minuman keras oplosan renggut 4 nyawa - … · pedagang kaki lima di jakarta. di jembatan...

1
4 SENIN, 28 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN Minuman Keras Oplosan Renggut 4 Nyawa Warga Keluhkan Maraknya Pedagang Jalanan PEDAGANG kaki lima kian memenuhi jembatan penye- berangan orang dan trotoar jalan Ibu Kota. Semrawutnya penataan pedagang jalanan di lokasi fasilitas umum itu mengakibatkan pejalan kaki yang hendak menyeberang ter- ganggu. Lemahnya penertiban dan pengawasan dituding se- bagai penyebab menjamurnya pedagang kaki lima di Jakarta. Di jembatan penyeberangan orang Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, contohnya, banyak yang menggelar dagan- gan sejak siang hingga malam hari. Mereka di antaranya men- jajakan jam tangan, masker, dan aksesori ponsel. “Saya sulit lewat karena ja- lannya dipenuhi para peda- gang. Ditambah lagi, pada jam pulang kantor, banyak warga yang berhenti untuk melihat- lihat. Jadinya bikin macet,” kata Theresia, 28, yang hendak menuju ke Plaza Blok M, akhir pekan lalu. Menurut Theresia, jarangnya petugas yang mengawasi dan menertibkan membuat peda- gang marak. Namun, Camat Kebayoran Baru Fitrial Bahri mengaku pihaknya sudah sering melakukan penertiban. (*/J-2) Jakarta Masuk 10 Kota Besar Terpadat di Dunia KOTA Metropolitan, Jakarta, masuk 10 kota besar terpadat di dunia. Bahkan Kecamatan Tambora di Jakarta Barat masuk kecamatan terpadat di dunia. Di Tambora, warga bahkan harus tidur bergiliran karena sempitnya tempat tinggal me- reka. Dalam kaitan itulah Gu- bernur DKI Fauzi Bowo akan menghadiri konferensi inter- nasional bertajuk Masa Depan Kota-Kota: Pusat Inovasi untuk Solusi-Solusi Urban di lembaga internasional, Chatham House, London, Inggris, kemarin. Menurut juru bicara Guber- nur DKI, Cucu Ahmad Kurnia, konferensi itu ialah untuk membicarakan dasar-dasar yang diperlukan untuk mem- persiapkan kota-kota di dunia menghadapi era globalisasi. “Fokus dari pertemuan ini adalah bagaimana kota-kota di dunia akan menghadapi pertumbuhan kependudukan di tahun 2050 dengan berbagai tantangan seperti perubahan iklim, sumber daya, ekonomi, dan infrastruktur,” ujar Cucu, kemarin. (Ssr/J-2) Terpidana Kasus Narkoba Tewas di Tahanan TERPIDANA empat tahun ka- sus narkoba ditemukan tewas tergantung dengan leher ter- jerat tali di kamar mandi Lem- baga Pemasyarakatan Kelas II-A, Pondok Rajeg, Depok. Sahroji alias Oji, 40, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena cemburu terhadap istrinya yang berselingkuh. Kepala Pengamanan LP Pon- dok Rajeg, Depok, Mitro Subro- to, mengatakan, sebelum bunuh diri, Oji sempat menulis surat di kertas yang ditujukan kepada istrinya. “Isi surat mengung- kapkan betapa kecewanya Oji terhadap sang istri,” ujarnya. Peristiwa ini mengejutkan para tahanan dan pihak LP se- tempat. Sebab, pagi pukul 07.00 WIB, mereka masih melihat korban bersih-bersih. Sebelumnya, korban per- nah curhat bahwa kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Namun, rumah tang- ganya menjadi berantakan se- telah ia sempat tidak bekerja. (KG/J-2) LINTAS BERITA Produsen minuman beralkohol harus mencantumkan label larangan campur dengan minuman lain untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi. GOLDA EKSA M INUMAN keras (miras) oplosan kembali mem- bawa korban. Empat orang tewas saat pesta alkohol di Bekasi, sedangkan lima lagi masih dalam kondisi kritis. Korban tewas terakhir berna- ma Udin, 30. Warga Kampung Baru RT 008/05, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, ter- sebut meninggal, Sabtu (26/2) pukul 20.10 WIB. Petugas medis Instalasi Ga wat Darurat Rumah Sa- kit Miracle Medica Cikarang menyerah setelah hampir 24 jam berusaha menyelamat- kan nyawa Udin. Dua korban terdahulu adalah Ahmad bin Tarsa, 38, dan Ade, 40. Mereka tewas, Jumat (25/2) malam, dua jam setelah menenggak miras oplosan. Tujuh jam setelahnya, Mi- din, 30, warga Kampung Suka Mantri RT 002/02, Desa Suka- jaya, Kecamatan Karang Ba- hagia, Kabupaten Bekasi, juga menghembuskan napas ter- akhir. Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Medirossa Cikarang, tetapi tak tersela- matkan. Sementara itu, lima korban yang masih menjalani pera- watan, yakni Nisa, 30, Alex, 35, Iyus, 32, Dorja, 30, dan Midun, 35. Petaka bermula saat sem- bilan korban pada Jumat siang berkumpul di rumah Ayong di Kampung Sinyar RT 11/04, Desa Karang Sari, Cikarang Timur. Ayong yang baru saja mendapatkan uang hasil pen- jualan bengkel miliknya di- minta membelikan minuman beralkohol. “Saya sedang mendapat re- zeki dan karena tidak ada minuman keras, saya membe- rikan uang agar mereka saja yang membeli,” kata Ayong. Ternyata yang dibeli adalah miras berikut sejumlah mi- numan ringan. Minuman itu dicampur. Satu jam setelah minum, korban merasa mual dan pusing. Humas Polsek Cikarang Ins- pektur Satu Ibnu yang dikon- firmasi kemarin menyatakan pihaknya sudah melakukan pe- meriksaan di tempat kejadian. Barang bukti yang disita sejum- lah botol minuman merek Man- sion, ciu, bir, Fanta, dan Coca Cola. “Kami menduga korban tewas karena mencampurkan minuman tersebut,” ujarnya. Miras oplosan sangat rawan bila yang melakukan bukan ahlinya. Pada 22 Agustus 2010, sebanyak 14 orang tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ka- rena menenggak miras oplosan dari pedagang jamu. Melukai lambung Menurut ahli pencernaan dari Universitas Indonesia Ari Fahrial, miras oplosan memi- liki jumlah alkohol yang dapat menyebabkan peminum ber- ada di tahap akut. Akibatnya berdampak pada saluran per- napasan, otak, dan berujung pada kematian. “Minuman keras oplosan ditambah berbagai campuran bisa melukai lambung, usus, dan pankreas,” terangnya. Kalau sudah begitu, orang dalam keadaan tidak sadar, pernapasannya terganggu. Ka- lau dia tertidur dengan posisi tidak benar malah bisa mun- tah kemudian menghambat pernapasan di paru-paru dan menyumbat otak. Akhirnya meninggal dunia. Untuk mencegah korban te- rus berjatuhan, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia Marius Widjajarta mendesak produsen minuman mencantumkan la- bel larangan campur dengan minuman lain dan jamu pada botol. (J-1) [email protected] Drumer Padi Ditangkap Diduga Konsumsi Narkoba PERSONEL kelompok musik Padi, Yoyok, ditangkap Direk- torat Narkoba Bareskrim Polri karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu. Pria berna- ma lengkap Surendro Prasetyo itu ditangkap Minggu (27/2) sekitar pukul 02.00 WIB di tempat tinggalnya, Aparte- men Sudirman Park Tower B lantai 40, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kepala Unit 2 Direktorat Nar- koba Bareskrim Polri Kombes Siswandi mengungkapkan, Yoyok merupakan satu di an- tara 12 artis yang tercatat di kepolisian sebagai pengguna narkoba. “Untuk 11 artis lain- nya, kami ingatkan agar segera berhenti menggunakan narko- ba. Kalau tidak berhenti, akan segera kami tangkap,” ujar Siswandi kemarin. Ia mengatakan penangkap- an mantan suami penyanyi Rossa tersebut menambah ca- tatan hitam di kalangan artis yang menggunakan narkoba. Namanya sudah tercatat seba- gai salah satu dari 12 artis peng guna narkoba. “Kami mendengar dia makin sering nyabu, setelah kami selidiki dalam tiga hari ini, ternyata dia nyabu di apartemennya itu,” ujar Siswandi. Saat ditangkap, menurut Siswandi, Yoyok diduga se- dang fly berat. Bahkan, de- ngan santai dia tersenyum dan bergaya dengan gitarnya saat dipotret polisi. “Dari aparte- men Yoyok, disita seperangkat alat isap sabu, yaitu bong dan barang bukti sabu setengah gram,” ujar Siswandi. Setelah ditangkap, Yoyok kemudian dibawa ke tahanan Direktorat Narkoba. “Baru siang ini diperiksa setelah sa- dar dari y,” ujar Siswandi. Dalam aturan yang baru, jelas Siswandi, pemerintah me- lalui Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan fasilitas rehabilitasi pemakai narkoba. Artis dan masyarakat yang ingin bebas dari narkoba bisa memakai fasilitas ini dengan gratis. “Pemerintah sudah mem- berikan fasilitas gratis. Ini tidak hanya artis tapi masyarakat secara umum. Tapi kalau ma- sih tertangkap dengan kasus yang sama, hukumannya lebih berat,” ujar Siswandi. Sekitar pukul 13.00 WIB Yoyok terlihat turun dari lan- tai 2 Dit Narkoba, Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur. Dengan dikawal dua polisi berpakaian preman, Yoyok yang akan menjalani tes urine terlihat santai, sem- bari mengisap sebatang rokok, sesekali dia menebar senyum saat ditanya. Mulutnya terkun- ci rapat dan tidak memedu- likan pertanyaan wartawan. (Faw/San/J-3) Minuman keras oplosan ditambah berbagai campuran bisa melukai lambung, usus, dan pankreas.” Ari Fahrial Ahli pencernaan dari UI MI/FAUZI DITANGKAP: Personel kelompok band Padi, Yoyok (kedua dari kanan), saat ditangkap Dit Narkoba Bareskrim Mabes Polri di Tanah Abang, Minggu dini hari.

