mineral unsur mikro
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, dan air.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan non esensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam
tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit
dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral
non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya
tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk mineral mikro?
2. Apa fungsi dari mineral mikro tersebut?
3. Bagaimana dampaknya apabila kita kelebihan dan kekurangan asupan
dari mineral mikro tersebut?
4. Bagaimana angka kecukupan mineral yang dianjurkan?
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari makalah ini yaitu
mengetahui unsur apa saja yang termasuk dalam mineral mikro, serta fungsi
dan dampaknya apabila kita kelebihan dan kekurangan dari mineral mikro
tersebut dan juga angka kecukupan mineral.
Mineral Unsur Mikro 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Mineral Mikro
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok
yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah
>100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg
per hari.
Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang lain, akan tetapi
walaupun jumlahnya sedikit, kekurangan unsur mineral ini akan menyebabkan
terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
Tubuh manusia juga mengandung sejumlah kecil unsur-unsur lain yang
ada dalam system periodic. Secara normal besi lebih banyak jika dibandingkan
dengan unsure yang lainnya yaitu cadmium, kobalt, logam mulia seperti emas
dan perak hanya ditemukan dalam jumlah sedikit.
Banyak mineral mikro yang esensial bagi tubuh, kesehatan, reproduksi,
merupakan kofaktor bagi beberapa enzim, komponen cairan tubuh, tempat untuk
mengikat oksigen, dan merupakan komponen structural makromolekul
nonenzimatik. Unsur mikro cenderung berakumulasi dalam lembaga biji – bijian
yang mengandung konsentrasi vitamin B yang tinggi. Umumnya bahan makanan
yang dibersihkan dalam diet manusia mungkin yang menjadi penyebab terjadinya
defisiensi beberapa mineral dalam masyarakat.
II.2 Klasifikasi Mineral
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis
dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah
menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen
menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
Mineral Unsur Mikro 2
penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi
tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral
esensial dan non esensial.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk
komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil.
Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk
hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila
kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan.
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
(1) Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat
kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi,
ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin
tambahan.
(2) Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh
kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,
Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan
tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
Mineral Unsur Mikro 3
(1) Mineral Makro : Kalsium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Mg), Natrium
(Na), Klorida (Cl), Kalium (K)
(2) Mineral Mikro : Besi (Fe), Seng (Zn), Yodium (I), Selenium (Se),
Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Kromium (Cr), dan Fluor
(F)
BAB III
PEMEBAHASAN
Mineral Unsur Mikro 4
III.1 Besi (Fe)
Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia, yaitu sebanyak 3 – 5 gram. Besi mempunyai beberapa fungsi
esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam
makanan banyak penduduk mengalami kekurangan zat besi.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Daging, ikan, unggas, hati, susu, telur, sayuran hijau, dan tepung gandum
Respirasi seluler Membentuk
hemoglobin
Cirrhosis (pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati)
Lesu Pusing Anemia
III.2 Seng (Zn)
Tubuh mengandung 2 – 2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.
Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang.
Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian mata, kelenjar prostat,
spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama
merupakan ion intraselular.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Ikan, kerang, hati, daging, susu, telur, dan tiram
Membantu proses metabolisme
Pertumbuhan dan reproduksi
Lelah Anemia Gangguan
reproduksi, Mempercepat
timbulnya aterosklerosis
Pertumbuhan fisik tidak sempurna (kerdil)
III.3 Yodium (I)
Yodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar 15 –
23 mg. Sekitar 75% dari yodium ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan
Mineral Unsur Mikro 5
untuk mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3).
Hormon-hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik
dan mental. Sisa yodium ada di jaringan lain, terutama di dalam kelenjar ludah,
payudara, lambung, dan ginjal. Di dalam darah yodium terdapat dalam bentuk
yodium bebas atau terikat dengan protein (Protein Bound Iodine / PBI).
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
KekuranganIkan, udang, kerang, minyak ikan, sayuran, dan garam beryodium
Membantu fungsi kelenjar tiroid
Pembentukan hormon tiroksin
Menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas
Penyakit gondok
Penyakit kretinisme
Tumbuh kerdil
III.4 Selenium (Se)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3 – 30 mg. Selenium merupakan
bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Makanan laut, daging, dan unggas
Sebagai antioksidan
Mencegah penyakit kanker
Muntah Diare Rambut
rontok
Kardiomiopati atau degenerasi otot jantung
III.5 Tembaga (Cu)
Tembaga dianggap sebagai zat gizi esensial pada tahun 1928, ketika
ditemukan bahwa anemia hanya dapat dicegah bila tembaga dan besi ada dalam
tubuh dalam jumlah yang cukup. Dalam melakukan fungsinya dalam tubuh,
tembaga banyak berinteraksi dengan seng, molibden, belerang, dan vitamin C.
