modernisasi sistem pemilihan kepala daerah : menyoal patologi pilkada serentak
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
1/23
ARTIKEL
MODERNISASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DAERAH: MENYOAL
PATOLOGI PILKADA SERENTAK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Politik
Dosen Pengampu:
1; Puji Lestari S.Pd., M.Si.
2; Iwan Hardi Saputro S.Pd.
Disusun Oleh:
Hafid Priawitantio
IM.!!"#$#!"%&
PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
1
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
2/23
2015MODERNISASI SISTEM PEMILIHAN KEPALA DAERAH: MENYOAL
PATOLOGI PILKADA SERENTAK
Hafi P!ia"i#a$#i%
NIM&''01(1'0)5
P!%i P*$ii+a$ Pa$,a-i.a a$ K*"a!/a$*/a!aa$
Fa+.#a- I. S%-ia. U$i*!-i#a- N*/*!i S*a!a$/
A3STRAK
Modernisasi sistem pemilihan kepala daerah dalam perkem'angann(a telah mengalami
dinamika peru'ahan (ang mempengaruhi tatanan demokrasi di Indonesia. Peru'ahan) peru'ahan dalam sistem pilkada ini men*akup juga dari segi aturan, mekanismen(a,
hingga patologi (ang men(ertain(a. Modernisasi sistem pemilihan kepala daerah dari
semenjak pilkada tidak langsung sampai era reformasi hingga di*anangkann(a sistem
pemilihan kepala daerah se*ara langsung oleh rak(at (ang dimulai atas dikeluarkann(a
++ o. ! tahun ""$ hingga era Pilkada serentak saat ini, selalu diwarnai oleh
ke*urangan ataupun pen(elewengan dari mas(arakat, elit, hingga kandidat. -adi kendati
sistem ataupun mekanisme pilkada telah mengalami modernisasi, permasalahan selalu
ada dan *enderung kumat/ saat menjelang, pelaksanaan, hingga pas*a
pen(elenggaraan pilkada itu sendiri. 0erkhusus dalam proses modernisasi pilkada
langsung termasuk hingga pilkada serentak ini, ada 'e'erapa pen(akit/ (ang mun*ul
dalam pelaksanaann(a. 1erikut patologi (ang di'ahas dalam tulisan ini, antara lain: 2#34enomena 5olongan Putih6 23 1uda(a Money Politic6 dan 2!3 7e*urangan lainn(a
seperti etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/, manipulasi suara,
penggelem'ungan suara, black campaign, manipulasi logistik, hingga ke'erpihakan
anggota 7PPS terhadap salah satu *alon kandidat. 1erdasarkan data (ang ditemukan
dari 'er'agai sum'er pustaka maupun media, menunjukkan 'ahwa masalah8 ke*urangan
(ang penulis se'ut se'agai patologi ini tetap aktual dan masih 'an(ak terjadi di pilkada
serentak "#&. Sistem pemilihan kepala daerah (ang diselenggarakan di tiap)tiap daerah
dalam menentukan 9pu*uk pimpinan daerah Pro;insi dan 7a'upaten8 7ota pada
dasarn(a harus 'enar)'enar 'ersih, jujur, serta amanah sehingga nanti pemilihan kepala
daerah (ang dilakukan se*ara langsung dan demokratis dapat menjadi dasar agar siapa
saja (ang terpilih nantin(a 'enar)'enar legitimate, serta dapat mem'awa ke'aikandalam 'idang pem'angunan demi kemajuan suatu daerah.
Ka#a K$,i: Modernisasi, Patologi, Pilkada Serentak
ABSTRACT
Modernization of local elections system in its proress has made dynamic changes
affecting the democratic order in Indonesia. Changes in the local election system
2
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
3/23
includes also in terms of the rules, the mechanism, to the accompanying pathology.
Modernization of the system of local elections since the elections are not directly up to
the introduction of the reform era system of local elections directly by the people who
started on the issuance of Law umber !" in "##$ up to the current era of simultaneous
local elections, always there by fraud or misappropriation of the public, the elite, and
also the candidate. So in spite of the election system or mechanism has undergone
modernization, there are always problems and tend to %recurrent% when approaching,
implementation and post&implementation of the election itself. 'specially in the process
of modernization direct election including also simultaneously local election , there are
some %disease% which appeared in its implementation. (ere pathology are discussed in
this paper, among others) *+ -he phenomenon of the blank oters / *" Culture of
Money Politics/ and *! Cheating such as neutrality of the electoral administration that
%0uestionable%, the manipulation of ote,black campaign, manipulation logistics, and
also partiality 1PPS members toward one candidate. 2ased on the data found from aariety of published sources and media, indicating that the problem 3 cheating authors
call this pathology remains actual and still a lot going on in of simultaneous local
elections "#+4. System of local elections held in each region in determining the 5helm5
leadership of proincial and district 3 city basically to be completely clean, honest, and
trustworthy so that the ne6t local elections are conducted directly and democratically
could be the basis for anyone who is elected will actually legitimate, and can bring
good in the field of deelopment for the progress of a region.
1eywords) Modernization, Pathology, simultaneous local elections
A; P*$a4.a$
Sejak dilakukann(a peru'ahan +ndang)+ndang Dasar #%$&, sistem
ketatanegaraan Indonesia turut mengalami peru'ahan. Salah satu dampak dari
peru'ahan terse'ut adalah peru'ahan sistem pemilihan kepala daerah 2pilkada3
(ang dilakukan se*ara langsung. Peru'ahan ini menjadi krusial dan mem'awa
konsekuensi untuk meletakkan kem'ali kedaulatan 'erada ditangan rak(at
se*ara murni. Sehingga rak(at khususn(a mas(arakat di daerah memiliki peran
dan kesempatan untuk terli'at dan 'erpartisipasi dalam pengam'ilan keputusan)
keputusan di 'idang pen(elenggaraan pemerintahan daerah dan mem'awa
kehidupan mas(arakat menjadi le'ih demokratis.
Menurut Hill 2""
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
4/23
mem'erikan kesempatan (ang 'esar 'agi rak(at untuk 'erperan aktif dalam
proses politik se*ara partisipatif ikut menentukan suatu produk politik melalui
pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah se*ara langsung, selain itu juga
kepala daerah (ang terpilih tentu akan mendapat legitimasi (ang le'ih kuat atas
ja'atan politikn(a karena dipilih se*ara langsung oleh konstituenn(a dalam hal
ini se*ara langsung oleh rak(at.
