mikroskop
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang diperlukan alat yang mampu mengamati benda-benda kecil yang dapat berupa
mikroorganisme, hingga pada suatu saat ditemukan suatu alat yang komplek oleh
Antoni Van louwenhook yang dikenal dengan nama “mikroskop”. Dewasa ini tehnik
pembuatan semakin pesat perkembangannya. Berbagai mikroskop yang dikenal
diantaranya: mikroskop sederhana, mikroskop majemuk, mikroskop elektron, mikroskop
ultra violet, dan mikroskop lapang gelap.
Sebuah mikroskop mempunyai bagian-bagian yang sangat halus dan kontruksinya
sedemikian rupa sehingga memerlukan memerlukan perlakuan yang secermat-
cermatnya, diantaranya ; cermin cekung yang berfungsi untuk mengatur masuknya
cahaya disamping cermin data, kondensor yang merupakan alat pengtur pengumpul
cahaya agar menimbulkan sediaan labih jelas, lensa objektif, lensa okuler dan tabung
mikroskop yang berfungsi untuk memegang kombinasi lensa-lensa yang tersusun dalam
objektif dan okuler.
Pada praktikum instrument mikroskop ini, dilakukan pengamatan sel darah merah
yang telah difiksasi diatas kaca preparat. Pembesaran bayangan benda yang kecil
dengan mengunakan mikroskop melalui lensa-lensa dan sejauh mana perannya
sehingga menyebabkan pembesaran bayangan dari benda yang kecil. Hal ini di latar
belakangi oleh pekerjaan Analis Kesehatan yang bekerja menghitung sel-sel darah,
keping darah, maupun melihat bacteri, parasit dan benda kecil lainnya, sehingga
pemahaman penggunaan mikroskop sangat diperlukan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini selain memenuhi tugas
dari Dosen Mata Kuliah, juga bertujuan untuk memberi masukan ilmu pengetahuan bagi
semua khalayak pada umumnya dan khususnya bagi penulis pribadi sehingga
1
kedepannya dapat lebih mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan
baik dan benar serta mengetahui bagian-bagian dari mikroskop serta fungsi masing-
masing bagian tersebut. Dan diharapkan pula dengan melakukan praktikum mikroskop
ini, mahasiswa dapat membedakan hasil lapang pandang perbesaran 10x, 40x, dan 100x.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembuatan laporan ini yaitu, mengenai pengertian mikroskop,
sejarah mikroskop, dan macam-macam mikroskop. Laporan ini juga membahas cara
penggunaan mikroskop mulai dari perbesaran 10x, 40x, dan 100x, dan membandingkan
hasil dari perbesaran 10x. 40, dan 100x, serta cara merawat mikroskop.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah
alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi utamanya adalah untuk melihat
bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas. Alat optik ini mengunakan dua buah
lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang dekat dengan lensa
disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah maya,
terbalik dan diperbesar.
2.2 Sejarah
Perkembangan ilmu semakin berkembang dengan didukungnya perkembangan
suatu alat (instrument). Mikroskop merupakan salaah satu instrument yang menjadi
salah satu factor pembantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam pengamatan dan penelitian benda-benda kecil yang tak dapat dilihat oleh mata
telanjang.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah
merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu
permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-
151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat
pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan
Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan
Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung
dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun
3
1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung
timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa
dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun
demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya.
Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad
yang lalu.
2.3 Jenis-jenis Mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah
mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih
lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di
bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya atau dikenal dengan “Compound Light Microscope”
adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai
pengganti cahaya matahari sebagaimana digunakan pada mikroskop
konvensional.
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maximum 100x . Mikroskop
mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga system lensa, yaitu lensa
objectif, lensa okuler, dan kondensor.
- Berdasarkan kegiatan pengamatan
4
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian
permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati
bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang
hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
- Kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan
Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang
umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
b. Mikroskop electron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk
melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop
elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Mikroskop electron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun
1932. Perkembangan mikroskop electron tergantung pada teknologi
memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan
meningkatkan tenaga listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar
untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan bidang seluler.
Ada 2 jenis mikroskop electron, yaitu mikroskop elektro tansisi dan
mikroskop electron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu
5
diperoleh bayangan 3 dimensi dengan memberikan gambaran kontur
permukaan jaringan atau struktur dalam sel.
2.4 Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
2.5 Bagian Mikroskop dan Fungsinya
6
Keterangan :1. Lensa Okuler2. Revolver3. Tabung mikroskop4. Meja benda5. Kondensor6. Lensa objektif7. Pengatur cahaya8. Tombol switch ON-OFF9. Focus lensa okuler10. Pengatur jarak interpupillar11. Penjepit preparat12. Sumber cahaya13. Knob vertical14. Knob horizontal15. Knob kasar16. Knob halus17. Skrup pengencang18. Diafragma
1. Lensa Okuler
lensa yang berhubungan dengan penglihatan. Tempat mata mengamati objek.
