mini survei 2007

Upload: dadi-de-ponte

Post on 09-Jul-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Indikator Keluarga Pasangan Usia Subur dan Pengetahuan tentang Keamanan Reproduksi Remaja dalam Survei-survei Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(Dr. I Made Arcana) I. PENDAHULUAN

Pada era otonomi seperti dewasa ini, ketepatan waktu laporan dari daerah ke pusat serta akurasi data hasil laporan rutin susah untuk dikontrol. Laporan peserta KB aktif dulu diperoleh melalui pengendalian lapangan. Tetapi sejak tahun 2004, laporan pengendalian lapangan tentang peserta KB aktif tersebut ditiadakan. Akibatnya laporan rutin peserta KB aktif tidak dapat diperoleh. Untuk itu maka dibuat suatu kegiatan survei berskala nasional yang representatif untuk tingkat propinsi dan kabupaten/kota yang dinamakan mini survei. Responden mini survei adalah wanita pasangan usia subur umur 15-49 tahun, sedangkan responden untuk indikator RPJM adalah keluarga dan remaja umur 15-24 tahun baik laki-laki maupun perempuan belum kawin. Mini Survei merupakan salah satu metode penelitian yang dikembangkan di Thailand oleh Center for Population and Family Health (CPFH) Columbia University untuk pengumpulan serta analisis data kuantitatif secara sederhana, murah dan cepat. Karena sifatnya yang cepat, maka variable yang dicakup dalam survei ini biasanya terbatas dan sifat jawabannya singkat dan tertutup. Mini Survei ini cocok digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan suatu program. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 2003 yang kemudian dilanjutkan pelaksanaannya setiap tahun. Informasi dan indikator yang ingin diperoleh melalui program kegiatan ini senantiasa mengalami perubahan setiap tahun, namun pada intinya ditekankan pada informasi mengenai prevalensi peserta KB beserta karakteristik latar belakang sosial demografinya. Untuk tahun 2006, mini survei (MS-06) dilaksanakan secara simultan dengan survei indikator kinerja rencana program jangka menengah nasional (RPJM-06) yang bertujuan untuk memperoleh informasi keberhasilan program KB nasional yang telah dilaksanakan di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, dilihat dari sasaran kinerja seperti tercantum pada RPJM dan rencana kerja program (RKP) 2006. 323

Melalui pelaksanaan mini survei ini, selain untuk melihat pencapaian peserta KB aktif menurut karakteristik dengan latar belakang PUS di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu, juga secara khusus untuk mendapatkan informasi-informasi tentang: a. Angka peserta KB aktif representatif propinsi, kabupaten kota, b. Data PUS menurut pemakaian dan jenis alat/cara KB, c. Data kesertaan KB menurut cara dan tempat mendapatkan alat/cara KB, d. Data mengenai ada tidaknya keinginan mempunyai anak, e. Alasan PUS memutuskan untuk tidak ber-KB, dan f. Data mengenai kebutuhan yang tidak terlayani (unmet need) KB pada PUS. (Proxy).

Sementara itu, informasi yang ingin dikumpulkan melalui survei indikator kinerja RPJM mencakup: a. Data tentang pemberdayaan dan ketahanan keluarga bagi keluarga yang dapat mengakses informasi dan sumber daya ekonomi, serta keluarga yang mengetahui dan mempunyai kemampuan dalam pengasuhan dan penumbuh-kembangan anak, b. Data tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) yang mencakup pemahaman masyarakat, keluarga dan remaja tentang hal tersebut serta sumber informasinya, c. Data tentang pencapaian peserta KB aktif, peserta KB baru, pemakaian kontrasepsi yang rasional, efektif, efisien (REE), dan kesertaan KB pria (dari Mini Survei 2006), dan d. Data tentang penguatan kelembagaan dan jaringan KB. Data tersebut di atas tentunya sangat berguna dan dibutuhkan karena dapat dijadikan dasar oleh para penentu kebijakan, perencana dan pengelola program dalam menentukan arah kebijakan, perencanaan serta pelaksanaan progran KB nasional di masa yang akan datang. Di samping itu, data tersebut dapat juga dijadikan sebagai indikator dalam melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program yang telah berjalan pada tingkat propinsi maupun kabupaten/kota. 324