Pemilihan umum kepala daerah se*ara langsung merupakan sarana
sekaligus upa(a mewujudkan sistem demokrasi se*ara utuh serta se'agai
langkah merealisasikan kedaulatan rak(at. 7endati dalam perjalanann(a mun*ul
sejumlah persoalan (ang mengiringin(a, namun hal itu haruslah dipandang
se'agai tantangan sekaligus 'agian dari proses pematangan dalam rangka
mewujudkan pemerintahan daerah (ang le'ih demokratis.7onstitusi =epu'lik Indonesia, pasal #> a(at $ +ndang)+ndang Dasar
#%$&, menjelaskan 'ahwa 5u'ernur, 1upati, dan ?alikota masing)masing
se'agai kepala pemerintahan daerah pro;insi, ka'upaten dan kota dipilih se*ara
demokratis, dan men(ertai itu juga pasal # a(at juga menjelaskan 'ahwa
kedaulatan 'erada ditangan rak(at dan dilaksanakan menurut +ndang)+ndang
Dasar. Di era kekinian, makna demokratis dan kedaulatan rak(at terse'ut
dija'arkan le'ih jelas lagi dalam nilai instrumental lainn(a (akni dalam +ndang)
+ndang nomor # tahun "#& khususn(a terkait dengan sistem pemilihan kepala
daerah 2Pilkada3, dalam konsiderann(a# 'ahwa demokratis (ang dimaksud
adalah demokrasi (ang 'erasal dari rak(at, oleh rak(at dan untuk rak(at. Hal ini
juga mem'awa konsekuensi dengan pelaksanaan pemilihan 5u'ernur, 1upati,
dan ?alikota (aitu dengan dipilih se*ara langsung oleh rak(at, dengan tetap
melakukan 'e'erapa per'aikan mendasar atas 'er'agai permasalahan pemilihan
langsung (ang selama ini telah dijalankan.
1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 dalam konsiderannya huruf a dan b,menyebutkan bahwa:
1 “Menimbang: a. bahwa untuk menjamin pemilihan Gubernur, Bupati,dan Walikota dilaksanakan secara demokratis sebagaimanadiamanatkan dalam Pasal 1 a!at "#$ %ndang&%ndang 'asar (egara)epublik *ndonesia +ahun 1#- maka kedaulatan rak!at sertademokrasi dari rak!at, oleh rak!at, dan untuk rak!at wajib dihormati
1 b. bahwa kedaulatan rak!at dan demokrasi sebagaimana dimaksuddalam huru a, perlu ditegaskan dengan pelaksanaan pemilihanGubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung oleh rak!at, dengan
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
5/23
Hal terse'ut juga (ang mendasari salah satu 'entuk modernisasi sistem
pemilihan kepala daerah hingga kini di era Pilkada Serentak (ang diharapkan
dapat mem'awa dampak (ang le'ih efektif dan efisien 'aik dari segi
mekanisme, maupun dari segi pem'ia(aan. amun di'alik itu semua
pelaksanaan pilkada serentak juga tidak lepas dari patologi atau masalah)
masalah (ang men(ertain(a. Dilihat dari modernisasi sistem pemilihan kepala
daerah itu sendiri, dalam perkem'angann(a selalu diwarnai oleh ke*urangan
ataupun pen(elewengan dari mas(arakat, elit, hingga kandidat. -adi kendati
sistem ataupun mekanisme pilkada telah mengalami modernisasi, permasalahan
selalu ada dan *enderung kumat/ saat menjelang, pelaksanaan, hingga pas*a
pen(elenggaraan pilkada itu sendiri.
Sistem pemilihan kepala daerah (ang diselenggarakan di tiap)tiap daerahdalam menentukan 9pu*uk pimpinan daerah Pro;insi dan 7a'upaten8 7ota pada
dasarn(a harus 'enar)'enar jauh dari segala ma*am ke*urangan seperti golput,
money politics, patronase dan klientalisme, manipulasi suara, ke'erpihakan
pen(elenggara, maupun black campaigne dan harus 'enar)'enar 'ersih, jujur,
serta amanah sehingga nanti pemilihan kepala daerah (ang dilakukan se*ara
langsung dan demokratis dapat menjadi dasar agar siapa saja (ang terpilih
nantin(a 'enar)'enar legitimate, serta dapat mem'awa ke'aikan dalam 'idang
pem'angunan demi kemajuan suatu daerah sehingga apa (ang menjadi tujuan
'angsa selama ini seperti haln(a (ang ter*antum dalam pem'ukaan +ndang)
+ndang Dasar #%$& alinea ke)$ 2empat3, dapat ter*apai dan terealisasi untuk
kemajuan daerah (ang ter'ingkai dalam nuansa ke'angsaan Indonesia.
0antangan 'esar dalam men*apai tujuan 'angsa terse'ut salah satun(a adalah
'agaimana men*iptakan pemilu (ang 'erkualitas, dimana pemilu (ang
'erkualitas terse'ut salah satu indikatorn(a ialah minim atau 'ahkan 'e'as dari
segala patologi (ang men*iderai demokrasi, sehingga pemilu (ang 'erkualitas
akan menghasilkan pemimpin)pemimpin daerah (ang 'erkualitas pula (ang
nantin(a akan mem'awa daerah pada pem'angunan (ang le'ih 'aik.
B; M*.i4a# i*$-i 4i-#%!i- -i-#* *i.i4a$ +*a.a a*!a4 i I$%$*-ia
Modernisasi sistem pemilihan sistem pemilihan kepala daerah
merupakan perjalanan politik panjang (ang diwarnai tarik menarik antara
2 Tu!uan Negara "ndonesia yang ter#antum dalam $embukaan UU% 1&5 alinea ke-, yaitu melindungi segenap bangsa *ndonesia dan seluruh tumpah darah*ndonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanaan ketertiban dunia !ang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
5
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
6/23
kepentingan elit politik dan kehendak pu'lik, kepentingan pusat dan daerah atau
'ahkan termasuk juga kepentingan nasional. Peru'ahan)peru'ahan dalam
modernisasi sistem pilkada ini men*akup juga dari segi mekanismen(a, aturan,
hingga patologi (ang men(ertain(a.
1; Pa-,a +**!*+aa$
Pas*a kemerdekaan dapat dilihat awaln(a 'erdasarkan +ndang)+ndang
omor # 0ahun #%$& tentang Peraturan mengenai 7edudukan 7omite
asional Daerah, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh pemerintah pusat.
