metodologi bab 1-ahir
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalah
Penggunaan komputer terutama pada system informasi penjualan menjadi suatu alat
pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat,baik dalam kegiatan,penyampaian
informasi,maupun volume pekerjaan yang ditangani.sehingga dalam penyajian informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat,tepat waktu dan lengkap tanpa harus melalui proses
pencatatan berulang-ulang atau manual.
Cv,artha baja ringan merupakan took baja rinjgan yang hanya menjual bermacam-macam
jenis baja ringan saja dan tidak menjual bahan bangunan seperti pipa ledeng,paku,semen,dll.jadi
cv,artha baja ringan ini bukan took baja ringan dan bangunan.seiring dengan besarnya minat
masyarakat kususnya masyarakat lampung terhadap baja ringan,untuk mengganti rnagka atap
nya dengan baja ringan maka berkembang juga penjualan baja ringan di lampung,salah satu nya
pada cv,artha baja ringan di kota Bandar lampung.untuk mendukung keberhasilan penjualan di
cv,artha baja ringan tidak hanya ditentukan oleh factor SDM nya saja,melainkan sangat
dipengaruhi oleh system komputerisasi yang ada didalam nya,karena seiring perubahan
zaman,maka berkembang juga tehnologi,salah satu nya adalah suatu aplikasi penjualan yang
dapat memberikan kemudahan dan keleluasan dalam penjualan.melalui aplikasi tersebut cv,artha
baja ringan dengan SDM didalam nya dapat melakukan transaksi penjualan dengan
cepat,sehingga dapat mempermudah proses transaksi panjualan.
Dalam penelitian ini penulis tertarik menawarkan solusi berupa aplikasi penjualan yang
menggunakan program Delphi yang berfungsi untuk mempermudah transaksi penjualan,
dengan demikian proses penjualan dapat menjadi mudah,cepat,akurat dan relevan dalam proses
transaksi penjualan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari beberapa latar belakang yang telah dibahas diatas,dapat diidentifikasi berbagai
permasalahan yang terjadi dalam cv,artha baja ringan diantaranya :
1. Sering terjadinya kesalahan dalam proses penjualan
2. Lambatnya pelayanan terhadap pelanggan dalam proses transaksi penjualan
3. Pemilik atau manajer kesulitan jika berkeinginan untuk mengetahui kondisi paling
mutahir tentang informasi pelanggan yang dating dan informasi lain yang berhubungan
dengan pendapatan perusahaan
1.3 Batasan Masalah
Ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini antara lain :
1. Dalam proses transaksi penjualan
2. Pelayanan terhadap pelanggan agar dapat lebih efektif
3. Proses pembuatan laporan-laporan
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana caranya menghindari terjadinya kesalahan dalam proses transaksi penjualan?
2. Bagai mana cara meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar lebih efektif?
3. Bagai mana membuat penyajian laporan-laporan data penjualan yang telah dikeluarkan
oleh cv.artha baja ringan agar lebih mudah dalam pencarian data?
1.5 Tujuan Penelitian
Di lakukan penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menghindari terjadi nya kesalahan-kesalahan pada proses transaksi penjualan
2. mempercepat pelayanan kepada pelanggan pada proses penjualan agar lebih efektif
3. memudahkan dalam penyajian laporan data penjualan .
1.6 Manfaat Penelitaian
Denagn adanya suatu aplikasi penjualan di cv,artha baja ringan diharapkan bisa
memberikan kemudahan,kecepatan,keakuratan,dan relevan dalam proses transaksi penjualan dan
dapat memberikan suatu informasi berupa laporan-laporan perusahaan bagi yang membutuhkan.
BAB 11
KAJIAN PUSTAKA
A.Aplikasi
Istilah apalikasi berasal dari bahasa inggris “application” yang berarti penerapan,lamaran
ataupun penggunaan.sedangkan secara istilah pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap
untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta
penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju.menurut
kamus computer eksekutif,aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masal yang menggunakan
salah satu tehnik pemerosesan data aplikasiyang biasanya berpacu pada sebuah koputansi yang
diinginkan atau diharapkan maupun pemerosesan data yang diharapkan.
Bebrapa aplikasi yang digabung bersama menjadi satu paket kadang disebut sebagai
suatu paket atua suite aplikasi ( application suite ).contohnya adalah Microsoft office dan open
office.org,yang menggabungkan suatu aplikasi pengo;ahan kata,lembar kerja,serta beberapa
aplikasi lain nya .aplikasi- aplikasi dalam suatu paket biasanyamemiliki antar muka pengguna
yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan
tiap aplikasi.sering kali,mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain
sehingga menguntungkan pengguna.contohnya,suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam
suatu dokumen pengolahan kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah
( Harip Santoso ).
Aplikasi juga dapat dikatakan sebagai program yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu ( Yuhefizar ).
