moderasi profitabilitas pada pengaruh agresivitas pajak … · ini kasus pencemaran lingkungan...

16
1 Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik Vol 15 No.1 Januari 2019 : 1 16 ISSN : 2685-6441 (Online) Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jipak.v15i1.6233 ISSN : 1907-7769 (Print) MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 1 Ayunita Ajengtiyas Saputri Mashuri 1 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta [email protected] Abstract This study uses quantitative research that aims to see whether tax aggressiveness and leverage have an effect on the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) with profitability as variable moderation. This study was use a manufacturing company within sub-sector of consumer goods industry listed on the Indonesia Stock Exchange. Samples were selected by purposive sampling and collected 16 companies of consumer goods industry sub-sectors during 2014-2018 research datas period. Testing the hypothesis in this study using Multiple Linear Regression Analysis witha significance level of 5% (0.05). The results of this study indicates that;(1) Tax aggressiveness has a significant effect onCSR disclosure, (2) Leverage does not have a significant effect on CSR disclosure, (3) Profitability measured using Return on Assets (ROA) is able to strengthen Tax Aggressiveness and unable to strengthen leverage to influence CSR disclosure. Tax aggressiveness and leverage and profitability variables as moderating variables can explain the CSR disclosure variable by 52.1%. Keywords : Corporate Social Responcibilty;Disclosure; Leverage; Profitability; Tax Aggressiveness. JEL Classification : G34, H26 Submission date : January 6, 2020 Accepted date : January 18, 2020

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

1

Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik

Vol 15 No.1 Januari 2019 : 1 – 16 ISSN : 2685-6441 (Online)

Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jipak.v15i1.6233 ISSN : 1907-7769 (Print)

MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH

AGRESIVITAS PAJAK DAN LEVERAGE TERHADAP

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

1Ayunita Ajengtiyas Saputri Mashuri 1Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

[email protected]

Abstract This study uses quantitative research that aims to see whether tax aggressiveness and

leverage have an effect on the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) with

profitability as variable moderation. This study was use a manufacturing company within

sub-sector of consumer goods industry listed on the “Indonesia Stock Exchange. Samples

were selected by purposive sampling and collected 16 companies of consumer goods

industry sub-sectors during 2014-2018 research datas period. Testing the hypothesis in

this study using “Multiple Linear Regression Analysis with” a significance level of 5%

(0.05). The results of this study indicates that;(1) Tax aggressiveness “has a significant

effect on” CSR disclosure, (2) “Leverage does not have a significant effect on CSR

disclosure”, (“3) Profitability measured using Return on Assets (ROA”) is able to strengthen

Tax Aggressiveness and unable to strengthen leverage to influence CSR disclosure. Tax

aggressiveness and leverage and profitability variables as moderating variables can

explain the CSR disclosure variable by 52.1%.

Keywords : Corporate Social Responcibilty;Disclosure; Leverage; Profitability; Tax

Aggressiveness.

JEL Classification : G34, H26

Submission date : January 6, 2020 Accepted date : January 18, 2020

Page 2: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 2

1. PENDAHULUAN

Menurut sejarah peradaban, Indonesia memiliki letak yang strategis, sehingga tidak

dapat dipungkiri potensi yang di miliki Indonesia terdapat pada sumber daya alam yang

melimpah, terdiri dari sumber daya mineral, batubara, minyak dan kekayaan biota laut

hingga macam satwa dan tumbuhan. Kekayaan alam yang melimpah, dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia. Hingga saat ini mayoritas

perusahaan-perusahaan dianggap telah memberikan konstribusi bagi perkembangan dan

pertumbuhan ekonomi serta teknologi. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan

usahanya tidak lepas dari permasalahan yang ditimbulkan yaitu permasalahan

kemasyarakatan sosial misalkan pencemaran pada lingkungan, limbah, dan timbulnya

penyusutan sumber daya. Dampak sosial yang ditimbulkan pada lingkungan dapat

mempengaruhi perhatian masyarakat terhadap kegiatan perusahaan, sehingga perusahaan

harus menyadari betapa mendesaknya perusahaan untuk dapat memperhatikan

lingkungan di sekitarnya dengan melaksanakan tanggung jawab sosial atau Corporate

Social Responsibility (CSR).

Penerapan corporate social responsibility di Indonesia tercantum dalam beberapa

peraturan yang telah disusun oleh Pemerintah Indonesia diantaranya adalah “Undang-

Undang No 40 tahun 2007 mengenai Perseroan”. Serta Pasal 74 pasal (1), dimana Undang-

Undang menyatakan bahwa Perseroan diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan dalam rangka melaksanakan kegiatan usahanya di bidang dan/atau

berkenaan dengan penggunaan maupun pengaruhnya terhadap sumber daya alam. Selain

itu Perusahaan juga memiliki kewajiban dan bertanggung jawab atas biaya persorean

dalam pelaksanaan tangu jawab sosial dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

sesuai yang tercantum dalam ayat (2). Apabila perusahaan tidak melaksanakan kewajiban

sesuai dimaksud dalam ayat (2), maka perusahaan akan dikenakan sanksi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan dalam pemenuhan kewajiban

dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, wajib menyusun dan melaporkan

laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan, hal tersebut telah tercantum dalam pasal

66 poin c. Pemerintah Indonesia menyusun aturan terkait dengan kewajiban tanggung

jawab sosial dan lingkungan yang tercantum dalam Pemerinta Republik Indonesia

Nomor 47 Tahun 2012.

