model busana pengajian bagi ibu-ibu di komplek …

13
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70 58 MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK MUTIARA CEMERLANG KAJHU ACEH BESAR Resminten, Mukhirah, FikriahNoer. Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh, Indonesia Email: [email protected] Busana pengajian identik dengan busana yang muslimah, pada saat ini busana muslimah tidak hanya di pakai untuk keperluan mengaji atau acara-acara keagamaan saja, busana muslimah dapat digunakan pada berbagai kesempatan. Dalam pengamatan awal bedasarkan lokasi yang di pilih penelitian Berjudul “Model Busana Pengajian Bagi Ibu-Ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar”, dilaksanakan dengan tujuan mengetahui penggunaan busana untuk kesempatan pengajian dikalangan ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar, mengetahui model, bahan, warna dan corak yang digunakan serta mengetahuai faktor- faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar dalam memilih busana untuk kesempatan pengajian. Metode yang di gunakan yaitu metode desriptif kuantitatif dengan sample sebanyak 40 dengan tektik total sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, pengolahan data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemilihan model busana pengajian pada umumnya (100%) responden memilih gamis sebagai busana yang digunakan karena model tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Selanjutnya dalam penggunaan pelengkap busana pada umumnya (92,5%) memilih syar’i sebagai kerudung dan pada umumnya (82,5%) memilih tas jinjing sebagai pelengkap busana pengajian. Selain itu dalam pemilihan bahan, warna, dan corak busana pada umumnya (90%) responden memilih bahan katun sebagai bahan yang digunakan saat pengajian dikarnakan bahan tersebut nyaman digunakan, dalam pemilihan warna pada umumnya (90%) responden memlih warna yang lembut dan polos sebagai motif busana pengajian, responden kurang dari setengah memilih model kembang A tanpa potongan sebagai desain busana pengajian. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar dalam memilih busana untuk kesempatan pengajian setengah (50%) diri sendiri, internet, dan trend sebagai sumber pengetahuan dalam memilih model busana dan kadang-kadang orang sekitar juga menanyakan dan mempertanyakan gaya busana hanya sedikit pengaruh positif yang didapatkan. Disimpulkan bahwa pada umumnya ibu-ibu dalam pemilihan busana pengajian sudah baik dan sesuai dengan syariat Islam yang berlaku di dunia khususnya di Aceh. Kata Kunci: Model, BusanaPengajian. ABSTRACT Clothing is identical to the clothing moslem, at this time moslem clothing is not only in use for the purposes of recitationor religious event only, moslem clothes can be used on various occasions. In the initial observation based on the location of the selected study titled “Religious Fashion Model For Mothers In Complex Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar”. carried o ut with the aim of knowing the use of clothing for the opportunity relegious among mothers in the Complex Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar, know the model, materials, colors and patterns used and knowing factors that affect mothers in the Complex Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar in choosing clothing for the opportunity relegious. The method used is descriptive quantitative method with 40 samples with total sampling technique. Data collection using questionnaires, data processing using the percentage formula. The results showed that in the selection of fashion model religious in general (100%) of respondents chose gamis as a fashion

Upload: others

Post on 24-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

58

MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK MUTIARA

CEMERLANG KAJHU ACEH BESAR

Resminten, Mukhirah, FikriahNoer.

Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Darussalam, Banda Aceh, Indonesia

Email: [email protected]

Busana pengajian identik dengan busana yang muslimah, pada saat ini busana muslimah tidak

hanya di pakai untuk keperluan mengaji atau acara-acara keagamaan saja, busana muslimah

dapat digunakan pada berbagai kesempatan. Dalam pengamatan awal bedasarkan lokasi yang

di pilih penelitian Berjudul “Model Busana Pengajian Bagi Ibu-Ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang kajhu Aceh Besar”, dilaksanakan dengan tujuan mengetahui penggunaan busana

untuk kesempatan pengajian dikalangan ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang kajhu Aceh