II. METODOLOGI SURVEI 1. Cakupan Wilayah Mini Survei dan Survei Indikator Kinerja RPJM tahun 2006 ini akan dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia untuk Mini Survei, dan 30 propinsi untuk Survei Indikator RPJM (Kepri, Kaltim, Irjabar tidak melakukan survei ini). 2. Rancangan Survei Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam survei ini adalah rancangan sampel 3 (tiga) tahap, yaitu: a. Tahap I : Memilih sejumlah sampel cluster yang diperlukan di setiap propinsi. Kerangka sampel yang digunakan adalah daftar keluarga dan anggota keluarga (DKAK) tahun 2004 yang tersedia di Direktorat Pengolahan dan Teknologi Informasi (Ditek) BKKBN Pusat. b. Tahap II : Menentukan lokasi cluster terpilih dengan metode PPS (probability proportional to size) dengan size banyaknya keluarga dalam setiap cluster. c. Tahap III: Memilih sasaran responden di setiap cluster terpilih, baik keluarga, remaja maupun PUS. Besarnya sampel keluarga dan PUS pada setiap propinsi berbeda-beda disesuaikan dengan banyaknya populasi keluarga dan PUS di wilayah tersebut. Besarnya sampel di tiap propinsi ditentukan berdasarkan kecukupan sampel untuk penyajian estimasi hasil mini survei sampai tingkat kabupaten/kota. Jumlah sampel keluarga sebanyak 31.791 keluarga, dan remaja 26.000, sedangkan wanita pasangan usia subur umur 15-49 tahun sebanyak lebih dari 300.000. 3. Variabel dan indikator yang dikumpulkan datanya Dalam pelaksanaan pokok-pokok program pembangunan, telah disusun sasaran kinerja program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung, serta telah diidentifikasi indikator untuk mengukur kinerja dari kegiatankegiatan dimaksud, antara lain: A. Indikator kinerja untuk program pemberdayaan dan ketahanan keluarga, yaitu: a. Pengasuhan dan tumbuh kembang anak, 325

b. Persentase keluarga miskin yang mendapatkan penyuluhan, bimbingan dan pelatihan kegiatan usaha, c. Persentase keluarga miskin yang mengetahui akses modal (mikro kredit dan lain-lain), d. Persentase keluarga miskin yang memperoleh akses modal (mikro kredit dan lain-lain), e. Persentase keluarga yang pernah mendengar kelompok UPPKS, f. Persentase keluarga yang pernah menjadi anggota UPPKS, g. Persentase keluarga yang aktif menjadi anggota UPPKS, h. Persentase keluarga yang mengetahui cara pengasuhan dan tumbuh kembang anak yang benar, i. Persentase keluarga balita ikut BKB, j. Persentase keluarga remaja ikut BKR, dan k. Persentase keluarga lansia ikut BKL. B. Indikator kinerja untuk program kesehatan reproduksi remaja (KRR), yaitu: a. Persentase keluarga dan remaja yang mengetahui KRR, dan b. Persentase keluarga dan remaja yang mengetahui sumber informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. c. PIK - KRR C. Indikator kinerja untuk program keluarga berencana, yaitu: a. Kesertaan KB pria, b. Jumlah pencapaian peserta KB aktif, c. Persentase PUS yang tidak terlayani KB (unmet need), dan d. Kemandirian KB. D. Indikator kinerja untuk program penguatan kelembagaan dan jaringan KB, yaitu: a. Jumlah lembaga pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (pemerintah maupun non-pemerintah), b. Jumlah lembaga pengelola program KB kabupaten/kota, dan c. Jumlah petugas lapangan tingkat kabupaten/kota. 326

III.

