modul 1 model pl

30
1 OPERATIONS RESEARCH Operations Research adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menentukan suatu tindakan terbaik dalam suatu keterbatasan sumber daya. Sumber daya : uang, tenaga kerja, waktu dls. Tindakan terbaik : kondisi optimal Pendekatan: dalam pengambilan keputusan dapat berbentuk : - Kuantitatif - Art (seni) : - persepsi - pengalaman - kepandaian Dalam O. R. pengambilan keputusan dengan memodelkan persoalan. Model yang dipakai bersifat kuantitatif / matematik Model : merupakan representasi dari sistem nyata/transformasi dari dunia nyata Model Sistem nyata (referensi) Asumsi

Upload: eva-imelda

Post on 30-Sep-2015

73 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

model PL

TRANSCRIPT

  • 1

    OPERATIONS RESEARCH

    Operations Research adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

    menentukan suatu tindakan terbaik dalam suatu keterbatasan sumber daya.

    Sumber daya : uang, tenaga kerja, waktu dls.

    Tindakan terbaik : kondisi optimal

    Pendekatan: dalam pengambilan keputusan dapat berbentuk :

    - Kuantitatif

    - Art (seni) : - persepsi

    - pengalaman

    - kepandaian

    Dalam O. R. pengambilan keputusan dengan memodelkan persoalan.

    Model yang dipakai bersifat kuantitatif / matematik

    Model : merupakan representasi dari sistem nyata/transformasi dari dunia nyata

    S

    Model

    Sistem nyata (referensi)

    A su ~-n!i i

    model

    Asumsi

  • 2

    Model matematik dari 0. R. :

    variabel : sesuatu yang ingin dicari untuk dicapainya tujuan dalam keterbatasan

    (Xj) sumber daya

    Fungsi Tujuan : memaksimalkan / meminimalkan

    Z = f {X1, X2, .......... , Xn}

    Keterbatasan sumber . Kendala

    Kendala : gi = fi {X1, X2,.Xn} i = 1; 2; .. m

    Xj > 0 j = 1; 2; ..n

    Model fungsi dari variabel keputusan

    Fungsi : - linier

    - non linier : kuadratik; eksponensial; dls.

    Tahapan-tahapan penyelesaian model O. R. :

    1) Mendefinisikan masalah : - tujuan

    - alternatif tindakan

    - kendala

    2) Membentuk model

    3) Mencari solusi masalah

    4) Validasi model

    5) Implementasi

  • 3

    MODEL PROGRAMA LINIER

    Programa linier adalah teknik pemodelan secara matematik yang dirancang untuk

    mengoptimalkan pemakaian sumber yang terbatas. Semua fungsi pada model

    merupakan fungsi yang linier.

    Pembuatan model Programa Linier :

    Contoh :

    PT X memproduksi cat luar dan cat dalam yang antara lain memerlukan dua macam

    bahan baku Ml dan M2 dengan data sebagai berikut :

    ton bahan baku per ton Ketersediaan

    Cat luar Cat dalam per hari (ton)

    Bahan baku M1

    Bahan baku M2

    6

    1

    4

    2

    24

    6

    Keuntungan /ton $ 5000 $ 4000

    Hasil survei pasar menunjukkan bahwa kebutuhan cat dalam tidak melebihi kebutuhan

    cat luar sebanyak 1 ton/hari, sedangkan kebutuhan cat dalam terbatas sampai 2

    ton/hari.PT X ingin menentukan jumlah produksi yang optimum dari kedua jenis cat

    tersebut yang memberikan keuntungan total per hari terbesar.

    Model Programa linier terdiri dari tiga elemen :

    1. Variabel keputusan, yaitu apa yang ingin dicari oleh model.

    2. Tujuan, yaitu apa yang ingin dioptimalkan

    3. Kendala, yaitu apa yang harus dipenuhi

    Langkah pertama adalah penentuan variabel keputusan, kemudian disusun kendala dan

    tujuan dari persoalan.

    Untuk persoalan di atas ingin ditentukan jumlah produksi dari cat luar dan cat dalam yang

    memberikan keuntungan total terbesar.

  • 4

    Variabel :

    X1 = jumlah produksi cat luar per hari.

    X2 = jumlah produksi cat dalam per hari

    Fungsi tujuan :

    Tujuan kita adalah memaksimalkan keuntungan total dari penjualan kedua jenis cat.

    f. t. maks. Z = 5X1 + 4X2

    Kendala :

    - Tersedianya bahan baku :

    pemakaian bahan baku jumlah bahan baku maks. oleh kedua jenis cat yang tersedia

    - Bahan baku M1 : 6X1 + 4X2 < 24

    - Bahan baku M2 : X1 + 2X2 < 6

    - Pembatasan permintaan :

    kelebihan jumlah cat dalam terhadap cat luar < 1 ton/hari

    X2 - X1 < 1

    permintaan terhadap cat dalam < 2 ton/hari

    X2 < 2

    - di samping kendala di atas tentu saja jumlah produksi kedua jenis cat tersebut

    tidak boleh negatif

    X1 > 0

    X2 > 0

    Dengan demikian model matematis dari persoalan di atas :

    f. t. maks. Z = 5X1 + 4X2

    d. k. 6X1 + 4X2 < 24

    X1 + 2X2 < 6

    - X1 + X2 < 1

    X2 < 2

    X1; X2 > 0

    <

  • 5

    Semua penyelesaian yang memenuhi kendala adalah penyelesaian yang

    layak/mungkin. Misalnya X1 = 3 ton, X2 = l ton, maka pemakaian bahan baku M1 adalah

    22 ton yang masih memenuhi kendala yaitu < 24 ton. Nilai fungsi tujuan adalah Z $

    19.000, demikian juga untuk kendala-kendala lainnya.

    Tujuan kita adalah mencari penyelesaian yang layak dan optimal. Kita ingin

    mencari kombinasi nilai X1 dan X2 sedemikian rupa yang memenuhi kendala/batasan

    yang ada dan memberikan nilai Z yang terbesar.

