minggu 4 blok 3.4

Upload: resti-syafitri

Post on 22-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    1/20

    1. Mengapa tn ruke mengalami keluhan tidak bisa kencing sejak 10 jam lalu ?

    Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi kandung kemih sepenuhnya selama proses

    pengeluaran urine. (Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of edi!al Surgi!al "ursing 12th #dition. $al

    1%&0 ).

    Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di kandung kemih dan tidak mempunyai kemampuan

    untuk mengosongkannya se!ara sempurna. Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari

    fesika urinaria. ('apita Selekta 'edokteran).

    Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih dapat teradi se!ara akut maupun kronis.

    (*epkes R+ ,usdiknakes 1--).

    B. #tiologi

    ,enye/a/ dari retensi urine antara lain dia/etes pem/esaran kelenar prostat kelainan uretra ( tumor infeksi

    kalkulus) trauma melahirkan atau gangguan persyarafan ( stroke !idera tulang /elakang multiple sklerosis

    dan parkinson). Be/erapa pengo/atan dapat menye/a/kan retensi urine /aik dengan mengham/at kontraksi

    kandung kemih atau peningkatan resistensi kandung kemih. ('ar!h 200)

    . ,atofisiologi dan ,atoflo,atofisiologi penye/a/ retensi urin dapat di/edakan /erdasarkan sum/er penye/a/nya antara lain 3

    1.4angguan supra5esikal adalah gangguan iner5asi saraf motorik dan sensorik. isalnya * /erat sehingga

    teradi neuropati yang mengaki/atkan otot tidak mau /erkontraksi.

    2.4angguan 5esikal adalah kondisi lokal seperti /atu di kandung kemih o/at antimuskarinik6antikolinergik

    (tekanan kandung kemih yang rendah) menye/a/kan kelemahan pada otot detrusor..

    %.4angguan infra5esikal adalah /erupa pem/esaran prostat (kanker prostatitis) tumor pada leher 5esika

    fimosis stenosis meatus uretra tumor penis striktur uretra trauma uretra /atu uretra sklerosis leher

    kandung kemih (/ladder ne!k s!lerosis).

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    2/20

    *. Tanda dan 4eala

    1. *iaali dengan urine mengalir lam/at.

    2.'emudian teradi poliuria yang makin lama menadi parah karena pengosongan kandung kemih tidak

    efisien.

    %. Teradi distensi a/domen aki/at dilatasi kandung kemih.

    7. Terasa ada tekanan kadang terasa nyeri dan merasa ingin B8'.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    3/20

    . ,ada retensi /erat /isa men!apai 2000 9%000 !!.

    #.,emeriksaan ,enunang

    8dapun pemeriksaan diagnosti! yang dapat dilakukan pada retensio urine adalah se/agai /erikut3

    1. ,emeriksaan spe!imen urine.

    2. ,engam/ilan3 steril random midstream

    %. ,enagm/ilan umum3 p$ B: 'ultur ,rotein 4lukosa $/ 'eton dan "itrit.

    7. Sistoskopi ( pemeriksaan kandung kemih )

    . +;, ( +ntra5ena ,ielogram ) 6 Rontgen dengan /ahan kontras.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    4/20

    a. Retensi urin /erhu/ungan dengan ketidakmampuan kandung kemih untuk /erkontraksi dengan adekuat.

    Tuuan 3 Setelah dilakukan tindakan keperaatan % > 27 am masalah retensi urine dapat teratasi.

    'riteria hasil 3 9 Berkemih dengan umlah yang !ukup

    9Tidak tera/a distensi kandung kemih

    +nter5ensi 3

    1) *orong pasien utnuk /erkemih tiap 297 am dan /ila ti/a9ti/a dirasakan.

    R 3 eminimalkan retensi urin dan distensi /erle/ihan pada kandung kemih.

    2) 8asi dan !atat aktu dan umlah tiap /erkemih.

    R 3 Retensi urin meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan atas.

    %) ,erkusi6palpasi area suprapu/ik

    R3 *istensi kandung kemih dapat dirasakan diarea suprapu/ik.

    /. 4angguan rasa nyaman nyeri /erhu/ungan dengan distensi pada kandung kemih.

    Tuuan 3 Setelah dilakukan tindakan keperaatan % > 27 am masalah nyeri dapat teratasi.

    'riteria hasil 3 9 enyatakan nyeri hilang 6 terkontrol

    9 enunukkan rileks istirahat dan peningkatan akti5itas dengan tepat

    +nter5ensi 3

    1) 'ai nyeri perhatikan lokasi intensitas nyeri.

    R 3 em/erikan informasi untuk mem/antu dalam menetukan inter5ensi.

    2) ,lester selang drainase pada paha dan kateter pada a/domen.

    R 3 en!egah penarikan kandung kemih dan erosi pertemuan penis9skrotal.

    %) ,ertahankan tirah /aring /ila diindikasikannyeri.

    R 3 Tirah /aring mungkin diperlukan pada aal selama fase retensi akut.

