mikroskop
DESCRIPTION
PBLTRANSCRIPT
Meneliti Sel Menggunakan
Mikroskop Optik yang Tepat
Ellisa
Fakultas Kedokteran Ukrida
Jalan Terusan Arjuna No.6, Jakarta
Email: [email protected]
Pendahuluan
Semua makhluk hidup tidak terlepas dari suatu hal yang bernama proses kehidupan.
Namun definisi kehidupan itu pun sulit untuk diartikan dan lebih banyak dapat dikenali serta
dilihat melalui ciri-cirinya. Salah satu ciri kehidupan adalah beraktivitas dan perlu disadari
bahwa di dalam tubuh semua makhluk hidup terdapat suatu unit yang sangat kecil bernama
sel. Sel ini juga hidup dan bekerja dalam tubuh makhluk hidup dengan ukurannya yang
sangat mini dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Sel darah merah
Sel transparan
Pewarnaan spesimen
Tidak semua spesimen dapat terlihat jelas di bawah mikroskop. Seringkali spesimen
bercampur dengan objek lain pada latar belakang karena mereka menyerap dan memantulkan
panjang gelombang cahaya yang hampir sama. Kita dapat memperjelas bentuk dan rupa dari
spesimen dengan menggunakan pewarnaan. Pewarnaan digunakan untuk membedakan
spesimen dari latar belakang.
Pewarnaan menggunakan bahan kimia yang melekat pada struktur mikroorganisme
sehingga memberikan efek warna kepada mikroorganisme agar mudah dilihat dibawah
mikroskop. Pewarnaan pada mikrobiologi terdapat dua jenis, asam dan basa.
Pewarnaan basa merupakan kationik dan memberikan listrik positif. Pewarna basa
yang digunakan antara lain methylene blue, crystal violet, safranin dan malachite green.
Pewarna tersebut ideal untuk mewarnai kromosom dan membran sel pada kebanyakan
bakteri. Pewarnaan asam merupakan anionik dan memberikan listrik negatif. Pewarna asam
yang digunakan antara lain eosin dan picric acid. Pewarnaan asam digunakan untuk
mewarnai materi sitoplasma dan organel-organel atau inklusi.
Tipe Pewarnaan
Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana menggunakan teknik pewarnaan basa yang digunakan untuk
menunjukkan bentuk dari sel dan struktur di dalam sel. Methylene blue, safranin,
carbolfuchsin dan crystal violet adalah pewarna yang umum digunakan pada laboratorium
mikrobiologi.
Pewarnaan diferensial
Pewarnaan diferensial terdiri atas dua atau lebih teknik pewarnaan dan digunakan
untuk prosedur identifikasi bakteri. Dua dari banyak pewarnaan diferensial yang umum
digunakan adalah pewarnaan Gram (Gram stain) dan Ziehl-Nielsen acid-fast stain.
Pada tahun 1884 Hans Christian Gram, seorang dokter dari Denmark, mengembangkan
pewarnaan Gram. Pengecatan Gram merupakan metode pewarnaan untuk
mengklasifikasikan bakteri. Mikroorganisme Gram-positif tercat ungu, sedangkan
mikroorganisme Gram-negatif tercat merah muda. Staphylococcus aureus, sejenis bakteri
yang meracuni makanan, adalah gram-positif. Escherichia coli merupakan gram-negatif.
Teknik Pewarnaan Gram
1. Siapkan spesimen menggunakan heat fixation process:
Siapkan kaca objek yang bersih
Ambil sampel biakan bakteri
Letakkan mikroorganisme hidup pada kaca objek
Keringkan sebentar di udara terbuka kemudian lewatkan melalui pembakar
bunsen tiga kali
Panas menyebabkan mikroorganisme melekat pada kaca objek.
2. Teteskan pewarna crystal violet pada spesimen
3. Teteskan iodin pada spesimen menggunakan tetes mata, iodin membantu crystal
violet untuk menempel pada spesimen. Iodin merupakan bahan kimia yang
melekatkan pewarna ke spesimen.