Upload: truongtuong

Post on 10-Aug-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4 SENIN, 28 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

Minuman Keras Oplosan Renggut 4 Nyawa

Warga KeluhkanMaraknya Pedagang JalananPEDAGANG kaki lima kian memenuhi jembatan penye-berangan orang dan trotoar jalan Ibu Kota. Semrawutnya penataan pedagang jalanan di lokasi fasilitas umum itu mengakibatkan pejalan kaki yang hendak menyeberang ter-ganggu. Lemahnya penertiban dan pengawasan dituding se-bagai penyebab menjamurnya pedagang kaki lima di Jakarta.

Di jembatan penyeberangan orang Blok M Plaza, Kebayor an Baru, Jakarta Selatan, contohnya, banyak yang menggelar dagan-gan sejak siang hingga malam hari. Mereka di antara nya men-jajakan jam tangan, masker, dan aksesori ponsel.

“Saya sulit lewat karena ja-lannya dipenuhi para peda-gang. Ditambah lagi, pada jam pulang kantor, banyak warga yang berhenti untuk melihat-lihat. Jadinya bikin macet,” kata Theresia, 28, yang hendak menuju ke Plaza Blok M, akhir pekan lalu.

Menurut Theresia, jarangnya petugas yang mengawasi dan menertibkan membuat peda-gang marak. Namun, Camat Kebayoran Baru Fitrial Bahri mengaku pihaknya sudah sering melakukan penertiban. (*/J-2)

Jakarta Masuk 10 Kota Besar Terpadat di Dunia

KOTA Metropolitan, Jakarta, masuk 10 kota besar terpadat di dunia. Bahkan Kecamatan Tambora di Jakarta Barat masuk kecamatan terpadat di dunia. Di Tambora, warga bahkan harus tidur bergiliran karena sempitnya tempat tinggal me-reka.

Dalam kaitan itulah Gu-bernur DKI Fauzi Bowo akan menghadiri konferensi inter-nasional bertajuk Masa Depan Kota-Kota: Pusat Inovasi untuk Solusi-Solusi Urban di lembaga internasional, Chatham House, London, Inggris, kemarin.

