mini cex - dr nisa, sp.a
DESCRIPTION
mini cexTRANSCRIPT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
STATUS UJIAN (PASIEN BUKAN NEONATUS)
Nama Dokter Muda S. Dewi Ardiana Tanda TanganNIM 10711156
Tanggal UjianRumah sakit RSUD dr. Soediran MS.
Gelombang Periode
I. IDENTITAS
Nama : Panji A. Nama ayah : Supono
Umur : 7 tahun Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki Pendidikan : SMA
Alamat : Wonoboyo Pekerjaan : Swasta
Nama ibu : Sri Hastuti
Masuk RS : 31 - 10 - 2014 Umur : 45 tahun
No. CM : 47-98-59 Pendidikan : SMA
Tgl. Diperiksa : 1 – 11 - 2014 Pekerjaan : Ibu RT
II. ANAMNESIS
(Dilakukan aloanamnesis terhadap anak dan orang tua).
A. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama : bintik – bintik kemerahan pada kulit
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan bintik – bintik kemerahan pada kulit sejak 3
hari yang lalu, pertama kali muncul sejak 3 hari yang lalu. Bintik – bintik
muncul pada seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut, pantat dan
kemaluan tetapi pada telapak tangan bintik – bintik tidak muncul. Awalnya
bintik kemerahan muncul berupa bintil – bintil berisi cairan yang di
sekitarnya berwarna kemerahan, kemudian cairan di dalamnya berubah
1
warna menjadi keruh dan akan pecah sendiri kemudian mengering. Bintik
– bintik merah ini semakin lama akan semakin banyak dan menjalar ke
seluruh tubuh. Pasien tidak mengeluhkan gatal maupun panas pada
bintik – bintik merah, tetapi pasien merasa nyeri pada daerah yang
terkena. Bintik – bintik juga terdapat di dalam mulut, sehingga saat
menelan pasien merasa sakit. Pasien tidak mengeluh demam, mual,
muntah, diare,batuk, pilek maupun pusing. Tidak terdapat keluhan BAB
maupun BAK pada pasien.
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ѵ Kakak dan ayah pasien mengalami gejala serupa dengan pasien ( 2
minggu yang lalu )
Ѵ Tidak ada riwayat alergi maupun asma pada pasien maupun anggota
keluarga
Kesan:
Terdapat kemungkinan kalau kejadian yang dialami pasien berkaitan
dengan penyakit yang diderita oleh kakak dan ayah pasien
4. Silsilah/Ikhtisar Keturunan
2
Kesan:
Pasien berasal dari keluarga yang tidak terlalu besar. Dengan komposisi
kakek nenek, dan 1 orang kakak. Pasien tinggal bersama dengan kakek
neneknya.
5. Riwayat Pribadi
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat kehamilan :
- Pasien adalah anak kedua, sebelumnya ibu pasien tidak ada
riwayat keguguran.
- Selama hamil, ibu pasien tidak pernah mengeluhkan sakit.
Muntah pada saat hamil hanya pada awal akan hamil.
- Ibu pasien rutin mengunjungi bidan setempat,kurang lebih 8 kali
selama kehamilan.
- Selama hamil, pasien rajin mengkonsumsi susu ibu hamil dan
mendapatkan suplemen tablet tambah darah dari bidan
Riwayat persalinan :
- Pasien lahir lewat jalan lahir ( pervaginam ) secara spontan
- Ibu pasien tidak mengalami kelainan dalam maupun setelah
persalinan
Riwayat pasca lahir :
- Pasien lahir dengan berat 3200 gram, langsung menangis kuat.
3
KETERANGAN :
= LAKI-LAKI
= PEREMPUAN
= ORANG SAKIT
= GEJALA SERUPA
Kesan:
Ibu pasien cukup perhatian dan siap dalam mempersiapkan kelahiran
anak keduanya, pasien lahir dengan BBLR ( berat badan lahir rendah
< 2.500 gram ) dan langsung menangis kuat
6. Riwayat Makanan
Sehari – hari pasien makan 3 kali dengan menu nasi, sayuran dan
lauk – pauk. Pasien suka makan buah – buahan. Tidak ada alergi
terhadap makanan tertentu. Ibu pasien juga memberikan susu setiap hari
pada pasien.
Kesan:
Tidak terdapat hambatan dalam pemberian makanan pada pasien,
sehingga pasien mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup. Selain itu ibu
pasien juga cukup perhatian terhadap anaknya, dengan memberikan susu
formula.
7. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak:
a. Pertumbuhan
Dari data anamnesis yang diperoleh, pertumbuhan pasien saat lahir
sampai sekarang normal.
b. Perkembangan Psikomotor
Motorik kasar Motorik halus
- -
Bicara Sosial
- -
4
c. Mental/intelegensia
Pasien saat ini duduk di kelas 1 SD dan mampu untuk mengikuti
pelajaran
yang diberikan guru.
d. Emosi dan perilaku
Pasien sehari – hari berinteraksi dengan teman – temannya saat di
sekolah, selain itu juga pasien mudah bergaul dengan orang yang baru
dikenal
Kesan:
Perkembangan mental / intelegensi dan emosi perilaku pasien normal
8. Imunisasi
Dari keterangan ibu pasien didapatkan keterangan bahwa pasien
sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan usianya. Hal
tersebut diketahui dari jadwal imunisasi pada kartu KMS yang sudah
lengkap.
Simpulan :
Pasien sudh mendapatkan imnusasi lengkap, sehingga kemungkinan
untuk menderita gejala yang lebih berat saat terkena penyakit dapat
dikurangi.
9. Riwayat Penyakit Dahulu
I. Penyakit
a. Diare : 1 X (usia 7 bulan) e. Hepatitis : -
b. Campak : - f. Demam tifoid : -
c. ISPA : - g. Malaria : -
d. Parotitis : - h. Demam berdarah: -
5
II. Riwayat Mondok
Pasien pernah mondok di RS karena diare saat usia 7 bulan
III. Riwayat Operasi
Pasien belum pernah operasi
10. Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Sosial ekonomi :
Saat ini pasien tinggal 1 rumah dengan kedua orang tua dan juga
kakaknya. Pasien hidup berkecukupan karena kedua orang tua
pasien bekerja.
Lingkungan :
Pasien tinggal di rumah bersama dengan kedua orang tua dan
kakaknya, sehari – hari pasien bersekolah di SD dan bergaul
dengan teman – temannya. Lingkungan sekitar rumah bersih dan
dekat dengan lingkungan perumahan.
Kesan:
Dari segi sosial dan ekonomi, pasien bisa dibilang dari keluarga
yang berkecukupan dan bergaul bersama teman – teman
sebayanya.
11. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : pusing ( - ) demam ( - ) penurunan
kesadaran ( - )
Sistem kardiovaskular : nyeri dada ( - )
Sistem pernapasan : batuk ( - ) pilek ( - )
Sistem gastrointestinal : mual ( - ) muntah ( - ), diare ( - ),
Sistem urogenital : terdapat bintik kemerahan pada
kemaluan
dan lipatan paha, warna urin normal
Sistem integumentum : bintik – bintik kemerahan pada seluruh
6
permukaan kulit, telapak tangan dan
kaki. Bintik - bintik berwarna merah
dan terasa sakit, ada yang berupa
bintik berisi cairan dan ada yang sudah
mengering berwarna merah
kecoklatan.
Sistem muskuloskeletal : kelemahan gerak (-), akral hangat (+),
terasa linu pada tulang ( - )
III. PEMERIKSAAN JASMANI
A. Pemeriksaan Umum (dilakukan pada tanggal: 1 November 2014
Jam: 09.00 )
1. Kesan umum : keadaan umum pasien tampak sadar penuh
2. Tanda utama
Nadi : 84 X/menit
Pernapasan : 28 X/menit
Tekanan darah : -
Suhu : 35,80 C
3. Status gizi:
Berat badan : 17,5 kg
Panjang badan : 110 cm
Lingkar kepala : 49 cm
Lingkar lengan atas : 16 cm
Simpulan:
Status gizi anak baik
4. Kulit : tampak ujud kelainan kulit berupa makula, papul,
vesikel dan krusta
7
5. Kelenjar limfe : tidak terdapat pembesaran pada kelanjar limfe
cervical
6. Otot : tidak terdapat nyeri otot
7. Tulang : tidak terdapat deformitas tulang
8. Sendi : tidak terdapat keterbatasan gerak
B. Pemeriksaan Khusus:
1. Leher : Pembesaran kelenjar limfe cervical (-).
2. Dada : Bentuk dada simetris, hiperinflasi (+), tidak ada ketinggalan
gerak nafas.
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tampak pada SIC-6 linea mid-clavicularis
sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Palpasi : Tidak teraba adanya thrill pada seluruh katup jantung
Auskultasi : Tidak terdengar bising.
Simpulan :
Ditinjau dari pemeriksaan fisik, pasien memiliki jantung yang berfungsi
normal.
Paru-paru :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, kesan hiperinflasi (-), retraksi dinding
dada (-)
Palpasi : Tidak ada lateralisasi suara fremitus ke salah satu lapang
paru
Perkusi : Dominasi Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikular normal
Simpulan :
Ditinjau dari pemeriksaan fisik didapatkan fungsi paru normal
3. Perut
Inspeksi : Tidak ada distensi, tidak tampak bekas luka.
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
8
Palpasi : Tidak teraba massa abnormal (-),
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Tidak teraba adanya pembesaran limpa.
Perkusi : dominan timpani
Simpulan :
Kondisi perut pasien dalam batas normal.
4. Anogenital:
a. Anus : Lubang anus pada tempatnya, Tidak tampak kemerahan di
sekitar anus.
b. Genital : Tampak adanya bintik – bintik merah pada skrotum.
Simpulan :
Terdapat bintik – bintik merah pada skrotum
5. Anggota Gerak
- Tonus otot normal
- Tampak adanya ruam kemerahan
- Akral hangat (CRT < 2detik)
- Refleks Fisiologis-Patologis, Test Sensibilitas tidak dilakukan
- Meningeal Sign (Kaku Kuduk) (-)
Simpulan :
Terdapat ruam kemerahan pada ke 4 ekstremitas
6. Kepala
Bentuk : Bulat normal
Lingkar kepala : 49 cm
Rambut : Hitam tidak mudah rontok
Ubun-ubun : Telah menutup sempurna
Mata : Anemis (-), ikterik (-), hiperemis (-), pupil isokhor
Hidung : nafas cuping hidung (-), deviasi septum (-), ingus (-)
Telinga : Bentuk pinna normal, rekoil segera, sekret (-)
9
Mulut : Tampak vesikel pada palatum molle
Gigi : Tampak karies pada gigi depan, perdarahan gusi (-)
Simpulan:
Tampak adanya vesikel pada palatum molle dan adanya karies pada
barisan gigi depan
V. RINGKASAN DATA DASAR:
A. ANAMNESIS
Pasien mengeluhkan bintik – bintik kemerahan pada kulit sejak 3 hari
yang lalu, pertama kali muncul sejak 3 hari yang lalu. Bintik – bintik
muncul pada seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut, pantat dan
kemaluan tetapi pada telapak tangan bintik – bintik tidak muncul. Awalnya
bintik kemerahan muncul berupa bintil – bintil berisi cairan yang di
sekitarnya berwarna kemerahan, kemudian cairan di dalamnya berubah
warna menjadi keruh dan akan pecah sendiri kemudian mengering. Bintik
– bintik merah ini semakin lama akan semakin banyak dan menjalar ke
seluruh tubuh. Pasien tidak mengeluhkan gatal maupun panas pada
bintik – bintik merah, tetapi pasien merasa nyeri pada daerah yang
terkena. Bintik – bintik juga terdapat di dalam mulut, sehingga saat
menelan pasien merasa sakit. Pasien tidak mengeluh demam, mual,
muntah, diare,batuk, pilek maupun pusing. Tidak terdapat keluhan BAB
maupun BAK pada pasien.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum pasien tampak sadar penuh. Terdapat papul, makula dan
vesikel multiple dengan dasar eritem yang tersebar merata pada seluruh
badan. Selain itu juga tampak adanya krusta.
VI. DAFTAR PERMASALAHAN
Masalah aktif:
Bintik – bintik merah pada kulit
10
Nyeri saat menelan
Masalah inaktif:
-
VII. PENYEBAB MASALAH/DIAGNOSIS BANDING
Varicella
Herpes
VIII. RENCANA PENGELOLAAN
A. Rencana pemeriksaan/penegakan diagnosis:
- Pemeriksaan Darah Lengkap
Dilakukan pemeriksaan darah untuk menilai apakah ada tanda-tanda
infeksi aktif pada pasien. Serta untuk memprediksi jenis organisme
penyebab. Valla ricedisebabkan oleh infeksi virus sehingga hasil
laboraturium yang diharapkan adalah adanya peningkatan jumlah sel
leukosit serta adanya dominasi ke arah sel limfosit.
- Tzanck smear
Dilakukan untuk melihat adanya sel datia berinti banyak yang dapat
mendukung diagnosis varicella. Pemeriksaan ini sensivitasnya 84 %.
B. Rencana terapi:
1. Pada anak yang imunokompeten umumnya tidak diperlukan terapi yang
spesifik, terapi yang diberikan berupa simptomatis.
- Lesi yang masih berbentuk vesikel dapat diberikan bedak agar tidak
mudah
pecah
- Vesikel yang sudah pecah atau berbentuk krusta dapat diebrikan salep
antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder
- Dapat diberikan analgesik untuk mengurangi rasa nyeri
- Kuku jari tangan sebaiknya dipotong untuk mencegah infeksi sekunder
akibat garukan
2. Obat antivirus
11
- Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu
penyembuhan juga lebih singkat
- Pemberian antivirus sebaiknya 48 – 72 jam setelah erupsi kulit pertama
muncul
- Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir
- Dosis asiklovir ( oral ) 4 × 20 mg / kgBB/ hari selama 5 hari
C. Rencana perawatan
- Anak dirawat di RS karena ada penurunan napsu makan dan minum
( nyeri
telan ) yang dapat menyebabkan anak mengalami dehidrasi dan
kekurangan asupan energi
- Infus cairan Ka-EN 3A
Kebutuhan cairan rumatan : BB 17,5 kg
10 kg pertama : 10 × 100 = 1000
10 kg kedua : 7,5 × 50 = 375
Jumlah 1.375 ml
Tpm ( infus set makro ) = 19 tpm
D. Rencana diet
Diet yang diberikan adalah diet tinggi kalori tinggi protein
E. Rencana edukasi
- Diberikan edukasi mengenai gambaran penyakit dan lama pengobatan
serta
kemungkinan perburukan yang dapat terjadi
12
- Asupan cairan dan makanan harus cukup
- Lesi kulit tidak boleh digaruk agar tidak menimbulkan bekas dan tidak
terjadi
infeksi sekunder oleh bakteri
- Edukasi mengenai cara penularan penyakit
IX. DIAGNOSIS:
Varicella
Penegakkan diagnosis varisela berdasarkan dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dimana pada varisella penyebaran ruam kulit secara
sentrifugal ke seluruh permukaan kulit dan pada pemeriksaan kulit
didapatkan bentuk ujud kelainan kulit yang polimofm ( papul – makula –
vesikel – krusta ).
X. TERAPI
1. Pada anak yang imunokompeten umumnya tidak diperlukan terapi yang
spesifik, terapi yang diberikan berupa simptomatis.
- Lesi yang masih berbentuk vesikel dapat diberikan bedak agar tidak
mudah
pecah
- Vesikel yang sudah pecah atau berbentuk krusta dapat diebrikan salep
antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder
- Dapat diberikan analgesik untuk mengurangi rasa nyeri
2. Obat antivirus
- Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu
penyembuhan juga lebih singkat
- Pemberian antivirus sebaiknya 48 – 72 jam setelah erupsi kulit pertama
muncul
- Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir
- Dosis asiklovir ( oral ) 4 × 20 mg / kgBB/ hari selama 5 hari
13
3. Infus cairan maintence
- Infus cairan Ka-EN 3A
Kebutuhan cairan rumatan : BB 17,5 kg
10 kg pertama : 10 × 100 = 1000
10 kg kedua : 7,5 × 50 = 375
Jumlah 1.375 ml
Tpm ( infus set makro ) = 19 tpm
XI. PROGNOSISa. Quo ad vitam : Angka kematian pada anak normal 5,4 – 7,5 dari
10.000 kasus varicellab. Quo ad sanam : Sebenarnya penyakit ini lebih banyak bisa
sembuh dengan baik tanpa ada komplikasi. Namun komplikasi dapat muncul jika terdapat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi sekunder
c. Quo ad fungsionam : Dengan adanya upaya untuk terapi simptomatis
dan etiologi diharapkan dapat meringankan gejala dan memperpendek waktu sakit.
14