modul 2 restorasi
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
1/18
PENYAKIT JARINGAN PULPA
KELAINAN-KELAINAN PULPA
1. Iritasi pulpa / karies mengenai emailIritasi pulpa adalah suatu keadaan dimana lapisan enamel gigi mengalami kerusakan sampai
batas dentino enamel junctionGejala-gejala :
Kadang-kadang ngilu bila makan/ minum dingin,manis,asam dan bila sikat gigi
Rasa ngilu akan hilang bila rangsangan dihilangkan
Pemeriksaan objektif :
Terlihat karies ang kecil
!engan sonde : tidak memberi reaksi, tetapi kadang-kadang terasa sedikit
Tes thermis : dengan chlor etil terasa ngilu, bila rangsang dihilangkan biasana rasa ngilu juga
hilang
Therapi :diberi tumpatan sesuai indikasina
. !"peremi pulpa / karies mengenai #entin
"peremi pulpa merupakan lanjutan dari iritasi pulpa# "peremi pulpa adalah suatu keadaandimana lapisan dentin mengalami kerusakan , terjadi sirkulasi darah bertambah karena terjadi
pelebaran pembuluh darah halus di dalam pulpa#Pulpa terdiri dari saluran pembuluh darah halus,
urat-urat saraf,dan saluran lmpeGejala-gejala :
Terasa lain jika terkena makanan/ minuman manis,asam panas dan dingin#
$akanan / minuman dingin lebih ngilu daripada makanan / minuman panas
Kadang-kadang sakit kalau kemasukan makananPemeriksaan objektif :
Terlihat karies media atau propunda
%ila di tes dengan chlor etil terasa ngilu
!i test dengan sonde kadang terasa ngilu,kadang tidak
Perkusi tidak apa-apa
Therapi :
bila ada karies media ditambal sesuai indikasina,bila mahkota cukup baik#
%ila karies propunda dilakukan pulpa capping , bila mahkotana baik
$. Pulpitis
Pulpitis dibagi dalam beberapa macam aitu :
a# Pulpitis acuta
Pulpitis parttialis acuta
&aitu keadaan dimana sebagian pulpa mengalami peradangan#Gejala-gejala :
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
2/18
- Rasa neri spontan
- Rasa neri dapat berlangsung beberapa menit
- %erdenut sesuai dengan denut nadi- Kadang-kadang tidur terganggu
Pemeriksaan objektif :
- Terlihat caries propunda- Test dengan sonde sakit
- Test dengan chlor etil sakit
- Perkusi dapat sakit atau tidak- Test 'italitas bereaksi
Therapi : bila mahkota masih bagus dilakukan pera(atan saraf )mumifikasi*, bila disertai
periodontitis, lakukan pera(atan periodontitis na terlebih dahulu,baru kemudian pera(atan urat
saraf#
Pulpitis totalis acuta
&aitu keadaan dimana seluruh jaringan pulpa mengalami peradangan
Gejala-gejala :
- Rasa sakit ang lebih hebat daripada pulpitis parttialis- Rasa sakit ang terus-menerus tanpa ada penebabna
- Penderita tidak dapat tidur- Rasa sakit menjalar ke pelipis hingga ke telinga
Pemeriksaan objektif :
- Terlihat karies propunda- %iasana pulpa sudah terbuka / perforasi
- Test dengan sonde sakit
- Perkusi sakit
- Test thermis sakit- Test 'italitas sakit
Therapi : pemberian antibiotik dan analgetik untuk menghilangkan periodontitis, setelah rasasakit periodontitisna hilang dilakukan pencabutan )ekstraksi*
Pulpitis kronis
+uatu peradangan pulpa ang sudah berlangsung lama dan tidak menmbulkan keluhan berat#
Gejala- gejala :- Kadang-kadang terasa sakit kemudian hilang
- !ulu pernah sakit sekali
- Tidak ada keluhan ang berat
- %ila terkena makanan/ minuman panas dingin, terasa agak neri
Pemeriksaan objektif :- Terlihat adana karies propunda- Pulpa dapat terbuka atau tidak
- Test sonde sakit
- Perkusi terasa agak sakit- Test thermis hampir tidak bereaksi
- Gigi masih 'ital
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
3/18
%. Ne&r'sa pulpa
&aitu suatu proses kematian pulpa ang tidak disertai dengan bakteri ini merupakan
kematian ang steril#Gejala gejala :
- Tidak ada keluhan sakit
- arna gigi berubahPemeriksaan objektif :
- Gigi berubah (arna
- Gigi dengan tumpatan silikat- !engan test termis tidak menimbulkan reaksi apa-apa
- Test 'italitas tidak mempunai reaksi
Therapi :
- .ntuk gigi ang mempunai akar satu diadakan pera(atan urat saraf- .ntuk gigi ang mempunai akar lebih dari satu diadakan pencabutan bila ada keluhan
(. Gangraen pulpa