    Model P.L. di atas merupakan fungsi yang linier, di mana memenuhi hal berikut:

    1. Proporsional. Kontribusi setiap variabel keputusan terhadap fungsi tujuan dan

    kendala adalah sebanding dengan nilai variabel keputusan. Jika PT X memberikan

    potongan harga jika pembelian barang melebihi suatu batas tertentu maka

    pendapatan/ keuntungan kita tidak linier, sehingga model harus dijadikan linier

    2. Dapat ditambah. Kontribusi dari semua variabel pada fungsi tujuan dan kendala

    adalah jumlah langsung dari kontribusi dari setiap variabel. Sebagai contoh dua

    barang yang bersaing, di mana kenaikan tingkat penjualan dari satu produk

    memberikan pengaruh merugikan terhadap penjualan barang yang lain, tidak

    memuaskan sifat additivity

  • 6

    PENYELESAIAN PROGRAMA LINIER SECARA GRAFIS:

    5)

    1) 6X1 + 4X2 < 24

    (1) 2) X1 + 2X2 < 6

    X2 3) -Xl + X2 < l

    (3) 4) X2 < 2

    5) X1 > 0

    6) X2 > 0

    (4)

    (2)

    (6)

    X1

    Untuk menggambarkan bidang penyelesaian yang layak (yang memenuhi batasan-

    batasan) pertama kita jadikan kendala pertidak-samaan menjadi persamaan. garis

    persamaannya merupakan batas kendala, digambarkan seperti di atas.

    Kita masukkan nilai koordinat titik A (0,0) ke dalam persamaan-persamaan tersebut.

    Daerah yang memenuhi syarat setiap kendala ditunjukkan oleh garis dan tanda panah.

    Sebagai contoh : Garis (1) adalah 6X1 + 4X2 = 24. Kita masukkan koordinat titik A (0,0)

    ke dalam persamaan (1), akan diperoleh 6.0 + 4.0 = 0 yang lebih kecil dari 24; dengan

    demikian titik-titik pada bidang dari garis (1) ke arah titik A (seperti yang ditunjukkan oleh

    anak panah) memberikan nilai yang lebih kecil dari 24.

    Gabungan dari keenam kendala . tersebut memberikan bidang ABCDEFA yang

    merupakan bidang penyelesaian yang layak. Dengan demikian semua titik yang

    berada pada bidang tersebut memenuhi keenam kendala tersebut.

  • 7

    fungsi tujuan adalah Z = 5X l + 4 X2

    Pada saat garis Z melalui :

    titik (0,0) Z = 0

    titik (1,0) Z = 5

    Z=10 Z=15 titik (2,0) Z = 10

    Z= 5 titik (3,0) Z = 15

    Z = 0

    (0,0) (1,0) (2,0) (3,0)

    Terlihat bahwa jika kita geser garis Z tersebut ke arah kanan, nilai Z bertambah besar.

    Persoalan kita adalah mencari sebuah titik pada bidang ABCDEFA yang memberikan

    nilai Z terbesar. Dengan perkataan lain kita mencari kombinasi Xl dan X2 yang

    memberikan nilai Z terbesar yang masih berada pada bidang penyelesaian yang layak.

    Secara grafis terlihat paling jauh garis Z dapat digeser sampai melalui titik C. Dengan

    demikian diperoleh titik optimum adalah titik C.

    Koordinat titik C diperoleh dengan memotongkan garis (l) dan garis (2).

    Diperoleh : X1 = 3

    X2 = 1.5

    Z = 21

    Jika kita masukkan koordinat titik sudut bidang penyelesaian yang layak tersebut secara

    berturut-turut ke dalam persamaan garis Z akan diperoleh nilai Z yang semakin besar

    kemudian menurun kembali setelah titik optimal tercapai. Hal tersebut akan kita gunakan

    sebagai algoritma penyelesaian secara aljabar/simpleks pada pembahasan bab

    berikutnya.

  • 8

    Penyelesaian persoalan Model Programa Linier meminimumkan

    Contoh : Peternakan X memerlukan paling sedikit 800 lb. makanan untuk ayam yang diternakkan

    setiap hari. Makanan tersebut terdiri dari campuran jagung dan kacang kedelai, dengan

    komposisi sbb.

    Lb. Per lb. Bahan baku Harga

    Bahan baku Protein Serat ($/lb.)

    Jagung

    Kacang kedelai

    0,09

    0,60

    0,02

    0,06

    0,30

    0,90

    Komposisi makanan tersebut paling sedikit mengandung 30 % protein dan paling banyak

    mengandung 5 % serat. Perusahaan tersebut ingin meminimalkan biaya total.

    Penyelesaian :

    Variabel :

    X l = jumlah jagung dalam makanan (lb.)

    X2 = jumlah kacang kedelai dalam makanan (lb.)

    Fungsi tujuan :

    Meminimalkan biaya total

    Min. Z = 0,30X l + 0,90X2

    Kendala :

    - Jumlah makanan : X1 + X2 > 800

    - Jumlah protein : 0,09X1+0,60X2 > 0,3 (X1+X2)

    - Jumlahserat : 0,02X1+0,06X2 < 0,05(X1+X2)

    - Jumlah bahan baku : Xj > 0 j = 1; 2

  • 9

    Penyelesaian model secara grafis

    Dengan demikian model adalah :

    Min. Z = 0,30X1+ 0,90X2 d. k. : X1 + X2 > 800

    0,21X1 - 0,30X2 < 0

    0,03X1 0,01X2 > 0

    X1;X2 > 0

    Seperti halnya pada penyelesaian pada persoalan memaksimalkan dibuat bidang

    penyelesaian yang layak, dengan menentukan daerah-2 penyelesaian yang memenuhi

    syarat. Diperoleh bidang penyelesaian yang diarsir.

    X2

    optimum

    (470.6,329.4) Z=437.64

    X1

    Jika pada persoalan memaksimalkan kita geser garis z ke arah kanan untuk memperoleh

    sebuah titik yang memberikan nilai z yang terbesar, maka pada persoalan meminimalkan

    kita geser garis z tersebut sejauh mungkin kea rah kiri sampai diperoleh sebuah titik yang

    memberikan nilai z yang terkecil. Pada persoalan ini diperoleh titik optimal di titik P. Titik P

    adalah titik perpotongan garis 1 dan garis 2 dengan koordinat (470,6; 329,4) dan

    diperoleh z = 437,64

  • 10

    Contoh-contoh aplikasi Programa Linier

    Contoh 1

    Sebuah perusahaan memproduksi tiga macam barang. Pembuatan barang-barang tersebut

    dilakukan melalui tiga proses produksi seperti pada gambar di bawah ini. Waktu pengerjaan setiap

    barang dapat dilihat pada setiap kotak.

