modul 12 pkn

10
Tugas : PEMBELAJARAN PKn di SD Modul : 12 PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH DASAR Pendahuluan Setelah selesai mempelajari modul ini secara umum diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan untuk merancang dan menerapkan prosedur dan alat penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,secara khusus kemapuan yang diharapkan muncul adalah : 1. Kemampuan menjelaskan konsep dan prinsip penilaian Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI 2. Merumuskan berbagai alat penilaian dalam PKn SD/MI 3. Memilih model-model alat penilaian PKn SD/MI 4. Mencobakan penggunaan model alat penilaian PKn SD/MI berbasis forto folio. Untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lengkap tentang materi “Penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar”,diuaraikan menjadi 4 (empat) kegiatan belajar : 1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep dan Prinsip Penilaian PKn SD/M.I 2. Kegiatan Belajar 2 : Alat Penilaian dalam PKn SD/MI. 3. Kegiatan Belajar 3 : Model-model alat Penilaian PKn SD/MI. 4. Kegiatan Belajar 4 : Penggunaan Model Alat Penilaian PKn SD/MI Berbasis Portofolio. KEGIATAN BELAJAR 1 Konsep dan Prinsip Penilaian PKn SD/MI Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu bidang kajian (Undang-Undang Sistem Pendidikan No 20 Tahun 2003) dan program studi yang fungsi perannya,antara lain sebagai pendidikan hokum,pendidikan politik,dan pendidikan kewarganegaraan.Pendidikan Kewarganegaraan diberlakukan melalui kurikulum sekolah tahun 1975 sebagai Mata Pelajaran yang berdiri sendiri.Kemudian dalam

Upload: gunawan-ismail

Post on 18-Dec-2015

1.729 views

Category:

