modul 1 anthropometri

31
 Modul I Anthropometri Laboraturium APSK & Ergonomi – Program Studi T eknik Industri Fakultas T eknologi Industri– Universitas Atma Jaya ogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Praktikum 1. Memahami konsep dimensi tubuh manusia yang berguna untuk perancangan sistem kerja dan produk. 2. Mampu mel ak uka n penguk uran dime nsi t ubuh manu sia . 3. Merancang si stem ker ja/ pr oduk ya ng opti mum berdasar pada informasi data Anthropometri. 1.2. Pel aks anaan Prakt ik um 1.2.1. Alat dan ahan 1. Anthropometer 2. !tadiometer 3. Timbangan badan ". #ursi ukur $. Meteran %. Pr ogram pengol ah data Anthro pomet ri 1.2.2. &ara #erja 1. T ahap Pers iapan  T ahap persiapan adalah tahap penentuan pokok persoalan dengan jelas dan alasannya. Pokok persoalannya adalah rancangan sistem ker ja yang baik dikaitkan dengan ergonomi. 'ancangan kerja yang baik ditentukan dengan ukuran(ukuran dan cara kerja yang baik. 'ancangan sistem menggunakan tingkat keyakinan dan ketelitian yang sesuai. )alam tahap persiapan* praktikan mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dan lembar pengamatan. Alat(alatnya adalah + Anthropometer* kursi ukur* midline* dan timbangan badan. 2. T aha p Pe laks anaan ose! Immanuel ulius ""#$#$$% "

Upload: erviliawidyaputri

Post on 07-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum apsk

TRANSCRIPT

Modul I AnthropometriLaboraturium APSK & Ergonomi Program Studi Teknik IndustriFakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya YogyakartaBAB IPENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum1. Memahami konsep dimensi tubuh manusia yang berguna untuk perancangan sistem kerja dan produk.2. Mampu melakukan pengukuran dimensi tubuh manusia.3. Merancang sistem kerja/ produk yang optimum berdasar pada informasi data Anthropometri.

1.2. Pelaksanaan Praktikum1.2.1. Alat dan Bahan1. Anthropometer2. Stadiometer3. Timbangan badan4. Kursi ukur5. Meteran6. Program pengolah data Anthropometri

1.2.2. Cara Kerja1. Tahap PersiapanTahap persiapan adalah tahap penentuan pokok persoalan dengan jelas dan alasannya. Pokok persoalannya adalah rancangan sistem kerja yang baik dikaitkan dengan ergonomi. Rancangan kerja yang baik ditentukan dengan ukuran-ukuran dan cara kerja yang baik. Rancangan sistem menggunakan tingkat keyakinan dan ketelitian yang sesuai. Dalam tahap persiapan, praktikan mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dan lembar pengamatan. Alat-alatnya adalah : Anthropometer, kursi ukur, midline, dan timbangan badan.2. Tahap PelaksanaanDalam praktikum ini praktikan dikelompokkan menjadi 2 orang per kelompok, seorang sebagai pengamat seorang lagi sebagai obyek/operator. Pengukuran dilakukan secara bergantian. Data anthropometri yang diharapkan sekurang-kurangnya 30 data. Urutan praktikum sebagai berikut :a. Pengukuran AnthropometriPengukuran ini dimaksudkan untuk mencatat data ukuran tubuh tenaga kerja. Data yang diukur dapat dilihat di lembar pengamatan dan alat-alat yang disediakan.b. Pengukuran tempat kerjaDari data anthropometri yang diperoleh, ditentukan ukuran meja dan operator. Sehingga dengan menggunakan meja dan kursi tersebut operator dapat bekerja dengan nyaman.c. Analisis DataDari data anthropometri di atas dilakukan analisa data dan buat suatu usulan rancangan meja dan kursi yang akan digunakan untuk memperoleh sistem kerja yang lebih baik.

