modul 1 uro 2015 (mahasiswa)
DESCRIPTION
PBLTRANSCRIPT
-
1
SISTEM URONEFROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MODUL 1
PROBLEM BASE LEARNING
BENGKAK PADA WAJAH DAN PERUT
PANDUAN MAHASISWA
Nama : Kelompok :
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR 2015
-
2
MODUL 1
BENGKAK PADA WAJAH DAN PERUT
Modul Bengkak pada Wajah dan Perut ini diberikan pada mahasiswa yang
mengambil mata kuliah sistem Uronefrologi di semester V. TIU dan TIK pada sistem ini
disajikan pada permulaan buku modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang
konsep dasar penyakit-penyakit Sistem Uronefrologi yang memberikan gejala bengkak pada
wajah dan perut. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang ssstem
Uronefrologi dan patomekanisme terjadinya penyakit, kelainan jaringan, dan pemeriksaan
lain yang dibutuhkan pada penyakit yang memberikan gejala bengkak pada wajah dan perut.
Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK
sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi
minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercatum di
akhir modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan
dengan penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok
diskusi mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan
masalah penyakit Uronefrologi yang disajikan.
Revisi: Makassar, November 2015 Penyusun
PENDAHULUAN
-
3
MODUL 1 BENGKAK PADA WAJAH DAN PERUT
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah pembelajaran modul ini selesai, mahasiswa diharapkan dapat me
nyebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan pembengkakan pada muka dan perut,
menjelaskan gejala-gejala klinis, penyebab, patomekanisme, cara-cara diagnosis,
penatalaksanaan/terapi, komplikasi dan aspek epidemiologi penyakit-penyakit yang
menyebabkan pembengkakan pada muka dan perut .
KASUS
TUGAS UNTUK MAHASISWA
1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas anda harus mendiskusikan kasus
tersebut pada satu kelompok diskusi terdiri dari 10 12 orang, dipimpin oleh seorang
ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini
sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin
oleh seorang tutor atau dilakukan secara mandiri oleh kelompok.
Skenario: Bengkak pada wajah dan perut Seorang anak laki-laki, 10 thn, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan wajah dan perut
bengkak. Pembengkakan terjadi sejak 3 minggu yang lalu yang makin lama semakin
bertambah. Tidak ada demam dan tanda-tanda infeksi lain.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Scene: Swollen at face and abdomen A boy, 10 years old, was taken by her mother to a health center with a swollen face and
abdomen. Swelling experienced since three weeks ago and growing by the day. There is no
fever and other signs of infection.
.
-
4
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan
buku ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi
tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar).
5. Mengikut kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
atau tidak ditemukan jawabannya.
6. Melakukan latihan di laboratorium keterampilan klinik dan praktikum di
laboratorium.
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, mahasiswa
diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7
langkah penyelesaian masalah di bawah ini:
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat
kunci skenario diatas.
2. Identifikasi problem dasar skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus tersebut
diatas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas dari luar kelompok tatap muka. Langkah 6
dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sistesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalm kelompok diskusi dengan tutor.
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya
dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
-
5
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas
hal-hal yang belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor, mahasiswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 10-12 orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah untuk penjelasan dan
tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor Tujuan :
* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
* Brain-storming untuk proses 1 5,
* Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan: untuk melaporkan
informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan melakukan klassifikasi,
analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
5. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi tutorial. Bila informasi telah cukup,
diskusi mandiri digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakukan berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat: diskusi panel dan tanya pakar. Tujuan: untuk melaporkan hasil
analisa dan sintese informasi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario.
Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan persepsi, bisa diselesaikan oleh para
pakar yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam
bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
7. Masing-masing mahasiwa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan tentang salah satu penyakit yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir: laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh masing-masing
mahasiswa.
-
6
Catatan :
Laporan penyajian kelompok dan perorangan serta semua laporan kasus masing-
masing diserahkan satu rangkap ke sistem melalui ketua kelompok.
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain
untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE PERTEMUAN
I II III IV V VI VII Pertemuan I (Penjelasan)
Pertemuan Mandiri (Brain
Stroming)
Tutorial I Pengum-pulan
informasi Analisa &
sintese
Mandiri
Praktikum CSL
Kuliah kosultasi
Tutorial II
(Laporan & Diskusi)
Pertemuan Terakhir
(Laporan)
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor 2. Diskusi kelompok tanpa tutor 3. CSL: Anamnesis dan Pemeriksaan fisik, gambaran radiologi penderita dengan
pembengkakan pada muka dan perut.
