mikro bab 14.pptx

27

Upload: vera

Post on 09-Nov-2015

258 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mikro pasar persaingan monopolid dan oligopoli

TRANSCRIPT

Slide 1

Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products).

PERSAINGAN MONOPOLISTIS Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.Terdapat banyak penjualBarangnya bersifat berbeda corakPerusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi hargaKemasukan ke dalam industry relative mudahPersaingan mempromosikan penjualan sangat aktif

Keseimbangan jangka pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruan permintaan pasar.

KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIKPenentuan Harga/Output Jangka Pendek

Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam gambar 13.1 (i) akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industry tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melibihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti ditunjukkan oleh anak panah dalam gambar 13.1 (i).

KESEIMBANGAN JANGKA PANJANGKurva Keseimbangan Jangka Panjang

Efisiensi dalam Menggunakan Sumber Daya

Untuk menilai sampai di mana efesiensi pasar persaingan monopolistis di dalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efesiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Perbandingan tersebut ditunjukkan di dalam gambar 13.3, yang menunjukkan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna (grafik i) dan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis (grafik ii). PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTISKedua keadaan keseimbangan tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan. Dengan demikian ACs = ACm dan MCs = MCm.LanjutanKeadaan dalam gambar 13.3 (i) menunjukkan bahwa:Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps.Harga yang berlaku di pasar adalah Ps.Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.

Sedangkan keadaan dalam gambar 13.3 (ii) menunjukkan bahwa:Biaya produksi per unit perusahaan monopolstik adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.Harga yang berlaku di pasar adalah Pm.Jumlah barang yang diproduksi adalah Qm.Model Kurva Permintaan yang BengkokModel ini terjadi atas asumsi bahwa saatsuatu perusahaan menurunkan harga, makaperusahaan kompetitornya akan ikutmenurunkan harga, namun saat perusahaanmenaikan harga, perusahaan competitor tidakakan mengikutinya.

oligopoliOligopoli berarti beberapa penjualPasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli

Model OligopoliKolusiDi dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam satu bidang industri di saat beberapa perusahaan saingan bekerja sama untuk kepentingan mereka bersama. Kolusi paling sering terjadi dalam satu bentuk pasar oligopoli, di mana keputusan beberapa perusahaan untuk bekerja sama, dapat secara signifikan memengaruhi pasar secara keseluruhan.Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. Di Indonesia, kolusi paling sering terjadi dalam proyek pengadaan barang dan jasa tertentu (umumnya dilakukan pemerintah). Ciri-ciri kolusi jenis ini adalah:Pemberian uang pelicin dari perusahaan tertentu kepada oknum pejabat atau pegawai pemerintahan agar perusahaan dapat memenangkan tender pengadaan barang dan jasa tertentu. Biasanya, imbalannya adalah perusahaan tersebut kembali ditunjuk untuk proyek berikutnya.Penggunaan broker (perantara) dalam pengadaan barang dan jasa tertentu. Padahal, seharusnya dapat dilaksanakan melalui mekanisme G 2 G (pemerintah ke pemerintah) atau G 2 P (pemerintah ke produsen), atau dengan kata lain secara langsung. Broker di sini biasanya adalah orang yang memiliki jabatan atau kerabatnya.

Model Oligopoli2. Model CournotAsumsi-asumsi : Hanya ada dua perusahaan dalam industry (duopoly) Kedua perusahaan memproduksi barang yang identik dan tidak berkolusi Tiap perusahaan menerima output tetentu dari perusahaan lain Kedua perusahaan memaksimalkan laba

Ilustrasi model ini : Ketika ada satu perusahaan lama yang memproduksi barang dan kemudian muncul perusahaan baru yang tidak memproduksi apapun. Perusahaan lama yang menguasai kurva permintaan pasar, dan bertindak seperti monopolis. Saat perusahaan baru beroperasi, permintaan pasarnya berada dibawah perusahaan lama dengan asumsi bahwa perusahaan lama akan terus berproduksi dengan jumlah output yang sama seperti sebelumnya. Namun saat perusahaan baru beroperasi, perusahaan lama merasa bahwa permintaannya terkikis karena sebagian output sekarang dijual oleh perusahaan baru. Sehingga output yang diproduksi oleh perusahaan lama akan menurun, karena telah dikurangi oleh output yang diproduksi oleh perusahaan baru atas permintaan pasar.

3. Model Kurva Permintaan PatahModel ini terjadi atas asumsi bahwa saatsuatu perusahaan menurunkan harga, makaperusahaan kompetitornya akan ikutmenurunkan harga, namun saat perusahaanmenaikan harga, perusahaan competitor tidakakan mengikutinya.

Model permintaan bengkok mengasumsikan bahwa perusahaan yang bersaing dan mengikuti pemotongan harga tidak mengikuti peningkatan harga. Jika perusahaan B meningkatkan harga, kompetitor tidak akan melakukannya, dan kuantitas yang diminta untuk produk perusahaan B akan turun dengan cepat. Jika perusahaan B memotong harga, perusahaan lain juga akan memotong harga dan pemotongan harga tidak akan memberi hasil sebanyak kuantitas yang diminta perusahaan B seperti yang terjadi jika perusahaan lain tidak mengikutinya.

4. Model Kepemimpinan HargaTerjadi ketika semua perusahaan kecil mengikuti atau mengekor pada kebijakan harga yang ditetapkan pemimpin (perusahaan yang dominan) Asumsi-asumsi - Industry terbentuk atas perusaan besar dan sejumlah perusahaan kecil - Perusahaan yang dominan memaksimalkan laba dengan kendala dari permintaan pasar dan perilaku persahaan-perusahaan kecil - Perusahaan yang dominan memperkenalkan perusahaan yang lebih kecil untuk menjual produk yang diinginkannya pada harga yang ditetapkan oleh pemimpin. - Selisih antara kuantitas yang diminta pasar dengan kuantitas yang diproduksi oleh perusahaan kecil merupakan jumlah yang akan diproduksi oleh perusahaan dominan. Penetapan harga predator - ketika perusahaan dominan menurunkan harga pasar agar mendorong perusahaan kecil keluar dari industry tersebut. Setelah perusahaan kecil keluar maka perusahaan dominan akan menaikan harga kembali dan bertindak sebagai monopolis.

Teori PermainanTeori permainan menganalisis perilaku oligopoli sebagai serangkaian pergerakan strategis yang kompleks dan tanggapan balasan reaktif diantara perusahaan rival. Dalam teori permainan, perusahaan diasumsikan mengantisipasi reaksi rivalnyaPeran PemerintahActa Clayton 1914 memberi pemerintah otoritas untuk membatasi merger yang mungkin secara substansial mengurangi kompetisi dalam suatu industri. Pada tahun 1950, Acta Clayton memungkinkan departemen keadilan untuk bergerak menentang usulan merger. Saat ini, departemen keadilan menggunakan Indeks Herfindahl-Hirschman untuk menentukan apakah akan menentang atau menerima proposal mergerHHI (Indeks Herfindahl-Hirschman) adalah perhitungan matematis yang ,menggunakan angka pangsa pasar untuk menentukan apakah usulan merger akan ditentang oleh pemerintah atau tidakHHI dihitung dengan merumuskan pangsa pasar setiap perusahaan dalam industri sebagai suatu persentase, mengkuadratkannya, dan ditambahkan.