mikrobio-11
DESCRIPTION
mikroTRANSCRIPT
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
IMUNITAS & IMUNOLOGI
MIKROBIOLOGI – 11
Imunitas: kemampuan aktif bertahan dr penyakit.
Imunitas penting dlm evolusi mengenali dan
menghancurkan patogen
1. imunitas terbangun (innate):
Kemampuan mengenali dan menghancurkan patogen,
cara: fagositosis (sel pemangsa). Fagosit mengaktifkan
gen pertahanan protein penghancur patogen
2. imunitas adaptif (imunitas khusus):
Bila patogen bertahan, kemampuan diperlukan utk
mengenali dan menghancurkan patogen khusus, cara:
pemaparan sistem imun thdp patogen. Tanggapan adaptif
diarahkan pd molekul patogen: antigen
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sel dan Organ pd Sistem Imun
sel punca (stem cell) dibuat di sumsum tulang, pluripotent,
muasal dr semua sel darah
darah: komponen seluler dan non-seluler, sel darah merah
dan putih
limfa (lymph): cairan mirip darah, memiliki sel-sel dengan inti
dan protein, tp tidak memiliki sel darah merah
leukosit: sel darah berinti, ditemukan dlm darah dan limfa
monosit: sel-sel pemberi antigen (APC: Antigen Presenting
Cell) makrofag dan sel dendrit
a. makrofag: sel pertama yg berinteraksi dgn patogen,
banyak dijumpai di berbagai jaringan: limfa, nodus limfatikus,
MALT
b. sel dendrit: fagosit, sifat memberikan antigen
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
granulosit: memiliki granula mengandung toksin atau enzim
dilepas utk membunuh sel sasaran.
Netrofil: poymorphonuclear leukocyte (PMN) mengeluarkan
granula (degranulasi) simtom: alergi dan inflamasi
Limfosit: terpusat di nodus limfatikus dan limpa, berinteraksi dgn
antigen
Ada 2 macam: sel B (limfosit B) dan sel T (limfosit T)
Sel B: dihasilkan dan matang di sumsum tulang, termasuk APC,
sumber dr sel plasma yg menghasilkan antibodi. Antibodi =
imunoglobulin, protein terlarut, dihasilkan oleh sel B dan sel
plasma.
Sel T: berkembang di sumsum tulang, menuju Timus utk dewasa.
Sumsum tulang dan Timus mamalia: organ-organ utama limfoid
tempat sel punca limfoid berkembang mjd limfosit yg reaktif thd
antigen.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Imunitas Alami
Imunitas aktif dan pasif:
Imunitas alami aktif: diperoleh dgn infeksi alami,
menginisiasi tanggapan imun, hasil: pemaparan
antigen melalui infeksi imunitas perlindungan
diperoleh dr antibodi dan sel T
Imunitas alami pasif: imunitas yg diperoleh dgn
pemindahan sel atau antibodi dr organisme lain,
contoh: bayi baru lahir memperoleh IgG dr ibu melalui
plasenta dan IgA melalui ASI
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Kekurangan Imun
1. agammaglobulinemia: penyakit krn tubuh tdk dapat
menghasilkan antibodi krn kelainan genetik pd sel B
2. Sindroma DiGeorge: kelainan pematangan Timus,
pertumbuhan sel T terhambat, rentan thd infeksi virus
dan patogen intraseluler
3. AIDS: kehilangan tanggapan imun adaptif, bila
terinfeksi HIV tjd penurunan menyeluruh sel-sel TH
menderita infeksi berat: virus, bakteri, jamur
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Imunitas Buatan
Imunisasi ada 2 cara:
a. imunitas buatan aktif: dipapar dgn dosis tertentu antigen yg tidak
berbahaya memicu pembentukan antibodi = vaksinasi
b. imunitas buatan pasif: antiserum atau antibodi (imunoglobulin)
diinjeksikan, tdk menghasilkan antibodi, antiserum: serum yg
mengandung antibodi dr darah organisme yg telah kebal
aktif: antigen memicu perubahan pd inang sistem imun
menghasilkan sejumlah antibodi dan sejumlah sel imun “pengingat”
(memori), shg bila tjd infeksi kedua tanggapan lebih cepat
antibodi lebih tinggi. Imunitas aktif: menetap sepanjang hidup.