    B 1/unit 3/unit 1/unit Barang 1 a

    h a 2/unit 4/unit Barang 2 n

    b 1/unit 2/unit Barang 3 a

    k u

    Operasi 1

    Operasi 2

    Operasi 3

    Oleh karena mesin tersebut juga dipakai untuk pembuatan barang lain, maka

    waktu produksi yang tersedia dari setiap proses terbatas sebesar 430, 460, dan 420

    menit untuk setiap prosesnya. Studi pasar memperlihatkan keuntungan setiap macam

    barang berturut-turut sebesar $ 3, $ 2, dan $ 5 per unit. Tentukan tingkat produksi yang

    optimal.

    Penyelesesaian :

    Model Programa Linier :

    Variabel

    Xj = jumlah produksi barang j; j = 1, 2,3

    Fungsi tujuan

    Maks. Z = 3X1 + 2X2 + 5X3

    Kendala :

    - Proses produksi l : 1X1 + 2X2 + 1X3 < 430

    - Proses produksi 2 : 3X1 + 0X2 + 2X3 < 460

    - Proses produksi 3 : 1X1 + 4X2 + 0X3 < 420

    X1; X2; X3 > 0

  • 11

    Contoh 2 persoalan bis

    Perusahaan bis ingin meminimalkan jumlah bis yang beroperasi. Berdasarkan studi

    jumlah bis yang diperlukan beroperasi pada setiap waktu adalah seperti pada gambar

    berikut. Setiap bis dengan beberapa pertimbangan beroperasi 8 jam per hari. Pimpinan

    menetapkan akan memberangkatkan bis setiap 4 jam. Tentukan berapa banyak bis pada

    setiap jam pemberangkatan.

    12

    10

    8 7

    4 4

    0.00 4.00 8.00 12.00 16.00 20.00 24.00 4.00 8.00

    X1 X3 X5 X1

    X2 X4 X6

    Penyelesaian :

    Variabel

    Xj = jumlah bis yang diberangkatkan pada setiap

    jam pemberangkatan j = 1, 2,.6

    Fungsi tujuan

    Min. Z X1 + X2 + X3 + X4 X5 + X6

    Kendala

    - Jam operasi 0.00 - 4.00 : X1 + X6 > 4

    - Jam operasi 4.00 - 8.00 : X1 + X2 > 8

    - Jam operasi 8.-00 - 12.00 : X2 + X3 > 10

    - Jam operasi 12.00 - 16.00 : X3 + X4 > 7

    - Jam operasi 16.00 - 20.00 : X4 + X5 > 12

    - Jam operasi 20.00 - 24.00 : X5 + X6 > 4

    Xj > 0 j=1; 2; .6

  • 12

    Contoh 3 : Persoalan pabrik kertas

    Sebuah pabrik kertas memproduksi kertas dengan lebar 20'. Pesanan pelanggan di luar ukuran

    standar, permintaannya dipenuhi dengan memotong lebar kertas ukuran standar. Perusahaan

    memperoleh pesanan dengan jumlah rol seperti di bawah ini :

    Pesanan Lebar yang diminta () Jumlah rol yang diminta (rol) 1

    2

    3

    5

    7

    9

    150

    200

    300

    Tujuan perusahaan adalah memotong kertas dengan jumlah kertas yang terbuang

    sesedikit mungkin.

    Penyelesaian :

    Untuk memperoleh lebar yang diminta, dapat dilakukan berbagai kombinasi pemotongan,

    di mana diperoleh lebar kertas terbuang berbeda di samping itu terdapat kelebihan rol

    yang tidak tersuplai/terpakai. Jadi persoalan kita adalah meminimalkan luas kertas yang

    tidak terpakai, baik yang lebarnya tidak memenuhi syarat maupun jumlah rol yang terlalu

    banyak.

    Penyelesaian :

    Setelah dianalisa terdapat enam cara pemotongan kertas seperti di bawah ini :

    Pemotongan jenis : Jumlah rol

    Ukuran rol 1 2 3 4 5 6 yang diminta

    5

    7

    9

    0

    1

    1

    2

    1

    0

    2

    0

    1

    4

    0

    0

    1

    2

    0

    0

    0

    2

    150

    200

    300

    Lebar sisa 4 3 1 0 1 2

    Variabel :

    Xj adalah jumlah rol yang dipotong menurut tipe pemotongan j.

    Xj > 0 j = 1;2;..6

  • 13

    Hasil/jumlah rol yang diperoleh dari setiap jenis pemotongan sbb. :

    - Ukuran 5': 0X1 + 2X2 + 2X3 + 4X4 + IX5 + 0X6 150 = Y1

    - Ukuran 7': 1X1 + 1X2 + 0X3 + 0X4 + 2X5 + 0X6 200 = Y2

    - Ukuran 9': 1Xl + 0X2 + lX3 + 0X4 + 0X5 + 2X6 300 = Y3

    jumlah produksi jumlah jumlah permintaan rol sisa

    Variabel : Yi = jumlah rol sisa ukuran i i = 1; 2; 3

    Jika panjang kertas pada setiap rol L :

    - Luas kertas yang tidak terpakai karena terlalu pendek :

    [4X1 +3X2 + X3 + 0X4 + X5 + 2X6]L

    - Luas kertas yang tidak terpakai karena terlalu banyak :

    [5Y1 + 7Y2 + 9Y3]L

    Dengan demikian luas kertas total yang terbuang :

    [4X1 +3X2 + X3 + 0X4 + X5 + 2X6]L + [5YI + 7Y2 + 9Y3]L

    Tujuan kita adalah meminimalkan luas kertas yang terbuang :

    f t. min. Z = [4X1 +3X2 + X3 + X5 + 2X6]L + [5Y1 + 7Y2 + 9Y3]L

    oleh karena L adalah konstanta dapat dihilangkan

    model menjadi :

    fungsi tujuan :

    min. Z = 4X1+3X2 + X3 + X5 + 2X6 + 5Y1 + 7Y2 + 9Y3

    dengan kendala :

