mk merger ocbc nisp

Upload: rikaa-santika-yulianti

Post on 30-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin tajam. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan supaya dapat mempertahankan eksistensinya.Untuk menyikapi fenomena ini, diperlukan suatu strategi yang tepat sehingga perusahaan siap dan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain. Untuk itu setiap perusahaan harus memiliki langkah antisipasi dalam menghadapi segala perkembangan yang akan datang dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan, agar dapat terus beroperasi dan tetap eksis dalam dunia bisnisnya.Strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan aktifitas bisnisnya adalah dengan melakukan ekspansi bisnis, secara internal dan eksternal. Ekspansi secara internal bisa dilakukan dengan menambah kapasitas produksi atau membangun divisi bisnis yang baru. Sedangkan secara eksternal dapat dilakukan dengan cara menggabungkan diri dengan perusahaan lain atau pengambilalihan perusahaan lain.Bentuk dari pengambil alihan perusahaan lain adalah dengan penerapan merger dan akuisisi. Pertumbuhan eksternal melalui penggabungan usaha ini menghasilkan profitabilitas yang lebih besar dan segera, karena arus pendapatan sudah ada dan tidak perlu diciptakan terlebih dahulu. Profitabilitas yang besar dari terciptanya merger dan akuisisi ini selain merupakan alasan terpenting untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan, juga untuk memenuhi keinginan pihak manajemen atau manajer dalam usaha mengangkat status perusahaannya.Merger di Indonesia telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah alternatif strategi yang menarik bagi banyak perusahaan baik domestik maupun asing untuk melakukannyaLaporan keuangan memiliki informasi yang berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa laporan keuangan merupakan sarana utama sumber informasi keuangan bagi pihak luar perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dalam hal ini sangat berperan penting dan bertanggung jawab penuh atas kualitas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Bagi investor atau pemilik saham, laba berarti peningkatan nilai ekonomis yang akan diterima melalui pembagian deviden. Selain itu, laba juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan prospek perusahaan di masa depan.Pada akhir tahun 1990-an, Bank OCBC NISP berhasil melewati krisis keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi rekapitalisasi pemerintah. Bank OCBC NISP pada saat itu menjadi salah satu bank di Indonesia yang melanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini memungkinkan Bank mencatat pertumbuhan yang tinggi.Reputasi Bank OCBC NISP yang baik di industrinya dan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang kemudian menjadi pemegang saham pada tahun 2001 - 2010 dan dari OCBC Bank-Singapura yang kemudian menjadi pemegang saham Bank OCBC NISP dan akhirnya menjadi pemegang saham pengendali melalui serangkaian akuisisi dan penawaran tender sejak tahun 2004. OCBC Bank-Singapura saat ini memiliki saham sebesar85.06% di Bank OCBC NISP.Dengan dukungan dari OCBC Bank-Singapura, Bank OCBC NISP telah menetapkan program yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahan kantor pusat ke OCBC NISP Tower di pusat Jakarta, yang memungkinkan Bank OCBC NISP memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.

BAB IITEORI

2.1 Definisi MergerMerger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).2.2 Definisi AkuisisiAkuisisi adalahpengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. (Abdul Moin, 2004)Salah satu contoh perusahaan yang mengakuisisi yaitu pertamina, berikut contoh analisa kasusnya :Dec 10, 2012 15:20Pertamina Akuisisi 3 Anak Perusahaan Anadarko di IndonesiaPT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Hulu Energi mengakuisisi kesepakatan definitif dengan Anadarko Offshore Holding Company LLC untuk membeli 100% saham Anadarko Ambalat Limited, Anadarko Bukat Limited, dan Anadarko Indonesia Nunukan Company. Ketiga perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari Anadarko Petroleum Corporation (NYSE:APC), yang masing-masing menguasai 33,75% hak partisipasi di Blok Ambalat, 33,75% hak partisipasi Blok Bukat, dan 35% hak partisipasi Blok Nunukan.Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan agresif di sektor hulu, membuka akses bagi Pertamina untuk eksplorasi dengan potensi penemuan signifikan di dekat wilayah operasi Pertamina di Bunyu dan Tarakan.Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi Pertamina untuk meningkatkan kemampuan teknologi operasi deep water dan juga sebagai bentuk kontribusi kepada upaya pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan Negara.Transaksi akan efektif setelah mememenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang tertuang dalam kesepakatan.