    7) Berikan tindakan kenyamanan

    R 3 eningktakan relaksasi dan mekanisme koping.

    !. +ntoleransi akti5itas /erhu/ungan dengan tirah /aring nyeri kelemahan otot.

    Tuuan 3 Setelah dilakukan tindakan keperaatan % > 27 am masalah intoleransi akti5itas dapat teratasi.

    'riteria $asil 3 enunukkan peningkatan toleransi terhadap akti5itas yang dapat diukur dengan tidak adanya

    dispnea kelemahan tanda 5ital dalam rentang normal.

    +nter5ensi 3

    1) #5aluasi respon klien terhadap akti5itas.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    5/20

    R 3 enetapkan kemampuan6ke/utuhan pasien dan memudahkan pilihan inter5ensi.

    2) Berikan lingkungan tenang dan /atasi pengunung selama fase akut sesuai indikasi.

    R 3 enurunkan stres dan rangsangan /erle/ihan meningkatkan istirahat.

    %) :elaskan pentingnya istirahat dalam ren!ana pengo/atan dan perlunya keseim/angan akti5itas dan

    istirahat.

    R 3 Tirah /aring dapat menurunkan ke/utuhan meta/olik menghemat energi untuk penyem/uhan.

    7) Bantu akti5itas peraatan diri yang diperlukan.

    R 3 ,em/atasan akti5itas ditentukan dengan respons indi5idual pasien terhadap akti5itas.

    +. *aftar ,ustaka

    Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of edi!al Surgi!al "ursing 12th #dition. hina 3 ?@@.

    *oenges arilynn #. (2000). Ren!ana 8suhan 'eperaatan. :akarta3 #4.

    2. Mengapa tn ruke mengalami nyeri di selangkangannya dan darah menetes di ujung kemaluan ?

    R=,T=R =R#TR8

    Oleh3 :orianto untari

    ,#"*8$=?=8"

    *ari semua !edera yang terdapat dalam unit gaat darurat 10 A diantaranya merupakan !edera

    sistem urogenitalia. 'e/anyakan dari !edera terse/ut tera/aikan dan sulit untuk mendiagnostik dan

    memerlukan keahlian diagnostik yang /aik. *iagnosis aal sangat perlu untuk men!egah komplikasi lanut.

    edera uretra merupakan !edera yang arang dan paling sering teradi pada laki9laki /iasanya /ersamaan

    dengan teradinya fraktur pel5is atau straddle inuryC. edera uretra arang teradi pada anita. Be/erapa

    /agian dari uretra dapat mengalami laserasi terpotong atau memar. ,enatalaksaannya /erma!am9ma!am

    tergantung pada deraat !edera. enurut anatomisnya uretra di/edakan menadi dua uretra posterior terdiri

    atas pars prostatika dan pars mem/ranasea dan uretra anterior yang terdiri atas pars /ul/osa dan pars

    pendulosa. Se!ara klinis trauma uretra di/edakan menadi trauma uretra anterior dan trauma uretra posterior

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    6/20

    hal ini karena keduanya menunukkan per/edaan dalam hal etiologi trauma tanda klinis pengelolaan serta

    prognosisnya. 12%

    8"8TO+

    =retra merupakan ta/ung yang menyalurkan urin keluar dari /uli9/uli melalui proses miksi. Se!ara anatomis

    uretra di/agi menadi 2 /agian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. ,ada pria organ ini /erfungsi uga

    dalam menyalurkan !airan mani. =retra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada

    per/atasan /uli9/uli dan uretra serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada per/atasan uretra anterior dan

    posterior. Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem simpatik sehingga pada

    saat /uli9/uli penuh sfingter ini ter/uka. Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot lurik dipersarafi oleh sistem

    somatik yang dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. ,ada saat miksi sfingter ini tetap ter/uka

    dan tetap tertutup pada saat menahan miksi. %

    ,anang uretra laki9laki deasa sekitar 1 !m dengan per/andingan uretra posterior % !m dan uretra anterior

    1 !m titik /aginya /erada antara 2 lokasi pada mem/ran perineal. =retra dapat di/edakan ke dalam

    segmen yaitu 3

    =retra posterior

    D =retra pars prostatika

    D =retra pars mem/ranasea

    =retra anterior

    D =retra pars /ul/osa

    D =retra pars pendulosa

    D

    =retra pars prostatika /eralan menem/usi prostat mulai dari /asis prostat sampai pada apeks prostat.

