missouri mathematics project (mmp) untuk …/penerapan... · teknik analisis data adalah dengan...
TRANSCRIPT
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA
SMK KELAS XI PADA MATERI FUNGSI
(Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Oleh:
MIFTAKHUL JANNAH
K1308097
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA
SMK KELAS XI PADA MATERI FUNGSI
(Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh:
MIFTAKHUL JANNAH
K1308097
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan (QS. Al Insyiroh: 5-6)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka
mengiubah keadaan diri mereka sendiri (QS. Ar Radu: 11)
Believe your dream, keep in own way
(Penulis)
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada :
Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasihat dan
dukungan disaat apapun
Dosen- dosen Pendidikan Matematika, Bapak Triyanto dan Ibu Henny Ekana
yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan
Teman-teman P.Math 08 ( Yunitasari, Atik iwoel, Heri heronx, Baddi,
Isna, Tien, Yayah, Dhek Prima, Agung P.K, Sindha, Thea) dan adik-
adik kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar.
Almamaterku
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
Miftakhul Jannah. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI
MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA SMK KELAS XI PADA
MATERI FUNGSI (Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar
Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi, Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Januari 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif
siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 melalui
penggunaan model pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) pada mata
pelajaran matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas
XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Data penelitian
diperoleh melalui observasi, dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik
analisis deskriptif. Validasi data dari sikap positif siswa dan proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menyimpulkan dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui
penggunaan model pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) pada sub
pokok bahasan fungsi dapat meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa
dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil tes dan observasi.
Data hasil tes pada siklus I, persentase siswa yang tuntas sebesar 90 % dan
pada siklus II persentase siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 2,5 %
menjadi 92,5 %. Sedangkan hasil observasi dua observer, pada siklus I dihasilkan
rata-rata persentase sikap positif siswa mencapai 90,90 % dan pada siklus II tidak
mengalami peningkatan sikap positif siswa.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
Missouri Mahematics Project (MMP) dapat meningkatkan pemahaman dan sikap
positif siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 pada
materi fungsi.
Kata kunci: pemahaman, sikap positif, matematika, missouri mathematics project
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRACT
Miftakhul Jannah. APPLYING MODEL MISSOURI MATHEMATICS
PROJECT (MMP) TO IMPROVE THE STUDENTS COMPREHENSION
AND POSITIVE ATTITUDE AT SMK IN CLASS XI ON FUNCTION
MATERIAL ( Research Conducted at The SMK Negeri 1 Karanganyar in The
Academic Year Of 2012/2013). Thesis, Mathematic Education FKIP of Sebelas
Maret University Surakarta. January 2013.
This study aims to improve the students comprehension and positive attitude
in class XI SMK Negeri 1 Karanganyar at the academic year of 2012/2013 through
the use of model Missouri Mathematics Project (MMP) on mathematic subject.
The research is a Classroom Action Research which was carried out in two
cycles. Each cycle consists of four step: planning, action, observation and reflection.
Subject of the research are students in class XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar at the
academic year of 2012/2013. The research data obtained through test and
observations. The technique of anal data obtained through test and observations. The
technique of analyzing data is a descriptive analysis technique. Data validation from
positif attitude and learning process which is used in this research is triangulation of
source technique.
The result of the research describes that the implementation of the classroom
action research through the use of model Missouri Mathematics Project (MMP) on
the subject of probability can improve the students comprehension and positive
attitude in learning. This is based on the result of test and observation.
From the result of test in first circle, persentage complete of students is 90%
and second circle persentage complete of students increase until 2,5% to 92,5%.
While the result of observation from two observer in first circle and second circle
average persentage the students positif attitude is 90,90%.
Based on the result we can conclude that the use of model Missouri
Mathematics Project (MMP) can improve the student comprehension and positive
attitude on mathematic subject in class XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar at
academic year 2012/2013 on function material.
Key word: comprehension, positive attitude, mathematic, missouri mathematics
project
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama penyusunan skripsi ini penulis senantiasa mendapat bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
2. Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D, Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta yang telah memberikan ijin
penelitian.
3. Triyanto, S.Si., M.Si., Ketua program studi pendidikan matematika sekaligus
Pembimbing I yang telah memberikan ijin penelitian, memberikan banyak
bimbingan, nasihat, ilmu, dan dukungan moril kepada penulis.
4. Henny Ekana Ch, S.Si., M.Pd., Pembimbing II yang telah dengan sabar
memberikan banyak waktu, bimbingan, saran, dukungan dan kemudahan kepada
penulis.
5. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak
memberikan nasihat, ilmu, bimbingan, dan dukungannya.
6. Tenang Pranata, S.Pd, M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Karanganyar yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Paryanta,S.Pd. Guru Matematika kelas XI.11SMK Negeri 1 Karanganyar yang
telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama penulis melaksanakan
penelitian.
8. Seluruh siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar, terimakasih banyak atas
kerjasama selama penelitian.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
9. Yunita, Atik Wulandari, Heri Prasetyo dan Siti Aminah yang telah membantu
dalam kegiatan penelitian.
10. Ibu, Ayah, dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
11. Seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika 08 yang selalu berbagi suka duka
bersama.
12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dan bantuan,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan
kritik dari pembaca yang membangun spenulis harapkan demi perbaikan
kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan dapat
memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan dunia
pendidikan.
Surakarta, 2 Januari 2013
Penulis,
Miftakhul Jannah
NIM.K1308097
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI.................................................................. Ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ Iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. Iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... V
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ Vi
HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................
HALAMAN ABSTRACT ...................................................................................
vii
viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... Ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ Xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ Xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ Xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ Xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
D. Batasan Masalah.......................................................................................
5
5
E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 7
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 7
1. Belajar................................................................................................... 7
a. Pengertian Belajar............................................................................ 7
b. Prinsip-Prinsip Belajar..................................................................... 7
2. Pembelajaran........................................................................................
3. Hakikat Matematika............................................................................
9
9
4. Pembelajan Matematika Sekolah Menengah Kejuruan .................... 11
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
a. Matematika Sekolah.......................................................................
b. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan.....................................
5. Pemahaman..........................................................................................
11
11
12
6. Sikap Positif Siswa ............................................................................. 13
7. Model Pembelajaran............................................................................ 15
a. Pengertian Model Pembelajaran...................................................... 15
b. Model Pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) ...... 16
B. Hasil Penelitian yang Relevan..................................................................
C. Kerangka Berpikir.....................................................................................
19
20
D. Hipotesis Tindakan................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 22
A. Setting Penelitian ..................................................................................... 22
B. Subyek Penelitian .................................................................................... 23
C. Data dan Sumber Data.............................................................................. 23
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 23
E. Validitas Data........................................................................................... 26
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 26
G. Indikator Kinerja/ Keberhasilan................................................................ 28
H. Prosedur Penelitian................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 33
A. Deskripsi Pratindakan............................................................................... 33
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus...................................................... 35
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus............................................. 45
D. Pembahasan.............................................................................................. 51
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................ 53
A. Simpulan .................................................................................................. 53
B. Implikasi................................................................................................... 53
C. Saran ........................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55
LAMPIRAN ......................................................................................................... 58
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Daftar Nilai UAN SMK Mata Pelajaran Matematika Tahun 2010
se-EksKarisedenan Surakarta......................................................................
