repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara...

10

Upload: letram

Post on 17-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi
Page 2: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi
Page 3: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi
Page 4: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi
Page 5: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Volume 7 No. 1ISSN: 2085-2495 Februari 2015

67

Kadar Mineral Kalsium dan Besi pada Sapi Baliyang Dipelihara di Lahan Persawahan

(LEVEL OF MINERAL CALCIUM AND IRON ON THE BALI CATTLE BEING FARMEDIN THE RICE FIELD)

Ni Nyoman Tri Pujiastari 1), Putu Suastika 2), Ni Ketut Suwiti 2)

1)Mahasiswa FKH UNUD, 2) Laboratorium HistologiFakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Jl. PB Sudirman, Denpasar

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil mineral kalsium dan besi pada sapi bali yangdipelihara di persawahan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa serum darah yangdiambil dari 15 ekor sapi bali yang dipelihara pada lahan persawahan di Kecamatan Tabanan,Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Analisis mineral menggunakan metode pengabuan basahHNO3 dan H2SO4. Sedangkan kadar mineral dibaca dengan alat AAS (Atomic AbsorbtionSpectrometer). Hasil penelitian menunjukkan kadar mineral kalsium (Ca) serum darah sapi bali6,23 +0,01995 mg/l dan Besi 8,387+0,00155 mg/l. Dapat disimpulkan kadar mineral kalsiumserum sapi bali lebih rendah, sedangkan mineral besi (Fe) lebih tinggi dibandingkan dengan sapilainnya di dunia.

Kata Kunci: Sapi bali, mineral, kalsium, besi, sawah.

ABSTRACT

This research aims to know the levels of calcium and iron mineral in blood serum of balicattle rared on the rise fields. The sample used in this study is blood serum was taken from 15bali cattles in District of Tabanan – Bali Province. Serum were analysed by wet destructionmethod, using H2SO4 and HNO3 and mineral concentration are read by Atomic AbsorpsionSpectrofotometry (AAS) . The result show that the level of bali cattle calcium mean of 6,23+0,019 mg/l and iron mean 8,387+0,002 mg/l.. The conclusion of this research is the levelcalcium mineral is lowest and iron mineral higest , campared with the other cattle in the world .

Keywords: Bali cattle, minerals, calcium, iron, rice fields.

PENDAHULUAN

Sapi bali adalah sapi asli Indonesiayang diketahui mempunyai berbagaikeunggulan. Sapi bali adalah salah satu asetnasional yang cukup potensial untukdikembangkan. Penyebaran sapi bali telahmeluas hampir ke seluruh wilayahIndonesia, hal ini terjadi karena sapi balilebih diminati karena beberapa keunggulanyang dimilikinya, antara lain tingkatkesuburan yang tinggi, daya adaptasi yangtinggi terhadap lingkungan dan persentase

beranak dapat mencapai 80% (Ngadiyono,1997).

Sapi bali (Bos-bibos banteng) yangberasal dari domestikasi Banteng dapatberadaptasi dengan baik pada lingkungansetempat. Demikian pula denganpenyebarannya di luar wilayah Indonesia(tropis dan sub tropis), sapi bali tidakmengalami kesulitan dalam fungsireproduksi (Copland, 1974; Kirby, 1997;McCool, 1992, Sivarajasingham, 1992;Talib et al., 1998). Keunggulan lain yangdimiliki sapi bali adalah sebagai sumber

Page 6: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Tri Pujiastri, dkkISSN: 2085-2495

68

pendapatan, digunakan dalam rangkaianupacara adat, sarana transportasi, hiburandan objek pariwisata. Sapi bali merupakanbagian dari kehidupan petani di Bali sebagaipekerjaan sampingan selain menjadi petanidi sawah. Manfaat yang dapat diberikan sapibali kepada petani disamping digunakansebagai bibit dan sapi potong, yaitu sapi balidapat digunakan sebagai tenaga kerjapertanian untuk membantu membajak sawah(Putu et al., 1998; Moran, 1990) yangbertujuan untuk mengembalikan kesuburansebelum ditanami padi.