Menurut juru bicara Guber-nur DKI, Cucu Ahmad Kurnia, konferensi itu ialah untuk membicarakan dasar-dasar yang diperlukan untuk mem-persiapkan kota-kota di dunia menghadapi era globalisasi.

“Fokus dari pertemuan ini adalah bagaimana kota-kota di dunia akan menghadapi pertumbuhan kependudukan di tahun 2050 dengan berbagai tantangan seperti perubahan iklim, sumber daya, ekonomi, dan infrastruktur,” ujar Cucu, kemarin. (Ssr/J-2)

Terpidana Kasus Narkoba Tewas di Tahanan

TERPIDANA empat tahun ka-sus narkoba ditemukan tewas tergantung dengan leher ter-jerat tali di kamar mandi Lem-baga Pemasyarakatan Kelas II-A, Pondok Rajeg, Depok. Sahroji alias Oji, 40, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena cemburu terhadap istrinya yang berselingkuh.

Kepala Pengamanan LP Pon-dok Rajeg, Depok, Mitro Subro-to, mengatakan, sebelum bunuh diri, Oji sempat menulis surat di kertas yang ditujukan kepada istrinya. “Isi surat mengung-kapkan betapa kecewanya Oji terhadap sang istri,” ujarnya.

Peristiwa ini mengejutkan para tahanan dan pihak LP se-tempat. Sebab, pagi pukul 07.00 WIB, mereka masih melihat korban bersih-bersih.

Sebelumnya, korban per-nah curhat bahwa kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Namun, rumah tang-ganya menjadi berantakan se-telah ia sempat tidak bekerja. (KG/J-2)

LINTAS BERITA

Produsen minuman beralkohol harus mencantumkan label larangan campur dengan minuman lain untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.

GOLDA EKSA

MINUMAN keras (miras) oplosan kembali mem-bawa korban.

Em pat orang tewas saat pesta alkohol di Bekasi, sedangkan lima lagi masih dalam kondisi kritis.

Korban tewas terakhir berna-ma Udin, 30. Warga Kampung Baru RT 008/05, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, ter-sebut meninggal, Sabtu (26/2) pukul 20.10 WIB.

Petugas medis Instalasi Ga wat Darurat Rumah Sa-kit Mi racle Medica Cikarang menyerah setelah hampir 24 jam berusaha menyelamat-kan nyawa Udin. Dua korban terdahulu adalah Ahmad bin Tarsa, 38, dan Ade, 40. Mereka tewas, Jumat (25/2) malam, dua jam setelah menenggak miras oplosan.

Tujuh jam setelahnya, Mi-din, 30, warga Kampung Suka Mantri RT 002/02, Desa Suka-jaya, Kecamatan Karang Ba-hagia, Kabupaten Bekasi, juga menghembuskan napas ter-akhir. Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Medirossa Ci karang, tetapi tak tersela-matkan.

Sementara itu, lima korban yang masih menjalani pera-watan, yakni Nisa, 30, Alex,

35, Iyus, 32, Dorja, 30, dan Midun, 35.

Petaka bermula saat sem-bilan korban pada Jumat siang berkumpul di rumah Ayong di Kampung Sinyar RT 11/04, Desa Karang Sari, Cikarang Timur. Ayong yang baru saja mendapatkan uang hasil pen-jualan bengkel miliknya di-minta membelikan minuman beralkohol.

“Saya sedang mendapat re-zeki dan karena tidak ada mi numan keras, saya membe-rikan uang agar mereka saja yang membeli,” kata Ayong. Ternyata yang dibeli adalah miras berikut sejumlah mi-numan ringan. Minuman itu dicampur. Satu jam setelah minum, korban merasa mual dan pusing.

Humas Polsek Cikarang Ins-pektur Satu Ibnu yang dikon-firmasi kemarin menyatakan pihaknya sudah melakukan pe-meriksaan di tempat kejadian.

Barang bukti yang disita sejum-lah botol minuman merek Man-sion, ciu, bir, Fanta, dan Coca Cola. “Kami menduga korban tewas karena mencampurkan minuman tersebut,” ujarnya.

Miras oplosan sangat rawan bila yang melakukan bukan ahlinya. Pada 22 Agustus 2010, sebanyak 14 orang tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ka-rena menenggak miras oplosan dari pedagang jamu.