1
2 Pedoman Kualifikasi Hasil Observasi.......................................................... 27
3 Skor Capaian Nilai Prasiklus........................................................................ 33
4 Skor Capaian Sikap Positif Siswa pada PraSiklus..................................... 33
5 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I......................................... 36
6 Skor Capaian Nilai Tes Siklus I ................................................................. 38
7 Skor Capaian Hasil Sikap Positif Siswa pada Siklus I............................... 38
8 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II........................................ 42
9 Skor Capaian Nilai Tes Siklus II.................................................................. 44
10 Skor Capaian Hasil Sikap Positif Siswa pada Siklus II............................. 44
11 Peningkatan Nilai Tes Siklus I.................................................................... 46
12 Peningkatan Nilai Tes Siklus II................................................................... 48
13 Peningkatan Sikap Positif Siswa pada Siklus I.......................................... 50
14 Peningkatan Sikap Positif Siswa pada Siklus II......................................... 50
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins..........................................
29
2 Bagan Prosedur Penelitian........................................................................... 32
3 Diagram Kenaikan Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Pra
Siklus dan Siklus I.......................................................................................
47
4 Diagram Kenaikan Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Siklus I
dan Siklus II.................................................................................................
49
5 Diagram Capaian Sikap Positif Siswa pada Siklus I.................................. 50
6 Diagram Capaian Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................. 51
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Instrumen Pembelajaran
1. Silabus............................................................................................................ L-1
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus............................................. L-3
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................................. L-5
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II................................................ L-11
5. Media Slide Power point Siklus I................................................................... L-17
6. Media Slide Power point Siklus II................................................................. L-23
7. Ringkasan Materi Siklus I.............................................................................. L-28
8. Ringkasan Materi Siklus II............................................................................. L-31
9. Lembar Kerja Siklus I.................................................................................... L-33
10. Lembar Kerja Siklus II................................................................................... L-37
11. Tes Formatif Siklus I..................................................................................... L-42
12. Tes Formatif Siklus II.................................................................................... L-43
13. Tugas Rumah Siklus I..................................................................................... L-44
14. Tugas Rumah Siklus II.................................................................................... L-45
15. Daftar Game ................................................................................................... L-46
16. Daftar Kelompok Siswa.................................................................................. L-47
Lampiran II. Instrumen Penelitian
17. Pedoman Wawancara Awal............................................................................. L-48
18. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran....................................................... L-50
19. Validasi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran......................................... L-51
20. Instrumen Monitoring Observasi Kelas Siklus I............................................ L-55
21. Instrumen Monitoring Obsevasi Kelas Siklus II............................................. L-57
22. Tes Awal ......................................................................................................... L-58
23. Pedoman Penilaian Tes Awal.......................................................................... L-59
24. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I............................................................................... L-60
25. Lembar Validasi Soal Tes Siklus I.................................................................. L-61
26. Tes Siklus I...................................................................................................... L-67
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
27. Pedoman Penilaian Tes Siklus I...................................................................... L-68
28. Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II............................................................................ L-70
29. Lembar Validasi Soal Tes Siklus II................................................................. L-71
30. Tes Siklus II........ ........................................................................................... L-77
31. Pedoman Penilaian Tes Siklus II..................................................................... L-78
32. Pedoman Observasi Sikap Positif Siswa......................................................... L-80
33. Validasi Pedoman Observasi Sikap Positif Siswa.......................................... L-81
34. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Pra Siklus................................. L-85
35. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Siklus I.................................... L-86
36. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................... L-87
Lampiran III. Data Hasil Penelitian
37. Hasil Wawancara Awal.................................................................................. L-88
38. Catatan Lapangan .......................................................................................... L-90
39. Daftar Nilai Ulangan Harian (Fungsi) Kelas XI.11 Tahun Ajaran 2011/2012......................................................................................................
L-94
40. Daftar Nilai Akhir Semester Genap Kelas X.11 Tahun Ajaran 2011/2012.. L-96
41. Daftar Nilai Tes Awal Kelas XI.11 Tahun Ajaran 2012/2013...................... L-98
42. Daftar Nilai Tes Siklus I................................................................................. L-99
43. Daftar Nilai Tes Siklus II................................................................................ L-100
44. Daftar Hadir Siswa ........................................................................................ L-101
45. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Pra Siklus............................................ L-102
46. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Siklus I................................................. L-104
47. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................................ L-107
48. Dokumentasi Proses Pembelajaran ................................................................ L-110
Lampiran IV Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran V Hasil Observasi
Lampiran VI Perizinan
Surat Ijin Penelitian
Surat Pengantar Ijin Menyusun Skripsi
Surat Ijin Menyusun Skripsi
Surat Keterangan Selesai Penelitian
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang
berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu
hampir semua negara menempatkan matematika sebagai salah satu mata pelajaran
yang penting bagi pencapaian kemajuan negara bersangkutan. Mata pelajaran
matematika perlu diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama.
Semua siswa harus memiliki kesempatan dan dukungan yang diperlukan
untuk dapat belajar matematika secara mendalam dan disertai dengan
pemahaman. Namun, tidak semua siswa belajar matematika secara mendalam dan
dengan pemahaman, hal ini terbukti dari data BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan) rata-rata hasil UAN (Ujian Akhir Nasional) SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan ) tahun ajaran 2009/2010 mata pelajaran matematika di
kabupaten Karanganyar hanya 7,05 dengan siswa yang tidak lulus ujian sebanyak
15,292% dari jumlah seluruh peserta UAN. Hasil ini jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan hasil UAN kabupaten lainnya se-ekskarisedenan Surakarta,
berikut daftar hasil UAN SMK mata pelajaran matematika tahun 2010 se-
ekskarisedenan Surakarta.
Tabel 1. Daftar Hasil UAN SMK Mata Pelajaran Matematika
Tahun 2010 se-EksKarisedenan Surakarta
Kabupaten
Rata-rata
UAN
Matematika
Jumlah
peserta ujian
Jumlah peserta
mengulang ujian
Persentase
peserta
mengulang
Wonogiri 8,17 4969 72 1,45%
Sragen 7,99 6092 114 1,87%
Sukoharjo 7,76 4337 96 2,21%
Klaten 7,26 8323 830 9,97%
Boyolali 7,48 4207 436 10,36%
Surakarta 7,05 7235 940 12,99%
Karanganyar 7,05 3564 545 15,29%
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Paryanta, S. Pd
(guru matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar), peneliti memperoleh
informasi bahwa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika yang
diukur dari hasil belajar siswa dengan batasan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang telah ditetapkan sekolah masih rendah, terbukti kelas XI.11
tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan fungsi hanya 30% siswa yang
mencapai batas KKM yaitu 75. Selain itu, rata-rata nilai murni Ulangan Akhir
Semester (UAS) pada semester genap kelas X.11 tahun ajaran 2011/2012
(terlampir) hanya mencapai 56,80. Sikap positif siswa di kelas X.11 juga masih
tergolong rendah. Hal ini bisa terlihat dari sikap siswa yang kurang merespon saat
pelajaran matematika berlangsung, sikap siswa yang cenderung diam saat ditanya
guru dan juga sikap siswa yang tidak bertanya saat diberi kesempatan guru untuk
bertanya.
Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pemahaman siswa dan
sikap positif siswa yaitu selain karena kemampuan siswa dan kesadaran siswa itu
sendiri juga kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran. Berdasarkan
observasi awal dan hasil wawancara guru diperoleh bahwa pembelajaran
konvensional yang sering diterapkan di kelas X.11 mungkin menyebabkan siswa
kurang tertarik dengan pelajaran matematika sehingga seiring waktu sikap positif
mereka terhadap pelajaran matematika pun akan cenderung menurun. Banyak
hasil penelitian menyebutkan bahwa sikap positif siswa adalah faktor afektif yang
sangat penting dalam menentukan perilaku siswa dalam berpikir dan mencoba
memecahkan masalah, karena upaya siswa tergantung pada bagaimana mereka
tertarik dalam pemecahan masalah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sikap positif terhadap matematika yang rendah juga akan berakibat kepada
rendahnya pemahaman pada siswa kelas X.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun
ajaran 2011/2012.
Berkaitan dengan kasus di atas maka peneliti mempunyai beberapa
alasan untuk mencari ide agar pembelajaran matematika dapat berlangsung
dengan efektif dan menyenangkan sehingga memperoleh hasil yang lebih baik
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dari sebelumnya. Salah satu cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan
pembelajaran adalah melalui kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran
agar siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar. Pembelajaran matematika
di sekolah disarankan menggunakan tipe PAKEM (Pembelajaran Matematika
yang Aktif, Kreatif , Efektif dan Menyenangkan) agar siswa gemar matematika
sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan, siswa akan menemukan
konsep, prinsip, pola, teknik menghitung, dan bahkan solusi masalah. Dalam
pembelajaran dengan tipe PAKEM , siswa terlibat aktif sehingga mereka merasa
senang, tumbuh motivasi, dan yakin bahwa belajar matematika itu sangat mereka
perlukan.
Setiawan (2010: 28) menyebutkan bahwa model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) merupakan salah satu model pembelajaran yang
berorientasi PAKEM. Pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) guru melakukan inovasi pembelajaran pada langkah pengembangan agar
siswa merasa tertarik dengan materi yang diberikan sehingga diharapkan siswa
akan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru dan sikap positif siswa
terhadap matematika juga meningkat. Selain itu, model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) juga melatih kerjasama antar siswa pada langkah
kerja kooperatif, mengerjakan lembar kerja secara berkelompok akan membuat
siswa saling membantu kesulitan masing-masing dan saling bertukar pikiran. Bagi
siswa yang malu bertanya kepada guru jika ada kesulitan dalam memahami materi
yang sedang dipelajari maka langkah kerja kooperatif ini sangat membantu
mereka, karena siswa mempunyai kecenderungan bersikap terbuka kepada teman
sejawatnya. Sehingga pada langkah kooperatif akan membantu siswa memahami
materi dan mengakibatkan sikap positif siswa terhadap matematika juga
meningkat.
Berdasarkan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
dijelaskan bahwa dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Selain itu, juga
disebutkan bahwa untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer,
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
alat peraga, atau media lainnya. Sehingga dalam pembelajaran menggunakan
model Missouri Mathematics Project (MMP) menggunakan media pembelajaran
magic machine yang merupakan penerapan pembelajaran matematika dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi melalui media komputer. Hasil
yang didapat selama proses pembelajaran akan lebih tahan lama karena ide
matematikanya ditemukan siswa sendiri dengan bantuan guru. Pada akhirnya,
para siswa akan memiliki sikap menghargai matematika karena penyajian masalah
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengakibatkan proses pembelajaran
matematika tidak menjadi kering dan tidak langsung ke bentuk abstrak.
Alasan dipilihnya model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) pada kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karanganyar sebagai
perbaikan dari pembelajaran konvensional diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman dan sikap positif siswa. Melalui model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP), guru memberikan sajian materi dengan media yang
inovatif sehingga mampu membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan
mempermudah siswa dalam memahami materi yang disajikan guru, selain itu
siswa juga bisa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dengan
mengoptimalkan kemampuan setiap individu sehingga setiap siswa bisa berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan permasalahan individu dalam
setiap kelompok dapat terselesaikan sehingga mampu membawa siswa mencapai
kompetensi belajar yang baik pada pelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut.
1. Apakah penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) akan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1
Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 pada materi fungsi.
2. Apakah penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) akan meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika kelas
XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif
khususnya pemahaman pada materi fungsi dan ranah afektif khususnya sikap
positif siswa terhadap matematika kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun
ajaran 2012/2013.
D. Batasan Masalah
Mengingat cakupan penelitian ini cukup luas maka peneliti membatasi
masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut.
1. Pemahaman siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
untuk menangkap makna dari apa yang didengar atau yang telah dibaca
sehingga mampu mengolah informasi yang telah diketahui dengan kata-kata
sendiri dan menerapkannya pada kasus lain pada materi fungsi.
2. Sikap positif siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha siswa
melakukan suatu kegiatan dengan sungguh-sungguh yang mengakibatkan
siswa termotivasi untuk memahami konsep matematika yang dipelajari .
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoretis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat
guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
b) Untuk memberikan kajian tentang bagaimana pelaksanaan dan penerapan
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk
meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap matematika.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa
1) Meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi.
2) Meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b) Bagi guru dan calon guru
1) Memberi masukan kepada guru dan calon guru untuk menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan bahan ajar sesuai dengan
kondisi siswa SMK dalam proses pembelajaran matematika sehingga
dapat meningkatkan pemahaman dalam mempelajari materi pelajaran
matematika, dengan begitu target yang diharapkan dapat tercapai,
khususnya dalam materi fungsi.
