modul 10 pengetahuan dasar aknop jaringan irigasi fileaknop saluran dan bangunan, perhitungan aknop...

31
Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi MODUL 10 MODUL PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI TINGKAT JURU MODUL 10 2017 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Upload: dinhdung

Post on 30-Apr-2019

426 views

Category:

Documents


65 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

MODUL 10

MODUL PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI

TINGKAT JURU

MODUL 10

2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Page 2: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

validasi dan penyempurnaan Modul Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan irigasi

sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan

Irigasi Tingkat Juru . Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar

Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang Sumber Daya Air.

Modul Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan irigasi ini disusun dalam 3 (tiga) bab

yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul

yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam

memahami Dasar AKNOP jaringan irigasi. Penekanan orientasi pembelajaran pada

modul ini lebih menekankan pada partisipasi aktif dari para peserta.

Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim

Penyusun dan Narasumber Validasi, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan

baik. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan

peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat

bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang Sumber Daya Air.

Bandung, September 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. K. M. Arsyad, M.Sc

.

Page 3: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

ii PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ........................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Deskripsi Singkat................................................................................................ 3

1.3 Tujuan Pembelajaran ......................................................................................... 3

1.3.1 Hasil Belajar ............................................................................................ 3

1.3.2 Indikator Hasil Belajar ............................................................................. 3

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi ............................................................................. 3

BAB II PERHITUNGAN AKNOP .................................................................................. 5

2.1 Perhitungan AKNOP Bendung ........................................................................... 5

2.2 Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan .................................................... 6

2.3 Perhitungan AKNOP Bendung Gerak ................................................................ 6

2.4 Contoh Perhitungan (Data Asumsi) ................................................................... 7

2.4.1 Contoh Perhitungan AKNOP (Data Real) ............................................... 9

2.5 Latihan .............................................................................................................. 12

2.6 Rangkuman ...................................................................................................... 12

2.7 Evaluasi ............................................................................................................ 13

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 15

3.1 Simpulan .......................................................................................................... 15

3.2 Tindak Lanjut .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

GLOSARIUM .............................................................................................................. 17

KUNCI JAWABAN ..................................................................................................... 23

Page 4: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Existing ................................................................................................ 7

Tabel 2.2. Usulan Anggaran Operasi .......................................................................... 11

Tabel 2.3. Usulan Biaya Pemeliharaan ....................................................................... 12

Page 5: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

iv PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi ini terdiri dari satu kegiatan

belajar mengajar yakni, membahas Perhitungan AKNOP Bendung, Perhitungan

AKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan

Perhitungan AKNOP.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang

berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk

memahami Dasar AKNOP Jaringan Irigasi. Setiap kegiatan belajar dilengkapi

dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta

pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini.

Persyaratan

Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat

menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat

memahami dengan baik materi yang merupakan dasar dari Operasi dan

Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru. Untuk menambah wawasan, peserta

diharapkan dapat membaca terlebih dahulu materi terkait perencanaan dan

pelaksanaan operasi dan pemeliharaan irigasi.

Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah

dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/ Fasilitator,

adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

Alat Bantu/ Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/

Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/ proyektor, Laptop, white board dengan

spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/ atau bahan ajar.

Page 6: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI v

Tujuan Kurikuler Khusus

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,

peserta diharapkan mampu memahami secara sederhana mengenai perhitungan

AKNOP bendung, perhitungan AKNOP saluran dan bangunan, perhitungan

AKNOP bendung gerak, dan perhitungan AKNOP.

Page 7: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

vi PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Page 8: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air beserta sumber-sumbernya, termasuk kekayaan alam yang terkandung

didalamnya, mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat. Oleh sebab itu pemanfaatannya harus direncanakan

sedemikian rupa, sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin, efisien, adil dan merata.

Berdasar survei yang dilakukan Bank Dunia , terdapat 1,5 juta Ha sawah

setiap tahun hilang karena bencana banjir, kerusakan infrastruktur irigasi, atau

akibat salinasi. Disamping itu diperkirakan 30 juta Ha sawah beririgasi

mengalami kerusakan berat dan 60 – 80 juta Ha mengalami kerusakan ringan.

Mengapa kerusakan irigasi sedemikian parah dan besar? Sebagian besar

studi berkesimpulan bahwa penyebab utama adalah lemahnya kegiatan

operasi dan pemeliharaan (OP) yang dilakukan oleh pengelola irigasi.

Indonesia sebagai negara dengan mengkonsumsi beras cukup besar, telah

mengembangkan irigasi seluas 7,145,168 Ha sejak peninggalan zaman

Belanda sampai dengan tahun 2015. Irigasi tersebut telah mengalami

kerusakan seluas 3,294,637 Ha (46,11%), dimana 1,141,084 Ha (15,97%)

rusak berat, 1,203,246 Ha (16,84%) rusak sedang dan 950,307 Ha ( 13,3 %)

rusak ringan. Kerusakan ini diakibatkan oleh karena gangguan alam dan

kurang optimalnya pengelolaan irigasi terhadap infrastruktur irigasi.

