modul 5 bahasa indonesia
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
1/9
75
DESKRIPSI MODUL
Modul kelima disusun untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan
menyimak dan membuat catatan. Keterampilan menyimak sangat penting agar
mahasiswa dapat lebih mudah memahami informasi lisan dalam konteks akademik
seperti kuliah, ceramah atau seminar di bidang agribisnis. Pada modul ini proses
pembelajaran dirancang melalui pendekatan cooperative integrated reading
composition (CIRC), yang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar mampu
mengidentifikasi informasi lisan sesuai dengan konteks dan menyimpulkan gagasan
serta terampil menuliskan kembali secara cepat dan tepat informasi yang didengar.
Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu prinsip dasar dan strategi
menyimak. Mahasiswa diharapkan membaca materi modul ini dengan cermat, mulai
dengan membaca konsep, uraian dan contoh yang terdapat di dalamnya. Pemahaman
yang menyeluruh dan tepat terhadap modul ini akan sangat menunjang pemahaman
mahasiswa terhadap modul-modul berikutnya. Belajarlah menyimak secara tekun
melalui siaran berita radio, televisi, maupun tuturan lisan lainnya.
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
2/9
76
TEKNIK MENYIMAK
TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar pertama, peserta diharapkan
dapat menentukan ketepatan penggunaan bahasa yang digunakan penutur
dan menangkap gagasan utama sebuah wacana lisan serta mampu
mengaplikasikannya dalam kegiatan akademik.
MATERI POKOK
Ragam teks informatif, macam-macam teknik menyimakMenyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan menyimak
seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak
juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak
seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang
disimaknya.
Apakah yang dimaksud dengan teks informatif? Informasi itu, artinya berita,
kabar, penjelas/pemberitahuan tentang suatu hal/objek tertentu. Sumber/pemberi
informasi disebut informan yaitu orang yang memberikan informasi. Dalam konteks
ini yang dimaksud dengan teks informatif ialah teks yang memuat berita, kabar,
panjelas/pemberitahuan tentang suatu hal.
KegiatanBelajar
1
S
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
3/9
77
1.1. Ragam Teks Informatif
Sebagai sumber informasi lisan, teks informatif terdapat dalam berbagai
bentuk berikut.
1. Teks Berita
Teks berita, yaitu teks yang memuat informasi tentang kabar atau
pemberitahuan tentang suatu hal, yang disampaikan secara langsung oleh pembicara
atau pembawa pesan atau melalui radio dan televisi. Bahasa yang digunakan di
dalam teks berita bersifat lugas dan tegas. Karakter media yang berbeda
mengakibatkan berlainan pula sapaan yang digunakan oleh pembawa acara.
a. Sapaan pembaca teks berita radio
Selamat siang pendengar. Saya, Bagus, dari studio X akan menyampaikan
berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang terjadi selama hari ini. Selamat
mendengarkan!
b. Sapaan pembaca teks berita televisi
Selamat siang pemirsa. Kami dari studio ini, Bagus dan Ayu, akan menyampaikan
berbagai peristiwa yang hangat dan menarik yang terjadi sepanjang hari ini.
Selamat menyaksikan! Silahkan Bagus! Baik Ayu!
2.Teks Pidato
Teks pidato, yaitu teks pembicaraan seseorang secara langsung (tatap muka)
di hadapan orang banyak memuat arahan atau kebijakan tentang hal tertentu.
Keberhasilan seseorang di dalam berpidato ditandai oleh antusiasnya pendengar
mendengarkan isi pidatonya. Seseorang yang berpidato dengan nada bervariasi dan
bersemangat, akan membuat pendengar juga bersemangat, sebaliknya.
3. Teks CeramahKata ceramah asal mulanya dalam bahasa Melayu berarti nyinyir, banyak
bicara, cerewet. Kata ini mengalami perkembangan makna menjadi positif, yaitu
menyampaikan sesuatu di hadapan orang banyak untuk menambah pengetahuan,
pengalaman atau informasi tertentu.