Sawah secara fisik berpermukaan rataatau bentuk pertanian lahan basah karenamenggunakan banyak air dalam kegiatanpertaniannya terutama pada awal kegiatanpenanaman, serta dapat ditanami padi,palawija atau tanaman budidaya lainnya.Kebanyakan sawah digunakan untukbercocok tanam padi. Karena termasuk tipelahan basah, sawah termasuk lahan yangsesuai untuk pertumbuhan hijauan pakansapi bali selain digunakan untuk menanampadi. Berdasarkan asalnya, sumber hijauanyang banyak didapatkan yaitu dari jenisrumput, legum dan daun-daunan. Pakanyang umum tumbuh disekitarnya biasanyajenis rerumputan seperti rumput gajah danrumput raja. Rumput memiliki kandungannutrisi dan mineral yang dipengaruhi olehkondisi tanah atau unsur hara yangterkandung dalam tanah, sehinggakandungan mineral dalam pakan baik makromineral yaitu kalsium dan mikro mineralyaitu besi sangat berpengaruh.

Mineral merupakan bagian dari tubuhyang memegang peran yang sangat pentingdalam pemeliharaan fungsi tubuh. Mineralberperan dalam proses fisiologis yaitupertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan.Ada dua komponen utama yaitu makromineral dan mikro mineral. Mineral kalsiumdan besi adalah salah satu mineral makrodan mikro yang ikut berperan terhadappertumbuhan sapi bali untuk mencapaibobot tubuh yang optimal. Tersedianyakalsium dalam tubuh sangat pentingsehubungan dengan peranannya menurutMarsetyo (1995) dalam pembentukan tulang

dan gigi, proses fisiologis dan biokimiawi didalam tubuh. Di dalam cairan ekstraselulardan intraselular kalsium memegang perananpenting dalam mengatur fungsi sel, sepertiuntuk transmisi saraf, kontraksi otot,penggumpalan darah dan menjagapermebilitas membran sel. Kalsium jugamengatur pekerjaan hormon-hormon danfaktor pertumbuhan (Almatsier, 2004).Sedangkan, mineral besi merupakankomponen sel darah merah. Besi berperansebagai pembawa oksigen, bukan sajaoksigen pernapasan menuju jaringan, tetapijuga dalam jaringan atau dalam sel (Brockand Mainou-Fowler, 1986; King, 2006).Unsur besi merupakan komponen utamadari hemoglobin (Hb), sehingga kekuranganbesi dalam pakan akan mempengaruhipembentukan hemoglobin. Kedua mineraltersebut harus ada dalam pakan karena dapatmenunjang pertumbuhan sapi bali dalammeningkatkan bobot tubuhnya.

Kelangsungan pertumbuhan sapi balidipengaruhi oleh faktor seperti sistempemeliharaan, lahan tempat tumbuh hijauan,pakan yang diberikan dan status mineralpada tubuh sapi bali. Faktor genetik ternakjuga menentukan kemampuan yang dimilikioleh seekor ternak, sedangkan faktorlingkungan memberi kesempatan kepadaternak untuk menampilkan kemampuannya.Ditegaskan pula bahwa seekor ternak tidakakan menunjukkan penampilan yang baikapabila tidak didukung oleh lingkunganyang baik dimana ternak hidup ataudipelihara, sebaliknya lingkungan yang baiktidak menjamin penampilan apabila ternaktidak memiliki mutu genetik yang baik(Hardjosubroto, 1994).

Sapi bali yang sering dijumpai memilikibobot tubuh yang kurang optimal yangditandai dengan ciri fisik yang kurus, lemasdan sulit mencapai bobot tubuh yang ideal.Hal tersebut menyebabkan petani menjualsapinya karena faktor sulitnya mencapaibobot tubuh yang ideal. Padahal ternakpotong yang boleh dikeluarkan adalahternak potong yang mencapai berat minimal375 kg. Dari faktor mineral yangberpengaruh dapat dijumpai adanya

Page 7: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Volume 7 No. 1ISSN: 2085-2495 Februari 2015

69

gangguan terhadap pemenuhan nutrisi danmineral yang diperlukan oleh sapi bali.

Terkait dengan hal tersebut, pentingnyamineral kalsium dan besi yang terkandungdalam serum darah maka perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut untuk mengetahuiprofil mineral yang ada dalam tubuh sapibali yang dipelihara di persawahan.

METODE PENELITIAN

Metode PenelitianSampel yang digunakan berupa serum

darah sapi bali yang dipelihara pada tipelahan persawahan di Kecamatan Tabanan,Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Datayang diperoleh melalui analisis makromineral kalsium dan mikro mineral besi.