Keadaan demikian kalau dibiarkan terus dapat mengganggu keamanan

pangan nasional, yang berakibat pada stabilitas masa depan bangsa. Hal ini

tentu menganggu ketahanan pangan yang saat ini sedang digalakan. Melihat

gejala ini semua pemangku kepentingan irigasi sepakat betapa pentingnya

OP dalam menjaga keberlanjuan irigasi.

Kelemahan OP irigasi ditandai dengan rendahnya prioritas kegiatan OP,

kurang konsistennya komitmen pemerintah dalam menangani OP,

Page 9: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

2 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

pembiayaan yang tidak memadai, tidak sesuai dengan Angka Kebutuhan

Nyata akan Operasi dan Pemeliharaan ( AKNOP ) dan rendahnya tenaga

pelaksana OP baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Perhitungan biaya OP

umumnya di hitung berdasarkan luas areal bukan berdasar angka kebutuhan

Nyata lapangan sesuai kondisi jaringan yang ada, Akibat dari ini semua sistem

OP kurang berjalan sebagaimana mestinya. OP irigasi selalu kurang prioritas

dibanding dengan Rehabilitasi dan pembangunan baru. Akibatnya kerusakan

infrastruktur irigasi terjadi dan kinerja irigasi menjadi semakin menurun ,

sehingga perlu dilakukan rehabilitasi lebih cepat dari rencana, Kejadian ini

berulang terus. Dan terjadi apa yang dinamakan lingkaran setan (Viscous

circle) yang tidak berujung, biaya untuk melakukan rehabilitasi akibat OP yang

tertunda jauh lebih besar dibanding biaya OP yang mestinya normal

dikeluarkan tiap tahun.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam kurun waktu 8

tahun, belakangan telah mengalokasikan dana untuk OP, pada areal yang

lebih besar 3000 ha, dengan luas sekitar 2 juta ha, dana yang disediakan

pemerintah sesuai dengan AKNOP, dampaknya telah terasa dan terlihat

secara fisik di lapangan, dengan cara yang sama kita berharap Provinsi dan

Kabupaten/ Kota juga melakukan hal ini, mengapa ? karena sampai saat ini

walaupun sudah 8 tahun undang undang mengamanatkan tetapi masih ada

Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum menindak lanjuti, hal ini terlihat dari

jabaran APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, setiap tahun nya , bila mana ini

berjalan terus pada OP Irigasi, maka sistim seperti ini tentunya kurang efisien.

Akibat lemahnya OP, air irigasi sampai di sawah dalam jumlah yang kurang

memadai, berdampak pada menurunnya intensitas tanam dan produktifitas

pertanian menjadi rendah. Akhirnya produksi menurun dan ujung-ujungnya

pendapatan dan kesejahteraan petani berkurang. Hal ini tentunya tidak boleh

dibiarkan terus, karena kinerja irigasi merupakan pendukung utama ketahanan

pangan nasional.

UU No. 11/1974 tentang pengairan yang ditindak lanjuti dengan Peraturan

Pemerintah No.23/1982 tentang Tata Pengaturan Air, dan Permen PUPR

NO.12/2015, tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, telah

Page 10: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 3

mengamanatkan pentingnya kegiatan OP irigasi dalam rangka menjaga

keberlanjutan irigasi dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional.

Bahan serahan ini dipersiapkan untuk diklat OP Irigasi tingkat juru

diperuntukan bagi pejabat setingkat juru/staf calon juru pada Dinas PU

Kabupaten/ Kota, Dinas PU Provinsi atau Balai Wilayah Sungai agar yang

bersangkutan mempunyai kompetensi dan mampu dalam melaksanakan

kegiatan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi khususnya dalam

menghitung angka kebutuhan nyata Operasi dan Pemeliharaan jaringan

Irigasi dan Bendung, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yang

diharapkan.

Dengan demikian materi yang disampaikan sebagai bahan pelatihan ini

mengacu pada Peraturan Menteri PUPR tersebut.

1.2 Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang materi terkait dengan perhitungan

AKNOP.

1.3 Tujuan Pembelajaran

1.3.1 Hasil Belajar

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini,

peserta diharapkan mampu memahami secara sederhana mengenai

perhitungan AKNOP bendung, perhitungan AKNOP saluran dan bangunan,

perhitungan AKNOP bendung gerak, dan perhitungan AKNOP.

1.3.2 Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat

menjelaskan perhitungan AKNOP secara sederhana dan benar.

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi

a) Materi Pokok 1: Perhitungan AKNOP

1) Perhitungan AKNOP Bendung

2) Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan

3) Perhitungan AKNOP Bendung Gerak

4) Contoh Perhitungan (Data Asumsi)

Page 11: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

4 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

5) Latihan

6) Rangkuman

7) Evaluasi

Page 12: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 5

BAB II

PERHITUNGAN AKNOP

2.1 Perhitungan AKNOP Bendung

Perhitungan besarnya kebutuhan biaya untuk OP Bendung, dilakukan

berdasar aturan regulasi yang ada, dari mulai biaya rutin untuk

mengoperasikan pintu, perbaikan kecil, pembuangan sampah, gaji upah

pekerja. pengoperasian bangunan pengatur ini dilakukan oleh

petugas/POB/juru pengairan untuk mengatur debit air sesuai dengan

kebutuhan yang telah ditetapkan.