&aitu kematian pulpa ang disertai dengan in'asi bakteri pembusuk# Proses kematianpulpa ini adalah suatu kematian ang tidak steril#
Gejala gejala :- %au tidak enak
- %ila makan-makanan ang panas terasa sakit )oleh karena lobang gigi tertutup sisa makanan*
Pemeriksaan objektif :- %iasana gigi berubah (arna
- Terlihat karies propunda atau gigi dengan tumpatan besar
- Test dengan sonde pulpa terbuka,tidak terasa sakit
- Percusi dapat terasa sakit dan tidak terasa sakit- Test thermis, dengan panas tersa sakit
- %au busuk
- Test 'italitas tidak bereaksi menandakan gigi sudah mati
Therapi :
- .ntuk gigi permanent berakar satu dilakukan pera(atan gangraen bila akarna sudah cukupkuat dan oral hgenisna baik
- .ntuk gigi permanent berakar lebih satu ,dilakukan ekstraksi
- .ntuk gigi decidui diadakan trepanasi )melobangi atau pulpa sampai perforasi*
A.PENYAKIT PULPA
# Pulpa 0ormal
Gejala klinis: Pulpa respon terhadap tes 'italitas pulpa dan gejala ang ditimbulkan dari
tes tersebut ringan, tidak menebabkan pasien merasa linu# Respon pulpa terhadap tes akan
segera hilang dalam beberapa detik#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
4/18
Radiografi: Tidak ada gambaran resorpsi, karies, atau pulpa ang terekspos secara
mekanik#
Pera(atan: Tidak ada pera(atan endodontic
# Pulpitis Re'ersibel
Gejala Klinis: Rasa tidak naman )seperti rasa linu* akan segera hilang bila penebabna
dihilangkan# Respon dari pulpa berupa rasa ang menusuk ang singkat# 1aktor penebabna
adalah karies, dentin ang terekspos, pera(atan gigi terakhir, restorasi ang rusak#
Radiografi: Tidak ada gambaran pulpa ang terekspos, Tidak ada pelebaran membraneperiodontal#
Pera(atan : Restorasi biasa tanpa pera(atan endodontic
# Pulpitis Irre'ersibel
a# Pulpitis Irre'ersibel +imptomatik
Gigi didiagnosa sebagai pulpitis irre'ersible bila terdapat gejala rasa sakit spontan atau
berdenut# Rasa sakit ang ditimbulkan biasana diperparah dengan perubahan temperature
)khususna stimulus dingin*, rasa sakitna pun berlangsung cukup lama (alaupun penebab rasa
sakit telah dihilangkan# Rasa sakit ang timbul dapat terasa menusuk atau tumpul, terlokalisasi
ataupun menebar#
Pada radiografi terlihat perubahan minimal pada tulang periradicular , namun terkadang
gambaran radiografina pun dapat terlihat normal# 2pabila pulpitis irre'ersible ini semakin parahmaka akan menebabkan gambaran ligament periodontal semakin tebal#
!iperlukan pera(atan endodontik, dapat berupa pera(atan pulpotomi atau pulpektomi# 2pabila
pulpitis irre'ersible tidak dira(at maka gigi akan nekrosis#
b# Pulpitis Irre'ersibel 2simptomatik
Pada beberapa kasus karies ang dalam tidak menimbulkan gejala, (alaupun secara klinis danradiologis terlihat karies ang telah sampai kedalam pulpa# 2pabila gigi tidak dira(at maka
kondisi akan semakin parah menjadi pulpitis irre'ersibel simptomatik sampai menjadi nekrosis,
sehingga perlu dilakukan pera(atan endodontik segera sebelum pulpitis irre'ersibelmenimbulkan gejala sakit ang berat#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
5/18
# 0ekrosis Pulpa
+aat pulpa nekrosis )pulpa non 'ital*, suplai darah ke pulpa sudah tidak ada dan saraf pulpa pun
tak berfungsi# +etelah pulpa nekrosis, penakit gigi menjadi asimptomatik sampai akhirnaakan menimbulkan gejala ang ditimbulkan dari penebaran penakit ke jaringan periradikular#
!engan pulpa nekrosis , gigi tidak akan respon terhadap tes elektris dan tes dingin# 0ekrosis
pulpa dapat terjadi sebagian atau keseluruhan dan dapat tidak meliputi seluruh akar pada gigidengan akar lebih dari satu, sehingga gejala ang ditimbulkan gigi seringkali membingungkan,
saat dilakukan tes 'italitas pulpa disalah satu sisi responna negati'e dan pada sisi akar lainna
responna dapat positif# Gigi ini dapat menimbulkan gejala seperti pulpitis irre'ersibelsimptomatik#
+etelah pulpa nekrosis, bakteri akan tumbuh dalam saluran akar# 2pabila bakteri atau toksin
bakteri menebar kedalam ligamen periodontal , gigi dapat berespon positif terhadap tes perkusi
