modul 5 bahasa indonesia

Upload: anita-wijayanti

Post on 04-Apr-2018

268 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    1/9

    75

    DESKRIPSI MODUL

    Modul kelima disusun untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan

    menyimak dan membuat catatan. Keterampilan menyimak sangat penting agar

    mahasiswa dapat lebih mudah memahami informasi lisan dalam konteks akademik

    seperti kuliah, ceramah atau seminar di bidang agribisnis. Pada modul ini proses

    pembelajaran dirancang melalui pendekatan cooperative integrated reading

    composition (CIRC), yang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu

    mengidentifikasi informasi lisan sesuai dengan konteks dan menyimpulkan gagasan

    serta terampil menuliskan kembali secara cepat dan tepat informasi yang didengar.

    Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu prinsip dasar dan strategi

    menyimak. Mahasiswa diharapkan membaca materi modul ini dengan cermat, mulai

    dengan membaca konsep, uraian dan contoh yang terdapat di dalamnya. Pemahaman

    yang menyeluruh dan tepat terhadap modul ini akan sangat menunjang pemahaman

    mahasiswa terhadap modul-modul berikutnya. Belajarlah menyimak secara tekun

    melalui siaran berita radio, televisi, maupun tuturan lisan lainnya.

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    2/9

    76

    TEKNIK MENYIMAK

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    etelah selesai mempelajari kegiatan belajar pertama, peserta diharapkan

    dapat menentukan ketepatan penggunaan bahasa yang digunakan penutur

    dan menangkap gagasan utama sebuah wacana lisan serta mampu

    mengaplikasikannya dalam kegiatan akademik.

    MATERI POKOK

    Ragam teks informatif, macam-macam teknik menyimakMenyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan

    dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh

    informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

    disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan menyimak

    seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak

    juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak

    seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang

    disimaknya.

    Apakah yang dimaksud dengan teks informatif? Informasi itu, artinya berita,

    kabar, penjelas/pemberitahuan tentang suatu hal/objek tertentu. Sumber/pemberi

    informasi disebut informan yaitu orang yang memberikan informasi. Dalam konteks

    ini yang dimaksud dengan teks informatif ialah teks yang memuat berita, kabar,

    panjelas/pemberitahuan tentang suatu hal.

    KegiatanBelajar

    1

    S

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    3/9

    77

    1.1. Ragam Teks Informatif

    Sebagai sumber informasi lisan, teks informatif terdapat dalam berbagai

    bentuk berikut.

    1. Teks Berita

    Teks berita, yaitu teks yang memuat informasi tentang kabar atau

    pemberitahuan tentang suatu hal, yang disampaikan secara langsung oleh pembicara

    atau pembawa pesan atau melalui radio dan televisi. Bahasa yang digunakan di

    dalam teks berita bersifat lugas dan tegas. Karakter media yang berbeda

    mengakibatkan berlainan pula sapaan yang digunakan oleh pembawa acara.

    a. Sapaan pembaca teks berita radio

    Selamat siang pendengar. Saya, Bagus, dari studio X akan menyampaikan

    berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang terjadi selama hari ini. Selamat

    mendengarkan!

    b. Sapaan pembaca teks berita televisi

    Selamat siang pemirsa. Kami dari studio ini, Bagus dan Ayu, akan menyampaikan

    berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang terjadi sepanjang hari ini.

    Selamat menyaksikan! Silahkan Bagus! Baik Ayu!

    2.Teks Pidato

    Teks pidato, yaitu teks pembicaraan seseorang secara langsung (tatap muka)

    di hadapan orang banyak memuat arahan atau kebijakan tentang hal tertentu.

    Keberhasilan seseorang di dalam berpidato ditandai oleh antusiasnya pendengar

    mendengarkan isi pidatonya. Seseorang yang berpidato dengan nada bervariasi dan

    bersemangat, akan membuat pendengar juga bersemangat, sebaliknya.

    3. Teks CeramahKata ceramah asal mulanya dalam bahasa Melayu berarti nyinyir, banyak

    bicara, cerewet. Kata ini mengalami perkembangan makna menjadi positif, yaitu

    menyampaikan sesuatu di hadapan orang banyak untuk menambah pengetahuan,

    pengalaman atau informasi tertentu.