2.3 Alasan-Alasan Melakukan MergerAda beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi, yaitu :a. Pertumbuhan atau diversifikasiPerusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.b. SinergiSinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.c. Meningkatkan danaBanyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologiBeberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.e. Pertimbangan pajakPerusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.f. Meningkatkan likuiditas pemilikMerger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.g. Melindungi diri dari pengambilalihanHal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714-716).

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Mergera. Kelebihan MergerPengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)b. Kekurangan MergerDibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)2.5 Tipe-Tipe MergerMerger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:a. Merger HorisontalMerger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak dalam industri yang sama. Sebelum terjadi mergerperusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama lain dalampasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi horisontal adalah untuk mengurangi persaingan atau untukmeningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitasadministrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakinterkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut. Apabilahanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli.b. Merger Vertikal Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atausebaliknya. Merger dan akuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanyaterhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangkastabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkapmulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikal ini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downward integration) danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward integration).

c. Merger KonglomeratMerger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yangmasing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaanberusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan secara terusmenerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuahkonglomerasi. Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yangsangat beragam dalam industri yang berbeda.d. Merger Ekstensi PasarMerger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua ataulebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas areapasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk memperkuatjaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansi dan penetrasipasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki. Merger dan akuisisi ekstensi pasardilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurangmemberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumenluar negeri.e. Merger Ekstensi ProdukMerger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan akan menawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkaukonsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan denganmemanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembanganmasing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas risetsehingga lebih produktif dalam inovasi.