Melukai lambungMenurut ahli pencernaan

dari Universitas Indonesia Ari Fahrial, miras oplosan memi-liki jumlah alkohol yang dapat menyebabkan peminum ber-ada di tahap akut. Akibatnya berdampak pada saluran per-napasan, otak, dan berujung pada kematian.

“Minuman keras oplosan ditambah berbagai campuran bisa melukai lambung, usus, dan pankreas,” terangnya.

Kalau sudah begitu, orang dalam keadaan tidak sadar, pernapasannya terganggu. Ka-lau dia tertidur dengan posisi tidak benar malah bisa mun-tah kemudian menghambat pernapasan di paru-paru dan menyumbat otak. Akhirnya meninggal dunia.

Untuk mencegah korban te-rus berjatuhan, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia Marius Widjajarta mendesak produsen minuman mencantumkan la-bel larangan campur dengan minuman lain dan jamu pada botol. (J-1)

[email protected]

Drumer Padi Ditangkap Diduga Konsumsi NarkobaPERSONEL kelompok musik Padi, Yoyok, ditangkap Direk-torat Narkoba Bareskrim Polri karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu. Pria berna-ma lengkap Surendro Prasetyo itu ditangkap Minggu (27/2) sekitar pukul 02.00 WIB di tempat tinggalnya, Aparte-men Sudirman Park Tower B lantai 40, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kepala Unit 2 Direktorat Nar-koba Bareskrim Polri Kombes Siswandi mengungkapkan, Yoyok merupakan satu di an-tara 12 artis yang tercatat di kepolisian sebagai pengguna narkoba. “Untuk 11 artis lain-nya, kami ingatkan agar segera berhenti menggunakan narko-ba. Kalau tidak berhenti, akan segera kami tangkap,” ujar Siswandi kemarin.

Ia mengatakan penangkap-an mantan suami penyanyi Rossa tersebut menambah ca-tatan hitam di kalangan artis yang menggunakan narkoba. Namanya sudah tercatat seba-gai salah satu dari 12 artis peng guna narkoba. “Kami men dengar dia makin sering nyabu, setelah kami selidiki dalam tiga hari ini, ternyata dia nyabu di apartemennya itu,” ujar Siswandi.

Saat ditangkap, menurut Siswandi, Yoyok diduga se-dang fly berat. Bahkan, de-ngan santai dia tersenyum dan bergaya dengan gitarnya saat dipotret polisi. “Dari aparte-men Yoyok, disita seperangkat

alat isap sabu, yaitu bong dan barang bukti sabu setengah gram,” ujar Siswandi.

Setelah ditangkap, Yoyok kemudian dibawa ke tahanan Direktorat Narkoba. “Baru siang ini diperiksa setelah sa-dar dari fl y,” ujar Siswandi.

Dalam aturan yang baru, jelas Siswandi, pemerintah me-lalui Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan fasilitas rehabilitasi pemakai narkoba. Artis dan masyarakat yang ingin bebas dari narkoba bisa memakai fasilitas ini dengan gratis.

“Pemerintah sudah mem-berikan fasilitas gratis. Ini tidak

hanya artis tapi masyarakat secara umum. Tapi kalau ma-sih tertangkap dengan kasus yang sama, hukumannya lebih berat,” ujar Siswandi.

Sekitar pukul 13.00 WIB Yoyok terlihat turun dari lan-tai 2 Dit Narkoba, Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur. Dengan dikawal dua polisi berpakaian preman, Yoyok yang akan menjalani tes urine terlihat santai, sem-bari mengisap sebatang rokok, sesekali dia menebar senyum saat ditanya. Mulutnya terkun-ci rapat dan tidak memedu-likan pertanyaan wartawan. (Faw/San/J-3)

Minuman keras oplosan ditambah

berbagai campuran bisa melukai lambung, usus, dan pankreas.”

Ari FahrialAhli pencernaan dari UI

MI/FAUZI

DITANGKAP: Personel kelompok band Padi, Yoyok (kedua dari kanan), saat ditangkap Dit Narkoba Bareskrim Mabes Polri di Tanah Abang, Minggu dini hari.