    0X1 + 2X2 + 2X3 + 4X4 + IX5 + 0X6 Y1 = 150

    1X1 + 1X2 + 0X3 + 0X4 + 2X5 + 0X6 Y2 = 200

    lXl + 0X2 + lX3 + 0X4 + 0X5 + 2X6 Y3 = 300

    Xj > 0 j = 1; 2; 6

    Yi > 0 i = 1; 2; 3

  • 14

    Contoh 4 : Persoalan penyeimbangan lini produksi

    Sebuah perusahaan membuat satu macam barang yang terdiri dari tiga buah komponen,

    yaitu 2 buah komponen 1, 1 buah komponen 2, dan 3 buah komponen 3. Semua

    komponen tersebut dapat dibuat pada dua departemen. Waktu pembuatan setiap

    komponen pada kedua departemen berbeda. Pada tabel berikut diberikan kecepatan

    produksi dan jumlah produksi yang dialokasikan per minggu pada kedua departemen tsb.

    Buatlah model Programa Linier yang memaksimalkan jumlah produksi yang dihasilkan.

    Kapasitas Kecepatan produksi (unit/jam)

    Departemen yng. tersedia

    (jam/minggu)

    Komponen 1 Komponen 2 Komponen 3

    1

    2

    200

    160

    8

    6

    5

    12

    10

    4

    Penyelesaian :

    Variabel : Xij = jumlah jam produksi yang disediakan untuk membuat

    komponen i pada departemen j i = 1,2,3 j = 1,2

    Jumlah komponen yang dihasilkan :

    komponen l : 8X11 + 6X12

    komponen 2 : 5X21 + 12X22

    komponen 3 : 10X31 + 4X32

    Tujuan :

    memaksimalkan barang sebanyak mungkin dari semua komponen yang ada.

    Satu barang jadi terdiri dari 2 buah komponen 1, 1 buah komponen 2 dan 3 buah komponen 3,

    sehingga jumlah barang jadi yang diperoleh sebanyak jumlah barang jadi yang dapat dibuat

    dari komponen yang jumlahnya terkecil.

    Maks. Z = min. {1/2(8X11 + 6X12);(5X21 + 12X22);1/3(10X31 + 4X32)}

    Fungsi di atas tidak linier, perlu dijadikan linier.

    Jumlah barang yang diproduksi = Y = {1/2(8X11+6X12);(5X21+12X22);1/3(10X31+4X32)}

    Dengan demikian fungsi tujuan menjadi :

  • 15

    Maks. Z = Y

    Jumlah barang jadi yang dapat dibuat > jumlah barang jadi. dari setiap jenis komponen yang dibuat

    1/2(8X11 + 6X12) > Y

    (5X21 + 12X22) > Y

    1/3(10X31 + 4X32) > Y

    Kendala :

    X 11 + X21 + X31 < 200 jam yang tersedia pada dept. 1

    X12 + X22 + X32 < 160 jam yang tersedia pada dept. 2

    Dengan demikian model menjadi :

    Maks. Z = Y

    d.k. X11 + X21 + X31 < 200

    X21 + X22 + X32 < 160

    8X11 + 6X12 2Y > 0

    5X21 + 12X22 - Y > 0

    10X31 + 4X32 3Y > 0

    Xij > 0 i=1, 2, 3

    j = 1, 2

    Variabel : Xij = jumlah komponen i yang dibuat pada departemen j i = 1,2,3 j = 1,2

    Jumlah komponen yang dihasilkan :

    komponen l : X11 + X12

    komponen 2 : X21 + X22

    komponen 3 : X31 + X32

  • 16

    Tujuan :

    memaksimalkan barang sebanyak mungkin dari semua komponen yang ada.

    Satu barang jadi terdiri dari 2 buah komponen 1, 1 buah komponen 2 dan 3 buah komponen 3, sehingga jumlah barang jadi yang diperoleh sebanyak jumlah barang jadi yang dapat dibuat dari komponen yang jumlahnya terkecil.

    Maks. Z = min. {1/2(X11 + X12);(X21 + X22);1/3(X31 + X32)}

    Fungsi di atas tidak linier, perlu dijadikan linier.

    Jumlah barang yang diproduksi = Y = {1/2(X11+X12);(X21+X22);1/3(X31+X32)}

    Dengan demikian fungsi tujuan menjadi :

    Maks. Z = Y

    Jumlah barang jadi yang dapat dibuat > jumlah barang jadi. dari setiap jenis komponen yang dibuat 1/2(X11 + X12) > Y

    (X21 + X22) > Y

    1/3(X31 + X32) > Y

    Kendala :

    1/8X 11 + 1/5X21 + 1/10X31 < 200 jam yang tersedia pada dept. 1

    1/6X12 + 1/12X22 + 1/4X32 < 160 jam yang tersedia pada dept. 2

    Dengan demikian model menjadi :

    Maks. Z = Y

    d.k. 1/8X11 + 1/5X21 + 1/10X31 < 200

    1/6X21 + 1/12X22 + 1/4X32 < 160

    X11 + X12 2Y > 0

    X21 + X22 - Y > 0

    X31 + X32 3Y > 0

    Xij; Y > 0 i = 1, 2, 3

    j = 1, 2

  • 17

    Contoh 5 : Programa Tujuan

    Pada umumnya ruas kiri dan ruas kanan kendala mempunyai hubungan ; =, namun

    dapat menguntungkan dengan melanggar kendala yang ada, namun demikian dengan

    dilanggarnya kendala kita dikenakan penalti. Sebagai contoh kita dapat membeli bahan

    baku lebih besar dari dana yang tersedia, namun untuk itu kita dikenakan penalti yaitu

    harus membayar bunga bank atas pinjaman dan yang kita lakukan yang pada akhirnya

    mengurangi keuntungan yang akan diperoleh.

    Persoalan

    Sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang berturut-turut pada dua buah

    mesin yang berbeda. Waktu yang tersedia pada kedua mesin tersebut masing-masing 8

    jam. Namun batas waktu tersebut dapat dilampaui dengan melakukan kerja lembur.

