metodologi bab 1-ahir

30
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Penggunaan komputer terutama pada system informasi penjualan menjadi suatu alat pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat,baik dalam kegiatan,penyampaian informasi,maupun volume pekerjaan yang ditangani.sehingga dalam penyajian informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat,tepat waktu dan lengkap tanpa harus melalui proses pencatatan berulang-ulang atau manual. Cv,artha baja ringan merupakan took baja rinjgan yang hanya menjual bermacam-macam jenis baja ringan saja dan tidak menjual bahan bangunan seperti pipa ledeng,paku,semen,dll.jadi cv,artha baja ringan ini bukan took baja ringan dan bangunan.seiring dengan besarnya minat masyarakat kususnya masyarakat lampung terhadap baja ringan,untuk mengganti rnagka atap nya dengan baja ringan maka berkembang juga penjualan baja ringan di lampung,salah satu nya pada cv,artha baja ringan di kota Bandar lampung.untuk mendukung keberhasilan penjualan di cv,artha baja ringan tidak hanya ditentukan oleh factor SDM nya saja,melainkan sangat dipengaruhi oleh system komputerisasi yang ada didalam nya,karena seiring perubahan zaman,maka berkembang juga tehnologi,salah satu nya adalah suatu aplikasi penjualan yang dapat memberikan kemudahan dan keleluasan dalam penjualan.melalui aplikasi tersebut cv,artha baja ringan dengan SDM didalam nya

Upload: ferry-sanjaya

Post on 28-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: metodologi Bab 1-ahir

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah

Penggunaan komputer terutama pada system informasi penjualan menjadi suatu alat

pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat,baik dalam kegiatan,penyampaian

informasi,maupun volume pekerjaan yang ditangani.sehingga dalam penyajian informasi yang

dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat,tepat waktu dan lengkap tanpa harus melalui proses

pencatatan berulang-ulang atau manual.

Cv,artha baja ringan merupakan took baja rinjgan yang hanya menjual bermacam-macam

jenis baja ringan saja dan tidak menjual bahan bangunan seperti pipa ledeng,paku,semen,dll.jadi

cv,artha baja ringan ini bukan took baja ringan dan bangunan.seiring dengan besarnya minat

masyarakat kususnya masyarakat lampung terhadap baja ringan,untuk mengganti rnagka atap

nya dengan baja ringan maka berkembang juga penjualan baja ringan di lampung,salah satu nya

pada cv,artha baja ringan di kota Bandar lampung.untuk mendukung keberhasilan penjualan di

cv,artha baja ringan tidak hanya ditentukan oleh factor SDM nya saja,melainkan sangat

dipengaruhi oleh system komputerisasi yang ada didalam nya,karena seiring perubahan

zaman,maka berkembang juga tehnologi,salah satu nya adalah suatu aplikasi penjualan yang

dapat memberikan kemudahan dan keleluasan dalam penjualan.melalui aplikasi tersebut cv,artha

baja ringan dengan SDM didalam nya dapat melakukan transaksi penjualan dengan

cepat,sehingga dapat mempermudah proses transaksi panjualan.

Dalam penelitian ini penulis tertarik menawarkan solusi berupa aplikasi penjualan yang

menggunakan program Delphi yang berfungsi untuk mempermudah transaksi penjualan,

dengan demikian proses penjualan dapat menjadi mudah,cepat,akurat dan relevan dalam proses

transaksi penjualan.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa latar belakang yang telah dibahas diatas,dapat diidentifikasi berbagai

permasalahan yang terjadi dalam cv,artha baja ringan diantaranya :

Page 2: metodologi Bab 1-ahir

1. Sering terjadinya kesalahan dalam proses penjualan

2. Lambatnya pelayanan terhadap pelanggan dalam proses transaksi penjualan

3. Pemilik atau manajer kesulitan jika berkeinginan untuk mengetahui kondisi paling

mutahir tentang informasi pelanggan yang dating dan informasi lain yang berhubungan

dengan pendapatan perusahaan

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini antara lain :

1. Dalam proses transaksi penjualan

2. Pelayanan terhadap pelanggan agar dapat lebih efektif

3. Proses pembuatan laporan-laporan

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana caranya menghindari terjadinya kesalahan dalam proses transaksi penjualan?

2. Bagai mana cara meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar lebih efektif?

3. Bagai mana membuat penyajian laporan-laporan data penjualan yang telah dikeluarkan

oleh cv.artha baja ringan agar lebih mudah dalam pencarian data?