4. Teks Opini
Opini berarti pendapat, pikiran pendirian atau pandangan. Teks opini ialah
yang memuat pendapat, pikiran, pendirian atau pandangan seseorang tentang
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
4/9
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
5/9
79
STRATEGI MENYIMAK
TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar kedua, peserta diharapkan dapat
menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks akademik, membuat
kutipan langsung dan tidak langsung, mengidentifikasi informasi lisan sesuai
dengan konteks dan menyimpulkan gagasan serta terampil membuat catatan
cepat secara tepat informasi yang telah disimak
MATERI POKOK
Strategi menyimak dan pembuatan catatan dari informasi lisan
2.1. Strategi Menyimak
Terdapat beberapa pendapat mengenai strategi dalam menyimak. Anda dapat
menggunakan salah satu dari beberapa strategi yang ditawarkan. Beberapa model
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Strategi Menyimak BahasaSecara garis besar, setidak-tidaknya terdapat dua langkah dalam strategi menyimak
bahasa. Strategi tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Memusatkan perhatianAgar kita dapat menyimak dengan baik kita harus memusatkan perhatian
pada tuturan pembicara. Pembicara biasanya menggunakan isyarat verbal dan
visual untuk menyampaiakn pesan dan mengarahkan perhatian penyimak.
Isyarat visual antara lain gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah (mimik), dan
tukisan atau kerangka informasi. Isyarat verbal meliputi perhentian, naik
KegiatanBelajar
2
S
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
6/9
80
turunnya suara, lambatnya pengucapan butir-butir penting, dan pengulangan
informasi penting.
b. Membuat catatan
Membuat catatan dapat membantu aktivitas menyimak karena mendorong
berkonsentrasi, menyediakan bahan-bahan untuk mereviu, dan dapat
membantu mengingat. Akan tetapi sebaliknya, membuat catatan juga
membutuhkan konsentrasi. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya atau
mengganggu proses menimak yang sedang kita lakukan. Agar dalam
membuat catatan tidak mengganggu konsentrasi menyimak maka terdapat
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
i. Catatan bersifat sederhanaBuatlah catatan berupa frase-frase atau kalimat pendek tentang ide-ide
pokok. Oleh karena itu, buatlah cacatan berupa kerangka (outline).
Yang kita catat hanyalah ide pokok yang kita anggap penting atau
materi yang faktual.
ii. Catatan menggunakan singkatan-singkatan dan simbolBuatlah simbol-simbol yang dapat Anda pahami dengan baik.
iii. Catatan harus jelas catatan kitaMeskipun dalam membuat kita lakukan dengan cepat, tetapi catatan
harus jelas agar tidak mengalami kesulitan sewaktu dibaca ulang.
2. Strategi Menyimak LanjutDalam strategi menyimak lanjut terdapat dua pendapat. Masing-masing
pendapat dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Strategi TompkinsTompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa terdapat enam langkah yangdigunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan. Keenam langkah
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
b. Membentuk gambar dalam pikiran.Teknik citraan ini sangat berguna jika penutur banyak menggunakan citraan
visual, deskriptif, dan ketika menyimak untuk mendapatkan kesenangan. Cerita
dan gambar membantu kita dalam membuat citraan. Dengan demikian, kita dapat
menggambar atau menuliskan gambar mental yang kita ciptakan.
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
7/9
81
c. Mengelompokkan InformasiKita harus mengklasifikasikan informasi jika pesan penutur berisi potongan-
potongan informasi, perbandingan dan kontras. Dalam hal ini, kita harus
membuat bagan kategori dari informasi yang kita terima. Misalnya, ketika kita
menyimak perbandingan antara gandum, padi, dan jagung.
d. Mengajukan PertanyaanKita harus mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
pesan yang kita terima. Pertanyaan tersebut terutama untuk mendapatkan
kejelasan dari apa yang kita simak.
e. Menemukan pola organisasi informasiKita harus mengenali pola-pola organisasi informasi yang disampaikan penutur,
seperti urutan, deskripsi, perbandingan, sebab akibat, atau pemecahan masalah.
f. Mencatat informasi pentingDalam proses menyimak, kita harus mengidentifikasi informaasi penting dari
materi yang kita simak. Catatan tersebut dapat berupa kerangka.
g. Memusatkan perhatianPenutur atau pembicara dalam mengemukakan gagasannya sering kali
menggunakan isyarat tertentu baik visual maupun verbal. Isyarat verbal dan
visual tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan dan mengarahkan
perhatian penyimak. Isyarat visual antara lain gerak tubuh (gesture), ekspresi
wajah (mimik), dan tukisan atau kerangka informasi. Isyarat verbal meliputi
perhentian, naik-turunnya suara, lambatnya pengucapan butir-butir penting, dan
pengulangan informasi penting.