2) Memberi masukan kepada guru dan calon guru untuk merancang
pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap
matematika.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Winkel (1991:13) Belajar menghasilkan suatu perubahan
pada siswa; perubahan itu dapat berupa pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, sikap. Perubahan itu merupakan hasil dari usaha belajar yang
tersimpan dalam ingatan. James O.Whittaker dalam Aunurrahman (2009:35)
mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan dan pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 165), Belajar adalah suatu
upaya pembelajar untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi sehingga
anak didik akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara intelegensi, cerdas
secara emosi, cerdas psikomotornya, dan memiliki ketrampilan hidup yang
bermakna bagi dirinya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses, kegiatan dan usaha sadar yang dilakukan oleh
seseorang untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi sehingga anak
didik akan menjadi manusia yang utuh sehingga mengakibatkan perubahan
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
Usaha untuk mencapai tujuan belajar memerlukan adanya sistem
lingkungan belajar yang terdiri dari berbagai komponen. Masing-masing
komponen yang ada dalam lingkungan akan saling mempengaruhi, diantaranya
adalah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi atau bahan yang akan
diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta memiliki hubungan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
sosial tertentu, jenis kegiatan dan sarana prasarana yang tersedia. Walaupun
demikian, dalam mencapai tujuan belajar seorang guru juga harus mempunyai
prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip belajar yang dapat dilakukan dalam situasi
dan kondisi berbeda. Slameto (2003: 27-28) menjelaskan prinsip-prinsip dalam
belajar sebagai berikut.
1) Berdasarkan Prasarat yang Diperlukan Untuk Belajar a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b) Belajar harus menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat untuk siswa mencapai tujuan instruksional.
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
d) Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya. 2) Sesuai Hakikat Belajar
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, ekplorasi dan discovery. c) Belajar adalah proses kontingitas (hubungan antara pengertian yang
diharapkan dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
respon yang diharapkan.
3) Sesuai Materi/Bahan yang Harus Dipelajari a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
b) Belajar harus dapat megembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang dicapainya.
4) Syarat Keberhasilan Belajar a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan
guru agar terjadi proses belajar yang baik. Prinsi-prinsip belajar juga
memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar
para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan usaha sadar dan aktif dari guru terhadap siswa,
agar siswa berkeinginan untuk belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku
sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa. Pembelajaran erat kaitannya
dengan kegiatan mengajar. Menurut Knirk dan Gustafson dalam Sagala, saiful
(2005: 64), Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap
rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih lanjut (2005: 61) menyatakan bahwa
pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu
seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai yang baru.
Walle, J. A. Van de (2007: 29) mengatakan bahwa Teori
konstruktivisme menyarankan bahwa mengajar bukanlah soal mentransfer
informasi kepada siswa dan bahwa belajar bukanlah secara pasif menyerap
informasi dari buku atau dari guru. Lebih lanjut Soemarsono (2007:1)
menjelaskan bahwa proses mengajar adalah proses yang dilakukan oleh seorang
guru dalam melaksanakan peranannya dalam proses kegiatan belajar mengajar
yang telah direncanakannya.
Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru
secara terprogram untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan
atau nilai baru melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Hakikat Matematika
Walle. J. A. Van de (2007: 13) mengemukakan Matematika adalah ilmu
tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis.
Menemukan dan mengungkap keteraturan atau urutan ini dan kemudian
memberikan arti merupakan makna dari mengerjakan matematika. Menurut
Kline dalam Abdurrahman, Mulyono (2003: 252) juga mengemukakan bahwa
matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan
cara bernalar dedukif, tetapi juga tidak meninggalkan cara befikir induktif.
Sedangkan Soejadi (2000: 11) mengemukakan bahwa ada beberapa
definisi dari matematika, yaitu sebagai berikut.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Proses belajar mengajar untuk mata pelajaran matematika harus
memperhatikan karakteristik matematika. Ada 6 (enam) karakteristik matematika
menurut Soedjadi (2000), yaitu :
1) Memiliki objek kajian abstrak Objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah abstrak. Objek ini
meliputi :
a) Fakta berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan symbol tertentu
b) Konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek
c) Operasi ataupun relasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika lain
d) Prinsip adalah objek matematika yang kompleks, dapat terdiri dari beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi
ataupun operasi.
2) Bertumpu pada kesepakatan. Kesepakatan dalam matematika yang mendasar adalah aksioma
dan konsep primitive (pengertian pangkal yang tidak perlu didefinisikan).
3) Berpola pikir deduktif. Matematika hanya menerima pola pikir deduktif.Secara sederhana,
pola pikir deduktif adalah pemikiran yang berpangkal dari hal yang
bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat
khusus.
4) Memiliki symbol yang kosong dari arti. Rangkaian symbol-simbol dalam matematika dapat membentuk
suatu model matematika.Makna huruf dan tanda tergantung dari
permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya suatu model.
5) Memperhatikan semesta pembicaraan. Sehubungan dengan kosongnya arti dari symbol menunjukkan
bahwa dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam
lingkup apa model dipakai. Lingkup pembicaraan inilah yang disebut
semesta pembicaraan.Benar atau salah, ataupun ada tidaknya
penyelesaian suatu model matematika tergantung pada semesta
pembicaraannya.
6) Konsisten dalam sistemnya
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang bilangan, konsep dan simbol
serta hubungannya serta memiliki aturan yang logik, ketat dan terorganisir secara
sistematik yang berfungsi untuk memudahkan berpikir. Matematika berupa ilmu
tentang struktur yang terorganisasi dimulai dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, kemudian ke aksioma atau
postulat dan akhirnya sampai ke dalil.
4. Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Kejuruan
a. Matematika Sekolah
Matematika sekolah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian dari
matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan dan
perkembangan IPTEK. (Soedjadi, 2000: 37). Matematika sekolah tidak
sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu. Dikatakan demikian
karena :
1) Penyajian atau pengungkapan butir-butir matematika yang disampaikan
disesuaikan dengan perkiraan perkembangan intelektual siswa.
2) Dalam proses pembelajaran dapat digunakan pola pikir induktif, meskipun
pada akhirnya siswa diharapkan dapat berfikir deduktif. Pola pikir induktif
yang digunakan dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tahap
perkembangan intelektual siswa.
3) Katerbatasan semesta, dimana pengertian semesta pembicaraan tetap
diperhatikan namun sering kali dipersempit.
4) Sifat abstrak objek matematika tetap ada, tetapi kadarnya lebih rendah.
b. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional (2009: 3-8) menyebutkan bahwa
standar kompetensi Matematika di Sekolah Menengah Kejuruan adalah
sebagai berikut.
1) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil dan
bilangan kompleks.
2) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi
linear dan fungsi kuadrat.
4) Menerapkan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri
dalam pemecahan masalah.
5) Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi dua.
6) Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis
dan bidang dalam ruang dimensi tiga .
7) Menerapkan konsep irisan kerucut dalam memecahkan masalah.
8) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks.
9) Menerapkan konsep vektor dalam pemecahan masalah.
10) Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan
linier dan kuadrat .
11) Menyelesaikan masalah program linier.
12) Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
13) Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.
14) Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang.
15) Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah .
16) Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.
17) Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
5. Pemahaman
Menurut W.J.S Poerwodaminto, pemahaman berasal dari kata paham
yang artinya mengerti benar tentang suatu hal. Sedangkan pemahaman siswa
adalah proses, perbuatan, cara memahami sesuatu. Dan belajar adalah upaya
memperoleh pemahaman. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap
makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S Winkel, 1996: 245).