4. Praktikum Anatomi, Histologi, PA dan Patologi Klinik 5. Konsultasi pada pakar 6. Kuliah khusus dalam kelas 7. Aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan menggunakan buku ajar
Majalah, slide, tape atau video dan internet
B. Diktat dan Hand-out : Diktat Anatomi dan Histologi, Buku ajar fisiologi ginjal dan diktat kuliah radiologi
C. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide D. Dosen Pengampu mata kuliah
No.
NAMA DOSEN
BAGIAN
TLP. KANTOR
HP/FLEXI
1. Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf Sp.A(K)
Anak 0811411109
2. Dr. dr. Hasyim Kasim, Sp.PD-KGH
Penyakit Dalam 08124200373
-
7
3. dr. Abd. Azis, Sp.U Bedah Urologi 08114611624 4. Dr. dr. Nurelly Waspodo,
Sp.KK Kulit Kelamin 0811443162
5. dr. Dwi Anggita Fisiologi 085299558882 6. dr. Djuanda M. Noor Anatomi 08124128290 7. Prof. Dr. dr. Sabbele, PHK Histologi 0811411723 8. dr. Nurdin Mappewali Biokimia 0811442224 9. dr. Djumadi Achmad,
Sp.PA(K) Patologi Anatomi 0811444566
10. dr. Hj. Aryanti B., M.Kes, SpGK
Gizi 085242543717
11. dr. Wisudawan Farmakologi 08124236483 12. dr. Erlin Syahrir, Sp.Rad. Radiologi 01242109925 13. dr. Sri Julyani, M.Kes,
Sp.PK Patologi Klinik 08114100939
14. dr. Yusriani Mangarengi, M.Kes
Mikrobiologi 085399067512
15. dr. Dian Amelia Abdi, M.Kes, SpKK
Kulit Kelamin 082291901201
16. dr. Hj. Hermiaty, M.Kes IKM 081355519090
BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN
A. Sumber Bacaan
1. Grant BJC The perineum and Pelvis : a Method of Anatomy 2. Grant Henry and Mayo Goss. The Urogenital System 3. Prescott LM et al : Microbiology, 2nd edition, Wm.c Brown Publisher, Melbourne, 1993 4. Parker and Collier : Principles of Bacteriology, Virology & Immunity, 8th edition, vol 1-5,
1990 5. Guyton & Hall : Textbook of Medical Physiology, edisi 10, 2001 6. A Textbook of Radiology and Imaging : David Sutton, 1993 7. Thorpe, Neal O : Cell Biology 5th edition, Canada, John Wiley and Son Inc, 1984 8. Wila Wirya IGN. Penelitian beberapa aspek klinis dan patologi anatomis sindrom nefrotik
primer pada anak di Jakarta. Disertasi, 1992 9. Mohammad SN. Glomerulonefritis. Dalam buku ajar nefrologi anak. Balai penerbit FKUI,
Jakarta 2002, 345-52 10. Drum-mond KN. Infection of the urinary tract, dalam: Vaughan VC, MC Kay RJ, Behrman
RE, penyunting. Nelson Textbook of pediatrics, Edisi 11, Tokyo : Igoku Shoin, 1979: 1543-48
11. Kallen RJ. UTI: Treating the first infection and avoiding the second, Mod med Asia, 1980; 16: 67-74
12. McCracken GH. Diagnosis and management of acute urinary tract infections in infants and children. J Pediatric infection disease. 1987; 107-112
13. Kher KK. Obstructive uropathy. Dalam : Kher KK, Marker SP, penyunting. Clinical Pediatric Nephrology. New York: Mc Graw Hill 1992: 447-65.
14. Meatow SR. Eneuresis. Dalam: Pediatric Kidney Disease. Edelman CM, penyunting. Edisi 2, Boston: Little Brown Co 1992: 105-84
15. Ahmad H, Tejani A: Predictive Value of Repeat Renal Biopsies in Children with Nephrotic Syndrome. Nephron 2000 Apr; 84(4): 342-346.
-
8
LEMBAR KERJA
2. TENTUKAN KATA KUNCI
1. KLARIFIKASI KATA SULIT
-
9
3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
-
10
4. JAWABAN PERTANYAAN
-
11
4. JAWABAN PERTANYAAN
-
12
4. JAWABAN PERTANYAAN
-
13
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
6. INFORMASI BARU
-
14
6. INFORMASI BARU