2. Taraf Nyata Taraf nyata = 0.05→ df =49 , t0.025 = 1.960

3. Daerah kritik penerimaan : -1.960 ≤ t0 ≤ 1.960

Daerah kritik penolakan : t0 < -1.960 atau t0 > 1.960

4. Uji Statistik:

thitung=b1− ρ1

Sb1

=0 .02583−00. 0058

=4 . 453

5. Kesimpulan:

Diketahui dari uji statistik bahwa nilai thitung jatuh di wilayah kritis sehingga

H0 ditolak dan disimpulkan bahwa parameter signifikan.

Dari pengujian di atas diketahui bahwa β0 ≠ 0 sehingga H0 ditolak dan

disimpulkan bahwa parameter β0 signifikan dimana parameter yang digunakan

dalam persamaan permodelan regresi memberikan pengaruh. Demikian halnya

pada saat pengujian melalui Minitab yakni β0 menghasilkan P-value kurang dari

α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan parameter β0 signifikan.

4.6 Uji Residual

Dalam hal ini ada 3 macam asumsi regresi. Antara lain :1. Berasumsi Independen.

2. Berasumsi Identik.

16

Page 17: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

3. Berasumsi Distribusi Normal.

Berikut adalah kurva-nya :

0.80.40.0-0.4-0.8

99

90

50

10

1

Residual

Perc

ent

3.83.63.43.23.0

0.5

0.0

-0.5

Fitted Value

Resi

dual

0.30.0-0.3-0.6

8

6

4

2

0

Residual

Fre

quency

50454035302520151051

0.5

0.0

-0.5

Observation Order

Resi

dual

Normal Probability Plot Versus Fits

Histogram Versus Order

Residual Plots for IPK (Y)

Gambar 4.2 Residual Plot Hubungan Antara Lama Belajar dengan Nilai IPK

a) Normal probability plot

Untuk mengetahui residual menunjukkan normal atau tidak, maka

dengan menganalisis hasil P-value dari grafik normal probablily plot.

H0 : residual berdistribusi normal

H1 : residual tidak berdistribusi normal.

0.500.250.00-0.25-0.50-0.75

99

95

90

80

70

605040

30

20

10

5

1

RESI1

Perc

ent

Mean -8.88178E-16StDev 0.2727N 50KS 0.092P-Value >0.150

Probability Plot of RESIDUALNormal

Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot Of Residual

Pada Gambar 4.3 Normal Probability Plot diatas dapat diketahui bahwa

uji statistik berdasarkan Kolmogorof-Smirnof bernilai 0.092 dan nilai P-

Value >0.150. Nilai P-Value lebih besar dari α maka residual nya-normal.

17

Page 18: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

Jika residual-nya normal maka persamaan Y juga normal. Jadi model di atas

memenuhi asumsi berdistribusi normal.

b) Versus fits

Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa data tersebut memiliki pola atau

titik-titiknya menyebar dan cenderung homogen, sehingga data tersebut

memiliki residual yang identik. Sebaran titik-titiknya terlihat tersebar acak

dan tidak berpola ini berarti model regresinya bagus dan layak.

c) Histogram

Pada Gambar 4.2 didapatkan bahwa histogram membentuk kurva, maka

berdistribusi normal.

d) Versus Order

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat dari data tersebut grafiknya tidak berpola

atau tidak memiliki pola tertentu, hal ini dapat dilihat bahwa titik-titik pada

grafik tersebut cenderung bersifat naik-turun, sehingga grafik tersebut dapat

dikatakan bersifat independen.

18

Page 19: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas disimpulkan bahwa.

1. Regresi linier sederhana antara lama belajar dengan nilai IPK yang dicapai

oleh 50 mahasiswa Statistika ITS, dapat disimpulkan bahwa model regresi-

nya adalah linier dan berdistribusi normal.

2. Korelasinya adalah memiliki hubungan yang positif dan tidak terlalu kuat

antara lama belajar dengan nilai IPK.

3. Berdasarkan model regresi jika lama belajar naik satu jam maka nilai IPK

akan naik sebesar 0.02583. Keragaman / variasi nilai IPK dapat dijelaskan

oleh lama belajar sebesar 29.2 % sedangkan 70.8 % dijelaskan oleh variabel

lain di luar model.

