modul 5.2 oktober 2015

28
1 BUKU PEDOMAN PENGAJARAN MODUL 5.2 SISTEM INDRA EDISI I PROGRAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

Upload: al-naif

Post on 03-Feb-2016

80 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

For Modul FK Undip

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 5.2 Oktober 2015

1

BUKU PEDOMAN

PENGAJARAN MODUL 5.2

SISTEM INDRA

EDISI I

PROGRAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: Modul 5.2 Oktober 2015

2

Editor

dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.THT –KL dr. Riski Prihatningtias, Sp.M

Tim Penyusun :

dr. Anna Mailasari K. D, Sp. THT-KL, MSi Med dr. Kanti Yunika, Sp.THT-KL

dr. Dwi Marliyawati Sp. THT-KL, MSi Med dr. Hesti Dyah Palupi, Sp. THT-KL dr. Nur Iman Nugroho Sp. THT-KL

dr. Maharani, Sp.M(K) dr. Paramastri Arintawati, Sp.M

DR. dr. Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT-KL dr. Hermawan Setiadi, MSi.Med

dr. Vincentia Rizke, MSi.Med, Sp.MK DR. dr. Kisdjamiatun

dr. Yurida Binta Meutia, Sp.Rad dr. Sukma Imawati, Sp.Rad dr. Noor Wijayahadi, PhD

DR. Dra. Endang Sri Sunarsih, M.Kes., Apt

Page 3: Modul 5.2 Oktober 2015

3

DAFTAR ISI

Judul........................................................................................................................ 1 Tim Penyusun ........................................................................................................ 2 Daftar Isi................................................................................................................. 3 Pendahuluan ........................................................................................................... 4 1. Deskripsi Modul.............................................................................................. 4 2. Tahapan dan Fase dalam Kurikulum .............................................................. 4 3. Kompetensi yang Diharapkan ......................................................................... 4

Deskripsi Materi Pembelajaran............................................................................... 7 Tujuan Pembelajaran............................................................................................... 10

a. Tujuan Umum.............................................................................................. 10 b. Tujuan Khusus

a. THT-KL............................................................................................ 10 b. Mata .................................................................................................. 11 c. Patologi Anatomi .............................................................................. 11 d. Mikrobiologi ..................................................................................... 12 e. Parasit ................................................................................................ 12 f. Radiologi ........................................................................................... 12 g. Farmakologi ...................................................................................... 13 h. Farmasi............................................................................................... 13

Silabus Pembelajaran................................................................................................. 15 1. Ilmu Penyakit THT-KL............................................................................... 15 2. Ilmu Kesehatan Mata.................................................................................... 15 3. Patologi Anatomi ........................................................................................ 16 4. Mikrobiologi................................................................................................. 16 5. Parasit ........................................................................................................... 17 6. Radiologi...................................................................................................... 17 7. Farmako ..................................................................................................... 17 8. Farmasi........................................................................................................ 17

Daftar materi BBDM................................................................................................. 19 Sistem Penilaian........................................................................................................ 20 Daftar Nama Dosen Pemberi Materi Perkuliahan..................................................... 22 Daftar Nama Tutor.................................................................................................... 24 Daftar Nama Tenaga Administrasi ........................................................................... 26 Jadwal Pembelajaran……………………………………………………………….. 27 Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 28

Page 4: Modul 5.2 Oktober 2015

4

PENDAHULUAN

1. Deskripsi Modul

Modul 5.2 mempelajari mekanisme dan pengenalan awal kelainan / penyakit pada sistem

indra (khususnya mata dan THT). Aplikasi klinik dari disiplin ilmu terkait seperti,patologi anatomi,

mikrobiologi, parasit,radiologi, farmakologidan farmasijuga akan dibahas dalam modul ini.

Mahasiswa juga diminta agar dapat melakukan tatalaksana dari masalah yang ditemui sesuai standar

kompetensi yang tercantum di SKDI.

Modul ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum berbasis kompetensi dari Standar

Kompetensi Dokter Indonesia 2012 pada area kompetensi ke 1 – 7, dimana level kompetensi yang

diharapkan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa kedokteran semester 5. Mahasiswa

tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan yang mendasari Ilmu Klinik, tetapi juga dilatih ketrampilan

klinis dasar yang sederhana yang mendukung proses pembelajaran yang relevan dengan modul ini.

Modul merupakan bagian bahan ajar dari keseluruhan program pembelajaran pendidikan

dokter yang dapat menggunakan berbagai metode yang sesuai (kuliah inovatif; BBDM (Belajar

Berbasis Dari Masalah)), dan pelatihan ketrampilan klinik sederhana) untuk mencapai kompetensi

yang ditetapkan. Sebagian bahan ajar menggunakan metoda BBDM dengan maksud antara lain

melatih kemampuan belajar mandiri dan memotivasi untuk keinginan belajar sepanjang

hayat, disamping kompetensi soft-skill lainnya.

Permasalahan yang digunakan sebagai pencetus diambil dari daftar keluhan yang tercantum

pada buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan mengutamakan kasus-kasus yang sering

ditemui di masyarakat. Modul ini membahas 4 masalah/ kasus dengan tipe problem untuk dibahas dan

dijelaskan.

2. Tahapan dan Fase dari Kurikulum

Modul 5.2 merupakan modul di semester ke 5 pada fase ke 2, yaitu bertujuan untuk

mempelajari mekanisme dan pengenalan awal kelainan / penyakit pada sistem indra beserta aplikasi

klinik dari disiplin ilmu terkait seperti, mikrobiologi, radiologi, farmakologi dan metodologi

penelitian.

3. Kompetensi yang Diharapkan

Setelah mengikuti modul 5.2 mahasiswa diharapkan mempunyai pemahaman dan pengetahuan

yang cukup tentang kelainan / penyakit pada sistem indra beserta aplikasi klinik dari disiplin ilmu

terkait seperti, mikrobiologi, radiologi, farmakologi dan metodologi penelitian. Selain itu mahasiswa

diharapkan juga mempunyai keterampilan klinis untuk melakukan pemeriksaan fisik pada sistem

indra beserta komunikasi efektif, menggunakan sistem teknologi informasi, mawas diri dan mau

belajar sepanjang hayat serta mempunyai etika, moral dan profesionalisme dalam praktek.

Page 5: Modul 5.2 Oktober 2015

5

Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level yang digunakan adalah mengadaptasi Miller’s

piramide of competency level.

1) Knows (factual recall of knowledge)

2) Knows how (the application of knowledge to problem solving and decision making)

3) Shows how (the student has performed the skill atleast several times)

4) Does (actual performance, dan disesuaikan dengan tahapanpendidikan untuk mahasiswa

semester 5)

AREA DAN SASARAN

BELAJAR

KOMPONEN KOMPETENSI

L

e

v.