Besar, mengetahui model, bahan, warna dan corak yang digunakan serta mengetahuai faktor-

faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar dalam

memilih busana untuk kesempatan pengajian. Metode yang di gunakan yaitu metode desriptif

kuantitatif dengan sample sebanyak 40 dengan tektik total sampling. Pengumpulan data

menggunakan angket, pengolahan data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dalam pemilihan model busana pengajian pada umumnya (100%)

responden memilih gamis sebagai busana yang digunakan karena model tersebut sudah sesuai

dengan syariat Islam. Selanjutnya dalam penggunaan pelengkap busana pada umumnya

(92,5%) memilih syar’i sebagai kerudung dan pada umumnya (82,5%) memilih tas jinjing

sebagai pelengkap busana pengajian. Selain itu dalam pemilihan bahan, warna, dan corak

busana pada umumnya (90%) responden memilih bahan katun sebagai bahan yang digunakan

saat pengajian dikarnakan bahan tersebut nyaman digunakan, dalam pemilihan warna pada

umumnya (90%) responden memlih warna yang lembut dan polos sebagai motif busana

pengajian, responden kurang dari setengah memilih model kembang A tanpa potongan sebagai

desain busana pengajian. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang kajhu Aceh Besar dalam memilih busana untuk kesempatan pengajian setengah

(50%) diri sendiri, internet, dan trend sebagai sumber pengetahuan dalam memilih model

busana dan kadang-kadang orang sekitar juga menanyakan dan mempertanyakan gaya busana

hanya sedikit pengaruh positif yang didapatkan. Disimpulkan bahwa pada umumnya ibu-ibu

dalam pemilihan busana pengajian sudah baik dan sesuai dengan syariat Islam yang berlaku di

dunia khususnya di Aceh.

Kata Kunci: Model, BusanaPengajian.

ABSTRACT

Clothing is identical to the clothing moslem, at this time moslem clothing is not only in use for

the purposes of recitationor religious event only, moslem clothes can be used on various

occasions. In the initial observation based on the location of the selected study titled “Religious

Fashion Model For Mothers In Complex Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar”. carried out

with the aim of knowing the use of clothing for the opportunity relegious among mothers in the

Complex Mutiara Cemerlang kajhu Aceh Besar, know the model, materials, colors and patterns

used and knowing factors that affect mothers in the Complex Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh

Besar in choosing clothing for the opportunity relegious. The method used is descriptive

quantitative method with 40 samples with total sampling technique. Data collection using

questionnaires, data processing using the percentage formula. The results showed that in the

selection of fashion model religious in general (100%) of respondents chose gamis as a fashion

Page 2: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

59

that is used because the model is in accordance with Islamic Shari'a. Furthermore, in the use of

complementary clothing in general (92.5%) chose syar'i as a veil and in general (82.5%) choose

a carrying case as a complementary fashion religious. Also in the selection of materials, colors,

and fashion patterns in general (90%) of respondents chose cotton as a material used during

religious because materials are comfortable to use, in the choice of color in general (90%) of

respondents choose soft and plain color as the pattern of clothing religious, respondents less

than half chose the model A flower without cuts as a fashion design religious. Factors affecting

mothers in the Complex Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar in choosing clothing for the

occasion of studying half (50%) self, internet, and trend as a source of knowledge in choosing

a fashion model and sometimes people around also ask and question fashion style has little

positive effect. It was concluded that in general, the mothers in the selection of religious

clothing have been good and in accordance with the Islamic Shariah prevailing in the world,

especially in Aceh.

Keywords : Model, Religious clothing

PENDAHULUAN

Aceh adalah sebuah provinsi di

Indonesia yang terletak di ujung pulau

sumatera dan merupakan provinsi paling

barat di Indonesia dan ibu kotanya adalah

Banda Aceh. Aceh dianggap sebagai tempat

dimulainya penyebaran Islam di Indonesia

dan memainkan peran penting dalam

penyebaran Islam di Asia Tenggara. Jika

dibandingkan dengan provinsi lainnya

persentase penduduk muslimnya adalah

yang tertinggi di Indonesia dan mereka

hidup sesuai syariat Islam. Seperti yang di

kemukakan Al yasa (2003):

Setelah syariat Islam diberlakukan di

Aceh pada tanggal 15 Maret 2002

bertepatan dengan 1 Muharram 1423

hijriah, ketentuan berbusana muslim dan

muslimah wajib dilaksanakan oleh setiap

umat islam. Sesuai dengan

Qanun Syariat islam di dalam BAB V

Penyelenggara Syiar Islam Pasal 13:

1. Setiap orang Islam wajib berbusana

islami.

2. Pimpinaninstansi pemerintah, lembaga

pendidikan, badan usaha dan atau

institusi masyarakat wajib

membudayakan busana islami

dilingkungannya. Mau tidak mau

masyarakat harus menerima dan

akhirnya menjadi suatu kebiasaan.’’

Manusia sangat membutuhkan

pakaian (sandang) untuk memenuhi

kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari

disamping kebutuhan akan tempat tinggal

(papan) dan makanan (pangan). Pakaian

dapat memberikan keindahan, proteksi dari

penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya.