Documents


292 download

DESCRIPTION

Modul

TRANSCRIPT

Tugas : PEMBELAJARAN PKn di SDModul : 12 PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH DASARPendahuluan Setelah selesai mempelajari modul ini secara umum diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan untuk merancang dan menerapkan prosedur dan alat penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah,secara khusus kemapuan yang diharapkan muncul adalah :1. Kemampuan menjelaskan konsep dan prinsip penilaian Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI2. Merumuskan berbagai alat penilaian dalam PKn SD/MI3. Memilih model-model alat penilaian PKn SD/MI4. Mencobakan penggunaan model alat penilaian PKn SD/MI berbasis forto folio. Untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lengkap tentang materi Penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar,diuaraikan menjadi 4 (empat) kegiatan belajar :1. Kegiatan Belajar 1 : Konsep dan Prinsip Penilaian PKn SD/M.I2. Kegiatan Belajar 2 : Alat Penilaian dalam PKn SD/MI.3. Kegiatan Belajar 3 : Model-model alat Penilaian PKn SD/MI.4. Kegiatan Belajar 4 : Penggunaan Model Alat Penilaian PKn SD/MI Berbasis Portofolio.KEGIATAN BELAJAR 1Konsep dan Prinsip Penilaian PKn SD/MI Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu bidang kajian (Undang-Undang Sistem Pendidikan No 20 Tahun 2003) dan program studi yang fungsi perannya,antara lain sebagai pendidikan hokum,pendidikan politik,dan pendidikan kewarganegaraan.Pendidikan Kewarganegaraan diberlakukan melalui kurikulum sekolah tahun 1975 sebagai Mata Pelajaran yang berdiri sendiri.Kemudian dalam perkembamgannya menjadi bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP),kemudian berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No 2 tahun 1989,tentang Sistem Pendidikan Nasional,dan melalui Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003,nama PPKn diubah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Keberhasilan pelajaran sangat tergantumg pada kemampuan profesioanal seorang guru,guru diharapkan dapat memilih strategi/metode mengajar yang sesuai melalui standar-standar penilaian kompetensi yang bersifat continuous comprehensive evaluation in the classroom yang telah ditetapkan. Penilaian juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.Pelaksanaan Penilaian baik dalam arti produk mapun dari hasil mengamati tergantung pada perumusan indikator yang dikembangkan dalam silabus dan rencana pembelajaran. Evaluasi sering disamaartikan dengan penilaian.Sebenarnya istilah penilaian adalah alih-bahasa dari istilah assessment bukan alih-bahasa dari istilah evaluation (penilaian).Kedua istilah ini (penilaian/assessment dan penilaian/evaluation) sebenarnya memiliki kesamaan dan perbedaan.Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai,atau menentukan nilai sesuatu.Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya. Istilah penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek,seperti baik-buruk,efektif-tidak efektif,berhasil-tidak berhasil,dan semacamnya..Dalam penilaian ada empat unsur pokok,yaitu : 1. objek yang akan dinilai,2. kriteria sebagai tolak ukur,3. data tentang objek yang dinilai,dan4. pertimbangankeputusan (judgment)Dengan demikian penilaian,meliputi menentukan objek yang akan dinilai,membuat/menentukan kriteria ukuran,mengumpulkan data,baik melalui tes maupun non tes dan membuat keputusan. Jadi penilaian menurut Gronlund (1985) lebih bersifat konprehensip,yang meliputi pengukuran,dan tes merupakan salah satu alat atau bentuk dari pengukuran.Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (berupa angka-angka) tentang kemajuan belajar siswa (learning progress),sedangkan penilaian bersifat kualitatif,dan merupakan suatu proses membuat keputusan tentang tentang nilai suatu objek.Keduanya pada akhirnya menghasilkan keputusan tentang suatu objek yang dinilai. Penilaian atau penilaian dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data sebagai bahan infomasi guna pengambilan keputusan.KEGIATAN BELAJAR 2Berbagai Alat Penilaian dalam PKn SD/MI Penilaian merupakan bagian yang integral dalam keseluruhan proses belajar mengajar,ia merupakan subsistemnya.Sebagi subsistem dalam kegiatan pembelajaran,kegiatan penilaian harus mampu memberikan informasi yang membantu siswa mencapai perkembangan pendidikannya secara optimal,jadi kegiatan penilaian harus dipandang dan digunakan sebagai cara untuk menilai keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran.Oleh karena itu,penilaian harus direncanakan sedini mungkin . Pada konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),kedudukan,fungsi,dan peranan penilaian dalam pembelajaran tidak mengalami perubahan.Hanya saja orientasi dan objekpenilaian yang mengalami perubahan.Hanya saja orientasi dan objek penilaian yang mengalami sedikit perubahanyang membedakan dengan penilaian pada kurikulum sebelumnya.Orientasi penilaian KBK yang menjadi objek penilaiannya didasarkan pada kompetensi apa yang diharapkan pada setiap level dan kecakapan hidup (life skills) yang diperlukan oleh setiap siswa.A. TES TERTULIS Penilaian bentuk tertulis dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat kompleks dan lebih bersifat objektif,karena tulisan merupakan bukti otentik yang dapat dijamin akuntabilitasnya.Dalam ujian tertulis dapat digunakan soal-soal berbentuk esai,objektif atau gabungan diantara keduanya.Terdiri atas uraian bebas dan uraian terbatas. Tes uraian bebas tepat digunakan untuk menilai hasil belajar yang bersifat kompleks yang berupa kemampuan-kemampuan,menghasilkan,menyusun dan menyatakan ide-ide,memadukan berbagai hasil belajar dan merekayasa bentuk-bentuk orisinal,seperti mendesain sebuah eksperimen menilai suatu benda. Tes tertulis lainnya berupa tes objektif yang terdiri atas pilihan ganda,benar salah,menjodohkan dan isian singkat.Kriteria tes objektif yang baik harus memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut 1.Memiliki validasi yang tinggi2.Memiliki rehabilitas yang tinggi3.Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai4.Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites5.Mudah diadministrasikan6.Memiliki norma atau patokan penafsiran data B. TES PERBUATAN (PERFORMANCE TREAT) Penilaian perbuatan atau Performance assessment adalah penilaian tindakan atau tes praktik yang secara efektif dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk-bentuk perilaku yang diharapkan muncul dalam diri siswa (keterampilan).Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan .Penilaian pada tes perbuatan ini seyogianya dilakukan sejak persiapan,proses sampai produk.C. TES LISAN Penilaian tes lisan digunakan untuk menilai hasil belajar dalam bentuk kemampuan mengemukakan ide-ide dan pendapat-pendapat secara lisan.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun soal tes lisan adalah sebagai berikut 1. Buatlah format soal dengan beberapa kemungkinan jawaban serta serta bobot skornya2. Siapkan beberapa format soal yang pararel untuk beberapa orang siswa3. Untuk memenuhi persyaratan pararel maka setiap format soal harus memiliki isi,derajat kesukaran,dan waktu untuk menjawab yang sama.