Menurut Popham, W. James dan Baker, Eva L. (2003: 29) Pemahaman
adalah siswa mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat
menggunakan bahan pengetahuan atau ide tertentu. Lebih lanjut Yamin, martinis
(2008: 34) menyebutkan kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata
sendiri.
Menurut Hiebert dan Carpenter Pemahaman dapat didefinisikan sebagai
ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada.
Tingkat pemahaman bervariasi. Pemahaman tergantung pada ide yang telah sesuai
yang telah dimiliki dan tergantung pada pembuatan baru antara ide (Walle. J. A.
Van de 2007: 26).
Menurut Sudjana, Nana (1990: 24) menye utkan bahwa pemahaman
setingkat lebih tinggi dari pengetahuan dimana siswa menjelaskan dengan
susunan kalimatnya sebdiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya dapat memberi
contoh lain dari yang telah dicontohkan guru atau menggunakan petunjuk
penerapan pada kasus lain.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari apa yang didengar
atau yang telah dibaca sehingga mampu mengolah informasi yang telah diketahui
dengan kata-kata sendiri dan menerapkannya pada kasus lain.
6. Sikap Positif Siswa
Winkel (1996: 104) mengemukakan orang yang bersikap tertentu,
cenderung menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap
objek tersebut, berguna atau tidak objek tersebut baginya. Lebih lanjut Siskandar
(2008: 440) mengatakan bahwa Sikap merupakan kecenderungan pola tingkah
laku individu untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu terhadap orang, benda
atau gagasan.
Saondi ( 2008: 91) mengemukakan Siswa yang memiliki sikap positif
terhadap matematika memiliki ciri antara lain terlihat sungguh-sungguh dalam
belajar matematika, menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu,
berpartisipasi aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah
dengan tuntas dan selesai pada waktunya.
Saragih, Sahatta (2011: 49) mengatakan Jika sikap positif telah tertanam
dalam diri siswa, mereka akan termotivasi untuk melakukan penyelidikan dan
menemukan rumus, konsep dan prinsip serta menggunakan matematika itu
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
sendiri. Melalui kegiatan penyelidikan dan penemuan, siswa akan terlatih dalam
berpikir logis, kritis, dan kreatif.
Definisi sikap matematika dipertegas oleh Katagiri (2006: 13) dalam
http://sokrates-filsafatilmu.blogspot.com/2011/01/sikap-matematika.html bahwa
Mathematical thinking is like an attitude, as in it can be expressed as a state of
attempting to do or working to do something. It is not limited to results
represented by actions, as inthe ability to do, or could do or couldnt do
something. Katagiri menegaskan bahwa mathematical thinking seperti sebuah
sikap, di dalamnya dapat dinyatakan sebagai keadaan "mencoba untuk
melakukan" atau "bekerja untuk melakukan" sesuatu. Hal ini tidak terbatas pada
hasil yang diwakili oleh tindakan, seperti dalam "kemampuan untuk
melakukannya," atau "bisa melakukan" atau "tidak bisa melakukan" sesuatu.
Lanjut menurut Katagiri, bahwa sikap positif terhadap matematika ( positive
attitudes toward mathematics ) meliputi :
a. Attempting to grasp ones own problems or objectives or substance clearly, by
oneself
1) Attempting to have questions 2) Attempting to maintain a problem consciousness 3) Attempting to discover mathematical problems in phenomena
b. Attempting to take logical actions
1) Attempting to take actions that match the objectives 2) Attempting to establish a perspective 3) Attempting to think based on the data that can be used, previously learned
items, and assumptions.
c. Attempting to express matters clearly and succinctly
1) Attempting to record and communicate problems and results clearly and succinctly
2) Attempting to sort and organize objects when expressing them
d. Attempting to seek better things
1) Attempting to raise thinking from the concrete level to the abstract level 2) Attempting to evaluate thinking both objectively and subjectively, and to
refinethinking
3) Attempting to economize thought and effort
a. Mencoba untuk memahami masalah sendiri atau tujuan atau substansi dengan
jelas oleh diri sendiri
1) Keinginan untuk mengajukan pertanyaan.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Berusaha untuk mempertahankan pemikiran-pemikiran yang dimilikinya
dalam menyelesaikan masalah.
3) Mencoba untuk menemukan masalah dalam matematika.
b. Mencoba untuk mengambil tindakan logis
1) Mencoba untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan.
2) Mencoba untuk membentuk perspektif.
3) Mencoba untuk berpikir berdasarkan data yang dapat digunakan, item-item
yang sebelumnya telah dipelajari, dan berasumsi.
c. Mencoba untuk mengekspresikan hal-hal yang penting dengan jelas dan ringkas
1) Mencoba untuk mencatat dan menyampaikan masalah serta hasilnya dengan
jelas dan ringkas.
2) Mencoba untuk memilih dan mengatur objek ketika mengungkapkannya.
d. Mencoba untuk mencari hal yang lebih baik
1) Mencoba untuk meningkatkan cara berpikir dari tingkat konkret ke tingkat
abstrak.
2) Mencoba untuk mengevaluasi cara berpikir baik secara objektif dan
subjektif, dan cara memperbaikinya.
3) Mencoba untuk menghemat tenaga dan pikiran dalam memecahkan masalah
matematika.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap positif siswa terhadap
matematika adalah usaha siswa melakukan suatu kegiatan dengan sungguh-
sungguh yang mengakibatkan siswa termotivasi untuk memahami konsep
matematika yang dipelajari .
7. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau teknik sistematis
yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di
dalam kelas agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai salah
satunya materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Dalam penelitian ini akan diuraikan model pembelajaran Missouri
Mathematics Project (MMP).
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Menurut Killen dalam Aunurrahman (2009 : 143) Hal penting yang
harus selalu diingat bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran yang paling
ampuh untuk segala situasi. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki
pemahaman yang komprehensif serta mampu mengambil keputusan yang
rasional kapan waktu yang tepat untuk menerapkan salah satu atau beberapa
strategi secara efektif.
Menurut Sagala (2010: 62) Istilah model dapat dipahami sebagai suatu
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu
kegiatan. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran
juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat
dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing
aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan
aktivitas-aktivitas pembelajaran.
Sehingga penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong
tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan
menigkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi
siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai
hasil belajar yang lebih baik.
b. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan sebuah
model pembelajaran dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara
individu. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya banyak digunakan untuk
melatih kemandirian belajar tiap individu. Ciri khas Missouri Mathematics
Project (MMP) adalah setiap siswa secara individual belajar materi
pembelajaran yang disampaikan guru. Hasil dari individu dibawa ke kelompok
untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok. Model ini
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dirancang untuk menggabungkan kemandirian dan kerja sama antar kelompok
(menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individu).
Missouri Mathematics Project (MMP) adalah salah satu model
terstruktur. Struktur tersebut dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut.
1) Review
Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakup pada pelajaran yang
lalu .
2) Pengembangan
Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu.