Dalam kehidupannya manusia

membutuhkan busana untuk berbagai

kesempatan antara lain: busana rumah,

busana kerja,busana pesta, busana santai

dan busana berkabung yang tidak termasuk

kedalam lima penggolongan busana diatas

adalah busana yang dipakai dalam

kesempatan lainnya misalnya busana

kesekolah, pertemuan rutin suatu kegiatan,

Page 3: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

60

berbelanja kepasar, arisan, pengajian

mendengarkan ceramah agama dan

sebagainya. Maka yang harus diperhatikan

dalam berbusana ialah busana yang

sederhana tidak berlebihan dan praktis,

sehingga tidak mengganggu gerakan tubuh

ataupun pekerjaan.

Bagi seorang wanita pakaian bukan

hanya sekedar pelindung tubuh dan penutup

aurat saja, pakaian merupakan perwujudan

dari karakter diri masing-masing si

pemakainya. Bagi seorang wanita tampil

cantik adalah suatu kewajiban dan mereka

akan berusaha untuk tampil dengan busana

yang paling cocok dengan diri mereka

dimanapun mereka berada. Salah satunya

seperti busana pengajian yang di gunakan

pada saat pengajian yang harus diperhatikan

dari desain, bahan, model, motif/corak dan

juga warna. Busana pengajian identik

dengan busana yang muslimah, pada saat

ini busana muslimah tidak hanya di pakai

untuk keperluan mengaji atau acara-acara

keagamaan saja. Secara bahasa menurut

W.J.S Poerwadarminta: Busana ialah

pakaian yang indah-indah, perhiasan.

Sementara makna Muslimah menurutnIbn

Manzhur: adalah perempuan yang

menyelamatkan dirinya atau orang lain dari

bahaya. Maka busana muslimah dapat

diartikan sebagai pakaian untuk perempuan

Islam yang berfungsi menutupi aurat

sebagaimana yang di tetapkan oleh ajaran

Islam. Busana muslimah bisa di pakai untuk

berbagai macam kesempatan namun

pemakaian busana untuk pengajian perlu

banyak hal yang harus diperhatikan,

sehingga tidak salah dalam penempatan

busana.

Menurut pengamatan awal penulis,

dewasa ini ibu-ibu pengajian dalam

berbusana justru lebih sering

mengutamakan trend dan model, sehingga

pemakaiannya justru salah dan terkesan

berlebih-lebihan, termasuk dalam

penggunaan assesoris maupun mellineris.

Sebagai contoh dari segi pemilihan

bahan, para ibu-ibu pengajian memilih

bahan yang tidak menyerap air dengan baik

dan menggunakan bahan seperti renda,

dapat kita ketahui bahwa bahan renda

tersebut digunakan untuk penbuatan busana

kesempatan pesta jika digunakan untuk

kesempatan mengaji maka sangatlah

bertentangan.

Dari pengamatan awal peneliti pada

Januari 2016 di Komplek Mutiara

Cemerlang Kajhu Aceh Besar adanya ibu-

ibu pengajian yang menggunakan model

busana yang tidak sesuai dengan

kesempatan mengaji, busana yang

digunakan kelihatan mewah dengan bahan

yang mengkilap dan ada pula yang

menggunakan hiasan payet pada bagian

kerudung atau busana sehingga tidak cocok

di gunakan pada saat pengajian selain itu

Page 4: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

61

terdapat pula ibu-ibu yang menggunakan

celana ketat saat pengajian itu berlangsung

sehingga membentuk betis bahkan

membentuk lekuk tubuhnya, penggunaan

kerudung yang pendek tentunya akan

terlihat bagian dada sehingga busana

tersebut tidak memenuhi syarat dan kriteria

busana yang muslimah. Pada pemilihan

warna dan motif, banyak ibu-ibu pengajian

menggunakan warna yang terang/mencolok

seperti warna cerah, warna kontras, dan

warna-warna yang tidak sesuai dan

pemilihan corak/motif yang di gunakan

tidak sesuai dengan bentuk tubuh.

Cara berbusana mencerminkan

kepribadian seseorang, meskipun

berbusana itu sama pentingnya bagi pria

dan wanita, akan tetapi biasanya

diutamakan busana wanita baik dari segi

artistik maupun segi komersial. Karena

berbusana tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan masyarakat,tata krama

berpakaian menjadi sesuatu yang patut

diketahui sehingga tidak menyalahkan

aturan syariat Islam yang berlaku di Aceh.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan

tersendiri bagi kaum wanita, faktor-faktor

yang memepengaruhi gaya berbusana

terutama di tengah-tengah kepungan

budaya modern yang sangat

mengesampingkanmasalah syariat agama.