Aturan-aturan tersebut disusun dengan tujuan agar seluruh elemen perusahaan

dapat menjalankan kegiatan operasional dengan bertanggung jawab baik kepada

masyarakat sosial maupun lingkungan yang harus dipenuhi, namun nyatanya masih

banyak perusahaan yang tidak mengindahkan peraturan-peraturan tersebut.

Pengungkapan corporate social responsibility di beberapa negara berkembang seperti

Malaysia dan Thailand”sudah cukup efektif terlaksana dibandingkan di Indonesia. Hal

tersebut dikarenakan pengungkapan corporate social responsibility dianggap sebagai

beban perusahaan yang berdampak pada pengurangan pendapatan usaha perusahaan.

Atas persepsi seperti itulah yang berdampak pula pada fenomena nyata yang terjadi pada

salah satu sektor industri yang dirasa tidak memiliki dampak negatif yang besar akibat

Page 3: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 3

dari operasional perusahaannya, yaitu pada sektor manufaktur produk makanan dan

minuman.

Di tahun 2017 terdapat kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh PT

Unilever yang diduga tidak memiliki lokasi pembuangan limbah yang baik dan benar.

Perusahaan tersebut membuang limbah sisa hasil produksi yang berkelanjutan ke daerah

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke Kabupaten Simalungun Provinsi

Sumatera Utara (metrorakyat.com). Masih pada tahun yang sama, kasus pencemaran

lingkungan juga terjadi di Sidoarjo. Ratusan warga tergabung dalam Gerakan Anak

Sidoarjo Setia (Ganass) memprotes pencemaran limbah yang dibuang ke sungai, oleh PT

Sekar laut grup. Aksi Ganass yang dilakukan di depan Pendopo Wibawa Delta Sidoarjo,

Jalan Cokronegoro, ini juga memprotes bau kurang sedap di lokasi tersebut. Menurut

salah seorang warga, bau tidak sedap itu mengganggu warga sejak puluhan tahun lalu

(news.detik.com). Selain kasus-kasus tersebut, terdapat pula kasus pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan di subsektor industri barang konsumsi. Kali

ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah dari Pabrik

Tapioka milik PT Mayora menyebabkan pencemaran aliran irigasi. Salah seorang warga

mengatakan bahwa akibat limbah pabrik tersebut, air irigasi berwarna kecokelatan,

berlendir dan berbau (makassar.tribunnews.com).

Dalam menjalankan kegiatan operasional, perusahaan tidak terlepas dari

lingkungan sosial setempat, yaitu masyarakat dan lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan

memiliki kewajiban dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

bentuk perhatian perusahaan yang harus di pertimbangkan selain dalam memperoleh

keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut maka ada beberapa aspek yang

tentunya pula dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan corporate social

responsibility, dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor yang diindikasikan memiliki

dampak terhadap besarnya pengungkapan corporate social responsibility yaitu

agresivitas pajak dan leverage.

Tabel 1

Faktor-Faktor Besarnya Pengungkapan CSR

Sumber: Data diolah dari Laporan Tahunan Perusahaan

Indikator diatas menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan untuk

dapat menurunkan kewajiban pajaknya sehingga faktor agresivitas pajak menjadi salah

satu aksi perusahaan yang terdiri dari beberapa tindakan yang dilakukan oleh manajemen

untuk dapat mmenghasilkan lab yang lebih besar dengan cara menurunkan beban pajak

perusahaan. Berdasarkan data yang tersaji dapat diketahui bahwa kedua perusahaan

No Nama Perusahaan Tahun

Agresivitas

Pajak

(X1)

Leverage

(X2) CSRD

1 PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 2016 0,2713 0,1769 14,28 %

2 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 2016 0,3626 0,4653 13,18 %

Page 4: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 4

memiliki kecenderungan melakukan tindakan agresivitas pajak, meskipun berdasarkan

perhitungan tingkat agresivitas pajak, perusahaan ultra jaya lah yang lebih cenderung

melakukan tindakan tersebut, dapat dikatakan seperti itu karena proksi pengukuran

menggunakan proksi ETR, yang menjelaskan dengan menggunakan pengukuran

agresivitasppajak menghasilkan nilai ETR yang mendekati nol, semakin kecil nilai

perhitungan ETR berarti semakin besar adanya kecenderungan perusahaan melakukan

tindakan agresivitas pajak. Nyatanya hal ini berbanding terbalik dengan apa yang di

kemukakan oleh Deegan et al. (2002) dalam Utari dan Rohman (2015), adanya

kecenderungan perusahaan yang melakukan agresif pajak untuk semakin melakukan

pengungkapan tambahan informasi kegiatan corporate social responsibilty. Tujuan

perusahaan melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari

public atas kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan dalam memaksimlkan

pengungkapan corporate social responsibilty memiliki tujuan terselubung untuk semakin

agresif bertindak untuk dapat mengurangi beban pajak.

