mikroskop

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang diperlukan alat yang mampu mengamati benda-benda kecil yang dapat berupa mikroorganisme, hingga pada suatu saat ditemukan suatu alat yang komplek oleh Antoni Van louwenhook yang dikenal dengan nama “mikroskop”. Dewasa ini tehnik pembuatan semakin pesat perkembangannya. Berbagai mikroskop yang dikenal diantaranya: mikroskop sederhana, mikroskop majemuk, mikroskop elektron, mikroskop ultra violet, dan mikroskop lapang gelap. Sebuah mikroskop mempunyai bagian-bagian yang sangat halus dan kontruksinya sedemikian rupa sehingga memerlukan memerlukan perlakuan yang secermat-cermatnya, diantaranya ; cermin cekung yang berfungsi untuk mengatur masuknya cahaya disamping cermin data, kondensor yang merupakan alat pengtur pengumpul cahaya agar menimbulkan sediaan labih jelas, lensa objektif, lensa okuler dan tabung mikroskop yang berfungsi untuk memegang kombinasi lensa-lensa yang tersusun dalam objektif dan okuler. Pada praktikum instrument mikroskop ini, dilakukan pengamatan sel darah merah yang telah difiksasi diatas kaca preparat. Pembesaran bayangan benda yang kecil dengan mengunakan mikroskop melalui lensa-lensa dan sejauh mana 1

Upload: hikaru-vinata-lite

Post on 25-Jul-2015

574 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang diperlukan alat yang mampu mengamati benda-benda kecil yang dapat berupa

mikroorganisme, hingga pada suatu saat ditemukan suatu alat yang komplek oleh

Antoni Van louwenhook yang dikenal dengan nama “mikroskop”. Dewasa ini tehnik

pembuatan semakin pesat perkembangannya. Berbagai mikroskop yang dikenal

diantaranya: mikroskop sederhana, mikroskop majemuk, mikroskop elektron, mikroskop

ultra violet, dan mikroskop lapang gelap.

Sebuah mikroskop mempunyai bagian-bagian yang sangat halus dan kontruksinya

sedemikian rupa sehingga memerlukan memerlukan perlakuan yang secermat-

cermatnya, diantaranya ; cermin cekung yang berfungsi untuk mengatur masuknya

cahaya disamping cermin data, kondensor yang merupakan alat pengtur pengumpul

cahaya agar menimbulkan sediaan labih jelas, lensa objektif, lensa okuler dan tabung

mikroskop yang berfungsi untuk memegang kombinasi lensa-lensa yang tersusun dalam

objektif dan okuler.

Pada praktikum instrument mikroskop ini, dilakukan pengamatan sel darah merah

yang telah difiksasi diatas kaca preparat. Pembesaran bayangan benda yang kecil

dengan mengunakan mikroskop melalui lensa-lensa dan sejauh mana perannya

sehingga menyebabkan pembesaran bayangan dari benda yang kecil. Hal ini di latar

belakangi oleh pekerjaan Analis Kesehatan yang bekerja menghitung sel-sel darah,

keping darah, maupun melihat bacteri, parasit dan benda kecil lainnya, sehingga

pemahaman penggunaan mikroskop sangat diperlukan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini selain memenuhi tugas

dari Dosen Mata Kuliah, juga bertujuan untuk memberi masukan ilmu pengetahuan bagi

semua khalayak pada umumnya dan khususnya bagi penulis pribadi sehingga

1

Page 2: mikroskop

kedepannya dapat lebih mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan

baik dan benar serta mengetahui bagian-bagian dari mikroskop serta fungsi masing-

masing bagian tersebut. Dan diharapkan pula dengan melakukan praktikum mikroskop

ini, mahasiswa dapat membedakan hasil lapang pandang perbesaran 10x, 40x, dan 100x.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam pembuatan laporan ini yaitu, mengenai pengertian mikroskop,

sejarah mikroskop, dan macam-macam mikroskop. Laporan ini juga membahas cara

penggunaan mikroskop mulai dari perbesaran 10x, 40x, dan 100x, dan membandingkan

hasil dari perbesaran 10x. 40, dan 100x, serta cara merawat mikroskop.