Banyak yang beranggapan bahwa

urusan busana atau berpakaian adalah

urusan “privacy” setiap orang, merupakan

bagian dari hak asasi manusia yang tidak

boleh orang lain atau kelompok lain ikut

mengatur urusan tersebut. Namun

demikian, apapun alasan yang

dikemukakan oleh orang-orang tentang

ajaran Islam bagi kitabahwa gaya modern

masa kini tidaklah harus membuka aurat.

Berbusana yang baik akan menjauhkan kita

dari kejahatan dan fitnah dari sekitar

lingkungan tempat tinggal kita, dengan

demikian maka bagi orang-orang yang

beriman busana adalah sesuatu yang sangat

penting untuk diperhatikan terutama bagi

kalangan wanita. Berdasarkan latar

belakang yang di uraikan diatas penulis

tertarik mengadakan penelitian dengan

judul Model Busana Pengajian Bagi Ibu-Ibu

di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu

Aceh Besar, dengan tujuan

1. Mengetahui penggunaan busana

untuk kesempatan pengajian di

kalangan ibu-ibu di komplek

mutiara cemerlang Kajhu Aceh

Besar.

2. Untuk mengetahui model, bahan,

warna dan corak yang di gunakan

untuk busana pengajian ibu-ibu di

Komplek Mutiara Cemerlang kajhu

Aceh Besar.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi ibu-ibu di

komplek mutiara cemerlang dalam

Page 5: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

62

memilih busanan untuk kesempatan

pengajian.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan jenis deskriptif. Metode penelitian

deskriptif yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisa

fenomena-fenomena, peristiwa, aktifitas

sosial secara alamiah, misalnya kondisi atau

hubungan yang ada, proses yang sedang

berlangsung, akibat/efek yang

terjadi/tentang kecenderungan yang sedang

berlangsung.

Penelitian Kuantitatif yaitu suatu

proses penelitian untuk menemukan dan

menggunakan data berupa angka sebagai

alat untuk menemukan keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui.

Arikunto (2006:12): penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang banyak dituntut

menggunakan angka, memulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk mengetahui Model Busana Pengajian

bagi Ibu-ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang Kajhu Aceh Besar.

POPULASI DAN SAMPEL

PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2013:215):

Populasi di artikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang di terapkan oleh peneliti untuk

di pelajari dan di tarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah ibu ibu pengajian di

komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh

Besar yang berjumlahkan 40 orang.

Menurut Sugiyono (2013:215)

sampel adalah: sebagian dari populasi itu.

Sampel merupakan populasi yang dijadikan

sebagai objek penelitian. Adapun yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

keseluruhan populasi yaitu ibu-ibu yang

melaksanakan pengajian yang

berjumlahkan 40 orang dan yang aktif

didalam kegiatan pengajian. Menurut

Arikunto (2010:92), apabila jumlah subjek

yang kurang dari 100 orang lebih baik

diambil semua, hal ini juga akan membantu

menguatkan peneliti dalam menemukan

kebenaran data. Jika jumlah subjeknya

besar dapat diambil antara 10%-15% atau

lebih.

Penelitian ini menggunakan seluruh

populasi sebagai sampel (total sampling).

Sebagaimana yang dikemukakan oleh

sugiyono (2014:85) samplingadalah teknik

pengumpulan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

Dengan demikian yang dipilih menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu

yang mengikuti pengajian di Komplek

Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh Besar.

Page 6: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

63

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data yang

berkaiatan dengan penelitian ini, ada

beberapa teknik/cara metode yang

dilakukan oleh penulis sesuai dengan jenis

penelitian kuantitatif. Selanjutnya dalam

pengumpulan data ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data

Observasi (Pengamatan)Sebagai metode

ilmiah observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan. Observasi dilakukan untuk

mengamati secara langsung model,warna,

bahandan corak busana pengajian bagi ibu-

ibu di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu

Aceh Besar. Menurut Sugiyono (2013:145):

Observasi adalah suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis,

dua di antara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.

Selanjutnya menggunakan Angket

(Quesioner). Angket (Quesioner), yaitu

pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis

dengan jawaban pilihan ganda, responden

tinggal memilih jawaban yang paling benar

menurut apa yang diketahui dan

dialaminya.

Angket yang digunakan peneliti

ialah kuesioner (angket) tertutup yang

alternatif jawabannya telah disediakan oleh

peneliti sesuai dengan pertanyaan.