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas,antara lain :
1. perangkat lunak perusahaan ( enterprise )
2. perangakat lunak infrastruktur perusahaan
3. perangkat lunak informasi kerja
4. pernagkat lunak media dan hiburan
5. perangakat lunak pendidikan
6. perangakat lunak pengembangan media
7. perangkat lunak rekayasa
Dari beberapa definisi dari beberapa ahli diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa,aplikasi
adalah alat trepan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang
dimilikinya.aplikasi meupakan suatu perangkat computer yang siap pakai bagi user.
Aplikasi atau perangkat lunak juga dapat dikatagorikan sebagai berikut :
1.perangkat lunak perusahaan meliputi :
a. perangkat lunak akuntansi
b. bagian pendukung ( back office )
c. perangkat lunak bisnis
d. manajemen sumberdaya manusia.
2.perangkat lunak infrastruktur perusahaan meliputi :
a. perangakat lunak alur kerja bisnis
b. system manajemen basis data
c. manajemen aset digital
d. manajeman dokumen
3.perangkat lunak informasi kerja meliputi :
a. manajenman watu dan sumber daya
b. manajeman data
c. dokumentasi
d. prangkat lunak analitik
e. perangkat lunak kolaborasi
4.perangakat lunak media dan hiburan meliputi :
a. media digital
b. perangkat lunak hiburan
5.perangkat lunak pendidikan meliputi :
a. manajemen ruang kelas
b. menajemen survey
c. manajemen pelatihan
d. perangkat lunak kesiapan penjualan
6.perangkat lunak pengembangan media meliputi :
a. perangkat lunak seni grafis
b. penyuntingan media
7.perangkat lunak rekayasa produk meliputi :
a. rekayasa perangkat keras
b. rekayasa perangkat lunak
B.Penjualan
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil, dilihat dari
kemampuannya dalam memperoleh laba. dengan laba yang diproleh,perusahaan dapat
mengembangkan berbagai kegiatan,meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat
mengembangakan dan memperluas bidang usaha nya.untuk mencapai tujuan tersebut,perusahaan
mengandalkan kegiatan nya dalam bentuk penjualan,semakin besar volume penjualan,semakin
besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan.
perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu memcapai volume
penjualan,mendapatkan laba tertentu,dan menunjukan pertumbuhan perusahaan.
Menurut joel g.siegel dan joe k.shim yang diterjemahkan oleh moh.kirdi,”penjualan
adalah penerimaan yang dioperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan
pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan.pertimbangan ini dapat dalam bentuk
tunai,peralatan kas atau harta lainya.pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan,karena
terjadi pertukaran,harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui.
Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli barang-
barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun
kredit.
Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut
“penjualan”,jumllalah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi
lainnya.dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan
yang sering di kenal yaitu penjualan tunai,penjualan kredit,dan penjualan konsinyasi.
Bentuk-bentuk dari pada penjualan antara lain :
1.Penjualan Secara Tunai
Penjualan yang bersifat “cash and carry” diamana penjual setelah terdapat kesepakatan
dan baran g bisa langsung dimiliki oleh pembeli.
2.Penjualan Secara Kredit
Penjualan non cash,dengan tenggang waktu tertentu,rata-rata satu bulan
3.Penjualan Secara Tender
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak
pembeli yang membuka tender.
4.Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilaksanakan oleh pihak pembeli,luar negri yang mengimpor barang
yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.
5.Penjualan Secara Konsinyasi
Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang
tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.
6.Penjualan Secara Grosir
Grosir penjualan yang tidak langsung kepada pembeli,tetapi melalui pedagang antara
yang menjadi perantara pabrik atau importer dengan secara eceran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Demi kelancaran proses penyusunan Laporan Tugas Akhir, ada tahapan - tahapan yang
perlu dilaksanakan, tahapan – tahapan tersebut antara lain adalah :
1. Membuat urutan kerja berdasarkan waktu, yang disusun dalam bentuk time schedule.
2. Membuat administrasi perijinan pengumpulan data.
3. Survei awal lokasi untuk mendapatkan gambaran umum mengenai permasalahan yang
ditinjau.
4. Mencari dan menyiapkan literatur yang digunakan sebagai referensi dalam
penyusunan Tugas Akhir.
Persiapan diatas harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang
berulang. Sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.
3.1.1 Pengumpulan Data
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah :
1. Jenis - jenis data.
2. Tempat diperolehnya data
3. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai
(cukup, seimbang, dan tepat / akurat).
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, guna penyusunan laporan Tugas Akhir
adalah :
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai permasalahan yang ditinjau.
2. Metode Wawancara
Melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan tugas
akhir. Tugas akhir mengajukan pertanyaan kepada Bpk. Gary Ariesta, General Affair
Supervisor di restoran Rumah Kayu Bandar Lampung.
