model pembelajaran langsung

13
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG RESUME Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar Yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd. dan Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D. Disusun oleh Zuha Farhana (110341421506) Offering A/Biologi The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI November 2013

Upload: zuha-farhana

Post on 05-Jul-2015

856 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model pembelajaran langsung

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

RESUME

Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar

Yang dibina oleh Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd. dan

Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc., Ph.D.

Disusun oleh

Zuha Farhana (110341421506)

Offering A/Biologi

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

November 2013

Page 2: Model pembelajaran langsung

KRITERIA PENILAIAN RESUME

MATA KULIAH PBM BIOLOGI II

No Elemen yang

Dinilai

Indikator Penyekoran

1 Identitas (X1) 1. Judul resume

2. Nama

3. NIM

4. Keperluan penulisan

5. Tempat

6. Waktu

4=6 indikator muncul

3= 4 indikator muncul

2= 2 indikator muncul

1= 1 indikator muncul

2 Isi resume

a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume

secara keseluruhan

2. Dituliskan per butir atau singkat

3. Topik dituliskan dengan jelas

4= 3 indikator muncul

3= 2 indikator muncul

2= 1 indikator muncul

1= tidak ada sub judul

b. Sub anak

judul (X3)

1. Menggambarkan sub judul

2. Uraian singkat

3. Uraian isi padat

4. Isi jelas

4= 4 indikator muncul

3= 3 indikator muncul

2= 2 indikator muncul

1= 1 indikator muncul

c. Uraian sub

anak judul

(X4)

1. Membahas topik secara

mendalam (tidak terlalu panjang

dan bertele-tele)

2. Relevan dengan topik, dan

dibahas secara tuntas

(menggambarkan ide pokok dari

pembahasan materi)

3. Menggunakan gaya penulisan

ringkas (ada kata kunci)

4= 3 indikator muncul

3= 2 indikator muncul

2= 1 indikator tampak

1= tidak ada uraian

sub anak judul

3 Sistematika

penulisan (X5)

1. Pemberian penomoran yang ajeg

pada sub judul, sub anak judul, dan

butir-butir materi

2. Ada perbedaan antara tanda sub

judul, sub anak judul, dan butir-

butir uraian

4= 2 indikator muncul

3= 1 indikator muncul

2= hanya sub judul/sub

anak judul/butir-butir

uraian yang ajeg

1= tidak mengikuti

sistematika penulisan

4 Penggunaan

bahasa dalam

resume (X6)

1. Bahasa mudah dipahami

2. Menggunakan bahasa sesuai

dengan EYD

3. Tidak menggunakan kata-kata

tanpa makna (ex: dll, dsb, yang

besar-besarnya)

4. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau

salah ketik

4= 4 indikator

muncul

3= 3 indikator

muncul

2= 2 indikator

muncul

1= 1 indikator

muncul

NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100

NILAI = ...........................................................

Milik:.........................................................

Penilai:...........................................................

Page 3: Model pembelajaran langsung

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Joyce dalam Trianto (2007), menyatakan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

perencanaan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam turitorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,

film, komputer dan kurikulum. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke

dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Model pengajaran langsung adalah salah satu pengajaran yang dirancang

khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat

diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah

(Trianto, 2007).

Tidak ada model dan strategi pembelajaran yang paling baik dan paling

jelek, masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan. Penerapannya

tergantung pada konteks situasi, kondisi atau kebutuhan siswa. Demikian juga

dengan model pembelajaran langsung. Dalam pembelajaran langsung dibutuhkan

keaktifan, kelihaian, keterampilan dan kreatifitas guru tanpa menghilangkan peran

siswa sebagai subyek didik. Memang dalam model ini peran guru lebih menonjol

daripada peran siswa.

Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratuf yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang Ilmu Pengetahuan

Alam merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana (informasi faktual).

Sedangkan, bagaimana cara mengoperasikan alat-alat ukur dalam Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan prosedural (Depdiknas,

2005).

Pengajaran langsung, menurut Kardi dalam Trianto (2000) dapat

berbentuk ceramah, demostrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok.

Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran

yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu

Page 4: Model pembelajaran langsung

yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin,

sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.

Model pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran yang lebih

berpusat pada guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi

informasi utama. Meskipun dalam pembelajaran langsung digunakan metode

selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media,

penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran)

bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan, dan cenderung

menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi

atau pengalaman pribadi.

Menurut Kardi dalam Trianto (2007), meskipun tujuan pembelajaran dapat

direncanakan bersama oleh guru dan siswa. Sistem pengolahan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru harus menjamin keterlibatan siswa, terutama melalui

memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana. Ini

tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini

berarti bahwa lingkungan berotreintasi pada tugas dan memberi harapan tinggi

agar siswa mencapai hasil belajar yang efektif.

Menurut Trianto (2007), pada pengajaran langsung terdapat lima fase yang

sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan

latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima

penjelasan guru. Sintaks pengajaran langsung disajikan dalam 5 tahap, seperti

ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel. Sintaks Pembelajaran Langsung (Trianto, 2007)

FASE-FASE PERAN GURU

Fase 1

Menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan

siswa

Guru menjelaskan TPK, informasi latar balakang

pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan

siswa untuk belajar

Fase 2

Mendemonstrasikan

pengetahuan dan

keterampilan

Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan

benar, atau menyajikan informasi tahap demi

tahap.

Page 5: Model pembelajaran langsung

Fase 3

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberi bimbingan

pelatihan awal

Fase 4

Mengecek pemahaman

dan memberikan umpan

balik

Mencek apakah siswa telah berhasil malakukan

tugas dengan baik, memberi umpan balik.

