mineral unsur mikro

14
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, dan air. Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. I.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja yang termasuk mineral mikro? 2. Apa fungsi dari mineral mikro tersebut? Mineral Unsur Mikro 1

Upload: yuliartiramli

Post on 29-Jul-2015

124 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Unsur Mikro

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, dan air.

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak

atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral

esensial dan non esensial.

Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses

fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.

Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu

mineral makro dan mineral mikro.

Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam

tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit

dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral

non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum

diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya

tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk mineral mikro?

2. Apa fungsi dari mineral mikro tersebut?

3. Bagaimana dampaknya apabila kita kelebihan dan kekurangan asupan

dari mineral mikro tersebut?

4. Bagaimana angka kecukupan mineral yang dianjurkan?

I.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari makalah ini yaitu

mengetahui unsur apa saja yang termasuk dalam mineral mikro, serta fungsi

dan dampaknya apabila kita kelebihan dan kekurangan dari mineral mikro

tersebut dan juga angka kecukupan mineral.

Mineral Unsur Mikro 1

Page 2: Mineral Unsur Mikro

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Mineral Mikro

Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh

manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok

yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah

>100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg

per hari.

Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam

jumlah yang relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang lain, akan tetapi

walaupun jumlahnya sedikit, kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan

terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.

Tubuh manusia juga mengandung sejumlah kecil unsur-unsur lain yang

ada dalam system periodic. Secara normal besi lebih banyak jika dibandingkan

dengan unsure yang lainnya yaitu cadmium, kobalt, logam mulia seperti emas

dan perak hanya ditemukan dalam jumlah sedikit.

Banyak mineral mikro yang esensial bagi tubuh, kesehatan, reproduksi,

merupakan kofaktor bagi beberapa enzim, komponen cairan tubuh, tempat untuk

mengikat oksigen, dan merupakan komponen structural makromolekul

nonenzimatik. Unsur mikro cenderung berakumulasi dalam lembaga biji – bijian

yang mengandung konsentrasi vitamin B yang tinggi. Umumnya bahan makanan 

yang dibersihkan dalam diet manusia mungkin yang menjadi penyebab terjadinya

defisiensi beberapa mineral dalam masyarakat.

II.2 Klasifikasi Mineral

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal

sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis

dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah

menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen

menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk

abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi

Mineral Unsur Mikro 2

Page 3: Mineral Unsur Mikro

penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam

anorganik.

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi

tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral

esensial dan non esensial.

Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses

fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.

Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk

komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan

dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan

konsentrasi sangat kecil.

Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk

hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila

kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang

bersangkutan.

Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :

(1) Mineral Organik

Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat

kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi,

ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin

tambahan.

(2) Mineral Anorganik

Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh

kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,

Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan

tanah dan lain.

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :

Mineral Unsur Mikro 3

Page 4: Mineral Unsur Mikro

(1) Mineral Makro : Kalsium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Mg), Natrium

(Na), Klorida (Cl), Kalium (K)

(2) Mineral Mikro : Besi (Fe), Seng (Zn),  Yodium (I),  Selenium (Se),

Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Kromium (Cr), dan Fluor

(F)

BAB III

PEMEBAHASAN

Mineral Unsur Mikro 4

Page 5: Mineral Unsur Mikro

III.1 Besi (Fe)

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh manusia, yaitu sebanyak 3 – 5 gram. Besi mempunyai beberapa fungsi

esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan

tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu

berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam

makanan banyak penduduk mengalami kekurangan zat besi.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Daging, ikan, unggas, hati, susu, telur, sayuran hijau, dan tepung gandum

Respirasi seluler Membentuk

hemoglobin

Cirrhosis (pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati)

Lesu Pusing Anemia

III.2 Seng (Zn)

Tubuh mengandung 2 – 2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.

Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang.

Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian mata, kelenjar prostat,

spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama

merupakan ion intraselular.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Ikan, kerang, hati, daging, susu, telur, dan tiram

Membantu proses metabolisme

Pertumbuhan dan reproduksi

Lelah Anemia Gangguan

reproduksi, Mempercepat

timbulnya aterosklerosis

Pertumbuhan fisik tidak sempurna (kerdil)

III.3 Yodium (I)

Yodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar 15 –

23 mg. Sekitar 75% dari yodium ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan

Mineral Unsur Mikro 5

Page 6: Mineral Unsur Mikro

untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3).

Hormon-hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik

dan mental. Sisa yodium ada di jaringan lain, terutama di dalam kelenjar ludah,

payudara, lambung, dan ginjal. Di dalam darah yodium terdapat dalam bentuk

yodium bebas atau terikat dengan protein (Protein Bound Iodine / PBI).