Pengukuran Kadar PenelitianSejumlah 15 sampel serum darah sapi

bali diambil sebanyak 5-10 ml dari venajugularis, kemudian darah dimasukan kedalam tabung dan serum darah diambil.Selanjutnya, serum darah dianalisis untukmengetahui kandungan makro mineralkalsium dan mikro mineral besi. Metodeyang digunakan untuk mengukur mineraldalam serum darah yaitu denganmenggunakan metode pengabuan basahdengan menggunakan HNO3 dan H2SO4

(Apriyantono et al., 1989). Metode inidilakukan di Laboratorium AnalitikUniversitas Udayana. Sampel sebanyak 2 mlserum ditimbang dan masukan kedalam labukjeldahl, kemudian ditambahkan dengan 10ml H2SO4 dan 10 ml HNO3 serta beberapabuah batu didih. Dipanaskan perlahan-lahansampai terjadi perubahan warna larutanmenjadi berwarna gelap dan hindarkan daripembentukan buih yang berlebihan.Pemanasan dilakukan didalam lemari asam.Selanjutnya ditambahkan dengan 1-2 mlHNO3 dan pemanasan dilanjutkan sampaisemua zat organik telah teroksidasi (larutantidak gelap lagi) atau sampai berubah warnamenjadi terang, kemudian didinginkan.Ditambahkan aquades sebanyak 10 mlsehingga larutan menjadi tidak berwarnaatau menjadi bening, pemanasan dilanjutkan

sampai berasap. Larutan didiamkan sampaidingin dan ditambahkan dengan 5 mlaquades dan dididihkan kembali sampaiberasap, selanjutnya larutan didinginkan dandiencerkan sampai volume tertentu.Pembacaan sampel didilakukan pada alatAtomic Absorbtion Spectrometer (AAS)dengan membaca hasil kadar mineral berupaangka (mg/l).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis DataHasil dari analisis serum darah yang

diambil dari sapi bali yang dipelihara padatipe lahan persawahan, mempunyai kadarmineral Ca dan Fe yang dapat dilihat padatabel yang disajikan sebagai berikut.

Tabel.1 Kadar Mineral Serum Darah Sapi Bali yangdipelihara pada tipe lahan persawahanKecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan,Provinsi Bali.

No. Mineral (mg/l)

Kalsium Besi

1 6,25 8,3875

2 6,25 8,3865

3 6,25 8,3864

4 6,22 8,3875

5 6,20 8,3873

6 6,27 8,3874

7 6,25 8,3855

8 6,23 8,3868

9 6,21 8,3815

10 6,25 8,3870

11 6,24 8,3876

12 6,25 8,3875

13 6,25 8,3875

14 6,21 8,3865

15 6,25 8,3875

Total 93,58 125,8

Rerata 6,23867 8,38667

SD 0,01995 0,00155

Penelitian ini menggunakan sampelsebanyak 15 ekor sapi bali yang diambilpada lahan persawahan dan diambil secara

Page 8: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Tri Pujiastri, dkkISSN: 2085-2495

70

acak tanpa memberikan perlakuan. Limabelas sampel tersebut sudah mewakili sapibali di persawahan yang ada di KecamatanTabanan, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali.Dengan standar deviasi yang diperolehkecil, menunjukkan sampel yang ditelitimenghasilkan data yang homogen. Hal inimenunjukan bahwa kadar mineral sapi balimemiliki kemiripan dengan satu sama laindan variasi nilai mineral yang ditimbulkansangat kecil. Data yang diperolehmenunjukan nilai homogen dan kesalahanyang terjadi dalam pengerjaan sampeltersebut sangat kecil.

Grafik.1 Kadar Mineral Kalsium

Grafik.2 Kadar Mineral Besi

PembahasanPenelitian yang dilakukan dalam

pemeriksaan mineral kalsium dan besi padaserum darah sapi bali yang dipelihara dipersawahan di Kecamatan Tabanan,Kabupaten Tabanan, Provinsi Balimendapatkan hasil kadar kalsium denganrerata 6,23+0,019 mg/l, dan mineral besidengan rerata 8,387+0,001 mg/l.