Sementara itu pada faktor yang kedua, leverage merupakan indikator yang

menjelaskan seberapa intensif perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya

untuk menambahkan asset perusahaan dengan menggunakan dana yang berasal dari

hutang. Semakin besar nilai leverage, maka ada kecenderungan perusahaan akan

melakukan pengungkapan corporate social responsibilty. PT Ultra Jaya Milk Tbk dan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan tingkat leverage yang tinggi, tidak sejalan

dalam melakukan pengungkapan CSR sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap

lingkungan dihasilkan dalam mengungkapkan CSR nilainya rendah. Sehingga sejalan

dalam penelitian Respati dan Hadiprajitno (2015), tingkat leverage yang tinggi justru

tidak akan mempengaruhi pengungkapan CSR, dikarenakan beberapa hal yaitu adalah

penekanan biaya pengeluaran dan peningkatan kondisi keuanganpperusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan Lanis dan Richardson ”(2013), Nursantri dkk

(2015), dan Utari dan Rohman (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara agresivitas pajak terhadap pengungkapan corporate social

responsibility, sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Octavia dan Rohman. (2014)

menunjukkan bahwa agresivitas pajak tidak berpengaruh terhadap tingginya perusahaan

untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial.

Hasil penelitian yang dilakukan Saputra (2017), Wiyadmono (2014), Arif dan

Wawo (2016) menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap besarnya

pengungkapan corporate social responsibility. Sebaliknya, Respati dkk. (2015)

menunjukkan bahwa leverage tidak memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responsibility.

Adapun gap research dalam penelitian terdahulu yang mendasari untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut yang berasal dari hasil penelitian terdahulu. Terdapat hasil yang

belum menunjukkan konsisten informasi. Hal tersebut dapat ditemukan bahwa

pengungkapan corporate social responsibility menghasilkan kesimpulan hasil yang

masih berbeda-beda hal sehingga perlunya kejelasan informasi untuk mengetahui faktor-

Page 5: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 5

faktor yang dapat mempengaruhi besarnya pengungkapan corporate social resposibility

yang dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sosial.

Terdapat beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

terdapat penambahan variabel moderasi yang menjadi pertimabngan apakah profitabilitas

dapat memperkuat atau justru akan semakin memperlemah agresivitas pajak dan leverage

dalam mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibilty. Penelitian ini

menggunakan pemilihan sampel dari perusahaan manufaktur dengan sub sektor Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia/BEI periode 2014-2018.

Dengan adanya fenomena dan gap research seperti yang telah dijabarkan di atas,

menyebabkan adanya ketertarikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

beberapa indikator yang memiliki dampak terhadap pengungkapan corporate social

responsibility. Adapun faktor-faktorpyang diuji kembali adalah agresivitas pajak dan

leverage yang dimoderasi oleh profitabilitas. Oleh karena itu, tema yang akan diangkat

adalah Profitabilitas sebagai Moderator Pengaruh Agresivitas Pajak dan Leverage

terhadap Corporate Social Responsibility.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Legitimasi

Teori legitimasi menjelaskan hubungan antara korporasi dan komunitas sekitarnya,

keduanya memiliki hubungan sosial yang saling berkaitan dalam suatu kontrak sosial

(Lako, 2012). Teori legitimasi ini menjadi dasar bahwa perusahaan harus sejalan dengan

aturan atau norma-norma yang berada pada lingkungan tersebut agar perusahaan dalam

mengoperasikan kegiatannya bisa berjalan dengan baik dan berimbang. Legitimasi

masyarakat merupakan suatu rancangan yang sangat strategis bagi perusahaan untuk

dapat berkembang lebih cepat. Hal tersebut dapat membantu perusahaan menjadi media

sarana untuk menginterpretasikan rancangan perusahaan, terutama dalam kaitannya

posisi perusahaan untuk dapat diterima di tengah lingkungan masyarakat yang saat ini

terus berkembang semakin cepat (Hadi, 2014).

Teori Agensi

Teori Agensi adalah hubungan antara agensi dan prinsipal yang merupakan satu

kesatuan kontrak berasal dari satu atau beberapa pihak yang saling berhubungan dan

pemberian tanggung jawab dalam pelaksanaannya (“Jensen dan Meckling, 1976). Agensi

merupakan pihak yang diberikan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan oleh

prinsipal dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Agensi diberikan

kewenangan oleh prinsipal untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik dan dapat

menguntungkan para pihak prinsipal. Terdapat perbedaan yang mungkin terjadi antara

agensi dan principal, dan tidak menutup kemungkinan masalah yang kerap ditimbulkan

dari perbedaan pendapat adalah asimetri informasi. Agen biasanya membatasi informasi

terkait keadaan perusahaan untuk kepentingannya pribadi dan terkadang agen tidak

Page 6: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 6

menjelaskan secara mendetail keadaan yang sesungguhnya dihadapi oleh perusahaan saat

ini (Cahyadi dan Noviari, 2018).

Corporate Social Responsibility

Solihin (2009 : 5) mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan secara

sukarela untuk turut meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan

aktivitas bisnis yang di wajibkan oleh hukum dan perundang-undangan seperti kewajiban

untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang

ketenagakerjaan.

Menurut Lako (2012 : 180) CSR didefinisikan sebagai komitmen berkelanjutan

dari suatu perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal, etis, dan sukarela

terhadap dampak-dampak dari tindakan ekonomi terhadap komunitas. CSR berarti

proaktif melakukan upaya-upaya berkelanjutan untuk mencegah potensi-potensi dampak

negatif atau aktivitas ekonomi korporasi terhadap masyarakat dan lingkungan serta

meningkatkan kualitas sosial dan lingkungan yang menjadi stakeholder nya.