BAB IITEORI SINGKAT

2.1. Perancangan Sistem Kerja2.1.1. Konsep Perancangan Sistem KerjaPerancangan adalah suatu proses berkelanjutan untuk meneliti, menganalisa, menilai, memperbaiki, dan menyusun suatu sistem kerja, baik berbentuk fisik maupun nonfisik dengan pemanfaatan informasi-informasi yang ada. Perancangan sistem kerja yang ergonomis sangatlah penting. Perancangan sistem kerja secara ergonomis berarti merancang unsur-unsur manusia, alat, material, lingkungan dan sebagainya sebagai kesatuan sistem kerja, tentunya dengan memperhatikan aspek human centered design (HCD). Tujuan dari perancangan sistem ini adalah mendapatkan suatu rancangan sistem yang cocok bagi seorang pekerja baik secara fisik maupun psiko-sosiologik. Perancangan ini melibatkan unsur-unsur dalam sistem kerja meliputi peopleware, hardware, software, technoware, enviroware, organiware, dan policyware. Unsur-unsur tersebut harus terancang dengan baik. Perancangan sistem kerja secara ergonomis adalah mencapai EASNE (efektif, aman, sehat, nyaman, efisien).

2.1.2. Prosedur PerancanganTerdapat empat tahapan umum dalam suatu proses perancangan, yaitu need, idea, decision, dan action. Pertama desainer menganalisis kebutuhan dalam suatu sistem kerja, seperti elemen sistem kerja yang meliputi job design, pengukuran sistem kerja, dan worker compensation. Dari analisis kebutuhan didapatkan informasi serta inti permasalahan. Setelah mendapat inti permasalahan, dimulailah pencarian ide atau solusi. Kemudian ide yang telah didapat ini dianalisis kembali untuk menemukan solusi yang tepat dari masalah suatu sistem kerja. Setelah solusi tepat didapatkan, maka dilakukanlah penerapan ide tersebut dalam sistem kerja.

1. 2. 2.2. AnthropometriAnthropometri adalah studi tentang dimensi tubuh manusia dan berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia seperti dimensi linear, volume, berat. Studi tentang ukuran tubuh manusia akan memberikan penjelasan bahwa manusia itu pada dasarnya memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi, inteligensi, imaginasi, usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dan sebagainya. Dalam anthropometri dibagi dalam dua kelompok , yaitu:a. Anthropometri statis/ dimensi strukturalPengukuran dilakukan saat tubuh dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibakukan (misalnya: ukuran tubuh yang digunakan untuk merancang tempat tidur, bangku, dll)b. Anthropometri dinamis/ dimensi fungsionalPengukuran dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi pada saat tubuh sedang bergerak.Data antropometri untuk berbagai ukuran anggota tubuh --- baik yang diukur dalam posisi tetap (structural body dimension) ataupun posisi bergerak dinamis sesuai dengan fungsi yang bisa dikerjakan oleh anggota tubuh tersebut (functional body dimension) serta yang dikelompokan berdasarkan nilai persentil dari populasi tertentu akan sangat berguna untuk mengetahui ukuran-ukuran yang harus diterapkan atau diaplikasikan pada saat perancangan sebuah produk, fasilitas kerja maupun stasiun kerja.Terdapat tiga dasar pengaplikasian rancangan yang dapat dipilih untuk digunakan sesuai kebutuhan. Tiga dasar tersebut: rancangan untuk ukuran rata-rata, rancangan unuk ukuran ekstrim, dan Rancangan untuk ukuran yang bergerak dari satu ekstrim ke ekstrim ukuran yang lain.

2.3. Prosedur Pengolahan Data2.3.1. Uji Kenormalan DataBertujuan untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari pengukuran telah terdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan data berdasar pada rumus berikut: 2.3.2. Uji Keseragaman DataUji keseragaman data dapat dengan mudah dilakukan secara visual. Caranya, dengan mengidentifikasikan data yang terlalu ekstrim. Data ekstrim yang dimaksud adalah data yang terlalu besar atau terlalu kecil dari kumpulan data-data yang ada. Untuk mendapatkan batas atas dan batas bawah sebuah data dapat digunakan formulasi berikut :