Sementara menurut +ndang)+ndang omor 0ahun #%$> tentang
Penetapan aturan)aturan Pokok mengenai Pemerintahan sendiri di daerah)
daerah (ang 'erhak mengatur dan mengurus rumah tanggan(a sendiri,
7epala Daerah Propinsi diangkat oleh Presiden dari *alon)*alon (angdiajukan oleh DP=D. DP=D 'erhak mengusulkan pem'erhentian seorang
kepala daerah kepada pemerintah pusat. amun sejak +ndang)+ndang o. #
0ahun #%&@ hingga +ndang)+ndang omor & 0ahun #%@$, ketentuan
pilkada tidak mengalami peru'ahan, (aitu mengikuti ketentuan se'agai
'erikut!:
1; 7epala Daerah dipilih oleh DP=D.
2; 7epala Daerah tingkat I diangkat dan di'erhentikan oleh Presiden.
3; 7epala Daerah tingkat II diangkat dan di'erhentikan oleh Menteri Dalam
egeri dan otonomi daerah, dari *alon)*alon (ang diajukan oleh DP=D
(ang 'ersangkutan.
2; E!a R*f%!a-i
Setelah reformasi 'ergulir, 'erdasarkan +ndang)+ndang omor
0ahun #%%%, pilkada dilakukan dengan menggunakan sistem demokrasi tidak
langsung dimana 7epala Daerah dan wakil 7epala Daerah dipilih oleh
DP=D dengan penegasan asas desentralisasi (ang kuat. Dalam ++ o.
0ahun #%%% DP=D se'agai 1adan Legislatif Daerah 'erkedudukan sejajar
dan menjadi mitra dari Pemerintah Daerah, =ekruitmen 7epala Daerah
sepenuhn(a 'erada pada kekuasaan DP=D. Sementara pemerintah pusat
han(a menetapkan dan melantik 7epala Daerah 'erdasarkan hasil pemilihan
(ang dilakukan oleh DP=D setempat.
Menurut ++ o. 0ahun #%%%, pemerintan daerah terdiri dari kepala
daerah dan perangkat daerah. DP=D 'erada di luar pemerintah daerah, (ang
'erfungsi se'agai 'adan legislatif pemerintah daerah untuk mengawasi
3 %ikuti$ dari 'uhari(al, 2012: )al* 1+ dalam )uta$ea, ungasan* 2015* 'inamika/ukum Pemilihan 0epala 'aerah di *ndonesia. .rtikel dalam /urnal $. )lm* 5*
+
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
7/23
jalann(a pemerintahan. Di masa ini, kepala daerah dipilih sepenuhn(a oleh
DP=D, tak lagi ada *ampur tangan Pemerintah Pusat. 1er'eda dengan
sistem se'elumn(a, (aitu kepala daerah diangkat oleh Presiden atau Menteri
Dalam egeri, (ang diajukan atau diusulkan oleh DP=D. -ika kita lihat
per'andingan Pilkada pada masa reformasi dan jaman orde 'aru, dapat
dikatakan pemilihan kepala daerah di era reformasi le'ih demokratis. amun
fakta menunjukkan 'ahwa kewenangan DP=D dan fraksi)fraksi sangat kuat
dan mengaki'atkan pen(alahgunaan wewenang seperti marakn(a politik
uang di tingkat DP=D.
3; R*6i U$a$/7U$a$/ N%& '2 Ta4$ 200(
Lahirn(a ++ ". ! 0ahun ""$ mem'awa peru'ahan (ang
fundamental dalam hal pemilihan kepala daerah. 7epala daerah menurut ++ 0ahun #%%% dipilih dan 'ertanggung jawa' kepada DP=D, sedangkan
menurut ++ o. ! tahun ""$ 7epala daerah dan wakil kepala daerah
diplih dalam satu pasangan se*ara langsung oleh rak(at di daerah (ang
'ersangkutan$. Pasangan *alon kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat
di*alonkan 'aik oleh partai politik atau ga'ungan partai politik peserta
Pemilu (ang memperoleh sejumlah kursi tertentu dalam DP=D dan atau
memperoleh dukungan suara dalam Pemilu Legislatif dalam jumlah tertentu.
Pelaksanaan Pilkada langsung ini telah menutupi kekurangan (ang ada pada
undangundang se'elumn(a. Se'agai implementasi dari amandemen +ndang)
+ndang Dasar egara =epu'lik Indonesia telah terjadi peru'ahan sistem
pen(elenggaraan pemerintahan negara dimana Presiden dipilih se*ara
langsung oleh rak(at, demikian juga 7epala Daerah juga dipilih se*ara
langsung oleh rak(at. Dalam pelaksanaann(a Pilkada langsung menurut ++
o. ! 0ahun ""$ tetap meli'atkan partai politik, 'edan(a dengan ++ o.
0ahun #%%%, partai politik 'erada diluar parlemen dan dijadikan se'agai
legalisasi pen*alonan. Aara ini digunakan untuk menghindari adan(a deal)
deal partai politik di DP=D dan menghindari adan(a praktik 77.