dan dapat menimbulkan sakit spontan# !alam keadaan ini gigi biasana hipersensitif terhadappanas dan sakit mereda bila diberi dingin#
Perubahan Radiografi dapat terliha dari perubahan ketebalan membrane periodontal sampai
lesi periapikal ang radiolusen# !ibutuhkan pera(atan endodontik nekrosis pulpa
). PENYAKIT PERIAPIKAL
# 3aringan 2pikal ang 0ormal
!alam kategori ini, gigi tidak menimbulkan gejala sakit# Tes perkusi dan tes palpasi hasilna
normal# Pada gambaran radiografi terlihat laminadura ang masih baik dan membran periodontal
disekeliling akar tidak melebar#
# Periodontitis 2pikalis +imptomatik
Gigi dengan periodontitis apikalis simptomatik akan memiliki gejala sakit akut pada saat
menggigit atau perkusi# Gigi ini dapat respon ataupun tidak respon terhadap tes 'italitas pulpa#
Gambaran radiografi , terlihat pelebaran membrane periodontal dan dapat terlihat radiolusenpada apikal atau tidak#
# Periodontiti s 2pikalis 2simptomatik
Gigi dengan periodontitis apikalis asimptomatik umumna tidak memiliki gejala klinis# Gigi ini
tidak respon terhadap tes 'italitas pulpa, dan hasil radiografi terlihat gambaran radiolusen di
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
6/18
apikalna# Gigi ini umumna tidak sensitif terhadap tekanan menggigit tetapi mungkin terasa
berbeda pada pasien saat diperkusi#
# 2bses 2pikal 2kut
Gigi dengan abses apikal akut memiliki rasa sakit ang sangat akut untuk menggigit, perkusi,dan palpasi# Gigi ini tidak respon terhadap tes 'italitas pulpa dan dapat terjadi mobiliti dalam
berbagaigrade# Pada gambaran radiografi terlihat pelebaran membran periodontal sampai
radiolusen di apikal# Pembengkakan dapat terlihat di intraoral atau ekstraoral# %iasana disertaidengan demam dan palpasi pada kelenjar limfe cer'ical dan submandibular menunjukkan adana
pembesaran#
# 2bses 2pikal Kronis
Gigi dengan abses apikal kronis umumna tidak memiliki gejala klinis# Gigi ini tidak respon
terhadap tes 'italitas pulpa dan pada gambaran radiografina terlihat gambaran radiolusen di
apikal# Gigi umumna tidak sensiti'e terhadap tekanan menggigit tetapi mungkin dapat terasaberbeda pada pasien saat diperkusi# !ibedakan dengan periodontitis apikalis asimptomatik
dengan fistul ang terlihat disekitar gigi ang abses#
ETIOLOGI
PENYAKIT PULPA
Penakit pulpa adalah suatu keadaan saat kekuatan pulpa rendah untuk menjadi kuat
kembali ang disebabkan akti'itas plasminogen ang tinggi, ang dengan cepat merusak fibrin
setelah injuri,
II..1. Eti'l'giIritasi pada jaringan pulpa dan jaringan periradikuler akan mengakibatkan inflamasi#
a. Iritan mikr'*a $
Karies mengandung banak bakteri seperti +# $utans, 4aktobasili, 2ctnomces#
$ikroorganisme dalam kares menghasilkan toksin ang berpenetrasi kedalam pulpa melalui
tubulus dentin#
4esi periapeks terjadi setelah pulpa terinflamasi dan nekrosis# 4esi pertama-tama meluas
kea rah ori5ontal, lalu kearah 'ertikal, baru kemudian berhenti#
4ambat atau cepat kerusakan jaringan akan meluas dan menebar keseluruh jaringan
pulpa# %akteri dan produkna dan iritan lain dari jaringan ang telah nekrosis menjadi merembes
dalam jaringan periapeks menjadi inflamasi periapeks#
3alanna in'asi bakteri 6
$asukna bakteri kedalam pulpa melalui 7 cara :
In'asi langsung melalui dentin seperti misalna karies, fraktur mahkota atau akar, terbukana
pulpa pada saat preparasi ka'itas, atrisi, abrasi, erosi, atau retak pada mahkota#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
7/18
In'asi melalui pembuluh darah atau limfatik terbuka, ang ada hubunganna dengan penakit
periodontal, suatu kanal aksesori pada daerah furkasi, infeksi gusi, atau skalling gigi# In'asi
melalui darah, misalna selama penakit infeksi atau bakterimia transien#
%akteri dapaat menembus dentin pada (aktu preparasi ka'itas karena kontaminasi lapisan smear
karena penitrasi bakteri pada tubuli dentin terbuka, disebabkan oleh proses karies dan masuknabakteri karena tindakan operatif ang tidak bersih# %akteri dan toksin menembus tubuli dentin
dan (aktu mencapai pulpa, menebabkan reaksi inflamasi#
*. Iritan mekanis.
