metodelogi pembelajaran bahasa arab pada media pembelajaran

Upload: ifayah-tweeteen

Post on 02-Mar-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

METODELOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh:Ifayatul Khalifah

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMedia dalam pembelajaran dibutuhkan pula untuk pelajaran Bahasa Arab, dengan adanya media bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara mandiri ataupun kelompok. Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media menjadi lebih menarik dan dapat mempermudah proses pembelajaran. Media yang dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa, membangkitkan rasa senang dan gembira, membangkitkan semangat, dan menghidupkan pelajaran itu memungkinkan adanya interaksi dan partisipasi aktif dari siswa untuk belajar bahasa Arab secara efektif, dengan media pembelajaran Guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan sehingga dapat menarik siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

Dalam setiap studi tentang ilmu bahasa banyak ditemukan beragam masalah, baik dari faktor internal maupun eksternal, faktor internal misalnya daya tangkap,daya ingat, daya olah anak kurang sehingga menghambat proses pembelajaran bahasa tersebut. Sedangkan dari faktor eksternal misalnya cara guru mengajar yang kurang efisien, lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya sarana yang mendukung dan sebagainya.Dari permasalahan di atas perlu dilakukan langkah-langkah dalam proses pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa arab. Maka dari itu, perlu adanya metode-metode yang mesti digunakan sebagai jembatan dalam proses pembelajaran bahasa asing.

Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta media massa dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan medis pendidikan sebagai alat bant mengajar. Sedangkan penilaian adalah untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pengajaran. Kedudukan media pendidikan sebagi alat bant mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru.

Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah1. Defenisi, langkah-langkah dalam metode-metode pembelajaran bahasa arab?2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran? 3. Aspek berbahasa Arab dan keterampilan bahasa?4. Apa kelebihan dan kelemahan jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab?

C. Tujuan Pembahasan1. Mengetahui media pembelajaran, media pendidikan dan media massa2. Mengetahui Manfaat media pembelajaran dalam pengajaran bahasa inggris

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran. Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.[footnoteRef:2] [2: Lihat:http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.diakses pada html]

Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

1. Media PembelajaranMedia pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.

2. Media PendidikanAdapun pengertian media pendidikan itu antara lain:a) Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panea indera.b) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.c) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.d) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.e) Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio, tape,/kaset, video recorder).[footnoteRef:3] [3: ibid]

Jadi kesimpulannya, media pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan sebagai sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh media pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, radio dan lain-lain.

3. Media Massa

Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa adalah surat kabar dan Koran. [footnoteRef:4] [4: . Lihat:www. Wanita-Muslimah. Com diakses]

B. Manfaat Media PembelajaranSalah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat.Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:[footnoteRef:5] [5: ibid]

1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.4. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

1. METODE MUBASYARAH (LANGSUNG)a. PengertianPenekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan Bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar (Al - Nutqu al Shahiih).

oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut; 1) Materi pengajaran pada tahap awal berupa latihan oral (syafawiyah) 2) Materi dilanjutkan dengan latihan menuturkan kata-kata sederhana, baik kata benda ( isim) atau kata kerja ( fiil) yang sering didengar oleh peserta didik. 3) Materi dilanjutkan dengan latihan penuturan kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas peserta didik sehari-hari. 4) Peserta didik diberikan kesempatan untuk berlatih dengan cara Tanya jawab dengan guru/sesamanya. 5) Materi Qiroah harus disertai diskusi dengan bahasa Arab, baik dalam menjelaskan makna yang terkandung di dalam bahan bacaan ataupun jabatan setiap kata dalam kalimat. 6) Materi gramatika diajarkan di sela-sela pengajaran,namun tidak secara mendetail. 7) Materi menulis diajarkan dengan latihan menulis kalimat sederhana yang telah dikenal/diajarkan pada peserta didik. 8) Selama proses pengajaran hendaknya dibantu dengan alat peraga/media yang memadai. Penutup Sebagai penutup, bahwa alur makalah ini lebih menekankan tentang pentingnya: Seorang guru (pendidik) sebaiknya memahami prinsip - prinsip dasar pengajaran bahasa Arab diatas sebagai bahasa asing dengan menggunakan metode yang memudahkan peserta didik dan tidak banyak memaksakan peserta didik ke arah kemandegan berbahasa. Adapun bagi bagi seorang siswa, bahwasanya belajar bahasa apapun, semuanya membutuhkan proses, banyak latihan dan banyak mencoba.[footnoteRef:6] [6: Lihat: http//www.supriadie.com diakses]

