metodologi pengajaran bahasa jepang (harly tangkilisan)

7
Metodologi Pengajaran Bahasa Harly Tangkilisan 1 2. GAMBARAN UMUM MENGENAI METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA Istilah metodologi adalah istilah yang di dalamnya berbicara tentang metode. Metode dalam pengertian yang bersahaja dapat diinterpretasikan ke dalam kata cara, teknik atau dapat diintepretasikan dengan pendekatan. Istilah-istilah tersebut mengandung makna yang sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Berbicara tentang Metode pengajaran atau kyoujuhou adalah bukan semata-mata terpusat pada teknik-teknik pengajaran, namun meliputi berbagai aspek baik teori dasar pengajaran bahasa asing pada umumnya maupun pengajaran bahasa Jepang pada khususnya. Teori dan aplikasinya tercermin pada kegiatan pembelajaran. Teknik pengajaran hanyalah merupakan bagian metode pengajaran yang dimaksud pada tulisan ini. Kita mungkin mengenal pendekatan yang dikembangkan di Amerika yaitu audio lingual dan pendekatan komunikatif yang dikembangkan di Inggris. Dilihat dari sejarahnya, pendekatan tersebut mulai dikembangkan pada pengajaran bahasa Inggris. Meskipun demikian pada dasarnya bukan semata-mata sebuah teknik yang hanya bisa diaplikasikan pada pengajaran bahasa asing Inggris, akan tetapi dapat pula diaplikasikan di dalam pengajaran bahasa asing pada umumnya. Disamping itu, metode pengajaran bahasa tidak terbatas pada kedua metode tersebut, karena realitanya berbagai metode pengajaran yang ada selama ini merupakan suatu pengembangan dari metode-metode yang sudah ada sebelumnya yang dapat diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Jepang ‘nihongo kyouiku’ . 3. JENIS-JENIS METODE PENGAJARAN BAHASA YANG DIPEROLEH DARI PERKULIAHAN ‘Nihongo Kyoujuhou’ Bagian ini merupakan esensi yang diperoleh penulis dalam mengikuti perkuliahan metode pengajaran bahasa Jepang ‘Nihongo Kyoujuho’ yang esensinya banyak mengupas konsep metode pengajaran itu sendiri. Tentu saja, lewat tugas kelompok dan presentasi kelompok di dalam perkuliahan.

Upload: tangkilisanharly

Post on 21-Jun-2015

1.628 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

1

2. GAMBARAN UMUM MENGENAI

METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA

Istilah metodologi adalah istilah yang di dalamnya berbicara tentang metode.

Metode dalam pengertian yang bersahaja dapat diinterpretasikan ke dalam kata

cara, teknik atau dapat diintepretasikan dengan pendekatan. Istilah-istilah tersebut

mengandung makna yang sangat signifikan dalam proses belajar mengajar.

Berbicara tentang Metode pengajaran atau kyoujuhou adalah bukan

semata-mata terpusat pada teknik-teknik pengajaran, namun meliputi berbagai

aspek baik teori dasar pengajaran bahasa asing pada umumnya maupun

pengajaran bahasa Jepang pada khususnya. Teori dan aplikasinya tercermin pada

kegiatan pembelajaran. Teknik pengajaran hanyalah merupakan bagian metode

pengajaran yang dimaksud pada tulisan ini. Kita mungkin mengenal pendekatan

yang dikembangkan di Amerika yaitu audio lingual dan pendekatan komunikatif

yang dikembangkan di Inggris. Dilihat dari sejarahnya, pendekatan tersebut mulai

dikembangkan pada pengajaran bahasa Inggris. Meskipun demikian pada

dasarnya bukan semata-mata sebuah teknik yang hanya bisa diaplikasikan pada

pengajaran bahasa asing Inggris, akan tetapi dapat pula diaplikasikan di dalam

pengajaran bahasa asing pada umumnya.