Jika tingkat keyakinan sebesar 90% maka nilai Z = 1,65. Bila tingkat keyakinan 95% maka nilai Z = 2. Sedangkan jika tingkat keyakinan 99% maka Z = 3. 2.3.3. Uji Kecukupan DataBertujuan untuk menentukan bahwa data yang telah diperoleh sudah cukup. Jumlah pengukuran dikatakan cukup bila N (jumlah data yang diperlukan sesuai tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang telah ditentukan) lebih kecil atau sama dengan N (jumlah data dari pengukuran waktu sebelumnya). Perhitungannya menggunakan formulasi berikut:Bila N < N maka data telah mencukupi

2.4. Analisis NilaiAnalisis ini berhubungan dengan nilai ekonomi. Salah satu dari faktor desain kerja (job design) adalah economic feasibilty. Economic feasibility sendiri memiliki makna meminimalkan biaya lebih kecil dari nilai yang ditambahkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan. Analisis nilai ini berhubungan dengan strategi mengoptimalkan nilai dari suatu rancangan dengan mengoptimalkan juga biaya yang ada.

2.5. Pengertian DesainDesain merupakan rancangan gambaran akhir dari suatu produk yang akan dibuat oleh manusia dengan menggunakan berbagai instrumen. Dilihat sebagai kata kerja, kata desain berarti membuat sesuatu yang baru. Proses desain biasanya memperhitungkan berbagai aspek seperti estetika serta ergonomi.

BAB IIIDATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Pengumpulan Data3.1.1. Data AnthropometriNo.NIMSexUmurSukuBBTBDBKSTSDTPDPKPLBDLPDJKTTMKPLB

14809L25Batak55,061,036,025,045,047,740,027,576,07,545,6

26557L19Jawa81,062,035,025,044,048,348,935,876,09,047,6

36484P19Cina55,559,838,621,243,649,439,932,472,87,945,0

46537P19Jawa59,558,838,320,543,550,239,629,178,89,143,8

56501P19Jawa57,069,549,020,543,546,037,834,572,56,139,0

66615P19Batak63,555,432,722,744,445,540,036,368,17,838,0

76396P19cina47,054,731,023,740,049,536,032,861,67,535,1

86418P19Jawa69,062,336,126,245,049,642,235,577,07,049,5

96635P19Batak70,054,731,023,740,049,536,032,877,86,735,1

106638L20Cina58,062,738,724,046,549,041,631,878,07,548,3

116632L20Cina67,057,033,523,545,044,543,431,274,87,546,3

126571L19Cina62,056,931,725,240,548,742,534,966,99,343,8

136580P19Batak55,056,032,722,241,347,538,838,572,26,542,0

146673L19Dayak56,056,832,824,044,147,640,627,770,67,344,6

156645L19Jawa72,059,127,032,145,449,447,130,674,97,346,0

166670L19Kei56,060,045,823,045,647,642,431,677,67,345,8

176718L20Jawa64,063,536,425,547,248,240,631,982,88,547,3

186331L21Jawa54,056,233,623,046,849,042,031,475,28,046,6

1961L2046,048,528,020,537,044,037,036,070,06,040,0

2062P2055,057,037,020,042,043,041,027,082,08,045,0

2163L2075,063,536,527,047,055,047,039,081,57,548,0

2264L2267,065,038,027,045,048,844,036,079,98,546,5

2365L2187,065,040,025,050,449,545,038,065,07,646,0

2466L2064,052,537,025,045,047,544,044,785,57,549,0

2567L2151,057,030,027,044,449,541,032,063,08,046,0

2668L2185,065,540,525,048,049,050,045,592,08,349,0

2769L2060,058,033,025,039,547,539,534,974,08,342,2

2870P2168,060,037,023,046,542,541,534,188,08,047,0

2971P2159,064,035,027,543,547,040,827,779,010,047,0

3072P2156,061,538,023,543,544,042,833,287,06,648,0

Keterangan :BB= Berat badanPLB= Panjang lengan bawah, dudukTBD= Tinggi bahu, dudukLBD= Lebar bahu, dudukBKS= Jarak bahu ke sikuLPD= Lebar pinggul, dudukTSD= Tinggi siku, dudukJKT= Jangkauan tanganTPD= Tinggi popliteal, dudukTMK= Tinggi mata kakiPKP= Jarak pantat ke popliteal