MATERI

METODA

KOMUNIKASI EFEKTIF

Mampu mengkomuni-kasikan

pengetahuan

3

Komunikasi dosen-

mahasiswa,antar anggota

kelompok mahasiswa

- Kuliah

- BBDM

LANDASAN ILMIAH ILMU

KEDOKTERAN

Menerapkan konsep, prinsip dan

prosedur dalam ilmu

biomediksesuai dengan

masalahkesehatan indra dalam

pelayanan kesehatan tingkat

primer

2

Sistem indra (mata dan THT) -Kuliah peng-

antar/”prior

knowledge”

/pakar

KETRAMPILAN KLINIK

Melakukan prosedur

pemeriksaan klinik

3

Pemeriksaan fisiksistem indra

(Mata dan THT)

- Ketrampilan Klinik

Dasar

PENGELOLAAN

INFORMASI

Teknologi Informasi

3

“Searching Internet/ Library”

- Belajar Mandiri

MAWAS DIRI DAN

PENGEMBANGAN DIRI :

Menerapkan mawas diri &

mempraktekkan belajar

sepanjang hayat

3

Masalah-masalah sikap dan

perilaku yang berhubungan

dengan keilmuan dan berkarya:

- menyadari kemampuan

dan keterbatasan.

- mengatasi masalah

emosional,hubungan

antarpersonal.

- Dalam

belajar/kuliah/

danBBDM.

Page 6: Modul 5.2 Oktober 2015

6

- mengikuti kemajuan

ilmu pengetahuan

PROFESSIONALISME

Memiliki sikap dan

perilaku professional

Bermoral dan ber- etika

serta memahami isu-

isuetik maupun

medikolegal

3

Saling menghormati, berempati

dan pengakuan individu dalam

berkarya tanpa membedakan

status sosial, dimulai antar

teman, dgn dosen dan instruktur

serta karyawan lain.

(“doing the right thing, doing

the thing right and the right

person doing it “)

-ketrampilan klinis

dasar, BBDM

Page 7: Modul 5.2 Oktober 2015

7

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN

Matriks berikut digunakan untuk menentukan materi ajar Sistem indra dari Daftar Masalah,

Daftar Penyakit dan Daftar Ketrampilan Klinik pada Standar Kompetensi, yang diberikan /

disesuaikan untuk mahasiswa kedokteran semester 5 atau awal untuk kelak sebagai dasar belajar

kompetensi lanjut

DaftarMasalah /Keluhan

Daftar Penyakit Daftar Ketrampilan Klinis

MATA

1. Mata merah 2. Mata gatal 3. Mata berair 4. Mata kering 5. Mata lelah 6. Kotoran mata 7. Mata nyeri 8. Penglihatan kabur 9. Penglihatan ganda 10. Penglihatan silau 11. Gangguan lapang

pandang 12. Buta 13. Bintit di kelopak

mata 14. Kelilipan 15. Mata juling

THT

16. Telinga nyeri/ sakit

17. Keluar cairan dari liang telinga

18. Telinga gatal 19. Telinga

berdenging 20. Telinga terasa

penuh 21. Tuli (gangguan

fungsi pendengaran)

22. Benjolan di telinga

MATA

1. Konjungtivitis (4) 2. Konjungtival foreign

body (3B) 3. Pterigium (3A) 4. Hordeolum (3A) 5. Kalazion (3A) 6. Eyelid laseration (4) 7. Entropion (2) 8. Trikiasis (2) 9. Lagoftalmos (2) 10. Epicantus (2) 11. Ptosis (2) 12. Eyelid retraction (4) 13. Xanthelasma (2) 14. Dacryoadenitis (2) 15. Dacryostenosis (2) 16. Lacrimal duct

laseration (2) 17. Skleritis/ episkleritis

(2) 18. Keratitis (2) 19. Kerato-conjuctivitis

sicca (2) 20. Endophthalmitis (2) 21. Iridosiklitis, iritis (2) 22. Vitreus hemorage

(1) 23. Erosi kornea (2) 24. Glaucoma (3A) 25. Ablasio retina (2) 26. Myopia (3A) 27. Hipermetropia (3A) 28. Astigmatisma (3A) 29. Presbiopia (3A) 30. Diplopia (3A) 31. Night blindness (3A) 32. Retina, vessel

occlusion or bleeding (2)

33. Diabetic retinopathy (2)

34. Hypertensive retinopathy (2)

35. Papil edema (3A)

MATA 1. Penilaian penglihatan

(4) 2. Penilaian refraksi

subjektif (4) 3. Penilaian refraksi

objektif (2) 4. Lapang pandang,

Donders confrontation test (3)

5. Lapang pandang, Amsler panes (4)

6. Inspeksi mata luar, kelopak mata – sclera (4)

7. Inspeksi apparatus lakrimalis (3)

8. Palpasi limfonodus pre-aurikuler (3)

9. Penilaian posisi mata dengan corneal reflex images (4)

10. Penilaian posisi mata dengan cover uncover test (4)

11. Pemeriksaan gerakan bola mata (4)

12. Penilaian penglihatan binokuler (3)

13. Inspeksi pupil (4) 14. Penilaian pupil dengan

reaksi langsung terhadap cahaya dan konvergensi (4)

15. Penilaian media refrakta dengan pen light (4)

16. Inspeksi kornea (4) 17. Inspeksi kornea

dengan fluoresensi (3) 18. Tes sensitivitas kornea

(3) 19. Inspeksi bilik mata

depan (4) 20. Inspeksi iris (4)

Page 8: Modul 5.2 Oktober 2015

8

23. Daun telinga merah

24. Benda asing di dalam liang telinga

25. Telinga gatal 26. Gangguan

pembauan 27. Bersin-bersin 28. Pilek (ingusan) 29. Mimisan 30. Hidung tersumbat 31. Hidung berbau 32. Benda asing dalam

hidung 33. Suara sengau 34. Nyeri menelan 35. Suara serak 36. Suara hilang 37. Tersedak 38. Benda asing dalam

kerongkongan 39. Sesak napas /

napas pendek 40. Sumbatan jalan

napas 41. Sulit menelan

36. Optic atrophy (3A) 37. Optic neuropathy

(3A) 38. Optic neuritis (2)