3aringan radikuler dapat teriritasi secara mekanik dan mengalami inflamasi oleh pengaruh
trauma, hiperoklusi, prosedur dan kecelakaan pera(atan endodonsia, ekstirpasi pulpa,
instrumentasi ang terlalu berlebihan ) o'erinstrumentation *, perforasi akar, dan pengisisan ang
terlalu panjang#
Iritasi mekanik oleh instrument biasa terjadi selama preparasi saluran akar#penentuan
panjang gigi ang tidak tepat biasana merupakan penebab instrumentasi berlebihan dan
inflamasi#Tidak adana apical stop setelah preparasi dan embersihan saluran akar dapat
menebabkan bahan obturasi keluar kedaerah periapeks dilanjutkan dengan kerusakan fisik dan
kimia#
&. Iritan kimia.
2ntibakteri ang dipakai selama pembersihan dan pembentukan saluran akar, obat-obatan
intrakanal, sena(a dalam bahan obturasi menjadi iritan kimia ng potensial mengiritasi jaringan
periradikuler#
Klasi+ikasi Pen"akit Pulpa%
a. !iperemi Pulpa
"iperemi pulpa adalah penumpukan darah secara berlebihan pada pulpa, ang di
sebabkan oleh kongesti 'askulai#
"iperemi pulpa ada 8 tipe:
2rteri )aktit*, jika terjadi peningkatan peredaran darah arteri
9ena )pasit*, jika terjadi pengurangan peredaran darah 'ena
*. Pulpitis
Pulpitis merupakan kelanjutan dari hiperemi pulpa,aitu bakteri ang menggerogoti
jaringan pulpa#
%erdasarkan sifat eksuclat ang keluar dari pulpa,pulpitis terbagi atas:
Pulpitis akut,secara struktural jaringan pulpa sudah tidak di kenal lagi,tetapi selna masih
terlihat jelas#
Pulpitis akut tibrinosa bnak di temukan tbrinogen pada pulpa#
Pulpitis akut hemoragi bnak eritrosit di pulpa
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
8/18
Pulpitis akut purulenta terlihat intitrasi sel-sel masih ang berangsur berubah menjadi peleburan
jaringan pulpa#
%erdasarkan ada atau tidakna gejala:
Pulpitis simtomasis
Pulpitis merupakan respon peradangan dari jaringan pulpa terhadap ititasi,dengan proses
eksudatit memegang peranan#
&ang termasuk dalam pulpitis sistomasis adalah:
- Pulpitis akut
- Pulpitis akut dengan periodontitis apikalis
- Pulpitis subakut
Pulpitis asimtomasis
$erupakan proses peradangan ang terjadi sebagai mekanisme pertahanan dari jaringan pulpaterhadap iritasi dengan proses proliterasi#
&ang termasuk pulpitis asimtomasis:
- Pulpitis kronis lilseratif
- Pulpitis kronis hiperplastik
- Pupitis kronis ang bukan di sebabkan karres
%erdasarkan gambaran histopatologi dan diagnose kolinis:
Pulpitis re,ersi*le,aitu fitalitas jaringan pulpa masih dapat di pertahankan#
&ang termasuk pulpitis re'ersible:- Peradangan pulpa stadium transisi
- 2trofi pulpa
- Pulpit akut
Pulpitis Ire,ersi*el,aitu keadaan ketika 'italitas jaringan pulpa tidak dapat di
pertahankan,tetapi gigi masih dapat di pertahankan dalam rongga mulut#
&ang termasuk pulpitis inter'ersibel:
- Pulpitis kronis parsicilis tanpa nekrosis
- Pulpitis kronis parsicilis dengan nekrosis
- Pulpitis kronis koronalis dengan nekrosis
- Pulpitis kronis radikularis dengan nekrosis- Pulpitis kronis eksaserbasi akut
&. egerasi Pulpa
Penebabna ialah iritasi ringan ang persisten# Keadaan ini biasana asimtomatis,gigi
tidak mengalami perubahan (arna dan pulpa tidak bereaksi terhadap tes termal dan elekrik#
$acam-macam degerasi pulpa:
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
9/18
!egerasi hialin#
Terjadina penebelan jaringan ikat pulpa karena penempelan karbohidrat#
!egerasi amiloid
Terlihat gumpalan-gumpalan sel pada pulpa
!egerasi kapur
Terjadina mineralisasi pada pulpa sehingga dapat terbentuk dentikel#mineralisasi dapat
terjadi#mineralisasi dapat terjadi pada jaringan saraf,jaringan ikat,terutama pada saluran akar#
#. Pulpitis !iperplastik
pulpitis hiperplastik merupakan suatu intlamasi pulpa produkdif ang di sebabkan oleh
suatu pembukaan karies luas pada pulpa muda#
Ganguan ini di tandai oleh perkembangan jarinagan granulasi,kadang-kadang tertutup
oleh opitelium dan di sebab kan Karen iritasi tingkat rendah ang berlangsung lama#
e. Nekr'sis pulpa.