a) Tubuh Bendung

Hasil inventori sekitar Bendung, yang telah ditetapkan berdasar skala

prioritas perlu di amati secara cermat selanjutnya perlu di estimate besar

volume dan biaya nya ,umumnya domain pekerjaan beton dan pasangan

batu

b) Tembok Sayap Depan (Kiri Dan Kanan)

Batasan untuk sekitar bendung tergantung cara kita mempilah pilah

bagian bendung, dalam hal ini kita bagi dari as kearah upstream , hasil

inventori yang telah dilakukan kita cermati volume dan besar biayanya.

c) Tembok Sayap Belakang (Kiri Dan Kanan)

Bagian hilir tembok bendung juga harus di hitung sesuai hasil inventori.

d) Pilar Bendung

Pilar pada Bendung , dihitung volume dan biaya berdasar hasil inventori.

e) Pintu Intake

Pintu intake agar tetap berfungsi maka sretidaknya di lihat apakah ada

hal yang menganggu dalam operasinya, dalm kurun waktu setidak nya

satu tahun, kalo ada maka harus dimasukan dal perhitung volume dan

biaya.

f) Pintu penguras

Pintu Penguras cukup sering digerakkan perlu perhatian kita agar biaya

rutin tidak mengalami hambatan, volume dan biaya perlu di perhatikan.

Indikator Hasil Belajar: Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan perhitungan AKNOP secara sederhana dan benar.

Page 13: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

6 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

g) Kantong Lumpur

khusus kantong lumpur disarankan termasuk bagian kegiatan sekitar

Bendung, kegiatan disini adalah galian dan perbaikan saluran serta pintu.

h) Bangunan bagi pertama.

Bangunan bagi pertama adalah batas dari kegiatan POB, volume dan

biaya harus di hitung untuk pintu dan beton atau pasangan batu.

2.2 Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan

a) Saluran Sekunder ( ruas 1 )

Besar volume dan biaya harus di hitung berdasar hasil inventor, Hm

sepanjang saluran harus jelas serta bangunan pelengkap yang ada.

b) Bangunan sadap 1

Bangunan sadap pertama, di hitung berdasar prioritas kegiatan pada

inventori, domain kegiatan adalah pasangan batu, beton, pintu dan sedikit

galian.

c) Saluran sekunder ruas 2

Perhitungan aknop sama dengan butir butir diatas, batas disesuaikan

pada batas wilayah juru.

2.3 Perhitungan AKNOP Bendung Gerak

Bendung gerak dibagi dalam beberapa bagian, dibatasi oleh pilar-pilar dan

tembok tepi satu ke tepi lainnya. Tiap pintu dapat dibuka untuk membilas

endapan yang berada di hulu masing-masing pintu (tidak serupa dengan

bendung tetap yang rnenyebabkan endapan bertambah terus sampai

mencapai ketinggian mendekati mercu bendung).

Bendung gerak mempunyai perubahan ketinggian air (affux) kecil, akibatnya

bendung gerak sering dibangun bila tepi / tebing sungai rendah. Pada

bendung gerak yang agak kecil (kurang dan 200 in), hanya dibuat pintu

pelimpah / pintu spillway dan pintu kantong bilas. Pada konstruksi yang lebih

panjang dapat dibangun pembilas sungai dan diletakkan antara pintu bilas dan

pintu pelimpah / pintu gerak (spillway gate). Bangunan pembersih lumpur

boleh dibuat atau pun tidak. Umumnya bila tak dilengkapi bangunan

pembersih lumpur dan kandungan lumpurnya tinggi, kantong lumpur perlu

dibangun pada saluran induk di hilir pengambilan.

Page 14: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 7

a) Pintu Gerak Bendung

Dianjurkan mengoperasikan dengan cara kolam tenang. Bila tak ada

pembilasan (pintu pembilas ditutup), pintu pengambilan dibuka untuk

memperoleh d.

b) Bendung gerak dengan pembilas sungai.

Debit melalui pembilas sungai dengan perbandingan (Vs/Vp >1) dan debit

sisa dan pembilasan dan pembilas sungai dialirkan melalui bendung gerak

(spillway bay), dengan membuka sernua pintu / bendung gerak sama

besar. Apabila ada endapan di muka pintu gerak yang perlu dibilas, pintu

tersebut dibuka penuh untuk mengaktifkan pembilasan.

c) Bendung gerak tanpa pembilas sungai.

Debit sisa (sisa debit pengambilan ditambah debit pembilasan) dialirkan

melalui bendung gerak (spillway hat). Untuk pelimpahan, secara

menyeluruh bukaan pintu lebih disukai berbentuk miring (wedge shape)

dan pada membuka pintu dengan tinggi sarna. Pintu dekat pembilas

dibuka lebih tinggi selanjutnya berangsur mengecil makin jauh dan

pembilas. Bila pengambilan air hanya pada satu sisi saja maka bukaan

pintu gerak pada sisi yang tak ada pengambilan air dibuka paling kecil

atau ditutup sama sekali. Dengan kata lain, bila ada dua pengambilan

(kiri-kanan) maka pintu gerak p.