    Biaya lembur adalah $ 5/jam. Jam lembur yang diijinkan adalah 4 jam per hari.

    Kecepatan produksi kedua mesin dan keuntungan per unit dari kedua barang tsb. adalah

    seperti pada tabel berikut.

    Kec. Produksi (unit/jam)

    Mesin Barang 1 Barang 2

    1

    2

    5

    4

    6

    8

    Keuntungan/unit $ 6 $ 4

    Model ini sama dengan contoh 1 kecuali di sini terdapat lembur, yang mengakibatkan

    adanya biaya tambahan / berkurangnya keuntungan.

    Variabel : Xj = jumlahproduksi barang j j=1;2

    Jika tidak ada lembur kendala dapat ditulis :

    1/5X1 + 1/6X2 < 8 (mesin 1)

    1/4X2 + 1/8X2 < 8 (mesin 2)

    Dengan adanya lembur kendala menjadi :

    1/5X1 + 1/6X2 - Y1 = 8

    1/4X1 + 1/7X2 - Y2 = 8

    di mana Y1 dan Y2 adalah variabel yang merupakan jam lembur atau kelebihan jam

    produksi. Yl dan Y2 tersebut adalah variabel yang tak terbatas pada tanda.

    Jika Yi positif Yi merupakan jam lembur

    Jika Yi negatif Yi merupakan kelebihan jam produksi dan

    berarti tidak ada lembur.

  • 18

    Jam lembur maks.(0,Yi)

    Biaya lembur = jam lembur x biaya lembur/jam

    = 5 x maks.(0,Yi)

    Model:

    f.t. maks. Z = 6X1 + 4X2 5 {maks.(0,Yl) + maks(0,Y2))

    keuntungan biaya lembur

    Dengan kendala:

    1/5X1 + 1/6X2 - Yl = 8

    1/4Xl + 1/8X2 - Y2 = 8

    Y1 < 4

    Y2 < 4

    X1; X2 > 0 dan Y1; Y2 tidak terbatas pada tanda

    Model tersebut fungsi tujuannya tidak linier perlu dijadikan linier.

    Wi = maks. (0,,Yi)

    Wi = maks(0,Yi) dapat ditulis menjadi

    Wi > Yi

    Wi > 0

    Model menjadi :

    f.t. maks. Z = 6X1 + 4X2 - 5WI - 5W2

    d. k. 1/5X1 + 1/6X2 Y1 = 8

    1/4Xl + 1/8X2 Y2 = 8

    Y1 < 4

    Y2 < 4

    Y1 - W1 < 0

    Y2 - W2 < 0

    X1; X2; W1; W2 > 0 dan Y1; Y2 tidak terbatas pada tanda

    Persoalan tersebut juga dapat diselesaikan sbb. :

    Variabel : Xj = jumlahproduksi barang j j=1;2

    Jika tidak ada lembur kendala dapat ditulis :

    1/5X1 + 1/6X2 < 8 (mesin 1)

    1/4X2 + 1/8X2 < 8 (mesin 2)

    Dengan adanya lembur kendala menjadi :

  • 19

    1/5X1 + 1/6X2 + Y1- - Y1+ = 8

    1/4X1 + 1/7X2 + Y2- - Y2+ = 8

    di mana Y1- dan Y2- adalah variabel yang merupakan kelebihan jam produksi,

    dan Y1+ dan Y2+ adalah variabel yang merupakan jam lembur.

    Y1+; Y2+; Y1- ; Y2- > 0

    Dengan demikian biaya lembur = 5 x (Y1+ + Y2+)

    Model:

    f.t. maks. Z = 6X1 + 4X2 5 x (Y1+ + Y2+)

    keuntungan biaya lembur

    Dengan kendala:

    1/5X1 + 1/6X2 + Y1- - Y1+ = 8

    1/4X1 + 1/7X2 + Y2- - Y2+ = 8

    Y1+ < 4

    Y2+ < 4

    X1; X2; Y1+; Y2+; Y1- ; Y2- > 0

    Contoh 6. Kebijaksanaan pinjaman bank

    Bank X mempertimbangkan kebijaksanaan pinjaman dana 12 juta pada berbagai jenis

    pinjaman. Tabel berikut adalah data dari berbagai jenis pinjaman tsb.

    Jenis pinjaman Tingkat suku bunga

    Kemungkinan pinjaman tidak tertagih

    Pribadi

    Kendaraan

    Perumahan

    Pertanian

    Perdagangan

    0.140

    0.130

    0.120

    0.125

    0.100

    0.10

    0.07

    0.03

    0.05

    0.02

    Pinjaman yang tak tertagih tidak menghasilkan bunga. Kompetisi dengan lembaga

    keuangan lain pada wilayah kerja bank tersebut menyebabkan bank X mengalokasikan

    paling sedikit 40 % dananya untuk pinjaman pertanian dan perdagangan. Untuk

    membantu industri perumahan, pinjaman untuk perumahan paling sedikit 50 % dari total

    pinjaman pribadi, kendaraan dan perumahan. Bank juga menetapkan rata-rata hutang tak

    tertagih tidak lebih dari 0,04. Buatlah model Programa Linier dari persoalan di atas.

  • 20

    Penyelesaian :

    Variabel : Xj = alokasi pinjaman untuk jenis pinjaman j j = 1, 2, ., 5

    Fungsi tujuan :

    Memaksimalkan pendapatan total dari bunga bank yang diperoleh dikurang hutang yang

    tak tertagih.

    f.t. maks. Z = 0.14(0.9X1)+ 0.13 (0.93X2) + 0.12(0.97X3) + 0.125(0.95X4)

    + 0.1(0.98X5) - 0.1X1 - 0.07X2 - 0.03X3 - 0.05X4 - 0.02X5

    setelah disederhanakan diperoleh :

    maks. Z = 0.026X l + 0.0509X2 + 0.0864X3 + 0.06875X4 + 0.078X5

    Kendala

    1) Dana total : X1 + X2 + X3 + X4 + X5 = 12

    2) Pinjaman pertanian dan perdagangan : X4 + X5 > 0.4 x l2

    X4 + X5 > 4.8

    3) Pinjaman perumahan : X3 > 0.5(X1 + X2 + X3)