Tembaga di dalam tubuh sebanyak 50 – 120 mg. Tembaga tersebut ditemukan
di otot, hati, otak, darah, tulang, dan ginjal.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Mineral Unsur Mikro 6
Kacang-kacangan, hati, kerang, tiram, unggas, cokelat, dan air
Pembentukan hemoglobin dan eritrosit
Sintesis hormon
Serosis hati Muntah Diare
Anemia Gangguan
fungsi kekebalan
III.6 Mangan (Mn)
Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporka pada tahun1972. Tubuh hanya mengandung 10 – 20 mg mangan yang ditemukan di tulang.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Pisang, sayuran hijau, dan gandum
Sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak.
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan.
Penurunan berat badan
Iritasi kulit Mual &
muntah
III.7 Kromium (Cr)
Kromium pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia
tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat dan lipid.
Sumber Fungsi Akibat KelebihanAkibat
Kekurangan
Sayur-sayuan, biji-bijian, daging, dan makanan laut
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida
Kromium bekerja sama dengan insulin pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel
Kelebihan kromium karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru
Gangguan toleransi terhadap glukosa
III.8 Flour (F)
Mineral Unsur Mikro 7
Flour terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Hanya
sedikit sekali ada di dalam tubu manusia, namun peranannya penting.
Sumber FungsiAkibat
KelebihanAkibat
Kekurangan
Susu, kuning telur, ikan, garam, dan air
Menguatkan tulang dan gigi
Fluorosis Muntah Diare
Kerusakan gigi
Osteoporosis
Angka Kecukupan Mineral yang Dianjurkan (mg)
Golongan Umur
Besi(Fe)
Seng (Zn)
Yodium(I)
Selenium
(Se)
Tembaga (Cu)
Mangan (Mn)
Kromium(Cr)
Flour (F)
0–6 bl 0,5 1,3 0,09 0,005 0,2 0,003 0,005 0,01
7-11 bl 7 7,9 0,12 0,01 0,22 0,6 0,006 0,4
1-3 th 8 8,3 0,12 0,017 0,34 1,2 0,011 0,6
4-6 th 9 10,3 0,12 0,02 0,44 1,5 0,015 0,9
7-9 th 10 11,3 0,12 0,02 0,57 1,7 0,02 1,2
Pria
10-12 th 13 14 0,12 0,02 0,7 1,9 0,025 1,7
13-15 th 19 18,2 0,15 0,03 0,8 2,2 0,03 2,4
16-18 th 15 16,9 0,15 0,03 0,89 2,3 0,035 2,7
19-29 th 13 13 0,15 0,03 0,9 2,3 0,035 3
30-49 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,035 3,1
50-64 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,03 3,1
≥ 65 th 13 13,4 0,15 0,03 0,9 2,3 0,03 3,1
Mineral Unsur Mikro 8
Wanita
10-12 th 20 12,9 0,12 0,02 0,7 1,6 0,021 1,9
13-15 th 26 15,8 0,15 0,03 0,8 1,6 0,022 2,4
16-18 th 26 14,0 0,15 0,03 0,89 1,6 0,024 2,5
19-29 th 26 9,3 0,15 0,03 0,9 1,8 0,025 2,7
30-49 th 26 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,025 2,7
50-64 th 12 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,02 2,7
≥ 65 th 12 9,8 0,15 0,03 0,9 1,8 0,02 2,7
BAB IV
PENUTUP
Mineral Unsur Mikro 9
IV.1 Kesimpulan
Mineral mikro adalah kelompok mineral yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan kelompok mineral yang
lain, akan tetapi walaupun jumlahnya sedikit, kekurangan unsur
mineral ini akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang
terjadi dalam tubuh.
Meskipun jumlah mineral mikro sangat sedikit yang dubtuhkan dalam
tubuh manusia, namun mempunyai peran yang sangat penting.
Kekurang dan kelebihan mineral mikro dapat menyebabkan beberapa
penyakit sehingga asupan dari mineral mikro harus diperhatikan.
IV.2 Saran
Agar tubuh dapat menjalankan fungsi fisiologinya, maka tubuh kita
memerlukan mineral mikro yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Jika
terdapat salah satu unsur mineral yang tidak terpenuhi, maka akan
menyebabkan terganggunya proses fisiologis yang terjadi dalam tubuh.
Oleh karena itu, kita harus selalu memenuhi kebutuhan unsur mineral
dalam tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Mineral Unsur Mikro 10
Almatsir Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA. Jakarta:
Bumi Aksara
Aryulina Diah, dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral-mikro
(Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 pukul 19.48)
Mineral Unsur Mikro 11