Agresivitas Pajak

Menurut Suandy (2011 : 7) agresivitas pajak merupakan perekayasaan“beban

pajak/tax burden yang ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang

ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuat undang-undang. Agresivitas pajak berusaha

memaksimalkan penghasilan setelah pajak/“after tax return karena pajak merupakan

unsur pengurang laba yang tersedia, baik untuk dibagikan kepada pemegang saham

maupun untuk di investasikan kembali”.

Nusantari dkk (2015) menyebutkan agresivitas pajak sebagai tindakan merekayasa

pendapatan kena pajak yang dilakukan perusahaan melalui tindakan perencanaan pajak,

baik menggunakan cara yang legal (tax avoidance) maupun ilegal (tax evasion).

Leverage

Leverage sebagai bagian dari kinerja keuangan perusahaan menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber dana baik yang

berasal dari utang ataupun dari aset yang dimiliki perusahaan (Ross, 2013). Rasio

leverage bertujuan untuk menganalisis pembelanjaan yang dilakukan berupa komposisi

utang dan modal, serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan beban tetap

lainnya (Sugiyono, 2009 : 70). Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

“leverage merupakan tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang dalam

membiayai kegiatan operasinya sehingga leverage juga mencerminkan tingkat risiko

keuangan”.

Profitabilitas

Menurut Harahap ”(“2013:304”)“ profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber daya yang ada seperti

kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Page 7: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 7

Menurut Brigham dan Houston (2014:107) profitabilitas adalah hasil bersih dari

serangkaian kebijakan dan keputusan. Definisi profitabilitas dapat disimpulkan sebagai

indikator penilaian yang digunakan untuk mengukur “kemampuan dan keberhasilan

perusahaan dalam memperoleh laba yang hubungannya dengan penjualan, aset maupun

investasi.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Agresivitas Pajak Terhadap Pengungakapan Corporate Social

Responsibility

Landasan teori terkait “agresivitas pajak”” dalam pengungkapan tanggung jawab

sosial dan lingkungan didukung oleh teori legitimasi. Teori tersebut menjelaskan bahwa

semakin agresif perusahaan dalam melakukan tindakan dalam rangka menurunkan beben

pajak, maka terdapat kecenderungan perusahaan akan semakin melakukan pengungkapan

tambahan informasi yang dipublikasikan. Salah satu informasi tambahan tesebut adalan

pengungkapan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan simpati masyarakat. Semakin tinggi perusahan melakukan tindakan

agresivitas pajak, maka diharapkan perusahaan dapat secara agresif untuk dapat

mengungkapkan laporan corporate social responsibility. Perusahaan yang tingkat

agresivitas pajaknya mendekati nol maka dikatakan agresif terhadap pajak, sedangkan

perusahaan yang agresivitas pajaknya semakin jauh dari nol maka dikatakan tidak agresif

terhadap pajak.

Nusantari dkk (2015) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif antara

pengungkapan corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak. Utari dan

Rohman (2015), Nusantari dkk (2015), dan Octaviana dan Rohman (2014) menjelaskan

bahwa agresivitas pajak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

pengungkapan corporate social responsibility, sehingga semakin tinggi tingkat

agresivitas perusahaan terhadap pajak maka perusahaan akan memiliki kecenderungan

untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan.

H1 : Agresivitas pajak berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social

responsibility”.

Pengaruh Leverage Terhadap Pengungakapan Corporate Social Responsibility

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan corporate social

responsibility adalah rasio leverage. Andreas ”(2009) menyebutkan bahwa semakin tinggi

tingkat leverage, maka perusahaan akan semakin berusaha untuk mengungkapkan

corporate social responsibilty. Tindakan perusahaan tersebut dilandasi dengan adanya

kebutuhan informasi para kreditur yang cukup besar yang disebabkan oleh debt ratio

yang tinggi.

Menurut teori agensi, perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi akan

semakin bertanggung jawab untuk mengungkapkan banyak informasi kepada para

prinsipal. Agen diberikan kepercayaan oleh prinsipal dalam menjalankan kegiatan

operasional perusahaan. Agen dianggap telah memiliki kemampuan dalam

Page 8: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 8

mengoperasikan perusahaan sehingga segala tindakan yang dijalankan harus dapat

menyakinkan prinsipal agar mengurangi keraguan dan meningkatkan kepercayaan para

pemegang saham. Perusahaan tidak akan berdiri tanpa keberadaan agen, begitu juga

keberadaan perusahaan sangat dipengaruhi oleh adanya dukungan yang diberikan para

stakeholder disekitarnya.

H2 : ”Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social

responsibility”.

Pengaruh Profitabilitas dalam Memoderasi Agresivitas Pajak dan Leverage

terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa pihak manajemen telah cukup

efisien dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Profitabilitas dapat

dijadikan pertimbangan dalam melakukan tindakan agresivitas pajak. Semakin tinggi

tingkat pengukuran profitabilitas maka semakin besar pendapatan usaha yang diperoleh

perusahaan. Besarnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan berdampak pada

bertambahnya beban pajak yang harus dibayarkan. Hal ini akan menjadi motivasi bagi

perusahaan sehingga timbullah tindakan untuk mencari celah dalam mengurangi beban

pajak tersebut dan berdampak pada tindakan agresivitas pajak.