3. Metode Literatur
Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengambil data – data yang diperlukan dari literatur – literatur yang berkaitan.
4. Laboratorium
Peneliti menggunakan perangkat keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Sofware)
sebagai berikut :
a .Spesifikasi Perangkat Keras
Type Prosesor : Prosesor Intel Pentium IV 2.40 Ghz,Memory/RAM 2 GB
Hardisk : 160 GB
Keyboard : 104 Key (Standar)
Monitor : Min 14 Inch
Printer : Deskjet
Mouse : PS/2 Optick (standar)
b.Spesiofikasi Perangkat Lunak
Sistem operasi yang digunakan :Windows XP SP2.
Aplikasi yang digunakan :Microsoft World 2007.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Metode Pengembangan Sistem
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekayasa software, yaitu
penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan
kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis
unsur-unsur yang dipadukan dengan metode. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa
rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan
biaya yang murah. Dalam penelitian ini, fokus penelitian lebih mengarah kepada perancangan
system aplikasi .Dalam penelitian ini saya menggunakan metode penelitian SDLC. SDLC adalah
pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.
3.2.2Analisis Kebutuhan
Langkah ini digunakan untuk memahami dengan benar apa saja hal yang dibutuhkan oleh
pengguna terhadap adanya sistem baru serta mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi
kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak
dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling menentukan dalam
tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai berikut:
1. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem
2. Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem Untuk
mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis.
Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement). Jenis
kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements).
3.2.3Data Modelling
Data modelling merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan data yang
dipakai& dikembangkan dalam suatu sistem bisnis.Langkah pertama yang dilakukan untuk
membuat ERD adalah mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat serta atribut
masing-masing entitas. Daftar ini berguna untuk memudahkan pembuatan ERD pada langkah
selanjutnya.Setelah menentukan entitas dan atribut masing-masing, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasikan dan menetapkan jenis relasi antar entitas yang ada. Setelah itu penentuan
derajat untuk masing-masing entitas. Gambar menjelaskan kardinalitas atau jenis relasi yang
terjadi terhadap masing-masing entitas yang terlibat dengan ERD, dimana jenis relasi untuk
masing-masing entitas yang terlibat yaitu sebagai berikut:
a. Satu record Customer dapat membeli 0 atau lebih record order (one to many)
b. Satu record order dapat dilakukan oleh 0 atau lebih record product (one to
many)
c. Satu record shipping rate dapat di lakukan oleh 0 atau lebih record order (one
to many)
d. Satu record coupon dapat digunakan 0 atau lebih record order (one to many)
e. Satu record Order dapat dilakukan oleh satu record Customer (one to one)
3.2.4 Process Modelling
DFD pada tahap ini dapat menggambarkan bagaimana proses bisnis beroperasi,
mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara
aktivitas-aktivitas tersebut. Berikut adalah DFD sistem aplikasi yang telah dibuat :
1. Context Diagram Context diagram mempunyai hanya satu proses (proses 0).
Aliran data mendefinisikan interaksi sistem dengan batasan serta setoran data
luaran. Jadi context diagram ini menggambarkan hubungan antara input dan
output serta antara sistem dengan luaran. Dijelaskan, bahwa admin aplikasi
memberikan masukan atau input ke dalam sistem aplikasi berupa data-data
yang berkaitan dengan transaksi dan pemesanan. Data-data yang dimasukkan
yaitu data kategori ayam, data produk, data informasi. Dari hasil masukan
admin, customer (user) memperoleh informasi tentang ayam, berupa list
kategori ayam, Daftar-daftar tersebut dijadikan panduan oleh customer untuk
pemesanan produk serta untuk melakukan registrasi untuk mendapatkan akun
sebagai user. Registrasi dan pemesanan produk yang dilakukan customer
masuk dalam sistem aplikasi yang kemudian diterima oleh admin berupa list
pemesanan ayam dan info tentang customer. Dari list pemesanan ayam yang
diterima admin melakukan konfirmasi pesanan yang dikirim ke sistem aplikasi
yang diterima oleh customer.
2. DFD level 0
DFD level 0 adalah context diagram yang memiliki semua subsistem atau
fungsi atas sistem secara keseluruhan. DFD level 0 sistem aplikasi DFD level 0
hampir sama dengan context diagram, berbeda dalam penggambaran proses
bisnis. Dalam DFD level 0 proses digambarkan satu persatu. Dari gambar
diatas dapat ditunjukkan bahwa proses bisnis Rumah Potong Ayam (RPA) ada
dua, yaitu order (pemesanan), dan transaksi oleh admin. Pada proses
pemesanan, customer memilih ayam yang akan dibeli, admin melakukan input
dan pengaturan kategori ayam.