2

Page 3: mikroskop

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah

alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu

yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan

kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda yang sangat kecil yang

tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi utamanya adalah untuk melihat

bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas. Alat optik ini mengunakan dua buah

lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang dekat dengan lensa

disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah maya,

terbalik dan diperbesar.

2.2 Sejarah

Perkembangan ilmu semakin berkembang dengan didukungnya perkembangan

suatu alat (instrument). Mikroskop merupakan salaah satu instrument yang menjadi

salah satu factor pembantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya

dalam pengamatan dan penelitian benda-benda kecil yang tak dapat dilihat oleh mata

telanjang.

Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah

merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu

permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-

151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat

pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan

Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.

Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan

Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung

dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun

3

Page 4: mikroskop

1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung

timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.

Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa

dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun

demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya.

Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad

yang lalu.

2.3 Jenis-jenis Mikroskop

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah

mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih

lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di

bidang fokal dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya atau dikenal dengan “Compound Light Microscope”

adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai

pengganti cahaya matahari sebagaimana digunakan pada mikroskop

konvensional.

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maximum 100x . Mikroskop

mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri

dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga system lensa, yaitu lensa

objectif, lensa okuler, dan kondensor.

- Berdasarkan kegiatan pengamatan

4

Page 5: mikroskop

Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya

dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian

permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati

bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang

hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.

- Kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan

Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,

mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang

umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,

fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

b. Mikroskop electron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk

melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan

elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan

tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta

resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop

elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi

elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Mikroskop electron pertama kali dibuat oleh Knoll dan Rusha pada tahun

1932. Perkembangan mikroskop electron tergantung pada teknologi

memperoleh panjang gelombang yang sangat pendek dengan

meningkatkan tenaga listrik. Hal tersebut memberikan harapan besar

untuk kemajuan penelitian dibidang ilmu pengetahuan bidang seluler.

Ada 2 jenis mikroskop electron, yaitu mikroskop elektro tansisi dan

mikroskop electron scanning yang mempunyai keuntungan yaitu

5

Page 6: mikroskop

diperoleh bayangan 3 dimensi dengan memberikan gambaran kontur

permukaan jaringan atau struktur dalam sel.

2.4 Struktur Mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja

objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

2.5 Bagian Mikroskop dan Fungsinya

6

Keterangan :1. Lensa Okuler2. Revolver3. Tabung mikroskop4. Meja benda5. Kondensor6. Lensa objektif7. Pengatur cahaya8. Tombol switch ON-OFF9. Focus lensa okuler10. Pengatur jarak interpupillar11. Penjepit preparat12. Sumber cahaya13. Knob vertical14. Knob horizontal15. Knob kasar16. Knob halus17. Skrup pengencang18. Diafragma

Page 7: mikroskop

1. Lensa Okuler

lensa yang berhubungan dengan penglihatan. Tempat mata mengamati objek.

Berfungsi : menerima bayangan semu dan terbalik, serta tempat untuk

melihat benda atau objek yang diamati

2. Revolver

Tempat kedudukan lensa objektif, berlubang, dan dapat diputar.

Berfungsi : memilih perbesaran lensa objektif yang akan digunakan

3. Tabung mikroskop

Tempat penghubung lensa okuler dan lensa objektif.

Berfungsi : menampung bayangan yang diamati

4. Meja benda

Bagian tengah terlihat berlubang untuk melewatkan sinar. Bagian sisi meja

terdapat penjepit kaca objek yang dapat digerakkan. Meja benda dapat

digerakkkan naik-turun ataupun maju-mundur.

Berfungsi : meletakkan objek yang akan diamati

5. Kondensor

Terletak antara meja dengan sumber cahaya, yang dapat dinaik turunkan.

Befungsi : mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan

difokuskan pada objek

6. Lensa objektif

Lensa yang langsung berhubungan dengan objek yang diamati. Mempunyai

perbesaran 10x, 40x, dan 100x yang diletakkan pada revolver.

Berfungsi : mengamati benda/objek sehingga terlihat jelas oleh mata

7

Page 8: mikroskop

7. Pengatur cahaya

Sejenis tombol putar yang terletak di kaki mikroskop.