Pasif: tidak memiliki/menghasilkan antibodi (bahkan menghilang),
bila tjd serangan kedua: tdk ada tanggapan, bentuk pasif: terapi
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Strategi Imunitas Baru
1. vaksin sintetis dan rekayasa genetika
Perkembangan vaksin paling sederhana: peptida sintetis,
contoh: struktur toksin virus kaki dan mulut telah diketahui
seluruh protein toksik, shg tdk dpt digunakan sbg vaksin.
Sebuah peptida dgn 20 AA memiliki antigen pelindung, sebuah
antigen sedikitnya memiliki 100 AA agar efektif, tp sintetis tdk
efektif, perlu rekayasa genetika menempelkan peptida pd
protein yg bertindak sbg molekul pembawa menghasilkan
vaksin sintetis yg dpt melindungi thd serangan virus kaki dan
mulut!
2. vaksin DNA: plasmid bakteri yg mengandung DNA kloning
dgn antigen tertentu
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Penyakit ImunAlergi, hipersensitivitas dan autoimunitas:
Hipersensitivitas sesaat yg diperantarai antibodi alergi (asma).
Penyakit autoimun: reaksi imun yg tjd thd antigen-nya sendiri.
Hipersensitivitas tertunda: DTH atau tipe IV diperantarai sel,
ciri: kerusakan jaringan akibat inflamasi sel-sel TH1.
Simtom muncul stl beberapa jam pemaparan kedua (biasanya 24-
48 jam) contact dermatitis = reaksi kulit.
Penyakit autoimun: sel B dan T bereaksi dgn antigen-nya sendiri,
contoh DTH diperantarai TH1 alergi ensefalitis.
Diabetes mellitus tipe 1: sel-sel TH1 inflamasi = merusak sel
beta pancreas
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Antigen dan Presentasi AntigenImunogen dan Antigen
Antigen= senyawa yg berinteraksi dg antibodi atau TCR (T Cell Receptor).
Antigen = imunogen senyawa yg memicu tanggapan imun
Sifat intrinsik imunogen:
a. ukuran molekul: contoh hapten, tdk dpt memicu tanggapan imun, tp dpt
menempel pd antibodi, tdk bersifat imunogenik tp merupakan antigen
Hapten= gula, AA, dan senyawa organik dg BM rendah, bila berpasangan
dg protein pembawa yg lebih besar, hapten mjd imunogen yg efektif.
Imunogen yg efektif umumnya memiliki BM > 10.000
b. kerumitan molekul yg tepat (sufficient molecular complexity): protein,
karbohidrat, tp bukan as nuklet, polisakarida sederhana, dan lemak krn
terdiri dari rantai dg monomer identik atau hampir sama.
c. bentuk fisik yg sesuai (appropriate physical form): protein yg mengalami
presipitasi: imunogen baik. Bahan tidak larut diambil oleh fagosit
tanggapan imun adaptif. Bentuk terlarut dr molekul yg sama = imunogen
jelek. Molekul terlarut tdk dpt ditelan oleh fagosit.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sifat ekstrinsik Imunogen:
3 faktor ekstrinsik: dosis, rute pemberian, dan asal imunogen
asing
Dosis:
10 ug – 1 g efektif untuk mamalia
> 1 g atau <10 ug: tidak memicu tanggapan imun
Ekstrim tinggi atau rendah: menekan tanggapan imun
Rute pemberian: imunisasi parenteral (di luar saluran
pencernaan) injeksi, biasanya lebih efektif drpd topikal atau
oral.
Imunogen asing: efektif thd inang, sistem imun adaptif
mengetahui dan menghasilkan antigen asing
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Ikatan Antigen oleh Antibodi dan TCR
Antibodi atau TCR tidak berinteraksi dgn makromolekul
antigen secara menyeluruh, tp hanya dg bagian molekul
tertentu= epitope.
Epitope berupa gula, peptida pendek, dan molekul organik
lain. Antibodi berinteraksi dg epitope yg tersedia.
Urutan 4-6 AA: ukuran optimum epitope. Protein yg terdiri dr
ratusan-ribuan AA: epitope tumpang-tindih.
Permukaan bakteri dan virus: tersusun atas aneka macam
protein, polisakarida, dan makromolekul semuanya dg
epitope tunggal.