“Leverage merupakan bagian dari indikator kinerja keuangan dimana perusahan

memiliki kemampuan untuk dapat mengelola sumber dana baik yang berasal dari utang

ataupun dari aset yang dimiliki perusahaan ”(Ross, 2013). Tujuan perhitungan rasio

leverage adalah untuk menganalisis pengeluaran biaya-biaya yang dilakukan dengan

menggunakan utang, modal, serta kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan

beban tetap lainnya ”(“Sugiyono, 2009 : 70”). Ketergantungan perusahaan terhadap utang

dalam membiayai aktivitas operasional perusahaan dipercayai mampu menghasilkan

profitabilitas dalam operasi perusahaan. Profitabilitas dapat dipertimbangkan dalam

melakukan pengungkapan corporate social responsibility.

H3 : Profitabilitas memoderasi hubungan antara agresivitas pajak terhadap

pengungkapan corporate social responsibility

H4 : Profitabilitas memoderasi leverage terhadap pengungkapan corporate social

responsibility

3. METODOLOGI

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini

menggunakan populasi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling. Adapun kriteria yang digunakan untuk sampel adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan manufaktur sub sektor industri barang konsumsi terdaftar pada Bursa

Efek Indonesia/BEI selama periode 2014-2018.

Page 9: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 9

b. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang bersangkutan tidak mengalami

kerugian selama periode 2014-2018.

c. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan annual report periode 2014-2018 yang

berakhir tahun buku per 31 Desember.

d. Perusahaan memiliki website resmi dan mengungkapkan CSR di dalamnya.

Tabel 2

Kriteria Sampel Penelitian

Sumber : Data diolah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Berdasarkan data pada hasil output dinyatakan bahwa residual data penelitian

berdistribusi normal”, dengan hasil uji normalitas terhadap keseluruhan variabel dengan

nilai signifikasinya lebih besar 0,05 dengan (sig > 0,05).

Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa tidak ada nilai tolerance kurang

dari 0,1 atau nilai VIF lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala

multikolinearitas berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh nilai tolerance dan VIF model

berdasarkan model analisis tersebut”.

Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson menunjukkan hasil

sebesar 2,111. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, nilai Durbin-Watson berada

diantara du dan 4-du Nilai du dengan 80 data dan jumlah variabel 5 adalah 1,772 sehingga

4 – du menjadi 4 – 1,772 = 2,228. Nilai durbin Watson 2,111 sudah berada diantara 1,772

dan 2,228, sehingga autokorelasi tidak ditemukan dalam hasil regresi berikut.

Page 10: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 10

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji scatterplot yang tidak beraturan atau tidak memiliki pola yang membentuk

suatu titik-titik yang berkumpul secara jelas menyebar diatas maupun dibawah“pada

sumbu Y disekitar angka 0 menunjukkan tidak terjadinya heteroskedasitas.

Hasil Penelitian

Statistik Deskriptif

Tabel 3 menujukkan data mengenai variabel deskriptif keseluruhan“variabel yang

digunakan untuk mendukung penelitian. Pengungkapan CSR yang diperhitungkan

menggunakan indeks GRI, menunjukka bahwa rata-rata perusahaan yang digunakan

dalam penelitian ini sebesar 0,1072 lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi

sebesar 0,0689”. Nilaiprata-rata tersebut menunjukkan bahwa variasi nilai sampel

tergolong cukup stabil dan penyimpangan data yang terjadi cukup kecil. Intepretasi data

dapat ditunjukkan dengan perhitungan nilai rata-rata dalam uji statistic deskriptif dengan

menggunakan nilai rata-rata dari total jumlah data, sehingga hasil dalam perhitunganakan

menjadi normal dan objektif. “Nilai rata-rata dalam ETR menunjukkan bahwa

perusahaan memiliki kecenderungan dalam melakukan penghindaran pajak. Leverage

nilai rata-rata yang menujukkan bahwa perusahaan dalam mengelolah membiayai

kegiatan operasionalnya tidak hanya bergantung pada Hutang semata. Terdapat sumber

dana yang dapat di gunakan dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan yang

bersangkutan. Sedangkan untuk variabel Return On Assets (ROA), ETR yang di moderasi

dengan ROA, dan leverage yang di moderasi ROA menunjukkan jumlah perhitungan

rata-rata yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi. Dapat disimpulkan

bahwa variasi nilai dari sampel tergolong cukup tidak variable stabil dan penyimpangan

data yang terjadi variabel besar.

Tabel 3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR (X1) 80 .09 .39 .2514 .07542

Leverage (X2) 80 .08 3.03 .8314 .67981

ROA (Z) 80 .01 .92 .1539 .15762

ETR*ROA 80 .00 .36 .0418 .05443

LEV*ROA 80 .01 1.08 .1575 .27087

CSRD (Y) 80 .01 .35 .1072 .06896

Sumber : Data diolah SPSS 21, 2019

Page 11: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 11

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4

Uji Regresi Linear Berganda

Unstandardized

B

Sig.