Hasil penelitian menunjukan, tipe lahanpersawahan sebagai tempat tumbuhnyapakan sapi bali berpengaruh terhadap kadarmineral dalam tubuh sapi bali. Gartenberg etal. (1990) melaporkan bila tanah tempathijauan pakan tumbuh miskin unsur mineralmaka ternak yang mengkonsumsi hijauantersebut akan menunjukan gejala defisiensimineral. Defisiensi mineral pada ternakdapat menimbulkan gejala klinis yangspesifik untuk setiap mineral, tetapi kadang-kadang gejala tersebut hampir mirip,sehingga untuk menentukan diagnosispenyakit defisiensi mineral perlu dilakukananalisis kandungan mineral (Stuttle,1989;Graham, 1991).

Kadar mineral kalsium yang terkandungdalam serum darah sapi bali yang dipeliharadisawah menunjukan angka 6,23 mg/l yangsangat jauh terhadap standar kebutuhanmineral pada sapi bangsa lain didunia yaitu8-12 mg/l. Rendahnya kalsium yang adadalam tubuh sapi bali, dapat dikarenakankeadaan tanah yang rendah sehinggamenyebabkan kandungan kalsium yang adadalam pakan juga ikut rendah. Sumberpakan yang biasanya dapat ditemukandilahan persawahan adalah rumput gajahdan rumput raja. Faktor penting yangmempengaruhi kandungan mineral pakanyaitu tersedianya unsur mineral dalam tanahsawah. Unsur mineral tanah dapatdipengaruhi beberapa faktor diantaranyaseperti cuaca, reduksi yang menyebabkandrainase buruk, pH rendah, dan ketersediaanbahan organik untuk diserap, adanyasejumlah senyawa besi dan mangan.Rendahnya mineral tersebut dapat hilangmelalui beberapa cara, yaitu menguap keudara, tercuci bersama air drainase,terfiksasi oleh mineral, dan terangkutbersama panen.

Disamping faktor pakan yangmempengaruhi kadar mineral serum sapibali, penyerapan kalsium yang terjadi didalam tubuh sapi bali juga ikutmempengaruhi. Kalsium hanya bisadiabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larutdalam air dan tidak mengendap. Apabilasapi kekurangan vitamin D, menyebabkan

Buletin Veteriner Udayana Tri Pujiastri, dkkISSN: 2085-2495

70

acak tanpa memberikan perlakuan. Limabelas sampel tersebut sudah mewakili sapibali di persawahan yang ada di KecamatanTabanan, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali.Dengan standar deviasi yang diperolehkecil, menunjukkan sampel yang ditelitimenghasilkan data yang homogen. Hal inimenunjukan bahwa kadar mineral sapi balimemiliki kemiripan dengan satu sama laindan variasi nilai mineral yang ditimbulkansangat kecil. Data yang diperolehmenunjukan nilai homogen dan kesalahanyang terjadi dalam pengerjaan sampeltersebut sangat kecil.

Grafik.1 Kadar Mineral Kalsium

Grafik.2 Kadar Mineral Besi

PembahasanPenelitian yang dilakukan dalam

pemeriksaan mineral kalsium dan besi padaserum darah sapi bali yang dipelihara dipersawahan di Kecamatan Tabanan,Kabupaten Tabanan, Provinsi Balimendapatkan hasil kadar kalsium denganrerata 6,23+0,019 mg/l, dan mineral besidengan rerata 8,387+0,001 mg/l.

Hasil penelitian menunjukan, tipe lahanpersawahan sebagai tempat tumbuhnyapakan sapi bali berpengaruh terhadap kadarmineral dalam tubuh sapi bali. Gartenberg etal. (1990) melaporkan bila tanah tempathijauan pakan tumbuh miskin unsur mineralmaka ternak yang mengkonsumsi hijauantersebut akan menunjukan gejala defisiensimineral. Defisiensi mineral pada ternakdapat menimbulkan gejala klinis yangspesifik untuk setiap mineral, tetapi kadang-kadang gejala tersebut hampir mirip,sehingga untuk menentukan diagnosispenyakit defisiensi mineral perlu dilakukananalisis kandungan mineral (Stuttle,1989;Graham, 1991).