    ,anang kira9kira % !m. empunyai lumen yang le/ih /esar daripada di /agian lainnya. *alam keadaan

    kosong dinding anterior /ertemu dengan dinding posterior. *inding anterior dan dinding lateral mem/entuk

    lipatan longitudinal. ,ada dinding posterior di linea mediana terdapat !rista urethralis yang kearah !ranialis

    /erhu/ungan dengan u5ula 5esi!ae dan ke arah !audal melanutkan diri pada pars mem/ranasea. ,ada !rista

    urethralis terdapat suatu tonolan yang dinamakan !olli!us seminalis (5erumontanum) /erada pada

    per/atasan segitiga /agian medial dan sepertiga /agian !audal uretra pars prostatika. ,ada pun!ak dari

    !olli!ulus terdapat se/uah lu/ang dise/ut utri!ulus prostati!us yang merupakan /agian dari suatu

    di5erti!ulum yang menonol sedikit ke dalam prostat. Bangunan terse/ut tadi adalah sisa dari pertemuan

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    7/20

    kedua uung !audalis du!tus paramesonephridi!us (pada anita du!tus ini mem/entuk uterus dan 5agina). *i

    sisi9sisi utri!ulus prostati!us terdapat muara dari du!tus ea!ulatorius (dilalui oleh semen dan se!ret dari

    5esi!ula seminalis). Saluran yang /erada di se/elah lateral utri!ulus prostati!us dise/ut sinus prostati!us

    yang pada dinding posteriornya /ermuara saluran9saluran dari glandula prostat (kira9kira se/anyak %0 /uah).

    E

    =retra pars mem/ranasea /eralan kearah !audo95entral mulai dari apeks prostat menuu ke /ul/us penis

    dengan menem/usi diaphragma pel5is dan diaphragma urogenitale. erupakan /agian yang terpendek dan

    tersempit serta kurang mampu /erdilatasi. =kuran panang 1 F 2 !m terletak 2 !m di se/elah dorsal tepi

    !audal symphysis osseum pu/is. *ikelilingi oleh m.sphin!ter urethrae mem/ranasea pada diaphragma

    urogenitale. Tepat di !audalis diaphragma urogenitale dinding dorsal urethra /eralan sedikit di !audalis

    diaphragma. 'etika memasuki /ul/us penis urethra mem/elok ke anterior mem/entuk sudut lan!ip. 4landula

    /ul/ourethralis terletak di se/elah !ranial mem/rana perinealis /erdekatan pada kedua sisi uretra. Saluran

    keluar dari kelenar terse/ut /eralan menem/usi mem/rana perinealis /ermuara pada pangkal uretra pars

    spongiosa. E

    =retra pars spongiosa /erada di dalam !orpus spongiosum penis /eralan di dalam /ul/us penis !orpus penis

    sampai pada glans penis. ,anang kira9kira 1 !m terdiri dari /agian yang fiks dan /agian yang mo/il.

    Bagian yang difiksasi dengan /aik dimulai dari permukaan inferior mem/rane perinealis /eralan di dalam

    /ul/us penis. Bul/us penis menonol kira9kira 1 !m di se/elah dorsal uretra. Bagian yang mo/il terletak di

    dalam /agian penis yang mo/il. *alam keadaan kosong dinding uretra menutup mem/entuk !elah

    trans5ersal dan pada glans penis mem/entuk !elah sagital. ?umen uretra pars spongiosa masing9masing di

    dalam /ul/us penis dise/ut fosssa intra/ul/aris dan pada glans penis dinamakan fossa na5i!ularis urethrae.

    ?a!unae urethrales ( G la!una morgagni) adalah !ekungan9!ekungan yang terdapat pada dinding uretra di

    dalam glans penis yang mem/uka kearah ostium uretra eksternum dan merupakan muara dari saluran keluar

    dari glandula urethrales. Ostium uretra eksternum terdapat pada uung glans penis dan merupakan /agian

    yang paling sempit. E

    =retra pars /ul/osa /ermula di proksimal setinggi aspek inferior dari diafragma urogenitalia yang

    menem/us dan /eralan melalui korpus spongiosum. 'orpus spongiosum merupakan aringan sera/ut otot

    polos dan elastin yang kaya akan 5askularisasi. 'apsul fi/rosa yang dikenal se/agai tunika al/uginea

    mengelilingi korpus spongiousum. 'orpus spongiosum dan korpus ka5ernosum /ersama9sama ditutupi oleh

    dua lapisan /erurutan. ?apisan ini antara lain fas!ia /u!kHs dan fas!ia dartos fas!ia /u!kHs merupakan lapisan

    paling te/al terdiri dari dua lapisan dan masing9masing terdiri atas lamina interna dan eksterna. *ua lamina

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    8/20

    dari fas!ia /u!kHs mem/agi diri untuk menutupi korpus spongiosum.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    9/20

    5esikalis dan pleksus ner5osus uretro5aginalis pars kaudalis dipersarafi oleh ner5us pudendus. E

    R=,T=R =R#TR8 ,OST#R+OR

    #T+O?O4+

    Trauma tumpul merupakan penye/a/ dari se/agian /esar !edera pada uretra pars posterior. enurut

    searahnya /anyak !edera sema!am ini yang /erhu/ungan dengan ke!elakaan di pa/rik atau pertam/angan.