2.4 Contoh Perhitungan (Data Asumsi)

a) Data Existing/D.I , ini diambil dari data skema DI dan skema Bangunan

sbb:

D.I Barang A = 4.408 Ha

Tabel 2.1. Data Existing

No.

Saluran

Panjang

(m)

Bendung

Bagi/

Sadap

Jembatan

Terjun

Gorong2

Siphon

Talang

1

2

3

4

5

SI. Barang

SS. Makawa

SS. Sambak

SS.Kedawung

SS. Lamogo

500

14.000

4.000

5.000

3.500

1

-

-

-

-

1

12

4

5

4

1

1

2

1

1

-

3

3

6

3

-

1

1

-

4

-

-

1

1

-

-

-

-

1

1

27.000 1 26 6 15 6 2 2

Page 15: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

8 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

b) Biaya Operasi

1) Gaji/Upah/Honor

Pengamat *) (1) x Rp. 2.500.000 x 12 = Rp. 30.000.000,-

Juru *) (6) x Rp. 1.800.000 x 12 = Rp. 144.000.000,-

Penjaga Bendung *) (1) x Rp. 1,200.000 x 12 = Rp. 100.800.000,-

Penjaga Pintu Air (7) x Rp. 1.200.000 x 12 = Rp. 100.800.000,-

*) (7) x Rp. 1.200.000 x 12 = Rp. 100.800.000,-

Pekerja Saluran (28) x Rp. 1,200.000 x 12 = Rp. 403.200.000,-

Staf administrasi *) (3) x Rp. 1 .200,000 x 12 = Rp. 43.200.000,-

Sub Total 1 = Rp 850.200.000,-

2) Biaya Administrasi

Rapat dan Adm 12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 60.000.000,-

Bahan Habis Pakai 12 x Rp. 1.000.000 = Rp. 12.000.000,-

Sub Total 2 = Rp 72.000.000,-

c) Biaya Pemeliharaan (Asumsi)

Bendung (1) x Rp. 5.000.000 x 12 = Rp. 60.000.000,-

Bangunan bagi/sadap (26) x Rp. 500.000 x 12 = Rp. 156.000.000,-

Bangunan Pelengkap (31) x Rp. 200.000 x 12 = Rp. 74.400.000,-

Saluran (27.000) x Rp.30.000 = Rp. 810.000.000,-

Sub Total 3 = Rp 1.100.400.000,-

Total biaya OP pertahun b+c = Rp. 2.022.600.000,- atau ± Rp 458.847,.

dibulatkan Rp 459,000/ha.

Catatan: perkiraan kerusakan/ perbaikan agar air tetap mengalir,

seharusnya di lakukan dengan detail pada masing masing ruas dicatat

masalahnya, lalu dihitung besarnya volume, sesuai gambar yang ada.

Dan kebutuhan total ini harus kita bagi sesuai wilayah juru pada masing

masing DI.secara proporsional..

Untuk kegiatan Administrasi Operasional kegiatan OP yaitu sebesar Rp.

922.200.000 atau sekitar 45,59 % , kebutuhan biaya ini harus dipenuhi

Page 16: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 9

yang tidak bisa dikurangi ini merupakan kebutuhan dana minimal untuk

kegiatan Operasional administrasi OP sedang sisanya yaitu sebesar Rp.

1,100.000.000, atau sekitar 54,41 % harus digunakan untuk kegiatan fisik

Pemeliharaan.

Kesimpulan:

1) Besarnya biaya OP, sangat tergantung pada topografi dan posisi D.I,

apakah di daerah hulu atau hilir untuk perkiraan besarnya dana OP

kedepan bias dilaku kan pada 3 type, yaitu hulu,tipe 1, tengah tipe

2,dan hilir.tipe 3

2) Besarnya biaya OP (aknop) untuk DI Barang dengan luas 4408 ha

adalah sebesar Rp. 1.588.200.000 Atau sebesar Rp 360.000 per

hektar.

3) Perhitungan AKNOP, mengacu kreteria Permen PU NO .32 /2007 dan

kondisi lapangan Daerah Iriigasi BARANG,hasil inventarisasi

(penelusuran), bukan arel dikali harga satuan.

2.4.1 Contoh Perhitungan AKNOP (Data Real)

Pertimbangan utama dalam penggunaan utama dalam penggunaan dana

yang terbatas adalah penghematan untuk mencapai sasaran operasi dan

pemeliharaan.

Kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut akan menyebabkan

ketidak adilan dan pemborosan atas penggunaan sumber air yang tersedia

dan merosotnya produksi tanaman serta turunnya pendapatan para petani.

Pengalokasian biaya yang efektif untuk pelaksanaan yang mantaf bukan hal

yang mudah. Kebutuhan pemeliharaan bergantung kepada beberapa faktor

yang tidak dapat di standarkan atau di masukan dalam rumus-rumus sehingga

diperlukan suatu jumlah biaya yang bervariasi dari tahun ke tahun.

Perencanaan program dan perhitungan biaya yang cermat untuk O&P irigasi

sangat penting untuk menjamin adanya keuntungan yang maksimal serta

berhasil guna yang diperoleh dari biaya O&P yang terbatas.