TCR hanya mengenali epitope bila telah didegradasi sebagian
atau “diproses”
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Presentasi Antigen ke Sel T
TCR: protein dg membran melebar dari permukaan sel T
ke lingkungan ekstraseluler. Masing-masing sel T
memiliki ribuan salinan TCR di permukaannya.
TCR fungsional tdr dr 2 polipeptida, sebuah ikatan alfa,
sebuah ikatan beta. Masing-masing polipeptida tdr dr
beberapa domain: “wilayah” protein yg memiliki sifat-sifat
struktur dan fungsi tertentu.
Masing-masing rantai memiliki sebuah domain variable
(V) dan sebuah konstanta (C).
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
MHC (Major Histocompatibility Complex)
Serangkaian gen yg ditemukan pd vertebrata mengkode
protein-protein dr MHC.
Protein-protein MHC pd manusia: HLA (human leukocyte
antigen) semula diduga sbg antigen utama yg
bertanggung jawab pd reaksi imun penolakan
pencangkokan organ.
Saat ini MHC berfungsi sbg molekul yg menyajikan
antigen, mengikat antigen dr patogen, dan memberikan
antigen-antigen ke TCR.
Ada 2 MHC: kelas I dan II. MHC kelas I: ditemukan pd
permukaan semua sel berinti, MHC kelas II hanya pd
permukaan limfosit B, makrofag, dan sel-sel dendritik.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Penyajian Antigen
Protein MHC tidak dpt diekspresikan di permukaan
sel jika tidak digabung dg peptida. Gabungan MHC-
peptida mencerminkan komposisi protein dlm sel.
Sel T mengenali permukaan MHC yg berikatan dg
peptida asing atau patogen atau antigen.
Sel T tidak dpt berinteraksi dg antigen asing jika
tidak disajikan oleh MHC.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Limfosit T dan ImunitasSel T-sitotoksik dan Sel Pembunuh
Sel T-sitoktoksik (TC) atau limfosit T sitotoksik (CTL):
CD8+ sel T membunuh scr langsung sel yg memperlihatkan
antigen asing di permukaan. Kontak antara TC dan sel
sasaran diperlukan utk mematikan sel. Titik kontak awal
antara TCR dan antigen MHC I memperkuat interaksi tsb.
Saat kontak dg sel sasaran, granula dlm sel TC bermigrasi
ke tempat kontak, isi granula dilepas (degranulasi). Granula
mengandung perforin: masuk membran sel dan membuat
pori-pori, juga mengandung granzim: masuk sel sasaran
melalui pori-pori, menghancurkan sel sasaran.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sel Pembunuh Alami (NK Cells)
Sel NK: limfosit sitotoksik yg berbeda dg sel T dan sel B. Sel NK
mirip dg sel TC dlm kemampuan menghancurkan sel kanker dan
sel yg diinfeksi patogen intraseluler.
Sel NK juga menggunakan perforin dan granzim utk membunuh
sel sasaran, menghancurkan sel kanker dan virus penginfeksi
sel.
Sasaran molekuler sel NK: protein di permukaan sel. Sel tumor
atau sel terinfeksi patogen memiliki protein cekaman di
permukaan sel sel NK memiliki reseptor utk protein cekaman.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sel T-helper – 1
Makrofag berperan penting sbg APC dlm imunitas diperantarai
antibodi dan diperantarai sel. Dipicu oleh sel-sel TH1 dan
sitokin makrofag aktif mengambil dan membunuh sel-
sel asing lebih efisien drpd makrofag istirahat.
Makrofag yg diaktifkan oleh TH1 membunuh bakteri intraseluler
yg biasanya memperbanyak diri dlm makrofag tidak aktif atau
sel lainnya.
Sel TH2 berperan penting dlm aktivasi sel B dan produksi
antibodi. Sel B dilapisi antibodi yg berperan sbg reseptor
antigen. Antigen berikatan dg reseptor sel B tp tidak
menghasilkan antibodi terlarut.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sel T-helper – 2
Antibodi terikat antigen dibawa ke dlm sel oleh endositosis
dan didegradasi dlm sel B sel B menyajikan peptida MHC
II ke sel TH2 sel TH2 menghasilkan interleukin (IL): IL-4, IL-
5, dan sitokin mengaktifkan sel B, selain itu masuk sel
plasma menghasilkan dan mensekresikan antibodi.