    X1 + X2 X3 < 0

    4) Batasan pinjaman yang tak tertagih :

    0.lX1 + 0.07X2 + 0.03X3 + 0.05X4 + 0.02X5 ----------------------------------------------------------- < 0.04 X1 + X2 + X3 + X4 + X5

    0.06X1 + 0.03X2 - 0.01X3 + 0.01X4 - 0.02X5 < 0 5) Kendala non negatif : Xj > 0 j = 1, 2 , , 5

    Model menjadi :

    Fungsi Tujuan :

    Z = 0.026X1 + 0.0509X2 + 0.0864X3 + 0.06875X4 + 0.078X5

    Dengan Kendala :

    X1 + X2 + X3 + X4 + X5 < 12

    X4 + X5 > 4.8

    X1 + X2 X3 < 0

    0.06X1 + 0.03X2 - 0.01X3 + 0.01X4 - 0.02X5 < 0

    Xj > 0 j = 1, 2 , , 5

  • 21

    Contoh 7 : Perencanaan Produksi dan pengendalian Persediaan

    (Model Produksi Periode Tunggal)

    Dalam mempersiapkan produksi untuk periode yang akan datang, sebuah perusahaan

    yang memproduksi pakaian jenis 1, 2, 3, dan 4. semua produk diproduksi berturut-turut

    pada departemen 1, 2, 3, dan 4. Perusahaan telah menerima pesanan untuk keempat

    macam produk. Data waktu produksi, kapasitas produksi, jumlah pesanan, keuntungan

    per unit serta prnalti per unit dapat dilihat pada tabel. Buatlah model Programa Linier

    yang mengoptimalkan produksi.

    Waktu produksi per unit (jam) Kapasitas

    Departemen Produk 1 Produk 2 Produk 3 Produk 4 (jam)

    1

    2

    3

    4

    0,30

    0,25

    0,45

    0,15

    0,30

    0,35

    0,50

    0,15

    0,25

    0,30

    0,40

    0,10

    0,15

    0,10

    0,22

    0,05

    1000

    1000

    1000

    1000

    Permintaan (unit) 800 750 600 500

    Keuntungan ($/unit) 30 40 20 10

    Penalti ($/unit) 25 20 10 8

    Penyelesaian :

    Variabel : xj = jumlah produk j yang dibuat, j = 1, 2, 3, 4

    Perusahaan paling banyak memproduksi sebanyak permintaan :

    x1 < 800; x2 < 750; x3 < 600; x4 < 500

    Pendapatan bersih = Total keuntungan total penalti

    Terdapat variabel baru yaitu jumlah produk yang tidak tersuplai;

    sj = jumlah produk j yang tidak tersuplai, j = 1, 2, 3, 4

    Dalam hal ini kendala permintaan di atas berubah menjadi :

    x1 + s1 = 800; x2 + s2 = 750; x3 + s3 = 600; x4 + s4 = 500

  • 22

    Fungsi tujuan :

    Maks. z = 30x1 + 40x2 + 20x3 + 10x4 15s1 20s2 10s3 8s4

    Kendala produksi departemen :

    Departemen 1 : 0,30x1 + 0,30x2 + 0,25x3 + 0,15x4 < 1000

    Departemen 1 : 0,25x1 + 0,35x2 + 0,30x3 + 0,10x4 < 1000

    Departemen 1 : 0,45x1 + 0,50x2 + 0,40x3 + 0,22x4 < 1000

    Departemen 1 : 0,15x1 + 0,15x2 + 0,10x3 + 0,05x4 < 1000

    Dengan demikian model menjadi :

    f. t. maks. z = 30x1 + 40x2 + 20x3 + 10x4 15s1 20s2 10s3 8s4

    0,30x1 + 0,30x2 + 0,25x3 + 0,15x4 < 1000

    0,25x1 + 0,35x2 + 0,30x3 + 0,10x4 < 1000

    0,45x1 + 0,50x2 + 0,40x3 + 0,22x4 < 1000

    0,15x1 + 0,15x2 + 0,10x3 + 0,05x4 < 1000

    x1 + s1 = 800

    x2 + s2 = 750

    x3 + s3 = 600

    x4 + s4 = 500

    xj; sj > 0 j = 1, 2, 3, 4

  • 23

    Contoh 8 : Model Produksi-Persediaan periode jamak

    Sebuah perusahaan mempunyai kontrak untuk mensuplai barang X untuk 6 bulan yang

    akan datang berturut-turut sebesar 100, 250, 190, 140, 220, dan 110 unit. Biaya produksi

    dari bulan ke bulan berbeda, tergantung pada biaya tenaga kerja, material dls. Biaya

    pada bulan-bulan tersebut diperkirakan sebesr $ 50, $ 45, $ 55, $ 48, $ 52, dan $ 50.

    Untuk memanfaatkan perbedaan tersebut perusahaan dapat memproduksi lebih pada

    saat biaya rendah untuk disimpan sebagai persediaan dan dipakai pada periode

    berikutnya pada saat biaya tinggi, namun timbul biaya persediaan sebesar $ 8 per unit

    per bulan. Buatlah model programa linier yang meminimalkan biaya total.

    Penyelesaian :

    Variabel : Xj = jumlah produksi pada bulan j, j = 1, 2, . . , 6

    Ij jumlah persediaan yang ada pada akhir bulan j

    Persediaan yang masuk pada awal bulan 1 = I0 = 0

    Tujuan kita adalah meminimalkan biaya produksi dan biaya persediaan

    Biaya produksi total = 50x1 + 45x2 + 55x3 + 48x4 + 52x5 + 50x6

    Biaya persediaan total = 8(I1 + I2 + I3 + I4 + I5 + I6)

    Jadi fungsi tujuan adalah :

    min. Z = 50x1 + 45x2 + 55x3 + 48x4 + 52x5 + 50x6 + 8(I1 + I2 + I3 + I4 + I5 + I6)

    Aliran dari produksi persediaan dan permintaan dapat digambarkan sbb.