    4. Teks Opini

    Opini berarti pendapat, pikiran pendirian atau pandangan. Teks opini ialah

    yang memuat pendapat, pikiran, pendirian atau pandangan seseorang tentang

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    4/9

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    5/9

    79

    STRATEGI MENYIMAK

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    etelah selesai mempelajari kegiatan belajar kedua, peserta diharapkan dapat

    menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks akademik, membuat

    kutipan langsung dan tidak langsung, mengidentifikasi informasi lisan sesuai

    dengan konteks dan menyimpulkan gagasan serta terampil membuat catatan

    cepat secara tepat informasi yang telah disimak

    MATERI POKOK

    Strategi menyimak dan pembuatan catatan dari informasi lisan

    2.1. Strategi Menyimak

    Terdapat beberapa pendapat mengenai strategi dalam menyimak. Anda dapat

    menggunakan salah satu dari beberapa strategi yang ditawarkan. Beberapa model

    tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

    1. Strategi Menyimak BahasaSecara garis besar, setidak-tidaknya terdapat dua langkah dalam strategi menyimak

    bahasa. Strategi tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

    a. Memusatkan perhatianAgar kita dapat menyimak dengan baik kita harus memusatkan perhatian

    pada tuturan pembicara. Pembicara biasanya menggunakan isyarat verbal dan

    visual untuk menyampaiakn pesan dan mengarahkan perhatian penyimak.

    Isyarat visual antara lain gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah (mimik), dan

    tukisan atau kerangka informasi. Isyarat verbal meliputi perhentian, naik

    KegiatanBelajar

    2

    S

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    6/9

    80

    turunnya suara, lambatnya pengucapan butir-butir penting, dan pengulangan

    informasi penting.

    b. Membuat catatan

    Membuat catatan dapat membantu aktivitas menyimak karena mendorong

    berkonsentrasi, menyediakan bahan-bahan untuk mereviu, dan dapat

    membantu mengingat. Akan tetapi sebaliknya, membuat catatan juga

    membutuhkan konsentrasi. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya atau

    mengganggu proses menimak yang sedang kita lakukan. Agar dalam

    membuat catatan tidak mengganggu konsentrasi menyimak maka terdapat

    beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

    i. Catatan bersifat sederhanaBuatlah catatan berupa frase-frase atau kalimat pendek tentang ide-ide

    pokok. Oleh karena itu, buatlah cacatan berupa kerangka (outline).

    Yang kita catat hanyalah ide pokok yang kita anggap penting atau

    materi yang faktual.

    ii. Catatan menggunakan singkatan-singkatan dan simbolBuatlah simbol-simbol yang dapat Anda pahami dengan baik.

    iii. Catatan harus jelas catatan kitaMeskipun dalam membuat kita lakukan dengan cepat, tetapi catatan

    harus jelas agar tidak mengalami kesulitan sewaktu dibaca ulang.

    2. Strategi Menyimak LanjutDalam strategi menyimak lanjut terdapat dua pendapat. Masing-masing

    pendapat dapat dikemukakan sebagai berikut.

    a. Strategi TompkinsTompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa terdapat enam langkah yangdigunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan. Keenam langkah

    tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

    b. Membentuk gambar dalam pikiran.Teknik citraan ini sangat berguna jika penutur banyak menggunakan citraan

    visual, deskriptif, dan ketika menyimak untuk mendapatkan kesenangan. Cerita

    dan gambar membantu kita dalam membuat citraan. Dengan demikian, kita dapat

    menggambar atau menuliskan gambar mental yang kita ciptakan.

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    7/9

    81

    c. Mengelompokkan InformasiKita harus mengklasifikasikan informasi jika pesan penutur berisi potongan-

    potongan informasi, perbandingan dan kontras. Dalam hal ini, kita harus

    membuat bagan kategori dari informasi yang kita terima. Misalnya, ketika kita

    menyimak perbandingan antara gandum, padi, dan jagung.

    d. Mengajukan PertanyaanKita harus mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman terhadap

    pesan yang kita terima. Pertanyaan tersebut terutama untuk mendapatkan

    kejelasan dari apa yang kita simak.

    e. Menemukan pola organisasi informasiKita harus mengenali pola-pola organisasi informasi yang disampaikan penutur,

    seperti urutan, deskripsi, perbandingan, sebab akibat, atau pemecahan masalah.

    f. Mencatat informasi pentingDalam proses menyimak, kita harus mengidentifikasi informaasi penting dari

    materi yang kita simak. Catatan tersebut dapat berupa kerangka.

    g. Memusatkan perhatianPenutur atau pembicara dalam mengemukakan gagasannya sering kali

    menggunakan isyarat tertentu baik visual maupun verbal. Isyarat verbal dan

    visual tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan dan mengarahkan

    perhatian penyimak. Isyarat visual antara lain gerak tubuh (gesture), ekspresi

    wajah (mimik), dan tukisan atau kerangka informasi. Isyarat verbal meliputi

    perhentian, naik-turunnya suara, lambatnya pengucapan butir-butir penting, dan

    pengulangan informasi penting.