D. PENILAIANNON TES Beberapa tehnik non tes dapat digunakan oleh guru agar dapat melakukan penilaian lebih objektif dan adil.Tehnik dan alat non tes antara lain 1. Observasi Tehnik ini baik untuk menilai hasil belajar aspek psikomotor,misalnya dalam praktek keterampilan,diskusi,bermain atletik,dan lain-lain.Agar observasi lebih efektif dan terarah sebaiknyaa. Dilakukan dengan tujuan yang jelas dan direncanakan sebelumnya,b. Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala,atau model-model pencatatan lainnyac. Pencatatan dilakukan selekas mungkin tanpa diketahui oleh peserta didik yang diobservasid. Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakanseluruhnya.2. Kuesioner Tehnik ini digunakan untuk menilai hal-hal yang bersifat umum dikalangan peserta didik .Antara lain,identitas peserta didik selengkapnya,keadaan sosial ekonomi orang tuanya,minat-minatnya dan lain-lain.Agar lebih efektif tehnik angket ini hendaknya :a. Dilaksanakan dengan tujuan dan program yang jelasb. Isinya tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkanc. Bahasannya sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan peserta didikd. Penarikan kesimpulan harus hati-hati,apabila dengan pengecekan terlebih dahulu3. Wawancara Pada wawancara informasi yang digali meliputi berbagai aspek yang menggambarkan keadaan siswa saat itu.Jadi bukan semata-mata untuk member nilai atau untuk menetapkan lulus dan tidak lulus.4. Daftar Cek Daftar cek adalah daftar aktifitas,sifat-sifat,masalah,dan jenis kesukaan.Di depan setiap butir disediakan kolom ceklis ( ).Kegunaannya adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya suatu unsur,komponen,trait,karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa,tugas atau satu kesatuan yang kompleks.Daftar cek makin besar manfaatnya bila disusun dengan komponen yang lengkap dan utuh,baik komponen yang penting maupun yang remeh (trivial)5. Skala Pilihan Skala pilihan (rating scales) sifatnya hampir sama dengan daftar cek,pada daftar cek hanya ada dua alternative (ya atau tidak,member tanda atau mengosongkan),sedang pada skala disediakan 3,4 atau 5 pilihan.Skala pilihan dapat digunakan untuk observasi,wawancara,angket juga untuk mengukur sikap,kebiasaan ataupun minat.

6. Studi Kasus Studi kasus kadang-kadang diperlukan untuk mempelajari peserta didik yang bertingkah laku ekstrim,misalnya peserta didik yang agresif luar biasa..Dilakukan oleh staf Bimbingan Konseling (BK) dan hasilnya dirapatkan diantara staf sekolah7. Portoflio Pendekatan penilaian portofolio adalah suatu penilaian yang bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan siswa/siswi sehingga hasil kontruksi dapat dinilai dan dikomentari Wayan Wida (1984 : 18) mengemukakan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan jenis alat penilaian,yaitu sebagai berikut a. Aspek kemampuan yang akan dinilai,seperti kognitif,afektif dan psikomotorb. Sifat bahan yang akan kita sajikanc. Besar kecilnya kelompok yang akan diujid. Kesempatan guru untuk koreksi