Kuesioner (angket) yang disebarkan kepada

responden secara langsung dengan cara

mendatangi langsung, dengan adanya

kontak langsung antara peneliti dengan

responden akan menciptakan kondisi yang

sangat baik sehingga responden akan

memberikan data yang objektif dan cepat.

ANALISIS DATA

Menurut Bungin (2011:181):

pengolahan data statistik pada dasarnya

adalah proses pemberian kode (identitas)

terhadap data penelitian melalui angka-

angka. Pengolahan data yang dilakukan

dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis kuatitatif (statistik sederhana)

yaitu:

1. Menghitung jumlah frekuensi (F) dari

setiap jawaban yang disediakan pada

angket.

2. Menghitung presentase (%) dari setiap

alternatif jawaban dengan rumus

sebagai berikut:

P= 𝑓𝑥

𝑁× 100%

Ket:

P = Presentase

Fx = Frekwensi Individu

N = Responden

100% = Bilangan tetap

Menurut Hadi (2001:25): hasil

perhitungan presentase inilah akan

dijadikan kesimpulan dengan bepedoman

pada penafsiran sebagai berikut:

80%-100% = Pada umumnya

60%-79% = Sebagian besar

51%-59% = Lebih dari setengah

Page 7: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

64

50% = Setengah

40%-49% = Kurang dari setengah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data pada

penelitian ini dapat diketahui mengenai

model busana pengajian bagi ibu ibu di

Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh

Besar. Penggunaan busana yang baik dan

semestinya dapat digunakan haruslah sesuai

dengan kesempatan, maka dalam

pembahasan ini akan dibahas hal-hal yang

berkaitan dengan tujuan penelitian dan hasil

penelitian yang telah penulis lakukan dan

akan dijelaskan dalam beberapa masalah

antara lain: Mengetahui penggunaan

busana untuk kesempatan pengajian

dikalangan ibu-ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang Kajhu Aceh Besar.

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, dengan perkembangan jaman

pada saat ini banyak sekali model-model

busana yang di ciptakan sehingga kita

bingung untuk menentukan model yang

bagaimana yang akan kita gunakan saat

pengajian itu diadakan.Hasil penelitian

menggambarkan pada umumnya (100%)

responden yang menggunakan model

busana gamis pada kesempatan pengajian

di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu

Aceh Besar saat pengajian berlangsung,

hampir tidak ada satu respondenpun yang

menggunakan model busana lain untuk

digunakan saat kesempatan pengajian.

Model busana atau fashion adalah

kombinasi atau perpaduan dari gaya atau

style dengan desain, sedangkan mode

adalah sarana yang ideal karena mode

tersebut memungkinkan seseorang

menampilkan dirinya di kelompok sosial

tertentu.

Model akan dapat dikatakan mode

apabila suatu model tersebut sedang

mengalami perhatian masyarakat sebagai

suatu yang sedang disenanginya dan

digandrungi. Syarat utama dari busana ini

ialah sederhana, tidak berlebihan, praktis,

dan nyaman, sehingga tidak mengganggu

gerakan tubuh ataupun kegiatan yang

lainnya.Menurut M.Nashiruddinal

(20017:2) kriteria busana muslimah ialah:

Menutupi Seluruh badan selain bagian yang

dikecualikan, tidak berbentuk perhiasan,

harus tebal dan tidak transparan, tidak ketat,

tidak boleh diberi wewangian atau parfum,

tidak menyerupai pakain laki-laki, tidak

mnyerupai pakaian wanita kafir, tidak

berbentuk pakaian untuk mencari ketenaran

atau popularitas (syuhrah).

Penjelasan diatas dapat disimpulkan

bahwa pada hakikatnya mengenakan

pakaian adalah untuk menghilangkan

fitnah, dimana hal tersebut tidak akan dapat

terwujud kecuali pakaian yang kita kenakan

haruslah bersifat longgar dan tidak sempit.

Telah kita lihat pada perubahan zaman pada

kalangan wanita pada saat ini, meskipun

Page 8: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

65

mereka berpakaian dengan pakaian yang

dapat menutupi warna kulitnya, namun

tetap saja mengenakan pakaian yang dapat

menggambarkan bentuk tubuhnya, keadaan

inilah yang dapat mendatangkan fitnah

besar dikalangan umat manusia. Oleh

karena itu gunakanlah busana yang

berbahan tebal dan tidak tipis sehingga

tidak menggambar lekuk tubuh.

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada umumnya (90%)

responden memilih bahan tebal dan

menutup aurat sebagai model busana

pengajian yang sesuai dengan syariat Islam

yang dapat menutup seluruh anggota

badannya dengan sempurna dan pada

umumnya (82,5%) responden juga sudah

menggunakan bahan tersebut untuk

digunakan dalam busana pengajian.