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

KekuranganIkan, udang, kerang, minyak ikan, sayuran, dan garam beryodium

Membantu fungsi kelenjar tiroid

Pembentukan hormon tiroksin

Menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas

Penyakit gondok

Penyakit kretinisme

Tumbuh kerdil

III.4 Selenium (Se)

Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3 – 30 mg. Selenium merupakan

bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Makanan laut, daging, dan unggas

Sebagai antioksidan

Mencegah penyakit kanker

Muntah Diare Rambut

rontok

Kardiomiopati atau degenerasi otot jantung

III.5 Tembaga (Cu)

Tembaga dianggap sebagai zat gizi esensial pada tahun 1928, ketika

ditemukan bahwa anemia hanya dapat dicegah bila tembaga dan besi ada dalam

tubuh dalam jumlah yang cukup. Dalam melakukan fungsinya dalam tubuh,

tembaga banyak berinteraksi dengan seng, molibden, belerang, dan vitamin C.

Tembaga di dalam tubuh sebanyak 50 – 120 mg. Tembaga tersebut ditemukan

di otot, hati, otak, darah, tulang, dan ginjal.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Mineral Unsur Mikro 6

Page 7: Mineral Unsur Mikro

Kacang-kacangan, hati, kerang, tiram, unggas, cokelat, dan air

Pembentukan hemoglobin dan eritrosit

Sintesis hormon

Serosis hati Muntah Diare

Anemia Gangguan

fungsi kekebalan

III.6 Mangan (Mn)

Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporka pada tahun1972. Tubuh hanya mengandung 10 – 20 mg mangan yang ditemukan di tulang.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Pisang, sayuran hijau, dan gandum

Sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak.

Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan.

Penurunan berat badan

Iritasi kulit Mual &

muntah

III.7 Kromium (Cr)

Kromium pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia

tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam

metabolisme karbohidrat dan lipid.

Sumber Fungsi Akibat KelebihanAkibat

Kekurangan

Sayur-sayuan, biji-bijian, daging, dan makanan laut

Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida

Kromium bekerja sama dengan insulin pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel

Kelebihan kromium karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru

Gangguan toleransi terhadap glukosa

III.8 Flour (F)

Mineral Unsur Mikro 7

Page 8: Mineral Unsur Mikro

Flour terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Hanya

sedikit sekali ada di dalam tubu manusia, namun peranannya penting.

Sumber FungsiAkibat

KelebihanAkibat

Kekurangan

Susu, kuning telur, ikan, garam, dan air

Menguatkan tulang dan gigi

Fluorosis Muntah Diare

Kerusakan gigi

Osteoporosis

Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan (mg)

Golongan Umur

Besi(Fe)

Seng (Zn)

Yodium(I)

Selenium

(Se)

Tembaga (Cu)

Mangan (Mn)

Kromium(Cr)

Flour (F)

0–6 bl 0,5 1,3 0,09 0,005 0,2 0,003 0,005 0,01

7-11 bl 7 7,9 0,12 0,01 0,22 0,6 0,006 0,4

1-3 th 8 8,3 0,12 0,017 0,34 1,2 0,011 0,6

4-6 th 9 10,3 0,12 0,02 0,44 1,5 0,015 0,9

7-9 th 10 11,3 0,12 0,02 0,57 1,7 0,02 1,2

Pria

10-12 th 13 14 0,12 0,02 0,7 1,9 0,025 1,7

13-15 th 19 18,2 0,15 0,03 0,8 2,2 0,03 2,4

16-18 th 15 16,9 0,15 0,03 0,89 2,3 0,035 2,7

19-29 th 13 13 0,15 0,03 0,9 2,3 0,035 3

30-49 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,035 3,1

50-64 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,03 3,1

≥ 65 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,03 3,1

Mineral Unsur Mikro 8

Page 9: Mineral Unsur Mikro

Wanita

10-12 th 20 12,9 0,12 0,02 0,7 1,6 0,021 1,9

13-15 th 26 15,8 0,15 0,03 0,8 1,6 0,022 2,4

16-18 th 26 14,0 0,15 0,03 0,89 1,6 0,024 2,5

19-29 th 26 9,3 0,15 0,03 0,9 1,8 0,025 2,7

30-49 th 26 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,025 2,7

50-64 th 12 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,02 2,7

≥ 65 th 12 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,02 2,7

BAB IV

PENUTUP

Mineral Unsur Mikro 9

Page 10: Mineral Unsur Mikro

IV.1 Kesimpulan

Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh

dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang

lain, akan tetapi walaupun jumlahnya sedikit, kekurangan unsur

mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang

terjadi dalam tubuh.

Meskipun jumlah mineral mikro sangat sedikit yang dubtuhkan dalam

tubuh manusia, namun mempunyai peran yang sangat penting.

Kekurang dan kelebihan mineral mikro dapat menyebabkan beberapa

penyakit sehingga asupan dari mineral mikro harus diperhatikan.

IV.2 Saran

Agar tubuh dapat menjalankan fungsi fisiologinya, maka tubuh kita

memerlukan mineral mikro yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Jika

terdapat salah satu unsur mineral yang tidak terpenuhi, maka akan

menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.

Oleh karena itu, kita harus selalu memenuhi kebutuhan unsur mineral

dalam tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

Mineral Unsur Mikro 10

Page 11: Mineral Unsur Mikro

Almatsir Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA. Jakarta:

Bumi Aksara

Aryulina Diah, dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:

Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/mineral-mikro

(Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 pukul 19.48)

Mineral Unsur Mikro 11