0ekrosis pulpa adalah kematian ang merupakan proses lanjutan dari radang pulpa
akut/kronis/terhenti sirkulasi darah#
2da 8 tipe nekrosis pulpa,aitu:
Tipe koagulasi,banak jaringan ang larut, mengendap,dan berubah menjadi bahan ang padat#
Tipe liguetation jarainagn pulpa menjadi bahan lunak dan cair
II..$. !ist'pat'l'gi (
a. Pulpitis Re,ersi*el+ecara mikroskopis, terlihat adana dentin reparatif,gangguan lapisan odontoblas,
pembesaran pembuluh darah, ekstra'asasi cairan edema, dan adana sel inflamasi kronis ang
se'ara imunologis kompeten#
*. Pulpitis irre,ersi*el
Gangguan ini mempunai tingkat imflamasi kronis dan akut dalam pulpa# %ila karies
tidak diambil, perubahan inflamasi di dalam pulpa akan meningkat keparahanna jika kerusakan
mendekati pulpa# 9enula pasca-kapiler menjadi padat dan mempengaruhi sirkulasi di dalam
pulpa, serta menebabkan perubahan patologik seperti nekrosis#
&. Nekr'sis pulpa
!alam ka'itas pulpa terlihat adana jaringan pulpa nekrotik, debris seluler, danmikroorganisme# 3aringan periapikal menunjukkan sedikit inflamasi ang dijumpai di ligamen
periodontal#
Pemeriksaan Klinis
a# Pemerisaan u*0ekti+
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
10/18
Keadaan saat itu
+ejumlah informasi rutin ang berkaitan dengan data pribadi, ri(aat medis dan ri(aat
dental serta keluhan utama dapat diperoleh melalui personil staf#
2spek nata dari neri
0eri ang intensitasna tinggi biasana bersifat intermiten, sedangkan angintensitasna rendah sering bersifat terus menerus dan berlarut-larut# +ejumlah aspek neri
merupakan petunjuk kuat bagi adana penakit endodonsi ang ire'ersibel dan perluna
dilakukan pera(atan# 2spek-aspek ini adalah : )* intensitas, )8* spontanitas, dan )7* kontinuitas
neri#
Intensitas neri
$akin intens nerina )misalna makin mengganggu neri tersebut terhadap gaa hidup
pasien*, makin besar kemungkinan adana penakit ang ire'ersibel# 0eri intens adalah neri
ang baru terjadi tak dapat diredakan oleh analgesik dan telah menebabkan pasien mencari
pertolongan# 0eri intens dapat timbul dari pulpitis ire'ersibel atau dari periodontitis atau akses
aplikasi akut#
b# Pemeriksaan '*0ekti+
Pemeriksaan ;kstra
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
11/18
Palpasi.+eperti halna perkusi, palpasi menentukan seberapa jauh proses inflamasi telah
meluas ke arah periapeks# Respon positif pada palpasi menandakan adana inflamasi
periradikuler# Palpasi dilakukan dengan menentukan mukosa diatas apeks dengan cukup kuat#
Penekanan dilakukan dengan ujung jari dan, seperti juga pada tes perkusi, pemeriksaan
hendakna memakai juga gigi pembanding#
- Tes ke,italan pulpa
+timulasi langsung atau direct pada dentin, dingin, panas, tes listrik akan menentukan
respons terhadap stimulasi dan kadang-kadang dapat mengidentifikasikan gigi tersangka melalui
timbulna respins ang abnorma
Gam*aran #an ge0ala klinis
a. Pulpitis Re,ersi*el
Pulpitis re'ersible tidak menimbulkan gejala )asimptomatik* , tetapi jika ada gejala biasana
timbul dari pola tertentu seperti :
2plikasi cairan / udara dingin atau panas menebabkan neri tajam sementara
3ika panas diaplikasikan pada gigi ang pulpana normal , akan timbul respo a(al ang lambat
dan intensitas neri akan semakin naik > jika suhuna dinaikkan# +ebalikna , jika dingin
diaplikasikan pada gigi ang pulpana normal , akan timbul reaksi nerri dan intensitas nerina
cenderung menurun jika stimulus dinginna dipertahankan
*. Pulpitis Irre,ersi*le
Pulpitis Irre'ersible sering merupakan akibat atau perkembangan lebih lanjut dari pulpitis
re'ersible # Kerusakan pulpa ang parah akibat pengambilan dentin ang banak selama