Sementara untuk pelengkap busana

pengajian pada umumnya (92,5%)

responden menggunakan kerudung syar’i

dan pada umumnya (82,5%) responden

menggunakan tas jinjing sebagai pelengkap

busana pengajian.

Untuk mengetahui bahan, warna, dan

corak yang di gunakan untuk busana

pengajian ibu-ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang Kajhu Aceh Besar.

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa, pada umumnya

(95%) responden mengguanakan bahan

katun sebagai bahan yang sesuai untuk

busana pengajian, dan pada umumnya

(92,5%) responden berpendapat bahwa

bahan katun tersebut nyaman untuk

digunakan pada saat pengajian. Hasil

penelitian tersebut selaras dengan pendapat

Poespo (2005:56) bahwa:

Kain katun adalah bahan yang paling

ekonomis dari segala bahan alami, sehingga

kebanyakan tipe kain katun pada

kenyataannya 100% memiliki serat katun

salah satunya yaitu dari serat kapas. Kain

katun mempunyai karakteristik sebagai

bahan yang selalu berubah-ubah atau tidak

tetap, sehingga sifat dan penampilannya

pun susah diketahui, tetapi kain katun

tenunan mempunyai sifat sebagai bahan

yang kaku, bertekstur kusam dan kuat.

Dari penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa kain katun adalah

bahan yang tebuat dari serat kapas sehingga

dapat menyerap cairan dengan cepat dan

sangat baik untuk digunakan untuk bahan

busana pengajian. Kain katun juga dapat

memberi rasa sejuk bagi sipemakai dan

dapat menjadi penghantar panas yang baik.

Ada berbagai jenis katun yang

diproduksi dan beredar dipasaran,

kebanyakan jenis katun memiliki karakter

yang berbeda. Katun biasa mempunyai

beberapa ciri diantaranya motifnya

bermacam-macam baik itu polos, garis-

garis, kotak, polkadot, atau bunga-

bunga.Kain katun jepang sekilas sama

Page 9: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

66

seperti kain katun biasa, akan tetapi jika

diperhatikan ada beberapa ciri khusus, yaitu

mempunyai daya serap keringat yang baik.

Katun silk/india/zada yaitu: bahan yang

tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini

adalah permukaan kain lebih mengkilap,

daya serap keringat paling rendah. Selain

itu ada juga katun minyak sama seperti

katun lainnya, tetapi permukaanya terkesan

sedikit berminyak kilapnya berbeda dengan

katun silk. Ciri kain katun minyak ini ialah

mempunyai sedikit serap keringat;

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa, pada umumnya

(90%) responden berpendapat warna yang

sesuai digunakan untuk kesempatan

pengajian adalah warna yang lembut, warna

lembut ialah warna yang memiliki nilai

kesederhanaan.

Memilih warna yang cocok untuk

busana sendiri haruslah sangat berhati-hati

dikarnakan warna yang cocok untuk orang

lain belum tentu cocok untuk diri sendiri,

mengenai dikeseharian responden dalam

memadu padankan busana yang digunakan

lebih dari setengah (55%) responden

memilih tidak tentu untuk memadu

padankan busana yang akan digunakan,

sementara lebih dari setengah (57,5%)

responden menggunakan motif polos untuk

digunakan pada saat pengajian, motif polos

bersifat netral sehingga dapat di gunakan

dalam kesempatan apapun namun lebih

cocok digunakan pada saat pengajian

sehingga tidak menjadi pusat perhatian

anggota pengajian yang lain.

Suhersono(2004) berpendapat bahwa:

Motif adalah desain yang dibuat dari

bagian-bagian bentuk, berbagai macam

garis atau elemen-elemen, yang terkadang

begitu kuat dipengaruhi oleh bentuk-bentuk

alam,benda,dengan gaya dan ciri khas

tetsendiri.

Dari pendapat tersebut dapat kita

simpulkan bahwa dengan adanya motif

maka suatu busana yang akan diciptakan

dapat menghasilkan karya yang indah

namun pada pemilihan motif haruslah

disesuaikan dengan kesempatan dan model

busana yang akan di gunakan. Karena

bagaimanapun mode akan berubah dari

masa kemasa dan apabila mode baru

muncul, maka mode yang sebelumnya

dianggap ketinggalan dan lambat laun akan

di tinggalkan, mode dapat berulang kembali

setelah beberapa tahun. Mode baru bertitik

tolak pada mode sebelumnya dan tampil

kembali dengan variasi baru.