Berfungsi : mengatur kontras cahaya

8. Tombol switch ON-OFF

Berada di kaki mikroskop

Berfungsi : mematikan dan menghidupkan mikroskop

9. Focus lensa okuler

Berada dekat dengan lensa okuler.

Berfungsi : memfokuskan pandangan lensa okuler sesuai dengan mata

pengguna

10. Pengatur jarak interpupillar

Berfungsi : focus pengaturan yang mengubah jarak antara lensa mata dan

objektif

11. Penjepit preparat

Terletak diatas meja benda, dapat digerakkan.

Berfungsi : menjepit benda/objek yang akan diamati

12. Sumber cahaya

Menggunakan lampu halogen. Dalam proses mengganti lampu, diwajibkan untuk

tidak menyentuh lampu secara langsung dengan tangan terbuka, karena dapat

menyebabkan lampu mati.

Berfungsi : memberikan cahaya kepada objek yang akan diamati

8

Page 9: mikroskop

13. Knob vertical

Berfungsi : mengatur posisi benda yang diamati dengan menggerakkan ke

depan dan ke belakang

14. Knob horizontal

Berfungsi : mengatur posisi benda yang diamati dengan menggerakkan ke

kanan dank e kiri

15. Knob kasar (makro)

Berfungsi : menggerakkan meja benda secara kasar agar diperoleh

bayangan objek

16. Knob halus (mikro)

Berfungsi : menggerakkan meja secara lebih halus dan teliti. Memfokuskan

bayangan dari knob kasar agar terlihat jelas

17. Skrup pengencang

Berada di dekat tabung okuler. Skrup ini bisa membuka/melepaskan tabung

okuler dari badan mikroskop.

Berfungsi : mengencangkan tabung okuler

18. Diafragma

Terletak bersamaan dengan kondensor

Berfungsi : mengatur banyaknya cahaya yang masuk

19. Lengan mikroskop

Berfungsi : tempat memegang pada waktu mengangkat mikroskop

9

Page 10: mikroskop

20. Kaki mikroskop

Kukuh dan berat

Berfungsi : agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil

2.6 Perawatan Mikroskop

Mikroskop merupakan perlatan biologi yang perlu dirawat dengan baik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar performance mikroskop tetap baik, yaitu :

1. Cara membawa mikroskop dengan baik adalah pegang lengan mikroskop

dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menompangnya.

2. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkan sewaktu meletakkan

mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya karena

aka nada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan

3. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup

plastic atau masukkan ke kotaknya agar tehindar dari debu

4. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi

dengan lampu untuk mengurangi kelembapan

5. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas penghisap

atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alcohol, atau xilol.

Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores yang dapat

mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.

10

Page 11: mikroskop

BAB III

METODE DAN HASIL

PERBESARAN 10X

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

1. 1) Ambil mikroskop dari tempat

penyimpanan dengan cara memegang

lengan mikroskop dengan satu tangan,

dan tangan lain menyanggah kaki

mikroskop, lalu letakkan diatas meja

yang datar.

2) Nyalakan lampu mikroskop, putar

hingga kontras yang paling terang

3) Pastikan meja benda pada posisi bawah

4) Letakkan kaca preparat di meja benda

dan jepit dengan penjepit preparat

5) Bagian sampel yang akan diamati

disesuaikan dengan lensa objektif dan

cahaya dari lampu mikroskop (lakukan

dengan memutar knob horizontal dan

vertikal)

6) Kondensor pada posisi bawah

7) Kunci diafragma

8) Atur perbesaran lensa objektif pada

lensa perbesaran 10x

9) Amati dengan lensa okuler sambil

menaikkan meja benda perlahan-lahan

dengan knob kasar sampai terlihat

adanya bayangan dari sebuah sampel.

10) Fokuskan dengan knob halus, hingga di

11

Page 12: mikroskop

dapat bayangan sampel yang sangat

jelas.

11) Gambar hasil pengamatan pada

mikroskop perbesaran 10x

PERBESARAN 40X

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

1.