3.1.2. Data Sistem Kerjaa. Data untuk membuat mejaNoDimensi AnthroDeskripsiNilai Sekarang

1JKTPanjang Meja71 cm

2PLBLebar Meja45 cm

3TSD+TPDTinggi Meja76 cm

4TMKTinggi Pijakan18 cm

b. Data untuk membuat kursiNoDimensi AnthroDeskripsiNilai Sekarang

1PKPPanjang dudukan kursi48 cm

2LPDLebar dudukan kursi44 cm

3TPDTinggi kaki kursi39 cm

4LBDLebar sandaran kursi44 cm

5BKSTinggi sandaran kursi20 cm

6TBDTinggi sandaran kursi dari tempat duduk42 cm

3.2. Pengolahan Data3.2.1. Uji Kenormalan Data(terlampir)3.2.2. Uji Keseragaman Data(terlampir)3.2.3. Uji Kecukupan Data(terlampir)

3.3. Analisis Data3.3.1. Analisis Ergonomi (meja dan kursi)KegunaanDimensi AnthroUkuran AwalPersentilNilai PersentilNilai KelonggaranAlasan

Meja

Panjang MejaJKT71563,9-Digunakan persentil 5 karena kebutuhan jangkauan tangan. Semakin kecil ukuran panjang kursi semakin mudah juga menjangkau dalam bekerja. Hal ini tidak manjadi masalah bagi orang yang memiliki ukuran jangkauan cukup panjang. Karena mereka juga tetap bisa menjangkaunya dengan lebih mudah.

Lebar MejaPLB45536,405-ini dikarenakan semakin kecil lebar meja semakin mudah juga orang yang memiliki ukuran panjang lengan bawah duduk yang pendek dapat menjangkau benda kerja yang ada di meja. Ukuran tersebut juga berlaku untuk orang dengan ukuran PLB yang panjang. Bahkan akan semakin memudahkan menjangkau benda kerja di meja.

Tinggi MejaTSD+TPD769574,915-ini dikarenakan tinggi meja yang terlalu pendek dapat menyebabkan pekerja membungkuk saat bekerja. Hal ini terjadi bagi orang yang memiliki dimensi tubuh TSD danTPD yang cukup panjang. Sedangkan untuk orang yang memiliki dimensi tubuh TSD dan TPD yang pendek akan terasa mudah. Lebih baik sedikit tinggi dari TSD orang yang pendek daripada harus lebih rendah.

Tinggi Pijakan KakiTMK18959,21-ini dipilih karena memudahkan penjangkauan pijakan bagi orang yang dimensi TPD nya kecil. Sedangkan untuk orang yang dimensi TPDnya panjang juga akan mudah dalam menjangkau pijakan.

Kursi

Lebar sandaran kursiLBD449548,094,09Ini karena lebih lebar sandaran kursi semakin luas juga luasan untuk bersandar. Untuk orang yang memiliki ukuran lebar bahu duduk pendek, sandaran dapat dilakukan. Untuk orang yang memiliki ukuran LBD yang besar juga dapat bersandar dengan lebih luas.

Lebar dudukan kursiLPD449542,135-Agar dapat digunakan oleh orang yang berpantat lebar karena posisi dudukan lebar. Untuk orang yang memiliki lebar pinggul kecil juga dapat duduk. Baik orang yang memiliki pinggul lebar maupun yang berpinggul kecil akan dapat duduk. Karena makin lebar dudukan makin mudah orang duduk disitu.

Panjang dudukan kursiPKP48543,45-Ini karena makin panjang dudukan kursi akan semakin membuat orang yang memiliki ukuran PKP yang kecil akan bungkuk saat bersandar di kursi. Hal ini tidak jadi masalah bagi orang yang memiliki dimensi PKP yang panjang. Tetapi untuk PKP kecil akan jadi masalah.

Tinggi kaki kursiTPD399547,648,64Agar kaki orang yang memiliki dimensi TPD pendek tidak menggantung. Sedangkan untuk orang yang memiliki dimensi TPD yang panjang akan membuat sudut