    8kan tetapi karena per/aikan dalam hal keselamatan pekera pa/rik telah menggeser penye/a/ !edera ini

    dan menye/a/kan peningkatan pada !edera yang /erhu/ungan ke!elakaan lalu lintas. 4angguan pada uretra

    teradi sekitar 10A dari fraktur pel5is tetapi hampir semua gangguan pada uretra mem/ranasea yang

    /erhu/ungan dengan trauma tumpul teradi /ersamaan fraktur pel5is.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    10/20

    8ngka keadian !edera uretra yang dihu/ungkan dengan fraktur pel5is ke/anyakan ditemukan pada

    aal dekade keempat dengan umur rata9rata %% tahun. ,ada anak (J12 tahun) angka keadiannya sekitar A.

    Terdapat per/edaan persentasi angka keadian fraktur pel5is yang menye/a/kan !edera uretra pada anak dan

    deasa.

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    11/20

    /anyaknya darah pada meatus uretra tidak /erhu/ungan dengan /eratnya !edera. Tera/a /uli9/uli yang

    !em/ung (distended) urin tidak /isa keluar dari kandung kemih atau memar pada perineum atau ekimosis

    perineal merupakan tanda tam/ahan yang meruuk pada gangguan uretra. Trias diagnostik dari gangguan

    uretra prostatomem/ranosa adalah fraktur pel5is darah pada meatus dan urin tidak /isa keluar dari kandung

    kemih. 7

    'eluarnya darah dari ostium uretra eksterna merupakan tanda yang paling penting dari kerusakan uretra.

    ,ada kerusakan uretra tidak diper/olehkan melakukan pemasangan kateter karena dapat menye/a/kan

    infeksi pada periprostatik dan peri5esi!al dan kon5ersi dari in!omplete laserasi menadi !omplete laserasi.

    edera uretra karena pemasangan kateter dapat menye/a/kan o/stuksi karena edema dan /ekuan darah.

    8/ses periuretral atau sepsis dapat mengaki/atkan demam. #kstra5asasi urin dengan atau tanpa darah dapat

    meluas auh tergantung fas!ia yang rusak. ,ada ekstra5asasi ini mudah tim/ul infiltrat urin yang

    mengaki/atkan selulitis dan septisemia /ila teradi infeksi. 8danya darah pada ostium uretra eksterna

    mengindikasikan pentingnya uretrografi untuk menegakkan diagnosis. %10

    ,ada pemeriksaan rektum /isa didapatkan hematoma pada pel5is dengan pengeseran prostat ke superior.

    Bagaimanapun pemeriksaan rektum dapat diinprestasikan salah karena hematoma pel5is /isa mirip denagan

    prostat pada palpasi. ,ergeseran prostat ke superior tidak ditemukan ika ligament pu/oprostikum tetap utuh.

    *isrupsi parsial dari uretra mem/ranasea tidak disertai oleh pergeseran prostat. %

    ,rostat dan /uli9/uli terpisah dengan uretra pars mem/ranasea dan terdorong ke atas oleh penye/aran dari

    hematoma pada pel5is. $igh riding prostat merupakan tanda klasik yang /iasa ditemukan pada ruptur uretra

    posterior. $ematoma pada pel5is ditam/ah dengan fraktur pel5is kadang9kadang menghalangi palpasi yang

    adekuat pada prostat yang ukurannya ke!il. Se/aliknya terkadang apa yang dipikirkan se/agai prostat yang

    normal mungkin adalah hematoma pada pel5is. ,emeriksaan rektal le/ih penting untuk mengetahui ada

    tidaknya eas pada rektal yang dapat dihu/ungkan dengan fraktur pel5is. *arah yang ditemukan pada ari

    pemeriksa menunukkan adanya suatu eas pada lokasi yang diperiksa. 12

    48B8R8" R8*+O?O4+

    =retrografi retrograde telah menadi pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosis !edera uretra karena

    akurat sederhana dan !epat dilakukan pada keadaan trauma. Sementara T S!an merupakan pemeriksaan

    yang ideal untuk saluran kemih /agian atas dan !edera 5esika urinaria dan ter/atas dalam mendiagnosis

    !edera uretra. Sementara R+ /erguna untuk pemeriksaan pel5is setelah trauma se/elum dilakukan

    rekonstuksi pemeriksaan ini tidak /erperan dalam pemeriksaan !adera uretra. Sama halnya dengan =S4

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    12/20

    uretra yang memiliki keter/atasan dalam pel5is dan 5esika urinaria untuk menempatkan kateter suprapu/ik. 7

    ,#"8T8?8'S8"88"

    Emergency

    Syok dan pendarahan harus diatasi serta pem/erian anti/iotik dan o/at9o/at analgesik. ,asien dengan

    kontusio atau laserasi dan masih dapat ken!ing tidak perlu menggunakan alat9alat atau manipulasi tapi ika

    tidak /isa ken!ing dan tidak ada ekstra5asasi pada uretrosistogram pemasangan kateter harus dilakukan

    dengan lu/rikan yang adekuat. 17

    Bila ruptur uretra posterior tidak disertai !edera intraa/domen dan organ lain !ukup dilakukan sistotomi.