Peran serta P3A dalam pelaksanaan dan pembiayaan P3A harus digalakan

sebagaimana Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004. Tentang Sumber Daya

Page 17: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

10 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Air, Pasal 64 ayat (6) huruf a yang berbunyi: pelaksanaan operasi dan

pemeliharaan system irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan

tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya (hal. 35). Pada hal. 94, mengenai penjelasan ayat (6) huruf

a, berbunyi: Kegiatan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan system irigasi

primer dan sekunder dilakukan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tidak

menutup kemungkinan petani pemakai air berperan serta sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuannya.

Karena itu beban pemeliharaan yang tidak menyangkut materi, tetapi tenaga

dapat dilakukan oleh P3A, seperti pembabatan rumput-runputan liar perbaikan

tanggul dan lain-lain perawatan yang bersifat rutin.

a) Rencana Anggaran Operasi

Perkiraan Anggaran kebutuhan operasi untuk suatu D.I. antara lain:

1) Gaji dan Tunjangan Petugas Pengairan.

(a) Pengeluaran gaji untuk pegawai negeri / Petugas Pengairan

(b) Upah dan Tunjangan:

(1) Berbagai tunjangan untuk pegawai (honorarium), tunjangan

Keluarga, lembur dan sebagainya.

(2) Pembayaran Pekerja Harian Tetap

(3) Pembayaran Pekerja Harian Lepas (swakelola).

(c) Biaya perjalanan untuk semua kegiatan.

2) Biaya Operasi untuk pasilitas pendukung.

(a) Gaji dan tunjangan untuk tenaga swakelola pada pemeliharaan.

(b) Material.

(1) Alat-alat kantor (kertas, pensil, pena dll).

(2) Bahan untuk pekerjaan pengukuran dan inspeksi (meteran,

clip board, dan lain-lain)

(3) Bahan untuk pemeliharaan kantor (cat, bahan pembersih dan

lain-lain)

(c) Perlengkapan

(1) Perlengkapan kantor (mesin tik, stepler dan lain-lain).

(2) Perlrngkapan pengukuran (roll meter, alat water pass, patok

ukur dan sebagainya.)

Page 18: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 11

(3) Transport (biaya operasi, pemeliharaan. Suku cadang untuk

semua jenis kendaraan)

(d) Biaya operasi kantor lainnya (listrik, foto copy, pengadaan blanko

dan sebagainya)

3) Biaya Pengelolaan O&P lain-lain (rapat, penataran, pengukuran

khusus pemetaan, penyuluhan/pembinaan dari tim Pembina dsb.)

b) Rencana Anggaran Biaya O&P Tahunan

1) Perkiraan Anggaran Kebutuhan O&P untuk Daerah Irigasi dibuat

daftar rincian yang kemudian diketahui oleh Pengamat.

2) Anggaran kebutuhan O&P Daerah Irigasi tersebut diupayakan untuk

dapat di pisah-pisahkan secara mudah bila dibutuhkan berdasarkan

asal sumber dana (APBN, APBD Tk I, APBD Tk II, P3A dan lain-lain).

Tabel 2.2. Usulan Anggaran Operasi

No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

1. Gaji & Upah

1.1 Pengamat Orang-bulan

1.2 Juru Orang-bulan

1.3 Staf Pengamat Orang-bulan

1.4 PPA / POB Orang-bulan

1.5 Pekerja Harian Tetap Orang-bulan

1.6 Pekerja Harian Lepas Orang-bulan

Sub Total :

2 Perjalanan Dinas

2.1. Pengamat ke Kantor Sub Dinas Orang-hari

2.2. Juru ke kantor Sub Dinas Orang-hari

Sub Total :

3. Bahan habis dipakai dan ATK

3.1. Kertas, Alat Gambar, Pita dll Bulan

3.2. Biaya cetak form O&P Bulan

3.3. Pembuatan laporan, copy,

dokumen Bulan

Sub Total :

4. Pemeliharaan bangunan

4.1. Operational rutin (listrik, air dll) Bulan

4.2 Perawatan kantor, rumah dinas Bulan

Sub Total Operasi :

Page 19: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

12 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Tabel 2.3. Usulan Biaya Pemeliharaan

No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

1. Gaji dan Upah

1.1 Pekerja Harian Lepas Orang-

bulan

Sub Total

2. Bahan habis dipakai

2.1 Pemeliharaan bangunan,

saluran

- cat tembok Kg/tahun

- kapur tembok Kg/tahun

- cat kayu Kg/tahun

- semen Kg/tahun

- pasir Kg/tahun

2.2 Pemeliharaan pintu

- cat bronz Kg/tahun

- teer Kg/tahun

- stenvet Kg/tahun

- solar Kg/tahun

- olie SAE 90 Kg/tahun

Sub Total Kg/tahun

3. Peralatan

3.1. Perlengkapan petugas

pengairan

- Alat tulis Set / tahun

- Alat-alat kerja Set / tahun

Sub Total

Total Biaya Pemeliharaan

2.5 Latihan

1. Jelaskan dengan singkat item yang harus dihitung pada Tubuh Bendung,

Tembok Sayap Depan (kiri dan kanan) dan Tembok Sayap Belakang (kiri

dan kanan)!

