minapolitan kabupaten kaur prov. bengkulu

16
Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fokus pemerintah dan masyarakat terhadap sumber daya perikanan yang besar akhir-akhir ini membawa kepada keputusan pemerintah untuk lebih mengintensifkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dengan membentuk beberapa kegiatan pemberdayaan untuk masyarakat perikanan. Keputusan ini bukan hanya disebabkan oleh kondisi ekonomi nasional dan global yang sedang dilanda krisis tetapi juga oleh kesadaran akan potensi yang dimiliki oleh sumber daya perikanan tersebut. Fakta bahwa Indonesia merupakan daerah budidaya perikanan darat dan disokong pula sebagai negara kepulauan dengan 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 adalah sebuah ironi jika pemerintah tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap sektor ini. Hal Ini berarti bahwa sektor budidaya perikan dan merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi nasional melalui kegiatan masyarakat seperti budidaya perikanan darat (aquakultur), explorasi perikanan laut, perdagangan, transportasi, pariwisata, pengeboran minyak dan sebagainya. Seperti diketahui bahwa secara biologis sektor prikanan darat maupun I . PENDAHULUAN I - 1

Upload: afri-erisman-phd

Post on 18-Jun-2015

1.198 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fokus pemerintah dan masyarakat terhadap sumber daya

perikanan yang besar akhir-akhir ini membawa kepada keputusan

pemerintah untuk lebih mengintensifkan kegiatan eksplorasi dan

eksploitasi dengan membentuk beberapa kegiatan pemberdayaan untuk

masyarakat perikanan. Keputusan ini bukan hanya disebabkan oleh

kondisi ekonomi nasional dan global yang sedang dilanda krisis tetapi

juga oleh kesadaran akan potensi yang dimiliki oleh sumber daya

perikanan tersebut. Fakta bahwa Indonesia merupakan daerah budidaya

perikanan darat dan disokong pula sebagai negara kepulauan dengan

17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut

sekitar 3,1 juta km2 adalah sebuah ironi jika pemerintah tidak

memberikan perhatian yang memadai terhadap sektor ini. Hal Ini berarti

bahwa sektor budidaya perikan dan merupakan salah satu pusat

kegiatan ekonomi nasional melalui kegiatan masyarakat seperti

budidaya perikanan darat (aquakultur), explorasi perikanan laut,

perdagangan, transportasi, pariwisata, pengeboran minyak dan

sebagainya. Seperti diketahui bahwa secara biologis sektor prikanan

darat maupun ekplorasi perikanan laut yang paling produktif dengan

budidaya perikanan maritime utamanya seperti hutan bakau

(mangrove), terumbu karang (coral reefs), padang lamun (sea grass

beds), estuaria, daerah pasang surut dan laut lepas serta sumber daya

yang tak dapat diperbaharui lainnya.

Selama ini sektor perikanan terkhusus subsektor budidaya

I . PENDAHULUANI - 1

Page 2: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

perikanan belum memberikan kontribusi yang optimal terhadap kegiatan

pembangunan. Pada tahun 1997, kontribusi sumber daya sektor

perikanan (kontribusi kegiatan pembangunan perikanan, pertambangan

dan energi, pariwisata bahari, transportasi, dan lainnya) terhadap produk

domestik bruto (PDB) hanya 12,4 persen (Rp 56 triliun). Jumlah ini jauh

lebih kecil dibandingkan dengan potensi pembangunan kelautan yang

dimiliki. Dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand, Korea

Selatan, RRC, Jepang dan Denmark yang luas lautnya jauh lebih kecil dari

Indonesia kontribusi sekor kelautan mereka terhadap PDB-nya sudah di

atas 30 persen,.

Selain itu, Wilayah pesisir sebagai nasis perikana selain budidaya

adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan dimana

batasnya dapat didefinisikan baik dalam konteks struktur administrasi

pemerintah maupun secara ekologis. Batas kearah darat dari wilayah

pesisir mencapkup batas administratif seluruh desa (sesuai dengan

ketentuan Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan otonomi Daerah,

Depdagri) yang termasuk dalam wilayah pesisir menurut Program

Evaluasi Sumber Daya Kelautan (MREP). Sementara batas kearah laut

suatu wilayah pesisir untuk keperluan praktis dalam proyek MREP adalah

sesuai dengan batas laut yang terdapat dalam peta Lingkungan Pantai

Indonesia (LIPI) dengan skala 1:50.000 yang telah diterbitkan oleh Badan

Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), (Dahuri. et.al:

1996).