Disamping itu, metode pengajaran bahasa tidak terbatas pada kedua

metode tersebut, karena realitanya berbagai metode pengajaran yang ada selama

ini merupakan suatu pengembangan dari metode-metode yang sudah ada

sebelumnya yang dapat diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Jepang ‘nihongo

kyouiku’ .

3. JENIS-JENIS METODE PENGAJARAN BAHASA

YANG DIPEROLEH DARI PERKULIAHAN ‘Nihongo Kyoujuhou’

Bagian ini merupakan esensi yang diperoleh penulis dalam mengikuti

perkuliahan metode pengajaran bahasa Jepang ‘Nihongo Kyoujuho’ yang

esensinya banyak mengupas konsep metode pengajaran itu sendiri. Tentu saja,

lewat tugas kelompok dan presentasi kelompok di dalam perkuliahan.

Page 2: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

2

Jenis-jenis metode pengajaran ‘kyoujuhou’ yang dimaksud, seperti berikut

ini;

Metode Terjemahan Tatabahasa

Dari namanya mungkin dapat diuraikan secara singkat saja

bahwasannya metode ini memberi penekanan kepada tatabahasa, dan teknik

latihannya adalah menterjemahkan dari dan ke dalam bahasa target atau

bahasa sasaran. Adapun beberapa poin penting dalam metode ini, adalah;

1). Kaidah tata bahasa dan kosa kata dipelajari dengan saksama.

2). Petunjuk penerjemahan diberikan secara terperinci.

3). Tujuan pengajaran mengalihkan B1 ke B2 atau sebaliknya.

4). Fokus tertuju kepda kemampuan membaca dan menulis.

5). B1 siswa merupakan media pengajaran, dan lain-lain.

Metode Langsung

Metode ini merupakan pengembangan dari metode terjemahan tata

bahasa yang memberikan tekanan pada bahasa lisan. Adapun poin penting

dalam keterkaitannya dengan pelaksanaannya, antara lain;

1). Penekanan pada bahasa lisan.

2). Perhatian pada ucapan.

3). Penggurangan penekanan pada terjemahan.

4). Pengajaran tata bahasa berdasarkan observasi bahasa teks.

5). Penekanan pada kosa kata sehari-hari.

Metode Audio Lingual

Metode ini merupakan perubahan pengajaran bahasa dari suatu

seni menjadi suatu ilmu, yang akan memudahkan para pembelajar

memperoleh penguasaan bahasa asing secara efektif dan efektif. Metode ini

memisahkan pada ketrampilan berbahasa yaitu ; menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Adapun beberapa poin dalam metode ini;

1). Mencurahkan perhatian pada lafal kata.

2). Melakukan latihan berkali-kali.

3). Pemantapan teori linguistik, dan lain-lain.

Metode Sillent Way

Page 3: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

3

Metode ini disebut dengan metode ‘guru diam’. Tujuan utama

metode ini adalah untuk memperlengkapi para pembelajar dengan ketrampilan

berbahasa kedua secara lisan dan memperkuat kepekaannya dalam menyimak

pula. Lafal yang benar dan penguasaan tekanan, ritme, intonasi, dan jedah

dalam bahasa kedua diajarkan dengan seksama. Adapun langkah-langkah

yang dapat diambil pengajar dalam penerapan metode ini;

1). Guru mengajarkan suatu butir bahasa hanya satu kali.

2). Guru dapat menyajikan alat peraga.

3). Guru dapat menggunakan tongkat kusiener yang berwarna untuk

mendorong siswa berbicara, dan lain-lain.

Sugestopedia

Penerapan metode ini berdasarkan pada beberapa asumsi yakni

bahwa belajar itu melibatkan fungsi sadar dan di bawah sadar manusia, pelajar

mampu belajar lebih cepat daripada dengan metode-metode konvensional.