Siswa diberi tahu tujuan pelajaran yang memiliki antisipasi tentang
sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antara guru-siswa harus
disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya piktorial atau
simbolik. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan
kontrol latihan untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi
baru itu.
3) Kerja Kooperatif
Siswa diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati kalau-
kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini respon setiap siswa
sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Pengembangan dan latihan
terkontrol dapat saling mengisi. Guru harus memasukkan rincian khusus
tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian
materi yang dipelajari. Siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar
kooperatif
4) Kerja Mandiri
Untuk latihan perluasan mempelajari konsep yang disajikan guru.
5) Penugasan
Memberikan penugasan kepada siswa agar siswa juga belajar di rumah.
Waktu pemberian di akhir kegiatan belajar mengajar. Al Krismanto ( 2003:
11).
Lebih lanjut Setiawan (2010: 28) menyebutkan bahwa Missouri
Mathematics Project (MMP) yang terbukti lebih sukses, dan Missouri
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Mathematics Project (MMP) ini biasa dilakukan bersama-sama dengan
pembelajaran kooperatif.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model Missouri Mathematics
Project (MMP) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Review
Pada tahap review guru melakukan apersepsi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan guru bersama siswa membahas tugas rumah.
2) Pengembangan
Guru memberikan bahan ajar kepada siswa melalui presentasi slide
powerpoint. Selain itu guru juga menggunakan magic machine yang
termuat dalam slide tersebut. Magic machine dikemas oleh guru untuk
membantu siswa mengetahui beberapa contoh penerapan materi yang
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini materi yang
dipelajari siswa adalah fungsi.
3) Kerja kooperatif
Pada tahap kerja kooperatif siswa mengerjakan lembar kerja secara
kelompok. Beberapa kelompok membahas hasil diskusi lembar kerja
setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja. Kelompok
yang mempresentasikan hasil diskusi adalah kelompok yang kalah dalam
game.
4) Kerja mandiri
Guru memberikan tes formatif yang dikerjakan secara individu, dengan
pengerjaan tes formatift secara individu diharapkan akan melatih
kemandirian dan kejujuran. Pemberian soal tidak diberikan serentak,
melainkan diberikan soal satu per satu. Setiap soal yang diberikan
langsung dibahas oleh guru, setelah itu diberikan soal pada nomor
selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk melatih kemandirian dan kejujuran.
5) Penugasan.
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa secara berkelompok. Tugas
tersebut dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Rika Pramudyawati Septiana (2011) dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui
model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) pada
materi persamaan kuadrat dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa. Hal
ini didasarkan pada hasil tes. Pada siklus I siswa dikelompokkan secara heterogen
berdasarkan kemampuan akademis dimana setiap kelompok anggotanya memiliki
gaya belajar yang sama, diperoleh rata-rata nilai tes akhir siklus siswa adalah
76,03 dan prosentase siswa yang memiliki nilai di atas KKM mencapai 61,76%.
Pada siklus II siswa dikelompokkan secara heterogen secara menyeluruh
berdasarkan kemampuan akademis dan gaya belajar, diperoleh rata-rata nilai tes
akhir siklus siswa adalah 91,74 dan prosentase siswa yang memiliki nilai di atas
KKM mengalami peningkatan sebesar 26,48% dari siklus I yaitu mencapai
88,24%. Pada siklus III kelompok masih sama seperti siklus II, diperoleh rata-rata
nilai tes akhir siklus siswa adalah 94,74 dan prosentase siswa yang memiliki nilai
di atas KKM mengalami peningkatan sebesar 5,88% dari siklus II yaitu mencapai
94,12%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) dapat
meningkatkan pemahaman matematika siswa pada materi persamaan kuadrat
kelas X.7 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
Winda Dewi Puspasari (2010) menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis
hasil angket sikap positif siswa, persentase sikap positif siswa pada aspek
kognitif meningkat dari 64,11% pada pra tindakan dengan kualifikasi sedang
menjadi 66,73% pada siklus I dengan kualifikasi tinggi dan meningkat menjadi
71,58% pada siklus II dengan kualifikasi tinggi, Aspek afektif meningkat dari
53,94% pada pra tindakan dengan kualifikasi sedang menjadi 59,09% pada siklus
I dengan kualifikasi sedang dan meningkat menjadi 71,59% pada siklus II dengan
kualifikasi tinggi, Aspek konatif meningkat dari 55,76% pada pra tindakan dengan
kualifikasi sedang menjadi 63,14% pada siklus I dengan kualifikasi sedang dan
meningkat menjadi 73,06% pada siklus II dengan kualifikasi tinggi.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Yara, Philias Olatunde (2009) dalam Students Attitude Towards
Mathematics and Academic Achievement in Some Selected Secondary Schools in
Southwestern Nigeria . Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang
bersikap positif terhadap matematika percaya bahwa matematika adalah mata
pelajaran yang bermanfaat dan penting yang dapat membantu mereka dalam
meraih cita-cita di masa depan. Untuk itu Dianjurkan bahwa guru harus
mengembangkan hubungan yang positif dengan siswa dan menekankan pada
kegiatan kelas yang melibatkan proses belajar mengajar yang aktif dan melibatkan
partisipasi siswa dalam kelas.
Hannula, Markkus S. (2002) dalam Attitude Toward Mathematics :
Emotions, Expectation and Values . Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
setelah dilakukan pemeriksaan terhadap subjek penelitian yang mempunyai sikap
positif siswa rendah diperoleh bahwa sikap positif siswa yang menjadi subjek
penelitian tersebut meningkat.
C. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran siswa dituntut untuk memahami konsep fungsi.
Pemahaman siswa terhadap konsep fungsi ini dapat ditunjukkan dengan siswa
mampu membedakan contoh kasus yang merupakan fungsi dan yang bukan
fungsi. Namun, menurut hasil data dan wawancara dengan guru yang
bersangkutan menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi fungsi
masih rendah.
Pemahaman siswa terhadap materi fungsi dapat dipengaruhi oleh banyak
hal salah satunya adalah sikap positif siswa terhadap matematika. Sikap positif
siswa terhadap matematika ini menunjukkan sikap siswa terhadap pelajaran
matematika selama proses belajar mengajar berlangsung. Menurut observasi yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa sikap positif siswa kelas XI.11 SMK Negeri
1 Karanganyar terhadap pelajaran matematika yang masih rendah sehingga
memerlukan peningkatan. Peningkatan sikap positif siswa terhadap matematika
diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pemahaman siswa.