b. Langkah-langkahMemperagakan langsung hal yang diucapkan/ memegang langsung hal yang diperagakan.c. Kelebihan dan Kekurangan1) Kelebihan a) Mempercepat proses pengenalan mufrodatb) Maharul kalam dapat dengan cepat dipelajari.2) Kekurangan a) Mengutamakan maharatul kalam sehingga maharatul yang lainnya terabaikan.b) Tidak menggunakan hukum nahwu sedangkan bahasa arab tidak terlepas dari hukum nahwu.

2. METODE SYAMIYAH DAN SYAFAWIYAHa. PengertianMetode ini dikenal juga dengan metode ucapan (oral method). Karena dianggap sebagai usaha penyempurnaan daari metode langsung, ia biasa disebut juga reform method. Jadi, metode ini berhubungan erat dengan metode langsung. Menurut metode fonetik, pelajaran sebaiknya diawali oleh latihan-latihan pendengaran (ear training) bunyi. Setelah itu, diikuti oleh latihan-latihan pengucapan bunyi terlebih dahulu, diteruskan kemudian oleh kata, kalimat pendek, dan akhirnya kalimat yang lebih panjang.[footnoteRef:7] Lalu, kalimat-kalimat tersebut dirangkaikan menjadi percakapan dan cerita. Disebut metode fonetik karena materi pelajaran ditulis dalam notasi fonetik, bukan ejaan seperti yang lazim digunakan. Gramatika diajarkan secara induktif, sedangkan pelajaran mengarang terdiri dari penampilan kembali (reproduksi) tentang apa yang telah didengar dan dibaca. [7: http://4shareilmu.blogspot.com/2011/10/metode-metode-dalam-pembelajaran-bahasa.html]

b. Langkah-langkah1) Pada dasarnya bahasa itu adalah berbicara, 2) Wajib dalam belajar bahasa bahasa asing dengan berurutan yang berarti: mendengar, berbicara, mendengar, membaca, dan menulis. 3) Sebaik-baik pengajar adalah penutur asli.c. Kelebihan dan Kekurangan1) Kelebihana) Metode pengajarannya berurutan sehingga mudah bagi siswa untuk menguasai satu persatu.b) Menggunaka bahasa ibu sehingga proses belajar mengajar tidak memakan waktu yang lama.2) Kekurangana) Dalam hal kawaid metode ini tergolong lemah Karena diajarkan secara induktif.

3. METODE MEMBACA(QIROAH)a. PengertianSesuai dengan namanya, metode ini diperuntukan bagi sekolah-sekolah yang bertujuan mengajarkan kemahiran membaca dalam bahasa asing. Materi pelajaran terdiri dari bacaan yang dibagi-bagi menjadi beberapa seksi pendek. Setiap seksi atau bagian diawali atau didahului oleh daftar kata-kata yang maknanya diajarkan secara konstektual. Maksudnya, kata-kata dan kalimat yang diucapkan dan diajarkan selalu dikaitkan dengan terjemahan atau gambar-gambar. Setelah, sampai tahap para pelajar menguasai kosa kata, bacaan tambahan dalam bentuk cerita atau novel mulai diajarkan. Pembacan cerita atau novel diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pelajar terhadap kosakata sehingga mereka menjadi lebih mantap.b. Langkah-langkah1) Memberikan daftar kosa kata pendek2) Setelah pelajar menguasai kosa kata, cerita atau novel diajarkan c. Kelebihan dan Kekurangan1) Kelebihana) Mahir dalam hal membacab) Penguasaan kosa kata yang memadai2) Kekurangana) Kurang dalam maharatul yang lainnya.