Sel TH17 berasal dr sel TH yg tidak terdiferensiasi dan dpt
didiferensisi oleh sitokin IL-6 dan TNF-beta yg dihasilkan
oleh sel dendritik yg menemukan patogen.
Sel TH yg menemukan IL-6 dan TNF-beta menjadi TH17,
menghasilkan IL-17 dan sitokin lain yg menarik netrofil
datang ke tempat infeksi.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Antibodi dan Imunitas – 1
Antibodi = imunoglobulin (Ig) merupakan molekul protein yg
berinteraksi secara khusus dg epitop antigenik, ditemukan dlm
serum dan cairan tubuh lain spt mukosa dan air susu.
Serum mengandung antibodi khas antigen tertentu (antiserum).
Imunoglobulin: ada 5 kelompok.
IgG: antibodi paling umum, menyusun 80% imunoglobulin
serum, terdiri dr 4 rantai polipeptida, jembatan disulfida
menghubungkan matarantai. Setiap protein IgG ada 2 rantai
ringan identik, dg BM 25.000 yg berpasangan dengan dua
rantai berat dg BM 50.000, shg total BM 150.000.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Antibodi dan Imunitas – 2
Tiap rantai ringan memiliki + 220 AA dan rantai berat 440 AA,
tiap rantai berat berinteraksi dg rantai ringan membentuk tempat
ikatan antigen fungsional. Sebuah antibodi IgG bivalen krn
memiliki dua tempat perlekatan dan dpt mengikat 2 epitop
identik.
Tiap rantai berat IgG tdr dr bbrp domain protein berbeda-beda.
Sebuah domain variable rantai berat terkait dgn 3 domain
konstan dgn + 110 AA. Urutan AA dlm domain variable berbeda-
beda utk tiap antibodi. Domain variable mengikat antigen. Tiga
domain konstan dr masing-masing rantai berat identik pd semua
molekul IgG. Tiap IgG rantai ringan tdr dr 2 bagian yg sama
yaitu domain variable rantai berat utk mengikat antigen. Urutan
AA pd domain konstan sama pd semua jenis rantai ringan.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Tempat Perlekatan Antigen
Tempat perlekatan antigen IgG dan semua antibodi dibentuk
oleh kerjasama antara domain variable rantai ringan dan berat.
Kedua domain dan rantai berinteraksi membentuk reseptor yg
mengikat kuat antigen tp tidak kovalen.
Sistem imun tiap individu memiliki kemampuan utk mengenali
atau mengikat banyak antigen dan masing-masing antigen
terikat pd tempat perlekatan antigen yg khas.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Kelompok molekul antibodi ditentukan oleh urutan AA pd domain
konstan rantai berat: rantai berat dinamakan gamma IgG, alfa
= IgA, delta = IgD, mu = IgM, epsilon = IgE.
Urutan domain konstan memiliki ¾ rantai berat IgG, IgA, dan IgD
dan 4/5 rantai berat IgM dan IgE.
IgM ditemukan sbg kumpulan 5 molekul imunoglobulin berikatan
dg setidaknya satu rantai J.
IgM merupakan kelompok pertama dr Ig yg dibuat sebagai
tanggapan imun thdp infeksi bakteri, tp IgM biasanya memiliki
afinitas rendah (kekuatan ikatan) utk antigen.
Kekuatan ikatan antigen diperoleh dgn valensi tinggi dr molekul
IgM pentamerik.
Ada 10 tempat ikatan tersedia utk interaksi dg antigen. Gabungan
kekuatan ikatan oleh banyak tempat ikatan antigen pd IgM
disebut aviditas. Jadi IgM memiliki afinitas rendah, tp tinggi
aviditas utk antigen.
IgM = 10% antibodi. Monomer IgM ditemukan di permukaan sel-
sel B mengikat antigen.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Dimer dr IgA dijumpai pd cairan tubuh spt air ludah, air mata,
kolostrum air susu, dan sekresi mukosa dr saluran
pencernanan, pernafasan, dan genitourinary.
Permukaan-permukaan mukosa dikaitkan dg jaringan limfoid
terikat mukosa (MALT= mucosa-associated lymphoid tissue)
yg menghasilkan IgA.