    x1 x2 x3 x4 x5 x6 I = 0 I1 I2 I3 I4 I5 I6 100 250 190 140 220 110

    Gambar : skema dari sistem produksi-persediaan

    Dari gambar diperoleh keseimbangan antara produksi, persediaan dan permintaan :

    Persediaan awal + Jumlah produksi Jumlah permintaan = Persediaan akhir

    Persediaan awal + Jumlah produksi Persediaan akhir = Jumlah permintaan

  • 24

    Dengan demikian terdapat hubungan kendala :

    In-1+ xn In = Dn

    Dn = Jumlah permintaan pada bulan n

    Diperoleh :

    Bulan 1 : x1 I1 = 100

    2 I1 + x2 I2 = 250

    3 I2 + x3 I3 = 190

    4 I3 + x4 I4 = 140

    5 I4 + x5 I5 = 20

    6 I5 + x6 I6 = 110

    Dengan demikian model menjadi :

    min. Z = 50x1 + 45x2 + 55x3 + 48x4 + 52x5 + 50x6 + 8(I1 + I2 + I3 + I4 + I5 + I6)

    dengan kendala :

    x1 I1 = 100

    I1 + x2 I2 = 250

    I2 + x3 I3 = 190

    I3 + x4 I4 = 140

    I4 + x5 I5 = 20

    I5 + x6 I6 = 110

  • 25

    Contoh 9 : Persoalan kilang minyak

    Sebuah perusahaan yang memproduksi bahan bakar mempunyai kilang di A yang

    kapasitas produksinya adalah 1.500.000 bbl. Minya mentah per hari. Produk akhir dari

    kilang tersebut adalah bensin jenis 1, 2 dan 3 yang masing-2 bensin biasa dengan angka

    oktan 87, bensin premium dengan angka oktan 89 dan bensin super dengan angka

    oktan 92. Kilang tersebut memproses minyak mentah dalam tiga tahap. Pertama pada

    unit distilasi yang menghasilkan bensin dengan angka oktan 82 pada tingkat 0,2 bbl. per

    bbl minyak mentah. Kedua pada unit pemecah yang menghasilkan bensin dengan angka

    oktan 98. dengan menggunkan sebagian bensin yang dihasilkan pada unit distilasi pada

    tingkat 0,5 bbl. Bensin angka oktan 98 untuk setiap bbl bensin angka oktan 82. Ketiga

    pada unit pencampur, dengan mencampur bensin dengan angka oktan 82 yang berasal

    dari unit distilasi dan bensin dengan angka oktan 98 yang berasal dari unit pemecah.

    Perusahaan memperkirakan keuntungan bensin biasa adalah $ 6,70 bensin premium

    adalah $ 7,20 dan bensin super adalah 8,10. kapasitas unit pemecah adalah 200.000 bbl

    bensin angka oktan 82 per hari. Batas permintaan bensin biasa adalah 50.000 bbl,

    bensin premium adalah 30.000 bbl, dan bensin super adalah 40.000 bbl per hari. Buatlah

    model Programa Linier yang memekasimalkan keuntungan total.

    Penyelesaian :

    Variabel : xij = jumlah input tahap i yang di proses menjadi bensin j; j = 1, 2, 3

    i = 1 adalah bensin yang keluar unit distilasi

    i = 2 adalah bensin yang keluar unit pemecah

    dengan menggunakan definisi ini diperoleh :

    Produksi per hari bensin biasa = x11 + x21 bbl per hari

    Produksi per hari bensin premium = x12 + x22 bbl per hari

    Produksi per hari bensin super = x13 + x23 bbl per hari

    Output produksi harian produksi harian produksi harian unit pencampur dari bensin biasa dari bensin premium dari bensin super = (x11 + x21) + (x11 + x21) + (x13 + x23) bbl per hari

    = + +

  • 26

    x11 + x12 + x13

    5 : 1 2 : 1

    X21 + x22 + x23

    Angka angka

    Oktan 82 oktan 98

    Jumlah hasil distilasi (AO=82) yang masuk ke unit pencampur

    Jumlah hasil pemecah (AO=98) yang masuk ke unit pencampur

    Jumlah hasil distilasi (AO=82) yang masuk ke unit pemecah

    Jumlah minyak mentah yang diproses pada kilang

    Tujuan dari model adalah memaksimalkan keuntungan total yang dihasilkan dari

    penjualan ketiga jenis bensin :

    Fungsi Tujuan : maks. Z = 6,7(x11 + x21) + 7,2(x12 + x22) + 8,1(x13 + x23)

    Kendala dari persoalan ini adalah :

    1. jumlah suplai tidak lebih dari 1.500.000 bbl per hari :

    5(x11 + x12 + x13) + 10(x21 + x22 + x23 ) < 1.500.000

    2. input unit pemecah tidak lebih dari 200.000 bbl per hari

    2(x21 + x22 + x23 ) < 200.000

    3. permintaan bensin biasa paling banyak 50.000 bbl per hari

    x11 + x21 < 50.000

    4. permintaan bensin premium paling banyak 30.000 bbl per hari

    x12 + x22 < 30.000

    5. permintaan bensin super paling banyak 40.000 bbl per hari

    x13 + x23 < 40.000

    Unit distilasi

    Unit pemecah

    Unit pencampur

    x11+x21 bensin biasa angka oktan 87

    x12+x22 bensin premium angka oktan 89

    x13+x23 bensin super angka oktan 92

    = x11 + x12 + x13 bbl per hari

    = x21 + x22 + x23 bbl per hari

    = 2(x21 + x22 + x23 ) bbl per hari

    = 5(x11 + x12 + x13) + 10(x21 + x22 + x23 ) bbl per hari

  • 27

    6. angka oktan bensin biasa paling sedikit adalah 87

    angka oktan rata-rata : 82x11 + 98x21 > 87 x11 + x21

    7. angka oktan bensin premium paling sedikit adalah 89

    angka oktan rata-rata : 82x12 + 98x22 > 89 x12 + x22

    8. angka oktan bensin super paling rendah adalah 92

    angka oktan rata-rata : 82x13 + 98x23 > 92 x13 + x23

    Dengan demikian model menjadi :

    Fungsi Tujuan : maks. Z = 6,7(x11 + x21) + 7,2(x12 + x22) + 8,1(x13 + x23)

    5(x11 + x12 + x13) + 10(x21 + x22 + x23 ) < 1.500.000

    2(x21 + x22 + x23 ) < 200.000

    x11 + x21 < 50.000

    x12 + x22 < 30.000

    x13 + x23 < 40.000

    82x11 + 98x21 > 87(x11 + x21)

    82x12 + 98x22 > 89(x12 + x22)

    82x13 + 98x23 > 92x13 + x23)

    Xij > 0 i = 1, 2

    J = 1, 2, 3

  • 28

    ANALISA KEPEKAAN SECARA GRAFIS

    Analisa kepekaan merupakan suatu analisa terhadap penyelesaian optimal yang telah

    diperoleh sebelumnya. Di sini kita ingin mengetahui pengaruh perubahan dari parameter-

    parameter pada model terhadap kondisi optimal yang telah diperoleh.