THT 39. Inflamasi pada

aurikular (3A) 40. Herpez zoster pada

telinga (3A) 41. Fistula pre-aurikular

(3A) 42. Benda asing telinga

(3A) 43. Serumen prop

(4A) 44. Otitis eksterna ( 4A ) 45. Trauma aurikular

(4A) 46. Miringitis bullosa

(3A) 47. Otitis media akut

(4A) 48. Otitis media serosa

(3A) 49. Otitis media kronik

(3A) 50. Mastoditis

(3A) 51. Abses bezold (3A) 52. Kolesteatoma (1) 53. Perforasi membran

timpani (3A) 54. Otosklerosis (3A) 55. Timpanosklerosis

(2) 56. Presbiakusis (3A) 57. Trauma akustik akut

(3A) 58. Labirintitis

( 2 ) 59. Mabuk perjalanan

(4A) 60. Meniere’s diseases

(3A) 61. BPPV (3A) 62. Bell’s Palsy (4A) 63. Tuli (kongenital,

perseptif, konduktif) (2)

64. Epistaksis (4A) 65. Benda asing hidung

(4A) 66. Furunkel pada

hidung (4A) 67. Rhinitis akut

(4A) 68. Rhinitis kronik

21. Inspeksi lensa (4) 22. Pemeriksaan dengan

slit lamp (3) 23. Funduskopi, fundus

reflex (3) 24. Inspeksi discus optic,

perbedaan antara normal dan abnormal (3)

25. Inspeksi vena retina, perbedaan antara normal dan abnormal (3)

26. Penilaian tekanan intraokuler estimasi dengan palpasi (4)

27. Penilaian TIO dengan Schiotz atau NCT (3)

28. Penilaian TIO dengan aplanasi (1)

29. Penentuan refraksi setelah sikloplegi (1)

30. Pemeriksaan lensa kontak fundus (1)

31. Pengukuran produksi air mata (2)

32. Pengukuran exophthalmos (2)

33. Tes Anel (2) 34. Pemeriksaan orthoptic

(2) 35. Perimetri (2) 36. Pemeriksaan lensa

kontak (2) 37. Tes warna (4) 38. ERG (1) 39. Electro-oculography

(1) 40. VEP (1) 41. FFA (1) 42. USG (1)

THT 43. Inspeksi aurikula,

posisi telinga dan mastoid (4A)

44. Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan otoskop (4A)

45. Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop (4A)

46. Menggunakan cermin kepala (4A)

47. Menggunakan lampu kepala (4A)

48. Otoscopy pneumatic (Siegle) (2)

Page 9: Modul 5.2 Oktober 2015

9

(3A) 69. Sinusitis

(3A) 70. Sinusitis frontal akut

( 2 ) 71. Sinusitis maksilaris

akut (2) 72. Ethmoiditis akut (1) 73. Sinusitis kronik (3A) 74. Deviasi septum

hidung (2) 75. Rhinitis alergika

(4A) 76. Polip hidung

( 2 ) 77. Rhinitis vasomotor

(4A) 78. Rhinitis

medikamentosa (3A) 79. Hipertrofi adenoid

(2) 80. Tonsilitis (akut &

kronik) (4A) 81. Abses peritonsilar

(3A) 82. Obstructive sleep

apnea (OSA) (1) 83. Faringitis

(4A) 84. Laringitis

(4A) 85. Difteria (3B) 86. Parotitis (4A) 87. Angina ludwig (3A) 88. Trakeitis

(2) 89. Pseudo-croop (3A) 90. acute epiglotitis (3A) 91. benda asing trakea –

bronkus (2) 92. fistula dan kista

brankial lateral dan medial (2)

93. Higroma kistik (2) 94. Akalasia ( 2 ) 95. Esofagitis refluks

(3A) 96. Karsinoma laring

( 2 ) 97. Karsinoma

nasofaring (2)

49. Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung (4A)

50. Penilaian obstruksi hidung (4A)

51. Uji pembauan (4A) 52. Rinoskopi anterior

(4A) 53. Transluminasi sinus

frontalis & maksila (4A)

54. Nasofaringoskopi (2)

55. Radiologi sinus (2) 56. Interpretasi radiologi

sinus (3) 57. Tes pendengaran,

pemeriksaan garpu tala (Weber, Rinne, Schwabach) (4A)

58. Tes pendengaran, tes berbisik (4A)

59. Intepretasi hasil Audiometri – tone & speech audiometry (3)

60. Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak (4A)

61. Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri (2)

62. Pemeriksaan vestibular (2)

63. Tes Ewing (2) 64. Penilaian pengecapan 65. (4A) 66. Manuver Politzer (2) 67. Manuver Valsalva

(4A) 68. Pembersihan meatus

auditorius eksternus dengan usapan (4A)

69. Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret (4A)

70. Pengambilan benda asing di telinga (4A)

71. Parasentesis (2) 72. Insersi grommet tube

(1) 73. Inspeksi leher (4A) 74. Rhinoskopi posterior

(3) 75. Laringoskopi, indirek

(2)

Page 10: Modul 5.2 Oktober 2015

10

TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Tujuan Umum Pembelajaran:

o Aspek Pengetahuan:

Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan mempunyai pemahaman dan

pengetahuan yang cukup tentang mekanisme dan pengenalan awal kelainan / penyakit

pada sistem indra (khususnya Mata dan THT) dan aplikasi klinik dari disiplin ilmu

terkait sepertipatologi anatomi, mikrobiologi, parasit, radiologi, farmakologi dan

farmasi.

Aspek keterampilan (Transferable skills)

Pada akhir pembelajaran modul ini, mahasiswa mampu mendemonstrasikanketerampilan

klinik yang berhubungan dengan pemeriksaan fisik sistem indra

Aspek perilaku profesional

Pada akhir pembelajaran modul ini, mempunyai kemampuan untuk melakukan

komunikasi efektif, menggunakan sistem teknologi informasi, mawas diri dan mau

belajar sepanjang hayat serta mempunyai etika, moral dan profesionalisme dalam

praktek.

b. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah perkuliahan mahasiswa mampu menjelaskan tentang:

1. Pokok Bahasan Ilmu Penyakit THT-KL

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai penyakit pada faring dan laring,

menyebutkan etiologinya, mengenali gejala dan tandanya, mengetahui cara

pengelolaan, terapi dan rujukan serta pencegahan komplikasinya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai penyakit pada telinga luar, telinga tengah

dan telinga dalam, menyebutkan etiologinya, mengenali gejala dan tandanya,

mengetahui cara pengelolaan, terapi dan rujukan serta pencegahan komplikasinya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai penyakit pada bronkus dan esofagus,

menyebutkan etiologinya, mengenali gejala dan tandanya, mengetahui cara

pengelolaan, terapi dan rujukan serta pencegahan komplikasinya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai penyakit pada alergi dan imunologi THT,

mengenali gejala dan tandanya, mengetahui cara pengelolaan, terapi dan rujukan serta

pencegahan komplikasinya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai penyakit pada hidung, menyebutkan

etiologinya, mengenali gejala dan tandanya, mengetahui cara pengelolaan, terapi dan

rujukan serta pencegahan komplikasinya.