4; Di+%#%i i.+aa *$!# UU N%& 22 Ta4$ 201( 4i$//a UU N%& 8
Ta4$ 2015
Setelah 'erjalan kurang le'ih % tahun pemilihan umum se*ara langsung
kem'ali menjadi perde'atan dengan lahirn(a ++ o. 0ahun "#$ tentang
Pemilihan 5u'ernur, 1upati dan ?alikota (ang pada intin(a mengem'alikan
pemilihan kepala daerah melalui DP=D. Lahirn(a ++ o. 0ahun "#$
merupakan koreksi atas kekurangan pelaksanaan Pilkada (ang dilaksanakan
4 ihat $asal 2 UU No* 32 Tahun 200*
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
8/23
se*ara langsung. 1erdasarkan e;aluasi atas pen(elanggaran pemilihan
gu'ernur8wakil gu'ernur, 'upati8 wakil 'upati, walikota8wakil walikota
se*ara langsung sejauh ini menunjukkan fakta 'ahwa 'ia(a (ang dikeluarkan
oleh egara dan oleh pasangan *alon untuk pen(elenggarakan dan
mengikuti Pemilihan gu'ernur8wakil gu'ernur, 'upati8wakil 'upati dan
walikota8wakil walikota se*ara langsung sangat 'esar dan 'erpotensi pada
peningkatan korupsi. Seperti (ang penulis kutip dari nasional.tempo.*o
'ahwa 7ementerian Dalam egeri men*atat sekitar !!" atau sekitar >
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
9/23
mengeluarkan Peraturan Pemerintah pengganti +ndang)+ndang omor #
0ahun "#$ (ang kemudian di Sah)kan menjadi +ndang)+ndang o. #
0ahun "#&, dimana intin(a mengem'alikan mekanisme pemilihan kepala
daerah (ang se'elumn(a melalui DP=D menjadi Pilkada se*ara langsung
oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara Serentak. 1e'erapa pakar juga
men*atat 'ahwa jika Pilkada dipilih melalui DP=D dapat menim'ulkan
ketidakper*a(aan mas(arakat terhadap kepala daerah terse'ut dan Pilkada
melalui DP=D juga merupakan wujud kemunduran Indonesia se'agai negara
demokrasi. Seperti juga (ang dijelaskan dalam konsideran ++ o. # 0ahun
"#& 1utir *, 'ahwa mekanisme pemilihan kepala daerah se*ara tidak
langsung melalui Dewan Perwakilan =ak(at Daerah telah mendapatkan
penolakan (ang luas oleh rak(at dan proses pengam'ilan keputusann(a telahmenim'ulkan persoalan.
7etentuan di dalam Peraturan Pemerintah Pengganti +ndang)+ndang
o. # 0ahun "#$ (ang telah ditetapkan menjadi ++ o. # 0ahun "#&
dirasakan masih terdapat 'e'erapa inkonsistensi dan men(isakan sejumlah
kendala jika dilaksanakan, oleh karenan(a perlu disempurnakan dan
melahirkan +ndang)+ndang omor > 0ahun "#&. 1e'erapa
pen(empurnaan atau peru'ahan (ang dilakukan dalam ++ o. > 0ahun "#&
ini se'agian 'esar 'ersifat teknis, dari mulai pen(ingkatan jangka waktu
tahapan Pilkada, penghapusan mekanisme +ji Pu'lik, hingga penjadwalan
ulang Pilkada serentak.
Pilkada serentak (ang pertama dilakukan pada tanggal % Desem'er "#&
lalu, dari pilkada serentak (ang sudah dilakukan terse'ut ada 'e'erapa fakta
(ang dapat dilihat dalam pelaksanaann(a, antara lain:
a; Ti/a P*!i%* Ma-a P*!a.i4a$ Pi.+aa S*!*$#a+
- D*-*9*! 2015, untuk kepala daerah (ang ha'is masa ja'atan di
tahun "#&, serta (ang ha'is di 'ulan -anuari -uni "# dan "#%. Mereka (ang dipilih di tahun "#>, akan 'ersaing
lagi di tahun "!
b; S*9a$;a+ 2
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
10/23
1erdasarkan *atatan 7omisi Pemilihan +mum 27P+3, ada %
pro;insi, $ ka'upaten, dan !< kota (ang mengikuti pilkada
serentak tahun ini. Pro;insi Sumatera +tara menjadi pen(um'ang
ter'an(ak, dengan ! ka'upaten8kota (ang terjun di Pilkada Serentak
"#&.
c; Pi.+aa T%#a. S*!*$#a+= Ta4$ 202
1erdasarkan ++ o.> 0ahun "#&, masih # tahun lagi menunggu
untuk pilkada (ang 'enar)'enar serentak dilaksanakan di Indonesia )
?alikota Sa'ang hingga ?alikota Merauke dipilih di hari (ang sama.
d; Aa 9aa$ *!ai.a$ +4-- Pi.+aa
++ o.> 0ahun "#& memandatkan pendirian 'adan peradilan
khusus untuk menangani sengketa pilkada. Hingga saat ini, memang
'elum terlihat wujudn(a seperti apa, dan Mahkamah 7onstitusi akan
menangani sengketa pilkada sampai 'adan peradilan khusus ini
ter'entuk.
C; M*$*.i-i+ Pa#%.%/i Pi.+aa S*!*$#a+ 2015
Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah, dalam perkem'angann(atidak lepas dari masalah/ (ang penulis se'ut se'agai suatu patologi sosial.
Menurut 7artini 7artono, patologi sosial adalah semua tingkah laku (ang
'ertentangan dengan norma ke'aikan, sta'ilitas lokal, pola kesederhanaan,
moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun 'ertetangga, disiplin,
ke'aikan dan hukum formal 27artono ""
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
11/23
-idak selamanya putih itu suci. Mungkin analogi terse'utlah (ang dapat
menggam'arkan fenomena 5olput dalam suatu pemilihan umum8 pemilihan
kepala daerah. 4enomena 5olongan Putih atau (ang le'ih santer dengan
se'utan 5olput merupakan salah satu 'entuk apatisme dari kegiatan politik.
Hal (ang paling erat terkait dengan pro'lematika terse'ut, (aitu kesadaran
politik serta 'uda(a politik.
Menanggapi hal terse'ut se*ara realistis)faktual se'enarn(a juga tidak
'oleh gega'ah menghakimi mas(arakat se'agai 'iang keladi pen(e'a'
kurang partisipasin(a mas(arakat dalam suatu pemilihan umum terkhusus
pemilihan kepala daerah. -ika menganalis dari sudut pandang lain, ada
'e'erapa faktor selain itu (ang menjadi pen(e'a' mun*uln(a 5olput.
Seperti misaln(a, minimn(a kinerja aparatur pemerintahan sehingga
menim'ulkan krisis keper*a(aan dari mas(arakat terhadap pemerintah dalam
hal ini penulis men(e'utn(a se'agai 'entuk sinisme politik, selain itu
sosialisasi politik setengah hati, dianggap setegah hati karena 'an(ak
sosialisasi politik (ang justru han(a digunakan se'agai topeng kepentingan
'elaka, 'aik 'erupa politik pen*itraan ataupun kampan(e terselu'ung
lainn(a (ang dilakukan para suprastruktur maupun infrastruktur politik,
disisi lain juga kesejahteraan rak(at (ang 'egitu rendah juga menjadi
pen(e'a' rendahn(a partisipasi mas(arakat sehingga le'ih memilih menjadi
5olput karena 'eranggapan 'uat apa memikirkan soal politik dan le'ih 'aik
memikirkan hidupn(a sendiri, parahn(a lagi, apatisme politik mas(arakat
kini kian diperparah kem'ali oleh pengetahuan mas(arakat (ang 'uruk
tentang politik, 'uruk dalam arti pengetahuan mas(arakat (ang sempit
mengenai politik, entah itu persepsi maupun aplikasi politik, hak dan
kewaji'an se'agai warga negara dalam kan*ah perpolitikan, 'ahkan terkait
juga dengan ketidaktahuan tentang kapa'ilitas ataupun sosok *alon kepala
daerah (ang harus dipilihn(a (ang mem'awa sikap skeptis hingga 'erujung
'ersikap pasif.