JENIS DOKUMEN

Jenis dokumen yang digunakan pada pelaksanaan lapangan mini survei berupa daftar isian dan daftar pertanyaan. Daftar isian terdiri dari 2 (dua) jenis daftar yaitu: 1. Daftar PUS: digunakan untuk mendaftar semua keluarga dan PUS di cluster terpilih 2. Daftar PUS terpilih (DPT-MS06): digunakan untuk mencatat semua PUS yang ada di cluster terpilih untuk dilakukan wawancara mengenai berbagai karakteristik latar belakang dan demografi. Untuk Survei RPJM, jenis dokumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: 1. Kuesioner berstruktur RPJM-06: digunakan untuk menjaring informasi dari responden keluarga dan remaja. 2. Daftar isian/matriks: digunakan untuk menjaring data sekunder yang bersumber dari pengelola, provider di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi. IV. Konsep dan Definisi 1. Pasangan Usia Subur (PUS) Pasangan suami-istri yang istrinya berumur 15-49 tahun dan masih haid, atau pasangan suami-istri yang istrinya berusia kurang dari 15 tahun dan sudah haid, atau istri sudah berumur lebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan). Namun dalam mini survei dibatasi wanita PUS umur 15-49 tahun 2. Peserta KB Aktif (PA) PUS yang pada saat pendataan sedang memakai atau menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi modern. Dalam pengertian ini tidak termasuk cara-cara konstrasepsi tradisional, seperti pijat urut, jamu dan juga tidak termasuk cara-cara KB alamiah seperti pantang berkala, sanggama terputus dan sebagainya. 3. Prevalensi Peserta KB Aktif Proporsi PUS yang pada saat pelaksanaan survei sedang menggunakan salah satu alat/cara KB untuk menunda atau mencegah kehamilan. 4. Kelompok Keluarga Sejahtera Kelompok yang secara sukarela berperan aktif dalam melaksanakan serta mengelola gerakan pembangunan keluarga sejahtera di tingkat RT yang melakukan kegiatan di bidang KB dan KS seperti BKB, UPPKS, dan lain-lain. 327

5. Ketahanan Ekonomi Keluarga Kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki suatu keuletan dan ketangguhan ekonomi yang mampu secara materiil dan spiritual untuk hidup mandiri serta harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin keluarga. 6. Kelompok Kegiatan Kelompok masyarakat yang melaksanakan dan mengelola kegiatan ekonomi produktif keluarga (UPPKS/Kukesra) dan kegiatan-kegiatan bina keluarga sejahtera (BKMM, BKB, BKR, BKD dan BKL) serta kegiatan Posyandu, Piksa, dan PAKBD yang berada di tingkat desa/kelurahan. 7. UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) Kelompok kegiatan dari para keluarga dalam wadah paguyuban keluarga sejahtera, melakukan berbagai kegiatan usaha ekonomi produktif yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga, beranggotakan keluarga pra-sejahtera, KS I, KS II dan seterusnya. 8. Remaja Individu (laki-laki maupun perempuan) yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan umur yang ditetapkan berbeda-beda, antara lain: - WHO menetapkan 10-19 tahun. - United Nations (UN) menetapkan batasan usia anak muda (youth) adalah 15-24 tahun. Dalam survei ini ditetapkan batasan usia untuk remaja adalah 15-24 tahun. 9. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Beberapa pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi yang perlu diketahui remaja, antara lain: a. Pengetahuan tentang sistem, proses dan fungsi alat reproduksi, b. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi, c. Penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kesehatan reproduksi, d. Pendewasaan usia kawin dan perencanaan kehamilan, e. Tumbuh kembang remaja (akil baliq, masa subur, anemia, dll), dan f. 328 Kehamilan dan persalinan.

Daftar Pustaka

BKKBN (2005). Rencana Strategis Program Keluarga Berencana Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta, 2005. _______ (2005). Pemantauan Pasangan Usia Subur (PUS) Melalui Mini Survei di Indonesia. Jakarta, 2005. _______ (2006). Pedoman Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga. Jakarta, 2006. _______ (2006). Pedoman Wawancara Survei Indikator Kinerja Rencana Program Jangka Menengah Nasional Tahun 2006 (RPJM-06). Jakarta, 2006.

329