Dari penjelasan diatas dapat kita

simpulkan bahwa beriringnya waktu dan

kemajuan zaman model itu akan berubah-

ubah dan pada saatnya model tersebut akan

beralih ke model yang lain, karena model

itu bahagian dari mode. Sedangkan kurang

dari setengah (47,5%) responden memilih

model kembang A tanpa potongan untuk

Page 10: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

67

desain busana yang digunakan pada saat

pengajian. Model kembang A tanpa

potongan ini ialah pakaian terusan dari

bagian atas tubuh sampai mata kaki yang

berbentuk lurus, panjang dan longgar untuk

menutupi badan. Untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi ibu-ibu di

Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu Aceh

Besar dalam memilih busana untuk

kesempatan pengajian. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa setengah

(50%) responden mendapatkan

pengetahuan dalam memilih model busana

dari diri sendiri, internet dan juga trend.

Hasil penelitian tersebut selaras dengan

pendapat Sudarma (2011:2) internet adalah:

Suatu cara menjelajah dan memahami lebih

jauh lagi cara penggunaan media

elektronik. Jaringan komputer terbesar yang

ada didunia pada saat ini, internet adalah

istilah yang diberikan untuk memberi nama

jaringan komputer tersebut.

Seiring perkembangan zaman pada

tehnologi digital saat ini sehingga dapat

dengan mudah bertukar informasi dan

dengan mudah masyarakat untuk

mengakses model-model busana yang

diinginkan, dan responden pun dapat

dengan mudah mendapatkan pengetahuan

dalam penggunaan busanadalam

kesempatan apa saja. Sementara itu

penerapan dalam kehidupan sehari hari

sebagian besar (75%) responden terispirasi

dari diri sendiri dalam penggunaan busana

pengajian tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar (65%)

responden kadang-kadang orang sekitar

atau teman-teman pernah memperhatikan

dan mempertanyakan gaya busana yang

digunakan sehingga kurang dari setengah

(40%) responden hanya sedikit pengaruh

positif yang didapatkan dari orang sekitar

untuk memperhatikan gaya busana yang

digunakan, sementara itu sebagian besar

(62,5%) responden termotivasi dari

dorongan spiritual dalam memilih busana

pengajian tersebut.

Dari hasil penelitian di atas selaras

dengan pendapat Supriyono (2006): Cara

menumbuhkan motivasi spiritual dalam

pandangan islam ialah: bertanya dan belajar

kepada ahlinya serta berharap dan

ditunjukkan jalan oleh Allah SWT. Dari

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

didalam kehidupan sehari-hari penggunaan

busana tidak terlepas dari ajaran Islam,

apapun yang digunakan harus tetap

berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist

serta harus diingat perintah berbusana

muslimah bukanlah perintah dari

pemerintah daerah melainkan ini adalah

perintah Tuhan Pencipta alam yang

membuat keputusan itu.

Bagi seorang wanita muslimah, setiap

perintah Allah SWT harus diterima dengan

Page 11: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

68

senang hati, karena perintah menggunakan

busana muslimah bagi wanita adalah sarana

untuk melindungi marwah diri demi

memperoleh identitas baik, bukan terbuka,

dan dapat dilihat oleh orang lain apalagi

yang bukan muhrimnya sehingga menjadi

tontonan gratis bagi kaum laki-laki, dalam

berbusana muslimah juga tidak ada harga

tawar menawar baik wanita cantik atau

jelek, kaya atau miskin, semua sama harus

menggunakannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, penggunaan busana untuk

kesempatan pengajian dikalangan ibu-ibu

di Komplek Mutiara Cemerlang Kajhu

Aceh Besar pada umumnya (100%)

responden menggunakan model busana

gamis sebagai busana yang di gunakan pada

saat pengajian, dan pada umumnya (90%)

bahan tebal dan menutup aurat adalah bahan

yang digunakan untuk busana kesempatan

pengajian dan pada umumnnya (82,5%)

responden juga sudah menggunakan bahan

tersebut untuk digunakan dalam busana

pengajian, dan pada umumnya (92,5%)

responden menggunakan syar’i sebagai

pelengkap busana serta pada umumnya

(82,5%) responden menggunakan tas

jinjing sebagai pelengkap yang digunakan

pada saat pengajian.