(Constant) .041 .313

ETR (X1) .238 .049

Leverage (X2) -.008 .669

ROA (Z) -.384 .047

ETR*ROA 1.519 .004

LEV*ROA .055 .394

Sumber : Data diolah SPSS 21, 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4, maka diperoleh persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

CSRD = 0,041 + 0,238 ETR – 0,008 LEV – 0,384 ROA + 1,519 ETR*ROA +

0,055 LEV*ROA

Nilai koefisien regresi ETR adalah 0,238 “dengan nilai” siginifikan sebesar 0,049,

maka H1 diterima. ETR secara pasial menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif yang

signifikan terhadap “pengungkapan CSR. Koefisien regresi leverage sebesar -0,008

dengan nilai siginifikan sebesar 0,669, maka H2 tidak dapat diterima karena nilai

koefisiennya lebih rendah dibandingkan dengan nilai signifikansi secara pasial. Leverage

secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan CSR.

Nilai koefisien regresi variabel interaksi ETR dengan ROA “sebesar 1”,519 dengan nilai

siginifikan sebesar 0,004, maka H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas

mampu memoderasi hubungan positif agresivitas pajak terhadap pengungkapan CSR.

Nilai koefisien regresi variabel interaksi leverage dengan ROA sebesar 0,055 dengan

nilai siginifikan sebesar 0,394, maka H4 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

profitabilitas sebagai variabel moderasi tidak mampu memperkuat leverage untuk dapat

menyajikan lebih banyak mengenai pengungkapan CSR.

Indikator dari penilaian adjusted r square menunjukkan sebesar 0,521 atau 52,1%.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

variabel ETR, leverage, ROA, interaksi ETR dengan ROA, dan interaksi leverage dengan

ROA sebesar 52,1%. Sisa persentase sebesar 47,9% diungkapkan oleh variabel lainnya

yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu kepemilitian institusional, media

exposure dan sebagainya.

ETR memiliki pengaruh terdahap besarnya pengungkapan CSR. Rendahnya nilai

yang ditunjukkan dari ETR menjelaskan perusahaan melakukan tindakan agresivitas

pajak cukup signifikan. Perusahaan akan semakin cenderung mengungkapkan CSR

karena dampak dari agresivitas pajak yang sejalan dengan teori legistimasi. Teori

legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan akan berkesempatan untuk dapat diterima oleh

masyarakat sekitar apabila perusahaan mengungkapkan tambahan informasi yang

Page 12: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 12

berkaitan dengan CSR. Sebaliknya, masyarakat akan memiliki pandangan negatif jika

perusahaan melakukan tindakan agresivitas pajak sehingga akan menimbulkan

ketidaksesuaian harapan masyarakat terhadap. Hal tersebut nantinya akan berdampak

pada hilangnya legitimasi dalam kelangsungan hidup perusahaan disebabkan hilangnya

kepercayaan dari masyarakat atas tindakan perusahaan menjalankan “agresivitas pajak.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lanis dan Rihardson

(2013), Plorensia dan Hardiningsih (2015), serta Jananti dan Setiawan (2018). Hasil

penelitian ini didukung oleh teori legitimasi dimana perusahaan memiliki kecenderungan

untuk melakukan pengungkapan pelaksanan CSR pada saat perusahaan semakin agresif

dalam penghindaran pajak. Pajak merupakan beban perusahaan yang dapat mengurangi

laba usaha, sehingga untuk menutupi tindakan tersebut perusahaan berusaha

mendapatkan simpati masyarakat sekitar dengan melaksanakan kegiatan sosial serta

mempertanggungjawabkan kepada publik.

Hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh

terhadap “pengungkapan CSR”. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar perusahaan sudah

memerhatikan lingkungan dan sosial, sehingga fokus utama perusahaan tidak hanya

untuk memperoleh keuntungan semata”. Tingginya nilai leverage tidak memengaruhi

pengungkapan CSR. Meskipun jumlah utang perusahaan besar namun jika perusahaan

memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan sosialnya,

maka perusahaan tersebut akan tetap melakukan pengungkapan CSR ”. Selain itu,

perusahaan yang memiliki risiko lebih tinggi biasanya akan berusaha untuk meyakinkan

kreditur dengan pengungkapan informasi yang lebih detail termasuk dalam

pengungkapan CSR”. Tambahan informasi perusahaan akan diperlukan untuk

menghilangkan keraguan terhadap dipenuhinya hak-hak para kreditur. Oleh karena itu,

perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan

pengungkapan informasi yang lebih luas.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Robiah dan

Erawati (2017), Pradnyani dan Sisdyani (2015), dan Putri dan Christiawan (2014).

Variabel interaksi ETR dengan ROA menunjukkan hasil bahwa profitabilitas mampu

memoderasi hubungan agresivitas pajak pada pengungkapan CSR. Rasio profitabilitas

yang tinggi menunjukkan bahwa pihak manajemen telah cukup efisien dalam

menjalankan aktivitas operasional perusahaan”. Profitabilitas merupakan salah satu faktor

yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan tindakan agresivitas pajak.

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan maka semakin besar

laba yang diperoleh perusahaan yang akan berdampak pada bertambahnya beban pajak

perusahaa. Hal ini akan menjadi motivasi bagi perusahaan untuk mencari celah dalam

mengurangi beban pajak tersebut sehingga timbul tindakan perusahaan untuk melakukan

agresivitas pajak. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih

(2013), Rinaldi (2015) serta Andhari dan Sukarta (2017).