4. METODE MIM-MEM (Meniru-Menghapal)a. PengertianMim-mem merupakan singkatan dari mimicray (meniru) dan memorizattion (menghapal) atau proses pengingatan sesuatu dengan menggunakan kekuatan memori. Metode ini juga sering disebut informant-drill method. Disebut demikian karena latihan-latihannya dilakukan oleh selain seorang pengajar, juga oleh seorang informan penutur asli (native informant). Menurut metode ini, kegiatan belajar berupa demontrasi dan latihan (drill) gramatika dan struktur kalimat, teknik pengucapan, dan penggunaan kosakata dengan mengikuti atau menirukan guru dan informan penutur asli. Ketika melakukan drilling, native informant bertindak sebagai seorang drill master. Ia mengucapkan beberapa kalimat sampai akhirnya menjadi hapal. Gramatika diajarkan secara tidak langsung melalui model-model kalimat.[footnoteRef:8] [8: http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.diakses html]

Mim-mem method (metode meniru atau mimic dan menghafal atau memorize) adalah, metode belajar reproduktif yang sangat mudah dan oleh karenanya sangat efektif bagi warga belajar yang tidak dikaruniai cukup peluang untuk menalar. Reproduksinya adalah mengulang (standar) apa yang telah diajarkan sehingga -jarang sekali- hasil belajarnya bisa melampaui standar yang dicontohkan oleh gurunya. Namun demikian, metode itu tergolong primitif dan karenanya hanya sesuai (kompatibel) untuk mentalitas kaum primitif juga. Sayangnya proses penghafalan 'ayat-ayat suci' ini sangat marak di kalangan kaum muslim (sama juga dengan kaum Parisi di masa-masa dulu) yang tidak ingin paham dengan hal-hal yang dihafalnya secara turun-temurun itu. Mereka hanya hafal kata-kata 'jangan membunuh' tetapi tidak mengerti mengapa mereka tidak boleh membunuh. Konon 'unexamined life is a useless life' (hidup yang tidak diuji dan dicermati adalah kehidupan yang sia-sia). Jadi mereka yang sudah katam baca Al qur'an dan hafal setiap ayatnya tapi tidak faham tentang implikasi dari ayat-ayat itu adalah manusia-manusia yang menyia-nyiakan waktu hidupnya dan oleh karenanya bangsa yang merugi.[footnoteRef:9] [9: Lihat: www. Wanita-Muslimah.com]

Metode meniru dan menghapal mengajar bahasa arab dengan menggunakan metode ini membutuhkan penutur asli, karena belajar bahasa menurut metode ini dilandasi oleh pembiasaan dan latihan (drill) baik untuk mempelajari gramatika, menyusun kalimat, berbicara dengan benar, atau menggunakan kosakata. Untuk melatih peserta didik menggunakan kosakata, mereka harus meniru guru dan penutur asli, dan menghafal kalimat-kalimat yang mereka tiru.[footnoteRef:10] [10: Lihat: http//www.supriadie site.com]

Jika dilihat dari kata perkata maka metode ini memiliki dua sub metode yaitu metode mim (mimic/meniru) dan metode mem (memory/menghapal). Tetapi metode ini digabungkan menjadi satu dan menjadi satu kesatuan yang saling membutuhkan.b. Langkah-Langkah Metode Mim-MemDari beberapa pengertian di atas, metode ini tidak memiliki langkah-langkah yang spesifik. Akan tetapi dari pengertian di atas jika kita perhatikan secara seksama akan terdapat langkah-langkah sebagai berikut:1) Memberikan bahan yang akan dipelajari2) Menjelaskan materi3) Mengucapkan beberapa kalimat sampai anak didik menjadi.4) Murid menghapal apa yang ditirunya

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mim-Mem1) KelebihanMetode belajar reproduktif yang sangat mudah dan oleh karenanya sangat efektif bagi warga belajar yang tidak dikaruniai cukup peluang untuk menalar.[footnoteRef:11] [11: Ibid]

2) KekuranganReproduksinya adalah mengulang (standar) apa yang telah diajarkan, sehingga -jarang sekali- hasil belajarnya bisa melampaui standar yang dicontohkan oleh gurunya.Metode ini membutuhkan penutur asli sehingga jika tidak ada penutur asli maka metode ini tidak akan berjalan seperti yang diharapkan.Metode itu tergolong primitif dan karenanya hanya sesuai (kompatibel) untuk mentalitas kaum primitif juga.Dalam metode ini guru/penutur asli lebih aktif, sehingga murid akan menjadi pasif dan hanya meniru dan menghapal apa yang ditirunya serta menerima saja, tidak ada inovasi anak dalam belajar.C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Bahasa ArabJenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu media pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan media pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima, kalam, kitabah, dan qiroah. Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab adalah sebagai berikut:[footnoteRef:12] [12: Lihat: http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-pembelajaran.diakses html]

1. Media Pembelajaran MufrodatDalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam membelajarkan kosakata :a) Miniatur benda asli miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.b) Foto dan gambar Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.2. Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa) Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah[footnoteRef:13] kalimat yang terintegrasikan dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam istima, kalam, qiroah, dan kitabah. Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti: [13: Lihat: http://azzuracie.wordpress.com]

a). Kotak Tatabahasa Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata benda, huruf atau yang lainnya.b). Papan SakuPapan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.[footnoteRef:14] [14: ibid]

c). Papan Tali Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).3. Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan, diantaranya : a) Kemampuan menyimak (istima), untuk memahami bahasa yng digunakan secara lisan,b) Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,c) Kemampuan membaca (qiroah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis,d) Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis,4. Media pembelajaran istima (mendengar)a) Compact Disk (CD)Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.b) Casset Recorder Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.[footnoteRef:15] [15: : http://yanstone-dhieramdhanies.blogspot.com/2013/02/makalah-konsep-umum-media-pembelajaran_1572.html]

c) Gambar Bersambung Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.5. Media Pembelajaran Kalam ( Berbicara ) Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa. Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan berbicara merupakan penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan. Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tatabahasa, dan dilafalkan sesuai dengan kaidah pelafalan yang sesuai pula. Adapun macam-macam media pembelajaran yang digunakan pada keterampilan kalam sebagai berikut :a) Film Film dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa arab,baik film yang tidak bergerak atau yang bergerak, hitam putih atau yang berwarna. Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan guru ketika menggunakan film sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara adalah guru memutarkan film terlebih dahulu, kemudian menanyakan secara lisan , apa judul film ? siapa pelakunya? Bagaimana akhir ceritanya. Atau bisa juga siswa diminta untuk bercerita secara singkat tentang film tersebut. b) Karya wisata Karya wisata bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk melatih keterampilan berbicara. Karena dengan belajar keluar dari kelas siswa akan mendapatkan sesuatu yang banyak yang ia lihat, setelah itu siswa diminta untuk menceritakan apa yang telah dilihatnya secara lisan. Tentunya penggunaan media ini harus mempertimbangkan seperti: tempat indah. c) Lembar teks dialog Media lembar teks dialog bisa dibuat oleh siswa sendiri atau mengambil dari buku materi bahasa arab.Cara yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa disuruh untuk berdialog dengan temannya atau orang lain.d) Lembar Daftar Pertanyaan Lembar daftar pertanyaan disusun sendiri oleh siswa sebelum siswa mewawancarai orang lain.Cara yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa disuruh mewawancarai orang lain, lalu menuliskan hasil wawancara itu.6. Media Pembelajaran Qiraah ( Membaca ) Adapun media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran keterampilan membaca antara lain :a) Teks bacaan Media ini diambil dari buku materi ajar bahasa arab. Media ini digunakan dengan cara menyuruh siswa membaca secara bergantian. Tujuannya : agar pembelajar dapat membaca bersuara sesuai dengan intonasi dan lafal dengan tepat.b) Laboratorium baca Laboratorium baca merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan membaca. Laboratorium baca biasanya terdiri dari sejumlah kitab- kitab kecil isi materi bahasa yang tersusun dari yang sederhana menuju sulit yang dapat membantu siswa untuk lebih cepat dapat membaca sesuai dengan kemampuannya. Materi bahasa tersebut terdiri dari cerita- cerita pendek, makalah- makalah ilmiyah atau sejarah yang bergambar, kemudian buku- buku tersebut diberi nomor sesuai dengan tingkat kesulitannya, sehingga dapat diketahui tingkat kemanjuan siswa dalam kemampuan membaca.7. Media Pembelajaran Kitabah ( Menulis )Adapun media pembelajaran[footnoteRef:16] yang dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah antara lain adalah: [16: Lihat:http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.diakses html]