2. Jelaskan dengan singkat Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan!

3. Jelaskan dengan singkat perhitungan AKNOP Bendung Gerak!

2.6 Rangkuman

Perhitungan AKNOP dilakukan dalam beberapa tahap diantarany: perhitungan

AKNOP Bendung; Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan; dan

Perhitungan AKNOP Bendung Gerak.

Page 20: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 13

Perhitungan besarnya kebutuhan biaya untuk OP Bendung, dilakukan

berdasar aturan regulasi yang ada, dari mulai biaya rutin untuk

mengoperasikan pintu, perbaikan kecil, pembuangan sampah, gaji upah

pekerja

Perhitungan AKNOP saluran dan bangunan dihitung berdasarkan hasil

inventori, berdasarkan prioritas kegiatan pada inventori yang disesuaikan

pada batas wilayah juru.

2.7 Evaluasi

1. Berikut ini merupakan perhitungan AKNOP Bendung....

a. Tubuh bendung dan pilar bendung

b. Tubuh bendung dan saluran sekunder

c. Saluran sekunder dan bangunan sadap 1

d. Pilar bendung dan saluran sekunder

2. Berikut ini merupakan perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan.....

a. Tubuh bendung dan pilar bendung

b. Tubuh bendung dan saluran sekunder

c. Saluran sekunder dan bangunan sadap 1

d. Pilar bendung dan saluran sekunder

3. Perbandingan debit melalui pembilas sungai adalah.....

a. (Vs/Vp >1)

b. (Vs/Vp <1)

c. (Vs/Vp <0)

d. (Vs/Vp >0)

Page 21: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

14 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Page 22: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI 15

BAB III

PENUTUP

Simpulan 3.1

Perhitungan AKNOP dilakukan dalam beberapa tahap diantarany: perhitungan

AKNOP Bendung; Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan; dan

Perhitungan AKNOP Bendung Gerak.

Perhitungan besarnya kebutuhan biaya untuk OP Bendung, dilakukan

berdasar aturan regulasi yang ada, dari mulai biaya rutin untuk

mengoperasikan pintu, perbaikan kecil, pembuangan sampah, gaji upah

pekerja

Perhitungan AKNOP saluran dan bangunan dihitung berdasarkan hasil

inventori, berdasarkan prioritas kegiatan pada inventori yang disesuaikan

pada batas wilayah juru.

Tindak Lanjut 3.2

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan membaca

referensi/ literatur yang terdapat pada daftar pustaka modul ini.

Page 23: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

16 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR PUSTAKA

UU No.11/1984, pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

PP No. 23/1982, tentang Irigasi, Depertemen Pekerjaan Umum, Jakarta

Permen PU No.11 Tahun 2013, tentang analisa harga satuan, Departemen

Pekerjaan Umum

Permen PUPR No. 17/PRT/M/2015, tentang Komisi Irigasi, Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta

Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015, tentang Pedoman OP Jaringan Irigasi.

Jakarta.

2011 Standar Perencanaan Irigasi, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen

Pekerjaan Umum

Page 24: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

GLOSARIUM

Free Intake

:

Bangunan pengambilan terletak disalah satu

tebing sungai yang berfungsi mengarahkan aliran

sungai agar bisa masuk ke daerah yang

diinginkan.

Chek Dam : Bangunan yang terletak di sungai atau avoer, yang

berfungsi untuk memperkecil kemiringan, agar

Saluran stabil.

Irigasi : adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan

pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian

yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi

rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan

irigasi tambak.

Daerah irigasi : Kesatuan lahan yang mendapat air dari satu

jaringan irigasi.

Jaringan irigasi : Saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya

yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan

untuk penyediaan, pembagian, pemberian,

penggunaan, dan pembuangan air irigasi.

Jaringan irigasi primer : Bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari

bangunan utama, saluran induk/primer, saluran

pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-

sadap, bangunan sadap, dan bangunan

pelengkapnya.

Jaringan irigasi sekunder : Bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran

sekunder, saluran pembuangannya, bangunan

bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan

bangunan pelengkapnya.

Page 25: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

18 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Jaringan irigasi tersier : Jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana

pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang

terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan

saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter,

serta bangunan pelengkapnya

Pemeliharaan jaringan

irigasi

: Upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi

agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna

memperlancar pelaksanaan operasi dan

mempertahankan kelestariannya

Pemeliharaan Rutin : Usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi

jaringan yang dilaksanakan setiap waktu.

Pemeliharaan Berkala : Usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi

jaringan yang dilaksanakan secara berkala

Rehabilitasi jaringan

irigasi

: Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dalam satu

tahun anggaran guna mengembalikan fungsi dan

pelayanan irigasi seperti semula

Pengembangan dan

pengelolaaî sistim irigasi

partisipatif (PPSIP)

: Penyelenggaraan irigasi berbasis peran serta

masyarakat petani mulai dari pemikiran awal,

pengambilan keputusan, sampai dengan

pelaksanaan kegiatan pada tahapan perencanaan,

pembangunan, peningkatan, operasi,

pemeliharaan, dan rehabilitasi

Inventarisasi jaringan

irigasi

: Kegiatan yang diilaksanakan setiap tahun untuk

mendapatkan data jumlah,dimensi,jenis,kondisi

dan fungsi seluruh asset irigasi serta sata

ketersediaan air,nilai asset jaringan irigasi dan

areal pelayanan pada setiap daerah irigasi.