4. Berdasarkan uji serentak maka lama belajar berpengaruh terhadap nilai IPK

dan model regresinya signifikan.

5. Beradasarkan uji parsial maka parameter signifikan.

6. Berdasarkan uji residual maka disimpulkan bahwa data yang dianalis

memenuhi asumsi regresi yaitu independen, identik, dan berdistribusi normal.

5.2 Saran

Percobaan selanjutnya diharapkan untuk lebih memahami apa yang hendak

dipraktikkan sehingga pembuatan laporan akan lebih baik lagi. Peneliti

diharapkan lebih teliti dan lebih cermat dalam pengumpulan data, dalam

melakukan percobaan maupun dalam penginputan data. Pada praktikum

selanjutnya, diharapkan variabel data bisa lebih bervariasi.

19

Page 20: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

20

Page 21: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

DAFTAR PUSTAKA

Boediono dan Koester, Wayan. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan

Probabilitas. Bandung. PT Rosdakarya.

Dajan, Anto. 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta. Pustaka LP3ES

Indonesia.

Roos, Sheldon, 1976, A First Course in Probability, terjemahan Bambang

Sumantri. Bandung. ITB

Walpole, Ronald E. 1997. ”Pengantar Statistika”. Edisi ke-3. Jakarta.

PT.Gramedia Pustaka Utama.

Salamah, M.,Susilaningrum, D.2009.Modul Praktikum Pengantar

MetodeStatistika.Surabaya: ITS

(Yuswandy, 2009) , http://www.blogspot.com/regresidankorelasi/, diunduh :14

Desember 2012

21

Page 22: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

LAMPIRAN

22

Page 23: MODUL 6 Regresi Linier Sederhana

23

Nama Mahasiswa Lama Belajar (X) IPK (Y) ResidualM. Afandi 30 3.35 -0.28996Suroyya Yuliana 1 3.02 0.12911Tatha 5 2.8 -0.19421Ainul Fatwa 2 3 0.08328Inge 15 3.2 -0.05251Hilda Rosdiana Dewi 2 3.12 0.20328Silvia Alegasan 8 3.29 0.218299Nerly 6 2.9 -0.12004Zakiyah 2 2.23 -0.68672Dio 15 3.5 0.247488Siti Nur 10 3.39 0.266639Salsa Amelia 5 2.9 -0.09421Sandra 8 3.22 0.148299Citra 10 3.57 0.446639Yahzun Firmansya 1 2.89 -0.00089Anggraini 4 2.7 -0.26838Hasrul Isman 1 2.73 -0.16089Anisa 9 3.2 0.102469Teguh Setya 12 3.22 0.044978Adip Firmansyah 2 2.59 -0.32672Arifa Ariani A 5 2.46 -0.53421Leisa 6 2.86 -0.16004Yulia 12 2.95 -0.22502Saidah 10 3.16 0.036639Ratih Kumala Puspa N 13 3.05 -0.15085Fani 5 3.33 0.335789Faroh Ladayya 8 3.4 0.328299Febby Fitriani 5 2.99 -0.00421Aprilia Tri W. U 10 3.53 0.406639Sidah Z. J 10 3.16 0.036639Rahmawati M. H 21 3.39 -0.01749Binti Fatmawati 15 3.5 0.247488Agung Budhi P 4 2.51 -0.45838Ayub Samuel Yosepha 10 3.33 0.206639Nur Hayati 35 3.57 -0.19911Endy Norma Linthya 4 2.7 -0.26838Hasral Ismah 1 2.73 -0.16089Rohmah Mustafidah 10 2.83 -0.29336Muti Kahza 7 2.55 -0.49587Adelilah 10 3.5 0.376639Dimas Prakoso Muji S 7 2.95 -0.09587Sheila 6 3 -0.02004Rr. Sekar K 1 3.1 0.20911Nur Afifah 7 3.42 0.374129Ahmad Raizha 6 3.31 0.289959Aulia 14 3.4 0.173318Firmansyah 1 2.9 0.00911Firda Fahrum 15 2.93 -0.32251Noorahman Ayu 7 3.38 0.334129Cendiana 5 3.34 0.345789