mineral pembentuk batuan beku
TRANSCRIPT
Mineral Pembentuk batuan Beku
http://alfaruka.wordpress.com/2010/11/15/materi-mineral-optik/
http://anggi-felix.blogspot.com/2012/10/sitat-sifat-optik-mineral-rfm-tekstur.html
KUARSA
Warna : colourless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : anhedral
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sangat rendah.
Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : tidak dapat teramati
Dwi bias : nγ – nα = 0,009
Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial positif
Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf
ORTHOKLAS
Warna : colourless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris, sub-anhedral
Belahan : satu arah
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah.
Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00 – 120
Kembaran : Carlsbad
Dwi bias : nγ – nα = 0,008
Sifat pembeda : relief rendah, intermediet 2V, kembaran Carlsbad, berkas seperti awan,
Keterdapatan : granite, granodiorite, syenite, and batuan felsic, arkoses and batuan metamorf kontak dan regional
PLAGIOKLAS
Warna : colourless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : euhedra atau anhedra, tabular
Belahan : dua arah
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah.
Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama
Gelapan : inclined
Sudut gelapan : 120 – 190
Kembaran : polysintetic
Dwi bias : nγ – nα = 0.007-0.013
Sifat pembeda : relief rendah, kembaran polysintetic, biaxial,
Keterdapatan : semua jenis batuan beku dan metamorf, kadang dalam batuan sedimen
HIPERSTENE
Warna : tak berwarna sampai hijau pupus atau merah pupus.
Pleokroisme : trikroid
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik subhedral
Belahan : 1 arah
Indeks bias : n > n balsam..
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : kuning-merah orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : parang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0,010 – 0,016
Sifat pembeda : pleokroisme pada hiperstene. Mirip dengan andalusit tetapi mineral hiperstene panjang – lambat sedangkan andalusit panjang – cepat.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.
ENSTANTITE
Warna : colourless
Pleokroisme : trikroid
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik
Belahan : dua arah (88 dan 92)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : hijau muda orde pertama
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : parallel, 00
Kembaran : jarang
Dwi bias : nγ – nα = 0,008 – 0,009
Sifat pembeda : dibedakan dari hiperstene yaitu tidak adanya pleokroisme sedangkan dari piroksen monoklinik adalah gelapan yang parallel.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.
AUGITE
Warna : colourless, hijau pupus
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik pendek anhedral
Belahan : 2 arah (87 dan 93)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : biaxial positif
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : 360-450
Kembaran : polisintetik
Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,021 – 0,025
Sifat pembeda : bedanya dengan diopsite adalah warnanya yang lebih gelap.
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku subsilisik, seperti auganit, gabro, basalt, olivine, limburgit, peridotit, andesit piroksin, juga pada gneiss dan granulit pada tingkat metamorfisme tingggi.
DIOPSIDE
Warna : colourless sampai hijau pupus
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik subhedral
Belahan : 2 arah (87 dan 93)
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi.
Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
Gelapan : paralel
Sudut gelapan : sudut gelapan maksimum pada bidang yang memotong parallel sumbu c dari -370 – -440. Pada arah yang menyilang sudut gelapan simetris dengan bidang belahan.
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0.018-0.034
Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.
HORNBLENDA
Warna : coklat atau hijau
Pleokroisme : kuning – hijau, biru – hijau, hijau, coklat
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : prismatik
Belahan : dua arah {110} pada 56o dan 124o.
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : agak tinggi.
Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua
Gelapan : inclined
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : nγ – nα = 0.014-0.034
Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan
Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.
BIOTIT
Warna : coklat, hijau kecoklatan atau coklat kemerahan
Pleokroisme : colorless, light tan, coklat kehijauan pupus, pale hijau pupus, brown, hijau tua, merah tua – coklat
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : tabular, euhedra
Belahan : satu arah
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang – tinggi.