Menghu'ungkan 'enang merah kepada persoalan pilkada serentak "#&
penulis menganalisis 'ahwa pen(e'a' lain selain (ang telah dise'utkan
diatas, (aitu 'ahwa masih adan(a orang 8 warga negara (ang mempun(ai hak
11
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
12/23
pilih tapi tidak terdaftar se'agai *alon pemilih, karena adan(a kelalaian dari
petugas atau kurangn(a sosialisasi, selain itu jika pun terdaftar se'agai *alon
pemilih namun tapi tidak ikut pada saat hari H, dengan 'er'agai alasan,
misaln(a terdaftar se'agai pemilih namun 'ekerja jauh dari tempat terdaftar
pemilih dengan tempat 'ekerja, misal terdaftar di Surakarta, namun 'ekerja
di semarang ataupun sedang menempa pendidikan diluar daerahn(a dan
kurang mendapatkan waktu untuk kem'ali ke daerah asal, pen(e'a' lainn(a
ialah pem'atasan sosialisasi8kampan(e se'agaimana (ang diatur Peraturan
7omisi Pemilihan +mum 2P7P+3 omor @ 0ahun "#& telah men(e'a'kan
sosialisasi tentang ke'eradaan Pilkada 'eserta *alon kepala daerah jauh
melorot.
0erkait hu'ungann(a dengan pilkada serentak "#& ini. Dapat dilihat
hasil pengamatan dari 'er'agai sum'er 'ahwa tingkat partisipasi warga
dalam menggunakan hak pilihn(a di pilkada serentak "#& masih tergolong
rendah. Se'agai data temuan antara lain, tim riset Lem'aga Sur;ei 7e'ijakan
Pu'lik 2LS7P3 (ang dikutip dari www.koran)sindo.*om men*atat Salah
satun(a di 7ota Samarinda, 7alimantan 0imur 27altim3, partisipasi pemilih
han(a $@B 'erdasarkan hitung *epat -umlah golput di Samarinda le'ih 'esar
daripada (ang datang memilih di 0PS, (akni &!B. 0erjadi kenaikan golput di
Samarinda karena pada Pilkada "#" jumlahn(a han(a $"B.> Selain itu
'erdasarkan data 1adan 7esatuan 1angsa dan Politik 21akes'angpol3
Mojokerto, menunjukkan 'ahwa pemilih golput di Mojokerto men*apai
!#,
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
13/23
dengan Pilkada "#" (akni &B.#" Selain itu di Semarang, seperti (ang
dikatakan oleh 7etua 7P+ Semarang Henr( ?ah(ono pada ra'u #<
Desem'er "#&, 'ahwa -umlah warga (ang tidak menggunakan hak pilih
25olput3 pada Pilkada 7ota Semarang men*apai !$B. persentase itu naik
di'andingkan Pilkada tahun "#" lalu. Saat itu, partisipasin(a han(a #B. 1ahkan, pada 'e'erapa daerah ditemukan partisipasi pemilih (ang
di 'awah &"B dari jumlah daftar pemilih tetap 2DP03.
2; 3a;a P%.i#i+ Ua$/ (Money Politic)
Praktik politik uang 2ote buying 3 telah lama menjadi persoalan serius
dalam setiap pemilihan umum terkhusus pemilihan kepala daerah di
Indonesia. Dalam memandang persoalan ini penulis menilai praktik politik uang dalam setiap proses pemilihan kepala daerah sudah masuk dalam tahap
masif, ;ulgar, dan mem'uda(a. Masif karena praktik politik uang ditemukan
10 =awan#ara dengan omisioner %i9isi )ukum, 7engawasan, dan '%> 7U'urabaya 7urnomo 'atriyo 7ringgodigdo $ada 10 %esember 2015: dikuti$ darihtt$:nasional*re$ublika*#o*idberitanasional$ilkada151210n(536333+-angka-gol$ut-$ilkada-di-daerah-ini-sam$ai-6-$ersen
11 hasil wawan#ara dengan etua 7U 'emarang )enry =ahyono $ada 1+%esember 2015: dikuti$ dari
htt$:en*metrot9news*#omread2015121++06&5gol$ut-di-$ilkada-semarang-#a$ai-3-$ersen
13
http://www.koran-sindo.com/http://www.koran-sindo.com/
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
14/23
se*ara meluas di hampir semua pro;insi maupun ka'upaten8 kota di
Indonesia. Fulgar karena dilakukan se*ara terang)terangan 'aik saat
kampan(e hingga menjelang hari pen*o'losan. Dan mem'uda(a karena
seolah)olah sudah menjadi hal 'iasa dalam pelaksanaan pesta demokrasi
khususn(a dalam pen(elenggaraan pemilihan kepala daerah, dimana para
*alon 'aik melalui tim suksesn(a, pendukung maupun melalui pri'adin(a
sendiri telah 'an(ak ditemukan (ang melakukan ote buying ataupun
patronase dan klientalisme politik, dimana (ang penulis maksud adalah
seperti pendapat dari Espinall dan Sukmajati 2"#!3 dalam =ifan 2"#&3
(ang dikutip dari http:88sinarharapan.*o8# dimana men(e'utkan, salah satu
pola praktik patronase (akni patronase prapemilihan. Patronase
prapemilihan, antara lain dengan *ara (ang umum (aitu mem'eri iming)
iming 'erupa uang dalam amplop, 'arang, sem'ako, pem'erian 'antuan
tempat i'adah, ataupun pem'erian 'antuan sosial lain (ang dilakukan
se'elum pemilihan, ataupun mengenai ote buying se'agaimana (ang
disampaikan Gtioni)Hale;( adalah 7pertukaran dukungan politik dengan
keuntungan material pribadi8 2Heidenheimer, dkk.,#%>%: >@ dalam urdin:
&3#!