Inspeksi rutin : Pemeriksaan jaringan irigasi yang dilakukan

secara rutin setiap periode tertentu (10 atau 15

hari sekali) yang dilakukan oleh Juru Pengairan

pada wilayah kerjanya ntuk mengetahui kondisi

dan fungsi jaringan irigasi.

Page 26: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

Penelusuran jaringan

irigasi

: Kegitan pemeriksaan bersama antara Pengamat/

UPTD, juru pengairan dan P3A/ GP3A/ IP3A, dari

hulu sampai ke hilir untuk mengetahui tingkat

kerusakan dalam rangka usulan pekerjaan

pemeliharaan tahun depan dilaksanakan dua kali

setahun yaitu pada saat pengeringan dan pada

saat air normal.

PSETK (Profil Sosio

Ekonomo Teknik dan

Kelembagaan)

: Analisis dan gambaran keadaan sosial ekonomi,

teknis dan kelembagaan yang terdapat pada satu

atau sebagian daerah irigasi dalam kurun waktu

tertentu.

Masyarakat petani

pemakai air

: Kelompok masyarakat yang bergerak dalam

bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam

organisasi perkumpulan petani pemakai air

maupun petani lainnya yang belum tergabung

dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air

Induk perkumpulan petani

pemakai air (IP3A)

: Kelembagaan sejumlah P3A yang bersepakat

bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan

jaringan irigasi pada daerah layanan blok primer,

gabungan beberapa blok primer,atau satu daerah

irigasi.

Gabungan perkumpulan

petani pemakai air (GP3A)

: Kelembagaan sejumlah P3A yang bersepakat

bekerjasama memanfaatkan air irigasi dan

jaringan irigasi pada daerah layanan blok

sekunder, gabungan beberapa blok sekunder atau

satu daerah irigasi.

Perkumpulan petani

pemakai air (P3A)

: Kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi

wadah petani pemakai air dalam satu petak tersier

atau desa yang dibentuk oleh petani pemakai air

sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal

pengelola irigasi.

Page 27: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

20 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Forum koordinasi daerah

irigasi

: Sebagai sarana konsultasi dan komunikasi antara

wakil perkumpulan petani pemakai air, wakil

pengguna jaringan irigasi, dan wakil pemerintah

dalam rangka pengelolaan irigasi yang jaringannya

berfungsi multiguna pada suatu daerah irigas.

Operasi jaringan irigasi : Upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,

termasuk kegiatan membuka-menutup pintu

bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam,

menyusun sistem golongan, menyusun rencana

pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/

bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan

mengevaluasi.

Hak guna air untuk irigasi : Hak untuk memperoleh dan memakai atau

mengusahakan air dari sumber air untuk

kepentingan pertanian.

Debit Andalan : Debit perhitungan ketersediaan air berdasarkan

probabilitas 80% terjadinya debit sungai.

Peta Petak / layout : Peta yang menggambarkan/ menunjukkan segala

informasi, lokasi dan arah saluran pembawa/

pembuang, bangunan utama/ pelengkap, jalan

batas petak primer, saluran dan tersier yang dapat

diairi berdasarkan keadaan topografi daerah

tersebut, dalam skala 1 : 5.000 ; 1 : 10.000 dan

seterusnya.

Peta Ikhtisar Irigasi (Skala

1 : 25.000 atau Skala 1 :

10.000),

: Peta yang mengambarkan batas daerah irigasi dan

tata letak saluran induk & sekunder, bangunan air,

pembagian areal layanan irigasi. Merupakan

perkecilaan dari layout.

Skema Jaringan Irigasi : Peta yang menggambarkan letak dan nama-nama

saluran induk & sekunder, bangunan air

(bangunan utama, bangunan bagi, bangunan bagi-

sadap, bangunan sadap), dan bangunan lainnya

yang ada di setiap ruas dan panjang saluran, petak

Page 28: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

tersier dengan data debet rencana, luas petak,

kode golongan yang masing-masing dilengkapi

dengan nomenklatur.

Skema Bangunan : Sketsa yang menggambarkan letak dan nama

nama Bangunan, Bendung, bangunan bagi,

bangunan bagi/sadap, bangunan sadap dan

bangunan pelengkap lainnya yang masing-masing

dilengkapi dengan nomenklatur.

Gambar purna laksana (as

built drawing)

: Gambar bangunan/ saluran terpasang.

Bangunan utama : Bangunan pengambilan/penampungan air yang

berfungsi menyadap air pada sumbernya yang

digunakan untuk irigasi (Bendungan, bendung,

Free intake, Station Pompa).

Bendung : Bangunan yang melintang dipalung sungai yang

berfungsi menaikkan muka air.

Station Pompa : Bangunan pengambilan terletak disalah satu

tebing sungai yang berfungsi untuk menaikkan

muka air melalui tenaga pompa.

Bangunan bagi : Bangunan yang terletak pada saluran

primer/sekunder yang berfungsi membagi air ke

saluran sekunder lainnya.

Bangunan sadap : Bangunan yang terletak di saluran primer/

sekunder yang dapat memberi air langsung ke

petak tersier.