Page 11: Modul 5.2 Oktober 2015

11

o Mahasiswa mampu menyebutkan berbagai tumor jinak dan ganas di bidang THT,

mengenali gejala dan tandanya, mengetahui cara pengelolaan, terapi dan rujukan serta

pencegahan komplikasinya.

2. Pokok Bahasan Ilmu Kesehatan Mata

o Mahasiswa mampu menyebutkan penyakit yang termasuk penyakit mata luar,

menyebutkan etiologinya, menjelaskan gejala dan tandanya, mengetahui pengelolaan

dan evaluasi, mengetahui komplikasi serta merumuskan prognosisnya

o Mahasiswa mampu menyebutkan jenis trauma pada mata, menjelaskan akibat trauma

tersebut pada mata, menjabarkan pengelolaannya serta merumuskan prognosisnya

o Mahasiswa mampu menyebutkan definisi dan pembagian glaucoma, menjelaskan

patogenesis glaucoma, menjelaskan gejala, tanda dan pengelolaan masing-masing

jenis glaucoma, menyebutkan faktor resiko glaucoma, serta mampu merumuskan

prognosis glaucoma

o Mahasiswa mampu menyebutkan jenis refraksi anomali dan definisinya, melakukan

penatalaksanaan terhadap refraksi anomali.

o Mahasiswa mampu menyebutkan anatomi lensa, menjelaskan, kelainan-kelainan yang

dapat terjadi pada lensa khususnya yang berhubungan dengan katarak, menyebutkan

pembagian katarak, menjelaskan gejala, tanda, penegakkan diagnosis, pengelolaan

serta komplikasinya

o Mahasiswa mampu menyebutkan bagian-bagian uvea, letak dan fungsinya,

menjelaskan penyakit/kelainan akibat peradangan jaringan uvea, gejala,

tanda,pengelolaan, komplikasi dan prognosisnya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan otot-otot penggerak bola mata, letak /

kedudukannya, fungsi dan inervasinya, menyebutkan kelainan-kelainan akibat

ketidak seimbangan kerja otot, menjelaskan penyebab kelainan tersebut dan

menentukan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengelola kelainan tersebut.

o Mahasiswa mampu menyebutkan tumor jinak dan tumor ganas mata / orbita dan

menjelaskan cara pengelolaan serta merumuskan prognosisnya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan kelainan-kelainan retina sebagai komplikasi

penyakit sistemik tertentu, menjelaskan gejala, tanda-tandanya, dan pengelolaannya

serta merumuskan prognosisnya.

o Mahasiswa mampu menyebutkan penyakit-penyakit atau kelainan yang dapat

menyebabkan kebutaan, menjabarkan patogenesis terjadinya kebutaan, serta

menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kebutaan.

3. Pokok Bahasan Patologi Anatomi

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

Page 12: Modul 5.2 Oktober 2015

12

secara umum penyakit-penyakit pada Palpebra dan Konjungtiva

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

secara umum penyakit-penyakit pada kornea dan segmen anterior

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

secara umum penyakit-penyakit pada uvea, vitreous dan retina

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

secara umum penyakit-penyakit pada telinga

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

secara umum penyakit-penyakit pada rongga hidung

o Mahasiswa mampu menjelaskan aspek patologis biomedik serta gambaran seluler

secara umum penyakit-penyakit pada nasofaring

4. Pokok Bahasan Mikrobiologi

o Mahasiswa dapat menjelaskan patogenesis dan imunologi pada infeksi mata

o Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi pada infeksi mata

o Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan mikrobiologi pada infeksi mata

o Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip terapi infeksi mata

o Mahasiswa dapat menjelaskan patogenesis dan imunologi pada infeksi telinga,

hidung, dan tenggorokan

o Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi pada infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan

o Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan mikrobiologi pada infeksi telinga,

hidung, dan tenggorokan

o Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip terapi infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan

5. Pokok Bahasan Parasit

o Mahasiswa mampu menjelaskan protozoa penyebab kelainan Mata.

o Mahasiswa mampu menjelaskan helminth penyebab kelainan Mata.

o Mahasiswa mampu menjelaskan myasis penyebab kelainan Mata.

o Mahasiswa mampu menjelaskan myasis penyebab kelainanTHT

o Mahasiswa mampu menjelaskan lintah penyebab kelainanTHT

6. Pokok Bahasan Radiologi

o Mahasiswa mampu mengetahui gambaran radiologi kelainan pada faring dan

laring

o Mahasiswa mampu megetahui gambaran radiologi berbagai penyakit pada

telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam .

Page 13: Modul 5.2 Oktober 2015

13

o Mahasiswa mampu mengetahui gambaran radiologi kelainan pada bronkus dan

esofagus.

o Mahasiswa mampu mendesripsikan radiologi pada trauma mata dan hidung.

o Mahasiswa mampu mengetahui gambaran radiologi berbagai tumor jinak dan

ganas di bidang THT dan mata.

o Mahasiswa mampu megetahui gambaran radiologi berbagai penyekit infekri

pada bidang THT dan mata.

o Mahasiswa mampu megetahui gambaran radiologi kelainan akibat trauma pada

bidang THT dan mata.

7. Pokok Bahasan Farmakologi

o Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Farmakologi Obat Anestesi Lokal, al :

farmakokinetik dan farmakodinamik serta faktor-faktor mempengaruhinya

bentuk sediaan & karakteristik obat

cara monitoring efek samping obat

o Mahasiswa mampu menjelaskan tentangFarmakologi Obat pada Glaukoma, al:

farmakokinetik dan farmakodinamik serta faktor-faktor mempengaruhinya

bentuk sediaan & karakteristik obat

cara monitoring efek samping obat

monoterapi vs kombinasi obat pada Glaukoma

o Mahasiswa mampu menjelaskan tentangFarmakologi Obat anti-emetik & mabuk

perjalanan, al :

farmakokinetik dan farmakodinamik serta faktor-faktor mempengaruhinya

bentuk sediaan & karakteristik obat

cara monitoring efek samping obat

o Mahasiswa mampu menjelaskan tentangFarmakologi Obat untuk vertigo & sindroma

Meniere, al:

farmakokinetik dan farmakodinamik serta faktor-faktor mempengaruhinya

bentuk sediaan & karakteristik obat

cara monitoring efek samping obat

o Mahasiswa mampu menjelaskan tentang obat berpengaruh pada indera, al:

Perubahan fungsi indera penghidu akibat obat

Perubahan fungsi indera pendengaran akibat obat

Perubahan fungsi indera pengecap akibat obat

8. Pokok Bahasan Farmasi

o Mahasiswa mampu menentukan obat khususnya obat penyakit mata dan penyakit

Page 14: Modul 5.2 Oktober 2015

14

THT.

o Mahasiswa mampu menentukan bentuk sediaan obat (BSO) sesuai kebutuhan pasien

khususnya BSO untuk penyakit mata dan penyakit THT.

o Mahasiswa mampu menentukan dosis obat terpilih untuk penyakit mata dan

penyakit THT.

o Mahasiswa mampu menentukan cara penggunaan dan waktu yang tepat khususnya

obat penyakit mata dan penyakit THT.

o Mahasiswa mampu mendemonstrasikan cara menulis reep yang baik, benar dan

rasional berdasarkan kaidah yang berlaku dalam penulisan resep.

o Mahasiswa mampu menjelaskan khasiat, efek samping yang kemungkinan terjadi

pada penggunaan khususnya obat penyakit mata dan penyakit THT .

o Mahasiswa mampu memberikan edukasi kepada pasien tentang cara penggunaan obat

penyakit mata dan penyakit THT.

Page 15: Modul 5.2 Oktober 2015

15

SILABUS PEMBELAJARAN

1. Silabus THT-KL

a. Faringo-laringologi : hipertrofi adenoid, tonsilitis akut dan kronis, faringitis akut dan

kronis, abses peritonsiler, parotitis supuratif, angina ludwig, Obstructive sleep apnea

(OSA), laringitis, difteria, aspirasi trakea, benda asing trakea, trakeistis.

b. Otologi : inflamasi aurikula, herpes zoster otikus, fistula preaurikula, benda asing telinga,

serumen, trauma telinga, otitis eksterna, otitis media (akut, supuratif kronis, efusi),

mastoiditis, abses bezold, kolesteatoma, perforasi membran timpani, miringitis bulosa.

c. Neurootologi : hearing loss (conductive, sensorineural, congenital, noise induced, trauma

akustik, presbikusis), gangguan keseimbangan (Meniere, BPPV, Labirintitis, Motion

sickness, Bell’s palsy)

d. Bronkoesofagologi : benda asing esofagus, benda asing bronkus, LPR, akalasia, esofageal

atresia, kistik higroma, kista brakialis

e. Alergi-Imunologi : Rinitis alergi, rinitis vasomotor, rinitis medikamentosa, Polip hidung

f. Rinologi : rhinosinusitis (akut, kronik, komplikasi), kelainan kongenital (atresia koana),

rinitis (akut, kronis) epistaksis, rinitis ozaena, septum deviasi, benda asing hidung

g. Onkologi : tumor jinak dan tumor ganas pada tht, karsinoma nasofaring, karsinoma laring,

karsinoma sinonasal

2. Silabus Mata

a. Infeksi dan imunologi: blefaritis, konjungtivitis, keratitis, skelritis, episkeritis, dry eye,

keratokonjungtivitis, hordeolum, chalazion, iridosiklitis, chorioretinitis, dakrioadenitis,

dakriosistitis, dakriostenoisis, hipopion, endoftalmitis, pterigium

b. Glaucoma : glaucoma sudut tertutup, glaucoma sudut terbuka, glaucoma sekunder

c. Lensa dan refraksi: myopia, hipermetropia, astigmatisma, presbyopia, anisometropia

dewasa

d. Tumor

e. Trauma: subconjunctival hemorrhage, benda asing di kornea, laserasi kelopak ata, laserasi

duktus lakrimal, luka bakar kornea, hifema

f. Retina dan vitreus: retinopati hipertensi, retinopati diabetika, ablasio retina, perdarahan

retina, oklusi pembuluh darah retina, perdarahan vitreus

g. Neuro-oftalmologi: papiloedema, optic atrophy, optic neuropathy, optic neuritis, scotoma,

hemianopia bitemporal, homonin, gangguan lapang pandang

h. Muscle balance: diplopia, strabismus

Page 16: Modul 5.2 Oktober 2015

16

3. Silabus Patologi Anatomi

a. Patologi Mata (Tatap muka 1 jam) :

- Histologi normal mata

- Patologi palpebra dan konjungtiva : pinguecula, pterygium, neoplasma

- Patologi kornea : keratitis, ulkus kornea, keratokonus.

- Patologi Segmen Anterior : Katarak, glaukoma, endoftalmitis, panoftalmitis

- Patologi uvea, vitreous dan retina : uveitis, retinal detachment, retinal vascular

disease, retinitis, neoplasma, optic nerve damage, papilledema.

b. Patologi Telinga (Tatap muka 1 jam) :

- Histologi normal telinga

- Penyakit non neoplastic pada telinga luar dan telinga tengah

- Penyakit non neoplastic pada telinga luar dan telinga dalam

- Neoplasma pada telinga

c. Patologi Hidung dan sinus paranasal (Tatap muka 1 jam) :

- Histologi normal hidung dan sinus paranasal

- Penyakit inflamasi pada hidung dan sinus paranasal

- Neoplasma pada hidung dan sinus paranasal

d. Patologi Nasofaring (Tatap muka 1 jam) :

- Histologi normal nasofaring

- Penyakit inflamasi pada nasofaring

- Neoplasma pada nasofaring

4. Silabus Mikrobiologi

a. Infeksi Mata: - Bakteri penyebab infeksi mata:Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus influenzae,

Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, Chlamydia trachomatis, Pseudomonas sp., dll

- Jamur penyebab infeksi mata:jamur oportunistik (Fusarium sp., Aspergillus sp., dll)

- Virus penyebab infeksi mata: Adenovirus, Herpes simplex-Type 1, Enterovirus, dll

b. Infeksi Telinga: - Bakteri penyebab infeksi telinga:Streptococcus pneumonia,Streptococcus

pyogenes, Haemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa - Jamur penyebab infeksi telinga:jamur oportunistik - Virus penyebab infeksi telinga: Parainfluenza virus, Rhinovirus, dll

c. Infeksi Hidung: - Bakteri penyebab infeksi hidung:Pseudomonas aeruginosa - Jamur penyebab infeksi hidung: jamur oportunistik - Virus penyebab infeksi hidung:Parainfluenza virus, Rhinovirus, dll

d. Infeksi Tenggorokan:

Page 17: Modul 5.2 Oktober 2015

17

- Bakteri penyebab infeksi tenggorokan:Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae, Corynebacterium diphteriae

- Jamur penyebab infeksi tenggorokan:Candida sp. - Virus penyebab infeksi tenggorokan:Parainfluenza virus, dll