0erkait hu'ungann(a dengan Pilkada serentak "#&, masih 'an(ak
praktik politik uang (ang ditemukan. Seperti data (ang ditemukan oleh
1adan Pengawas Pemilu 21awaslu3 (ang dikutip dari tempo.co 'ahwa
1awaslu menemukan adan(a praktek money politic di puluhan daerah (ang
menggelar Pemilihan 7epala Daerah "#& se*ara serentak. 7omisioner
1awaslu men(atakan ada @ daerah dengan % kasus (ang ditemukan adan(a
praktek politik uang pada masa tenang se'elum pelaksanaan pilkada serentak
% Desem'er "#&.#$ 0ermasuk diantaran(a di 7ota 1anjarmasin, 7alimantan
12 ?ifan, .li* 2015* 'u2enir Pilkada, Patronase, dan 0lientalisme Politik * %ikuti$
dari
htt$:sinarhara$an*#onewsread15051&210su9enir-$ilkada-$atronase-dan-klientalisme-$olitik*
13 Nurdin, .li* 201* Politik %ang dan konsolidasi 'emokrasi *ndonesia* anten:Uni9ersitas >athla@ul .nwar anten *
14 =awan#ara dengan omisioner awaslu, Nasrullah $ada & %esember 2015
1
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
15/23
Selatan 'ahwa ada salah seorang 7etua 7elompok Pen(elenggara
Pemungutan Suara 27PPS3 (ang tertangkap tangan sedang mem'agikan
uang kepada mas(arakat.
1erdasarkan data (ang diperoleh dari 1awaslu, terdapat #! daerah (ang
ditemukan adan(a pem'agian uang oleh salah satu pasangan *alon, seperti di
7aur 21engkulu3, 5owa 2Sulawesi Selatan3, =okan Hulu 2=iau3, 7epulauan
7onawe dan Muna 2Sulawesi 0enggara3, Semarang 2-awa 0engah3, serta
Lampung Selatan, Pesawaran, dan ?a( 7anan 2Lampung3. Di Semarang
misaln(a, menurut laporan 1awaslu -awa 0engah (ang dikutip dari tat;.*o.id
terdapat dugaan politik uang di 7e*amatan 0ulung, 7a'upaten 7laten,
7e*amatan 5iriwo(o 7a'upaten ?onogiri, 7elurahan Pedurungan 7idul,
7ota Semarang, dan 7e*amatan Puring, 7a'upaten 7e'umen. Menurut
1awaslu, nominal uang (ang di'agikan kepada mas(arakat terkait dengan
dugaan praktik politik uang itu 'erkisar =p." ri'u hingga =p.&" ri'u, hal
terse'ut juga tidak jauh 'er'eda dengan pilkada "#" di 7ota Semarang
dimana juga ditemukan praktik politik uang seperti (ang dikemukakan
Panwas 7e*amatan Semarang 0imur 'ahwa ditemukan salah satu tim sukses
kandidat walikota mem'agikan 'e'erapa amplop 'erisi uang =p.#"=i'u
serta mem'agikan kupon gratis masuk wahana permainan#& untuk di'agikan
ke mas(arakat se'agai ote buying
Praktek money politic dalam Pilkada "#& juga tidak han(a dilakukan
dalam 'entuk pem'agian uang saja. Di Muaro, -am'i, dan 7uantan
Senggigi, =iau, ditemukan adan(a pem'agian sem'ako oleh salah satu
pasangan *alon. 0erdapat pula pem'agian sarung (ang dilakukan oleh salah
satu pasangan *alon di Sura'a(a 2-awa 0imur3 serta 1angka 0engah dan
1angka 1arat 21angka 1elitung3. Selain itu, 1awaslu juga menemukan
ke$ada tem$o*#o: dikuti$ darihtt$:$ilkada*tem$o*#oreadnews2015120&302+32$ilkada-serentak-$olitik-uang-ditemukan-di-2-daerah
15 =awan#ara dengan anggota 7anwas e#amatan 'emarang Timur, Aentungristowardhono, 1& .$ril 2010: dikuti$ dari
htt$:www*edisi#etak*!oglosemar*#oberita$olitik-uang-warnai-$ilkada-semarang-1336*html
15
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
16/23
adan(a pem'agian kaos dan kalender oleh salah satu pasangan *alon di
1engka(ang, 7alimantan 1arat.
Data terse'ut di atas mem'eri indikasi 'ahwa politik uang telah menjadi
sema*am pen(akit kronis/ atau patologi dalam perpolitikan Indonesia pas*a
Orde 1aru. Politik uang 'ukan han(a terjadi pada pemilu legislatif,
melainkan juga pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden, serta
pemilihan kepala daerah 'aik di tingkat propinsi maupun ka'upaten8kota,
'ahkan pemilihan kepala desa. Hampir dalam setiap momen pemilu lokal
maupun nasional kasus politik uang senantiasa mun*ul dan menjadi
per'in*angan pu'lik 21unte dan +fen, ""%: #@6 Gr', ""&: !# dalam
urdin: #3.
3; K*,!a$/a$ .ai$ a.a Pi.+aa
-eror ke*urangan8 pen(impangan dalam pelaksanaan pemilihan kepala
daerah telah menjadi permasalahan (ang 'iasa mun*ul dalam setiap
pen(elenggaraann(a, (ang mana termasuk juga dalam pen(elenggaraan
pilkada serentak tahun "#& ini. Pemilihan 7epala Daerah 25u'ernur,
1upati8 ?alikota3 (ang 'erlangsung di 'er'agai daerah sekarang ini juga
memiliki 'an(ak *atatan tentang ke*urangan dan pen(impangann(a.
Pelaksanaan demokrasi di daerah ini tidak jarang han(a menjadi ajang
pere'utan kekuasaan dan pertaruhan kepentingan sejumlah kalangan.
Penyakit seperti etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/,
manipulasi suara, penggelem'ungan suara, ke'erpihakan anggota 7PPS
terhadap salah satu *alon kandidat, manipulasi logistik, money politic, black
campaign, hingga kontro;ersi anggaran, se*ara diakronik telah menjadi
patologi klasik dalam setiap digelarn(a pesta demokrasi seperti pemilihan
kepala daerah. 1an(akn(a pelanggaran (ang terjadi terse'ut 'erujung pada
sengketa hasil pilkada di mana *alon (ang kalah akan mengajukan gugatan
di lem'aga peradilan.
