uptd pengelolaan air limbah segera...

1
P emerintah Kota Makassar telah melakukan banyak hal sejak 1995 untuk mengelola air limbah rumah tangga, dengan dibuatnya rencana induk air limbah kota Ujung Pandang dan dibangun Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) di Nipa nipa. Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan telah didirikan untuk mengelola IPLT saat itu, tetapi karena terbatasnya SDM terlatih dan kapasitas per- usahaan daerah, serta kecilnya profit skala usaha dibidang sani- tasi (tdak cukup untuk biaya O&P) maka PD Kebersihan akhirnya dilikuidasi pada 2009. Seiring dengan tuntutan kebu- tuhan kelestarian lingkungan dan pelayanan sarana dan prasarana penyehatan masyarakat, telah beberapa pengolahan air limbah berbasis masyarakat untuk daerah padat, kumuh dan masyarakat ber- penghasilan rendah telah dibangun melalui program program Sanimas, USRI, SLBM, Swash Care, Care KOTA, dan lain-lain, baik yang didanai APBD, APBN, Loan dan dana hibah lainnya yang dikelola kelompok masyarakat dengan kapasitas yang sangat terbatas. Untuk menjaga keberlanjutan berbagai program tersebut, diperlu- kan lembaga pengelola yang akan berfungsi selain untuk mengelola sarana dan prasarana yang merupa- kan aset pemerintah, juga berfungsi sebagai lembaga pembinaan penge- lola di tingkat masyarakat. ADB melalui program MSMHP (Metropolitan Sanitation Mana- gement and Health Program) Tahap II telah memfasilitasi Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini SKPD DPU untuk membentuk lembaga Unit Pengelola Teknis Dinas Pengelolaa Air Limbah Rumah Tangga. Institusi/Lembaga tersebut diha- rapkan menjadi lembaga yang kuat dan profesional untuk mengelola Air Limbah Rumah Tangga sesuai Master Plan Air Limbah kota Makassar dengan strategi “Pengelolaan total Air Limbah kota Makassar” secara multi fokus dengan target target antara lain, Kota Makassar bebas dari buang air besar disembarang tempat pada 2015 sesuai target MDGs (Millennium Development Goals). Rehabilitasi IPLT Nipa nipa agar dapat melayani pembuangan lumpur tinja dari septic tank pen- duduk, pengelolaan air limbah sistim septic tank rumah pen- duduk (sistem On–site) secara terpadu dan intensif dalam peng- awasan, pembinaan dan penge- lolaan septic tank, sedot tinja dan IPLT, pengawasan dan kontrol terhadap buangan air limbah non- tinja di saluran-saluran drainase lingkungan permukiman (grey water), pengelolaan air limbah dikawasan padat, kumuh dan miskin secara inklusif dengan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat maupun komunal (sistem Off–site). Mengelola layanan IPAL terpusat (Off–site) dimulai dengan kawasan Losari (kawasan bisnis dan wisata kota Makassar) de-ngan kapasitas 7000 m3/hari (9000 sambungan rumah tangga) dan memperluas cakupan wilayah pengelolaan Off- site untuk semua wilayah dengan kepadatan penduduk diatas 300 jiwa/Ha (1.843 Ha dengan potensi 80.000 sambungan rumah tangga) di tahun 2030. Dengan diterbitkannya Per- aturan Wali Kota Nomor 23 Tahun 2011 yang merujuk pada PP Nomor 41 Tahun 2007 pemben- tukan UPTD secara bertahap ditingkatkan menjadi Badan Layanan Umum Pengelola Air Limbah Makassar dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLU D) sesuai dengan PP Nomor. 23 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 61 tahun 2007. Diharapkan pada tahun 2014 (1 tahun sebelum IPAL Losari berope- rasi penuh dan target MDGs ber- akhir) Badan Layanan Umum Daerah (BLU D) Pengelolaan Air Limbah Kota Makassar sudah ber- operasi secara penuh mengikuti per- aturan perundangan yang berlaku sehingga beban pencemaran ling- kungan akibat pembuangan Air Limbah rumah tangga di kota Makassar dapat diturunkan dari 66% saat ini (2011) menjadi tinggal 14 persen pada 2030. TIM INFO TEMPO DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR B9 JUMAT, 11 NOVEMBER 2011 MAKASSAR KOTA DUNIA UPTD Pengelolaan Air Limbah Segera Terbentuk PENETAPAN PAGU ANGGARAN 2012 Bangun pengelolaan air limbah seiring tuntutan kebutuhan kelestarian lingkungan. Kondisi kanal Panampu Jongaya, hingga kini masih dijadikan alternatif tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar kanal. S atuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar beberapa waktu lalu menyelenggarakan rapat penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran 2012. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Kepala Dinas PU Kota Makassar ini dipimpin Drs Muslim, Sekretaris Dinas PU. Pada kesempatan itu, seluruh pejabat struktural pada lingkup Dinas PU dilibatkan dan masing- masing bidang diberikan kesempatan mengusulkan program dan kegiatan yang dianggap prioritas, mengingat keterbatasan anggaran. “Sengaja kami mengundang semua pejabat struktural Dinas PU, agar dapat membahas secara bersama tentang penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran 2012,” ucap Muslim. Tujuannya semua bidang dilibatkan, agar rencana kegiatan dan anggaran pada 2012 nantinya betul-betul berdasarkan skala proritas dengan anggaran yang amat terbatas.Untuk rencana tahun anggaran 2012, SKPD Dinas PU Kota Makassar mendapatkan pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp 59,4 miliar. Anggaran inilah yang akan dialokasikan pada beberapa program dan kegiatan infrastruktur yang ada di Kota Makassar. Sementara itu, untuk tahun anggaran 2011 ini, sekretariat Dinas PU Kota Makassar mengelola enam program dan 39 kegiatan. Masing-masing dibagi ke dalam tiga sub bagian, yaitu Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Perlengkapan, dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub Bagian Keuangan mengelola kegiatan peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Sub Bagian Perlengkapan mengelola kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur, sedangkan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mengelola kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