1.5 Tujuan Penelitian

Di lakukan penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menghindari terjadi nya kesalahan-kesalahan pada proses transaksi penjualan

2. mempercepat pelayanan kepada pelanggan pada proses penjualan agar lebih efektif

3. memudahkan dalam penyajian laporan data penjualan .

1.6 Manfaat Penelitaian

Denagn adanya suatu aplikasi penjualan di cv,artha baja ringan diharapkan bisa

memberikan kemudahan,kecepatan,keakuratan,dan relevan dalam proses transaksi penjualan dan

dapat memberikan suatu informasi berupa laporan-laporan perusahaan bagi yang membutuhkan.

Page 3: metodologi Bab 1-ahir

BAB 11

KAJIAN PUSTAKA

A.Aplikasi

Istilah apalikasi berasal dari bahasa inggris “application” yang berarti penerapan,lamaran

ataupun penggunaan.sedangkan secara istilah pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap

untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta

penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju.menurut

kamus computer eksekutif,aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masal yang menggunakan

salah satu tehnik pemerosesan data aplikasiyang biasanya berpacu pada sebuah koputansi yang

diinginkan atau diharapkan maupun pemerosesan data yang diharapkan.

Bebrapa aplikasi yang digabung bersama menjadi satu paket kadang disebut sebagai

suatu paket atua suite aplikasi ( application suite ).contohnya adalah Microsoft office dan open

office.org,yang menggabungkan suatu aplikasi pengo;ahan kata,lembar kerja,serta beberapa

aplikasi lain nya .aplikasi- aplikasi dalam suatu paket biasanyamemiliki antar muka pengguna

yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan

tiap aplikasi.sering kali,mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain

sehingga menguntungkan pengguna.contohnya,suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam

suatu dokumen pengolahan kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah

( Harip Santoso ).

Aplikasi juga dapat dikatakan sebagai program yang dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu ( Yuhefizar ).

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas,antara lain :

1. perangkat lunak perusahaan ( enterprise )

2. perangakat lunak infrastruktur perusahaan

3. perangkat lunak informasi kerja

4. pernagkat lunak media dan hiburan

5. perangakat lunak pendidikan

6. perangakat lunak pengembangan media

Page 4: metodologi Bab 1-ahir

7. perangkat lunak rekayasa

Dari beberapa definisi dari beberapa ahli diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa,aplikasi

adalah alat trepan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang

dimilikinya.aplikasi meupakan suatu perangkat computer yang siap pakai bagi user.

Aplikasi atau perangkat lunak juga dapat dikatagorikan sebagai berikut :

1.perangkat lunak perusahaan meliputi :

a. perangkat lunak akuntansi

b. bagian pendukung ( back office )

c. perangkat lunak bisnis

d. manajemen sumberdaya manusia.

2.perangkat lunak infrastruktur perusahaan meliputi :

a. perangakat lunak alur kerja bisnis

b. system manajemen basis data

c. manajemen aset digital

d. manajeman dokumen

3.perangkat lunak informasi kerja meliputi :

a. manajenman watu dan sumber daya

b. manajeman data

c. dokumentasi

d. prangkat lunak analitik

e. perangkat lunak kolaborasi

4.perangakat lunak media dan hiburan meliputi :

a. media digital

b. perangkat lunak hiburan

5.perangkat lunak pendidikan meliputi :

Page 5: metodologi Bab 1-ahir

a. manajemen ruang kelas

b. menajemen survey

c. manajemen pelatihan

d. perangkat lunak kesiapan penjualan

6.perangkat lunak pengembangan media meliputi :

a. perangkat lunak seni grafis

b. penyuntingan media

7.perangkat lunak rekayasa produk meliputi :

a. rekayasa perangkat keras

b. rekayasa perangkat lunak

B.Penjualan

Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil, dilihat dari

kemampuannya dalam memperoleh laba. dengan laba yang diproleh,perusahaan dapat

mengembangkan berbagai kegiatan,meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat

mengembangakan dan memperluas bidang usaha nya.untuk mencapai tujuan tersebut,perusahaan

mengandalkan kegiatan nya dalam bentuk penjualan,semakin besar volume penjualan,semakin

besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan.

perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu memcapai volume

penjualan,mendapatkan laba tertentu,dan menunjukan pertumbuhan perusahaan.