Apabila lapang pandang pada sampel yang

terlihat pada perbesaran 10x masih belum

berubah, maka :

1. Naikkan kondensor setengah dari

semula

2. Diafragma yang tertutup dibuka

setengah dari semula. (pada tulisan

pengatur kondensor tertulis 40x)

3. Ubah perbesaran lensa objektif menjadi

perbesaran 40x (lakukan hingga bunyi

klik)

4. Fokuskan dengan knob halus hingga

bayangan terlihat jelas

5. Gambar objek yang akan diamati

Apabila pengamatan dilakukan tanpa didahului

perbesaran 10x, maka lakukan tahap dasar juga

pada pengamatan dengan perbesaran 40x

12

Page 13: mikroskop

PERBESARAN 100X

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

1. Apabila lapang pandang pada sampel yang

terlihat pada perbesaran 40x masih belum

berubah, maka :

1. Naikkan kondensor ke posisi paling atas

(terbuka penuh).

2. Diafragma yang terbuka setengah dari

semula, dibuka penuh. (tertera tulisan

100x pada diafragma)

3. Putar sedikit revolver dan beri oil mersi

pada kaca preparat.

4. Ubah perbesaran lensa objektif menjadi

perbesaran 100x (lakukan hingga bunyi

klik)

5. Fokuskan dengan knob halus hingga

bayangan terlihat jelas

6. Gambar objek yang akan diamati

Setelah selesai melakukan pengamatan, maka

lakukan :

1. Turunkan meja benda

2. Ambil kaca preparat objek, kembalikan

di tempatnya dengan mengelap terlebih

dahulu oil mersi dengan kertas oil mersi

3. Tutup kondensor dan difragma.

4. Kambalikan posisi revolver.

5. Putar kontras cahaya hingga cahaya tak

terlihat lagi

6. Tekan switch ON-OFF untuk mematikan

13

Page 14: mikroskop

mikroskop

7. Cabut kabel dari stopkontak

8. Bungkus mikroskop dengan rapi

9. Kembalikan ke tempat penyimpanan

mikroskop

14

Page 15: mikroskop

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda yang sangat kecil

yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Fungsi utamanya adalah untuk melihat

bayangan suatu benda yang lebih besar dan jelas. Alat optik ini mengunakan dua buah

lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang dekat dengan lensa

disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskep adalah maya,

terbalik dan diperbesar.

Agar mendapatkan penglihatan objek yang jelas maka pemakainya harus teliti

dan dimulai dari perbesaran terlebih dahulu. Pengamatan dilakukan pada hapusan yang

tipis.

Mikroskop cahaya memiliki 3-4 perbesaran. Perbesaran 10x menghasilkan lapang

pandang terhadap objek (sel darah) terlihat sangat kecil dan jumlah yang terlihat sangat

banyak. Saat diubah ke perbesaran 40x maka, sel darah merah yang terlihat lebih besar

dari lapang pandang pada perbesaran 10x, sedangkan jumlahnya terlihat berkurang dari

jumlah pada perbesaran 10x. Untuk perbesaran 100x, sel darah merah yang terlihat

jelas, ukurannya lebih besar dari pengamatan pada perbesaran 10x dan 40x. Jumlah

yang terlihat pun lebih sedikit dari perbesaran 40x dan 10x.

Pada perbesaran 100x digunakan oil imersi yang berguna agar lensa tidak

tergores. Pemeriksaan ini disebut dengan pemeriksaan objek dengan preparat basah,

sedangkan pada perbesaran 10x dan 40x tidak perlu menambahan oil imersi.

Pemeriksaan ini dinamakan pemeriksaan objek dengan preparat kering.

4.2 Saran

Dalam melakukan pengamatan objek, lakukan perbesaran mulai dari yang kecil

hingga ke perbesaran besar. Hal ini dilakukan agar dapat dengan mudah dan cepat

menemukan bayangan objek.

15

Page 16: mikroskop

Jangan kenakan mikroskop pada sinar matahari secara langsung. Pengamatan

objek (sel darah) pada bagian usapan yang tipis, serta lakukan perawatan mikroskop

agar mikroskop dapat bertahan lama.

16