Upload: leduong

Post on 26-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPTD Pengelolaan Air Limbah Segera Terbentukftp.unpad.ac.id/koran/korantempo/2011-11-11/korantempo_2011-11-11... · UPTD Pengelolaan Air Limbah Segera Terbentuk PENETAPAN PAGU ANGGARAN

Pemerintah Kota Makassar

telah melakukan banyak

hal sejak 1995 untuk

mengelola air limbah

rumah tangga, dengan dibuatnya

rencana induk air limbah kota

Ujung Pandang dan dibangun

Instalasi Pengolah Lumpur Tinja

(IPLT) di Nipa nipa. Perusahaan

Daerah (PD) Kebersihan telah

didirikan untuk mengelola IPLT

saat itu, tetapi karena terbatasnya

SDM terlatih dan kapasitas per-

usahaan daerah, serta kecilnya

profit skala usaha dibidang sani-

tasi (tdak cukup untuk biaya

O&P) maka PD Kebersihan

akhirnya dilikuidasi pada 2009.

Seiring dengan tuntutan kebu-

tuhan kelestarian lingkungan dan

pelayanan sarana dan prasarana

penyehatan masyarakat, telah

beberapa pengolahan air limbah

berbasis masyarakat untuk daerah

padat, kumuh dan masyarakat ber-

penghasilan rendah telah dibangun

melalui program program Sanimas,

USRI, SLBM, Swash Care, Care

KOTA, dan lain-lain, baik yang

didanai APBD, APBN, Loan dan

dana hibah lainnya yang dikelola

kelompok masyarakat dengan

kapasitas yang sangat terbatas.

Untuk menjaga keberlanjutan

berbagai program tersebut, diperlu-

kan lembaga pengelola yang akan

berfungsi selain untuk mengelola

sarana dan prasarana yang merupa-

kan aset pemerintah, juga berfungsi

sebagai lembaga pembinaan penge-

lola di tingkat masyarakat. ADB

melalui program MSMHP

(Metropolitan Sanitation Mana-

gement and Health Program) Tahap

II telah memfasilitasi Pemerintah

Kota Makassar dalam hal ini SKPD

DPU untuk membentuk lembaga

Unit Pengelola Teknis Dinas

Pengelolaa Air Limbah Rumah

Tangga.

Institusi/Lembaga tersebut diha-

rapkan menjadi lembaga yang kuat

dan profesional untuk mengelola

Air Limbah Rumah Tangga sesuai

Master Plan Air Limbah kota

Makassar dengan strategi

“Pengelolaan total Air Limbah kota

Makassar” secara multi fokus

dengan target target antara lain,

Kota Makassar bebas dari buang

air besar disembarang tempat pada

2015 sesuai target MDGs

(Millennium Development Goals).