BAB IIIANALISIS KASUSBANK OCBC NISP DAN BANK OCBC INDONESIA

3.1 Sejarah Pendirian Bank OCBC NISPBank OCBC NISP (sebelumnya dikenal dengan nama Bank NISP) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank OCBC NISP kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bank OCBC NISP resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990 dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.Pada akhir tahun 1990-an, Bank OCBC NISP berhasil melewati krisis keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan obligasi rekapitalisasi pemerintah. Bank OCBC NISP pada saat itu menjadi salah satu bank di Indonesia yang melanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Inisiatif ini memungkinkan Bank mencatat pertumbuhan yang tinggi.Reputasi Bank OCBC NISP yang baik di industrinya dan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang kemudian menjadi pemegang saham pada tahun 2001 - 2010 dan dari OCBC Bank-Singapura yang kemudian menjadi pemegang saham Bank OCBC NISP dan akhirnya menjadi pemegang saham pengendali melalui serangkaian akuisisi dan penawaran tender sejak tahun 2004. OCBC Bank-Singapura saat ini memiliki saham sebesar85.06% di Bank OCBC NISP.Dengan dukungan dari OCBC Bank-Singapura, Bank OCBC NISP telah menetapkan program yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahan kantor pusat ke OCBC NISP Tower di pusat Jakarta, yang memungkinkan Bank OCBC NISP memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.Tepatnya 24 September 2010 lalu, secara resmi disampaikan kepada publik tentang rencana PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank OCBC Indonesia untuk melakukan penggabungan usaha atau merger kedua perusahaan tersebut. Bank OCBC NISP merupakan perusahaan publik yang 81,9 persen sahamnya dimiliki OCBC Bank Singapura, sementara itu PT Bank OCBC Indonesia adalah perseroan terbatas yang 99 persen sahamnya dimiliki OCBC Bank Singapura dan 1 persennya oleh Bank OCBC NISP. Setelah proses penggabungan usaha tersebut selesai, rencananya kedua bank akan menggunakan nama dan logo PT Bank OCBC NISP Tbk dan dengan demikian PT Bank OCBC Indonesia dibubarkan tanpa melalui likuidasi terlebih dahulu.Proses penggabungan dinyatakan efektif setelah mendapat persetujuan antara lain dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Bapepam dan LK, Bank Indonesia, dan Menteri Hukum dan HAM di mana diharapkan dapat terlaksana pada tanggal 1 Januari 2011.Penggabungan usaha ini sebagai langkah strategis yang efektif bagi Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia untuk menciptakan sinergi dalam memberikan layanan dan produk yang lebih beragam kepada para nasabah. "Di sisi lain penggunaan satu nama Bank OCBC NISP akan membantu mempermudah para stakeholder, termasuk nasabah dan pihak regulator, untuk mengingatnya dengan lebih baik," katanya. Melalui sinergi penggabungan usaha ini, nasabah Bank OCBC Indonesia akan mendapatkan nilai tambah karena mereka dapat lebih terlayani oleh 400 kantor Bank OCBC NISP yang tersebar di 62 kota besar di Indonesia, selain layanan melalui 37.000 jaringan ATM.PT Bank OCBC Indonesia didirikan tahun 1997 oleh OCBC Bank Singapura dan PT Bank (OCBC) NISP Tbk dengan komposisi saham 85 persen berbanding 5 persen. Dengan berjalannya waktu, kepemilikan saham berubah menjadi masing-masing 99 persen dan 1 persen hingga saat ini. Per 30 Juni 2010 total aset PT Bank OCBC Indonesia adalah Rp 4,5 triliun. Kinerja PT Bank OCBC Indonesia menunjukkan tingkat kualitas dan kesehatan yang baik sebagai sebuah bank sebagaimana tercermin dalam rasio-rasio keuangan sebagai berikut; ROA 2,72 persen, ROE 11,61 persen, CAR 36,09 persen, LDR 103,66 persen dan NPL 2,49 persen.Sementara itu, PT Bank OCBC NISP Tbk didirikan di Bandung pada tahun 1941 dengan nama Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank. Per 30 Juni 2010 memiliki total aset Rp 39,1 triliun. Bank OCBC NISP melayani nasabah melalui 400 jaringan kantor di 62 kota di Indonesia termasuk di Makassar dilengkapi dengan 563 unit ATM dan dapat bertransaksi di lebih dari 37.000 jaringan ATM (termasuk ATM Bersama, BCA, OCBC Bank di Singapura dan BankCard di Malaysia) dan didukung 5.918 karyawan berdedikasi. Dalam menjalankan bisnis yang berfokus pada bidang UKM dan konsumer, Bank OCBC NISP mendapat dukungan dalam berbagai bidang dari OCBC Bank sebagai pemegang saham pengendali dengan jumlah saham sebesar 81,9 persen.

3.2 Manfaat Merger Bank OCBC NISP Dan Bank OCBC Indonesia.Dalam banyak literature manajemen strategi ditemukan bahwa merger dan akuisisi memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat yang mungkin dihasilkan dari proses merger dan akuisisi menurut David (1998) antara lain : 1. Meningkatkan efisiensi melalui sinergi yang tercipta diantara perusahaan yang dimerger atau diakuisisi.2. Memperluas portfolio jasa yang ditawarkan yang akan berakibat pada bertambahnya sumber pendapatan bagi perusahaan.3. Memperkuat daya saing perusahaan, dan lain sebagainya.Sebelumnya Bank OCBC NISP merupakan perusahaan publik yang 81,9% sahamnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapura, sementara itu Bank OCBC Indonesia adalah perseroan terbatas yang 99% sahamnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapura dan 1%-nya dimiliki oleh Bank OCBC NISP. Dengan telah resminya proses penggabungan tersebut maka total saham Bank OCBC Singapura di Bank OCBC NISP menjadi 85,06%.Sejalan dengan efektifnya merger Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Indonesia sejak tanggal 1 Januari 2011 maka dihasilkan perubahan mendasar pada struktur permodalan, komposisi pemegang saham, susunan pengurus, jaringan pelayanan dan jumlah karyawan. Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, Dengan efektifnya merger ini, aset Bank OCBC NISP pasca mergerper 1 Januari 2011 menjadi Rp 50,1 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp 5,8 triliun. Hal ini menjadi awal yang baik bagi upaya kami untuk mewujudkan sinergi guna memberikan manfaat lebih besar bagi seluruh stakeholder kami.