Untuk pemilihan bahan, warna, dan

corak yang digunakan untuk busana

pengajian ibu-ibu di Komplek Mutiara

Cemerlang Kajhu Aceh Besar pada

umumnya (95%) reponden berpendapat

bahwa bahan katun sebagai bahan dasar

busana pengajian dan pada umumnya

(92,5%) responden berpendapat bahwa

bahan katun tersebut nyaman untuk

digunakan pada saat pengajian, serta pada

umumnya (90%) responden berpendapat

bahwa warna yang sesuai untuk kesempatan

pengajian ialah warna yang lembut dan

lebih dari setengah (55%) responden dalam

memadu padankan busana memilih tidak

tentu, sementara lebih dari setengah

(57,5%) responden mengguanakan motif

polos untuk digunakan pada saat pengajian,

sedangkan kurang dari setengah (47,5%)

responden memilih model kembang A

tanpa potongan sebagai desain busana

untuk kesempatan pengajian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

ibu-ibu di Komplek Mutiara Cemerlang

Kajhu Aceh Besar menunjukkan bahwa

setengah (50%) responden mendapatkan

pengetahuan dalam memilih model busana

dari diri sendiri, internet, dan trend,

sementara dalam penerapan di kehidupan

sehari-hari sebagian besar (75%)

responden terinspirasi dari diri sendiri,

kadang-kadang sebagian besar (65%)

responden orang sekitar atau teman-teman

memperhatikan dan mempertanyakan gaya

busana yang digunakan, sehingga kurang

Page 12: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

69

dari setengah (40%) responden hanya

sedikit pengaruh positif yang didapatkan

dari orang sekitar dan sebagian besar

(62,5%) responden termotivasi dari

dorongan spiritual dalam memilih busana

pengajian tersebut.

SARAN

Busana muslimah adalah busana yang

sesuai dengan ajaran Islam, dan

penggunaannya tersebut mencerminkan

seseorang yang muslimah yang taat atas

ajaran agam dalam tata cara berbusana.

Busana muslimah bukan sekedar simbol,

melainkan dengan mngenakannya berarti

seorang wanita tersebut telah berusaha

melaksanakan segala perintah Allah dan

meninggalkan segala larangan-Nya, maka

dari itu hendaklah wanita tersebut

menggunakan busana yang sesuai syariat

Islam yaitu busana yang menutupi seluruh

auratnya,tidak tipis, tidak ketat, dan tidak

menyerupai busana laki-laki.

Adapun hal yang paling penting

didalam penggunaan busana pengajian

yaitu dalam pemilihan bahan, warna,

motif/corak serta desain, pilihlah bahan

yang tebal, warna yang tidak mencolok

sehingga tidak menarik perhatian orang saat

pengajian itu berlangsung, pemilihan

motif/corak dan desain jangan memilih

motif/corak yang berlebihan sehingga

memberi kesan yang mewah, pilihlah

motif/corak dan desain yang simpel

sehingga memberi kesan sederhana.

Faktor teknologi dan komunikasi

menjadi hal penting dalam kajian yang

dianggap berpengaruh pada pola

perkembangan fashion. Media massa baik

cetak maupun elektronik selalu menyajikan

informasi seputar dunia fashion, melalui

kedua media ini trend fashion seakan

diterapkan kepada masyarakat dan seolah-

olah trend fashion yang harus diikuti.

Terlepas dari itu meskipun banyaknya

informasi yang ditawarkan oleh media

massa, kita harus tetap berprinsip bahwa

busana muslimah ialah busana yang

memenuhi syarat dan kriteria sesuai dengan

syariat Islam meskipun terdapat banyak

perubahan di model dan desainnya.

DAFTAR PUSTAKA

ALYASA. 2003. Sekilas Syariat Islam di

Aceh Dinas Syariat Islam Provinsi

NAD

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu pendekatan

praktek. Jakarta : Rineka Cipta

…… 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Bungin, Burhan. 2011. Metodelogi

Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Hadi, Satresna. 2001. Metode Research

untuk Penulisan paper Skripsi,

Thesis dan Disertasi Jilid Tiga.

Yogyakarta: Andi

Hery. Suhersono. 2004. Desain Bordir

Motif Flora dan Dekoratif.

Gramedia Pustaka Utama

Poespo, Goet. 2005. Pemilihan Bahan

Tekstil. Yogyakarta. Kanisius

Page 13: MODEL BUSANA PENGAJIAN BAGI IBU-IBU DI KOMPLEK …

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

VOLUME 2 NOMOR 4 NOVEMBER 2017 Hal: 58-70

70

Sugiyono, Anas. 2013. Pengantaran

Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

……… 2014. Pengantar Statistik

Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-

Albani.2017. Jurnal. Kriteria

Busana Muslimah. Jakarta Pustaka

hanif