3. DFD level 1 Order (Pemesanan)
DFD level 1 menunjukkan proses yang menyusun proses utama dalam DFD
level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu
proses ke proses lainnya. bahwa customer tidak harus melakukan login terlebih
dahulu untuk melakukan pemesanan atau pembelian ayam tetapi bisa langsung
melakukan proses pembelian yang diawali dengan memilih kategori ayam yang
akan dipesan. Beberapa kategori ayam yang akan dipesan akan masuk
keranjang timbang. Kemudian mengisi semua prosedur diantaranya
memasukkan data cutomer, memilih metode pengiriman yang tersedia, dan
memilih cara pembayaran yang akan digunakan. Kemudian melakukan
konfirmasi pemesanan dan segera melakukan pembayaran sesuai ketentuan
yang berlaku.
3.2.5Design (Physical Design)
Physical design adalah tahapan yang dilakukan setelah melakukan rancangan konsep
(Conceptual Design). Physical design merupakan bentuk aktualisasi dari conceptual design,
dimana physical design inilah yang nantinya digunakan oleh user. Pada tahap ini terdapat
beberapa komponen utama, yaitu pembuatan database fisik dan pembuatan user interface.
3.2.6 Pembuatan Kode
Dalam penelitian ini banyak menggunakan pengkodean, yaitu menggunakan bahasa
pemprogram Visual Basic 6.0, serta kesesuaian struktur data yang telah di desain dan algoritma
pemprogramannya.
3.2.7 Pengujian ( Testing )
Setelah sistem sudah menjadi metode yang SDLC yang diharapkan setelah itu adalah
testing (pengujian). Pengujian ini adalah langkah yang penting untuk melihat apakah metode
SDLC yang telah dibuat sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Tahap pengujian ini ditinjau
dari tiga segi, yaitu Uji Verifikasi, Uji Validasi dan Uji SDLC yang masing-masing terdapat
berbeda tujuan yang saling berhubungan.
3.2.8 Implementasi
Implementasi adalah tahapan pengaplikasian desain yang telah dirancang ke dalam
software. Implementasi program bukan hanya memasukkan komponen yang ada ke dalam
software, tetapi juga bagaimana mengatur antara kesesuaian program dan rancangan yang telah
dibuat. Pada tahap ini terdapat dua bagian, yaitu implementasi database dan implementasi user
interface.
1. Implementasi Database
Pembuatan database dilakukan sebelum penginstalan aplikasi. Pembuatan
database ini diperlukan untuk memasukkan, menghapus, mengubah,
mamanipulasi, dan memperoleh data atau informasi seluruh input yang ada di
aplikasi nantinya.
2. Implementasi User Interface
Implementasi user interface pada aplikasi ditujukan supaya pengguna lebih
mudah untuk mengakses aplikasi kita nantinya. Implementasi ini didasarkan atas
desain yang telah kita buat pada tahapan physical design
3.2.9 Maintanance ( Perawatan )
Langkah terakhir dari SDLC adalah pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara
sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari sistem yang
sebelumnya.
3.6 Normalisasi
3.7 User Interface
3.7.1 Rancangan Input
a. Menu Utama
File Input Data
a. Submenu Pelanggan
b. Submenu Supplier
c. Submenu Barang
FORM PELANGGAN
ID PELANGGAN
NAMA PELANGGAN
ALAMAT
FORM SUPPLIER
ID SUPPLIER
NAMA
ALAMAT
KOTA
TELPON
TAMBAH
HAPUS
EDIT
SIMPAN
KELUAR
TAMBAHaeb
SIMPAN
EDIT
HAPUSKELUAR
c. Submenu Barang
d. Submenu Penjualan
FORM BARANG
KODE BARANG
NAMA BARANG
HARGA
JUMLAH
TAMBAH
SIMPAN
EDIT
HAPUSKELUAR
FORM PENJUALAN
NO NOTA
KODE BARANG
ID PELANGGAN
JUMLAH
HARGA
TOTAL
TAMBAH
SIMPAN
EDIT
HAPUSKELUAR
LAPORAN TRANSAKSI PENJUALAN BARANG
Kode Penjualan :Tanggal :
e. Submenu Pembelian
3.7.2 Rancangan Output
a. Laporan Penjualan
Kode barang Nama barang JumlahHarga
Total
Sub Total
FORM PEMBELIAN
ID PEMBELI
TANGGAL
ID SUPPLIER
JUMLAH PEMBELIAN
TAMBAH
SIMPAN
EDITHAPUSKELUAR
b. Laporan Pembelian
LAPORAN TRANSAKSI PENJUALAN BARANG
Kode Penjualan :Tanggal :
Kode barang Nama barang JumlahHarga
Total
Sub Total
3.8 Flowchart
a.Menu Utama
b.Input Data Barang
c. Input Data Pelanggan
d. Input Data Supplier
e. Input Data Penjualan
f. Input Data Pembelian