Peneliti menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
terhadap matematika. Penyajian materi yang inovatif dari guru pada langkah
pengembangan mampu memberikan daya tarik sendiri bagi siswa, sehingga
dengan pada langkah pengembangan ini diharapkan siswa lebih tertarik untuk
memperhatikan penyajian materi dari guru. Ketertarikan siswa dalam
memperhatikan materi yang disajikan oleh guru akan memberikan dampak positif
bagi pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Selain itu, siswa juga akan lebih
merespon dengan baik apa yang sedang mereka pelajari sehingga sikap positif
terhadap matematika yang dimiliki siswa pun juga akan meningkat. Pada langkah
kerja kooperatif dalam model pembelajaran Missouri Mathematics Project
(MMP) siswa dapat bekerja secara kooperatif dan lebih bertanggung jawab dalam
belajar, saling mendukung antar anggota kelompok sehingga diharapkan siswa
akan saling membantu dalam memahami materi yang dipelajari. Kemandirian
siswa tetap mampu diperoleh dengan adanya tes formatif yang dilakukan diakhir
pembelajaran. Sehingga langkah pengembangan, kerja kooperatif dan kerja
mandiri yang dikemas dengan baik oleh guru akan mampu meningkatkan
pemahaman dan sikap positif siswa terhadap matematika.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran,
maka peneliti merumuskan hipotesis yaitu bahwa melalui penerapan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan
pemahaman pada materi fungsi dan sikap positif siswa terhadap matematika
kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar
tahun ajaran 2012/2013 semester ganjil. Alasan pemilihan tempat tersebut karena
peneliti berasumsi bahwa SMK Negeri 1 Karanganyar memenuhi persyaratan
untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti
yakni rendahnya pemahaman dan sikap positif siswa kelas XI.11 Jurusan
Multimedia SMK Negeri 1 Karanganyar berdasarkan hasil observasi awal
peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan kegiatankegiatan permohonan
pembimbing, survey, pengajuan proposal penelitian, pembuatan permohonan
ijin penelitian di SMK Negeri 1 Karanganyar. Tahap ini dilakukan selama
bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Observasi awal
Pada kegiatan observasi awal, peneliti melakukan observasi untuk
mengetahui permasalahan yang ada dalam kelas sebagai refleksi dalam
membantu guru memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan
pada bulan Maret dan bulan Mei 2012.
2) Penyusunan proposal
Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai
bulan Juni 2012.
3) Observasi lanjutan
Pada observasi lanjutan, peneliti mengambil data sebagai data awal
yang digunakan sebagai refleksi dalam menentukan tindakan yang akan
dilakukan, dilaksanakan pada bulan Juli 2012.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4) Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengambilan data, yang
dilakukan selama bulan Juli 2012 sampai bulan Agustus 2012.
c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Pada tahap ini penulis melakukan penyusunan laporan dan konsultasi
dengan pembimbing. Ini dilakukan selama bulan September 2012 sampai
dengan Desember 2012.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas XI.11 Jurusan Multimedia
SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 40 siswa.
C. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model pembelajaran
Missouri Mathematic Project (MMP) diperoleh dari nilai ulangan/tes siswa, dan
hasil pengamatan/observasi selama proses tindakan. Sedangkan sumber data pada
penelitian ini diperoleh dari informasi guru dan siswa, tempat dan peristiwa
berlangsungnya proses pembelajaran, dokumentasi atau arsip berupa silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
D. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada tiga macam metode yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :
1. Metode observasi
Menurut Purwanto, Ngalim (1988: 193) Observasi adalah metode
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat
atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Menurut Sagala (2010:271) Observasi dilakukan untuk mengamati
peristiwa dan kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang
diamati meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Observasi dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana
yang telah disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat
menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi
bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dengan Missouri
Mathematics Project (MMP) dan mengamati sikap positif siswa selama
pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh dua observer,
guru matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar dan salah satu mahasiswa
pendidikan matematika.
Instrumen bantu yang digunakan pada saat observasi adalah pedoman
observasi. Pedoman observasi dibuat dengan tujuan mempermudah pengamatan
pada saat observasi. Langkah-langkah menyusun pedoman observasi sebagai
berikut.
a. Menyusun tujuan observasi
b. Menyusun butir-butir yang perlu diamati bardasar tujuan observasi
c. Melakukan validasi pedoman observasi
d. Melakukan revisi jika memang ada yang perlu direvisi
Pedoman observasi sikap positif siswa adalah sebagai berikut.
Observer memberi tanda () pada kolom ya jika minimal ada 75% siswa dari
seluruh siswa dalam satu kelas yang memenuhi kriteria yang diamati. Sedangkan,
observer memberi tanda () pada kolom tidak jika kurang dari 75% siswa dari
seluruh siswa dalam satu kelas yang memenuhi kriteria yang diamati.
2. Metode tes
Menurut Budiyono (2003:54), Metode tes adalah cara pengumpulan
data yang menghadapkan sejumlah pertanyaanpertanyaan atau suruhansuruhan
kepada subjek penelitian. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat
perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes merupakan usaha
yang dilakukan oleh guru dalam rangka mengetahui hasil dari kegiatan
pembelajaran siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Dengan kata lain
dapat diketahui tercapai tidaknya indikator keberhasilan tindakan.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian tertulis,
sehingga ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi yang ingin dicapai.
Tes dalam penelitian digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa dari setiap
langkah penyelesaian yang dikerjakan oleh siswa.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada
penelitian ini adalah :
a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan
b. Menyusun kisikisi tes
c. Menyusun soalsoal tes
d. Melakukan penelaahan atau pengkajian butirbutir soal
e. Melakukan revisi soalsoal tes jika ada yang perlu direvisi
Butirbutir soal diuji terlebih dahulu validitasnya sebelum digunakan
untuk penelitian. Menurut Nunnaly dalam Budiyono (2003: 55) Suatu instrumen
disebut valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas
isi. Menurut Arikunto, Suharsimi (1995: 64), Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
atau isi pelajaran yang diberikan.
Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan
instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan
pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang
berlainan (tapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada
waktu yang berlainan. Karena tes pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa, maka uji reliabilitas tidak dilakukan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Danim, Sudarwan (1997:194), yang menyatakan bahwa uji
validitas dan reliabilitas ini hanya diperlukan jika peneliti bergantung dengan
pengukuran dimana instrumen itu berbentuk alat ukur yang menghasilkan nilai
kuantitatif.
3. Metode Dokumen
Menurut Sagala (2010: 271) Dokumen digunakan untuk mendapatkan
data tambahan serta informasi lainnya yang mendukung data penelitian baik
dalam bentuk tulisan maupun visual. Dokumen tertulis, foto dan lainnya dapat
digunakan untuk memperlihatkan suasana latar selama tindakan berlangsung di
kelas.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Metode dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji
berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran, hasil tes siswa, hasil observasi selama proses
pembelajaran, hasil observasi sikap positif siswa, pengambilan gambar dan
dokumen selama proses pembelajaran.
E. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Suwandi, Sarwiji,
2009:60). Data yang diperoleh dari hasil tes setiap siklus digunakan untuk
mengetahui pemahaman siswa. Untuk menguji validitas data dari hasil tes untuk
mengetahui pemahaman siswa, dilakukan validitas isi sebelum soal diujikan
kepada siswa. Selain itu untuk menguji kebenaran data yang diperoleh digunakan
triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
(Moleong, Lexy J., 1999 : 178). Dalam penelitian ini, triangulasi sumber
dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dari dua orang yang berbeda
yaitu guru kelas dan mahasiswa. Data yang diperoleh dikatakan valid jika
menghasilkan hasil yang sama. Apabila data tidak valid maka dilakukan dengan
membandingkan hasil pengamatan dengan isi dokumentasi berupa rekaman vidio
proses pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data
untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) Tema apa yang dapat ditemukan pada
data, (2) Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian
(Supardi dalam Arikunto, Suharsimi dkk, 2011:132).
1. Analisis data hasil tes uraian
Setelah satu siklus tindakan selesai, kepada siswa diberikan tes akhir
siklus. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah
pelaksanaan tindakan. Dari analisis hasil tes siklus, dapat diketahui tercapai
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
tidaknya indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Menurut Gugus
dalam Faizin (2009: 45) menyatakan bahwa untuk mengetahui hasil tindakan,
jenis data yang bersifat kuantitatif dianalisis menggunakan rumus data kuantitatif
dalam penelitian tindakan kelas yaitu :
=
100%
Keterangan :
P = Persentase peningkatan
Post Rate = Nilai rata-rata setelah tindakan
Base Rate = Nilai rata-rata sebelum tindakan
2. Analisis Data Hasil Observasi
Analisis hasil observasi sikap positif siswa akan dianalisis yaitu untuk
jawaban ya akan diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Selanjutnya
dihitung persentase hasil observasi sikap positif siswa setiap siklus dapat
diketahui dengan rumus sebagai berikut.
=
100%
Keterangan:
= persentase sikap positif siswa
skor capaian = jumlah skor amatan dalam satu siklus
skor maksimal = jumlah skor maksimal amatan dalam satu siklus
Karena dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber maka persentase
sikap positif siswa setiap siklus adalah rata-rata persentase hasil observasi dari
kedua observer. Selanjutnya persentase sikap positif siswa tersebut dikategorikan
sesuai dengan kualifikasi hasil persentase observasi sebagai berikut.
Tabel 2. Pedoman Kualifikasi Hasil Observasi
Presentase Kategori
%33,33%0* p
%67,66%34,33* p
%100%67,66 * p
Rendah
Sedang
Tinggi
(Puspitasari, Winda Dewi, 2010: 42-43)
Sedangkan dari analisis hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapat
diketahui tentang pelaksanaan tindakan yang meliputi kesesuaian pelaksanaan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
tindakan dengan rancangan yang telah dibuat, kendala yang dihadapi dalam
pelaksanan tindakan, serta reaksi siswa terhadap pelaksanan tindakan. Analisis
terhadap tes akhir siklus dan hasil observasi digunakan pada tahap refleksi,
sebagai dasar perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga teknik
analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah diskriptif.
G. Indikator Kinerja/Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Maka dari itu keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai dengan adanya
peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik .
Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut :
1. Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimal 75% dari jumlah total siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan
belajar individu. Ketuntasan belajar individu yang telah ditetapkan untuk
pokok bahasan Fungsi yakni jika nilai siswa minimal 75.
2. Sikap positif siswa terhadap matematika mencapai kategori tinggi.
H. Prosedur Penelitian
Bentuk penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian tindakan
kelas (class action research). Menurut Arikunto, Suharsimi (2011:3) penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa.
Dalam penelitian ini, akan diterapkan pola kolaboratif, yaitu pelaksanaan
penelitian tindakan bukan dari guru, tetapi dari pihak luar (dalam hal ini peneliti)
untuk memecahkan masalah pembelajaran (Sanjaya, Wina , 2009:59). Pelaksana
tindakan adalah peneliti sendiri sementara peran pengamat dilakukan oleh guru
matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar yaitu Paryanta,S.Pd dan salah
satu mahasiswa pendidikan matematika.
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya
pemahaman dan sikap positif siswa pada materi fungsi melalui penerapan
pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang ditunjukkan dengan
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
75% siswa telah memahami satu kompetensi dasar dalam materi yang diberikan
dengan nilai nilai KKM kompetensi dasar materi tersebut dan kategori sikap
positif siswa mencapai kategori tinggi. Setiap tindakan upaya peningkatan
indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus.
Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1)
perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi ,
dan (4) analisis dan refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Dalam model penelitian tindakan kelas oleh Hopkins, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah perencanaan (planning) tindakan, misalnya membuat
skenario pembelajaran, lembar observasi, dan lain-lain. Kemudian langkah
selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan,
didalamnya dilakukan pengamatan (observasi). Selanjutnya melakukan analisis
dan refleksi. Apabila metode yang digunakan telah berhasil, dapat langsung
ditarik kesimpulan. Akan tetapi, apabila metode yang digunakan masih perlu
perbaikan maka dilakukan rencana selanjutnya, demikian terus secara berulang,
sampai metode yang digunakan benar-benar berhasil.
Dalam penelitian ini, direncanakan dalam dua siklus.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan,
Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa perencanaan, sebagai berikut.
1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan
instrumen kegiatan pembelajaran
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins
(Masnur muslich, 2011: 43)
Revised Plan
Revised Plan
Action/Observation
Reflective
Action/Observation
Reflective
Plan
Reflective
Action/Observation
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2) Pembuatan instrumen pengamatan pelaksanaan model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP)
3) Menyusun Lembar Kerja (LK). LK yang akan digunakan merupakan
lembar kegiatan siswa untuk membantu proses pembelajaran yang
dilengkapi dengan latihan soal-soal untuk siswa. LK disusun oleh
peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang
mengampu pelajaran matematika kelas XI.11 SMK Negeri 1
Karanganyar.
4) Menyusun media interaktif yaitu dengan menggunakan slide power
point yang memuat magic machine. Media ini yang akan digunakan
untuk membantu proses pembelajaran yang dilengkapi dengan magic
machine yang berisi tentang penerapan materi relasi dan fungsi dalam
kehidupan sehari-hari. Media disusun oleh peneliti dengan
pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang mengampu
pelajaran matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar.
5) Rencana dalam siklus I ini siswa akan belajar bersama dengan teman
sebangkunya dimana teman sebangku adalah teman satu kelompok
yang telah dipilih oleh guru berdasar kemampuan akademik dan diakhir
pertemuan akan mendapat tes formatif untuk mengerjakan beberapa
soal dan mengerjakan tugas rumah secara berkelompok di rumah.
Tugas rumah dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
b. Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah
direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap
dampak tindakan.
1) Review
a) Guru melakukan apersepsi.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
c) Guru bersama siswa membahas tugas rumah.
2) Pengembangan
Guru memberikan bahan ajar kepada siswa melalui presentasi slide
powerpoint.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3) Kerja kooperatif (latihan terkontrol)
a) Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok.
b) Beberapa kelompok membahas hasil diskusi lembar kerja.
4) Kerja mandiri
a) Guru memberikan tes formatif yang dikerjakan secara individu,
dengan pengerj