Kadar mineral kalsium yang terkandungdalam serum darah sapi bali yang dipeliharadisawah menunjukan angka 6,23 mg/l yangsangat jauh terhadap standar kebutuhanmineral pada sapi bangsa lain didunia yaitu8-12 mg/l. Rendahnya kalsium yang adadalam tubuh sapi bali, dapat dikarenakankeadaan tanah yang rendah sehinggamenyebabkan kandungan kalsium yang adadalam pakan juga ikut rendah. Sumberpakan yang biasanya dapat ditemukandilahan persawahan adalah rumput gajahdan rumput raja. Faktor penting yangmempengaruhi kandungan mineral pakanyaitu tersedianya unsur mineral dalam tanahsawah. Unsur mineral tanah dapatdipengaruhi beberapa faktor diantaranyaseperti cuaca, reduksi yang menyebabkandrainase buruk, pH rendah, dan ketersediaanbahan organik untuk diserap, adanyasejumlah senyawa besi dan mangan.Rendahnya mineral tersebut dapat hilangmelalui beberapa cara, yaitu menguap keudara, tercuci bersama air drainase,terfiksasi oleh mineral, dan terangkutbersama panen.

Disamping faktor pakan yangmempengaruhi kadar mineral serum sapibali, penyerapan kalsium yang terjadi didalam tubuh sapi bali juga ikutmempengaruhi. Kalsium hanya bisadiabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larutdalam air dan tidak mengendap. Apabilasapi kekurangan vitamin D, menyebabkan

Buletin Veteriner Udayana Tri Pujiastri, dkkISSN: 2085-2495

70

acak tanpa memberikan perlakuan. Limabelas sampel tersebut sudah mewakili sapibali di persawahan yang ada di KecamatanTabanan, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali.Dengan standar deviasi yang diperolehkecil, menunjukkan sampel yang ditelitimenghasilkan data yang homogen. Hal inimenunjukan bahwa kadar mineral sapi balimemiliki kemiripan dengan satu sama laindan variasi nilai mineral yang ditimbulkansangat kecil. Data yang diperolehmenunjukan nilai homogen dan kesalahanyang terjadi dalam pengerjaan sampeltersebut sangat kecil.

Grafik.1 Kadar Mineral Kalsium

Grafik.2 Kadar Mineral Besi

PembahasanPenelitian yang dilakukan dalam

pemeriksaan mineral kalsium dan besi padaserum darah sapi bali yang dipelihara dipersawahan di Kecamatan Tabanan,Kabupaten Tabanan, Provinsi Balimendapatkan hasil kadar kalsium denganrerata 6,23+0,019 mg/l, dan mineral besidengan rerata 8,387+0,001 mg/l.

Hasil penelitian menunjukan, tipe lahanpersawahan sebagai tempat tumbuhnyapakan sapi bali berpengaruh terhadap kadarmineral dalam tubuh sapi bali. Gartenberg etal. (1990) melaporkan bila tanah tempathijauan pakan tumbuh miskin unsur mineralmaka ternak yang mengkonsumsi hijauantersebut akan menunjukan gejala defisiensimineral. Defisiensi mineral pada ternakdapat menimbulkan gejala klinis yangspesifik untuk setiap mineral, tetapi kadang-kadang gejala tersebut hampir mirip,sehingga untuk menentukan diagnosispenyakit defisiensi mineral perlu dilakukananalisis kandungan mineral (Stuttle,1989;Graham, 1991).

Kadar mineral kalsium yang terkandungdalam serum darah sapi bali yang dipeliharadisawah menunjukan angka 6,23 mg/l yangsangat jauh terhadap standar kebutuhanmineral pada sapi bangsa lain didunia yaitu8-12 mg/l. Rendahnya kalsium yang adadalam tubuh sapi bali, dapat dikarenakankeadaan tanah yang rendah sehinggamenyebabkan kandungan kalsium yang adadalam pakan juga ikut rendah. Sumberpakan yang biasanya dapat ditemukandilahan persawahan adalah rumput gajahdan rumput raja. Faktor penting yangmempengaruhi kandungan mineral pakanyaitu tersedianya unsur mineral dalam tanahsawah. Unsur mineral tanah dapatdipengaruhi beberapa faktor diantaranyaseperti cuaca, reduksi yang menyebabkandrainase buruk, pH rendah, dan ketersediaanbahan organik untuk diserap, adanyasejumlah senyawa besi dan mangan.Rendahnya mineral tersebut dapat hilangmelalui beberapa cara, yaitu menguap keudara, tercuci bersama air drainase,terfiksasi oleh mineral, dan terangkutbersama panen.