prosedur operatif atau gangguan dalam aliran darah dalama pulpa akibat trauma atau gerakkangigi pada pera(atan orthodonti dapat juga menjadi penebabna
Pulpitis irre'ersible biasana tidak menimbulkan gejala , atau pasien hana mengeluh
gejala ang ringan saja , akan tetapi pulpitis irre'ersible dapat juga menebabkan episode neri
spontan ang intermiten atau teru menerus tanpa ada stimulus eksternal
0erina bisa tajam, tumpul, berbatas jelas, menebar, bisa hana beberapa menit atau berjam-
jam#
$engetahui letak pulpana lebih sukar dibandingkan dengan menentukan letak neri
periradikuler dan akan makin sukar jika neri makin parah# 2plikasi +timuli eksternal seperti
dingin atau panas dapat mengakibatkankan neri ang berkebjangan#
3adi, pada pulpa dengan neri parah responsna berbeda pada pulpa pada gigi dengan
pulpitis Ire'ersibel bisa menimbulkan respons dengan segera, kadang-kadang dengan aplikasi
dingin responsna tidak hilang dan berkepanjangan# 2dakalana akan menimbulkan
9asokonstruiksi, turunna tekanan pulpa dan hilangna neri setelah beberapa saat#
alaupun telah dinatakan bah(a gigi-gigi dengan pulpitis ire'ersiel memiliki ambang
rangsang lebih rendah terhadap simulasi elektrik, $umford menemukan ambang presepsi neri
ang serupa, baik dalam pulpa ang terimflamasi maupun tidak#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
12/18
&. Pulpa Nekr'sis
Gigi ang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidak menebabkan gejala rasa sakit#
!iskolorasi adalah tanda utama bah(a pulpa mati#
Gam*aran #an ge0ala klinis
a. Pulpitis Re,ersi*el
Pulpitis re'ersible tidak menimbulkan gejala )asimptomatik* , tetapi jika ada gejala biasana
timbul dari pola tertentu seperti :
2plikasi cairan / udara dingin atau panas menebabkan neri tajam sementara
3ika panas diaplikasikan pada gigi ang pulpana normal , akan timbul respo a(al ang lambat
dan intensitas neri akan semakin naik > jika suhuna dinaikkan# +ebalikna , jika dingin
diaplikasikan pada gigi ang pulpana normal , akan timbul reaksi nerri dan intensitas nerina
cenderung menurun jika stimulus dinginna dipertahankan
*. Pulpitis Irre,ersi*le
Pulpitis Irre'ersible sering merupakan akibat atau perkembangan lebih lanjut dari pulpitis
re'ersible # Kerusakan pulpa ang parah akibat pengambilan dentin ang banak selama
prosedur operatif atau gangguan dalam aliran darah dalama pulpa akibat trauma atau gerakkan
gigi pada pera(atan orthodonti dapat juga menjadi penebabna
Pulpitis irre'ersible biasana tidak menimbulkan gejala , atau pasien hana mengeluh
gejala ang ringan saja , akan tetapi pulpitis irre'ersible dapat juga menebabkan episode neri
spontan ang intermiten atau teru menerus tanpa ada stimulus eksternal
0erina bisa tajam, tumpul, berbatas jelas, menebar, bisa hana beberapa menit atau berjam-jam#
$engetahui letak pulpana lebih sukar dibandingkan dengan menentukan letak neri
periradikuler dan akan makin sukar jika neri makin parah# 2plikasi +timuli eksternal seperti
dingin atau panas dapat mengakibatkankan neri ang berkebjangan#
3adi, pada pulpa dengan neri parah responsna berbeda pada pulpa pada gigi dengan
pulpitis Ire'ersibel bisa menimbulkan respons dengan segera, kadang-kadang dengan aplikasi
dingin responsna tidak hilang dan berkepanjangan# 2dakalana akan menimbulkan
9asokonstruiksi, turunna tekanan pulpa dan hilangna neri setelah beberapa saat#
alaupun telah dinatakan bah(a gigi-gigi dengan pulpitis ire'ersiel memiliki ambang
rangsang lebih rendah terhadap simulasi elektrik, $umford menemukan ambang presepsi neri
ang serupa, baik dalam pulpa ang terimflamasi maupun tidak#