Secara umum wilayah pesisir didefinisikan sebagai daerah

pertemuan antara darat dan laut; kearah darat wilayah pesisir meliputi

bagian daratan baik kering maupun terendam air, yang masih

dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan

I . PENDAHULUANI - 2

Page 3: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

perembesan air asin; sedangkan kearah laut mencakup bagian laut yang

masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti

sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan

manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Dalam konteks ekologis wilayah pesisir dapat mencakup daerah

pedalaman pesisir (coastal hinterland), daerah rendah (lowlands),

perairan pesisir (coastal waters), dan laut dalam sampai dengan zona

ekonomi eksklusif (ZEE) yang diantaranya mempunyai hubungan saling

keterkaitan satu dengan lainnya. Wilayah pesisir juga dicirikan oleh

sejumlah bentuk ekologis seperti pantai berbatu (rocky shores), pantai

pasir (sandy beaches), estuaria (estuaries), laguna (lagoons), daerah

pasang surut (intertidal flats), lahan basah (wetlands), dan pulau-pulau

kecil (small islands). Wilayah-wilayah tersebut membentuk habitat-

habitat bagi sejumlah komunitas biologis spesifik termasuk komunitas

pasang surut (intertidal communities), hutan mangrove (mangroves),

padang lamun (sea grass beds), terumbu karang (coral reefs), dan

komunitas-komunitas laut dalam/lepas.

Habitat-habitat yang berbeda ini memiliki hubungan yang dekat

dan dapat dianggap sebagai satu kesatuan ekosistem. Kesemua

ekosistem ini mengandung sejumlah sumber daya yang merupakan

sumber kehidupan utama bagi sebagian besar masyarakat miskin di

pesisir. Berikut ini akan dibahas secara garis besar potensi sumber daya

wilayah pesisir dan lautan yang menjadi perhatian utama kebijakan

sektor kelautan dan permasalahan yang dihadapinya.

Dengan memperhatikan dasar ekologis tersebut maka sangat

esensi sekali untuk merencanakan pembangunan wilayah di wilayah

pesisir. Rencana yang disusun meliputi aspek sosial, ekonomi,

I . PENDAHULUANI - 3

Page 4: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

budaya,biofisik dan lingkungan berbasis lokalitas sesuai sesuai dengan

kebutuhan dan karaktaristik budaya masyarakat setempat. Hal ini sudah

menjadi kebijakan dan program secara nasional.

Seperti di ketahui dalam perencanaan pembangunan wilayah

secara umum terdapat runutan yang harus dipenuhi. Perencanaan

Pembangunan Wilayah di awali dengan Perencanaan Umum Wilayah

atau yang lebih dikenal dengan Rencana umum (Master Plan). Runutan

kedua adalah rencana rinci (Detail Plan) dan sebagai akhir runutan akhir

adalah Rencana Fisik (Physical Plan). Urutan penyusunan perencanaan

wilayah ini diperkuat dengan berbagai produk undang-undang 26 Tahun

2007.

RENCANA UMUM RENCANA RINCI

Nasional

Provinsi

Kota Kabupaten

I . PENDAHULUANI - 4

Rencana Nasonal (UU 26)Rencana Kawasan Startegis Nasional

Rencana Provinsi (UU 26)Rencana Kawasan Startegis Provinsi

Rencana Kabupaten (UU 26)

RUTRKAP (Kimpraswil 327)

RDTR (UU 26)

RDTRK (Kimpraswil 327)

Renc. Rinci Kawasan Strategis (UU 26)(Minapolitan, Industri, Wisata dll)

Renc. Rinci Kawasan Kota (UU 26)Renc. Kawasan Pedesaan (agropolitan)

Page 5: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

Gambar 1.1. Skema Dokumen Perencanaan Berdasar UU 26

Tahun 2007

Sebagai diskripsi umum tentang Kabupaten Kaur yaitu Kabuputen

yang berda di yuridiksi provinsi Bengkulu Kabupaten Kaur yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada tahun 2003

bersama-sama dengan Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko.

Kaur sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Selatan

secara hirarki harus mengikutinya. Ibukotanya adalah Bintuhan. Wilayah

Kabupaten Kaur di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Bengkulu Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera

Selatan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia

dan sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung. Luas wilayah

Kabupaten Kaur 2.363,08 Km2 yang terbagi menjadi tujuh kecamatan.