Disamping faktor pakan yangmempengaruhi kadar mineral serum sapibali, penyerapan kalsium yang terjadi didalam tubuh sapi bali juga ikutmempengaruhi. Kalsium hanya bisadiabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larutdalam air dan tidak mengendap. Apabilasapi kekurangan vitamin D, menyebabkan

Page 9: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Volume 7 No. 1ISSN: 2085-2495 Februari 2015

71

absorbsi kalsium dapat terhambat di dalamusus. Asam oksalat yang terdapat dalampakan dapat menyebabkan terhambatnyaabsorpsi kalsium. Asam fitat jugamengganggu absorbsi kalsium karenamembentuk kalsium fosfat yang tidak dapatlarut sehingga tidak dapat diabsorpsi(Almatsier, 2004). Rendahnya kadarkalsium dalam tubuh dapat menyebabkantimbulnya penyakit seperti abnormalitastulang dan gigi, gangguan nafsu makan,lambatnya pertumbuhan pada hewan muda,penurunan produksi susu serta lambatnyadewasa kelamin (Underwood, 1981).

Mineral besi menunjukan angkamineral yang berlebih (overdosis) darikonsentrasi mineral yang diperlukan sapisecara umum, yaitu 8,387 mg/l dari sapinormal 1-8 mg/l. Besi menunjukan kadaryang melebihi kebutuhan mineral besidalam tubuh. Namun penyerapan besi yangberlebih dalam usus juga dapatmembahayakan sapi bali karena dapatmenimbulkan suatu penyakit yaitu padakelebihan zat besi menyebabkan kerusakanpada banyak organ seperti jantung dan hati.Kejadian tersebut dapat diakibatkan karenatingginya kandungan besi dalam pakan. Haltersebut, diakibatkan karena tempat tumbuhpakan memiliki kandungan unsur besi yangsangat tinggi. Tempat tumbuhnya pakanyang berada disekitar lahan persawahansangat berpengaruh, karena sawahmerupakan lahan basah yang tergenangsehingga terjadi penurunan kadar oksigendalam tanah, penurunan potensial redoks,perubahan pH tanah, reduksi besi danmangan, peningkatan suplai danketersediaan nitrogen, serta peningkatanketersediaan fosfor (Tim pusat penelitiantanah dan agroklimat, 2000).

Baik kekurangan maupun kelebihanmineral yang berada dalam tubuh sapi bali,memberikan dampak yang kurang baikdalam tubuh sapi bali. Oleh karena itu, dapatdilakukan pengobatan denganmenambahkan mineral dalam pakan danmengurangi interaksi antara unsur nutrisilain dengan nutrisi mineral. Mengetahuikadar mineral dalam pakan juga sangat

penting diketahui agar pemberian pakanyang mengandung mineral tepat dan sesuai.Pemberian pakan tambahan berupakonsentrat maupun mineral blok dilakukandengan takaran dua kali dari pemberian padaternak normal (McDowell, 1985).

SIMPULAN DAN SARAN

SimpulanRerata kadar mineral kalsium sapi bali

yang dipelihara di lahan persawahan sebesar6,23+0,019 mg/l dan kadar mineral besi:8,387+0,001 mg/l. Apabila dibandingkandengan bangsa sapi laiinnya di dunia kadarmineral sapi bali yang dipelihara di sawahlebih rendah, sedangkan mineral besi yangterkandung pada sapi bali menunjukan kadardiatas normal.

SaranPeternak dapat memberikan pakan

tambahan yang mengandung mineralkalsium yang sesuai dan mengurangi pakanyang tinggi mineral besi. Pemeriksaanserum darah sapi bali perlu dilakukanpemeriksaan terhadap kadar minerallainnya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini adalah data yangdiperoleh dari bagian penelitian MP3I.Peneliti mengucapkan terima kasih kepadaKementrian Pertanian dan Peternakan danucapan terima kasih kepada staf Balai BesarVeteriner serta UPT atas kesediaannyamembantu dalam pemeriksaan dilaboratorium analitik. Peneliti mengucapkanterima kasih dan penghargaan kepada BapakDekan Fakultas Kedokteran HewanUniversitas Udayana atas fasilitas yangdiberikan selama menjalani penelitian danterimakasih kepada Ibu Prof. Dr. drh. NiKetut Suwiti, M.Kes dan Bapak drh. PutuSuastika, M.Kes yang telah memberikanbimbingan dan arahan dalam penulisanjurnal ini.