Berfungsi : menerima bayangan semu dan terbalik, serta tempat untuk
melihat benda atau objek yang diamati
2. Revolver
Tempat kedudukan lensa objektif, berlubang, dan dapat diputar.
Berfungsi : memilih perbesaran lensa objektif yang akan digunakan
3. Tabung mikroskop
Tempat penghubung lensa okuler dan lensa objektif.
Berfungsi : menampung bayangan yang diamati
4. Meja benda
Bagian tengah terlihat berlubang untuk melewatkan sinar. Bagian sisi meja
terdapat penjepit kaca objek yang dapat digerakkan. Meja benda dapat
digerakkkan naik-turun ataupun maju-mundur.
Berfungsi : meletakkan objek yang akan diamati
5. Kondensor
Terletak antara meja dengan sumber cahaya, yang dapat dinaik turunkan.
Befungsi : mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
difokuskan pada objek
6. Lensa objektif
Lensa yang langsung berhubungan dengan objek yang diamati. Mempunyai
perbesaran 10x, 40x, dan 100x yang diletakkan pada revolver.
Berfungsi : mengamati benda/objek sehingga terlihat jelas oleh mata
7
7. Pengatur cahaya
Sejenis tombol putar yang terletak di kaki mikroskop.
Berfungsi : mengatur kontras cahaya
8. Tombol switch ON-OFF
Berada di kaki mikroskop
Berfungsi : mematikan dan menghidupkan mikroskop
9. Focus lensa okuler
Berada dekat dengan lensa okuler.
Berfungsi : memfokuskan pandangan lensa okuler sesuai dengan mata
pengguna
10. Pengatur jarak interpupillar
Berfungsi : focus pengaturan yang mengubah jarak antara lensa mata dan
objektif
11. Penjepit preparat
Terletak diatas meja benda, dapat digerakkan.
Berfungsi : menjepit benda/objek yang akan diamati
12. Sumber cahaya
Menggunakan lampu halogen. Dalam proses mengganti lampu, diwajibkan untuk
tidak menyentuh lampu secara langsung dengan tangan terbuka, karena dapat
menyebabkan lampu mati.
Berfungsi : memberikan cahaya kepada objek yang akan diamati
8
13. Knob vertical
Berfungsi : mengatur posisi benda yang diamati dengan menggerakkan ke
depan dan ke belakang
14. Knob horizontal
Berfungsi : mengatur posisi benda yang diamati dengan menggerakkan ke
kanan dank e kiri
15. Knob kasar (makro)
Berfungsi : menggerakkan meja benda secara kasar agar diperoleh
bayangan objek
16. Knob halus (mikro)
Berfungsi : menggerakkan meja secara lebih halus dan teliti. Memfokuskan
bayangan dari knob kasar agar terlihat jelas
17. Skrup pengencang
Berada di dekat tabung okuler. Skrup ini bisa membuka/melepaskan tabung
okuler dari badan mikroskop.
Berfungsi : mengencangkan tabung okuler
18. Diafragma
Terletak bersamaan dengan kondensor
Berfungsi : mengatur banyaknya cahaya yang masuk
19. Lengan mikroskop
Berfungsi : tempat memegang pada waktu mengangkat mikroskop
9
20. Kaki mikroskop
Kukuh dan berat
Berfungsi : agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil
2.6 Perawatan Mikroskop
Mikroskop merupakan perlatan biologi yang perlu dirawat dengan baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar performance mikroskop tetap baik, yaitu :
1. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang lengan mikroskop
dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menompangnya.
2. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkan sewaktu meletakkan
mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya karena
aka nada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan
3. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup
plastic atau masukkan ke kotaknya agar tehindar dari debu
4. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi
dengan lampu untuk mengurangi kelembapan
5. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas penghisap
atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alcohol, atau xilol.
Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores yang dapat
mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.
10
BAB III
METODE DAN HASIL
PERBESARAN 10X
No. Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. 1) Ambil mikroskop dari tempat
penyimpanan dengan cara memegang
lengan mikroskop dengan satu tangan,
dan tangan lain menyanggah kaki
mikroskop, lalu letakkan diatas meja
yang datar.