a) Kaset rekaman Yang di maksud kaset rekaman adalah kaset yang di isi dengan rekaman suara, dimana guru memilihkan teks yang sesuai dengan tingkatan siswa dan di baca dengan kecepatan normal. Kemudian setelah siswa mendengarkan, siswa di minta menulis ulang apa yang telah di dengar baik di papan tulis atau di kertasnya sendiri, dan juga memberikan waktu secukupmya.b) Foto dan gambar Foto dan gambar dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah. Hal ini tergantunng pada kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut. Contoh: guru membawa foto atau gambar, kemudian guru bisa meminta pada siswa untuk mendeskripsikan, mencari kosakata, mencari lawan kata, memberikan kesimpulan secara tulisan untuk foto atau gambar tersebut.c) Lembar fotocopy tulisan Media ini digunakan dengan cara menyuruh siswa meneruskan tulisan. Misalnya: lembaran fotocopy tulisan yang belum selesai gagasannya( tulisan tersebut semestinya 10 paragraf tetapi 3 paragraf terakhir dibuang), kemudian pembelajar menambahkan paragraph sesuai dengan idenya. Tujuannya : pembelajar mampu melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah tulisan melalui penambahan beberapa paragraph.[footnoteRef:17] [17: ibid]

D. Kelebian dan Kekurangan Media Pembelajaran Bahasa ArabMedia OHP dapat digunakan pada pembelajaran istima, Kalam, Qiroah, Kitabah. Adapun beberapa kekurangan media OHP antara lain sebagai berikut :1. Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projection)2. Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.3. Menuntut penataan ruang yang baik.4. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.[footnoteRef:18] [18: Ibid]

5. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan). Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yaitu :a) Praktis, karna dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.b) Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa).c) Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.d) Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.e) Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.f) Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.g) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).[footnoteRef:19] [19: http://azzuracie.wordpress.com]

BAB III PENUTUP

A. KesimpulanMedia merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.Bahwa semua metode tidak ada yang sempurna kecuali berdasarka situasi dan kondisi kapan suatu metode harus digunakan. Bahwa metode mampunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

http://4shareilmu.blogspot.com/2011/10/metode-metode-dalam-pembelajaran-bahasa.html

http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran. html

www. Wanita-Muslimah. Com

http//www.supriadie.com

http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-pembelajaran.html

http://azzuracie.wordpress.com

http://yanstone-dhieramdhanies.blogspot.com/2013/02/makalah-konsep-umum-media-pembelajaran_1572.html

http://tugasku-4u.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-media-pembelajaran.diakses html

http://azzuracie.wordpress.com