5. Silabus Parasit

o Protozoa penyebab kelainan Mata Hospes definitif, hospes aksidental, Morfologi, Siklus hidup, Cara penularan, kelainan di organ mata (Korioretinitis), terapidari Toxoplasma gondii

o Helminth penyebab kelainan Mata Hospes definitif, hospes aksidental, kelainan di organ mata (konjungtivitis), terapidari cacing Thelazia californiensis; Loa-loa; Ascaris lumbricoides; Trichinella spiralis; Schistosoma haematobium; Taenia solium

o Arthropoda penyebab kelainan organ mata (konjungtivitis) Hospes definitif, hospes aksidental, kelainan di organ mata, terapidari Pthirus pubis

o Myasis penyebab kelainan Mata (Ophlatmomyasis) Hospes definitif, hospes aksidental, kelainan di organ mata, terapidari Musca domestica – lalat rumah, Fannia – lalat jamban, dan Oestrus ovis- lalat domba

o Myasis penyebab kelainanTHT Hospes definitif, hospes aksidental, kelainan di organ THT, terapi

o Lintah penyebab kelainanTHT Hospes definitif, hospes aksidental, kelainan di organ THT, terapi

6. Silabus Radiologi

o Infeksi : rhintits ,sinusitis,ethmoiditis, mastoiditis, kolestetoma. o Trauma o Onkologi (tumor jinak dan tumor ganas pada tht dan mata): Periorbital selulitis,

retinoblastoma, pseudo-tumor, higroma kistik, karsinoma nasofaring, karsinoma laring, karsinoma sinonasal.

o Kopus alineum o Hipertrofi adenoid o Abses bezold o Abses peritonsilar o Polip

7. Silabus Farmakologi

8. Silabus Farmasi

o Cara menulis resep secara baik, benar dan rasional obat-obat untuk penyakit mata dan

THT, lebih difokuskan khususnya obat untuk penyakit mata dan THT

o Memilihkan bentuk sediaan obat (BSO) sesuai kebutuhan pasien untuk penyakit mata

dan THT;

o Cara menentukan dosisnya, menentukan cara penggunaan dan waktu penggunaan

yang tepat.

o Menjelaskan khasiat obat dan efek samping yang kemungkinan terjadi pada

penggunaan obat yang dipilih

Page 18: Modul 5.2 Oktober 2015

18

o Memberikan edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat yang dipilih untuk

penyakit mata dan THT.

Page 19: Modul 5.2 Oktober 2015

19

DAFTAR MATERI BBDM

1. MATA MERAH TANPA PENURUNAN PENGLIHATAN

Seorang anak 10 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan kedua matanya

merah. Tiga hari yang lalu mata kanan tiba-tiba menjadi merah, berair, dan terasa mengganjal,

kemudian 1 hari yang lalu disusul mata kiri dengan keluhan yang sama. Hari ini keluhan dirasa

bertambah berat dan disertai kelopak mata yang bengkak dan sulit membuka mata. Penglihatan

tidak kabur, keluar kotoran mata sedikit, lebih dikeluhkan mata berairnya.

Kata kunci: kedua mata merah, berair, penglihatan tidak kabur

2. MATA MERAH DENGAN CEKOT-CEKOT

Seorang laki-laki usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan cekot-cekot. Keluhan

dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan disertai mata merah, penglihatan turun dan silau,

nyeri kepala dan mual. Keluhan dirasakan makin lama makin memberat. Pasien pernah

mengalami hal serupa kurang lebih 6 bulan yang lalu tetapi bisa sembuh sendiri.

Kata kunci: mata cekot-cekot, mata merah, penglihatan turun

3. KASUS PILEK BERBAU

Seorang mahasiswa 19 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pilek berbau sejak 3

minggu yang lalu. Keluhan disertai hidung tersumbat bergantian, terutama hidung kanan dan

terasa penuh dipangkal hidung, disertai bersin-bersin saat bangun tidur. Penderita

mengeluhkan sakit serupa kambuh-kambuhan selama 1 tahun terakhir sejak kuliah. Dari

pemeriksaan didapatkan konka udem kanan dan kiri, discharge mukopurulen kanan dan kiri,

serta septum deviasi ke kanan.

Kata kunci : pilek berbau, hidung tersumbat, bersin, konka udem, discharge mukopurulen,

septum deviasi

4. NYERI TELAN DAN SESAK

Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa oleh orangtuanya ke UGD dengan nyeri telan

hebat disertai demam tinggi, stridor inspirasi yang keras, distress nafas yang berat, muffled

voice, drooling. Tidak ada batuk dan suara parau. Pemeriksaan foto polos servikal

menunjukkan gambaran thumb print sign.

Kata kunci : nyeri telan hebat, stridor inspirasi, distress nafas, muffled voice, drooling, thumb

print sign.

alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Highlight
alfian
Typewriter
alfian
Typewriter
Page 20: Modul 5.2 Oktober 2015

20

SISTEM PENILAIAN

Syarat Ujian Modul 5.2 :

Kehadiran minimal Kuliah : 75 %

Kehadiran minimal BBDM : 75 %

Kehadiran kuliah pakar : 100%

Jika tidak memenuhi syarat ujian modul mendapatkan nilai Tidak Lengkap (TL)

Sistem Ujian :

Keterangan :

1. UP I (40%) + UP II (40%)+ BBDM (20%).

2. UAM (80%) + BBDM (20%) atau nilai terbaik sebelumnya.

3. Ujian Remedial (80%) + BBDM (20%) atau nilai terbaik sebelumnya.

UP I : Ujian Paruh I, bahan ujian = kuliah sebelum UP I

(minggu ke-3)

UP II : Ujian Paruh II, bahan ujian = kuliah sesudah UP I

(minggu ke-6)

UAM : Ujian Akhir Modul, Bahan ujian = UP I + UP II

(minggu ke-7)

Remidial : Bahan ujian = UP I + UP II (minggu ke-22)

BBDM UP I UP II

Nilai A1 LOLOS

Nilai B,C,D,E

Nilai Maksimal A2

Nilai Tidak Lengkap (TL)

Mengulang Modul 5.2

UAM

Nilai C,D,E

Ujian Remidial (mg ke 22) Nilai

Maksimal A3

Nilai E

Mengulang Modul 5.2

Page 21: Modul 5.2 Oktober 2015

21

Komponen Penilaian Bobot

UjianParuh I 40%

Ujian Paruh II 40%

BBDM 20%

- Apabila mahasiwa tidak memehuni syarat ujian maka mendapat nilai TL = Tidak Lengkap dan

harus mengulang Modul 5.2 pada periode berikutnya.

- Semua mahasiswa yang telah memenuhi syarat ujian wajib UP I dan II.

- Apabila nilai dari UP I + UP II + BBDM = A, mahasiswa tidak perlu mengikuti UAM (Lolos).