KEGIATAN BELAJAR 3Model-model Alat Penilaian PKn SD/MIKegiatan belajar 3 terdiri dariA. PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KELAS DALAM PKnDalam pengembangan alat penilaian kelas dalam PKn,ada beberapa langkah, sebagai berkut1. Menyusun spesifikasi tesa. Menentukan kompetensi dasar yang akan diukurb. Menyusun kisi-kisi tes (format berisi tentang : Kompetensi Dasar,Materi Pembelajaran,Indikator dan Pengujian yang berisi jenis tagihan,bentuk soal,dan contoh soal)2. Menulis soal tes (mengacu pada kisi-kisi dan sesuai indicator dan bentuk tes)3. Menelaah soal tes (dilakukan oleh teman sejawat yang meliputi materi,konstruksi dan bahasa)4. Melakukan uji coba tes5. Menganalisis butir soal6. Memperbaikisoal tes7. Merakit soal8. Melaksanakan tes9. Menganalisis hasil tesB. MODEL MODEL ALAT PENILAIAN PKn SD/MISebelum anda mengembangkan berbagai bentuk dan jenis penilaian perhatikan dulu kaidah-kaidah di bawah ini yang dikutip dari Buku Pedoman Penyusunan Tes Prestasi Belajar (1987 : 22)1. Pokok soal yang merupakan permasalahan yang akan ditanyakan kepada siswa harus dirumuskan dengan jelas2. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan pernyataan yang diperlukan saja,3. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar4. Pada pokok soal sedapat mungkin dicegah perumusan pernyataan yang bersifat negative5. Alternative jawaban sebaiknya logis dan pengecoh harus berfungsi (menarik)6. Diusahakan agar tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar7. Diusahakan untuk mencegah penggunaan option yang terakhir berbunyi semua pernyataan di atas benar8. Diusahakan agar alternative jawaban homogen9. Apabila alternatif jawaban angka susunlah susunlah secara berurutan10. Soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bersifat tidak tentu11. Diusahakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung dari jawaban butir soal yang lain12. Dalam merakit soal diusahakan agar jawaban yang benar

C. MODEL PENILAIAN CATATAN ANEKDOTSelain bentuk penilaian non-tes di atas,maka berikut ini dicontohkan bentuk catatan anekdot,Contoh : Pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2006 antara pukul 07.00 09.00.Putri kelihatan melamun dan pandangannya menerawang jauh (kosong)D. MODEL PENILAIAN DAFTAR COCOK Daftar cocok adalah suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan tentang suatu permasalahan yang berkaitan dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan yang disampaikan pada siswa.Pernyataan-pernyataan ini hendaknya bersifat singkat,tapi jelas.Alat ini dapat digunakan untuk kepentingan individu guru,siswa atau kelompok.E. MODEL PENILAIAN SKALA BERTINGKAT (NUMERICAL RATING SCALE) Untuk mengembangkan alat penilaian ini ada sejumlah kaidah yang harus diperhatikan menurut Asmawi Zainul (1993 : 76) sebagai berikut1. Jumlah pertanyaan atau pernyataan haruslah terbatas2. Angka untuk perangkat rating scale haruslah mempunyai arti yang sama3. Jumlah kategori angka yang digunakan supaya diusahakan cukup bermakna4. Setiap pertataan atau pertanyaan hendaknya hanya mengukur satu karakteristik komponen5. Sebaiknya pertanyaan atau pernyataan disusun secara urut berdasarkan urutan pelaksanaan prosedur

F. MODEL PENILAIAN SOSIOMETRI Proses ini didasarkan pada perasaan pribadi seorang anggota kelompok,terhadap anggota kelompok yanglain,yang dinyatakan dengan pilihan yang yang disukai atau tidak disukai oleh masing-masing anggota kelompok.Hasil dari sosiometri dapat digunakan untuk menyusun suatu kelompok yang baru

G. MODEL PENILAIAN PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIU) Dalam interviu dikenal dengan dua cara ,yaitu secara langsung dan tak langsung.Interviu langsung adalah wawancara yang dilakukan dengan sumber utama atau siswa yang diselidiki untuk menggali data tentang dirinya.Jika pertanyaan diajukan pada siswa lain dan diminta untuk memberikan informasi tentang seorang siswa maka interviu tersebut dikatakan sebagai interviu tak langsung.

H. MODEL PENILAIAN DAFTAR BAIK BURUK Baca terlebih dahulu secara cermat sebelum Anda menentukan pilihan Anda,kalau mungkin beri alas an setiap Anda menyatakan Baik atau Buruk dari pernyataan yang tersedia

I. MODEL PENILAIAN DAFTAR TINGKAT URUTAN Bacalah keseluruhan butir pernyataan secara cermat dan teliti,kemudian tentukan angka atau nilai pilihan sesuai dengan skala prioritas yang Anda tentukan! Jangan lupa dalam menentukan urutan pernyataan tersebut kemukakan alas an apa yang melatarbelakangi penentuan urutan tersebut

KEGIATAN BELAJAR 4

Penggunaan Model Alat Penilaian PKn SD/Mi Berbasis portofolio