Rerata org dewasa permukaan total mukosa = + 400 m2
(kulit + 6 m2) dan sebagian besar sekretori IgA + 10 g per
hari. IgG dihasilkan per individu + 5 g per hari. Sekretori IgA
= 2 molekul kovalen IgA dihubungkan oleh ikatan peptida J
dan sebuah protein.
Komponen sekretori membantu pengangkutan IgA
melewati membran. IgA juga dijumpai dlm serum sbg
monomer.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
IgE ditemukan dlm jumlah sangat sedikit dlm serum=
1:50.000 serum Ig.
Sebagian besar IgE terikat pd sel, contoh: antibodi IgE
berikatan dgn eosinofil, membantu granulosit ini thd parasit
ekaryot sasaran spt schistosoma dan cacing lain. IgE juga
berikatan dg sel-sel mast pd jaringan.
Ikatan antigen dgn bagian dr IgE pd sel-sel mast
pelepasan isi sel mast (degranulasi), memicu
hipersensitivitas tipe segera (alergi).
BM IgE lbih besar drpd Ig lainnya, krn memiliki 4 domain
konstan. Pd IgE tambahan wilayah konstan berikatan dg
eosinofil dan permukaan sel mast. Tahap kritis utk
mengaktifkan perlindungan dan reaksi alergi dikaitkan dg
tipe sel ini.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
IgD dijumpai dlm serum, konsentrasi rendah, tdk
memiliki fungsi tertentu.
IgD spt IgM banyak dijumpai di permukaan sel B,
khususnya sel B memori.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Produksi Antibodi
Produksi antibodi = tanggapan langsung thdp pemaparan antigen.
Sel T dan sel B berinteraksi melalui molekul-molekul khusus
antigen pd permukaan sel: TCR (sel T) dan antibodi (sel B).
Sel B terdiferensiasi dipapar antigen pertama kali mengikat
antigen melalui antibodi permukaan. Fungsi utama sel B sbg APC
menggunakan antibodi permukaan khusus utk menangkap antigen
tertentu. Rangkaian antigen-antibodi diinternalisasi dan antigen
diproses ke dlm peptida utk digabung dg protein MHC II.
Gabungan MHC-antigen bergerak ke permukaan sel, tempat tjd
interaksi dg sel TH2 yg memiliki TCR antigen khusus pd
permukaan. Pembentukan MHC-antigen-TCR mengaktifkan gen
dlm TH2 sitokin. Sitokin sel TH2 memicu sel B mengaktifkan
pertumbuhan dan diferensiasi sel plasma sekresi antibodi
melawan antigen sasaran.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Pembentukan Keragaman Reseptor Antigen
Masing-masing individu mampu menghasilkan jutaan antibodi
dan TCR berbeda yg digunakan utk berinteraksi dg antigen yg
tidak terhitung jumlahnya di lingkungan.
Keragaman reseptor imun dihasilkan oleh mekanisme yg
ditemukan hanya pd sel B dan T. Produksi antibodi dimulai dgn
penyusunan kembali gen-gen pengkode Ig. Selama
perkembangan sel B dlm sumsum tulang gen-gen rantai
berat dan rantai ringan disusun ulang. Gen-gen direkombinasi
(gen dicampur dan dipasang kembali dgn berbagai
kemungkinan) oleh pemisahan gen (gene splicing) dan disusun
ulang dlm sel-sel B terdiferensiasi proses ini dinamakan
rekombinasi somatik.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Produksi Antibodi dan Memori Imun – 1
Diawali dgn sel B, produksi antibodi dimulai dgn pemaparan
antigen dan menghasilkan antibodi utk antigen khusus dg urutan:
1. antigen diratakan melalui sistem peredaran limfatik dan darah
ke organ limfoid sekunder spt nodus limfatikus, limpa, dan MALT.
Rute pemaparan antigen memengaruhi antibodi yg dihasilkan.
Antigen yg diinjeksikan scr intravena masuk dlm darah dan limfa,
ke IgM, IgG dan serum IgA antibodi dibentuk.
Antigen yg diberikan scr subkutan , intradermal, topikal atau
intraperitoneal dibawa sistem limfatik ke nodus limfatikus terdekat
memicu pembentukan IgM, IgG, dan serum IgA.