Jumlah penduduk Kabupaten Kaur adalah 110.428 jiwa yang tersebar di

198 desa dan tiga kelurahan.

Di sektor pertanian, Kabupaten Kaur banyak memproduksi

tanaman pangan padi dan palawija. Khusus palawija, Kaur memiliki luas

tanam dan luas panen tanaman kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar

yang cukup luas. Di sektor perkebunan, kabupaten ini memiliki iklim dan

tanah yang cukup cocok ditanami tanaman perkebunan. Komoditas yang

di hasilkan kabupaten ini antara lain kelapa sawit dan karet. Kaur sejak

tahun 2005 mulai memproduksi minyak kelapa sawit pelmintasi alami

yang diekspor ke luar negeri. Sentra tanaman kelapa sawit ada di

Kecamatan Kaur Utara, Kaur Tengah, dan Kaur Selatan, sedangkan karet

banyak di Kaur Tengah. Sebenarnya, ada juga tanaman lada yang sejak

dulu dikenal sebagai salah satu produk unggulan Kaur. Akan tetapi,

I . PENDAHULUANI - 5

Page 6: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

kurangnya pembinaan membuat lada kini agak terbengkalai. Apalagi

harga lada pun berfluktuatif. Ini menjadi salah satu sebab mengapa

banyak petani kopi dan lada mengalihkan lahan mereka untuk ditanam

komoditas lain atau bahkan menjualnya untuk dijadikan lahan dengan

fungsi berbeda.

Selain karet dan kelapa sawit, Kaur masih memiliki komoditas

perkebunan unggulan yang cukup khas, yaitu jahe gajah yang areal

penanaman terluas ada di Kecamatan Nasal. Di antara kabupaten

tetangga, yaitu Bengkulu Selatan dan Seluma, tanaman ini hanya

ditemukan di Kaur. Untuk pengembangan potensi ini, pemkab

mendirikan sebuah pabrik minuman jahe instan yang mulai beroperasi

sejak bulan Januari tahun 2004. Hal itu diupayakan sebagai bagian dari

program pembudidayaan jahe gajah besar-besaran meski pemasarannya

masih lokal. Pabrik minuman jahe instan ini dibangun atas kerja sama

pemkab dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu.

Di sektor perikanan, secara geografis, ia berada di pesisir Samudra

Hindia, yang berarti cukup besar kekayaan laut yang bisa digali. Garis

pantai yang dimiliki sepanjang lebih kurang 100 kilometer. Produk utama

perikanan laut dari Kaur adalah ikan tuna dan udang jenis lobster.

Seluruh produksi laut, termasuk tuna dan lobster. Mayoritas nelayan di

Kaur adalah pelaut tradisional yang menangkap ikan hanya dengan

perahu layar atau kapal tidak bermotor. Jumlah kapal jenis ini 294 unit,

sementara kapal dengan motor tempel sejumlah 243 unit. Jumlah kapal

bermotor hanya tujuh unit. Produksi perikanan laut tahun itu sekitar

1.230 ton, dengan jumlah tangkapan terbesar dari Kecamatan Nasal.

Cukup besarnya kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Kaur,

baik yang telah dimanfaatkan maupun yang masih berupa potensi,

I . PENDAHULUANI - 6

Page 7: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

mengakibatkan pemerintahan yang terbilang masih baru ini membuat

banyak rencana pembangunan. Untuk perbaikan jaringan listrik,

misalnya, telah diupayakan agar gardu listrik di Kecamatan Kaur Utara,

yang selama ini berbagi daya dengan Kabupaten Bengkulu Selatan,

dimiliki sebagai gardu sendiri. Pemkab Kaur juga berencana membuat

saluran irigasi yang juga terletak di Kecamatan Kaur Utara, yang

nantinya mampu mengairi lahan sawah hingga 8.000 hektar. Selain itu,

pembuatan jalan tembus sepanjang 150 kilometer, yang

menghubungkan wilayah Kaur Utara hingga perbatasan Provinsi

Lampung, juga sedang diupayakan. Dengan kata lain, ada banyak

garapan yang direncanakan Pemkab Kaur demi menjadikan wilayahnya

benar-benar mandiri.

Wilayah kabupaten Kaur di bagi dalam tiga zona pembangunan :1.