3.3 Laporan Keuangan Bank OCBC NISPPada tanggal 16 September 1994, NISP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukanPenawaran Umum Perdana Saham NISP (IPO)kepada masyarakat sebanyak 12.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Oktober 1994.Sejarah Pencatatan SahamNOJENIS PECATATANSAHAMTANGGAL PENCATATAN

1Saham Perdana @Rp3.100,-12.500.00020-Okt-1994

2Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing)50.000.00020-Okt-1994

3Pemecahan Saham(Stock Split)62.500.00003-Feb-1997

4Saham Bonus (Bonus Shares)50.000.00028-Feb-1997

5Saham Bonus (Bonus Shares)120.750.00004-Des-1998

6Penawaran Terbatas (Right Issue I)253.471.86518-Des-1998

7Penghapusan Sebagian (Partial Delisting)-5.492.50011-Jun-1999

8Pemecahan Saham(Stock Split)543.729.36504-Nop-1999

9Penawaran Terbatas (Right Issue II)117.432.57108-Feb-2001

10Penghapusan Sebagian (Partial Delisting)-1.173.76413-Feb-2001

11Penawaran Terbatas (Right Issue III)802.478.35902-Jul-2002

12Pemecahan Saham(Stock Split)2.006.195.89610-Feb-2003

13Dividen Saham (Stock Dividend)80.247.83607-Okt-2003

14Penawaran Terbatas (Right Issue IV)793.972.08716-Des-2005

15Penawaran Terbatas (Right Issue V)869.816.88601-Jun-2007

16Penggabungan Usaha (Merger)*1.215.073.77603-Jan-2011

17Penawaran Terbatas (Right IssueVI)1.491.901.50919-Jun-2012

* Penggabungan usaha (Merger) Bank OCBC NISP dengan Bank OCBC Indonesia.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BABNK OCBC NISPPER 31 DESEMBER 2012, 2011. 2010 DAN 2009(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan/Tahun2012201120102009

Neraca

KasRp 691,832Rp 712,809Rp 896,588Rp 754,967

Total AsetRp 79,141,737Rp 59,834,397Rp 50,141,559Rp 40,142,262

Total HutangRp 70,190,261Rp 53,244,018Rp 44,310,816Rp 36,409,248

Total EquityRp 8,951,476Rp 6,590,379Rp 5,830,743Rp 5,013,364

Laba Rugi

Total PendapatanRp 4,924,182Rp 4,187,166Rp 3,634,389Rp 3,709,968

Pendapatan Bunga BersihRp 2,566,027Rp 2,255,442Rp 1,993,189Rp 1,896,031

Laba OperasionalRp 1,213,567Rp 992,692Rp 755,381Rp 748,551

Laba Bersih (EAT)Rp 915,456Rp 752,654Rp 418,662Rp 529,204

Arus Kas

Aktivitas OperasionalRp 2,198,334Rp 1,914,545Rp (2,563,912)Rp (240,009)

Aktivitas InvestasiRp (2,582,855)Rp (1,013,590)Rp (1,109,319)Rp 3,634,449

Aktivitas PendanaanRp 1,215,006Rp 291,375Rp 869,391Rp (870,634)

Ratio

Harga SahamRp 4,317Rp 3,822Rp 3,704Rp 2,534

Jumlah Saham Yang Beredar8,548,918,3957,041,942,6655,814,574,3455,814,574,345

Laba Per Saham (EPS)Rp 107.08Rp 106.88Rp 72.00Rp 91.01

Nilai Buku PersahamRp 1,047Rp 936Rp 1,003Rp 974

Universitas Widyatama | Page