9ktualitas pelanggaran dan pen(impangan terse'ut kem'ali mun*ul
dalam gelaran Pilkada serentak "#& ini. Seperti (ang dikutip melalui
1+
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
17/23
www.pikiran&rakyat.com pada % desem'er "#& 'ahwa terjadi upa(a
penggelem'ungan suara untuk memenangkan salah satu pasangan *alon
telah terjadi di pilkada 7arawang. Indikasi terse'ut terlihat dari
ditemukann(a puluhan formulir A< atau undangan untuk pemilih dari tong
sampah di Dusun 7epuh, 7elurahan 7arangpawitan, 7e*amatan 7arawang
1arat.#
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
18/23
netral. Seorang di antaran(a terang)terangan mendukung salah satu
kandidat.#@
Eda 'e'erapa faktor (ang men(e'a'kan masalah terse'ut hampir selalu
terjadi dalam pen(elenggaraan pilkada langsung, (aitu antara lain seperti tidak
profesionaln(a pen(elenggara pemilu8 pilkada, pengetahuan (ang minim dari
mas(arakat, kurang tegasn(a aparat atau lem'aga peradilan dalam mem'erikan
sanksi, lemahn(a hukum atau aturan (ang mengatur setiap permasalahan
pilkada, fanatisme 'erle'ihan, faktor ekonomi (ang lemah sehingga mas(arakat
mau menerima dan terli'at dalam money politic, atau 'ahkan dise'a'kan dari
aturan perundang)undangan itu sendiri seperti kurangn(a partisipasi mas(arakat
dalam pilkada serentak ini (ang 'an(ak pihak men(e'utkan dise'a'kan karena
adan(a regulasi peraturan 7P+ o. @ tahun "#& (ang mem'atasi ruang gerak
pasangan *alon dengan di'atasin(a pem'uatan 'aliho atau spanduk, ke*uali
melalui 7P+. Hal terse'ut 'eraki'at pada kurangn(a sosialsiasi terkait hal ihwal
setiap kandidat di pilkada serentak ini (ang 'erujung pada adan(a golongan
putih.
?alaupun 'egitu data di atas tetap menunjukkan 'ahwa masih 'an(ak
patologi serius dalam pilkada serentak "#& (ang harus tetap menjadi perhatian
dan dipikirkan resolusinya untuk men*iptakan pemilihan kepala daerah (ang
partisipatif, dan dapat menanamkan pendidikan politik 'agi *alon pemimpin
daerah dan mas(arakat ke dalam dua hal, (akni pem'entukan hati nurani politik
dan pertanggungjawa'an ethis)politik 'erasaskan keadilan, ke'aikan dan
ke'enaran. 7artono, ""% menjelaskan 'ahwa se*ara implisit kedua hal terse'ut
mewaji'kan setiap insan politik untuk 'erkelakuan 'aik, tidak 'ersikap
manipulatif dan eksploitatif serta juga tidak di'enarkan mengutamakan
kepentingan pri'adi dan golongan sendiri.
D; P*$#
1; Si.a$
17 )akim, .rsyad dkk* 2015* Pilih !ang Benar, Bukan !ang Ba!ar. %ikuti$ dari 4./.?
oran $ada 6 %esember 2015 dalam htt$s:sy260*word$ress*#omtag$ilkada-&-desember-2015
16
https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/https://sy4280.wordpress.com/tag/pilkada-9-desember-2015/
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
19/23
Perkem'angan pilkada di Indonesia *ukup dinamis mulai dari
Indonesia jaman Hindia 1elanda sampai dengan sekarang. Dinamika hukum
pemilihan kepala daerah 'eru'ah)u'ah seiring 'erkem'angn(a tuntutan
mas(arakat dan pengaruh iklim politik pada tiap masa. Peru'ahan sistem
pemilihan kepala daerah di Indonesia ditandai dengan di'erlakukann(a
'e'erapa peraturan mengenai pemerintahan daerah. Dilihat dari sejarahn(a,
pilkada di Indonesia dilaksanakan dengan sistem se'agai 'erikut:
1; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor # 0ahun #%$&, pemilihan kepala
daerah dilakukan oleh dewan.
2; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor 0ahun #%$> 7epala Daerah
dipilih oleh Pemerintah Pusat dari *alon)*alon (ang diajukan oleh
DP=D. DP=D 'erhak mengusulkan pem'erhentian seorang kepala
daerah kepada pemerintah pusat.
3; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor 0ahun #%%%, pilkada dilakukan
dengan menggunakan sistem demokrasi tidak langsung dimana 7epala
Daerah dan wakil 7epala Daerah dipilih oleh DP=D dengan penegasan
asas desentralisasi (ang kuat.
4; 1erdasarkan +ndang)+ndang omor ! 0ahun ""$, pemilihan kepala
daerah dipilih langsung oleh rak(at.
5; 1erdasarkan ++ o. 0ahun "#$ tentang Pemilihan 5u'ernur, 1upati
dan ?alikota, pemilihan kepala daerah dipilih oleh DP=D.
6; 1erdasarkan ++ o. # 0ahun "#& tentang penetapan pemilihan kepala
daerah dipilih langsung oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara serentak.
7; 1erdasarkan +ndang)+ndang o.> 0ahun "#& pemilihan kepala daerah
dipilih langsung oleh rak(at dan dilaksanakan se*ara serentak.
-ika dilihat le'ih lanjut dari peraturan perundang)undangan tentang
Pilkada sejak pas*a kemerdekaan sampai dengan sekarang, terkait dengan
pilkada langsung serentak, ++ o.# 0ahun "#& se'agaimana diu'ah ++
o.> 0ahun "#& mampu men*iptakan pemerintahan (ang demokratis dan
se'agai langkah merealisasikan kedaulatan rak(at serta telah mem'erikan
1&
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
20/23
ruang 'agi rak(at untuk memilih kepala daerah se*ara langsung sesuai
pilihann(a sehingga diharapkan akan melahirkan pemimpin)pemimpin
daerah (ang memiliki rasa tanggung jawa' kepada rak(at (ang telah
memilihn(a. Melalui Pilkada langsung diharapkan akan melahirkan
pemimpin)pemimpin daerah (ang aspiratif dan le'ih akunta'el.