Variabel interaksi antara leverage dengan ROA menunjukkan hasil bahwa

profitabilitas tidak dapat mendukung besarnya pengaruh dari penyebaran leverage.

Profitabilitas sebagai variabel moderasi tidak mampu memperkuat leverage untuk dapat

Page 13: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 13

menyajikan lebih banyak mengenai pengungkapanp CSR. Hal tersebut menunjukkan

bahwa ketergantungan perusahaan dalam utang untuk membiayai kegiatan operasional

tidak mampu menghasilkan profitabilitas sehingga “tidak mempengaruhi perusahaan

dalam melakukan pengungkapan corporate social responsibility””.

5. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Simpulan”

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa agresivitas

pajak berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan CSR, leverage tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Profitabilitas diukur dengan menggunakan

return on asset mampu memoderasi agresivitas namun tidak mampu memoderasi

leverage untuk mempengaruhi pengungkapan CSR.

Implikasi

Implikasi teoritis dalam pengembangan ilmu yang terkait dengan teori legitimasi

dilihat dari pengaruh agresivitas pajak terhadap CSR, bahwa perusahaan dalam

mengungkapan CSR lebih dominan untuk mementingkan kepentingan sendiri. Implikasi

praktis ditujukan kepada pemangku kepentingan agar lebih cermat dalam menilai

kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dengan tetap mempertimbangkan kinerja

keuangan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka bagi penelitian yang akan datang dapat

menyusun data dari jenis sampel perusahaan lain dalam rentang waktu yang lebih

panjang agar dapat menggeneralisir terjadinya pengungkapan corporate social

responsibiltiy. Penelitian berikutnya juga dapat menggunakan sustainability report atau

data primer untuk data CSR yang bertujuan untuk menurunkan tingkat subjektivitas data

CSR. Tambahkan pula variabel lain untuk “pengungkapan corporate social responsibility

seperti ” corporate governance, media exposure, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Andhari, Putu Ayu Seri dan Sukartha, I Made, (2017). Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Inventory Intensity, Capital

Intensity dan Leverage pada Agresivitas Pajak. E-Jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana, 18(3), hal. 2115-2141.

Andreas. (2009). Pengaruh Tata Kelola Korporasi (Corporate Governance) Terhadap

Manajemen Laba dan Kinerja Korporasi. Eksekutif, 6 (2), 322-333.

Page 14: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 14

Arif, F.A, & Wawo,A (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Likuiditas

Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibilty dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Moderasi, ASSETS, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016, hkm

177-195

Brigham, Eugene F & Houston J. F (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Cahyadi, A. S & Noviari, N (2018). Pengaruh Pajak, Exchange Rate, Profitabilitas dan

Leverage pada Keputusan Melakukan Transfer Pricing,E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Volume XXIV, Nomor 2, hlm- 1441-1473. ISSN: 2302-8556.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan program IBM SPSS 23.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadi, N. (2014). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11. Rajawali

Pers, Jakarta

Harmoni, Ati. Media richness theory dan potensi website sebagai media komunikasi csr

oleh perusahaan.

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2017. (2017). Jakarta.

Ikhsan, A. (2017). Akuntansi manajemen lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jananti, N.W. dan Setiawan (2018). Pengaruh Agresivitas Pajak pada Corporate Social

Respomsibility dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 24, hal. 170 – 195.

Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics 3, pp.

305-360.

Jianling Wang dkk. 2013. "The Determinants of Corporate Social Responsibility

Disclosure : Evidence From China", The journal of applied business

research,Volume 29,Number 06

Kamil, A., dan A. Herusetya, (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas

Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Media Riset Akuntansi, Vol. 2

No.1 Februari 2012, hlm 1-17.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-11/PM/1997 Tentang

Perubahan Peraturan nomor IX.C.7 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi

Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan

Menengah atau Kecil

Kurniasih, T. dan Sari, Maria M (2013). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax

Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18, hal. 58 – 66.

Kusuma, Dian, Tanjung, A.R., & Darlis, Edfan (2014). Pengaruh Corporate governance

dan karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan corporate social

responsibility (csr) di dalam sustainability report, JOM FEKON, Vol. 1, No. 2,

Oktober 2014, hlm. 1-13.

Lako, A 2012, Dekontrusksi & reformasi paradigma bisnis & akuntansi, Erlangga,

Jakarta

Lanis, R. dan Richardson, G. 2013. Corporate Social Responsibility And Tax

Aggressiveness: A Test Of Legitimacy Theory, Accounting, Auditing &

Accountability Journal, Vol. 26 Issue: 1, pp.75-100

Mardikanto, T. (2014). Corporate social responsibility (tanggung jawab sosial

korporasi). Bandung: Alfabeta.

Page 15: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 15

Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Data Sekunder.

Jakarta: Rajawali Pers.

Maulana, Fahry & Yuyetta, E.N.A. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Diponegoro Journal Of

Accounting, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, hlm. 1-14.

Nur, M. & Priantinah, D. (2012). Analisis faktor faktor yang mempengaruhi

pengungkapan corporate social responsibility di indonesia (studi empiris pada

perusahaan berkategori high profile yang listing di bursa efek Indonesia. Jurnal

Nominal, Volume 01, Nomor 01.