Page 10: repositori.unud.ac.id · nutrisi dan mineral yang dipengaruhi oleh kondisi tanah atau unsur hara yang ... dapat menimbulkan gejala klinis yang spesifik untuk setiap mineral, tetapi

Buletin Veteriner Udayana Tri Pujiastri, dkkISSN: 2085-2495

72

DAFTAR PUSTAKA

Apriyantono A, Fardiaz D, Puspitasari N,Sedarnawati, Budiyanto S. 1989.Analisis Pangan. IPB Press, Bogor.

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Brock, J.H. and T. Mainou-Flowler,1986.Iron andImmunity.Pro.Nutr.Soc.45 : 303.

Copland, R.S. 1974. Observation onBanteng cattle in Sabah. TropicalAnimal Health and Production 6: 89.

Gartenberg, P.K., L.R. McDowell, D.Rodriguez, N. Wilkiinson, J.H.Conrad, and F.G. Martin. 1990.Evaluation of trace mineral status ofruminants in northeast Mexico.Livestock Res. Rural Dev. 3(2): 1-6.

Graham, T.W. 1991. Trace elementdeficiencies in cattle. Vet. Clin. N.Am.: Food Anim. Pract. 7: 153-215.

Hardjosubroto, W. 1994. AplikasiPemuliabiakan Ternak di Lapangan.PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia, Jakarta.

Kirby, G.M.W. 1979. Bali cattle inAustralia. World Review of AnimalProduction 31: 24.

King, M.W. 2006.Clinical Aspect of ironmetabolism. J. Med. Biochem. 15 (9):1-4.

Marsetyo, H. & G. Kartasapoetra. 1995.Ilmu Gizi “ Korelasi Gizi, Kesehatan,dan Produktifitas Kerja”, PT. RinekaCipta. Jakarta.

McDowell, L.R. 1985. Nutrition of GrazingRuminants in Warm Climates.Academic Press, Inc. Orlando,Florida.756 pp.

McCool, C. 1992. Buffalo and Bali cattle:Exploiting their reproductivebehaviour and physiology. TropicalAnimal Health and Production 24:165.

Moran, J.B., 1990. Performans dari sapi-sapiPedaging di Indonesia dalam KondisiPengelolaan Tradisional danDiperbaiki. Laporan Seminar

Ruminansia II. Bogor: Pusat Penelitiandan Pengembangan Ternak.

Ngadiyono, N. 1997.Kinerja dan ProspekSapi Bali di Indonesia.Seminar –IAEUP Enviromental Pollution andNatural Product and Bali Cattle inRegional Agriculture, Bali.

Putu, I.G., P. Situmorang, A. Lubis, T.D.Chaniago, E. Triwulaningsih, T.Sugiarti, I.W. Mathius dan B.Sudaryanto. 1998. Pengaruhpemberian pakan konsentrat tambahanselama dua bulan sebelum dan sesudahkelahiran terhadap performan produksidan reproduksi sapi potong. ProsidingSeminar Nasional Peternakan danVeteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998.

Stuttle, N.E. 1989. Problems in thediagnosis and anticipation of traceelement deficiencies in grazinglivestock. Vet. Res. 119: 148−152.

Sivarajasingham, S. 1992. Improvement ofindigenous cattle and buffalo breeds inSouth East Asia. Proceeding of the 6thAAAP Animal Science Congress.Bangkok: 151.

Talib, C. dan A. R. Siregar. 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhipertumbuhan pedet PO dan crossbreednya dengan Bos Indicus danBos Taurus dalam pemeliharaantradisional. Prosiding SeminarNasional Peternakan dan Veteriner.Bogor, 1-2 Desember 1998.

Tim Pusat Penelitian Tanah DanAgroklimat., 2000. SumberdayaLahan Indonesia DanPengelolaannya. Badan PenelitianDan Pengembangan Pertanian.Departemen Pertanian, Bogor.

Underwood, E. J. 1981. The MineralNutrition of Livestock.Commonwealth Agricultural Bureaux.Pp. 31-45.