Antigen yg diberikan pd permukaan mukosa dikirim ke MALT
terdekat, contoh antigen diberikan melalui mulut dikirim ke MALT
dlm saluran pencernaan memicu sekresi IgA dlm usus.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Produksi Antibodi dan Memori Imun – 2
2. mengikuti pemaparan antigen awal masing-masing sel
B yg dipicu antigen memperbanyak diri dan terdiferensiasi
membentuk sel plasma dan sel memori yg mensekresikan
antibodi.
Sel plasma berumur pendek (kurang dr 1 minggu) tp
menghasilkan antibodi IgM dlm jumlah besar dlm tanggapan
antibodi primer.
Ada periode laten sebelum antibodi khusus muncul dlm
darah, diikuti dg peningkatan perlahan titer antibodi, kmd
penurunan perlahan tanggapan antibodi primer.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Produksi Antibodi dan Memori Imun – 3
3. sel-sel B memori dihasilkan oleh pemaparan awal thd
antigen dpt bertahan bertahun-tahun.
Jika ada pemaparan ulang, sel B memori tdk memerlukan
aktivasi sel T. Pemaparan kedua dst thd antigen
menyebabkan titer antibodi meningkat 10-100 kali
peningkatan titer antibodi = tanggapan antibodi sekunder.
Tanggapan sekunder menggambarkan memori imun =
tanggapan antibodi lebih cepat, lebih banyak drpd
tanggapan primer.
Tanggapan sekunder memindahkan IgM ke kelompok kelas
antibodi. Dalam serum: IgM IgG: disebut “perpindahan
kelas” (class switching)
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Produksi Antibodi dan Memori Imun – 4
4. penurunan titer bersama dg waktu, tp pemaparan
berurutan thd antigen yg sama dpt menyebabkan tanggapan
memori lainnya. Tanggapan memori cepat dan kuat mrp
dasar prosedur imuniasasi= disebut “suntikan penguat”
(booster shot).
Imunisasi periodik menjaga aras tinggi sel-sel B memori dan
mengalirkan antibodi khusus utk antigen tertentu,
memberikan perlindungan aktif jangka-panjang.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Antibodi, Komplemen, dan Perusakan Patogen – 1
Komplemen= kelompok protein yg berinteraksi berurutan yg
memainkan peran efektor penting dlm imunitas terbangun dan
imunitas adaptif. Protein-protein komplemen bereaksi satu dg yg
lain dan dg kelompok sel sasaran menyebabkan lisis sel-sel
patogen atau sel-sel penanda.
Aktivasi komplemen menyebabkan kerusakan membran dan lisis
sel sasaran atau meningkatkan fagositosis sel sasaran = disebut
opsonisasi. Serum mengandung komplemen, antibodi IgG terikat
antigen, IgM terikat komplemen.
Protein-protein komplemen individual diberi kode C1, C2, C3,
dst.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Antibodi, Komplemen, dan Perusakan Patogen – 2
Aktivasi klasik komplemen tjd ketika antibodi IgG atau IgM
terikat antigen pd permukaan sel.
Tahapan: diawali ikatan antibodi ke antigen (inisiasi) dan ikatan
komponen C1 (C1q, C1r, dan C1s) ke gabungan antibodi-
antigen deposisi C4-C2 pd membran terdekat. Rangkaian
tersebut adalah C3 konvertase = enzim yg memecah C3 mjd
C3a dan C3b. C3b kmd berikatan dgn konvertase membentuk
rangkaian yg menginisiasi interaksi C5-C6-C7 pd tempat
membran kedua. C8 dan C9 dideposisi bersama rangkaian C5-
C6-C7 kerusakan membran dan lisis sel = menghasilkan pori
(lubang) MAC (membrane attack complex).
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Tiga jalur utama aktivasi sistem komplemen: jalur klasik, jalur
MBL (mannose-binding lectin), dan jalur alternatif. Jalur MBL
tergantung pd aktivitas serum protein MBL. MBL= PAMP terlarut
yg terikat pd polisakarida mengandung manosa yg ditemukan
hanya pd permukaan sel bakteri. Gabungan MBL-polisakarida
mirip dgn kompleks C1 pd sistem komplemen klasik dan
mengikat C4 dan C2 hasil: C3 konvertase dan mengikat C3b
ke C42. Gabungan ini mengkatalis pembentukan MAC C5-9 dan
menyebabkan lisis atau opsonisasi pd sel bakteri.