Akan tetapi tujuan pengajaran metode ini pada dasarkan untuk membimbing

pembelajar mencapai penguasaan kosa kata yang relatif banyak, penggunaan

waktu belajar secara maksimal, artinya seseorang dapat melakukasn dikala dia

sedang tidur sekalipun. Implementasi metode ini dalam pengajaran bahasa

misalnyua;

1). Menglafalkan kosa kata dan istilah-istilah dengan aturan tata bahasa yang

mendasarinya.

2). Menggunakan dialog-dialog yang realitas.

3). Menggunakan sketsa-sketsa, cerita pendek.

4). Menggunakan transkripsi fonetik untuk kosa kata, dan lain-lain.

Community Language Learning

Metode CLL ini, atau dalam bahasa Indonesia disebut

pembelajaran bahasa masyarakat adalah metode yang sering juga disebut

dengan istilah ‘Counseling Learning’ yaitu suatu pendekatan terpeutik yang

non dinektik yang dirancang untuk memudahkan sang pembelajar dalam

kemandirian dan kepercayaan dalam bahasa kedua. Metode ini juga sering

disebut sebagai contoh dari pendekatan humaniti pada pengajaran bahasa.

Page 4: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

4

Adapun kompetensi yang seyogyanya dipunyai oleh pengajar dalam

penerapan metode ini;

1). Mempunyai kecakapan dan kepekaan tinggi akan nuansa-nuansa dalam

bahasa pertama dan bahasa kedua.

2). Menentang tekanan pengejaran tradisional.

3). Dapat menjinakkan pembelajaran.

4). Sensitif atau peka secara kultural, dan lain-lain.

Pendekatan Natural

Yang dimaksud dengan pendekatan ini adalah bahwa kemampuan

bahasa kedua sebagai akibat dari acquisisi atau pemeroleh secara alami.

Pemerolehan atau acquisisi seperti ini adalah cara yang alamiah untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa, dan ini merupakan suatu proses yang

berjalan di bawah sadar, atau dengan kata lain sama seperti seorang anak

yang tidak sadar bahwa ia sedang belajar bahasa.

Pendekaatan alamiah ini memiliki prinsip untuk kompetensi

komunikatif langsung, meningkatkan tata bahasa, mengutamakan

pemerolehan bahasa, mengutamakan faktor afektif, mementingkan kosa kata,

dan lain-lain. Pendekatan ini menuntut pengajar yang dapat......;

1). Menciptakan suasana yang menarik.

2). Menata kegiatan kelas yang hidup dan gesit, dan lain-lain.

Pendekatan Komunikatif

Ada dua hal yang paling mendasar dalam pendekatan ini, antara

lain;

1). Kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang dipelajari.

2). Bahwa bentuk, ragam dan makna bahasa berhubungan dengan situasi dan

konteks berbahasa.

Pendekatan ini juga tergantung pada faktor-faktor penentu atau faktor

sosiolinguistik. Dengan kata lain siapa yang berbicara, untuk tujuan apa, pada

waktu yang bagaimana, dalam konteks yang bagaimana dan sebagainya.

Page 5: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

5

Pendekatan komunikatif bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

berkomunikasi, juga mencakup bahasa tulisan dan ketrrampilan membaca dan

menulis.

4. Pembahasan

Ada dua prinsip dasar yang menjadi pertimbangan ketika menentukan

metode pengajaran, yakni;

1. bagaimana sebuah metode pengajaran itu memperlakukan bahasa,

2. bagaimana metode pengajaran itu mempertimbangkan faktor belajar

Mengenai butir 1) banyak dipengaruhi oleh temuan-temuan bagian

linguistik umum, misalnya lahirnya pendekatan audio lingual yang merupakan

pengembangan dari hasil kajian linguistik struktural sementara belajar berorientasi

pada konsep alamiah atau natural.