Eks Zona Kecamatan kaur utara meliputi enam kecamatan 2. Eks zona

kecamatan kaur tengah meliputi lima kecamatan 3. Eks Zona

kecamatan kaur selatan meliputi empat kecamatan. Tiga zona itu

akan menerima prioritas dan fokus pembangunan berbeda disesuaikan

potensi dan karakter wilayah. Zona eks kecamatan kaur utara

diprioritaskan bagi percepatan pembangunan sektor pertanian dan

perkebunan. Meliputi Kecamatan Lungkang Kule, Padang Guci Hulu, Kaur

Utara, Padang Guci Hilir, dan Tanjung Kemuning. Zona kecamatan eks

kecamatan Kaur Tengah diprioritaskan pengembangan sektor

pertambangan dan perkebunan. Zona itu meliputi kecamatan Kaur

Tengah, Luas, Muara Saung, Semidang Gumay, dan Kinal. Zona eks

kecamatan Kaur Selatan diprioritaskan pengembangan sektor kelautan

dan perikanan, zona itu meliputi kecamatan Kaur Selatan, Tetap, Maje,

dan Nasal. Ditambahkan, pemetaan tiga zona pembangunan itu

I . PENDAHULUANI - 7

Page 8: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan di Kabupaten

Kaur. Dengan pengembangan terpadu di bidang masing-masing, maka

Pemkab akan lebih mudah mengarahkan investor yang masuk ke

kabupaten Kaur.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sektor yang memberikan

kontribusi kepada pembangunan Kabupaten Kaur salah satu adalah

Sektor Perikanan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, maka untuk itu

Pemerintah Kabupaten Kaur merencanakan untuk mengembangkan

Kawasan Minapolitan yang berlokasi di sepanjang pesisir pantai di

Kabupaten Kaur yang di prioritaskan pada kecamatan Nasal dalam

bentuk perencanaan rinci dengan fokus Kegiatan Penyusunan

Rencana Detail Minapolitan Kabupaten Kaur

B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Tujuan dilakukannya pekerjaan ini adalah untuk memperoleh satu

dokumen Rencana Ditail Kawasan Minapolitan Kabupaten Kaur yang

berisikan rencana kegiatan dan program pengmbangan fasilitas fisik

bidang perikanan dan pengelolaan sumberdaya kelautan yang dapat

menjadi dasar dalam penyusunan dokumen perancanaan Teknis dan tata

bangunan serta lingkungan nantinya berupa fasilitas dan sarana fisik

yang ada di dalam kawasan pesisir Kabupaten Kaur.

2. Sasaran

Penyusunan Rencanan Rinci Kawasan Minapolitan Kabupaten Kaur

dimaksudkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

I . PENDAHULUANI - 8

Page 9: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

a. Melakukan kajian mengenai potensi lokasi untuk kegiatan

budidaya perikanan dan kelautan yang mencakup kajian

kondisi fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan berupa Kajian

Kondisi Eksisting, Kajian Kondisi Eksisting Kawasan Pesisir

Pantai Kabupaten Kaur.

b. Pemanfaatan ruang didalam kawasan pesisir Kabupaten

Kaur yang tercermin dalam penentuan zonasi dan jenjang

fungsi atau kegiatan-kegiatan pelayanan produksi keluatan

dan pengelolaan bidang perikanan kabupaten Kaur.

c. Sebagai arahan pengembangan bidang perikananan dalam

rangka upaya pengendalian, pengawasan, pelaksanaan

pembangunan fisik untuk masing-masing fungsi dan sarana

didalam kawasan pantai dan pesisir Kabupaten Kaur.

C. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat dari Rencana detail Minapolitan ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai sandaran dalam pelaksanaan program dan

kebijakan pengelolaan Bidang Budidaya perikanan dan

sokongan dari kawasan pantai dan pesisir di Kabupaten

Kaur.

b. Sebagai referensi untuk dokumen lainnya dalam wahana

ilmu-ilmu perencanaan.

c. Sebagai referensi pokok untuk stake holder bidang

perikanan dan pengelolaan sumberdaya keluatan

Kabupaten Kaur.

D. RUANG LINGKUP

I . PENDAHULUANI - 9

Page 10: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

Ruang lingkup wilayah perencanaan adalah Kabupaten Kaur

sebagai yang berada si sebelah Selatan Provinsi Bengkulu. Kabupaten

kaur terletak di bagian paling selatan dari provinsi Bengkulu dan

berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung. Disebelah timur

membentang bukit barisan dan berbatasan dengan Provinsi Sumatra

Selatan, bagian barat kabupaten ini langsung berhadapan dengan

Samudera Hindia dengan tepatnya Kabupaten Kaur terletak pada

4003’34”BT-103034’30”LS-4056’30”LS dan 103’34”BT-034’30”BT.