&. Pulpa Nekr'sis
Gigi ang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidak menebabkan gejala rasa sakit#
!iskolorasi adalah tanda utama bah(a pulpa mati#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
13/18
II... Gam*aran Ra#i'gra+i
Pulpitis Irre,ersi*el
Pulpitis !iperplasti&
II..2. Termin'l'gi iagn'sa
Ge0ala Ra#igra+i Tes Pulpa Tes Periapek
Pulpitis
Re,ersi*el
Pulpitis
Irre,ersi*el
$ungkin
menimbulkangejala ringan
terhadap
stimulus
termis atau
mungkin juga
tidak#
+ama dengan
re'ersibel
selain itu
mungkin
terdapat neri
spontan atau
neri parah
terhadap
stimulus#
Tidak ada
perubahanperiapek#
Tidak ada
perubahan
radiolusensi di
periapek#
$emberi
respon#
$emberi
respon
)mungkin
dengan neri
ekstrem
terhadap
stimulus
termis*#
Tidak sensitif
$ungkin
memberi
respon neri
atau mungkin
juga tidak
terhadap
perkusi atau
palpasi#
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
14/18
Nekr'sis
Pulpa
Tidak ada
reaksi
terhadap
stimulus
Tidak
memberi
respon
Tergantung
pada status
periapek
II..3. Pr'gn'sis $
a. Pulpitis re,ersi*el
Prognosis untuk pulpa adalah baik bila iritan diambil cukup dini kalau tidak kondisina dapat
berkembang menjadi pulpitis irre'ersibel#
*. Pulpitis Irre,ersi*el
Prognosis gigi adalah baik bila pulpa diambil dan pada gigi dilakukan terapi endodontik dan
restorasi ang tepat#&. Pulpitis 4iperplastik kr'nis
Prognosis bagi pulpa tidak baik# Prognosis bagi gigi baik setelah pera(atan endodontik dan
restorasi ang memadai
#. Nekr'sis Pulpa
Prognosis bagi gigi baik bila diadakan terapi endodontik ang tepat#
II..15. Ren&ana pera6atan (
a. Pulpitis Re,ersi*el Akut 7!iperemia8
$enemukan gigi ang terkena dapat dengan mudah dilakukan pasien dapat
menunjukkan gigi ang sakit# !iagnosis dapat ditegakkan oleh pemeriksaan 'isual, taktil, termal,dan pemeriksaan radiografik#
%ila suatu restorasi ang baru dibuat mempunai titik kontak prematur, memperbaiki
kontur titik ang tinggi biasana akan meringankan rasa sakit dan memungkinkan pilpa sembuh
kembali#
%ila neri ang bertahan timbul setelah preparasi ka'itas, atau karena pembersihan
ka'itas secara kimia(i atau karena kebocoran preparasi, maka restorasi harus diangkat dan
diganti dengan semen sedati'e seperti seng oksida eugenol# =ara ang sama dapat dilakukan bila
daerah pembusukan )deca* berulang di ba(ah restorasi lama tidak menebabkan pulpa terbuka#
Pera(atan terbaik adaah pencegahan suatu bahan protektif pulpa diletakkan di ba(ah
semua restorasi, hindarai kebocoran mikro, kurangi trauma oklusal bila ada, buat kontur ang
baik pada semua restorasi, dan hindari trauma /injuri pada pulpa# +etelah pera(atan paliatif, rasa
sakit akan hilang selama beberapa hari# %ila tetap bertahan atau lebih buruk, lebih baik pulpa
diekstirpasi#
*. Pulpitis Ire,ersi*el Akut
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
15/18
Pera(atan darurat ang paling baik adalah pulpektomi# %ila pasien memberikan
gambaran rasa sakit ang berlangsung bermenit-menit atau berjam-jam, atau sakit spontan dan
mengganggu tidur, pasien lebih membutuhkan pulpektomi pada gigi ang bersangkutan#
9a&am-ma&am pera6atan En#'#'nsia %
1. Pulpekt'mi
Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa dari seluruh akar dan
korona gigi#
Indikasi:
Gigi sulung dengan infeksi ang mele(ati kamar pulpa, baik pada gigi 'ital, nekrosis sebagian
maupun gigi sudah non'ital#
+aluran akar dapat dimasuki instrument#
Kelainan jaringan periapeks dalam gambaran radiografi kurang dari sepertiga apikal#
a. Pulpekt'mi :ital
Pulpektomi 'ital sering dilakukan pada gigi anterior dengan karies ang telah meluas ke