    Pada pembahasan di sini analisa kepekaan secara grafis ini ditinjau dari :

    1) perubahan koefisien fungsi tujuan

    2) perubahan ruas kanan kendala

    PERUBAHAN KOEFISIEN FUNGSI TUJUAN

    Berapa besar perubahan pada koefisien fungsi tujuan dapat terjadi tanpa mempengaruhi

    titik sudut optimal ?

    C1 atau

    C2

    C1 atau

    C2

    Bentuk umum fungsi tujuan maks./min. Z = C1 X l + C2X2

    Jika ditulis dalam bentuk y = aX + b X2 = - C1/C2X l + Z/C2

    Garis Z koefisien arahnya adalah - C1/C2. Garis Z dapat makin datar atau makin tegak.

    Garis tersebut makin datar jika nilai C1 turun atau nilai C2 naik. Sebaliknya garis tersebut

    makin tegak jika C1 naik atau C2 turun nilainya.

    Agar titik optimal tetap pada titik optimal C (X1 = 3 dan X2 = 1 ) yang telah diperoleh

    sebelumnya, koefisien arah dari garis Z dapat berubah dalam batas-batas tertentu.

    Persoalannya adalah berapa besar perubahan nilai C1 dan C2 agar tetap optimal di titik

    C.

    Garis Z dari persoalan pabrik cat dapat bergerak pada daerah Z sejajar dengan garis (1)

    dan (2).

    Garis1 : 6X1 + 4X2 = 24 X2 = - 6/4 X1 + 24/4 X2 = - 3/2X1 + 6

    Koefisien arah garis 1 -3?2

    Garis 2 : X1 + 2X2 = 6 X2 = - 1/2 X1 + 6/2

  • 29

    Koefisien arah garis (1) adalah -3/2 dan garis (2) adalah -1/2.

    Dengan demikian nilai C1/C2 = 1/2 : 3/2 atau C2/C1 = 2/3 : 2 Berapa kisaran C1 jika C2 tetap = 4 C1 / 4 = 1/2 : 3/2 C1 = 2 : 6 Titik optimal tetap pada titik C pada keuntungan cat luar C1 berada sebesar antara

    $2.000 sampai dengan $ 6.000 dengan keuntungan cat dalam C2 tetap $ 4.000

    Dengan cara yang sama diperoleh keuntungan cat luar C2 berada sebesar antara $ 3334

    sampai dengan $10.000. dengan keuntungan cat luar C1 tetap $ 5.000 agar tetap optimal

    pada titik C

    NILAI PER UNIT DARI SUMBER

    Pada kebanyakan model Programa Linier, kendala biasanya mewakili pemakaian sumber

    yang terbatas. Ruas kanan merupakan batas tersedianya sumber. Pada bagian ini

    dipelajari kepekaan dari penyelesaian optimal terhadap perubahan dari ketersediaan

    sumber.

    Nilai per unit dari sumber adalah tingkat perubahan dari nilai optimal dari fungsi tujuan

    sebagai perubahan dari tersedianya sumber.

    Dari persoalan pabrik cat kendala 1 dan 2 merupakan pembatasan pemakaian bahan

    baku M1 dan M2. Ingin ditentukan nilai per unit dari kedua sumber tersebut.

    Titik optimum dari persoalan pabrik cat adalah titik C. Titik C adalah perpotongan antara

    garis 1 dan garis 2. Jika ketersediaan M1 berubah, maka. titik optimum C akan bergerak

    sepanjang garis DG. Setiap perubahan M1 di luar garis tsb. tidak layak, karena titik

    optimal tidak lagi berada pada perpotongan antara garis 1 dan 2. (lihat gambar berikut).

    Dengan demikian titik D (2,2) dan titik G (6,0) merupakan daerah yang memenuhi syarat

    bagi pergerakan M1.

    D

    M1=36

    M1=20

    G

  • 30

    Pada saat garis M1 melalui titik D diperoleh (dengan memasukkan koordinat titik D) nilai

    ruas kanan sebesar 20 dan melalui titik G nilai ruas kanan sebesar 36. Dengan demikian

    range nilai M1 20 < M1 < 36. Jika D1 adalah nilai perubahan bahan baku M1 , dengan

    M1 = 24 + D1 maka range nilai D1 : - 4 < D1 < 12. Dengan demikian agar menjamin titik

    C tersebut tetap merupakan perpotongan antara M1 dan M2 maka bahan baku M1 dapat

    turun paling banyak sebesar 4 ton dan dapat naik sebanyak 12 ton.

    Nilai Z pada saat titik optimum berada pada titik D adalah 18 dan pada saat berada di titik

    G nilai Z = 30

    NILAI PER UNIT DARI SUMBER ADALAH YI :

    Perubahan jumlah sumber i akan mempengaruhi nilai Z. Setiap unit perubahan nilai

    sumberi i memberikan perubahan nilai Z sebesar Yi, di mana :

    Perubahan nilai Z dari titik D sampai titik G Yi = ---------------------------------------------------------- Perubahan nilai M l dari titik D smpai titik G

    Dengan demikian nilai Y1 = 2036

    1830

    = 3/4

    Dengan cara yang sama diperoleh :

    Y2 = 43/20

    203/60

    = 1/2

    Y3 = 2/31

    2121

    = 0

    Y4 = 2/32

    2121

    = 0