    3. Strategi PriyatmiMenurut Priyatmi (2000), keberhasilan menyimak akan ditentukan olehketerampilan-keterampilan yang dimiliki penyimak. Oleh karena itu, Priyatmi

    menyarankan beberapa keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh penyimak

    agar dapat menyimak dengan baik. Beberapa keterampilan tersebut dapat

    dikemukakan sebagai berikut.

    a. Mengantisipasi topik dari gagasan umum yang terdapat dalam tuturan yangdisimak atau didengar.

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    8/9

    82

    b. Menentukan topik yang dibahas dalam wacana yang disimak berdasarkangagasan-gagasan umum yang telah ditemukan.

    c. Menentukan ide pokok (subject matter) dan ide-ide penjelas dari tuturan yangdidengar.

    d. Mengajukan pertanyaan, menjawab, atau merumuskan hal-hal penting berkaitandengan wacana yang disimak.

    e. Memberikan komentar atau respon terhadap isi tuturan yang didengarnya.f. Membedakan fakta, opini, dan kesimpulan dari wacana yang didengarnya.g. Menunjukkan nilai estetis dari wacana yang didengarnya.

    2.2.Membuat Catatan

    Dalam membuat catatan terdapat dua pola yang dapat dilakukan berdasarkan

    sumber wacananya. Kedua sumber wacana tersebut adalah wacana lisan dan wacana

    tulis. Kedua sumber wacana tersebut menuntut teknik yang berbeda dalam

    pembuatan catatan.

    Membuat catatan dari wacana lisan berkaitan dengan aktivitas menyimak.

    Untuk meningkatkan kemampuan menulis melalui kegiatan menyimak dapat

    dilakukan dengan menyimak berbagai informasi untuk dapat menangkap unsur

    kebahasaan sampai dengan memahami bahan simakan berupa wacana pendek

    maupun wacana yang kompleks. Wacana yang dapat disimak bisa berupa wacana

    berita, iklan, pidato, ceramah, puisi, drama, maupun cerita.

    Dalam kaitannya dengan menyimak wacana lisan, yang perlu dipahami

    bahwa ketika kita sedang mendengarkan seseorang berbicara maka yang kita tangkap

    bukanlah rentetan kata atau kalimat. Dalam peristiwa itu, kita menangkap gagasan

    atau ide yang terkandung di dalamnya. Karena sesungguhnya gagasan itulah yang

    dikomunikasi oleh pembicara. Sedangkan kalimat atau kata begitu diucapkan makadia langsung hilang, sedangkan gagasan masih terekam dalam benak kita. Banyak

    sedikitnya gagasan yang bisa terwadahi dalam ingatan kita dipengaruhi oleh banyak

    faktor, antara lain panjang atau pendeknya wacana yang disimak, tingkat familieritas

    kita dengan wacana yang disimak, tingkat konsentrasi kita ketika menyimak, dan

    daya ingat penyimak.

  • 7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia

    9/9

    83

    Jika demikian, apa yang perlu dilakukan ketika kita membuat cacatan dari

    wacana lisan? Beberapa langkah berikut mungkin dapat membantu kita dalam

    membuat catatan yang bersumber dari wacana lisan.

    1. Temukan gagasan pokok dan gagasan penjelas yang terdapat dalam informasitersebut.

    2. Catatlah gagasan pokok dan gagasan penjelas yang Anda temukan itu.3. Untuk memudahkan merekonstruksi wacana jagalah kronologis gagasan secara

    utuh.

    4. Susunlah gagasan-gagasan tersebut menjadi sebuah kerangka karangan.

    SOAL-SOAL LATIHAN

    1. Simaklah berita yang disiarkan di TVRI pada acara Dunia Dalam Barita. Buatlahcatatan berdasarkan wacana yang Anda simak? Kembangkan catatan tersebut

    menjadi wacana tulis yang runtut dan sistemtis?

    2. Simaklah wacana lisan dalam perkuliahan yang Anda ikuti! Buatlah pokok-pokok pikiran dari proses perkuliahan tersebut menjadi sebuah rangkuman yang

    terstruktur.

    3. Mengapa aktivitas menyimak tidak dapat dikerjakan secara sambil lalu?Daftar Referensi

    Arifin, Bustanul dkk. Menyimak.Penerbit Universitas Terbuka. 2007. cetakan-1