    Reparasi uretra dilakukan 29% hari kemudian dengan melakukan anastomosis uung ke uung dan

    pemasangan kateter sili!on selama % minggu. 10

    Pembedahan

    #kstra5asasi pada uretrosistogram mengindikasikan pem/edahan. 'ateter uretra harus dihindari.

    Immediate management

    ,enanganan aal terdiri dari sistostomi suprapu/ik untuk drainase urin. +nsisi midline pada a/domen /agian

    /aah di/uat untuk menghindari pendarahan yang /anyak pada pel5is. Buli9/uli dan prostat /iasanya ele5asi

    kearah superior oleh pendarahan yang luas pada periprostatik dan peri5esikal. Buli9/uli sering distensi oleh

    akumulasi 5olume urin yang /anyak selama periode resusitasi dan persiapan operasi. =rin sering /ersih dan

    /e/as dari darah tetapi mungkin terdapat gross hematuria. Buli9/uli harus di/uka pada garis midline dan

    diinspeksi untuk laserasi dan ika ada laserasi harus ditutup dengan /enang yang dapat dia/sorpsi dan

    pemasangan tu/e sistotomi untuk drainase urin. Sistotomi suprapu/ik dipertahankan selama % /ulan.

    ,emasangan ini mem/olehkan resolusi dari hematoma pada pel5is dan prostat K /uli9/uli akan kem/ali

    se!ara perlahan ke posisi anatominya. %

    Bila disertai !edera organ lain sehingga tidak mungkin dilakukan reparasi 29 % hari kemudian se/aiknya

    dipasang kateter se!ara langsir (railroading) 10

    8. Selang karet atau plastik diikat ketat pada uung sonde dari meatus uretra

    B. Sonde uretra pertama dari meatus eksternus dan sonde kedua melalui sistotomi yang di/uat le/ih dahulu

    saling /ertemu ditandai /unyi denting yang dirasa di tempat ruptur

    . Selanutnya sonde dari uretra masuk ke kandung dengan /im/ingan sonde dari /uli9/uli

    *. Sonde di!a/ut dari uretra

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    13/20

    #. Sonde di!a/ut dari kateter "elaton dan diganti dengan uung kateter

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    14/20

    ,RO4"OS+S

    :ika komplikasinya dapat dihindari prognosisnya sangat /aik. +nfeksi saluran kemih akan teratasi

    dengan penatalaksaan yang sesuai. 17

    R=,T=R =R#TR8 8"T#R+OR

    #T+O?O4+

    =retra anterior adalah /agian distal dari diafragma urogenitalia. Straddle inury dapat menye/a/kan

    laserasi atau !ontusion dari uretra. +nstrumentasi atau iatrogenik dapat menye/a/kan disrupsi parsial 10

    edera uretra anterior se!ara khas dise/a/kan oleh !edera langsung pada pel5is dan uretra. Se!ara

    klasik !edera uretra anterior dise/a/kan oleh straddle inury atau tendangan atau pukulan pada daerah

    perineum dimana uretra pars /ul/osa terepit diantara tulang pu/is dan /enda tumpul. edera tem/us uretra

    (luka tem/ak atau luka tusuk) dapat uga menye/a/kan !edera uretra anterior. ,enye/a/ lain dari !edera

    uretra anterior adalah trauma penis yang /erat trauma iatrogeni! dari kateterisasi atau masuk /enda asing. -

    #'8"+S# TR8=8

    Trauma tumpul atau tem/us dapat menye/a/kan !edera uretra anterior. Trauma tumpul adalah

    diagnosis yang sering dan !edera pada segmen uretra pars /ul/osa paling sering (A) karena fiksasi uretra

    pars /ul/osa di/aah dari tulang pu/is tidak seperti uretra pars pendulosa yang mo/ile. Trauma tumpul pada

    uretra pars /ul/osa /iasanya dise/a/kan oleh straddle inury atau trauma pada daerah perineum. =retra pars

    /ul/osa terepit diantara ramus inferior pu/is dan /enda tumpul menye/a/kan memar atau laserasi pada

    uretra. 7

    Tidak seperti !edera pada uretra pars prostatomem/ranous Trauma tumpul uretra anterior arang

    /erhu/ungan dengan trauma organ lainnya. 'enyataannya straddle inury menim/ulkan !edera !ukup ringan

    mem/uat pasien tidak men!ari penanganan pada saat keadian. ,asien /iasanya datang dengan striktur uretra

    setelah keadian yang inter5alnya /ulan atau tahun. 7

    edera uretra anterior dapat uga /erhu/ungan dengan trauma penis (10A sampai 20A dari kasus).

    ekanisme !edera adalah trauma langsung atau !edera pada saat /erhu/ungan intim dimana penis yang

    sementara ereksi menghantam ramus pu/is anita menye/a/kan ro/eknya tunika al/uginea. 7

    '?8S+

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    15/20

    gam/aran radiologi

    'ontusio 3 4am/aran klinis mem/eri kesan !edera uretra tetapi uretrografi retrograde normal

    +n!omplete disruption 3 =retrografi menunukkan ekstra5asasi tetapi masih ada kontinuitas uretra se/agian.