Nurmin, W. O (2017). Limbah Pabrik Tapioka Mayora Cemari Irigasi Warga

Bontomarannu. Makassar Tribunnews. Diakses 10 Februari 2019. Dari

https://makassar.tribunnews.com/2017/03/31/limbah-pabrik-tapioka-mayora-

cemari-irigasi-warga-bontomarannu.

Nusantari, N. I., Nuzula, N. F., & Darono, A. (2015). Pengaruh agresivitas pajak terhadap

pengungkapan corporate social. Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan

(JAB),Volume 5, No 2 .

Octaviana, N. E., & Rohman, A. (2014). Pengaruh agresivitas pajak terhadap corporate

social responsibility: untuk menguji teori legitimasi. Diponegoro journal of

accounting. 03 (02), ISSN (Online): 2337-3806, hal. 1-12.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. (2012). Jakarta.

Plorensia,W. A. P. & Hardiningsih, P. (2015). Pengaruh agresivitas pajak dan media

exposure terhadap corporate social responsibility. Dinamika Akuntansi,Keuangan

Dan Perbankan, Volume 04, Nomor 02. ISSN (Online): 1979-4878 , Halaman 136-

151

Pradnyani, I Gusti Agung Arista dan Eka Ardhani Sisdyani. (2015). Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Dewan Komisaris Pada

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal Akuntasi Universitas

Udayana 11.2:384-397, ISSN: 2302-8556.

Purwono, H. (2010). Dasar-Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak. Jakarta: Erlangga.

Putri, Rafika Anggraini Dan Yulius Jogi Christiawan (2014). Pengaruh Profatibilitas,

Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate social responsibility

(Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Mendapat Penghargaan Isra Dan Listed

(Go-Public) Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2012). Business Accounting

Review, Vol. 2, No. 1, 2014

Redaksi Metro Rakyat 2017. PT Unilever Diduga Buang Limbah Sembarangan di KEK

Sei Mangke Kabupaten Simalungun. Metro Rakyat. Diakses 7 Februari 2019. Dari

https://metrorakyat.com/pt-unilever-diduga-buang-limbah-sembarangan-di-kek-

sei-mangke-kabupaten-simalungun.

Respati, R.D & Hadiprajitno, P.B (2015). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage,

Ukuran Perusahaan, Tipe Industri dan Pengungkapan Media terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Indonesia Tahun 2014. Diponegoro Journal of

Accounting. Volume 04, Nomor 4. ISSN (Online): 2337 – 3806, Halaman 1-11.

Rinaldi, dan Cheisviyanny, Charoline, (2015). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2013). SNEMA-

2015 Padang Indonesia.

Page 16: MODERASI PROFITABILITAS PADA PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK … · ini kasus pencemaran lingkungan disebabkan oleh PT Mayora. Limbah ... keuntungan semata. Berkenaan dengan hal tersebut

J I P A K 2 0 2 0 | 16

Robiah, A. M. r., dan T. Erawati, (2017). Pengaruh Leverage, Size, Dan Kepemilikan

Manajemen Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Akuntansi

Dewantara, Vol. 1, No. 1, hlm.

Ross, S. A., Westerfield, R., & Jaffe, J. F. (2013). Corporate finance. Irwin, McGraw-

Hill.

Rusdianto, U. (2013). CSR communications a framework for pr practitioners.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rusyidi, M. K., dan Martani, D. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap

Agressive Tax Avoidance. Simposium Nasional Akuntansi 17 mataram Lombok,

hlm 1-19.

Saputra, S, E., (2017). Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Size Terhadap

Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan di Bursa Efek

Indonesia. Economica Journal of Economic and Economic Education, Volume 05,

Nomor 01. ISSN (Online): 2302 – 1590. E-ISSN: 2460 – 190X, Halaman 75-89

Solihin, I. (2009). Corporate Social Responsibility from charity to sustainability. Jakarta:

Salemba Empat.

Suandy, E. (2011). Perencanaan pajak edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sumarsan, T. (2012). Tax review dan strategi perencanaan pajak. Jakarta: Indeks.

Sunyoto, Danang. (2011). Analisis regresi dan uji hipotesis. Yogyakarta: CAPS.

Suparno (2017) Warga Sidoarjo Protes Pembuangan limbah Pabrik ke Sungai, News

Detik. Diakses 5 Februari 2019, dari https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-

3754047/warga-sidoarjo-protes-pembuangan-limbah pabrik-ke-sungai.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah. (2008). Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas. (2007). Jakarta.

Utari, I. A., & Rohman, A. (2015). Pengaruh agresivitas pajak terhadap corporate social

responsibility: untuk menguji teori legitimasi. Diponegoro Journal of accounting,

volume 04, nomor 01. issn (online): 2337-3806 , halaman 1-13.

Widiawan,I gusti agung raka dkk. (2017). Pengaruh consumer proximity,media

exposure,dan profitability terhadap corporate social responsibility.e-journal sS ak

Universitas Pendidikan Ganesha, volume 08 nomor 02.

Wiyadmono. (2014). The Impact of type Industry, Company Size and Leverage on the

Disclosure of Corporate Social Responsibility Case on Companies Listed in

Indonesia Stock Exchange 2009-2012. Journal Siasat Bisnis, Volume 18, Nomor

01. ISSN: 0353-7665, Halaman 118 – 132.