Dinamika hukum Pilkada di Indonesia selama le'ih dari dasawarsa
telah mem'erikan peranan politik (ang *ukup 'erarti, namun disisi lain
selalu ada 'e'erapa pen(akit/ (ang mun*ul dalam pelaksanaann(a,
0erkhusus dalam proses modernisasi pilkada langsung termasuk hingga
pilkada serentak ini, penulis dapat simpulkan 'ahwa ada 'e'erapa masalah
(ang selalu mun*ul dalam pilkada langsung dan kem'ali aktual dalam
pilkada serentak "#& ini, ke*urangan atau masalah terse'ut antara lain,
etralitas pen(elenggara pemilu (ang dipertan(akan/, manipulasi suara,
penggelem'ungan suara, ke'erpihakan anggota 7PPS terhadap salah satu
*alon kandidat, manipulasi logistik, money politic, black campaign, hingga
kontro;ersi anggaran. Patologi terse'ut penulis men(impulkan dise'a'kan
oleh 'e'erapa faktor, (aitu antara lain seperti tidak profesionaln(a
pen(elenggara pemilu8 pilkada, pengetahuan (ang minim dari mas(arakat,
kurang tegasn(a aparat atau lem'aga peradilan dalam mem'erikan sanksi,
lemahn(a hukum atau aturan (ang mengatur setiap permasalahan pilkada,
fanatisme 'erle'ihan, faktor ekonomi (ang lemah sehingga mas(arakat mau
menerima dan terli'at dalam money politic, atau 'ahkan dise'a'kan dari
aturan perundang)undangan itu sendiri.
2; R*+%*$a-i
Modernisasi sistem Pilkada di Indonesia selama ini telah
mem'erikan 'er'agai dinamika 'aik dari segi mekanisme, aturan, hingga
setiap permaslahann(a. amun resolusi se'agai pen(empurnaan untuk
mengatasi kekurangan Pilkada kedepann(a harus tetap dilakukan seperti
diantaran(a, perlu adan(a pengaturan proses rekrutmen pilkada langsung
(ang 'ersih dan transparan sehingga tujuan Pilkada langsung untuk
men*apai kedaulatan rak(at dapat ter*apai, memper'aiki kualitas
pen(elenggaraan pilkada termasuk integritas pen(elenggara 7P+D,
20
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
21/23
mem'uat konstruksi 'erfikir (ang sama dan *ara tafsir (ang sama 'ahwa
tindak pidana politik uang, maupun ke*urangan lainn(a adalah kriminal,
sehingga siapapun pasangan *alon kepala daerah termasuk pendukung
hingga mas(arakat, masing)masing dapat menerima dan mengawasi dengan
*ara (ang sama terhadap segala jenis patologi (ang mun*ul dalam pilkada
serentak, melakukan per'aikan se*ara men(eluruh hal)hal fundamental
dalam sistem politik, demokrasi dan kedaulatan dalam pen(elenggaraan
pemilihan umum di daerah hingga penataan regulasi komprehensif,
sehingga tidak ada *elah salah tafsir dan multi tafsir terhadap undang)
undang paket politik.
Selain itu untuk meningkatkan partisipasi politik, solusin(a adalah
dengan terus mem'erikan pendidikan politik dan sosialisasi pilkada 'aik kepada pemilih pemula, mas(arakat, hingga pen(elenggara pemilu (ang
dapat dilakukan oleh pemerintah, lem'aga swada(a mas(arakat, ormas,
maupun lem'aga pendidikan dengan mengedepankan netralitas,
transparansi, serta informasi (ang mudah dipahami melalui 'er'agai media.
E; Daf#a! R@+a$
Hutapea, 1ungasan. "#&. :inamika (ukum Pemilihan 1epala :aerah di
Indonesia. 2Ertikel dalam -urnal . -akarta: -urnal =e*hts;inding. Hlm. &.
Isma(a, Grik Edit(a. "#$. PIL19:9 L9;Srang :ewasa. 1andung: Mandar Maju. Hlm. %@.
Mutiarin, D(ah. dkk. "#. 9nalisis :ampak Positif dan egatif :alam
Pemilukada Langsung 2agi 1ualitas Pelayanan Publik di :aerah.
Cog(akarta: +ni;ersitas Muhammadi(ah Cog(akarta. Hlm.!.
urdin, Eli. "#$. Politik
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
22/23
Pilkada berdasarkan Pancasila3. Semarang: +ni;ersitas egeri
Semarang. Hlm. >$.
P*!a##a$ P*!$a$/7$a$/a$
+ndang)+ndang Dasar egara =epu'lik Indonesia 0ahun #%$&.
+ndang)+ndang omor ! 0ahun ""$ tentang Pemerintahan :aerah.
+ndang)+ndang omor 0ahun "#$ tentang Pemilihan ;ubernur, 2upati
dan ?alikota.
+ndang)+ndang omor # 0ahun "#& tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti ".wordpress.*om8tag8pilkada)%)desem'er)"#&8 2diakses
pada $ -anuari "#&3.
-oglosemar.*o. Politik
-
8/19/2019 Modernisasi Sistem Pemilihan Kepala Daerah : Menyoal Patologi Pilkada Serentak
23/23
Metro0F ews. 5olput di Pilkada Semarang. #< Desem'er "#&. Dikutip dari
http:88en.metrot;news.*om8read8"#&8#8#!!!
)persen 2diakses pada
-anuari "#&3.
=ifan, Eli. Suenir Pilkada, Patronase, dan 1lientalisme Politik . "#&. Dikutip
dari http:88sinarharapan.*o8news8read8#&"%#"8su;enir)pilkada)
patronase)dan)klientalisme)politik 2Diakses pada ! -anuari "#&3.
0empo.*o. Pilkada Serentak Politik
23
http://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://en.metrotvnews.com/read/2015/12/16/460895/golput-di-pilkada-semarang-capai-34-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/058726961/angka-golput-pilkada-mojokerto-diprediksi-naik-8-persenhttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://nasional.tempo.co/read/news/2014/07/24/078595388/menteri-gamawan-86-persen-kepala-daerah-korupsihttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://www.pikiran-rakyat.com/politik/2015/12/09/353077/dugaan-penggelembungan-suara-di-pilbup-karawanghttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/12/10/nz5383336-angka-golput-pilkada-di-daerah-ini-sampai-48-persenhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://sinarharapan.co/news/read/150519210/suvenir-pilkada-patronase-dan-klientalisme-politikhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerahhttp://pilkada.tempo.co/read/news/2015/12/09/304726342/pilkada-serentak-politik-uang-ditemukan-di-27-daerah