Menurut joel g.siegel dan joe k.shim yang diterjemahkan oleh moh.kirdi,”penjualan

adalah penerimaan yang dioperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan

pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan.pertimbangan ini dapat dalam bentuk

tunai,peralatan kas atau harta lainya.pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan,karena

terjadi pertukaran,harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui.

Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli barang-

barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun

kredit.

Page 6: metodologi Bab 1-ahir

Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut

“penjualan”,jumllalah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi

lainnya.dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan

yang sering di kenal yaitu penjualan tunai,penjualan kredit,dan penjualan konsinyasi.

Bentuk-bentuk dari pada penjualan antara lain :

1.Penjualan Secara Tunai

Penjualan yang bersifat “cash and carry” diamana penjual setelah terdapat kesepakatan

dan baran g bisa langsung dimiliki oleh pembeli.

2.Penjualan Secara Kredit

Penjualan non cash,dengan tenggang waktu tertentu,rata-rata satu bulan

3.Penjualan Secara Tender

Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak

pembeli yang membuka tender.

4.Penjualan Ekspor

Penjualan yang dilaksanakan oleh pihak pembeli,luar negri yang mengimpor barang

yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit.

5.Penjualan Secara Konsinyasi

Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang

tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.

6.Penjualan Secara Grosir

Grosir penjualan yang tidak langsung kepada pembeli,tetapi melalui pedagang antara

yang menjadi perantara pabrik atau importer dengan secara eceran.

Page 7: metodologi Bab 1-ahir

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Demi kelancaran proses penyusunan Laporan Tugas Akhir, ada tahapan - tahapan yang

perlu dilaksanakan, tahapan – tahapan tersebut antara lain adalah :

1. Membuat urutan kerja berdasarkan waktu, yang disusun dalam bentuk time schedule.

2. Membuat administrasi perijinan pengumpulan data.

3. Survei awal lokasi untuk mendapatkan gambaran umum mengenai permasalahan yang

ditinjau.

4. Mencari dan menyiapkan literatur yang digunakan sebagai referensi dalam

penyusunan Tugas Akhir.

Persiapan diatas harus dilakukan secara cermat untuk menghindari pekerjaan yang

berulang. Sehingga tahap pengumpulan data menjadi optimal.

3.1.1 Pengumpulan Data

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah :

1. Jenis - jenis data.

2. Tempat diperolehnya data

3. Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai

(cukup, seimbang, dan tepat / akurat).

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, guna penyusunan laporan Tugas Akhir

adalah :

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai permasalahan yang ditinjau.

2. Metode Wawancara

Melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan tugas

akhir. Tugas akhir mengajukan pertanyaan kepada Bpk. Gary Ariesta, General Affair

Supervisor di restoran Rumah Kayu Bandar Lampung.

Page 8: metodologi Bab 1-ahir

3. Metode Literatur

Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengambil data – data yang diperlukan dari literatur – literatur yang berkaitan.

4. Laboratorium

Peneliti menggunakan perangkat keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Sofware)

sebagai berikut :

a .Spesifikasi Perangkat Keras

Type Prosesor : Prosesor Intel Pentium IV 2.40 Ghz,Memory/RAM 2 GB

Hardisk : 160 GB

Keyboard : 104 Key (Standar)

Monitor : Min 14 Inch

Printer : Deskjet

Mouse : PS/2 Optick (standar)

b.Spesiofikasi Perangkat Lunak

Sistem operasi yang digunakan :Windows XP SP2.

Aplikasi yang digunakan :Microsoft World 2007.

Page 9: metodologi Bab 1-ahir

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Pengembangan Sistem

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekayasa software, yaitu

penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan

kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis

unsur-unsur yang dipadukan dengan metode. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa

rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan

biaya yang murah. Dalam penelitian ini, fokus penelitian lebih mengarah kepada perancangan

system aplikasi .Dalam penelitian ini saya menggunakan metode penelitian SDLC. SDLC adalah

pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

3.2.2Analisis Kebutuhan

Langkah ini digunakan untuk memahami dengan benar apa saja hal yang dibutuhkan oleh

pengguna terhadap adanya sistem baru serta mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak

dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling menentukan dalam

tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai berikut:

1. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem

2. Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem Untuk

mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan

secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis.

Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement). Jenis

kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements).