arah pulpa, atau gigi ang mengalami fraktur#
Teknik Pulpotomi 9ital
Pera(atan Kunjungan I Kunjungan II
!iagnosis )foto rontgen I*
2nestesi lokal 8
Isolasi )absolut* 7
Preparasi ka'itas dengan bur bulat, 7? perdarahan
dihentikan dengan "8
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
16/18
Inter'al kunjungan 8-7 hari -8
minggu
*. Pulp't'mi e,ital
Pulpotomi de'ital sering dilakukan pada gigi posterior ang telah mengalami pulpitis
atau dapat juga pada gigi anterior pada pasien ang tidak tahan terhadap anestesi# Pera(atan ini
sekarang sudah jarang dilakukan pada gigi tetap, biasana langsung dilakukan pera(atan
pulpektomi 'ital (alaupun ada gigi posterior# Pulpektomi de'ital masih sering digunakan hana
pada gigi sulung#
Teknik Pulpektomi !e'ital
Pera(atan Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III
!iagnosis )foto rontgen I*
Isolasi )relatif/absolute* 8
Preparasi ka'itas, keringkan 78
sampai orifisum
Peletakan bahan de'italisasi
)ToHa'it*6
Tambalan sementara, semen
oksida seng eugenol atau semen
En)P
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
17/18
&. Pulpekt'mi N'n,ital
Pera(atan saluran akar ini sering dilakukan pada gigi anterior dengan diagnosis gangrene
pulpa atau nekrosis#
Indikasi:
$ahkota gigi masih dapat direstorasi
Gigi tidak goang dan periodontal normal
1oto rontgen menunjukkan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal, tidak ada granuloma
pada gigi sulung
Kondisi pasien baik serta ingin gigina dipertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan
gigi dan mulutna
Keadaan ekonomi pasien memungkinkan
Kontraindikasi:
Gigi tidak dapat direstorasi lagi
Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikal
Kondisi pasien buruk, mengidap penakit kronis
Terdapat belokan ujung dengan granuloma atau kista ang sukar dibersihkan
Teknik Pulpektomi 0on'ital
Pera(atanKunjungan
I
Kunjungan
II
Kunjungan
III
Kunjungan
I9
!iagnosis )foto rontgen I*
Isolasi )relatif/absolut* 8
Trepanasi preparasi ka'itas,
preparasi saluran akar secara
manual dan ultrasonik
7
8
foto jarum
)foto
rontgen II*
endometer
8
Irigasi "8
-
7/25/2019 modul 2 restorasi
18/18
Pengisian saluran akar dengan
gutaperca B pasta tubli seal
)foto rontgen III*
7
tambalan
sementara
Tambalan tetap 8
Inter'al kunjungan 8-7 hari 8-7 hari -8 hari=atatan: Kontrol setelah A bulan )foto rontgen*
II..11.E,aluasi Pera6atan
Penentuan berhasil atau tidakna pera(atan diambil dari :
a. Pemeriksaan klinis
&ang paling dinilai adalah tanda dan gejala klinis, ang apabila jelas sekali indikasi
kegagalan#
)er4asilapabila tidak ada neridan gejala, namun penakit tanpa gejala ang signifikan
merupakan keadaan ang umum terjadi#
Kriteria klinis keberhasilan pera(atan ang disusun oleh %ennet dan ka(an-ka(anna
adalah :
Tidak adana neri atau pembengkakan
"ilangna saluran sinus
Tidak ada fungsi ang hilang
Tidak ada bukti kerusakan jaringan lunak termasuk tidak adana sulkus ang dalam pada
pemeriksaan dengan sonde periodontium#
*. Temuan ra#i'gra+is
Tiga criteria dalam hasil radiografis, aitu:
%erhasil, jika tidak ada lesi apeks ang resorptif secara radiologis# &ang berarti bah(a suatu lesi
ang terdapat saat pera(atan telah membaik atau tidak ada timbul lesi ang tidak ada saat
pera(atan# Keberhasilan benar-benar terjadi jika radiolusensi tidak berkembang atau hilang
setelah inter'al -6 tahun#
Gagal, jika kelainana menetap atau berkembangna suatu tanda penakit ang jelas secara
radiografis# +ecara khusus, terdapat lesi radiolusen ang telah membesar, telah menjadi persisten
atau telah berkembang mulai di saat pera(atan#