Kabupaten Kaur memiliki 15 kecamatan dengan 157 desa. Selain itu luas

perairan tawar yang tidak kalah dengan potensi pesisir/laut, tidak kurang

dari 10 buah sungai besar yang bermuara dilaut dan mengalir sepanjang

tahun, lahan sawah irigasi dengan luas 6,099 Ha, dan 94,955 Ha lahan

kolam air tenang yang sudah ada (Data Statistik Perikanan Budidaya DKP

Kab. Kaur 2006). Namun demikian, Kabupaten Kaur akan

direpresentasikan oleh 1 kecamatan sebagai focus yaitu Kecamatan

Nasal karena program ini akan berjenjang dengan mendahulukan

daerah atau kecamatan prioritas.

Sedangkan ruang lingkup materi dalam penyusunan laporan

Rencana Detail Minapolitan Kabupaten Kaur ini menghasilkan general

strategi sampai perencanaan program dan kegiatan yang diharapkan

dapat dilaksanakan dalam range tahun perencanaan yaitu 5 tahun

kedepan yang bertujuan peningkatan kesejahteraan ekonomi

masyarakat bidang perikanan dan masyarakat pesisir di Kabupaten Kaur.

Penulisan laporan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur ini

dilakukan dengan beberapa tahapan, yang diawali dengan penetapan

arah pengembangan sektor kelautan Kabupaten Kaur dan penetapan

I . PENDAHULUANI - 10

Page 11: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

kawasan perencanaan. Setelah itu dibuat beberapa perencanaan fisik

pembangunan dan pranata bidang perikananan dan pengelolaan

Sumberdaya daya Kelauatan Kabupaten Kaur yaitu pemasangan

jaringan pipa dan dan pembangunan fasilitas pujasera. Dokumen

rencana fisik tersebut tentunya tidak terpisahkan dari laporan akhir

Penyusunan Rencana Detail Minapolitan Kabupaten Kaur ini.

E. OUTPUT YANG DI HASILKAN

Hasil yang diharapkan adalah adalah Laporan Lengkap

Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur yang meliputi kegiatan

prioritas dan kegiatan fisik, zonasi kawasan dan lainnya yang

memungkinkan dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan yaitu 3

Tahun.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan akan dituangkan dalam 5 Bab yaitu :

Bab 1. Pendahuluan

Pada bagian ini akan menguraikan ide dasar sebagai latar belakang,

permasalahan dan upaya permasalahan serta skenario Laporan Rencana

Detail Kawasan Minapolitan kabupaten Kaur.

Bab 2. Kerangka Konsep dan Metodologi

Pada Bab 2 dilakukan tinjuan teoritis tentang konsep Minapolitan dan

beberapa indikator pembangunan bidang perikanan dan budidaya

I . PENDAHULUANI - 11

Page 12: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

perikanan serta pengelolaan wilayah pesisir dalam hal pengelolaan

perikanan dan pemanfaatan budi daya perikanan dan sumberdaya

kelautan. Dalam Bab 2 ini juga akan diuraikan tentang metodologi kajian

dalam penyusunan laporan pengembangan kawasan Minapolitan

Kabupaten Kaur.

Bab 3. Kondisi Umum Wilayah

Memuat data dan fakta pada Unit kajian, dalam bab ini juga dijelaskan

kondisi umum Kabupaten Kaur. Poin penting dalam bab 3 ini juga

dilakukan menjelaskan tentang existing condition Bidang perikanan.

Bab 4. Perencanaan Minapolitan Kabupaten

Pembahasan dilakukan dengan mengambil 3 topik dasar perencanaan

yaitu

a. perencanaan detail kawasan

b. Perencanaan kegiatan,

c. Perencanaan fasiltas pengeloaan Budidaya perikanan dan

sumberdaya kelautan.

Bab 5. Penutup

Bab ini bersubstansi simpualan dari semua kajian yang dilakukan. Dalam

Bab ini akan disamoaikan rekomendasi sebagai masukan dan

pertimbangan dalam menyangkat perencanaan pembangunan

Kabupaten Kaur secara umum.

I . PENDAHULUANI - 12

Page 13: Minapolitan Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu

Laporan : Penyusunan Rencana Ditail Minapolitan Kabupaten Kaur

I . PENDAHULUANI - 13