Jalur alternatif: aktivasi komplemen tidak-khas menggunakan
banyak komponen dr jalur klasik dan bbrp protein serum
tertentu. Gabungan tsb memicu opsonisasi dan mengaktifkan
MAC C5-9. Tahap awal jalur alternatif: ikatan C38 yg dihasilkan
oleh jalur klasik atau MBL pd permukaan sel bakteri.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Reseptor dan Imunitas – 1
Organisme multiseluler harus mengenali dan mengatur infeksi
patogen. Sistem dasar utk mengenali patogen dijumpai pd
semua mahluk hidup mekanisme pengenalan molekuler yg
dg cepat dan efektif mengaktifkan daya tahan inang.
PAMP= pathogen associated molecular patterns = pola
molekuler terkat pathogen komponen struktural, umum
dijumpai pd kelompok penyebab infeksi. PAMP: makromolekul,
meliputi: polisakarida, protein, as nukleat atau lemak. Contoh:
lipopolisakarida dinding sel bakteri Gram negatif.
PRR= pattern recognition receptor pola pengenalan reseptor
= kelompok protein inang yg terlarut, terikat membran,
berinteraksi dgn PAMP. PRR terlarut meliputi lektin terikat
manosa.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Reseptor dan Imunitas – 2
PAMP dikenali oleh lektin terikat manosa (MBL)= gula manosa,
ditemukan sbg subunit berulang pd polisakarida bakteri dan
fungi. Manosa pd mamalia tdk dpt disetarakan dg MBL. Protein
reaktif-C berinteraksi dgn makromolekul fosforilkolin pd dinding
sel bakteri Gram positif. Kedua macam PRR ini menyasar
permukaan PAMP patogen sasaran dan keduanya mengikat
protein komplemen lisis atau opsonisasi.
PRR pertama kali dikenali pd lalat buah Drosophila, dinamakan
reseptor Toll. Reseptor yg homolog dgn Toll dlm hal struktur,
fungsi, dan evolusi TLR. TLR banyak diekspresikan pd sel
imun mamalia. Pd manusia: 9 TLR berinteraksi dg berbagai
permukaan sel dan PAMP terlarut pd virus, bakteri, dan fungi.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Reseptor dan Imunitas – 3
Bbrp TLR berinteraksi dgn lebih dr satu PAMP, contoh:
TLR-4 yg merupakan bagian tanggapan imun alammi
thdp LPS bakteri, juga menanggapi molekul-molekul yg
dihasilkan oleh sel inang heat shock protein.
LPS dan HSP berinteraksi dgn TLR-4 melalui protein
reseptor yg kmd protein reseptor berinteraksi dgn TLR-
4. Contoh lain: TLR berikatan langsung dgn PAMP
tanpa berinteraksi dgn protein reseptor, yaitu TLR-5 dan
sasarannya (flagelin).
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Sinyal Tranduksi pada Fagosit
Interaksi antara PAMP dan TLR memicu sinyal
transduksi transmembran. Jalur sinyal transduksi
mengawali transkripsi gen dan translasi protein
tanggapan inang yg mirip dg mekanisme sinyal
transduksi membran pd prokaryot. Aktivasi tanggapan
alami sel-sel oleh sinyal transduksi menghasilkan
fagositosis dan mematikan patogen atau inflamasi dan
kesembuhan jaringan. Jalur sinyal transduksi dpt
diaktivasi oleh ikatan LPS (PAMP) ke TLR-4 (PRR),
TLR-4 kmd mengikat protein dlm sitosol.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Gen superfamili imunoglobulin termasuk gen dan protein yg
memiliki sifat struktural, evolusi, dan fungsional sama spt gen
protein imunoglobulin. Protein terikat antigen dlm tanggapan imun
adaptif merupakan bagian dr famili gen ini.
Ig, TCR, dan MHC memiliki kemiripan sifat struktural dan telah
berevolusi dgn cara duplikasi dan seleksi reseptor antigen utama.
Protein superfamili Ig tdr dr sejumlah domain tertentu. Tiap protein
memiliki satu domain dgn urutan AA terkonservasi sangat baik:
domain konstan (C). Domain C umumnya memiliki 100 AA dg
sebuah ikatan disulfida antara 50-70 AA. Domain variable (V) dr
TCR dan Ig memiliki ukuran hampir sama dg domain C, tp struktur
domain V berbeda satu dg yg lain, jg dgn domain C.