4. Cuci spesimen menggunakan etanol atau larutan alkohol-aseton, lalu bilas dengan air.
5. Cuci spesimen untuk menghilangkan kelebihan iodin. Spesimen akan menunjukkan
warna ungu.
6. Cuci spesimen dengan etanol atau alkohol-aseton untuk menghilangkan warna.
7. Cuci spesimen dengan air.
8. Teteskan safranin ke spesimen menggunakan tetes mata.
9. Cuci spesimen.
10. Gunakan tisu/kertas hisap untuk mengeringkan spesimen.
11. Spesimen siap dilihat dibawah mikroskop. Gram-positif terlihat ungu, dan gram-
negatif terlihat merah muda.
Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang
kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata saja. Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop optik (
Optical Microscope) dan mikroskop elektron (Electron Microscope).
Berdasarkan skenario 2, bahwa mikroskop yang dimiliki adalah mikroskop optik jenis
binocular, yaitu Bright Field Illumination Microscope dan Phase Contrast Illumination
Microscope. Oleh karena itu, penulis memusatkan pembahasan pada mikroskop optik dengan
kedua jenis di atas saja.
Mikroskopi
Mikroskopi adalah teknik untuk menghasilkan detail struktur gambar dari obyek kecil
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terdapat 2 jenis mikroskopi, yaitu
mikroskopi optikal dan scanning probe. Mikroskopi optikal terdiri atas mikroskopi cahaya,
Sinar X, dan elektron. Mikroskopi optikal melibatkan difraksi, refleksi atau refraksi radiasi
cahaya (cahaya tampak, sinar-X, cahaya elektron) terhadap spesimen yang dipelajari.
Mikroskopi scanning probe melibatkan interaksi probe dengan permukaan obyek yang
dipelajari
Mikroskop optik
Mikroskop optik / mikroskop optikal melibatkan penerusan cahaya (tampak, sinar-X,
dan cahaya elektron) yang terefleksi pada sebuah obyek. Mikroskop cahaya adalah
mikroskop yang mengunakan cahaya tampak untuk mengamati spesimen (Gambar 2.1).
Gambar yang dihasilkan dapat langsung dilihat oleh mata telanjang atau dapat diabadikan
secara fotografi (manual atau digital). Oleh karena itu, mikroskop optikal dan mikroskop
electron termasuk mikroskop yang menggunakan cahaya. Teknik-teknik mikroskopi cahaya
terdiri atas mikroskopi latar terang (brightfield), latar gelap (darkfield), oblique illumination,
fase kontras, differential interference contrast, dan flouresens
Keterbatasan mikroskopi cahaya standar (mikroskop latar terang / Bright Field
Illumination Microscope) adalah hanya dapat melihat obyek yang gelap atau obyek yang kuat
merefraksi cahaya, difraksi membatasi resolusi sampai 0,2 mikron, mengurangi kejernihan
gambar obyek. Untuk mengatasi atau mengurangi keterbatasan mikroskop cahaya yaitu
memberikan pewarnaan pada struktur sel tertentu, sehingga meningkatkan refraksi obyek.
Gambar Mikroskop cahaya dengan 1 lensa okuler Gambar Bright field microscope
(sumber: www.olympusmikro.com)
Gambar 2.2 Mikroskopi latar terang miselia jamur
Mikrosopi latar terang merupakan teknik mikroskopi cahaya paling sederhana.
Cahaya putih mengiluminasi sampel dari bawah ke atas. Keterbatasan teknik ini adalah
kontras obyek rendah dan resolusi rendah (Gambar 2.2). Keuntungan teknik ini sederhana,
tanpa preparasi sampel, dapat melihat sel hidup langsung. Dengan mengurangi jumlah
sumber cahaya melalui bukaan kondenser dapat meningkatkan kontras obyek, tetapi
menurunkan resolusi. Penggunaan filter cahaya (filter warna dan filter polarisasi) dapat
memberikan highlight obyek.