Rehabilitasi IPLT Nipa nipa

agar dapat melayani pembuangan

lumpur tinja dari septic tank pen-

duduk, pengelolaan air limbah

sistim septic tank rumah pen-

duduk (sistem On–site) secara

terpadu dan intensif dalam peng-

awasan, pembinaan dan penge-

lolaan septic tank, sedot tinja dan

IPLT, pengawasan dan kontrol

terhadap buangan air limbah non-

tinja di saluran-saluran drainase

lingkungan permukiman (grey

water), pengelolaan air limbah

dikawasan padat, kumuh dan

miskin secara inklusif dengan

sistem Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) terpusat maupun

komunal (sistem Off–site).

Mengelola layanan IPAL terpusat

(Off–site) dimulai dengan kawasan

Losari (kawasan bisnis dan wisata

kota Makassar) de-ngan kapasitas

7000 m3/hari (9000 sambungan

rumah tangga) dan memperluas

cakupan wilayah pengelolaan Off-

site untuk semua wilayah dengan

kepadatan penduduk diatas 300

jiwa/Ha (1.843 Ha dengan potensi

80.000 sambungan rumah tangga)

di tahun 2030.

Dengan diterbitkannya Per-

aturan Wali Kota Nomor 23 Tahun

2011 yang merujuk pada PP

Nomor 41 Tahun 2007 pemben-

tukan UPTD secara bertahap

ditingkatkan menjadi Badan

Layanan Umum Pengelola Air

Limbah Makassar dengan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah (PPK-

BLU D) sesuai dengan PP Nomor.

23 Tahun 2005 dan Permendagri

Nomor 61 tahun 2007.

Diharapkan pada tahun 2014 (1

tahun sebelum IPAL Losari berope-

rasi penuh dan target MDGs ber-

akhir) Badan Layanan Umum

Daerah (BLU D) Pengelolaan Air

Limbah Kota Makassar sudah ber-

operasi secara penuh mengikuti per-

aturan perundangan yang berlaku

sehingga beban pencemaran ling-

kungan akibat pembuangan Air

Limbah rumah tangga di kota

Makassar dapat diturunkan dari

66% saat ini (2011) menjadi tinggal

14 persen pada 2030.

■ TIM INFO TEMPO

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR

B9J U M A T,1 1 N O V E M B E R 2 0 1 1

MAKASSAR KOTA DUNIA

UPTD Pengelolaan Air Limbah Segera Terbentuk

PENETAPAN PAGU ANGGARAN 2012

Bangun pengelolaan air limbah seiring tuntutan kebutuhan kelestarian lingkungan.

Kondisi kanal Panampu Jongaya, hingga kini masih dijadikan alternatif tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar kanal.

S atuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota

Makassar beberapa waktu lalu menyelenggarakan rapat penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran 2012. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Kepala Dinas PU Kota Makassar ini dipimpin Drs Muslim, Sekretaris Dinas PU.

Pada kesempatan itu, seluruh

pejabat struktural pada lingkup Dinas PU dilibatkan dan masing-masing bidang diberikan kesempatan mengusulkan program dan kegiatan yang dianggap prioritas, mengingat keterbatasan anggaran. “Sengaja kami mengundang semua pejabat struktural Dinas PU, agar dapat membahas secara bersama tentang penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran

2012,” ucap Muslim.Tujuannya semua bidang

dilibatkan, agar rencana kegiatan dan anggaran pada 2012 nantinya betul-betul berdasarkan skala proritas dengan anggaran yang amat terbatas.Untuk rencana tahun anggaran 2012, SKPD Dinas PU Kota Makassar mendapatkan pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp 59,4 miliar. Anggaran inilah yang akan dialokasikan pada

beberapa program dan kegiatan infrastruktur yang ada di Kota Makassar.

Sementara itu, untuk tahun anggaran 2011 ini, sekretariat Dinas PU Kota Makassar mengelola enam program dan 39 kegiatan. Masing-masing dibagi ke dalam tiga sub bagian, yaitu Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Perlengkapan, dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub

Bagian Keuangan mengelola kegiatan peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Sub Bagian Perlengkapan mengelola kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur, sedangkan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mengelola kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. ■