    'ontras terlihat mengisi uretra proksimal atau 5esika urinaria.

    omplete disruption 3 =retrografi menunukkan ekstra5asasi dengan tidak ada kontras mengisi uretra

    proksimal atau 5esika urinaria. 'ontinuitas uretra seluruhnya terganggu. 7

    48B8R8" '?+"+S

    ,ada rupture uretra anterior terdapat memar atau hematom pada penis dan skrotum. Be/erapa tetes darah

    segar di meatus uretra merupakan tanda klasik !edera uretra. Bila teradi rupture uretra total penderita

    mengeluh tidak /isa /uang air ke!il seak teradi trauma dan nyeri perut /agian /aah dan daerah

    suprapu/ik. ,ada pera/aan mungkin ditemukan kandung kemih yang penuh. 10

    edera uretra karena kateterisasi dapat menye/a/kan o/stuksi karena udem atau /ekuan darah. 8/ses

    periuretral atau sepsis mengaki/atkan demam. #kstra5asasi urin dengan atau tanpa darah dapat meluas auh

    tergantung fas!ia yang turut rusak. ,ada ekstra5asasi ini mudah tim/ul infiltrate yang dise/ut infiltrate urin

    yang mengaki/atkan selulitis dan septisemia /ila teradi infeksi. 10

    'e!urigaan ruptur uretra anterior tim/ul /ila ada riayat !edera kangkang atau instrumentasi dan

    darah yang menetes dari uretra. 10

    :ika teradi rupture uretra /eserta korpus spongiosum darah dan urin keluar dari uretra tetapi masih

    ter/atas pada fasia Bu!k dan se!ara klinis terlihat hematoma yang ter/atas pada penis. "amun ika fasia

    Bu!k ikut ro/ek ekstra5asai urin dan darah hanya di/atasi oleh fasia olles sehingga darah dapat menalar

    hingga skrotum atau dinding a/domen. Oleh karena itu ro/ekan ini mem/erikan gam/aran seperti kupu9kupu

    sehingga dise/ut /utterfly hematoma atau hematoma kupu9kupu. 2

    48B8R8" R8*+O?O4+S

    ,emeriksaan radiologik dengan uretrogram retrograde dapat mem/eri keterangan letak dan tipe ruptur

    uretra. =retrogram retrograde akan menunukkan gam/aran ekstra5asasi /ila terdapat laserasi uretra

    sedangkan kontusio uretra tidak tampak adanya ekstra5asasi. Bila tidak tampak adanya ekstra5asasi maka

    kateter uretra /oleh dipasang.1011

    ,#"8T8?8'S8"88"

    ,enanganan 8al

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    16/20

    'ehilangan darah yang /anyak /iasanya tidak ditemukan pada straddle inury. :ika terdapat pendarahan yang

    /erat dilakukan /e/at tekan dan resusitasi. 8rmenakas dan !8nin!h (1--E) meren!anakan skema

    klasifikasi praktis yang sederhana yang mem/agi !edera uretra anterior /erdasarkan penemuan radiografi

    menadi kontusio ruptur inkomplit dan ruptur komplit. 'ontusio dan !edera inkomplit dapat ditatalaksana

    hanya dengan di5ersi kateter uretra. Tindakan aal sistotomi suprapu/ik adalah pilihan penanganan pada

    !edera staddle mayor yang meli/atkan uretra.

    ,ilihan utama /erupa surgi!al repair direkomendasikan pada luka tem/ak dengan ke!epatan rendah =kuran

    kateter disesuaikan dengan /erat dari striktur uretra. *e/ridement dari korpus spongiosum setelah trauma

    seharusnya di/atasi karena aliran darah korpus dapat terganggu sehingga mengham/at penyem/uhan spontan

    dari area yang mengalami kontusi. *i5ersi urin dengan suprapu/ik direkomendasikan setelah luka tem/ak

    uretra dengan ke!epatan tinggi diikuti dengan rekonstruksi lam/at. %1

    ,enanganan Spesifik

    'ontusio =retra

    ,asien dengan kontusio uretra tidak ditemukan /ukti adanya ekstra5asasi dan uretra tetap utuh. Setelah

    uretrografi pasien di/olehkan untuk /uang air ke!ilL dan ika /uang air ke!il normal tanpa nyeri dan

    pendarahan tidak di/utuhkan penanganan tam/ahan. :ika pendarahan menetap drainase uretra dapat

    dilakukan. %

    ?aserasi =retra

    +nstrumentasi uretra setelah uretrografi harus dihindari. +nsisi midline pada suprapu/ik dapat mem/uka ku/ah

    dari /uli9/uli supaya pipa sistotomi suprapu/ik dapat disisipkan dan di/olehkan pengalihan urin sampai

    laserasi uretra sem/uh. :ika pada uretrogram terlihat sedikit ekstra5asasi /erkemih dapat dilakukan & hari

    setelah drainase kateter suprapu/ik untuk menyelidiki ekstra5asasi. ,ada kerusakan yang le/ih parah

    drainase kateter suprapu/ik harus menunggu 2 sampai % minggu se/elum men!o/a /erkemih. ,enyem/uhan

    pada tempat yang rusak dapat menye/a/kan striktur. 'e/anyakan striktur tidak /erat dan tidak memerlukan

    rekonstuksi /edah. 'ateter suprapu/ik dapat dilepas ika tidak ada ekstra5asasi. Tindakan lanut dengan

    melihat lau aliran urin akan memperlihatkan apakah terdapat o/stuksi uretra oleh striktur. %

    ?aserasi =retra dengan #kstra5asasi =rin yang ?uas

    Setelah laserasi yang luas ekstra5asasi urin dapat menye/ar ke perineum skrotum dan a/domen /agian

    /aah. *rainase pada area terse/ut diindikasikan. Sistotomi suprapu/ik untuk pengalihan urin diperlukan.

    +nfeksi dan a/ses /iasa teradi dan memerlukan terapi anti/iotik. %

    D Rekonstruksi segera

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    17/20

    ,er/aikan segera laserasi uretra dapat dilakukan tetapi prosedurnya sulit dan tingginya resiko tim/ulnya

    striktur. %

    D Rekonstruksi lam/at

    Se/elum semua ren!ana dilakukan retrograde uretrogram dan sistouretrogram harus dilakukan untuk

    mengetahui tempat dan panang dari uretra yang mengalami !edera. ,emeriksaan ultrasound uretra dapat

    mem/antu menggam/arkan panang dan deraat keparahan dari striktur. +neksi retrograde saline kom/inasi

    dengan antegrade/ladder filling akan mengisi uretra /agian proksimal dan distal dan sonogram 109$I

    akan mengam/arkan dengan elas /agian yang tidak /isa terdistensi untuk di eksisi. :aringan fi/rosa padat

    yang ter/entuk karena trauma sering menadi signifi!ant shado.

    =retroplasty anastomosis adalah prosedur pilihan pada ruptur total uretra pars /ul/osa setelah straddle inury.

    Skar tipikal /erukuran 1 sampai 2 !m dan harus dieksisi komplit. =retra proksimal dan distal dapat

    dimo/ilisasi untuk anastomosis end9to9end. Tingkat ke/erhasilan dari prosedur ini le/ih dari -A dari kasus

    +nsisi endoskopik melalui aringan skar dari uretra yang ruptur tidak disarankan dan sering kali gagal.

    ,enyempitan parsial uretra dapat diterapi aal dengan insisi endoskopi dengan tingkat ke/erhasilan tinggi.

    Saat ini uretrotomi dan dilatasi /erulang telah ter/ukti tidak efektif /aik se!ara klinis maupun /iaya. ?e/ih

    lanut pasien dengan prosedur endoskopik /erulang uga sering diharuskan untuk dilakukan tindakan

    rekonstruksi kompleks seperti graft. Open repairseharusnya ditunda paling tidak /e/erapa minggu setelah

    instrumentasi untuk mem/iarkan uretra sta/il. %1

    'O,?+'8S+

    'omplikasi dini setelah rekontruksi uretra adalah infeksi hematoma a/ses periuretral fistel

    uretrokutan dan epididimitis. 'omplikasi lanut yang paling sering teradi adalah striktur uretra. 10

    ,RO4"OS+S

    Striktur uretra adalah komplikasi utama tetapi pada /anyak kasus tidak memerlukan rekonstruksi

    /edah. :ika striktur ditetapkan lau aliran urin kurang /aik dan infeksi urinaria dan terdapat fistel uretra

    rekonstruksi di/utuhkan. %

    .

    *aftar ,ustaka

    1. *aller arpinto 4. 4enitourinary trauma and emergen!ies. +n 3 Siroky B Oates R* Ba/ayan

    R' editors. $and/ook of urology diagnosis and therapy. %rd #dition. ,hiladelpia 3 ?ippin!ott @illiam K

    @ilkinsL 2007. p. 1E92

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    18/20

    2. ,urnomo B. *asar9dasar urologi. #disi %. :akarta 3 Sagung SetoL 200%. p.-&9-

    %. Tanagho #8 et al. +nuries to the genitourinary tra!t. +n 3 !8nin!h editor. SmithHs general urology.

    1&th#dition. =nited States of 8meri!a 3 ! 4ra $illL 200. p.2&9-%

    7. Rosentein *+ 8lsikafi "< . *iagnosis and !lassifi!ation of urethral inuries. +n 3 !8nin!h :@

    Resin!k + editors. =rologi! !lini!s of north ameri!a. ,hiladelpia 3 #lsei5ers SandersL 200E . p. &79%

    . S!hau/erger :S. ale reprodu!ti5e system anatomy K histology. 2010. M!ited 2011 O!to/er 20N.

    85aila/le from3 =R?3http366lega!y.oens/oro.k!t!s.edu6g!aplan6anat26notes68,++"otes2A20male

    A20reprodu!ti5eA20anatomy.htm

    E. *atu 8R. *iktat =rogenitalia. akassar 3

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    19/20

    analgesika ini mempunyai !ara kera dan sifat yang /er/eda9/eda. Satu o/at pereda nyeri dapat mengandung

    satu ma!am Iat saa namun dapat pula dikom/inasikan dengan Iat9Iat lainnya yang dimaksudkan untuk

    menam/ah khasiatnya atau untuk mengurangi efek sampingnya.

    #. $enapa !n "uke merasakan ingin kencing% tapi tidak bsa keluar ?

    Ba!a tentang retensio urin (diatas)

    &. Apa interpretasi dr hasil pemeriksaan 'isik?

    Q Bekuan darah di uung penis GGQ *arah menetes dari uretra adalah geala yang paling penting dari ruptur

    uretra dan sering merupakan satu9satunya geala yang merupakan indikasi untuk mem/uat urethrogram

    retrograde. 'ateterisasi merupakan kontraindikasi karena dapat menye/a/kan infeksi prostatika dan

    peri5esika hematom serta dapat menye/a/kan laserasi yang parsial menadi total.

    Q supra simfisis tampak dan tera/a penonolan se/esar kepalan tangan GQ aki/at retensio urin

    Q hematoma di daerah perineum GGQ ruptur uretra

    (. Mengapa dkter melakukan )PP ?

    ,unksi supra pu/is /iasanya dilakukan untuk pengam/ilan !ontoh urine agar tidak terkontaminasi disamping

    itu dapat uga digunakan se/agai di5ersi urine sementara aktu /ila pasien retensi dan pemasangan kateter

    uretra gagal sedang kan sarana maupun prasarana untuk melakukan sistostomi ter/uka atau dengan trokar

    tidak ada apalagi tersedianya set perkutan sistostomi..@alaupun tidak /egitu menyakitkan tetapi tidak

    menyenangkan /agi pasien. Se/elum melakukan punksi pasien harus /anyak minum dulu agar /uli9/ulinya

    penuh.Biasanya pada laki9laki tera/a pun!ak /uli9/ulinya yang penuh karena tonus ototnya relatif le/ih kuat

    sedangkan pada anita kadang alaupun sudah penuh /uli9/ulinya masih tidak tera/a. ,unksi supra pu/is

    /iasanya dilakukan pada garis tengah diantara um/ilikus dan simpisis pu/is punksinya kira9kira 2 in!i diatas

    simpisis. ,unksi /uli tidak dilakukan pada tumor /uli kontra!ted /ladder dan hematuri yang /elum elas

    se/a/nya.

    *. +agaimana cara )PP ?

    B8$8" *8" 8?8T

    1. Sa/un !u!i tangan /iasa. 2. Sarung tangan ($and s!hoen) steril %. .Betadine 7. *oek steril. . Spuit 10 !!

    atau spinal needle 1E

  • 7/24/2019 minggu 4 blok 3.4

    20/20

    ,ROS#*=R

    1. Operator men!u!i tangan dengan sa/un terle/ih dahulu pada air kran mengalir .

    2. Operator memakai hand s!hoen se!ara aseptik.

    %. ?akukan desinfeksi se!ukupnya dengan memakai /ahan anti septik yang tidak menim/ulkan iritasi pada

    kulit antara simpisis dengan um/ilikus.

    7. ?alu daerah yang akan dipunksi ditutupi dengan doek steril.

    . *ilakukan punksi dg spuit atau spinal needle( garis tengah antara simpisis pu/is dan um/ilikus/iasanya 2

    in!i diatas simpisis pu/is) tegak lurus dengan daerah punksi terus didorong masuk ke/uli9/uli ditandai

    dengan keluarnya urine dari lo/ang arum.

    E. 'emudian dilakukan aspirasi melalui arum.

    ,. Apa pengbatan selanjutnya ?

    1) ,ada ruptur anterior

    a) ,ada ruptur anterior yang partial !ukup dengan memasang kateter dan melakukan drainase /ila ada.

    /) ruptur yang total hendaknya sedapat mungkin dilakukan penyam/ungan dengan mem/uat end9to9end

    anastomosis dan suprapu/i! !ystostomy.

    !) 'ontusio 3 o/ser5asi 79E /ulan kemudian dilakukan uretrografi ulang.

    d) sistosomi 2 minggu kemudian dilakukan uretrogram dan striktura sa!he ika tim/ul stiktura uretra.

    e) *e/ridement dan insisi hematom untuk men!egah infeksi.

    2) ,ada ruptur uretra posterior

    a) ,ada rupture yang total suprapu/i! !ystostomy E9 minggu.

    /) ,ada ruptur uretra posterior yang partial !ukup dengan memasang douer kateter.

    !) Operasi uretroplasti % /ulan pas!a ruptur.