Mikroskopi latar gelap / Dark Field Illumination Microscope adalah meminimalisir
jumlah dan transmisi cahaya dengan memberi latar gelap, kecuali obyek (Gambar 2.3).
Keterbatasan teknik ini adalah intensitas cahaya rendah, resolusi obyek rendah. Keuntungan
teknik ini adalah gambaran obyek lebih jelas, sederhana, tanpa preparasi sampel, dan dapat
melihat sel hidup. Penggunaan filter cahaya (filter warna transparan) dapat meningkatkan
gambaran obyek.
Gambar 2.3 Mikroskopi latar gelap sel Amoeba proteus yang mendigesti alga (kehijauan)
dalam vakuola makanan.
Mikroskopi oblique illumination menggunakan iluminasi samping (oblique). Hasilnya
gambaran obyek seperti 3 Dimensi (Gambar 2.4). Keterbatasan teknik ini adalah kontras
obyek rendah, resolusi rendah. Keuntungan teknik ini adalah memberikan efek highlight pada
obyek, sederhana, tanpa preparasi sampel, dan dapat melihat sel hidup.
Gambar 2.4 Mikroskopi marginal oblique illumination bentuk-bentuk sel bakteri, rantai
batang (ch), batang (b), kokus (c), diplokokus (d)
Mikroskopi fase kontras merupakan teknik mikroskopi cahaya yang lebih baik
dibandingkan teknik sebelummnya. Teknik ini memberikan kontras obyek karena indeks
refraktif obyek berbeda (Gambar 2.5). Teknik ini dikembangkan oleh Frits Zernika (1930-
an). Dengan teknik ini struktur-struktur internal sel dapat dibedakan (Gambar 2.6).
Gambar Phase contrast microscope sketch Gambar Phase contrast microscope
(sumber: service-mikroskop.blogspot.com) (sumber: imagesshoponline2011.com)
Gambar 2.5 Gambar skematis prinsip kerja mikroskopi fase kontras
Gambar 2.6 Mikroskopi fase kontras sel Amoeba proteus yang mendigesti alga (kuning)
Kesimpulan
Kasus Fetus Harlequin merupakan kasus kelainan kongenital dan herediter terparah
yang hanya dapat dialami seorang bayi yang baru lahir. Mengingat betapa rentannya kondisi
fisik seorang bayi yang baru lahir, tentunya kelainan kulit ini menjadi masalah yang sangat
merisaukan para orang tua bayi harlequin. Oleh karena itu penanganan dan perhatian khusus
dari orang tua, baik ketika bayi masih berupa janin maupun telah terbentuk secara fisik
dalam kandungan ataupun sesudah kelahiran, tentunya amat sangat diperlukan. Sehingga
akan memperkecil persentase kemungkinan bayi lahir dengan fetus harlequin atau
mempertahankan kehidupan bayi lahir dengan fetus harlequin lebih lama.
Daftar pustaka
1. Kane KSM, Lio PA, Stratigos AJ, Johnson RA. Color atlas & synopsis of pediatric
dermatology. 2nd ed. China: McGraw-Hill; 2009.p.79-80.
2. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Genetic diseases and developmental defects of
the epidermis. In: Williams ML, editor. Rudolph’s Pediatrics. United States of America:
Appleton & Lange; 1996.p.895-7.
3. Suseno, RH. Akibat terbuhul darah. Majalah Tempo Interaktif [online]. Edisi November
2006. Diunduh dari: http:/www.majalah.tempointeraktif.com, 14 November 2010.
4. Kiegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Disorders of keratinization. In:
Morelli JG, editor. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th ed. United States of America:
Saunders; 2007.p.2708.
5. Markum AH. Kelainan kongenital dan herediter pada kulit. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Anak Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1999.p.258.
6. Prendiville J. Ichthyosis harlequin. Clinical Professor in Pediatrics, University of
British Columbia. Available from URL: http:/www.emedicine.webmd.com