Fase 5

Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan

dan penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan

pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada

penerapan kepada situasi lebih kompleks dan

kehidupan sehari-hari

Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada

penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan

pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan

ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu;

(3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah

terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai

informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang

sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya.

Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu

pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan

deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model

ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan

pembelajaran dan semua siswa.

Tahapan Model Pembelajaran

Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil

(1996), sebagai berikut:

Page 6: Model pembelajaran langsung

o Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat

menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi

terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat

berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang

relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan

atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan penjelasan/arahan

mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan

materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan

selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran.

o Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik

berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat

berupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi

dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;(2) pemberian contoh-

contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara

demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4)

menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.

o Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan

latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan

umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap

respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.

o Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik

juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk

melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan

memberikan bimbingan jika diperlukan.

o Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara

mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap

pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.

Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks

pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.

Page 7: Model pembelajaran langsung

o Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran

kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus

dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.

o Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru

mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan

yang telah dikuasai siswa.

o Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan

materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,

mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

o Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan

mengoreksi kesalahan konsep.

o Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya

atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.

o Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan

reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik

terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika

diperlukan.

o Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan

tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya

terhadap materi yang telah mereka pelajari.

Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok

untuk diterapkan dalam pembelajaran:

o Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan

memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep

kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.

o Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang

memiliki struktur yang jelas dan pasti.

Page 8: Model pembelajaran langsung

o Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-

keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang

berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).

o Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan

intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung

oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung

pada jawaban yang logis)

o Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk

dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan

penerapan.

o Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.

o Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu

sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.

o Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk

memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau

independen.

o Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi

dengan penjelasan yang sangat terstruktur.

o Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat

pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan

pendekatan yang berpusat pada siswa.

Kelebihan model pembelajaran langsung:

o Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan

urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat

mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

o Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

o Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-

kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat

diungkapkan.

o Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan

pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.

Page 9: Model pembelajaran langsung

o Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan

keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi

rendah.

o Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam

waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh

siswa.

o Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai

mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang

ketertarikan dan dan antusiasme siswa.

o Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan

informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak

memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.

o Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk

menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi

siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki

pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan

dipermalukan.

o Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model

pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan

bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi

dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.

o Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner

dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif

alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang

inheren dalam pemikiran sehari-hari.

o Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar

(misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat

membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

o Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak

tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan

dan hasil-hasil penelitian terkini.

Page 10: Model pembelajaran langsung

o Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi

siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di

antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang

mereka lihat).

o Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil

dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini

penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau

keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.

o Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi

apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.

o Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru

sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung:

o Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk

mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,

dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-

hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.

o Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan

dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan

pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

o Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif,

sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan

interpersonal mereka.

o Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi

pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,

berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi

bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.

o Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru

yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model

pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan

penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.

Page 11: Model pembelajaran langsung

o Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi

guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang

buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru

untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.

o Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model

pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan

yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

o Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai

bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami

atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk

mendebat cara pandang ini.

o Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa

akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat

sedikit isi materi yang disampaikan.

o Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat

siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu

mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai

pembelajaran mereka sendiri.

o Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu

arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman

siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.

o Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.

Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat

melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

KRITERIA PENILAIAN RESUME

MATA KULIAH PBM BIOLOGI II

No Elemen yang

Dinilai

Indikator Penyekoran

1 Identitas (X1) 7. Judul resume 4=6 indikator muncul

Page 12: Model pembelajaran langsung

8. Nama

9. NIM

10. Keperluan penulisan

11. Tempat

12. Waktu

3= 4 indikator muncul

2= 2 indikator muncul

1= 1 indikator muncul

2 Isi resume

d. Sub judul (X2) 4. Menggambarkan judul resume

secara keseluruhan

5. Dituliskan per butir atau singkat

6. Topik dituliskan dengan jelas

4= 3 indikator muncul

3= 2 indikator muncul

2= 1 indikator muncul

1= tidak ada sub judul

e. Sub anak judul

(X3)

5. Menggambarkan sub judul

6. Uraian singkat

7. Uraian isi padat

8. Isi jelas

4= 4 indikator muncul

3= 3 indikator muncul

2= 2 indikator muncul

1= 1 indikator muncul

f. Uraian sub

anak judul

(X4)

4. Membahas topik secara mendalam

(tidak terlalu panjang dan bertele-

tele)

5. Relevan dengan topik, dan dibahas

secara tuntas (menggambarkan ide

pokok dari pembahasan materi)

6. Menggunakan gaya penulisan

ringkas (ada kata kunci)

4= 3 indikator muncul

3= 2 indikator muncul

2= 1 indikator tampak

1= tidak ada uraian sub

anak judul

3 Sistematika

penulisan (X5)

3. Pemberian penomoran yang ajeg

pada sub judul, sub anak judul, dan

butir-butir materi

4. Ada perbedaan antara tanda sub

judul, sub anak judul, dan butir-butir

uraian

4= 2 indikator muncul

3= 1 indikator muncul

2= hanya sub judul/sub

anak judul/butir-butir

uraian yang ajeg

1= tidak mengikuti

sistematika penulisan

4 Penggunaan

bahasa dalam

5. Bahasa mudah dipahami

6. Menggunakan bahasa sesuai dengan

4= 4 indikator muncul

3= 3 indikator muncul

Page 13: Model pembelajaran langsung

resume (X6) EYD

7. Tidak menggunakan kata-kata tanpa

makna (ex: dll, dsb, yang besar-

besarnya)

8. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau

salah ketik

2= 2 indikator muncul

1= 1 indikator muncul

NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100

NILAI = ...........................................................

Milik:.........................................................

Penilai:...........................................................