Warna Interferensi : hingga sampai orde ketiga-keempat
Gelapan : parallel
Kembaran : mungkin ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,033 – 0,059
Sifat pembeda : biaxial, warna lebih gelap, gelapan “bird – eye”, gelapannya mendekati paralel, micaceous habit
Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen
MUSKOVIT
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : tabular, euhedra
Belahan : satu arah
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang
Warna Interferensi : kebiruan-kehijauan orde kedua
Gelapan : parallel
Kembaran : jarang ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
Sifat pembeda : biaxial, colorless, gelapan “bird – eye”, gelapannya paralel
Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen
OLIVIN
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent -transparan
Bentuk : anhedra (batuan intrusif), euhedra (batuan vulkanik)
Belahan : tidak teramati
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi
Warna Interferensi : hingga orde ketiga
Gelapan : parallel
Kembaran : terkadang ada
Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041
Sifat pembeda : dwibias lebih lemah, gelapan oblique
Keterdapatan : basalt, gabbro, peridotit, dunit
BRUSIT
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : fibrous
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sedang
Warna Interferensi : kuning dan oranye orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : terkadang ada
Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,019
Sifat pembeda : belahan, anomali interferensi warna
Keterdapatan : serpentinit, batuan metamorf kalsit-brusit
MAGNETIT
Warna : hitam
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : opaque
Bentuk : euhedra – anhedra
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : tinggi
Kilap : logam
Kembaran : tidak ada
Keterdapatan : batuan beku dan metamorf
SANIDIN
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : subhedra – anhedra
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah
Warna Interferensi : putih orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : kembaran Carlsbad
Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,005 – 0,008
Sifat pembeda : sudut axial kecil, bersih (tidak ada berkas awan)
Keterdapatan : rhyolite, tracyte, tuff,
MIKROKLIN
Warna : colorless
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : subhedra – anhedra
Belahan : satu arah,
Indeks bias : n < n balsam.
Relief : rendah
Warna Interferensi : putih orde pertama
Gelapan : parallel
Kembaran : kembaran polysinthetic
Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,007
Sifat pembeda : kembaran polysinthetic
Keterdapatan : granit, syenite, gneiss, batupasir, arkose
GARNET
Warna : umumnya colorless, kemerahan, abu-abu kehijauan
Pleokroisme : tidak ada
Ketembusan Cahaya : translucent
Bentuk : eubhedra – subhedra
Belahan : tidak ada
Indeks bias : n > n balsam.
Relief : sangat tinggi
Warna Interferensi : tidak ada
Gelapan : tidak ada
Kembaran : tidak ada
Dwi bias : lemah
Sifat pembeda : bentuk butiran, relief tinggi, karakter isotropik
Keterdapatan : pegmatit, skis, kuarsit
PERBEDAAN
MINERAL
FAKTORKUARSA SANIDIN ORTHOKLAS
Belahan Tidak ada Satu arah Satu arah
Bercak clear clear cloudy
Kembaran Tidak ada Carlsbad Carlsbad
MINERAL
FAKTOROlivin Kuarsa
Dwi bias tinggi rendah
Gelapan oblique parallel
Relief tinggi sangat rendah
MINERAL
FAKTOROrthopiroksen Klinopiroksen
Belahan Dua arah Tidak begitu tampak
Dwibias Lebih rendah Lebih tinggi
Relief Sedang – tinggi tinggi
Figure Optic Sign 2V tinggi 2V rendah
Warna Pucat, pleokroisme lemah Hijau pupus
Reaksi Bowen
Reaksi bowen terkenal dengan urutan mineral yang tergabung dalam kelompok diskontinu artinya selalu ada perubahan mineral setiap terjadi alterasi dan tidak dapat terbentuk mineral yang awal, contoh olivin teralterasi menjadi piroksen namun piroksen tidak dapat teralterasi menjadi olivin dan seterusnya. Kelompok kontinu yaitu semua golongan plagioklas yang memiliki unsur Ca terbanyak hingga unsur Na terbanyak,menunjukkan tingkat keasaman maupun tingkat kebasaan plagioklas itu sendiri dari anortit hingga albit. Reaksi bowen juga menunjukkan tingkat kestabilan mineral pada suhu tertentu misal untuk olivin akan stabil pada suhu tinggi sedangkan kuarsa akan stabil pada suhu rendah. Sebenarnya dari reaksi bowen kita dapat menentukan asosiasi mineral dalam batuan, dari batuan asam, intermediet hingga ke basa sekalipun. Asosiasi mineral asam akan kita jumpai mineral kuarsa, orthoklas yang biasa disebut grup K-feldspar, muskovit, horblenda dan biotit. Asosiasi mineral yang tergolong intermediet akan kita jumpai plagioklas jenis labradorit dan andesin dalam jumlah yang melimpah, kemudian horblenda dan piroksen. Sedangkan asosiasi mineral basa akan sering dijumpai piroksen dan olivin dan plagioklas jenis anortit dan bytownit. Dari pengelompokan mineral bedasarkan asosiasi nya dapat pula kita implementasikan ke dalam jenis batuan bedasarkan sifat keasaman maupun kebasaanya.
MINERAL
FAKTORPlagioklas Orthoklas
Belahan dua arah satu arah
Kembaran polysinthetic Carlsbad
Keterdapatan Hampir semua jenis batuan Batuan asam