Bangunan Bagi / sadap : Kombinasi kedua bangunan diatas.

Bangunan pengatur muka

air

: Bangunan yang dibuat di saluran, yang berfungsi

untuk mengatur elevasi muka air sesuai dengan

yang dikehendaki.

Bangunan

pelengkap/silang

: Bangunan yang ada dijaringan irigasi diluar

bangunan utama dan bangunan bagi/sadap misal :

gorong-gorong, talang siphon, dll.

Page 29: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

22 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Gorong-gorong : Bangunan yang mengalirkan air irigasi yang

melintasi, dibawah bangunan lain (jalan, saluran).

Talang : Bangunan yang mengalirkan air irigasi, melintas

lembah/ sungai/ saluran, bisa tertutup atau terbuka,

digunakan manakala waking cukup aman

Siphon : Bangunan yang mengalirkan air, berada dibawah

sungai/ saluran/ jalan, digunakan manakala elevasi

muka air banjir terlalu dekat dengan dasar saluran.

Talang Siphon : Bangunan kombinasi dari kedua bangunan diatas.

Bangunan terjun : Bangunan pematah energi yang ada pada saluran

irigasi, dibuat manakala kemiringan medan jauh

lebih besar dad kemiringan saluran.

Got miring : Bangunan pematah energi merupakan saluran

dengan pasangan yang mempunyai kemiringan

lebih besar dari kemiringan saluran, digunakan bila

pembuatan bangunan terjun tidak memungkinkan.

Pelimpah : Bangunan pengamanan yang ada disaluran/sungai

yang berfungsi untuk melewati air pada saat

elevasi m.a saluran melebihi elevasi m.a rencana

Page 30: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

KUNCI JAWABAN

A. Latihan Materi Pokok 1: Perhitungan AKNOP

1. Jelaskan dengan singkat item yang harus dihitung pada Tubuh Bendung,

Tembok Sayap Depan (kiri dan kanan) dan Tembpk Sayap Belakang (kiri

dan kanan)

Jawaban:

2.4.1 Tubuh Bendung

Hasil inventori sekitar Bendung, yang telah ditetapkan berdasar skala

prioritas perlu di amati secara cermat selanjutnya perlu di estimate

besar volume dan biaya nya ,umumnya domain pekerjaan beton dan

pasangan batu

2.4.2 Tembok Sayap Depan (Kiri Dan Kanan)

Batasan untuk sekitar bendung tergantung cara kita mempilah pilah

bagian bendung, dalam hal ini kita bagi dari as kearah upstream , hasil

inventori yang telah dilakukan kita cermati volume dan besar

biayanya.

2.4.3 Tembok Sayap Belakang (Kiri Dan Kanan)

Bagian hilir tembok bendung juga harus di hitung sesuai hasil

inventori.

2. Jelaskan dengan singkat Perhitungan AKNOP Saluran dan Bangunan!

Jawaban:

a. Saluran Sekunder ( ruas 1 )

Besar volume dan biaya harus di hitung berdasar hasil inventor, Hm

sepanjang saluran harus jelas serta bangunan pelengkap yang ada.

b. Bangunan sadap 1

Bangunan sadap pertama, di hitung berdasar prioritas kegiatan pada

inventori, domain kegiatan adalah pasangan batu, beton, pintu dan

sedikit galian.

c. Saluran sekunder ruas 2

Perhitungan aknop sama dengan butir butir diatas, batas disesuaikan

pada batas wilayah juru.

Page 31: Modul 10 Pengetahuan Dasar AKNOP Jaringan Irigasi fileAKNOP Saluran dan Bangunan, Perhitungan AKNOP Bendung Gerak, dan Perhitungan AKNOP. Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan

MODUL 10 PENGETAHUAN DASAR AKNOP JARINGAN IRIGASI

24 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

3. Jelaskan dengan singkat perhitungan AKNOP Bendung Gerak!

Jawaban:

Bendung gerak dibagi dalam beberapa bagian, dibatasi oleh pilar-pilar dan

tembok tepi satu ke tepi lainnya. Tiap pintu dapat dibuka untuk membilas

endapan yang berada di hulu masing-masing pintu (tidak serupa dengan

bendung tetap yang rnenyebabkan endapan bertambah terus sampai

mencapai ketinggian mendekati mercu bendung).

Bendung gerak mempunyai perubahan ketinggian air (affux) kecil,

akibatnya bendung gerak sering dibangun bila tepi / tebing sungai rendah.

Pada bendung gerak yang agak kecil (kurang dan 200 in), hanya dibuat

pintu pelimpah / pintu spillway dan pintu kantong bilas. Pada konstruksi

yang lebih panjang dapat dibangun pembilas sungai dan diletakkan antara

pintu bilas dan pintu pelimpah / pintu gerak (spillway gate). Bangunan

pembersih lumpur boleh dibuat atau pun tidak. Umumnya bila tak

dilengkapi bangunan pembersih lumpur dan kandungan lumpurnya tinggi,

kantong lumpur perlu dibangun pada saluran induk di hilir pengambilan.

B. Evaluasi Materi Pokok 1: Perhitungan AKNOP

1. A

2. C

3. A