2) Nyalakan lampu mikroskop, putar
hingga kontras yang paling terang
3) Pastikan meja benda pada posisi bawah
4) Letakkan kaca preparat di meja benda
dan jepit dengan penjepit preparat
5) Bagian sampel yang akan diamati
disesuaikan dengan lensa objektif dan
cahaya dari lampu mikroskop (lakukan
dengan memutar knob horizontal dan
vertikal)
6) Kondensor pada posisi bawah
7) Kunci diafragma
8) Atur perbesaran lensa objektif pada
lensa perbesaran 10x
9) Amati dengan lensa okuler sambil
menaikkan meja benda perlahan-lahan
dengan knob kasar sampai terlihat
adanya bayangan dari sebuah sampel.
10) Fokuskan dengan knob halus, hingga di
11
dapat bayangan sampel yang sangat
jelas.
11) Gambar hasil pengamatan pada
mikroskop perbesaran 10x
PERBESARAN 40X
No. Cara Kerja Hasil Pengamatan
1.
Apabila lapang pandang pada sampel yang
terlihat pada perbesaran 10x masih belum
berubah, maka :
1. Naikkan kondensor setengah dari
semula
2. Diafragma yang tertutup dibuka
setengah dari semula. (pada tulisan
pengatur kondensor tertulis 40x)
3. Ubah perbesaran lensa objektif menjadi
perbesaran 40x (lakukan hingga bunyi
klik)
4. Fokuskan dengan knob halus hingga
bayangan terlihat jelas
5. Gambar objek yang akan diamati
Apabila pengamatan dilakukan tanpa didahului
perbesaran 10x, maka lakukan tahap dasar juga
pada pengamatan dengan perbesaran 40x
12
PERBESARAN 100X
No. Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Apabila lapang pandang pada sampel yang
terlihat pada perbesaran 40x masih belum
berubah, maka :
1. Naikkan kondensor ke posisi paling atas
(terbuka penuh).
2. Diafragma yang terbuka setengah dari
semula, dibuka penuh. (tertera tulisan
100x pada diafragma)
3. Putar sedikit revolver dan beri oil mersi
pada kaca preparat.
4. Ubah perbesaran lensa objektif menjadi
perbesaran 100x (lakukan hingga bunyi
klik)
5. Fokuskan dengan knob halus hingga
bayangan terlihat jelas
6. Gambar objek yang akan diamati
Setelah selesai melakukan pengamatan, maka
lakukan :
1. Turunkan meja benda
2. Ambil kaca preparat objek, kembalikan
di tempatnya dengan mengelap terlebih
dahulu oil mersi dengan kertas oil mersi
3. Tutup kondensor dan difragma.
4. Kambalikan posisi revolver.
5. Putar kontras cahaya hingga cahaya tak
terlihat lagi
6. Tekan switch ON-OFF untuk mematikan
13
mikroskop
7. Cabut kabel dari stopkontak
8. Bungkus mikroskop dengan rapi
9. Kembalikan ke tempat penyimpanan
mikroskop
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi utamanya adalah untuk melihat
bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas. Alat optik ini mengunakan dua buah
lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang dekat dengan lensa
disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah maya,
terbalik dan diperbesar.
Agar mendapatkan penglihatan objek yang jelas maka pemakainya harus teliti
dan dimulai dari perbesaran terlebih dahulu. Pengamatan dilakukan pada hapusan yang
tipis.
Mikroskop cahaya memiliki 3-4 perbesaran. Perbesaran 10x menghasilkan lapang
pandang terhadap objek (sel darah) terlihat sangat kecil dan jumlah yang terlihat sangat
banyak. Saat diubah ke perbesaran 40x maka, sel darah merah yang terlihat lebih besar
dari lapang pandang pada perbesaran 10x, sedangkan jumlahnya terlihat berkurang dari
jumlah pada perbesaran 10x. Untuk perbesaran 100x, sel darah merah yang terlihat
jelas, ukurannya lebih besar dari pengamatan pada perbesaran 10x dan 40x. Jumlah
yang terlihat pun lebih sedikit dari perbesaran 40x dan 10x.
Pada perbesaran 100x digunakan oil imersi yang berguna agar lensa tidak
tergores. Pemeriksaan ini disebut dengan pemeriksaan objek dengan preparat basah,
sedangkan pada perbesaran 10x dan 40x tidak perlu menambahan oil imersi.
Pemeriksaan ini dinamakan pemeriksaan objek dengan preparat kering.
4.2 Saran
Dalam melakukan pengamatan objek, lakukan perbesaran mulai dari yang kecil
hingga ke perbesaran besar. Hal ini dilakukan agar dapat dengan mudah dan cepat
menemukan bayangan objek.
15
Jangan kenakan mikroskop pada sinar matahari secara langsung. Pengamatan
objek (sel darah) pada bagian usapan yang tipis, serta lakukan perawatan mikroskop
agar mikroskop dapat bertahan lama.
16