TCR, Ig, dan MHC masing-masing tdr dr 2 polipeptida tdk identik.
TCR rantai alfa dan beta. MHC: 2 rantai polipeptida berbeda alfa
dan beta. Ig memiliki rantai berat dan ringan.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Heterodimer tsb diekspresikan pd permukaan sel dan
mengikat antigen.
Fungsi khusus molekul-molekul tsb agak berbeda Ig dpt
melekat pd permukaan sel B, ketika Ig berikatan dg patogen
dan produknya (toksin), Ig menghasilkan serum terlarut dan
protein mukosa.
TCR ditemukan pd limfosit T, berinteraksi dg peptida antigenik
yg berasaal dr protein-protein patogen.
Peptida tsb disajikan oleh protein MHC pd sel sasaran atau
sel-sel yg khusus menyajikan antigen atau APC.
Sel TC reaktif antigen membunuh sel pembawa antigen. Sel
TH reaktif-antigen menghasilkan sitokin yg mengaktifkan
tanggapan imun.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Limfosit B dan T menggunakan Ig terikat antigen
dan protein TCR utk mengirim sinyal melewati
membran dg menghubungkan ke jalur sinyal
transduksi umum ke dlm sel.
Reseptor antigen, tdk scr langsung berhubungan
dg jalur sinyal transduksi krn Ig dan TCR memiliki
domain sitoplasma sangat kecil.
Tidak satu pun domain sitoplasmik Ig dan TCR
memiliki tirosin yg dpt difosforilasi.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
MHC: sekelompok gen yg ditemukan pd semua
invertebrata. Protein MH berperan penting dlm
menyajikan antigen yg diproses dlm komponen lain
dr sistem imun.
Kisaran MHC: + 4 Mbp pd kromosom 6 manusia =
human leukocyte antigen (HLA).
Protein-protein MHC mjd penghalang utama utk
kompatibilitas jaringan dlm transplantasi. Sebagian
besar individu memiliki alel MHC berbeda,
menghasilkan protein MHC berbeda.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Pencangkokan jaringan dr satu individu ke individu lain
ditolak oleh tanggapan imun yg dipicu oleh perbedaan
protein MHC.
Protein MHC selalu diekspresikan pd permukaan sel
sebagai rangkaian yg terikat peptida. Pd sel normal
gabungan peptida berasal dr pemecahan produk-produk
metabolisme. Pd sel terinfeksi virus, peptida berasal dr
virus. Peptida dr virus ini ketika bergabung ke MHC terlihat
spt protein MHC yg berubah pd sebuah pencangkokan.
Akibatnya gabungan peptida MHC-virus dikenali sbg “asing”
dan mjd sasaran sel TC. Protein-protein MHC tdr dr 2
kelompok struktural:
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Protein MHC kelas I, ditemukan pd semua permukaan sel
berinti. Protein kelas I membawa antigen peptida ke sel TC.
Jika peptida terikat kelas I dikenali oleh TC, sel-sel yg
mengandung antigen mjd sasaran dan langsung dihancurkan.
Protein MHC kelas II ditemukan hanya pd permukaan limfosit
B, makrofag, dan sel-sel dendritik. Melalui protein-protein kelas
II, APC membawa antigen ke sel TH memicu produksi sitokin
= tanggapan imun yg diperantarai antibodi.
Protein MHC kelas I tdr dr 2 polipeptida. Gen utk rantai alfa
terintegrasi membran berada pd wilayah gen MHC pd
kromosom 6. Polpeptida kelas I lainnya tdk scr kovalen
terasosiasi dgn mikroglobulin beta-2 (b2m).
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
Protein MHC kelas II tdr dr 2 polipeptida (alfa dan beta) yg
tdk kovalen terikat membran, ditemukan hanya pd APC.
Polipeptida alfa dan beta diekspresikan bersamaan,
membentuk heterodimer fungsional.
Protein kelas II disusun dlm pasangan atau trimer utk
meningkatkan kestabilan. Domain alfa1 dan beta1 dr protein
kelas II berinteraksi membentuk tempat perlekatan peptide yg
mirip dg perlekatan peptida pd kelas I.
Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-487711 (Hunting) Fax. +62-274-487748 http://www.uajy.ac.id
ATMA JAYA YOGYAKARTA UNIVERSITY
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH