metodepelaksanaan 141009021757 conversion gate02
DESCRIPTION
MASTER RABTRANSCRIPT
-
METODELOGI PENATAAN TAMAN ALUN - ALUN KOTA SUBANG 2015
Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen lelang dan uraian
Yang diberikan sesuai RAB/Daftar Kuantitas dan Harga yang telah kami terjemakan dan didokumentasikan dalam
Bentuk Tulisan yang menggambarkan proses pelaksanaan mulai dari awal pekerjaan sampai pelaksanaan pekerjaan
Selesai .Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi didalam
mengikuti Pelelangan Umum Paket : PENATAAN TAMAN ALUN - ALUN KOTA SUBANG
Belajar dari kekurangan pada proses penyusunan metode Pelaksanaan sebelumnya maka Perusahaan kami dalam
menyusun Metode pelaksanaan kali ini sesuai refrensi yang telah kami himpun dari berbagai buku panduan dan dipadukan dengan Pengalaman Lapangan sebelumnya lalu kami implementasikan dalam bentuk tulisan yang kami jelaskan secara terperinci dan sedetail mungkin.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar uraian tahapan
pelaksanaan dari pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat menggambarkan keterkaitan dari
masing masing item pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini
juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan dampak lingkungan yang terjadi selama
Perusahaan kami melaksanakan pekerjaan nantinya .
Lokasi Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan
Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Kabupaten Nagekeo
1 GAMBARAN UMUM Untuk melaksanakan suatu pekerjaan kita membutuhkan suatu perencanaan kerja yang baik. Bagi pelaksana konstruksi,
perencanaan tersebut sering disebut sebagai METODE PELAKSANAAN / metode kerja, yang dalam penerapannya
diketahui mengenai input proses, maupun output proses sehingga dapat terkontrol pelaksanaannya dengan mudah.
Dengan dibuatnya metode pelaksanaan / metode kerja diharapkan nantinya dapat dijadikan acuan kerja selama masa
pelaksanaan, dan pada akhirnya dapat tercapai hasil pekerjaan yang TEPAT WAKTU, TEPAT MUTU DAN TEPAT
BIAYA .
Untuk memenuhi tuntutan di atas penyedia jasa siap menyediakan tenaga ahli yang cakap dan cukup terampil dibidangnya
sebagai pelaksana di lapangan di dukung oleh assisten pelaksana yang handal , serta di dukung pula dengan peralatan
yang memadai sesuai kebutuhan, baik di segi jumlah maupun kapasitas operasional dalam rangka kelancaran dan
keseimbangan pekerjaan di lapangan. Penyedia barang / jasa akan selalu mengadakan koordinasi dengan Direksi, instansi
terkait baik teknis maupun non teknis terlebih pendekatan dengan pemerintah setempat, berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan
-
II.METODE PELAKSANAAN FISIK PEKERJAAN
Yang akan diuraikan di dalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal berkaitan dengan item pekerjaan
yang sesuai dengan BOQ, yang didalamnya memuat pengukuran pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dan item
pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.PEKERJAAN UMUM DAN PERSIAPAN
Yang akan diuraikan di dalam prosedur pelaksanaan fisik pekerjaan ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan item pekerjaan tersebut yang didalamnya memuat pengukuran pembuatan gambar kerja (Shop drawing) sesuai dengan item Pekerjaan berikut ini :
1 Pembuatan Papan Nama Proyek ls 1,00
2 Pembersihan, Pengukuran Lokasi dan Pasang Bouwplank ls 1,00
3 Penyediaan Air Kerja
ls 1,00
4 Administrasi dan Dokumentasi ls 1,00
Dengan Uraian penjelasannya Sbb :
1. Pembuatan papan nama proyek. Pembuatan papan proyek dari BALIHO yang sudah dicetak/atau dari triples, landasan
dibuat sebagai informasi publik mengenai rencana Pekerjaan yang meliputi: Nama Paket,Lokasi Pekerjaan,Jangka Waktu Pelaksanaan dan Nilai Kontrak,dan nama kontraktor pelaksana. Penempatan Papan Proyek disekitar lokasi pekerjaan yang mudah dilihat oleh publik dengan tulisan yang terang, dan jelas.
2. Pembersihan, Pengukuran Lokasi dan Pasang Bouwplank
Sebelum pelaksanaan Pekerjasan Lokasi pekerjaan harus dibersikan dari semua kotoran dan pepohonan apapun yang
berada diatas lokasi pekerjaan.sebelumnya harus melakukan pendekatan dengan Mosalaki setempat.
Pematokan dan pengukuran adalah perencanaan untuk menunjukan ke pihak kontraktor Mengenai tata letak atau ley out dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun yang meliputi pengukuran kembali lokasiyang akan dibangun. dalam pematokan dan pengukuran pihak kontraktor dan pemilik proyek melaporkan kepemerintah setempat mengenai tujuan keberadaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Dimulai dengan melakukan pengukuran dan pembuatan patok ukur tetap yang akan menjadi Pedoman bagi pengukuran selanjutnya. Patok tetap dibuat diluar garis bangunan yang akan dibangun agar tidak hilang selama pelaksanaan nantinya.dilanjutkan dengan pemasangan
buwplank sesuai bentuk dan ukurannya(Dena gambar yang ada).
3. .Pengadaan Air Kerja
Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek , dan bisa di peroleh dengan menyediakan watter tank
dengan mendatangkan air dari mata air terdekat demi memenui penyediaan air dilokasi pekerjaan.
4. Administrasi dan Dokumentasi
Meliputi semua biaya administrasi yaitu : Laporan Harian, Mingguan,Bulanan.serta data Visual yang berhubungan dengan pekerjaan dimaksud.
. MOBILISASI :
Yang termasuk dalam item mobilisasi adalah :
- Mobilisasi personil, bahan dan peralatan/CONCRETTE MIXER, DUMP TRUCK
- Penyediaan bangunan sementara untuk base camp/direksi keets dan akomodasi Direksi, kantor dilapangan.
Diagram Pelaksanaan :
-
I. PEKERJAAN TEMBOK PENYOKONG
1 Galian Tanah Pondasi
M3
2 Urugan Pasir
M3
3 Pas. Batu Kosong/Aanstamping M3
4 Pas. Pondasi batu /Tembok Penyokong M3
5 Plesteran Pondasi
M2
6 Acian Pondasi
M2
METODE PELAKSANAAN :
1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Metode kerja :
i. Sebelum penggalian tanah pondasi dimulai juru ukur memasang profil sebagai acuan untuk menunjukan batas, bentuk,
ukuran maupun elevasi dari suatu pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.
ii. Tanah hasil galian dapat dibuang disekitar lokasi pekerjaan, sehingga tanah galian tersebut dapat digunakan lagi untuk
menguruk kembali bekas galian dan harus mendapat persetujuan dari Direksi atau Pengawas Lapangan.
iii. Untuk keadaan-keadaan khusus, kemiringan lereng galian pondasi dapat menyimpang dari criteria yang ada atas dasar
petunjuk dan persetujuan dari Direksi pihak pelaksana harus memperbaikinya kembali.
iv. Apabila galian tanah untuk pondasi telah selesai, maka bersama-sama Direksi atau Pengawas Lapangan melakukan
pemeriksaan ulang terhadap dimensi galian, apakah sesuai dengan gambar rencana yang ada, sehingga dapat dilakukan
pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan pemasangan pondasi.
v. Bersama-sama Direksi lapangan, melakukan pemeriksaan pada bagian yang telah terpasang apakah sudah bias diurung
atau belum.
vi. Tanah humus maupun akar-akar kayu yang berada pada bagian yang diurung agar dibersihkan dan dibuang jauh dari
lokasi pekerjaan.
vii. Bagian yang diurung apabila sudah siap maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
viii. Pekerjaan Galian Tanah selesai dokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.
2. Urugan Pasir
Definisi/Uraian
Pekerjaan urugan pasir adalah penambahan material dari urugan pasir berupa
peninggian/menutupi kembali ruang pondasi. \ batu dari kedua Sisi.
Pekerjaan Urugan pasir pada proyek ini menggunakan pasir urug yang telah ada dilokasi pekerjaan.
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut :
Material urugan pasir yang disetujui direksi diambil dengan menggunakan tenaga manusia
Pekerjaan pengurugan dan pemadatan dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi,
-
Urugan pasir dikerjakan mengikuti bidang-bidang lapisan arah horizontal
selebar bidang kerja, pekerjaan pengurugan pasir ini dilakukan secara manual oleh tenaga manusia.
Tebal lapisan urugan pasir sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 15 Cm/
yang disyaratkan dan setiap lapis harus dipadatkan sampai kepadatan yang diminta dengan menggunakan peralatan yang sedehana yang telah disiapkan berupa balok kayu yang telahdiberi pegangan.
Selama pengurugan pasir dan pemadatan, beberapa pekerja merapihkan tepi
hamparan, dua sisi pondasi lalu menambah kekurangan urugan pasir untuk mencapai elevasi permukaan yang sesuai.
3. Pas. Batu
Metode Kerja :
1. Pasangan batu kosong berfungsi demi menjaga stabilitas bangunan dari goncangan apapun.
2. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau lebih lalu dipadatkan
dengan pasir.selanjutnya pelaksanaan pasangan batu dapat dilaksanakan..
3. Untuk pondasi dipake batu gunung/kali yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya
antar 30 cm dan minimum 10 cm.
4. Sebelum pasangan batu kosong penghamparan pasir dibawahnya.Batu gunung harus disusun
sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sama lainnya lalu
dipadatkan lagi dengan urugan pasir diatasnya.
4. Pas. Pondasi batu
1. Pasangan batu untuk pondasi pengancing keliling
Definisi/Uraian
Merupakan pekerjaan pasangan batu kali/gunung yang diisi adukan secara teratur
Pasangan Batu hanya digunakan untuk pembuatan struktur dari suatu bangunan yang berfungsi untuk memikul beban tekanan atas yang sangat besar.
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu :
1. Pembuatan profil :
Pasang patok untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur peil pondasi.
Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi dengan kemiringan yang diinginkan.
Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat.
Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuatdan kokoh
Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat, demikian juga peilnya.
2. Pemasangan Batu
Semua bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan batu sudah ada dilokasi pekerjaan.
Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan lantai.
Melakukan pematokan awal dilanjutkan dengan mengecek kembali profil acuan apakah dalam posisi kokoh.
Bersama - sama Direksi Pekerjaan melakukan pemeriksaan ulang terhadap pekerjaan galian untuk pasanganbatu belah pada pondasi keliling dudukan podium.
Setelah Galian tanah untuk pondasi dan pemotongan kemiringan pondasi sesuai dimensi dan ukuran dalam shop drawing
Apabila sudah tidak ada perubahan, maka pekerjaan bisa dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan batu kali yang diisi dengan spesi,
-
Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1 pc :6 psr kemudian campur dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk
CONCRETTE MIXER .Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut ke wadah lalu dihampar dengan senduk semen pada batu kali yang tersusun tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut memadati lobang-lobangyang berada di podasi tersebut.
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat pondasi pengancing keliling , adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini secara garis besar saja diantaranya :
a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 Pc berbanding 6 Pasir jadi didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agartidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.
b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen.
c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan yang sudah lebih + 30 menit tidak dibenarkan memakainya).
Pemasangan pondasi dengan menyusun batu yang dibungkus spesi dengan komposisi camp 1 pc : 6 psr dimana pemasangan mengikuti profil acuan yang telah terpasang.
Pekerjaan pasangan batu pondasi dimulai dari dasar diteruskan keatas permukaan akhir dan dibentuk yang rapih sesuai dengan dimensinya.
Lakukan perbaikan-perbaikan apabila didalam pemeriksaan bersama Direksi pekerjaan masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi .
Sesudah pekerjaan pasangan batu pondasi selesai Dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
Dilanjutkan dengan Pekerjaan Plesteran.
Flow Chart Pelaksanaan Pek. Pasangan Batu
5.Plesteran Pondasi
6. Acian Pondasi
Langkah Kerja :
1/. Pekerjaan Persiapan.
- Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintangan
- Kupas dan sisa-sisa adukan yang menonjol pada dinding pasangan
- Periksa pemasangan instalasi mekanikal elektrikal yang akan tertanam dalam dinding dan yakinkan
bahwa instalasi tersebut sudah selesai dikerjakan dengan benar dan telah dilakukan pengetesan
sebelumnya.
- Kesiapan dan kecukupan kebutuhan bahan dan sarana penunjang
2/. Menarik benang lot untuk kerataan berjarak 20 cm dari kedua sisi ujung dinding dengan jarak 5 cm
untuk menentukan ketegakan secara vertikal. Kemudian dibuat kepala plesteran dengan permukaan
-
dari pecahan keramik memakai adukan berukuran 10 cm x 10 cm pada bagian atas, bagian tengah dan
bagian bawah benang lotan denganmemperhatikan ketebalan kepala plesteran antara 1 cm sampai
dengan 2 cm.
3/. Pasang tarikan benang arah horizontal pada kepala plesteran atas, tengah, dan bawah, benang
dipasang ditempel pada permukaan kepala plesteran untuk menjadi patokan kelurusan yang sama
dari bidang plesteran berikut memeriksa sikuan terhadap dinding sampingnya. Kemudian pasang
tambahan kepala plesteran pada jarak antara 100 cm 1150 cm dengan patokan rata tarikan benang
horizontal tadi.
4/. Menghubungkan kepala tiang plesteran ke arah vertikal memakai adukan dan diratakan dengan siasat
menggunakan jidar/mistar panjang serta melepas pecahan keramik pada kepalaan sebagai patokan
kerataan bidang permukaan plesteran
5/. Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan lepokan pada plesteran pada dinding dengan
menggunakan adukan yang cukup kental dan homogeny dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari bagian bawah ke
atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
6/. Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm disusul dengan melakukan perataan
permukaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan kelabangan sambil menggosok-
gosokkan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokkan arah memutar mempergunakan roskam besar.
7/. Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup, dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat campuran
semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat mengering. Lalu permukaan
plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokkan tipis-tipis acian dan selanjutnya digosok-gosok arah memutar memakai
roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.
8/. Sesesai plesteran Didiamkan seharian penuh, di aci dengan air semen digosok / diamplas hingga licin.
9/. Pekerjaan acian dilakukan setelah seluruh pekerjaan pondasi dan pasangan dinding tembok selesai
dikerjakan. Sebelum di aci, permukaan yang akan di aci harus bersih dair kotoran dan disiram dengan
air sehingga saus semen yang akan di aci dapat melekat dengan sempurna.
Setelah selesai dilaksanakan dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
II. PEKERJAAN URUGAN TANAH
1 Pek Urugan Tanah biasa Peninggian Median Tanam
2 Pek Urugan Tanah Subur (median)
3 Pek Urugan Tanah Pada Median Tengah
Metode Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut : - Material urugan tanah biasa peninggian median tanam/ Pek Urugan Tanah Subur (median) / Pek Urugan Tanah Pada
Median Tengah yang disetujui direksi
- Pekerjaan penghamparan dan pemadatan dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi, penimbuan dikerjakan mengikuti
bidang-bidang lapisan arah horizontal selebar bidang kerja dengan kemiringan sesuai rencana dan setiap level pekerjaan
penghamparan ini dilakukan oleh tenaga manusia.khusus untuk Pek Urugan Tanah Subur (median) pemadatan tidak perluh
dilakukan.
- Tebal lapisan urugan tanah peninggian median tanam/ Pek Urugan Tanah Pada Median Tengah sebelum
dipadatkan tidak boleh lebih dari yang disyaratkan dan setiap lapis harus dipadatkan sampai kepadatan yang
dimintah yang paling diprioritas utama pada pekerjaan urugan tanah dengan urugan Tanah biasa.
Penghamparan dengan menggunakan tenaga manusia serta dibantu dengan penyemprotan air, Selama
pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan kembali tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu yang memadai.
- Bersama-sama Direksi pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil pekerjaan yang sudah
Selesai dikerjakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
- Lakukan perbaikan - perbaikan apabila didalam pemeriksaan bersama Direksi masih ada kekurangan/
kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknik.
-
III. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENANAMAN POHON
1 Penanaman pohon cemara/glodogan
2 Penanaman pohon Daun merah 3 Penanaman pohon angsana
4 Pengadaan Pot bunga
1 Penanaman pohon cemara/glodogan
2 Penanaman pohon Daun merah
3. Penanaman pohon angsana
-
4. Pengadaan Pot bunga
V. PEMBATAN PAGAR PENGAMAN TANAMAN
1 Pembuatan Pagar Bambu Pengaman Tanam
Pekerjaan Akhir :
Pekerjaan Akhir
Pekerjaan akhir meliputi pembersihan lokasi dari semua kotoran, sisa-sisa bahan yang tidak dipergunakan lagi harus
diangkut keluar dari lokasi kelokasi pembuangan yang ditentukan sehingga gedung yang dibangun tampak indah dan rapih
dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pekerjaan Laporan Dokumentasi dan As Built Drawing
Laporan kemajuan harian , Kemajuan mingguan dan kemajuan bulanan berikutnya merupakan rangkuman kegiatan tentang
kemajuan penyelesaian pekerjaan dari awal pelaksanaan sampai dengan selesainya pekerjaan dari seluruh progress fisik
yang dilaksanakan dilapangan dan dilampirkan dengan foto Visual dan didokumentasikan dari 0 % hingga 100% selesai,
serta di dukung oleh As Built Drawing / Back Up data yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan bahan material lokal yang berhubungan
dengan pihak ketiga (semen dan bahan lainnya) karena itu untuk mengantisipasikan hal tersebut kami pihak perusahaan
melakukan pembelian bahan dalam jumlah cukup banyak berupa Delivari Order (DO) baik semen maupun bahan lainnya
sehingga begitu pemilik proyek sudah menerbitkan SPMK untuk perusahaan, kami secara menejemen sudah siap untuk
mendatangkan bahan tersebut minimal sudah sampai di gudang perusahaan kami.Kalaupun terjadi hal-hal di luar
kemampuan kami, maka perusahaan kami sudah siap dalam bentuk lembar kerja/daftar simak yang menggambarkan
sesuatu terlaksana dengan baik dan berkesinambungan. dan akan dituangkan lebih rinci dalam Rencana Mutu Kontrak
(RMK) saat PVM. Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan evaluasi terhadap
kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaiaan pekerjaan yang dibuat oleh pelaksana dan mengetahui dsireksi
pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan dapat diketahui tingkat kemajuan dan keterlambatan pada kegiatan apah..
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan menjadi bahan acuan perusahaan dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
Pelaksana konstruksi mempunyai tugas pokok dalam setiap tahap kegiatan.
1. Construction Period
Melaksanakan pekerjaan civil works sesuai urutan jadwal pekerjaan dengan prinsip tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dipersiapkan untuk pelaksanaan konstruksi (Man, Money, Machine,
Material) dalam batasan waktu yang ditetapkan.
1.1. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
Mengirimkan data-data personil yang diperlukan kepada Pemberi Tugas untuk
keperluan pengujian personel kontraktor.
Melakukan Mobilisasi Awal (mobilisasi personil inti) untuk mempersiapkan :
-
Pengumpulan data Review Design; Pengukuran Awal; Mempersiapkan
program detail yang akan dilaksanakan pada masa Konstruksi; Mempersiapkan
peralatan untuk menjalani testing & running well.
Menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan Pre Construction Meeting (jadwal pelaksanaan, program mobilisasi,
rencana kerja dan metoda kerja, tata cara pengukuran volume pekerjaan).
Mempelajari system perhitungan volume pekerjaan
Melakukan pembahasan dengan para penanggung jawab manajemen konstruksi (unsur kontraktor dan konsultan)
tentang jenis dan system dokumentasi untuk memudahkan pengambilan dan penggunaan data-data administrasi maupun
teknis pekerjaan konstruksi jika setiap saat diperlukan
Mengolah hasil pengumpulan data lapangan untuk keperluan review design yang akan dilakukan oleh konsultan.
Menyiapkan program dan jadwal kerja: Man Power Schedule; Equipment Schedule; Material Schedule; Cost Flow
atau pengalokasian dana;
Menyiapkan format request dan mengirimkannya kepada konsultan.
Mencari lokasi quarry dan melakukan test awal serta menyiapkan laporan tentang quarry dimaksud.
Menyiapkan base camp dan fasilitas base camp.
Menyiapkan polis-polis asuransi dan jaminan-jaminan Bank untuk uang muka, pelaksanaan dan pemeliharaan.
Melakukan mobilisasi final personel/alat/material. Menyiapkan format untuk keperluan verifikasi (penutup
request).
Menyiapkan buku tamu.
1.2. Pelaksanaan Konstruksi
- Membuat Shop Drawing (gambar kerja)
Melakukan pelaporan kegiatan konstruksi sesuai dengan waktu dan format yang
ditentukan oleh konsultan pengawas
Mengkaji dan menanggapi laporan konsultan tentang ketidaksesuaian hasil
pekerjaan lapangan (mutu, volume, performance) sebagai persiapan
pertanggungjawaban kontraktor jika dipanggil oleh pemberi tugas.
Mengajukan rencana contract change order berkaitan dengan perubahan jenis
dan volume pekerjaan.
Melaporkan jenis dan material on site sebagai bahan masukan untuk penyiapan
Monthly certificate.
Melakukan pengujian laboratorium untuk bahan olah dan bahan jadi.
Menyiapkan Monthly Certificate. Laporan harian.mingguan dan bulannan
Melaksanakan pekerjaan tanah (galian, timbunan, dan pembuatan badan jalan).
Melaksanakan pekerjaan pondasi bawah dan pondasi atas dari perkerasan jalan
sesuai dengan persyaratan teknis yang diatur di dalam spesifikasi.
Melaksanakan pekerjaan lapis permukaan jalan sesuai dengan persyaratan
teknis yang diatur di dalam spesifikasi.
Melaksanakan pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur komposit.
Melaksanakan pekerjaan pilar dan abutment.
Melaksanakan pekerjaan pemasangan balok girder, misalnya untuk jembatan
diatas tumpuan konstruksi landasan antara abutment dan pilar, pilar dan pilar,atau abutment dan abutment.
-
Menyiapkan As Built Drawing atau Gambar Pelaksanaan yang terjadi dilapangan.
Menghitung Eskalasi sesuai dengan fluktuasi harga untuk pay-item / komponen pekerjaan mayor.
Mengajukan usulan PHO (provisional Hand Over).
1. Warranty Period :
Memelihara seluruh pekerjaan konstruksi yang telah di-PHO-kan.
Merawat hasil pekerjaan yang telah di-PHO-kan.
Menyiapkan berkas pengajuan FHO kepada pemberi pekerjaan.
Menyelesaikan tagihan terakhir pembayaran pekerjaan dan penyelesaian
administrasi untuk pengakhiran kontrak.
PEKERJAAN ADMINISTRASI A.PASCA LELANG Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan PENATAAN TAMAN ALUN - ALUN KOTA SUBANG Tahun
Anggaran 2015. maka selaku pemenang lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan
Pelaksanaan sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
B..ADMINISTRASI LAPANGAN
Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses administrasi untuk tertib laporan terhadap pihak-
pihak yangterkait dalam pelaksanaan pekerjaan PENATAAN TAMAN ALUN - ALUN KOTA SUBANG Tahun Anggaran
2015. Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
ADMINISTRASI TEKNIS DAN KEUANGAN
Seluruh kegiatan pekerjaan harus di back up secara administrasi yang melibatkan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi perselisihan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan sebagai berikut :
ADMINISTRASI TEKNIK
1.
Rekayasa Lapangan (Mutual Check Awal)
Untuk mengecek mengenai kuantitas yang ada dalam kontrak, dengan kondisi real lapangan maka perlu diadakan rekayasa lapangan secara bersama sama antara pihak proyek ( direksi ) dan pihak kontraktor. Hasil rekayasa dituangkan dalam berita acara mutual check awal / MC 0%, yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan perubahan volume pekerjaan ( CCO )
2. Request for Work (Ijin Kerja)
Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu kontraktor mengajukan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan (request) yang dalam waktu 2 x 24 jam harus sudah mendapat persetujuan dari pihak direksi serta dilampirkan dengan gambar kerja (shop drawing)
3. Opname Pekerjaan
Untuk mengetahui tentang kualitas pekerjaan yang sudah dilaksanakan perlu dilakukan opname bersama antara kontraktor dan pihak direksi seminggu sekali.
Sebagai pendukung opname tersebut dibuatkan back up data, kemudian dimasukan dalam laporan mingguan maupun bulanan.
4. Uji Mutu Pekerjaan
Untuk mendukung hasil pekerjaan sesuai spesifikasi, maka akan dilakukan uji mutu sesuai jenis pekerjaan dan test mutu yang dilakukan antara lain :
Test kekerasan material ( abrasi )
-
Test kepadatan ( sand cone )
5. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
Sebagai pendukung adminisrasi proyek, maka laporan harian, mingguan dan bulanan wajib buat juga sebagai pendukung Monthly Certificate ( MC ).serta Back Up Data semua item pekerjaan. Semua laporan disiapkan oleh pihak kontraktor dan harus disetujui oleh pengawas/direksi pekerjaan.
6. As Build Drawing
Sebelum Serah Terima Pertama ( PHO ) kontraktor wajib menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan yang belum disetujui oleh direksi pekerjaan. Dan lokasi pekerjaan sudah dibersikan dan dirapihkan
7. Lain - Lain
Jika terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka semua pihak harus sepakat dan membicarakan hal tersebut dalam suatu rapat koordinasi.
PEMBAYARAN ( MONTHLY CERTIFICATE )
1. Kontraktor mengajukan kepada Direksi pekerjaan usulan sertifikat bulanan yang terdiri dari perkiraan nilai pekerjaan.
2. Direksi pekerjaan harus memeriksa usulan sertifikat bulanan kontraktor selambat-lambatnya dua hari kerja dan selanjutnya disahkan.
3. Pembayaran Sertifikat Bulanan harus memprhitungkan potongan pengembalian uang muka dan retensi 05 % dari bruto
4. Pemilik harus membayar kepada kontraktor sejumlah tertentu seperti yang tertera dalam Sertifikat Bulanan yang disahkan paling lambat 2 hari kerja sejak tanggal diserahkan.
5. Pada saat keseluruhan pekerjaan telah diselesaikan, kontraktor dapat mengganti uang yang ditahan (retensi) dan separuh lagi akan dibayar pada saat masa pemeliharaan selesai
6. Pada saat seluruh pekerjaan telah selesai dikerjakan, kontraktor dapat mengganti uang yang ditahan (retensi) dalam bentuk Bank Garansi, sehingga seluruh uang yang ditahan bisa dibayarkan ( ditagihkan ke pemilik ).
CONTRACT CHANGE ORDER & AMANDEMEN
Apabila hasil rekayasa lapangan kuantitas pekerjaan bebrbeda dari daftar kuantitas untuk mata pembayaran tertentu sehingga nilai perubahan tesebut mengakibatkan berubahnya nilai kontrak, maka direksi pekerjaan harus menyesuaikan mata pembayaran lainnya yang mungkin bisa bisa disesuaikan agar nilai kontrak tidak berubah.
Besar perubahan kuantitas perubahan dibatasi maksimal 10 % dari kuantitas yang ada dalam kontrak, perubahan kuantitas ini apabila tidak mengakibatkan perubahannilai kontrak akan dituangkan dalam Berita Acara CCO.
Apabila sebagian besar perubahan kuantitas ini mengakibatkan berubahnya nilai kontrak akibat adanya pekerjaan tambah/kurang, makan akan dibuatkan Berita Acara Adendum Kontrak.
Subang, 2015
Penawar,
CV.
(..NAMA JELAS)
Direktur/Direktris