Ditemukannya hasil penelitian yang mengatakan bahwa metode

pengajaran dengan pendekatan ini banyak kelemahan, namun kenyataannya masih

banyak pula pengajar bahasa asing yang menggunakannya. Pada perkembangan

selanjutnya, ada pula yang disebut dengan cognitive learning atau ninchigakushuu

riron. Pendekatan ini dikembangkan berdasarkan pada konsep teori-teori tata

bahasa generatif seiseibunpou riron. Pada akhir abad 20-an lahir apa yang disebut

dengan pendekatan komunikatif sebagai hasil pemikiran pakar sosiolinguistik.

Bentuk-bentuk pembelajaran lebih mengutamakan fungsi bahasa dalam

komunikasi verbal. Bentuk latihannya antara lain latihan task dan kesenjangan

informasi atau infoomeeshon gyappu. Ada juga yang disebut dengan pendekatan

komprehensif. Dalam hal ini yang diutamakan adalah pemahaman atau rikai o

yuusei saseru gakushuukan.

Pendekatan-pendekatan yang dirujuk pada pengajaran bahasa asing tidak

terhenti sampai disitu, tetapi dikembangkan pula pendekatan-pendekatan yang

lain. Saat ini ada yang disebut dengan pendekatan interaktif, yaitu suatu

pendekatan yang mempertimbangkan faktor lintas budaya, sosiologi, dan lain-

lain. Pendekatan ini dalam bahasa Jepang banyak dirujuk ketika bahasa Jepang

diajarkan kepada para pengungsi Indochina dan anak-anak Jepang yang pulang

dari luar negeri.

Page 6: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

6

Metode atau pendekatan-pendekatan yang dikemukakandi atas merupakan

faktor utama yang perlu dipertimbangkan ketika kita membuat suatu desain

kurikulum. Artinya bahwa di dalam desain tersebut tidak harus memilih metode

atau pendekatan yang bagus tetapi yang paling penting adalah bagaimana pengajar

mencermati kecocokan metode, pendekatan itu dalam pengajaran nanti.

5. Komentar/Konklusi

Dalam pengajaran bahasa dalam hal ini bahasa asing, pemilihan metode

yang relevan sangat diharapkan. Walaupun tidak ada satupun metode yang paling

baik akan tetapi pada dasarnya setiap metode pengajaran bahasa itu menginginkan

hasil yang baik yaitu agar pembelajar dapat mengembangkan kemampuan

berbicara, menulis, membaca, mdan mendengar pada kemampuan bahasa

keduanya.

Metode apa pun yang digunakan dalam pengajaran bahasa jelas bahwa

tujuan utamanya agar para pembelajar terampil dalam kemampuan produktif dan

reseptif.

Oleh karena itu untuk memilih atau menentukan metode pengajaran yang

akn digunakan memerlukan informasi dari pembelajar itu sendiri. Antara lain

tujuan belajar, analisis kebutuhan dan pola-pola belajar atau gakushuu no sutairu.

Tujuan belajar dan analisis kebutuhan merupakan rujukan utama untuk merancang

silabus yang di dalamnya juga harus dapat merefleksikan metode pengajaran yang

relevan. Dengan tercerminnya sebuah desain yang relevan dengan tujuan belajar

dan kebutuhan yang ada barulah kita dapat menentukan metode pengajaran.

Melalui pembelajaran metode pengajaran bahasa ini, penulis mendapat

suatu gambaran umum mengenai macam-macam metode yang ada disamping itu,

dapat dipahami tentang keberhasilan suatu pengajaran bahasa itu tidak serta-merta

terletak pada pemilihan metode pengajaran yang ada. Akan tetapi bagaimana

pengajar dapat merancang-bangun tujuan belajar dan analisis kebutuhan ‘niizu

bunseki’ dalam suatu desain. Sehingga mungkin, atas dasar pemikiran tersebut,

pengajar dapat memilih metode pengajaran yang benar-benar relevan. Bersamaan

dengan itu pula, akan terciptanya suatu tujuan tertentu yaitu pembelajaran yang

berorientasi pada siswa atau ‘gakushuusha chuushin’.

Page 7: Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang (Harly Tangkilisan)

Metodologi Pengajaran Bahasa – Harly Tangkilisan

7