Nilai B, C, D, dan E wajib mengikuti UAM dengan nilai maksimal A.

- Nilai UAM akan dibandingkan dengan nilai sebelumnya, dan akan dipilih nilai terbaik untuk

hasil akhir nilai Modul.

- Bagi mahasiswa dengan nilai akhir modul C, D dan E dapat mengikuti ujian remedial pada akhir

semester ( pada minggu ke 22) dengan nilai maksimal A.

- Mahasiwa yang sudah menempuh modul 5.2 sebelumnya dapat mengikuti ujian remidial pada

minggu ke 22 adalah yang memiliki nilai akhir modul B, C, D dan E. Sedangkan bagi yang

memiliki nilai TL harus mengulang modul 5.2 secara penuh.

Hasil Penilaian:

Nilai

Nilai rata-rata

Score

(Cek List)

Huruf IP

≥ 76 ≥ 3,5 - 4 A 4

70 – 75 2,5 - <3,5 B 3

60 – 69 1,5 - <2,5 C 2

50 – 59 0,5 – < 1,5 D 1

< 50 < 0,5 E* 0

Tidak memenuhi

syarat ujian

TL *

*: Nilai E dan TL mengulang Modul

Lulus Modul : Nilai A ; B; C

Tidak lulus Modul : Nilai D dan E

Mengulang Modul : Nilai E, TL

Page 22: Modul 5.2 Oktober 2015

22

DAFTAR DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH

No Nama Kode Bagian No. Telp.

1. Prof. DR. dr. Winarto, SpMK, Sp.M(K) WIN Mata 0816666682

2. DR. dr. Fifin Luthfia Rahmi, MS, SpM(K) FIN Mata 08122938178

3. dr. Arief Wildan, SpM(K) AW Mata 083838739794

4. dr. Maharani, SpM(K) MR Mata 08122800061

5. dr. Paramastri Arintawati, SpM RA Mata 081390777790

6. dr. Trilaksana Nugroho, MKes, SpM TL Mata 0811296047

7. dr. Riski Prihatningtias, SpM RI Mata 081325717568

8. dr. Suwido Magnadi, SpM(K) SWD Mata 0811296951

9. dr. Sri Inakawati, MSiMed, SpM(K) INA Mata 08122870832

10. dr. Fatimah Dyah NA, MARS, SpM FET Mata 0811275715

11. dr. A. Kentar Arimadyo, SpM AK Mata 08562789689

12. dr. Liana Ekowati, MSiMed, SpM LN Mata 08562693355

13. dr. Dina Novita, SpM DN Mata 08122896553

14. dr. Afrisal Hari Kurniawan, SpM(K) AL Mata 08122862025

15. dr. Wisnu Sadasih, SpM WIS Mata 081931931458

16. Prof. DR. dr.Suprihati, MSc, Sp.THT-KL (K) SPR THT 0818458115

17. dr. Riece Hariyati, Sp THT-KL(K), MSi Med RCE THT 0811279024

18. dr. Dwi Antono, Sp THT-KL (K) DWI THT 0818297938

19. dr. Pujo Widodo, Sp THT-KL PJO THT 08122818926

20. dr. Muyassaroh, Sp THT-KL (K), MSi Med MYS THT 08122902490

21. dr. Farokah, Sp THT-KL, MSi Med FAR THT 081325272573

22. dr. Willy Yusmawan, Sp THT-KL, MSi Med WLY THT 08122871312

23. dr. Zulfikar Naftali, Sp TH-KL, MSi Med ZUL THT 08122884045

24. dr. Anna Mailasari KD, Sp. THT-KL,MSiMed ANA THT 08122816403, 08886401614

25. dr. Rery Budiarti Sp. THT-KL, MSi Med RRY THT 08122934443, 08886401611

26. dr. Dian Ayu Ruspita Sp. THT-KL, MSi Med AYU THT 08122818404, 08886401615

27. dr. Dina Suryaningrum Sp.THT-KL, MSi Med DNA THT 085225749626,08882471878

28. dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.THT –KL YNR THT 08122544052

29. dr. Kanti Yunika, Sp.THT-KL KNT THT 081325561101

30. dr. Dwi Marliyawati Sp. THT-KL, MSi Med LYA THT 082175257740

31. dr. Hesti Dyah Palupi, Sp. THT-KL HST THT 081585858960, 08888341034

Page 23: Modul 5.2 Oktober 2015

23

32. dr. Nur Iman Nugroho Sp. THT-KL IMN THT 085866633383, 08886590849

33. DR.dr.Awal Prasetyo, MKes, SpTHT-KL PA 08122810954

34. dr. Hermawan Istiadi, MSiMed PA 085740148700

35. DR.Dra. Endang Sri Sunarsih, MKes. Apt Farmasi 08122805430

36. DR. Dra. Henna Rya, M.ES. Apt Farmasi

37. dr. Noor Wijayahadi, PhD Farmako 081575002127

38. dr. Budi Surastri, MSi.Med Farmako

39. dr. Astika Widi Utomo, MSc Farmako

40. dr. Sukma Imawati, SpRad Radiologi 081579022428

41. dr. Yurida Binta Meutia, SpRad Radiologi 08112736367

42. Prof. dr. Edi Darmana, PhD Parasit

43. dr. Sri Hendratno, SpPar(K),DAP&E Parasit

44. dr. Sudaryanto, MpDKed Parasit 088215100266

45. DR. dr. Kis Djamiatun Parasit 081390351351

46. Prof. DR. dr. Hendro Wahyono, DMM,

MScTrop, SpMK(K)

Mikrobiologi

47. Prof. DR. dr. Tri Nur Kristina, DMM, M.Kes Mikrobiologi

48. dr. Purnomo Hadi, MSi. Sp.MK Mikrobiologi

49. dr. Helmia Farida, Sp.A, MKes, PhD Mikrobiologi

50. dr. Endang Sri Lestari, PhD Mikrobiologi

51. dr. Vincentia Rizke C, MSi.Med, SpMK Mikrobiologi 08132575503

Page 24: Modul 5.2 Oktober 2015

24

DAFTAR TUTOR BBDM

No Nama Tutor No HP

1. dr. Maharani, SpM(K) 08122800061

2. dr. Paramastri Arintawati, SpM 081390777790

3. dr. Riski Prihatningtias, SpM 081325717568

4. dr. Willy Yusmawan, Sp THT-KL, MSi Med 08122871312

5. dr. Zulfikar Naftali, Sp TH-KL, MSi Med 08122884045

6. dr. Anna Mailasari KD, Sp. THT-KL,MSiMed 08122816403, 08886401614

7. dr. Dina Suryaningrum Sp.THT-KL, MSi Med 085225749626,08882471878

8. dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.THT –KL 08122544052

9. dr. Kanti Yunika, Sp.THT-KL 081325561101

10. dr. Dwi Marliyawati Sp. THT-KL, MSi Med 082175257740

11. dr. Hesti Dyah Palupi, Sp. THT-KL 081585858960, 08888341034

12. dr. Nur Iman Nugroho Sp. THT-KL 085866633383, 08886590849

13. DR.dr.Awal Prasetyo, MKes, SpTHT-KL

14. dr. Ika Pawitra Miranti, MKes, SpPA

15. dr. Udadi Sadhana, MKes, SpPA

16. dr. Sukma Imawati, SpRad 08157902428

17. dr. Farah Hendara, SpRad

18. dr. Yurida Binta Meutia, SpRad

19. dr. Lydia Kuntjoro, SpRad 08122910955

20. dr. Sudaryanto, MpDKed 088215100266

21. DR. dr. Kisdjamiatun 081390351351

22. dr. Purnomo Hadi, MSi, SpMK

23. dr. Helmia Farida, SpA, MKes, PhD

24. dr. Endang Sri Lestari, PhD

25. dr. Vincentia Rizke C, MSi.Med, SpMK

26. dr. Rebriarina Hapsari, MSc, Sp.MK

27. dr. Arinta Puspitawati, SpS

28. dr. Buwono Puruhito, SpKK

29. dr. Widyawati, SpKK

30. dr. Ika Vemilia W, SpPD

31. dr. Erna, SpFKR

32. dr. Ariosta, SpPK

33. dr. Sigid Kirana, SpKF

34. dr. Tun Paksi S, MSi.Med, SpA

35. dr. M. Anam, MSi.Med, SpA

Page 25: Modul 5.2 Oktober 2015

25

36. dr. Galuh Hardaningsih, MSi.Med, SpA

37. dr. Farid, MSi.Med, SpA

38. dr. Adhi Nur Radityo, MSi.Med, SpA

39. dr. Sigit, SpB

40. dr. Agung Aji, SpBA

41. dr. Satrio, SpAn

42. dr. Suharto, MKes

Page 26: Modul 5.2 Oktober 2015

26

DAFTAR TENAGA ADMINISTRASI

No Nama Admin No HP

1. Ibu Tri Mardiastuti 08982821882

Page 27: Modul 5.2 Oktober 2015

27

JADWAL PEMBELAJARAN

Terlampir

Page 28: Modul 5.2 Oktober 2015

28

DAFTAR PUSTAKA Ilmu Kesehatan Mata - Whitcher JP, Riordan-Eva P. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 17th edition. USA: Mc Graw

Hill Lange. 2008 - Sidarta I. Ilmu Penyakit Mata. Edisi III. Cetakan IV. Jakarta: Balai penerbit FK UI. 2008 - Fundamentals and Principles of Ophthalmology. Basic and clinical science course section 2. USA:

American Academy of Ophthalmology. 2014 - Ehler JP, Shah CP. Te Wills Eye Manual Office and Emergeny Room Diagnosis and Treatment of Eye

Diseases. 5th edition. Philadelpia: Lippincott Williams and Wilkns. 2008 THT:

- Buku Ajar ThT FK UI

- Fokkens W, Lund V, Mullol J, Bachert C,editors, Chapter classification and definition of rhinosinusitis. European position paper on rhinosinusitis and nasal polyps;2012:Rhinology.

- Sutjipto D, Wardhani RS, editors. Guidline penyakit THT-KL di Indonesia dalam Perhimpunan dokter spesialis THT-KL Indonesia. Jakarta; Bristol Meyer Squibb. Indonesia; 2007:h 65.

- Johnson JT, Rosen CA editors. Bailey’s Head and neck surgery – Otolaryngology. 5th ed. 2014

- Probst R, Grevers G, Iro H. basic otorhinolaryngology: a step-by-step learning guide. 2nd ed. New York: Thieme; 2006.p.354-6.

- Yates PD. Stridor in children. In: Lalwani AK. Current diagnosis and treatment in otolaryngology head & neck surgery, 2nd ed. The McGraw-Hill companies;2012. P.490-1.

- Lee KJ, Chan Y, Das S. KJ Lee’s essential otolaryngology head and neck surgery. 10th ed. United states: The McGraw-Hill Companies, Inc.;2012.p 544-7.

Patologi Anatomi - Kumar, Abbas, Aster 2014. Pathologic Basis of Disease 9th Ed. Elsevier Saunders, Canada. - Underwood JCE, Cross SS 2009. General and Systemic Pathology 5th Ed. Churchill Livingstone, China. - Michael L, 1990. Atlas of Ear, Nose and Throat Pathology. Kluwer Academic Publisher, London. - Barnes L, Chiosea SI, Seethala RR, 2011. Head and Neck Pathology. Demos Medical, New York - Yanoff M, Sassani JW, 2015. Ocular Pathology 7th Ed. Elsevier Saunders. China - Cumming TJ, 2013. Ophtalmic Pathology. Springer, New York Farmakologi : - Katzung,BG. Basic & Clinical Pharmacology 10th Ed. McGraw Hill. 2010. - Atkinson AJ. Principles of Clinical Pharmacology. 2nded; 2007. - Olson J. 2014. Clinical Pharmacology Made Ridiculously Simple.

Farmasi - Crowley JJ, Cusack BJ, Vestal RE.,1990., The Elderly. Dalam RL Williams, DC Brater, J Mordenti (eds)

Rational Therapeutics : A Clinical Pharmacologic Guide for the Health Professional, Marcel Dekker, Inc., New York.

- Katzung,B.G, Farmakologi dasar dan klinik edisi 10, Jakarta. Penerbit : EGC, 2010. - WHO, 1998 Pedoman Penulisan Resep, diterjemahkan oleh dr.Zunilda S.Bustami, MS, Bandung : Penerbit

ITB. Mikrobiologi - Talaro K, Talaro A, Foundations in microbiology. 4-th ed. MacGraw-Hill. Boston. 2002. - Murray PR, Baron EJ, Jorgensen JH, et.all. Manual of clinical microbioloy. 10th. ed. ASM Press.

Washington DC. 2011 - Koneman EW, Allen SD, Dowell VR, et. all. Color atlas and textbook of microbiology. 6th ed. Lippincott

Williams and Wilkins. Pennsylvania. 2006. - Mandell, GL., Bennett JE., Dolin R., Mandell, Douglas, and Bennett’s:Principle and practice of infectious

disesases. 7th. ed. Churchill Livingstone. 2012. - Black JG, Black LJ. Microbiology: principles and exploration 9th ed. Wiley.201