3. Strategi PriyatmiMenurut Priyatmi (2000), keberhasilan menyimak akan ditentukan olehketerampilan-keterampilan yang dimiliki penyimak. Oleh karena itu, Priyatmi
menyarankan beberapa keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh penyimak
agar dapat menyimak dengan baik. Beberapa keterampilan tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut.
a. Mengantisipasi topik dari gagasan umum yang terdapat dalam tuturan yangdisimak atau didengar.
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
8/9
82
b. Menentukan topik yang dibahas dalam wacana yang disimak berdasarkangagasan-gagasan umum yang telah ditemukan.
c. Menentukan ide pokok (subject matter) dan ide-ide penjelas dari tuturan yangdidengar.
d. Mengajukan pertanyaan, menjawab, atau merumuskan hal-hal penting berkaitandengan wacana yang disimak.
e. Memberikan komentar atau respon terhadap isi tuturan yang didengarnya.f. Membedakan fakta, opini, dan kesimpulan dari wacana yang didengarnya.g. Menunjukkan nilai estetis dari wacana yang didengarnya.
2.2.Membuat Catatan
Dalam membuat catatan terdapat dua pola yang dapat dilakukan berdasarkan
sumber wacananya. Kedua sumber wacana tersebut adalah wacana lisan dan wacana
tulis. Kedua sumber wacana tersebut menuntut teknik yang berbeda dalam
pembuatan catatan.
Membuat catatan dari wacana lisan berkaitan dengan aktivitas menyimak.
Untuk meningkatkan kemampuan menulis melalui kegiatan menyimak dapat
dilakukan dengan menyimak berbagai informasi untuk dapat menangkap unsur
kebahasaan sampai dengan memahami bahan simakan berupa wacana pendek
maupun wacana yang kompleks. Wacana yang dapat disimak bisa berupa wacana
berita, iklan, pidato, ceramah, puisi, drama, maupun cerita.
Dalam kaitannya dengan menyimak wacana lisan, yang perlu dipahami
bahwa ketika kita sedang mendengarkan seseorang berbicara maka yang kita tangkap
bukanlah rentetan kata atau kalimat. Dalam peristiwa itu, kita menangkap gagasan
atau ide yang terkandung di dalamnya. Karena sesungguhnya gagasan itulah yang
dikomunikasi oleh pembicara. Sedangkan kalimat atau kata begitu diucapkan makadia langsung hilang, sedangkan gagasan masih terekam dalam benak kita. Banyak
sedikitnya gagasan yang bisa terwadahi dalam ingatan kita dipengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain panjang atau pendeknya wacana yang disimak, tingkat familieritas
kita dengan wacana yang disimak, tingkat konsentrasi kita ketika menyimak, dan
daya ingat penyimak.
-
7/31/2019 Modul 5 bahasa indonesia
9/9
83
Jika demikian, apa yang perlu dilakukan ketika kita membuat cacatan dari
wacana lisan? Beberapa langkah berikut mungkin dapat membantu kita dalam
membuat catatan yang bersumber dari wacana lisan.
1. Temukan gagasan pokok dan gagasan penjelas yang terdapat dalam informasitersebut.
2. Catatlah gagasan pokok dan gagasan penjelas yang Anda temukan itu.3. Untuk memudahkan merekonstruksi wacana jagalah kronologis gagasan secara
utuh.
4. Susunlah gagasan-gagasan tersebut menjadi sebuah kerangka karangan.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Simaklah berita yang disiarkan di TVRI pada acara Dunia Dalam Barita. Buatlahcatatan berdasarkan wacana yang Anda simak? Kembangkan catatan tersebut
menjadi wacana tulis yang runtut dan sistemtis?
2. Simaklah wacana lisan dalam perkuliahan yang Anda ikuti! Buatlah pokok-pokok pikiran dari proses perkuliahan tersebut menjadi sebuah rangkuman yang
terstruktur.
3. Mengapa aktivitas menyimak tidak dapat dikerjakan secara sambil lalu?Daftar Referensi
Arifin, Bustanul dkk. Menyimak.Penerbit Universitas Terbuka. 2007. cetakan-1