3.2.3Data Modelling

Data modelling merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan data yang

dipakai& dikembangkan dalam suatu sistem bisnis.Langkah pertama yang dilakukan untuk

membuat ERD adalah mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat serta atribut

masing-masing entitas. Daftar ini berguna untuk memudahkan pembuatan ERD pada langkah

selanjutnya.Setelah menentukan entitas dan atribut masing-masing, langkah selanjutnya adalah

mengidentifikasikan dan menetapkan jenis relasi antar entitas yang ada. Setelah itu penentuan

derajat untuk masing-masing entitas. Gambar menjelaskan kardinalitas atau jenis relasi yang

Page 10: metodologi Bab 1-ahir

terjadi terhadap masing-masing entitas yang terlibat dengan ERD, dimana jenis relasi untuk

masing-masing entitas yang terlibat yaitu sebagai berikut:

a. Satu record Customer dapat membeli 0 atau lebih record order (one to many)

b. Satu record order dapat dilakukan oleh 0 atau lebih record product (one to

many)

c. Satu record shipping rate dapat di lakukan oleh 0 atau lebih record order (one

to many)

d. Satu record coupon dapat digunakan 0 atau lebih record order (one to many)

e. Satu record Order dapat dilakukan oleh satu record Customer (one to one)

3.2.4 Process Modelling

DFD pada tahap ini dapat menggambarkan bagaimana proses bisnis beroperasi,

mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara

aktivitas-aktivitas tersebut. Berikut adalah DFD sistem aplikasi yang telah dibuat :

1. Context Diagram Context diagram mempunyai hanya satu proses (proses 0).

Aliran data mendefinisikan interaksi sistem dengan batasan serta setoran data

luaran. Jadi context diagram ini menggambarkan hubungan antara input dan

output serta antara sistem dengan luaran. Dijelaskan, bahwa admin aplikasi

memberikan masukan atau input ke dalam sistem aplikasi berupa data-data

yang berkaitan dengan transaksi dan pemesanan. Data-data yang dimasukkan

yaitu data kategori ayam, data produk, data informasi. Dari hasil masukan

admin, customer (user) memperoleh informasi tentang ayam, berupa list

kategori ayam, Daftar-daftar tersebut dijadikan panduan oleh customer untuk

pemesanan produk serta untuk melakukan registrasi untuk mendapatkan akun

sebagai user. Registrasi dan pemesanan produk yang dilakukan customer

masuk dalam sistem aplikasi yang kemudian diterima oleh admin berupa list

pemesanan ayam dan info tentang customer. Dari list pemesanan ayam yang

diterima admin melakukan konfirmasi pesanan yang dikirim ke sistem aplikasi

yang diterima oleh customer.

Page 11: metodologi Bab 1-ahir

2. DFD level 0

DFD level 0 adalah context diagram yang memiliki semua subsistem atau

fungsi atas sistem secara keseluruhan. DFD level 0 sistem aplikasi DFD level 0

hampir sama dengan context diagram, berbeda dalam penggambaran proses

bisnis. Dalam DFD level 0 proses digambarkan satu persatu. Dari gambar

diatas dapat ditunjukkan bahwa proses bisnis Rumah Potong Ayam (RPA) ada

dua, yaitu order (pemesanan), dan transaksi oleh admin. Pada proses

pemesanan, customer memilih ayam yang akan dibeli, admin melakukan input

dan pengaturan kategori ayam.

3. DFD level 1 Order (Pemesanan)

DFD level 1 menunjukkan proses yang menyusun proses utama dalam DFD

level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu

proses ke proses lainnya. bahwa customer tidak harus melakukan login terlebih

dahulu untuk melakukan pemesanan atau pembelian ayam tetapi bisa langsung

melakukan proses pembelian yang diawali dengan memilih kategori ayam yang

akan dipesan. Beberapa kategori ayam yang akan dipesan akan masuk

keranjang timbang. Kemudian mengisi semua prosedur diantaranya

memasukkan data cutomer, memilih metode pengiriman yang tersedia, dan

memilih cara pembayaran yang akan digunakan. Kemudian melakukan

konfirmasi pemesanan dan segera melakukan pembayaran sesuai ketentuan

yang berlaku.

3.2.5Design (Physical Design)

Physical design adalah tahapan yang dilakukan setelah melakukan rancangan konsep

(Conceptual Design). Physical design merupakan bentuk aktualisasi dari conceptual design,

dimana physical design inilah yang nantinya digunakan oleh user. Pada tahap ini terdapat

beberapa komponen utama, yaitu pembuatan database fisik dan pembuatan user interface.

Page 12: metodologi Bab 1-ahir

3.2.6 Pembuatan Kode

Dalam penelitian ini banyak menggunakan pengkodean, yaitu menggunakan bahasa

pemprogram Visual Basic 6.0, serta kesesuaian struktur data yang telah di desain dan algoritma

pemprogramannya.

3.2.7 Pengujian ( Testing )

Setelah sistem sudah menjadi metode yang SDLC yang diharapkan setelah itu adalah

testing (pengujian). Pengujian ini adalah langkah yang penting untuk melihat apakah metode

SDLC yang telah dibuat sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Tahap pengujian ini ditinjau

dari tiga segi, yaitu Uji Verifikasi, Uji Validasi dan Uji SDLC yang masing-masing terdapat

berbeda tujuan yang saling berhubungan.

3.2.8 Implementasi

Implementasi adalah tahapan pengaplikasian desain yang telah dirancang ke dalam

software. Implementasi program bukan hanya memasukkan komponen yang ada ke dalam

software, tetapi juga bagaimana mengatur antara kesesuaian program dan rancangan yang telah

dibuat. Pada tahap ini terdapat dua bagian, yaitu implementasi database dan implementasi user

interface.

1. Implementasi Database

Pembuatan database dilakukan sebelum penginstalan aplikasi. Pembuatan

database ini diperlukan untuk memasukkan, menghapus, mengubah,

mamanipulasi, dan memperoleh data atau informasi seluruh input yang ada di

aplikasi nantinya.

2. Implementasi User Interface

Implementasi user interface pada aplikasi ditujukan supaya pengguna lebih

mudah untuk mengakses aplikasi kita nantinya. Implementasi ini didasarkan atas

desain yang telah kita buat pada tahapan physical design

Page 13: metodologi Bab 1-ahir

3.2.9 Maintanance ( Perawatan )

Langkah terakhir dari SDLC adalah pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara

sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari sistem yang

sebelumnya.

3.6 Normalisasi

3.7 User Interface

3.7.1 Rancangan Input

a. Menu Utama

File Input Data

Page 14: metodologi Bab 1-ahir

a. Submenu Pelanggan

b. Submenu Supplier

c. Submenu Barang

FORM PELANGGAN

ID PELANGGAN

NAMA PELANGGAN

ALAMAT

FORM SUPPLIER

ID SUPPLIER

NAMA

ALAMAT

KOTA

TELPON

TAMBAH

HAPUS

EDIT

SIMPAN

KELUAR

TAMBAHaeb

SIMPAN

EDIT

HAPUSKELUAR

Page 15: metodologi Bab 1-ahir

c. Submenu Barang

d. Submenu Penjualan

FORM BARANG

KODE BARANG

NAMA BARANG

HARGA

JUMLAH

TAMBAH

SIMPAN

EDIT

HAPUSKELUAR

FORM PENJUALAN

NO NOTA

KODE BARANG

ID PELANGGAN

JUMLAH

HARGA

TOTAL

TAMBAH

SIMPAN

EDIT

HAPUSKELUAR

Page 16: metodologi Bab 1-ahir

LAPORAN TRANSAKSI PENJUALAN BARANG

Kode Penjualan :Tanggal :

e. Submenu Pembelian

3.7.2 Rancangan Output

a. Laporan Penjualan

Kode barang Nama barang JumlahHarga

Total

Sub Total

FORM PEMBELIAN

ID PEMBELI

TANGGAL

ID SUPPLIER

JUMLAH PEMBELIAN

TAMBAH

SIMPAN

EDITHAPUSKELUAR

Page 17: metodologi Bab 1-ahir

b. Laporan Pembelian

LAPORAN TRANSAKSI PENJUALAN BARANG

Kode Penjualan :Tanggal :

Kode barang Nama barang JumlahHarga

Total

Sub Total

Page 18: metodologi Bab 1-ahir

3.8 Flowchart

a.Menu Utama

Page 19: metodologi Bab 1-ahir

b.Input Data Barang

Page 20: metodologi Bab 1-ahir

c. Input Data Pelanggan

Page 21: metodologi Bab 1-ahir

d. Input Data Supplier

Page 22: metodologi Bab 1-ahir

e. Input Data Penjualan

Page 23: metodologi Bab 1-ahir

f. Input Data Pembelian